• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perubahan Organisasi Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perubahan Organisasi Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI

H24104078

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

NOTIE AYU SUCIHATI. H24104078. Analisis Perubahan Organisasi Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Dibawah bimbingan Hj. Siti Rahmawati

Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM Bogor) menganggap perlu untuk melakukan pengembangan pelayanan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya, serta produktivitas kerja karyawannya sesuai dengan visi misi rumah sakit, seiring dengan perkembangan zaman, serta adanya peningkatan pengetahuan yang pesat selama ini. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), maka status RSMM kini berubah menjadi BLU. Mengantisipasi perubahan tersebut, maka tuntutan akan produktivitas kerja karyawan akan semakin meningkat. Pihak rumah sakit senantiasa berusaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan seiring adanya perubahan status rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui struktur organisasi RSMM terkait dengan perubahan status RSMM dari RSJP (Rumah Sakit Jiwa Pusat) menjadi RSMM BLU, mempelajari perubahan organisasi di RSMM, menganalisis hubungan antara perubahan organisasi terhadap produktivitas kerja karyawannya.

Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder yang dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2008. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden, mewawancarai pihak manajemen RSMM dan pengamatan langsung di RSMM. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah karyawan yang bekerja di RSMM. Data sekunder berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini diperoleh dari perpustakaan, data pemasaran perusahaan, laporan tahunan, maupun dari jurnal, buku, literatur dan internet. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman, dengan bantuan alat pengolah data Microsoft Excel dan Statictical Product and Service Solution (SPSS) 15.00 for windows.

(3)

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI

H24104078

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI H24104078

Menyetujui, Bogor, Januari 2009

Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen Manajemen

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Notie Ayu Sucihati dilahirkan di

Bogor pada tanggal 4 Maret 1986 dari pasangan Sudiono

Onsin, SH dan Hj. Wiwi Winarti, S.Kep. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan TK di TK Pertiwi III

Bogor, kemudian SD di SDN Panaragan II Bogor, lalu

melanjutkannya ke SLTP Negeri 1 Bogor dan kemudian lulus dari SMUN 1

Bogor pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen. Pada tahun 2006 penulis

ikut serta dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Penulis aktif dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Voli IPB. Prestasi yang pernah diraih oleh penulis selama

mengikuti kegiatan UKM di Institut Pertanian Bogor adalah menjadi Most

Valuable Player (MVP) atau pemain terbaik pada Olimpiade Mahasiswa IPB

cabang bola voli.

Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir

pendidikan yang berjudul: Analisis Perubahan Organisasi dalam Rangka

Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT karena atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Perubahan Organisasi dalam Rangka Meningkatkan

Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor”, yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis sadar bahwa pencapaian ini bukan karya yang luar biasa, namun

melalui karya ini penulis berharap agar dalam proses penyusunan hingga hasil

yang dicapai dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dan memberikan petunjuk, pengarahan, serta

sumbangan pemikiran kepada penulis.

2. Farida Ratna Dewi SE, MM dan Ratih Maria Dhewi SP, MM, selaku dosen

penguji yang sangat meneladani.

3. Seluruh Dosen, Staf Pengajar dan staf Tata Usaha Departemen Manajemen

(Mas Hadi, Mas Yadi, Teh Nuha, Pak Cecep, Mumuh) atas segala pelayanan,

serta kemudahan dalam birokrasi

4. Sudiono Onsin, SH dan Wiwi Winarti S.Kep sebagai inspirator terbesar.

5. Osie Ayu Robbisah dan Trias Bani Rifat yang senantiasa membantu dalam

penyusunan skripsi.

6. Keluarga besar Sudiono Onsin, SH (Nenek Saodah Alm, Bi Tuti, Bi Tini, Bi

Atin) atas doa, perhatian dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi

7. Pihak Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, terutama kepada Ibu

Solichatin selaku pegawai bidang perawatan atas kesediaannya untuk

membantu proses penelitian.

8. Fajar Mohammad Drajat, atas perhatian dan kehadiran dalam setiap hari-hari

(7)

9. My bestest friend forever and ever, Sylvia Mulyawati (Momo) dan Andree

Sastra Maulana (pipiw), kalian selalu di hati, selalu, selamanya.

10.Sahabat-sahabat terbaik (Icu, Mitha, Anggie, Ama, Shierra, Citra, Nitnut, Acil,

Dina, Meri, Gitri dan Mia) untuk kebersamaan dalam suka dan duka yang

terus terkenang.

11.Teman satu perjuangan yang selalu bersama di detik detik deadline SKL

(Tubagus Mohammad Eidri, Arie Kusuma Wardhana, thanks for everyuthing,

kita harus sukses, terus berjuang!!)

12.Anis, Dase, Betet, Annas, Gala, Hilman, Surya 42, Emma 43, mokmok, atas

partisipasi dan dukungan semangat bagi penulis.

13.My Childhood Friends (Tata, Wanda, Nuke, Nesya, Risna, Mba Atih, Citra,

Mba Thika dan Nita). We’ll always move together.

14.Borries, Chandra, Yuda dan Yoga yang selalu menghadirkan keutuhan

persahabatan.

15.Saudaraku sesama bimbingan Ibu Rahma (Elis, Melly, Aufiya dan Denny).

Terima kasih untuk kebersamaan dan bantuan selama satu tahun terakhir ini.

Semoga sukses teman.

16.Staf Tata Usaha Departemen Manajemen (Mas Hadi, Mas Yadi, Teh Nuha,

Pak Cecep, Mumuh) kerja sama dalam kelancaran pelaksanaan seminar dan

sidang.

17.Teman-teman Manajemen angkatan 41 dan SMU Negeri 1 Bogor angkatan

2004 atas kenangan dan kebahagiaan yang telah mewarnai hari-hari penulis.

Bogor, Januari 2009

(8)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Organisasi ... 5

2.2. Perubahan Organisasi... 5

2.2.1. Jenis Perubahan... 6

2.2.2. Tipologi Perubahan ... 8

2.3. Produktivitas Kerja Karyawan ... 9

2.4. Badan Layanan Umum (BLU) ... 12

2.4.1. Karakteristik dan Jenis BLU ... 12

2.4.2. Lingkup Keuangan BLU ... 13

2.5. Penelitian Terdahulu ... 15

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 17

3.2. Metode Penelitian... 19

3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 19

3.3. Pengolahan dan Analisis Data... 20

3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 20

3.3.2. Skala Likert ... 21

3.3.3. Analisis Deskriptif ... 23

3.3.4 . Korelasi Rank Spearman... 23

3.4. Variabel Penelitian ... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit ... 26

(9)

4.1.2. Struktur Organisasi Rumah Sakit... 27

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit... 28

4.1.4. Jenis dan Fasilitas Pelayanan ... 29

4.1.5. Sumber Daya Manusia ... 31

4.2. Analisis Data ... 32

4.3. Karakteristik Responden ... 33

4.4. Perubahan Organisasi... 35

4.5. Analisis Korelasi ... 40

4.5.1. Pengaturan Organisasi... 41

4.5.2. Pengaturan Tujuan ... 41

4.5.3. Faktor Sosial ... 42

4.5.4. Metode ... 43

4.5.5. Aspek Manusia... 43

4.6. Perencanaan Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan ... 45

4.7. Implikasi Manajerial ... 47

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 50

2. Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52

(10)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jawaban Instrumen Skala Likert ... 22

2. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 24

3. Ketenagaan RSMM... 32

4. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Organisasi... 35

5. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Tujuan ... 36

6. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Sosial ... 37

7. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Metode ... 37

8. Sebaran Karyawan berdasarkan Aspek Manusia ... 38

9. Keadaan Sebelum dan Sesudah Perubahan Organisasi RSMM Berdasarkan Lima Faktor Perubahan... 38

10. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Perubahan Organisasi dan Produktivitas Kerja Karyawan ... 40

11. Sebaran Jawaban Responden terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... 45

(11)

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI

H24104078

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

NOTIE AYU SUCIHATI. H24104078. Analisis Perubahan Organisasi Dalam Rangka Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Dibawah bimbingan Hj. Siti Rahmawati

Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM Bogor) menganggap perlu untuk melakukan pengembangan pelayanan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya, serta produktivitas kerja karyawannya sesuai dengan visi misi rumah sakit, seiring dengan perkembangan zaman, serta adanya peningkatan pengetahuan yang pesat selama ini. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), maka status RSMM kini berubah menjadi BLU. Mengantisipasi perubahan tersebut, maka tuntutan akan produktivitas kerja karyawan akan semakin meningkat. Pihak rumah sakit senantiasa berusaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan seiring adanya perubahan status rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui struktur organisasi RSMM terkait dengan perubahan status RSMM dari RSJP (Rumah Sakit Jiwa Pusat) menjadi RSMM BLU, mempelajari perubahan organisasi di RSMM, menganalisis hubungan antara perubahan organisasi terhadap produktivitas kerja karyawannya.

Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder yang dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2008. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden, mewawancarai pihak manajemen RSMM dan pengamatan langsung di RSMM. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah karyawan yang bekerja di RSMM. Data sekunder berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini diperoleh dari perpustakaan, data pemasaran perusahaan, laporan tahunan, maupun dari jurnal, buku, literatur dan internet. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman, dengan bantuan alat pengolah data Microsoft Excel dan Statictical Product and Service Solution (SPSS) 15.00 for windows.

(13)

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI

H24104078

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PERUBAHAN ORGANISASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

NOTIE AYU SUCIHATI H24104078

Menyetujui, Bogor, Januari 2009

Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen Manajemen

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Notie Ayu Sucihati dilahirkan di

Bogor pada tanggal 4 Maret 1986 dari pasangan Sudiono

Onsin, SH dan Hj. Wiwi Winarti, S.Kep. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan TK di TK Pertiwi III

Bogor, kemudian SD di SDN Panaragan II Bogor, lalu

melanjutkannya ke SLTP Negeri 1 Bogor dan kemudian lulus dari SMUN 1

Bogor pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur

USMI (Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor) pada Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Manajemen. Pada tahun 2006 penulis

ikut serta dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat

Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Penulis aktif dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Voli IPB. Prestasi yang pernah diraih oleh penulis selama

mengikuti kegiatan UKM di Institut Pertanian Bogor adalah menjadi Most

Valuable Player (MVP) atau pemain terbaik pada Olimpiade Mahasiswa IPB

cabang bola voli.

Pada tahun 2008 penulis melakukan penelitian untuk tugas akhir

pendidikan yang berjudul: Analisis Perubahan Organisasi dalam Rangka

Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki

(16)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT karena atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Analisis Perubahan Organisasi dalam Rangka Meningkatkan

Produktivitas Kerja Karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor”, yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penulis sadar bahwa pencapaian ini bukan karya yang luar biasa, namun

melalui karya ini penulis berharap agar dalam proses penyusunan hingga hasil

yang dicapai dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dan memberikan petunjuk, pengarahan, serta

sumbangan pemikiran kepada penulis.

2. Farida Ratna Dewi SE, MM dan Ratih Maria Dhewi SP, MM, selaku dosen

penguji yang sangat meneladani.

3. Seluruh Dosen, Staf Pengajar dan staf Tata Usaha Departemen Manajemen

(Mas Hadi, Mas Yadi, Teh Nuha, Pak Cecep, Mumuh) atas segala pelayanan,

serta kemudahan dalam birokrasi

4. Sudiono Onsin, SH dan Wiwi Winarti S.Kep sebagai inspirator terbesar.

5. Osie Ayu Robbisah dan Trias Bani Rifat yang senantiasa membantu dalam

penyusunan skripsi.

6. Keluarga besar Sudiono Onsin, SH (Nenek Saodah Alm, Bi Tuti, Bi Tini, Bi

Atin) atas doa, perhatian dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi

7. Pihak Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, terutama kepada Ibu

Solichatin selaku pegawai bidang perawatan atas kesediaannya untuk

membantu proses penelitian.

8. Fajar Mohammad Drajat, atas perhatian dan kehadiran dalam setiap hari-hari

(17)

9. My bestest friend forever and ever, Sylvia Mulyawati (Momo) dan Andree

Sastra Maulana (pipiw), kalian selalu di hati, selalu, selamanya.

10.Sahabat-sahabat terbaik (Icu, Mitha, Anggie, Ama, Shierra, Citra, Nitnut, Acil,

Dina, Meri, Gitri dan Mia) untuk kebersamaan dalam suka dan duka yang

terus terkenang.

11.Teman satu perjuangan yang selalu bersama di detik detik deadline SKL

(Tubagus Mohammad Eidri, Arie Kusuma Wardhana, thanks for everyuthing,

kita harus sukses, terus berjuang!!)

12.Anis, Dase, Betet, Annas, Gala, Hilman, Surya 42, Emma 43, mokmok, atas

partisipasi dan dukungan semangat bagi penulis.

13.My Childhood Friends (Tata, Wanda, Nuke, Nesya, Risna, Mba Atih, Citra,

Mba Thika dan Nita). We’ll always move together.

14.Borries, Chandra, Yuda dan Yoga yang selalu menghadirkan keutuhan

persahabatan.

15.Saudaraku sesama bimbingan Ibu Rahma (Elis, Melly, Aufiya dan Denny).

Terima kasih untuk kebersamaan dan bantuan selama satu tahun terakhir ini.

Semoga sukses teman.

16.Staf Tata Usaha Departemen Manajemen (Mas Hadi, Mas Yadi, Teh Nuha,

Pak Cecep, Mumuh) kerja sama dalam kelancaran pelaksanaan seminar dan

sidang.

17.Teman-teman Manajemen angkatan 41 dan SMU Negeri 1 Bogor angkatan

2004 atas kenangan dan kebahagiaan yang telah mewarnai hari-hari penulis.

Bogor, Januari 2009

(18)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Organisasi ... 5

2.2. Perubahan Organisasi... 5

2.2.1. Jenis Perubahan... 6

2.2.2. Tipologi Perubahan ... 8

2.3. Produktivitas Kerja Karyawan ... 9

2.4. Badan Layanan Umum (BLU) ... 12

2.4.1. Karakteristik dan Jenis BLU ... 12

2.4.2. Lingkup Keuangan BLU ... 13

2.5. Penelitian Terdahulu ... 15

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 17

3.2. Metode Penelitian... 19

3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 19

3.3. Pengolahan dan Analisis Data... 20

3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 20

3.3.2. Skala Likert ... 21

3.3.3. Analisis Deskriptif ... 23

3.3.4 . Korelasi Rank Spearman... 23

3.4. Variabel Penelitian ... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit ... 26

(19)

4.1.2. Struktur Organisasi Rumah Sakit... 27

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit... 28

4.1.4. Jenis dan Fasilitas Pelayanan ... 29

4.1.5. Sumber Daya Manusia ... 31

4.2. Analisis Data ... 32

4.3. Karakteristik Responden ... 33

4.4. Perubahan Organisasi... 35

4.5. Analisis Korelasi ... 40

4.5.1. Pengaturan Organisasi... 41

4.5.2. Pengaturan Tujuan ... 41

4.5.3. Faktor Sosial ... 42

4.5.4. Metode ... 43

4.5.5. Aspek Manusia... 43

4.6. Perencanaan Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan ... 45

4.7. Implikasi Manajerial ... 47

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 50

2. Saran... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52

(20)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jawaban Instrumen Skala Likert ... 22

2. Interprestasi Koefisien Korelasi ... 24

3. Ketenagaan RSMM... 32

4. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Organisasi... 35

5. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Pengaturan Tujuan ... 36

6. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Sosial ... 37

7. Sebaran Karyawan berdasarkan Faktor Metode ... 37

8. Sebaran Karyawan berdasarkan Aspek Manusia ... 38

9. Keadaan Sebelum dan Sesudah Perubahan Organisasi RSMM Berdasarkan Lima Faktor Perubahan... 38

10. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Perubahan Organisasi dan Produktivitas Kerja Karyawan ... 40

11. Sebaran Jawaban Responden terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... 45

(21)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Keterkaitan antara Efisiensi, Efektivitas dan Produktivitas... 10 2. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian... 18 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia,

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebelum menjadi BLU... 54 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor setelah

(23)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang cepat,

ditandai dengan perkembangan teknologi dan sosial, meningkatnya

persaingan dalam negara bersangkutan atau antar negara, dan keinginan

akan kebebasan dan demokrasi. Organisasi bisnis sedang mencari teknik,

program, visi dan pimpinan yang dapat menyesuaikan dengan tingkat

perubahan yang kompleks tersebut.

Keberhasilan pada suatu perusahaan adalah tergantung pada suatu

perusahaan tersebut dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) yang

dimiliki. Pengelolaan SDM yang dilakukan perusahaan adalah bertujuan

untuk memiliki SDM yang berkemampuan tinggi apalagi dalam dunia

perekonomian yang sedemikian cepat perubahannya. Perencanaan secara

efisien, pengorganisasian yang sistematis, pengarahan pekerja secara efektif,

serta penggunaan metode, teknik dan gaya manajemen baru yang sesuai

dengan tuntutan zaman, pekerja dan misi, merupakan hal-hal yang dapat

memicu peningkatan produktivitas. Oleh karena itu, perusahaan melakukan

berbagai usaha untuk merekrut, mendidik dan mengeluarkan kebijakan yang

ditujukan untuk memperoleh tenaga kerja yang potensial. Perusahaan juga

harus menciptakan kondisi yang seimbang antara pencapaian tujuan

perusahaan dan pencapaian tujuan individual karyawan-karyawannya.

Pelayanan kesehatan pada masa kini sudah merupakan industri jasa

kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap

penerima jasa pelayanan kesehatan. Tuntutan kebutuhan pelayanan

kesehatan termasuk pelayanan keperawatan terus meningkat baik dalam

aspek mutu maupun dalam ruang lingkup pelayanan. Hal ini disebabkan

meningkatnya kesadaran masyarakat secara umum, peningkatan ekonomi

masyarakat, serta bertambahnya kompleksitas masalah yang dihadapi.

Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM Bogor) yang

(24)

untuk melakukan pengembangan pelayanan dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanannya, serta produktivitas kerja karyawannya sesuai dengan

visi misi rumah sakit, seiring dengan perkembangan zaman, serta adanya

peningkatan pengetahuan yang pesat selama ini.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), maka status

rumah sakit kini berubah menjadi BLU. RSMM sebagai salah satu rumah

sakit rujukan nasional juga tidak akan terlepas dari perubahan tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Menkes No 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal

26 Juni 2007 tentang Penetapan 15 UPT Vertikal Menjadi Pusat Pelayanan

Kesehatan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), RSMM termasuk salah satu

diantaranya. Oleh sebab itu dalam upaya memberikan pelayanan yang

berkualitas, RSMM dituntut untuk membenahi semua aspek yang

berhubungan dengan pelayanan kesehatan, termasuk produktivitas kerja

karyawan.

Penerapan PPK-BLU memberikan fleksibilitas pada rumah sakit

untuk menggunakan langsung pendapatannya untuk membiayai kegiatan

operasional, fleksibilitas juga diberikan dalam hal pengelolaan belanja, serta

pengadaan barang dan jasa. Sehingga diharapkan instansi yang telah

menerapkan PPK-BLU dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya

untuk meningkatkan pelayanan yang diberikan dengan kualitas dan

kuantitas yang telah distandarkan oleh departemen terkait untuk

menjalankan praktik bisnis yang sehat.

Mengantisipasi perubahan tersebut, maka tuntutan akan

produktivitas kerja karyawan akan semakin meningkat. Pihak rumah sakit

senantiasa berusaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan seiring

adanya perubahan status rumah sakit menjadi Badan Layanan Umum

(BLU).

Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terkait dengan perubahan status

menjadi BLU dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan

(25)

1.2. Rumusan Masalah

BLU pada esensinya adalah instansi pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan

dalam melaksanakan kegiatannya didasarkan pada prinsip produktivitas,

efisiensi, efektivitas. BLU dalam implementasinya menekankan pada pola

pengelolaan keuangan, bukan pada kelembagaannya dan operasionalnya.

Sekalipun demikian, karena pola keuangan yang diatur dalam BLU

dirancang untuk kepentingan peningkatan kinerja, maka pengaturan

PPK-BLU ini berpengaruh kepada struktur organisasi, pengelolaan operasional

RSMM Bogor dan pejabat yang mengelola kegiatan serta keuangan.

RSMM Bogor telah mempersiapkan struktur organisasi yang akan

diusulkan dalam perubahan status RSMM Bogor sebagai landasan

implementasi BLU. Perubahan pengelolaan sistem keuangan yang

pendapatannya berasal dari PNBP yang semula harus disetor ke Kas Negara,

kini dapat digunakan langsung dengan ketentuan terlebih dahulu harus

membuat Rencana Bisnis Anggaran (RBA) sebagai dasar revisi perubahan.

Pada penelitian ini yang dimaksud dengan produktivitas kerja adalah

suatu performance yang merupakan hasil atau keluaran dari sebuah proses.

Perubahan organisasi yang dilakukan oleh pihak RSMM dapat menjadi

evaluasi bagi pihak perusahaan terhadap kerja karyawan dan juga evaluasi

bagi karyawan sendiri sebagai perwujudan untuk peningkatan produktivitas

kerja. Permasalahan-permasalahan yang timbul mengenai produktivitas

kerja karyawan merupakan suatu indikasi bahwa peranan manajemen

sebagai pengelolaan sumberdaya manusia sangatlah diperlukan. Hal ini

merupakan suatu cara dalam rangka meningkatkan suatu produktivitas kerja

karyawan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan

diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi umum struktur organisasi di RSMM?

2. Bagaimana perubahan organisasi yang dilakukan oleh RSMM setelah

(26)

3. Apakah perubahan organisasi yang dilakukan pihak RSMM memiliki

hubungan yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan

dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Mengetahui struktur organisasi RSMM terkait dengan perubahan status

RSMM dari RSJP (Rumah Sakit Jiwa Pusat) menjadi RSMM BLU.

2. Mempelajari perubahan organisasi di RSMM.

3. Menganalisis hubungan antara perubahan organisasi terhadap

produktivitas kerja karyawannya.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, manfaat penelitian ini adalah memperluas wawasan dan

menambah pengalaman dalam mengaplikasikan manajemen perubahan

dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Bagi rumah sakit, penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi perusahaan yang bersangkutan dalam mengevaluasi

dan melakukan perbaikan berkelanjutan terkait dengan pencapaian visi

misi perusahaan.

3. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

bagi pihak yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai manajemen

perubahan yang terkait dengan produktivitas kerja karyawan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian hanya berfokus pada perubahan organisasi yang

dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dalam rangka

meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini melibatkan

karyawan Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor baik staf medik

fungsional maupun struktural. Penelitian ini merupakan implementasi dari

beberapa aspek manajemen seperti Manajemen Sumber Daya Manusia,

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Organisasi

Organisasi (Robbins, 2003) adalah kesatuan (entity) sosial yang

dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk untuk

mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Pengertian organisasi menurut Koontz & O’Donnel dalam Nasution

(1972) adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk

mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal maupun secara

horizontal di antara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, organisasi adalah

hubungan struktural yang mengikat atau menyatukan perusahaan dan

kerangka dasar tempat individu berusaha.

2.2. Perubahan Organisasi

Pada hakekatnya kehidupan manusia dan organisasi selalu bergerak

dan diliputi oleh perubahan secara berkelanjutan. Perubahan organisasi

(Nasution, 2006) merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu

organisasi menuju pada keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan

tersebut dapat terjadi pada struktur organisasi, proses mekanisme kerja,

sumber daya manusia dan budaya. Perubahan adalah membuat sesuatu

menjadi berbeda dan perubahan berarti bahwa kita harus merubah dalam

cara mengerjakan atau berfikir tentang sesuatu.

Karakteristik perubahan menurut Kasali dalam Nasution (2006), yaitu:

1. Bersifat misterius karena tidak mudah dipegang.

2. Memerlukan tokoh terkenal dalam melakukan perubahan.

3. Tidak semua orang bisa diajak melihat perubahan.

4. Perubahan terjadi setiap saat secara kontinu.

5. Ada sisi lembut dan sisi keras dalam perubahan.

6. Membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan.

(28)

korporat.

8. Banyak diwarnai mitos.

9. Perubahan menimbulkan ekspektasi yang dapat menimbulkan getaran

emosi dan harapan.

10.Perubahan selalu menakutkan yang menimbulkan kepanikan.

2.2.1. Jenis Perubahan

Cara bagaimana perubahan terjadi sangat bervariasi, tergantung

pada sifat dan besaran perubahan, serta kondisi lingkungan yang

dihadapi. Pada umumnya ada lima jenis perubahan, yaitu:

1. Perubahan Terencana dan Perubahan Tidak Terencana

Perubahan terencana adalah aktivitas perubahan yang

disengaja atau direncanakan dan berorientasi pada tujuan.

Perubahan organisasional berasal dari keputusan stratejik untuk

merubah cara organisasi mengerjakan usahanya. Perubahan

organisasional dapat diidentifikasi sebagai perubahan produk

atau jasa, perubahan ukuran dan struktur organisasi, perubahan

sistem administrasi dan perkenalan produk baru.

Perubahan tidak terencana merupakan pergeseran aktivitas

organisasional karena adanya kekuatan eksternal yang berada di

luar kontrol organisasi. Determinan dari statu perubahan tidak

terencana dari statu organisasi antara lain karena adanya

pergeseran dalam demografi angkatan kerja, respons terhadap

kecenderungan globalisasi, adanya peraturan pemerintah,

persaingan dan perbedaan kinerja.

2. Perubahan Inkremental dan Fundamental

Perubahan inkremental hampir terjadi dengan sendirinya

dan mencakup banyak situasi yang dihadapi manager, termasuk

didalamnya perubahan metode dan proses kerja, tata letak,

produk baru dan situasi lain di mana orang melihat kelanjutan

dari keadaan lama menuju pada keadaan yang baru. Sebaliknya,

(29)

dan transformasional. Perubahan ini biasanya besar dan secara

dramatis mempengaruhi operasi masa depan organisasi.

3. Tempered Radical Change

Pada dasarnya, perubahan menurut sifatnya dapat dilakukan

melalui cara yang sangat drastis sampai dengan cara melalui

adaptif revolusioner. Strategi perubahan ini merupakan suatu

kontinum dan sifatnya sangat pribadi sampai pada sangat umum.

Bentuk perubahan yang terjadi dapat berupa: (1) Ekspresi diri

yang ditunjukkan secara pelan-pelan, namun dapat

mempengaruhi orang lain (Discruptive Self-Expression), (2)

Upaya pembelaan diri secara lisan untuk mengarahkan perubahan

situasi (Verbal Jujitsu), (3) Upaya untuk merubah sesuatu yang

sudah menjadi kebiasaan sejak lama dan secara kreatif membuka

peluang baru (Variable-Term Opportunism), (4) Perubahan yang

dilakukan dengan membangun kerjasama dengan orang lain,

untuk mendapatkan legitimasi, akses sumber daya dan kontrak,

bantuan teknis, serta dukungan emosional (Strategic Alliance

Building).

4. Perubahan Struktural dan Perubahan Siklikal

Perubahan struktural merupakan suatu perubahan yang

mengakibatkan kenaikan atau penurunan yang menghasilkan

perubahan kualitas, sehingga diperlukan penyesuaian secara

kontinu. Sebagai contoh, teknologi komunikasi semakin canggih

sehingga tidak mungkin mundur kembali.

Perubahan siklikal adalah perubahan yang mengikuti pola

dalam fluktuasinya, kemudian kembali secara reguler pada tahap

sebelumnya. Sebagai contoh perubahan mode sifatnya sementara

dan suatu saat akan kembali pada desain lama.

5. Perubahan Terencana dan Perubahan Darurat

Pendekatan dalam melaksanakan perubahan tergantung

pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan terencana

(30)

dikendalikan. Pendekatan darurat dilakukan melalui pemberian

arah dengan melakukan lima gambaran organisasi yang dapat

mengembangkan keberhasilan perubahan, yaitu: struktur

organisasi, budaya organisasi, organisasi pembelajaran, perilaku

manajerial, serta kekuatan dan politik.

2.2.2. Tipologi Perubahan

Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Nasution (2001)

mengelompokkan perubahan ke dalam tiga kelompok tipologi, yaitu:

1. Adaptive Change

Adaptive Change merupakan perubahan yang paling rendah

tingkat kompleksitasnya, dan ketidakpastiannya. Perubahan ini

menyangkut pelaksanaan perubahan yang sifatnya berulang atau

meniru perubahan dari unit kerja yang berbeda, dan karyawan

tidak merasakan kekuatiran atas perubahan.

2. Innovative Change

Perubahan ini berada di tengah kontinum diukur dari

kompleksitas, biaya dan ketidakpastiannya.

3. Radically Innovative Change

Radically Innovative Change merupakan jenis perubahan yang

paling sulit dilaksanakan dan cenderung paling menakutkan bagi

manajer untuk melaksanakan dan memberikan dampak kuat pada

keamanan kerja karyawan. Perubahan inovatif radikal merupakan

perubahan yang bersifat mendasar dan fundamental dengan

dampak dan resiko yang luas.

Pendekatan sistem Kreitner dan Kinicki (2001) mengemukakan

kerangka kerja perubahan organisasional yang terdiri dari tiga

komponen, yaitu:

1. Inputs, yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman.

(31)

3. , yang terdiri atas tingkat organisasi, tingkat kelompok

dan tingkat individu

2.3. Produktivitas Kerja Karyawan

Pengertian produktivitas menurut Sinungan (2003) yaitu suatu sikap

mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu hari ini lebih baik

daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umar (2003)

menjelaskan bahwa produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan

hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang

digunakan (input), dengan kata lain produktivitas memiliki dua dimensi,

yang pertama yaitu efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk

kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,

kuantitas dan waktu. Efektivitas merupakan ukuran yang memberikan

gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Dimensi kedua yaitu efisiensi

yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi

penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Efisiensi

ini merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan

dengan input yang sebenarnya. Apabila efisiensi dikaitkan dengan

efektivitas, walau terjadi peningkatan efektivitas, efisiensinya belum tentu

meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas produktivitas dapat dirumuskan

(32)

INPUT PROSES PRODUKSI HASIL

KUALITAS KUALITAS KUALITAS

& EFISIENSI & EFEKTIVITAS

[image:32.595.142.504.104.262.2]

PRODUKTIVITAS

Gambar 1. Keterkaitan antara efisiensi, efektivitas dan produktivitas (Umar, 2003)

Definisi produktivitas di atas menjelaskan bahwa diperlukan sumber

daya yang produktif untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Menurut

Dale Timpe dalam Umar (2000) ciri pegawai yang produktif yaitu :

1. Cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat.

2. Kompeten secara profesional.

3. Kreatif dan inovatif.

4. Memahami pekerjaan.

5. Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien.

6. Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti.

7. Dianggap dinilai oleh atasan.

8. Prestasi kerja yang baik.

Menurut Sedarmayanti (2001), untuk mengetahui tingkat produktivitas

kerja karyawan dapat dilakukan melalui pengukuran terhadap

indikator-indikator produktivitas yang meliputi perilaku kerja, minat, pengalaman,

prestasi kerja, tanggung jawab dan motivasi.

Menurut Simanjuntak (1985) faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan, yaitu:

1. Menyangkut kualitas dan kemampuan seorang karyawan yang

dipengaruhi oleh pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental

dan kemampuan fisik.

(33)

a. Lingkungan kerja: tingkat keselamatan dan kesehatan kerja, sarana

dan peralatan produksi, serta suasana dalam lingkungan kerja itu

sendiri.

b. Kesejahteraan: sistem pengupahan dan jaminan sosial, serta jaminan

kelangsungan kerja.

3. Supra sarana yang terdiri dari kebijakan pemerintah, hubungan antara

pengusaha dan pekerja serta kemampuan manajemen perusahaan.

Cara meningkatkan produktivitas menurut Sinungan (2003) yaitu (1)

Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia terletak pada

kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja, serta manajemen

maupun organisasi kerja. Syarat bagi produktivitas perorangan yang tinggi

yaitu kelompok pertama meliputi: tingkat pendidikan dan keahlian, jenis

teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, kemampuan fisik dan

mental dan kelompok kedua mencakup sikap (terhadap tugas) serta teman

dalam satu organisasi, (2) Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk

memperoleh jumlah produksi yang besar, (3) Penggunaan jumlah sumber

daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi yang jauh lebih

besar lagi.

Produktivitas kerja merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan

dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan

konsumen. Produktivitas dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir

pada persepsi pelanggan. Hal ini dapat diimplementasikan interaksi antara

karyawan (pekerja) dan pelanggan yang mencakup (a) ketepatan waktu,

berkaitan dengan kecepatan memberikan tanggapan terhadap

keperluan-keperluan pelanggan, (b) penampilan karyawan, berkaitan dengan

kebersihan dan kecocokan dalam berpakaian, (c) kesopanan dan tanggapan

terhadap keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan (Gaspersz, 2003).

Berarti produktivitas yang baik dilihat dari persepsi pelanggan bukan dari

persepsi perusahaan. Persepsi pelanggan terhadap produktivitas jasa

merupakan penilaian total atas kebutuhan suatu produk yang dapat berupa

(34)

Pengukuran produktivitas tenaga kerja merupakan faktor dominan

karena segala upaya untuk meningkatkan produktivitas harus

memperhitungkan reaksi kemanusiaan tenaga kerja, yaitu kemampuan

berpikir, perubahan emosi dan kemampuan inovatif dari waktu ke waktu,

serta bagaimana tenaga kerja berinteraksi dengan yang lainnya (Ravianto,

1986).

2.4. Badan Layanan Umum (BLU)

Sesuai dengan pasal 1 butir (23) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara disebutkan bahwa Badan Layanan Umum,

yang selanjutnya disebut BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah

yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari

keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip

efisiensi dan produktivitas.

BLU bukanlah merupakan suatu bentuk badan hukum baru dari suatu

unit organisasi pemerintahan. BLU lebih merupakan suatu pola pengelolaan

keuangan yang memberikan keleluasaan atau fleksibilitas dalam

pelaksanaannya dengan meningkatkan pola korporasi pada instansi

pemerintah yang didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas,

sehingga BLU tidak diinterprestasikan sebagai badan-badan yang ada

seperti Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),

Bappenas dan Badan-badan lain.

Hal ini disampaikan pada acara Sosialisasi Badan Layanan Umum dan

Peningkatan Mutu Layanan RSMM pada 1 November 2007.

2.4.1. Karakteristik dan Jenis BLU

Secara spesifik, melalui handouts dalam materi Sosialisasi

BLU dan Peningkatan Mutu Layanan RSMM, karakteristik entitas

Badan Layanan Umum, adalah sebagai berikut:

1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak

(35)

2. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat.

3. Tidak bertujuan untuk mencari laba.

4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan

produktivitas ala korporasi.

5. Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya

dikonsolidasikan kepada instansi induk.

6. Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat

digunakan secara langsung.

7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan

pegawai negeri sipil.

8. BLU bukan subjek pajak.

Apabila dikelompokkan menurut jenisnya, Badan Layanan

Umum terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

1. BLU yang kegiatannya menyediakan barang dan jasa meliputi

rumah sakit, lembaga pendidikan, pelayanan lisensi, penyiaran

dan lain-lain.

2. BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau kawasan meliputi

otorita pengembangan wilayah dan kawasan ekonomi terpadu.

3. BLU yang kegiatannya mengelola dana khusus meliputi

pengelola dana bergulir, dana UKM, penerusan pinjaman dan

tabungan pegawai.

2.4.2. Lingkup Keuangan BLU

BLU dihadapkan pada peraturan yang spesifik, berbeda dengan

entitas yang merupakan Kekayaan Negara yang dipisahkan

(BUMN/BUMD). Perbedaan tersebut terletak pada hal-hal sebagai

berikut:

1. BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Kekayaan BLU merupakan bagian dari kekayaan negara/daerah

yang tidak dipisahkan, serta dikelola dan dimanfaatkan

(36)

bersangkutan.

3. Pembinaan BLU instansi pemerintah pusat dilakukan oleh

Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri

yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang

bersangkutan.

4. Pembinaan keuangan BLU instansi pemerintah daerah dilakukan

oleh pejabat pengelola keuangan daerah dan pembinaan teknis

dilakukan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah yang

bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang bersangkutan.

5. Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran

tahunan.

6. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) serta laporan keuangan dan

laporan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan laporan

kinerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah.

7. Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa

layanan yang diberikan merupakan pendapatan negara/daerah.

8. Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai

belanja yang bersangkutan.

9. BLU dapat menerima hibah atau sumbangan dari masyarakat

atau badan lain.

10.Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU

diatur dalam peratuan pemerintah.

Rumah Sakit yang ingin menjadi Badan Layanan Umum,

antara lain harus memiliki anggaran yang bisa diperoleh dari

pelayanan sebesar 60 persen. Selain itu, Rumah Sakit harus

mempunyai rencana bisnis dan neraca yang siap diaudit. Rumah

Sakit tetap memperoleh subsidi dan menyetor sebagian

pendapatannya ke pemerintah. Perbedaannya adalah Rumah Sakit

menjadi lebih mandiri dan boleh menerima bantuan atau hibah dari

(37)

Badan Layanan Umum diharapkan bukan hanya mampu

melayani masyarakat tetapi pelayanan masyarakat dapat ditingkatkan

dengan cara yang profesional, efektif dan efisien oleh pengelola unit

tersebut dengan otonomi pengelolaan yang akan diberikan.

2.5. Penelitian Terdahulu

Muklir, Ismani HP dan Heru Ribawanto (2005) melakukan penelitian

yang berjudul Restrukturisasi Organisasi dalam Rangka Reformasi

Administrasi Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh

Utara Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Berdasarkan penelitian ini,

dimensi reformasi administrasi meliputi aspek struktur, sikap dan perilaku

yang merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembangunan

daerah karena lemahnya kapasitas administratif mengakibatkan program

pembangunan tidak berjalan efektif dan efisien. Penelitian tersebut bertujuan

untuk mendeskripsikan, menganalisis dan menginterprestasikan proses

reformasi struktur organisasi, perubahan sikap dan perilaku aparatur

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam menyikapi otonomi khusus

melalui analisis yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan teknik

pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data

yang diperoleh dianalisis dengan metode analisa data model interaktif. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi yang telah dibentuk lebih

diarahkan pada budaya lokal. Perubahan Struktur organisasi tersebut

mencerminkan semakin tingginya kompleksitas, formalisasi dan sentralisasi.

Sejalan dengan penelitian Muklir, Ismani HP dan Heru Ribawanto,

Fatmasari, Desi (2008) melakukan penelitian yang berjudul Analisis

Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai

(Studi Kasus pada Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian dan Pengembangan

Departemen Kehutanan Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kepuasan pegawai terhadap produktivitas bagian TU pada Puslitbanghut

sesudah adanya perubahan organisasi dan tata kerja, serta untuk mengetahui

penilaian antara pegawai TU dan non TU terhadap produktivitas bagian TU

setelah adanya perubahan organisasi dan tata kerja. Data yang digunakan

(38)

dianalisis dengan menggunakan angka indeks, analisis pebandingan dengan

uji-t rata-rata sampel berpasangan dan uji-t rata-rata sampel independen.

Berdasarkan hasil uji-t rata-rata sampel berpasangan, secara umum kepuasan

pegawai Puslitbanghut mengenai produktivitas TU mengalami peningkatan

(39)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kualitas pelayanan dapat ditingkatkan sesuai dengan visi dan misi

Rumah Sakit sebagai model kemandirian Rumah Sakit Jiwa Pusat (RSJP) di

Indonesia dan perkembangan zaman, serta adanya peningkatan pengetahuan

di bidang keperawatan maka dianggap perlu untuk melakukan

pengembangan pelayanan yang bisa menjadi model dan mandiri.

Pelayanan kesehatan yang awalnya hanya berfokus pada pelayanan

kesehatan jiwa, telah berubah sejak bulan Januari 2002. RSJP telah

menambah jenis pelayanan yaitu NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika

dan Zat Adiktif lainnya). Kemudian RSJP berubah nama menjadi Rumah

Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM Bogor) dengan tujuan untuk

mengurangi persepsi masyarakat tentang Rumah Sakit Jiwa. Pemberian

pelayanan kesehatan masih pada kesehatan jiwa dan NAPZA. Pada tahun

yang sama RSMM Bogor mulai melakukan pengembangan di unit rawat

inap yaitu pelayanan penyakit dalam dan kamar operasi.

RSMM Bogor telah merubah statusnya dari status Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Adanya

perubahan organisasi yang terjadi mengakibatkan suatu pengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan yang secara tidak langsung akan

mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Tujuan perubahan adalah untuk memperbaiki kemampuan organisasi

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, serta

mengupayakan perubahan perilaku karyawan untuk meningkatkan

produktivitasnya. Perubahan harus dilakukan secara hati-hati dengan

mempertimbangkan agar manfaat yang ditimbulkan oleh perubahan harus

lebih besar daripada beban kerugian yang harus ditanggung.

Perubahan organisasi yang dilakukan akan berdampak bagi tingkat

produktivitas kerja karyawan dan dapat dilihat melalui kuesioner yang

(40)

produktivitas kerja karyawan melalui analisis korelasi. Tingkat

produktivitas kerja karyawan diukur dengan menggunakan

indikator-indikator produktivitas menurut Sedarmayanti (2001) yang meliputi perilaku

kerja, minat, pengalaman, prestasi kerja, tanggung jawab dan motivasi.

Jika perubahan organisasi dilakukan dengan baik maka akan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja

karyawan yang tinggi akan berdampak pada produktivitas perusahaan

sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Kerangka pemikiran dari

penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Input

Internal 1.Kekuatan 2.Kelemahan External 1.Peluang 2.Ancaman

Faktor perubahan dalam organisasi:

1. Pengaturan organisasi 2. Pengaturan tujuan 3. Faktor sosial 4. Metode

5. Aspek manusia

Output

1.Tingkat organisasi 2.Tingkat kelompok 3.Tingkat individu

(41)

. Metode Penelitian

3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki

Mahdi Bogor yang berlokasi di Jl. Dr. Sumeru No 114 Bogor.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama bulan Agustus sampai

dengan bulan Oktober 2008.

3.2.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer

dan data sekunder baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Data Primer dikumpulkan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

1. Wawancara, dilakukan dengan pihak manajemen Rumah Sakit

Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, khususnya pada bidang SDM

untuk memperoleh gambaran, serta kejelasan mengenai masalah

yang sedang diteliti.

2. Angket atau Kuesioner, dilakukan dengan membagikan

pertanyaan mengenai bidang yang diteliti kepada para karyawan

Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Kuesioner yang

digunakan berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup yaitu

pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan dalam daftar

pertanyaan dan responden hanya dapat memilih di antara

jawaban yang disediakan. Skor setiap responden diperoleh dari

kuesioner yang telah disebarkan, maka alat ukur yang dipakai

adalah dengan menggunakan skala Likert.

Sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan cara sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan, dilakukan dengan mempelajari dan menelaah

literatur-literatur berupa dokumen-dokumen, catatan perkuliahan,

serta buku-buku teori yang berhubungan dengan topik yang

dibahas.

2. Berbagai Laporan Perusahaan, dilakukan dengan mengacu pada

laporan perusahaan maupun bahan-bahan yang ada di perusahaan

(42)

berhubungan dengan yang dibahas khususnya dengan perubahan

organisasi yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit.

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan kaidah teknik sensus,

yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap unit populasi dihitung

(Nazir, 1988). Adapun jumlah karyawan yang dijadikan responden

adalah sebanyak 50 orang. Hal ini bertujuan agar generalisasi dari

penelitian ini dapat memberikan taraf keyakinan yang tinggi.

3.3. Pengolahan dan Analisis Data 3.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan suatu

pengujian kuesioner yaitu uji validitas dan reliabilitas. Menurut

Singarimbun dan Effendi (1995), uji validitas menunjukkan sejauh

mana alat mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas digunakan

untuk mengetahui tingkat valid suatu butir pertanyaan dalam

kuesioner. Perhitungan nilai korelasi antara data pada masing-masing

pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus teknik korelasi

Product Moment, sebagai berikut :

− − − )] ( )][ ( [ ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n ... (1)

Dimana :

X = skor masing-masing pertanyaan

Y = skor total

n = jumlah responden

r = angka korelasi

Setelah dilakukan uji validitas, maka langkah selanjutnya

adalah uji reliabilitas. Uji keterandalan kuesioner dilakukan dengan

pendekatan internal yaitu pengambilan data dilakukan sekali pada

responden yang karakteristiknya mirip dengan karakteristik

responden yang akan diteliti dan jumlah responden yang dipilih tidak

(43)

reliabilitas ini terdiri dari 43 pertanyaan. Adapun metode yang

digunakan untuk mengukur koefisien kekonsistenan internal adalah

dengan menggunakan Cronbach Alpha ( ).

Rumus Cronbach’s Alpha adalah:

1 1

r

− 2

2

1

1 t

b

k k

σ σ

... (2)

Dimana:

1 1

r = Keandalan instrumen

k = Jumlah butir pertanyaan

2 b

σ = Jumlah ragam butir

2 t

σ = Ragam total

Pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan

bantuan software Microsoft Excel dan software Statictical Product

and Service Solution (SPSS) 15.00 for windows.

3.3.2. Skala Likert

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan secara

kuantitatif. Data yang diperoleh dengan wawancara akan dianalisis

secara kualitatif untuk mendukung data kuantitatif, sedangkan

kuesioner akan dianalisis secara statistik kuantitatif. Setiap jawaban

responden dikuantitatifkan dengan pemberian skor. Data dari

jawaban kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert.

Menurut Kinnear (1988), skala Likert ini berhubungan dengan

pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya

setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik.

Adapun langkah-langkah untuk membuat skala Likert menurut

Umar (2003) adalah :

1. Kumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang

akan diukur dan dapat diidentifikasi dengan jelas (positif atau

(44)

2. Berikan pertanyaan-pertanyaan di atas kepada sekelompok

responden untuk diisi dengan benar.

3. Respon dari tiap pertanyaan dihitung dengan cara menjumlahkan

angka-angka dari setiap pertanyaan sedemikian rupa, sehingga

responden yang berada pada posisi yang sama akan menerima

secara konsisten nilai angka yang selalu sama.

4. Selanjutnya mencari pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat

dipakai dalam penelitian, acuannya adalah :

a. Pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh responden.

b. Pernyataan responden yang tidak menunjukkan korelasi

substansial dengan nilai totalnya.

5. Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk

skala Likert yang dapat dipakai untuk mengukur sikap dan

menjadi dasar pembentukan kuesioner baru untuk pengumpulan

data berikutnya.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk

keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban responden dalam

[image:44.595.203.466.507.643.2]

skala Likert:

Tabel 1. Jawaban Instrumen Skala Likert

Bobot Nilai Keterangan

1 Sangat tidak setuju

2 Tidak setuju

3 Netral

4 Setuju

(45)

3.3.3. Analisis Deskriptif

Statistika deskriptif berusaha menjelaskan atau

menggambarkan berbagai karakteristik data seperti rata-rata, median

maupun variasi data. Kegiatan statistika deskriptif antara lain

menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik. Sebuah tabel

berguna untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel.

3.3.4. Korelasi Rank Spearman

Adapun metode statistika yang digunakan adalah dengan

menggunakan teknik korelasi Rank Spearman. Korelasi ini

digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara

variabel satu dengan lainnya. Khususnya data ordinal yaitu data yang

mempunyai skala pengukuran yang berjenjang.

Rumus korelasi Rank Spearman (Siegel, 1992):

N

-di

6

-1

3 n 1 i 2

N

r

s =

=

………...………... (3)

Apabila dalam perhitungan ditemukan angka kembar, maka

menggunakan rumus: − + = ) )( (

2 2 2

2 2 2 Y X di Y X

rs ... (4)

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi

N = Jumlah sampel penelitian

di = Selisih antara rank X dan rank Y pada

responden ke-i dimana: − − = x T n n X 12 3 2 12 3 x x x t t

T = −

− − = y T n n Y 12 3 2 12 3 y y y t t T

(46)

Keterangan:

T = Faktor koreksi

T = Jumlah berbagai harga T untuk semua kelompok yang

berlain-lainan yang memiliki observasi berangka sama.

Program SPSS 15.00 for Windows melakukan perhitungan

secara otomatis dengan mengacu pada rumus di atas. Komputer akan

mengeluarkan output hasil pengolahan dan dapat langsung dilakukan

analisis serta mengambil keputusan dari output tersebut. Hal yang

telah dianalisis dari output tersebut dapat dilihat melalui nilai

korelasi (nilai rs) dan nilai probabilitasnya.

rs = 1 Hubungan X dan Y sempurna positif (mendekati 1, hubungan

kuat dan positif)

rs = 1 Hubungan X dan Y sempurna negatif

rs = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Keeratan hubungan antara variabel yang satu dengan

variabel lainnya, dapat diketahui berdasarkan koefisien korelasi yang

diperoleh, kemudian diinterpretasikan melalui pedoman yang tertera

[image:46.595.175.452.500.642.2]

di bawah ini :

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2004)

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

H0 : Tidak ada hubungan yang nyata antara perubahan organisasi

dan produktivitas kerja karyawan.

H1 : Terdapat hubungan yang nyata antara perubahan organisasi dan

(47)

Taraf kepercayaan yang digunakan dalam uji signifikansi

adalah 5%. Sedangkan yang menjadi dasar pengambilan keputusan

signifikan atau tidaknya hubungan kedua variabel adalah:

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

3.4. Variabel Penelitian

Variabel dependen (terikat) dengan menggunakan notasi “Y” yaitu

produktivitas kerja karyawan dan variabel independen (bebas) menggunakan

notasi “X” yaitu elemen-elemen yang mempengaruhi perubahan organisasi.

Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Variabel terikat (Y) : Produktivitas kerja karyawan

Variabel bebas (X) : Perubahan organisasi

X1 : Pengaturan organisasi

X2 : Pengaturan tujuan

X3 : Faktor sosial

X4 : Metode

X5 : Aspek Manusia

Hubungan yang terjadi antara masing-masing variabel bebas dengan

variabel terikat dapat dilihat selengkapnya dalam penelitian ini.

(48)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Rumah Sakit

4.1.1. Sejarah Rumah Sakit

Rumah Sakit Jiwa Bogor Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor adalah

rumah sakit tipe A berdasarkan Kep.Men.Kes No. 135/1978 yang

didirikan pada tahun 1882 oleh pemerintah Hindia Belanda yang

dikhususkan untuk pegawai Hindia Belanda yang sakit jiwa dan rumah

kustodial (tahanan). Sebelum ada RSJ, pasien yang mempunyai

gangguan jiwa dirawat di Rumah Sakit Umum, juga di penjara dan

kantor polisi, mereka dikurung bahkan diasingkan. Fasilitas

perawatannya dilengkapi jeruji besi di setiap bangsal dengan pintu besi

yang kuat. Penampungan seperti itu terdapat di Rumah Sakit Cina di

Batavia, Semarang dan Surabaya.

RSJ pertama yang dibangun Pemerintah Belanda adalah RSJ

Bogor. Dokter pribumi pertama yang menjadi direktur RS itu adalah

Dr. Marzoeki Mahdi (1946-1950). Pada masa penjajahan Jepang,

sebagian bangunan RSJ dipakai untuk penampungan tentara Jepang

dan sebagian lain digunakan untuk karantina penyakit menular. Dari

perkembangan ilmu Psikiatri kemudian diketahui bahwa sepertiga dari

pasien gangguan iwa bisa sembuh total, sepertiga lainnya harus

bolak-balik ke Rumah Sakit dan sepertiga lainnya sulit disembuhkan karena

sudah sangat parah.

Pelayanan kesehatan yang diberikan pada awalnya hanya berfokus

pada pelayanan kesehatan jiwa. Pada bulan Januari 2002 Rumah Sakit

tersebut menambah jenis pelayanan, yaitu NAPZA (Narkotika,

Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya). Kemudian RSJP

berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

(RSMM Bogor) dengan tujuan untuk mengurangi persepsi masyarakat

tentang Rumah Sakit Jiwa. Pemberian pelayanan kesehatan masih pada

(49)

mulai melakukan pengembangan di unit rawat inap yaitu pelayanan

penyakit dalam dan kamar operasi. Kapasitas ruang rawat inap saat ini

berjumlah 650 tempat tidur dan jumlah perawat 411 orang

Sesuai dengan misi Rumah Sakit, Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki

Mahdi Bogor merupakan Rumah Sakit pendidikan yang telah menjadi

lahan praktek bagi mahasiswa sejak tahun 1985. Sehingga RSMM

telah mempunyai tim Diklat yang memfasilitasi kegiatan pendidikan

baik bagi mahasiswa yang sedang praktek maupun bagi pengembangan

SDM di RSMM.

Perubahan kebijakan tentang status hukum Rumah Sakit telah

dilakukan oleh pemerintah, maka berdasarkan Surat Keputusan

Menkes No 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007 tentang

Penetapan 15 UPT Vertikal Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan

Badan Layanan Umum (PPK-BLU), RSMM termasuk salah satu

diantaranya. Oleh sebab itu dalam upaya memberikan pelayanan yang

Gambar

Gambar 1. Keterkaitan antara efisiensi, efektivitas dan produktivitas (Umar,    2003)
Tabel 1. Jawaban Instrumen Skala Likert
Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3. Ketenagaan RSMM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.. adalah

Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik pasien dan jenis penyakit, (2) Menganalisis status gizi pasien, (3) Menganalisis kebutuhan

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan penelitian kualitatif, dengan paradigma klasik, jenis metode penelitian field research (studi lapangan) dan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT MATA.. Dr.

pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain, atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung.” Dalam hal ini komunikasi interpersonal yang

Marzoeki Mahdi Bogor meliputi : (1) Tangible (kebesihan dan kenyamanan ruang tunggu, keberihan poli rawat jalan, ketepatan desain dan tata letak poli rawat jalan

Penulis juga memberikan informasi dan edukasi tentang kondisi penyakit DM yang diderita klien dan masalah psikososial ketidakberdayaan yang dialami oleh klien kepada keluarga

Tujuan pembentukan MPKP Jiwa meliputi: menyediakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang berkualitas dan profesional, memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan