TUGAS AKHIR
PERENCANAAN BISNIS BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS
OLEH :
ENJELINA HUTAHAEAN
092101032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI D III KEUANGAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : ENJELINA HUTAHAEAN
NIM : 092101032
PROGRAM STUDI : Diploma III Keuangan
JUDUL : Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Tanggal : April 2012 Dosen Pembimbing
NIP. 19830119 200604 1 001
Doli M. Ja’Far Dalimunthe, S.E, M.Si
Tanggal : April 2012 Ketua Program Studi
NIP. 19591229 198903 1 002 Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si
Tanggal : April 2012 Dekan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, guna memenuhi salah
satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus”, yang membahas tentang proses pengembangan bisnis dan pemasaran usahanya.
Dengan selesainya Tugas Akhir ini, teristimewa penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ayahanda Edward Hutahaean dan Ibunda Sanna br. Gultom
serta adik adik penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik
secara moril dan materiil.
Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program
4. Bapak Doli M. Ja’Far Dalimunthe, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan masukan dan pengarahan serta petunjuk kepada
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta
seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
6. Buat Kak Lina selaku Pemimpin Kelompok Kecil penulis yang telah
memberikan semangat dan teman-teman SMA penulis Riska, Parna dan Atiqa
yang selalu menghibur penulis
7. Buat sahabat penulis selama di kampus, Ulfa, Tarida, Ayu, Sari, dan Nova
terimakasih atas bantuan dan dukungannya, juga buat teman-teman penulis
yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik yang ada di Grup A,
Grup B maupun di Grup C.
Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari
bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Medan, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha... 3
C. Sistematika Penulisan... 4
BAB II PROFIL BISNIS... 6
A. Biodata Bisnis ... 6
B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 6
C. Struktur Organisasi... 7
D. Aspek Pasar ... 10
1. Produk yang Dihasilkan ... 10
2. Analisis SWOT... 11
3. Gambaran Pasar... 12
4. Target Pasar... 13
5. Trend Perkembangan Pasar... 13
6. Strategi Pemasaran... 15
7. Analisis Pesaing... 15
8. Proyeksi Penjualan ... 16
E. Aspek Produksi... 17
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 17
2. Proses Produksi... 19
3. Peralatan yang Dibutuhkan... 20
5. Kendaraan... 22
F. Analisis SDM ... 23
G. Rencana Pengembangan Pasar ... 24
1. Strategi Produksi ... 24
2. Strategi Organisasi... 24
3. Strategi Marketing... 25
4. Strategi Keuangan ... 26
H. Analisis Risiko... 26
1. Risiko Usaha ... 27
2. Antisipasi Risiko ... 27
I. Analisis Keuangan... 28
1. Modal Awal Bisnis... 28
2. Laporan Cash Inflow... 29
3. Laporan Cash Outflow ... 31
4. Break Even Point... 36
5. Payback Period ... 39
BAB III KESIMPULAN... 40
A. Kesimpulan... 40
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kelemahan dan Keunggulan Produk... 16
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan ... 17
Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 18
Tabel 2.4 Peralatan yang Digunakan... 20
Tabel 2.5 Sarana Penunjang ... 22
Tabel 2.6 Rencana Sumber Modal... 28
Tabel 2.7 Penggunaan Modal Fixed Assets... 29
Tabel 2.8 Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja... 29
Tabel 2.9 Cash Inflow... 30
Tabel 2.10 Cash Outflow... 31
Tabel 2.11 Laporan Kas Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus... 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bisnis Bola Ubi Saus Coklat
Maknyus... 8
Gambar 2.2 Produk Bola Ubi Saus Coklat ... 11
Gambar 2.3 Saluran Pemasaran... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik
Sarjana maupun Diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya
dapat menampung seluruh lulusan mahasiswa perguruan tinggi. Akibatnya terjadi
persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja. Sehingga para mahasiswa dituntut
untuk mampu membuat alternatif guna menghindari terjadinya pengangguran.
Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu
membuka suatu usaha baru.
Menurut Griffin dan Ebert (2007 : 4) bisnis merupakan organisasi yang
menyediakan barang dan jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba. Bisnis
yang sukses tidak harus selalu diawali dengan modal yang sangat besar. Dalam
menjalankan bisnis, manajemen merupakan faktor terpenting yang harus
dijalankan.
Menurut Robins dan Coulter (2010 : 7) manajemen merupakan aktivitas
kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut dapat dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Penggunaan bahan baku sampai kegiatan penjualan yang boros akan
meningkatkan pengeluaran dan akan mengurangi laba. Perencanaan manajemen
yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, analisis pasar, aspek produksi,
Menurut Helmi (2009 : 8) keberhasilan seorang pebisnis akan tercapai
apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama
dilakukan dengan cara yang baru. Hal ini berarti seorang pebisnis harus memiliki
jiwa entrepreneur yaitu memiliki inovasi dalam menjalankan bisnis. Inovasi ini
sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dipertahankan dan
menjadikan bisnis memiliki keunikan dibandingkan pesaing mengingat
persaingan semakin ketat.
Bisnis makanan merupakan suatu bisnis yang menjanjikan karena
tingginya kebutuhan masyarakat terhadap makanan serta adanya keinginan
masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan
berbagai macam penampilan dan harga yang mudah dijangkau.
Bisnis makanan yang terbuat dari ubi sudah tidak asing lagi di masyarakat.
Selain memiliki cita rasa juga memiliki nilai gizi yang baik. Hal ini dikarenakan
ubi merupakan salah satu makanan tradisional dari Indonesia yang mudah diolah
sehingga dapat menghasilkan berbagai macam makanan. Karena bisnis ubi
semakin banyak, maka dapat dilakukan inovasi yaitu dengan membuat bola ubi
saus coklat. Hal ini untuk dapat bersaing dengan pebisnis ubi lainnya dan
memberikan cita rasa baru dari ubi jika dicampur dengan coklat. Pemilihan coklat
didasarkan karena coklat digemari dari kalangan anak kecil hingga orang dewasa.
Dalam menjalankan bisnis ini membutuhkan modal sebesar Rp.
27.957.000 dimana harga per tusuk dari bola ubi saus coklat berkisar Rp.
1.700/tusuk. Sehingga laba yang diperoleh setiap bulannya adalah kurang lebih
warung makanan, di toko kue, membuka gerai atau outlet dengan gerobak, dan
dapat membuka toko sendiri di rumah.
Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan untuk tahun awal adalah 3 orang,
dimana 2 orang karyawan dibidang produksi dan 1 orang dibidang delivery,
sedangkan untuk mengurus keuangan dijalankan oleh pemilik bisnis yang juga
menjadi pemimpin. Namun seiring dengan perkembangan usaha akan terjadi
perubahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Sebelum
menjalankan tugasnya, para karyawan diberikan pelatihan sesuai dengan bidang
yang akan dilaksanakan untuk memperlancar kegiatan usaha.
Dengan melihat perencanaan bisnis yang memiliki potensial, maka dengan
ini penulis ingin membahas bisnis ini dalam sebuah Tugas Akhir yang berjudul
“Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus”
B. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1. Tujuan Prospek Usaha
1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis mengenai
cara pengembangan suatu usaha
2. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri penulis guna
menciptakan usaha baru secara profesional dan terlatih
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi rekan-rekan
mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama
4. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisisen dalam
5. Memperkenalkan ubi sebagai makanan tradisional memiliki cita rasa
yang tinggi jika dicampur dengan coklat
2. Manfaat Prospek Usaha
1. Secara ekonomis, bisnis ini akan bermanfaat untuk menambah
pendapatan
2. Secara sosial, bisnis ini dapat membuka lapangan kerja baru sehingga
akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia
3. Konsumsi produk ini diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi
konsumen karena bola ubi saus coklat ini tanpa bahan pengawet
sehingga tidak menyebabkan efek samping yang dapat merusak
kesehatan
C. Sistematika Penulisan
` Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis
bola ubi saus coklat, Latar Belakang Masalah, Tujuan dan Pemanfaatan Prospek
Usaha serta Sistematika Penulisan.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai data perusahaan, strategi yang
laporan arus kas yang membahas penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama
bisnis dijalankan.
BAB III. KESIMPULAN
Dalam Bab ini menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari perencanaan Bisnis Bola
BAB II
PROFIL BISNIS
A. Biodata Bisnis
Nama Bisnis : Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Bidang Usaha : Industri Rumahan
Jenis Produk/Jasa : Makanan Ringan
Alamat Usaha : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan
Nomor Telepon : 0852 6216 6594
Alamat Email
Situs Web
Mulai Berdiri : Juni 2013
B. Biodata Pemilik/Pengurus
Nama : Enjelina Hutahaean
Jabatan : Pimpinan
Tempat dan Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 16 Februari 1991
Alamat Rumah : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan
Nomor Telepon : 0852 6216 6594
C. Struktur Organisasi
Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan seluruh
informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan
yang harus dikerjakan, berkonsultasi atau bertanggungjawab kepada siapa,
sehingga proses sehingga proses kerja sama menuju pencapaian tujuan organisasi
dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kejelasan gambar struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi
pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga
daya guna dan hasil guna dapat tercapai.
Setiap usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala
perusahaan dan jenis usaha. Struktur yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk membuat orang bekerjasama tanpa menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan dan
menutupi kelemahan dari setiap individu.
Adapun struktur organisasi dari Bola Ubi Saus Coklat Maknyus ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Untuk saat ini dalam struktur organisasi hanya terdiri dari 4 orang. Dimana
terdapat seorang pimpinan yang juga sekaligus mengelola bagian keuangan,
terdapat 2 orang karyawan di bidang produksi dan 1 karyawan yang
bertanggungjawab untuk mengantar produk ke warung. Namun penulis
mengharapkan adanya pertambahan karyawan seiring dengan perkembangan
usaha ini.
Job Description :
1. Pemimpin (Enjelina Hutahaean)
Pemimpin bisnis bola ubi saus coklat ini adalah penulis sendiri. Selain
menjadi pemimpin, penulis juga menangani bagian keuangan. Sebagai
pemimpin penulis bertugas dalam mengawasi kegiatan produksi dan
kinerja bagian delivery, menetapkan kebijakan ataupun aturan yang harus Enjelina Hutahaean
Pimpinan
dilakukan oleh karyawan, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan
usaha baik intern maupun ekstern dan menjalin hubungan dengan
karyawan dan konsumen. Sedangkan sebagai bagian keuangan, penulis
bertugas dan bertanggungjawab untuk menyusun arus kas masuk dan arus
kas keluar bisnis secara periodik.
2. Bagian Produksi
Penulis memiliki 2 karyawan yang bertugas dalam bidang produksi.
Adapun tugas dari bagian produksi adalah sebagai berikut :
a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi
b. Bertanggungjawab dalam hal pemakaian bahan baku
c. Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan
untuk menjaga cita rasa
d. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong sesuai dengan
instruksi pemimpin
3. Bagian Delivery
1. Mengantar bola ubi saus coklat ke warung yang telah ditetapkan
sebagai warung penitipan bola ubi saus coklat
2. Mengantar karyawan bagian produksi dalam membeli bahan baku dan
D. Aspek Pasar
1. Produk Yang Dihasilkan
Produk akan dibahas dalam deretan lini produk dari bauran produk
bola ubi saus coklat maknyus, yaitu sebagai berikut :
a. Konsep Dasar Produk
Inti produk (core product) : manfaat yang diberikan dari bola ubi
saus coklat maknyus adalah makanan ringan yang mengenyangkan,
enak dan bergizi.
Wujud produk (tangible product) : produk bola ubi saus coklat ini
memiliki mutu yang dijamin halal dan tanpa bahan pengawet serta
bentuk fisiknya yang dapat meningkatkan keinginan konsumen
untuk mengkonsumsi karena adanya campuran coklat.
b. Klasifikasi Produk
Bola ubi saus coklat maknyus ini dapat bertahan selama 3 hari jika
diletakkan dalam kulkas dan memiliki cita rasa tersendiri jika
coklatnya membeku.
c. Strategi Desain Produk
Strategi desain dari bola ubi saus coklat maknyus disesuaikan
dengan nama produk yang dihasilkan. Bentuknya yang bulat
ditusuk dengan lidi sebanyak 4 bola ubi. Kemudian bola ubi yang
telah digoreng tersebut dicelupkan dengan saus coklat (coklat yang
telah dicairkan). Ciri-ciri desain dari bola ubi ini sangat mudah
bola ubi saus coklat maknyus yang ditawarkan adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat
d. Kemasan Produk
Kemasan dari bola ubi saus coklat ini dikemas secara higienis
untuk menghindari adanya bakteri ataupun lalat karena adanya
coklat. Kemasan dari produk ini menggunakan kantong plastik.
2. Analisis SWOT Stength (Kekuatan)
Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik
Produk tanpa bahan pengawet
Higienis
Bola ubi yang dicelupkan dengan coklat membuat penampilan bola
ubi semakin menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli
Harga terjangkau dan bersaing
Tenaga kerja yang sudah terlatih
Weakness (Kelemahan)
Ketika musim kemarau, memungkinkan stok ubi berkurang
Adanya rasa takut dari konsumen untuk mengkonsumsi coklat
karena anggapan coklat dapat menaikkan berat badan
Opportunity (Peluang)
Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis
Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat
Threat (Ancaman)
Jumlah pesaing yang banyak pada jenis makanan ringan
Kenaikan harga bahan baku
3. Gambaran Pasar
Makanan yang berasal dari ubi merupakan makanan yang digemari
di Indonesia. Hal ini terbukti semakin banyaknya para pebisnis yang
berusaha untuk mengolah ubi menjadi makanan ringan yang dapat
menarik konsumen. Hal ini jugalah yang membuat penulis membuat
rencana bisnis yang berasal dari bahan dasar ubi. Bola ubi saus coklat
ini memiliki cita rasa yang tinggi dengan aroma yang khas, sehat, serta
harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat. Apalagi bola ubi ini dicelupi dengan saus coklat dimana
coklat merupakan makanan yang digemari banyak orang. Ada
Bisa dengan menitipkannya di warung, di toko kue, atau juga dapat
dipasarkan di rumah sendiri untuk menghemat biaya.
4. Target Pasar
Secara umum target pasar dari usaha “Bola Ubi Saus Coklat
Maknyus” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tetapi disamping itu
ada 2 cara dalam melakukan segmentasi, diantaranya :
a. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, bola ubi saus coklat ini akan dipasarkan di daerah Pasar 1 dan Pasar 2 Padang Bulan.
Karena di daerah ini terdapat beberapa sekolah dan merupakan
daerah kos-kos an sehingga memungkjinkan untuk tercapainya
target penjualan yang telah ditentukan.
b. Demografi : Konsumen yang dituju adalah seluruh lapisan masyarakat yang didasarkan pada:
Usia : 5 tahun ke atas
Jenis kelamin : Pria dan Wanita
Tingkat ekonomi : seluruh lapisan masyarakat
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar
saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan
menjadi suatu bisnis yang dapat berkembang dengan cepat. Hal ini
selera masyarakat yang dapat dikatakan tinggi untuk mencoba suatu
produk yang unik.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan,
pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi
dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi
dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini
cukup baik dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan
masyarakat. Dengan perolehan pendapatan yang baik hasrat untuk
mengkonsumsi masyarakat juga akan tinggi. Sehingga diharapkan
akan meningkatkan tingkat penjualan bola ubi saus coklat.
Kondisi inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan usaha
penulis. Hal ini dikarenakan jika inflasi tinggi maka harga bahan baku
juga akan tinggi. Dan ketika harga bahan baku tinggi, maka harga
produk dari bola ubi saus coklat juga akan tinggi. Dan sesuai dengan
hukum permintaan, ketika harga naik maka permintaan akan produk
tersebut akan menurun.
Tingkat bunga pinjaman yang tinggi juga akan mempengaruhi
perkembangan suatu usaha yang dijalankan. Namun dalam hal ini,
tidak akan berpengaruh pada perkembangan usaha penulis karena
modal untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini
6. Strategi Pemasaran
Memasarkan bola ubi saus coklat maknyus juga membutuhkan
strategi pemasaran agar meningkatkan penjualan. Strategi pemasaran
yang dilakukakan adalah dengan mendistribusikan bola ubi saus coklat
melalui saluran-saluran pemasaran. Dalam hal ini, penulis meminta
bantuan kepada pengecer.
Hal ini akan digambarkan melalui bagan saluran pemasaran bola
ubi saus coklat maknyus, yaitu :
Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran
Pengecer bola ubi saus coklat adalah warung. Dimana bola ubi
tersebut dititip di warung yang ramai pengunjungnya. Ketika produk
terjual, maka akan memberikan pendapatan kepada pemilik warung.
7. Analisis Pesaing
Tingkat persaingan bola ubi saus coklat di lingkungan sekitar
untuk produk yang sejenis masih tergolong rendah. Hal ini
dikarenakan masih jarangnya usaha bola ubi saus coklat di lingkungan
masyarakat. Namun banyak makanan yang terbuat dari olahan ubi
yang menjadi saingan bola ubi saus coklat. Seperti kripik ubi,
ondol-ondol, empleng-empleng dan jenis olahan ubi lainnya.
Namun persaingan ini diserahkan kepada konsumen untuk memilih
makanan yang disukainya. Untuk itu, penulis lebih dituntut bagaimana
bisnis ini dapat memasuki pasar dan mampu bersaing dengan pesaing
yang sudah ada dan yang akan datang.
Adapun keunggulan dan kelemahan bola ubi saus coklat
dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada adealah sebagai berikut:
Produk Keunggulan Kelemahan
Bola ubi saus
coklat
Memiliki cita rasa yang
berbeda dari makanan
olahan ubi lainnya.
Bola ubi saus coklat ini
masih sulit untuk
ditemukan karena masih
jarangnya bisnis bola ubi
saus coklat ini
karena bisnis ini sudah
banyak dilakukan
Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk
8. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan
akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi
sampai dengan tingkatan yang rinci, semuanya akan mengacu pada
hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasanya dinyatakan dalam unit per periode waktu
tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun
ke depan sesuai dengan rencana produksi.
Tahun Perkiraan penjualan
(Rupiah)
2013 189.408.000
2014 198.878.000
2015 208.822.000
2016 219.263.000
2017 230.226.000
Tabel 2.2 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diperkirakan akan naik 5%
per tahun)
E. Aspek Produksi
1. Bahan baku dan Bahan Penolong
Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan
perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal-hal yang
diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan
coklat bahan baku yang digunakan (dihitung berdasarkan kebutuhan
Tabel 2.3 : Bahan Baku dan Bahan Penolong
Dari 10kg ubi, dapat menghasilkan 300 bola ubi dimana setiap
tusuk terdapat 4 bola ubi. Jadi dalam 1 hari, mampu menjual 300 bola
2. Proses Produksi
Proses produksi menjelaskan tahapan yang diperlukan untuk
menghasilkan bola ubi saus coklat. Proses produksi biasanya
digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai
dengan keterangan deskriptif.
Gambar 2.4 : Proses Produksi
Berikut ini akan dijelaskan cara pembuatan bola ubi saus coklat :
1. Kukus ubi di dandang besar selama ± 30 menit
2. Setelah itu, ubi yang telah dikukus diangkat kemudian didinginkan.
Setelah ubi dingin, ubi dihaluskan dengan alu
3. Ubi yang telah dihaluskan dipindahkan ke sebuah baskom besar
kemudian dicampur dengan gula, tepung sagu, mentega, garam,
dan vanili. Seluruh bahan dicampur hingga seluruh bahan menyatu
4. Lalu adonan diambil sedikit demi sedikit untuk dibentuk menjadi
bola-bola kecil
5. Bola bola ubi tersebut dimasukkan ke dalam cairan pencelup.
Cairan pencelup ini adalah campuran tepung beras, tepung kanji,
garam dan air. Setelah itu, adonan digoreng dalam minyak
6. Adonan yang telah masak didinginkan kemudian bola ubi ditusuk
ke lidi
7. Untuk saus coklat, coklat batang dihaluskan kemudian dicairkan
dengan menambah sedikit air dengan cara dipanaskan
8. Bola ubi yang telah ditusuk kemudian dicelupkan ke saus coklat
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Peralatan digunakan untuk memperlancar proses produksi.
Peralatan ini juga harus dirinci secara detail. Adapun peralatan yang
digunakan untuk produksi bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:
Nama Peralatan Merk Jumlah Harga
(Rupiah)
Jumlah
Harga (Rp)
Kompor gas Denpoo 2 unit 220.000 440.000
Wajan CRBN 2 set 55.000 110.000
Tempat pengukus Supor
Total 1.657.000
Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan
Peralatan termasuk ke dalam aktiva tetap dimana seiring
berjalannya waktu, aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuannya
dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini
akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan.
Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung
penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah
Rp.300.000 dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan
peralatan adalah sebagai berikut :
4. Sarana Penunjang
penunjang ini meliputi listrik, air, dan telepon. Sarana penunjang ini
juga merupakan faktor penting karena juga membantu proses produksi.
No
Sarana penunjang
Jumlah biaya/bulan (Rupiah)
1 Listrik 50.000
2 Air 100.000
3 Telepon 50.000
Total Biaya 200.000
Tabel 2.5 : Sarana Penunjang
5. Kendaraan
Kendaraan digunakan untuk memperlancar proses produksi.
Penulis membeli kendaraan sepeda motor Yamaha Jupiter Z New
dengan harga Rp. 14.000.000. Kendaraan ini digunakan untuk belanja
bahan baku dan mengantarkan bola ubi saus coklat ke warung-warung.
Kendaraan juga termasuk aktiva tetap sama seperti peralatan. Dimana
kendaraan juga akan mengalami penurunan manfaat seiring
berjalannya waktu. Penurunan manfaat ini akan menjadi beban yang
disebut beban penyusutan. Sama dengan peralatan, penulis juga
menggunakan metode garis lurus dalam menghitung beban
estimasi umur kendaraan adalah 10 tahun. Maka penyusutan kendaraan
adalah sebagai berikut:
F. Analisis SDM
Tenaga kerja merupakan faktor penggerak produksi sehingga produksi
dapat terlaksana. Tenaga kerja yang dimiliki haruslah memiliki kompetensi bukan
hanya mampu mengolah bahan baku menjadi suatu produk tetapi harus mampu
menggunakan bahan baku seefisien mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan
yang dapat mengakibatkan kerugian.
Selain kualifikasi atau kompetensi, perencanaan SDM juga harus
memperhatikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, upah/gaji, lama kerja dalam
1 hari. Karena usaha ini masih dalam tahap awal, maka penulis sebagai pemimpin
sekaligus yang akan memegang posisi keuangan dan berencana 3 karyawan
1. Pada bagian produksi, tidak mengharuskan pendidikan tetapi lebih
mengutamakan keahlian dalam mengelola bahan dan memiliki
pengalaman dalam memasak. Bagian produksi ini dipegang oleh 2
orang.
2. Pada bagian delivery, juga tidak mengutamakan pendidikan tetapi
mampu mengendarai sepeda motor karena tugas yang akan dilakukan
adalah mengantarkan bola ubi saus coklat ke 4 warung.
G. Rencana Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, penulis akan meningkatkan jumlah
penjualan. Peningkatan penjualan juga akan menambah jumlah warung
tempat penitipan bola ubi saus coklat atau bola ubi saus coklat ini akan
dititipkan juga di toko kue.
Untuk dapat bersaing, penulis juga akan memberikan inovasi bola
ubi saus coklat ini. Hal ini dilakukan baik dari tampilan fisik ataupun
dari segi rasa.
2. Strategi Organisasi
Strategi organisasi ini berkaitan dengan SDM yang mengelola
bisnis ini. Organisasi yang berjalan dengan baik yaitu ketika karyawan
menjalankan tugasnya dengan baik. Hal yang dilakukan penulis untuk
upah ketika jumlah produksi bertambah ataupun karyawan dapat
membawa sedikit bola ubi saus coklat ke rumahnya, memberikan
motivasi kepada karyawan, memiliki sifat bersahabat dengan karyawan
misalnya dengan makan siang bersama. Hal ini akan memberikan
kepuasan bagi karyawan sehingga lebih bertanggungjawab dalam
menjalankan tugasnya.
3. Strategi Marketing
Strategi marketing ini merupakan bagaimana seorang pebisnis
menarik perhatian konsumen agar konsumen tersebut bersedia
membeli prosuk yang dijual. Strategi marketing yang dilakukan
penulis adalah menjual produk yang disertai dengan bonus. Misalnya
untuk pembelian 3 tusuk maka akan gratis 1 tusuk. Hal ini tidak
merugikan karena dengan jumlah bahan yang sama penulis
memproduksi produk dengan lebih banyak. Misalnya 10 kg ubi
mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi untuk menarik perhatian
konsumen, maka 10 kg ubi menghasilkan 350 tusuk/hari. Hal ini
4. Strategi Keuangan
Strategi keuangan yang dilakukan penulis adalah dengan
menambah jumlah produksi bola ubi saus coklat sehingga jumlah laba
yang akan diperoleh juga akan meningkat.
H. Analisis Risiko
Dalam menjalankan bisnis biasanya menimbulkan suatu risiko. Risiko ini
biasanya terjadi karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian ini diakibatkan
karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa yang akan datang atau
kelemahan seseorang atau perusahaan dalam memprediksi masa depan.
Ketidakpastian diklasifikasikan menjadi 3 hal, yaitu:
1. Ketidakpastian ekonomi, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi di suatu negara
seperti kenaikan harga BBM, kenaikan pajak yang mengurangi
pendapatan seseorang.
2. Ketidakpastian politik, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian politik yang timbul di suatu negara yang
menyebabkan kerusuhan ataupun perang.
3. Ketidakpastian alam, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh
1. Risiko Usaha
Risiko yang mungkin akan dihadapi penulis selama menjalankan
bisnis bola ubi saus coklat ini adalah
1. Adanya kenaikan harga, sehingga pembelian bahan baku akan
naik. Akibatnya harga per tusuk juga kemungkinan akan naik
2. Adanya perubahan selera pasar para konsumen
3. Adanya kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi kepada
karyawan di bidang delivery yang dapat mengakibatkan kerugian
4. Adanya bencana alam seperti banjir yang mengakibatkan jumlah
singkong berkurang
2. Antisipasi Risiko
Untuk tetap memperlancar bisnis ini, maka ketika terjadi
kemungkinan risiko di atas pemulis memiliki antisipasi, yaitu :
1. Ketika harga bahan baku meningkat, maka dengan jumlah bahan
baku yang sama maka produksi bola ubi saus coklat ditambah.
Misalnya sebelum kenaikan harga, 10 kg ubi mampu menghasilkan
300 tusuk/hari. Tetapi setelah kenaikan harga, maka 10 kg ubi
menghasilkan 450 tusuk/hari. Hal ini dilakukan dengan
mengecilkan adonan bola ubi
2. Untuk mengantisipasi selera konsumen, maka penulis akan
Seperti penambahan ceres di bola ubi atau saus coklat diganti
dengan taburan keju atau aneka selai
3. Bagian delivery harus memiliki keahlian mengendarai dengan baik.
Hal ini harus dilihat sebelum menjadi karyawan
4. Untuk jangka pendek, antisipasi terhadap banjir adalah dengan ikut
menjaga kebersihan lingkungan. Untuk jangka panjang, penulis
akan membeli tanah yang dimanfaatkan untuk penanaman ubi
I. Analisis Keuangan 1. Modal Awal Bisnis
Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal.
Secara umum pengalokasian dana sebagai modal awal digunakan
untuk pembelian aktiva tetap (fixed assets) dan untuk modal kerja
(working capital). Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis bola
ubi saus coklat maknyus ini adalah Rp. 27.957.000. modal ini
direncanakan bersumber dari orangtua penulis.
Rencana Sumber Modal
Uraian
Jumlah
(Rupiah)
Modal Sendiri 27.957.000
Pinjaman 0
Total 27.957.000
Penggunaan Dana Untuk Fixed Assets
Penggunaan Dana
Jumlah
(Rupiah)
Pembelian Peralatan 14.000.000
Pembelian Kendaraan 1.657.000
Total 15.657.000
Tabel 2.7 : Tabel Penggunaan Modal Fixed Asset
Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja
Penggunaan Dana
Jumlah
(Rupiah)
Pembelian Bahan Baku + Gas isi ulang 8.050.000
Gaji Pimpinan 1.500.000
Gaji Karyawan (3 orang) 2.400.000
Biaya Listrik. Air dan Telepon 200.000
Biaya Transportasi 150.000
Total 12.300.000
Tabel 2.8 : Tabel Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja
2. Laporan Cash Inflow
Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam
bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow
Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun
terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan
bola ubi saus coklat untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :
Bulan Ramalan Penjualan
(Tusuk)
Ramalan Penjualan
(Rupiah)
1 9000 15.300.000
2 9090 15.400.000
3 9180 15.600.000
4 9271 15.761.000
5 9180 15.606.000
6 9271 15.761.000
7 9363 15.917.000
8 9271 15.761.000
9 9363 15.917.000
10 9456 16.075.000
11 9550 16.235.000
12 9456 16.075.000
Total 111.451 189.408.000
3. Laporan Cash Outflow
Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow Bola Ubi
Saus Coklat Maknyus adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan
(Rupiah)
97.333.000 5% 102.200.000 107.310.000 112.675.500 118.309.000
Gas 2 190.000 2.280.000 2% 2.325.000 2.371.500 2.419.000 2.467.000
Total biaya bahan baku
dan penolong
99.613.000 104.525.000 109.681.500 115.094.500 120.776.000
Listrik, air,
telepon
200.000 2.400.000 3% 2.472.000 2.546.000 2.622.000 2.701.000
Transportasi 150.000 1.800.000 2% 1.836.000 1.872.000 1.909.000 1.947.000
Total biaya overhead 4.200.000 4.308.000 4.418.000 4.531.000 4.648.000
Biaya Tenaga kerja
Pimpinan 1 orang 1.500.000 18.000.000 3% 18.540.000 19.096.000 19.669.000 20.259.000
Bagian
produksi
2 orang 1.800.000 21.600.000 3% 22.248.000 22.915.000 23.602.000 24.310.000
Bagian
delivery
1 orang 600.000 7.200.000 3% 7.416.000 7.638.000 7.867.000 8.103.000
Total B.tenaga kerja 46.800.000 48.204.000 49.649.000 51.138.000 52.672.000
Total Cash Outflow 150.613.000 157.037.000 163.748.500 170.763.000 178.096.000
BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS RENCANA ARUS KAS
TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)
I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII
A. Penerimaan
Penjualan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075
Sub Total penerimaan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075 B.Pengeluaran
Pembelian Peralatan 1.657 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Kendaraan 14.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian bahan baku 7.860 7.938 8.017 8.097 8.017 8.097 8.177 8.097 8.177 8258 8.340 8.258
Gaji Karyawan 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400
Listrik, Air, Telepon 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Gas 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190
B. Penyusutan Peralatan 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23
B. Penyusutan Kendaraan 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92
Sub Total Pengeluaran 28.072 12.493 12.572 12.652 12.572 12.652 12.732 12.652 12.732 12.813 12.895 12.813
C.SELISIH KAS (12.772) 2.907 3.028 3.109 3.034 3.109 3.185 3.109 3.185 3.262 3.340 3.262
D. SALDO KAS AWAL 27.957 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453
E. SALDO KAS AKHIR 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453 49.715
Perkiraan Laporan Arus Kas Bola Ubi Saus Coklat
2013 - 2017
URAIAN
Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
A. Cash Inflow (Penjualan) 189.408.000 198.878.000 208.822.000 219.263.000 230.226.000
B. Cash Outflow + Pembelian Aktiva Tetap 167.650.000 176.033.000 184.835.000 194.075.000 203.779.000
C. Arus Kas Bersih 21.748.000 22.845.000 23.987.000 25.188.000 26.447.000
D.Saldo Kas Awal 27.957.000 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000
E. Saldo Kas Akhir 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000 148.182.000
4. Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang
harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik
impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun
keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah
sebagai berikut
Diketahui : VC = Rp. 7.860.000
FC = Rp. 4.440.000
Q = 9000 unit
P = Rp.1.700
Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan
terjadi ketika memproduksi 5371 tusuk bola ubi saus coklat. Keadaan
seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :
TR = TC
P.Q = FC +V.Q
1700 x 5370,967442*
Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC)
untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis
(TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka
bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC
maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut
mengalami kerugian.
= 4.440.000.000 + (7.860.000/9000 x 5370,967442)
9.130.645,161 = 9.130.645,161
*
5. Payback Period
Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan
kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan
aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara
initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan
satuan waktu.
Pengembalian modal bisnis bola ubi saus coklat adalah sebagai
berikut:
Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa modal akan kembali
pada bulan ke 6. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Arus Kas dimana
saldo akhir bulan ke 6 adalah Rp.30.372.000 dan modal sebesar
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dalam bab ini penulis akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dari
perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat. Adapun kesimpulan yang dapat
diambil oleh penulis sebagai berikut :
1. Bisnis bola ubi saus coklat “Maknyus” merupakan bisnis di bidang
industri rumahan yang mampu mengkonsumsi kebutuhan masyarakat
akan makanan ringan. Bahan pembuatan bola ubi saus coklat memiliki
gizi yang tidak mengganggu kesehatan dan tanpa adanya bahan
pengawet. Bola ubi saus coklat ini dibentuk bulat seperti bola
kemudian ditusuk. Setiap tusuk terdapat 4 bola ubi kemudian bola ubi
tersebut dicelupkan ke coklat yang telah dicairkan.
2. Terget pasar bola ubi saus coklat “Maknyus” ini adalah seluruh
kalangan masyarakat mengingat seluruh masyarakat menyukai coklat.
Bola ubi saus coklat ini direncanakan akan dijual di rumah penulis
sendiri dan akan dititip di 4 warung. Harga yang ditawarkan penulis
adalah Rp. 1700/tusuk namun ketika dititip di warung maka harga
menjadi Rp. 2000/tusuk dimana Rp. 300 menjadi untung warung setiap
tusuknya.
3. Untuk memulai bisnis ini, penulis merencanakan modal sebesar
orangtua. Untuk tahap awal, penulis merencanakan 3 orang pekerja
yaitu 2 orang bidang produksi dan 1 orang di bidang delivery.
Sedangkan penulis sendiri menjabat sebagai pemimpin dan yang
mengatur bagian keuangan.
4. Dari Laporan Perkiraan Arus Kas, maka Bisnis Bola Ubi Saus Coklat
ini akan menghasilkan laba Rp. 3.000.000 dan akan juga diperkirakan
naik sebesar 1% per bulan dan juga akan diperkirakan turun sebesar
1% dikarenakan perubahan selera konsumen sehingga akan berakibat
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W dan Ronald J. Ebert. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta :
Erlangga
Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Salemba
Empat
Robbins, Stephen P. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis : Perencanaan dan Pengembangan.