• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2 Lembar Penjelasan

Assalamualaikum wr. wb

Selamat pagi/ siang/ sore Bapak/ Ibu yang saya hormati

Saya Rahmalia Amni mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara” memohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bapak/ Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang tersedia, sesuai dengan petunjuk pengerjaan yang akan dijelaskan selanjutnya. Bapak/ Ibu hanya perlu menjawab dengan jujur, sesuai apa adanya. Hasil dari kuesioner dan data pribadi Bapak/ Ibu bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Bapak/ Ibu diharapkan untuk menjawab dengan teliti dan jangan sampai ada pertanyaan atau pernyataan yang terlewatkan agar memudahkan pengolahan data.

Partisipasi dan bantuan Bapak/ Ibu dalam penelitian ini amatlah penting dan berharga bagi saya. Saya mengucapkan terima kasih telah meluangkan waktu atas partisipasi yang Bapak/ Ibu berikan.

Hormat Saya,

Rahmalia Amni 121101017

(3)

Lampiran 3 Informed Consent

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………...……….

Jenis Kelamin : (L / P)*

Usia : …………...……….

Alamat : …………...……….

Setelah memperoleh penjelasan dari: Nama : Rahmalia Amni

NIM : 121101017

Fakultas : Keperawatan USU

mengenai penelitian tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara, dengan ini

menyatakan BERSEDIA/ TIDAK BERSEDIA* untuk ikut serta berpartisipasi menjadi responden penelitian.

Aceh Utara , ……….. 2016

Peneliti Yang Membuat Pernyataan

Rahmalia Amni ………..

(4)

Lampiran 4 Kuesioner Penelitian

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

No. Responden: (diisi oleh peneliti)

A.Data Demografi

1. Usia : ……….. tahun 2. Jenis Kelamin

฀ Laki-laki ฀ Perempuan

3. Tingkat Pendidikan

฀ SPK

฀ D-III

฀ S1

฀ Lain-lain…….. (sebutkan)

4. Penghasilan

฀ Rp. 1.000.000 - 2.500.000 ฀ > Rp. 2.500.000 - 5.000.000

฀ > Rp. 5.000.000 - 7.500.000

฀ > Rp. 7.500.000

(5)

B.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara

I. Faktor Internal

a. Pengetahuan Perawat tentang Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!

1. Atraumatic care adalah…

a. Perawatan terapeutik pada anak dan keluarga dengan intervensi meminimalkan atau mencegah distres fisik dan psikologis

b. Perawatan terapeutik pada anak dan keluarga dengan intervensi meminimalkan atau mencegah distress fisik dan spiritual pada anak c. Perawatan terapeutik pada anak dan keluarga dengan intervensi

meminimalkan atau mencegah trauma fisik dan sosial pada anak. 2. Atraumatic care bertujuan untuk…

a. Mencegah dan mengurangi stres fisik dan spiritual b. Mencegah dan mengurangi stres fisik dan psikologis c. Mencegah dan mengurangi trauma fisik dan sosial 3. Manfaat atraumatic care adalah…

a. Meningkatkan adaptasi anak terhadap lingkungan sosial

b. Meningkatkan kemampuan interaksi anak dengan perawat selama dirawat

(6)

4. Berikut ini yang bukan

a. Mencegah distres fisik atau psikologis pada anak dan meningkatkan kemampuan perawat dalam mengontrol perawatan anak.

prinsip atraumatic care adalah…

b. Mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis dan meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak c. Mencegah atau menurunkan dampak perpisahan dari keluarga dan

modifikasi lingkungan fisik

5. Rooming in merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga b. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari teman sebaya c. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari perawat

6. Perawat memberikan informasi terkait keadaan anak dan hal apa saja yang dapat dilakukan orang tua merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Melibatkan orang tua dalam mengontrol perawatan anak

b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak

(7)

7. Pemberian obat anastesi lokal seperti lidokain dan EMLA (Extectic Mixture of Local Anesthetics) sebelum injeksi parenteral merupakan tindakan

atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Mencegah atau menurunkan cedera akibat restrain pada anak b. Mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis c. Mencegah atau menurunkan cedera biologis pada anak

8. Dekorasi ruangan menggunakan tirai dan hiasan dinding bergambar bunga atau binatang lucu merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Modifikasi ruang perawatan anak b. Modifikasi lingkungan rumah sakit c. Modifikasi lingkungan fisik

9. Menata ruang perawatan anak dengan cara membuat ruang rawat seperti di rumah merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip… a. Modifikasi lingkungan rumah sakit

b. Modifikasi ruang perawatan anak

(8)

10.Menginformasikan kepada orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh anak

c. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mencegah cedera pada anak

11.Mempersiapkan psikologis anak sebelum prosedur dan menunjukkan sikap empati merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip… a. Menurunkan atau mencegah dampak prosedur pada anak

b. Mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis c. Mencegah atau menurunkan trauma psikologis pada anak

12.Penggunaan cat berwarna yang cerah untuk dinding ruangan merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

(9)

13.Mempertahankan kontak dengan memfasilitasi pertemuan dengan guru, teman sekolah dan berhubungan dengan siapa saja yang anak inginkan merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga

b. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari lingkungan sekolah

c. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari lingkungan tempat tinggalnya.

14.Mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Penkes) pada orang tua merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak b. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga

c. Menurunkan atau mencegah distres psikologis pada anak dan orang tua 15.Melakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan intervensi pada

anak merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip… a. Mencegah atau menurunkan dampak prosedur pada anak

(10)

16.Prinsip permainan pada anak di rumah sakit adalah…

a. Tidak melibatkan orang tua, singkat, sederhana dan tidak bertentangan dengan pengobatan

b. Tidak membutuhkan banyak energi, singkat, sederhana, dan tidak bertentangan dengan pengobatan

c. Tidak melibatkan kelompok umur yang sama, singkat, sederhana, dan tidak bertentangan dengan pengobatan

17.Menggunaan pakaian perawat yang multi warna nonkonvensional merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Modifikasi pakaian perawat b. Modifikasi lingkungan fisik

c. Modifikasi lingkungan perawatan anak

18.Melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam merawat anak merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip…

a. Memfasilitasi orang tua dalam perawatan anak

b. Meningkatkan partisipasi orang tua dalam merawat anak c. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga

19.Melakukan persiapan khusus pada anak sebelum tindakan pembedahan elektif merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip… a. Mencegah atau menurunkan cedera akibat pembedahan

(11)

20.Prinsip pengkajian nyeri pada anak adalah…

a. PQRST (Provokatif, Quality, Region, Severity, and Time)

b. CRIES (Criying, Requiring increased oxygen, Increased vital sign, Expression, and Leeplessness)

c. QUESTT (Question the child, Use a pain rating scale, Evaluate behavioral and physiologic changes, Secure parent’s involvement, Take

(12)

b. Sikap Perawat terhadap Pelaksanaan Atraumatic Care

Petunjuk: Berilah tanda checklist (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kecenderungan sikap anda terhadap pernyataan tersebut.

Keterangan:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memperbolehkan orang tua untuk tinggal bersama anak atau rooming in.

2. Saya memberikan informasi kepada orang tua terkait kondisi kesehatan anak.

3. Saya memberikan informasi kepada orang tua tentang hal-hal yang dapat dilakukan dalam mengontrol perawatan anak.

4. Saya memberikan obat anastesi lokal sebelum injeksi parenteral.

5. Saya mengizinkan anak bermain sesuai kondisi anak.

6. Saya menggunakan ruang khusus tindakan untuk melakukan intervensi pada anak. 7. Saya menginformasikan kepada orang tua

jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit.

8. Saya mempersiapkan psikologis anak sebelum prosedur yang menimbulkan rasa nyeri.

9. Saya menunjukkan sikap empati saat anak dilakukan prosedur yang menyakitkan. 10. Saya memfasilitasi pertemuan dengan guru,

(13)

11. Saya mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Penkes). 12. Saya melakukan aktivitas bermain terlebih

dahulu sebelum melakukan tindakan pada anak, misalnya bercerita, menggambar, mendengarkan musik atau menonton video. 13. Saya melibatkan orang tua untuk

berpartisipasi dalam merawat anak.

(14)

II. Faktor Eksternal

a. Fasilitas yang Mendukung Pelaksanaan Atraumatic Care

Petunjuk: Berilah tanda checklist (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi ruangan tempat anda bekerja.

No Pernyataan Ada Tidak

1. Obat anastesi lokal untuk diberikan sebelum injeksi parenteral pada anak.

2. Ruangan khusus tempat bermain anak.

3. Alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, dan prosedur pengobatan.

4. Tempat tidur khusus bagi anak agar tidak terjatuh. 5. Video tentang prosedur yang akan dilakukan. 6. Gambar tentang prosedur yang akan dilakukan. 7. Dinding ruangan berwarna cerah atau warna warni. 8. Tirai bergambar bunga atau binatang lucu.

9. Hiasan dinding bergambar dunia binatang atau fauna. 10. Pakaian perawat multi warna nonkonvensional. 11. Spalk bermotif bunga, kartun, atau binatang lucu. 12. Ruangan khusus tindakan.

13 Papan nama pasien bergambar lucu.

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

Lampiran 11 Hasil Uji Validitas

Rumus Validitas:

V = ∑S

⌊n(c−1)⌋

Keterangan: S = R - Lo

R = Angka yang diberikan oleh penilai Lo = Angka penilaian validitas yang terendah C = Angka penilaian validitas yang terendah n = jumlah penilai/ validator

Kuesioner Pengetahuan

Penilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

V 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Penilai P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

(22)

Kuesioner Sikap

Penilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3

V 1 1 1 1 1 1 1

Penilai P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3

V 1 1 1 1 1 1 1

Kuesioner Fasilitas

Penilai P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3

V 1 1 1 1 1 1 1

Penilai P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S Skor S

A 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

∑ �S 3 3 3 3 3 3 3

(23)

Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas

(24)

Rumus KR-21:

r11 = reliabilitas instrumen

(25)

Vt = 19,45

Nilai reliabilitas:

r11 = � k

k−1� �1−

x�(k−x�) k. Vt �

r11 =� 20

20−1� �1−

14,5(20−14,5) 20(19,45) �

r11 = �20

19� �1−

14,5 (5,5) 20(19,45)�

r11 =�20 19� �1−

79,75 389 �

r11 = (1,053)(1−0,205013)

r11 = (1,053)(0,7949)

r11 = 0,837

(26)

Reliabilitas Kuesioner Sikap

a. Listwise deletion based on all variables in the

(27)
(28)

Rumus KR-21:

r11 = reliabilitas instrumen

(29)

Vt = 13,04

Nilai reliabilitas:

r11 = � k

k−1� �1−

x�(k−x�) k. Vt �

r11 =� 14

14−1� �1−

9,4(14−9,4) 14(13,04) �

r11 = �14

13� �1−

9,4 (4,6) 14(13,04)�

r11 =�14 13� �1−

43,24 182,56� r11 = (1,0769)(1−0,23685)

r11 = (1,0769)(0,76315)

r11 = 0,8218

(30)

Lampiran 13 Master Table

Data Demografi

Keterangan

No R : Nomor Reponden Usia : Usia Responden JK : Jenis Kelamin TP : Tingkat Pendidikan P : Penghasilan

(31)

Data Pengetahuan

Keterangan

No R : Nomor Reponden P : Pertanyaan SUM : Jumlah

(32)

Data Sikap

Keterangan

No R : Nomor Reponden P : Pernyataan SUM : Jumlah

(33)

Data Fasilitas

Keterangan

No R : Nomor Reponden P : Pernyataan SUM : Jumlah

(34)

Lampiran 14 Hasil Penelitian

1. DATA DEMOGRAFI

FREQUENCIES VARIABLES=Usia JK TP P LKRS LKRA

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Usia Jenis Kelamin

Tingkat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(35)

Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Lama Kerja di Rumah Sakit

Frequency Percent

Lama Kerja di Ruang Anak

(36)

2.PENGETAHUAN

FREQUENCIES VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5 Pertanyaan 6 Pertanyaan 7

N Valid 28 28 28 28 28 28 28

Missin

g 0 0 0 0 0 0 0

Pertanyaan 8 Pertanyaan 9 Pertanyaan 10 Pertanyaan 11 Pertanyaan 12 Pertanyaan 13 Pertanyaan 14

28 28 28 28 28 28 28

0 0 0 0 0 0 0

Pertanyaan 15 Pertanyaan 16 Pertanyaan 17 Pertanyaan 18 Pertanyaan 19 Pertanyaan 20

28 28 28 28 28 28

0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pertanyaan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 6 21.4 21.4 21.4

benar 22 78.6 78.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 8 28.6 28.6 28.6

benar 20 71.4 71.4 100.0

(37)

Pertanyaan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 12 42.9 42.9 42.9

benar 16 57.1 57.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 16 57.1 57.1 57.1

benar 12 42.9 42.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 11 39.3 39.3 39.3

benar 17 60.7 60.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 11 39.3 39.3 39.3

benar 17 60.7 60.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 11 39.3 39.3 39.3

benar 17 60.7 60.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 18 64.3 64.3 64.3

benar 10 35.7 35.7 100.0

(38)

Pertanyaan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 13 46.4 46.4 46.4

benar 15 53.6 53.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 9 32.1 32.1 32.1

benar 19 67.9 67.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 14 50.0 50.0 50.0

benar 14 50.0 50.0 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 8 28.6 28.6 28.6

benar 20 71.4 71.4 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 9 32.1 32.1 32.1

benar 19 67.9 67.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 13 46.4 46.4 46.4

benar 15 53.6 53.6 100.0

(39)

Pertanyaan 15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 9 32.1 32.1 32.1

benar 19 67.9 67.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 10 35.7 35.7 35.7

benar 18 64.3 64.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 13 46.4 46.4 46.4

benar 15 53.6 53.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 12 42.9 42.9 42.9

benar 16 57.1 57.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 17 60.7 60.7 60.7

benar 11 39.3 39.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pertanyaan 20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 9 32.1 32.1 32.1

benar 19 67.9 67.9 100.0

(40)

FREQUENCIES VARIABLES=P.Kelas

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics Pengelompokan Pengetahuan

N Valid 28

Missing 0

Pengelompokan Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 8 28.6 28.6 28.6

Cukup 17 60.7 60.7 89.3

Kurang 3 10.7 10.7 100.0

(41)

3.SIKAP GET

FREQUENCIES VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4

N Valid 28 28 28 28

Missing 0 0 0 0

Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9

28 28 28 28 28

0 0 0 0 0

Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14

28 28 28 28 28

0 0 0 0 0

Frequency Table

Pernyataan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 2 7.1 7.1 7.1

S = SETUJU 12 42.9 42.9 50.0

SS = SANGAT SETUJU 14 50.0 50.0 100.0

(42)

Pernyataan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 5 17.9 17.9 17.9

S = SETUJU 14 50.0 50.0 67.9

ST = SANGAT SETUJU 9 32.1 32.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 7 25.0 25.0 25.0

S = SETUJU 13 46.4 46.4 71.4

ST = SANGAT SETUJU 8 28.6 28.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS = SANGAT TIDAK SETUJU 2 7.1 7.1 7.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 6 21.4 21.4 21.4

S = SETUJU 15 53.6 53.6 75.0

ST = SANGAT SETUJU 7 25.0 25.0 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS = SANGAT TIDAK SETUJU 1 3.6 3.6 3.6

TS = TIDAK SETUJU 4 14.3 14.3 17.9

S = SETUJU 12 42.9 42.9 60.7

ST = SANGAT SETUJU 11 39.3 39.3 100.0

(43)

Pernyataan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 5 17.9 17.9 17.9

S = SETUJU 13 46.4 46.4 64.3

ST = SANGAT SETUJU 10 35.7 35.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 4 14.3 14.3 14.3

S = SETUJU 13 46.4 46.4 60.7

ST = SANGAT SETUJU 11 39.3 39.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 7 25.0 25.0 25.0

S = SETUJU 11 39.3 39.3 64.3

ST = SANGAT SETUJU 10 35.7 35.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 4 14.3 14.3 14.3

S = SETUJU 14 50.0 50.0 64.3

ST = SANGAT SETUJU 10 35.7 35.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 7 25.0 25.0 25.0

S = SETUJU 5 17.9 17.9 42.9

ST = SANGAT SETUJU 16 57.1 57.1 100.0

(44)

Pernyataan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS = SANGAT TIDAK SETUJU 1 3.6 3.6 3.6

TS = TIDAK SETUJU 6 21.4 21.4 25.0

S = SETUJU 14 50.0 50.0 75.0

ST = SANGAT SETUJU 7 25.0 25.0 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid TS = TIDAK SETUJU 7 25.0 25.0 25.0

S = SETUJU 13 46.4 46.4 71.4

ST = SANGAT SETUJU 8 28.6 28.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid STS = SANGAT TIDAK SETUJU 1 3.6 3.6 3.6

TS = TIDAK SETUJU 5 17.9 17.9 21.4

S = SETUJU 12 42.9 42.9 64.3

ST = SANGAT SETUJU 10 35.7 35.7 100.0

(45)

FREQUENCIES VARIABLES=P.Kelas

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics Pengelompokan Sikap

N Valid 28

Missing 0

Pengelompokan Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Positif 21 75.0 75.0 75.0

Negatif 7 25.0 25.0 100.0

(46)

4. FASILITAS

FREQUENCIES VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7

N Valid 28 28 28 28 28 28 28

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14

28 28 28 28 28 28 28

0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pernyataan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 23 82.1 82.1 82.1

Ada 5 17.9 17.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 24 85.7 85.7 85.7

Ada 4 14.3 14.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 26 92.9 92.9 92.9

Ada 2 7.1 7.1 100.0

(47)

Pernyataan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 9 32.1 32.1 32.1

ada 19 67.9 67.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 26 92.9 92.9 92.9

ada 2 7.1 7.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 23 82.1 82.1 82.1

ada 5 17.9 17.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 5 17.9 17.9 17.9

ada 23 82.1 82.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 23 82.1 82.1 82.1

ada 5 17.9 17.9 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 15 53.6 53.6 53.6

ada 13 46.4 46.4 100.0

(48)

Pernyataan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 22 78.6 78.6 78.6

ada 6 21.4 21.4 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 24 85.7 85.7 85.7

ada 4 14.3 14.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid ada 28 100.0 100.0 100.0

Pernyataan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 24 85.7 85.7 85.7

ada 4 14.3 14.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pernyataan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

(49)

FREQUENCIES VARIABLES=P.Kelas

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics Pengelompokan Fasilitas

N Valid 28

Missing 0

Pengelompokan Fasilitas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Lengkap 2 7.1 7.1 7.1

Tidak Lengkap 26 92.9 92.9 100.0

(50)
(51)
(52)

Lampiran 16 Taksasi dana penelitian

No Nama Kegiatan Biaya

1 Proposal

Penelusuran literatur dari internet Rp 150.000,- Pencetakan literatur dari internet Rp 80.000,- Pembelian buku literature Rp 500.000,- Fotokopi literatur dari buku Rp 100.000,-

Pencetakan proposal Rp 60.000,-

Penggandaan dan penjilidan proposal Rp 100.000,-

2 Pengumpulan Data

Transportasi Rp 300.000,-

Penggandaan kuesioner Rp 100.000,-

Souvenir penelitian Rp 200.000,-

3 Analisa Data dan Penyusunan Laporan

Pencetakan skripsi Rp 90.000,-

Penggandaan dan penjilidan skripsi Rp 150.000,-

CD Rp 10.000,-

4 Biaya tak terduga Rp 150.000,-

(53)

Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup

Nama : Rahmalia Amni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Peurupok/ 04 Juni 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Dr. Sumarsono No. 4 Medan Baru

No. Hp : 085288527552

E-mail : rahmaliaamni@gmail.com Nama Ayah : M. Ali, S.Sos

Nama Ibu : Mulyani, S.Pd

Pendidikan : SD Negeri 10 Syamtalira Aron (2000-2006) SMP Negeri 1 Lhokseumawe (2006-2009) SMA Negeri 1 Lhokseumawe (2009-2012)

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ). (2014). Overview of hospital stays for children in the United States 2012. Diunduh pada 30 Mei 2016 dari

Agustina, I. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan terapi bermain di ruang rawat inap anak RSUD dr Pirngadi Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Aidar, N. (2011). Hubungan peran keluarga dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah (6-12 tahun) yang mengalami hospitalisasi di ruang III Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Amalia, I. N (2013). Perilaku perawat dalam melakukan atraumatic care pada perawatan anak di RSUD dr Harjono, RSU Asiyiyah dr Soetomo, RSU Asiyiyah Diponegoro, RSU Darmayu Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Diunduh pada 10 Oktober 2015 dari

Apriani, L. (2014). Hambatan perawat anak dalam pelaksanaan atraumatic care di ruang anggrek rumah sakit umum daerah kota Salatiga. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Apriany, D. (2013). Hubungan antara hospitalisasi anak dengan tingkat kecemasan orangtua. The soedirman journal of nursing 8(2) Juli 2013. Diunduh pada 13 Oktober 2015 dari

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

http://jks.fikes.unsoed.ac.id/

Azwar, S. (2007). Sikap manusia teori dan pengukurannya, edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto.

Batalha, et., al. (2010). Setting of peripheral venous catheter in children: Comparative study. Escola Anna Nery Revista de Envermagem 14 (3): 511-8 (15 ref). . Diakses pada tanggal 25 April 2016 dari http://www.cinahl.com/

(55)

Breving, R. M. D., Ismanto, A. Y., & Onibala, F. (2015). Pengaruh penerapan atraumatic care terhadap respon kecemasan anak yang mengalami hospitalisasi di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado dan RSUP Prof dr R. D. Kandou Manado. E-journal keperawatan 3(2), Mei 2015. Diunduh pada 9 Oktober 2015 dari

Budiman & Riyanto, A. (2013). Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian. Jakarta: Salemba Medika.

Dalal, S. S., Chawla, D., Singh, J., Agarwal, R.K., Deodari, A. K., & Paul, V. K. (2009). Limb splinting for intravenous cannulae in neonates A randomized controlled trial. Archives of disease in childhood-fetal & neonatal edition 94(6) F394-6. Diakses pada 25 April 2016 dari Dianto, M. (2014). Sikap perawat tentang atraumatic care di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Bantul dan Yogyakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Fahriadi. (2008). Determinan kinerja perawat di instalasi rawat inap RSUD Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan tahun 2008. Tesis. Universitas Respati Indonesia.

Festini, F., Occhipinti, V., Cocco, M., Biermann, K., Neri, S., Giannini, C., et al. (2008). Use of non-coventional nurse’s attire in a pediatric hospital a quasi-experimental study. Journal of clinical nursing, 18, 1018-1026. Hardjadinata, Y. E. (2009). Batitaku mandiri stimulasi kemandirian batita di

rumah anda. Jakarta: Dian Rakyat.

Hidayat, A. A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan & teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. A. A. (2012). Pengantar ilmu keperawatan anak buku 1. Jakarta: Salemba medika.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang ruang kehidupan edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Irawati, L. (2014). Pengaruh persepsi tentang mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien pulang atas permintaan sendiri di Rumah Sakit Advent Kota Medan tahun 2014. Tesis. Universitas Sumatera Utara.

(56)

Kurniawati, S. (2009). Persepsi perawat terhadap prinsip perawatan atraumatik pada anak di ruang III RSU Dr Pirngadi Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Kyle, T & Susan, C. (2014). Buku ajar keperawatan pediatric vol 1 Edisi 2. Jakarta: EGC.

Kyle, T & Susan, C. (2014). Buku ajar keperawatan pediatric vol 2 Edisi 2. Jakarta: EGC.

Maramis, W. F. (2006). Ilmu perilaku dalam pelayanan kesehatan. Universitas Airlangga: Surabaya.

Maretno, I. (2015). Pelaksanaan atraumatic care dalam pemasangan infus pada anak yang mengalami hospitalisasi di rumah sakit umum daerah dr Pirngadi Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Keputusan menteri kesehatana nomor 129/Menkes/ SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal rumah sakit. Diunduh pada 22 April 2016 dari http:

Niven. (2002). Skala pengukuran sikap edisi 1. Jakarta: Gramedia.

Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan masyarakat prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan edisi revisi

2012. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurimi. (2010). Hubungan karakteristik perawat dengan motivasi kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Sukanto Jakarta. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Nursalam, (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pantulu, P. (2010). Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku perawat tentang atraumatic care pada anak di RSUD Prof dr H Aloei Saboe kota Gorontalo. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

(57)

Potts, N. L & Mandleco, B. L. (2007). Pediatric nursing: caring for children and their families. Canada: Thomson Delmar Leaning.

Priyatno, D. (2008). Mandiri belajar spss. Mediakom: Yogyakarta.

Purwandari, H. (2009). Pengaruh terapi seni untuk menurunkan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi di wilayah Kabupaten Banyumas. Tesis. Universitas Indonesia.

Rini, M. D., Sari, H. R., & Rahmawati, I. (2013). Hubungan penerapan atraumatic care dengan kecemasan anak prasekolah saat proses hospitalisasi di RSU dr. H. Koesnadi Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Universitas Jember.

Santoso, Y. (2014). Pengetahuan perawat tentang atraumatic care di RS PKU Muhammadiyah Bantul dan Yogyakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Silalahi, C., Lampus, B. S., & Akili, R. (2013). Hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang HIV/AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado. Universitas Sam Ratulangi. Diunduh pada 22 November 2015 dari

Siregar, S. (2013). Statistik parametric untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Subandi, A. (2012). Pengaruh penggunaan spalk bermotif terghadap tingkat kooperatif anak usia pra sekolah selama prosedur injeksi intra vena di rumah sakit wilayah Cilacap. Tesis. Universitas Indonesia.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. (2014). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC. Susilaningrum, R., Nursalam, & Utami, S. (2013). Asuhan keperawatan bayi dan

anak untuk perawat dan bidan edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Utami, R. (2012). Hubungan penerapan atraumatic care dengan tingkat kepuasan orang tua anak selama proses hospitalisasi di Ruang Anak RSD Balung Jember. Skripsi. Universitas Jember.

Wong, D. L. (2013). Pedoman klinis keperawatan pediatrik edisi 4. Jakarta: EGC. Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P.

(2009). Buku ajar keperawatan pediatrik volume 2 edisi 6. Jakarta: EGC. Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P.

(58)
(59)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka konseptual

Atraumatic care merupakan asuhan perawatan terapeutik yang diberikan

untuk mencegah atau mengurangi distres fisik maupun psikologis pada anak maupun orang tua. Namun, dalam pelaksanaannya atraumatic care dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mendukung ataupun menghambat pelaksanaannya. Faktor-faktor ini diadaptasi dari faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan berdasarkan teori perilaku Notoadmodjo (2010). Faktor pertama yaitu faktor internal, mencakup pengetahuan dan sikap perawat terhadap pelaksanaan atraumatic care pada anak. Faktor kedua yaitu faktor eksternal, dalam hal ini adalah fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care. Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara.

(60)

2. Definisi operasional

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 1. Definisi operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Faktor-faktor

(61)

2 Faktor Eksternal:

Fasilitas Sarana atau

(62)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara.

2. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di ruang rawat inap anak rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara yaitu sebanyak 28 orang perawat. 3. Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 28 orang perawat.

4. Lokasi dan waktu penelitian

(63)

5. Pertimbangan etik

Penelitian ini menyertakan lembar persetujuan yaitu informed consent. Jika subjek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (informed consent). Penelitian ini menerapkan prinsip etik Anonimity, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi hanya mencantumkan inisial dan akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut. Confidentiality, penelitian menjamin kerahasiaan informasi responden dan data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Beneficience, selalu berupaya bahwa kegiatan yang diberikan kepada responden mengandung prinsip kebaikan bagi responden. Nonmalaficience, penelitian yang digunakan tidak mengandung unsur bahaya atau

merugikan responden. Veracity, penelitian yang dilakukan harus dijelaskan secara jujur kepada responden. Justice, penelitian harus berusaha semaksimal mungkin untuk tetap melaksanakan prinsip keadilan pada saat melakukan penelitian (Hidayat, 2007).

6. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner ini disusun berdasarkan pada tinjauan pustaka. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Data demografi

(64)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care

Kuesioner ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care. Kuesioner ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka yang ada dalam penelitian ini, dimana rumusan-rumusan dalam kuesioner sesuai dengan isi yang dikehendaki peneliti berdasarkan tujuan penelitian.

Kuesioner terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: a) Faktor internal

(1) Pengetahuan perawat, terdiri dari 20 pertanyaan tertutup dengan jenis pertanyaan multiple choice dengan memilih jawaban a, b, dan c. Sehingga responden hanya perlu membubuhkan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai menurut responden. Setiap kategori pertanyaan dengan jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan untuk jawaban yang salah diberi skor 0 (nol).

(2) Sikap perawat, terdiri dari 14 pernyataan dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Jawaban SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, dan STS diberi nilai 1.

b) Faktor eksternal

(1) Fasilitas, terdiri dari 14 pernyataan dengan alternatif pilihan jawaban “Ada” diberi skor 1 dan “Tidak” diberi skor 0.

(65)

P = Rentang

Banyak Kelas

Keterangan:

P = panjang kelas interval

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Banyak kelas = jumlah kategori

Dimana nilai tertinggi untuk kuesioner pengetahuan adalah 20 dan terendah adalah 0. Maka rentangnya adalah 20 dan banyak kelasnya 3 yaitu baik, cukup, dan kurang. Jadi panjang kelasnya ialah 7. Sedangkan kuesioner sikap, nilai tertinggi adalah 56 dan terendah adalah 14. Maka rentangnya adalah 42 dan banyak kelasnya 2 yaitu positif dan negatif. Jadi panjang kelasnya ialah 21. Lalu untuk kuesioner fasilitas, nilai tertinggi adalah 14 dan terendah adalah 0. Maka rentangnya adalah 14 dan banyak kelasnya 2 yaitu lengkap dan tidak lengkap. Jadi panjang kelasnya ialah 7.

7. Uji validitas dan reliabilitas 7.1 Validitas

(66)

Rahmitha Sari ahli keperawatan anak di rumah sakit Universitas Sumatera Utara.

Rumus Validitas isi Aiken’s:

V = ∑S

⌊n(c−1)⌋

Keterangan: S = R - Lo

R = Angka yang diberikan oleh penilai Lo = Angka penilaian validitas yang terendah C = Angka penilaian validitas yang tertinggi n = jumlah penilai/ validity expert

Nilai validitas instrumen dihitung menggunakan koefisien validitas isi Aiken’s dan didapatkan nilai validitas instrumen 1 untuk setiap item instrumen yang artinya instrumen tersebut valid dengan kriteria validitas sangat tinggi. 7.2 Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2007). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian

hasilnya dianalisa. Uji reliabilitas ini dilakukan kepada 10 orang perawat yang bertugas diruang rawat inap anak RSU Dr Fauziah Bireuen.

(67)

r11 = �

r11 = reliabilitas instrumen

k = jumlah butir pertanyaan/pernyataan x� = skor rata-rata

Vt = varians total xi = total skor

n = jumlah responden

Analisis Kuder Richarson-21 (KR-21) dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya >0,7 (Siregar, 2013). Hasil pengujian reliabilitas instrumen pengetahuan didapatkan hasil 0,84 dan instrumen fasilitas didapatkan hasil 0,82 lebih besar dari 0,7 artinya instrumen tersebut reliabel. Sedangkan instrumen sikap menggunakan analisis Chronbach’s Alpha, dikatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,6 (Siregar, 2013). Hasil pengujian reliabilitas instrumen sikap didapatkan hasil 0,802 lebih besar dari 0,6 artinya instrumen tersebut reliabel.

8. Pengumpulan data

(68)

Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mendapat ethical clearance, peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada pimpinan rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Setelah mendapatkan izin dari pimpinan rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara peneliti menuju keruangan rawat inap anak untuk meminta daftar shift perawat diruangan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada shift pagi, siang, atau malam yang disesuaikan dengan jadwal shift kerja perawat yang menjadi responden penelitian.

Peneliti melakukan pendekatan dengan calon responden yang bekerja pada shift tersebut dan menjelaskan tujuan, manfaat dan peran serta calon responden selama penelitian. Peneliti menjamin kerahasian calon responden dan hak calon responden untuk menolak menjadi responden. Bila calon responden menyetujui maka penelitian meminta calon responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (informed consent).

Responden diberi kuesioner untuk diisi sendiri, dan ditunggu oleh peneliti sampai selesai pengisian selama 40-60 menit. Sebelum responden mengisi kuesioner, peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan menginformasikan agar kuesioner diisi dengan lengkap. Lalu, kuesioner yang telah diisi dikumpulkan oleh peneliti.

9. Analisa data

(69)

data diberi nomor responden dan dilakukan pemberian kode tertentu pada tiap data yang memiliki kode yang sama (coding). Lalu peneliti memasukkan data (data entry) yang dalam bentuk kode kedalam program komputer. Setelah selesai memasukkan semua data peneliti melakukan pembersihan data (cleaning) untuk melihat kemungkinan-kemungkinan kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya. Kemudian, dilakukan pembetulan atau koreksi. Lalu peneliti melakukan analisa data.

Analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program statistik. Jenis analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariate (analisis deskriptif) yang akan menghasilkan distribusi frekuensi dan

(70)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara yang diperoleh melalui proses pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2016 sampai 03 Maret 2016 di ruang rawat inap anak rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 28 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap anak. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi data demografi, faktor internal yaitu pengetahuan dan sikap perawat tentang atraumatic care, serta faktor eksternal yaitu fasilitas yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care.

1.1 Karakteristik Demografi Responden

(71)

(57,1%). Sebaran karakteristik demografi responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi perawat (n=28) Data Demografi Frekuensi (f) Persentase (%) Usia

Lama Kerja di Rumah Sakit

< 5 tahun 8 28,6

5-10 tahun 14 50,0

> 10 tahun 6 21,4

Lama Bekerja di Ruang Anak

< 5 tahun 16 57,1

5-10 tahun 10 35,7

> 10 tahun 2 7,1

1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care a. Faktor Internal

1) Pengetahuan Perawat tentang Pelaksanaan Atraumatic Care

(72)

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan faktor internal: pengetahuan perawat tentang atraumatic care (n=28)

Pengetahuan Perawat Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik (skor 13-20) 8 28,6

Cukup (skor 7-12) 17 60,7

Kurang (skor 0-6) 3 10,7

Distribusi tingkat pengetahuan perawat tentang atraumatic care berdasarkan hasil penelitian diperoleh jawaban dari responden sebanyak 22 responden (78,3%) mengetahui tentang definisi atraumatic care, sebanyak 20 responden (71,4%) mengetahui tentang tujuan atraumatic care, dan sebanyak 20 responden (71,4%) juga mengetahui tentang prinsip

yang sesuai dengan tindakan penggunaan cat berwarna yang cerah untuk dinding ruangan.

Sebanyak 18 responden (64,3%) tidak mengetahui tentang prinsip atraumatic care yang sesuai dengan tindakan dekorasi ruangan

menggunakan tirai dan hiasan dinding bergambar bunga atau binatang lucu, sebanyak 17 responden (60,7%) tidak mengetahui tentang prinsip atraumatic care yang sesuai dengan tindakan melakukan persiapan khusus

jauh hari sebelumnya pada tindakan pembedahan elektif dan sebanyak 16 responden (57,1%) menjawab salah tentang pinsip-prinsip dalam pelaksanaan atraumatic care. Distribusi responden tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan perawat tentang atraumatic care (n=28)

No Pernyataan Benar Salah

f % f %

(73)

3 Manfaat atraumatic care adalah 16 57,1 12 42,9 4 Berikut ini yang bukan prinsip

atraumatic care adalah

12 42,9 16 57,1 5 Rooming in merupakan tindakan

atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

17 60,7 11 39,3

6 Perawat memberikan informasi terkait keadaan anak dan hal apa saja yang dapat dilakukan orang tua merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

17 60,7 11 39,3

7 Pemberian obat anastesi lokal seperti lidokain dan EMLA (Extectic Mixture of Local Anesthetics) sebelum injeksi parenteral merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

17 60,7 11 39,3

8 Dekorasi ruangan menggunakan tirai dan hiasan dinding bergambar bunga atau binatang lucu merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

10 35,7 18 64,3

9 Modifikasi ruang perawatan anak dengan cara membuat ruang rawat seperti di rumah merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

15 53,6 13 46,4

10 Menginformasikan kepada orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

19 67,9 9 32,1

11 Mempersiapkan psikologis anak sebelum prosedur dan menunjukkan sikap empati merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

14 50,0 14 50,0

12 Penggunaan cat berwarna yang cerah untuk dinding ruangan merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

20 71,4 8 28,6

13 Mempertahankan kontak dengan memfasilitasi pertemuan dengan guru, teman sekolah dan berhubungan dengan siapa saja yang anak inginkan

(74)

yang sesuai dengan prinsip

14 Mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Penkes) pada orang tua merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

15 53,6 13 46,4

15 Melakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik anak merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

19 67,9 9 32,1

16 Prinsip permainan pada anak di rumah sakit adalah

18 64,3 10 35,7 17 Menggunaan pakaiaan perawat yang

multi warna nonkonvensional merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

15 53,6 13 46,4

18 Melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam merawat anak merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

16 57,1 12 42,9

19 Lakukan persiapan khusus jauh hari sebelumnya pada tindakan pembedahan elektif merupakan tindakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip

11 39,3 17 60,7

20 Prinsip pengkajian nyeri pada anak adalah

19 67,9 9 32,1

2) Sikap Perawat tentang Pelaksanaan Atraumatic Care

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sikap perawat tentang atraumatic care dalam kategori positif sebanyak 21 responden (75,0%) dan negatif sebanyak 7 responden (25%). Hasil penelitian faktor internal, yaitu sikap perawat tentang atraumatic care dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan faktor internal: sikap perawat tentang atraumatic care (n=28)

Sikap Perawat Frekuensi (f) Persentase (%)

Positif (skor 36-56) 21 75,0

(75)

Distribusi sikap perawat tentang pelaksanaan atraumatic care berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebanyak 16 responden (57,1%) sangat setuju untuk mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Penkes) pada orang tua. Sebanyak 15 responden (53,6%) setuju untuk mengizinkan anak bermain sesuai kondisi anak. Sebanyak 11 responden (39,3%) tidak setuju dan 2 responden (7,1%) sangat tidak setuju untuk memberikan obat anastesi lokal sebelum injeksi parenteral.

Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan sikap perawat tentang atraumatic care (n=28)

No Pernyataan SS S TS STS

f % f % f % f %

1 Saya memperbolehkan orang tua untuk tinggal bersama anak atau rooming in.

14 50,0 12 42,9 2 7,1 0 0

2 Saya memberikan informasi kepada orang tua terkait kondisi kesehatan anak.

9 32,1 14 50,0 5 17,9 0 0

3 Saya memberikan informasi kepada orang tua tentang hal-hal yang dapat dilakukan dalam mengontrol perawatan anak.

8 28,6 13 46,4 7 25,0 0 0

4 Saya memberikan obat anastesi lokal sebelum injeksi parenteral.

4 14,3 11 39,3 11 39,3 2 7,1 5 Saya mengizinkan anak bermain

sesuai kondisi anak.

7 25,0 15 53,6 6 21,4 0 0 6 Saya menggunakan ruang khusus

tindakan untuk melakukan intervensi pada anak.

11 39,3 12 42,9 4 14,3 1 3,6

7 Saya menginformasikan kepada orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit.

10 35,7 13 46,4 5 17,9 0 0

8 Saya mempersiapkan psikologis anak sebelum prosedur yang menimbulkan rasa nyeri.

(76)

saat anak dilakukan prosedur yang menyakitkan.

10 Saya memfasilitasi pertemuan dengan guru, teman sekolah dan berhubungan dengan siapa saja yang anak inginkan.

10 35,7 14 50,0 4 14,3 0 0

11 Saya mempersiapkan anak dan orang tuanya sebelum di rawat dirumah sakit melalui kegiatan pendidikan kesehatan (Penkes).

16 57,1 5 17,9 7 25,0 0 0

12 Saya melakukan aktivitas bermain terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pada anak, misalnya bercerita, menggambar,

mendengarkan musik atau menonton video.

7 25,0 14 50,0 6 21,4 1 3,6

13 Saya melibatkan orang tua untuk berpartisipasi dalam merawat anak.

8 28,6 13 46,4 7 25,0 0 0

14 Saya melakukan persiapan khusus pada anak sebelum tindakan pembedahan elektif.

10 35,7 12 42,9 5 17,9 1 3,6

b. Faktor Eksternal

1) Fasilitas yang Mendukung Pelaksanaan Atraumatic Care

(77)

Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan faktor eksternal: fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care (n=28)

Fasilitas Frekuensi (f) Persentase (%)

Lengkap (skor 8-14) 2 7,1

Tidak Lengkap (skor 0-7) 26 92,9

Distribusi fasilitas untuk pelaksanaan atraumatic care berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, seluruh responden (100%) menjawab ada ruangan khusus tindakan dan seluruh responden (100%) juga menjawab ada pewangi ruangan untuk menghilangkan bau dan meningkatkan kenyamanan. Sebanyak 26 responden (92,9%) menjawab tidak ada alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, dan prosedur pengobatan, serta sebanyak 26 responden (92,9%) juga menjawab tidak ada video tentang prosedur yang akan dilakukan. Distribusi responden berdasarkan fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care (n=28)

No Pernyataan Ada Tidak

f % f %

1 Obat anastesi lokal untuk diberikan sebelum injeksi parenteral pada anak.

5 17,9 23 82,1 2 Ruangan khusus tempat bermain anak. 4 14,3 24 85,7 3 Alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak,

kondisi anak, dan prosedur pengobatan.

2 7,1 26 92,9 4 Tempat tidur khusus bagi anak agar tidak

terjatuh.

19 67,9 9 32,1 5 Video tentang prosedur yang akan dilakukan. 2 7,1 26 92,9 6 Gambar tentang prosedur yang akan dilakukan. 5 17,9 23 82,1 7 Dinding ruangan berwarna cerah atau warna

warni.

23 82,1 5 17,9 8 Tirai bergambar bunga atau binatang lucu. 5 17,9 23 82,1 9 Hiasan dinding bergambar dunia binatang atau

fauna.

(78)

11 Spalk bermotif bunga, kartun, atau binatang lucu.

4 14,3 24 85,7

12 Ruangan khusus tindakan. 28 100 0 0

13 Papan nama pasien bergambar lucu. 4 14,3 24 85,7 14 Pewangi ruangan untuk menghilangkan bau

dan meningkatkan kenyamanan.

28 100 0 0

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh melalui penelitian, peneliti mencoba menguraikan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara.

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Atraumatic Care di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh utara

a. Faktor Internal

Pengetahuan yang dimiliki manusia bertujuan untuk menjawab masalah-masalah kehidupan yang dialaminya sehari-hari dan digunakan untuk menawarkan berbagai kemudahan pada manusia. Pengetahuan dalam hal ini diibaratkan sebagai suatu alat yang dipakai manusia untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapainya (Notoadmodjo, 2007). Pengetahuan tentang atraumatic care sangat penting dimiliki oleh perawat, karena penerapan

atraumatic care dalam perawatan anak sangat membantu meningkatkan

derajat kesehatan dan kesejahteraan anak pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Serta dengan dimilikinya pengetahuan yang baik tentang atraumatic care akan memudahkan jalannya proses keperawatan sesuai yang diharapkan (Yulianto, 2014).

(79)

memiliki pengetahuan cukup, dan 3 responden (10,7%) memiliki pengetahuan kurang tentang pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Hal ini diasumsikan bahwa pengetahuan responden tentang atraumatic care tergolong tinggi, karena data menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup dan baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Santoso (2014) bahwa lebih dari setengah total perawat (67,7%) yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Bantul dan Yogyakarta memiliki pengetahuan yang cukup tentang atraumatic care dan sisanya (32,3%) berpengetahuan baik.

(80)

Pada penelitian ini setengah dari total responden memiliki pengalaman bekerja di rumah sakit selama 5-10 tahun yaitu 14 responden (50,0%). Peneliti berasumsi bahwa responden tersebut sudah memiliki cukup pengalaman dan keterampilan dalam melakukan asuhan keperawatan. Shermer Horn (1986 dalam Nurimi, 2010), menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam menghasilkan produk antara tenaga kerja yang masih baru atau yang belum berpengalaman dengan yang sudah berpengalaman.

Berdasarkan hasil penelitian pengalaman perawat bekerja diruang rawat inap anak mayoritas responden bekerja selama <5 tahun sebanyak 16 responden (57,1%). Pengalaman merupakan aspek terpenting dalam proses pembelajaran yang dapat berimplikasi positif menambah pengetahuan seseorang terhadap suatu hal (Potter & Perry, 2009). Sesuai penelitian yang dilakukan Islam (2010) pengalaman kerja 1-10 tahun dalam keperawatan memiliki tingkat pengetahuan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pengalaman kerja 21-30 tahun. Islam (2010) mengatakan perawat dengan tahun kerja lebih lama memiliki kesempatan lebih rendah meng-update ilmunya. Namun, hal berbeda diungkapkan oleh Yunie, et al (2007 dalam Utami, 2012) bahwa pengalaman kerja <5 tahun memungkinkan keterampilan dalam memberikan pelayanan keperawatan belum cukup terlatih, namun diharapkan meski dengan pengalaman <5 tahun perawat dapat menampilkan hasil kerja yang optimal sebagai aktualisasi diri dalam bekerja.

(81)

merupakan suatu pengorganisasian yang relatif berlangsung lama dari proses motivasi, persepsi, dan kognitif yang relatif menetap dalam diri individu dalam berhubungan dengan aspek kehidupannya (Dianto, 2014).

Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalaman individu sepanjang perkembangan selama hidupnya. Pada manusia sebagai makhluk sosial, pembentukan sikap tidak terlepas dari pengaruh interaksi manusia dengan yang lain (eksternal). Disamping itu manusia juga makhluk individual, sehingga apa yang datang dari dalam dirinya (internal) juga mempengaruhi pembentukan sikapnya (Sunaryo, 2004).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap perawat terhadap atraumatic care dalam kategori positif sebanyak 21 responden (75,0%). Maka dapat

disimpulkan bahwa sikap perawat tentang intervensi atraumatic care dari prinsip menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak, mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis (nyeri), dan memodifikasi lingkungan fisik adalah positif. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dianto (2014) bahwa sebanyak 87,1% perawat mendukung pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit PKU Muhammadiyah Bantul dan Yogyakarta.

(82)

yang mayoritas baik dan cukup menyebabkan positifnya sikap perawat terhadap pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Selain itu positifnya sikap perawat juga disebabkan karena mayoritas perawat berusia 31-40 tahun sebanyak 21 responden (75,0%) yang digolongkan dalam usia dewasa menengah (Potter & Perry, 2009). Masa ini dikenal dengan masa yang kreatif dimana individu memiliki kemampuan mental untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, seperti mengingat hal-hal yang pernah dipelajari, penalaran analogis, berpikir kreatif dan belum terjadi penurunan daya ingat (Hurlock, 1999). Bertambahnya umur seseorang juga dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperoleh serta kemampuan menyikapi suatu hal, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang (Notoadmodjo, 2003).

(83)

memiliki keluarga, terutama anak (Potter & Perry, 2009), serta responden pada penelitian ini juga seluruhnya berjenis kelamin wanita (100%). Sehingga mereka akan lebih mudah melakukan adaptasi dan memahami kondisi anak, serta membantu anak beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit dan pengobatan dengan sikap keibuan mereka.

Seluruh responden berjenis kelamin wanita, berdasarkan asumsi peneliti disebabkan karena dunia keperawatan identik dengan wanita yang lebih dikenal dengan mother instinc. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fahriadi (2008) yang menyatakan bahwa sejarah awal dari profesi keperawatan (Florence Nightingale) identik dengan pekerjaan yang didasari oleh kasih sayang dan kelembutan seorang ibu atau wanita. Lingkungan yang penuh kasih sayang dapat membentuk rangsangan dan memberikan dampak besar untuk penyembuhan anak (Hardjadinata, 2009).

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang mendukung seseorang untuk bertindak (berperilaku) atau mencapai tujuan yang diinginkan, seperti pengalaman, fasilitas, dan sosiobudaya. Fasilitas pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan untuk terbentuknya perilaku atau tindakan (Notoadmodjo, 2010). Hasil penelitian sebagian besar perawat menyatakan bahwa fasilitas yang mendukung pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara dalam kategori

(84)

yang mendukung pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bahkan menghambat perawat dalam melaksanakan atraumatic care pada anak yang menjalani hospitalisasi di ruang anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga.

Fasilitas atau sarana di rumah sakit sangat diperlukan untuk mewujudkan sikap positif perawat agar menjadi tindakan. Peneliti berasumsi fasilitas juga memiliki hubungan timbal balik dengan sikap, yaitu sikap dipengaruhi fasilitas dan fasilitas akan mempengaruhi seseorang untuk bersikap, karena sikap adalah faktor predisposisi seseorang untuk bertindak (Azwar, 2007).

Sebanyak 26 responden (92,9%) menyatakan bahwa tidak tersedia alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, serta prosedur pengobatan dan 85,7% perawat menyatakan bahwa tidak tersedia ruang khusus untuk bermain anak di ruang anak rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Agustina (2013) bahwa 80% perawat menyatakan bahwa fasilitas yang mendukung pelaksanaan terapi bermain di ruang rawat inap anak RSUD dr Pirngadi Medan tidak lengkap yaitu 90% perawat menyatakan bahwa tidak terdapat ruang khusus untuk bermain anak dan 66,7% menyatakan bahwa tidak tersedia alat-alat mainan yang sesuai dengan usia anak, kondisi anak, dan prosedur pengobatan.

(85)

untuk mengatasi situasi tanpa fasilitas yang memadai, 46,4% perawat setuju dan 35,7% sangat setuju menginformasikan kepada orang tua jenis mainan yang boleh dibawa ke rumah sakit. Serta 50% perawat setuju dan 25% sangat setuju untuk melakukan aktivitas bermain terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pada anak, misalnya bercerita, menggambar, mendengarkan musik atau menonton video meskipun di rumah sakit umum Cut Meutia Aceh Utara video (92,9%) dan gambar (82,1) tentang prosedur yang akan dilakukan tidak tersedia.

Pembentukan sikap salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2010). Peneliti berasumsi sikap perawat yang positif tentang terapi bermain ini disebabkan karena 64,3% perawat mengetahui tentang prinsip permainan pada anak dirumah sakit dan 67,9% perawat mengetahui bahwa melakukan permainan terlebih dahulu sebelum melakukan persiapan fisik anak merupakan tintakan atraumatic care yang sesuai dengan prinsip mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis (nyeri).

Gambar

Gambar tentang prosedur yang akan dilakukan.
Tabel 1. Definisi operasional
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi perawat (n=28) Data Demografi Frekuensi (f) Persentase (%)
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan perawat tentang atraumatic care (n=28) No Pernyataan Benar Salah
+5

Referensi

Dokumen terkait

PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016“ ini beserta seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya

Judul Tesis : ANALISIS SWOT RUMAH SAKIT DALAM MENGHADAPI IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUD CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE KABUPATEN ACEH UTARA.. Nama Mahasiswa :

Perbup Nomor 50 Tahun 2014 Tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.. Peraturan Menteri Dalam

Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan informan yang terlibat dalam proses persiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ANALISIS PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016 ini

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian plasenta previa di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun

Populasi penelitian adalah semua pasien yang didiagnosa dengan perforasi gaster di RSU Cut Meutia Aceh Utara periode Januari 2017-Desember 2018.. Sampel penelitian ialah semua

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak yang didiagnosis diare yang menjalani rawat inap di ruang anak BLUD Rumah Sakit Umum Cut Meutia tahun 2015.Sampel dalam