KANDUNGAN ADEGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM FILM
(Analisis isi pada film ‘Selamanya” karya Ody C. Harap)
Oleh: WAHYU SISWANTO ( 03220095 )
Communication Science Dibuat: 20080728 , dengan 3 file(s).
Keywords: Frekuensi, Adegan, Narkoba, Film, Analisis isi
Film sebagai salah satu jenis media massa menjadi sebuah saluran bagi bermacam ide, gagasan, konsep serta dapat memunculkan pluralitas efek dari penayangannya yang akhirnya mengarah pada masyarakat. Salah satunya adalah Film “Selamanya”. Film ber genre drama ini
menceritakan tentang sebuah cinta sepasang remaja yang dibumbui dengan permasalahan narkoba. Permasalahan dalam film ini merupakan sebuah perjuangan remaja yang kecanduan narkoba untuk berusaha lepas dari kecanduan putaw. Dengan kemampuan Ody C. Harahab sang sutradara, film “selamanya” ini terlihat semakin nyata dari segi visual dan audionya, karena dia pandai memberikan ideidenya dalam mengkampanyekan penyalahgunaan narkoba melalui film “Selamanya” ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang muncul adalah berapa frekuensi
kemunculan adegan transaksi narkoba, adegan penggunaan narkoba, adegan efek narkoba, dan adegan tahap rehabilitasi narkoba dalam film “Selamanya” sejalan dengan itu, langkah konkret yang dilakukan sebagai tujuan penelitian adalah ingin mengetahui frekuensi kemunculan adegan transaksi, penggunaan, efek, dan tahap rehabilitasi narkoba dalam film “Selamanya” karya Ody C. Harahab.
Pada penelitian ini digunakan tipe deskriptif, dengan metode penelitian kuantitatif. Yang betujuan untuk menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan hubunagan yang ada, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala dengan gejala lain disuatu masyarakat. selain itu penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi peristiwa, peneliti ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Oleh karena itu, analisis isi dalam penelitian ini termasuk metode analisis yang menganalisis tatanan pertandaan yang bersifat denotatif. Ruang lingkupnya adalah film “Selamanya”, satuan ukurnya adalah kemunculan scene yang mengandung unsurunsur adegan penyalahgunaan narkoba, sedangkan untuk unit analisisnya adalah isi pesan dalam satu scene yang mengandung adegan penggunaan narkoba.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka yang paling besar kemunculan frekuensinya dari 75 scene yang ada di dalam film “Selamanya” ter dapat 40 scene yang mengandung unsure adegan narkoba, kemempat kategoti tersebut adalah adegan efek narkoba, yaitu sebanya 23 scen atau 57.5 %. Menurut teori yang dicetuskan oleh Cohen (1963) yang menyatakan bahwa media membentuk persepsi atau pengetahuan public tentang apa yang dianggap penting, dengan ungkapan lain apa yang dianggap penting oleh media, maka dianggap penting juga oleh public. Dari teori tersebut, maka pesan didalam film “Selamanya” sangatlah penting untuk dikonsumsi oleh khalayak, khususnya kalangan generasi muda agar mengerti bagaikama bahaya narkoba itu sebenarnya.
gilirannya dapat diterapkan dalam menganalisis isi media. Sedangkan dari hasil penelitian diatas dapat dilihat betapa besarnya dampak yang terjadi akibat penyalahgunaan narkoba yang
dilakukan oleh kalangan muda, oleh karena itu akan lebih baik jika pecinta film khususnya di kalangan remaja dapat mengambil hikmahnya dari pesan yang disampaikan melalui film yang didalamnya terdapat adeganadegan yang kurang baik, seperti penyalahgunaan narkoba yang terdapat di dalam film “selamanya” karya Ody C. Harahap ini.
Film as one of the mass media type become a channel to kinds of idea, idea, concept and also can peep out effect pluralitas of its displaying which finally flange at society. One of them is Film "Selamanya". Film of this drama genre narrate about a spiced adolescent couple love with problems of forbidden drug. Problem of this film represent a addicted adolescent struggle of forbidden drug to try to get out of addiction of putaw. Ably Ody C. Harahab of is the stage manager, film " Selamanya" this seen progressively is real the than visual facet and its audio, because clever him give its ideas in campaigning abuse of forbidden drug through film " Selamanya" this.
Pursuant to background above, problems which emerge is how muchmany frequency apparition of transaction scene of forbidden drug, scene usage of forbidden drug, effect scene of forbidden drug, and phase scene rehabilitate forbidden drug in film " Selamanya" in line with that, do conducted konkret step as target of research is wishing to know frequency apparition of transaction scene, usage, effect, and phase rehabilitate forbidden drug in film " Selamanya" masterpiece of Ody C. Harahap.
At this research is]used by descriptive type, with quantitative research method. Which is aim to depict situation of social symptom are there him, without seeing existing relations, or to
determine spreading or frequency a symptom with other symptom a society. besides descriptive research only event situation explaining, this researcher do not look for or explain relation, do not test hypothesis or make predictions. Therefore, analyse content in this research is including analysis method which analysing sign having the character of denotatif. Its scope is film " Selamanya", set of its measure is apparition of pregnant scene of scene elements abuse of forbidden drug, while for the unit of its analysis is content order in one pregnant scene of scene usage of forbidden drug.
From result of research which have been conducted, hence biggest of] apparition of its]frequency from 75 scene exist in in film "Selamanya" tar earn 40 pregnant scene of scene unsure of
Forbidden drag, the category four is effect scene of forbidden drug, that is its 23 scen or 57.5 %. Theoritical which triggered by Cohen (1963) expressing that media form perception or
knowledge of public whereof which is lionized, with other expression what lionized by media, hence lionized also by public. Of theory, hence message in film " Forever" of vital importance to be consumed by public, specially the rising generation circle to be understanding danger as of forbidden drug that in fact.