• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bukti Fisik, Jaminan, Kehandalan, Daya Tanggap, Empati, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Klinik Dermato DR. Rointan Simanungkalit, SP.KK. Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Bukti Fisik, Jaminan, Kehandalan, Daya Tanggap, Empati, Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Klinik Dermato DR. Rointan Simanungkalit, SP.KK. Medan"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BUKTI FISIK, JAMINAN, KEHANDALAN, DAYA TANGGAP, EMPATI DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

DI KLINIK DERMATO Dr. ROINTAN SIMANUNGKALIT, Sp.KK. MEDAN

OLEH

DIKA WIDYA AMBARWULAN 100502107

[

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH BUKTI FISIK, JAMINAN, KEHANDALAN, DAYA TANGGAP, EMPATI, DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KLINIK

DERMATO DR. ROINTAN SIMANUNGKALIT, SP.KK. MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, empati, dan harga terhadap kepuasan pelanggan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang datang berkunjung melakukan perawatan atau membeli produk di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. di Medan sebanyak dua kali atau lebih dari dua kali dari periode bulan Januari 2014 sampai Februari 2014, dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang responden yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan regresi sederhana dengan nilai signifikansi α = 5% (0,05).

Secara simultan, bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Secara parsial, variabel bukti fisik dan jaminan berpengaruh positif dan tidak signifikan, kehandalan berpengaruh negatif dan tidak signifikan, daya tanggap dan empati berpengaruh positif dan signifikan. Kemudian, variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,607 menjelaskan bahwa 60,7% kepuasan pelanggan mampu dijelaskan oleh variabel independen bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, dan empati. Sedangkan sisanya 39,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Nilai R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,148 menjelaskan bahwa 14,8% kepuasan pelanggan mampu dijelaskan oleh variabel harga. Sedangkan sisanya 85,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

TANGIBLES, ASSURANCE, RELIABILITY, RESPONSIVENESS, EMPATHY, AND PRICE EFFECTS IN CUSTOMERSATISFACTION AT DERMATO

CLINIC dr. ROINTANSIMANUNGKALIT, SP.KK.MEDAN

This research aim is to examine effects of tangibles, assurance, reliability, responsiveness, empathy, and price in customer satisfaction at Dermato Clinic dr. Rointan Simanungklait, Sp.KK. Medan.

This research type is explanatory associative research. Population of this research is customers who came to perform maintenance or purchase of products twice or more than twice from January 2014 – Ferbruari 2014, with number of samples of 86 people, which are taken by Purposive Sampling method. Primary data collections are taken using questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level of α = 5% (0.05).

Simultaneously, tangibles, assurance, reliability, responsiveness, and empathy are affecting positively and significantly in customer satisfaction. Partially, tangibles and assurance is affecting positively and non significantly, reliability is affecting negatively and non significantly, responsiveness, and empathy is affecting positively and significantly. And then price is affecting positively and significantly in customer satisfaction.

Adjusted R Square value of 0,607, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 60,7% of customer satisfaction can be described by independent variables that are , tangibles, assurance, reliability, responsiveness, and empathy which in the other hand 39,3% of customer satisfaction can be described from other variables that excluded of this research.

R Square value of 0,148, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 14,8% of customer satisfaction can be described by price, which in the other hand 85,2% of customer satisfaction can be described from other variables that excluded of this research.

(4)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis

dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh

Bukti Fisik, Jaminan, Kehandalan, Daya Tanggap, Empati, dan Harga Terhadap

Kepuasan Pelanggan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan”,

guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua

penulis Dimun Pranoto dan Supiati yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak

bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E. selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Sekretaris Departemen Manajemen

(5)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea S, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang

saya sayangi begitu baik memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Ami Dilham, M.Si selaku dosen pembanding I saya yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya ini.

7. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku dosen pembanding II saya yang

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya ini.

8. Kepada Bapak dan Ibu dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmunya

kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan serta seluruh staf dan pegawai

yang telah banyak membantu selama proses penulisan skripsi ini.

9. Kepada Dokter Rointan Simanungkalit, Sp.KK dari Klinik Dermato dr.

Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan yang telah memberikan izin kepada

peneliti untuk melakukan penelitian di klinik tersebut. Terima kasih juga saya

ucapkan kepada seluruh karyawan Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit,

Sp.KK. Medan yang turut membantu penulis dalam mengumpulkan

informasi.

10.Terima kasih kepada Saras Melati Putri yang dengan tulus membantu penulis

(6)

11.Terima kasih kepada Aldi, Astrifa Tasha, Azalea Azzura, Jihan Luthfiya,

Rifqi Nuzul, Saras Melati Putri, Winda Clarinda, Vera Yosefin, dan teman

lainnya dari Jurusan Manajemen yang telah membantu penulis.

12.Terima kasih kepada para sahabat Formasi Asli (Bagus Airlangga, Dini

Annisa Furqan, Kevin Marshall, dan M. Hafiz Matondang) untuk tawa, canda,

dan kebersamaan selama empat tahun di perkuliahan yang sudah seperti

saudara yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Terima kasih kepada Caca, Cece, Rara, dan Uyul untuk dukungan yang kalian

berikan kepada penulis.

14.Terima kasih kepada M. Dwiki Ramadhan dan Kak Indri untuk bantuan yang

kalian berikan kepada penulis

Medan, April 2014

Peneliti

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Jasa ... 9

2.1.1.1 Pengertian Jasa ... 9

2.1.1.2 Klasifikasi Jasa ... 9

2.1.1.3 Karakteristik Jasa ... 10

2.1.2 Kualitas Pelayanan ... 10

2.1.2.1 Konsep Kualitas ... 10

2.1.2.2 Pengertian Pelayanan ... 11

2.1.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 11

2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan ... 11

2.1.2.3.1 Bukti Fisik ... 13

2.1.2.3.2 Jaminan ... 13

2.1.2.3.3 Keandalan ... 14

2.1.2.3.4 Daya Tanggap ... 14

2.1.2.3.5 Empati ... 14

2.1.2.5 Konsep Kualitas Pelayanan ... 16

2.1.3 Harga ... 16

2.1.3.1 Pengertian Harga ... 16

2.1.3.2 Strategi Penetapan Harga ... 17

2.1.3.3 Tujuan Penetapan Harga ... 21

2.1.4 Kepuasan Pelanggan ... 22

2.1.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 22

2.1.4.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 23

(8)

2.1.4.4 Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 25

2.1.4.5 Objek Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 25

2.1.4.6 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 27

2.1.4.7 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 28

2.1.4.8 Strategi Kepuasan Pelanggan ... 29

2.1.4.9 Manfaat Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 30

2.2 Penelitian Terdahulu ... 32

2.3 Kerangka Konseptual ... 34

2.4 Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

3.3 Batasan Operasional ... 38

3.4 Definisi Operasional ... 39

3.4.1 Bukti Fisik (X1) ... 39

3.4.2 Jaminan (X2) ... 40

3.4.3 Keandalan (X3) ... 40

3.4.4 Daya Tanggap (X4) ... 41

3.4.5 Empati (X5) ... 41

3.4.6 Harga (X6) ... 42

3.4.7 Kepuasan Pelanggan (Y) ... 42

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 44

3.6 Populasi dan Sampel ... 45

3.6.1 Populasi ... 45

3.6.2 Sampel ... 45

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 47

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.9.1 Uji Validitas ... 48

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.10 Teknik Analisis Data ... 51

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 51

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 52

3.10.2.1 Uji Normalitas ... 52

3.10.2.2 Uji Heteroskedostisitas ... 52

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas ... 52

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 53

3.10.3.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 54

3.10.3.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 54

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 56

4.1.1 Sejarah Singkat Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. ... 56

4.1.2 Jenis-jenis Perawatan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. ... 57

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 58

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 58

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 58

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Variabel ... 62

4.2.2 Analisis Statistik Hipotesis I ... 75

4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.2.2.2 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 81

4.2.2.3 Uji Signifikan Simultan (F) ... 83

4.2.2.4 Uji Signifikan Parsial (T) ... 83

4.2.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 86

4.2.3 Analisis Statistik Hipotesis II ... 87

4.2.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 87

4.2.3.2 Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 89

4.2.3.3 Analisis Regresi Sederhana ... 91

4.3 Pembahasan ... 92

4.3.1 Hipotesis H1 ... 92

4.3.2 Hipotesis H2 ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 98

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman 1.1 Daftar Harga Perawatan di Klinik Dermato

dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan ... 4

2.2 Penelitian Terdahulu ... 32

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

3.2 Instrumen Skala Likert ... 45

3.3 Uji Validitas... 49

3.7 Uji Reliabilitas ... 51

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 60

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 61

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi ... 61

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Bukti Fisik ... 63

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Jaminan ... 65

4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kehandalan .. 67

4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Daya Tanggap 68 4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Empati ... 70

4.10 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga ... 72

4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan ... 73

4.12 Uji Kolmogrov-Smirnov ... 77

4.13 Hasil Uji Glejser ... 80

4.14 Uji Multikolinieritas ... 81

4.15 Pengujian Koefisien Determinan (R2) H1 ... 82

4.16 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji-F) ... 83

4.17 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji-t) ... 84

4.18 Hasil Uji Determinan (R2) H2 ... 90

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Karakteristik Jasa ... 11

2.2 Model Kualitas Pelayanan... 16

2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 27

2.4 Kerangka Konseptual ... 40

4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas... 76

4.2 Grafik Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 76

4.3 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas ... 79

4.4 Grafik Histogram Uji Normalitas Linier Sederhana ... 87

4.5 Grafik Normal P-P Plot Linier Sederhana ... 88

(12)

ABSTRAK

PENGARUH BUKTI FISIK, JAMINAN, KEHANDALAN, DAYA TANGGAP, EMPATI, DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KLINIK

DERMATO DR. ROINTAN SIMANUNGKALIT, SP.KK. MEDAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, empati, dan harga terhadap kepuasan pelanggan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang datang berkunjung melakukan perawatan atau membeli produk di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. di Medan sebanyak dua kali atau lebih dari dua kali dari periode bulan Januari 2014 sampai Februari 2014, dengan jumlah sampel sebanyak 86 orang responden yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dan regresi sederhana dengan nilai signifikansi α = 5% (0,05).

Secara simultan, bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Secara parsial, variabel bukti fisik dan jaminan berpengaruh positif dan tidak signifikan, kehandalan berpengaruh negatif dan tidak signifikan, daya tanggap dan empati berpengaruh positif dan signifikan. Kemudian, variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Nilai Adjusted R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,607 menjelaskan bahwa 60,7% kepuasan pelanggan mampu dijelaskan oleh variabel independen bukti fisik, jaminan, kehandalan, daya tanggap, dan empati. Sedangkan sisanya 39,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Nilai R Square yang didapat dari hasil pengujian Koefisien Determinan (R2) terhadap kepuasan pelanggan sebesar 0,148 menjelaskan bahwa 14,8% kepuasan pelanggan mampu dijelaskan oleh variabel harga. Sedangkan sisanya 85,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(13)

ABSTRACT

TANGIBLES, ASSURANCE, RELIABILITY, RESPONSIVENESS, EMPATHY, AND PRICE EFFECTS IN CUSTOMERSATISFACTION AT DERMATO

CLINIC dr. ROINTANSIMANUNGKALIT, SP.KK.MEDAN

This research aim is to examine effects of tangibles, assurance, reliability, responsiveness, empathy, and price in customer satisfaction at Dermato Clinic dr. Rointan Simanungklait, Sp.KK. Medan.

This research type is explanatory associative research. Population of this research is customers who came to perform maintenance or purchase of products twice or more than twice from January 2014 – Ferbruari 2014, with number of samples of 86 people, which are taken by Purposive Sampling method. Primary data collections are taken using questionnaires, and secondary data from literature studies. The hypothesis of this research is analyzed using Multiple Linear Regression with signification level of α = 5% (0.05).

Simultaneously, tangibles, assurance, reliability, responsiveness, and empathy are affecting positively and significantly in customer satisfaction. Partially, tangibles and assurance is affecting positively and non significantly, reliability is affecting negatively and non significantly, responsiveness, and empathy is affecting positively and significantly. And then price is affecting positively and significantly in customer satisfaction.

Adjusted R Square value of 0,607, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 60,7% of customer satisfaction can be described by independent variables that are , tangibles, assurance, reliability, responsiveness, and empathy which in the other hand 39,3% of customer satisfaction can be described from other variables that excluded of this research.

R Square value of 0,148, which is acquired from Coefficient Determinant (R2) test, stated that 14,8% of customer satisfaction can be described by price, which in the other hand 85,2% of customer satisfaction can be described from other variables that excluded of this research.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat pendapatan dan pengetahuan seseorang sangat mempengaruhi pola

konsumsi dan gaya hidupnya. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang akan

merubah pola konsumsi dan gaya hidup mereka. Kemajuan zaman dan teknologi

juga memegang peranan penting dalam mengubah perilaku masyarakat saat

ini. Salah satu orientasi gaya hidup di masa datang adalah kecenderungan untuk

meningkatkan diri secara fisik atau ingin berpenampilan yang lebih baik. Terutama

bagi wanita, hal ini memberikan indikasi adanya kebutuhan untuk merawat diri.

Iklan-iklan tentang kecantikan di televisi semakin menyadarkan masyarakat akan

pentingnya pola hidup yang dinamis. Saat ini, kebutuhan akan kesehatan kulit

semakin meningkat dikarenakan polusi yang memburuk, radikal bebas, serta cuaca

yang sangat panas. Didukung dengan kondisi ekonomi yang cukup, masyarakat,

terutama kaum wanita saat ini mulai merubah gaya hidupnya.

Meningkatnya kesadaran akan kesehatan kulit memberi dorongan bagi wanita

untuk merawat diri ke salon atau klinik kecantikan. Semakin majunya teknologi

informasi dan taraf hidup masyarakat mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan

masyarakat terhadap kualitas pelayanan dan produk yang digunakan. Tidak sedikit

orang-orang yang rela mengeluarkan biaya yang tinggi demi mendapatkan hasil yang

(15)

perawatan yang kurang benar. Sehingga mereka akan lebih selektif dan lebih

mempercayakan perawatan kulit pada ahlinya. Kebutuhan wanita akan kecantikan

tersebut, membuat para pelaku bisnis mulai melirik bisnis klinik kecantikan dan

perawatan kulit.

Jasa perawatan kecantikan kini memposisikan diri sebagai klinik perawatan,

mulai dari perawatan wajah, badan, sampai rambut. Salon juga menawarkan jasa

serupa. Namun, pada umumnya pusat perawatan/klinik kecantikan memiliki kelebihan

dibandingkan salon. Klinik perawatan kecantikan dianggap memiliki nilai gengsi yang

lebih tinggi dan berada di bawah pengelolaan dokter spesialis atau ahli kecantikan.

Sementara itu, salon kecantikan kebanyakan mengandalkan pengetahuan dan

keterampilan hasil kursus kecantikan dari seminar, buku serta majalah mode dan

kecantikan.

Saat ini, semakin banyak pilihan yang ditawarkan oleh perawatan kecantikan.

Metode yang digunakan mulai dari tradisional hingga teknologi modern yang canggih,

dari yang membutuhkan waktu satu jam sampai dengan perawatan khusus yang

memakan waktu berbulan-bulan. Konsumen juga menjadi semakin kritis dan menuntut,

dikarenakan kebutuhan untuk tetap menjaga kecantikan dan penampilan telah menjadi

kebutuhan primer.

Klinik kesehatan dan perawatan kulit merupakan perusahaan yang

menggabungkan jasa dan produk dalam berproses. Saat ini, banyak klinik dermato

yang berkembang di Kota Medan. Di antaranya adalah Erha Clinic, Klinik Estetika,

(16)

Sp.KK. Medan, dan lain-lain.

Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan merupakan salah

satu contoh klinik spesialis kulit dan kelamin di Medan yang memberikan

pelayanan untuk perawatan kesehatan kulit, selalu mengedepankan standar perawatan

dermatology terbaik yang ditunjang dengan perangkat medis teknologi terkini,

produk kesehatan yang aman dan berkualitas, perawat-perawat yang handal serta

dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Klinik

kecantikan ini diberi nama dari pemilik klinik tersebut yaitu dr. Rointan

Simanungkalit, Sp.KK.. Diawali dari kepedulian dan pengabdian seorang dokter

spesialis kulit dan kelamin konsultan, dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. mulai

membuka usaha klinik pertamanya pada tahun 2001 di Jalan K.H. Wahid Hasyim

No. 31/94 (sebelah Mie Ayam Brimob). Pada bulan September tahun 2011 Klinik

dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. pindah ke Jalan DI. Panjaitan No. 153 A Medan

dengan klinik yang lebih besar. Klinik ini memiliki motto, yaitu: (1) merawat –

mengobati dengan menjunjung tinggi Kode Etik Kedokteran Indonesia, (2) biarlah

seluruh perempuan menjadi cantik dan terawatt; tanpa harus mahal. Tujuan dari

klinik ini adalah: (1) merawat – mengobati masalah kulit, (2) merawat – mengobati

masalah wajah, (3) merawat – mengobati masalah rambut, (4) merawat – mengobati

masalah badan.Jika pelanggan tersebut merasa puas, ia akan kembali lagi melakukan

perawatan. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh

produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu

(17)

membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005 : 65).

Dalam hal kualitas pelayanan, Klinik dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK.

menyediakan satu ruangan konsultasi, enam ruangan perawatan, satu buah apotik

sebagai sarana penyedia produk perawatan kesehatan dan obat, sebuah ruang tunggu

yang bersih dan nyaman dilengkapi dengan fasilitas televisi dan rak majalah agar

pelanggan tidak bosan saat menunggu, juga dilengkapi dengan AC, sarana parkir

yang cukup dengan penjagaan satu orang satpam sehingga pelanggan merasa aman

atas kendaraannya. Selain itu, dr. Rointan dibantu oleh 6 orang perawat yang cepat

tanggap dalam melayani keluhan pelanggan, memiliki pengetahuan yang tinggi

tentang produk yang akan digunakan pelanggan, serta handal dalam melakukan

perawatan, Kualitas pelayanan menjadi salah satu kunci utama kepuasan pelanggan.

Kualitas pelayanan adalah upaya penyampaian jasa untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

konsumen, (Tjiptono, 2008 : 83).

Tabel 1.1

Daftar Harga Perawatan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK Medan

No. Jenis Perawatan Harga

1. Pengobatan acne/jerawat Rp250.000,00 – Rp400.000,00 2. Chemical peeling Rp175.000,00

3. Electrodesikasi Rp250.000,00 (minimal) 4. Microdermabrasi/diamond

derma

Rp250.000,00

5. Oxy peeling Rp250.000,00 – Rp350.000,00

6. Extraksi komedo Rp100.000,00

(18)

Lanjutan

Tabel 1.1

Daftar Harga Perawatan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK Medan

No. Jenis Perawatan Harga

8. Ionthoiforesis Rp200.000,00 – Rp250.000,00

9. Dermaroller Rp1.000.000,00/kali – Rp3.000.000,00/ 5 kali

10. IPL Rp600.000,00/kali

11. Pencerahan tubuh/kaki/tangan Rp150.000,00 – Rp400.000,00 12. Body Slim Rp250.000,00 (+ Rp250.000,00) 13. Hair Treatment (rambut

botak/rontok)

Rp250.000,00 – Rp450.000,00

14. Konsultasi pertama kali Rp80.000,00 15. Konsultasi kedua kali, dan

seterusnya

Rp30.000,00

Sumber: Management Klinik dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan, 2014

Semakin banyak masalah kulit yang diderita, maka semakin besar pula harga

perawatan yang harus dibayarkan. Semua demi mendapatkan hasil maksimal yang

sesuai dengan harapan. Harga menjadi salah satu isyarat paling dominan dalam

pemasaran, hal tersebut karena harga ada pada semua situasi pembelian. Harga,

dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai indikator nilai

bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu

barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang

dirasakan terhadap harga. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada tingkat

harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan

meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan

menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal. Definisi harga adalah sejumlah

uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai yang

(19)

produk atau jasa tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2001 : 439).

Untuk menjaga kelangsungan hidup serta pengembangannya, Klinik

Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. harus mampu menciptakan pelayanan

yang berkualitas agar mampu bersaing secara sehat. Mutu pelayanan dan kesesuaian

harga menjadi tuntutan utama dalam memenangkan persaingan pasar, karena saat

ini persaingan mutu merupakan isu sentral dalam dunia bisnis, baik produk maupun

jasa. Maka, untuk menjaga konsumen agar merasa puas Klinik Dermato dr. Rointan

Simanungkalit, Sp.KK. Medan harus mengidentifikasi atribut-atribut yang dinilai

sangat penting oleh pelanggan. Selain mengetahui atribut-atribut kualitas pelayanan

jasa yang dibutuhkan pada industri jasa klinik perawatan kulit, Klinik Dermato dr.

Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan juga perlu mengetahui tingkat kepuasaan

pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa dan harga yang diberikan.

Berdasarkan fenomena di atas, kualitas pelayanan dan harga mempunyai

hubungan dengan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen dapat merasakan

kesenangan atas apa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,

peneliti memilih judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan Pelanggan di Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini

(20)

1. Apakah kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, jaminan, keandalan,

daya tanggap, dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

pelanggan pada Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

2. Apakah harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan

pada Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri

dari bukti fisik, jaminan, keandalan, daya tanggap, dan empati terhadap

kepuasan pelanggan pada Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK.

Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap kepuasan

pelanggan pada Klinik Dermato dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar dapat bermanfaat bagi pihak–pihak yang

berkaitan, antara lain:

1. Bagi Klinik Dermato Dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Klinik Dermato dr. Rointan

Simanungkalit, Sp.KK. Medan dan meningkatkan penjualan produk kepada

(21)

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti tentang kualitas

pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Dermato dr.

Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam

melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan

(22)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Jasa

2.1.1.1 Pengertian Jasa

Jasa menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2004 : 6) adalah setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun

tidak.

2.1.1.2 Klasifikasi Jasa

Tjiptono (2004 : 7) menyatakan bahwa klasifikasi jasa dapat dilakukan

berdasarkan tujuh kriteria yaitu :

1. Segmentasi pasar

2. Tingkat ketidakberwujudan

3. Keterampilan penyedia jasa

4. Tujuan organisasi jasa

5. Regulasi

6. Tingkat intensitas karyawan

(23)

2.1.1.3 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2001 : 520), karakteristik jasa dikelompokkan ke dalam 4

kelompok yang disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Sumber: Modifikasi Kotler (2001 : 520)

Gambar 2.1 Karakteristik Jasa 2.1.2 Kualitas Pelayanan

2.1.2.1 Konsep Kualitas

Menurut Goetsh dan David (dalam Tjiptono 2006 : 51), kualitas merupakan

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan menurut Lovelock

(dalam Laksana, 2008 : 88), kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan

pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

Untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik maka perlu dibina

hubungan yang erat antar perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan dengan

pemakai jasa tersebut. Dengan demikian, maka kualitas merupakan faktor kunci Jasa

1. Barang yang sepenuhnya berwujud

2. Barang berwujud dengan jasa pelayanan

3. Jasa pelayanan pokok disertai barang-barang jasa tambahan.

(24)

sukses bagi suatu organisasi atau perusahaan.

2.1.2.2 Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler (dalam Laksana, 2008 : 85), pelayanan adalah setiap tindakan

atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan

Definisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan

pelanggan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan, (Tjiptono, 2006 : 59)

Menurut Zeithaml et. al. (dalam Laksana 2008 : 88), kualitas pelayanan

adalah apa yang diterima konsumen yang dinyatakan dengan besarnya perbedaan

antara harapan atau keinginan konsumen dengan persepsi mereka. Penilaian

terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai jasa

pelayanan tersebut. Bila pelayanan yang diterima oleh pelanggan melebihi atau sama

dari apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik atau

memuaskan.

2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman (dalam Laksana, 2008 :

(25)

1. Tangibles (fasilitas fisik), meliputi tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak dan

tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan dan perlengkapan yang

modern.

2. Credibility (kredibilitas) meliputi kepercayaan, keyakinan dan kejujuran dalam

pelayanan.

3. Competence (kompeten) meliputi keterampilan dan pengetahuan pelayanan.

4. Access (akses) meliputi memberikan/menyedeiakan keinginan pelanggan dan

pelayanan mudah dihubungi.

5. Reliability (reliabilitas) meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan barang,

pembuatan nota dan pencatatan nota.

6. Responsiveness (responsif) yaitu membantu dengan segera dalam memecahkan

masalah.

7. Courtesy (kesopanan) meliputi kesopanan, penghargaan, bijaksana dan

keramahan pelayanan.

8. Communication (komunikasi) meliputi komunikasi yang baik dan bias

mendengarkan pendapat pelanggan.

9. Understanding the customer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan

memahami kebutuhan dari pelanggan.

10. Security (keamanan) yaitu memberikan rasa nyaman dan membebaskan dari

(26)

Dalam pengembangan selanjutnya, dimensi-dimensi dari kualitas pelayanan

diatas kemudian disederhanakan oleh Parasuraman et. al. dalam Zeithmal dan Bitner (2006 : 116) menjadi lima dimensi, yaitu :

2.1.2.4.1 Bukti Fisik

Bukti Fisik/Tangibles yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana

dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan

sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan, oleh pembeli

jasa.meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office,

tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan,

kelengkapan/kecanggihan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

2.1.2.4.2 Jaminan

Jaminan/Assurance meliputi kemampuan karyawan dalam menimbulkan

kepercayaan dan keyakinan pelanggan melalui pengetahuan terhadap produk secara

tepat, kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan

keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam

menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi kepastian atau

jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi: Kompetensi (Competence), artinya

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan

(27)

karyawan. Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.

2.1.2.4.3 Keandalan

Keandalan/Reliability yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada

pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, misalnya kemampuan dalam menepati

sesuai dengan janji yang ditawarkan, kemampuan memecahkan masalah dan

kemampuan untuk meminimumkan kesalahan.

2.1.2.4.4 Daya Tanggap

Daya Tanggap/Responsiveness yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam

membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang

meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam

menangani tranksaksi, tidak menunjukkan sikap sok sibuk, dan penanganan keluhan

pelanggan atau pasien.

2.1.2.4.5 Empati

Empati/Emphaty yaitu kemampuan atau kesediaan perusahaan untuk

memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan seperti kemudahan untuk

menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan

pelanggan, dan usaha perusahaan untuk perduli serta memahami keinginan dan

kebutuhan pelanggannya. Dimensi empati ini merupakan penggabungan dari dimensi:

Akses (Access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan

(28)

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh

masukan dari pelanggan. Pemahaman pada pelanggan (Understanding the Customer),

meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Kelima dimensi menurut Parasuraman et. al. inilah yang akan dipergunakan

penulis dalam penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan

(29)

2.1.2.5 Konsep Kualitas Pelayanan

Gap 5

Gap 4

Gap 3

Gap 1

Gap 2

Sumber : Parasuraman, et. al. (dalam Laksana, 2008 : 92) Gambar 2.2

Model Kualitas Pelayanan 2.1.3 Harga

2.1.3.1 Pengertian Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satuan Komunikasi dari

Mulut ke Mulut

Komunikasi Eksternal ke Pelanggan

Persepsi Manajemen mengenai Ekspektasi

Konsumen Translasi Persepsi menjadi Spesifikasi

Kualitas Jasa Penyampaian Jasa (Termasuk Sebelum dan Sesudah Kontrak)

Jasa yang Dialami Jasa yang Diharapkan

Kebutuhan Pribadi

(30)

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar

memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa (Tjiptono, 2002

: 151)

Menurut Stanton (dalam Laksana, 2008 : 105), harga adalah jumlah uang

(kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh

beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Selain itu,

menurut Amirullah dan Hardjanto (2005 : 145), harga merupakan penentuan dari

suatu produk yang merupakan titik pertemuan dari produk yang ditawarkan dengan

permintaan akan produk yang dimaksud. Metode penetapan harga merupakan suatu

keputusan yang penting di dalam pemasaran dari suatu produk.

Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang

lebih besar dibanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa

produk tersebut memiliki nilai negatif. Konsumen mungkin akan menganggap

sebagai nilai yang buruk kemudian akan mengurangi konsumsi terhadap produk

tersebut. Bila manfaat yang diterima lebih besar, maka yang akan terjadi adalah

produk tersebut memiliki nilai positif (Lupiyoadi, 2006 : 99).

2.1.3.2 Strategi Penetapan Harga

Secara umum, ada dua faktor yang utama yang perlu dipertimbangkan dalam

menetapkan harga, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan

(31)

1. Faktor internal perusahaan

a. Tujuan Pemasaran Perusahaan

Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan

pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar

yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi

persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena

itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran

pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi.

c. Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Faktor Eksternal Perusahaan

a. Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang

dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan

monopolistik, oligopoli atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah

(32)

b. Persaingan

Ada 5 kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan industri, yaitu

persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk subtitusi, pemasok,

pelanggan dan ancaman pendatang baru.

3. Unsur-unsur lingkungan eksternal lainnya

Harga memiliki dua peranan utama dalam pengambilan keputusan para

pembeli (Tjiptono, 2002 : 152), yaitu:

1. Peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperolehnya manfaat atau utilitas tertinggi yang

diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat

membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya

belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga

dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang

dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam memberi tahu

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama

bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitas untuk menilai

faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku

adalah bahwa harga yang tinggi mencerminkan kualitas yang baik.

Lupiyoadi dan Hamdani (2008 : 98) mengatakan harga jasa adalah manfaat

(33)

(pengorbanan) yang ditimbulkan dalam mengonsumsi layanan jasa tersebut. Dalam

berbagai situasi, konsumen diharapkan pada berbagai pertimbangan mengenai apa

yang akan mereka dapatkan dengan biaya bila mengonsumsi layanan jasa

tersebut.

Selain itu, harga tertentu yang dibebankan tergantung pada siapa jasa

tersebut dijual. Nilai jasa ditentukan dari beberapa aspek menurut Lupiyoadi dan

Hamdani (2008 : 99) yaitu :

1. Biaya yaitu yang dikeluarkan untuk memperoleh layanan jasa, perusahaan

yang mencari keuntungan harus dapat menutup semua biaya dalam

memproduksi jasa dan pemasaran jasa tersebut menambahkan margin agar

mendapatkan keuntungan yang memuaskan.

2. Kompetisi yaitu harga dari jasa yang bersifat alternatif yang dimiliki

kompetitor, ketika seorang konsumen mengevaluasi jasa yang ditawarkan

pesaing pada dasarnya mereka membandingkan nilai bersih.

3. Nilai yaitu manfaat yang pembeli dapatkan ketika mengkonsumsi jasa tersebut

relatif, semakin besar perbedaan positif antara manfaat yang diterima dengan

biaya yang dirasakan, semakin besar nilai bersihnya.

Menurut Kotler (2002 : 550), Dalam menyusun kebijakan penetapan harga,

perusahaan mengikuti prosedur enam tahap penetapan harga yaitu:

1. Perusahaan memilih tujuan penetapan harga.

(34)

terjual pada tiap kemungkinan harga.

3. Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya bervariasi pada berbagai level

produksi dan pada berbagai level akumulasi pengalaman produksi.

4. Perusahaan menganalisa biaya, harga, dan tawaran pesaing.

5. Perusahaan menyeleksi metode penetapan harga

6. Perusahaan memilih harga akhir.

2.1.3.3 Tujuan Penetapan Harga

Sedangkan menurut Tjiptono (2002 : 152), ada empat jenis tujuan

penetapan harga, yaitu :

1. Tujuan Berorientasi Pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu

memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal

dengan istilah maksimalisasi laba.

2. Tujuan Berorientasi Pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba,ada pula perusahaan yang menentapkan

harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang

biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives.

3. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga.

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

(35)

digunakan untuk membentuk nilai tertentu, misalnya dengan memberikan

jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah

tertentu.

4. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu

perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan

pula harga mereka. Tujuan stabilisasi ini dilakukan dengan jalan menetapkan

harga untuk hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga

pemimpin industri.

Kartajaya (2002 : 56) mengungkapkan bahwa indikator penilaian harga

dapat dilihat dari kesesuaian antara suatu pengorbanan dari konsumen terhadap nilai

yang diterimanya setelah melakukan pembelian, dari situlah konsumen akan

mempersepsi dari produk atau jasa tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pada tingkat harga tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka

nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin

tinggi, maka akan menciptakan kepuasan pelanggan yang maksimal. (Tjiptono,

2008 : 152).

2.1.4 Kepuasan Pelanggan

2.1.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 139), kepuasan adalah perasaan senang

(36)

yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Sedangkan menurut Kotler

dan Amstrong (2008 : 298), kepuasan merupakan sejauh mana kinerja yang

diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli. Jika kinerja berada

di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan

puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah

membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005 : 65).

Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau

jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

Kepuasan pelanggan juga merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang

yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

terhadap kinerja yang diharapkan (Kotler, 2007 : 177).

2.1.4.2 Konsep Kepuasan Pelanggan

Supranto (2006 : 1) mengungkapkan perusahaan harus mampu memberikan

kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang

mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan

pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Pelanggan memang harus

dipuaskan, sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi

pelanggan pesaing, hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada

(37)
[image:37.612.146.499.106.423.2]

Sumber : Tjiptono (2008 : 25)

Gambar 2.3

Konsep Kepuasan Pelanggan

2.1.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 143), yang mempengaruhi kepuasan

konsumen adalah sebagai berikut:

1. Penyerahan produk

Perusahaan harus mengakui bahwa para pelanggan itu berbeda-beda dalam

mendifinisikan penyerahan barang. Itu bisa berarti penyerahan lebih awal, tepat

waktu, penyelesaian pesanan dan lain-lain.

2. Mutu produk dan jasa

Kepuasan juga akan bergantung pada mutu produk dan jasa. Mutu didefinisikan

sebagai kesesuaian dengan penggunaan, kesesuaian dengan persyaratan, bebas Tujuan

Perusahaan

Produk/Jasa

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Harapan Pelanggan Terhadap Produk

(38)

dari penyimpangan, dan sebagainya.

3. Penetapan harga

Produk yang memiliki kualitas yang sama akan tetapi memberikan harga yang

lebih rendah akan memberikan nilai lebih. Kesesuaian harga dengan kualitas juga

menjadi pertimbangan kepuasan konsumen.

4. Perlakuan langsung perusahaan terhadap konsumen

Perlakuan langsung perusahaan terhadap konsumen sering juga disebut

pelayanan.

2.1.4.4 Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Fornell (dalam Tjiptono 2005 : 365), ada tiga aspek penting

yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran kepuasan pelanggan, yakni:

1. Kepuasan general atau keseluruhan (overall satisfaction)

2. Konfirmasi harapan (confirmation of expectation), yakni tingkat kesesuaian

antara kinerja dengan ekspektasi

3. Perbandingan situasi ideal (comparison to ideal ) , yaitu kinerja produk

dibandingkan dengan produk ideal menurut persepsi konsumen.

2.1.4.5 Objek Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Fornel, et. al. (dalam Tjiptono, 2005 : 366) menunjukkan enam konsep

inti dalam mengukur kepuasan pelanggan, yang terdiri atas :

1. Kepuasan pelanggan keseluruhan ( Overall Customer Satisfaction)

(39)

langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka terhadap jasa

atau produk. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengukur tingkat kepuasan

pelanggan terhadap jasa atau produk perusahaan bersangkutan dan

membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap jasa

para pesaing.

2. Dimensi kepuasan pelanggan

Umumnya proses ini terdiri dari empat langkah, yaitu pertama, mengidentifikasi

dimensi – dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan

menilai jasa perusahaan berdasarkan item – item spesifik seperti kecepatan

layanan, fasilitas layanan, atau keramahan staf layanan pelanggan. Ketiga,

meminta pelanggan menilai jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang

sama. Dan keempat, meminta para pelanggan mennetukan dimensi-dimensi

yang menurut mereka paling penting dalam menilai kepuasan pelanggan

keseluruhan.

3. Konfirmasi harapan (Confirmation of expectations)

Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpuklan

berdasarkan kesesuian atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan

kinerja aktual produk perusahaan pada sejumah atribut atau dimensi penting.

4. Minat pembelian ulang (Repruchase intention)

Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan apakah

pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.

(40)

Kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan jasa kepada teman atau

keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalisis dan ditindaklanjuti.

6. Ketidakpuasan pelanggan (Customer dissatisfaction)

Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap

evolusi ketidaksesuaian (discinfirmation) yang dirasakan antara harapan

sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan.

2.1.4.6 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Perusahaan akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan

secara teratur karena salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah

kepuasan pelanggan. Menurut Tjiptono (2005 : 366) ada empat metode untuk

mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib memberikan

kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran,

kritik, pendapat, dan keluhan mereka. Bias berupa kartu komentar, saluran telepon

khusus bebas pulsa, dan lain-lain. Sehingga perusahaan dapat cepat bereaksi dengan

tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul.

2. Ghost Shopping

Berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing.

Melaporkan titik kuat dan lemah perusahaan jasa dibandingkan para pesaingnya.

(41)

pertanyaan pelanggan.

3. Lost Customer Analysis

Mengamati tingkat kehilangan pelanggan dan menghubungi pelanggan yang

berhenti membeli atau beralih ke pemasok lain untuk mengetahui alasannya sehingga

dapat mengambil kebijakan perbaikan selanjutnya.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Sebagian besar penelitian menggunakan metode survei baik via pos, telepon,

email, maupun wawancara langsung sehingga perusahaan akan memperoleh

tanggapan dan umpan langsung dari pelanggan dan memberi sinyal positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka.

2.1.4.7 Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2005 : 366), pengukuran kepuasan pelanggan melalui

metode survei dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1. Directly reported satisfaction yaitu pengukuran dilakukan secara langsung

melalui pertanyaan seperti sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, dan sangat

puas.

2. Derived dissatisfaction yaitu pertanyaan yang menyangkut besarnya harapan

pelanggan terhadap atribut.

3. Problem analysis artinya pelanggan yang dijadikan responden untuk

mengungkapkan dua hal pokok, yaitu masalah-masalah yang mereka hadapi

(42)

perbaikan.

4. Importance performance analysis artinya dalam teknik ini responden dimintai

untuk meranking berbagai elemen dari penawaran berdasarkan pentingnya

elemen.

2.1.4.8 Strategi Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2008 : 40), ada beberapa strategi yang dapat dipadukan

untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan:

1. Strategi relationship marketing.

Strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan,

dijalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus-menerus. Dalam hal ini

perlu dibentuk costumer database, yaitu daftar nama pelanggan berisi nama

pelanggan, frekuensi dan jumlah pembelian, preferensi dan sebagainya.

Sehingga diharapkan perusahaan dapat memuaskan pelanggannya secara lebih

baik.

2. Strategi superior customer service.

Menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pesaing. Hal ini membutuhkan

dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, usaha yang gigih agar

tercipta suatu pelayanan yang superior. Perusahaan yang menawarkan customer

service yang lebih baik akan membebankan harga yang lebih tinggi pada

(43)

3. Strategi unconditional quarantees.

Berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya yang

pada gilirannya akan menjadi sumber penyempurnaan mutu produk atau jasa

dan kinerja perusahaan dan juga meningkatkan motivasi para karyawan untuk

lebih baik dari sebelumnya.

2.1.4.9 Manfaat Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan sebaiknya diukur agar benar-benar diketahui bagaimana

kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Gerson

(2002 : 24) mengungkapkan bahwa ada tujuh alasan mengapa kepuasan konsumen

harus diukur, yaitu:

1. Untuk mempelajari persepsi pelanggan. Pelanggan memiliki sifat individual, dan

setiap orang akan memandang sesuatu secara berbeda dari orang lain, meskipun

dalam situasi yang sama.

2. Untuk menentukan kebutuhan, keinginan, persyaratan, dan harapan pelanggan.

Pengukuran kepuasan pelanggan tidak hanya untuk menentukan bagaimana

pelanggan menikmati produk atau jasa yang mereka beli dan pelayanan yang

mereka terima, tetapi juga harus mengidentifikasi apa yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh pelanggan.

3. Untuk menutup kesenjangan. Banyak sekali kesenjangan antara pelanggan

dengan penyedia barang/produk. Diantaranya adalah kesenjangan antara

(44)

antara pandangan perusahaan terhadap barang yang telah dibeli pelanggan,

kesenjangan antara harapan pelanggan dengan mutu yang diberikan produk, dan

kesenjangan lainnya antara pelanggan dengan perusahaan.

4. Untuk memeriksa apakah peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan

sudah sesuai harapan atau tidak. Pelampauan standar yang baik menjadi indikator

yang baik bagi kepuasan pelanggan.

5. Karena peningkatan kinerja membawa peningkatan laba. Dimulai dari

peningkatan volume penjualan, penurunan biaya produksi, sampai pembebanan

biaya yang lebih tinggi apabila kinerja dan penyampaian yang mereka terima

optimal.

6. Untuk mempelajari bagaimana anda melakukannya dan apa yang harus dilakukan

kemudian. Pelanggan akan memberitahu apakah anda telah memuaskan mereka

dan apa yang harus anda lakukan di kemudian hari.

7. Untuk menerapkan proses perbaikan berkesinambungan. Jika anda tidak

melakukan perbaikan secara terus-menerus, maka pesaing anda akan

(45)
[image:45.612.79.561.178.702.2]

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Metode/

Alat Analisis Hasil

Laura Jacklyne Schaty Muni (2011) Pengaruh Kualitas Layanan dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Erha Clinic Denpasar. Kualitas

Layanan (X1), Kualitas Produk (X2), Loyalitas Pelanggan (Y) Analisis Statistik Deskriptif, dan Analisis SEM (Structural Equation Modeling)

1. Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan indikator jaminan

(Assurance) sebagai pengukur

variabel kualitas layanan terbesar dengan probabilitas 0,159, disusul variabel lain berturut – turut adalah bukti langsung (Tangible) 0,034, empati (Empathy) 0,032, daya tanggap (Responsiveness) 0,028 dan kehandalan (Reliability) 0,027. 2. Kualitas produk berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan denga006E nilai probabilitas 0,026.

3. Kualitas layanan berpengaruh positif nonsignifikan terhadap loyalitas pelanggan Erha Clinic Denpasar. Bukti langsung (Tangibles) 0,584, Jaminan (Assurance) 0,036, Keandalan (Reliability) 0,261, Dayatanggap (Responsiveness) 0,172 dan Empati (Empathy) 0,724.

4. Kualitas produk berpengaruh positif nonsignifikan terhadap loyalitas pelanggan Erha Clinic Denpasar, dengan probabilitas sebesar 0,894. 5. Kepuasan pelanggan berpengaruh

(46)

Lanjutan

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Metode/

Alat Analisis Hasil Diana Nurhayati (2002) Analisis Pengaruh Mutu Pelayanan dan Atribut Produk Terhadap Kepuasan Konsumen dalam Mempertahankan Komitmen Konsumen Pada Klinik Estetika Semarang Mutu Pelayanan (X1), Atribut Produk (X2), Kepuasan Konsumen (Y1), Komitmen Konsumen (Y2), Analisis SEM (Structural Equation Modeling)

1. Populasi penelitian sebanyak 98.153 orang. Sampel berdasarkan rumus sampling dari Rao sebanyak 100 orang.

2. Mutu pelayanan dan atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai critical

ratio masing-masing 3,684 dan

3,373 pada tingkat signifikasi 0,01.

3. Kepuasan konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen konsumen dengan nilai critical ratio 3,049 pada tingkat signifikasi 0,01. Oldy Ardhana (2010) Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Lokasi Terhadap Kepuasan

Pelanggan (Studi Kasus Pada Bengkel Caesar Semarang).

Kualitas

Pelayanan (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Kepuasan Pelanggan (Y) Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif

1. Metode pengambilan sampel adalah Accidental Sampling

Method. Sampel berjumlah 100

orang. Analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Persamaan regresinya adalah Y = 0,398X1 + 0,359X2 + 0,249X3.

2. Secara parsial, Uji T menunjukkan Kualitas Pelayanan, Harga, dan Lokasi terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.

(47)
[image:47.612.77.560.148.569.2]

Lanjutan

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Metode/

Alat Analisis Hasil

Albertus Ferry Rostya Adi (2012) Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Waroeng Spesial Sambal cabang Lampersari Semarang)

Harga (X1), Kualitas Produk (X2), Kualitas Layanan (X3), Kepuasan Pelanggan (Y). Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif

1. Dilakukan dengan metode kuesioner terhadap 100 pelanggan Waroeng Spesial Sambal dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Menghasilkan persamaan regresi: Y = 0,233 X1 + 0,413 X2 + 0,272 X3.

2. Secara parsial dan simultan, Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Layanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan melalui uji F dan uji t, 3. Adjusted R Square sebesar 0,521

menunjukkan 52,1% variasi kepuasan pelanggan Waroeng Spesial Sambal cabang Lampersari Semarang yang dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen tersebut, dimana sisanya 47,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

2.3 Kerangka Konseptual

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005 : 65).

Kepuasan pelanggan menyangkut apa yang diungkapkan oleh pelanggan tentang

presepsi dan harapannya kepada layanan klinik kecantikan yang diperoleh. Kepuasan

(48)

dari layanan. Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan

enam variabel bebas yaitu Bukti Fisik, Jaminan, Keandalah, Daya Tanggap, Empati,

dan Harga.

Kualitas Pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan, (Tjiptono, 2006 : 59). Bukti Fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan. Penampilan dan kemampuan

sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan

sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan, oleh pembeli

jasa. Jaminan adalah kemampuan karyawan dalam menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pelanggan. Keandalan yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Daya Tanggap yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang

cepat dan tanggap. Empati adalah kemampuan atau kesediaan perusahaan untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan dan peduli serta

memahami keinginan pelanggan. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan

pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang

menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang

kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan

kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas memuaskan.

(49)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari seluruh nilai yang ditukar oleh konsumen atau manfaat- manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2001 :

439). Teori penghubug antara harga dengan kepuasan pelanggan, “Pada tingkat harga

tertentu, jika manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat

pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan menciptakan

kepuasan pelanggan yang maksimal” (Tjiptono, 2008 : 152)

Berdasarkan teori yang sudah disebutkan sebelumnya dapat diambil suatu

kerangka konseptual sebagai berikut:

[image:49.612.154.473.365.617.2]

Sumber: Fandy Tjiptono (2005)

Gambar : 2.4 Kerangka Konseptual Harga

(X6)

Kepuasan Pelanggan

(Y) Bukti Fisik

(X1) Jaminan

(X2)

Keandalan (X3) Daya Tanggap

(X4) Empati

(50)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pernyataan. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka konseptual yang merupakan

jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009 : 96)

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukan oleh peneliti adalah :

1. Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan

Pelanggan di Klinik Dermato Dr. Rointan Simanungkalit, Sp.KK. Medan.

2. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan di Klinik

(51)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Jasa

2.1.1.1 Pengertian Jasa

Jasa menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2004 : 6) adalah setiap tindakan atau

perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun

tidak.

2.1.1.2 Klasifikasi Jasa

Tjiptono (2004 : 7) menyatakan bahwa klasifikasi jasa dapat dilakukan

berdasarkan tujuh kriteria yaitu :

1. Segmentasi pasar

2. Tingkat ketidakberwujudan

3. Keterampilan penyedia jasa

4. Tujuan organisasi jasa

5. Regulasi

6. Tingkat intensitas karyawan

(52)

2.1.1.3 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2001 : 520), karakteristik jasa dikelompokkan ke dalam 4

kelompok yang disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Sumber: Modifikasi Kotler (2001 : 520)

Gambar 2.1 Karakteristik Jasa 2.1.2 Kualitas Pelayanan

2.1.2.1 Konsep Kualitas

Menurut Goetsh dan David (dalam Tjiptono 2006 : 51), kualitas merupakan

suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan menurut Lovelock

(dalam Laksana, 2008 : 88), kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan

pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan

konsumen.

Untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang baik maka perlu dibina

hubungan yang erat antar perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan dengan

pemakai jasa tersebut. Dengan demikian, maka kualitas merupakan faktor kunci Jasa

1. Barang yang sepenuhnya berwujud

2. Barang berwujud dengan jasa pelayanan

3. Jasa pelayanan pokok disertai barang-barang jasa tambahan.

(53)

sukses bagi suatu organisasi atau perusahaan.

2.1.2.2 Pengertian Pelayanan

Menurut Kotler (dalam Laksana, 2008 : 85), pelayanan adalah setiap tindakan

atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.1.2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan

Definisi kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan

pelanggan. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan, (Tjiptono, 2006 : 59)

Menurut Zeithaml et. al. (dalam Laksana 2008 : 88), kualitas pelayanan

adalah apa yang diterima konsumen yang dinyatakan dengan besarnya perbedaan

antara harapan atau keinginan konsumen dengan persepsi mereka. Penilaian

terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh pelanggan sebagai pemakai jasa

pelayanan tersebut. Bila pelayanan yang diterima oleh pelanggan melebihi atau sama

dari apa yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik atau

memuaskan.

2.1.2.4 Dimensi Kualitas Pelayanan

Dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman (dalam Laksana, 2008 :

(54)

1. Tangibles (fasilitas fisik), meliputi tempat parkir, fasilitas gedung, tata letak dan

tampilan barang, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan dan perlengkapan yang

modern.

2. Credibility (kredibilitas) meliputi kepercayaan, keyakinan dan kejujuran dalam

pelayanan.

3. Competence (kompeten) meliputi keterampilan dan pengetahuan pelayanan.

4. Access (akses) meliputi memberikan/menyedeiakan keinginan pelanggan dan

pelayanan mudah dihubungi.

5. Reliability (reliabilitas) meliputi efektifitas informasi jasa, penampilan barang,

pembuatan nota dan pencatatan nota.

6. Responsiveness (responsif) yaitu membantu dengan segera dalam m

Gambar

Gambar 2.3 Konsep Kepuasan Pelanggan
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Gambar : 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Agar mengembangkan penelitian lebih dalam lagi tentang tingkat kepuasan (bukti fisik/ bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan kepuasan

kualitas pelayanan yang dimiliki antara lain bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap tingkat kepuasan nasabah, maka Bank Jatim cabang

Untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas layanan jasa meliputi bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati secara simultan terhadap kepuasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap loyalitas pelanggan yang dimana dalam

kualitas pelayanan yang dimiliki antara lain bukti fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati terhadap tingkat kepuasan nasabah, maka Bank Jatim cabang

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang diperoleh dari penelitian di lapangan mengenai pengaruh Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati dan Bukti Fisik terhadap

kualitas jasa (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) pada.. kepuasan konsumen, hubungan kepuasan konsumen pada loyalitas

Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Bukti Fisik, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, dan Kepuasan Konsumen .... Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan Daya Tanggap