• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR BENGKULU RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2018 PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR BENGKULU RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2018 PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
473
0
0

Teks penuh

(1)

http://bappeda.bengkuluprov.go.id

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU

NOMOR 17 TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

PROVINSI BENGKULU

(2)

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 17 TAHUN 2017

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BENGKULU,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3)

juncto Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu perlu untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 sebagai penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Gubernur Bengkulu tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang

Pembentukan Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(3)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1969 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 34, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 2854);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

(4)

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 718);

12. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2008 Nomor 4), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2013 Nomor 15);

13. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2010 Nomor 6);

14. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2012 Nomor 2);

15. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016 Nomor 6);

(5)

Daerah Provinsi Bengkulu (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016 Nomor 8);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA KERJA

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU TAHUN 2018.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Bengkulu.

2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bengkulu yang

berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah di Provinsi Bengkulu. 4. Gubernur adalah Gubernur Bengkulu.

5. Pemeritah Kabupaten/Kota adalah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Bengkulu.

6. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut PD adalah unsur pembantu Gubernur dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

7. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah yang selanjutnya disebut BAPPEDA adalah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu.

8. Kepala Bappeda adalah kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu.

(6)

perencanaan pembangunan Provinsi Bengkulu untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025, yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Provinsi Bengkulu.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bengkulu yang selanjutnya disebut RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah Provinsi Bengkulu untuk periode 5 (lima) Tahun yaitu tahun 2016-2021.

11. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah atau RKP adalah dokumen perencanaan nasional untuk 1 (satu) tahun.

12. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2018.

13. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut RENJA PD adalah rencana pembangunan tahunan PD yang merupakan dokumen perencanaan PD untuk periode 1 (satu) tahun yaitu Tahun 2018. 14. Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat

Daerah selanjutnya disebut RKA PD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu PD, serta pagu anggaran

sementara didasarkan atas Kebijakan Umum

Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara.

15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang

selanjutnya disebut Musrenbang adalah forum antar

pelaku dalam rangka menyusun rencana

(7)

Pasal 2

(1) RKPD Tahun 2018 adalah Dokumen Perencanaan Daerah Provinsi Bengkulu untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2018, terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember 2018. (2) RKPD Tahun 2018 sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, yang memuat isu strategis pembangunan berdasarkan hasil evaluasi tahun sebelumnya, kerangka ekonomi daerah, prioritas

program dan kegiatan pembangunan yang

pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Pinjaman/Hibah Luar Negeri, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan dana lainnya, baik yang dilaksanakan langsung oleh

Pemerintah Daerah maupun kebijakan yang

dilakukan untuk mendorong partisipasi masyarakat. BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3

(1) RKPD Tahun 2018 dimaksudkan sebagai: a. Pedoman Penyusunan Renja-OPD; b. Bahan penyusunan RKA-OPD;

c. Pedoman penyusunan Kebijakan Umum, PPAS, dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2018;dan

d. Acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD Tahun 2018.

(2) Penyusunan RKPD Tahun 2018 bertujuan untuk mewujudkan sinergitas pelaksanaan pembangunan Daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan, dan antar tingkat pemerintahan, serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya.

(8)

Bagian Kesatu Dokumen RKPD

Pasal 4

(1) RKPD Tahun 2018 dituangkan dalam sebuah

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Bengkulu dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN;

BAB II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH;

BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH;

BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN

PEMBANGUNAN DAERAH;

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH;dan

BAB VI : PENUTUP.

(2) Uraian lebih lanjut mengenai Dokumen RKPD Tahun 2018 sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Kedua Evaluasi dan Pelaporan

Pasal 5

(1) Setiap OPD menyusun laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.

(2) Laporan Kinerja triwulan dan tahunan menjadi bahan Kepala BAPPEDA untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap usulan RKA yang diajukan oleh

(9)

kepada Gubernur melalui Kepala BAPPEDA, paling lambat 14 (empat belas) hari sejak berakhirnya triwulan pada tahun anggaran yang sedang berjalan.

BAB V PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur Bengkulu ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bengkulu.

Ditetapkan di Bengkulu pada tanggal 23 Mei 2017 GUBERNUR BENGKULU,

ttd.

H. RIDWAN MUKTI Diundangkan di Bengkulu

pada tanggal 23 Mei 2017

Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BENGKULU, ASISTEN ADMINISTRASI UMUM,

ttd.

H. GOTRI SUYANTO

(10)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 dapat diselesaikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 didasarkan kepada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

RKPD merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat

Tujuan penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 adalah untuk memberikan arah bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan selama 1 (satu) tahun ke depan. RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 ini harus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik itu pemerintah daerah, masyarakat, maupun dunia usaha dalam mewujudkan Visi dan Misi Provinsi Bengkulu yang tertuang dalam RPJMD secara sinergis, koordinatif dan saling melengkapi.

Harapan kami dalam mengemban amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu masa bakti 2016-2021 adalah mengajak seluruh pemangku kepentingan secara bersama-sama berbuat untuk membenahi dan mensejahterakan masyarakat Provinsi Bengkulu. Dengan bekerja keras dan dengan ketulusan hati serta penuh rasa tanggung jawab, Insya Allah kita dapat mewujudkan Visi : “Terwujudnya Bengkulu Yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan

Berdaya Saing”.

Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 ini. Semoga segala upaya yang mulia dari kita dalam menata pembangunan Provinsi Bengkulu ke depan selalu mendapatkan bimbingan dan ridho Allah SWT, sehingga membuahkan hasil yang berdaya guna dan memberikan maslahat bagi masyarakat Provinsi Bengkulu.

(11)

ii

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN RKPD……….. 5

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN ………. 7

1.4. SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD... 11

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN ……… 12

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN……….. 14 2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH……….. 14

2.1.1.ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI ……….. 14

2.1.2.ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT………. 40

2.1.3.ASPEK PELAYANAN UMUM ……….. 50

2.1.4.ASPEK DAYA SAING DAERAH………. 63

2.2. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD... 66 2.3. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH... 113 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH……….. 139 3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH...………. 139

3.1.1. KONDISI EKONOMI DAERAH TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN TAHUN 2017... 139 3.1.2. TANTANGAN DAN PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TAHUN 2018 DAN TAHUN 2019...

(12)

iii

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH...……… 145

3.2.1. PROYEKSI KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN... 145

3.2.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... 147

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah... 147

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah... 149

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah... 152

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH……… 153

4.1. VISI DAN MISI...………. 153

4.2. TUJUAN DAN SASARAN...………. 158

4.3. PRIORITAS PEMBANGUNAN... 244

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH………. 249

BAB VI PENUTUP...………. 494

(13)

1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Proses pembangunan dilaksanakan melalui optimalisasi sumberdaya dengan tetap menjaga kesinambungan serta kualitas lingkungan yang baik. Optimalisasi sumberdaya mempunyai arti bahwa pembangunan diharapkan dapat mendayagunakan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia agar memiliki nilai kemanfaatan lebih baik bagi masyarakat. Sedangkan kesinambungan dan kualitas lingkungan yang baik tidak hanya mengenai lingkungan alam namun juga lingkungan sosial, budaya dan politik. Pencapaian tujuan pembangunan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari tahapan yang bersifat jangka panjang, menengah dan tahunan.

Proses pembangunan setiap tahunnya, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, harus dimulai dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran dari pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 ini diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran. Dimana pengambilan keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah. Pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2018 dilakukan melalui pendekatan Common Goals serta kewilayahan dengan mengevaluasi pencapaian target kinerja tahun sebelumnya serta penetapan anggaran untuk mencapai target pembangunan yang ditetapkan.

(14)

2

yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan dalam RPJMD ke dalam program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah;

2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) dalam menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD);

3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan kebijakan umum APBD dan penentuan prioritas serta pagu anggaran sementara yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menjadi referensi RKPD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Bengkulu; serta

4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah hingga tahun berkenaan.

Proses Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018 dapat dilihat dan dijelaskan oleh bagan berikut :

Gambar 1.1

(15)

3

penyusunan rancangan awal RKPD (Draft I dan Draft II), penyusunan RKPD, penyusunan rancangan akhir RKPD dan penetapan RKPD dengan menggunakan pendekatan teknokratik, partisipatif, bottom–up dan top-down. Pendekatan teknokratik dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses

konsultasi dengan para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan pembangunan antara lain melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Proses bottom–up dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sedangkan proses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Dedicated Program.

Mengingat posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut, maka perhatian yang besar harus diberikan sejak awal penyusunan hingga penetapan dokumen RKPD sehingga dapat dihasilkan dokumen RKPD yang berkualitas. Dokumen RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 disusun dengan tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan Penyusunan RKPD

Tahap persiapan penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 meliputi:

a. Penyusunan rancangan Keputusan Gubernur Bengkulu tentang Pembentukan Tim Penyusun RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018; b. Orientasi mengenai RKPD kepada seluruh anggota tim untuk

penyamaan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai Peraturan Perundang-undangan kebijakan pemerintah berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah;

c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD;

d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. 2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD

Tahap penyusunan rancangan awal RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 terdiri atas perumusan dan penyajian rancangan awal RKPD.

a. Perumusan rancangan awal RKPD

Perumusan rancangan awal RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 mencakup:

(16)

4

2) Analisis gambaran umum kondisi daerah; 3) Analisis ekonomi dan keuangan daerah; 4) Evaluasi kinerja tahun lalu;

5) Penelaahan terhadap kebijakan pemerintah; 6) Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD provinsi;

7) Perumusan permasalahan pembangunan daerah provinsi;

8) Perumusan rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah;

9) Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif;

10) Pelaksanaan Para Musrenbang Provinsi (forum OPD); dan

11) Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif.

b. Penyajian rancangan awal RKPD

Rancangan awal RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1) Pendahuluan;

2) Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu;

3) Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan;

4) Prioritas dan sasaran pembangunan; dan 5) Rencana program prioritas daerah.

3. Pelaksanaan Musrenbang RKPD

Musrenbang RKPD Provinsi Bengkulu dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan tersebut mencakup:

a. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah;

b. Usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah provinsi pada musrenbang RKPD di Provinsi Bengkulu;

c. Indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah provinsi;

d. Prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah;

(17)

5

Perumusan rancangan akhir RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 dilakukan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD Provinsi Bengkulu.

5. Penetapan RKPD

RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Bengkulu. RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 yang telah ditetapkan dijadikan pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018. Selain itu, RKPD yang telah ditetapkan tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu tentang APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 untuk memastikan APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 telah disusun berlandaskan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan RKPD

Kewajiban daerah untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dasar dan acuan penyusunan RAPBD diamanatkan melalui beberapa Peraturan Perundangan, antara lain:

1. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(18)

6

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Tahun 2010 Nomor 514);

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018.

10. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2008 Nomor 4), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2013 Nomor 15);

11. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2010 Nomor 6);

12. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 2);

13. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6/205);

14. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu tahun 2017;

(19)

7

Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 memiliki keterkaitan yang erat dengan dokumen perencanaan lainnya. Penyusunan RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 mengacu dan diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018 dan merupakan penjabaran dari RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032 juga memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, RPJMD dan RTRW Provinsi tetangga.

Gambar 1.2.

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Daerah dan Nasional

Secara lebih terperinci hubungan antara RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut :

A. RKPD dan RPJPD Provinsi Bengkulu

RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2018 merupakan penjabaran dari RPJMD 2016-2021. Oleh sebab itu, penyusunan pada RPJMD selain memuat visi, misi dan program Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2016-2021, juga berpedoman pada visi dan misi Provinsi Bengkulu beserta arah pembangunannya dalam RPJPD Provinsi Bengkulu Tahun 2005-2025 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025 yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional.

(20)

8

yang sejahtera, adil dan demokrasi bertumpu pada sumber daya manusia unggul dan bertaqwa serta perekonomian kokoh”, ditempuh melalui 5 (lima) misi pembangunan yaitu :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang menguasai IPTEK dan IMTAQ; 2. Mewujudkan infrastruktur yang berkualitas, merata dan bermanfaat; 3. Mewujudkan perekonomian yang berdaya saing tinggi;

4. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan;

5. Mewujudkan masyarakat adil dan demokrasi.

Pada tahap ketiga RPJPD Provinsi Bengkulu, fokus pembangunan masing-masing misi diarahkan pada pemanfaatkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat, yang difokuskan kepada:

1. Kesejahteraan masyarakat Provinsi Bengkulu terus meningkat sebanding dengan tingkat kesejahteraan daerah-daerah di wilayah Indonesia yang berpenghasilan menengah, dan merata yang didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas disertai terwujudnya lembaga jaminan sosial. Kualitas sumberdaya manusia terus membaik ditandai oleh meningkatnya kualitas relevasi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesejahteraan gender; meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta, kesejahteraan dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; dan mantapnya budaya dan karakter bangsa.

2. Pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan perekonomian secara serasi, seimbang dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.

(21)

9

antisipatif serta penanggulangan bencana di setiap tingkatan pemerintahan dan disertai partisipasi aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana alam.

3. Daya saing perekonomian Provinsi Bengkulu semakin meningkat, terutama industri rakyat berbasiskan sumber daya lokal meliputi pertanian, kelautan dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.

4. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; peningkatan pasokan tenaga listrik yang lebih optimal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi perdesaan dapat teratasi dengan baik; terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien; terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pengembangan infrastruktur perdesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian. Sejalan dengan itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.

5. Pembangunan kelembagaan politik dan hukum terus ditingkatkan dan diupayakan dalam rangka terwujudnya konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi hukum dan penegakan hak-hak asasi manusia; peningkatan pembangunan tata kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa yang berdasarkan hukum, serta birokrasi yang profesional dan netral lebih ditingkatkan demi terwujudnya masyarakat Provinsi Bengkulu yang sejahtera, adil dan demokratis.

(22)

10

Penyusunan RKPD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan pemanfaatan ruang.

Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang. Kebijakan penataan ruang Provinsi Bengkulu sesuai dengan RPJPD Tahun 2012-2032 dalam rangka mendukung capaian RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 dilakukan untuk :

1. Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya ke seluruh wilayah provinsi;

2. Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta mengurangi resiko bencana alam;

3. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan;

4. Meningkatkan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan daya dukung lahan;

5. Membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah dengan mengutamakan kepentingan masyarakat dan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup ;

6. Mengentaskan kemiskinan di kawasan tertinggal;

7. Mendukung fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

Dalam menyusun RPJMD ini juga selain berpedoman pada RTRW daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah lain, guna tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka menengah daerah antar kabupaten/kota serta keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota lainnya, terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

(23)

11

Pelaksanaan RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja Perangkat Daerah. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa hingga Kabupaten

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 disajikan berdasarkan lampiran V Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penyusunan RKPD

Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

1.2. Dasar Hukum

Menjelaskan dasar hukum yang digunakan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Menjelaskan tentang hubungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 dengan dokumen-dokumen perencanaan lainnya.

1.4. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

1.5. Sistematika Penyusunan RKPD

Memuat sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018.

(24)

12 CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Menjelaskan tentang kondisi terkini berdasarkan capaian target pembangunan Tahun 2016.

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun berjalan dan Realisasi RPJMD

2.3. Permasalahan dan Isu Strategis Pembangunan Daerah

Menjelaskan dan melakukan Identifikasi permasalahan berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Tahun 2016.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Menjelaskan mengenai arah kebijakan ekonomi provinsi, proyeksi dan tantangan pembangunan ekonomi Tahun 2018. 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Menjelaskan arah kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan Tahun 2018 serta pendanaan pembangunan lainnya.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Menjelaskan mengenai tujuan dan sasaran pembangunan Tahun 2018.

4.2. Prioritas Pembangunan

Mengemukakan tentang prioritas pembangunan untuk Tahun 2018, isu strategis serta prioritas program pembangunan daerah berdasarkan isu strategis.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Menjelaskan mengenai program dan kegiatan pembangunan Provinsi Bengkulu untuk Tahun Anggaran 2018.

BAB VI INDIKATOR KINERJA DAERAH TAHUN 2018

Memuat Indikator Kinerja yang ingin dicapai pada Tahun 2018.

(25)

13

dokumen RKPD, sebagai pedoman bagi semua pihak dalam memfungsikan RKPD sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

1.5. Maksud dan Tujuan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Bengkulu Tahun 2018 adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun dan ditetapkan dengan maksud sebagai acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2018. Maksud dan Tujuan penyusunan serta penetapan RKPD Provinsi Bengkulu mencakup sebagai berikut:

1. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

2. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan;

3. Mengarahkan proses penyusunan Rencana Kerja (RENJA) dan RKA PD; 4. Menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUAPBD, PPAS, RAPBD dan

APBD;

5. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah, mengukur capaian target kinerja program pembangunan jangka menengah, mengukur capaian standar pelayanan minimal dan mengukur kinerja pelayanan OPD, sebagai acuan LPPD kepada pemerintah, LKPJ kepada DPRD dan LPPD kepada masyarakat; serta

6. Menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

(26)

14 BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828). Pada awalnya, Provinsi Bengkulu merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Sejak Tahun 1967, Provinsi Bengkulu mengalami beberapa kali pemekaran. Semula Provinsi Bengkulu terdiri dari 3 (tiga) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, akan tetapi sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur kemudian Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang, serta dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), maka Provinsi Bengkulu terdiri dari 9 (Sembilan) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, dan 128 (seratus dua puluh delapan) Kecamatan.

Provinsi Bengkulu terletak di wilayah pantai barat Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dengan garis pantai sepanjang 525 km. Wilayah di bagian timur merupakan daerah berbukit-bukit yang merupakan bagian dari Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera dan bagian lainnya merupakan wilayah yang relatif datar. Secara astronomis, Provinsi Bengkulu terletak di pantai barat Pulau Sumatera pada garis lintang 2°16´ - 3°31’ LS dan garis bujur 101°1´ - 103°41’ BT, sedangkan secara administratif berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara dengan Provinsi Sumatera Barat

2. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia dan Provinsi Lampung. 3. Sebelah Barat dengan Samudera Hindia.

(27)

15

Adapun luas wilayahnya sendiri mencapai ± 32.365,6 Km² dengan luas daratan ± 20.030,5 Km² dan luas perairan (laut) mencapai ± 12.335,2 Km² dengan panjang garis pantai mencapai ±525 Km yang seluruhnya terletak di bagian barat Provinsi Bengkulu. Selain itu, Provinsi Bengkulu memiliki beberapa pulau kecil baik yang berpenghuni seperti Pulau Enggano, serta pulau-pulau kecil yang tidak berpenghuni seperti Pulau Dua, Pulau Merbau, Pulau Bangkai, Pulau Satu, Pulau Mega dan Pulau Tikus.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Provinsi Bengkulu dirinci menurut Kabupaten/Kota No. Kabupaten/ kota Luas darat (km²) Luas Laut(km²)

1 Bengkulu Selatan 1.218,5 307,7 2 Rejang Lebong 1.506,8 0,0 3 Bengkulu Utara 4.392,96 1.495,93 4 Kaur 2.547,0 606,0 5 Seluma 2.461,5 422,7 6 Mukomuko 4.143,7 862,2 7 Lebong 1.672,2 0,0 8 Kepahiang 713,1 0,0 9 Kota Bengkulu 151,7 387,6 10. Bengkulu Tengah 1.223,94 622,27 Jumlah 20.030,5 12.335,2

Sumber : RTRW Provinsi Bengkulu 2012-2032

Berdasarkan luas wilayah, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang paling luas yang mencapai 4.392,96 Km², atau sebesar 21,93% dari total wilayah Provinsi Bengkulu. Sedangkan Kota Bengkulu menjadi satu-satunya kota administratif di Provinsi Bengkulu, yang juga menjadi Ibukota Provinsi dan memiliki wilayah terkecil.

(28)

16 Gambar 2.1

Peta Administratif Provinsi Bengkulu

Sumber : RTRW Provinsi Bengkulu 2012-2032

Provinsi Bengkulu terdiri dari 128 Kecamatan dan 1.515 Desa/Kelurahan. Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan/Desa Provinsi Bengkulu Tahun 2016

No Kabupaten/Kota Ibu Kota Kecamatan Desa/Kelurahan

1 Bengkulu Selatan Manna 11 159

2 Rejang Lebong Curup 15 156

3 Bengkulu Utara Arga Makmur 19 220

4 Kaur Bintuhan 15 195

5 Seluma Tais 14 202

6 Mukomuko Mukomuko 15 152

7 Lebong Muara Aman 12 104

8 Kepahiang Kepahiang 8 117

9 Bengkulu Tengah Karang Tinggi 10 143

10 Kota Bengkulu Kota Bengkulu 9 67

J u m l a h 128 1.515

(29)

17

Secara geografis, Provinsi Bengkulu terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera, membujur dari Utara ke Selatan. Di sebelah Timur merupakan hutan suaka alam dan hutan lindung, dan Samudera Indonesia di sebelah Barat serta dataran tinggi yang membentang dari ujung utara sampai ujung selatan dengan lebar +50 Km. Dataran tinggi merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan. Provinsi Bengkulu memiliki bentuk wilayah relatif memanjang sejajar garis pantai, dengan panjang garis pantai +525 Km. Wilayah Provinsi Bengkulu memiliki kontur yang bergelombang dengan ketinggian tempat (altitude) berkisar antara 0 - 1.938 meter di atas permukaan laut (dpl). Titik terendah dijumpai di sepanjang pantai sedang titik tertinggi terletak di Puncak Gunung Kaba. Ditinjau berdasarkan kelas ketinggian tempat, maka wilayah Provinsi Bengkulu dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Wilayah dengan ketinggian tempat 0 - 250 m dpl, meliputi areal seluas 976.624 ha yang menyebar disepanjang pantai dari utara sampai bagian selatan yang merupakan dataran aluvium;

b. Wilayah dengan ketinggian tempat >250 - 500 m dpl, meliputi areal seluas 338.365 ha yang menyebar disepanjang pantai dari utara sampai bagian selatan yang merupakan peralihan dari aluvium ke perbukitan;

c. Wilayah dengan ketinggian tempat >500 - 750 m dpl, meliputi areal seluas 228.881 ha yang menyebar disebagian besar Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong; d. Wilayah dengan ketinggian tempat >750 - 1000 m dpl, meliputi areal seluas 181.548 ha

yang menyebar di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Kaur yang merupakan Taman Nasional;

e. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.000 - 1.250 m dpl, meliputi areal seluas 128.664 ha di sepanjang bagian bawah pegunungan bukit barisan yang merupakan Taman Nasional;

f. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.250 - 1.500 m dpl, meliputi areal seluas 78.630 ha yang sebagian besar menyebar di sepanjang bagian bawah pegunungan bukit barisan di Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kaur;

g. Wilayah dengan ketinggian tempat >1.500 - 2.000 m dpl, meliputi areal seluas 70.338 ha yang merupakan puncak gunung-gunung di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.

(30)

18 Gambar 2.2

Ketinggian Tempat di Provinsi Bengkulu

Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun, 2017.

Pada tahun 2016, total luas areal hutan di Provinsi Bengkulu adalah 924.630,77 hektar yang terdiri atas: hutan lindung seluas 250.749,96 ha, suaka alam seluas 462.964,33 ha, hutan produksi terbatas seluas 173.280,03 ha, hutan produksi tetap seluas 25.871,7 ha dan hutan fungsi khusus seluas 11.762,75 ha. Komoditas hasil hutan Provinsi Bengkulu adalah kayu bulat dan kayu gergajian.

(31)

19 Tabel 2.3

Luas Hutan Menurut Fungsinya Dan Kabupaten/Kota (Ha) Provinsi Bengkulu Tahun 2016

Uraian Kabupaten/Kota - Regency/Municipality Bengkulu Selatan Rejang Lebong Bengkulu

Utara Kaur Seluma Mukomuko Kepahiang Lebong

Bengkul u Tengah Kota Bengkul u A. Kawasan Swaka Alam/Pelestarian Alam 594,7 32.492,4 89.854,53 66.560,9 6.163,7 150.817,5 8.456,9 101.282,7 4.957,8 1.783,2 - Taman Nasional 0 25.813,9 72.973,56 66.483,1 0 148.649,9 0 98.404,1 0 0 - Cagar Alam 0 0,6 2.656,91 0 748,6 124,1 8,8 154,1 3,7 610,6

- Taman Wisata Alam 8,7 6.677,9 6.469,27 77,8 0 2.043,5 8.448,1 2.724,5 0 1.172,6

- Taman Buru 0 0 7.754,79 0 5.415,1 0 0 0 3.792,4 0

- Taman Hutan Raya 586 0 0 0 0 0 0 0 1.161,7 0

B. Hutan Lindung 32.756,2 20.830,4 40.821,36 44.584,1 66.527,6 0 9.245 17.557,6 18.427,7 0

C. Hutan Produksi terbatas

14.244,6 125,4 45.306,93 31.565,4 15.708,6 63.356,2 0 46,7 2.927,2 0

D. Hutan Produksi Tetap 1.704,2 0 9.762,6 2.069,4 0 11.318,8 0 0 1.017,7 0

E. Konversi 0 0 8.877,25 0 0 2.885,5 0 0 0 0

(32)

20 2.1.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

A. Pertanian Tanaman Pangan

Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Provinsi Bengkulu karena merupakan sektor utama yang memberikan peranan terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada tahun 2015 rata-rata produksi/Ha padi sawah mencapai 4,59 ton/Ha, sedangkan padi ladang sebesar 3,08 ton/Ha. Untuk total produksi, padi ladang sebesar 25.941 ton sementara padi sawah sebesar 552.713 ton.

Tabel 2.4

Luas Panen dan Produksi Padi Sawah dan Ladang menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dan Tahun 2015

Kabupaten/ Kota

Padi Sawah Padi Ladang

Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Bengkulu Selatan 19.488 17.355 87.724 88.180 331 248 583 609 Rejang Lebong 20.016 19.490 89.108 83.555 2.399 757 4.648 1.629 Bengkulu Utara 22.827 15.872 102.530 71.665 2.407 1.076 4.337 2.042 Kaur 8.951 10.010 36.451 43.399 1.383 1.697 4.175 8.619 Seluma 20,108 16.024 61.608 54.095 1.048 1.485 1.831 5.366 Mukomuko 10.026 13.085 46.530 79.231 2.838 1.174 6.051 2.524 Lebong 9.685 9.348 44.771 51.034 1.039 250 1.685 456 Kepahiang 10.983 10.913 50.743 47.206 852 282 1.508 532 Bengkulu Tengah 7.167 6.169 26.159 27.461 3.120 1.465 8.548 4.164 Kota Bengkulu 2.904 2.138 14.205 6.888 0 0 0 0 Provinsi Bengkulu 132.155 120.404 559.829 552.713 15.417 8.429 33.366 25.941

(33)

21 B. Perkebunan

Selain pertanian tanaman pangan, perkebunan juga merupakan salah satu sub sektor penyumbang PDRB yang cukup besar di Provinsi Bengkulu. Dukungan luas wilayah dan kondisi lahan di Provinsi Bengkulu terhadap komoditas tanaman perkebunan menjadikan wilayah ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan. Selain dikelola oleh perusahaan pemerintah (Perkebunan Besar Negara) dan swasta (Perkebunan Besar Swasta), terdapat juga perkebunan yang dimiliki dan dikelola rakyat. Komoditi yang dihasilkan antara lain kelapa sawit, karet, kopi, dan lain- lain. Pada tahun 2015, kelapa sawit dengan produksi sebesar 451.919 ton atau 73,42 %, karet dengan produksi sebesar 88.476 ton atau 14,37 %, dan kopi robusta dengan produksi sebesar 55.168 atau 8,96 % ton.

(34)

22 Tabel 2.5

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Besar Swasta Menurut Lokasi Komoditi dan Keadaan Tanaman Provinsi Bengkulu Tahun 2015

Lokasi Komoditi

Keadaan Tanaman (Ha)

Produksi (ton)

Produksi Rata-Rata (ton/Ha)

TBM TM TTM Jumlah

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

Bengkulu Utara Kelapa Sawit 2.739 2.690 18.139 18.139 - 49 20.787 20.878 74.188 74.200 4,09 4,09

Karet 1.178 1.178 3.299 3.299 - - 4.477 4.477 5.262 5.264 1,59 1,59

Seluma Kelapa Sawit 1.454 1.404 6.375 6.425 - - 7.829 7.829 24.964 25.100 3,91 3,90

Bengkulu Tengah Kelapa Sawit 1.762 1.762 10.635 10.635 - - 12.397 12.397 34.702 34.700 3,26 3,26

Mukomuko Kelapa Sawit 8.884 8.884 31.251 31.251 296 296 40.431 40.431 125.879 125.879 4,02 4,02

Karet 409 489 1.560 1.560 - - 2.0049 2.049 2.546 2.549 1,63 1,63

Kaur Kelapa Sawit 1.164 11.055 350 500 - - 1.514 11.555 1.053 1.504 3,01 3,01

Rejang Lebong Teh 268 268 141 141 - - 1.514 409 214 214 1,51 1,51

Lebong Kopi Arabika 5 5 192 192 208 208 405 405 144 140 0,75 0,72

Kepahiang Teh - 67 539 544 275 270 814 881 1.102 1.105 2,04 2,03

Provinsi Bengkulu Total 17.943 27.802 72.481 72.686 779 823 91.203 101.311 270.054 270.655

(35)

23

Dari data produksi perkebunan besar swasta per kabupaten terlihat bahwa komoditi kelapa sawit paling besar di produksi di Kabupaten Mukomuko yaitu pada tahun 2014 sebesar 125.879 ton dan pada tahun 2015 sebesar 125.879 ton sedangkan di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2014 sebesar 74.188 ton dan pada tahun 2015 sebesar 74.200 ton. Untuk komoditi karet paling besar diproduksi di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu pada tahun 2014 sebesar 5.262 ton dan tahun 2015 sebesar 5.264 ton serta di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2014 sebesar 2.546 ton dan pada tahun 2015 sebesar 2.549 ton.

Tabel 2.6

Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Bengkulu Tahun 2014 dan 2015 Kabupaten/Kota Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)

2014 2015 2014 2015 Bengkulu Selatan 24.264 24.452 40.854 21.186 Rejang Lebong 35.686 35.682 21.305 21.102 Bengkulu Utara 75.157 75.256 102.380 102.340 Kaur 24.479 33.215 21.335 21.690 Seluma 68.850 68.835 100.135 99.821 Mukomuko 110.288 110.969 282.242 285.654 Lebong 26.195 26.403 8.098 7.652 Kepahiang 33.253 33.238 22.120 22.076 Bengkulu Tengah 25.429 25.439 27.871 28.154 Kota Bengkulu 2.213 2.220 6.586 5.778 Provinsi Bengkulu 434.101 435.723 637.969 615.455

Sumber : Bengkulu Dalam Angka, 2017.

Dari data per kabupaten/kota, produksi perkebunan rakyat terbesar ada di Kabupaten Mukomuko yaitu pada tahun 2014 sebesar 282.242 ton dan tahun 2015 sebesar 285.654 ton, diikuti Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2014 sebesar 102.380 ton dan tahun 2015 sebesar 102.340 ton. Selanjutnya Kabupaten Seluma pada tahun 2014 sebesar 100.135 ton dan tahun 2015 sebesar 99.821.

C. Pertambangan dan Industri

Subsektor pertambangan juga merupakan subsektor yang kecil peranannya dalam perekonomian Provinsi Bengkulu seperti terlihat dari relatif rendahnya peranan subsektor pertambangan dalam PDRB Provinsi Bengkulu.

(36)

24

Selama waktu 2000-2016 peranan subsektor pertambangan dalam PDRB rata-rata berkisar antara 3% - 4% per tahun. Rendahnya peranan subsektor pertambangan dalam perekonomian disebabkan belum optimalnya eksploitasi bahan-bahan tambang yang terkandung di bumi Provinsi Bengkulu.

Batubara merupakan bahan tambang unggulan pada subsektor pertambangan di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2016, produksi batubara di Provinsi Bengkulu mencapai 3,16 juta ton, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 4,54 juta ton dan tahun 2014 sebesar 6,29 juta ton. Sedangkan volume penjualan juga mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir dimana volume penjualan tahun 2014 sebesar 5,6 juta ton, turun menjadi 4,85 juta ton tahun 2015 dan turun lagi menjadi 4,27 juta ton tahun 2016.

Potensi tambang di Provinsi Bengkulu meliputi batubara, pasir besi, serta emas dan mineral pengikutnya. Kegiatan eksploitasi tambang batubara berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma. Di Kabupaten Bengkulu Utara kegiatan eksplorasi batubara berada di beberapa wilayah seperti Kecamatan Ketahun, Kecamatan Batik Nau dan Kecamatan Lais. Sementara di Kabupaten Bengkulu Tengah eksplorasi batubara berada di wilayah Kecamatan Air Napal, Kecamatan Karang Tinggi dan Kecamatan Taba Penanjung. Di Kabupaten Seluma eksplorasi batubara berada di wilayah kecamatan Sukaraja, Kecamatan Seluma dan Kecamatan Talo. Di Kabupaten Bengkulu Selatan eksplorasi batubara berada di wilayah Kecamatan Kedurang. Di Kabupaten Kaur eksplorasi batubara berada di wilayah Kecamatan Kaur Utara.

Kegiatan pertambangan pasir besi di Provinsi Bengkulu, pada umumnya terdapat di kawasan pantai barat yang tersebar di beberapa wilayah di masing-masing Kabupaten. Sedangkan untuk potensi tambang emas dan mineral pengikutnya (dmp), telah dikeluarkan beberapa SIPP (Surat Ijin Penyelidikan Pendahuluan) di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur.

D. Kelautan dan Perikanan

Subsektor perikanan memiliki potensi yang cukup besar, terutama perikanan laut. Hal ini disebabkan letak wilayah Provinsi Bengkulu yang sebagian besar menghadap ke Samudera Hindia dengan panjang pantai ±525 Km, dengan luas Laut Teritorial sebesar 11.667,6 km2 dan luas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yaitu batas jarak 12-200 mil laut dari pantai dengan luas sebesar 194.460 km2.

(37)

25

Wilayah Provinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menunjukkan besarnya potensi perikanan tangkap. Produksi perikanan tangkap pada tahun 2016 sebesar 65.749 ton, turun dari produksi perikanan tahun 2015 sebesar 65.827 ton. Sedangkan total rumah tangga perikanan tahun 2016 sebanyak 16.437 rumah tangga turun dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 17.001.

Sementara itu, usaha budidaya pengembangan perikanan air tawar (perikanan darat) di Provinsi Bengkulu pada umumnya diusahakan melalui tambak, keramba, sawah dan perairan umum lainnya. Adapun luasnya mencapai 50.867,5 ha yang tersebar di Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Rejang Lebong, serta Kabupaten Lebong. Luas kawasan yang digunakan untuk perikanan darat di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko mencapai 14.106,25 ha, dan di Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, serta Kabupaten Kaur seluas 19.545 ha. Sedangkan di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, dan Kabupaten Lebong mencapai 10.000 ha.

Tabel 2.7

Produksi dan Rumah Tangga Nelayan Provinsi Bengkulu Tahun 2015 dan 2016

No Usaha Perikanan

Produksi (Ton) Nilai (juta Rp)

Rumah Tangga Nelayan 2015 2016 2015 2016 2015 2016 1 Perikanan Laut 62.290 62.213 1.345.008 1.383.751 7.583 7.583 2 Perairan Umum : 1.769 1.790 48.899 49.335 4.709 4.427 a Sungai 1.106 1.122 31.478 31.923 3.869 3.869 b Waduk 201 207 5.143 5.266 291 254 c Danau 80 70 2.485 2.159 296 51 d Rawa 381 389 9.793 9.986 253 253 Jumlah 65.827 65.791 1.442.806 1.482.420 17.001 16.437

(38)

26 E. Pariwisata dan Budaya

Sumberdaya pariwisata di Provinsi Bengkulu pada dasarnya cukup potensial untuk dikembangkan agar berdaya saing tinggi dibandingkan dengan provinsi sekitar. Namun demikian, dari data yang ada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu relatif masih terbatas. Pada tahun 2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Bengkulu berjumlah 492.841 orang dengan tingkat hunian hotel dan rata-rata lama menginap untuk hotel berbintang sebesar 57 persen dan 1,54 hari serta hotel melati sebesar 22 persen dan 1,17 hari. Sedangkan jumlah hotel stahun 2016 sebanyak 60 hotel terdiri atas hotel berbintang sebanyak 9 hotel dan hotel melati sebanyak 51 hotel.

Berikut ini merupakan beberapa objek wisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut: Kota Bengkulu; (1) Pantai Panjang (2) Danau Dendam Tak Sudah (3) Tapak Padri & Pantai Jakat, (4) Benteng Marlborough, (5) Rumah Peninggalan Bung Karno, (6) Monumen Parr & Hamilton (7) Makam Sentot Ali Basya (8) Masjid Jamik. Kabupaten Rejang Lebong; (1) Telaga 7 Warna (2) Air Terjun & Air Panas Suban, (3) Bukit Kaba. Kabupaten Lebong (1) Danau Tes. Kabupaten Bengkulu Utara; (1) Pantai Lais, (2) Air Terjun Kemumu, (3) Taman Nasional Kerinci Seblat, (4) Air Terjun 9 Tingkat, (5) Danau Gedang, (6) Peninggalan Kerajaan Balai Buntar. Kabupaten Bengkulu Selatan; (1) Pantai Pasar Bawah, (2) Danau Ulu Seginim, (3) Pantai Gunung Perak Mutiara Kedurang, (4) Air Sungai Manna. Kabupaten Mukomuko; (1) Pantai Indah, (2) Bendungan Air Manjunto. Kabupaten Kaur; (1) Pantai Muara Kedurang, (2) Pantai Linau. Kabupaten Seluma; (1) Air Terjun Batu Bekinyau, (2) Bendungan Seluma, (3) Pantai Seluma. Kabupaten Kepahiang; (1) Air Terjun Curug Embun Kabawetan, (2) Kebun Teh Kabawetan, (3) Cagar Alam Bunga Rafflesia. Kabupaten Bengkulu Tengah; (1) Pantai Sungai Suci

Saat ini jenis wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik adalah wisata budaya berupa perayaan Tabot yang setiap tahunnya diagendakan pemerintah daerah dengan acara puncaknya setiap tanggal 10 Muharam Tahun Hijriah. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang kepariwisataan dilaksanakan secara lintas sektoral dan mendapat dukungan dari dinas/ instansi terkait melalui program multi years seperti penataan kawasan wisata pantai panjang, berupa pembuatan jalan dua jalur, jogging track, sea wall, sunset deck, gazebo, revitalisasi objek wisata sejarah, panggung terbuka, sport center, view tower, mess pemda, marina, dan lain-lain.

(39)

27 2.1.1.3. Wilayah Rawan Bencana

Secara geomorfologi Provinsi Bengkulu mempunyai empat karakter utama yaitu dataran pantai yang membentang dari Kabupaten Mukomuko sampai Kabupaten Kaur, dataran

alluvial dan zona vulkanik yang merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan

dengan karakter pegunungan yang dikenal dengan Patahan Semangko. Dengan kondisi ini, maka Provinsi Bengkulu termasuk wilayah yang rawan bencana, terutama untuk pulau-pulau kecil yang berada di Samudera Hindia seperti Pulau Enggano, Pulau Merbau, Pulau Tapak Balai dan lain-lain.

Tabel 2.8

Potensi Bencana Alam di Provinsi Bengkulu

NO JENIS BENCANA LOKASI KETERANGAN

1 Banjir (Rawan

Banjir)

Kota Bengkulu Muara Bangkahulu, Bengkulu Utara Talang Empat

Mukomuko Mukomuko Utara

Lebong Lebong Selatan, Lebong Tengah

Kepahyang Bermani Ilir

Seluma Ilir Talo, Sukaraja dan Air Periukan.

Kaur Kaur Selatan, Nasal, Tanjung Iman

2 Tanah longsor Bengkulu Utara Pagar Jati, Taba Penanjung, Karang Tinggi

Mukomuko Lubuk Pinang, Teras Terunjam, Pondok

Suguh

Rejang Lebong Bermani Ulu Raya, Padang Ulak Tanding,

Lebong Lebong Selatan, dan Lebong Atas

Kepahyang Bermani Ilir

Seluma Ulu Talo, Talo, Seluma Utara dan Lubuk

Sandi

Bengkulu Selatan Pino Raya, Ulu Manna, Kedurang Ilir

Kaur Nasal, Tanjung Iman, Tanjung Kemuning

3 Gunung Berapi Rejang Lebong Gunung Kaba

Lebong Gunung Belerang

4 Gempa bumi Gempa mengguncang pada tanggal 20 Juni

2000 sekitar pukul 23.38 WIB kekuatan 7,3 SR dan hari Rabu tanggal 12 September 2007 sekitar pukul 18.10 WIB.

(40)

28

Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan prioritasnya yaitu mengurangi dampak bencana dengan mengidentifikasi daerah-daerah rawan bencana, mengurangi kerentanan bencana dan meningkatkan kapasitas untuk menanggapi bencana alam, yang didukung oleh Bappenas dan UNDP melalui program kerjasama SCDRR (Safer

Communities Through Disaster Risk Reduction). Dalam rangka program BDRM (Bengkulu Disaster Risk Mapping), Pemerintah Provinsi Bengkulu telah membentuk tim kerja multi-stakeholder sebagai ‘pemain’ utama, yang dibantu oleh tim ahli dari Swisscontact sebagai

‘pelatih’. Tim kerja multi-stakeholder ini terdiri atas perwakilan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, DPRD, masyarakat, sektor swasta, lembaga perguruan tinggi dan media massa.

Berdasarkan masukan dari tim kerja multi-stakeholder, telah disiapkan peta detail tentang risiko bencana yang dipresentasikan dalam atlas. Tipe-tipe bencana yang terkait dengan Provinsi Bengkulu adalah gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, angin puting beliung, kekeringan, banjir, tanah longsor, abrasi pantai dan kebakaran hutan. Untuk masing-masing tipe bencana, juga telah disiapkan peta tematis yang meliputi Peta Bahaya, Peta Kerentanan, Peta Kapasitas dan Peta Risiko. Peta risiko bencana ini berfungsi sebagai dasar untuk merumuskan rekomendasi untuk menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang berbasis mitigasi bencana seperti dimandatkan oleh Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.

2.1.1.4. Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu pada tahun 2016 berjumlah 1.904.793 jiwa sedangkan pada tahun 2015 berjumlah 1.874.900. Kepadatan rata-ratanya 91 jiwa/meter persegi dan tingkat pertumbuhan penduduk kurun waktu tahun 2011-2016 sebesar 1,70% per tahun di atas rata-rata pertumbuhan penduduk nasional sebesar 1,40 %.

(41)

29 Tabel 2.9

Jumlah Penduduk Menurut Kab/Kota Tahun 2012 – 2016

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (jiwa)

2012 2013 2014 2015 2016 1. Bengkulu Selatan 147.106 148.854 150.601 152.200 153.930 2. Rejang Lebong 251.201 253.020 254.583 256.100 257.498 3. Bengkulu Utara 270.216 275.858 281.699 287.400 293.099 4. Kaur 111.405 112.894 114.398 115.800 117.269 5. Seluma 178.888 181.242 183.420 185.600 187.807 6. Mukomuko 164.603 168.654 172.882 177.100 181.343 7. Lebong 103.505 105.421 107.296 109.200 111.063 8. Kepahiang 128.179 129.706 131.016 132.400 133.703 9. Bengkulu Tengah 102.403 104.179 106.017 107.800 109.593 10. Kota Bengkulu 326.219 334.529 342.876 351.300 359.488 JUMLAH 1.783.725 1.814.357 1.844.788 1.874.900 1.904.793

Sumber : Bengkulu Dalam Angka Tahun 2017

Hasil analisa Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu terhadap Bonus Demografi menggunakan proyeksi Penduduk dari Sensus Penduduk tahun 2010, Provinsi Bengkulu telah memasuki apa yang disebut dengan Bonus Demografi tahun 2015 dan pada masa tahun tersebut di proyeksikan fertilitas pada 2,3 rata-rata anak per Wanita Usia Subur dan akan memasuki masa Window Of

Opportunity pada tahun 2026 suatu kondisi dimana wilayah bersangkutan masyarakatnya

maju, mandiri, adil, makmur dan sejahtera , rentang masa panjang dari 2015 sampai tahun 2026 harus dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam pembangunan berwawasan kependudukan, hal ini disebabkan tingkat pendidikan, kemiskinan, fertilitas masih menjadi catatan garapan serius bagi pembangunan di Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2029 akan terjadi peledakan penduduk usia lanjut (Lansia) atau Population Aging Explosion suatu kondisi yang tidak menguntungkan bilamana Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak dapat memperbaiki kondisi terutama bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Total Fertility Rate (TFR) Tahun 2013 hasil olahan BKKBN sebesar 2,38 dengan Age

Spesific Fertility Rate (ASFR) pada kelompok umur muda yaitu kelompok umur 15 – 19

tahun jumlah anak dilahirkan sebesar 43, tertinggi di Kabupaten Seluma dan Bengkulu Tengah masing-masing 74 dan 69, terendah Kota Bengkulu sebesar 8, pada kelompok umur 25 – 29 tahun sebesar 133, kelompok 30 – 34 sebesar 101, pada kelompok umur 35 – 39 tahun sebesar 57, kelompok umur 40 – 44 tahun sebesar 17 dan kelompok umur 45 – 49 tahun sebesar 3.

(42)

30

Tingginya anak dilahirkan pada kelompok 15 – 19 tahun disebabkan oleh Usia Kawin Pertama 19,57 tahun dan Usia kawin Pertama dibawah 14 tahun sebesar 2,99%, Usia kawin Pertama 15 – 16 tahun sebesar 15,74%, Usia Kawin Pertama 17 – 18 tahun sebesar 24,77%.

2.1.1.5. Struktur Ruang dan Pola Ruang A. Rencana Struktur Ruang

Rencana struktur ruang yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, meliputi: a) sistem perkotaan; b) sistem jaringan trasportasi; c) sistem jaringan energi; d) sistem jaringan telekomunikasi; e) sistem jaringan sumberdaya air; f) sistem prasarana lingkungan.

A.1. Rencana Sistem Perkotaan

Berdasarkan kriteria dan arahan kebijakan pengembangan tata ruang Provinsi Bengkulu, maka rencana struktur pusat kegiatan di Provinsi Bengkulu sampai tahun 2032 terdiri dari 1 (satu) kota PKNp yaitu ibukota Provinsi Bengkulu yaitu Kota Bengkulu yang dipromosikan menjadi PKN, 3 (tiga) kota PKW, 3 (tiga) Kota PKL yang diusulkan menjasi PKW promosi (PKWp) dan 10 (sepuluh) Pusat Kegiatan Lokal Kota PKL. Sistem Perkotaan fungsional wilayah Provinsi Bengkulu diarahkan memiliki 3 (tiga) hirarki pusat pelayanan, yaitu :

1. Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp) yaitu pusat yang melayani wilayah Provinsi Bengkulu dan wilayah nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan perkotaan Bengkulu (Bengkulu, Sungai Hitam, Betungan dan Nakau). Pengembangan Kota Bengkulu dan sekitarnya ini dipromosikan sebagai pusat pelayanan primer.

2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu pusat yang melayani satu atau lebih daerah Kabupaten/Kota. Pusat pelayanan sekunder ini dikembangkan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk memacu pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, maka ada 3 (tiga) Pusat Kegiatan Wilayah yang telah ditetapkan yaitu Kota Curup (ibukota Kabupaten Rejang Lebong), Manna (ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan) dan Mukomuko ibukota Kabupaten Mukomuko. Selanjutnya, selain PKW yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, maka ibukota-ibukota kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dan saat ini berstatus sebagai PKL dipromosikan dalam perencanaan Provinsi Bengkulu 20 (dua puluh) tahun mendatang untuk menjadi PKWp yaitu Kota Kepahiang, Arga Makmur dan Bintuhan.

Gambar

Tabel 2.19. Jenis dan Jumlah Sarana Olahraga Pemprov Bengkulu

Referensi

Dokumen terkait

[r]

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah

Kondisi awal (A) adalah suatu kondisi/kemampuan awal anak yang di temukan dilapangan tanpa adanya pengajaran atau percontohan terlebih dahulu pada apa yang akan

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di

Sehubungan dengan pekerjaan :Perencanaan Pembangunan Green House Kegiatan SIMANTRI maka dengan ini kami POKJA Pada Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai mengundangsaudara / I

Ryzka memiliki saham biasa dengan jumlah beredar sebanyak 400.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.100.. Perusahaan mendeklarasikan 5% dividen saham dengan nilai wajar

Nganyareh kabin adalah sebuah nama tradisi dalam masarakat yang di ambil dari bahasa Madura , “nganyareh” berarti atau mempunyai makna memperbarui, sedangakan kata

Pada tanggal 9 Maret 2004 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam