Nama : Oka Sunar Ikhsan Adhyatma NIM / Kelas : 15721041 / B
Dosen : Dr. Meinarni Susilowati, M.Pd Mata Kuliah : Linguistic Modern
Rumusan Refleksi Pengalaman Menjadi Guru.
1. Bagaimana Pengalaman kita menjadi bapak / ibu guru dalam menggunakan Communicative Approach ?
2. Bagaimana Rasanya bapak / ibu guru dalam menggunakan Communicative Approach ?
3. Apakah solusi yang bapak / ibu lakukan dalam memperbaiki pengajaran Bahasa Arab yang menggunakan Communicative Approach?
Dalam suatu pembelajaran itu pasti mempunyai metode dan langkah – langkah yang di pakai sertadi terapkan dalam setiap materi pelajaran yang berbeda. Setiap metode itu mempunyai karakter yang berbeda juga dari mulai sifatnya yang mendasar dilanjutkan dengan penyesuaian siswa, materi dan lingkungannya. Serta yang terakhir diterapkan kepada siswa dan jangan lupa evaluasi setiap akhir pengajaran. Ini pun kembali ke pengajar karna setiap guru itu mempunyai cara atau metode yang berbeda dalam menarik siswa agar menyukai dan nyaman dalam pembelajaran berlangsung. Mungkin dengan tulisan ini bisa berbagi pengalaman metode dan pendekatan komunikasi (communicative approach) dalam pembelajaran berlangsung.
1. Pengalaman Dalam Menggunakan Communicatif Approach
masalah. Pendekatan akademik, saya gunakan untuk melihat prestasi siswa dalam belajarnya serta minat mereka bertambah apa berkurang. Pendekatan spiritual bisa kita gunakan dengan melihat ubudiyah siswa baik aktif apa pasif. Dan yang paling penting pendekatan lingkungan, karena lingkungan yang mendukung pergaulannya yang bisa mempengaruhi minat belajar siswa tersebut.
2. Hasil Dari Penggunaan Communicative Approach
Ketika suatu pendekatan telah digunakan serta diterapkan pasti akan menghasilkan sesuatu yang berpengaruh perubahan kepada siswa yang bersangkutan. Apalagi pendekatannya dilakukan dengan 2 cara, yaitu: pendekatan intensive dan pendekatan reguler. Kalo intensive berawal dari masalah yang gak bisa berubah tapi kalo reguler sudah bawaan sejak lahir dan sudah menjadi kebiasaan keluarganya. Rasanya melakukan pendekatan itu pasti mengakibatkan dua hal juga, yaitu: senang dan sedih. Kalo senang itu timbul karena pendekatan kita berhasil merubah siswa menjadi lebih baik. Apalagi itu menunjukkan jerih payah kita dari 0 menjadi yang tak terduga dan berkesan untuk selamanya akan tetapi kalo sedih itu akibat dari gagalnya kita menggunakan pendekatan tersebut atau bisa saja berakibat fatal kepada siswa karena salah menangkap pemahaman dari pendekatan kita ke mereka.
3. Solusi dalam memperbaiki pengajaran khususnya dalam Materi Bahasa Arab yang menggunakan Communicative Approach.
Setiap metode atau cara yang kita terapkan dalam pendekatan apapun itu pasti mempunyai kendala dalam segala hal. Faktor – faktornya adalah:
a. Siswanya yang sangat nakal sekali dan susah di atur. b. Kurangnya perhatian orang tua.
c. Kurang termotivasi guru tersebut.
Dalam hal ini, mungkin bisa dijadikan cermin dan contoh bagi kita semuanya untuk mencari solusi yang terbaik dalam mengatasi kendala – kendala tersebut.
Pertama, siswa yang nakal sekali dan susah diatur itu bisa ditelusuri dari hubungan siswa dengan kedua orang tuanya itu bagaimana. Karena terkadang kalo hubungan mereka kurang baik bisa membuat anak itu nakal di tambah lagi pergaulan di lingkungannya sekitar apabila termasuk pergaulan bebas maka siswa tersebut akan susah diatur karena tidak bisa di nasehati. Solusinya, orang tua harus peka dan ekstra perhatian ke anak apalagi tentang pergaulan harus diperhatikan dan jangan salah memilih pergaulan dalam lingkungan.
Kedua, perhatian orang tua sangatlah penting sekali apalagi hubungannya dengan anak. Karena orang tua contoh pertama yang ditiru olehanaknya sendiri. Ada pepatah mengatakan “ Buah itu jatuh gak jauh dari Pohonnya “. Apalagi kalo ditambahi dengan orang tua cerai, akan membuat anak tersebut menjadi beban dan berpikiran kacau balau. Solusinya, mendidik anak dengan sepenuh hati jangan setengah-setengah dan jangan sampai cerai karena berakibat fatal karena semuanya itu kembali ke orang tua masing – masing dalam mengatasi masalah tersebut.
Ketiga, seorang guru itu harus aktif kepada siswa dan sosialnya, karena dari sosial tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang bisa diterapkan. Apalagi guru itu harus penuh motivasi dalam mendidik siswa, karena ditangan guru lah bisa mengembangkan pola mikir siswa menjadi baik atau buruk. Guru itu adalah orang tua kedua selama di sekolah atau lembaga. Ini solusi dari seorang guru yang kurang motivasi dalam mengajar.
siswanya bisa dikatakan guru itu sudah dapat kepercayaan dari orang tua dan bisa mengetahui kendala – kendala anak didiknya dari orang tua tersebut.