• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT KOTA MALANG (Analisis Framing pada Rubrik “Nganal Kodew” Harian Radar Malang Edisi Mei 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT KOTA MALANG (Analisis Framing pada Rubrik “Nganal Kodew” Harian Radar Malang Edisi Mei 2013)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH TANGGA

MASYARAKAT KOTA MALANG

(Analisis Framing pada Rubrik “Nganal Kodew” Harian Radar Malang Edisi Mei 2013)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Kesarjanaan

Oleh: IIN RIZKA

09220144

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Iin Rizka

Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 26 Agustus 1991

Nomor Induk Mahasiswa : 09220144

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) yang berjudul:

“KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT KOTA MALANG”

(Analisis Framing pada Rubrik Nganal Kodew Harian Radar Malang Edisi Mei 2013)

adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya,

kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 31 Desember 2013

Penulis,

(5)
(6)

vi KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil'alamiin, Puji syukur atas Allah SWT yang maha segalanya, karena atas izin dan karunia dari-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan

yang berjudul KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP KEHIDUPAN RUMAH

TANGGA MASYARAKAT KOTA MALANG (Analisis Framing pada Rubrik Nganal Kodew Harian Radar Malang Edisi Mei 2013) sebagai tugas akhir sekaligus

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu

Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Malang.

Penulis menyadari bahwa proses penulisan ini tidaklah mudah. Disadari

atau tidak, proses penulisan ini penuh dengan berbagai hambatan. Namun dengan

dorongan dan motivasi dari berbagai pihak, akhirnya penulis mampu

menyelesaikan penulisan ini dengan berbagai kekurangan yang ada.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada berbagai pihak tersebut yang selama proses penulisan ini telah banyak

membantu. Mereka yang telah memberikan arahan, bimbingan, kerja sama dan

berbagai sumbangan pemikiran yang banyak membantu terselesaikannya

penulisan ini. Rasa terima kasih ini penulis sampaikan pada :

1. Allah SWT atas anugerah dan cinta kasihnya serta lautan ilmu yang tak terbatas, sehingga membuat manusia terus belajar dan berpikir dan mensyukuri setiap rahmat yang diberikan.

2. Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia menuju cahaya ilmu dan agama, serta menjadi tauladan bagi umat manusia.

3. Bapak tercinta, terimakasih atas pelajaran hidup, terutama pelajaran tentang rasa syukur dalam kesederhanaan yang engkau berikan. Ibu, terimakasih atas cinta, kasih sayang, kesabaran, motivasi, dan juga setiap do’a yang telah engkau panjatkan untukku. Terimakasih atas segalanya. 4. Keluarga besarku, terimakasih atas bantuan finansial serta kekompakan

(7)

vii Kak Bairi yang telah berjuang keras untuk melengkapi kebutuhan hidup adik bungsumu ini. Dan juga terimakasih kepada Mbak Dar, Mbak Fah, Kak Haris, Kak Ahzim, dan Mbak Yus atas motivasi dan nasehat-nasehat yang telah kalian berikan.

5. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Muhajir Effendi, MAP. 6. Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang.

7. M. Himawan Sutanto, M.Si, selaku dosen pembimbing I atas arahan, diskusi, dan dukungannya sehingga tugas ini bisa terselesaikan.

8. Dr. Wahyudi, M.Si, selaku dosen pembimbing II atas perhatian, koreksi, diskusi, dukungannya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

9. Segenap dosen Ilmu Komunikasi dan pihak administrasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kemudahan serta bantuannya.

10.Syariful Latief, terimakasih empat tahun terakhir sudah menemani dan membantuku dalam segala hal. Semoga tahun esok dan seterusnya Tuhan bisa memberiku kesempatan untuk membalas segala budi baikmu.

11.Citra Jauhar, tahun ini menginjak tahun ke-11 pertemanan kita. Terimakasih sudah menjadi sahabat sekaligus saudara di saat suka maupun duka. Dan terimakasih juga atas kesabarannya selama ini.

12.Semua sahabat ex-Himakom, Ananda, Nay, Riche, Ika, dan Dina yang telah mengajarkanku pengalaman berorganisasi dan juga atas dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

13. Melly Fauziyah dan Wigati Aulia Indri, terimakasih atas dukungan, hiburan, motivasi dan segala keceriaan yang kalian berikan.

14.Kepada teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi 2009, terutama teman-teman yang bernaung pada satu konsentrasi yang sama, Jurnalistik. Semoga segala urusan, baik bimbingan skripsi maupun pengerjaan materi skripsi dilancarkan. Amiin..

15.Bibob dan Bambang, si duo menyenangkan yang turut berpartisipasi memberikan semangat saat bimbingan.

16.Keluarga besar Rumah Sahabat yang sudah menjadi teman berbagi selama tiga tahun penuh. Kebersamaan dan kekompakan kalian akan menjadi kenangan yang tak akan bisa terlupakan.

(8)

viii 18.Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini adalah

sebuah pembelajaran untuk menjadi sempurna di masa depan. Kritik dan saran

yang membangun senantiasa diharapkan demi memperbaiki kekurangan yang ada.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Malang, 14 OKtober 2013

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH ... 8

1.3. TUJUAN PENELITIAN ... 8

1.4. MANFAAT PENELITIAN ... 8

1.4.1. Manfaat Akademis ... 8

1.4.2. Manfaat Praktis ... 9

BABII TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1. KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS MEDIA ... 10

2.2.BAHASA BERITA DAN KONSTRUKSI REALITAS ... 15

2.3.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISI BERITA... 18

2.3.1. Faktor Pekerja Media (Individu Level) ... 19

2.3.2. Rutinitas Media (Media Routines Level) ... 19

2.3.3. Organisasi Media (Organizational Level) ... 20

2.3.4. Pengaruh di Luar Organisasi Media (Ekstramedia level) ... 21

2.3.5. Ideologi Media (Ideological Level) ... 23

(10)

x

2.5. ANALISIS FRAMING ... 26

2.6. FRAMING DAN PROSES PRODUKSI BERITA ... 32

2.6.1. Pembentukan Berita ... 32

2.6.2. Produksi Berita ... 33

2.7. BERITA ... 36

2.7.1. Pengertian Berita ... 36

2.7.2. Nilai-nilai Berita ... 38

2.7.3. Kategori Berita ... 42

2.8. RUMAH TANGGA DAN KONSTRUKSI REALITAS ... 45

2.8.1. Konsep Rumah Tangga ... 45

2.8.2. Peran dan Fungsi Rumah Tangga ... 47

2.8.3. Rumah Tangga dalam Konstruksi Realitas Media ... 48

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

3.1. PENDEKATAN PENELITIAN ... 51

3.2. JENIS PENELITIAN ... 52

3.3. UNIT ANALISIS ... 53

3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 54

3.5. VALIDITAS DATA ... 54

3.6. TEKNIK ANALISIS DATA ... 55

BAB IV PEMBAHASAN ... 69

4.1. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ... 60

4.1.1. Gambaran Umum Radar Malang ... 60

4.1.2. Visi Dan Misi Radar Malang ... 62

4.1.3. Sasaran ... 62

4.1.4. Daerah Pemasaran ... 62

4.1.5. Tujuan Radar Malang ... 63

4.1.6. Deskripsi Rubrik Nganal Kodew ... 65

4.2. ANALISIS BERITA ... 67

(11)

xi

4.2.2. Berita 2... 84

4.2.3. Berita 3... 97

4.2.4. Berita 4... 113

4.2.5. Berita 5... 126

4.2.6. Berita 6... 137

4.2.7. Berita 7... 152

4.2.8. Berita 8... 166

4.2.9. Berita 9... 181

4.2.10.Berita 10 ... 194

4.3. TEORI HIRARKI PENGARUH ISI MEDIA ... 208

4.3.1. Tingkat Individu. ... 209

4.3.2. Tingkat Rutinitas Media. ... 211

4.3.3. Tingkat Organisasi Luar Media... 214

4.4. MEDIA MASSA DAN PORNOGRAFI ... 217

4.5. VALIDITAS DATA ... 223

BAB V PENUTUP ... 227

A. KESIMPULAN ... 227

B. SARAN ... 230

DAFTAR PUSTAKA... 232

(12)

xii DAFTAR PUSTAKA

Buku:.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa,Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana.

Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media,

Yogyakarta: LKIS.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakatra:

LKIS.

Ikbar, Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif, Bandung: Reflika

Aditama.

Kusumaningrat, Hikmat. 2009. Jurnalisme Teori dan Praktik, Bandung: Rosda

Karya.

Moleong, Lexy J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif, Badung: Remaja Rosda

Karya.

Nimmo, Dan. 2000. Komunikasi Politik. Bandung: PT. Remaja Rosda karya

Nurudin. 2009. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Rajawali Pers.

Rajasa, Sutan. 2002. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Karya Utama.

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi, Jakarta:

(13)

xiii Santana, Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Setiadi, Elly M. dan kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi, Jakarta: Kencana.

Shoemaker, and Stephen D. Resse. 1996. Mediating the Message: Theories of

influence on Mass Media Content. Sechond Edition. Longman. New

York.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis wacana,

Analisis Framing, dan Analisis Semiotik, Bandung: Rosda Karya.

Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali pers.

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda setting Media Massa. Jakarta: Rajagrafindo

Perkasa.

Jurnal:

Hamad, Ibnu. Media Massa dan Konstruksi Realitas, Jurnal pantau, ISAI, 6

Oktober-Nopember 1999. Hal. 55.

Internet:

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Diakses pada 13 Juni 2013 pukul 10.03 WIB

http://fakhrurradzie.blogspot.com/2004_5_01.archieve.html?m=1 Fakhrurradzie.

(14)

xiv http://www.geocities.ws/nunk_shion/paper/definisi-berita.html Nununk M. Berita

dan Media Massa. Diakses pada 18 Juni 2013 pukul 11.30 WIB

http://hannawijayakusuma.blogspot.com/2009/04/bab-ii-methodologi-of-qualitative.html?m=1 Hanna Wijaya. Methodologi of Qualitative. 2009 diakses

pada 18 Juni 2013 pukul 11.40 WIB

http://aton29.blogspot.com/2010/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-isi.html

Anton. Teori Hirarki Pengaruh Isi Media. 2010. Diakses pada 01 Desember 2013

pukul 13:22

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Setiap media mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam

mengemas suatu peristiwa dan mengkonstruksikannya. Sehingga ada

kemungkinan, suatu peristiwa yang sama bisa berbeda dalam penyajiannya

tergantung dari sudut pandang wartawan atau sesuai dengan ideologi dan

kepentingan-kepentingan tertentu. Berbagai kepentingan baik bisnis maupun

politik turut serta dalam mempengarui dan membingkai suatu peristiwa

tertentu agar dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat.

Media begitu lekat dengan konstruksi. Hampir tak ada satupun media

yang memberitakan tanpa adanya konstruksi, baik itu wartawan secara

individu maupun secara lingkup redaksional yang mencakup ideologi

penguasa. Mau tidak mau konsumen harus menerima doktrin secara halus,

bahkan tanpa disadari. Secara tidak langsung ideologi-odeologi itu ditanam

dalam benak setiap masyarakat yang mengkonsumsi pemberitaan media.

Sehingga masyarakat meyakini suatu kebenaran yang sebenarnya bersifat

semu.

Dalam perkembangannya media massa hanya menulis atau menyajikan

berita mengemukakan fakta-fakta yang tidak mencukupi lagi. Di mata Jakob

Oetama (2001) sebuah berita bukanlah kejadiannya, tetapi laporan tentang

suatu kejadian yang aktual dan bermakna. Kejadiannya sendiri merupakan

(16)

2 berita atau dilaporkan sebagai berita, jelas sesuatu yang subjektif (Nurudin,

2007:68). Semua pemberitaan yang disajikan oleh media massa tentunya

sudah melalui proses konstruksi media.

Media adalah kekuatan yang sangat kuat dalam masyarakat yang dapat

menggerogoti nilai dan norma sosial sehingga dapat merusak tatanan sosial.

(Tamburaka, 2012:14). Begitu pula dengan kekuatan persuasifnya. Kekuatan

persuasif media karena konstruksinya memang sangat kuat, mengingat

hampir setiap waktu masyarakat bersentuhan dengan media massa. Berbagai

isu dan pemberitaan baik itu positif maupun negatif secara langsung dan tidak

langsung membentuk opini publik yang perlahan menjadikan suatu keyakinan

atau mainstream tersendiri bagi masyarakat.

Isu-sisu publik bermunculan di media massa sesuai dengan konstruksi

ideologi pemiliknya. Isu politik, sosial, kriminalitas, bahkan seksualitas

disajikan menurut sudut pandang masing-masing media. Berbagai

kepentingan mewarnai pemberitaan. Jika pemberitaan mengenai bobroknya

negara yang terlalu menyudutkan pemerintah diwarnai dengan konglomerasi

media yang bersumber pada kepentingan politik, maka pemberitaan mengenai

kemiskinan, kriminalitas, dan seksualitas tidak lain akan merujuk pada

kepentingan bisnis, yaitu kapitalisme.

Saat ini keseimbangan pemberitaan tidaklah begitu penting, kode etik

jurnalistik hanya sebuah aturan tertulis yang terabaikan. Kode etik seakan

hanya menjadi patokan bagi pemberitaan-pemberitaan tertentu. Banyak media

(17)

3 massa utamanya media cetak yang cenderung mengabaikan aturan mutlak

tersebut. Seperti halnya surat kabar Memo, Lampu Merah, Lampu Hijau,

bahkan Radar Malang pun masih kurang kuat dalam memegang dan

mengaplikasikan kode etik jurnalistik.

Pemberitaan Seksualitas merupakan salah satu senjata bagi media

dalam pemberitaan untuk menarik minat masyarakat. Berbagai jenis berita,

seperti kriminalitas, pemerkosaan, KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga),

dan juga perceraian dikemasnya dengan menambahkan unsur seksualitas.

Bahkan esensi berita yang seharusnya memprihatinkan dan menyedihkan

malah menjadi santapan humor bagi para pembaca. Parahnya media

mengkonstruksi pemberitaan tersebut dengan menggunakan permainan

bahasa (diksi) yang secara tidak langsung menjauhkan pembaca dari fakta

yang sesungguhnya.

Padahal selama ini pers memegang peranan yang sangat besar dalam

mensosialisasikan nilai-nilai di masyarakat, termasuk dalam bidang seksual.

Tema seksual seakan menjadi komoditi yang cukup menjanjikan di bidang

industri media. Eksploitasi seksual baik laki-laki maupun perempuan terjadi

secara besar-besaran. Bahkan seringkali kita jumpai pemberitaan tentang

pemerkosaan bahkan perceraian, media massa masih menggunakan bahasa

yang menggelikan dalam penyajiannya dengan cara mengedepankan

pemberitaan aktivitas seksualnya dari pada perkara kriminalnya. Ironisnya

(18)

4 senonoh. Seolah media sengaja mengambil angle atau sudut pandang seksual

dari pada unsur terpenting dari beritanya.

Media massa saat ini banyak yang masih menganggap bahwa penyajian

berita berbau seks merupakan unsur terpenting yang patut dikedepankan agar

produk pers laku dibaca. Karena itu tidak sedikit media yang mengandalkan

seksualitas sebagai senjata utama dalam penyajiannya. Dalam surat kabar

misalnya, Harian Radar Malang dalam sebuah rubriknya menyajikan berbagai

pemberitaan seputar rumah tangga dan menonjolkan bagian seksual dalam

mengkonstruksikannya. Sehingga pembaca digiring untuk berfikiran serupa

dengan apa yang dikonstruksikan. Apapun pemasalahan dan bagaimanapun

kronologinya, Radar Malang sengaja membingkainya dengan menambahkan

unsur-unsur seksualitas yang berlebihan.

Seperti halnya tema pemberitaan seputar kehidupan rumah tangga.

Konstruksi Radar Malang terhadap kehidupan rumah tangga masyarakat

modern sangat lekat dengan perselingkuhan, pernikahan siri, poligami, dan

sebagainya. Seolah-olah tidak ada masalah lain dalam rumah tangga selain

kasus-kasus tesebut. Jika Radar Malang mengkonstruksinya dengan

menonjolkan hubungan seksual sebagai kunci utama dari keharmonisan

rumah tangga, maka pada kenyataannya masih banyak aspek-aspek lain yang

harus dipenuhi dalam menciptakan harmoni dalam kehidupan rumah tangga

itu sendiri.

Permasalahannya dalam rumah tangga yang menyangkut orang ketiga,

(19)

5 berakhir di meja hijau atau perceraian. Perselingkuhan, kekerasan, bahkan

perceraian menjadi suatu fenomena yang marak terjadi di kalangan

masyarakat modern. Teknologi komunikasi menjadi salah satu sebab dari

timbulnya fenomena tersebut. Masyarakat semakin dimanjakan dengan

fasilitas yang ada, sehingga tidak jarang mereka menyalahgunakan

kemudahan-kemudahan tersebut sebagai alat penggeser rasa malu.

Akulturasi budaya yang begitu kuat perlahan menggeser budaya “malu”

yang dahulu begitu tertanam kokoh dalam budaya masyarakat Indonesia.

Istilah budaya barat yang disebut dengan free sex atau seks bebas menjadi

budaya yang tak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia. Tak hanya

remaja, bahkan sebagian suami dan istri yang terikat dalam hubungan rumah

tangga pun menganut paham yang sama. Parahnya media massa, utamanya

Radar Malang semakin mengokohkan pandangan tersebut dalam sebuah

rubriknya dengan permainan diksi yang hiperbola, dan dengan

penekanan-penekanan unsur tertentu dalam setiap beritanya.

Secara perlahan Radar Malang menanamkan sebuah pemikiran dalam

masyarakat. Ketika pemikiran seseorang telah ditransformasi oleh media,

maka semua bentuk konsekuensi buruk dalam jangka panjang mungkin

terjadi, tidak hanya dapat menghancurkan kehidupan seseorang, tetapi juga

menciptakan masalah sosial dalam skala luas (Tamburaka, 2012:14)

Radar Malang menggambarkan kehidupan rumah tangga masyarakat

modern dengan banyaknya kasus perselingkuhan yang dipicu oleh

(20)

6 Keharmonisan rumah tangga akan tercapai jika kebutuhan seksual dari suami

istri terpenuhi, itulah konstruksi sempit dari media tentang kehidupan rumah

tangga masyarakat modern. Tetapi pada kenyataannya apakah semudah dan

sesederhana itu?

Konstruksi demi konstruksi perlahan-lahan mempengaruhi pemikiran

masyarakat mengenai citra kehidupan rumah tangga masyarakat kota Malang.

Sehingga masyarakat menerima dan meyakini suatu konsep bahwa hal

perselingkuhan dan perceraian baik dilakukan sang suami maupun istri

merupakan hal yang biasa dalam rumah tangga. Bahkan konsep tersebut

diyakini oleh masyarakat sebagai gaya hidup (life style).

Kehidupan rumah tangga masyarakat kota Malang dikonstruksi oleh

Radar Malang dengan sedemikian rupa. Banyaknya kasus perceraian menjadi

komoditi bagi media untuk mencari keuntungan. Eksploitasi permasalahan

rumah tangga yang dibalut dengan unsur seksual menjadi lahan yang subur

bagi industri media, utamanya Radar Malang. Padahal kasus-kasus tersebut

masih dipertanyakan kebenarannya. Apakah pemberitaan dalam rubrik

tersebut murni fakta, ataukah sengaja dikonstruk untuk menarik minat

masyarakat dengan mengait-ngaitkan unsur seksual?

Harian Radar Malang yang memuat rubrik Nganal Kodew sangat kental

dengan unsur seksualitas. Nganal Kodew sendiri berasal dari bahasa

Malangan yang berarti Lanang Wedok, yang dalam bahasa Indonesia berarti

laki-laki dan perempuan. Sesuai dengan nama rubriknya, rubrik tersebut

(21)

7 itu rumah tangga maupun remaja. Namun mayoritas dari rubrik tersebut

adalah seputar rumah tangga. Pemberitaan mengenai rumah tangga dari

seluruh penjuru kota Malang yang meliputi perceraian, perselingkuhan, dan

juga kekerasan dalam rumah tangga dibalut dengan tema seksual menjadi

komoditi yang menjanjikan bagi Radar Malang.

Rubrik “Nganal Kodew” terbit setiap hari di harian Radar Malang.

Dalam rubrik tersebut selalu dikisahkan dua tokoh utama, yaitu Markucel

yang Markonah. Kemudian ada juga tokoh Srontol dan Srintil yang

diasosiasikan sebagai orang ketiga atau penyebab perselisihan. Permainan

bahasa melalui singkatan-singkatan menjadi kunci utama dalam

mempopulerkan rubrik ini, seperti SDSB (semok depan semok belakang),

Bupati (buka paha tinggi-tinggi), ATM (alat tusuk manual), IMB (izin

menaiki badan), Honda (hobi nongkrongin janda), BB (bubuk bareng), dan

lain sebagainya. Padahal singkatan-singkatan tersebut tidak sepatutnya

dipublikasikan dalam media massa.

Pemberitaan seputar kehidupan rumah tangga menjadi konsumsi publik

dan perlahan dapat mengukuhkan pandangan tertentu tentang konsep

kehidupan masyarakat kota Malang. Semua pemberitaan selalu dikemas

dengan menonjolkan unsur seksual yang berlebihan dengan tujuan menarik

minat masyarakat. Radar Malang dalam rubriknya secara tidak langsung

menggambarkan konstruksi mengenai kehidupan rumah tangga masyarakat

(22)

8 Hal inilah yang menarik untuk diteliti dengan judul “Konstruksi Media Terhadap Kehidupan Rumah Tangga Masyarakat Kota Malang (Analisis Framing pada Rubrik Nganal Kodew Harian Radar Malang Edisi Mei 2013)”. Karena pada dasarnya setiap pemberitaan menyimpan ideologi dan juga kepentingan-kepentingan tertentu.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimanakah rubrik Nganal Kodew Harian Radar Malang mengkonstruksi

kehidupan rumah tangga masyarakat kota Malang?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui cara wartawan menyusun fakta dalam rubrik Nganal

Kodew pada Harian Radar Malang edisi April 2013.

2. Untuk mengetahui konstruksi media tentang kehidupan rumah tangga

masyarakat kota Malang dalam rubrik Nganal Kodew pada Harian Radar

Malang edisi Mei 2013.

1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat gambaran mengenai konstruksi

media terhadap kehidupan masyarakat modern, utamanya dalam harian

(23)

9 memberikan masukan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khusunya

bagi pengembangan penelitian yang bersifat analisis framing.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan

bagaimana harian Radar Malang mengemas suatu berita yang berkaitan

dengan kehidupan rumah tangga masyarakat kota Malang pada sebuah

Referensi

Dokumen terkait

Banyumanik Semarang yaitu: belum adanya kebijakan – kebijakan yang mengatur sistem informasi morbiditas rawat inap, belum terdapat struktur organisasi dalam sistem

Maka untuk dapat menciptakan identitas yang baik dan kuat melalui tampilan ruangan dan desain interior, sebuah organisasi harus dapat menguasai unsur-unsur tampilan ruangan

Untuk mengetahui pencegahan tindak pidana dalam aksi unjuk rasa di Wilayah Hukum Polresta Pekanbaru berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh black carbon dan sulfur terhadap nilai koefisien grip kompon bahan ban dengan batikan silang pada lintasan

6 Nurul Ursyiyah Itsnaini SMPN 1 Kalianget 69. 7 Za'im Jundi Muhammad SMPIT Al-Hidayah

☑ Menunjukkan contoh sederhana bahwa Allah memiliki sifat Ar Rohman, Ar Rohiim dan As Sami’ melalui hasil ciptaan-Nya. KKM

Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari RISKESDAS tahun 2007 6 tentang stroke dan YASTROKI tahun 2012 tentang stroke 9 , dimana keduanya menyatakan bahwa prevalensi stroke

Dari hasil analisis menggunakan one way ANOVA tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara derajat merokok dengan WHR.Namun berdasarkan penelitian Canoy et