• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU REMAJA TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA DISEKOLAH MAN MARENU KECAMATAN AEK NABARA

BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS

SKIRIPSI Oleh

SRIRAHAYU HASIBUAN 101101005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

Judul : Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Nama Mahasiswa : Srirahayu Hasibuan

NIM : 101101005

Jurusan : Ilmu Keperawatan (S1) Tahun Akademik : 2014

Abstrak

Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pemakaian narkoba di luar indikasi medis tanpa petunjuk atau resep dokter. Penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotrafika dan zat adiktif lainnya mulai meningkat dan meluas, khususnya dilingkungan sekolah atau lingkungan pelajar dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Bahkan sasaran penyalahgunaan narkoba saat ini adalah lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi. Mengetahui gambaran perilaku berupa pengetahuan, sikap dan tindakan tentang penyalahgunaan narkoba pada remaja di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas. Desain dalam penelitian ini menggunakan deskriftif, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, jumlah sampel sebanyak 33 responden. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik (60,6%), dengan sebagian besar responden bersikap positif (100%), dan sebagian besar responden memiliki tindakan cukup (81,8%). Responden di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas memiliki pengetahuan baik, sikap yang positif dan tindakan yang cukup tentang penyalahgunaan narkoba. Disarankan kepada sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas agar mengembangkan pengetahuan dan sikap remaja yang berhubungan dengan perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba, dan meningkatkan tindakan mereka tentang penyalahgunaan narkoba dengan cara melakukan penyluhan tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah dan membuat relawan anti narkoba di sekolah karena saat ini tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas masih dalam kategori cukup.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan judul “Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 2. Erniyati S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

3. Evi Karota Bukit S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ikhsanuddin Ahmad Harahap S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ismayadi, S.Kp, Ns, M.Kes, CWCCA selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan serta arahan dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini.

6. Rika Endah Nurhidayah S.Kp, MPd selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran, kritikan dan koreksi dalam penyempurnaan skripsi penelitian ini.

(6)

8. Ayahanda Muhammad Tawar Hasibuan dan Ibunda Sarinah Lubis yang telah mencurahkan segala kasih sayang, do’a, perhatian, pengorbanan dan dorongan semangat sehingga anakmu dapat meraih cita-cita.

9. Kepala sekolah, staf pengajar dan juga siswa/I MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas yang telah banyak berpartisipasi atas kelancaran penyusunan skiripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi tercapainya tujuan dari penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan ilmu dan praktik keperawatan.

Medan, Desember 2013

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku ... 7

2.2.1 Pengertian Remaja ... 9

2.2.2 Dinamika Masa Remaja ... 10

2.2.3 Perubahan Fisik Masa Remaja ... 12

2.2.4 Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja ... 13

2.3 Narkoba ... 14

2.3.1 Pengertian ... 14

2.3.2 Jenis – Jenis Narkoba ... 15

2.3.3 Tanda Awal Penyalahgunaan Narkoba ... 23

2.3.4 Efek Penyalahgunaan Narkoba ... 25

2.3.5 Faktor Penyalahgunaan Narkoba ... 25

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian ... 30

3.2 Defenisi Operasional ... 31

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Populasi dan Sampel ... 33

4.2.1 Populasi ... 33

4.2.2 Sampel ... 33

4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian ... 34

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian... 34

4.5 Instrumen Penelitian ... 35

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

4.6.1 Uji Validitas ... 37

4.6.2 Uji Realibilitas ... 37

4.7 Pengumpulan Data ... 38

(8)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ... 40

5.1.1 Data Identitas Responden ... 40

5.1.2 Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba ... 41

5.1.2.1 Pengetahuan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba ... 41

5.1.2.2 Sikap Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba ... 42

5.1.2.3 Tindakan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba ... 42

5.2 Pembahasan ... 43

5.2.1 Identitas Responden ... 43

5.2.2 Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba ... 44

5.2.3.1 Pengetahuan ... 44

5.2.3.2 Sikap ... 45

5.2.3.3 Tindakan ... 46

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 48

6.2 Saran ... 49

6.2.1 Bagi Siswa ... 49

6.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 49

(9)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 defenisi operasional ... 31

2. Tabel 5.1 identitas responden ... 40

3. Table 5.2 gambaran pengetahuan ... 41

4. Table 5.3 gambaran sikap ... 42

(10)

LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

2. Instrumen Penelitian (Kuesioner Data Demografi) 3. Lembar Bukti Bimbingan

4. Jadwal Tentatif Penelitian 5. Taksasi Dana

6. Riwayat Hidup

7. Lembar Uji Reliabilitas 8. Lembar Hasil Penelitian 9. Surat Survey Awal 10.Surat Pengambilan Data

11.Surat Pengambilan Data Selesai 12.Surat Etical Clearance

(11)
(12)

Judul : Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Nama Mahasiswa : Srirahayu Hasibuan

NIM : 101101005

Jurusan : Ilmu Keperawatan (S1) Tahun Akademik : 2014

Abstrak

Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pemakaian narkoba di luar indikasi medis tanpa petunjuk atau resep dokter. Penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotrafika dan zat adiktif lainnya mulai meningkat dan meluas, khususnya dilingkungan sekolah atau lingkungan pelajar dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Bahkan sasaran penyalahgunaan narkoba saat ini adalah lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan perguruan tinggi. Mengetahui gambaran perilaku berupa pengetahuan, sikap dan tindakan tentang penyalahgunaan narkoba pada remaja di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas. Desain dalam penelitian ini menggunakan deskriftif, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, jumlah sampel sebanyak 33 responden. Hasil analisa univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik (60,6%), dengan sebagian besar responden bersikap positif (100%), dan sebagian besar responden memiliki tindakan cukup (81,8%). Responden di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas memiliki pengetahuan baik, sikap yang positif dan tindakan yang cukup tentang penyalahgunaan narkoba. Disarankan kepada sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas agar mengembangkan pengetahuan dan sikap remaja yang berhubungan dengan perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba, dan meningkatkan tindakan mereka tentang penyalahgunaan narkoba dengan cara melakukan penyluhan tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah dan membuat relawan anti narkoba di sekolah karena saat ini tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas masih dalam kategori cukup.

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini, muncul kasus-kasus penyalahgunaan obat berbahaya dan narkotika yang efeknya sangat meresahkan masyarakat. Masalah ketergantungan obat berbahaya dan narkotika dengan cepat telah menjadi masalah bagi sebahagian besar negara di dunia. Hal ini dapat dimengerti karena penyalahgunaan narkotika menimbulkan masalah ketergantungan yang sangat merugikan, mengingat bahwa yang menjadi korban utama adalah generasi muda yang sangat diharapkan sebagai penerus dan harapan bangsa.

Laporan world drug report 2006/2007 menyatakan bahwa pada saat ini terdapat sekitar 208 juta orang atau sekitar 5% daripada penduduk dunia, yang menggunakan narkotika dan zat adiktif lain setidaknya satu kali dalam 12 bulan yang terakhir ini. Penguna-penguna ini berusia dalam lingkungan 15 hingga 64 tahun . Hasil penelitian BNN dan Universitas Indonesia diperkirakan jumlah penyalahguna narkotika dan zat adiktif sebanyak 3,1 juta sampai 3,6 juta orang atau sekitar 1,99% dari total seluruh penduduk Indonesia di tahun 2008. Dari sejumlah penyalahguna tersebut, terdistribusi atas 26% coba pakai, 27% teratur pakai, 40% pecandu bukan suntik, dan 7% pecandu suntik. Penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif pada kelompok bukan pelajar/mahasiswa (60%) lebih tinggi dibandingkan kelompok pelajar/mahasiswa (40%). Menurut jenis kelamin, laki-laki (88%) jauh lebih besar dari perempuan (12%) (BNN, 2008).

(14)

pelajar/mahasiswa. Sekitar 4.6% dari total jumlah pelajar/mahasiswa diperkirakan menyalahgunakan narkotika dan zat adiktif lain. Disamping itu,hasil survei juga menunjukkan bahwa usia pertama kali pakai narkotika dan zat adiktif pada usia 16-18 tahun (41%) atau setara dengan mereka yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada usia ini, didapati remaja mendapat tekanan begitu besar baik dari kelompok pergaulannya (peer group), rasa keingintahuan atau coba-coba, serta ke-ego-an yang mendorong untuk pakai narkotika dan zat adiktif . Selain itu, kampus juga sebagai tempat subur peredaran gelap narkoba karena kampus sebagai tempat bertemu mahasiswa, dan otoritas kampus membuat pihak kepolisian tidak bisa bebas melakukan razia ataupun penggeledahan. Di kampus jenis narkotika yang sering menjadi tempat transaksi adalah ‘putaw’, sedangkan di diskotik tempat transaksi adalah piskotropika, dan hotel tempat transaksi adalah Sabu (Dit IV/Narkoba, Januari 2009).

Di samping itu, mengikut data kasus Narkoba di Indonesia selama 11 tahun yaitu dari tahun 1997 hingga 2008, jumlah pengunaan narkotika adalah paling tertinggi rata-rata per tahun adalah 47.2% dibandingkan dengan psikotropika 38.2% dan zat adiktif 14.6%. Selain itu hasil pemantauan Badan Narkotika Nasional Indonesia (BNN) menunjukkan jenis-jenis narkotika yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Heroin, Kokain,Candu dan Morphin. Di kalangan empat jenis narkotika, kasus heroin banyak dijumpai yiaitu sebanyak 64%, dikuti dengan kokain sebanyak 30.1%, candu 4.1% dan morphin 1.8% (Dit IV/Narkoba, 2009).

(15)

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat tajam. Pada tahun 2002 pengguna narkotika di Indonesia baru sebanyak 2,2 juta orang. Empat tahun kemudian yakni tahun 2006 pengguna narkotika meningkat dua kali lipat, menjadi 4 juta pengguna.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan banyaknya remaja terjerumus kedalam bahaya narkoba. Pertama, keadaan keluarga yang tidak kondusif atau dengan kata lain disfungsi keluarga mempunyai resiko relatif anak/remaja yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung terlibat kedalam bahaya penyalahgunaan narkoba. Kedua, besarnya pengaruh teman, Umumnya asal mula seseorang memakai narkoba adalah karena bujukan teman. Bujukan teman bisa berasal dari lingkungan teman sepermainan disekitar dia tinggal ataupun teman-teman yang berada dilingkungan sekolahnya. Penolakan terhadap tekanan ini sering mengakibatkan ia dikucilkan oleh kelompoknya. Hal ini membuat remaja menjadi merasa tidak memiliki pergaulan, akibatnya remaja harus mengikuti bujukan teman dan terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba (Adiningsih, 2002).

(16)

2. Rumusan masalah

Bagaimana perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) remaja tentang penyalahgunaan narkoba di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk

1. Tujuan umum

Mengetahui bagaimana perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) remaja tentang penyalahgunaan narkoba di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas.

b. Untuk mengetahui bagaimana sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas.

c. Untuk mengetahui bagaimana tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas.

4. Manfaat Penelitian

Hasil penulisan ini diharapkan dapat member manfaat untuk:

(17)
(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku

2.1.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Skinner (1938), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar) (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang adalah faktor genetik, meliputi: jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian, bakat pembawaan dan inteligensi. Selanjutnya adalah faktor dari luar individu: faktor lingkungan, pendidikan, agama, sosial ekonomi, kebudayaan dan faktor-faktor lain.

2.1.3 Karakteristik Perilaku

(19)

2.1.4 Domain Perilaku

Menurut bloom, seperti dikutip Notoatmodjo (2012), membagi perilaku itu didalam 3 domain (ranah/kawasan) yaitu ranah kognitif (cognitive), ranah affektif (affective), dan ranah psikomotor (psychomotor).

Dalam perkembangannya, teori bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu:

1. Pengetahuan (knowlegde)

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu: tahu (know), memahami (comprehensif), aplikasi, analisis, sintesa, dan evaluasi.

2. Sikap

(20)

3. Praktik atau tindakan (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu respon terpimpin, mekanisme, dam adopsi.

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Individu dikatakan sudah memasuki masa remaja antara usia 16 atau 17 tahun dan berakhir pada usia 21 tahun. Sesorang disebut remaja apabila dia telah berkembang kea rah kematangan seksual dan memantapkan identitasnya sebagai individu terpisah dari keluarga, persiapan diri menghadapi tugas, menentukan masa depannya, dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum (Pieter & Lubis 2010).

2.2.2 Dinamika Masa Remaja

(21)

a. Remaja Awal

Ciri-ciri dinamika remaja awal:

1. Mulai menerima kondisi dirinya.

2. Berkembangnya cara berpikir.

3. Menyadari bahwa setiap manusia memiliki perbedaan potensi.

4. Bersikap overestimate, seperti meremehkan segala masalah, meremehkan kemampuan orang lain dan terkesan sombong.

5. Akibat sombong menjadikan dia gegabah dan kurang waspada.

6. Proporsi tubuh semakin proporsional.

7. Tindakan masih kanak-kanak, akibat ketidakstabilan emosi.

8. Sikap dan moralitasnya masih bersifat egosentris.

9. Banyak perubahan dalam kecerdasan dan kemampuan mental.

b. Remaja Tengah

Ciri-ciri dinamika remaja tengah:

1. Bentuk fisik makin sempurna dan mirip dengan orang dewasa.

2. Perkembangan sosial dan intelektual lebih sempurna.

3. Semakin berkembang keinginan untuk mendapatkan status.

4. Ingin mendapatkan kebebasan sikap, pendapat, dan minat.

(22)

6. Pergaulan sudah mengarah pada heteroseksual.

7. Belajar bertanggung jawab.

8. Apatis akibat selalu ditentang sehingga malas mengulanginya.

9. Perilaku agresif akibat diperlakukan seperti kanak-kanak.

c. Remaja Akhir

Ciri-ciri dinamika remaja akhir:

1. Disebut dewasa muda dan meninggalkan dunia kanak-kanak.

2. Berlatih mandiri dalam membuat keputusan.

3. Kematangan emosional dan belajar mengendalikan emosi.

4. Dapat berpikir objektif sehingga mampu bersikap sesuai situasi.

5. Belajar menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku.

6. Membina hubungan sosial secara heteroseksual.

2.2.3 Perubahan Fisik Masa Remaja

Perkembangan fisik mulai pada masa remaja awal hingga remaja akhir sedikit mengalami penurunan. Penurunan terutama perkembangan eksternal, sehingga perkembangan internal lebih menonjol dibandingkan dengan perkembangan eksternal (Pieter & Lubis 2010).

a. Perubahan Eksternal

(23)

2. Organ seks dan ciri-ciri seks sekunder. Perkembangan organ-organ seksual akan mencapai ukuran yang matang pada masa remaja akhir. Namun, fungsinya belumlah matang hingga beberapa tahun. Adapun, perkembangan ciri-ciri seks sekunder akan sempurna matang pada remaja akhir.

3. Proporsi tubuh. Beberapa dari bagian anggota tubuh lambat laun akan mencapai perbandingan proporsi tubuh yang lebih seimbang, missal badan yang melebar dan memanjang sehingga tidak kelihatan panjang.

b. Perubahan Internal

1. Sistem pencernaan. Bentuk perut lebih panjang dan tidak lagi berbentuk pipa. Usus bertambah panjang dan desar, otot-otot perut dan dinding usus menjadi lebih kuat dan tebal. Berat hati akan bertambah dan kerongkongan semakin memanjang.

2. Sistem peredaran darah dan sistem pernafasan. Ketika 17-18 tahun jantung tumbuh pesat. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai kematangan seiring bertambah matang kekuatan jantung. Kapasitas paru-paru remaja perempuan akan meningkat ketika usia 17 tahun dan lebih cepat matang daripada remaja pria.

(24)

2.2.4 Tugas-tugas Perkembangan Masa Remaja

1. Menerima keadaan jasmani yang sebenarnya.

2. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya antara dua jenis kelamin.

3. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua.

4. Mendapatkan perangkat nilai hidup dan falasafah hidup.

5. Memiliki citra-diri yang realistis.

Remaja diharapkan memiliki gambaran diri realistis, tidak lagi berdasarkan khayal (fantasi) tentang gambaran yang muluk-muluk seperti apa yang sering kali mereka pikirkan dan alami pada masa pubertas atau masa kanak-kanak (Pieter & lubis 2010).

2.3 Narkoba 2.3.1 Pengertian

Narkoba adalah obat/ bahan/zat, yang bukan tergolong makanan. Jika diminum, dihisap, dihirup atau disuntikkan, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering mengakibatkan ketergantungan (Martono, 2006).

(25)

2.3.2 Jenis – jenis narkoba

Pada dasarnya narkoba dibedakan atas beberapa jenis, satu diantaranya adalah narkotika.

1. Narkotika

Narkotika ini dibagi menjadi tiga bagian yakni:

a. Narkotika alami

Narkotika alami adalah narkotika yang sumber utamanya berasal dari tumbuh tumbuhan (Tanjung, 2000).

Jenis – jenis dari narkotika alami adalah:

(a). Asian poppy

Asian poppy merupaka tanaman yang getahnya dikeringkan dan ditumbuk menjadi bubuk serbuk bunga opium. Bubuk ini mengandung morfin, dan selanjutnya dari morfin dibuatlah menjadi heroin. Dalam ilmu kedokteran opiat digunakan khususnya untuk penghilang rasa sakit. Kadang -kadang dipakai sebagai obat penghilang batuk dan obat diare.

(b) Mariyuana/ganja

(26)

Pengaruh segera setelah pemakaian :

1. Denyut jantung meningkat, dan suhu tubuh turun

2. Mata merah, mulut dan tenggorokan kering, mengantuk dan kelopak mata turun, Bicara lambat dan cedal, banyak bicara, kebodohan, tertawa, perasaan gembira, rasa melayang, rasa lapar dan haus meningkat.

3. Daya ingat jangka pendek terganggu, gangguan penghayatan akan perasaan waktu (lama terasa singkat), perasaan ruang (jauh terasa dekat), dan visual (penglihatan semu).

4. Terganggunya kemampuan melaksanakan tugas yang membutuhkan konsentrasi dan koordinasi.

5. Meningkatnya rasa cemas dan sering panik.

Pengaruh jangka panjang dari penggunaan ganja adalah :

Dapat mengalami halusinasi (penglihatan khayal), paranoid (gangguan jiwa seolah-olah dikejar-kejar atau ada kekuatan lain), rendahnya motivasi, dan perilaku yang tidak terduga.

Pengaruh terhadap sisitem tubuh manusia adalah :

1. Pada sisitem syaraf pusat dapat menyebabkan hilangnya memori dan ketidak mampuan membedakan yang penting dengan yang tidak, gangguan penghayatan akan waktu dan ruang, dan dapat menyebabkan kerusakan otak.

(27)

3. Pada sisitem reproduksi dapat mengakibatkan berkurangnya kadar hormone testosteron dan jumlah spermatozoa sehinga dapat mengurangi kesuburan pada laki-laki. Sedangkan pada perempuan dapat terjadi gangguan haid, resiko ketidak suburan, dan menyebabkan gangguan syaraf pada bayi dari ibu pemakai ganja, ibu menyusui mengalirkan THC pada bayinya.

(c) Kokain

Kokain tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak dan fungsi organ tubuh lain). Menurut Undang – Undang kokain termasuk narkotika golongan I, berbentuk kristal putih, yang digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dirokok, dan disuntikkan. Cepat menyebabkan ketergantungan. (Martono, 2006).

Adapun pengaruh segera setelah pemakaian kokain adalah:

1. Sangat giat (hiperaktif) dan cepat, bicara gugup, sulit tidur tanpa rasa lelah, gelisah, iritabilitas, cemas, dan selera makan kurang.

2. Denyut jantung meningkat dan pembuluh darah tepi menciut.

3. Pupil melebar dan sulit untuk memusatkan pandangan.

4. Suhu, tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan meningkat.

(28)

Pengaruh jangka panjang dari penggunaan coca adalah :

1. Tubuh gemetar, sakit kepala, dan mual.

2. Kemampuan tubuh untuk menangkal infeksi menurun, dan berat badan menurun karena selera makan berkurang, ketergantungan.

3. Paranoid (perasaan seolah – olah dianiaya atau memliki kekuasaan) Pengaruhnya pada sistem tubuh manusia adalah :

1. Pada sistem syaraf dapat merangsang fungsi otak, dan dapat menyebabkan amnesia, sakit jiwa, dan kerusakan tetap pada otak dan sistem syaraf.

2. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan pernafasan terganggu, berhenti, dan dapat menyebabkan batuk.

3. Pada sistim jantung dan pembuluh darah, dapat mengakibatkan jantung berdebar-debar, kerja jantung meningkat dan lebih cepat, sehingga dapat terjadi serangan jantung dan kematian.

4. Pada sistim reproduksi, dapat meningkatkan resiko terjadinya abortus, bayi lahir prematur, dan bayi lahir mati. Bayi yang dilahirkan menjadi ketergantungan terhadap kokain dan menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh setelah anak bersekolah, ia sulit belajar dan ada gangguan perilaku.

b. Narkotika semi sintetik

(29)

Yang termasuk narkotika semi sintetik adalah:

(a). Morfin

Merupakan turunan opium yang dibuat dari hasil pencampuran antara getah pohon poppy dengan bahan – bahan kimia lain. Morfin merupakan zat aktif dari opium. Dalam dunia kedokteran zat ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Tetapi karena efeknya yang negatif maka penggunaannya diganti dengan obat-obat sintetik (Tanjung, 2000).

(b). Kodein

Kodein mempunyai tempat terhormat di dunia kadokteran dan banyak untuk manahan batuk (antitusif) dan penghilang rasa sakit (analgesik), walaupun zat ini cukup populer, tetapi mempunyai sifat – sifat asalnya yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, oleh karena itu penggunaan kodein masih diawasi oleh lembaga – lembaga nasional dan internasional (Tanjung, 2002).

(c). Heroin

Heroin dikenal sebagai bubuk putau karena berupa bubuk putih, heroin berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Penggunaannya dilarutkan dalam air lalu disuntikkan ke dalam pembuluh darah, atau dihirup melalui hidung setelah dibakar (ngedrag). Terjadinya ketergantungan setelah memakainya beberapa kali (Tanjung , 2002).

(30)

c. Narkotika sintetik

Narkotika yang bersifat sintetik adalah narkotika yang dihasilkan berdasarkan tiruan dengan pengolahan manusia. Pada umumnya obat-obatan ini mempunyai efek analgesik (dapat mengurangi rasa nyeri/sakit) dari indikasi kecanduan dan ketergantungan. Narkotika sintetik tersebut antara lain : Methadone, Meperidene, dan Levorphanol. Obat-obatan tersebut hanya dapat dibeli/diperoleh dengan resep dokter. Atau bila benar-benar dibutuhkan untuk pengobatan/penyembuhan bagi pecandu narkotika (Indrawan, 2001).

2. Obat-Obat Psikotropika

Obat-obat psikotropika ini bukan merupakan narkotika, tetapi mempunyai efek serta bahaya yang sama dengan narkotika apabila disalahgunakan karena sasaran obat-obatan tersebut adalah syaraf-syaraf tertentu dari sistem syaraf pusat (Indrawan, 2001).

Obat-obatan jenis psikotropika terbagi atas:

1. sabu - sabu

Sabu – sabu tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak (stimulasi). Sering disebut ubas, ice. Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan. Sabu – sabu berbentuk kristal putih (seperti vetsin), penggunaannya dengan dihirup atau disuntikkan (Martono , 2006)

Pengaruh segera setelah pemakaian sabu – sabu adalah :

1. Menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas.

(31)

3. Selera makan berkurang, mulut kering, berkeringat, dan bicara cepat.

4. Sakit kepala, penglihatan buram, dan pusing, pupil melebar.

Pengaruh jangka panjang pemakaian sabu - sabu adalah :

1. Gelisah, mudah curiga (paranoid), dorongan untuk melakukan bunuh diri.

2. Kurang gizi.

3. Halusinasi (penglihatan atau pendengaran semu).

4. Agresif, dapat melakukan tindakan keji, akal sehat hilang, dan tidak memiliki rasa malu.

5. Ketergantungan dan gejala putus zat (murung dan letih). Pengaruh pada sistem tubuh manusia adalah:

1. Pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak, sehingga terjadi stroke

2. Pada sistem jantung dan pembuluh darah, dapat menyebabkan nyeri dada, dan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

3. Pada sistem pernafasan, dapat menyebabkan tertekannya sistem pernafasan sehingga kesadaran menghilang, dan meninggal.

(32)

2. Ekstasi

Ekstasi tergolong amfetamin, yang berpengaruh memacu kerja otak. Ekstasi ini beredar dalam bentuk tablet dan pil, dengan ukuran sebesar kancing baju (Tanjung, 2005).

3. Bahan Adiktif

Adalah bahan aktif yang penyalahgunaannya dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) yakni keinginan untuk mengkonsumsi kembali secara berulang-ulang. Zat yang berasal dari lem, bensin, ethanol, spiritus dan minuman keras, ini dapat merusak pertumbuhan dan perkembangan otot, syaraf dan organ tubuh lainnya seperti jantung, lever, ginjal dan paru-paru.

2.3.3 Tanda awal penyalahgunaan narkoba secara umum

Secara umum penyalahgunaan narkoba ditandai dengan :

1. Malas

a. Malas mengurus diri

b. Malas makan/makan sembarangan

c. Malas sekolah

2. Kehidupan penuh rahasia

a. Menarik diri dan sering mengurung diri di dalam kamar

b. Tidak mau mengizinkan orang tua masuk ke dalam kamar

(33)

d. Sering memakan permen karet atau permen menthol untuk menghilangkan bau mulut. Suka berlama – lama di dalam kamar mandi

3. Gaya hidup semaunya sendiri

a. Mudah tersinggung

b. Sering berkelahi

c. Sering berbohong

d. Menghabiskan uang, sering mencuri uang/barang keluarga, teman.

e. Memasang musik dengan suara keras.

f. Mulai sering berteman dengan anak-anak yang tidak perduli dengan sekolah.

g. Sering meminjam uang teman

h. Gaya pakaian berubah

4. Keluhan sakit

a. Sering mengeluh pusing, sakit kepala

(34)

2.3.4 Efek Penyalahgunaan Narkoba

Efek penyalahgunaan narkoba menurut jenisnya adalah sebagai berikut:

1. narkotika: denyut jantung semakin cepat, nafsu makan bertambah, daya tahan tubuh lemah, mata merah, emosional, pemarah, dan kasar, jorok, tidak mengurus diri, takut mandi, prestasi anjlok.

2. psikotropika: membuat gembira berlebihan, timbul perasaan cemas, khawatir, susah tidur, sakit kepala dan pusing-pusing, keringat mengucur deras, badan gemetaran menggigil, mual-mual dan muntah, hiper aktif (tidak mau diam), tidak malu melakukan seks bebas, jantungnya berdebar-debar, percaya diri meningkat, tekanan darah meningkat, badannya merasa lebih kuat.

3. bahan adiktif: membuat depresi pada sistem syaraf, membuat mabuk dan kejang-kejang, tidak sadarkan diri, menyebabkan oedema (terbendungnya darah dari otak), menimbulkan halusinasi, mendurnya kepribadian, gastritis (peradangan lambung), melemahkan jantung, membuat hati beku, hilang ingatan, tidak dapat berfikir, sakit maag, kejang-kejang, kerusakan sistem syaraf, kematian mendadak.

2.3.5 Faktor Penyalahgunaan Narkoba

(35)

1. Faktor kepribadian

Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .

a. Kurangnya Pengendalian Diri

Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.

b. Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil

Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.

c. Terbiasa Hidup Senang / Mewah

(36)

2. Faktor Keluarga

a. Kurangnya kontrol keluarga

Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.

b. Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab

Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.

4. Faktor Lingkunngan

a. Masyarakat Yang Individualis

(37)

b. Pengaruh Teman Sebaya

Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.

4. Faktor Pendidikan

Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.

5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial

Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)

6. Faktor Populasi Yang Rentan

(38)
(39)

Perilaku Remaja 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Pada skema kerangka penelitian dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah remaja di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas dimana peneliti akan mengidentifikasi perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Skema 3.1. Kerangka penelitian persepsi remaja tentang narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

(40)

3.2 Defenisi Operasional

Table 3.1. defenisi operasional perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

(41)
(42)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain deskriftif. Desain ini digunakan untuk menggambarkan perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Wahyuni, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 166 orang tahun ajaran 2013/2014.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili populasi (Arikunto, 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan random sampling yaitu setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

pengambilan sampel secara umum yaitu 20-30% hal ini berlaku jika jumlah populasi kurang dari

1000. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari populasi (setiadi, 2010). Jadi

(43)

Penelitian ini mengambil sampel dari remaja di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas sebanyak 33 orang. kriteria sampel penelitian ini meliputi seluruh siswa/I ramaja yang masih aktif pendidikan di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas dari kelas X, XI, dan XII.

4.3 Lokasi Penelitian dan Waktu penelitian

Lokasi penelitian ini di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas karena di sekolah MAN Marenu sekarang sudah beredar narkoba dan sangat di khawatirkan siswa/I terjerumus dalam kategori pemakai narkoba karena sebelumnya narkoba tidak pernah ada di sekolah MAN Marenu dan ini muncul setelah 2 tahun belakangan ini. Waktu penelitian dilakukan pada 27 Februari sampai 11 Maret 2014.

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian

(44)

etika yang paling utama dalam penelitian ini dan kerahasiaan catatan mengenai data calon responden akan dijaga, dengan tidak menuliskan nama pada instrumen (anonymity). Data-data yang diperoleh dari calon responden juga hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja.

4.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengidentifikasi perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba. Kuesioner ini terdiri dari 12 pertanyaan tentang pengetahuan, 10 pernyataan tentang sikap, dan 5 pertanyaan tentang tindakan.

Teknik penilaian kuesioner, yaitu:

a. Bagi pertanyaan pengetahuan, responden yang jawabannya benar diberi skor 1 dan responden yang jawabannya salah termasuk menjawab tidak tahu diberi skor 0. Skor dari duabelas pertanyaan akan dijumlahkan untuk mendapatkan total skor pengetahuan. Skor tertinggi yang mungkin dicapai 12 dan skor terendah yang mungkin dicapai 0.

b. Pertanyaan sikap, pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 responden yang memberi jawaban “Sangat Setuju” diberi skor 4, “Setuju” diberi skor 3, “Tidak Setuju” diberi skor 2 dan yang memberi jawaban “Sangat Tidak Setuju” diberi skor 1. Skor dari kesepuluh pertanyaan akan dijumlahkan untuk mendapatkan total skor sikap. Skor tertinggi yang mungkin dicapai 40 dan skor terendah yang mungkin di capai 10.

(45)

jawaban “Ya” diberi skor 0. Skor dari kelima pertanyaan akan dijumlahkan untuk mendapatkan total skor sikap. Skor tertinggi yang mungkin dicapai 10 dan skor terendah yang mungkin dicapai 1.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Uji validitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi yang di uji oleh dosen Keperawatan Departemen Jiwa Komunitas Fakultas Keperawatan USU dengan nilai 0,90.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup yang sama (Notoatmodjo, 2005).

(46)

4.7 Pengumpulan Data

Beberapa prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu:

a. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

b. Setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas, peneliti meminta siswa/I dari kelas X sampai kelas XII yang bersedia sebanyak sample yang peneliti butuhkan, peneliti meminta responden untuk berkumpul di suatu ruangan.

c. Peneliti menjelaskan kepada responden tentang kuisioner yang di dalamnya terdapat lembar persetujuan menjadi responden dimana responden membacanya terlebih dahulu dan bila responden bersedia maka diminta untuk menandatanganinya, juga terdapat data demografi dan pernyataan yang harus diisi.

d. Pengolahan/analisa data dan dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul.

4.8 Analisa Data

(47)
(48)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan antara lain tentang deskripsi identitas responden, deskripsi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaaan narkoba, deskripsi sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba dan deskripsi tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

5.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini di dapat dari pengambilan data yang dilakukan selama 2 minggu yaitu dari tanggal 27 Februari 2014 sampai dengan 11 Maret 2014 dengan jumlah responden sebanyak 33 orang. Penyajian analisa data dalam penelitian ini di uraikan berdasarkan data demografi, pengetahuan remaja tentang penyalahgunaaan narkoba, sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba dan tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

5.1.1 Data Identitas Responden

(49)

orang (45,5%), menyusul kelas XII sebanya14 orang (42,4%), dan menyusul kelas X sebanyak 4 orang (12,1%).

Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Identitas Responden Siswa Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas (n = 33). Identitas Responden Frekuensi Persentase

Usia

5.1.2. Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba

Penelitian ini perilaku remaja dibagi dalam 3 domain yaitu : pengetahuan, sikap, dan tindakan.

5.1.2.1. Pengetahuan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah Man Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 20 0rang (60,6%) memiliki pengetahuan baik, 13 orang (39,4%) memiliki pengetahuan cukup. Distribusi frekuensi dan persentasi pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba dapat di lihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

Pengetahuan Remaja Frekuensi Persentase (%)

Baik 20 60,6

Cukup 13 39,4

(50)

5.1.2.2 Sikap Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 33 orang (100%) memiliki sikap yang positif dan 0 orang (0%) memiliki sikap yang negatif. Distribusi frekuensi dan persentasi sikap remaja tantang penyalahgunaan narkoba di lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas. Sikap frekuensi persentase (%)

Positif 33 100

Negatif 0 0

5.1.2.3 Tindakan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden terdapat 6 orang (18,2%) memiliki tindakan yg baik, 27 orang (81,8%) memiliki tindakan yang cukup dan 0 orang yang memiliki tindakan kurang. Distribusi frekuensi dan persentasi tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. 4. Distribusi Frekuensi Dan Persentasi Gambaran Tindakan Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

Tindakan Remaja Frekuensi Persentase (%)

Baik 6 18,2

Cukup 27 81,8

(51)

5.2. PEMBAHASAN 5.2.1 Identitas Responden

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pengaruh trman kelompok pada masa remaja sangat besar pengaruhnya terhadap penyalahgunaan narkoba oleh para remaja. Remaja yang berteman dengan para pemakai narkoba umumnya mudah terpengaruh dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Hal tersebut disebabkan pada masa transisi yang labil remaja selalu ingin mencoba sesuatu walaupun mereka belum mengetahui manfaat dan akibat yang ditimbulkannya (Siregar, 2004).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden sebagian besar 17-18 tahun (75,8%), Iswanti, et al (2007) mengatakan bahwa sebagian besar penyalahgunaan narkoba berumur antara 13-21 tahun. Teori tersebut mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hal ini disebabkan karena remaja mudah dipengaruhi oleh teman, rasa ingin tahu yang tinggi, ikut-ikutan teman, solidaritas kelompok dan menghilangkan rasa bosan.

Pengaruh teman sangat besar kemungkinan terhadap penyalahgunaan obat atau zat terlarang. Hukuman oleh kelompok teman sebaya yang berbentuk pengucilan bagi mereka yang mencoba berhenti dirasakan lebih berat dari pengguna obat itu sendiri Junaedi, et al (2009).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 26 orang (78,8%), hal ini disebabkan karena mayoritas siswa si MAN Marenu berjenis kelamin perempuan.

5.2.3. Perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba 5.2.3.1. Pengetahuan

(52)

penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba adalah baik . Responden memiliki pengetahuan baik tentang penyalahgunaan narkoba seperti ciri-ciri , efek , pengaruh dan faktor-faktor penyalahgunaan narkoba. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Nasution (2003) yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang bahaya napza berada pada kategori sedang.

Siswa berpengetahuan baik akan lebih ke arah positif (kecenderungan untuk menghindari penyalahgunaan narkoba), sedangkan pada remaja dengan pengetahuan yang kurang akan mempunyai kecenderungan ke arah yang negatif (kecenderungan untuk mendekati penyalahgunaan narkoba) dan ini sesuai dengan pernyataan responden sebanyak 33 orang sebesar (100%) bahwa akan menolak jika ada teman/ orang yang menawarkan narkoba. Pengetahuan remaja tentang narkoba sangat penting agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab.

5.2.3.2. Sikap

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 33 responden (100%) atau keseluruhan memiliki sikap yang positif tentang perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas.

(53)

Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain, pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, dan media massa. Sikap positif yang di tunjukkan responden bahwa memiliki sikap yang menolak akan menggunakan narkoba dan mereka juga ingin agar narkoba dihindari masyarakat, keluarga, teman dan tidak di jual secara bebas. Responden juga merasa akan pentingnya dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba dan penting adanya relawan anti narkoba di sekolah.

5.2.4.3 Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa sebagian besar remaja dari 33 responden terdapat 6 orang (18,2%) memiliki tindakan yang baik dan 27 orang (81,8%) memiliki tindakan yang cukup hal ini memberikan arti bahwa hasil penelitian di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas memiliki tindakan yang cukup tentang penyalahgunaan narkoba dan ini dilihat dari jawaban penyataan remaja tentang tindakan hanya 19 orang yang pernah mencari informasi tentang narkoba dan yang pernah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba hanya 6 orang jadi hal ini dimungkinkan karena faktor lingkungan sekolah yang tidak pernah mengadakan kegiatan tersebut atau kurang keikutsertaan atau keterlibatan siswa/i dalam kegiatan-kegiatan tersebut maka semakin besar keikutsertaan atau keterlibatan remaja maka semakin besar pula tanggung jawabnya. Maka, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain (Notoatmodjo, 2012).

(54)
(55)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN

Pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara kabupaten padang lawas memiliki pengetahuan baik 60,6%, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan remaja tentang penyalahgunaan di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas tergolong baik.

Begitu juga bila dari hasil penelitian ini, sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas memiliki sikap positif 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas tergolong positif.

Tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas memiliki sikap baik 18,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa tindakan remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas dikategorikan kurang.

2. SARAN 2.1Bagi Siswa

(56)

sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas serta penelitian ini di harapkan menjadi suatu motivasi untuk lebih meningkatkan perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas.

2.2Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini telah dilakukan secara diskriptif maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi tenelitian ini dengan mengembangkan metode lain, yaitu deskriptif kolerasi guna untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas dan dalam bentuk kualitatif, begitu juga bagi penelitian selanjutnya untuk kuesioner di harapkan lebih si spesifikasikan dan di uji validitas dan reliabilitasnya.

2.3Bagi Pendidikan Keperawatan

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, Neni Utami. (2002). Memberantas NAPZA dengan Ketahanan Keluarga. Ambon nasional_m@polarhome.com (19 sept 2013).

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Koordinasi Narkotika Nasional, 2003. Data Kasus Narkoba tahun 1997 – 2002. Available from

Dit IV/Narkoba,2009. Data Kasus Narkoba Di Indonesia Tahun 1997-2008 11

(Sebelas)TahunTerakhir.Availablefrom:htpp://www.bnn.go.id/portal/index.ph

p/konten/detail/deputi-pemberantasan/data-kasus-narkoba/4419/data-kasus-tindak-pidana-kasus-narkoba-di-indonesia-tahun-1997-2008. (16 sept 2013).

Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Indrawan. (2001). Kiat Ampuh Menangkal Narkoba. Cetakan Pertama. Bandung: Pionir Jaya.

Jalaluddin, Rahkmat (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: remaja rosdakaryas

Martono. H. L. (2006). Menangkal Narkoba dan Kekerasan. Jakarta: Balai Pustaka.

Notoatmodjo. (2002). Narkoba Sumber Bencana. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba

________________ (2003). Pendidikan danPerilaku Kesehatan. Indonesia: Rineka Cipta _______________ (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan Indonesia: Rineka Cipta

(58)

_______________(2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pieter. H. Z. dan Namora. L. L. (2010). Pengantar psikologi dalam keperawatan. Jakarta: kencana.

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan, Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Samosir. (2009). Pengguna Narkoba Sumut No3.Available from: http://www.sumutprov.go.id/lengkap.php?id=1765. (15 sept 2013).

Sarwono, S. W. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tanjung. M. A. (2000). Indonesia Lestari Narkoba Dibasmi. Jakarta: Lembaga Seminar Guru Indonesia.

_____________ (2005). Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba.

(59)

DATA DEMOGRAFI Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 15-16 Tahun 7 21.2 21.2 21.2

17-18 Tahun 25 75.8 75.8 97.0

19> 1 3.0 3.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 7 21.2 21.2 21.2

perempuan 26 78.8 78.8 100.0

Total 33 100.0 100.0

Kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid X 4 12.1 12.1 12.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid benar 33 100.0 100.0 100.0

Q2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 2 6.1 6.1 6.1

benar 31 93.9 93.9 100.0

(60)

Q3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 1 3.0 3.0 3.0

benar 32 97.0 97.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 25 75.8 75.8 75.8

benar 8 24.2 24.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 20 60.6 60.6 60.6

benar 13 39.4 39.4 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 17 51.5 51.5 51.5

benar 16 48.5 48.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 1 3.0 3.0 3.0

benar 32 97.0 97.0 100.0

(61)

Q8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 10 30.3 30.3 30.3

benar 23 69.7 69.7 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 15 45.5 45.5 45.5

benar 18 54.5 54.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 15 45.5 45.5 45.5

benar 18 54.5 54.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 6 18.2 18.2 18.2

benar 27 81.8 81.8 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 5 15.2 15.2 15.2

benar 28 84.8 84.8 100.0

(62)

pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 20 60.6 60.6 60.6

cukup 13 39.4 39.4 100.0

Total 33 100.0 100.0

SIKAP

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 1 3.0 3.0 3.0

setuju 3 9.1 9.1 12.1

sangat setuju 29 87.9 87.9 100.0

Total 33 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 3.0 3.0 3.0

setuju 5 15.2 15.2 18.2

sangat setuju 27 81.8 81.8 100.0

Total 33 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid setuju 15 45.5 45.5 45.5

sangat setuju 18 54.5 54.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 17 51.5 51.5 51.5

tidak setuju 11 33.3 33.3 84.8

(63)

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 17 51.5 51.5 51.5

tidak setuju 11 33.3 33.3 84.8

setuju 5 15.2 15.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 3.0 3.0 3.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid setuju 9 27.3 27.3 27.3

sangat setuju 24 72.7 72.7 100.0

Total 33 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 5 15.2 15.2 15.2

setuju 18 54.5 54.5 69.7

sangat setuju 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(64)

tidak setuju 7 21.2 21.2 39.4

setuju 10 30.3 30.3 69.7

sangat setuju 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 6 18.2 18.2 18.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 1 3.0 3.0 3.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid positif 33 100.0 100.0 100.0

TINDAKAN

Q1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 14 42.4 42.4 42.4

ya 19 57.6 57.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

(65)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 27 81.8 81.8 81.8

ya 6 18.2 18.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

q3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 31 93.9 93.9 93.9

tidak 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Q4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ya 33 100.0 100.0 100.0

Q5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 1 3.0 3.0 3.0

ya 32 97.0 97.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

Tindakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 6 18.2 18.2 18.2

cukup 27 81.8 81.8 100.0

(66)

No Pertanyaan Jawaban Benar Salah

A Pengetahuan n % n %

1 Ciri-ciri orang yang menyalahgunakan narkoba secara umum:

33 100 0 0

2 Ciri-ciri orang penyalahgunaan narkoba secara khusus dapat menunjukkan sikap:

31 93,9 2 6,1 3 Orang yang memakai narkoba dapat kelihatan seperti: 32 97,0 1 3,0

4 Efek penyalahguna narkoba jenis narkotika? 8 24,2 24 75,8

5 Efek penyalahgunaan narkoba jenis psikotropika adalah… 13 39,4 20 60,6 6 Efek penyalahgunaan narkoba jenis bahan adiktif/

menimbulkan ketagihan adalah….

16 48,5 17 51,5

7 Pengaruh penggunaan narkoba dalam jangka pendek dapat berupa:

32 97.0 1 3,0 8 Pernyataan, di bawah ini yang merupakan pengaruh

penyalahgunaan narkoba terhadap sistem tubuh manusia?

23 69,7 10 30,3 9 Pernyataan, di bawah ini yang merupakan pengaruh

penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu setelah pemakaian?

18 54,5 15 45,5

10 Faktor yang dapat seorang penyalahguna narkoba menunjukkan sikap terbiasa hidup mewah/ senang di pengaruhi oleh faktor:

18 54,5 15 45,5

11 Faktor yang dapat seorang penyalahguna narkoba menunjukkan sikap individualis di pengaruhi oleh faktor:

27 81,8 6 18,2 12 Yang termasuk faktor keluarga dalam penyalahgunaan

narkoba adalah: 3 Penting dilakukannya penyuluhan kesehatan

tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah

18 45,5 15 54,5 0 0 0 0 4 Mengkonsumsi narkoba akan merasa tenang

dan bahagia

0 0 5 15,2 1133,3 1751,5

5 Penting adanya dilakuakan relawan anti narkoba di sekolah

17 51,5 1442,4 1 3,0 1 3,0 6 Keluarga berperan penting bagi anak agar

tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

(67)

7 Merokok merupakan gerbang dari penyalahgunaan narkoba

10 30,3 18 54,5 5 15,2 0 0 8 Penyalahgunaan narkoba bisa membuat

seseorang menjadi ketergantungan.

10 30,3 10 30,3 7 21,2 6 18,2 9 Penyalahgunaan narkoba merupakan salah

satu penyebab generasi muda hancur

19 57,6 4 12,1 4 12,1 6 18,2 10 Penyalahgunaan narkoba akan merugikan diri

sendiri dan orang lain

21 63,6 4 12,1 7 21,1 1 3,0

No Tindakan Ya Tidak

n % n % 1 Saya pernah mencari informasi tentang penyalahgunaan

narkoba.

19 57,6 14 42,4 2 Saya pernah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang

penyalahgunaan narkoba.

6 18,2 27 81,8 3 Saya akan menjauhi teman/ orang-orang yang mengkonsumsi

narkoba.

31 93,3 2 6,1 4 Saya akan menolak jika teman/ orang yang menawarkan

narkoba.

33 100 0 0 5 Saya akan mengikuti apabila ada pembentukan relawan anti

narkoba yang di lakukan sekolah

(68)
(69)

UJI RELIABILITAS PENGETAHUAN

(70)

Reliability SIKAP

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(71)

HASIL RELIABILITAS TINAKAN

(72)

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan dan saya memahami bahwa penelitian “Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas” ini tidak akan merugikan saya serta telah dijelaskan tentang tujuan penelitian, cara pengisian kuesioner dan kerahasiaan data, oleh karena itu saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Umur :

Menyatakan bersedia turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh Srirahayu Hasibuan, Mahasiswa Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Medan. Demikian lembar persetujuan ini saya isi dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, Januari 2013

Responden

(73)

Lampiran 2 LEMBAR PENJELASAN PENGISIAN KUESIONER

Saya selaku Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Nama : Srirahayu Hasibuan

Stambuk : 2010

Lembar penjelasan ini bertujuan untuk melakukan penelitian mengenai Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013. Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan Saudara/I untuk berperan sebagai reponden. Responden diminta untuk mengisi kuesioner dengan jujur sesuai petunjuk yang diberikan. Identitas pribadi Saudara/i sebagai responden akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Pengisian kuesioner ini akan mengambil waktu kira-kira 15 menit. Atas kesediaannya saya mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2014

(74)

Karakteristik Responden

Petunjuk pengisian: berilah tanda ( √ ) pada kolom yang menurut anda benar

Usia :

Jenis kelamin : LK PR

Kelas :

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Perilaku Remaja Tentang Penyalahgunaan Narkoba Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

PENGETAHUAN

Petunjuk pengisian

Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling benar dengan cara menyilang ( X )

1. Ciri-ciri orang yang menyalahgunakan narkoba secara umum: a. malas

b. rajin c. sopan

2. Ciri-ciri orang penyalahgunaan narkoba secara khusus dapat menunjukkan sikap: a. Sering mengurung diri

(75)

c. Suka menolong

3. Orang yang memakai narkoba dapat kelihatan seperti: a. Pandai mencari teman

b. Rajin sekolah c. Malas sekolah

4. Efek penyalahguna narkoba jenis narkotika ? a. nafsu makan menurun

b. denyut jantung semakin cepat c. bergairah

5. Efek penyalahgunaan narkoba jenis psikotropika adalah… a. Tekanan darah menurun

b. Pendiam c. Susah tidur

6. Efek penyalahgunaan narkoba jenis bahan adiktif/ menimbulkan ketagihan adalah…. a. membuat mabuk

b. tidak mau diam c. jorok

7. Pengaruh penggunaan narkoba dalam jangka pendek dapat berupa: a. sedikit bicara

b. mata merah

c. suhu tubuh meningkat

(76)

a. sistem syaraf pusat b. gemetar

c. menggigil

9. Pernyataan, di bawah ini yang merupakan pengaruh penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu setelah pemakaian?

a. pupil mata mengecil

b. selera makan bertambah dan bicara lambat

c. Menyebabkan perasaan gembira, mudah tersinggung, dan cemas.

10.Faktor yang dapat seorang penyalahguna narkoba menunjukkan sikap terbiasa hidup mewah/ senang di pengaruhi oleh faktor:

a. faktor kepribadian b.faktor sekolah c. faktor keluarga

11.Faktor yang dapat seorang penyalahguna narkoba menunjukkan sikap individualis di pengaruhi oleh faktor:

a. faktor populasi yang rentan

b. faktor masyarakat dan komunitas sosial c. faktor lingkungan

12.Yang termasuk faktor keluarga dalam penyalahgunaan narkoba adalah: a. Pengaruh teman sebaya

b. Kurangnya control orang tua

(77)

SIKAP

Petunjuk: Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kecenderungan sikap Anda terhadap pernyataan tersebut

Keterangan:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Narkoba tidak seharusnya di jual secara bebas. 2. Narkoba seharusnya dijauhi oleh masyarakat. 3. Penting dilakukannya penyuluhan kesehatan

tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah. 4. Mengkonsumsi narkoba akan merasa tenang

dan bahagia.

5. Penting adanya dilakukan relawan anti narkoba di sekolah.

6. Keluarga berperan penting bagi anak agar tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba.

7. Merokok merupakan gerbang dari penyalahgunaan narkoba

8. Penyalahgunaaan narkoba dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan.

9. Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu penyebab generasi muda hancur.

(78)

TINDAKAN

Petunjuk: Berilah tanda ceklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kecenderungan tindakan Anda terhadap pertanyaan tersebut

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya pernah mencari informasi tentang penyalahgunaan narkoba.

2. Saya pernah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang penyalahgunaan narkoba.

3. Saya akan menjauhi teman/ orang-orang yang mengkonsumsi narkoba.

4. Saya akan menolak jika ada teman/ orang yang menawarkan narkoba.

(79)
(80)

Lampiran 4

 Fotocopy sumber-sumber daftar pustaka

 Fotocopy memperbanyak Skiripsi

 Sidang skiripsi 2. PENGUMPULAN DATA

(81)

Lampiran 5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Srirahayu Hasibuan

Nim : 101101005

Tempat/Tanggal Lahir : Paran julu/ 17 september 1991 Anak Ke : 2 dari 5 bersaudara

Alamat : Paran julu, kec. Aek nabara barumun, kab. PALAS

Riwayat Pendidikan :

1. 1998 – 2004 : SD N. Hadungdung Pintu Padang 2. 2004 – 2007 : SMP Negeri 3 Aek Nabara Tonga 3. 2007 – 2010 : MAN Marenu

(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)

Gambar

Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Dan Persentase Berdasarkan Identitas Responden Siswa Di Sekolah MAN Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas (n = 33)
Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran sikap remaja tentang penyalahgunaan narkoba di sekolah MAN Marenu kecamatan aek nabara barumun kabupaten padang lawas

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kompromi hanya merupakan suatu dari penyelesaian konflik yang dapat dicapai dan yang beberapa penyelesaian dalam konteks isu ini yang lainnya adalah penghindaran atau

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, klien menunjukkan NOC : Suhu tubuh dalam rentang normal Nadi dan RR dalam normal Tidak ada perubahan warna

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu”. Yang mana berdasarkan pasal ini keperawatan merupakan salah satu profesi/tenaga. kesehatan

Oleh karena itu, murabahah tidak dengan sendirinya mengandung konsep pembayaran tertunda ( deffered payment ), seperti yang secara umum dipahami oleh sebagian

Apabila -manajer dan anggota organisasi dari perusahaan cat tersebut menyadari dan menerima standar cost yang telah ditetapkan secara rasional dengan memperhatikan

Simpulan yang dapat diperoleh adalah instalasi dan penggunaan yang relatif mudah membuat pengguna dapat dengan leluasa melakukan pengawasan dan pengontrolan penggunaan

kemauan membayar pajak bagi wajib pajak pribadi yang melakukan

PENERAPAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS 1V..