• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI: Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri II Ciptasari Kecamatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI: Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri II Ciptasari Kecamatan "

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI (Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri II Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Purwakarta

Nurfadilah

0903383

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENIGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI

SEKOLAH DASAR NEGERI II CIPTASARI

(Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri II Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang)

Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh : NURFADILAH

NIM :0903383 ABSTRAK

Penelitian di latar belakangi oleh keterampilan menulis siswa yang masih di bawah batas KKM, dikarenakan siswa belum memahami pentingnya menulis dan siswa belum terbiasa menulis dengan menggunakan kata-kata sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,digunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN II Ciptasari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas IV pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). (2)Mengetahui keterampilan siswa dalam menulis karangan pada pembelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan 2 siklus yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN II Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang, yang berjumlah 39 orang.

Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan hari Jum’at tanggal 26 April 2013 dan siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 10 Mei 2013. Pada siklus I Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan CTL, rata-rata nilai sebesar 66,35 (38,46%). Pelaksanaan Siklus II penelitian masih tetap menggunakan pendekatan CTL rata-rata meningkat menjadi 79,56 (87,17%). Ini berarti kemampuan menulis siswa menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13,21 (48,71%).

(4)

Nurfadilah, 2013

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN TEORETIK A. Belajar dan Pembelajaran... ... 8

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 9

C. Pembelajaran Menulis di SD 1. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa ... 10

2. Keterampilan Menulis ... 11

3. Fungsi Menulis ... 11

4. Tujuan Menulis ... 12

D. Pembelajaran Menulis Karangan di SD 1. Pengertian Karangan ... 13

2. Jenis-jenis Karangan ... 13

3. Karangan Narasi ... 16

(5)

Nurfadilah, 2013

5. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi ... 17

E. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Hakikat Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 18

2. Karakteristik Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 19

3. Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL). ... 20

4. Proses Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 20

5. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Definisi Operasional 1. Menulis Karangan Narasi ... 28

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 29

C. Desain Penelitian ... 29

D. Prosedur Penlitian ... 31

E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 35

F. Instrumen Penelitian ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

H. Teknik Pengolahan Data ... 41

I. Indikator Keberhasilan Siklus ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian ... 46

B. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

Nurfadilah, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN II Ciptasari ... 36

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Setiap Siklus ... 38

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru Setiap Siklus ... 39

Tabel 3.4 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 43

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Prestasi Belajar ... 44

Tabel 4.1 Jumlah Siswa SDN II Ciptasari Tahun Ajaran 2012-2013 ... 47

Tabel 4.2 Keadaan Siswa Kelas IV SDN II Ciptasari Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur ... 48

Tabel 4.3 Peringkat Siswa Kelas IV SDN II Ciptasari ... 48

Tabel 4.4 Data Guru SDN II Ciptasari Tahun Ajaran 2012/2013 ... 50

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 54

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 56

Tabel 4.7 Nilai Hasil Siklus I ... 57

Tabel 4.8 Daftar Nilai Prestasi Belajar Kelas IV Siklus I ... 59

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 62

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 64

Tabel 4.11 Nilai Hasil Siklus II ... 66

Tabel 4.12 Daftar Nilai Prestasi Belajar Kelas IV Siklus II ... 68

Tabel 4.13 Perbandingan Nilai Hasil Menulis Karangan Narasi Siklus I dan II ... 69

(7)

Nurfadilah, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Siklus Perencanaan Pelaksanaan

PTK Model John Elliot ... 30 Gambar 4.1 Denah Lokasi SDN II Ciptasari Kec. Pangkalan

(8)

Nurfadilah, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

1. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I 2. RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II 3. INSTRUMEN SIKLUS I

4. INSTRUMEN SIKLUS II 5. LEMBAR BACAAN 6. NILAI HASIL SIKLUS I

7. HASIL OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS I 8. HASIL OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS I 9. NILAI HASIL SIKLUS II

10. HASIL OBSERVASI AKTIFITAS SISWA SIKLUS II 11. HASIL OBSERVASI AKTIFITAS GURU SIKLUS II 12. DOKUMENTASI

13. SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UPI KAMPUS PURWAKARTA 14. SK PEMBIMBING

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan pendidikan manusia dapat mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 bahwa:

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas, 2003 : 3)

Berdasarkan uraian di atas, pendidikan mempunyai peran untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pendidikan yan baik, akan menghasilkan siswa yang mampu menguasai berbagai aspek, baik dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik, maupun spiritual bagi siswa itu sendiri.

Menurut Slameto (2003:2) “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya”.

Sedangkan menurut Hamalik (1999: 32) “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh informasi dari suatu peristiwa yang dialami oleh individu, sehingga akan terlihat perubahan tingkah laku.

Menurut Santosa, dkk (2003: 1.11) mengemukakan bahwa “bahasa adalah

(10)

Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu siswa untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006: 43).

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk memberi pengetahuan untuk siswa agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Pembelajaran menulis merupakan keterampilan yang dianggap paling rumit. Keterampilan tersebut dapat diperoleh siswa setelah memasuki jenjang sekolah dan setelah menguasai keterampilan-keterampilan yang lainnya seperti menyimak, berbicara dan membaca. Oleh karena itu, pembelajaran menulis di sekolah dasar sangatlah penting.

“Keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh peneliti bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian simbol-simbol bahasa tersebut” (Suriamiharja, dkk, 1996: 2).

Rusyana (1988:191) mengemukakan “menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan atau pesan.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan sehingga bermanfaat untuk mengembangkan inisiatif dan kreativitas untuk mendorong keinginan siswa untuk mengungkapkan suatu ide yang didapatkan dari suatu informasi yang telah dikumpulkan.

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Menurut Yunus (2002: 4.52) mengemukakan “narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa”.

(11)

dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan karangan narasi merupakan urutan peristiwa yang disajikan secara sistematis berdasarkan keterangan waktu.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dengan materi karangan narasi, masih ditemukan berbagai kendala atau hambatan, diantaranya, banyak guru Sekolah Dasar mengalami kesulitan untuk membiasakan anak belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Selain itu guru SD banyak pula yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis.

Selama ini siswa jarang menulis dengan kata-kata mereka sendiri. Mereka hanya menyalin tulisan dari papan tulis, dan seakan-akan diseragamkan tulisan mereka tersebut. Hal tersebut berakibat pada dangkalnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan dengan kata-kata lain dan kurang dapat berfikir logis, karena mereka selalu dituntun dan jarang diberi kesempatan bertanya.

Berdasarkan hasil penemuan di lokasi penelitian, pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Kelas IV SDN Ciptasari II selalu menggunakan metode ceramah dan langsung mengadakan evaluasi di hampir setiap pembelajarannya. Bahkan tidak jarang hanya melakukan kegiatan merangkum saja, maka tidak heran nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih ada yang di bawah 65.

(12)

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (41,1%) telah tuntas belajar berkaitan dengan aspek proses dalam latihan menulis karangan.

Sebagian siswa kelas IV mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik sejatinya dapat memperbaiki pembelajaran yang dapat memberikan siswa pengalaman dan suasana belajar yang baru, sehingga siswa mampu memperbaiki tata cara penulisan ejaan, penulisan hurup kapital, pemilihan tanda baca, dan penempatan paragraf yang sesuai dengan ketentuan penulisan bahasa Indonesia.

Guru hendaknya mampu memilih dan menemukan pendekatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat membangkitkan keaktifan siswa, agar dapat berpikir kritis dan membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah belajar bersama-sama yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL).

Menurut Johnson yang dikutip oleh Nurhadi (2002:12) mengemukakan bahwa:

CTL sebagai suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem CTL, akan menuntun siswa ke semua komponen utama CTL, yaitu melakukan hubungan yang bermakna, mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara atau merawat pribadi siswa, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian sebenarnya.

(13)

Berdasarkan dari uraian di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Implementasi Pendekatan Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Di Sekolah Dasar Negeri Ii Ciptasari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu :

1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IV pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)?

2. Apakah setelah diterapkan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa? C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Contextual teaching and Learning (CTL). Adapun tujuan peneliti secara lebih rinci adalah untuk

mengetahui :

1. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas IV pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan Pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL).

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IV pada materi Menulis Karangan Narasi setelah menggunakan Pendekatan Contextual teaching and Learning (CTL).

D. Manfaat Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang non pendidikam, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

(14)

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk mengkaji lebih luas mengenai penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ini dalam kegiatan pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menjadi alternatif bagi guru dalam pemilihan pendekatan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia, serta meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru dalam penerapan pendekatan CTL. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah kepekaan guru terhadap masalah-masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dikelas, baik dalam hal penyampaian materi maupun masalah yang timbul dari dalam diri siswa.

b. Bagi Siswa

1). Memberikan pengalaman langsung bagi siswa dalam proses pembelajaran tentang menulis karangan sederhana.

2). Memudahkan pemahaman materi pelajaran dengan memanfaatkan lingkungan disekitarnya.

3). Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah

1). Memberikan sumbangan yang berarti bagi sekolah untuk dapat meningkatkan taraf serap, sehingga tidak ketinggalan dengan sekolah lain.

2). Kualitas pendidikan di sekolah akan meningkat, karena adanya peningkatan cara mengajar guru dan hasil belajar siswa.

d. Bagi Peneliti

(15)

E. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan penelitian ini dimulai dengan kegiatan observasi terhadap siswa dan kegiatan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian yang berdasarkan dua siklus, dimana setiap siklus merujuk pada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatam, dan refleksi.

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di SDN II Ciptasari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV. F. Sistematika Penulisan

Laporan ini diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab kesimpulan dan rekomendasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut :

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, dan e) sistematika penulisan.

Bab II berisikan kajian teoretik yang berkaitan dengan teori-teori yang dipakai sebagai dasar penyusunan skripsi ini.

Bab III, merupakan metode penelitian yang berisikan: a) metode yang digunakan, b) menetapkan sumber data dan jenis data, c) teknik pengumpulan data, d) penetapan instrument penelitian, e) tahapan penelitian, dan f) analisis data.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). “PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan jalan pencermatan terhadap kegiatan belajar mengajar berupa sebuah tindakan, yang sedang dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama” (Arikunto, 2006: 91).

Sedangkan menurut Uno, dkk (2011: 41) mengatakan bahwa

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar peserta didik meningkat. Dari uraian di atas dapat disimpilkan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang dilakukan guna memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran di kelas.

B. Definisi Operasional

1. Menulis Karangan Narasi

Menurut Semi (2003:29), “narasi merupakan betuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu”.

Selajutnya, Keraf (1987:136) mengemukakan bahwa :

(17)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca dapat mengalami secara langsung cerita yang telah dibacanya.

Dalam karangan narasi, mengutamakan alur cerita, dengan menyajikan peristiwa secara berurutan atau kronologis sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang telah diceritakan.

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Menurut Komalasari (2010:7) pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah :

pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual adalah konsep belajar atau pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam mengaitkan antara materi pembelajaran atau materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya dan menjadikannya dasar pengambilan keputusan atas pemecahan masalah yang akan dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari.

C. Desain Penelitian

(18)

Gambar 3.1 Bagan Siklus Rancangan Pelaksanaan PTK Model John Elliot (Sudrajat: 2008)

(19)

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi atas tindakan antara guru sebagai peneliti dan siswa, g) penelitian tindakan kelas mengembangkan pemberdayaan, demokrasi, keadilan, kebebasan, dan kesempatan partisipatif yang melibatkan siswa, mengajarkan keadilan, meberikan kebebasan, dan mengembangkan potensi siswa, dan h) mengembangkan suatu model pembelajaran, baik sebagian maupun menyeluruh.

Dari beberapa karakteristik di atas nampak jelas bahwa PTK itu dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru, prestasi siswa, dari mulai perencanaan pembelajarannya, proses pembelajaran sampai evaluasi pembelajaran. Semua proses pembelajaran tersebut diperbaiki secara kolaborasi dengan peneliti, dengan kolaborasi didalam penelitian ini sangat dibutuhkan agar hasil dari penelitian ini sesuai dengan harapan baik untuk peneliti juga untuk guru kelas tersebut.

D. Posedur Penelitian

Tindakan perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, menurut Arikunto (2010: 137) pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas meliputi 4 (empat) tahap, yakni merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), mengamati (observing) dan refleksi (reflecting)Dalam penelitian ini kegiatan-kegiatan dalam siklus PTK dapat

dipaparkan sebagai berikut : 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan rumusan masalah hasil observasi di lapangan, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP)

(20)

3) Merencanakan alat evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

4) Menyusun pedoman pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

5) Merumuskan indikator pencapaian tujuan penelitian, yaitu: a) Aktivitas guru sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan b) Aktivitas siswa secara klasikal

c) Kriteria Penilaian Prestasi Belajar Siswa b. Tahapan Pelaksanaan/Tindakan

1) Guru mengadakan apersepsi sebagai upaya menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan kegiatan menulis karangan narasi.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3) Siswa bersama-sama menyanyikan lagu paman datang

4) Siswa diberikan pertanyaan tentang apa saja yang dibawa oleh paman? 5) Siswa dan guru bersama-sama menyusun kegiatan yang paman lakukan

6) Siswa setiap orang menyebutkan angka 1-8 secara bergantian untuk membentuk kelompok

7) Siswa berkumpul bersama kelompoknya masing-masing

8) Guru memperlihatkan sebuah karangan yang berjudul “Jangan Jajan Sembarangan”

9) Salah satu siswa ke depan untuk membacakan sebuah cerita

10) Siswa menentukan kerangka karangan yang terdalam dalam bacaan

11) Siswa diberikan penjelasan mengenai langkah-langakah menulis karangan narasi

12) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami 13) Guru memberikan lembar bacaan kepada setiap kelompok untuk membuat

sebuah tema, judul, dan kerangka karangan

(21)

15) Siswa perwakilan kelompoknya membacakan hasil tugasnya c. Tahapan Observasi

1) Mengamatai aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SDN II Ciptasari

2) Mengamati gejala yang muncul baik yang mendukung maupun yang menghambat dalam pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

3) Mencatat gejala tersebut dalam lembar observasi berupa catatan check list 5). Menyeleksi data yang diperlukan dalam penelitian, kemudian dianalisis d. Tahapan Refleksi

Pada tahap ini, penelit dan teman sejawat secara kolaboratif memikirkan kembali tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan analisis terhadap data, proses atau hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

Apabila dari hasil refleksi menunjukkan bahwa siklus selanjutnya perlu dilaksanakan maka pertimbangkan penyesuaian apa saja yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tindakan siklus berikutnya yaitu pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan rumusan masalah hasil observasi di lapangan, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana Pembelajaran (RPP)

(22)

3) Mempersiapkan alat evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

4) Menyusun pedoman pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

5) Merumuskan indikator pencapaian tujuan penelitian, yaitu: a) Aktivitas guru sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan b) Aktivitas siswa secara klasikal

c) Kriteria Penilaian Prestasi Belajar Siswa b. Tahapan Pelaksanaan/Tindakan

1) Guru mengadakan apersepsi sebagai upaya menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan kegiatan menulis karangan narasi

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3) Siswa diperintahkan oleh guru untuk melihat keadaan sekitar kelasnya

4) Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “Apa yang kalian lihat disekitar kelas IV ?”

5) Siswa diberikan pertanyaan oleh guru “Apa yang kalian rasakan melihat keadaan kelas kalian?”

6) Siswa duduk bersama kelompok yang sudah ditentukan

7) Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru

8) Siswa sebanyak tiga orang dengan berani dan percaya diri maju untuk membuat sebuah paragrap dengan memperhatikan EYD

9) Siswa bersama-sama mengkoreksi hasil kerja temannya yang ke depan 10) Setiap kelompoknya menentukkan sebuah tema

11) Setiap kelompok mengumpulkan lembar kerja yang sudah diisi dengan tema 12) Guru membagikan lembar mengarang secara acak

13) Siswa dengan kelompoknya menentukan judul, kerangka karangan, dan cerita dari tema yang sudah ditentukkan dengan bimbingan dari guru

(23)

c. Tahapan Observasi

1) Mengamatai aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi di kelas IV SDN II Ciptasari

2) Mengamati gejala yang muncul baik yang mendukung maupun yang menghambat dalam pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi

3) Mencatat gejala tersebut dalam lembar observasi berupa catatan check list 4) Menyeleksi data yang diperlukan dalam penelitian, kemudian dianalisis d. Tahapan Refleksi

Refleksi dilaksanakan setelah memperoleh data dari observasi dan terakhir dianalisis secara terpadu dan hasilnya dijadikan dasar sebagai bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus selanjutnya. Apabila hasil nilai siswa telah mencapai KKM, penelitian cukup sampai siklus II.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian Penelitian akan dilakukan pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV di SDN Ciptasari II Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang.

(24)

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN II Ciptasari

No. Nama Jenis

Kelamin 1.

INTAN DEWI KUSUMA P

2.

MUHAMAD RIDWAN L

3.

ABDUL KODIR L

4.

AHMAD NURSIDIN L

5.

AHMAD SUGIHARTO L

6.

ANANDA DINDA PUTRI S. P 7.

ANNISA ZATA ISMAH P

8.

ARIP RAHMAN A.A. L

9.

ATIKAH SITI KUSNADI A. P 10.

CAHYA NURIMAN L

11.

EKA MULYATI P

12.

FARID AL-FAQIH L

13.

GESTTY MUTIA SURYANA P 14.

GILANG RENDRA L

15.

HAIDAR ALI SYAHDANA L 16.

HANDIKA EKA FAUJI L

17.

IRMA LESTARI P

18.

MAULANA YUSUP L

19.

MOCHAMMAD ABDUL Q. L

20.

MU'MIN MUNAJAT L

21.

MUHAMAD YUDA P. L

22.

NADILA JULIANA P. P

23.

NANDANG FERRY H. L

24.

NELLA RHIZUANKA P

25.

NELLY NHIZZANKA P

26.

(25)

27.

RAHMAT HIDAYAT L

28.

RENDI VIRGIN L

29.

SASABILA NURPADILAH P 30.

SITI MARIYAM P

31.

SITI NUR FADILAH P

32.

TINA SUSILAWATI P

33.

UJANG MU'MIN L

34.

WINDI ASTUTI P

35.

YUDI PERMANA L

36.

NHADIR ALLY L

37.

DELA GITA ASTUTI P

38.

PITRI P

39.

SITI ROMLAH P

F. Instrument Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini,peneliti dan observer diposisikan se-bagai instrumen penelitian, yaitu melakukan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai analisis data. Manusia sebagai instrumen mempunyai keterbatasan, misalnya keterbatasan memori dan daya ingat. Oleh karena itu, digunakan alat pendukung instrumen manusia, diantaranya :

Dalam penelitian ini, peneliti membuat instrumen penelituan berupa: 1. Lembar Observasi

Lembar observasi aktivitas siswa dan guru praktek/peneliti tersebut berbentuk format isian, observer hanya perlu membubuhkan tanda check list () jika kriteria dalam dalam daftar cek sesuai dengan hasil pengamatan.

(26)

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Setiap Siklus No. Aspek Yang Diamati

Skor

Keterangan

1 2 3 4

1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.

1=kurang 2=cukup 3=baik

4=baik sekali 2. Siswa menyimak penjelasan

guru.

3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mencatat penjelasan materi 5. Bekerjasama dengan teman satu

kelompok

6. Terjadinya diskusi di dalam kelompok

7. Bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran.

8. Keaktifan dalam pembelajaran. 9. Mengerjakan tugas sesuai

perintah.

(27)

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru Setiap Siklus

No Aspek yang dinilai Skor Keterangan

1 2 3 4

Perencanaan

1 Adanya persiapan

mengajar

Pembelajaran

2. Berpusat pada siswa 1=kurang

2=cukup 3=baik 4=baik sekali 3. Siswa aktif dalam proses

belajar

4. Pembelajaran kelompok 5. Pemecahan masalah 6. Mendorong berfikir siswa

7. Terkait dengan lingkungan anak

8. Peran guru sebagai fasilitator

9. Peran guru sebagai instruktor

10. Penggunaan media/ sumber belajar

(28)

duduk bervariasi

12. Adanya pengaturan alat dan sumber belajar

Penilaian

13. Guru memantau proses belajara siswa

14. Guru memberikan umpan balik dan refleksi

2. Lembar Tes

Pada penelitian ini digunakan tes berupa lembar mengarang. Lembar mengarang ini berisi hasil mengarang siswa. Pada akhir setiap siklus dilaksanakan evaluasi yakni mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang telah disampaikan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum data perencanaan, data pelaksanaan, dan data hasil berbentuk data verbal lisan dan data verbal tulis. Peneliti akan menggunakan teknik observasi langsung melalui tes, wawancara dengan narasumber, dan teknik dokumentasi untuk memperoleh data. Dalam hal ini peneliti secara intensif mengikuti kegiatan belajar mengajar baik di dalam maupun diluar kelas.

Adapaun teknik yang digunakan dalam penelitian ini berupa : 1. Observasi

(29)

Uno (2006: 90) mengemukakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui perilaku siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Tes

Tes adalah salah satu instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa-i dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi. Kriteria instrumen tes adalah hendaknya memiliki tingkat validitas (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan memiliki tingkat reabilitas (tes dapat memberikan informasi yang konsisten).

Menurut Riduwan (2008: 76) tes adalah serangkaian pernyataan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan eknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar bahasa Indonesia, setelah dilaksanakan tindakan.

H. Teknik Pengolahan Data

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, guru memperoleh data selama proses belajar mengajar berlangsung, data ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan mengunakan rumus persentase yang bertujuan untuk mengetahui kualitas hasil belajar. Keberhasilan dalam penelitian ini ditentukan oleh peningkatan siswa dari standar KKM dan juga hasil rata-rata nilai semua siswa.

(30)

1. Observasi aktivitas belajar siswa

Untuk menganalisis kemajuan hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan presentase yang diambil dari penilaian selama proses pembelajaran berlangsung, data tersebut akan dianalisis dengan rumus sebagai berikut:

P= F

n x 100% Keterangan :

P = Persentase jumlah nilai

F = Jumlah aktivitas belajar siswa yang muncul pada setiap aspek atau jumlah siswa yang mendapat skor n

n = Jumlah seluruh siswa

Adapun kriteria tingkat keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam % adalah : 80% - 100% = Sangat tinggi

60% - 79% = Tinggi 40% - 59% = Sedang 20% - 39% = Rendah < 20% = Sangat rendah 2. Tes

Setelah data-data terkumpul, kemudian dilakukan penjumlahan skor dari setiap aspek yang dinilai dengan menggunakan skor 10 sampai 100 dan dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai rata-rata dari setiap individu, menurut Mujono, dkk ( 2007: 210) maka digunakan rumus sebagai berikut:

x = x N

Keterangan : x = Rata-rata

x = Skor yang diperoleh dari setiap aspek N = Jumlah siswa

x = Jumlah

Kemudian data yang telah terkumpul dipresentasekan dengan menggunakan rumus seperti pada penelitian observasi, yaitu:

P= F

(31)

I. Indikator Keberhasilan Siklus

Tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi proses dan dari sisi hasil. Dari sisi proses, penelitian tindakan dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning ini dapat dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan aktivitias belajar siswa sebesar 70% pada akhir siklus penelitian sesuai indikator yang ditetapkan, seperti meningkatnya motivasi atau semangat belajar, interaksi belajar, ketekunan belajar, keberanian dalam tanya jawab, keseriusan dalam menyimak atau mendengarkan penjelasan, kerjasama dalam kelompok, dan lain sebagainya.

Sedangkan dari sisi hasil, penelitian tindakan ini dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa sebesar 75% dan batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu sebesar 65.

Indikator keberhasilan yang telah ditetapkan tersebut dengan sendirinya juga merupakan kriteria penerimaan ataupun penolakan hipotesis penelitian (tindakan) yang telah dirumuskan di bagian awal penelitian.

[image:31.595.114.516.286.759.2]

Selanjutnya, untuk memberikan pedoman dalam pemaknaan atau penafsiran hasil penelitian, perlu kiranya ditetapkan kriteria kualifikasi penilaian yang berhubungan dengan aktivitas belajar maupun prestasi belajar siswa dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Kriteria Aktivitas Belajar Siswa No Aspek yang dinilai Indikator

keberhasilan

Cara Mengukur

1. Sikap antusias dalam belajar

70 % Memperhatikan apa yang disampaikan guru

2. Kekompakan 70 % Bekerja sama dengan teman

satu kelompok

(32)

guna mendapatkan informasi yang menunjang masalah 4 Menghargai pendapat

orang lain

70% Mendengarkan pendapat yang disampaikan oleh teman 5

Bertanggung jawab

70% Mengambil keputusan dari semua jawaban yang dianggap paling benar

[image:32.595.112.515.111.651.2]

Selanjutnya untuk prestasi belajar siswa dapat ditetapkan pedoman kriteria kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Prestasi Belajar No Aspek yang dinilai Indikator

keberhasilan

Cara Mengukur

1 Gagasan atau ide 70% Pengembangan gagasan-gagasan dalam karangan sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan

(33)

2 Bentuk karangan 70% Karangan ditulis berdasarkan pengalaman pribadi siswa dengan menunjukkan adanya latar cerita, sudut pandang, alur cerita, dan adanya penokohan.

3 Gramatika 70% Seluruh kalimat dalam

karangan ditulis dengankalimat yang efektif dan ada kepaduan antar seluruh paragraf dalam karangan

4 Gaya Bahasa 70% Kata-kata yang digunakan

dalam karangan sesuai dengan konteks cerita dan tidak terdapat kesalahan pemilihan dan penggunaan kata

5 Ejaan 70% Cerita yang dikemukakan

jelas,tidak ada kesalahan penulisan huruf, kata, dan pemakaian tanda baca

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN II Ciptasari. Peningkatan tersebut dapat dlihat dari keaktifan dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran.

2. Pada pembelajaran Pembelajaran menulis karangan narasi dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) sejatinya guru harus mampu mengembangkan kemampuan dan potensi siswa dalam memahami langkah-langkah menulis karangan narasi. Pendekatan ini mengarah pada proses pembelajaran yang dapat menuntun siswa untuk lebih memahami pembahasan menulis karangan narasi sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. terbukti dari adanya peningkatan hasil rata-rata tes mengarang pada pelaksanaan siklus I yaitu 66,35 (38,46%) sedangkan pada siklus II yaitu 79,56 (87,17%).

B. Saran

Berikut ini penulis kemukakan beberapa saran sehubungan denganberakhirnya penelitian, untuk itu mudah-mudahan saran penulis ini berguna bagi siswa Kelas IV SDN II Ciptasari dan guru serta pembaca skripsi ini.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis menyatakan saran-saran sebagai berikut

(35)

2. Siswa kelas IV SDN Ciptasari II perlu meningkatkan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.

3. Peningkatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2009). Penenlitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Akhmad, S. (2008, Maret 21). Penelitian Tindakan Kelas Part II. Dipetik Mei10, 2013, dari Tentang Pendidikan : http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Prakik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, dan Suhardjo. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Depdiknas. (2003). UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. Jakarta. .(2006). Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran.

Jakarta: Depdiknas.

E. Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya

Gie. T. L. (2002). Terampil Mengarang. . Yogyakarta : Andi Offset

Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. . (2009). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Hermawan, R., Mujono dan Suherman, A. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung :UPI Press

Johnson, Elaine B. (2006). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Penerjemah Ibnu Setiawan. Bandung: Mizan.

Keraf, Gorys. (1985). Argumentasi dan Narasi. Ende Flores : Nusa Indah

.(1987). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia. Semi, M. Atar. (2003). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

(37)

Kuntarto, Niknik M. (2007). Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Lilis, N. (2013, februari). Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Dipetik

Mei12, 2013, dari Philosophy Mathemathics :

http://lilisnurmath.blogspot.com

Muslich, Masnur. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual; Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengurus Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara

Nurhadi, dkk. (2002). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Parera. Jos Daniel. (1984). Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi.

Bandung : UPI PRESS

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA.

Rosalin, E.(2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Contextual. Bandung : PT Karsa Mandiri Persada

Rusyana, Yus, (1988). Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: Diponegoro.

Salbima. (2012, Maret10). Contextual Teaching and Learning (CTL). Dipetik April08 2013, dari Salahuddin_Bima : http://salbima.blogspot.com

Santosa, P, dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universiatas Terbuka.

Semi, Atar. (1990). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarsono. (2004). Buku Ajar Filsafat Bahasa. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

(38)

Suriamiharja, A. (1996). Petunjuk Praktis Menulis. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Syafi’ie, I. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, H. G. (1982). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

. (1986). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Uno, H., Lamatenggo, N., & Koni, S. M. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT. Bumi Aksra.

Gambar

Gambar 4.1 Denah Lokasi SDN II Ciptasari Kec. Pangkalan
Gambar 3.1 Bagan Siklus Rancangan Pelaksanaan PTK Model John Elliot
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Value Clarification Technique (VCT) Terhadap Ecoliteracy dan Keterampilan Berpikir.. Kritis Siswa SD ”

Jumlah Pasangan Usia Subur dan Pendapatan Per Kapita yang mempengaruhi Jumlah Tingkat Kelahiran Total di Propinsi Sumatera Utara adalah Analisis.. Deskriptif dan

Dalam proses perintisan Tim Kerja atau petugas di desa dan di Kecamatan perlu mengkoordinasikan dan menggalang kerjasama dengan semua pihak yang mempunyai

Anak masih belum mampu berkomunikasi secara lisan, kurang memiliki perbendaharaan kata, dan kurang mengenal simbol-simbol huruf untuk persiapan membaca

Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Dini Kelompok B di TK Nurhayati sebelum Penerapan Permainan Pohon Huruf ……….. Penerapan Permainan Pohon Huruf untuk Meningkatkan

[r]

Solusi Praktis &amp; Mudah menguasai SPSS 20 untuk Pengolahan data .Cetakan Pertama.Semarang,Indonesia:Andi Publisher.. Buku Saku Analisis Statistik data