• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PUSAT KE DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PUSAT KE DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi )"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS DESENTRALISASI FISKAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) DARI PUSAT KE DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi )

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh :

Halimatus Sa’diyah 201210170311103

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan keahdirat Allah swt atas rahmat

dan karunua-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas ahir (skripsi)

untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar derajat Sarjana Ekonomi dengan

berjudul: Analisis Desentralisasi Fiskal Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2) Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi.

Dalam tulisan ini telah dipaparkan mengenai desentralisasi fiskal Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dimana di

dalamnya terdaat hambatan-hamabatan yang dialami Dispenda Banyuwangi

dalam melakukan pemungutan Pajak Bum dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan

(PBB-P2). Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dan masukan-masukan terutama doa, inspirasi, dan motivasi dari berbagai

pihak sehingga peneliti dapat terselesaikan dengan lancar, maka peneliti

mengucapkan banyak terimakasih pada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak Nurman dan Ibu Mardiyah tercinta sebagai

motivator, pemberi doa dan pemberi nasehat yang selalu membangkitkan

semangat sehingga saya tidak pernah malas dalam mengerjakan skripsi

meskipun merasa lelah. Terima kasih atas keihlasan dan kesabaranya dalam

membimbng dan membiayai saya hingga dalam jenjang S1 ini tanpa pernah

mengeluh dan tak pernah lelah meneteskan keringat untuk menghidupi saya

(6)

vi

2. Adik-adiku tersayang (M. Syahrul Munir, Taufiq Hidayat dan Fathir

Muhammad Firdaus) yang selalu mendoakan kakak dalam menyelesaikan

Skripsi ini meskipun dalam keadaan belajar.

3. Dra. Endang Dwi W, M. Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing I yang telah

sabar memberikan pengarahan dan bimbingan di dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. Setu Setyawan, MM selaku dosen Pembimbing II yang tidak pernah

lelah dan selalu sabar dalam memberikan pengarahan serta masukan-masukan

di dalam penulisan skripsi ini.

5. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Dra. Siti Zubaidah, MM.Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

7. Dra. Sri Wahjuni Latifah, MM. Ak., CA., selaku Dosen Wali tercinta

Akuntansi B yang telah memberikan banyak motivasi kepada seluruh anak

didiknya.

8. Segenap bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha

FEB-UMM atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini.

9. Bapak Hidri selaku Wakil Kepala Bagian PBB dan BPHTB Dinas

Pendapatan Kabupaten Banyuwangi yang telah membantu penulis dan

bersedia meluangkan waktunya untuk penelitian ini.

10. Kekasih hati bagian dari hidupku (M. Haris Susanto) yang selalu memberikan

memotivasi, dan membantu mendiskusikan skripsi serta turut berperan

menyumbangkan ide-idenya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi saya

(7)

vii

11. Teman-temanku kontrakan Gang 15 B Nomor 11 A (Titin, Devi Tri, Yulinda

dan yang lainya) Terima kasih atas bantuan dan motivasinya selama ini.

12. Teman-temanku yang sering main dan menginap di kontrakan ini (Arum,

Halima, Nasyirah, Melani, dan lainnya). Terima kasih atas bantuannya

selama ini.

13. Keluarga Besar Bapak Supaat dan Ibu Sulis selaku ibu dari Arum Noer Atysa

yang menjadi keluarga baru saa selama dimalang ini.

14. Keluarga Besar Bapak Yusron, Ibu Susianti dan Silvia Puspita Sari yang

membantu saya dalam memperoleh data.

15. Teman-temanku Kostan depan terminal Landungsari (Devia, Risa, Deni,

Putri, Siwi, Cici dan yang lainya)

16. Seluruh Accounting Kelas B angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu, terimakasih motivasinya.

17. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti menyadari

bahwa terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, maka dari

itu mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini dapat berguna bagi

yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr,Wb

Malang, 19 Maret 2016

(8)

viii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya, didalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu

Perguruan Tinggi, dan tidak dapat karya atau pndapat yang pernah diteliti atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini

dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ORISINALITAS SKRIPSI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

A. Review Penelitian Terdahulu ... 5

B. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Pengertian Pajak dan Fungsinya... 7

2. Pengertian Pajak Daerah dan Jenis Pajak Daerah ... 8

3. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan ... 9

4. Dasar Hukum Pajak Bumi dan Bangunan ... 9

5. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan... 11

(10)

x

7. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ... 13

8. Tarif dan Rumus Perhitungan... 13

9. Tahap Peralihan PBB-P2 ... 15

10.Manfaat Peralihan Pengelolaan PBB-P2 ... 17

11.Tugas Para Pihak Pengelolaan PBB dan BPHTB ... 18

12.Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal ... 20

13.Desentralisasi Pajak Bumi dan Bangunan ... 22

14.Pengertian Pendapatan Asli Daerah ... 22

15.Sumber Pendapatan Asli Daerah ... 24

16.Keterlibatan PBB-P2 Terhadap Pendapatan Daerah ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN ... 27

A. Gambaran Umum Dispenda Banyuwangi ... 31

B. Penyajian Data ... 33

C. Sebelum Peralihan ... 39

D. Setelah Peralihan ... 40

E. Pembahasan ... 42

F. Perbandingan Sebelum dan Setelah Peralihan PBB-P2 ... 43

G. Hambatan-hambatan yang dialami Dispenda Banyuwangi ... 49

BAB V. PENUTUP ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(11)

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Perbandingan PBB Pada Undang-Undang PBB dan

Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Derah ... 15

TABEL 2.2 Perbedaan Jenis Pajak Kabupaten/Kota pada UU.No 34/2000 dan UU No. 28/2009 ... 17

TABEL 2.3 Kontribusi PBB terhadap PAD ... 23

TABEL 2.4 Kontribusi PBB terhadap Pajak Daerah ... 25

TABEL 2.5 Kriteria Penilaian Efektivitas ... 25

TABEL 4.1 Target dan Penerimaan PBB ... 34

TABEL 4.2 Pencapaian Target Perpindahan PBB ... 35

TABEL 4.3 Kontribusi PBB Terhadap PAD ... 38

TABEL 4.4 Target dan Realisasi Penerimaan PBB-P2 ... 39

(12)

xii

DAFTAR GRAFIK

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2010 ... 66

LAMPIRAN 2 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2011 ... 67

LAMPIRAN 3 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2012 ... 68

LAMPIRAN 4 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2013 ... 69

LAMPIRAN 5 Laporan Target dan Realisasi PBB-P2 Tahun 2014 ... 70

LAMPIRAN 6 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2010 ... 71

LAMPIRAN 7 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2011 ... 72

LAMPIRAN 8 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2012 ... 73

LAMPIRAN 9 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2013 ... 74

LAMPIRAN 10 Rekapitulasi Penerimaan Pendapatan Daerah 2014 ... 75

LAMPIRAN 11 Pemberian Ranking Tahun 2013 ... 76

LAMPIRAN 12 Pemberian Ranking Tahun 2014 ... 77

(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, T. 2005. Pengantar Hukum Pajak. Malang: Bayumedia Publishing. Bujang. 2014. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan (PBB) dalam

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kota Solok Berdasarkan

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah. Jurnal Ilmu Hukum. hlm: 11.

Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Revisi.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. 94

Isnanto, Amin. 2014. Standar Pengajuan Pajak Bumi dan Bangunan. Bahari Press.

Yogyakarta.

Kiasek, Faisly. 2013. Efektivitas Dan Kontribusi Penerimaan Pajak Parkir

Terhadap PendapatanAsli Daerah Kota Manado, Jurnal EMBA, Vol.1

No.4, hlm: 1922-1933.

Kurniyawati, Fitri. 2014. Dampak Pengalihan Pengelolaan PBB-P2 terhadap

Penerimaan PBB di Kelurahan Cinta Raja Kecamatan Sail Kota

Pekanbaru. Jurnal Ekonomi. Vol.22 No.1, hlm: 6 7.

Labantu, Haris. 2013. Analisis Prosedur Pemungutan PBB Sektor Perdesaan Dan

Perkotaan Kabupaten Minahasa Di KPP Pratama Bitung. Jurnal EMBA.

Vol.1

Lestari, Voni. 2013. Analisis Pengaruh Pengalihan Pajak Bumi Dan Bangunan

Pedesaan Dan Perkotaan (PBB P2) Terhadap Penerimaan Pendapatan

Daerah Kota Kediri Tahun 2012 dan 2013. hlm: 9 10 11.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. ANDI.Yogyakarta

Marihot. 2010. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Megawati, R., S. R. Handayani., I. Bambang. 2015. Implementasi Atas

Desentralisasi Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan

(PBB-P2) (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Madiun dan Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Madiun). Jurusan Administrasi-Perpajakan

(15)

xv

Nurmalasari, R. 2014. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Proses Pelayanan dan

Penagihan Pengelolaan serta Pemasukan Pajak Bumi dan Bangunan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Dinas Pendapatan Kota

Mataram). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. hlm: 6.

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan MENDAGRI Nomor 213/ PMK.07/

2010 dan Nomor 58 tentang tahapan persiapan pengalihan PBB sektor

Pedesaan dan Perkotaan sebagai pajak daerah. 2011.

Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pajak

Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan.

Peraturan Pemerintah Nomor 91 tentang Jenis Pajak Daerah yang Dipungut

Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib

Pajak. 2010. edited by R. Indonesia.

Published: Monday, 24 Februari 2014. Written by Rohman.

http://dispenda.banyuwangikab.go.id/index.php/bidang/pbb-bphtb/9-drive-thru-pbb (diakses pada 25 Oktober 2015).

Pradita, F. D., I. Suyadi, dan M. F. Rizal. 2014. Efektivitas Intensifikasi

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

(PBB-P2) serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Surabaya. Jurnal Administrasi Perpajakan. hlm: 4 5 8.

Prawoto, Agus. 2011. Penilaian Pajak Bumi Bumi Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan.Yogyakarta : BPFE.

Santika, F. 2013. Proses Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan dari Pemerintah

Pusat ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang, hlm: 16.

Siahaan, P. Marihot. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta. PT Raja

Grafindo Persada.

Suandy. 2009. Hukum Pajak. Soemitro: Salemba Empat, Jakarta.

Suhadak, Trilaksono Nugroho. 2007. Paradigma Pengelolaan Keuangan Daerah

dalam Penyusunan APBD di Era Otonomi. Malang: Bayumedia

Publishing.

Suryanto. 2014. Implementasi Pengelolaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan

(16)

xvi

Fiskal. Peneliti Madya Pusat Kajian Sistem dan Hukum Administrasi

Negara.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Erlangga. 592

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 Tentang

Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 25 tentang Pembagian Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah. 1999. edited by P. Indonesia.

Undang-Undang Nomor 28 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. 2009. edited by

R. Indonesia.

Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah

Pusat danPemerintah Daerah. 2004. editor by R. Indonesia

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang sangat potensial karena

mempunyai nilai investasi tinggi, maka dari itu pemerintah mengatur segenap

hukum atas tanah dan bangunan dalam peraturan perundang-undangan.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(PDRD) yang diterapkan pemerintah pada tanggal 15 September 2009 yang

kemudian akan berlaku pada tanggal 1 Januari 2010 (Nurmalasari, 2014). Menuru

Megawati, dkk (2015;1) desentralisasi fiskal merupakan komponen yang utama

dalam membentuk desentralisasi, desentralisasi fiskal bertujuan untuk

membangun kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah,

pembangunan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yaitu dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dari daerah tersebut

Pajak Daerah yang menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah

adalah Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Dengan

diberlakukanya Undang-Undang Nmor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (PDRD) tersebut, yang berarti seluruh kewenangan atas

pemunungutan pajak daerah yang sepenuhnya beralih menjadi kewenangan

Pemerintah Daerah. Dengan adanya peralihan wewenag tersebut maka diharapkan

Pajak Bumi dan Banguna dari sektor Pedesaan dan Perkotaan dapat menjadikan

(18)

2

Daerah. Sehingga kewenangan atas proses pendapatan, penilaian, penetapan,

administrasi, pemungutan/pengalihan dan pelayanan yang terkait dengan Pajak

Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dilakukan oleh

Pemerintah Daerah (Pradita, dkk; 2014).

Penelitian yang dilakukanoleh Megawati, dkk (2015), Nurmalasari (2014)

dan Lestari (2013), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ketiga peneliti

tersebut menunjukan hasil bahwa desentralisasi pengalihan dan pemungutan atas

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menunjukan hasil bahwa pemerintah daerah

telah siap dalam melakukan desentralisasi peralihan pengelolaan dan menunjukan

hasil dalam peralihan pengelolaan PBB-P2 berdampak positif terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini tebukti dengan adanya peningkatan

kontribusi tiap tahun dan dengan adanya pengalihan pengelolaan PBB tersebut

sangat membantu peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD).

Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang melakukan peralihan

pengelolaan PBB-P2 yaitu pada Janiari 2013 berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan

Sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan kontribusi wajib kepada

daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa.

Berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.

Adanya keinginan pemerintah daerah untuk memaksimalkan penerimaan pajak

(19)

3

yang saat ini dikelola oleh daerah, maka dapat membantu peningkatkan

penerimaan pajak dan Pendapatan Aslii Daerah (PAD).

Untuk membantu pengoptimalan pemungutan PBB-P2, Dispend

Banyuwangi meluncurkan Drive Thru yang merupakan loket penyumbang

pembayaran terbanyak dari 14 loket yang ada di Kabupaten Banyuwangi, loket

pembayaran drive thru PBB ini menghasilkan 53% dari total pendapatan tahun

2013 yang besarnya Rp. 19.216.856.540 atau sekitar 10 milyar lebih. Hal ini

patut mendapatkan apresiasi bagi pihak Dispenda Banyuwangi dan Bank Jatim,

yang telah berusaha mengembangkan pelayanan publik yang memudahkan

masyarakat banyuwangi. (Dispenda Banyuwangi)

Berdasarkan latar belakang dan fenomena penralihan Pajak Bumi dan

Bangunan sebagai Pajak Daerah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Desentralisasi Fiskal PBB-P2 dari Pusat ke Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banyuwangi)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

permasalahan yaitu:

1. Bagaimana tingkat keberhasilan pengelolaan PBB-P2 setelah mengalami

perpindahan dari pusat ke daerah di Kabupaten Banyuwangi?

2. Apasaja hambatan yang dihadapi Pemerintah Daerah Banyuwangi dengan

(20)

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menyimpulkan

tujuan dari penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengelolaan PBB-P2 sebelum dan

sesudah dipindahkan ke daerah di Kabupaten Banyuwangi.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi Pemerintah

Daerah Banyuwangi dalam melakukan pemungutan PBB-P2 yang ada di

Kabupaten Banyuwangi.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian tersebut

diperuntukan bagi :

1. Pemerintah Pusat

Dengan adanya peralihan perpajakan mengenai PBB-P2 agar

pemerintah pusat lebih mengoptimalkan tentang pemisahan pajak yang akan

dialihkan kepada daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah untuk

mensejahterakan rakyat di daerah tersebut.

2. Pemerintah Daerah

Dapat memberikan masukan dan informasi untuk mengoptimalkan

penerimaan pajak daerah terkait dengan PBB-P2 yang berpotensi untuk

Gambar

TABEL 2.3 Kontribusi PBB terhadap PAD ..................................................
GRAFIK 4.1 Pencapaian PAD ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

DAMPAK PERALIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB-P2) MENJADI PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (KABUPATEN

Dengan dilakukannya pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah maka dapat menambah pendapatan asli daerah, serta dapat mengoptimalkan otonomi daerah yang selama ini

dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “analisis sistem informasi akuntansi tentang pengelolaan pbb-p2 pada dispenda kota kediri ”.. Ini dapat

Pengelolaan piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Subang masih belum maksimal,

Penelitian mengenai Analisis faktor-faktor yang dapat meningkatkan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) terhadap kepatuhan wajib pajak merupakan

Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Efektivitas Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Kontribusinya

Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Efektivitas Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta Kontribusinya

Sehingga, yang semula pemerintah daerah hanya menerima bagi hasil atas pemungutan PBB-P2 tersebut yaitu sebesar 64,8% untuk daerah Kabupaten/Kota, 16,2% daerah provinsi, 9%