Bahan Kimia (Cair & Padat)
beserta Fungsinya
Mei 21, 2013 sirooberry
Tak kenal maka ta’aruf.. Yupss, ini juga yang harus di lakukan oleh orang kimia, selain harus
mengenal alat-alat kimia, kita juga harus mengenal bahan-bahan kimia berikut fungsinya..
Oke deeh, ini saya share beberapa bahan kimia (cair &padat) yang umum harus di ketahui..
Cekidot guys..
1. Asam Sulfat
(H2SO4)
Nama Lain :
ASAM BELERANG , M = 98,1
Zwavelzuur klr air = ∞
Sulfuric acid klr alk = memecah
Schwefelsäure tt = 10, 49 td = 330 (98,3%)
Acide sulfurique
Acidum sulfuricum
A. Sifat – sifatnya :
1. Asam sulfat pekat adalah suatu cairan tak berwarna yang kental dan sangat menarik
air.
2. Asam pekat mengandung 98% H
2SO
4dan mempunyai bd = 1,84. Dalam teknik
dpergunakan derajat Beaume untuk mengukur tingkat kepekatannya :
a.
Asam bilik 50
oBě bd 1,53 62,5%
b.
Asam glover 60
oBě bd 1,7 78 %
c.
Asam belerang Inggris 66
oBě bd 1,84 93-97%
d.
Oleum (larutan SO
3dalam H
2SO
4) mungkin mengandung hingga
100% SO
3bebas (dengan 45% bd 1,97 asampirosulfat)
4. Zat – zat organic diperarangnya, asam pekat panas bersifat pengoksid, bila di campur
dengan air maka akan menghasilkan kalor yang besar (pembentukan hidrat), selalu
asam sedikit demi sedikit ditambahkan pada air menghasilkan asam keras.
B. Cara Membuatnya :
Dari SO
2(S di baker atau ZnS, FeS dipaggang)
1. Proses bilik – timbale, asam tidak murni, hingga 64% lebih murah daripada
2. Proses – kontak, asam pekat, gas – gas harus dimurnikan
C. Kegunannya :
1. Dalam teknik (pupuk buatan, asam chloride, asam sitrat, memurnikan minyak tanah,
zat-zat warna, peletus-peletus dll)
2. Dalam kimia orgaik (pembuatan ester-ester, eter-eter dll
3. Sebagai pengering di laboratorium
4. Sebagai pereaksi di laboratorium.
2. Asam Klorida
(HCl)
Nama Lain:
ASAM CHLORIDA M = 36,47
Zoutzuur, chloorwatercroofzuur klr air = 82,3/56,1 (10
oC)
Hydrochloric (muriatic) acid klr alk = 327 ml gas
Salzsäure dl et = + (mudah larut)
Acide chlorhidrique tt = -112 (cair) td = -83,7 (gas)
Acidum hydrochloricum
A. Sifat – sifatnya :
1.
Asam chloride adalah larutan HCL dalam air (cair)
2.
Asam pekat mengandung 38% HCL (bdnya 1,19) dan mengeluarkan asap putih
3.
Merupakan asam tak murni yang berwarna kuning dikarenakan adanya besi dan zat –
zat organik
5.
merupakan asam kuat sehingga timbale dapat larut
6.
Puncak titik didihnya 20,24% pada 110
oC
7.
Udara yang mengandung 0,004% tidak berdampak pada pernafasan
8.
% HCL = (bd – 1) x 200
B.
Cara Membuatnya :
1. Menurut Leblane :
NaCl + H
2SO
4-> NaHSO
4+ HCL (derajat panas sedang)
NaHSO
4+ NaCL -> Na
2SO
4+ HCL (derajat panas tinggi)
Gas dilarutkan dalam air dalam suatu bejana – bejana kecil menurut cara Arus
lawan (Van Oss I, fig 35,36)
2. Dengan mereaksikan Cl
2dan H
2dalam tabung dari kwarsa pada suhu 600
oC
3. Dimasukkan ke dalam suatu tabung yang mngandung kekas yang berpijar yang
dialirkan uap air dan chlor
2H
2O + 2CL
2+ C -> 4HCL + CO
2C. Kegunaannya :
1.
Untuk membuat chloride (chlor dibuat dari HCL Deacon)
2.
Dalam perindustrian zat–zat warna (pengchloran, mengikat basa–basa organic dengan
Fe untuk penyusutan)
HCL + 2Fe – >2FeCL
3+ 3H
2(reduksi)
3.
Dalam bidang kimia organic
4.
Sebagai bahan pereaksi di laboratorium penelitian
5.
Dalam bidang kedokteran
3. Asam Nitrat
(HNO3)
Nama Lain :
Salpeterzuur klr air = ∞
Nitric acid klr alk = Memecah
Salpetersäure klr et = + +
Acide nitrique tt = – 42 td = 86
Acidum nitricum bd = 1,502
A. Sifat – sifatnya :
Asam nitrat biasanya mengandung NO
2terlarut, yang terbentuk pada derajat panas agak
tinggi. HNO
3mudah pecah sebagian. Botolnya mengandung uap sawo. HNO
3dapat juga
dipecahkan oleh cahaya, untuk menghindari hal tersebut maka harus di simpan dalam
botol-botol dari kaca yang berwarna. Asam nitrat merupakan asam kuat dan bersifat
pengoksid. Aqua regia : suatu cairan yang berisi satu bagian merupakan cairan asam nitrat
dan tiga bagian lainnya merupakan asam chloride pekat.
B. Cara Membuatnya :
1. Menurut Valentiner :
NaNO
3+ H
2SO
4-> NaHSO
4+ HNO
3(Vakum)
2. Menurut Ostwald :
NH
3+ 2 O
2-> NO + 3H
2O) x 4
(2 NO + O
2-> 2 NO
2) x 2
4 NO
2+ 2 H
2O -> 2 HNO
3+ 2HNO
22 HNO
2-> NO
2+ NO + H
2O
N
2+ O
2-> 2 NO dsb
C. Kegunaannya :
1.
Pada perindustrian kimia organic (zat-zat warna, zat-zat letus dsb)
2.
Sebagai bahan dalam pembuatan pupuk buatan (Ca(NO
3)2.NH
4NO
3dsb)
3.
Pada proses bilik – timbal
4.
Di laboratorium digunakan sebagai pereaksi(sebagai asam pekat)
5.
Sebagai air keras, digunakan untuk membuat agar tembaga menjadi lebih keras.
4. Natrium Klorida
(NaCl)
Nama Lain :
CHLORIDANATRIUM (garam dapur) M = 58,5
Natriumchloride (keukenzout) klr air = 35,7 (0
oC)/39,12
Sodium chloride (common salt) klr alk = – –
Natriumchlorid (Kochsalz) klr et = – –
Chlorure de sodium (sel common) tt = 802 td = 1413
Chloretum natrium bd = 2,165
A.
Sifat – sifatnya :
1.
Merupakan garam murni yang berupa hablur-hablur halus yang berbentuk kubus.
2.
Bersifat dekrepitasi yaitu bila hablur-hablur tersebut dipanaskan maka akan meletus
karena larutan biangnya dalam hablur tersebut tertutup (bukan air hablur)
3.
Pada air laut mengandung lk 3,5% sedangkan pada darah manusia mengandung 0,9%
4.
Garam kasar dapat menarik air karena mengandung garam-garam magnesium.
B. Cara Membuatnya :
1.
Didapat dari air laut (airnya diuapkan atau dibekukan)
3.
Menurut cara Frasch di dapat dengan cara dilarutkan dalam tanah (lihat pada belerang
dan Lihat pada Van Oss I)
C. Kegunaannya :
1.
Dalam perindustrian kimia digunakan sebagai bahan untuk senyawa Na dan Cl
2.
Sebagai bahan untuk membuat sabun halus
3.
Untuk tambahan makanan (7 – 10Kg/orang/tahun)
4.
Sebagai bahan pengawet makanan
5. Natrium Hidroksida
(
NaOH
)
Nama Lain :
HIDROKSIDANATRIUM (soda kaustik) M = 40,0
natriumhydroxyde (caustische soda) klr air = 42(0
oC)/347(100
oC)
sodium hidroxide (cauistic soda) klr alk= + +
Natriumhydrozyd (Aetznatron) klr et = – – – (sukar)
hydrate de sodium tt = 318 td = 1390
hydrasnatricus (ammonia liquida) bd = 2,13
A. Sifat – sifatnya :
1.
Berbentuk butir, sisik dan batang
2.
Merupakan padatan berwarna putih yang dapat menarik air dan CO
23.
Larut dalam air dengan mengeluar banyak kalor
4.
Dapat merusakkan kulit hingga menjadi licin
5.
Lebih murah dibandingkan KOH
6.
Pada lindi – natron pekat : % ≈
oBè
B. Cara Membuatnya :
1.
Dari elektrolisis NaCl
Na
2CO
3+ Ca(OH)
2-> 2NaOH + CaCO
3C. Kegunaannya :
1.
Sebagai bahan untuk membuat sabun
2.
Dalam perindustrian kimia
3.
Sebagai bahan untuk memurnikan minya tanah (untuk menghilangkan zat-zat
asamya)
4.
Untuk membuat rayon viscos (salah satu cara untuk membuat sutera buatan)
5.
Sebagai bahan pereaksi di laboratorium
6. Kalium Dhikromat (K2Cr2O7)
Nama Lainn :
BICHROMATKALIUM, dichromatkalium M = 294,2
kaliumbichromaat klr air = 4,9 (0
o)/102
potassium dichromate klr alk = – – –
Kaliumbichromat klr et = – – –
bichromate de potassium tt = 398 td = (500)
bichromas kalicus bd = 2,69
A.
Sifat –sifatnya :
1.
Hablunya berwarna merah dan bersifat racun sekali
2.
Mudah larut larut di air panas sehingga mudah dihablurkan daripada dengan air
dingin
3.
Pengoksid yang banyak digunakan
4.
Tidak menarik air, kebalikan dari bichromatnatrium
5.
Bersifat asam dalam larutan
6.
Bila ditambahkan dengan H
2SO
4maka akan terbentuk asam bichromat (CrO
3) yang
bersifat oksidator kuat
B.
Cara Membuatnya :
Terbuat dari chromatnatrium (lihat No. 33) yang di buat dari bichromat-natrium dengan
asam sulfat pekat. Kemudian ditambahkan dengan KCl dan bichromatkalium mulai
menghablur.
C.
Kegunaannya :
1.
Dalam penjamakan-chrom (biasanya garam natrium yang lebih murah)
2.
Dalam industri tekstil yang digunakan dalam pencelupan, pencapan tekstil
(pembuatan cap sablon) dan sebagai perekat
3.
Dalam pencetakan untuk membuat klise (chrom-gelatin)
4.
Sebagai bahan untuk pembuata senyawa-senyawa chrom lainnya
5.
Dalam kimia organic diguakan sebagai bahan pengoksid
6.
Sebagai bahan pembersih untuk alat-alat pengukur di laboratorium (10% dari
K
2Cr
2O
7+ H
2SO
4dengan takaran sama banyak dapat menghilangkan lemaklemak
dalam pipet)
7.
Sebagai bahan pereaksi di laboratorium.
7. Kalium Hidroksida (KOH)
Nama Lain :
HIDROKSIDAKALIUM M = 56,1
kaliumhydroxyde klr air = 97(0
o) ; 178
potassium hidroxide klr alk = + +
Kaliumhydroxyd (Aetzkali) klr et = + +
hidrato de potassium tt = 380
oC td = 1320
hydras kalicus bd = 0,815
A. Sifat – sifatnya :
1.
Berbentuk butir, batang dan merupakan padatan putih yang dapat enarik air dan CO
2.
2.
Bila dicairkan maka akan berupa cairan jernih yang menyerupai minyak
3.
Larut dalam air dan mengeluarkan banyak kalor
5.
Lebih kuat dari NaOH
6.
Pada Lindi – kali : % =(bd – 1)
Dan pada lindi – kali pekat % =
oBè
B. Cara Membuatnya :
1.
Elektrolisis KCl (Gambar lihat NaOH)
2.
Garam abu dikaustikkan dengan kapur mati :
K
2CO
3+ Ca(OH) -> 2KOH + CaCO
3C.
Kegunaannya :
1.
Sebagai bahan untuk membuat sabun lunak
2.
Sebagai bahan membuat kaca
3.
Sebagai bahan untuk membyat senyawa kalium dan dalam kimia organic
4.
Dalam laboratorium sebagai bahan pereaksi
8. Natrium Karbonat
Nama Lain :
KARBONATNATRIUM 0 aq 10 aq
natriumcarbonat M = 106,0
sediumcarbonate dl air = 7,1(0)/45,5(100) 21,5(0)/421(100)
Natriumkarbonat dl alk = – – – – – –
carbonat de sodium dl et = – – – – – –
carbonas natrious tt = 851 32,5 – 34,5
bd = 2,059 1,44
A. Sifat – sifatnya :
1.
Soda merupakan karbonatnatrium terhablur
2.
Merupakan hablur-hablur tak berwarna yang bentuknya agak besar
4.
Larutannya dapat bereaksi dengan alkali dan dapat menarik CO
2dari udara sehingga
terbentuk karbonat
5.
Pada udara air-hablur dilepaskan maka menghasilkan soda
6.
Soda kering (gecalcineerde soda atau sodex, soda ash, kalsinierte soda dan sel de
soude) tidak mengandung air hablur, sehingga ongkos pengangkutnya jauh lebih
murah
7.
Soda kering dapat menarik air menjadi Na
2CO
3. 1 aq
B.
Cara Membuatnya :
Menurut Solvay : 2NH
4OH + 2CO
2-> 2NH
4HCO
32NH
4HCO
3+ 2NaCl -> 2NaHCO
3+ 2NH
4Cl
2NaHCO
3 ->Na
2CO
3+ CO
2+H
2O
2NH
4Cl + Ca(OH)
2-> CaCl
2+2NH
3+ 2H
2O
CaCO
3-> CaO + CO
2CaO + H
2O -> Ca(OH)
2Menurut Leblane (tidak di pakai lagi) :
Na
2SO
4+ 4 C -> Na
2S + 4CO
Na
2S + CaCO
3-> CaS + Na
2CO
3C.Kegunaannya :
1. Bahan untuk pembuatan kaca
2. Bahan untuk pembuatan senyawa lain
3. Dalam pabrik sabun (bahan untuk pembuatan serbuk sabun,serbuk cuci)
4. Sebagai bahan pembersih
6. Dalam kedokteran (untuk membersihkan luka bernanah).
9. Kalium Permanganat (KMnO4)
Nama Lain :
PERMANGGANATKALIUM M = 158,0
kaliumpermanganaat klr air = 6,38/32,35(75
o)
potassium permanganate klr alk = Memecah
Kaliumpermanganat klr et = – – –
permanganate de potassium tt = 240
permanganas calicus bd = 2,703
A. Sifat – sifatnya :
1.
Berbentuk hablur-hablur yang berbentuk jarum
2.
Berwarna ungu tua
3.
Jika terkena jari yang basah maka akan berwarna lembayung dan lama kelamaan akan
berwarna sawo
4.
Noda yang dihasilkan dapat dihilangkan dengan hidrosulfit-Na (NaHSO
3)/biosulfit
atau ditionit-Na/hidrosulfat
5.
Larut dalam cuka es, piridina, methanol dan aseton
6.
Dan tidak dapat di saring dengan kertas saring biasa.
B. Cara Membuatnya :
1.
Batu kawi dipanaskan dengan KOH dan dialiri dengan udara. Reaksinya sebagai
berikut :
2MnO
2+ 4KOH + O
2-> 2K
2MnO
4+ 2H
2O
Kemudian manganat yang terbentuk dilarutkan dalam air dan dielektrolisis. Reaksinya
sebagai berikut :
K
2MnO
4-> K + KMnO
4Setelah itu larutan K
2MnO
4tersebut dialiri dengan chlor. Sehingga dihasilkan reaksi
2K
2MnO
4+ Cl
2-> 2KMnO
4+ 2KCl
C. Kegunaannya :
1.
Sebagai bahan pengoksid dalam kimia organic
2.
Di laboratorium (oksidimetri)
3.
Dalam kedokteran sebagai bahan pembasmi kuman penyakit (obat kumur dengan
larutan 0,1%)
4.
Sebagai bahan pemutih (minyak zaitun, bunga karang dan bahan tekstil)
10. Natrium Sulfat (Na2SO3)
Nama Lain :
SULFITNATRIUM M = 252,2
natriumsulfiet klr air = 32,8(0
oC)/196 (40
oC)
sodiumsulphite klr alk = –
Natriumsulfit klr et = –
sulphite de sodium tt = 150 (-7aq), td = Memecah
sulfis natricus bd = 1,561
A. Sifat – sifatnya :
1.
Berupa hablur-hablur yang bersegi banyak
2.
mudah menarik air
3.
Tidak tahan lama, tergantung pada kelembaban udara
4.
Rasanya seperti SO
25.
Netral terhadap PP, karena sering mengandung sedikit soda sehingga reaksinya alkali
6.
Mudah menyusut.
B. Cara Membuatnya :
Sejumlah larutan soda dialirkan SO
2hingga jenuh, sehingga terbentuk hidrosulfitnatrium.
Na
2CO
3+ 2SO
2+ H
2O -> 2NaHSO
3+ CO
2Setelah itu larutan tersebut ditambahkan dengan larutan soda dengan perbandingan 1 : 1,
sehingga reaksinya sebagai berikut :
Na
2CO
3+ 2NaHSO
3-> 2Na
2SO
3+ CO
2+ H
2O
C. Kegunaannya :
1.
Dalam fotograpi, sebagai pembangkit (sebagai pereaksi atau penyusut
2.
Sebagai bahan pemutih selulosa (kotoran dapat direaksikan)
3.
Sebagai antichlor dalam perindustrian kertas dan tekstil
4.
Sebagai bahan untuk membuat ti
sifat-sifat zat kimia
No. Nama Zat Kimia Rumus Sifat Zat
1 Alkohol (etanol) C2H5OH Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
2 Alizarin C14H6O2(OH)2 indikator asam basa. 0,1 gram dalam air. Daerah perubahan antara ph 5,4-6,6 ; warna dari bening ke kuning. 0,1 % dalam etil alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 5,6-7,2; warna dari kuning ke merah. Kristal berwarna kuning
3 Alfa naftol C10H7OH Kristal berwarna kuning
4 Alumunium klorida AlCl3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan terhidrolisa, sangat higroskopis
5 Alumunium nitrat Al(NO3)3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan terhidrolisa, sangat higroskopis
6 Alumunium sulfat Al2(SO4)3.18 H2O Kristal tak berwarna, , larut dalam air dan terhidrolisa
7 Amilum (C6H10O5)n Zat padat putih, indikator untuk yodium
8 Amil alkohol C5H11OH Zat cair tidak berwarna
9 Ammonium dikromat
(NH4)2Cr2O7 Kristal berwarna orange, larut dalam air
hidroksida
11 Amonium klorida NH4Cl Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam salmiak
12 Amonium karbonat (NH4)2CO3 Kristal tak berwarna, larut dalam air
13 Amonium nitrat NH4NO3 Kristal tak berwarna, larut dalam air
14 Amonium molibdat (NH4)2MoO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air, pereaksi untuk ion natrium
15 Amonium oksalat (NH4)2C2O4 Kristal tak berwarna, larut dalam air
16 Amonium sulfat (NH4)2SO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air
17 Amonium tiosianat NH4SCN Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga amonium rodanida
18 Anilin biru C32H25N3Na2O9S3 Fiksatif untuk fungal myelia
19 Anilin klorida C6H5NH3Cl Fiksatif untuk lignin
20 Anilin sulfat (C6H5NH3)2SO4 Zat pewarna pembuluh kayu
21 Arsen trioksida As2O3 Kristal putih, bersifat racun, disebut juga warangan
22 Asam asetat biang CH3COOH Kadar 99-100 % (18 M), BJ: 1,06 zat cair tak berwarna, asam lemah, bau khasyang
merangsang. Asam asetat encer kadarnya 30 % (5 M) BJ:1,04
23 Asam benzoat C6H5COOH Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, sedikit larut dalam air, bahan pengawet
24 Asam borat H3BO3 Kristal berbentuk sisik, sedikit larut dalam air, asam lemah. Larutan 3 % digunakan sebagai antiseptic
25 Asam fosfat H3PO4 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, asam lemah. Kadar 85 % (14,6 M) BJ:1,69
26 Asam klorida HCl Asam klorida pekat kadarnya 36 % (12 M) BJ: 1,18 , tak berwarna, asam kuat. Kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,04. Asam klorida teknis berwarna kuning
27 Asam nitrat HNO3 Asam nitrat pekat kadarnya 65 % (14 M) BJ 1,39 . zat cair tak berwarna, asam kuat, oksidator. Asam nitrat encer kadarnya 9 % (3 M) BJ: 1,05. Asam nitrat berasap kadarnya 99 % (21 M) BJ: 1,51
29 Asam salisilat C6H4(OH)(COOH) Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, larut dalam alkohol, menyublim bila dipanaskan. Mempunyai sifat antiseptic
30 Asam sitrat C3H4(OH)(COOH). 3 H2O
Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan pada pembuatan limun
31 Asam sufat H2SO4 Asam sulfat pekat kadarnya 96 % (18 M) BJ:1,84. Zat cair tak berwarna, kental, bersifat higroskopis, oksidator, asam kuat. Asam sulfat encer kadarnya 25 % (3 M) BJ: 1,18
32 Asetal dehide CH3CHO Zat cair tak berwarna, berbau khas, berasap, mudah terbakar
33 Aseton CH3COCH3 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, banyak digunakan sebagai pelarut
34 Barium hidroksida Ba(OH)2. 8 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air, larutannya disebutair barit, basa kuat. Pereaksi untuk gas CO2
35 Barium klorida BaCl2.2 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air
36 Barium nitrat Ba(NO3)2 Kristal tak berwarna, larut dalam air
37 Benzena C6H6 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, banyak dipakai sebagai pelarut
38 Besi (II) klorida FeCl2..6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, mudah teroksidasi oleh udara
39 Besi (III) klorida FeCl3.7 H2O Zat padat berwarna coklat, larut dalam air, dan mengalami hidrolisis
40 Besi (III) sulfat Fe2(SO4)3 Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air, mudah teroksidasi oleh udara
41 Besi (II) amonium sulfat
FeSO4.(NH4)2SO4.6 H2O
Disebut juga garam mohr. Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air, lebih sukar dioksidasi daripada FeSO4 , dipakai sebagai pengganti FeSO4
42 Besi (II) sulfida FeS Disebut juga pirit, zat padat berwarna coklat hitam, digunakan pada pembuatan gas H2S
43 Bismuth (II) klorida BiCl3 Zat padat berwarna putih kekuningan larut dalam air, terurai menjadi oksiklorida, dan higroskopik
45 Boraks Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
46 Brom fenol biru C19H10O5SBr4 Indikator asam basa. Zat padat berwarna jingga muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,0 sampai 4,6. Perubahan warna kuning biru-ungu
47 Brom kresol hijau C19H8O5Br2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 3,8 sampai pH 5,4. Perubahan warna dari kuning ke hijau
48 Brom kresol ungu C21H16O5SBr2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna merah muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 5,2 sampai 6,8. Perubahan warna dari kuning ke ungu
49 Brom timol biru C19H30O5Br Indikator asam basa. Zat padat tidak larut dalam air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH 6,0 sampai 7,6 . Perubahan warna dari kuning ke biru
50 Diklorofenol indofenol natrium
C12H6Cl12NO2Na Serbuk berwarna hijau tua, indikator oksidasi-reduksi. Pereaksi untuk vitamin C
51 Dimethil glioksin C4H8O2N2 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol. Pereaksi untuk nikel
52 Butanol C4H9OH Zat cair tak berwarna, mudah terbakar. Banyak digunakan sebagai pelarut
53 Dinatrium hydrogen fosfat
NaHPO4. 7 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air
54 Eosin C20H6O9N2Na2Br2 Serbuk bewarna merah, larut dalam air dan alkohol, larutannya memberikan fluoresensi hijau, sebagai pewarna jaringan hijau
55 Etanol C2H5OH Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95 % berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
56 Etil asetat CH3COOC2H5 Zat cair tak berwarna, berbau esen, digunakan sebagai pelarut
Sebagai zat pendingin dan pembius local
58 Fenol C6H5OH Kristal tak berwarna, larut dalam air, bersifat asam. Digunakan sebagai desinfektan. Jika terkena kulit dapat menyebabkan luka bakar
59 Fenolftalein C20H14O4 Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih, larut dalam alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 8,2 sampai 10,0 dari tak berwarna ke merah
60 Fenil hidrazin HCL C6H4N2H3.HCl Zat padat berwarna kuning, sebagai pereaksi sakarida yang memberikan reaksi osazon
61 Formalin HCOH Formalin adalah larutan 40% formaldehid dalam air. Larutan 5% digunakan untuk keperluan biologi (mengawetkan hewan dan tumbuhan)
62 Floroglusional C6H6O3.2 H2O Zat padat berwarna putih, digunakan sebagai pereaksi lignin dan pentose
63 Galaktosa C6H12O6 Zat padat berwarna putih, larut dalam air
64 Glukosa C6H12O6 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga dekstrosa
65 Glukosa fosfat C6H13O9P Digunakan pada reaksi biokimia
66 Gliserin C3H5(OH)3 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, dipakai untuk keperluan kosmetik dan bahan peledak
67 Hydrogen peroksida
H2O2 Zat cair tak berwarna, larut diperdagangkan dengan kadar 35%. Bersifat mudah terurai
68 Kadmium klorida CdCl2.2 ½ H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak digunakan untuk fotografi
69 Kadmium sulfat CdSO4.2 2/3 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, bersifat higroskopik
70 Kalium dikromat K2Cr2O7 Zat padat berwarna jingga, larut dalam air, digunakan sebagai indicator
71 Kalium
heksasianoferat (II)
K4Fe(CN)6.3 H2O Kristal berwarna kuning, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (III)
72 Kalium
heksasianoferat (III)
K3[Fe(CN)6] Kristal berwarna merah, larut dalam air, pereaksi untuk ion besi (II)
Digunakan antara lain pada pembuatan sabun
74 Kalium bromida KBr Kristal tak berwarna, larut dalam air
75 Kalium klorat KClO3 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dipakai sebagai bahan untuk membuat gas oksigen di laboratorium
76 Kalium klorida KCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air, digunakan pada pembuatan KOH
77 Kalium kromat K2CrO4 Kristal berwarna kuning, larut dalam air
78 Kalium natrium tartrat
KNaC4H4O6.4 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Seignette/Rochele
79 Kalium nitrat KNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air, disebut juga sendawa cili. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk, bahan peledak, petasan dan kepala korek api
80 Kalium permanganat
KMnO4 Kristal yang berwarna ungu kehitaman, larut dalam air dengan warna ungu, digunakan sebagai oksidator
81 Kalium sianida KCN Zat padat berwarna putih, higroskopik, larut dalam air. Bersifat racun keras. Digunakan antara lain sebagai campuran bahan penyeduh
82 Kalium sulfat K2SO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air. Digunakan antara lain sebagai campuran pupuk
83 Kalium tiosianat KSCN Disebut juga kalium rodanida. Kristal tak berwarna, larut dalam air, dengan ion besi (III) menjadi merah
84 Kalium iodide KI Kristal tak berwarna, bila lama kena udara berubah menjadi kuning. Larut dalam air, digunakan untuk membuat larutan yodium
85 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, larutannya disebut air kapur. Berubah menjadi keruh bila kena udara
86 Kalsium karbonat CaCO3 Batu kapur atau batu pualam terdapat di alam, dengan larutan HCl menghasilkan gas CO2
87 Kalsium klorida CaCl2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, bersifat higroskopik
pengering
89 Kanada balsam Perekat kaca, mempunyai indeks bias sama dengan kaca
90 Kaolin H2Al2Si2O8.H2O Zat padat berwarna putih. Bahan untuk membuat porselen. Tidak larut dalam air, asam dan alkali
91 Kalsium hipoklorit Ca(ClO)2 Serbuk berwarna putih, bersifat oksidator. Banyak digunakan sebagai bahan pemutih dan untuk membuat Cl2
92 Karbon disulfide CS2 Zat cair tidak berwarna, berbau belerang, mudah terbakar, bersifat racun. Digunakan sebagai pelarut minyak, lemak, karet dan resin
93 Karbon tetraklorida CCl4 Zat cair tidak berwarna, berbau khas, sebagai pelarut minyak/lemak, tidak dapat dibakar
94 Kertas indikator universal
Indikator asam basa yang dapat menunjukkan pH antara 1-11
95 Klorobutol CCl3.C(CH3)2OH Kristal berwarna putih, bau dan rasanya seperti kamfer. Memperlambat gerakan mikro organism dan antiseptic
96 Kloroform CHCl3 Zat cair tak berwarna, berbau khas, rasanya manis. Digunakan sebagai pelarut terutama untuk minyak. Bersifat bius
97 Kobalt (II) klorida CoCl2.6 H2O Kristal bewarna merah, yang anhydrous berwarna biru. Bersifat agak higroskopik, larut dalam air
98 Kobalt (II) nitrat Co(NO3)2.6 H2O Zat padat bewarna merah, larut dalam air dan alkohol. Larutan 0,5% dipakai sebagai penawar keracunan HCN
99 Kolkhisin C22H25ON6 Serbuk berwarna kuning muda, alkaloid, pahit dan sangat beracun
10 0
Kongo merah C32H22O6N6S2Na2 Serbuka berwarna merah coklat. Indikator asam basa. Daerah perubahan warna antara pH 3,0 sampai pH 5,0. Perubahan dari biru ungu ke merah
10 1
Krom (III) klorida CrCl3.6 H2O Zat padat berwarna hijau kehitaman, sangat higroskopik larut dalam air
10 2
Krom (III) nitrat Cr(NO3)3.9 H2O Kristal berwarna merah ungu, larut dalam air dan alcohol
3
10 4
Ksilena C6H4(CH3)2 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, dipakai sebagai pelarut dan membersihkan lensa mikroskop
10 5
Lakmus Indikator asam basa. Zat padat berwarna biru, hanya sebagian larut dalam air. Dalam asam berwarna merah, dalam basa berwarna biru
10 6
Magnesium klorida MgCl2.6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, sangat higroskopik
10 7
Magnesium sulfat MgSO4.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga garam inggris
10 8
Mangan dioksida MnO2 Disebut juga batu kawi. Zat padat berwarna hitam, oksidator. Digunakan antara lain pada pembuatan batu batere
10 9
Mangan sulat MnSO4.4 H2O Kristal yang berwarna merah muda, larut dalam air
11 0
Methanol CH3OH Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, bersifat racun, sebagai pelarut
11 1
Metilen biru C16H18N3CIS.3 H2O Indikator oksidator reduksi. Zat pewarna pada mikroskop. Larut dalam air dan alcohol
11 2
Metil jingga C14H14O3N3SNa Indikator asam basa. Zat padat larut dalam air, tidak larut dalam alkohol. Daerah perubahan warna antara pH 3,1-4,4. Perubahan warna dari jingga ke kuning
11 3
Metil merah C15H15O2N3 Indikator asam basa. Tidak larut dalam alkohol, sedikit larut dalam air. Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
11 4
Metil ungu C31H34N3Cl Kristal berwarna hijau tua, larut dalam air. Indikator asam basa. Daerah perubahan warna antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke kuning
11 5
Naftalena C10H8 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air, mudah menyublim. Disebut juga kamfer
11 6
Natrium asetat CH3COONa.3 H2O Kristal tak berwarna, berbau cuka, larut dalam air. Larutannya bersifat asam.
7 bikarbonat larut dalam air. Digunakan antara lain untuk mengembangkan adonan roti
11 8
Natrium bromida NaBr Kristal bewarna putih, larut dalam air
11 9
Natrium
dihidrogenfosfat
NaH2PO4.H2O Zat padat bewarna putih dan larut dalam air
12 0
Natrium fosfat Na3PO4.12 H2O Disebut juga tritanium fosfat. Kristal tak berwarna, larut dalam air
12 1
Natrium hidroksida NaOH Zat padat bewarna putih, bersifat higroskopik. Larut dalam air, basa kuat. Digunakan dalam industry sabun, tekstil, dan kertas
12 2
Natrium karbonat Na2CO3.10 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, larutannya bersifat basa. Banyak digunakan dalam industry sabun, kaca, dan zat warna
12 3
Natrium klorida NaCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam dapur
12 4
Natrium nitrat NaNO3 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut juga garam Cili, digunakan sebagai pengawet daging
12 5
Natrium oksalat Na2C2O4 Zat padat berwarna putih, larut dalam air
12 6
Natrium peroksida Na2O2 Zat padat berwarna kuning, bereaksi dengan air. Mudah terurai dalam udara, dan oksidator
12 7
Natrium silikat Na2SiO3 Disebut juga air kaca natron. Digunakan antara lain sebagai bahan perekat, pengawet telur, dan pengisi pada sabun
12 8
Natrium sulfat Na2SO4.10 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air. Disebut juga garam glauber, digunakan pada industri tekstil, kaca, dan pabrik kertas
12 9
Natrium sulfida Na2S.9 H2O Kristal tak berwarna, menjadi kuning bila kena udara atau cahaya. Larut dalam air
13 0
Natrium sulfit Na2SO3.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, reduktor. Digunakan pada pembuatan SO2
13 1
Natrium tetraborat Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk menguji ion logam
2 menyerap kalor, disebut juga garam hipo
13 3
Nikel sulfat NiSO4.7 H2O Zat padat hijau muda, larut dalam air, dipakai antara lain untuk penyeduhan
13 4
Perak asetat AgC2H3O2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air
13 5
Perak nitrat AgNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air. Sensitif terhadap cahaya, disimpan dalam botol
13 6
Pirogalol C6H3(OH)3 Kristal putih, digunakan untuk menentukan kadar oksigen
13 7
Raksa (I) klorida Hg2Cl2 Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, bersifat racun. Disebut juga kalomel
13 8
Raksa (II) klorida HgCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, racun keras, disebut juga sublimat
13 9
Raksa (II) nitrat Hg(NO3)2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, bersifat racun
14 0
Raksa (II) oksida HgO Zat padat berwarna merah. Bersifat racun, bila dipanaskan terurai menjadi raksa dan gas oksigen
14 1
Seng klorida ZnCl2 Kristal berwarna putih, larut dalam air
14 2
Seng sulfat ZnSO4.7 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
14
3 Stronsium klorida SrCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
14 4
Sudan III C22H16N4O Serbuk berwarna merah coklat, tidak larut dalam air, larut dalam kloroform dan asam asetat glacial, untuk menguji lemak
14 5
Tembaga (II) asetat Cu(C2H3O2)2.2 H2O Serbuk berwarna hijau tua, larut dalam air dan terhidrolisa
14 6
Tembaga (II) klorida
CuCl2.2 H2O Kristal berwarna biru kehijauan, larut dalam air
14 7
Tembaga (II) karbonat
CuCO3 Kristal berwarna biru, sukar larut dalam air, dalam ammonia membentuk senyawa kompleks
14 8
Tembaga (II) oksida CuO Zat padat berwarna hitam
9 terusi. Bila dipanaskan menjadi putih membentuk garam anhydrous. Berguna untuk membuat larutan benedict dan fehling
15 0
Timah (II) klorida SnCl2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
15 1
Timbal (II) sulfat PbSO4 Serbuk berwarna putih, sukar larut dalam air
15 2
Timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan terhidrolisa
15 3
Toluena C6H5CH3 Zat cair tak berwarna, sukar larut dalam air
15 4
Iodium I2 Zat padat berwarna hitam mengkilap, mudah menyublim, warnanya ungu. Larut dalam KI, CHCl3, dan CCL4
15 5
Urea CO(NH2)2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air. Digunakan sebagai pupuk
156 Asam Semut HCOOH Zat cair yang tidak berwarna, berbau tajam/menyengat, dapat larut sempurna dengan air
157 Natrium Nitrit NaNO2 Zat cair tidak berwarna,bersifat toksin bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan
158 Uranil Asetat UO2(CH3COO)2 Zat berwarna kuning, Digunakan dalam proses pewarnaan
159
Asam Aspartat C4H7NO4
Massa molekul 133,10g mol-1 Titik lebur 270-271 °C
Massa jenis 1,23 g cm-3 Titik isoelektrik 2,77 pKa 1,95
9,66
160
Asam Adipat C6H10O4
Massa molar 146,141446 g/mol Penampilan Kristal putih
161
Asam Hipurat C9H9NO3
Massa molar 179,17 g/mol Titik leleh 187 - 188 °C
Titik didih 240 °C (dekomposisi)
162
Asam Folat C19H19N7O6
Massa molar 441.4 g mol−1 Penampilan bubuk krital berwarna oranye-kekuning-kuningan
Titik leleh 250 °C (523 K), decomp. Kelarutan dalam air 0.0016 mg/ml (25 °C) Keasaman (pKa) 1st: 2.3, 2nd: 8.3
163
Asam Fumarat C4H4O4
Massa molar 116,07 g/mol Penampilan Putih padat Densitas 1,635 g/cm³, padat Titik leleh 287 °C
Kelarutan dalam air 0,63 g/100 mL Keasaman (pKa) pka1 = 3,03, pka2 = 4,44
164
Asam Glutamat C5H9NO4
Massa molekul 147,13g mol-1 Titik lebur 247-249 °C
Massa jenis 1,538g cm-3 Titik isoelektrik 3,22 pKa 2,16
9,58
165
Asam Glioksilat C2H2O3
Massa molar 74,04 g mol-1 Densitas g cm-3
Titik leleh -93 °C Titik didih 111 °C
166
Asam Maleat C4H4O4
Massa molar 116,1 g/mol Penampilan putih padat Densitas 1,59 g/cm³, padat Titik leleh 131-139 °C terurai Titik didih 135 °C terurai
Kelarutan dalam air 78 g/100 ml (25 °C) Keasaman (pKa) pka1 = 1,83, pka2 = 6,07
167
Asam Klorogenat C16H18O9
Massa molar 354.31 g/mol Densitas 1.28 g/cm3 Titik leleh 207 - 209 °C
168
Asam propanadioat C3H4O4
Massa molar 104,03 g/mol Densitas 1.619 g/cm3, padat Titik leleh 135-136 °C (408-409 K) Titik didih Terurai
169
asam tosilat C7H8O3S
Massa molar 172,20 g/mol 190,22 g/mol (monohidrat)
Penampilan padatan tidak berwarna (putih)
Titik leleh 106-107 °C 103-106 °C (monohidrat)
Titik didih 140 °C pada 20 mmHg Kelarutan dalam air 67g/100 ml Keasaman (pKa) -2,8
170
Asam Pantotenat C9H17NO5
SMILES CC(C)(CO)[C@@H] (O)C(=O)NCCC(=O)O
Massa molar 219.23 g mol−1
171
Asam Salisat C7H6O3
Massa molar 138,12 g/mol Densitas 1,44 g/cm3 Titik leleh 159 °C
Titik didih 211 °C (2666 Pa)
Kelarutan dalam kloroform, etanol, metanol kloroform 0,19 M; etanol 1,84 M; metanol 2,65 M [1]
172
Asam Sulfit H2SO3
Massa molar 82,07 g/mol Klasifikasi EU Korosif(C) Titik nyala Tak ternyalakan
173
Asam Sinamat C9H8O2
Massa molar 148.17 g/mol Penampilan kristal
Densitas 1.2475 g/cm3 Titik leleh 134 °C Titik didih 300 °C
Kelarutan dalam air 0.4 g/L
Kelarutan dalam chloroform, ethanol, methanol kloroform 0.93 M, etanol 0.86 M, metanol 1.1 M Solubility of cinnamic acid in non-aqueous solvents
Keasaman (pKa) 4.44 Klasifikasi EU Irritant (Xi) Titik nyala >110 °C
174
Asam Trikloroasetat CCl3COOH
Massa molar 163.4 g/mol
Densitas dan fase 1.63 g/cm3, padatan Titik lebur 57 °C
Titik didih 196 °C
175
Asam
p-toluenasulfonat C7H8O3S
Massa molar 172,20 g/mol 190,22 g/mol (monohidrat)
Penampilan padatan tidak berwarna (putih)
Titik leleh 106-107 °C 103-106 °C (monohidrat)
Titik didih 140 °C pada 20 mmHg Kelarutan dalam air 67g/100 ml Keasaman (pKa) -2,8
176
Asam Armstrong C10H8S2O6 Massa molar 288,299 g/mol Bahaya utama korosif
177
Kalsium Hidroksida Ca(OH)2
Berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih Pada 512 °C,[1], kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air.
178
Litium
diisopropilamida C6H14LiN
Massa molar 107,1233 g/mol Densitas 0,79 g/cm³
Kelarutan dalam air Bereaksi dengan air Keasaman (pKa) 34
Bahaya utama korosif
179 Litium
bis(trimetilsilil)amida C6H18LiNSi2
Massa molar 167,326 g/mol Bahaya utama mudah terbakar
180 Aluminium oksida Al2 O3 insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.
keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
181 Aluminium oksida Al2 O3 insulator (penghambat) panas dan listrik yang baik.
keras, sehingga digunakan sebagai bahan abrasif.
182 Aluminium hidroksida
Al (OH)3 -merupakan senyawa amfoter.
-Titik lebur=300 °C, 573 K, 572 °F
- merupakan iritant.
183 Amonium bikarbonat
NH4 HCO3 Titiklebur=107,5 º F,
Pada suhu kamar berupa kristal putih.
-berupa gas dengan bau menyengat yang khas
-bersifat basa yang kuat.
185 Barium sulfat BaSO4 adalah kristal putih solid yang tidak larut dalam air
TL=1580 ° C, Td=1600 ° C
186 Barium kromat BaCrO4 Berupa bubuk kuning berwarna kuning.
tidak larut dalam air , tetapi larut dalam asam.
zat pengoksidasi yang beracun dan dapat menyebabkan iritasi.
187 Barium iodida Bai 2 TL=711 ° C (anhidrat) dan 740 ° C (dihidrat)
berupa kristal putih (anhidrat) dan kristal tak berwarna (dihidrat)
merupakan senyawa beracun.
188 Berilium klorida BeCl2 Berupa kristal kuning
TL=399 ° C,, Td=399 ° C,
digunakan sebagai katalis dalam beberapa reaksi organic.
189 Berilium fluorida BEF2 Berupa gumpalan berwarna putih
sangat beracun dan larut dalam air.
TL=554 ° C,, Td=1169 °C,
190 Berilium hidrida BeH2 Berupa Amorphous putih dan kristal heksagonal
TL=250 ° C dengan decomp.
191 Berilium hidroksida Be (OH)2 adalah amfoter hidroksida , larut baik dalam asam dan basa.
berupa padatan putih.
zat karsinogenik.
Zat beracun dan mudah terbakar.
Bereaksi hebat dengan air
TL=480°C , Tl=590 ° C
193 Berilium nitrat Be (NO3)3 Berupa padatan putih kuning.
Zat beracun , dan merupakan iritan dalam dosis kecil.
TL=60°C, Td=100 ° C
194 Berilium sulfat BeSO4 putih solid
merupakan senyawa yang Sangat beracun.
TL=110 ° C (tetrahydrate,-2H 2 O) ,400 ° C (dihidrat).
195 Boron trioksida B2 O3 berwarna putih kaca padat.
TL=450 ° C (trigonal) ,510 °C (tetrahedral).
menyebabkan iritasi tingkat 2.
196 Boron triklorida B Cl3 Berupa Gas tak berwarna
TL=-107.3 °C, Td=12.6 °C
Senyawa korosif dan sangat beracun.
197 Asam Propionat C2H5COOH Zat cair tidak berwarna, larut sempurna dalam air, dapat bereaksi dengan alkohol
198
Asam Stearat CH3(CH2)16COOH
Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air, digunakan untuk pembuatan lilin
199 Kalium besi (III) sianida
K3Fe(CN)6 Zat berbentuk kristal merah, larut dalam air, tidak dapat menyala. Titik lebur 300˚C
200 Besi (II) sulfat FeSO4 Zat Kristal berwarna biru/hijau atau putih, tidak dapat menyala, titik didih 70°C-400°C
Karena maltosa adalah disakarida, maka sifat-sifat dari maltosa yang bisa ditemukan adalah
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Mengalami hidrolisis seperti yang telah disebutkan, yaitu memecah menjadi dua
monosakarida sejenis atau bahkan berbeda jenis.
2. Dapat larut di dalam air.
3. Memiliki rasa manis meski memang tidak semanis fruktosa.
4.
Merupakan gula pereduksi bersama dengan laktosa, sementara sukrosa tidak termasuk
di dalam gula pereduksi. Maltosa dikatakan sebagai gula pereduksi karena memang
diketahui mampu mereduksi larutan Fehling yang dipicu oleh adanya sisa satu gugus
hemiasetal bebas oleh maltosa dan laktosa yang disebut juga dengan istilah gugus
pereduksi. Sedangkan untuk sukrosa, pembentukannya memang ada gugus hemiastal
yang terlibat berikut juga hemiastal fruktosa sehingga gugus pereduksi tidak dimiliki
oleh sukrosa.
Manfaat sukrosa dalam pangan:
1. fermentasi: pembuatan roti dan pakan ternak
2. brown sugar: kristal gula putih diberi perlakuan dengan malase
3. gula bubuk: bubuk sukrosa yang mengandung 3% tepung jagung sebagai “anticaking
agent”
4. gula “fondant”: untuk hiasan kue atau permen: kristal sukrosa yang sangat halus
diselaputi larutan jenuh gula invert, sirup jagung, maltodextrin.
Contoh lain adalah maltosa. Jarang diproduksi oleh tanaman. Maltosa merupakan hidrolisis
tepung oleh enzim beta amilase (bakteri Bacillus), dan merupakan senyawa antara pada
proses fermentasi. Manfaat yang biasa digunakan adalah sirup jagung, dan sebagai kombinasi
pemanis. Pemanis alami tidak dapat didegradasi secara normal oleh tubuh.
Laktosa
Laktosa merupakan disakarida yang pertama kali dikenal oleh manusia. Kelimpahannya ada
di susu sapi/ kambing sebesar 4,5-4,8%. Sedangkan pada susu manusia sekitar 7%, selain itu
juga banyak pada susu fermentasi (yogurt).
Sifat laktosa adalah gula pereduksi, mutarotasi, menghasilkan glukosa dan galaktosa pada
hidrolisis dengan asam/ panas atau laktase (beta galaktosidase). Laktosa merupakan gula
yang paling sukar larut dalam air dan paling tidak manis diantara golongan gula yang lain.
Biasanya digunakan sebagai pembawa pewarna/ pembangkit rasa/ adsorbsi. Jika bereaksi
dengan protein maka akan menghasilkan reaksi pencoklatan.
dan menutup untuk sistem transport. Sedangkan laktosa membuat Ca lebih lama dalam
mengatur tekanan osmosis.
Manfaat lain dari laktosa adalah:
1. sumber karbohidrat utama selama masa pertumbuhan mamalia
2. tidak didapatkan pada makanan fermentasi