Februari
2010
Muhammad Hajarul Aswad A, S.Pd.,M.Si
Februari 2010
Kendari - Sulawesi Tenggara
MATEMATIKA
Untuk SMA / MA Jilid I
www.aswhat82.blogspot.com
2 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Ide dari tulisan ini yakni menampilkan secara sederhana materi matematika yang ditemukan di jenjang Sekolah Menengah Atas. Hal ini dilakukan tentu saja tanpa bermaksud mengurangi hirarki penurunan rumus dari setiap bentuk rumus yang ada. Pokok bahasan yang dimuat dalam Matematika Untuk SMA/MA Jilid I ini adalah: Eksponen (pangkat) dan Bentuk Akar, Logaritma, Persamaan dan Fungsi Kuadrat, Logika Matematika, Trigonometri, Dimensi Tiga, Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers, Limit Fungsi, Diferensial (Turunan), dan Lingkaran.
Dalam tulisan ini, penyusun hanya menampilkan bagian terpenting saja dari setiap pokok bahasan, mengingat sasaran yang ingin dituju penyusun adalah pembaca bisa mengetahui garis-garis besar dari setiap pokok bahasan yang ingin dipelajari terlebih dahulu, baru kemudian mengembangkannya untuk kasus-kasus terntentu. Dengan alasan itu pula, tulisan ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya buku matematika lainnya. Disamping itu pula, penyusun berasumsi bahwa paling tidak pembaca telah memiliki dasar berhitung dalam matematika.
Tentu saja hal tersebut menjadi kekurangan dari tulisan ini dan akan segera diperbaiki untuk penyempurnaan tulisan-tulisan selanjutnya. Untuk itu, dengan senang hati penyusun bersedia menerima segala bentuk kritik dan saran yang dianggap perlu untuk menyempurnakan tulisan ini dikemudian hari. Kritik dan saran bisa dialamatkan ke
as_wad82@yahoo.co.id
atau bisa melalui website penyusun diwww.aswhat82.blogspot.com atau www.aswhat.multiply.com
.
Akhir kata, selamat membaca semoga tulisan ini bisa memberikan masukan dan inspirasi dalam ber-matematika.
Penyusun
www.aswhat82.blogspot.com
3 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Daftar Isi
Halaman
Halaman Sampul ... 1
Kata Pengantar ... 2
Daftar Pustaka ... 3
Eksponen (pangkat) dan Bentuk Akar ... 4
Logaritma ... 9
Persamaan dan Fungsi Kuadrat ... 12
Logika Matematika ... 17
Trigonometri ... 22
Dimensi Tiga ... 32
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers ... 36
Limit Fungsi ... 39
Diferensial (Turunan) ... 44
Lingkaran ... 50
Daftar Pustaka ... 54
www.aswhat82.blogspot.com
4 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Eksponen (Pangkat) dan Bentuk Akar
1. Bentuk Eksponen
Misalkan a adalah bilangan real dan n merupakan bilangan bulat positif, maka bentuk an (a pangkat n) menyatakan perkalian n faktor yang setiap faktornya adalah a. Secara umum dapat ditulis:
...
n
sebanyak n faktor
a a x a x a x a x x a
Dalam mengoperasikan bilangan berpangkat, perlu diperhatikan sifat-sifat bilangan berpangkat berikut:
Pangkat Bulat Positif
Misalkan a, b, ∈ℝ dan m, n adalah bilangan bulat positif 1) am x an = am+n
2) am : an = am-n 3) (am)n = amn 4) (a x b)n = an x bn
5) , 0
n n
n
a a
b b b
Pangkat Nol dan Bulat Negatif
Perhatikan kembali sifat bilangan berpangkat yang ke (b), (am : an = am-n). Jika diambil m = n maka diperoleh
am : an = am-n
⟺ an : an = an-n ⟺ 1 = a0
www.aswhat82.blogspot.com
5 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Selanjutnya, jika diambil m = 0 maka diperoleh am : an = a0-n
⟺ a0 : an = a-n ⟺ 1 : an = a-n ⟺ 1n
a = a
-n
Jadi 1 n n a
a
atau 1 n
n a
a , untuk a ≠ 0
Pangkat Rasional
Bilangan pangkat rasional (disebut juga pecahan) adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk m/n dengan ketentuan m,n adalah bilangan bulat, n ≠ 0. Dengan kata lain, bilangan berpangkat rasional adalah bilangan yang berpangkat bilangan pecahan.
m
n m n
a a
2. Bentuk Akar
Bilangan irrasional adalah bilangan real yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk p/q, dengan p dan q adalah bilangan bulat, dan q ≠ 0. Bilangan-bilangan
3
2, 5, 4 termasuk dalam bentuk bilangan irrasional karena hasil akar dari bilangan-bilangan tersebut bukan merupakan bilangan-bilangan rasional. Sedangkan 4, 2, 25, 27 bukan 3 merupakan bilangan irrasional.
Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan / menyederhanakan bentuk akar.
Untuk a, b ∈ℝ, dan c, d ∈ bilangan rasional non negatif. 1) n axb n a x bn
www.aswhat82.blogspot.com
6 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
5) a a
b
b , dengan b ≠ 0
Satu hal yang juga menarik adalah ketika kita menjumpai permasalahan yang berkaitan dengan merasionalkan bentuk akar. Perhatikan contoh berikut
4
5 3
2
5 24
Mudah bagi kita untuk menyederhanakan bentuk yang terdapat pada contoh yang pertama yaitu dengan mengalikan bentuk sekawan dari 5 3, sehingga diperoleh 2
5 3
. Tetapi, cara tersebut kurang tepat jika diterapkan untuk contoh yang kedua. Sebelum kita menjawab itu, terlebih dahulu perhatikan hal berikut,Untuk bentuk
ab
2 a b. , dapat diubah menjadi bentuk
a b
dengan syarat a,b ∈ℝ dan a > b. Bukti:
2
2 . 2
a b a a b b ab ab
2a b ab ab
Jadi
ab
2 ab a bDengan demikian, untuk menyelesaikan contoh yang kedua, terlebih dahulu kita mengkonversi
bentuknya ke dalam bentuk
ab
2 a b. , sehingga diperoleh
2 2 2 2
3 2
5 24 5 2 6 3 2 2 3 2x
www.aswhat82.blogspot.com
7 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
3. Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen dalam varibel x merupakan suatu persamaan yang eksponennya paling sedikit memuat suatu fungsi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaiakn soal dalam bentuk persamaan eksponen.
1) Jika af(x) = ap(a > 0 dan a ≠ 1), maka f(x) = p 2) Jika af(x) = ag(x) (a > 0 dan a ≠ 1), maka f(x) = g(x)
3) Jika af(x) = bf(x)(a > 0, a ≠ 1, b > 0, b ≠ 0, dan a ≠ b), maka f(x) = 0. 4) Jika h(x)f(x) = h(x)g(x), maka kemumngkinannya adalah
a. f(x) = g(x) b. h(x) = 1
c. h(x) = 0, asalkan f(x) dan g(x) keduanya positif.
d. h(x) = -1, asalkan f(x) dan g(x) keduanya ganjil atau f(x) dan g(x) keduanya genap. 5) Jika f(x)h(x) = g(x)h(x), maka kemumngkinannya adalah
a. f(x) = g(x)
b. h(x) = 0, asalkan f(x) dan g(x) keduanya ≠ 0.
4. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen adalah fungsi yang memetakan setiap bilangan Real x menjadi ax. Bentuk umum fungsi eksponen adalah sebagai berikut:
f(x) = ax, dengan a > 0, a ≠ 0, dan x ∈ℝ
www.aswhat82.blogspot.com
8 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Berikut grafik fungsi eksponen untuk y = ax dan y = (1/a)x.
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa kurva y = ax dan y = (1/a)x simetri terhadap sumbu Y dan berpotongan di titik (0,1).
5. Pertidaksamaan Eksponen
Secara umum, dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan, terlebih dahulu tanda
ketaksamaan (<, >, ≤, ≥, dan ≠) dirubah menjadi kesamaan (=). Selanjutnya ditemukan
variabelnya. Dan yang terakhir adalah yang paling penting, yaitu menguji varibel yang ditemukan dengan menggunakan garis bilangan, apakah sudah menyebabkan pertidaksamaan yang dimaksud menjadi suatu kalimat matematika yang bernilai benar.
Untuk pertidaksamaan eksponen, jika af(x) > ag(x) maka 1. f(x) > g(x), untuk a > 1
2. f(x) < g(x), untuk 0 < a < 1. y = 1
x
a
www.aswhat82.blogspot.com
9 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Logaritma
Logaritma merupakan invers dari bilangan berpangkat atau eksponen, sehingga antara eksponen dan logaritma mempunyai hubungan seperti berikut
ax = b ⟺ alog b, untuk b > 0, a > 0, dan a≠ 1 dengan a disebut bilangan pokok
b disebut numerus x disebut hasil logaritma
Untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan logaritma, tidak ada acara lain selain menguasai terlebih dahulu sifat-sifat yang berlaku pada logaritma.
1. log a.b = log a + log b 2. loga loga logb
b
3. alog b . blog c = alog c 4. log an = n. log a 5.
1 1
log log log
n a n a
a b b b
n
6. nlog k k alog
a b b
n
7. alogb
a b
8. log log 1
log log
a
b
b b
a a
9. alog1 0
sebab a0 = 1 10. alog 1
a sebab a1 = a.
Persamaan Logaritma
www.aswhat82.blogspot.com
10 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Sifat-sifat yang berlaku pada persamaan logaritma 1. Jika alog f(x) = alog p, maka f(x) = p, untuk f(x) > 0. 2. Jika alog f(x) = blog f(x), dengan (a≠ b), maka f(x) = 1.
3. Jika alog f(x) = alog g(x), maka f(x) = g(x), untuk f(x) dan g(x) keduanya bernilai positif.
4. Jika h(x)log f(x) = h(x)log g(x), maka f(x) = g(x), untuk f(x) dan g(x) keduanya bernilai positif serta h(x) > 0 dan h(x) ≠ 1.
5. Jika f(x)log h(x) = g(x)log h(x), maka kemungkinannya adalah:
a. f(x) = g(x) untuk h(x) = 1, f(x) > 0, f(x) ≠ 1, g(x) > 0 dan g(x) ≠ 1. b. f(x) = g(x) untuk h(x) ≠ 1, dan h(x) > 0.
Grafik Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma merupakan fungsi invers dari fungsi eksponen. Jika x > 0, a > 0, dan a≠ 1, maka
y = alog x ⟺ x = ay fungsi logaritma dengan bilangan pokok a dapat ditulis dalam bentuk
f : x⟶alog x atau y = f(x) = alog x
Grafik fungsi logaritma dengan bilangan pokok a > 1
www.aswhat82.blogspot.com
11 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Grafik fungsi logaritma dengan bilangan pokok 0 < a < 1.
Fungsi logaritma y = f(x) = alog x dengan 0 < a < 1 merupakan fungsi monoton turun, sebab untuk x2 > x1 maka alog x2 < alog x1.
Cara Smart
Ada beberapa cara cepat yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan soal dalam bentuk bilangan berpangkat. Tetapi, perlu berhati-hati dalam penggunaannya karena cara ini tidak berlaku untuk semua kasus. Melainkan untuk kasus-kasus tertentu yang memiliki bentuk/model yang sama dengan cara cepat yang akan diterapkan.
Berikut beberapa bentuk cara cepat yang bisa diterapkan
Jika a. (px)2–b.px + c = 0, maka 1 2 plogc
x x
a
Jika a. plog2x + b. plog x + c = 0, maka 1. 2
b a
x x p
Jika a.Q + x + a.P - x = K maka x1 + x2 = P–Q
Jika a.Q + nx + a.P - nx = K maka x1 x2 P Q n
Jika a.x–a-x = p maka (ax)2– (a-x)2 = p2 + 2 Selain itu pula, hafalkan nilai logaritma berikut
Log 1 = 0
Log 2 = 0,3010
Log 3 = 0,4771
Log 5 = 0,6989
Log 7 = 0.8451
www.aswhat82.blogspot.com
12 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat merupakan suatu persamaan yang pangkat tertinggi variabelnya bernilai 2. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah
ax2 + bx + c = 0, untuk a≠ 0, dan a, b, c∈ℝ. Dengan x merupakan variabel dari persamaan kuadrat
a merupakan koefisien x2 b merupakan koefisien x c merupakan konstanta
1. Cara Penyelesaian Persamaan Kuadrat
Memfaktorkan
Bentuk ax2 + bx + c = 0 diuraikan menjadi (x – x1) (x – x2) = 0, dengan x1 dan x2
merupakan akar-akar persamaan kuadrat yang dimaksud.
Pemfaktoran persamaan kuadrat untuk a = 1 dapat dilakukan dengan cara mencari dua buah angka yang jika dikalikan hasilnya adalah c, dan jika dijumlahkan hasilnya adalah b. Sementara untuk nilai a yang lain, dapat dilakukan coba-coba.
Menggunakan Rumus ABC
Cara ini umumnya digunakan jika mengalami kesulitan dalam menerapkan pemfaktoran. Adapun rumus ABC yang dimaksud adalah
2
1,2
4 2
b b ac x
a
, dengan a ≠ 0.
Nilai b2– 4ac disebut dengan diskriminan, ditulis D.
Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang berlainan (x1≠ x1)
Jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang sama (x1 = x1).
www.aswhat82.blogspot.com
13 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Cara lain dalam menyelesaikan bentuk persamaan kuadrat adalah dengan melengkapkan kuadrat sempurna. Cara ini umumnya kurang populer dibandingkan dengan pemfaktoran dan menggunakan rumus ABC, karena hanya dapat digunakan pada bentuk kuadrat dengan nilai a tertentu. Bentuk umum dari persamaan kuadrat yang berbentuk kuadrat sempurna adalah
(x + p)2 = q, dengan q > 0
2. Jumlah dan Hasil Kali Akar-Akar Persamaan Kuadrat
Untuk menghitung jumlah dan hasil kali akar-akar persaman kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan a≠ 0, dapat dicari tanpa terlebih dahulu menemukan akar-akarnya.
1 2 b
x x
a
x1 . x2 c
a
Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah suatu fungsi yang pangkat variabel tertingginya adalah dua. Bentuk umumnya adalah
y = ax2 + bx + c, a≠ 0, dan a, b, c∈ℝ.
1. Grafik Fungsi Kuadrat
Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. Jika a > 0, maka parabola terbuka ke atas. Sedangkan jika a < 0, maka parabola terbuka ke bawah.
www.aswhat82.blogspot.com
14 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
A adalah titik potong kurva terhadap sumbu-y B dan C adalah titik potong kurva terhadap sumbu-x.
P adalah titik puncak. L adalah sumbu sinetri.
Berikut dibarikan ciri-ciri fungsi kuadrat dan grafiknya.
Sumbu simetri 2
b x
a
Puncak , ,
2 4 2 2
b D b b
f
a a a a
a > 0, grafik terbuka ke atas a < 0, grafik terbuka ke bawah
Tanda b dikaitkan dengan tanda a.
Jika tanda b sama dengan tanda a, puncak di sebelah kiri sumbu y. Jika tanda b berbeda dengan tanda a, puncak di sebelah kanan sumbu y.
c > 0 jika grafik memotong sumbu y positif c < 0 jika grafik memotong sumbu y negatif c = 0 jika grafik melalui titik (0,0)
D > 0, grafik memotong sumbu x di dua titik yang berbeda. D = 0, grafik menyinggung sumbu x.
D < 0, grafik tidak memotong sumbu x.
2. Titik-Titik Potong terhadap Sumbu-Sumbu Koordinat
Titik potong terhadapa sumbu-x; Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-x jika y = 0. Sehingga koordinat titik potongnya adalah (x1, 0) dan (x2, 0). Titik potong terhadap
www.aswhat82.blogspot.com
15 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
3. Titik Puncak / Titik Balik dan Sumbu Simetri
Bentuk y = ax2 + bx + c dapat ditulis menjadi
2 2 4
2 4
b b ac y a x
a a
.
x disebut sumbu simetri (penyebab ekstrim), sedangkan y disebut nilai ekstrim. Jika a > 0, maka yeks = ymin
Jika a < 0, maka yeks = ymax
Titik puncak parabola adalah
2 4 ,
2 4
b b ac
a a
Jika a > 0, maka titik puncak adalah titik balik minimum dan parabola terbuka ke atas. Jika a < 0, maka titik puncak adalah titik balik maksimum dan parabola terbuka ke bawah.
4. Kegunaan Diskriminan pada Fungsi Kuadrat
Letak grafik terhadap sumbu-x dapat dilihat dari nilai diskriminannya. Perhatikan grafik berikut
www.aswhat82.blogspot.com
16 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
5. Menentukan Persamaan Kurva dari Fungsi Kuadrat
Untuk menentukan persamaan (rumus) fungsi kuadrat dapat menggunakan rumus berikut:
f(x) = ax2 + bx + c bila minimal tiga titik yang dilalui diketahui.
f(x) = a(x– x1)(x – x2) bila x1 dan x2 absis titik potong dengan sumbu x dan satu titik
lain diketahui.
www.aswhat82.blogspot.com
17 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Logika Matematika
1. Pernyataan (Kalimat Tertutup) dan Kalimat Terbuka
Pernyataan atau kalimat tertutup adalah suatu kalimat yang dapat dinilai dan bernilai benar saja atau salah saja. Suatu pernyataan biasanya disimbolkan dengan sebuah huruf kecil, misalnya p, q, r, dan sebagainya.
Misalnya:
p : hari ini matahari bersinar terang
Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya karena mengandung variabel. Suatu alimat terbuka dengan variabel x dilambangkan dengan p(x), q(x), atau yang lainnya.
Misalnya:
p(x) : 2x + 1 = 5, untuk x ∈ℝ.
Apabila x diganti dengan 2, maka kalimat terbuka tersebut menjadi pernyataan yangbernilai benar. Sedangkan jika diganti dengan tidak selain 2, maka kalimatterbuka tersebut menjadi pernyataan yang bernilai salah.
Ingkaran atau negasi dari suatu pernyataan adalah suatu pernyataan yang diperoleh dari pernyataan semula sedemikian sehingga jika pernyataan semula bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah, demikian sebaliknya. Ingkaran dari pernyataan p
diseimbolkan dengan “~p”.
2. Pernyataan Berkuantor
www.aswhat82.blogspot.com
18 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Kuantor universal disimbolkan dengan “∀” yang artinya untuk setiap atau semua.
Sedangka kuantor eksistensial disimbolkan dengan “∃”, yang artinya ada, beberapa, terdapat, atau sekurang-kurangnya satu.
Ingkaran pernyataan berkuantor adalah sebagai berikut
Ingkaran dari pernyataan berkuantor universal
Ingkaran dari pernyataan berkuantor semua p adalah ada / terdapat / beberapa ~p. Misalkan
p : Semua orang asing berkulit putih
~p : tidak benar bahwa semua orang asing berkulit putih. atau ~p : ada orang asing tidak berkulit putih. atau
~p : beberapa orang asing tidak berkulit putih
Ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial
Ingkaran dari pernyataan berkuantor ada / terdapat / beberapa p adalah semua ~p. Misalkan
p : Ada laki-laki yang tidak berkumis
~p : tidak benar bahwa ada laki-laki yang tidak berkumis. atau ~p : semua laki-laki berkumis
3. Pernyataan Majemuk, Bentuk Ekuivalen, dan Ingkarannya
Peryataan majemuk adalah pernyataan yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal dengan menggunakan kata penghubung dan, atau, jika...maka..., jika dan hanya jika.
Kata Hubung Logika Lambang Istilah
... dan ... ∧ Konjungsi
... atau ... ∨ Disjungsi
Jika ... maka ... ⇒ Implikasi
... jika dan hanya jika ... ⟺ Biimplikasi
www.aswhat82.blogspot.com
19 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
p q p ∧ q p ∨ q p ⇒ q p ⟺ q
B B B B B B
B S S B S S
S B S B B S
S S S S B B
4. Tautologi, Kontradiksi, dan Bentuk Ekuivalen Pernyataan Majemuk
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari komponen-komponen pernyataannya.
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari komponen-komponen pernyataannya.
Dua pernytaan majemuk dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama. Ekuivalen dua pernyataan majemuk dinotasikan
dengan “≡”.
Perhatikan tabel berikut
p q ~p ~q ~p ∧ q ~p ∨ q p ⟹ q p ∨ (~p ∨ q) p ∧ (~p ∧ q)
B B S S S B B B S
B S S B S S S B S
S B B S B B B B S
S S B B S B B B S
Ekuivalen
↓
tautologi
↓
Kontradiksi
5. Ingkaran Suatu Pernyataan Majemuk
~( p ∧q ) ≡ ~p ∨ ~q
~( p ∨q ) ≡ ~p ∧ ~q
~( p ⟹q ) ≡ p ∧ ~q
~( p ⟺q ) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
www.aswhat82.blogspot.com
20 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Dari suatu implikasi, dapat dibentuk suatu implikasi lain yaitu konvers, invers,dan kontraposisi.
Misalkan, Implikasi : p ⟹ q
Maka Konvers : q ⟹ q
Invers : ~p ⟹ ~q Kontraposisi : ~q ⟹ ~p
7. Penarikan Kesimpulan
Dalam penarikan suatu kesimpulan / konklusi, diperlukan beberapa pernyataan (premis). Apabila premis-premisnya bernilai benar, maka kesimpulan / konklusinya juga bernilai benar (sah). Atau dengan kata lain, penarikan kesimpulan dari beberapa pernyataan dikatakan sah atau valid jika pernyataan yang dimaksud bersifat tautologi.
P1 : (B) Premis 1
P2 : (B) Premis 2
...
Pk : (B) Premis-k
∴ Kesimpulan (B) Kesimpulan / konklusi
Ada tiga pola penarikan kesimpulan yang selalu digunakan. 1. Modus Ponens
P1 : p ⟹ q (B) Premis 1
P2 : p (B) Premis 2
∴ q (B) Kesimpulan / konklusi
2. Modus Tollens
P1 : p ⟹ q (B) Premis 1
P2 : ~q (B) Premis 2
www.aswhat82.blogspot.com
21 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
3. Silogisme
P1 : p ⟹ q (B) Premis 1
P2 : q ⟹ r (B) Premis 2
www.aswhat82.blogspot.com
22 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Trigonometri
Trigonometri berasal dari dua kata Yunani yaitu Trigonos yang berarti segitiga dan Metron yang berarti ukuran.
1. Perbandingan Trigonometri
Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku Perhatikan gambar segitiga siku-siku ABC berikut
Berdasarkan segitiga ABC tersebut, maka diperoleh perbandingan trigonometri sudut A
= α0
sebagai berikut:
0 0
0 0
0 0
sin cos
cos sec
tan cot
a c
ec
c a
b c
c b
a b
an
b a
Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa adalah sebagai berikut
Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi
www.aswhat82.blogspot.com
23 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Perbandingan Trigonometri Sudut di Kuadran Pertama (90 –α)0 sin (90 –α)0= cos α0 cotan (90 –α)0= tan α0
cos (90 –α)0= sin α0 sec (90 –α)0= cosec α0 tan (90 –α)0= cotan α0 cosec (90 –α)0= sec α0
Perbandingan Trigonometri Sudut di Kuadran Kedua (180 –α)0 sin (180 –α)0= sin α0 cosec (180 –α)0= cosec α0 cos (180 –α)0 = - cos α0 sec (180 –α)0 = - sec α0 tan (180 –α)0 = - tan α0 cotan (180 –α)0 = - cotan α0
Perbandingan Trigonometri Sudut di Kuadran Ketiga (180 + α)0
sin (180 + α)0
= - sin α0 cosec (180 + α)0 = - cosec α0
cos (180 + α)0 = - cos α0 sec (180 + α)0 = - sec α0 tan (180 + α)0= tan α0
cotan (180 + α)0= cotan α0
Perbandingan Trigonometri Sudut di Kuadran Keempat (360 –α)0 atau (- α)0 sin (360 –α)0 = - sin α0 cosec (360 –α)0 = - cosec α0
cos (360 –α)0= cos α0 sec (360 –α)0= sec α0 tan (360 –α)0 = - tan α0 cotan (360 –α)0 = - cotan α0 atau
sin (- α)0 = - sin α0 cosec (- α)0 = - cosec α0 cos (- α)0= cos α0 sec (- α)0= sec α0 tan (- α)0 = - tan α0 cotan (- α)0 = - cotan α0
Perbandingan Trigonometri untuk Sudut yang Lebih dari 3600.
www.aswhat82.blogspot.com
24 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Cara smart Sudut relasi
Hafalkan nilai dari sudut-sudut istimewa berikut
0 30 45 60 90
Sin ∝ 0 1
2 1 2 2 1 3 2 1
Cos ∝ 1 1
3 2 1 2 2 1 2 0
Tan ∝ 0 1
3
1 3 Tak
terdefinisi
Untuk menentukan sudut yang lain, gunakan aturan sudut relasi.
Hubungan Perbandingan Trigonometri
Hubungan Antara Perbandingan-Perbandingan Trigonometri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 sin sin tan cos cos 1 cos cos cot sec sin 1 tan cot ec an an f(n.90 ±∝)
n genap
Fungsi tetap: sin → sin, cos → cos, tan → tan
tanda (+) atau (-) sesuai dengan kuadran fungsi awal
n ganjil
Fungsi berubah: sin → cos, cos → sin, tan →
cotan
www.aswhat82.blogspot.com
25 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Identitas Trigonometri
cos2α + sin2α = 1 1 + tan2α = sec2α 1 + cotan2α = cosec2α
2. Satuan Ukuran Sudut
Terdapat beberapa istilah yang digunakan dalam satuan sudut. Namun yang biasa digunakan adalah derajat dan radian.
Sudut 1 putaran = 3600= 2π radian Sudut 1/2 putaran = 1800= π radian
3. Koordinat Kutub (Polar)
Letak suatu titik pada bidang X-Y dapat disajikan dalam koordinat cartesius, yaitu (x,y), atau dalam koordinat kutub yaitu (r, α0). Perhatikan gambar berikut:
Letak suatu titik P dalam koordinat Cartesius dapat diubah ke dalam koordinat kutub atau sebaliknya sebagaimana penjelasan berikut:
Dari titik P(x,y) menjadi P(r, α0
) 2 2
r x y
2 y x
Dari titik P(r, α0) menjadi P(x,y) x = r cos α0
www.aswhat82.blogspot.com
26 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
4. Rumus-Rumus Segitiga Dalam Trigonometri
Aturan Sinus dan Aturan Cosinus
Pada segitiga ABC sebarang berlaku aturan sinus dan cosinus sebagai berikut
Aturan Sinus
sin sin sin
a b c
A B C
Aturan Cosinus
a2 = b2 + c2– 2bc cos A b2 = a2 + c2– 2ac cos B c2 = a2 + b2– 2ab cos C
Luas Segitiga
Luas segitiga jika diketahui dua sisi dan satu sudut apit (sisi-sudut-sisi) 1
sin 2
L ab C
1 sin 2
L ac B
1 sin 2
L bc A
Luas segitiga jika diketahui dua sudut dan satu sisi 2
sin sin 2sin
a B C
L A 2 sin sin 2sin
b A C
L B 2 sin sin 2sin
c A B
L
C
Luas segitiga jika diketahui panjang ketiga sisinya
L s sa sb sc
dengan 1
2
www.aswhat82.blogspot.com
27 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Luas segi banyak (segi-n) beraturan
Segi empat beraturan Segi lima beraturan Segi enam beraturan
2
1 360
sin 2
o segi n
L n R
n
dengan : n = banyaknya sisi pada segi banyak beraturan
R = panjang kaki segitiga sama kaki pembentuk segi-n beraturan
Lingkaran Dalam, Lingkaran Luar, dan Lingkaran Singgung Segitiga
Lingkaran Dalam Segitiga
Jari-jari lingkaran dalam (rd) ∆ ABC yang sisi-sisinya a, b, c dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
rd L
s a
s b
s c
s s
atau
tan1 2d
r sa A
tan1 2d
r sb B
tan1 2d
www.aswhat82.blogspot.com
28 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Lingkaran Luar Segitiga
Jari-jari lingkaran luar (rl) ∆ ABC yang sisi -sisinya a, b, c dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
2sin 2sin 2sin
l
a b c
r
A B C
atau
4 4 l abc abc rL s s a s b s c
Lingkaran Singgung Segitiga
Jari-jari lingkaran singgung ∆ ABC yang panjang sisi-sisinya a, b, c dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
tan1 2
a
r s A
ra L s s
a
s b
s c
s a s a
tan1 2
b
r s B
rb L s s
a
s b
s c
s b s b
tan1 2
c
r s C
rc L s s
a
s b
s c
s c s c
www.aswhat82.blogspot.com
29 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
dengan 1
2
s a b c
5. Rumus-Rumus Trignometri
Rumus Trgigonometri untuk Jumlah Dua Sudut dan Selisih Dua Sudut
cos (α ± β) = cos α cos β ∓sin α sin β sin (α ± β) = sin α cos β ± cos α sin β
tan tantan
1 tan tan
tan tantan
1 tan tan
Rumus Trigonometri untuk Sudut Rangkap
sin 2α = 2 sin α cos α cos 2α = cos2α –
sin2α = 2 cos2α – 1
= 1 - 2 sin2α
2 2 tan tan 2 1 tan
sin 3α = 3 sin α – 4 sin3α
cos 3α = 4 cos3α –3 cos α
Rumus Perkalian Sinus dan Kosinus
1
sin cos sin sin
2
1
cos sin sin sin
2
1
cos cos cos cos
2
1
sin sin cos cos
2
www.aswhat82.blogspot.com
30 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Rumus Penjumlahan dan Pengurangan Sinus dan Kosinus
1 1
sin sin 2sin cos
2 2
1 1
sin sin 2cos sin
2 2
1 1
cos cos 2cos cos
2 2
1 1
cos cos 2sin sin
2 2
6. Fungsi Trignometri
Grafik Fungsi Sinus
Ciri-ciri grafik fungsi y = sin x
Nilai maksimum = 1, dan minimum =-1
Amplitudo = ½ (nilai maks-nilai min) = 1
Periode sebesar 2π radian
Periodisitas fungsi sin (x + k.2π) = sin
x, dengan k ∈ bil. bulat
Grafik Fungsi Cosinus
Ciri-ciri grafik fungsi y = cos x
Nilai maksimum = 1, dan minimum =-1
Amplitudo = ½ (nilai maks-nilai min) = 1
Periode sebesar 2π radian
Periodisitas fungsi cos (x + k.2π) = cos
www.aswhat82.blogspot.com
31 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Grafik Fungsi Tangens
Ciri-ciri grafik fungsi y = tan x
Nilai maksimum = +~, dan minimum = -~
Periode sebesar π radian
Periodisitas fungsi tan (x + k. π) = tan
x, dengan k ∈ bil. bulat
7. Persamaan dan Pertidaksamaan Trigonometri
Rumus-rumus dasar persamaan trigonometri adalah sebagai berikut
sin x = sin α
x1= α + k . 360o atau x2 = (180o–α) + k . 360o
cos x = cos α x = ±α + k . 360o
tan x = tan α x = α + k . 180o
www.aswhat82.blogspot.com
32 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Dimensi Tiga
1. Bangun Ruang
Bangun dimensi tiga yang akan dibahas dalam bab ini adalah bangun dimensi tiga berbentuk Kubus, Balok, Limas, Kerucut, dan Bola. Untuk selanjutnya, bangun dimensi tiga disebut bangun ruang.
Kubus
Misalkan kubus ABCD.EFGH di samping memiliki panjang rusuk a. maka
Panjang diagonal bidang = a 2
Panjang diagonal ruang = a 3 Volume kubus = a3
Luas permukaan kubus = 6 x luas ABCD = 6a2
Balok
Balok ABCD.EFGH di samping memiliki panjang p, lebar l, dan tinggi t. Maka
Volume balok = p x l x t
www.aswhat82.blogspot.com
33 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Limas
Limas segi-3 Limas segi-4 Limas segi-5
Volume limas = 1
3 x Luas alas x tinggi
Luas permukaan limas = Luas alas + luas bidang/sisi tegak
Kerucut
Kerucut di samping mempunyai jari-jari r, tinggi t, dan panjang garis pelukis s.
s2 = r2 + t2
Volume kerucut = 1 2
3r t
www.aswhat82.blogspot.com
34 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I Bola
Bola di samping mempunyai jari-jari r.
Volume bola = 4 3
3r
Luas permukaan bola = 4π r2
2. Jarak pada Bangun Ruang
Jarak Antara Dua Titik
Jarak titik A ke titik B sama dengan panjang ruas garis AB yang ditentukan dengan menggunakan teorema Pythagoras
2 2
AB x y
Jarak Titik ke Garis
www.aswhat82.blogspot.com
35 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Titik A terletak di luar bidang ∝.
Jarak titik A terhadap garis g yang tidak terletak pada satu bidang adalah sama dengan jarak garis AC, dimana AB tegak lurus terhadap bidang ∝, dan BC tegak lurus terhadap garis g.
Jarak Antara Dua Titik
www.aswhat82.blogspot.com
36 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
Fungsi atau pemetaan dari himpuan A ke himpunan B merupakan relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Misalkan f adalah suatu fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B, maka fungsi f dinotasikan dengan :
f : A → B
pada fungsi f : A → B, himpuan A disebut daerah asal (domain) fungsi f yang dinotasikan dengan Df, himpuan B disebut daerah kawan (kodomain) fungsi f yang dinotasikan dengan
Kf, dan himpuan semua pemetaan A pada B disebut daerah hasil (range) fungsi f yang
dinotasikan dengan Rf.
1. Fungsi Komposisi
Apabila f suatu fungsi dari A ke B (f : A → B) dan g suatu fungsi dari C ke D (g :
C → D), maka terdapat h yang merupakan fungsi dari A ke C (h : A → C) yang disebut
fungsi komposisi yang iasa dinyatakn dengan h = g o f (dibaca g bundaran f). Perhatikan gambar berikut
www.aswhat82.blogspot.com
37 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
2. Fungsi Invers
Apabila f adalah suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka invers fungsi f adalah suatu relasi dari himpunan B ke himpunan A. Hal ini berarti invers suatu fungsi tidak selalu merupakan fungsi. Jika invers suatu fungsi merupakan fungsi, maka invers tersebut dinamakan fungsi invers dari fungsi semula. Fungsi f mempunyai fungsi invers f-1 jika dan hanya jika f merupakan fungsi korespondensi satu-satu.
Beberapa cara cepat yang bisa diterapkan untuk memperoleh invers dari suatu fungsi adalah sebagai berikut
Jika f x( )axb maka f 1
x x b a
Jika 2
( )
f x ax bxc maka 1
14 2
D b
f x x
a a a
Jika ( )f x ax b
cx d
maka
1 dx b
f x
cx a
Jika ( ) bx
f x a maka
1 1 alog b
f x x
3. Tinjauan Grafik
Fungsi yang mempunyai fungsi invers adalah fungsi bijektif (korespondensi satu-satu). Dalam bentuk kurva, fungsi bijektif dapat diketahui dengan cara menarik garis-garis yang sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y. Apabila kedua garis itu hanya memotong kurva di satu titik, maka fungsi dari kurva tersebut mempunyai invers. Apabila kedua garis itu memotong kurva di dua titik atau lebih, maka fungsi kurva tersebut tidak mempunyai invers. Perhatikan gambar berikut
www.aswhat82.blogspot.com
38 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
4. Fungsi Invers dari Fungsi Komposisi
Rumus fungsi invers dari fungsi komposisi yang lain adalah (g o f)-1 = f-1 o g-1
www.aswhat82.blogspot.com
39 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Limit Fungsi
Secara intuisi, lim
xa f x L berarti bahwa jika x mendekati a dengan x≠ a, maka
f(x) mendekati L.
1. Limit fungsi f(x) untuk x→ a, (a≠ 0)
Perhitungan limit fungsi f(x) untuk x → a, (a ≠ 0) dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu subtitusi langsung, pemfaktoran, dan rasionalisasi bentuk akar.
Jika dengan subtitusi langsung dihasilkan bentuk tak tentu 0 0
maka perhitungan limit dilakukan dengan cara pemfaktoran atau rasionalisasi bentuk akar.
2. Limit fungsi f(x) untuk x→ 0
Perhitungan limit fungsi f(x) untuk x → 0 sama halnya dengan perhitungan limit fungsi f(x) untuk x→ a, (a≠ 0).
3. Limit fungsi f(x) untuk x→ ~
Cara subtitusi langsung tidak dapat diterapkan pada perhitungan limit fungsi f(x) untuk x → ~ yang berbentuk
~ lim
x
f x g x
Karena jika disubtitusi langsung, akan
menghasilkan bentuk tak tentu
. Untuk itu, perhitungannya dilakukan dengan cara
membagi pembilang f(x) dan penyebut g(x) dengan xn dimana n adalah pangkat tertinggi dari g(x).
Sementara untuk limit fungsi yang berbentuk
~lim
x f x g x jika
www.aswhat82.blogspot.com
40 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
perhitungannya dilakukan dengan cara mengalikan dengan faktor lawan, yaitu
f x g x
f x g x
.
4. Teorema Limit
Terdapat beberapa teorema limit yang harus diperhatikan diantaranya :
Jika f(x) = k maka lim
xa f x k, (untuk setiap k konstan, dan a bilangan real)
Jika f(x) = x maka lim
xa f x a, untuk f(x) = k. (untuk setiap a bilangan real)
lim
lim
lim
xa f x g x xa f x xag x .
lim .
.lim
xak f x k xa f x , untuk k konstan.
lim
.
lim
. lim
xa f x g x xa f x xag x
lim lim lim x a x a x a f x f xg x g x
, dengan lim
0xag x
lim
lim
n n
xa f x xa f x
limn
nlim
xa f x xa f x , dengan limxa f x
0atau
1 1
lim n lim n
xa f x xa f x
5. Limit Fungsi Trigonometri
Secara umum, rumus-rumus limit fungsi trigonometri yang sering digunakan adalah
0 0 0
sin sin
lim lim lim
sin sin
x x x
ax ax ax a
bx bx bx b
0 0 0
tan tan
lim lim lim
tan tan
x x x
ax ax ax a
bx bx bx b
www.aswhat82.blogspot.com
41 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I 0 0 sin tan lim lim tan sin x x
ax ax a
bx bx b
Rumus-rumus trigonometri yang sering digunakan untuk merubah fungsi pada limit fungsi trigonometri adalah
cos x = sin (900–x)
cos2ax + sin2ax = 1
sin 2sin 1 cos 1
2 2
ax ax ax
cos 1 2sin2 1 2
ax ax
2
2 2
1
2 cos 1
2 1 1 cos sin 2 2 ax ax ax
6. Teorema L’Hospital
Dalam menentukan nilai
lim
x a
f x g x
yang menghasilkan bentuk tak tentu
0 0 ,
dapat digunakan teorema L’Hospital yaitu
'
lim lim
'
x a x a
f x f x
g x g x
Apabila
' lim ' x a f x g x juga menghasilkan bentuk tak tentu
0 0
, maka nilai
lim x a f x g x dapat
ditentukan dari turunan kedua, yaitu
"
lim lim
"
x a x a
f x f x
g x g x
www.aswhat82.blogspot.com
42 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Cara Smart
Beberapa cara smart yang bisa diterapkan untuk bentuk-bentuk limit tertentu diantaranya:
Misalkan 1 1 ~ ... lim ... m m n n x ax bx L px qx
Jika m < n, maka L = 0 Jika m = n, maka L a p
Jika m > n, maka ~ untuk 0 ~ untuk 0
a L a
Misalkan
2 2
~ lim
x ax bx c px qxr L
Jika a < p, maka L = - ~ Jika a = p, maka
2 b q L a
Jika a > p, maka L = ~
Untuk menyelesaikan soal dalam bentuk limit, gunakan aturan L’Hospital.
Perhatikan contoh berikut
i.
2
0
1 .2
1 2 cos 2 2 2
lim
5 tan 5.1 5
x
x
x x
ii.
2
2 2
0
1 5. .6
sin 5 1 cos 6 2 10
lim
7
7 tan 3 7.3
x x x x x
Yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan bentuk limit dengan cara ini adalah bahwa setiap bentuk f(x) dan g(x) dari
0 lim x f x f x harus dalam bentuk operasi perkalian
atau dalam bentuk f(x) pada contoh i. Jika tidak maka bentuk yang ada, terlebih dahulu dikonversi ke dalam bentuk perkalian atau sebagaimana yang terlihat pada contoh i dan ii. Rumus trigonometri yang biasa digunakan adalah
2 2
sin xcos x1
2
1 cos 2 x2sin x
cos cos 2cos1
cos1
2 2
www.aswhat82.blogspot.com
43 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
1 1
cos cos 2sin sin
2 2
1 1
sin sin 2sin cos
2 2
1 1
sin sin 2 cos sin
2 2
x y x y x y
x y x y x y
x y x y x y
www.aswhat82.blogspot.com
44 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Diferensial (Turunan)
1. Pendahuluan
Suatu f(x) dikatakan diferensiable pada x = a jika
0
' lim
h
f a h f a
f a
h
Perhatikan gambar berikut
2. Turunan Fungsi Aljabar
Rumus-rumus turunan fungsi aljabar adalah sebagai berikut
Jika f(x) = k maka f '(x) = 0
Jika f(x) = k.u(x) maka f '(x) = k . u'(x), untuk k konstan
Jika f(x) = xn maka f '(x) = n xn-1
Jika f(x) = u(x) ± v(x) maka f '(x) = u'(x) ± v'(x)
Jika f(x) = u(x) . v(x) maka f '(x) = u'(x) v(x) + u(x) v'(x)
Jika f(x) = {u(x)}n maka f '(x) = n [u(x)]n-1 . u'(x)
Jika
, 0u x
f x v x
v x
maka
2' . . '
' u x v x u x v x
f x
www.aswhat82.blogspot.com
45 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
3. Turunan Fungsi Trigonometri
Rumus-rumus turunan fungsi trigonometri adalah sebagai berikut
Jika f(x) = sin x maka f '(x) = cos x
Jika f(x) = cos x maka f '(x) = - sin x
Jika f(x) = tan x maka f '(x) = sec2x = 12 cos x
4. Turunan Fungsi Logaritma dan Eksponensial
Rumus-rumus turunan fungsi logaritma dan eksponensial adalah sebagai berikut
Jika f(x) = ln x maka f '(x) = 1. 'x x
Jika f(x) = alog x maka f '(x) = 1 . ' ln x
x a
Jika f(x) = ex maka f '(x) = ex . x'
Jika f(x) = ax maka f '(x) = ax ln a. x' 5. Persamaan Garis Singgung pada Kurva
Perhatikan gambar berikut
suatu titik P(x1, y1) terletak pada kurva y = f(x), maka persamaan garis yang melalui titik
tersebut adalah
www.aswhat82.blogspot.com
46 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
dengan gradien garis singgung m1 = f '(x1) atau 1
1 dy
m
x x
dx
. Garis yang tegak lurus
garis singgung dan melalui titik P(x1, y1) disebut garis normal. Garis normal juga tegak
lurus terhadap kurva y = f(x).
Karena garis normal tegak lurus terhadap garis singgung (sarat dua garis yang tegak lurus adalah: m1 . m2 = -1, sedagkan sarat dua garis sejajar adalah: m1 = m2), maka persamaan
garis normal yang melalui titik P(x1, y1) dengan gradien m2 adalah
y – y1 = m2 (x – x1)
=
1
1 1
x x
m
6. Fungsi Naik dan Fungsi Turun
Perhatikan gambar berikut
Misalkan grafik suatu fungsi y = f(x) seperti terlihat pada gambar tersebut di atas. Maka dapat dikatakan bahwa:
Fungsi y = f(x) merupakan fungsi naik untuk nilai-nilai x dalam interval x > a, sebab dalam interval x > a,untuk nilai x yang semakin besar maka fungsi f(x) juga semakin besar.
Fungsi y = f(x) merupakan fungsi turun untuk nilai-nilai x dalam interval x < a, sebab dalam interval x < a,untuk nilai x yang semakin besar maka fungsi f(x) semakin kecil. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat didefinisikan sebagai berikut
Misalkan fungsi f(x) tersefinisi dalam interval I.
Fungsi f(x) dikatakan fungsi naik dalam interval I jika untuk setiap bilangan x1 dan x2
dalam interval I dengan x1 < x2, berlaku hubungan f(x1) < f(x2), atau ditulis
www.aswhat82.blogspot.com
47 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Fungsi f(x) dikatakan fungsi turun dalam interval I jika untuk setiap bilangan x1 dan x2
dalam interval I dengan x1 < x2, berlaku hubungan f(x1) > f(x2), atau ditulis
x1 < x2 ⟹ f(x1) > f(x2)
misalkan fungsi f kontinu dalam interval I dan diferensiabel di setiap titik dalam interval tersebut, maka
Jika f '(x) > 0 untuk x∈ I, maka fungsi f(x) naik pada I.
Jika f '(x) < 0 untuk x∈ I, maka fungsi f(x) turun pada I.
Jika f '(x) = 0 untuk x∈ I, maka fungsi f(x) stasioner pada I.
7. Titik Stasioner dan Jenis-Jenis Nilai Stasioner
Perhatikan gambar berikut
Jika fungsi y = f(x) diferensiabel di x = a dengan f '(a) = 0, maka f(a) adalah titik stasioner dari fungsi f(x) di x = a.
Berdasarkan gambar tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
Nilai x yang menyebabkan f(x) mempunyai nilai stasioner, dapat ditentukan dari syarat f '(x) = 0
Titik (a, f(a)) yang terletak pada grafik y = f(x) disebut sebagai titik stasioner.
www.aswhat82.blogspot.com
48 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Terdapat 3 jenis nilai stasioner yaitu a. Nilai balik masksimum
Fungsi y = f(x) mencapai nilai balik maksimum pada x = a atau f(a) merupakan nilai balik maksimum jika f '(a -) > 0; f '(a) = 0; dan f '(a +) < 0. Atau jika f '(a) = 0 dan f ''(a) < 0.
b. Nilai balik masksimum
Fungsi y = f(x) mencapai nilai balik minimum pada x = a atau f(a) merupakan nilai balik minimum jika f '(a -) < 0; f '(a) = 0; dan f '(a +) > 0. Atau jika f '(a) = 0 dan f ''(a) > 0.
c. Titik belok
Fungsi y = f(x) mempunyai titik belok pada x = a atau f(a) merupakan titik belok jika f '(a -) < 0; f '(a) = 0; dan f '(a +) < 0, atau f '(a -) > 0; f '(a) = 0; dan f '(a +) > 0, atau jika f '(a) = 0 dan f ''(a) = 0.
Perhatikan grafik dari ketiga jenis nilai stasioner tersebut
Grafik fungsi dengan nilai maksimum
x a- a a+
f '(x) + 0 -
Grafik fungsi dengan nilai minimum
x a- a a+
www.aswhat82.blogspot.com
49 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Grafik fungsi dengan titik belok
x a- a a+
f '(x) - 0 -
x a- a a+
www.aswhat82.blogspot.com
50 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
LINGKARAN
Lingkaran merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu. Jarak yang sama itu disebut jari-jari (r) dan titik tertentu itu disebut pusat lingkaran.
1. Persamaan Lingkaran
Persamaan Lingkaran ynag Berpusat di titik (0,0)
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik O(0, 0) dan berjari-jari r dengan titik P(x,y) terletak pada lingkaran adalah
OP = r
2
20 0
x y = r x2 + y2 = r2
Persamaan Lingkaran ynag Berpusat di titik (a,b)
Persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(a,b) dan berjari-jari r dengan titik P(x,y) terletak pada lingkaran adalah
OP = r
2
2www.aswhat82.blogspot.com
51 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Jika kita menjabarkan kembali persamaan (x–a)2 + (y–b) 2 = r2
Maka akan diperoleh
x2 + y2 + Ax + By + C = 0
dengan A = -2a → 1
2
a A
B = -2b → 1
2
b B
C = a2 + b2–r2 → 1 2 1 2
4 4
r A B C
Sehingga, secara umum dapat dikatakan bahwa persamaan lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C = 0 merupakan persamaan lingkaran yang berpusat di 1 , 1
2A 2B
, dengan
jari-jari 1 2 1 2
4 4
r A B C.
2. Perpotongan Garis dan Lingkaran
Pandang lingkaran dengan persamaan x2 + y2 + Ax + By + C = 0 dan sebuah garis h dengan persamaan y = mx + n. Jika y = mx + n disubtitusikan ke persamaan lingkaran tersebut, maka diperoleh suatu bentuk persamaan kuadrat baru sebagai berikut
(1 + m2)x2 + (2mn + A + Bm)x + (n2 + Bn + C) = 0 Diskriminan dari persamaan kuadrat tersebut adalah
D = (2mn + A + Bm)2– 4(1 + m2) (n2 + Bn + C)
Sehingga, terdapat tiga kemungkinan hubungan antara garis dengan lingkaran, yaitu
Garis h tidak memotong dan tidak menyinggung lingakaran jika D < 0
Garis h menyinggung lingakaran jika D = 0
www.aswhat82.blogspot.com
52 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
3. Persamaan garis Singgung Lingkaran
Garis Singgung Lingkaran yang Melalui Sebuah Titik pada Lingkaran
Persamaan garis singgung melalui titik P(x1, y1) pada lingkaran x2 + y2 = r2
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut x1 . x + y1 . y = r2
Persamaan garis singgung melalui titik P(x1, y1) pada lingkaran (x–a)2 + (y–b) 2 = r2
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
(x – a) (x1– a) + (y – b) (y1– b) = r2
Persamaan garis singgung melalui titik P(x1, y1) pada lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C
= 0 ditentukan dengan menggunakan rumus berikut
1 1 1 1
1 1
0
2 2
x xy y A xx B yy C
Garis Singgung dengan Gradien yang Diketahui
Jika garis y = mx + n menyinggung lingkaran x2 + y2 = r2 maka persamaan garis singgungnya adalah
2 1 ymxr m
Jika garis y = mx + n menyinggung lingkaran (x – a)2 + (y – b) 2 = r2 maka persamaan garis singgungnya adalah
21 yb m xa r m
Garis Singgung Melalui Sebuah Titik di Luar Lingkaran
www.aswhat82.blogspot.com
53 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Persamaan umum garis singgung lingkaran melalui sebuah titik P(x1, y1) yang terletak
di luar lingkaran adalah
y – y1 = m(x – x1)
Nilai m ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Subtitusikan persamaan y – y1 = m(x – x1) ke persamaan lingkaran sehingga
diperoleh suatu persamaan kuadrat.
www.aswhat82.blogspot.com
54 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
Daftar Pustaka
Boediono dan Koster, wayan., 2004. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Cunayah, Cucun, dkk., 2006. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Matematika: untuk SMA/MA, Penerbit Yrama Widya, Bandung.
Gunawan T.,2000. Matematika SMU Jilid I, II, dan III. Delta Teknik Jakarta, Jakarta. Juliartawan, I Wayan., 2005. Matematika; Contoh Soal dan Penyelesaiannya. Penerbit
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
www.aswhat82.blogspot.com
55 | Matematika_untuk_SMA/MA_Jilid I
PROFIL PENYUSUN
Muhammad Hajarul Aswad A, S.Pd., M.Si, lahir di Bau-Bau pada 3 November 1982. Merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Drs. Achmad Mustari dan Andi Hasirah.