• Tidak ada hasil yang ditemukan

teori akuntansi pengungkapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "teori akuntansi pengungkapan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Financial Reporting Disclosure Requirements

and Ethical Repsonsibilites

Chapter 17

Oleh:

Melisa 2012-012-028 Yeni 2012-012-052

(2)
(3)

Kriteria Pengakuan dan Pengukuran

Exhibit 17-1

Syarat-syarat dari pengungkapan yang seharusnya dipakai oleh sebuah perusahaan dalam menerbitkan laporan keuangan dirangkum dalam gambar di atas, di mana terdapat 5 bagian yang harus diungkapkan,yaitu :

1. The scope of recognition and measurement 2. Basic financial statements

3. Areas directly affected by existing FASB standards 4. Financial Reporting

5. All information useful for investment,credit, and similar decisions

(4)

Basic Financial Statements

Di samping 4 laporan dasar (laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal), perangkat lengkap dari laporan keuangan termasuk catatan kaki, jadwal tambahan, dan pengungkapan sisipan.

Laporan keuangan dalam peraturan BAPEPAM adalah sesuai dengan pengertian laporan

keuangan yang termuat dalam SAK, yaitu meliputi: a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode; b. Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode; c. Laporan Perubahan Ekuitas selama periode; d. Laporan Arus Kas selama periode;

e. Catatan atas Laporan Keuangan; dan

f. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika Emiten atau

Perusahaan Publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika Emiten atau Perusahaan Publik mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya

Catatan kaki atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan mengenai item-item yang diungkapkan. Contoh umum dari catatan kaki sebagai berikut:

1. Kebijakan Akuntansi

2. Jadwal dan tampilan. Contoh: perusahaan biasanya melaporkan long-term debt dan income taxes

3. Penjelasan dari item yang berada pada laporan keuangan. Contoh: manfaat pensiun.

4. Informasi umum mengenai perusahaan tersebut. Kadang-kadang, perusahaan menghadapi peristiwa yang dapat mempengaruhi laporan keuangan mereka atau posisi tapi belum dapat diakui pada laporan keuangan. Dalam kasus itu, investor memiliki kepentingan dalam belajar informasi ini sesegera mungkin. Contoh: Peristiwa setelah tanggal neraca dan kontinjensi.

(5)

menggambarkan penilaian dasar dari elemen tertentu pada laporan keuangan dan juga memberikan informasi lain, seperti nilai pari dan banyaknya shares authorized dan issued untuk beberapa kelas saham perusahaan.

Metode Pengungkapan

• Bentuk dan susunan laporan

• Terminologi dan penyajian yang terinci

• Informasi sisipan

• Ikhtisar tambahan dan skedul- skedul

• Komentar dalam laporan auditor

• Pernyataan direktur atau ketua dewan komisaris

Kebijakan Akuntansi

APB Opinion No.22 mensyaratkan bahwa metode akuntansi dan prosedur yang diungkapkan meliputi:

1. Pilihan dari alternatif yang tersedia yang bisa diterima 2. Prinsipdan metode khusus yang ada di dalam industri 3. Penerapan GAAP yang tidak lazim atau bersifat inovatif

Tujuan dari APB mengeluarkan opini No. 22 tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada investor sehingga dapat membandingkan perusahaan yang satu dengan yang lain dan dapat mengambil keputusan ekonomi secara tepat.

Kebijakan Akuntasi menurut BAPEPAM Melaporkan antara lain;

• Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan KeuanganDasar pengukuran laporan keuangan, yaitu berdasarkan nilai historis (historical cost), namun untuk beberapa transaksi atau akun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku, dimungkinkan mengukurnya dengan nilai kini (current cost), nilai realisasi (realizable value), nilai wajar (fair value), atau nilai terendah antara biaya dan harga pasar.

• Asumsi dasar dalam penyusunan laporan keuangan, adalah dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas.

(6)

penjabaran, dan ikhtisar Laporan Posisi Keuangan dan laporan laba rugi yang disajikan sebagai perbandingan dalam mata uang sebelumnya.

• Alasan perubahan periode pelaporan.

Subsequent Events

Selama periode antara akhir tahun fiskal perusahaan dan penerbitan laporan keuangan, terdapat peristiwa yang mungkin terjadi yang tidak tercermin dalam catatan akuntansi. Peristiwa tersebut disebut sebagai Subsequent events, di mana ada kemungkinan:

1. Peristiwa yang memberikan bukti lebih lanjut atas keadaan yang ada pada tanggal neraca. GAAP membutuhkan ini untuk dilaporkan dalam keuangan. Jadi, dibutuhkannya penyesuaian terhadap pencatatan yang mencerminkan dampak keuangan pada kondisi tersebut.

2. Peristiwa yang memberikan bukti atas keadaan yang tidak ada pada tanggal neraca. Pada kondisi ini, GAAP tidak memerlukan penyesuaian keuangan, tetapi mengungkapkannya pada catatan kaki atas laporan keuangan.

Supplementary Schedules

Tujuan adalah untuk meningkatkan kemampuan pengguna laporan keuangan untuk mengerti isi dari laporan keuangan itu sendiri.

Parenthical Disclosures

Biasanya ditemui dalam laporan keuangan itu sendiri ( biasanya dalam neraca). Pengungkapan jenis ini biasanya digunakan untuk menunjukan perhitungan atas suatu elemen dalam laporan keuangan atau biasanya berisi informasi tambahan yang tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut, seperti nilai par dan jumlah saham yang diotorisasi,diterbitkan untuk kelas kelas yang berbeda

Menurut BAPEPAM catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

• Gambaran umum perusahaan,

• Ikhtisar kebijakan akuntansi

• Penjelasan akun-akun laporan keuangan dan informasi lainnya

(7)

• Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam Laporan keuangan

• Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Area yang Secara Langsung Terkena Dampak dari Adanya FASB Standards-Informasi Tambahan

Informasi penting yang tidak menemukan pengukuran dan pelaporan yang cocok untuk dipresentasikan pada laporan keuangan dimunculkan sebagai Informasi Tambahan (Supplementary Information). Informasi Tambahan ini juga diusulkan oleh FASB atau SEC. Contoh dari Informasi Tambahan:

1. Informasi Segmen

2. Dampak dari perubahan tingkat harga

3. Informasi atas cadangan minyak dan gas untuk perusahaan dalam industry pengilangan

4. Laporan Audit

5. Laporan keuangan interim

Informasi Tingkat Harga

Inflasi yang tinggi di Amerika Serikat pada tahun 1970 mengakibatkan kekhawatiran adanya penyimpangan laporan keuangan. Maka dari itu, diterbitkanlah ASR No. 190 oleh SEC dan SFAS No.33 oleh FASB yang mensyaratkan adanya pengungkapan informasi tambahan akan dampak dari perubahan harga tersebut dan laporan tahunan terhadap pemegang saham. Pengungkapan ini dilakukan pada jadwal terpisah. Setelah inflasi mereda, maka persyaratan tersebut dicabut, di mana tidak diperlukannya informasi tambahan.

Laporan Auditor

(8)

1. Laporan harus menyatakan apakah penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Contoh: Kendaraan dicatat sebesar biaya perolehannya.

2. Laporan harus mengidentifikasi keadaan-keadaan dimana terdapat prinsip-prinsip pada periode ini yang berhubungan dengan periode lalu yang tidak konsisten.

Contoh: metode penilaian persediaan. Jika pada tahun sebelumnya memakai metode FIFO, maka tahun berikutnya juga menggunakan metode FIFO. 3. Pengungkapan informatif padalaporankeuangan harus dipandang memadai,

kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Laporan audit wajar tanpa pengecualian terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Paragraf pembuka, di mana adanya pernyataan bahwa proses audit telah dilaksanakan dan termasuk pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan auditor hanya memberikan opini.

2. Paragraf lingkup yang mengidentifikasi bahwa audit dilakukan berdasarkan GAAP

3. Paragraf opini yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP.

Ketika auditor tidak dapat menyatakan pendapat tanpa pengecualian, terdapat 3 jenis laporan audit selain dari laporan auditor tanpa pengecualian(bersih),yakni:

1. Qualified opinion

(9)

 Keadaan yang menghalangi auditor untuk melakukan seluruh prosedur audit untuk memenuhi GAAP.

 Isi dari laporan keuangan sesuai dengan GAAP

 Pengungkapan informatif tidak semua dimuat dalam laporan keuangan Contoh: kita tidak bisa yakin atas kebenaran nilai dari suatu persediaan, seperti kesulitan untuk menilainya atau tempatnya jauh.

2. Disclaimer of opinion

Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan opini atas laporan keuangan yang disebabkan oleh:

 Auditor tidak mendapatkan bukti yang cukup. Misalnya, tidak adanya bukti yang mencukupi terkait dengan adanya perubahan nilai persediaan.

 Terdapat kekhawatiran terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Contohnya: apabila auditor melihat current ratio dari sebuah perusahaan itu rendah, maka menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pun rendah yang mempengaruhi kredibilitas perusahaan.

3. Adverse opinion

Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak berdasarkan pada GAAP. Contoh: klien bersikeras untuk menggunakan harga penggantian (replacement cost) bagi aktiva tetapnya atau menilai persediaan berdasarkan harga jual daripada harga histori

Laporan Keuangan Interim

(10)

peraturan perpajakan. Terdapat juga bukti bahwa laporan keuangan berpengaruh pada harga saham, hal ini menandakan bahwa investor memanfaatkan laporan keuangan interim. Oleh karena itu, laporan keuangan interim harus dapat dipercaya. Pada tahun 1973, APB mengkaji permasalahan ini dan menerbitkan kesimpulannya dalam Opini APB No.28,”Interim Financial Reporting.” Dalam mengkaji

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum, Dewan mencatat bahwa muncul 2 pandangan atas tujuan utama pelaporan keuangan interim:

1. Pihak pertama melihat bahwa setiap laporan keuangan interim adalah periode akuntansi yang terpisah sehingga pendapatan dapat dihitung dengan menggunakan cara yang sama seperti periode tahunan, oleh karena itu pendapatan dan beban harus dilaporkan ketika mereka terjadi (pandangan terpisah).

2. Pihak yang lain melihat bahwa laporan keuangan interim merupakan bagian dari keseluruhan periode tahunan, sehingga pendapatan dan beban dapat dialokasikan ke dalam periode laporan keuangan interim yang berbeda-beda walaupun mereka terjadi dalam satu periode (pandangan kesatuan).

Pada Opini No.28, APB menyatakan bahwa informasi laporan keuangan interi m sangat penting dalam memberikan data tepat waktu pada setiap kemajuan

perusahaan dan manfaat data tersebut pada

hubungannya dengan laporan tahunan. Selain itu, Dewan menentukan bahwa periode laporan keuangan interim harus dilihat sebagai bagian atas periode tahunan dan atas prinsip dan praktek yang dianut dalam periode tahunan juga dianut dalam peiode interim. Meskipun begitu, beberapa modifikasi dibutuhkan untuk menjaga hubungan yang lebih baik dengan periode tahunan.

(11)

Pengungkapan laporan keuangan: 1. Data kuantitatif

2. Informasi kualitatif

Pengungkapan data kuantitatif

Dalam memilih kriteria untuk menentukkan data kuantitatif yang material dan relevan untuk investor dan kreditor, tekanannya ditujukkan pada informasi keuangan atau data lainnya yang bisa dipergunakan dalam model keputusan. Penelitian dalam akuntansi harus lebih dipusatkan pada metode pengukuran dan pelaporan probabilitas data dari pada jumlah-jumlah yang deterministik. Namun demikian, pemakai laporan keuangan yang telah memperoleh informasi, pada umumnya mengandalkan pada beberapa pos dalam laporan keuangan dan memperoleh berbagai pengungkapan yang lebih lengkap jika asumsi-asumsinya tersebut tidak benar. Selain data kuantitatif yang biasanya disajikan dalam laporan keuangan konvensional, berbagai pihak melihat ba hwa penyajian yang lebih rinci mengenai beberapa segmen badan usaha (seperti diversifikasi produk atau geografis dari pertumbuhan normal) atau dari merger-merger dalam perkembangan perusahaan konglomerat dianggap banyak memberikan manfaat. Selain itu tekanan dari pemakai laporan keuangan yang menghendaki pelaporan ramalan keuangan mulai muncul. Meskipun ramalan-ramalan yang akurat pada titik siklus ekonomi dapat membantu para investor, publikasi mengenai ramalan manajemen secara teratur dapat membantu pengambilankeputusaninvestasi.

Dengan adanya publikasi ramalan informasi akuntansi keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan perusahaan, diharapkan pemakai ramalan dapat mengevaluasi keuadaan informasi mengenai industri dan juga asumsi mengenai perubahan-perubahan dalam kondisi ekonomi

Rapat dan Analisis Manajemen (MD&A)

SEC mengharuskan setiap perusahaan publik untuk memasukkan MD&A dalamlaporantahunan mereka. Alasan atas dimasukkannya informasi ini ke d alam laporan tahunan dibahas dalam SFAC No.1, yang berbunyi:

(12)

transaksi tertentu, kejadian lainnya, dan keadaan yang dapat mempengaruhi perusahaan serta menjelaskan efek keuangannya terhadap perusahaan”.

Pada dasarnya, MD&A mengevaluasi penyebab dan menjelaskan alasan atas kinerjaperusahaan selama periode tahunan sebelumnya. Pengungkapan yang diwajibk an ini meliputi informasi mengenai likuiditas, sumber pendanaan, dan hasil operasi produksi.SEC juga mewajibkan manajemen untuk menekankan tren yang

menyenangkan dan

tidakmenyenangkan serta untuk mengidentifikasi kejadian penting atau ketidakpastian yang mempengaruhi ketiga faktor tersebut. Karena perusahaan harus mengungkapkan hal-hal yang dapat mempengaruhi laporan keuangan masa depan,

MD&Amembuatpenggunalaporan keuangan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan yang lampau dan memperkirakan dampaknya terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Tentu saja, agar mampu mengkaji dampak kinerja

perusahaan yang lampau pada kinerja masa mendatang, manajemen harus menggunakan estimasi dan perkiraan. Walaupun pengkajian semacam ini sering bergantung pada estimasi yang bersifat subjektif, SEC menyatakan

bahwa kerelevanan informasi ini melebihi keandalan informasi tersebut. Padakenyata annya, dalam usaha untuk mendorong penyajian ini, SEC telah menyediakan

peraturan “pelabuhan aman” yang melindungi perusahaan terhadap kecurangan selama estimasi yang

digunakan manajemen disusun dalam cara yang masuk akal dan diungkapkan dengan jujur.

Surat kepada Pemegang Saham

Surat manajemen kepada pemegang saham mempunyai 4 tujuan penting. Surat ini menandakan bahwa manajemen:

1. bertanggungjawab dalam penyusunan dan kesatuan laporan

2. telah menyusun laporan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku secara umum

(13)

Pengungkapan Informasi Kualitatif

Informasi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan moneter lebih sulit dievaluasi dari segi materailitas dan relevannya. Oleh karena itu seringkali informasi tersebut akan diberi bobot yang beragam oleh mereka yang menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan. Relevansi dari jenis informasi kualitatif tertentu dapat ditetapkan dari relevansi data kuantitatif yang berkaitan dengannya Informasi kualitatif akan relevan dan bermanfaat untuk diungkapkan bila informasi tersebut berguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan bila informasi yang bersangkutan dapat menambah nilai informasi secara keseluruhan dan bukan sebaliknya justru mengurangi nilai dengan penyajian katerangan yang terlalu rinci sehingga sulit dianalisis.

Pada umunya terdapat lima macam informasi kualitatif yang perlu

diungkapkan terhadap setiap pos dan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan, yaitu :

1. Ketidakpastian (Contigencies)

Yaitu peristiwa-peristiwa yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang dan mempengaruhi secara material terhadap keadaan keuangan perusahaan. Unsur-unsur ketidakpastian tentang suatu transaksi yang kemungkinan akan terjadi dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian.

Unsur ketidakpastian yang menimbulkan suatu keuntungan, dapat meliputi semua klaim atau hak yang terjadinya belum dapat dipastikan tetapi ada kemungkinan akan menjadi hak milik perusahaan yang sah. Sehingga ketidakpastian yang menimbulkan keutungan ini tidak dicatat sampai dengan transaksi tersebut benar-benar terjadi. Dan dapat diungkapkan sebagai informasi tambahan dari neraca, apabila tingkat

kepastiannya cukup besar.

Sebaliknya kemungkinan timbulnya suatu kerugian harus diakui/dicatat dengan dibebankan kepada laba (rugi) periodik dan mengakuinya sebagai hutang. Kadang-kadang suatu kerugian di masa yang akan datang hanya merupakan suatu

kemungkinan yang bisa terjadi dan tidak sebagai satu-satunya kemungkinan sehingga adanya suatu hutang (kewajiban) tidak perlu dicatat.

2. Dasar Penilaian dan Kebijakan Akuntansi

(14)

seperti, metode penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan. 3. Perubahan Akuntansi

Yaitu pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan yang digunakan perusahaan seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO menjadi LIFO dan

sebagainya.

4. Keterikatan dengan Suatu Perjanjian atau Kontrak

Yaitu pengungkapan mengenai adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak

5. Peristiwa-Peristiwa Kemudian Setelah Tanggal Neraca

Penjelasan tentang suatu kejadian/peristiwa yang (telah terjadi sesudah tanggal neraca) tetapi sebelum laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi penting yang perlu diungkapkan.

Peritiwa yang terjadi setelah tanggal neraca dan sebelum laporan keuangan dipublikasikan antara lain :

a) Peristiwa yang mempengaruhi secara langsung jumlah elemen yang disajikan dalam laporan keuangan.

Peristiwa ini muncul karena pengetahuan yang tidak lengkap selama periode

akuntansi dan hasil dari perubahan-perubahan dalam penilaian estimasi baru diperoleh setelah tanggal neraca.

b) Peristiwa yang dapat mengubah secara material validitas penilaian neraca atau hubungan diantara pemegang saham atau yang secara material validitas

mempengaruhi manfaat kegiatan yang dilaporkan tahun sebelumnya sebagai prediksi periode berjalan.

Peristiwa ini tidak secara langsung mempengaruhi laporan keuangan periode sebelumnya tetapi dapat mempengaruhi keputusan yang diambil atas dasar laporan tersebut.

c) Kejadian-kejadian yang mungkin mempengaruhi secara material operasi atau penilaian di masa yang akan datang.

(15)

Keengganan perusahaan untuk mengungkapakan lebih banyak informasi keuangan itu antara lain berdasar argumentasi:

1. Pengungkapan yang terlalu banyak memunculkan ketakutan bahwa informasi penting mengenai perusahaan diketahui oleh pesaing dan merugikan pemegang saham

2. Serikat-serikat pekerja dikatakan memperoleh keuntungan dalam tawar-menawar upah dengan adanya pengungkapan informasi keuangan yang lengkap.

3. Seringkali investor tidak dapat memahami kebijakan dan prosedur akuntansi dan bahwa pengungkapan lengkap hanya akan menyesatkan bukan menjelaskan

4. Tidak adanya pengetahuan tentang kebutuhan para investor

Semua Informasi yang Bermanfaat untuk Keputusan Investasi, Kredit, dan Lainnya

Laporan Analisis

Investor perseorangan membuat 3 keputusan penting atas investasi:

 Membeli: Investor potensial memutuskan untuk membeli sekuritas tertentu dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia

 Memegang: Seorang investor memutuskan untuk menahan sekuritas tertentu dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia

 Menjual: Seorang investor memutuskan untuk membuang sekuritas tertentu dengan berdasar pada semua informasi yang tersedia.

(16)

terspesialisasi di industri tertentu, menggunakan pengalaman dan pelatihan mereka untuk mengolah dan menyebarkan informasi lebih akurat dan ekonomis dibandingkan investor perseorangan. Terdapat 3 kategori analis keuangan:

1.Pihak penjual

Bekerja kepada agen perantara dan membuat rekomendasi atas sekuritas yang mereka lindungi. Beberapa bekerja pada perusahaan perantara besar, yang juga menyediakan jasa investasi perbankan bagi perusahaan, termasuk mereka yangmemiliki sekuritas yang mereka lindungi.

2.Pihak pembeli

Bekerja untuk manajer institusi keuangan, seperti dana saling memiliki, yang membeli sekuritas untuk mereka sendiri. Membimbing perusahaan mereka untuk membeli, menahan, dan menjual.

3.Independen

Tidak berhubungan dengan perusahaan yang menanggung sekuritas yang mereka tawarkan. Terkadang menjual rekomendasi mereka berdasar pesanan.

Beberapa analis bekerja pada dunia yang penuh konflik kepemilikan dan tekanan kompetisi. Perusahaan pihak penjual menginginkan klien investor mereka

menjadi sukses karena investor yang sukses

dalam periode lama merupakan kunci bagi reputasi dan kesuksesan perusahaan. Di lain pihak, beberapa faktor dapat menimbulkan tekanan pada objektivitas dan independensi analis. Tekanan semacam itu tidak selalu berarti analisis bias, tetapi investor harus memahami bahwa:

1. Perusahaan analis mungkin menjadi penanggung penawaran saham suatuperus ahaan, dan perusahaan klien lebih menyukai laporan penelitian yang menyenangkan.

2. Laporan positif dapat menciptakan tambahan klien dan penghasilan. 3. Perencanaan biasanya menghubungkan kompensasi dengan klien yang

berkelanjutan.

4. Analis mungkin memiliki sekuritas secara individual, atau sekuritas mungkin dimiliki oleh perusahaan analis.

(17)
(18)

Securities and Exchange Commission – SEC

Sejak pertengahan 1930an,pemerintah USA telah dilibatkan dalam pembuatan standar dan memecahkan permasalahan. SEC adalah agen pemerintahan yang bertanggung jawab mengaturundang-undang federal tentang sekuritas.

Tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi investor dan berusaha untuk memastikan bahwa investor memiliki semua informasi yang relevan tentang perusahaan yang menerbitkan saham yang diperdagangkan di publik. SEC juga bertanggung jawab melaksanakan undang-undang yang dikeluarkan Kongres yang memiliki dampak pada perdagangan sekuritas publik.

The Securities Act of 1933

The Securities Act of 1933 mengatur penjualan dan distribusi publik pertama sekuritas suatu perusahaan (go publik). Tujuan pembuatan undang-undang ini adalah perlindungan publik dari kecurangan ketika suatu perusahaan untuk pertama kalinya menerbitkan sekuritasnya untuk publik. Ketentuan Securities Act of

1933 mensyaratkan suatu perusahaan yang akan

melakukan penawaran pertama kalinya untuk memasukkan berkas pengumuman pendaftaran dan sebuah brosur dengan SEC. pengumuman pendaftaran berlaku efektif pada hari ke duapuluh setelah pengisian kecuali SEC melakukan perubahan. Periode duapuluh hari ini dinamakan periode menunggu, dan suatu perusahaan tidak

diperbolehkan secara hukum

menawarkan untuk menjual sekuritas selama periode ini.Pendaftaran

sekuritas sesuai undang-undang Securities Act of 1933 dirancang untuk menyediakan pengungkapan yang cukup atas bahan fakta yang memungkinkan investor memiliki tingkat resiko yang potensial. Walaupun begitu, pendaftaran tidak sepenuhnya melindungi investor dari kemungkinan kerugian, dan melanggar hukum jika ada perusahaan yang secara resmi menyarankan bahwa pendaftaran mencegah kemungkinan rugi.

(19)

Sejak pertengahan 1930an,pemerintah USA telah dilibatkan dalam pembuatan standar dan memecahkanpermasalahan. SEC adalah agen pemerintahan yang bertanggung jawab mengatur undang-undang federal tentang sekuritas.

Tujuan undang-undang ini adalah untuk melindungi investor dan berusaha untuk memastikan bahwa investor memiliki semua informasi yang relevan tentang perusahaan yang menerbitkan saham yang diperdagangkan di publik. SEC juga bertanggung jawab melaksanakan undang-undang yang dikeluarkan Kongres yang memiliki dampak pada perdagangan sekuritas publik.

The Securities Act of 1933

The Securities Act of 1933 mengatur penjualan dan distribusi publik pertama sekuritas suatu perusahaan (go publik). Tujuan pembuatan undang-undang ini adalah perlindungan publik dari kecurangan ketika suatu perusahaan untuk pertama kalinya menerbitkan sekuritasnyauntuk publik. Ketentuan Securities Act of 1933 mensyaratkan suatu perusahaan yang akan melakukan penawaran pertama kalinya untuk memasukkan berkas pengumuman pendaftaran dan sebuah prospektus dengan SEC. Pengumuman pendaftaran berlaku efektif pada hari ke duapuluh setelah pengisian kecuali SEC melakukan perubahan. Periode duapuluh hari ini dinamakan periode menunggu, dan suatu perusahaan tidak diperbolehkan secara hukum menawarkan untuk menjual sekuritas selama periode ini. Pendaftaran sekuritas sesuai undang-undang Securities Act of 1993 dirancang untuk menyediakan pengungkapan yang cukup atas bahan fakta yang memungkinkan investor memiliki tingkat resiko yang potensial. Walaupun begitu, pendaftaran tidak sepenuhnya melindungi investor dari kemungkinan kerugian, dan melanggar hukum jika ada perusahaan yang secara resmi menyarankan bahwa pendaftaran mencegah kemungkinan rugi.

The Securities Act of 1934

(20)

saham. Tindakan menetapkan persyaratan pelaporan yang luas untuk memberikan pengungkapan penuh dan adil secara berkelanjutan. Setiap perusahaan yang menawarkan sekuritas untuk di jual kepada publik harus memilih form pelaporan yang sesuai:

1. Form 10. Pernyataan pencatatan normal untuk sekuritas yang dijual untuk umum

2. Form 10-K. Laporan tahunan

3. Form 10-Q. Laporan triwulan atas operasi

4. Proxy Statement. Digunakan ketika perusahaan membuat permintaan proxy pertemuan pemegang saham.

Tujuan utama dari the 1934 act adalah untuk memastikan bahwa orang dalam perusahaan tidak memperoleh keuntungan dari pembelian atau penjualan sekuritas karena hubungan dengan perusahaan dan juga menetapkan kewajiban perdata dan pidana bagi orang dalam membuat pernyataan palsu atau menyesatkan ketika perdagangan sekuritas perusahaan.

The Foreign Corrupt Practices ct (FCPA) of 1977

Berisi dua elemen

1. Membuat tindak pidana dan mengenakan denda bagi perusahaan yang menawarkan suap kepada pejabat politik atau pemerintah luar amerika serikat. Mengenakan hukuman penjara bagi petugas, direktur, atau pemegang saham perusahaan yang melakukannya

2. persyaratan bahwa semua perusahaan publik harus;

1. Menyimpan catatan rinci yang cukup akurat dan wajar yang mencerminkan kegiatan keuangan perusahaan

(21)

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah penyuapan pejabat asing dan memastikan pemeliharaan laporan keuangan perusahaan yang memadai.

The Sarbanes Oxley Act (SOX) of 2002

Pada awal tahun 2000 banyak perusahaan yang bangkrut ataupun mengalami kesulitan keuangan seperti Enron, WorldCom, Xerox, Arthur Andersen, Global crossing. Dampaknya, Amerika kehilangan milyaran investasi, lapangan pekerjaan dan ribuan orang kehilangan tabungan pensiun.

Berikut adalah beberapaketentuanutama dari undang-undang ini

1. Diciptakannya Creation of Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)

Tugasnya:

1. Mendaftarkan perusahaan akuntan publik yang mempersiapkan laporan audit

2. membangun audit, kontrol kualitas, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan penyusunan laporan audit

3. melakukan pemeriksaan atas perusahaan akuntan publik yang terdaftar

4. melakukan investigasi dan proses disiplindan apabila perlu, menerapkan sanksi yang tepat bagi kantor akuntan publik

5. melakukan hal yang tepat untuk mempromosikan standar profesional tinggi dan meningkatkan kualitas jasa audit yang ditawarkan oleh perusahaan akuntan publik

6. menegakkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan SEC

Wewenang:

(22)

2. melakukan operasinya dan melaksanakan segala hak dan wewenang dengan persetujuan SEC, tanpa memperhatikan setiap lisensi, kualifikasi atau ketentuan lainnya dari Negara tanpa menganggap kualifikasi apapun, perizinan atau ketentuan hukum yang berlangsung di negara manapun

2. Pembentukan pengendalian audit, kontrol kualitas dan standar independensi Ini diperlukan untuk menkoorporasi kelompok-kelompok profesional dari perusahaan akuntan publik terkait dengan proses penetapan standar

3. Inspeksi atas perusahaan Akuntan Publik yang bersetifikasi

PCAOB akan melakukan tinjauan berkualitas tahunan untuk perusahaan Akuntan Publik yang telah mengaudit lebih dari 100 perusahaan go public

4. Penegakan standar akuntansi

SEC berwenang untuk mengakui prinsip akuntansi umum yang sesuai dengan kriteria dalam SOX, yang meliputi persyaratan sbb:

1. menjadi badan swasta

2. diatur oleh sebuah dewan kehormatan atau badan setara, sebagian besar dari mereka belum diasosiasikan dengan sebuah perusahaan CPA dalam jangka waktu dua tahun sebelumnya

3. didanai dengan cara yang mirip dengan PCAOB, melalui biaya dikumpulkan dari perusahaan CPA dan pihak lain

4. telah mengadopsi prosedur dan memastikan adanya perubahan prinsip akuntansi dengan suara mayoritas

5. Deliniasi atas layanan yang dilarang Layanan yang dilarang mencakup:

1. Pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi laporan keuangan dari entitas pelaporan

2. Sistem desain atas informasi keuangan dan implementasinya

(23)

4. Aktuaria layanan

5. audit internal atas jasa outsourcing

6. fungsi manajemen atau sumber daya manusia

7. brokerdealer, penasihat investor atau jasa bankir investasi

8. hukum dan jasa ahli terkait dengan audit atau layanan lain bahwa aturan dewan tidak diperbolehkan

6. Larangan tindakan yang mempengaruh ipelaksanaan audit

Setiap pejabat atau direktur badan dilarang untuk melakukan kecurangan seperti mempengaruhi, memaksa, memanipulasi atau menyesatkan perusahaan CPA dalam melakukan audit

7. Persyaratan untuk pengungkapan tertentu

Setiap laporan keuangan harus mencerminkan semua penyesuaian material menurut koreksi dari perusahaan CPA

8. Persyaratan untuk sertifikasi CEO dan CFO

(24)

Section 404

Merupakan salah satu ketentuan yang lebih kontroversial dari SOX. Ini berisi dua subbagian:

Section 404(a) menguraikan tanggung jawab manajemen yang mencakup

1. mengakui tanggung jawabnya untuk membangun dan memelihara pengendalian internal yang memadai atas pelaporan keuangan

2. mengandung penilaian yang efektivitas terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan pada akhir tahun fiskal terbaru.

Section 404(b) menguraikan tanggung jawab auditor independen

1. melaporkan pada penilaian pengendalian internal yang dibuat oleh manajemen 2. untuk membuat penilaian independen yang terpisah dari pengendalian internal

perusahaan atas pelaporan keuangan

Pada tahun 2008 komite mengeluarkan laporan akhir tentang rekomendasi yang mencakup:

1. Kegunaan informasi pada SEC harus ditingkatkan

2. Pengaturan standar akuntansi harus ditingkatkan

3. Desain subsantif dari standar akuntansi yang baru harus ditingkatkan

4. Pedoman atas interpretif otoriter harus digambarkan

5. Pedoman atas penyajian kembali laporan keuangan dan penilaian atas akuntansi harus diklarifikasi

Ethical Responsibilities

(25)

pada kapasitas profesional, seorang ilmuwan tidak merasa perlu untuk memberikan pengukuran nilai pada pekerjaannya. Pada kenyataannya, ilmuwan mungkin

menafikan tanggung jawab untuk penggunaan dari penemuannya. Namun, filosof mengevaluasi dan memberikan penilaian moral pada pekerjaan ilmuwan, sejak tujuan dari filosofi adalah untuk mengevaluasi semua aspek dari karakter manusia,

mengadakan, dan pengalaman. Demikian pula para ilmuwan, termasuk akuntan, sebagai pemikir, butuh untuk membuat pengukuran nilai menimbang pekerjaan mereka dan konsekuensinya.

Istilah etika dan moral tidak digunakan secara bergantian. Secara umum, etika (berasal dari bahasa Yunani : elhike-ilmu karakter) adalah studi tentang isu-isu moral sedangkan moral (berasal dari bahasa Yunani : mores- adat-istiadat-kebiasaan dan tata krama) adalah standar yang individu amati dalam perilaku mereka sehari-hari. Profesi, termasuk akuntansi memberikan pengecualian untuk aturan umum ini. Kode etik profesional menggambarkan standar minimum untuk praktek profesi ini. Adanya pelanggaran dari standar ini membuat profesional menjadi tidak etis. Untuk orang awam, pelanggaran terhadap kode etika pribadi membuat mereka menjadi tidak bermoral.

Etika filosofis masyarakat barat sebagian besar didasarkan pada konsep utilitarianisme, kebahagiaan terbesar dari jumlah yang terbanyak, yang didefinisikan oleh John Stuart Mill. Etika professional akuntan mengatur tugas tersebut yang melampaui dari warga biasa. Dalam melaksanakan tanggung jawab ini akuntan diharuskan untuk mempertahankan standar etika yang tinggi dari perilaku profesi. Masyarakat telah memberikan banyak otonomi profesi, termasuk self-regulation, sebagai hak istimewa. Sebagai imbalannya, profesi ini harus mengasumsikan kewajiban mereka untuk memperkenalkan perilaku etis di kalangan anggota atau pembuat kebijakan publik agar dapat bereaksi dengan mengurangi atau menghapus self-regulation dan otonomi.

(26)

saham aktual dan potensial, kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan dan masyarakat secara keseluruhan

Praktik akuntansi secara profesional ditandai dengan ketidakpastian yang dapat menciptakan dilema etika. Stephen E Loeb telah mengidentifikasi beberapa isu etis yang penting atau dilema-dilema yang mungkin dihadapi akuntan individual dan kantor akuntan :

1. Independensi

Konsep indepedensi mengharuskan adanya pemisahan lengkap dari kepentingan bisnis dan keuangan oleh akuntan publik dari perusahaan klien. Akibatnya, auditor harus melayani peran seorang pengamat yang tidak memihak dalam mempertahankan fungsi sebagai pengawas publik. Bagaimana perusahaan mengembangkan kebijakan untuk memastikan bahwa tugas ini dipertahankan ? 2. Lingkup dari layanan

Apa layanan lain (misalnya konsultasi, pajak persiapan pengembalian, saran pajak) yang kompatibel dengan audit keuangan? Pada titik mana auditor kehilangan indepedensi dengan memberikan layanan kepada klien nonaudit ? 3. Kerahasiaan

Kapan fungsi auditor sebagai pengawas publik bertentangan dengan tugasnya untuk menjaga kegiatan rahasia klien ?

4. Praktik Pembangunan

Bagaimana perusahaan mengembangkan kebijakan untuk menggambarkan sifat dan tingkat kegiatan pengembangan praktek ?

5. Perbedaan pada kantor akuntan

Bagaimana kantor akuntan publik mengembangkan kebijakan untuk menghadapi situasi di mana perusahaan ingin menjelaskan suatu transaksi dengan cara yang tidak diyakini dapat diterima oleh kantor akuntan publik.

(dalam situasi ini, perusahaan dapat mengancam untuk memecat auditor dan mencari kantor akuntan publik yang akan setuju dengan posisi manajemen terhadap isu akuntansi. Praktek ini disebut belanja pendapat (opinion shopping)

Resolusi dari dilema etika dapat dibantu melalui analisis kerangka dasar. Tujuan dari kerangka dasar adalah untuk membantu mengindentifikasi isu etik dan untuk menetapkan tindakan yang tepat. Sebagai contoh, enam pendekatan langkah dibawah ini dapat digunakan:

1. Peroleh fakta yang relevan 2. Mengidentifikasi isu etik

(27)

4. Mengidentifikasikan solusi alternative yang memungkinkan

5. Menentukan bagaimana individu atau kelompok terpengaruh oleh alternative solusi

6. Menentukan tindakan yang sesuai

The Professional Code of Conduct

Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk mempertahankan tingkat perilaku etis yang melampaui hukum masyarakat. Alasan untuk tingkat perilaku etis yang tinggi adalah kebutuhan untuk kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh profesi, terlepas dari layanan yang disediakan individu. Kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan profesi

ditingkatkan ketika profesi mendorong standar kinerja yang tinggi dan perilaku etis oleh anggotanya.

Selama bertahun-tahun AICPA telah merepresentasikam dirinya sebagai badan profesional etika yang terlibat yang mempraktikan seni ketimbang sains. Akuntansi adalah untuk dilihat oleh masyarakat, dengan cara yang sama dengan profesi medis dan hukum yang lebih dipengaruhi oleh motif layanan daripada oleh motif profit. Dalam upaya untuk memperkuat hal ini, profesi akuntansi di Amerika Serikat telah memiliki beberapa bentuk Kode Etik Profesional sejak awal abad kedua puluh. Kode asli, yang merupakan bagian dari peraturan American Association Professional (AAPA), pendahulu dari AICPA, pertama kali diterbitkan pada tahun 1905 dan berisi dua aturan yaitu : Satu, melarang anggota untuk memperbolehkan non-anggota untuk praktik dengan memakai nama anggota sehingga mengharuskan seluruh anggota perusahaan, tidak hanya managing partner saja, untuk bergabung dengan AAPA. Aturan kedua: melarang pembayaran biaya rujukan. Cakupan yang terbatas dari versi terdahulu didasarkan oleh kepercayaan kode tertulis tidak dapat dan tidak seharusnya diambil sebagai representasi seluruhnya dari kewajiban oral tanggung jawab

akuntansi kepada masyarakat

Kemudian tahun 1917 dan melalui aturan yang diadopsi berikutnya, organisasi tersebut yang telah berganti nama menjadi American Institute of Accountant,

(28)

kemitraan, prakiraan dan kepentingan keuangan yang cukup besar dalam perusahaan publik.

Dalam menanggapi Securities Act of 1933 dan 1934 , adanya penambahan aturan mengenai independensi yang diadopsi pada tahun 1934. Kemudian dalam aturan tersebut pada tahun 1941, direkodifikasi untuk memasukkan bagian tentang standar teknis.

Pada tahun 1962 kode Etik Profesional lagi-lagi diubah. Meskipun, tersebut pada dasarnya mengadung aturan yang sama seperti halnya kode 1941, mereka mengklasifikasikan menjadi lima artikel. Artikel 1 "Hubungan dengan klien dan masyarakat" berisi deskripsi yang lebih eksplisit tentang kemerdekaan. Article 2 didefinisikan "Standar Teknis", Artikel 3 "Praktek Promosi" termasuk iklan, promosi dan praktik penawaran yang kompetitif. Pasal 4 membahas aturan keanggotaan dan disebut "Praktek Operasi". Akhirnya pasal 5, "Hubungan dengan sesama anggota" mendefinisikan tentang klien yang tidak dapat diterima dan praktik akuisisi karyawan.

Pergolakan sosial berikutnya dari tahun 1960-an dan dampak dari Investigasi Watergate tahun 1974 mempengaruhi profesi akuntansi. Misalnya ditemukan bahwa banyak perusahaan terbesar telah membuat kontribusi ilegal untuk partai Republik dan investigasi menemukan rekening bank rahasia yang digunakan untuk

menyembunyikan suap. Sebagai akibat dari masalah, pada tahun 1977, Kongres menerbitkan sebuah studi yang menyatakan bahwa kantor akuntan terbesar memiliki kekhawatiran akan kurangnya indepedensi dan kurangnya dedikasi untuk

perlindungan public

(29)

dalam upaya untuk mempersempit kesenjangan harapan. Secara khusus, dampak dari standar baru adalah:

1. Memperluas tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan keandalan sistem pengendalian internal perusahaan ketika merencanakan audit

2. Menggambarkan tanggung jawab auditor untuk melaporkan kesalahan, penyimpangan dan tindakan ilegal oleh klien dan

3. Mengharuskan auditor untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan hidup

Pada tahun 1983 AICPA menunjuk komite untuk mempelajari relevansi dan efektifitas dari kode dalam lingkungan kontemporer. Hasil laporan dari komite tersebut dikenal sebagai Anderson’s Report, menunjukkan bahwa kinerja yang efektif harus memenuhi enam kriteria:

1. Menjaga kepentingan umum

2. Mengenali peran terpenting CPA dalam proses pelaporan keuangan

3. Membantu memastikan kualitas kinerja dan menghilangkan kinerja kurang lancar

4. Membantu memastikan objektivitas dan integritas dalam pelayanan publik 5. Meningkatkan prestise dan kredibilitas dari CPA

6. Memberikan bimbingan yang tepat

Para anggota AICPA menerima rekomendasi dari Laporan Anderson tersebut dan mengubah Kode Etik Profesional pada tahun 1988. Saat ini Kode Etik Professional terdiri dari empat bagian :

1. Prinsip. Standar etika dinyatakan dalam istilah filsafat 2. Aturan Perilaku. Standard minimum etika

3. Interpretasi. Interpretasi aturan oleh divisi etika profesional di AICPA

4. Ketentuan Etis. Penjelasan dan jawaban yang diterbitkan atas pertanyaan tentang aturan yang disampaikan kepada AICPA yang dipraktikkan oleh para akuntan dan kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan etika

Berikut ini adalah enam prinsip-prinsip etika, yang tidak dilaksanakan, yang terkandung dalam Kode Etik Profesional:

1. Tanggung Jawab.

Dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai profesional, anggota harus melaksanakan penilaian profesional dan moral yang sensitif dalam semua kegiatan mereka.

(30)

Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dengan cara akan melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.

3. Integritas

Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota harus melakukan semua tanggung jawab profesional dengan tingkat integritas tertinggi.

4. Objektivitas dan Independensi

Anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas pada konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesional. Seorang anggota dalam praktik publik harus independensi baik dalam fakta dan penampilan ketika menyediakan audit dan jasa atestasi lainnya.

5. Kepedulian

Seorang anggota harus mematuhi standar teknis profesi dan etika, berusaha terus-menerus untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan, serta memenuhi tanggung jawab profesional yang terbaik dari kemampuannya 6. Lingkup dan sifat jasa

Seorang anggota dalam praktik publik harus memperhatikan prinsip-prinsip kode etik profesi dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakan

Prinsip-prinsip yang berorientasi tujuan juga menyediakan kerangka kerja bagi aturan yang mewakili kode untuk dilaksanakan. Kesepakatan aturan dengan isu-isu seperti kemandirian, integritas, dan obyektifitas, sesuai dengan standar praktek; kerahasiaan informasi klien, iklan, biaya kontingensi dan komisi. Belakangan, beberapa dari peraturan ini diminta untuk diliberalisasi dikarenakan keputusan persetujuan antara AICPA dan Federal Trade Commision yang timbul dari klaim pembatasan perdagangan yang adil.

Kesimpulannya adalah, dua decade terakhir membawa pertanyaan dari beberapa perhatian kritis mengenai perilaku etis dari akuntan profesional. profesi telah merespon dengan lebih menggambarkan tanggung jawab dan dengan mencoba untuk mempersempit kesenjangan harapan. Namun, profesi akuntan harus berjuang untuk mengimprove persepsi ini, dan kode perilaku profesional harus dilihat sebagai titik awal dalam menentukan perilaku etik dari akuntan profesional.

(31)

IASB standard yang mengatur persyaratan pengungkapan dan tanggung jawab etik adalah IAS No. 1 yaitu: “Presentation of Financial Statements.” Tujuan dari IAS NO. 1 adalah untuk menentukan dasar penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum sehingga agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan entitas periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. IAS No. 1 menetapkan persyaratan keseluruhan penyajian laporan keuangan, pedoman untuk struktur mereka, dan persyaratan minimum untuk konten mereka. standar untuk mengenali, mengukur, dan mengungkapkan transaksi spesifik dibahas dalam standar spesifik dan interpretasi. Statement ini menggantikan IAS No. 1 yang berjudul “Disclosure of Accounting Policies”.

IASB juga membahas laporan keuangan sementara dalam IAS No. 34 yaitu: “Interim Financial Reporting.” rilis ini didefinisikan isi minimum laporan keuangan interim, disediakan presentasi dan bimbingan pengukuran, dan didefinisikan

pengakuan dan pengukuran prinsip yang harus diikuti dalam penyajian laporan keuangan interim. IASB kemudian menyimpulkan bahwa keputusan untuk

menerbitkan dan frekuensi pelaporan adalah hal terbaik yang diputuskan oleh hukum nasional.

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Instalasi gawat Darurat RSUD Prof.DR.Margono Soekarjo merupakan unit penyelenggaraan administrasi rumah sakit di bawah wakil direktur pelayanan yang menunjang kegiatan

Pada saat ini, bagi para penggemar musik terutama para penggemar alat musik angklung baik untuk pemula dan para profesional mengharapkan adanya suatu pengembangan terhadap

berdasarkan uraian diatas Penelitian ini akan menguji pada perusaahaan Food and Beverages dengan mengkaji pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas

Belum ada pembuatan RPI (Rencana Pembelajaran Individu) yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa autis di SLB Khusus Autisma Dian Amanah. Guru pengampu mata

[r]

Alasan lain yang menyebabkan tidak adanya perbedaan signifikan beta adalah karena para investor beranggapan bahwa perusahaan yang melakukan merger dan

Trobosan-trobosan yang dilakukan Hizbullah ini sangat postif dan disambut antusias oleh masyarakat lebnanon sehingga ketertarikan mereka untuk mengenal syiah lebih dalam

Dorongan penerapan SIMPEG pada aplikasi kenaikan pangkat adalah adanya proses yang dilakukan menjadi lebih cepat sehingga efektif dan efisiensi kerja menjadi dapat