PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA ( SMK3 ) DI PT. PATRA TRADING
MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MUHAMMAD SYAUQI MARDIKO 06810009
FAKULTAS PSIKOLOGI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA ( SMK3 ) DI PT. PATRA TRADING
MALANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S-1) Psikologi
Disusun Oleh :
Muhammad Syauqi Mardiko 06810009
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ( SMK3 ) di PT. Patra Trading Malang.
Nama Peneliti : Muhammad Syauqi Mardiko
No.Induk Mahasiswa : 06810009
Fakultas : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu Penelitian : 15 Desember 2010 s/d 10 Januari 2010
Malang, 10 Februari 2011
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji
Tanggal : 5 Februari 2011
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Drs. Tulus Winarsunu, M.Si _________________
Anggota Penguji : 1 M. Shohib, S.Psi, M.Si _________________
2 Zakarija Achmat, M.Si _________________
3 Trimuji Ingarianti, M.Psi _________________
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Syauqi Mardiko
Nim : 06810009
Fakultas/Jurusan : PSIKOLOGI/PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa Skripsi / Karya Ilmiah :
Judul :
“Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ) di
PT. Patra Trading Malang”
1. Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Mengetahui, Malang, 10 Februari 2011
Ketua Program Studi Yang Menyatakan,
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
serta salam sejahtera bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, atas rahmat,
kekuatan,karunia, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul :
“PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA ( SMK3 ) SI PT. PATRA TRADING MALANG”
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulis
banyak melibatkan bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tuaku yang tercinta yang tak pernah lelah memberikan do’a dan
semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi dan selaku
Dosen Pembimbing I atas waktu yang telah diberikan dan bimbingannya kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak M. Shohib, S.Psi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan
sabar memberikan bimbingan, arahan, dan masukan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
4. Bapak Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si, selaku Dosen Wali yang telah banyak
memberikan dukungan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kakak dan adik-adikku yang selalu menjadi penghibur dan memberikan semangat
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-temanku yang selalu ada dan ngumpul di Tirto Utomo gang 4 no 15, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Thanks Guys…
7. Suluruh Mahasiswa Psikologi angkatan 2006 Universitas Muhammadiyah
Malang.
Semoga bantuan, dorongan serta motivasi yang diberikan mendapat ridho dari
Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, AMIN.
ii A.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 10
1. Pengertian Sistem Manajemen K3 ... 10
2. Tujuan dan Sasaran Sistem Manajemen K3 ... 11
3. Penerapan SMK3 dalam Organisasi ... 11
B.Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12
2. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 12
3. Upaya perlindungan Keselamatan Kerja ... 13
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 14
C.Penerapan Sistem Manajemen K3 ... 14
1. Kebijakan dan Komitmen ... 14
2. Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 15
3. Perencanaan Sistem Manajemen K3 ... 16
4. Implementasi dan Operasional Sistem Manajemen K3... 17
iii
6. Tinjauan Manajemen ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A.Rancangan Penelitian ... 22
B.Batasan Istilah ... 22
C.Subjek Penelitian ... 23
D.Teknik Pengumpulan Data ... 23
E.Analisa Data ... 25
F. Keabsahan Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data ... 27
B.Analisa Data ... 39
C.Pembahasan ... 42
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 48
B.Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Guide interview ... 54
Lampiran 2. Dokumentasi Foto ... 57
Lampiran 3. Organisasi Tanggap Darurat ... 63
Lampiran 4. Hasil Wawancara Subjek ( Verbatim ) ... 65
Lampiran 5. Kebijakan Mutu dan K3 PT. Patra Trading Malang... 83
Lampiran 6. Sertifikat Pelatihan K3 Operator PT. Patra Trading Malang ... 84
vi
Moleong, L.J. ( 2008 ). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muljono E.L, ( 1997). Peraturan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Harvarindo. Jakarta.
Rahimah ( 2008 ) Penerapan SMK3 oleh P2K3 untuk meminimalkan kecelakaan
kerja di PT. Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2008. Skripsi FKM
Universitas Sumatera Utara Medan. Tidak diterbitkan.
Ramli S, (2009). Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penerbit PT. Dian Rakyat, Jakarta.
Silalahi B.N.B ( 1991 ). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. PT. Putaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Sugiyono. ( 2008 ). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wahyu R.S ( 2006 ). Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Cv. Sahabat Di Klaten.
Skripsi STAIN Surakarta. Tidak diterbitkan.
Winarsunu T, ( 2008 ). Psikologi Keselamatan Kerja, UMM Press.
Unit Diklat PTKL, 2000, Studi evaluasi perencanaan Pengelolaan Lingkungan
Melalui Pendekatan Eko-Efisiensi. .Probolinggo. Tidak diterbitkan
vii
(http://penyihir.multiply.com/journal/item/9). Penerapan TQM ( Total Quality Mangjement). Diakses tanggal 8 agustus 2010.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Era Globalisasi sekarang ini, dunia industri tumbuh berkembang
dengan sangat pesat. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut
membawa pengaruh besar bagi dunia industri. Namun pemanfaatan teknologi dalam
proses industri mengandung berbagai resiko. Dampak negative akibat kemajuan
tekhnologi yang dirasakan oleh orang amerika ( Brauer, 1990 ) antara lain berupa
semakin meningkatnya kejadian-kejadian kecelakaan, baik yang terjadi ditempat
kerja, jalan raya atau dirumah. Setiap tahun terdapat lebih dari 100.000 kecelakaan
yang menyebabkan kematian dan hampir 11 juta orang menjadi cacat. ( Winarsunu,
2008:2 )
Sebuah Organisasi baik perusahaan maupun instansi dalam melakukan
aktivitasnya sudah tentu memerlukan sumber daya manusia yang mendukung usaha
pencapaian tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan atau organisasi.
Bagaimanapun lengkap dan canggihnya sumber-sumber daya non manusia yang
dimiliki oleh suatu perusahaan, tidaklah menjadi jaminan bagi perusahaan tersebut
untuk mencapai suatu keberhasilan. Jaminan untuk dapat berhasil, lebih banyak
ditentukan oleh sumberdaya yang mengelola, mengendalikan dan mendayagunakan
sumberdaya non-manusia yang dimiliki, oleh karena itu masalah karyawan
merupakan masalah yang besar yang harus mendapat perhatian bagi perusahaan, jadi
mempertahankan kondisi karyawan merupakan hal yang penting dilakukan oleh
setiap perusahaan. Dalam operasional kerja suatu industri, khususnya industri berat,
tentunya mengandung potensi bahaya yang sangat tinggi (hazard). Kecelakaan,
penyakit dan cedera dapat menggangu jalannya suatu pekerjaan, mengganggu
rutinitas dan pada akhirnya akan menimbulkan biaya tambahan dan kerugian lainnya.
Suma’mur dalam Wahyu R.S ( 2006 ) Menyatakan bahwa Program kesehatan
kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja, karena dua program tersebut
tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan. Keselamatan kerja merupakan
keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
2
pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara. “Keselamatan kerja
merupakan sarana untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat
kecelakaan kerja”. Soeprihanto dalam Wahyu R.S ( 2006 ) Menyatakan bahwa Teori
Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya adalah faktor nasib dari
para karyawan, faktor lingkungan fisik pada karyawan, seperti mesin, gedung,
ruangan, peralatan. Faktor kelalaian manusia dan faktor ketidakserasian kombinasi
faktor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan. Keselamatan kerja erat
bersangkutan dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Dengan tingkat
keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit,
cacat dan kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi
sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang
produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang
tinggi.
Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) dalam
Permenaker 05/Men/1996 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Asfahl dalam Winarsunu (2008 : 92) menyatakan bahwa meskipun sikap
pekerja terhadap keselamatan kerja merupakan hal penting, akan tetapi akan menjadi
tidak efektif jika komitmen tentang keselamatan kerja manajemen tidak ada. Wexley
& Yulk dalam Winarsusnu ( 2008 : 92 ) juga menegaskan bahwa faktor tunggal yang
paling penting dalam menentukan efektivitas program keselamatan kerja adalah
keterlibatan dan komitmen top-level management.
Telkom Divre-I Sumatra adalah contoh perusahaan ya ng menerima 11
(sebelas) penghargaan Zero Accident Award dan SMK3 (Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Award dari pemerintah RI. Sebab hal itu
mencerminkan bahwa Telkom menjadi salah satu perusahaan yang berhasil dan
3
(SMK3) secara baik, sehingga selanjutnya diharapkan bisa meningkatkan layanannya
kepada masyarakat. Kepada seluruh jajaran Manajemen Telkom Sumatra,
Muhammad Awaluddin berharap, penghargaan yang diberikan pemerintah ini dapat
menjadi spirit dan motivasi untuk lebih peduli pada keselamatan kerja. Seperti
diketahui, dalam upaya menerapkan meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pihak Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi secara rutin
memberikan penghargaan kepada berbagai institusi/BUMN pemerintah dan swasta
dengan jangka waktu berbeda. Bagi badan usaha yang memiliki pekerja lebih dari
100 orang seperti halnya Telkom, periode penilaiannya dilakukan 3 (tiga) tahunan
dengan kategori penilaian meliputi waktu dan jam kerja. Bila selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut tidak terjadi kecelakaan kerja (yang mengakibatkan karyawan tidak
bekerja selama 2 (dua) hari atau mencapai 4, 8 juta jam tanpa kecelakaan, maka
perusahaan tersebut bisa diusulkan untuk menerima penghargaan dari pemerintah.
Penghargaan serupa juga didapatkan oleh PT. Honda Prospect Motor (HPM), atpm
mobil Honda, menerima penghargaan Kecelakaan Nihil atau Zero Accident Award
dari pemerintah Republik Indonesia hari Rabu (14/10) di Jakarta. HPM berhasil
menerima Zero Accident Award karena mampu mengumpulkan jam kerja tanpa
kecelakaan sebanyak 17.500.090 jam kerja. Berdasarkan syarat yang diajukan
pemerintah, sebuah perusahaan layak menerima penghargaan ini setelah
mengumpulkan 6.000.000 jam kerja tanpa kecelakaan atau tidak kehilangan jam
kerja selama 3 tahun berturut-turut. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
kerja di lingkungannya, PT HPM membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yang bertugas memastikan setiap proses pekerjaan berjalan
sesuai dengan standar keselamatan yang telah ditentukan. Tugas panitia ini antara
lain menjamin ketersediaan perangkat keselamatan seperti Alat Pelindung Diri
(APD) yang sesuai standar untuk beragam lini produksi, sistem proteksi kebakaran,
mobil emergency, dan sebagainya. Berbagai pelatihan dan seminar keselamatan dan
kesehatan kerja juga dilakukan secara berkala untuk memberikan pengetahuan
kepada karyawan mengenai identifikasi potensi bahaya yang ada di tempat kerja
sehingga dapat menghindari timbulnya kecelakaan di tempat kerja.
4
Hal ini menunjukan bahwa penerapan SMK3 atau keterlibatan dan komitmen
perusahaan terhadap penerapan K3 dalam perusahaan merupakan faktor penting
untuk berjalannya suatu industri yang kompetitif, aman, dan Efisien dalam
menghadapi pasar terbuka.
Dari hasil penelitian Junita (2005 : 1) diperoleh bahwa secara umum persepsi
tenaga kerja terhadap SMK3 kurang baik oleh sebab itu perlu dilaksanakan
sosialisasi untk menginformasikan berbagai hal tentang K3, serta perlu dibuat
pelatihan tentang SMK3 secara kontiniu dan harus dipastikan bahwa tenaga kerja
dapat mengerti dengan baik materi pelatihan tersebut, dan yang tidak kalah
pentingnya sangat diperlukan pengawasan dan pemantauan pihak manajamen
perusahaan dalam melaksanakan SMK3 ditempat kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Rahimah (2008 : 1) tentang penerapan SMK3
di PT Wijaya Karya Beton Medan menunjukan bahwa penerapan SMK3 yang
dilakukan oleh PT Wijaya Karya Beton telah dilakukan dengan baik dan juga
perusahaan mulai membangun komitmen dan kebijakan K3 berdasarkan pada
identifikasi bahaya dan penilaian resiko, serta melakukan K3 dengan baik dengan
pengukuran dan evaluasi serta tinjauan ulang oleh pihak manajemen. Dalam
perusahaan ini telah menerapkan ketentuan-ketentuan pelaksanakan SMK3,
diantaranya perusahaan ini telah melakukan perencanaan SMK3. Menurut Permnaker
No.05/MEN/1996 Lampiran 1 perusahaan harus menjelaskan tentang perencanaan,
tujuan dan sasaran serta kebijakan K3 perusahaan kepada seluruh tenaga kerja
khususnya anggota P2K3. Ditahun 1999, perusahaan sudah mulai membangun
komitmen K3 dengan melibatkan seluruh karyawan, staf serta pihak manajemen.
Komitmen yang dilakukan manajemen cukup tinggi yaitu dengan disusunnya
kebijakan K3 mulai dari tingkat koorporasi sampai ke anak perusahaan. Kebijakan
yang dilakukan oleh perusahaan ini salah satunya adalah selalu mengutamakan
Keselamatan dan Kesehatan dalam Melaksanakan setiap tahapan operasi perusahaan
sesuai dengan prinsip-prinsip K3, hal ini didukung dengan pembentukan P2K3
(Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Perusahaan juga melakukan
training tentang K3 secara berkala kepada seluruh karyawan.
Dalam studi evaluasi perencanaan penegelolaan lingkungan melalui
5
PROBOLINGGO) Dalam seluruh kegiatan perusahaan, selalu menerapkan system
manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta berusaha semaksimal mungkin
mencapai efisiensi dan produktifitas melalui perbaikan teknologi, sistem organisasi
dan manajemen yang berkesinambungan serta mematuhi pelaksanaan peraturan/
Undang- Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku. Merencanakan,
melaksanakan, memonitor dan menyempurnakan manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja bagi seluruh karyawan serta pencegahan terhadap kejadian yang
dapat menimbulkan kerugian baik menyangkut manusia maupun harta milik
perusahaan sebagai akibat suatu kecelakaan. Seluruh karyawan PT. Kertas Leces
(persero), karyawan anak perusahaan dan karyawan yayasan perusahaan yang berada
di bawah naungan PT. Kertas Leces, wajib memahami, menghayati dan menerapkan
ketetapan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan sehari- hari di
unit kerja masing- masing serta berkewajiban memelihara dan menciptakan
lingkungan kerja yang ringkas, rapi, resik, rawat, rajin (5R). Seluruh karyawan PT.
Kertas Leces (persero), karyawan anak perusahaan dan karyawan yayasan
perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Kertas Leces, wajib mengikuti
pelatihan dan penyegaran – penyegaran mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
serta pelatihan penanggulangan keadaan darurat dan bencana pabrik secara teratur
dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh perusahaan. Pengawasan dan
pembinaan pelaksanaan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja dilakukan oleh suatu panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja PT.
Kertas Leces (persero) dengan dibantu oleh para pejabat fungsional Dinas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ini
merupakan komitmen seluruh karyawan dan manajemen PT. Kertas Leces (persero).
Penerapan K3 di perusahaan sesungguhnya merupakan suatu kebutuhan, baik
dalam rangka pertimbangan ekonomi maupun kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku dalam rangka mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu
bentuk penerapan K3 yang dilakukan oleh suatu perusahaan adalah program untuk
lebih meminimalisasi angka kecelakaan dalam sebuah proyek konstruksi bangunan
gedung, adalah sebuah sistem kontrol pada manajemen dan kualitas proyek secara
6
pemilik proyek sampai pada manajemen dan pelaksana proyek, melaksanakan
kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja secara menyeluruh. Contoh dari
penerapan TQM yaitu setiap pelanggaran yang berhubungan dengan K3 yang
dilakukan oleh semua pihak terkait, baik itu para pekerja ataupun dari pihak
manajemen harus ditentukan sanksinya dengan tegas, misalnya melakukan
Pelanggaran seperti tidak memakai helm pengaman, tidak memakai sepatu boot,
merokok pada waktu bekerja dan bentuk pelanggaran terhadap larangan-larangan
yang lain (yang tentunya, larangan-larangan tersebut sudah disepakati bersama
sebelum proyek dilaksanakan), direkam dengan menggunakan kamera tersebut.
Konsekuensi dari pelanggaran ketentuan keselamatan kerja adalah berupa denda.
(http://penyihir.multiply.com/journal/item/9)
PT. Patra Trading merupakan perusahaan jasa tingkat nasional khususnya di
bidang industri migas yang merupakan anak perusahaan dari Pertamina ( A
SUBSIDIARY OF PERTAMINA PT. PATRA TRADING ). Perusahaan ini
didukung dengan empat unit bisnis, antara lain LPG SERVICES, LPG-RELATED
SERVICES, OTHER SERVICES, TRADING. Dari paparan tersebut agar lebih
spesifik pembahasannya, maka penulis mengarah ke satu sektor untuk penelitiannya
dari ke empat sektor di atas yaitu pada sektor “ LPG SERVICES “, yang mana
sector tersebut berfokus dalam bidang pelayanan jasa pengisian LPG (Liquified
Petroleum Gas) yang operasinya biasa kita kenal dengan sebutan SPBE (Stasiun
shiftnya bekerja selama 8 jam kerja di shift dengan pengaturan jam kerja yaitu shift
pertama mulai kerja jam 06.00 pagi s/d jam 14.00 siang, shift kedua mulai kerja jam
14.00 s/d jam 22.00 malam. Perusahaan ini termasuk dalam perusahaan dengan
tingkat resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Hal ini terlihat dari proses produksinya
yang menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi sehingga menimbulkan potensi
bahaya yang cukup tinggi dan sangat berpotensi besar atau beresiko terhadap
7
sangat mudah terbakar hal tesebut dapat dipicu oleh panas, bunga api atau api karena
uap dapat bergerak menuju sumber panas atau kebalikannya. Kemasan LPG juga
dapat meledak. Bahaya Kesehatan yang dapat ditimbulkan yaitu Uap LPG dapat
menyebabkan pusing kepala atau sesak napas, Sentuhan dengan LPG akan
mengakibatkan kebekuan yang parah, asap dari LPG yang terbakar mengandung gas
yang mengganggu kesehatan dan beracun. Apabila LPG bersentuhan dengan kulit,
akan menimbulkan luka bakar dingin yang serius uap LPG tidak boleh dihirup.
Konsentrasi uap yang tinggi akan menyebabkan pusing kepala dan sesak nafas
karena kekurangan oksigen. Dalam perusahaan ini telah diterapakan SMK3 dan
ketentuan K3LL (Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan)
yang harus dipatuhi dan dipahami oleh semua staff, pimpinan, pekerja dan seluruh
personil yang terlibat dalam penanganan dan perawatan mesin-mesin yang digunakan
dalam pengisian tabung LPG. Semua staff, karyawan maupun pimpinan mempunyai
tanggung jawab sendiri-sendiri dalam penerapan keselamatan kerja atau aspek-aspek
K3 dalam kendali mereka, termasuk kepatuhan pada persyaratan K3 di perusahaan.
Penerapan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan ini sangatlah ketat, hal
ini terlihat dari awal memasuki area kantor dan tempat pengisian LPG, terdapat
tanda-tanda peringatan dan rambu-rambu yang berisi larangan membawa Handphone
(HP), korek api, dan kamera foto untuk memasuki area perusahaan, tanda-tanda dan
rambu-rambu peringatan telihat jelas dan mudah dipahami oleh setiap orang yang
berada diarea SPBE. Setiap karyawan, staff maupun pimpinan, semua memakai APD
apabila memasuki area SPBE, budaya atau kepatuhan terhadap peraturan tentang
keselamatan kerja dalam perusahaan ini di lakukan oleh semua staff dan karyawan
tidak terkecuali pimpinan atau kepala Plant di perusahaan ini.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin perlindungan kerja terhadap
seluruh kegiatan dilingkungan kerja. Upaya manajemen dilakukan terus menerus
untuk menekankan kepada setiap karyawan bahwa perusahaan yang memiliki sistem
K3 yang baik agar karyawan mampu memberikan performa atau kinerjanya yang
baik pula. PT Patra Trading telah memperoleh penghargaan OHSAS 18001 serta
beberapa sertifikasi yang terkait dengan sistem manajemen keselamatan kerja
(SMK3). Penghargaan OHSAS 18001 tersebut melengkapi penghargaan yang pernah
8
lingkungan. Beberapa perusahaan lain yang memperoleh penghargaan tersebut antara
lain PT Pertamina (Persero), PT E&P Total Indonesia, Medco Energy, Petrochina,
Chevron Indonesia Company dan British Petroleum.
Hal ini merupakan hasil dari kerja keras perusahaan untuk menerapkan sistem
manajemen keselamatan kerja ( SMK3 ) di perusahaan ini, keberhasilan dalam
sistem keselamatan kerja tidak hanya disebabkan oleh manajemen yang baik saja,
namun bagaimana cara penerapannya dan selalu memberikan pemahaman tentang
kesadaran karyawan untuk melakukan perilaku aman sehingga akan meningkatkan
budaya aman ( safety ) dalam perusahaan tersebut. Dari hasil wawancara dan
observasi awal yang dilakukan langsung oleh peneliti, diketahui bahwa setiap
karyawan atau operator sebelum bekerja selalu melakukan breifing dengan kepala
regu atau pengawas Teknik dan LK3 serta pengecekan APD ( Alat Pelindung Diri )
yang terdiri dari seragam, helm, sepatu, sarung tangan panjang, dan masker. Hal ini
dilakukan setiap hari sebelum para operator memulai pekerjaan, yang tujuannya
adalah untuk kenyamanan dan keamanan operator atau karyawan dalam bekerja.
Semua pekerja atau operator haruas mengenakan Alat Pelindung Diri sesuai dengan
analisa resiko dan dampak kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan uraian diatas
tentang keberhasilan Manajemen dalam menerapakan sistem keselamatan kerja yang
baik serta memperoleh beberapa penghargaan ber skala internasional dan juga upaya
perusahaan dalam meminimalisir angka kecelakaan dalam beberapa tahun
belakangan, maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana gambaran
dan cara penerapan SMK3 secara umum pada perusahaan Patra Trading Malang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana penerapan sistem manajemen K3 yang telah dilakukan di PT.
Patra Trading Malang.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui penerapan sistem
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi khususnya
psikologi industri, yang berkaitan langsung dengan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) terhadap karyawan.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna dalam bidang
industri bagi pihak perusahaan, baik pimpinan maupun karyawan terutama
tentang bagaimana mempersepsikan Penerapan Sitem Manajemen Keselamatan