• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Puding Coklat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Puding Coklat"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Puding Coklat”. Membahas tentang proses pengembangan bisnis dan pemasaran usahanya.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Parulian Pane dan Ibunda Tercinta Sutiah (Almh) serta Abang dan Kakak penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik secara moril dan materiil.

Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, SE,M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(2)

Keuangan.

4. Bapak Liasta Ginting, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan serta petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6. Buat Abanghanda Ahmad Husairi, terima kasih karena telah memberikan perhatian, semangat dan dukungan, serta nasehat yang berguna bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Buat sahabat penulis selama di kampus, Meli, Wawan, Mei, dan Adek terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, Juli2012

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Usaha ... 6

C. Manfaat Usaha ... 7

BAB II PERENCANAAN BISNIS A. Data Perusahaan ... 9

B. Biodata Pemilik ... 9

C. Struktur Organisasi ... 10

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12

(4)

D2. Keunggulan Kompetitif ... 16

D3. Proyeksi Penjualan ... 16

D4. Analisis Pesaing ... 17

E. Analisis SWOT ... 19

F. Aspek Produksi ... 21

F1.Bahan Baku dan Proses Produksi ... 21

F2. Cara dan Tempat Memperoleh Bahan Baku ... 22

F3. Bahan Pendukung Produk ... 22

F4. Cara Memperoleh Bahan Pendukung ... 23

F5. Proses Produksi Bisnis ... 23

F6. Peralatan Produksi yang Dibutuhkan ... 23

F7. Langkah Proses Produksi Sampai Produk Siap Dikonsumsi ... 24

F8. Lama Waktu Produksi ... 26

G. Analisis SDM ... 26

H. Analisis Keuangan ... 27

I. Pemanfaatan IT ... 36

J. Analisis Resiko ... 26

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 39

(5)

DAFTAR TABEL

NO. Hal

1. Table 2.1 Proyeksi Penjualan ... 17

2. Table 2.2Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 21

3. Table 2.3 Peralatan Produksi ... 23

4. Table 2.4 Peralatan Pendukung ... 24

5. Table 2.5 Proyeksi Cash Flow ... 28

6. Table 2.6 Modal Investasi ... 28

7. Table 2.7 Sarana Penunjang ... 29

8. Table 2.8 Laporan Cash Flow ... 30

9. Table 2.9 Laporan Cash Outflow ... 31

10.Table 2.10 Rencana Arus Kas ... 32

(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

1. Gambar 1.1 Struktur Organisasi ... 10

2. Gambar 1.2 Puding Coklat Saus Vanilla ... 13

3. Gambar 1.3 Puding Coklat Leci ... 13

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan, setelah perusahaan mulai berkembang semakin besar, volume kegiatan meningkat namun semakin sulit untuk direncanakan.

(8)

perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut.

Kotler (2000:9) menyatakan bahwapemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pasar dalam situasi permintaan negatif apabila sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan bahkan mau membayar asal terhindar dari produk itu.

Tugas pemasaran dalam mengatasi hal ini yaitu menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk itu dan apakah program pemasaran yang meliputi rancang ulang produk, harga yang lebih redah dan produksi yang lebih baik akan menambah kepercayaan dan sikap pasar. Pasar dalam permintaan yang tidak teratur sebagian besar permintaannya bervariasi sehingga mengakibatkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas.

Setiap orang yang meniti karir di bidang bisnis atau banyak bidang lainnya harus memahami apa yang dapat di lakukan oleh riset pemasaran. Secara sederhana, pengambilan keputusan yang efektif tergantung pada kualitas input informasi dan riset pemasaran memainkan peranan yang penting dalam menyediakan informasi yang akurat dan serta berguna. Dalam membuat keputusan mengenai jalur atau saluran pendistribusian yang akan digunakan, perusahaan perlu mempertimbangkan jenis produk, karakteristik dan sebagainya.

(9)

Kegiatan-kegiatan pemasaran yang terlibat dengan produk dan penetapan harga tidak akan berguna jika tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi. Selain itu kegiatan promosi yang sangat penting pun tidak ada manfaatnya jikalau produk tersebut tidak tersedia pada saat dibutuhkan karena tidak terdistribusi dengan baik ke pasar. Dengan menggunakan jalur distribusi yang baik pula perusahaan bisa menjamin produknya terdistribusi ke tempat-tempat yang mudah diperoleh konsumen agar konsumen dapat memperoleh produk tersebut dengan mudah.

Menurut Zimmerer & Scarborough (2004) seorang wirausahawan (Entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang dimiliki. Di indonesia, wirausahawa (Entrepreneur) masih sangat sedikit, hanya 2% dari 231,83 juta jiwa penduduk Indonesia. Angka ini sangat kecil dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura yang mencapai 7%, China dan Jepang 10%, dan yang tertinggi adalah Amerika Serikat yang mencapai 12%.Usaha Kecil Menengah (UKM) atau yang biasanya disebut dengan usaha dagang, mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.

(10)

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan dan minuman, dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang menjual makanan dan minuman dengan beranekaragam rasa dan kualitas. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanandan minuman, dan keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu semakin banyak pebisnis baru yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka bisnis makanan dan minuman karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk dikembangkan.

Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba – tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang, ide – ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak ide yang benar – benar asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama.

(11)

dewasa menyukai Coklat. Selain itu, terdapat tambahan saus vanillayang diberikan di bagian atas sebagai penambah Citarasa, yang membuat panganan ini semakin menarik dan lezat untuk di konsumsi.

Pemberian nama Puding Coklat karena, di dalamnya terdapat Potongan Coklat dan Butiran Coklat serta dihiasi dengan saus vanilla, Oleh karena itu, penulis berencana memproduksi Puding Coklat ini, dengan bahan yang berkualitas baik yang terdiri dari Bubuk Coklat, Coklat Asli,Agar – agar . Selain itu, terdapat tambahan Saus vanilla, yang terbuat dari susu Vanilla Manis diatasnya .Rasa manis dan segar akan berasal dari Coklat dan Saus Vanilla itu sendiri dengan penambahan gula asli, sedangkan zat – zat yang ditambahkan lainnya akan dibuat sesuai standarisasi dari Dinas Kesehatan atau sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku. Hal ini akan menghilangkan rasa khawatir konsumen mengkonsumsi puding coklat, sehingga akan menambah minat konsumen untuk membeli dan mencoba produk ini.

(12)

Selain itu memberikan alternatif baru dalam penyajian dengan tampilan yang lebih fresh, lebih masyarakat, menyehatkan karena tanpa bahanpengawet yang berbahaya, disukai dari segala jenis usia baik anak – anak hingga orang dewasa dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 6.000,-/porsi.

Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah 3 orang karyawan yang masing – masing terbagi dalam bidang produksi, marketing dan administrasi. Sumber daya manusia ini hanya digunakan di tahun pertama sejak perencanaan bisnis ini beroperasi.

Setelah itu, kemungkinan akanada penambahan karyawan sesuai dengan perkembangan perencanaan bisnis ini ke depannya. Dalam mengembangkan potensi dari karyawan, maka usaha ini akan mengadakan keterampilan pelatihan dan pemberian bonus/kenaikan gaji sehingga karyawan dapat bekerja secara maksimal. Dengan demikian, usaha Puding Coklat ini diharapkan dapat berkembang dengan baik hingga ke depannya.

B. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha

Adapun tujuan prospek usaha perencanaan bisnis ini adalah sebagai berikut :

a. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makanan dan minuman bergizi b. Menyajikan menu makanan dan minuman baru yang sehat dan bergizi

(13)

d. Meningkatkan kecintaan terhadap produk Puding CoklatSaus Vanilla di Indonesia

e. Memberikan menu alternatif untuk cemilan

f. Melatih dan mengembangkan keterampilan berbisnis dan manajemen sejak dini, dan membuka kesempatan untuk menjadi pengusaha muda

g. Memperoleh keuntungan usaha h. Memperluas lapangan pekerjaan

Adapun manfaat prospek usaha bisnis ini adalah sebagai berikut :

- Manfaat Ekonomi

Berdasarkan uraian gagasan usaha di atas maka dari segi ekonomi, usaha ini memiliki manfaat :

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah khususnya, dan nasional pada umunya

b. Dengan adanya kesempatan bekerja secara merata akan meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat

c. Dalam operasional usaha, orang – orang / tim yang berada di dalamnya akan terlatih mengaplikasikan manajemen keuangan usaha dengan baik, dan mendapat penghasilan sendiri

d. Dengan adanya bisnis ini, maka pemiliki usaha dapat memperoleh penghasilan untuk digunakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup khususnya

(14)

Di samping manfaat yang diharapkan dari segi ekonomi, selanjutnya ada beberapa manfaat di bidang sosial, meliputi :

a. Konsumsi makanan yang bersifat ringan ini diharapkan bermanfaat untuk peningkatan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat

b. Menumbuhkembangkan solidaritas tim dalam berwirausaha

(15)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

“PUDING COKLAT”

A.

Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Puding Coklat Bidang Usaha : Industri Rumahan Jenis Produk / Jasa : Puding Coklat

Alamat Perusahaan : Jl.Pancing no. 5 Martubung.

Nomor Telepon : 081263877309

Alamat E-mail : dewimayasaripaned@yahoo.com Bentuk badan hukum : Usaha dagang

Mulai Berdiri : 2013

B.

Biodata Pemilik/Pengurus

a. Nama : Dewi Maya Sari Pane

b. Jabatan : Pimpinan

c. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 06 Agustus 1991 d. Alamat Rumah : Jl. Rawe No.64 Martubung

e. Nomor Telepon : 081263877309

(16)

C.

Struktur Organisasi

Menurut Raja Bongsu Hutagalung (2010), Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbedatergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu menfasilitasi orang yang membuat kerja sama tanpa menjebak menciptakan birokasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Adapun struktur organisasi dari pudding coklat ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Usaha Puding Coklat Dewi Maya Sari Pane

Pimpinan

Staf Pelayanan Chairun Nazwa Pane Staf Administrasi

Fadillah Ardianti Pane Staf Produksi

(17)

Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 3 orang karyawan. Adapun perincian tugas – tugas karyawan – karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

A. Pimpinan (Pemilik)

Adapun tugas pimpinan (pemilik) adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan dan memutuskan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil yang baik.

2. Berani mengambil keputusan-keputusan dalam membangun ide-ide yang kreatif dalam usaha.

3. Bertanggung jawab terhadap kinerja para karyawan.

4. Menjalin hubungan baik dengan konsumen, sehingga pemilik bias mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

B. Bagian Produksi

Adapun tugas – tugas yang akan dilakukan dibagian produksi adalah sebagai berikut :

1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,

2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,

3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan.

(18)

C. Bagian Administrasi

Adapun tugas yang dilakukan dibagian Administrasi adalah sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab terhadap uang masuk dan keluar.

2. Menyusun anggaran secara periodic 3. Membuat laporan keuangan.

D. Bagian Pelayanan

1. Menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan pelayanan yang sopan dan ramah.

D.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Menurut Hermawan Karajaya dalam bukunya On Targeting ada beberapa criteria aspek pasar yang harus dilakukan yaitu :

1. Prediksi pasar atau calon Pembeli

Segmentasi pasar perencanaan bisnis tidak lepas dari calon pembeli. Perencanaan bisnis pudding coklat ini memiliki target pembeli yakni masyarakat umum, karena makanan ini sangat cocok untuk semua kalangan. 2. Target pasar dan perilaku

(19)

D1. Produk yang dihasilkan

a. Puding Coklat Saus Vanilla

Produk ini merupakan makanan sehat yang berbahan agar – agar, Coklat, dan susu Vanilla murni. Produk ini merupakan produk makanan andalan kami.Dibuat dengan bahan kualitas yang baik. Ciri khas produk ini adalah terletak pada puding yang lembut dan Saus yang segar, memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat yang mencicipinya.

b. Puding Coklat Leci Gambar 1.2

Mau yang seger lagi panas-panasnya. Puding ini cocok banget, rasa segar buah leci dan coklat yang nyoklat banget plus ditambah saus vla yang lezat.

Gambar 1.3

(20)

Pudding coklat vanilla caramel ini mempunya cita rasa yang berbeda, sebab adanya perpaduan rasa pudding coklat dan pudding susu, sehingga menciptakan rasa yang unik.

Gambar 1.4

Tempat Usaha

Adapun beberapa faktor dalam meentukan tempat usaha yaitu: Faktor Geografis : Jl. Pancing 5 Martubung

Faktor Demografis :

a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa. b. Jenis Kelamin : pria dan wanita

(21)

Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.

Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai puding sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.

Selain menentukan lokasinya, penulis juga harus menentukan dekorasi atau penampilan toko. penulis harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha puding coklat ini agar dapat membuat pelanggan tertarik untuk menikmati puding.

(22)

D2. Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk ini adalah harganya yang terjangkau dan belum adanya saingan untuk specimen Puding di kelas ini. Dengan tambahan potongan coklat yang fresh dan segar yang membuat rasanya nikmat dan lezat untuk di nikmati baik di kalangan anak – anak maupun orang dewasa. Selain itu, faktor kebersihan mimuman ini juga terjaga. Hal ini dilakukan sebagai wujud kualitas pelayanan kami kepada konsumen yang membelinya.

D3. Proyeksi Penjualan

Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis pudding coklat yang ditawarkan adalah pudding coklat saus vanilla.

Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan 10% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut:

(23)

Penjualan produk puding coklat ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per tahun dengan kapasitas yang sama untuk setiap produk. Produk ini dikemas dengan ukuran cup .

Tabel 2.1 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diprediksikan akan naik 10%

per tahun)

Tahun JumlahPenjualan Harga per puding Proyeksi Penjualan

2013 21.600 Rp 6000 Rp 129.600.000

Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger (2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu persaingan, tekanan tersebut adalah:

1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu pada pasar yang sama,

2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti), 3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,

4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,

(24)

Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi: a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan

Perusahaan harus melakukan identifikasi produk pesaingnya dalam jenis: 1. Persaingan merek,

2. Persaingan Industri,

3. Persaingan bentuk ( Fisik ),

4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ). b. Identifikasi strategi-strategi pesaing

Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.

c. Penentuan tujuan pesaing

Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh masing-masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku pesaing? d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing

Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:

1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi penjualan perusahaan dalam lingkungan industri

(25)

3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli?”

e. Memperkirakan pola reaksi pesaing

Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:

1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,

2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,

3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,

4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.

E.

Analisis SWOT

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yangterdiri atas :

1. Strength (Kekuatan)

Kekuatan (Strength) adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas yang penting,diantaranya sebagai barikut:

(26)

b. Produk tanpa bahan pengawet, c. Higienis,

d. Harga terjangkau dan bersaing, e. Tenaga kerja yang sudah terlatih, f. Lokasi penjualan di tempat strategis.

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan tersebut, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, diantaranya sebagai berikut :

a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, b. Daya tahan dimana puding hanya bisa bertahan 2 hari saja.

3. Opportunity (Peluang)

Peluang pasar (opportunity) merupakan factor terbesar yang membentuk strategi perusahaan, peluang industry berbeda dengan peluang perusahaan, tidak semua perusahaan bias memanfaatkan peluang industry. Hal ini tergantung pada posisi dan kemampuan perusahaan dalam mengejar peluang yang ada. Diantaranya sebagai berikut :

a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,

(27)

4. Threat (Ancaman)

`Dalam membangun suatu usaha pastinya adanya tantangan dan ancaman, diantaranya sebagai berikut :

a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi pudingyg lebih bagus dari penulis,

b. Kenaikan harga bahan baku. F. Aspek Produksi

F1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam memproduksi usaha pudding coklat saus vanilla dalam satu hari :

Tabel 2.2 : Bahan Baku dan Bahan Penolong / Hari

No. Uraian Jumlah @(Rupiah) Jumlah harga(Rupiah)

(28)

Strategi Penetapan Harga

Keuntungan yang diharapkan = Rp. 2.000,-

F2. Cara Dan Tempat Memperoleh Bahan Baku

Mendapatkan bahan baku tersebut mayoritas dilakukan dengan cara membeli ke toko perlengkapan bahan-banhan pembuata kue. Jika ada yang tidak dapat dibeli di took tersebut, maka penulis akan membeli di supermarket. Mengapa penulis lebih memilih membeli di toko khusus perlengkapan bahan kue dari pada di pasar. Karena apabilah membeli ditoko bahannya mudah untuk dijumpai dan dapat memilih produk yang berkualitas baik.

F3. Bahan Pendukung Produk

Adapun bahan pendukung produk yang digunakan dalam bisnis pudding coklat ini adalah :

a. Agar-agar

(29)

digunakan untuk menciptakan kekenyalan dan kelembutan pudding.

F4. Cara Memperoleh Bahan Pendukung

Adapun cara memperoleh bahan pendukung Agar-agar yaitu dapat dibeli di toko penyediaan bahan kue dan pasar maupun supermarket terdekat.

F5. Proses Produksi Bisnis

Bisnis ini merupakan bisnis pribadi penulis. Kegiatan produksi dilakukan dirumah. Kemudian setelah siap diproduksi maka produk tersebut diantar ke toko untuk di jual.

F6. Peralatan Produksi Yang Dibutuhkan

Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha ini :

Tabel 2.3 : Peralatan yang digunakan

Nama Peralatan Jumlah Harga Jumlah Harga

(30)

Peralatan yang digunakan untuk penyajian antara lain :

Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha dalam sehari :

Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan / hari

Nama perlengkapan Jumlah Harga Jumlah Harga

Cup Plastik 60 cup 300,- 18.000,-

Sendok Plastik 60 buah 250,- 15.000,-

Plastik 2 bungkus 10.000,- 10.000,-

43.000.- Total

F7. Langkah-Langkah Proses Produksi Sampai Produk Siap Dikonsumsi

Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia – sia. Adapun proses produksi ditunjukkan sebagai berikut :

BahanPuding Coklat :

1. 1 paketagar-agar bubuk (7gram) 2. 50 grgula pasir

3. 200grdark coklat masak, lelehkan 4. 400ml air

100 mlsusu kental

(31)

Bahan VanillaSaus:

1. 1 sdtvanilipasta(resepasli menggunakanbubukvanili) 2. 1 sdmtepung maizena

3. 200 mlsusu kental 4. Prisegaram 5. 1kuning telur, 6. 300ml air

Cara Pembuatan Puding Coklat:

1. Bilascetakanpudingdengan air hangat.Sisihkan.

2. Dalampancisaus, campur susu,kentalagar-agarbubuk,gula pasirdan air.Rebusdengan apisedang danadukterus-menerus.

3. Lipatdalam coklatmasaklelehgelap.Aduk rata.

4. Terlarutkuning telurdengan 2sdmagar-agardengancampuran. Tuangke dalam pancisaus, aduk rata.Angkat dari api. Aduk terussampaiuaphilang.

5. Tuangke dalam cetakan.Biarkan dingin.Dinginkansebelum

disajikan.Sajikan dengansausvanila.

Cara Pembuatan VanillaSaus:

1. Dalampancisaus, campurkan vanila,tepung maizenadan garam.Aduk rata.

(32)

3. Larutkankuning telurdengan 2sdmcampuransusu.Pengadukansaat menuangkanke dalam pancisaus.Adukterus sampaimengental.

4. Angkat dari api. Dinginkansebelum disajikan

F8. Lama Waktu Proses Produksi

Untuk memproduksi puding coklat ini memakan waktu kurang lebih 2 jam. Pembuatan puding tidak lebih 15 menit. Kemudian setelah proses masak selesai. Maka puding dituang ke cetakan. Setelah itu masukkan kedalam lemari pendingin (kulkas) selama 1 jam.

G. Analisis SDM (Sumber Daya Manusia)

Menurut Sukirno (2004 : 172), sumber daya manusia adalah orang –orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

(33)

1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui bagaimana mengelola minuman rujak ice cream tersebut agar menarik dan enak untuk dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya harus ulet dan gigih.

2. Karyawan bagian pelayanan minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta ulet.

3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur pastinya.

H. Analisis Keuangan

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh usaha puding coklat. Data – data ini merupakan gambaran keuangan usaha puding coklat di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas :

1). Sumber pendanaan

(34)

Tabel 2.5 Proyeksi Cash Flow

Keterangan Unit Harga per unit Total

Peralatan

Table 2.6 kebutuhan pembiayaan/modal investasi

Uraian Jumlah

Tanah 0

Bangunan 3.000.000,-

Peralatan Kantor 2.000.000,-

Alat Angkut 2.000.000,-

Insfrastruktur 0

Biaya Pra Operasi 0

Jumlah 7.000.000,-

Sarana Penunjang

(35)

menjalankan suatu usaha. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha puding coklat saus vanilla ini (dalam bulan).

Table 2.7 : Sarana penunjang yang digunakan/bulan

Jenis Biaya Jumlah Biaya

Listrik Rp. 70.000,-

Air Rp. 60.000,-

Telepon Rp. 170.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 300.000,-

2). Proyeksi Keuangan

Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu 5 tahun. Proyeksi ini diasumsikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 10% per tahun. Hal ini dapat dilihat dari proyeksi penjualan pudding coklat saus vanilla yang telah diuraikan diatas.

Laporan terdiri atas laporan cash inflow, laporan cash outflow, laporan rencana arus kas, dan perkiraan laporan arus kas. Laporan ini juga dilengkapi dengan analisis perhitungan titik impas (Break Event Point).

a. Laporan Cash Inflow

(36)

pembelian sebesar 1%. Data penjualan bisnis usaha pudding coklat saus vanilla untuk 1 tahun sebagai berikut

Tabel 2.8 : Laporan Cash Inflow

No Bulan Penjualan (puding) Penjualan (Rupiah)

1 Januari 1.800 Rp 10.800.000

2 February 1.818 Rp 10.908.000

3 Maret 1.836 Rp 11.016.000

4 April 1.854 Rp 11.124.000

5 Mei 1.872 Rp 11.232.000

6 Juni 1.890 Rp 11.340.000

7 Juli 1.908 Rp 11.448.000

8 Agustus 1.926 Rp 11.556.000

9 September 1.944 Rp 11.664.000

10 Oktober 1.962 Rp 11.772.000

11 November 1.980 Rp 11.880.000

12 Desember 1.998 Rp 11.988.000

(37)

Tabel 2.9 : Laporan Cash Outflow

b. Laporan Cash Outflow

Laporan cash outflow ini adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan

(Rupiah) Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong

Seluruh bahan

87.960.000 5% 89.208.000 93.456.000 97.704.000 101.952.000

Biaya utilitas

Pimpinan 1 Orang 800.000 9.600.000 5% 10.080.000 10.560.000 11.040.000 11.520.000

Karyawan 3 Orang 1.500.000 18.000.000 5% 18.900.000 19.800.000 20.700.000 21.600.000

(38)

Tabel 2.10 : Rencana Arus Kas

PUDING COKLAT

RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

Uraian ���� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ��� ����� ����� ����� A.Penerimaan

Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988 Sub Total Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988 B.Pengeluaran

Pembelian bahan baku 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080

Gaji Pimpinan 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

Gaji Karyawan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500

Biaya promosi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Listrik dan Air, telepon 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

(39)

Tabel 2.11 : Perkiraan Arus Kas Untuk 5 Tahun (Penjualan naik 10% per tahun)

Puding Coklat 2013-2017

URAIAN

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

A.Cash Inflow (Penjualan) 136.728.000 150.400.800 164.073.600 177.746.600 191.419.200 B.Cash Outflow (Pengeluaran) 117.960.000 123.750.000 129.540.000 135.330.000 141.120.000

C.Arus Kas Bersih 18.768.000 26.650.800 34.533.600 42.416.400 50.299.200

D.Saldo Kas Awal 18.159.000 36.927.000 63.577.800 98.111.400 140.527.800

(40)

c. Break Even Point (BEP)

Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis puding coklat adalah sebagai berikut :

Diketahui : VC : 7.080.000 : 1.800 = 3.933,3

FC : 11.079.000

Q : 60 x 30 = 1.800

P: Rp 6.000

BEP :

F C

P−V

=

11.079.000

6.000−3.933,3

=

11.079.000

2.066,7

= 5360,7

=5361 Unit (dibulatkan)

(41)

(TR) harus mampu menutupi pengluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.

ROI (Return On Investment)

ROI (Return On Investment ) adalah singkatan dari perkiraan pengembalian balik modal dimana salah satu bentuk dari frofitabilitas. Profitabilitas adalah keuntungan atau laba yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Perhitungan ROI Bisnis pudding coklat adalah sebagai barikut :

Diketahui :

Laba : Rp 38.727.000

Modal : Rp 18.159.000 : 12 = Rp 1.513.250

Maka :

ROI = Laba bersih

Rata−rata Modal (Equity )

= 38.727.000 1.513.000

= 25.59

(42)

Dari perhitungan ROI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil ROI sebesar 25,6, berarti dapat mengakibatkan bahwa bisnis pudding coklat ini dapat diperkirakan balik modal dalam waktu 3 bulan.

I . Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peran penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis yang mengenai teknologi sehingga member berdampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, pudding coklat menggunakan jaringan internet untuk memasukkan usaha ini. Bukan hanya local yang mengetahui, tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat diinternet yang dapat dikunjungi oleh siapa pun.Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini dapat berjalan dan berkembang.

J.Analisis Resiko

(43)

1. Resiko Usaha

a. Resiko sistematis

Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi. Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan akan mengomsumsi puding coklat saus vanilla karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih memilih barang – barang kebutuhan pokok daripada membeli puding coklat saus vanilla.

b. Resiko nonsistematis

Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan pada bagian produksi, sehingga produk yang dihasilkan mengalami kerusakan, dan lain – lain.

2. Antisipasi resiko usaha

a. Antisipasi resiko usaha sistematis

(44)
(45)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Puding coklat merupakan makanan segar yang terdiri dari agar – agar, coklat dan saus vanilla diatasnya, sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Selain namanya yang unik, pudding coklat juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Kandungan vitamin yang terdapat di dalam buah, dapat menambah kesegaran serta kebugaran tubuh bagi masyarakat yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, bisnis puding coklat ini cukup menguntungkan bagi para wirausahawan baru untuk membuka bisnis ini.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis keuangannya, baik perhitungan modal, Break Event Point, laporan arus kas, maupun proyeksi laporan arus kas, maka perencanaan bisnis puding coklat ini layak untuk didirikan dan dikembangkan dalam dunia wirausaha. Target pasar puding coklat ini adalah seluruh kalangan masyarakat mengingat hampir seluruh masyarakat menyukai puding. Puding coklat ini direncanakan akan dijual di rumah penulis sendiri. Harga yang ditawarkan penulis adalah Rp 6.000/cup plastik.

(46)
(47)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W dan Ronald J. Ebert. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga: Jakarta

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Penerbit USU Press : Medan

Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Penerbit PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Penerbit PT. Macanan Jaya Cemerlang : Jakarta

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran : Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Gambar

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Usaha Puding Coklat
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Tabel 2.1 : Proyeksi Penjualan  (Penjualan diprediksikan akan naik 10%
+7

Referensi

Dokumen terkait