• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISA PEMECAHAN MASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISA PEMECAHAN MASALAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PENYAJIAN DATA DAN ANALISA PEMECAHAN MASALAH

A. PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

1. Profil Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Situbondo Nama Instansi : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Situbondo Alamat : Jalan PB. Sudirman No. 1 Situbondo – Jawa Timur

Telp : 0338 – 671916 ; email : dpkd@situbondokab.go.id Visi Misi

Visi :

“Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah yang Dipercaya dan

Dibanggakan Menuju Masyarakat Situbondo yang Beriman, Berkesejahteraan dan Berkeadilan”

Misi :

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan sumber pendapatan asli daerah.

Mengelola Keuangan Daerah secara transparan, tidak boros, Kebutuhan anggaran berdasarkan kinerja ( Performance Budget ) serta mengalokasikan keuangan secara tepat sesuai arah yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Situbondo, sehingga dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat

Mengelola dan menatausahakan barang milik / kekayaan daerah (aset daerah) untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna

(2)

Motto & Maklumat Pelayanan Motto :

MEMBERIKAN PELAYANAN PRIMA DENGAN SETULUS HATI Maklumat Pelayanan :

KAMI SIAP MELAYANI DENGAN SETULUS HATI, TANGGAP, CEPAT DAN AKURAT

2. Kedudukan Tugas Dan Fungsi

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Situbondo merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah di bidang Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pengelolaah Keuangan Daerah dalam melaksanakan tugasnya di bidang teknis administrasi dibina dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah.

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah;

b) Penyusunan program di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah;

c) Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD

d) Pelaksanaan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

e) Penyusunan laporan keuangan yang melaporkan pertanggung jawaban APBD;

f) Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana; g) Pemberian izin dan pelaksanaan pelayanan umum dibidang pendapatan,

(3)

h) Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas dalam lingkup Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah;

i) Pengelolaan urusan ketatausahaan; j) Pelaporan hasil pelaksanaan tugas; dan

k) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati. 3. Struktur Organisasi

Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari :

a) Kepala Dinas; Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi dan pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah.

b) Sekretariat; Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengkoordinasian, penyusunan program dan pelaksanaan evaluasi

penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas. Sekretariat membawahi :

1. Sub Bagian Umum; mempunyai tugas melaksanakan tata usaha umum. 2. Sub Bagian Keuangan; mempunyai tugas melaksanakan administrasi

keuangan Dinas.

3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; mempunyai tugas perencanaan kegiatan, evaluasi dan pelaporan.

c) Bidang Pajak dan Retribusi; Bidang Pajak dan Retribusi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah di bidang pajak dan retribusi. Bidang Pajak dan Retribusi, membawahi :

1. Seksi Pajak Daerah; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pajak dan Retribusi di bidang pajak daerah

2. Seksi Bagi Hasil Pajak; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pajak dan Retribusi di bidang bagi hasil pajak dan tugas

pembantuan di bidang pajak bumi dan bangunan.

3. Seksi Retribusi dan Pendapatan Lain – lain; mempunyai tugas

(4)

d) Bidang Pendataan, Penetapan dan Evaluasi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah di bidang pendataan, penetapan dan evaluasi pajak dan retribusi daerah.Bidang Pendataan, Penetapan dan Evaluasi, membawahi :

1. Seksi Pendataan; mempunyai tugas melkukan pendataan pajak daerah dan retribusi daerah.

2. Seksi Penetapan; mempunyai tugas melakukan penghitungan dan penyiapan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) dan Surat Ketetapan Retribusi (SKR).

3. Seksi Monitoring dan Evaluasi; mempunyai tugas pelaksanaan

pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang monitoring dan evaluasi.

e) Bidang Anggaran mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam

penyusunan kebijakan pengelolaan keuangan daerah, penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD serta penyusunan anggaran dan pembuatan daftar gaji PNS. Bidang Anggaran, membawahi :

1. Seksi Penyusunan Anggaran; mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD, menyiapkan pedoman penyusunanRKA-SKPD/PPKD, menghimpun RKA-SKPD/PPKD dan DPA-DPPA-SKPD yang disampaikan oleh masing-masing SKPD.

2. Seksi Pembinaan Administrasi Keuangan; mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan kebijakan pengelolaan keuangan daerah, pedoman penyusunan RKA-SKPD/PPKD dan DPA-DPPA-SKPD/PPKD, serta bimbingan, pembinaan, asistensi dan konsultasi dalam penyusunan RKA-SKPD/PPKD dan DPA-DPPA-SKPD/PPKD.

3. Seksi Belanja Pegawai; mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran belanja gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan PNSD. f) Bidang Akuntansi, Perbendaharaan dan Asset mempunyai tugas membantu

(5)

1. Seksi Akuntansi dan Pelaporan; mempunyai tugas pelaksanaan

pencatatan, penghitungan, pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

2. Seksi Perbendaharaan; mempunyai tugas pelaksannan penerbitan SP2D, pembinaan penatausahaan pengelolaan keuanganSKPD/PPKD dan pemberian pertimbangan pengelolaan masalah pembendaharaan dan tuntutan pembendaharaan-tuntutan ganti rugi/TPTGR.

3. Seksi Asset Daerah; mempunyai tugas melaksanakan sebagian melakukan mengelola asset daerah terhadap kegiatan di bidang asset daerah.

B. PENYAJIAN DATA

Pengakuan Pendapatan – LRA Pendapatan-LRA diakui pada saat ;

a. Diterima di rekening kas umum daerah; b. Diterima oleh SKPD;

(6)

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep keterukuran dan ketersediaan digunakan dalam pengertian derajat kepastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos pendapatan tersebut akan mengalir ke Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan atau segera dapat digunakan untuk membayar kewajiban pada periode anggaran yang bersangkutan. Konsep ini diperlukan dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan operasional Pemerintah Kabupaten Situbondo. Pengkajian atas keterukuran dan ketersediaan yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang dapat diperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Situbondo.

Pencatatan dari setiap jenis pendapatan dan masing-masing nilai pendapatannya dicatat sampai dengan rincian obyek. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada akun SILPA pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum daerah.

Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan

pengendalian bagi manajemen Pemerintah Kabupaten Situbondo, baik yang dicatat oleh SKPD maupun DPKD.

(7)

dicatat sebagai pendapatan LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya dan akan diinvestasikan kembali dalam bentuk dana cadangan.

C. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Analisa merupakan suatu analisis yang digunakan dalam membedakan sistem pencatatan berbasis akrual yang telah dipakai oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo dalam pelaporan keuangannya, adanya analisis tersebut diharapkan agar bagian yang bertugas di bidang akuntansi dapat lebih memahami lagi apa itu sistem akuntansi berbasis akrual dalam pemerintahan, berikut ini pemaparan serta contoh jurnal yang digunakan dalam pencatatan akuntansi berbasis akrual.

Pencatatan Pengakuan Pendapatan pada Pemerintah Kabupaten Situbondo Pada praktiknya, terdapat tiga kondisi yang mempengaruhi pengakuan Pendapatan-LO, yaitu:

a) Pendapatan-LO diakui sebelum penerimaan kas

b) Pendapatan-LO diakui bersamaan dengan penerimaan kas c) Pendapatan-LO diakui setelah penerimaan kas

Sementara itu, Pengakuan pendapatan-LRA menurut Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAP), menyatakan bahwa pendapatan-LRA sudah bisa diakui apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:

a) Pendapatan kas yang diterima oleh RKUD

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan yang sebagai pendapatan daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUD, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari BUD.

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk diakui sebagai pendapatan daerah.

(8)

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD mengakuinya sebagai pendapatan.

Jurnal pencatatan pendapatan pada SKPD adalah sebagai berikut : 1. Jurnal pencatatan pendapatan sebelum kas diterima

2. Jurnal pencatatan pendapatan diakui bersamaan dengan penerimaan kas 3. Jurnal pencatatan pendapatan setelah penerimaan kas

4. Jurnal pencatan pendapatan tanpa realisasi anggaran 5. Jurnal pencatatan pendapatan yang diterima oleh BUD

Berikut ini merupakan uraian dan contoh jurnal standar terkait pengakuan pendapatan diatas:

1) Jurnal Pencatatan Pendapatan Sebelum Kas Diterima

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan lebih dulu, maka pendapatan LO diakui pada saat terbit dokumen penetapan walaupun kas belum diterima.

Contoh dari jenis pendapatan ini adalah pendapatan bunga dari dana bergulir, yang diakui pendapatannya pada saat perjanjian pinjaman dana bergulir

disepakati. Jurnal standar yang dibuat SKPD untuk mencatat transaksi pengakuan pendapatan sebelum kas diterima, sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Piutang Pendapatan…. xxx

Pendapatan...-LO xxx

Pada saat piutang telah tertagih dan/atau kas telah diterima oleh Bendahara Penerimaan, maka jurnal yang harus dibuat oleh PPK-SKPD sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

(9)

Piutang Pendapatan…. xxx

Sebagai transaksi realisasi anggaran, PPK-SKPD mencatat “Estimasi Perubahan SAL” di debit dan “Pendapatan….-LRA” di kredit, dengan jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Estimasi Perubahan SAL xxx

Pendapatan...-LRA xxx

Pada saat Bendahara Penerimaan melakukan setoran kepada BUD, maka PPK-SKPD akan membuat jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit

RK PPKD xxx

Kas Bendahara Penerimaan xxx

2) Jurnal Pencatatan Pendapatan Bersamaan dengan Penerimaan Kas Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah tidak terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah, dimana penetapan hak pendapatan dilakukan bersamaan dengan diterimanya kas, maka pendapatan LO diakui pada saat kas diterima dan terbitnya dokumen penetapan.

Contoh dari jenis pendapatan ini adalah retribusi pelayanan kepada masyarakat. Jurnal Pendapatan-LO pada SKPD untuk mencatat transaksi pengakuan pendapatan bersamaan dengan penerimaan kas, sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

(10)

Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Pendapatan...-LO xxx

Sebagai transaksi realisasi anggaran, PPK-SKPD mencatat “Estimasi Perubahan SAL” di debit dan “Pendapatan….-LRA” di kredit, dengan jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Estimasi Perubahan SAL xxx

Pendapatan...-LRA xxx

Pada saat Bendahara Penerimaan melakukan setoran kepada BUD, maka PPK-SKPD akan membuat jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit

RK PPKD xxx

Kas Bendahara Penerimaan xxx

3) Jurnal Pencatatan Pendapatan Setelah Penerimaan Kas

Apabila dalam hal proses transaksi pendapatan daerah terjadi perbedaan waktu antara penetapan hak pendapatan daerah dan penerimaan kas daerah, dimana kas telah diterima terlebih dahulu, namun belum dapat diakui sebagai pendapatan karena belum menjadi hak pemda, maka Pendapatan-LO diakui pada saat pendapatan telah menjadi hak pemerintah daerah. Contoh dari jenis

pendapatan ini adalah pendapatan sewa aset daerah.

Jurnal standar yang harus dibuat oleh PPK-SKPD untuk mencatat pada saat penerimaan kas tersebut adalah sebagai berikut:

(11)

Rekening f Debit Kredit Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Pendapatan Diterima di Muka

xxx

Sebagai transaksi realisasi anggaran, PPK-SKPD mencatat “Estimasi Perubahan SAL” di debit dan “Pendapatan….-LRA” di kredit, dengan jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Estimasi Perubahan SAL xxx

Pendapatan...-LRA xxx

Pada saat Bendahara Penerimaan melakukan setoran kepada BUD, maka PPK-SKPD akan membuat jurnal sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit

RK PPKD xxx

Kas Bendahara Penerimaan xxx

Pada saat kewajiban pemerintah telah terpenuhi dan pendapatan sudah menjadi hak dari pemerintah daerah, maka jurnal standar yang harus dibuat oleh PPK-SKPD adalah sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Pendapatan Diterima di Muka xxx

(12)

4) Jurnal Pencatatan Pendapatan Non Kas

Pendapatan-pendapatan yang berasal dari hibah dalam bentuk

bertambahnya aset, pendapatan yang belum direalisasikan. Pendapatan seperti ini tidak akan diposting ke jurnal anggaran karena pendapatan tidak bersifat kas dan bukan merupakan realisasi anggaran.

Contoh, jika dinas kesehatan memperoleh bantuan berupa mobil ambulance dari institusi lain, maka berdasarkan SAP perlakuan akuntansinya adalah dengan mencatat aset berupa “Kendaraan ambulance” di debit dan mencatat “Pendapatan hibah-LO”. Pendapatan Hibah akan diakui ketika Berita Acara Serah Terima atau bukti pendukung lainnya. Berikut ini merupakan jurnal standar atas transaksi diatas:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Aset Tetap-Kendaraan xxx

Pendapatan Hibah…..-LO xxx

5) Jurnal Pencatatan Pendapatan yang Diterima oleh BUD

Pendapatan yang dihasilkan oleh SKPD tidak selalu melewati SKPD atau diterima oleh Bendahara Penerimaan, namun pendapatan tersebut langsung masuk ke Kas Daerah atau diterima oleh BUD. Contoh pendapatan seperti ini adalah pendapatan retribusi parkir berlangganan yang dikelola oleh Dinas Perhubungan. Pengakuan pendapatan di SKPD dapat dilakukan ketika menerima salinan dokumen dari BUD atas penerimaan transfer dari bank. Jurnal standar yang digunakan untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit

RK PPKD xxx

(13)

Tgl Nomor

Rekening Uraian

Re f

Jumlah

Debit Kredit Estimasi Perubahan SAL xxx

Pendapatan...-LRA xxx

Posting ke Buku Besar

Secara berkala, biasanya dalam waktu satu bulan, jurnal khusus

penerimaan kas, jurnal umum lainnya, dan jurnal koreksi yang telah dibuat oleh PPK-SKPD tersebut diposting ke rekening buku besar masing-masing. Jika menggunakan aplikasi SIMDA, prosedur posting dilakukan oleh PPK-SKPD setiap hari.

Referensi

Dokumen terkait

Jika transaksi di atas dicatat sebagai pendapatan, transaksi dicatat pada jurnal umum dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun pendapatan sewa. Penyusunan jurnal penyesuaian

Taman Byodo-in adalah jenis taman surgawi yang merupakan miniatur dari taman gaya Shinden. Pada masa itu gaya tersebut itu sangatlah populer dan mengalami

Sebaliknya, apabila tingkat kecemasan akademik melebihi batas normal bagi seorang siswa maka yang terjadi adalah hilangnya motivasi belajar; timbulnya perilaku prokrastinasi;

Program terpadu P2WKSS telah menunjukan kesuksesannya namun belum merata keseluruh daerah di Indonesia maka dengan itu penulis dalam tugas akhir D3 ini membuat sebuah

Sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan. Seorang pemasar biasanya memperhatikan

Pada proses Open-Hearth ( dapur Siemens Martin ) digunakan campuran besi mentah (pig iron) padat atau cair dengan baja bekas (steel scrap) sebagai bahan isian (charge).. Pada

purulen. 12,13 Benda asing pada pasien ini sudah 3 hari, namun saat bronkoskopi tidak ditemukan adanya reaksi inflamasi maupun sumbatan yang berarti, ini mungkin karena

menghasilkan β-laktamase dan harus diobati dengan penisilin G yang resisten terhadap β-laktamase atau dengan antimikroba lain, seperti eritromisin. 2) Cakram oksasilin mewakili