• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan untuk Penulisan Makalah

Disusun Oleh : Clarissa Crysta Chandra

270110130105 Geologi A

Universitas Padjadjaran Fakultas Teknik Geologi

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dan sekaligus juga multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik mempunyai tradisi dan kebudayaan sendiri, termasuk keanekaan bahasanya. Bahasa-bahasa kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif, juga memiliki wilayah yang tersebar luas. Tersebarnya bahasa daerah tertentu ke wilayah lain di Nusantara tentunya memungkinkan terjadinya persaingan antarbahasa daerah tersebut. Hal ini perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah. Kalau dibiarkan pergesekan antarbahasa daerah tersebut,

dikhawatirkan akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah Indonesia memiliki banyak pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan berimbas kepada persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan bangsa yang berbeda-beda budaya, salah satunya adalah dengan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak dapat dilepaskan dari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah masyarakat yang bilingualisme.1 Mereka pada umumnya di samping menguasai bahasa Indonesia, juga menguasai bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Dengan demikian, situasi kebahasaan di Indonesia sangat kompleks karena bahasa Indonesia dan 700-an bahasa daerah digunakan oleh masyarakat Indonesia.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa

Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks dari pada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau pelambang.

2.2 Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Pemersatu Bangsa

Indonesia adalah bangsa yang besar beraneka ragam suku bangsa ada disini mulai dari sabang sampai merauke. 748 bahasa dari bermacam-macam daerah juga ada di negara ini, setiap orang yang berasal dari setiap suku memiliki karakternya masing-masing mulai dari adat,

(4)

A. Sejarah singkat

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu riau-johor kalau sekarang kepulauan riau. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.

Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Bahasa Indonesia dalam perjalanannya banyak menyerap dari bahasa asing, maupun daerah. Peran penjajah sangat mempengaruhi pengunaan bahasa yang bercampur bahkan juga ada yang sama dengan bahasa asli nya di Negara asal misalkan :bendera di portugis yang kini Portugal juga disebut bendera. Itu bukti bahwa bahasa Indonesia menyerap dari berbagai macam bahasa mulai dari portugis, belanda, arab, india (sansekerta), sampai bahasa dari berbagai macam daerah di Indonesia. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu juga digunakan dimedia-media nasional,

pemerintahan, dsb. Bahasa sebagai bahasa pemersatu juga diikrarkan oleh para pemuda masa lalu yang salah satu bunyi sumpah pemuda berisikan “kami pemuda Indonesia mengaku berbahasa yang satu bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia diresmikan pengunaanya pada saat proklamasi kemerdekaan sehari saat konstitusi mulai berlaku. Sekarang ini banyak orang yang bersosilasi baik dikantor, sekolah, maupun lingkungan sekitar memakai bahasa Indonesia utuk mempersatukan walaupun asal suku mereka berbeda sebagai bangsa yang besar fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu sangat penting untuk menyambungkan bahasa-bahasa lain dari berbagai daerah.

(5)

asing juga sudah mendunia banyak yang belajar bahasa Indonesia bahkan di Australia bahasa Indonesia masuk kedalam kurikulum sekolah. Bahasa Indonesia yang baik dan harus tetap lestari sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu.

B. Aspek Bahasa

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra.

Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).

C. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar sebagai berikut :

1. Kami putra dan putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. 3. Kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

(6)

Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bitir-butir Sumpah Pemuda.

Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia mempunyai fungsi : a. lambang kebanggaan kebangsaan.

b. Lambang identitas nasional.

c. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, antarbudaya, dan alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang, sosial budaya, danbahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

E. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36. Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memunyai fungsi :

a. Bahasa resmi kenegaraan.

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.

b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

(7)

d. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ini dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya.

Selanjutnya, dalam rumusan Seminar Politik Bahasa Tahun 1999 dijelaskan bahwa fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara masih ditambah lagi dengan tiga fungsi, yaitu bahasa media massa, pendukung sastra Indonesia, pemerkaya bahasa dan sastra daerah.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara atau bahasa Nasional, maksudnya bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang sudah diresmikan menjadi bahasa bagi seluruh bangsa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia sebagai budaya maksudnya, bahasa Indonesia itu merupakan bagian dari budaya Indonesia dan merupakan ciri khas atau pembeda dari bangsa yang lain.

F. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.

Pada kilas balik UUD 1945 untuk memperteguh Ikrar Sumpah Pemuda 1928, jelas-jelas dinyatakan, bahwasanya bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Indonesia (Alwasilah, 1997:20). Ketika istilah “bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan” lahir, ada sebuah realitas fungsi yang melekat referensi konsep tersebut, yaitu sebagai wahana pemersatu yang mampu menciptakan semangat persatuan antar elemen kebangsaan di seluruh wilayah nusantara. Artinya, pada masa-masa yang lalu, peran bahasa Indonesia sebagai pemersatu perbedaan-perbedaan unsur kebangsaan di Indonesia memang sudah teruji. Sekarang pun konsep itu masih tetap dipertahankan dan selalu menjadi simbol dari kejayaan yang pernah dicapai bahasa Indonesia.

(8)

bahasa ibu yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi yang yang tidak bisa bahasa daerah. Seiring perkembangan zaman, sebagian besar warga negara Indonesia melakukan transmigrasi atau pindah dari daerah dia berasal ke daerah lain di Indonesia, sehingga di sinilah peran dan fungsi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi antar suku bangsa yang berbeda, agar mereka tetap dapat saling berinteraksi.

Pada masa Pergerakan Nasional, realitas berbagai elemen kebangsaan Indonesia

dipersatukan oleh bahasa Indonesia jelas bisa dirasakan dan memang benar-benar terjadi. Bahasa Melayu Riau yang kemudian diberi nama bahasa Indonesia benar-benar telah mampu menjadi wahana pemersatu berbagai elemen kebangsaan yang beraneka ragam suku dan kepentingan politik. Untuk menggambarkan keberadaannya, Bahren mengungkapkan bahwa ketika itu keberadaan bahasa Indonesia memang telah dihubung-hubungkan dengan perannya sebagai alat pemersatu bangsa. Dan keperluan terhadap bahasa pemersatu tersebut lambat laun tumbuh lebih kuat ketika kesadaran nasionalisme menandai pertumbuhan beberapa organisasi masa (Siregar dalam Dardjowidjodjo (Ed.), 1996:11).

Tauhkah kamu ada lebih dari 1.000 suku di Indonesia dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang digunakan? Coba bayangkan bagaimana kita, warga negara Indonesia, saling berinteraksi dengan bahasa yang berbeda-beda. Maka dari itu, perlu adanya bahasa pemersatu, bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai alat pemersatu bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan budaya.

Salah satu manfaat terbesar mempelajari Bahasa Indonesia adalah sebagai alat

berkomunikasi sesama pengguna bahasa Indonesia. Karena di Indonesia bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia, maka untuk berkomunikasi antar warga negara Indonesia harus menguasai bahasa Indonesia, meskipun tidak hanya warga Indonesia yang mampu mengerti dan

menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, mempelajari bahasa Indonesia juga agar kita tahu apa saja aturan yang ditetapkan pada penggunaan bahasa itu sendiri. Seperti, penggunaan kosa kata, kata kiasan, perumpamaan, dan lainnya. Kehidupan manusia tidak mungkin dilepaskan dari kegiatan berkomunikasi. Apa pun bidang kegiatan yang akan diterjuni seseorang, pastilah dia tidak bisa menghindar untuk tidak berkomunikasi.

(9)

1. Bahasa adalah bagian dari budaya. 2. Bahasa adalah indeks budaya. 3. Bahasa menjadi simbol budaya.

Oleh karena itu, para antropolog budaya menilai terjadinyapergeseran makna budaya dapat menimbulkan pergeseran fokus, dari konsepsi-konsepsi yang mementingkan peran bahasa sebagai sistem formal abstraksikategori-kategori budaya ke strategi-strategi linguistik yang dipakai membangun status, identitas, dan hubungan-hubungan sosial. Kenyataan, setiap bangsa memiliki jati diri budayanya yang khas yang antara lain tampil dalam bahasa yang

(10)
(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Sejak dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dan sekaligus juga multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik mempunyai tradisi dan kebudayaan sendiri, termasuk keanekaan bahasanya. Bahasa-bahasa kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif, juga memiliki wilayah yang tersebar luas.

Tersebarnya bahasa daerah tertentu ke wilayah lain di Nusantara tentunya memungkinkan terjadinya persaingan antarbahasa daerah tersebut. Hal ini perlu disikapi secara serius oleh para pengambil kebijakan dalam hal ini pemerintah. Kalau dibiarkan pergesekan antarbahasa daerah tersebut, dikhawatirkan akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi wilayah Indonesia memiliki banyak pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal ini tentunya akan berimbas kepada persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan bangsa yang berbeda-beda budaya, salah satunya adalah dengan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia.

B. Saran

(12)
(13)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 1997. Politik Bahasa dan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dardjowidjodjo, Soenjono. 1996. Bahasa Nasional Kita. Bandung: ITB.

Hoffman, J.E. 1995. Sumpah Pemuda: International Malay on Oath. Makalah pada Konggres Bahasa Melayu Sedunia, Kuala Lumpur.

Linguistik Indonesia : Hipotesis Sapir-Whorf danUngkap-Verbal Keagamaan. Malang : Universitas Negeri Malang.Navis. 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan data pada uji t ( koefisiensi regresi secara parsial) didapat nilai t hitung > t tabel ( 1,790 < 2,003) maka dapat diartikan bahwa hal ini

Kelompok II dibagi juga dalam kelompok kecil (IID, IIE, IIF) yang berjumlah masing masing terdiri dari 2 ekor sapi juvenile tiap kelompok untuk perlakuan pemasangan CIDR selama 5

Namun, kini internet sangat berperan penting dalam kehidupan manusia di semua aspek, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan karena internet dapat memudahkan pekerjaan dan

Profesi tukang pijat yang digeluti oleh Bapak Harno dan rekan-rekannya di Panti Pijat Tunanetra Segar Bugar Ngaliyan, dalam perspektif fiqih muamalah, tidak bertentangan

faktor yang mendorong munculnya perhatian dan minat para penafsir masa kini untuk melakukan pembahasan dengan metode ini antara lain, al Qur’an merupakan kitab suci

Abstrak : Pola pikir itu tentunya tidak dapat kita hindari dari pengaruh tradisi ataupun budaya masyarakat itu sendiri.Dalam membentuk krakter pikir peserta

Pangruwating Diyu adalah sebuah ilmu sebagai kunci orang dapat memahami isi indraloka pusat tubuh manusia yang berada di dalam rongga dada yaitu pintu gerbang atau kunci rasa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Karakteristik konsumen Rio fitness centre; 2). Atribut yang menjadi prioritas utama yang mempengaruhi sikap konsumen; 3). Sikap