i
ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PUSAT KE DAERAH
(Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi )
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh :
Halimatus Sa’diyah 201210170311103
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan keahdirat Allah swt atas rahmat
dan karunua-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas ahir (skripsi)
untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar derajat Sarjana Ekonomi dengan
berjudul: Analisis Desentralisasi Fiskal Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi.
Dalam tulisan ini telah dipaparkan mengenai desentralisasi fiskal Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dimana di
dalamnya terdaat hambatan-hamabatan yang dialami Dispenda Banyuwangi
dalam melakukan pemungutan Pajak Bum dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
(PBB-P2). Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan masukan-masukan terutama doa, inspirasi, dan motivasi dari berbagai
pihak sehingga peneliti dapat terselesaikan dengan lancar, maka peneliti
mengucapkan banyak terimakasih pada:
1. Kedua orang tua saya, Bapak Nurman dan Ibu Mardiyah tercinta sebagai
motivator, pemberi doa dan pemberi nasehat yang selalu membangkitkan
semangat sehingga saya tidak pernah malas dalam mengerjakan skripsi
meskipun merasa lelah. Terima kasih atas keihlasan dan kesabaranya dalam
membimbng dan membiayai saya hingga dalam jenjang S1 ini tanpa pernah
mengeluh dan tak pernah lelah meneteskan keringat untuk menghidupi saya
vi
2. Adik-adiku tersayang (M. Syahrul Munir, Taufiq Hidayat dan Fathir
Muhammad Firdaus) yang selalu mendoakan kakak dalam menyelesaikan
Skripsi ini meskipun dalam keadaan belajar.
3. Dra. Endang Dwi W, M. Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah
sabar memberikan pengarahan dan bimbingan di dalam penulisan skripsi ini.
4. Drs. Setu Setyawan, MM selaku dosen Pembimbing II yang tidak pernah
lelah dan selalu sabar dalam memberikan pengarahan serta masukan-masukan
di dalam penulisan skripsi ini.
5. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Dra. Siti Zubaidah, MM.Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
7. Dra. Sri Wahjuni Latifah, MM. Ak., CA., selaku Dosen Wali tercinta
Akuntansi B yang telah memberikan banyak motivasi kepada seluruh anak
didiknya.
8. Segenap bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha
FEB-UMM atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini.
9. Bapak Hidri selaku Wakil Kepala Bagian PBB dan BPHTB Dinas
Pendapatan Kabupaten Banyuwangi yang telah membantu penulis dan
bersedia meluangkan waktunya untuk penelitian ini.
10. Kekasih hati bagian dari hidupku (M. Haris Susanto) yang selalu memberikan
memotivasi, dan membantu mendiskusikan skripsi serta turut berperan
menyumbangkan ide-idenya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi saya
vii
11. Teman-temanku kontrakan Gang 15 B Nomor 11 A (Titin, Devi Tri, Yulinda
dan yang lainya) Terima kasih atas bantuan dan motivasinya selama ini.
12. Teman-temanku yang sering main dan menginap di kontrakan ini (Arum,
Halima, Nasyirah, Melani, dan lainnya). Terima kasih atas bantuannya
selama ini.
13. Keluarga Besar Bapak Supaat dan Ibu Sulis selaku ibu dari Arum Noer Atysa
yang menjadi keluarga baru saa selama dimalang ini.
14. Keluarga Besar Bapak Yusron, Ibu Susianti dan Silvia Puspita Sari yang
membantu saya dalam memperoleh data.
15. Teman-temanku Kostan depan terminal Landungsari (Devia, Risa, Deni,
Putri, Siwi, Cici dan yang lainya)
16. Seluruh Accounting Kelas B angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu, terimakasih motivasinya.
17. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, maka dari
itu mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini dapat berguna bagi
yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr,Wb
Malang, 19 Maret 2016
viii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang
pengetahuan saya, didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak dapat karya atau pndapat yang pernah diteliti atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ORISINALITAS SKRIPSI ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
A. Review Penelitian Terdahulu ... 5
B. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Pengertian Pajak dan Fungsinya... 7
2. Pengertian Pajak Daerah dan Jenis Pajak Daerah ... 8
3. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan ... 9
4. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan ... 9
5. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan... 11
x
7. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ... 13
8. Tarif dan Rumus Perhitungan... 13
9. Tahap Peralihan PBB-P2 ... 15
10.Manfaat Peralihan Pengelolaan PBB-P2 ... 17
11.Tugas Para Pihak Pengelolaan PBB dan BPHTB ... 18
12.Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal ... 20
13.Desentralisasi Pajak Bumi dan Bangunan ... 22
14.Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 22
15.Sumber Pendapatan Asli Daerah ... 24
16.Keterlibatan PBB-P2 Terhadap Pendapatan Daerah ... 24
BAB III. METODE PENELITIAN ... 27
A. Gambaran Umum Dispenda Banyuwangi ... 31
B. Penyajian Data ... 33
C. Sebelum Peralihan ... 39
D. Setelah Peralihan ... 40
E. Pembahasan ... 42
F. Perbandingan Sebelum dan Setelah Peralihan PBB-P2 ... 43
G. Hambatan-hambatan yang dialami Dispenda Banyuwangi ... 49
BAB V. PENUTUP ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 63
xi
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Perbandingan PBB Pada Undang-Undang PBB dan
Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Derah ... 15
TABEL 2.2 Perbedaan Jenis Pajak Kabupaten/Kota pada UU.No 34/2000 dan UU No. 28/2009 ... 17
TABEL 2.3 Kontribusi PBB terhadap PAD ... 23
TABEL 2.4 Kontribusi PBB terhadap Pajak Daerah ... 25
TABEL 2.5 Kriteria Penilaian Efektivitas ... 25
TABEL 4.1 Target dan Penerimaan PBB ... 34
TABEL 4.2 Pencapaian Target Perpindahan PBB ... 35
TABEL 4.3 Kontribusi PBB Terhadap PAD ... 38
TABEL 4.4 Target dan Realisasi Penerimaan PBB-P2 ... 39
xii
DAFTAR GRAFIK
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2010 ... 66
LAMPIRAN 2 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2011 ... 67
LAMPIRAN 3 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2012 ... 68
LAMPIRAN 4 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2013 ... 69
LAMPIRAN 5 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2014 ... 70
LAMPIRAN 6 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2010 ... 71
LAMPIRAN 7 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2011 ... 72
LAMPIRAN 8 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2012 ... 73
LAMPIRAN 9 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2013 ... 74
LAMPIRAN 10 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2014 ... 75
LAMPIRAN 11 Pemberian Ranking Tahun 2013 ... 76
LAMPIRAN 12 Pemberian Ranking Tahun 2014 ... 77
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Anshari, T. 2005. Pengantar Hukum Pajak. Malang: Bayumedia Publishing. Bujang. 2014. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan (PBB) dalam
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kota Solok Berdasarkan
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Jurnal Ilmu Hukum. hlm: 11.
Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. 94
Isnanto, Amin. 2014. Standar Pengajuan Pajak Bumi dan Bangunan. Bahari Press.
Yogyakarta.
Kiasek, Faisly. 2013. Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir
Terhadap PendapatanAsli Daerah Kota Manado, Jurnal EMBA, Vol.1
No.4, hlm: 1922-1933.
Kurniyawati, Fitri. 2014. Dampak Pengalihan Pengelolaan PBB-P2 terhadap
Penerimaan PBB di Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Sail Kota
Pekanbaru. Jurnal Ekonomi. Vol.22 No.1, hlm: 6 7.
Labantu, Haris. 2013. Analisis Prosedur Pemungutan PBB Sektor Perdesaan Dan
Perkotaan Kabupaten Minahasa Di KPP Pratama Bitung. Jurnal EMBA.
Vol.1
Lestari, Voni. 2013. Analisis Pengaruh Pengalihan Pajak Bumi Dan Bangunan
Pedesaan Dan Perkotaan (PBB P2) Terhadap Penerimaan Pendapatan
Daerah Kota Kediri Tahun 2012 dan 2013. hlm: 9 10 11.
Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. ANDI.Yogyakarta
Marihot. 2010. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
Megawati, R., S. R. Handayani., I. Bambang. 2015. Implementasi Atas
Desentralisasi Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan
(PBB-P2) (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun dan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Madiun). Jurusan Administrasi-Perpajakan
xv
Nurmalasari, R. 2014. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Proses Pelayanan dan
Penagihan Pengelolaan serta Pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan
terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota
Mataram). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. hlm: 6.
Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan MENDAGRI Nomor 213/ PMK.07/
2010 dan Nomor 58 tentang tahapan persiapan pengalihan PBB sektor
Pedesaan dan Perkotaan sebagai pajak daerah. 2011.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 91 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut
Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib
Pajak. 2010. edited by R. Indonesia.
Published: Monday, 24 Februari 2014. Written by Rohman.
http://dispenda.banyuwangikab.go.id/index.php/bidang/pbb-bphtb/9-drive-thru-pbb (diakses pada 25 Oktober 2015).
Pradita, F. D., I. Suyadi, dan M. F. Rizal. 2014. Efektivitas Intensifikasi
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-P2) serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Surabaya. Jurnal Administrasi Perpajakan. hlm: 4 5 8.
Prawoto, Agus. 2011. Penilaian Pajak Bumi Bumi Bangunan Pedesaan dan
Perkotaan.Yogyakarta : BPFE.
Santika, F. 2013. Proses Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan dari Pemerintah
Pusat ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, hlm: 16.
Siahaan, P. Marihot. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada.
Suandy. 2009. Hukum Pajak. Soemitro: Salemba Empat, Jakarta.
Suhadak, Trilaksono Nugroho. 2007. Paradigma Pengelolaan Keuangan Daerah
dalam Penyusunan APBD di Era Otonomi. Malang: Bayumedia
Publishing.
Suryanto. 2014. Implementasi Pengelolaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan
xvi
Fiskal. Peneliti Madya Pusat Kajian Sistem dan Hukum Administrasi
Negara.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Erlangga. 592
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 tentang Pembagian Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah. 1999. edited by P. Indonesia.
Undang-Undang Nomor 28 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. 2009. edited by
R. Indonesia.
Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
Pusat danPemerintah Daerah. 2004. editor by R. Indonesia
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang sangat potensial karena
mempunyai nilai investasi tinggi, maka dari itu pemerintah mengatur segenap
hukum atas tanah dan bangunan dalam peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(PDRD) yang diterapkan pemerintah pada tanggal 15 September 2009 yang
kemudian akan berlaku pada tanggal 1 Januari 2010 (Nurmalasari, 2014). Menuru
Megawati, dkk (2015;1) desentralisasi fiskal merupakan komponen yang utama
dalam membentuk desentralisasi, desentralisasi fiskal bertujuan untuk
membangun kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah,
pembangunan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yaitu dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dari daerah tersebut
Pajak Daerah yang menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah
adalah Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Dengan
diberlakukanya Undang-Undang Nmor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (PDRD) tersebut, yang berarti seluruh kewenangan atas
pemunungutan pajak daerah yang sepenuhnya beralih menjadi kewenangan
Pemerintah Daerah. Dengan adanya peralihan wewenag tersebut maka diharapkan
Pajak Bumi dan Banguna dari sektor Pedesaan dan Perkotaan dapat menjadikan
2
Daerah. Sehingga kewenangan atas proses pendapatan, penilaian, penetapan,
administrasi, pemungutan/pengalihan dan pelayanan yang terkait dengan Pajak
Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dilakukan oleh
Pemerintah Daerah (Pradita, dkk; 2014).
Penelitian yang dilakukanoleh Megawati, dkk (2015), Nurmalasari (2014)
dan Lestari (2013), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ketiga peneliti
tersebut menunjukan hasil bahwa desentralisasi pengalihan dan pemungutan atas
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menunjukan hasil bahwa pemerintah daerah
telah siap dalam melakukan desentralisasi peralihan pengelolaan dan menunjukan
hasil dalam peralihan pengelolaan PBB-P2 berdampak positif terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini tebukti dengan adanya peningkatan
kontribusi tiap tahun dan dengan adanya pengalihan pengelolaan PBB tersebut
sangat membantu peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD).
Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang melakukan peralihan
pengelolaan PBB-P2 yaitu pada Janiari 2013 berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan kontribusi wajib kepada
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa.
Berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Adanya keinginan pemerintah daerah untuk memaksimalkan penerimaan pajak
3
yang saat ini dikelola oleh daerah, maka dapat membantu peningkatkan
penerimaan pajak dan Pendapatan Aslii Daerah (PAD).
Untuk membantu pengoptimalan pemungutan PBB-P2, Dispend
Banyuwangi meluncurkan Drive Thru yang merupakan loket penyumbang
pembayaran terbanyak dari 14 loket yang ada di Kabupaten Banyuwangi, loket
pembayaran drive thru PBB ini menghasilkan 53% dari total pendapatan tahun
2013 yang besarnya Rp. 19.216.856.540 atau sekitar 10 milyar lebih. Hal ini
patut mendapatkan apresiasi bagi pihak Dispenda Banyuwangi dan Bank Jatim,
yang telah berusaha mengembangkan pelayanan publik yang memudahkan
masyarakat banyuwangi. (Dispenda Banyuwangi)
Berdasarkan latar belakang dan fenomena penralihan Pajak Bumi dan
Bangunan sebagai Pajak Daerah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Desentralisasi Fiskal PBB-P2 dari Pusat ke Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana tingkat keberhasilan pengelolaan PBB-P2 setelah mengalami
perpindahan dari pusat ke daerah di Kabupaten Banyuwangi?
2. Apasaja hambatan yang dihadapi Pemerintah Daerah Banyuwangi dengan
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menyimpulkan
tujuan dari penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan PBB-P2 sebelum dan
sesudah dipindahkan ke daerah di Kabupaten Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah
Daerah Banyuwangi dalam melakukan pemungutan PBB-P2 yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian tersebut
diperuntukan bagi :
1. Pemerintah Pusat
Dengan adanya peralihan perpajakan mengenai PBB-P2 agar
pemerintah pusat lebih mengoptimalkan tentang pemisahan pajak yang akan
dialihkan kepada daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah untuk
mensejahterakan rakyat di daerah tersebut.
2. Pemerintah Daerah
Dapat memberikan masukan dan informasi untuk mengoptimalkan
penerimaan pajak daerah terkait dengan PBB-P2 yang berpotensi untuk