• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BISNIS BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS

OLEH :

ENJELINA HUTAHAEAN

092101032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI D III KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ENJELINA HUTAHAEAN

NIM : 092101032

PROGRAM STUDI : Diploma III Keuangan

JUDUL : Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus

Tanggal : April 2012 Dosen Pembimbing

NIP. 19830119 200604 1 001

Doli M. Ja’Far Dalimunthe, S.E, M.Si

Tanggal : April 2012 Ketua Program Studi

NIP. 19591229 198903 1 002 Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si

Tanggal : April 2012 Dekan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, guna memenuhi salah

satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Judul yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus”, yang membahas tentang proses pengembangan bisnis dan pemasaran usahanya.

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, teristimewa penulis mengucapkan

terimakasih kepada Ayahanda Edward Hutahaean dan Ibunda Sanna br. Gultom

serta adik adik penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik

secara moril dan materiil.

Dan selanjutnya dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program

(4)

4. Bapak Doli M. Ja’Far Dalimunthe, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak memberikan masukan dan pengarahan serta petunjuk kepada

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta

seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6. Buat Kak Lina selaku Pemimpin Kelompok Kecil penulis yang telah

memberikan semangat dan teman-teman SMA penulis Riska, Parna dan Atiqa

yang selalu menghibur penulis

7. Buat sahabat penulis selama di kampus, Ulfa, Tarida, Ayu, Sari, dan Nova

terimakasih atas bantuan dan dukungannya, juga buat teman-teman penulis

yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik yang ada di Grup A,

Grup B maupun di Grup C.

Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari

bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk

menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas

Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Medan, April 2012

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha... 3

C. Sistematika Penulisan... 4

BAB II PROFIL BISNIS... 6

A. Biodata Bisnis ... 6

B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 6

C. Struktur Organisasi... 7

D. Aspek Pasar ... 10

1. Produk yang Dihasilkan ... 10

2. Analisis SWOT... 11

3. Gambaran Pasar... 12

4. Target Pasar... 13

5. Trend Perkembangan Pasar... 13

6. Strategi Pemasaran... 15

7. Analisis Pesaing... 15

8. Proyeksi Penjualan ... 16

E. Aspek Produksi... 17

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 17

2. Proses Produksi... 19

3. Peralatan yang Dibutuhkan... 20

(6)

5. Kendaraan... 22

F. Analisis SDM ... 23

G. Rencana Pengembangan Pasar ... 24

1. Strategi Produksi ... 24

2. Strategi Organisasi... 24

3. Strategi Marketing... 25

4. Strategi Keuangan ... 26

H. Analisis Risiko... 26

1. Risiko Usaha ... 27

2. Antisipasi Risiko ... 27

I. Analisis Keuangan... 28

1. Modal Awal Bisnis... 28

2. Laporan Cash Inflow... 29

3. Laporan Cash Outflow ... 31

4. Break Even Point... 36

5. Payback Period ... 39

BAB III KESIMPULAN... 40

A. Kesimpulan... 40

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelemahan dan Keunggulan Produk... 16

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan ... 17

Tabel 2.3 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 18

Tabel 2.4 Peralatan yang Digunakan... 20

Tabel 2.5 Sarana Penunjang ... 22

Tabel 2.6 Rencana Sumber Modal... 28

Tabel 2.7 Penggunaan Modal Fixed Assets... 29

Tabel 2.8 Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja... 29

Tabel 2.9 Cash Inflow... 30

Tabel 2.10 Cash Outflow... 31

Tabel 2.11 Laporan Kas Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus... 33

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bisnis Bola Ubi Saus Coklat

Maknyus... 8

Gambar 2.2 Produk Bola Ubi Saus Coklat ... 11

Gambar 2.3 Saluran Pemasaran... 15

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik

Sarjana maupun Diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya

dapat menampung seluruh lulusan mahasiswa perguruan tinggi. Akibatnya terjadi

persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja. Sehingga para mahasiswa dituntut

untuk mampu membuat alternatif guna menghindari terjadinya pengangguran.

Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

membuka suatu usaha baru.

Menurut Griffin dan Ebert (2007 : 4) bisnis merupakan organisasi yang

menyediakan barang dan jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba. Bisnis

yang sukses tidak harus selalu diawali dengan modal yang sangat besar. Dalam

menjalankan bisnis, manajemen merupakan faktor terpenting yang harus

dijalankan.

Menurut Robins dan Coulter (2010 : 7) manajemen merupakan aktivitas

kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan

sehingga pekerjaan tersebut dapat dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

Penggunaan bahan baku sampai kegiatan penjualan yang boros akan

meningkatkan pengeluaran dan akan mengurangi laba. Perencanaan manajemen

yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, analisis pasar, aspek produksi,

(10)

Menurut Helmi (2009 : 8) keberhasilan seorang pebisnis akan tercapai

apabila berpikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama

dilakukan dengan cara yang baru. Hal ini berarti seorang pebisnis harus memiliki

jiwa entrepreneur yaitu memiliki inovasi dalam menjalankan bisnis. Inovasi ini

sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dipertahankan dan

menjadikan bisnis memiliki keunikan dibandingkan pesaing mengingat

persaingan semakin ketat.

Bisnis makanan merupakan suatu bisnis yang menjanjikan karena

tingginya kebutuhan masyarakat terhadap makanan serta adanya keinginan

masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan

berbagai macam penampilan dan harga yang mudah dijangkau.

Bisnis makanan yang terbuat dari ubi sudah tidak asing lagi di masyarakat.

Selain memiliki cita rasa juga memiliki nilai gizi yang baik. Hal ini dikarenakan

ubi merupakan salah satu makanan tradisional dari Indonesia yang mudah diolah

sehingga dapat menghasilkan berbagai macam makanan. Karena bisnis ubi

semakin banyak, maka dapat dilakukan inovasi yaitu dengan membuat bola ubi

saus coklat. Hal ini untuk dapat bersaing dengan pebisnis ubi lainnya dan

memberikan cita rasa baru dari ubi jika dicampur dengan coklat. Pemilihan coklat

didasarkan karena coklat digemari dari kalangan anak kecil hingga orang dewasa.

Dalam menjalankan bisnis ini membutuhkan modal sebesar Rp.

27.957.000 dimana harga per tusuk dari bola ubi saus coklat berkisar Rp.

1.700/tusuk. Sehingga laba yang diperoleh setiap bulannya adalah kurang lebih

(11)

warung makanan, di toko kue, membuka gerai atau outlet dengan gerobak, dan

dapat membuka toko sendiri di rumah.

Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan untuk tahun awal adalah 3 orang,

dimana 2 orang karyawan dibidang produksi dan 1 orang dibidang delivery,

sedangkan untuk mengurus keuangan dijalankan oleh pemilik bisnis yang juga

menjadi pemimpin. Namun seiring dengan perkembangan usaha akan terjadi

perubahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Sebelum

menjalankan tugasnya, para karyawan diberikan pelatihan sesuai dengan bidang

yang akan dilaksanakan untuk memperlancar kegiatan usaha.

Dengan melihat perencanaan bisnis yang memiliki potensial, maka dengan

ini penulis ingin membahas bisnis ini dalam sebuah Tugas Akhir yang berjudul

“Perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat Maknyus”

B. Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1. Tujuan Prospek Usaha

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis mengenai

cara pengembangan suatu usaha

2. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri penulis guna

menciptakan usaha baru secara profesional dan terlatih

3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi rekan-rekan

mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama

4. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisisen dalam

(12)

5. Memperkenalkan ubi sebagai makanan tradisional memiliki cita rasa

yang tinggi jika dicampur dengan coklat

2. Manfaat Prospek Usaha

1. Secara ekonomis, bisnis ini akan bermanfaat untuk menambah

pendapatan

2. Secara sosial, bisnis ini dapat membuka lapangan kerja baru sehingga

akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia

3. Konsumsi produk ini diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi

konsumen karena bola ubi saus coklat ini tanpa bahan pengawet

sehingga tidak menyebabkan efek samping yang dapat merusak

kesehatan

C. Sistematika Penulisan

` Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan bisnis

bola ubi saus coklat, Latar Belakang Masalah, Tujuan dan Pemanfaatan Prospek

Usaha serta Sistematika Penulisan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai data perusahaan, strategi yang

(13)

laporan arus kas yang membahas penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama

bisnis dijalankan.

BAB III. KESIMPULAN

Dalam Bab ini menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari perencanaan Bisnis Bola

(14)

BAB II

PROFIL BISNIS

A. Biodata Bisnis

Nama Bisnis : Bola Ubi Saus Coklat Maknyus

Bidang Usaha : Industri Rumahan

Jenis Produk/Jasa : Makanan Ringan

Alamat Usaha : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan

Nomor Telepon : 0852 6216 6594

Alamat Email

Situs Web

Mulai Berdiri : Juni 2013

B. Biodata Pemilik/Pengurus

Nama : Enjelina Hutahaean

Jabatan : Pimpinan

Tempat dan Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 16 Februari 1991

Alamat Rumah : Jalan Bahagia Gang Sada Ari No 6, Medan

Nomor Telepon : 0852 6216 6594

(15)

C. Struktur Organisasi

Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan seluruh

informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan

yang harus dikerjakan, berkonsultasi atau bertanggungjawab kepada siapa,

sehingga proses sehingga proses kerja sama menuju pencapaian tujuan organisasi

dapat terwujud sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kejelasan gambar struktur organisasi akan memberikan kemudahan bagi

pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada seseorang yang tepat, sehingga

daya guna dan hasil guna dapat tercapai.

Setiap usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala

perusahaan dan jenis usaha. Struktur yang baik adalah struktur yang mampu

memfasilitasi orang untuk membuat orang bekerjasama tanpa menciptakan

birokrasi yang berbelit-belit sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan dan

menutupi kelemahan dari setiap individu.

(16)

Adapun struktur organisasi dari Bola Ubi Saus Coklat Maknyus ini adalah

sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus

Untuk saat ini dalam struktur organisasi hanya terdiri dari 4 orang. Dimana

terdapat seorang pimpinan yang juga sekaligus mengelola bagian keuangan,

terdapat 2 orang karyawan di bidang produksi dan 1 karyawan yang

bertanggungjawab untuk mengantar produk ke warung. Namun penulis

mengharapkan adanya pertambahan karyawan seiring dengan perkembangan

usaha ini.

Job Description :

1. Pemimpin (Enjelina Hutahaean)

Pemimpin bisnis bola ubi saus coklat ini adalah penulis sendiri. Selain

menjadi pemimpin, penulis juga menangani bagian keuangan. Sebagai

pemimpin penulis bertugas dalam mengawasi kegiatan produksi dan

kinerja bagian delivery, menetapkan kebijakan ataupun aturan yang harus Enjelina Hutahaean

Pimpinan

(17)

dilakukan oleh karyawan, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan

usaha baik intern maupun ekstern dan menjalin hubungan dengan

karyawan dan konsumen. Sedangkan sebagai bagian keuangan, penulis

bertugas dan bertanggungjawab untuk menyusun arus kas masuk dan arus

kas keluar bisnis secara periodik.

2. Bagian Produksi

Penulis memiliki 2 karyawan yang bertugas dalam bidang produksi.

Adapun tugas dari bagian produksi adalah sebagai berikut :

a. Mengolah bahan baku menjadi barang jadi

b. Bertanggungjawab dalam hal pemakaian bahan baku

c. Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan

untuk menjaga cita rasa

d. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong sesuai dengan

instruksi pemimpin

3. Bagian Delivery

1. Mengantar bola ubi saus coklat ke warung yang telah ditetapkan

sebagai warung penitipan bola ubi saus coklat

2. Mengantar karyawan bagian produksi dalam membeli bahan baku dan

(18)

D. Aspek Pasar

1. Produk Yang Dihasilkan

Produk akan dibahas dalam deretan lini produk dari bauran produk

bola ubi saus coklat maknyus, yaitu sebagai berikut :

a. Konsep Dasar Produk

Inti produk (core product) : manfaat yang diberikan dari bola ubi

saus coklat maknyus adalah makanan ringan yang mengenyangkan,

enak dan bergizi.

Wujud produk (tangible product) : produk bola ubi saus coklat ini

memiliki mutu yang dijamin halal dan tanpa bahan pengawet serta

bentuk fisiknya yang dapat meningkatkan keinginan konsumen

untuk mengkonsumsi karena adanya campuran coklat.

b. Klasifikasi Produk

Bola ubi saus coklat maknyus ini dapat bertahan selama 3 hari jika

diletakkan dalam kulkas dan memiliki cita rasa tersendiri jika

coklatnya membeku.

c. Strategi Desain Produk

Strategi desain dari bola ubi saus coklat maknyus disesuaikan

dengan nama produk yang dihasilkan. Bentuknya yang bulat

ditusuk dengan lidi sebanyak 4 bola ubi. Kemudian bola ubi yang

telah digoreng tersebut dicelupkan dengan saus coklat (coklat yang

telah dicairkan). Ciri-ciri desain dari bola ubi ini sangat mudah

(19)

bola ubi saus coklat maknyus yang ditawarkan adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat

d. Kemasan Produk

Kemasan dari bola ubi saus coklat ini dikemas secara higienis

untuk menghindari adanya bakteri ataupun lalat karena adanya

coklat. Kemasan dari produk ini menggunakan kantong plastik.

2. Analisis SWOT Stength (Kekuatan)

 Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik

 Produk tanpa bahan pengawet

 Higienis

 Bola ubi yang dicelupkan dengan coklat membuat penampilan bola

ubi semakin menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli

 Harga terjangkau dan bersaing

 Tenaga kerja yang sudah terlatih

(20)

Weakness (Kelemahan)

 Ketika musim kemarau, memungkinkan stok ubi berkurang

 Adanya rasa takut dari konsumen untuk mengkonsumsi coklat

karena anggapan coklat dapat menaikkan berat badan

Opportunity (Peluang)

 Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis

 Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat

Threat (Ancaman)

 Jumlah pesaing yang banyak pada jenis makanan ringan

 Kenaikan harga bahan baku

3. Gambaran Pasar

Makanan yang berasal dari ubi merupakan makanan yang digemari

di Indonesia. Hal ini terbukti semakin banyaknya para pebisnis yang

berusaha untuk mengolah ubi menjadi makanan ringan yang dapat

menarik konsumen. Hal ini jugalah yang membuat penulis membuat

rencana bisnis yang berasal dari bahan dasar ubi. Bola ubi saus coklat

ini memiliki cita rasa yang tinggi dengan aroma yang khas, sehat, serta

harga yang ditawarkan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat. Apalagi bola ubi ini dicelupi dengan saus coklat dimana

coklat merupakan makanan yang digemari banyak orang. Ada

(21)

Bisa dengan menitipkannya di warung, di toko kue, atau juga dapat

dipasarkan di rumah sendiri untuk menghemat biaya.

4. Target Pasar

Secara umum target pasar dari usaha “Bola Ubi Saus Coklat

Maknyus” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tetapi disamping itu

ada 2 cara dalam melakukan segmentasi, diantaranya :

a. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, bola ubi saus coklat ini akan dipasarkan di daerah Pasar 1 dan Pasar 2 Padang Bulan.

Karena di daerah ini terdapat beberapa sekolah dan merupakan

daerah kos-kos an sehingga memungkjinkan untuk tercapainya

target penjualan yang telah ditentukan.

b. Demografi : Konsumen yang dituju adalah seluruh lapisan masyarakat yang didasarkan pada:

 Usia : 5 tahun ke atas

 Jenis kelamin : Pria dan Wanita

 Tingkat ekonomi : seluruh lapisan masyarakat

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar

saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan

menjadi suatu bisnis yang dapat berkembang dengan cepat. Hal ini

(22)

selera masyarakat yang dapat dikatakan tinggi untuk mencoba suatu

produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan,

pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi

dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi

dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini

cukup baik dimana hal ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan

masyarakat. Dengan perolehan pendapatan yang baik hasrat untuk

mengkonsumsi masyarakat juga akan tinggi. Sehingga diharapkan

akan meningkatkan tingkat penjualan bola ubi saus coklat.

Kondisi inflasi juga akan mempengaruhi perkembangan usaha

penulis. Hal ini dikarenakan jika inflasi tinggi maka harga bahan baku

juga akan tinggi. Dan ketika harga bahan baku tinggi, maka harga

produk dari bola ubi saus coklat juga akan tinggi. Dan sesuai dengan

hukum permintaan, ketika harga naik maka permintaan akan produk

tersebut akan menurun.

Tingkat bunga pinjaman yang tinggi juga akan mempengaruhi

perkembangan suatu usaha yang dijalankan. Namun dalam hal ini,

tidak akan berpengaruh pada perkembangan usaha penulis karena

modal untuk menjalankan bisnis bola ubi saus coklat maknyus ini

(23)

6. Strategi Pemasaran

Memasarkan bola ubi saus coklat maknyus juga membutuhkan

strategi pemasaran agar meningkatkan penjualan. Strategi pemasaran

yang dilakukakan adalah dengan mendistribusikan bola ubi saus coklat

melalui saluran-saluran pemasaran. Dalam hal ini, penulis meminta

bantuan kepada pengecer.

Hal ini akan digambarkan melalui bagan saluran pemasaran bola

ubi saus coklat maknyus, yaitu :

Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran

Pengecer bola ubi saus coklat adalah warung. Dimana bola ubi

tersebut dititip di warung yang ramai pengunjungnya. Ketika produk

terjual, maka akan memberikan pendapatan kepada pemilik warung.

7. Analisis Pesaing

Tingkat persaingan bola ubi saus coklat di lingkungan sekitar

untuk produk yang sejenis masih tergolong rendah. Hal ini

dikarenakan masih jarangnya usaha bola ubi saus coklat di lingkungan

masyarakat. Namun banyak makanan yang terbuat dari olahan ubi

yang menjadi saingan bola ubi saus coklat. Seperti kripik ubi,

ondol-ondol, empleng-empleng dan jenis olahan ubi lainnya.

(24)

Namun persaingan ini diserahkan kepada konsumen untuk memilih

makanan yang disukainya. Untuk itu, penulis lebih dituntut bagaimana

bisnis ini dapat memasuki pasar dan mampu bersaing dengan pesaing

yang sudah ada dan yang akan datang.

Adapun keunggulan dan kelemahan bola ubi saus coklat

dibandingkan dengan pesaing yang sudah ada adealah sebagai berikut:

Produk Keunggulan Kelemahan

Bola ubi saus

coklat

Memiliki cita rasa yang

berbeda dari makanan

olahan ubi lainnya.

Bola ubi saus coklat ini

masih sulit untuk

ditemukan karena masih

jarangnya bisnis bola ubi

saus coklat ini

karena bisnis ini sudah

banyak dilakukan

Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk

8. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan

(25)

akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi

sampai dengan tingkatan yang rinci, semuanya akan mengacu pada

hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.

Kapasitas produksi biasanya dinyatakan dalam unit per periode waktu

tertentu (tahun, bulan, minggu, hari atau jam). Untuk perencanaan

strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun

ke depan sesuai dengan rencana produksi.

Tahun Perkiraan penjualan

(Rupiah)

2013 189.408.000

2014 198.878.000

2015 208.822.000

2016 219.263.000

2017 230.226.000

Tabel 2.2 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diperkirakan akan naik 5%

per tahun)

E. Aspek Produksi

1. Bahan baku dan Bahan Penolong

Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan

perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal-hal yang

diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan

(26)

coklat bahan baku yang digunakan (dihitung berdasarkan kebutuhan

Tabel 2.3 : Bahan Baku dan Bahan Penolong

Dari 10kg ubi, dapat menghasilkan 300 bola ubi dimana setiap

tusuk terdapat 4 bola ubi. Jadi dalam 1 hari, mampu menjual 300 bola

(27)

2. Proses Produksi

Proses produksi menjelaskan tahapan yang diperlukan untuk

menghasilkan bola ubi saus coklat. Proses produksi biasanya

digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai

dengan keterangan deskriptif.

Gambar 2.4 : Proses Produksi

Berikut ini akan dijelaskan cara pembuatan bola ubi saus coklat :

1. Kukus ubi di dandang besar selama ± 30 menit

2. Setelah itu, ubi yang telah dikukus diangkat kemudian didinginkan.

Setelah ubi dingin, ubi dihaluskan dengan alu

3. Ubi yang telah dihaluskan dipindahkan ke sebuah baskom besar

kemudian dicampur dengan gula, tepung sagu, mentega, garam,

dan vanili. Seluruh bahan dicampur hingga seluruh bahan menyatu

4. Lalu adonan diambil sedikit demi sedikit untuk dibentuk menjadi

bola-bola kecil

5. Bola bola ubi tersebut dimasukkan ke dalam cairan pencelup.

Cairan pencelup ini adalah campuran tepung beras, tepung kanji,

garam dan air. Setelah itu, adonan digoreng dalam minyak

6. Adonan yang telah masak didinginkan kemudian bola ubi ditusuk

ke lidi

(28)

7. Untuk saus coklat, coklat batang dihaluskan kemudian dicairkan

dengan menambah sedikit air dengan cara dipanaskan

8. Bola ubi yang telah ditusuk kemudian dicelupkan ke saus coklat

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Peralatan digunakan untuk memperlancar proses produksi.

Peralatan ini juga harus dirinci secara detail. Adapun peralatan yang

digunakan untuk produksi bola ubi saus coklat adalah sebagai berikut:

Nama Peralatan Merk Jumlah Harga

(Rupiah)

Jumlah

Harga (Rp)

Kompor gas Denpoo 2 unit 220.000 440.000

Wajan CRBN 2 set 55.000 110.000

Tempat pengukus Supor

(29)

Total 1.657.000

Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan

Peralatan termasuk ke dalam aktiva tetap dimana seiring

berjalannya waktu, aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuannya

dalam memberikan manfaat untuk membantu proses produksi. Hal ini

akan menjadi beban yang disebut dengan beban penyusutan.

Penulis menggunakan metode garis lurus dalam menghitung

penyusutan peralatan dimana estimasi nilai sisa peralatan adalah

Rp.300.000 dan umur peralatan selama 5 tahun. Maka penyusutan

peralatan adalah sebagai berikut :

4. Sarana Penunjang

(30)

penunjang ini meliputi listrik, air, dan telepon. Sarana penunjang ini

juga merupakan faktor penting karena juga membantu proses produksi.

No

Sarana penunjang

Jumlah biaya/bulan (Rupiah)

1 Listrik 50.000

2 Air 100.000

3 Telepon 50.000

Total Biaya 200.000

Tabel 2.5 : Sarana Penunjang

5. Kendaraan

Kendaraan digunakan untuk memperlancar proses produksi.

Penulis membeli kendaraan sepeda motor Yamaha Jupiter Z New

dengan harga Rp. 14.000.000. Kendaraan ini digunakan untuk belanja

bahan baku dan mengantarkan bola ubi saus coklat ke warung-warung.

Kendaraan juga termasuk aktiva tetap sama seperti peralatan. Dimana

kendaraan juga akan mengalami penurunan manfaat seiring

berjalannya waktu. Penurunan manfaat ini akan menjadi beban yang

disebut beban penyusutan. Sama dengan peralatan, penulis juga

menggunakan metode garis lurus dalam menghitung beban

(31)

estimasi umur kendaraan adalah 10 tahun. Maka penyusutan kendaraan

adalah sebagai berikut:

F. Analisis SDM

Tenaga kerja merupakan faktor penggerak produksi sehingga produksi

dapat terlaksana. Tenaga kerja yang dimiliki haruslah memiliki kompetensi bukan

hanya mampu mengolah bahan baku menjadi suatu produk tetapi harus mampu

menggunakan bahan baku seefisien mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan

yang dapat mengakibatkan kerugian.

Selain kualifikasi atau kompetensi, perencanaan SDM juga harus

memperhatikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, upah/gaji, lama kerja dalam

1 hari. Karena usaha ini masih dalam tahap awal, maka penulis sebagai pemimpin

sekaligus yang akan memegang posisi keuangan dan berencana 3 karyawan

(32)

1. Pada bagian produksi, tidak mengharuskan pendidikan tetapi lebih

mengutamakan keahlian dalam mengelola bahan dan memiliki

pengalaman dalam memasak. Bagian produksi ini dipegang oleh 2

orang.

2. Pada bagian delivery, juga tidak mengutamakan pendidikan tetapi

mampu mengendarai sepeda motor karena tugas yang akan dilakukan

adalah mengantarkan bola ubi saus coklat ke 4 warung.

G. Rencana Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, penulis akan meningkatkan jumlah

penjualan. Peningkatan penjualan juga akan menambah jumlah warung

tempat penitipan bola ubi saus coklat atau bola ubi saus coklat ini akan

dititipkan juga di toko kue.

Untuk dapat bersaing, penulis juga akan memberikan inovasi bola

ubi saus coklat ini. Hal ini dilakukan baik dari tampilan fisik ataupun

dari segi rasa.

2. Strategi Organisasi

Strategi organisasi ini berkaitan dengan SDM yang mengelola

bisnis ini. Organisasi yang berjalan dengan baik yaitu ketika karyawan

menjalankan tugasnya dengan baik. Hal yang dilakukan penulis untuk

(33)

upah ketika jumlah produksi bertambah ataupun karyawan dapat

membawa sedikit bola ubi saus coklat ke rumahnya, memberikan

motivasi kepada karyawan, memiliki sifat bersahabat dengan karyawan

misalnya dengan makan siang bersama. Hal ini akan memberikan

kepuasan bagi karyawan sehingga lebih bertanggungjawab dalam

menjalankan tugasnya.

3. Strategi Marketing

Strategi marketing ini merupakan bagaimana seorang pebisnis

menarik perhatian konsumen agar konsumen tersebut bersedia

membeli prosuk yang dijual. Strategi marketing yang dilakukan

penulis adalah menjual produk yang disertai dengan bonus. Misalnya

untuk pembelian 3 tusuk maka akan gratis 1 tusuk. Hal ini tidak

merugikan karena dengan jumlah bahan yang sama penulis

memproduksi produk dengan lebih banyak. Misalnya 10 kg ubi

mampu menghasilkan 300 tusuk/hari. Tetapi untuk menarik perhatian

konsumen, maka 10 kg ubi menghasilkan 350 tusuk/hari. Hal ini

(34)

4. Strategi Keuangan

Strategi keuangan yang dilakukan penulis adalah dengan

menambah jumlah produksi bola ubi saus coklat sehingga jumlah laba

yang akan diperoleh juga akan meningkat.

H. Analisis Risiko

Dalam menjalankan bisnis biasanya menimbulkan suatu risiko. Risiko ini

biasanya terjadi karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian ini diakibatkan

karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa yang akan datang atau

kelemahan seseorang atau perusahaan dalam memprediksi masa depan.

Ketidakpastian diklasifikasikan menjadi 3 hal, yaitu:

1. Ketidakpastian ekonomi, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi di suatu negara

seperti kenaikan harga BBM, kenaikan pajak yang mengurangi

pendapatan seseorang.

2. Ketidakpastian politik, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh

kejadian-kejadian politik yang timbul di suatu negara yang

menyebabkan kerusuhan ataupun perang.

3. Ketidakpastian alam, yaitu : ketidakpastian yang disebabkan oleh

(35)

1. Risiko Usaha

Risiko yang mungkin akan dihadapi penulis selama menjalankan

bisnis bola ubi saus coklat ini adalah

1. Adanya kenaikan harga, sehingga pembelian bahan baku akan

naik. Akibatnya harga per tusuk juga kemungkinan akan naik

2. Adanya perubahan selera pasar para konsumen

3. Adanya kemungkinan kecelakaan yang akan terjadi kepada

karyawan di bidang delivery yang dapat mengakibatkan kerugian

4. Adanya bencana alam seperti banjir yang mengakibatkan jumlah

singkong berkurang

2. Antisipasi Risiko

Untuk tetap memperlancar bisnis ini, maka ketika terjadi

kemungkinan risiko di atas pemulis memiliki antisipasi, yaitu :

1. Ketika harga bahan baku meningkat, maka dengan jumlah bahan

baku yang sama maka produksi bola ubi saus coklat ditambah.

Misalnya sebelum kenaikan harga, 10 kg ubi mampu menghasilkan

300 tusuk/hari. Tetapi setelah kenaikan harga, maka 10 kg ubi

menghasilkan 450 tusuk/hari. Hal ini dilakukan dengan

mengecilkan adonan bola ubi

2. Untuk mengantisipasi selera konsumen, maka penulis akan

(36)

Seperti penambahan ceres di bola ubi atau saus coklat diganti

dengan taburan keju atau aneka selai

3. Bagian delivery harus memiliki keahlian mengendarai dengan baik.

Hal ini harus dilihat sebelum menjadi karyawan

4. Untuk jangka pendek, antisipasi terhadap banjir adalah dengan ikut

menjaga kebersihan lingkungan. Untuk jangka panjang, penulis

akan membeli tanah yang dimanfaatkan untuk penanaman ubi

I. Analisis Keuangan 1. Modal Awal Bisnis

Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal.

Secara umum pengalokasian dana sebagai modal awal digunakan

untuk pembelian aktiva tetap (fixed assets) dan untuk modal kerja

(working capital). Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis bola

ubi saus coklat maknyus ini adalah Rp. 27.957.000. modal ini

direncanakan bersumber dari orangtua penulis.

Rencana Sumber Modal

Uraian

Jumlah

(Rupiah)

Modal Sendiri 27.957.000

Pinjaman 0

Total 27.957.000

(37)

Penggunaan Dana Untuk Fixed Assets

Penggunaan Dana

Jumlah

(Rupiah)

Pembelian Peralatan 14.000.000

Pembelian Kendaraan 1.657.000

Total 15.657.000

Tabel 2.7 : Tabel Penggunaan Modal Fixed Asset

Penggunaan Dana Untuk Modal Kerja

Penggunaan Dana

Jumlah

(Rupiah)

Pembelian Bahan Baku + Gas isi ulang 8.050.000

Gaji Pimpinan 1.500.000

Gaji Karyawan (3 orang) 2.400.000

Biaya Listrik. Air dan Telepon 200.000

Biaya Transportasi 150.000

Total 12.300.000

Tabel 2.8 : Tabel Penggunaan Modal Untuk Modal Kerja

2. Laporan Cash Inflow

Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam

bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow

(38)

Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun

terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan

bola ubi saus coklat untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :

Bulan Ramalan Penjualan

(Tusuk)

Ramalan Penjualan

(Rupiah)

1 9000 15.300.000

2 9090 15.400.000

3 9180 15.600.000

4 9271 15.761.000

5 9180 15.606.000

6 9271 15.761.000

7 9363 15.917.000

8 9271 15.761.000

9 9363 15.917.000

10 9456 16.075.000

11 9550 16.235.000

12 9456 16.075.000

Total 111.451 189.408.000

(39)

3. Laporan Cash Outflow

Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow Bola Ubi

Saus Coklat Maknyus adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan

(Rupiah)

97.333.000 5% 102.200.000 107.310.000 112.675.500 118.309.000

Gas 2 190.000 2.280.000 2% 2.325.000 2.371.500 2.419.000 2.467.000

Total biaya bahan baku

dan penolong

99.613.000 104.525.000 109.681.500 115.094.500 120.776.000

(40)

Listrik, air,

telepon

200.000 2.400.000 3% 2.472.000 2.546.000 2.622.000 2.701.000

Transportasi 150.000 1.800.000 2% 1.836.000 1.872.000 1.909.000 1.947.000

Total biaya overhead 4.200.000 4.308.000 4.418.000 4.531.000 4.648.000

Biaya Tenaga kerja

Pimpinan 1 orang 1.500.000 18.000.000 3% 18.540.000 19.096.000 19.669.000 20.259.000

Bagian

produksi

2 orang 1.800.000 21.600.000 3% 22.248.000 22.915.000 23.602.000 24.310.000

Bagian

delivery

1 orang 600.000 7.200.000 3% 7.416.000 7.638.000 7.867.000 8.103.000

Total B.tenaga kerja 46.800.000 48.204.000 49.649.000 51.138.000 52.672.000

Total Cash Outflow 150.613.000 157.037.000 163.748.500 170.763.000 178.096.000

(41)

BOLA UBI SAUS COKLAT MAKNYUS RENCANA ARUS KAS

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII

A. Penerimaan

Penjualan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075

Sub Total penerimaan 15.300 15.400 15.600 15.761 15.606 15.761 15.917 15.761 15.917 16.075 16.235 16.075 B.Pengeluaran

Pembelian Peralatan 1.657 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian Kendaraan 14.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pembelian bahan baku 7.860 7.938 8.017 8.097 8.017 8.097 8.177 8.097 8.177 8258 8.340 8.258

(42)

Gaji Karyawan 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400 2.400

Listrik, Air, Telepon 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

Transportasi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

Gas 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

B. Penyusutan Peralatan 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23

B. Penyusutan Kendaraan 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92 92

Sub Total Pengeluaran 28.072 12.493 12.572 12.652 12.572 12.652 12.732 12.652 12.732 12.813 12.895 12.813

C.SELISIH KAS (12.772) 2.907 3.028 3.109 3.034 3.109 3.185 3.109 3.185 3.262 3.340 3.262

D. SALDO KAS AWAL 27.957 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453

E. SALDO KAS AKHIR 15.185 18.092 21.120 24.229 27.263 30.372 33.557 36.666 39.851 43.113 46.453 49.715

(43)

Perkiraan Laporan Arus Kas Bola Ubi Saus Coklat

2013 - 2017

URAIAN

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

A. Cash Inflow (Penjualan) 189.408.000 198.878.000 208.822.000 219.263.000 230.226.000

B. Cash Outflow + Pembelian Aktiva Tetap 167.650.000 176.033.000 184.835.000 194.075.000 203.779.000

C. Arus Kas Bersih 21.748.000 22.845.000 23.987.000 25.188.000 26.447.000

D.Saldo Kas Awal 27.957.000 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000

E. Saldo Kas Akhir 49.715.000 72.560.000 96.547.000 121.735.000 148.182.000

(44)

4. Break Even Point (BEP)

Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang

harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik

impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun

keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah

sebagai berikut

Diketahui : VC = Rp. 7.860.000

FC = Rp. 4.440.000

Q = 9000 unit

P = Rp.1.700

(45)

(46)

Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan

terjadi ketika memproduksi 5371 tusuk bola ubi saus coklat. Keadaan

seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :

TR = TC

P.Q = FC +V.Q

1700 x 5370,967442*

Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC)

untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis

(TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka

bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC

maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut

mengalami kerugian.

= 4.440.000.000 + (7.860.000/9000 x 5370,967442)

9.130.645,161 = 9.130.645,161

*

(47)

5. Payback Period

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan

kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali

pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan

aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara

initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan

satuan waktu.

Pengembalian modal bisnis bola ubi saus coklat adalah sebagai

berikut:

Dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa modal akan kembali

pada bulan ke 6. Hal ini dapat dilihat dari Laporan Arus Kas dimana

saldo akhir bulan ke 6 adalah Rp.30.372.000 dan modal sebesar

(48)

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dalam bab ini penulis akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dari

perencanaan Bisnis Bola Ubi Saus Coklat. Adapun kesimpulan yang dapat

diambil oleh penulis sebagai berikut :

1. Bisnis bola ubi saus coklat “Maknyus” merupakan bisnis di bidang

industri rumahan yang mampu mengkonsumsi kebutuhan masyarakat

akan makanan ringan. Bahan pembuatan bola ubi saus coklat memiliki

gizi yang tidak mengganggu kesehatan dan tanpa adanya bahan

pengawet. Bola ubi saus coklat ini dibentuk bulat seperti bola

kemudian ditusuk. Setiap tusuk terdapat 4 bola ubi kemudian bola ubi

tersebut dicelupkan ke coklat yang telah dicairkan.

2. Terget pasar bola ubi saus coklat “Maknyus” ini adalah seluruh

kalangan masyarakat mengingat seluruh masyarakat menyukai coklat.

Bola ubi saus coklat ini direncanakan akan dijual di rumah penulis

sendiri dan akan dititip di 4 warung. Harga yang ditawarkan penulis

adalah Rp. 1700/tusuk namun ketika dititip di warung maka harga

menjadi Rp. 2000/tusuk dimana Rp. 300 menjadi untung warung setiap

tusuknya.

3. Untuk memulai bisnis ini, penulis merencanakan modal sebesar

(49)

orangtua. Untuk tahap awal, penulis merencanakan 3 orang pekerja

yaitu 2 orang bidang produksi dan 1 orang di bidang delivery.

Sedangkan penulis sendiri menjabat sebagai pemimpin dan yang

mengatur bagian keuangan.

4. Dari Laporan Perkiraan Arus Kas, maka Bisnis Bola Ubi Saus Coklat

ini akan menghasilkan laba Rp. 3.000.000 dan akan juga diperkirakan

naik sebesar 1% per bulan dan juga akan diperkirakan turun sebesar

1% dikarenakan perubahan selera konsumen sehingga akan berakibat

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W dan Ronald J. Ebert. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta :

Erlangga

Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Salemba

Empat

Robbins, Stephen P. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis : Perencanaan dan Pengembangan.

Gambar

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Usaha Bola Ubi Saus Coklat Maknyus
Gambar 2.2 : Produk Bola Ubi Saus Coklat
Gambar 2.3 : Saluran Pemasaran
Tabel 2.1 : Kelemahan dan Keunggulan Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun uraian proses pembuatan dekstrosa dari pati ubi kayu dengan. proses hidrolisa ini adalah sebagai

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuatkan konsep desain alat bantu untuk proses pengisian saus tomat ke dalam botol berdasarkan metoda pengembangan produk

 Saus cabe adalah saus yang diperoleh dari pengolahan cabai (Capsicum annum) yang matang dan baik dengan tambahan bahan lain dan digunakan sebagai penyedap

lapangan. Adapun hasil analisis dan refleksi dari siklus kedua dijelaskan sebagai berikut :.. 42 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bola Voli Mini Dengan Bola

Chips Cau Coklat (CCC) adalah perencanaan usaha keripik pisang yang diberikan sentuhan rasa coklat.Keripik pisang adalah salah satu makanan tradisional yang terbuat dari pisang

Adapun struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah..

1.5 Tujuan Perencanaan Bisnis Adapun tujuan dari perencanaan bisnis Kue Donat Aneka Rasa ini adalah sebagai berikut : 2 Untuk dapat mempelajari dan lebih memahami mengenai

Adapun bahan tambahan yang digunakan sebagai bahan pendukung dalam pengolahan saus sambal yaitu kitosan dari kulit udang sebagai bahan pengawet alami, buah pepaya sebagai bahan