MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN 1
Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Semester III
Mata Kuliah Akuntansi Perbankan1
Dosen: Bpk. Idral
DI SUSUN OLEH:
FERRY FAISAL
1210097530048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ILMU PERBANKAN
PENDAHULUAN
Perkembangan Industri Perbankan Nasional saat ini tumbuh begitu pesat hal ini tentu
telah memicu persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Untuk menghadapi persaingan yang
kompetitif ini, perbankan di Indonesia membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Salah satu aspek di bidang keuangan dan perbankan adalah Akuntansi yang merupakan
sumber informasi bagi pihak Stockholder yang memiliki kedudukan yang strategi dalam
bidang usaha. Untuk dapat melaksanakan sistim akuntansi yang baik dan benar, tentu
diperlukan buku panduan atau rujukan yang dapat dijadikan sebagai pedoman.
Disadari sepenuhnya bahwa Industri Perbankan mempunyai peranan strategis dalam
pengembangan perekonomian nasional suatu Negara. Kelancaran serta stabilitas transaksi
permintaan dan penawaran, kelancaran mengalirnya modal investasi dan modal kerja pada
dunia usaha, peredaran uang dalam kehidupan masyarakat, kepercayaan dunia usaha,sangat
dipengaruhi oleh kinerja bank yang beroperasi serta kebijaksanaan perbankan yang ditetapkan
oleh pemerintah atau lembaga otoritas.
Pesatnya perkembangan di sector perbankan dapat dilihat dai adanya berbagai
perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi yang terjadi didalam dan besarnya
tuntutan masyarakat akan transaksi bank, memicu dunia perbankan untuk dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Informasi keuangan bagi suatu bank sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan,
olehnya itu informasi keungan yang diruangkan dalam laporan keungan bank harus dapat
memberikan gambaran yang jelas dan benar bagi pengguna jasa bank atau pemakai. Untuk
menghasilkan laporan keunagan yang benar, tentu tidak lepas dari proses akuntansi secara
PEMBAHASAN
PENGENALAN BANK dan AKUNTANSI PERBANKAN
A. PENGERTIAN BANK
Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan
penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. Beberapa pakar perbankan
seperti Prof. G. M. Verrin Stuart dalam bukunya Bank politik mengatakan bahwa bank
merupakan suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pribadi, baik dengan
alat-alat pembayarannya sediri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun
dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar berupa uang giral.
A.Abdurrachman dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan
menjelaskan bahwa bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai
macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap
mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha
perusahaan dan lain-lain.
Sedangkan dalam UU. No. 14/1967 pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan, bank
didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang.
Jenis jenis bank di Indonesia
Di dalam undang-undang perbankan terdapat berbagai jenis bank, tetapi pada dasarnya
bank dapat dikelompokan dalam tiga jenis yaitu : bank dilihat dari fungsinya, bank dilihat dari
pemilikannya, dan yang ketiga bank dilihat dari segi penciptaan uang giral.
1. Bank dilihat dari fungsinya
a. Bank Sentral, ialah Bank Indonesi sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang
No. 13/1968.
b. Bank Umum ( Commercial Bank ), ialah bank yang didalam pengumpulan dananya
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposita dalam usahanya terutama
c. Bank Tabungan ( Saving Bank ), ialah bank yang dalam pengumpulan dananya
menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama
memperbungakan dananya dalam kertas berharga.
d. Bank Pembangunan ( Development Bank ), ialah bank yang dalam pengeumpulan
dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan
kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta dalam usahanya terutama
memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
e. Bank Desa ( Rural Bank ), ialah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan
natura ( padi, jagung dan lain-lain hasil pertanian ) dan dalam usahanya memberikan
kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk natura kepada sector
pertaniaan dan pedesaan.
2. Bank dilihat dari segi Pemilikannya
a. Bank milik Negara, terdiri dari :
Bank sentral atau Bank Indonesia
Bank-bank Umum Milik Negara
Bank Tabungan Negara
Bank Pembangunan Indonesia
b. Bank Milik Pemerintah Daerah
c. Bank-bank milik swasta, dapat dibagi menjadi tiga macam :
Bank milik swasta nasional, dapat berbentuk : bank umum swasta, bank tabungan
swasta, dan bank pembangunan swasta.
Bank milik swasta asing, dapat berbentuk : bank umum asing, bank tabungan asing,
dan bank pembangunan asing
Kerjasama antara bank swasta nasional dan asing
d. Bank Koperasi
Merupakan bank yang permodalannya berasal dari perkumpulan-perkumpulan
koperasi,seperti halnya bank swasta dan bank asing swasta, bank koperasi juga dapat
3. Bank dilihat dari segi penciptaan uang giral
Dibagi menjadi dua yaitu :
a. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang tergolong dalam bank
ini adalah : bank sntral, dan bank umum.
b. Bank Sekunder, yaitu bank yang bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit,
yang tergolong dalam bank ini adalah : tabungan dan bank pembangunan dan bab lain
yang tidak menciptakan uang giral
Bank menurut Undang-undang no.7 bank digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Bank umum
b. Bank perkreditan rakyat
B. PENGERTIAN AKUNTANSI
Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committee on Termonology of The
American Institute of Certified Public Accountans bahwa akuntansi adalah seni mencatat,
menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian
bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta
menginterpresentasikan hasil-hasilnya.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai system
informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan
informasi kuantitatif terutama yang bersifat keungan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi
yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam
menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternative tindakan. Sedangkan sebagai
system informasi, akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran
komunikasi dan seperangkat penerima.
Dengan melihat berbagai definisi akuntansi, secara umum akuntansi bisa didefinisikan
sebagai seni. Ilmu, system informasi yang didalamnya menyangkut pencatatan,
pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas
transaksi kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya
1. Tujuan Pokok akuntansi
Tujuan pokok akuntansi tidak lain adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu
memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa
laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengambil
keputusan. Ini berarti tujuan tersebut dapat saja berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
pemakai, situasi dan kondisi ekonomi, politik, hukum maupun aspek lingkungan bisnis secara
keseluruhan. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa laporan keuangan tersebut disusun dalam
konteks untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan semua pemakai yang berbeda-beda atau
bersifat umum. Para pemakai keuangan dituntut untuk mengetahui karakteristik perusahaan
dan pengetahuan akuntansi agar dapat memahami informasi dalam laporan keuangan.
2. Prinsip Akuntansi
Prinsip akuntansi adalah dalil atau doktrin untuk mengawasi suatu system atau
aktifitas tertentu yang telah diterima kebenarannya. Prinsip akuntansi bukan merupakan
kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena pada hakikatnya akuntansi selalu
berkembang dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan perubahan nilai-nilai
yang terjadi di masyarakat. Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis
sebagai akibat yang timbul dari penalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menyajikan informasi keuangan.
Prinsip akuntansi di bagi menjadi 6 prinsip, yaitu :
a. Prinsip harga perolehan
Dalam prinsip ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan, dan biaya
hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang
bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara
obyektif, jumlahnya sudah diketahui dan dapat di uji kebenarannya melalui bukti-bukti
transaksi.
b. Prinsip realisasi penghasilan
Prinsip ini dasarnya mencakup pengertian, pengukuran dan pengakuan penghasilan.
penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Ada tiga metode dalam
pengukuran penghasilan yaitu :
Pada saat penjualan barang atau jasa. Bila penjualan barang atau jasa sudah tersedia
dan dapat diukur secara pasti, maka metode ini dapat diterapkan.
Pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan
penjualan,metode ini dapat digunakan kalau pemasaran barang dan jasa sudah
terjamin misalnya sudah adanya kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain,
kemudian harganya sudah relative pasti dan sebagian besar kegiatan untuk
memperoleh penghasilan dimaksu sudah dilaksanakan.
Pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas. Metode ini dapat
dilakukan kalau resiko terjadinya piutang tidak tertagih atau jangka waktunya
relative lama.
c. Prinsip mempertemukan pendapatan dan biaya
Prinsip ini menghendaki bahwa hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang
digunakan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang
sama.pendapatan dan biaya harus sesuatu hal yang terjadi dalam waktu yang sama.
Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka
diperlakukan metode pengakuan pendapatan dan biaya.
d. Prinsip obyektif
Prinsip ini memberikan pengertian bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah
didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif.
Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yangdilakukan berdasarkan
kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi, serta didukung oleh pengawasan dan
pengendalian intern yang baik.
e. Prinsip pengungkapan penuh
Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersiffat
kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interprestasi dalam
pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai ini maka laporan keuangan
harus disusun secara sebaik sesuai dengan standar akuntansi yang disepakati umum,
menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tambahan, memberikan
f. Prinsip konsistensi
Prinsip ini pada dasarnya mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut5 harus
mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan – perusahaan yang sama
dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang
sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan
teori, metode, dasar, pedoman dan praktek akuntansi yang sama dengan yang
diterapkan sebelumnya. Konsistensi ini bukanlah harga mati, artinya pada kasus tertentu
ada metode yang tidak cocok dengan kondisi saat ini, maka perusahaan dapat mengganti
metode tersebut asalkan perusahaan menjelaskan tentang perubahan metode tersebut
dan pengaruh penggunaan metode tersebut terhadap angka – angka dalam laporan
keuangan.
C. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERBANKAN
Pada dasarnya kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan
kewajiban terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban
kepada kreditur atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban kepada pihak internal
adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian maka persamaan yang dapat
dikemukakan adalah : aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akanmemperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.
Selisih pendapatan dan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen modal
bank. Untuk itu persamaannya menjadi : aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan –
Biaya atau Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Dengan persamaan dan penggambaran rekening buku besar, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Setiap penambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit
2. Setiap penambahan biaya akan didebet, dan setiap pengurangan biaya akan dikredit
3. Setiap peningkatan hutang akan dikredit dan setiap pengurangan / pelunasan hutang akan
didebet
4. Setiap pertambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet
5. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan akan
D. LAPORAN KEUANGAN BANK
1. Pengertian laporan keuangan
Laporan keuangan perusahaan, baik itu jasa yang bergerak di bidang perbankan
maupun perusahaan lain, pada prinsipnya memiliki persamaan. Sebab laporan keuangan
suatu perusahaan pada masa tertentu menggambarkan laba rugi perusahaan pada periode
tertentu.
Laporan-laporan yang disajikan oleh suatu perusahaan dalam hal ini lembaga
perbankan pada periode tertentu bertujuan antara lain :
a. Memberikan informasi tentang keuangan bank menyangkut harta bank, kewajiban bank
serta modal bank pada periode tertentu
b. Memberikan informasi menyangkut laba rugi suatu bank pada periode tertentu
c. Memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
yang disajikan suatu bank
d. Memberikan informasi tentang performance suatu bank
Dari tujuan yang dijelaskan di atas, maka dapat dikatakan bahwa laporan keuangan
adalah suatu bentuk laporan yang terdiri dari aktiva, kewajiban, modal bank, laporan hasil
usaha dan perubahan-perubahan lainnya.
Laporan keuangan ini dapat diterima oleh pihak-pihak tertentu, jika memenuhi
syarat di bawah ini :
a. Relevan
Laporan yang disajikan harus sesuai dengan data yang ada kaitannya dengan transaksi
yang dilakukan
Laporan yang disajikan harus bersifat netral artinya dapat dipergunakan oleh semua
e. Tepat waktu
Laporan yang disajikan harus memiliki waktu pelaporan atau periode pelaporan yang
jelas
f. Dapat diperbandingkan
Laporan keuangan yang disajikan dapat siperbandingkan dengan laporan-laporan
sebelumnya, sebagai landasan untuk mengikuti perkembangan dari hasil yang dicapai
g. Lengkap
Laporan keuangan yang disajikan harus lengkap, yang sesuai dengan aturan yang
berlaku agar tidak terjadi kekeliruan dalam menerima informasi keuangan.
2. Tujuan Laporan Keuangan Bank :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan bank yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi
b. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung
jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan :
a. Dapat dipahami
b. Relevan materialitas
c. Keandalan penyajian jujur, netralitas, pertimbangan
sehat, kelengkapan
d. Dapat dibandingkan
4. Jenis-jenis laporan keuangan bank
Dalam menyajikan informasi tentang laporan keuangan, pihak bank memiliki
laporan keuangan tersendiri. Laporan ini disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Standar Keuangan Akuntansi Perbankan Indosesia (SKAPI) sebagi
berikut :
a. Neraca
Laporan keuangan bank yang menggambarkan keadaan harta bank, kewajiban atau
hutang bank serta modal bank pada akhir periode tertentu.
Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha suatu bank, berupa pendapatan yang
diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode tertentu.
c. Laporan arus kas
Laporan yang menunjukan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu yang
dikelompokkan dalam aktifitas operasi, aktifitas investasi, dan aktifitas pendanaan.
d. Laporan perubahan modal
Laporan yang menunjukan perubahan equitas bank yang menggambarkan peningkatan
atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan
Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus
kas yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas,
termasuk komitmen dan kontijensi serta transaksi-transaksi lainnya.
5. Cara penyajian Laporan Keuangan
a. Neraca
Secara umum dari neracasuatu bank terdiri dari dua jenis yaitu bentuk skontro
(horizontal ) atau yang biasa disebut T Account, dimana pada bentuk ini posisi aktiva
berada disebelah debet dan posisi pasiva yang terdiri dari hutang dan modal berada
disebelah kredit.
Bentuk Skontro ( neraca konsolidasi )
Pasiva Aktiva
Pinjaman yang diberikan Penyertaan
Laporan yang berisikan ringkasan pendapatan dan biaya dari satu kesatuan perusahaan
untuk periode tertentu. Ada 2 bentuk laporan rugi laba yaitu bentuk tunggal (single step
Single step system
Pada model ini laporan rugi laba disajikan secara rekapsaja atau tidak terperinci dan
tidak membedakan pendapatan dan biaya operasional dengan non operasional.
Bentuk ini ditentukan berdasarkan jumlah pendapatan dikurangi biaya.
Perhitungan Laba Rugi
Pendapatan
o Pendapatan Operasional xxx
o Pendapatan Non Operasional xxx
Biaya-biaya
o Biaya Umun dan Administrasi xxx
o Biaya Penjualan xxx
o Biaya Non Operasional xxx
Laba sebelum pajak xxx
Multiple step system
Laporan laba rugi dalam bentuk ini membedakan antara pendapatan operasional
dengan pendapatan non operasional, demikian pula untuk biaya debedakan
menjadibiaya operasional dengan biaya non operasional.
Perhitungan Laba Rugi
o Pendapatan Operasional xxx
o Pendapatan Non Operasional xxx
Laba Bersih Operasional
o Pendapatan Operasional xxx
o Pendapatan Non Operasional xxx
Laba Bersih
o Laba Bersih Sebelum Pajak xxx
c. Laporan Arus Kas
Laporan ini menggambarkan tentang aktifitas kas, berupa kas masuk atau
kas keluar atau dari mana datangnya kas dan bagaimana membelanjakannya dalam
Aktifitas Operasi adalah aktifivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan
aktivitas lain yang bukab merupakan aktivitas investasi maupun pendanaan
Aktivitas Investasiadalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta
investasi lain yang tidak setara kas
Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal pinjaman bank
d. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yaitu laporan yang menggambarkan perubahan modal bank
selama periode pelaporan.
KESIMPULAN
Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan
penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan. Beberapa pakar perbankan
merupakan suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pribadi, baik dengan
alat-alat pembayarannya sediri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun
dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar berupa uang giral.
Pada dasarnya kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan
kewajiban terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban
kepada kreditur atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban kepada pihak internal
adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian maka persamaan yang dapat
dikemukakan adalah : aktiva = Hutang + Modal.
Tujuan pokok akuntansi tidak lain adalah tujuan umum laporan keuangan yaitu
memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa
laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Ramly faud,M. Rustin D.M, AKUNTANSI PERBANKAN petunjuk Praktis
TASWAN, SE. Si AKUNTANSI PERBANKAN Transaksi Dalam Valuta Rupiah