• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan disiplin kinerja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar di SMP Negeri 169 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan disiplin kinerja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar di SMP Negeri 169 Jakarta"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

NEGERI 169 JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu

Oleh: LISA'ODAH

102018224097

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

SKRIPSI

Di<Dukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Smjana Pendidikan Islam (S.Pd. I)

Oleh: LISA'ODAH NIM : 102018224097

DRS. H.

nセochimL

MM NIP: 050046643

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Basil Belajar Mengajar Di SMP Negeri 169 Jakarta" telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Bidayatullah Jakarta pada tanggal 16 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program strata satu ( SI ) pada jurusan kependidikan islam.

Jakarta, 16 November 2006 Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota

M.A

Selaetaris Merangkap Anggota

M.A

Anggota

l

Penguji II

-....

C__

0

)/<

Dra. Eri Rossatria,MA NIP. 150007315

(4)

4. Drs. H. Nurochim, MM. sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia mcluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat, dan m'ahan kepacla penulis selama menyusun skripsi ini.

5. H. Abu Bakar Idris S.Pcl, selahl kepala SMP Negeri 169 Jakarta, serta guru-guru yang telah memberikan izin kepacla penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

6. Pimpinan dan para staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas buku-buku kepada penulis.

7. Dosen-doscn Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya dosen KI-Mananjemen Pendidikan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepacla penulis selama perkuliahan.

8. Keluarga Besar H. Abdul Rohmin, yang senantiasa memberikan arahan, semangat dan motivasi kepada pcnulis dalam mcnyelesaikan skripsi.

9. Teristimewa untuk Ayahanda (H.Nimung) dan Ibunda (Hj. Roiyah) dengan kasih sayang dan kcsabarannya telah membesarkan, mendiclik, mcmotivasi dan mcndo'akan pcnulis, untuk menjadf seorang yang sukses.

(5)

dan informasi kepada penulis.

12. Para sahabatku, Azizah, Fka, Umi, Yani and Juju terima kasih atas dorongannya memberikan semangat dan selalu setia dalam suka dan cluka kepada penulis. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis senantiasa berdo'a semoga kebaikan yang telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT, penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua, Amin.

Jalmrta,4 November 2006

(6)

Tabei 1 ; DHtajurnlah siswa S(t..{P 169 Negeri Jakarta ,.. , 41 -rube I 2 :s。イZセュ。 dan Prasarana sekobh _" " " _ _ _ "_ 42 TabeI :3 :Data jurnlah guru danKm')"2\Van sセ|Gヲp 169 lakarta , _. 43

T h ' - ! D • t . ' • I ' セN セM I ' '

.tat et"-1: : t rosentaseynvaoan terttaUQ dlSH!Lm'" . . . . , . . 1(U1enaguru c.ar8.rll men2:aJur

セ ... ....

[image:6.595.78.501.152.549.2]

""",,,,,,,,, ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, """"""",,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 45

Tabel 6 : ReliabiEty analisis sC'ak ( Alpha) T ". ." 53

Tabe! 8 : lJji nonnuIlt3sカSイゥS「・セ X dan VariabeI Y _. _ _.. , .57

(7)

C. Variabel penelitian 30

D. Populasi dan sampel penelitian 31

E. Metode penelitian .. 31

F. Teknik pengumpul data 31

G. Instrun1en pengumpul data 32

H. Uji validitas dan reliabilitas 35

I. Teknik analisa data... 37

BABIV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum .. ..

B. Deskripsi data .

C. Analisa data ..

D. Pengujian hipotesis ..

E. lnterpretasi data .

40

44

56

47

58

BABV KESIMPULAN

A. Kesimpulan 60

B. Saran 61

DAI?TAR PUSTAKA LAMPIRAN

(8)

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai tantangan di dunia pendidikan aclalah masalah kualitas clan pemerataan pencliclikan. Berbicara tentang masalah pencliclikan ticlak akan teriepas clari komponen yang menentukan yaitu organisasi, persond, kesiswaan, sarana clan prasarana, pembiayaan, kurikulum, hubungan masyarakat, aclministrasi keuangan clan guru sebagai motor penggerak.

Pencliclikan merupakan salah satu kunci bagi kemajuan bangsa dan negara. Pencliclikan ticlak hanya meningkatkan pengetahuan clan keterampilan saja tetapi pencliclikan juga ikut membantu watak clan sikap manusia.

Dalam unclang-unclang Republik Inclonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pencliclikan nasianal bab I pasal I (I) cli kemukakan bahwa: Pencliclikan cliclefinisikan sebagai usaha saclar clan terencana untuk mewujuclkan suasana belajar clan proses pembelajaran agar peserta cliclik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenclalian cliri, kepribaclian kecerclasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang cliperlukan clirinya, masyarakat, bangsa clan negara.1

Pencliclikan yang baik aclalah mampu memberikan sumbangan pacla semua pertumbuhan incliviclu clalam meningkatkan, mengembangkan clan menumbuhkan

1 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, lv/emahami

Paradigm a Baru Pendidikan Nasiona/ Da/am Undong-Undang,(Jakarta: 2003), h.34

(9)

kesediaan bakat, minat, clan kemampuan aka!. Oleh karena itu pencliclikan sangatlah penting bagi kehiclupan manusia, guna mencerdaskan anak bangsa.

Disiplin aclalah faktor yang esensial dalam mengembangkan potensi indiviclu clan menciptakan kehiclupan yang harmonis clan menimbulkan hasil c1alam proses kelompok. Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhaclap tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang menclorong semangat kerja dalam bentuk pelaksanaan peraturan yang sangat c1iperlukan bagi karyawan, guru clan peserta c1iclik c1alam menciptakan tata tertib organisasi sekolah.

Guru merupakan tenaga pencliclik terclepan c1alam melaksanakan tugas pokok lembaga pencliclikan. Guru mempunyai peran yang sangat besar karena c1isamping membimbing para siswa untuk l11encapai prestasi serta l11engatasi berbagai kesulitan belajar, juga mempunyai anclil yang sangat besar untuk memajukan masyarakat agar l11enjacli manusia yang berkualitas dan berguna bagi agal11a, bangsa, clan negara serta mampu bersaing c1imasa yang akan c1atang.

Keberaclaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang seclang l11el11bangun, terlebih-lebih bagi kelangsungan hiclup bangsa ditengah-tengah lintasan peljalanan zaman c1engan teknologi yang kian canggih clan segala perubahan serta pergeseran nilai yang ceclerung kepacla kehiclupan yang menuntut ill11u clan seni c1alam kaclar dinamik untuk c1apat l11engaclaptasikan c1iri.

(10)

faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugas guru, ialah kineljanya di dala111 merencanakan dan mengevaluasi proses belajar mengajar.

Demikian besarnya tanggung jawab guru dalam mengembangkan 1111S1 pendiclikan, sehingga guru c1ituntut bekelja ekstra dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu guru harus memiliki berbagai faktor penunjang untuk merealisasikan misi pencliclikan tersebut. Dengan c1isiplin yang tinggi memungkinkan seseorang guru dapat menjalankan tugas belajar mengajar c1engan baik.

Dalam meningkatkan mutu belajar, henclaknya guru mampu malaksanakan tugasnya c1alam bentuk pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Bila guru c1apat melaksanakan tugasnya dengan baik akan terjadi perubahan-perubahan yang berarti pada siswanya, antara lain timbul sikap positif dalam belajarnya dan sudah barang tentu prestasi belajarnya pun akan meningkat. Peningkatan kualitas pendiclikan tidak mungkin acla tanpa pembinaan performance c1ari guru karena guru merupakan sumber c1aya yang sangat menentukan untuk keberhasilan pencliclikan. Oleh sebab itu guru turut berperan c1alam melaksanakan program clan kegiatan sekolah, serta dapat menunjukan hasil keljanya c1engan baik sehingga dapat membantu meningkatkan mutu pendiclikan.

(11)

B. Identifikasi Masalah

Berdasar!can latar belakangdi atas maka masalah yang akan timbul adalah:

I. Falctar-faktar yang mempengaruhi disiplin kinerja Guru. 2. Kurangnya penerapan disiplin kinelja guru.

3. Rendahnya kuaJitas hasil belajar mengajar

4. Hubungan antara disiplin kinerja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar 5. Kurangnya tanggung jawab gum dalam melaksanakan tugas dan tata teltib

sekalah.

6. Minimnya media pembelqiaran

7. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi permasalahannya pada disiplin kinelja guru yaitu: kehadiran guru, kampetensi guru, tanggungjawab pada tugas dan hubungan kamunikasi dengan siswa.

2. Perumusan Masalah

(12)

Bab II

D. Manfaat Penelitian

I. Secm'a teoritis, hasil peneIitian ini diharapkan dapat memperbanyak Khasanah kepustakaan pendidikan, khususnya mengenai hubungan disiplin kinerja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar, serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang berminat untuk menindak lanjuti hasil penelitian yang lebih banyak. 2. Secara praktis, hasil peneIitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak sekolah khususnya disiplin guru dalam proses belajar mengajar agar tujuan belajar mengajar dapat tercapai dengan baik serta prestasi siswa semakin meningkat.

E. Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Landasan teori terdiri dari: pengertian disiplin, kinerja guru, mang lingkup kinerja guru, tugas dan peran gum, kode etik gum, pengertian hasil belajar mengajar, faktor-faktor yang mempengamhi kualitas hasil belajar mengajar.

(13)

Bab IV HasH penelitian terdiri dari: gambaran umum obyek penelitian, deskripsi data, analisa dan informasi data.

(14)

A. Disiplin Kiner.ia Guru

I. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan cermm kepribadian seseorang. Kemampuan atau kekuatan yang ada pada individu sangat diperlukan sebagai suatu cara untuk memahami ciri utama disiplin.

Disiplin diartikan "sebagai hukuman, pengawasan, pemaksaan, kepatuhan, latihan, kemampuan tingkah laku,,2 Dalam Kamus Mini Bahasa Indonesia istilah " disiplin sebagai Iatihan batin dan watak upaya menaati tata tertib kepatuhan pada aturan,,3 Sehingga meneiptakan kondisi yang le.bih baik maupun dari dalam diri anak untuk meneapai eita-eita hidup.

Menurut Tulus Tu'uu, Istilah disiplin berasal dari bahasa latin yaitu " diseiplina yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar, yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pimpinan. Dalam kegiatan belajar tersebut bawahan dilatih untuk patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang dibuat oleh pimpinan,,4

, Piet A.Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h.126

3Piu Abdillah, Anwar Syarifuddins, Kamlls Mini Bahasa Indonesia, (Surabaya Arloka), h.89

,Kamu

4Tulus Tu'u, Peran Disiplin pada Prilakll dan Prestasi Siswa, (Jakarta, PT. Gramedia Widia

Sarana Indonesia 2004),h.30

(15)

Dengan demikian maka disiplin dapat diartikan sebagai suatu kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya dorongan dari dalam diri orang itu.

Pcngertian disiplin dalam arti luas e1ikemukakan oleh Ahmad" bahwa disiplin mencakup setiap macam pengaruh yang e1iajukan untuk membantu peserta didik agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya".s

Dari uraian eli atas dapat disimpulkan bahwa disiplin tidaklah sekedar tata aturan belaka tetapi maknanya menyentuh hakekat kemanusiaan. Oleh karena itu konsep dasar bagi disiplin adalah mengungkapkan penyadaran diri sebagai pribadi yang utuh elan sadar akan hidup, semua harus ada normanya. Disiplin diri yang baik dalam tingkatan lingkup seperti ini terletak pada kemampuan diri untuk mcngontrol tingkah laku seseorang melalui pemahaman orang lain. Hal ini dikutip oleh Jhon Amos Cornenices yang mengatakan " sebuah sekolah tidak berdisiplin seperti tak

berair".6Maka kita dapat membayangkan betapa pentingnya disiplin itu.

Ali Imron "membagi disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian, permissive, dan tanggungjawab (demokratis),,7

Berkaitan dengan konsep tersebut eli atas, Tulus Tu'u menguraikan tentang konsep disiplin tersebut sebagai berikut:

I. Disiplin Otoritarian

Disiplin otoritarian selalu berarti pengenelalian tingkah lalcu seseorang. Orang yang berada dalam lingkungan e1isiplin ini diminta ュ・ュ。エセィゥ dan mentaati peraturan yang telah disusun dan berlaku di tempat itu, apabila

5A. Rohani. HM, Penge/o/aan Pengajaran,(Jakarta, PT. Rineka Cipta 2004), h. 133

6Piet A. Sahertian ,Op. Cit, h.127

(16)

gagal maim akan menerima sanksi berat, sebaliknya jika berhasil maka mendapat penghargaan.

2. Disiplin Permissive

Dalam disiplin permissive seseorang dibiarkan bertindak menurut keinginannya dan dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang diambilnya, serta berakibat pelanggaran norma atau aturan yang berlaku dan tidak diberi sanksi. Dampak dari konsep ini berupa kebingungan dan kebimbangan karena tidak tahu mana yang dilarang dan tidak dilarang.

3. Disiplin Demokratis

Disiplin demokratis ini berusaha mengembangkan disiplin yang muncul atas kesadaran diri sehingga seseorang dapat memiliki disiplin diri yang kuat dan mantap. Konsep disiplin ini menekan aspek edukatif bukan aspek hukuman. Sanksi atau hukuman dapat diberikan kepada yang melanggar tata tertib, akan tetapi hukuman dimaksudkan sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan mendidik,,8

Disiplin kelja yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang' terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya untuk mendorong semangat kelja dalam mewujudkan tujuan organisasi. Untuk itu disiplin dalam bentuk pelaksanaan peraturan sangat diperlukan bagi karyawan, guru dan peserta didik sebagai wujud nyata dari pengawasan dalam menciptakan tata tertib organisasi sekolah.

Jadi disiplin merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bertindak, berfikir dan bekerja yang aktif dan kreatif. Disiplin juga merupakan suatu kepatuhan dari orang-orang dalam suatu organisai terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan keadaan tertib.

(17)

2. Kincrja Guru

Keberhasilan seorang guru dalam mengajar dilihat bagaimana kinetja guru ittu sendiri ketika akan melaksanakan pemebelajaran dari mulai merancang, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sehingga mendapatkan hasil yang optimaL

Dalam Kamus Bahasa Indonesia istilah kinerja yaitu "sesuatu yang dicapai, berkemampuan kerja, prestasi yang diperlihatkan,,9 Menurut Suryo Subroto yang dimaksud dengan kinelja guru dalam proses belajar mengajar adalah "kesanggupan atau kecakapan para guru dalam menciptakan suasana kominikasi yang eduktif antara guru dan peserta didik yang mencakup suasana kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran".10

Sedangkan menurut Hadari Nawawi mengartikan kinelja sebagai " Prestasi seseorang dalam suatu bidang atau keahlian tertentu untuk melaksanakan tugas dan pekeljaannya yang delegrasi dari atasan dengan efektif dan efesien".I I Dengan demikian yang dimaksud dengan kinerja guru adalah sebagai kemampuan kelja guru yang ditampilkan dalam proses belajar mengajar untuk tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.

Pekerjaan guru adalah pekeljaan profesional, setiap guru hams mempunyai persyaratan yang dituntut oleh profesi tersebut, dan hams bekerja serta bersikap

9Kamus Bahasa Indonesia,Depor/emen Pendidikon Nosiono!(Balai Pustaka : Jakarta 2002),

h.570

10Suryo Subroto,Proses Be!o)or Mengo)or, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1997), h.8

(18)

profesional dalal11 l11engajar. Kel11ampuan profesional hanls berjalan dengan peranan guru terutama di sekolah sebagai lembaga pendidikan. Peranan guru senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi. baik dengan siswa, guru dan warga lingkungan sekolah tersebut.

Menurut Muji Hariani dan Noeng Muhajir "terdapat sejumlah kinerja (performance) guru/staf pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar, diantaranya adalah model Rob Norris, model Oregon, dan model stanford".12

Berikut ini dikemukakan secara singkat deskripsi keempat model tersebut: I. Model Rob Norris

Pada model ada beberapa komponen kemampuan mengajar yang perIu dimiliki oleh seorang guru yakni: a). Kualitas-kualitas personal dan profesional, b) persiapan pengajaran, c) perumusan tL!juan pengajaran, d) Penampilan guru dalam mengajar di kelas, e) penampilan siswa dalam belajar,f) evaluasi

3. Model Oregon

Menurut model ini kemampuan mengajar dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu; a) perencanaan dan persiapan mengajar, b) kemampuan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa dalam belajar, c) kemampuan mengumpulkan dan menggunakan informasi hasil belajar, d) kemampuan hubungan interpersonal, e) kemampuan hubungan dengan tanggung jawab profesionaI.

(19)

4. Model Stanfrod

Model ini membagi kemampuan mengajar dalam lima komponen, tiga dari lima komponen tersebut dapat diobservasi di kelas meliputi komponen tujuan, komponen guru mengajar, dan komponen evaluasi.

3, Ruang Lingkup Kinel'ja Guru

Dakir berpendapat sebagaimana dikutip oleh Hadi Supeno, telah mengembangkan kemampuan dasar guru yang terangkum dalam tiga bidang sasaran kemampuan yaitu "kemampuan pribadi, kemampuan sosial, dan kemampuan profesional".13

Untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar guru harus mempunyai kemampuan c1asar tersebut dalam meJaksanakan tugasnya, adapun penjelasannya aclalah sebagai berikut:

J. Kemampuan Pribacli

Kemampuan pribadi adalah kemampuan pribacli guru c1alam melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan pribadi tercliri c1ari dua bagian yaitu:

a) Hal-hal yang sifatnya fisik, yaitu penampilan (performance), suara, mata, atau pandangan, kesehatan, pakaian clan penclengaran.

b) Hal-hal yang bersifat psikis, yaitu humor, ramah, intelek, sabar, sopan, raj in, heatif, kepercayaan c1iri, optimis, kritis, obyektif clan rasional.

(20)

Menurut eecc Wijaya clan Tabrani Rusyan kemampuan pribacli guru meliputi: I. Kemampuan clan integrasi pribacli

2. Berfikir alternatif

3. Disiplin c1alam melaksanakan tugas 4. Aclil, jujur, clan obyektif

5. Peka terhaclap perubahan clan pembaharuan

6. Simpatik clan menarik, luwes, bijaksana clan seclcrhana clalam bertinclak 7. Ulet clan tekun clalam bekerja

8. Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya 9. Berwibawa".14

Seclangkan Moh. Uzer Usman berpendapat bahwa kemampuan pribacli guru meliputi hal-hal berikut:

I. "Melaksanakan bimbingan clan penyuluhan 2. Berinteraksi clan berkomunikasi

3. Melaksanakan aclministrasi pencliclikan 4. Mengembangkan kepribaclian

5. Melaksanakan penelitian seclerhana untuk keperluan pengajaran". 15

Berclasarkan kutipan c1i atas c1apat c1isimpulkan bahwa keman1puan pribacli bagi seorang guru sangatlah penting karena kepribaclian guru merupakan cerminan bagi peserta c1iclik serta menunjang keberhasilan seorang guru c1alam mengajar clan hasil belajar siswa yang c1icapai, karena proses belajar mengajar clapat berjalan c1engan baik jika guru memiliki sifat-sifat yang arif clan bijaksana serta memiliki rasa tanggung jawab c1alam membimbing peserta c1icliknya.

14Cece Wijaya, A. Tabrani Rusyan, KemamplIan Dasar Guru datum Proses Be/ajar

Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), h.2

15 M. Uzer Us man, Menjadi Guru ProJesionalisme, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001),

(21)

2. Kemampuan Sosial

Kemampuan sosial adalab kemampuan yang berbubungan dengan bentuk partisipasi sosial seseorang dalam kebidupan sebari-hari di masyarakat tempat ia bekelja baik secm·a formal maupun informal. Kemampuan sosial juga bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi, tanggung jawab, suka menolong, sikap membangun, tertib, bersikap adil, pemaaf, jujur, demokratis, dan mencintai anak didik.

Kemampuan sosial yang harus dimiliki seorang guru adalah sebagai berikut: I. "Bersifat simpatik

2.. Dapat bekerja sama dengan BP3 3. Terampil berkomunikasi dengan siswa

4. Pandai bergaul dengan kawan sejawat dan mitera pendidikan".16

Berdasarkan penjelasan di atas, kemampuan sosial harus dimiliki oleh seorang guru karena kemampuan seorang pengajar dapat dilihat dari bagaimana dia dapat berkomunikasi baik dengan peserta didik ketika dalam proses belajar mengajar dan sesama warga sekolah dalam mengembangkan profesinya sebagai guru.

3. Kemampuan Profesional

Yang dimaksud dengan kemampuan profesional adalah kemampuan penguasaan akademik (mata pelajaran) yang diajarkan dan terpadu dengan kemampuan mengajarnya, sehingga guru memiliki wibawa akademik.

(22)

Kemampuan profesional guru meliputi: 1. Menguasai bahan

2. Mengelola program belajar mengajar 3. Mengelola kelas

4. Menggunakan sumber media pengajaran 5. Menguasai lanclasan kepencliclikan 6. Mengelola interaksi belajar mengajar

7. Menilai prestasi siswa untuk kepentinganyrtgajaran

8. Mengenal fungsi clan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan 9. Mengenal dan menyelenggarakan aclministrasi seko1ah

10. Memahami prinsip-prinsip clan menafsirkan hasil-hasil penelitian pencliclikan guna keperluan pengajaran". 17

Kemampuan profesional guru sangat penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, karena proses belajar mengajar clan hasil belajar yang cliperoleh siswa ticlak hanya clitentukan oleh sekolah, pola dan struktur serta isi kurikulumnya akan tetapi juga ditentukan oleh kemampuan penguasaan akademik seorang guru clalam mengajar dan membimbing siswanya.

4. Tugas dan Pel'an Guru a. Tugas Guru

Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru merupakan sosok arsitektur yang clapat membentuk jiwa clan watak anak cliclik. Menurut M. Nasir Budiman "guru bertugas mempersiapkan manusia yang calcap serta cliharapkan clapat membangun cl · .mnya an mem angun angsa an negara .cl b b d " 18

17Ibid,h. 25-30

(23)

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kapada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik serta mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik, dan guru juga bertugas melatih mengembangkan keterampilan selia dapat menerapkan dalam kehidupan demi masa depan anak didik".19

Dalam proses belajar mengapr, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan. Gllru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan peselia didik.

Abu Ahmadi, Widodo Supriono merinci tugas-tugas guru berpusat pada:

I. Mendidik anak dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

2. Memberikan fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman-pengalaman belajar yang memadai.

3. Membantu ー・イォ・セ「セセセ。ョ aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuman dm .

Dengan demikian dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu guru bertanggung jawab

19Syaiful Fahri Djamarah. Guru dan Anak Didik da/am Inleraksi Edukalif, (Jakarta: Rineka Cipta. 2000), h.42

(24)

akan seluruh perkembangan kepribaclian peserta cliclik. Proses belajar mengajar akan senantiasa clitingkatkan terus menerus clalam mencapai hasil belajar yang optimal.

b. Peran Guru

Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang cliharapkan clalam berbagai interaksi, baik clengan siswa, sesama guru, maupun clengan staf yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar, clapat clipanclang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik clisaclari atatl ticlak bahwa sebagian clari waktu clan perhatian guru banyak mencurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar clan berinteraksi clengan siswanya.

James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas clan peranan guru antara lain: "menguasai clan mengembangkan materi pelajaran, merencana clan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol clan mengevaluasi kegiatan siswa,,21

Secal'a rinei peranan guru clalam kegiatan belajar mengajar, clapat clisebutkan sebagai berikut:

a. Informator

Sebagai pelaksalla cara mengajar informatif, laboratorium, stucli lapangan clan sumber informasi kegiatan akaclemik maupun umum.

b. Organisator

Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akaclemik, silabus, workshop, jaclwal pelajaran clan lain-lain.

c. Motivator

Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya clalam rangka meningkatkan kegairahan clan pengembangan kegiatan belajar siswa. cl. Pengarah/clirektor

21 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

(25)

memberikan fasilitas dan kemudahan dalam interaksi belajar mengajar akan berlangsung ini akan

sehingga

I.

f.

Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dieita-eitakan.

e. Inisiator

Guru dalam hal ini sebagai peneetus ide-ide dalam proses belajar. Sudab barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dieontohkan oleb anak didiknya.

Transmitter

Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan

g. Fasilitator Guru dalam hal proses mengaJ ar seeara efektif. h. Mediator

Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belaj ar siswa.

Evaluator

. Peran sebagai evaluator guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya,

ウ・ィゥョァセ。 dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau

tidak". 2

Guru adalah semua orang yang berwewenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik seeara individual maupun klasikal, disekolah maupun diluar sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang yang mempunyai tanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik disekolah maupun diluar sekolah.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa peran guru yang harus dilakukan sebagai berikut:

(26)

1. Peran sebagai pengajar(lntructional)

Peran ini mewajibkan guru mcnyampaikan sejumlah materi pclajaran scsuai dengan GBPP. Dalam melaksanakan peran tersebut guru perIu mclakukan:

a. Menyusun program pengajaran selama kurun waktu tertentu secara berkelanjutan.

b. Membuat persiapan mengajar dan rencana kegiatan belajar mengajar untuk tiap bahan kajian yang akan diajarkan dengan penggunaan metocle tertentu. c. Menyiapkan alat peraga yang c1apat membantu terlaksananya kegiatan belajar

mengaJar

c1. Merencanakan clan menyiapkan alat evaluasi belajar

e. Menyiapkan hal-hal lain yang berkaitan c1engan pelajaran yang merupakan program sekolah".23

2. Peran sebagai pendiclik(Educational)

Tugas guru bukan saja mengajar, tetapi Iebih c1ari itu mengantar Slswa menjacli manusia dewasa yang cakap dan berbucli Iuhur, oleh sebab itu guru harus memperhatikan siswa terutama sikap, tingkah laku, ketertiban dan keclisiplinannya. 3. Peran sebagai pemimpin (Managerial)

Peran ini bukan saja terclapat pacla kelas namun juga c1i Iuar kelas, bukan saja pacla saat pelajaran berIangsung tetapi juga sebelum clan sesuclah pelajaran berIangsung. Sehubungan c1engan itu guru harus banyak mengetahui tentang latar belakang siswa-siswanya, baik segi sosial, ekonomi, maupun budaya.

Lain halnya c1engan penclapat Oemar Hamalik Mengemukakan peran clan tugas guru sebagai berikut:

23 Deparlemen Pendidikan Keblldayaan, Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar, (Depdikblld :

(27)

1. Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Sebagai pembimbing yang membantu siswa mengatasi kesulitan clalam proses pembelajaran

3. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan yang menantang siswa agar melakukan kegiatan belajar.

4. Sebagai komunikator, yang melakukan komunikasi dengan siswa dan masyarakat

5. Sebagai model yang mampu memberikan contoh yang baik kepacla siswanya agar berprilaku yang bailc

6. Sebagai evaluator, yang melakukan penilaian terhadap kemajuan belajar siswa. 7. Sebagai inovator, yang turut menyebar luaskan usaha-usaha pembaruan kepada

masyarakat.

8. Sebagai agen moral politik yang turut membina moral masyarakat, peserta clidik serta menunjang upaya-upaya pembangunan.

9. Sebagai agen kognitif, yang menyebarkan ilmu pengetahuan pacla pesel1a didik clan masyarakat

10. Sebagai manajer, yang memimpin kelompok siswa clalam kelas sehingga proses pembelajaran berhasil,,24

5. Kode EtikGUI'U

Secm'a harfiah " Kode Etik" berarti sumber etik. Etik artinya tata susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan clengan kesusilaan clalam mengeljakan suatu pekerjaan. Jadi "kode etik" diartikan : aturan tata susila keguruan. Maksudnya aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan guru) dilihat clari segi susila,,25 Maksud kata susila adalah yang berkaitan dengan baik dan tidak baik menurut ketentuan-ketentuan umum yang berlaku. Dalam hal ini kesusilaan diartikan sebagai kesopanan, sopan santun dan keadaan.

(28)

Adapun rumusan kode etik yang merupakan kerangka pedoman guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu sesuai dengan hasil kongres PGRI ke-XIII, ada sembi Ian item, yaitu:

a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang berpaneasila.

b. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.

e. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik. tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

d. Guru meneiptakan suasana kehidupan sekolah clan .memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kehidupan anak didik.

e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.

f. Guru seem'a mandiri dan bersama-smna berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

g.. Guru meneiptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru baik berdasarkan lingkungan kelja maupun di dalam hubungan keseluruhan. h. Guru seem'a bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu

organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdianya.

1. Guru melaksanakan segal a ketentuan yang merupakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang pendidikan,,26

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kode etik guru adalah sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun diluar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Dengan demikian maka kode etik guru merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan.

(29)

Menurut Soetj ipto, Raflis Kosasi seeara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:

a. "Untuk menjunjung tinggi martabat profesi

b. Untuk menjaga dan mcmclihara kescjahteraan para anggotanya c. Untuk meningkatkan mutu profesi

d. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi".27

Dcngan demikian jelas bahwa kode etik suatu profesi hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam mencgakkan disiplin dikalangan profesi terebut.

B. Hasil Belajar Mengajar

1. Pehgertian Belajar

(f)

Belajar adalah merupakan faktor penentu proses perkembangan; manUSIa

memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan nilai-nilai tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar.

Ngalim PUlwanto menguraikan mengenai apa yang dimaksud belajar, akan dikemukakan beberapa definisi yaitu:

a). Hilgard dan Bower, Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi.

b). Gagne mengemukakan, Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

(30)

c). Morgan mengemukakan, Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap clalam tinftah lalm yang terjacli sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman,,2 (';J

Berdasarkan definisi cli atas bahwa belajar membawa suatu perubahan pacla indiviclu yang belajar. Perubahrul itu ticlak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga clalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri clan segala aspek organisme atu pribadi seseorang.

is) Menurut M.Alisuf Sabri "belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahilll pada diri inclividu yang belajar baik aktual maupun potensial".29

<\-Perubahilll tingkah laku aktual dan potensial yakni perubahan tingkah laku yang teljadi sebagai hasil belajar yang dapat dilihat sepelii anak dapat membaca, menulis serta pemahaman, dan hasil belajar yang tidak dapat dilihat yang clapat dirasakan oleh yang belajar saja, seperti penghargaan, keyakinan, kemampuan analisis dan evaluasi.

&

Dalam pandangan psikologi ada empat pillldangan mengenai belajar yaitu :

I. Pandangan psikologi behavioristik, menurut pandangan ini belajar dilaksanakan dengan kontrol instrumental clari lingkungan. Guru mengkonclisikan keaclaan lingkungan sehingga siswa mau belaj ar

2. Panclangilll psikologi humanistik, belajar dapat dilakukan sendiri oleh siswa, dalam belajar clemikian siswa senantiasa menemukilll sendiri mengenai sesuatu tilllpa banyak campur tilllgan dari guru

3. Pandangan psikologi kognitif, pillldangilll ini merupakan konvergensi dari panclangilll behavioristik clan humanistik, menurut pandangan ini belajar merupakan perpacluan clari usaha pribacli dengan kontrol instrumental yang berasal clari lingkungan.

4. Pandangan psikologi gestalt, menurut pandangilll ini, belajar adalah usaha yang bersifat totalitas dari individu,,30

iJ(

28M. Ngalim Purwanlo,Psikologi Pendidikan(Bandung, Remadja Karya : 1985), h. 80

29Alisuf Sabri,Psikologi PendidikCln, (Jakarta: CY Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h.56

(31)

Berdasarkan pandangan psikologi di atas dapat c1isimpulkan bahwa anak c1idik tic1ak c1ijac1ikan menjadi orang lain melainkan c1ibiarkan menjadi dirinya sendiri. Ia tidak direkayasa agar terikat kepada orang lain, bergantung kepada pihak lain dan memenuhi harapan orang lain. Ia elibiarkan agar menjaeli elirinya seneliri.

2. Basil BeIajar

&

Proses belajar mengajar merupakan tujuan yang bersifat transksional, artinya

diketahui secara jelas dan operasional untuk guru elan muriel. Semua dikerahkan semaksimal mungkin agar tujuan itu elapat tercapai.

M<;:nurut Muhibbin Syah " hasil belajar aelalah segenap aspek psikologi yang berubah sebagai akibat elari pengalaman elan proses belajar siswa,,31(1?

S. Nasution elalam bukunya Dielaktik Asas-asas Mengajar, "hasil belajar aelalah perubahan berupa pengetahuan, kebiasaan, kecakapan, sikap pengeliian, penguasaan elan pengharapan paela eliri siswa".32 Dengan demikian hasil belajar siswa merupakan tingkat keberhasilan siswa elalam menguasai materi pelajaran yang aela eli sekolah. Hasil belajar berguna untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tujuan yang telah dirumuskan elalam proses belajar mengajar elan elapat eligunakan sebagai tinelak lanjut hasil belajar tersebut.

31 Muhibbin Syah, Psikologi BelajarDalam Pendekatan BanI, (Bandung: Rosda Karya,

1999), h. 62

(32)

Sedangkan menurut Nana Sudjana " hasil belajar Slswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkab laku, tingkab laku sebagai basil belajar dalam pengertian

yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik,,33

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar aclalah kemampuan atau perubaban yang cliperoleh siswa setelah

mengalami proses belajar dalam bentuk nilai-nilai yang clapat diamati clan cliukur clalam jangka waktu tertentu sesuai clengan tujuan pencliclikan yang telab clitetapkan.

C('

Nana Sucljana mengklasifikasikan hasil belajar berdasarkan teori Bloom yang

. /

secara garis besar membaginya menjacli tiga ranah yaitu:

I. .Ranah kognitif, berkenaan clengan hasil belajar intelektual yang terdiri clari enam aspek yaitu: pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif ; berkenaan clengan sikap yang tercliri lima aspek yaitu: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi clan internalisasi. 3. Ranab psikomotorik; berkenaan clengan hasil belajar keterampilan clan

kemampuan bertinclak. Ada enam aspek ranah kognitif yaitu: gerakan refleks, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan konteks clan gerakan ekspresif clari interpretensif,34

'<

Dapat disimpulkan bahwa clengan aclanya tiga ranah tersebut seorang guru

dapat mengetahui sejauh mana siswa mampu menerapkan pengetahuan clan

kemampuan yang telab dimilikinya.

Hasil belajar cliperoleh melalui evaluasi belajar. Evaluasi belajar ini clilakukan unluk mengukur tingkat keberhasilan belajar dapal clilakukan melalui tes presentasi

33Nana Sudjana, Peni/aian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandllng: Remaja Rosda Karya,

1991),h.3

(33)

belajar. Tes prestasi belajar clapat digolongkan kc clalam jenis penilaian sebagai berikllt:

I. Tes Sumatif

Penilaian ini cligunakan llntuk mengukur clan mengevaluasi beberapa pokok bahasan tertentu clan bertujuan llntuk memperoleh gambaran tentang claya serap siswa terhaclap pokok bahasan tersebut.

2. Tes Sub Sumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah cliajarkan clalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran claya serap siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Tes Formatif

Tes ini cliaclakan untuk nlengukur claya serap siswa terhaclap bahan pokok bahasan yang telah cliajarkan selama satu semester clengan tujuan untuk menetapkan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Belajar Mengajar

Belajar aclalah suatu aktivitas yang ticlak terlepas clari berbagai faktor yang mempengaruhi proses tersebut, faktor ini akan menunjang berhasil ticlaknya proses belajar mengajar clan mencapai hasil yang optimal.

(34)

a. Faktor clari luar, faktor ini eli bagi l11enjacli 2 kelol11pok, yaitu: 1). Faktor non sosial

2). Faktor sosial

b. Faktor yang berasal clari clalal11, faktor ini juga clibagi I11cnjaeli 2 yaitu 1). Faktor l1siologis

2). Faktor Psikologis,,35

Faktor non sosial aelalah iセ|ォエッイ yang beracla cliluar cliri peserta cliclik seperti

alat pelajaran, suhu uclara, cunca, tel11pnt belajar, wnktu clan lainnya. Seclangknn

fnktor sosinl nclnlah faktor l11anusin.

Faktor l1siologis nelnlah faktor ynng berasnl clnri cliri peserta cliclik yang lebih

l11enunjukkan pnela konclisi l1sik nclalah jasl11nni pesertn cliclik, seclangkHn faktor psikologis l11erupnkan faktor yang berasnl clnri peserta cliclik yang bersifat kejiwaan

sertn perhatian clan lain sebagainya.

Penggolongnn faktor-faktor yang l11empengaruhi belajar secara global juga

e1ikemukakan oleh Muhibbin Syah, aelalah sebagai berikut:

a. "Faktor internal (faktor clari clalmn siswa), ynkni keaclaan atau konclisi jasmani clan rohani peserta cliclik.

b. Faktor eksternal (faktor clari luar peserta cliclik), yakni konclisi lingkungan clisekitar peserta cliclik

c. Faktor penclekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi clan l11etocle yang cligunakan siswa untuk melnkukan kegiatan pembelajaran,,36

Dalam kutipan eli atas, l11aka nampaklah bahwa terclapat banyak sekali

faktor-fnktor yang l11empengaruhi proses belajar mengajar terutama untuk l11eningkatkan

35Akyas Azhari,Psikologi Pendidikan( Semarang: PT. Rineka Cipta, 1995),hA2

(35)

kualitas belajar mengajar peserta didik. Untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pendiclikan.

C. Kel"angka Bertikir

Disiplin atau tata tertib pada diri sencliri mutlak cliperlukan oleh setiap incliviclu agar dapat cliterima cli clalam kelompok. Keberadaan clisiplin cliri membuat kita mengerti, menghargai, menghormati clan bertanggung jawab terhaclap tugas yang acla pacla cliri sencliri maupun kelompok. Begitu juga halnya clengan clisiplin seorang guru yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terhaclap sekolah clan peserta cliclik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan anak clidik. Seorang guru yang clapat melaksanakan tugas clan kedisiplinan clengan baik maka akan mendapatkan hasil yang baik.

Guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pencliclikan. Guru juga mempunyai peranan yang sangat penting clalam proses belajar mengajar karena guru aclalah figur yang menjadi contoh dan sebagai anutan bagi siswa. Oleh sebab itu guru harus mempunyai kepribaclian yang baik dan layak untuk clicontohkan kepacla peserta clidik.

(36)

Disiplin sangatlah penting dan berarti bagi dunia pendidikan terutama guru, guru profesional dan guru yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi kegiatan bclajar mengajarnya akan mendapatkan hasil yang optimal dan kualitas anak didik akan baik, clan harapan pendiclikan c1alam meningkatkan mutu penclidikan akan tercapai.

D. Hipotesis

Pada penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian secm'a kuantitatif maka c1irumuskan:

Ho : Tidak terclapat hubungan positif yag signifikan antara c1isiplin kinelja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar.

(37)

A. Tujuan Penelitian

Pene1itian di1akukan dengan tujuan untuk mengetahui tentang :

1. Untuk mengetahui disip1in kinelja guru di SMP Negeri 169 Jakarta. 2. lJntuk mengetahui kualitas be1ajar mengajar di SMP Negeri 169 Jakarta. 3. Untuk mengetahui hubungan disiplin kinerja guru dengan kualitas hasi1

be1ajar mengajar di SMP Negeri 169 Jakarta.

B. Tempat Dan Waktu Peuelitian I. Tempat penelitian

Pene1itian ini dilakukan di SMP Negeri 169 Jakarta. Ka1ideres Jakarta Barat.

2. Waktu pene1itian

Pene1itian ini di1aksanakan pada tangga1 11 September - 0 I Oktober 2006

C. Varia bel penelitian

Pada penelitian ini terdapat duajenis variabel yang akan dite1eti yaitu:

I. Variabe1 X sebagai independent variable ( variabe] bebas ), yaitu disiplin kinerja guru

(38)

2. Veriabel Y sebagai dependent variable ( Variabel terikat ), yaitu kualitas hasil belajar mengc;jar.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian llll adalah siswa kelas VIII 8MP Negeri 169 Jakarta.

8edangkan sampel mernpakan kelompok keeil individu yang dilibatkan, dalam penelitian ini mengambil 30 siswa untuk dijadikan sampel.

E. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data yang valid agar dapat di pertanggungjawabkan kebenaranya .

F. Tekhnik Pengumpul Data

Untuk memperoleh data-data lapangan yang signifikan, penulis menggunakan beberapa tekhnik pengumpul data diantaranya :

I. Angket

(39)

dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai disiplin kinelja guru dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Dokumentasi

Dalam hal ini peneliti mencatat data berupa data niJai raport siswa kelas VIII . dan data-data tentang profil sekolah.

3. Definisi konseptual dan oprasional 4. Kisi-kisi pengumpul data

G. Instrumcn Pengumpul Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan peneliti menggunalcan skala disiplin yang terdiri dari 23 item. Sebelum instrumen dibagikan kepada sampel penelitian terlcbih dalmlu dilakukan uji coba terhadap 30 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 169 Jakarta untuk mengetahui kevalidan dan kereliabilitasan instrumen.

I. Definisi Konseptual

a. Disiplin Kinerja Guru

Disiplin adalah suatu bentuk ketaatan dan pengendalian diri yang rasional, sadar penuh, tidalc memaksakan perasaan sehingga tidalc emosional. Jadi disiplin merupakan suatu proses latihan dan belajar untuk meningkatkan kemall1puan dalarn bertindak

(40)

guru dan peserta didik yang mencakup suasana kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai tahap evaluasi agar tercapai tujuan pembelaj",ran.

b. Hasil Belajar Mengajar

Hasil belajar adalah kemampuan atau perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar dalam bentuk nilai-nilai yang diamati dan diukur dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan tujuan pendidikan. Perubahan tingkah laku dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Definisi Operasional

a. Didiplin Kinerja Guru

(41)

b. Hasil belajar Mengajar

Secara operasional hasil bell\iar slswa pada evaluasi akhir pembelajaran didefinisikan sebagai keberhasilan siswa dalam belajar yang dinyatakan dengan nilai.

Sebagai tolok ukur dari variabel ini, diambil data dari nilai akhir semester.

3. Kisi-kisi Instrumen Pengumpul Data

KISI-IQSI INSTRUMEN PENGUMPUL DATA

Disiplin Kinerja Guru ( Variabel X )

NO Dimensi Indikator No.Item

I. Kah\iran guru a. Hadir dikelas tepat waktu 1,2,3, b. Mengisi daftar kehadiran guru

c. Mengabsen siswa

2. kッューセエ・ョウゥ guru d. Melakukan tanya jawab pada 6,8,10,11,

I

materi yang telah diberikan

,

(

e. Meuggunkan metode bervariasi

dalam mengajar

-f. Mempersiapkan alat-alat dan media pembelajaran

g. Menutup palajaran pada akhir pembelai,aran

3. Tanggungjawab h. memberikan pengarahan kepada 13,15,17,18 pada tugas siswa yang mengalami kesulitan

i. meminta pertanggujawaban tugas kepada siswa

j. memberikan teguran dan peringatan pada siswa yang mengganggu pembelajaran

k. memberikan nilai pada setiap

.

tugas

4. Hubungan I. Memberikan motivasi pada siswa 19,20,21,23 komunikasi m. Memberikan penghargaan

dengan siswa kepada siswa

(42)

dengan baik dengan siswa

o. Tidak mengerjakan tugas Slswa diberikan hukuman atau teguran

Basil belajar Nilai tes formatif

mengaiar

*

yang udak valid dlbuang

Dari 30 responden pernyataan yang dianalisis, beberapa item tidak dapat

digunakan karena dianggap tidak valid, dan dapat digunakan antara lain nomor I, 2,

3,4,6,8,10, II, 13, 15, 17,18, 19,20,21,23 dengandemikian instrumenyangdapat

digunakan terdiri atas 16 item. (terlampiran)

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

I. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Untuk melihat valid atau tidaknya instrumen tersebut

peneliti mencari kerangka dari suatu konsep mengenai disiplin kinerja guru. langkah

yag dilakukan peneliti yaitu mencari deflnisi-definisi konsep yang dikemukakan para

ahli yang tertulis dalam literatur. Setelah mendapat definisi yang jelas dan cukup

operasional, kerangka konsep tersebut dijadikan dasar dalam menyusun pernyataan

dalam angket.

Setelah itu dilakukan uji instrumen terhadap 30 orang siswa kelas

VIII

SMP

Negeri 169 Jakarta yang menjadi sampel penelitian dan hasilnya dihitung dengan

(43)

dengan menggunakan runms Statistik Product Moment dari person dengan angka kasar sebagai berikut:

Keterangan :

Rxy : Angka indeks korelasi "r" Product Moment N : Banyaknya responden

L:X

:

Jumlah seluruh skor X

LY

:

Jumlah seluruh skor Y

L:

XY

:

Jumlah hasil perkalian antar skor Xdan skor Y

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketepatan atau keterandalan instrumen skala disiplin terhadap apa yang akan diteliti, yang diukur dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach:

Ketcrangan

1'" :Reliabiliti instrumcn

(44)

:L>'b:

Jumlah variasi total

:L>'t:

Variasi total

I. Tekhnik Analisa Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu dengan melakukan uji normalitas.

I. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berciistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji Lilliefors.

Lo= F (Zi) - S (Zi) Kekrengan:

Lo/L Observasi : harga mutlalc terbesar F (Zi) : Peluang angka baku

S (Zi) : Proporsi angka baku

(45)

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan korelasi Product Moment.

Keterangan

ny : Indeks korelasi product moment X : Skor disiplin kinerja guru Y : Skor hasil belajar mengajar

XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Sedangkan untuk mengetahui tingkat korelasi antara disiplin kinerja guru dengan kualitas hasil belajar mengajar mengacu pada interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi "I'''product moment. Anas Sudijono dalam bukunya Pengantar Statistik Pendidikan membagi kriteria korelasi sebagai berikut:

Besarnya "r" Interpretasi

Product Moment (rxy)

0,00-0,20 Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat

rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

(46)

193

lemah ataurendah

0,40-0,70 Antm'a variabe] X dan Y terdapat korelasi yang

sedanf!:atancukup

0,70-0,90 Antara variabe] X dan Y terdapat korelasi yang kuat

dantinf!,!!,i

0,90-1,00 Antara variabe] X dan Y terdapat korelasi yang

sanf!,at kuatatansangat tinf!,gi.1

(47)

2. Situai dan Kondisi SMP Negeri 169 Jakarta

SMP Negeri 169 Jakarta terletak di tepi jalan raya, yang beralamat di Jalan Peta Utara Kelurahan Pegadungan, Kalideres Jakarta Bara!. SIvlP 169 Jakarta ini dilaksanakan pagi dan sore. Masuk pagi pukul 07.00 s.d 12.30 yaitu sebagian kelas V1I1 dan kelas III sedangkan siang masuk pukul 13.00 s.d 17.30 yaitu sebagian kelas VIll dan kelas VII2

3. Data Jumlah Siswa di SMP Negeri 169 Jakarta tahun pelajaran 2006-2007

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mendapatkan data jumlah siswa yang ada di sekblah ini adalah siswa laki-iald berjumlah 277 siswa dan siswa perempuan berjumlah 304 siswa untuk jumiah keseluruhan siswa yaitu 581 siswa, untuk lebih rinci Iihat tabel berikut:3

Tabell

Siswa

L P Jumlah

75 114 189

98 102 200

104 88 192

277 304 581

ah s

No Rombongan Jum!.

Belajar Kela

1. KelasI 5

2. Kelas II 5

3. Kelas III 5

Jumlah 15

2Ibid

[image:47.595.77.500.190.542.2]
(48)

4. Saraml dan Prasarana yang Dimiliki

[image:48.595.70.501.211.671.2]

SaI'ana Prasarana merllpakan petllnjang dalam setiap kegiatan di sekolah, karena dengan adanya sarana dan prasal'ana tersebut siswa lebih kreatif dan aktif dalam belajar begitu juga halnya guru akan lebih muelah dalam proses belajar mengajar. U ntuk lebih jelasnya Saralla dan prasarana yang ada elisekolah ·!ihat pada tabel eli bawah:

Tabel2

No Jenis Jumlah Keterangan

I. Rllang Kepala Sekolah I Ruang Baik

2. Rllang Guru I Ruang Baik

3. Ruang Tu I Ruang Baik

4. Ruang Belajar 15 Ruang Baik

5. Ruang Perpustakaan I Ruang Baik

6. Ruang Pertemuan I Ruang 'Baik

7. UKS I Ruang Baik

8. Laboratorium I Ruang Baik

9.

Lapangan Olah Raga 1 Ruang Baik

10. Masjid/ Mushalla I Ruang Baik

II. Kantin I Ruang Baik

12. Gudang Tidak ada Tielak ada

13.

we

5 Ruang Baik

14. Ruang Komputer 1 Ruang Baik

15. Ruang Audivisual 1 Ruang Baik

16 Display/ Madil1g 1 Ruang Baik

(49)

5, Data Jumlah GUI'U dan Karyawan SMP Negeri 169 .Jakarta

Guru dan karyawan yang aela di sekolah ini yaitu lulusan 01,02,03, S I elan S2, guru di sekolah ini l11engajar sesllai elengan latar belakang penelielikannya, Untllk

lebih rinci aelalah sebagai berikllt:5

Tahel3

MMセセLMセMMセ - Mセ

No Nama Lll' Jahatan Pcndidikan

ェMMセ Tcrakhir

I-I.Abu Bakar Idris S.Pd

N ⦅ N セ セ

1 L Kepala sekolah SI

-_

..

2 Rapli Pral11eelya, S.Pd- L GuruPPKN SI

3 Drs. Subadri, MM L Guru IPS/Ekonomi S2

4 Karwati P Guru B. lnggris 01

5 Drs. h。セェ。 Somantri --_.P

__

.. Guru Kesenian SI

6 Hj. Tito Siti Rochayati, P Guru BK/PLKJ SI

S.pel

-_

...

_-

N⦅NセM

7 Ma'sumah, S.Pc.L_ _. セ ..セLMLMM⦅ P.._._- Guru lPS/Tata Bus SI ._-8 Syahroni ._-_._.-._L ....GuruPENJAS 02

9 M. Rosyidi, S.Pel --_.-'" .. --L--- Guru B. lnggris SI

._-_

..

10 Ojumairi,w _.---- N⦅セMM L Guru Matel11atika D3

11 Sarip Hielayat o'

L Guru Penjas/Tik 03

N ⦅ M セ N ⦅ N ⦅ M M ----_.

12 Esti s・エケ。ョゥョセェAQセセN⦅ ...- P Guru lPA/Biologi D3

セN⦅ ...

_-

-13 Ani Trisilowati P GUlU IPAlFisika 02

Dra. N. Ida Rosida

_._--Guru IPAlBiologi

14 P SI ⦅Nセ

15 Hj. Ernawati, S.Pd P Guru B. Inelonesia SI -16 H. Atjep Holidimjati L .. Guru B. Indonesia D3

17 Warsono L Guru Matematika 01

18 Ariyenih Alimin P- Guru Tata Busana 03

19 Drs. Sayuti .- 'f--- .L Guru BKlKesenian SI . _ -20 Siti Hanah S.Pd P---' GUlU B. Kesenian SI ._-21 Artis M M M M M M ⦅ N ⦅ セ セ セ ⦅ P .. Guru IPAlFisika 02

22 Siska Susianti - P Guru Matematika 03

23 Mat Hadiyin, S.Ag - -L."-- Guru Agama Islam SI

_._-

..

_-_.-24 Oorpe Sielabutar, S.Pak L

-_

... Guru Agama Krist SI "._--_.__. 25 Herni S. S.Pd _.-- . _m_, ...P Guru B. Indonesia SI _.---_.--_.

26 Gunaning, S.lP L. Guru TIK SI

MMMLLセN⦅N .. M ⦅ N ⦅ M セ M M

---_.---27 Maulana Hidayat, S.Ag ..__...L_---,. Guru Agama Islam SI

(50)

MLセMMGB

セX Yulianawati, S,tel -_... -29 Nul' Aisyah, S.Pel 30 Sri Lestari, S.Ag 31 Lia Oktalia, S.PL ___ 32 Mochaeli, S.Pel 33 Drs. Wawan S

34 Shanty, S.Pel ..

_-.-_.

- _._--..⦅NBMMMMMMセMLM⦅⦅BGM ..- ..._..._--_..

_-_.-P gセュャャpsOg・ッァイ。ヲゥ .____S_I _

P Guru Matematika S I

""'.'_',' ._.._ ._0.

.1)

Guru Agama Islam S1

P __Guru IPA/Biologi __セi _

L Guru PKN S1

- - ---

,---1---_----'::..::..._----___1,_ _

CJ_llru IPS/Sejarah. _----:cS.:..I _

L Guru B. Inggris⦅N⦅セMM⦅N __N⦅N⦅セMMMMM ⦅N⦅MセMMセMMB⦅N S I __.._

-B. Dcskripsi Data

(51)
[image:51.595.64.501.246.519.2]

Proscntasc ,jawaban tcntang disiplin Idncr,ja guru dalam belajar mengajar (Variabel X)

Tabel4.1

- セNM NMGMMセMBMMMGMM

an F Prosentase --_.-19 63,3 %

9 30 %

2 6,7%

0 0%

30 100

--Alternatif Jawab--- , 'N M N セ セ L L M B

a. sclalu b, scring c, kaclang-kadang c',Ticlak pernah Jumlah nZMッGMtZZiMョMZ、ZMZゥQMサ。MエMッMイセMM

---. , _ , _ , , _ _N ⦅ セ ._ " 0_

1 Guru hadir di kclas tcpat

tcpat waktu untuk

mcmbcrikan pclajaran

Pada tabcl cli atas dapat dikctahui bahwa 63,3 % menjawab guru sclalu haclir di kclas tepat waktu untuk mcmbcrikan pelajaran, 30 % mcnjawab scring, 6,7 %

mcnjawab kadang-kaclang clan 0 % mcnjawab tidak pcrnah_ Jadi clapat disimpulkan bahwa 63,3 % guru sclalu hadir cli kclas セー。エ waktu untuk mcmbcrikan pclajaran,

Tabel4.2

--Alternatif Jawaban

F

Prosentase

a, Selalu 10 33,3 %

b. sering 4 13.3 %

c. kadang-kadang II 36,7 % cLlidak pernah 5 16,7 %

Jumlah 30 100

イMMセNNM]LMMMM」ZMセセMMMMMMMMM

-No Indikatol'

ヲMGMGM]MMMMKM]]]NZNZZNNZZセM」 MZMMセZ ..

_----.----2 Guru mcngisi daftar

kehadiran guru ( jumal) setiap datang ke kelas

(52)

Tabcl4.3

ase tcrnatif Jawaban F Proscnt.

Selalu 10 33,3 %

Sering 8 26,7%

Kadang-kadang 12 40%

tセセ。ォ pernah_ _.. 0 0%

mlah 30 100

-_.

---3

r:-:----,-::--:cc:---No Indikator ---.--- Al Guru mengabsen Slswa a.

sebelum mengajar b.

c.

d.

Ju

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 33,3 % menjawab guru selalu mengabsen siswa sebelum mengajar, 26,7 % menjawab sering, 40 % menjawab kadang-kadang dan 0 % menjawab tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa 40 % guru kadang-kadang mengabsen siswa sebelum mengajar.

Tabcl4.4 No Indikator

e-:..:.::....-+====-c--c·---·-·--..

4 Guru melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang telab di berikan

Altcrnatif Jawaban F Proscntasc

.

-a. Selalu 16 53,3 %

b. Sering 7 23,3 %

c. Kadang-kadang 6 20% d. Tidak pernah 1 3,40/0

Jumlah 30 100

..

(53)

Tabcl4.5

asc

crnatif Jawaball F Proscllt

enng 12 40%

'ering 6 20%

adang·kadang 9 30%

ridak pernah 3 10 %

lah 30 100 .

- .,._-Alt a.

S

b. S c. K d.. Jum ..._ L - _..セ _ _. _ ... _

..---,..---c-c:--- ..-

----⦅セUZ」]o _ _+.=I:c:.Il"'d"'ik=a"'t:.::O=r- _.. _

Guru menggunakan metode bervariasi dalam mengajar

Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa 40 % menjawab guru selalu menggunakan metode bervariasi dalam mengajar, 20 % menjawab sering, 30 % menjawab kadang·kadang, dan 10 % menjawab tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa 40% guru sering menggunakan metode bervariasi dalam mengajar.

Tabcl4.6

Altcrnatif F Prosclltase Jawaban

_.

. a. Selalu 10 33,3 %

b. Sering 3 10%

c. Kadang-kadang II 36,7% d. Tidak pernah 6 20%

Jumlah 30 100

--Illdikator

" " _ .

-No

1-6--+-G-t-lru--m-e-m-p-e-r"siC-a-pc-k-an--'-a'C"I,rt alat dan media pembelajaran

(54)
[image:54.595.65.503.92.509.2]

Tabel4.9

Itcmatif F Proscntasc awaban

· Selalu 19--e-.----..- ..63,3 %

· Sering 9 30%

· Kadang-kadang 2 6,7% · Tidak pernah 0 0%... umlah 30 100

"',"_._-A

.J 9 Guru meminla perlanggung a j awaban kepada siswa b c d J ' - - - - ' - - - _ --LMMMMLセMMM⦅N⦅N⦅NセセN⦅N⦅N No Indikator

Pada label di alas dapal clikctahui bahwa 63,3 % menjawab guru selalu meminla pertanggung jawaban k'epada siswa , 30 % menjawab sering, 6,7 % menjawab kadang-kadang, dan 0 % menjawab lidak pernah. Jadi dapal disimpulkan bahwa 63,3 % guru selalu meminla pertanggungjawaban kapada siswa.

Tabc14.10

Altcmatif F Proscntasc .Jawaban

a. Selalu 16 53,3 %

b. Sering 7 23,3 %

I c. Kadang-kadang 6 20%

d. Tidak pernah I 3,4%

... Jumlah--- 30 100

-iMM」M」MMMセMMMMcMMGMccMNM .. .

-10 Guru memberikan leguran dan peringalan pacla siswa

yang mengganggl

pembelajaran No Indikator

(55)

Tabcl4.13

イZM[MMMMLM]MMZZZZMMセMMM MセMMMM

No Indikator Prosentase

16 53,3 %

7 23,3 %

6 20%

1

_l,j

G_Oッセ⦅セ

30 100 MセMMMMMMMMMMGMMMGセセMMMMMMMMMMMMMM - ---c:::---,--=--Alternatif F Jawaban セMMMMM⦅N --".,--_. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kaelang e1. Tidak Pernah Jumlah

Guru mcmbcrikan

penghargaan kepacla Slswa yang berprcstasi

13

Paela tabel eli atas e1apat c1iketahui bahwa 53,3 'Yo menjawab guru selalu memberikan penghargaan kepaela siswa yang berprestasi, 23,3 % mcnjawab sering, 20 % menjawab kaelang-kaelang, dan 3,4 % menjawab tielak pernah. Jadi e1apat elisimpulkan bahwa 53,3 % guru selalu memberikan penghargaan kepaela siswa yang

berprcstasi.

Tabcl4.14

L_ _M G M ⦅ セ セ __セ __セ _

--if Jawaban-

F

Pl"Osentase --10 33,3 % 4 13,3 % -kadang II 36,7% pernah 5 16,7%

30 100 Alternat a. Sclalu b. Scring c. Kaelang el. Tielak Jumlah Indikator

Guru berkomunikasi dan berhubungan baik elcngan Slswa

14 No

Paela tabel eli atas elapat dikctahui bahwa 33,3 % mcnjawab guru selalu

bcrkomunikasi dan berhubungan baik elengan siswa, 13,3 %menjawab sering, 36,7 %

menjawab kaclang-kaelang, elan 16,7 % mcnjawab tidak pernah. Jadi elapat

(56)

Guru mel11berikan teguran dan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas No IS Indikatol' Tabe14.IS

.

--

M]N⦅MNLMMセセセML

Alternatif Jawabal1l--- . F Prosentase

セMM セMMMMMセMM⦅Nセ⦅N⦅MM

a. Selahl 12 40%

b. Sering 6 20 %

c. kadang-kadang 10 33,3 % _d. Tidak pernah 2 6,7%

lumlah 30 100

[image:56.595.91.505.282.654.2]

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa 40 % l11enjawab guru selalu memberikan teguran dan hukul11an kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas, 20 % l11enjawab sering, 33,3 % l11enjawab kadang-kadang, 6,7 % mel'\iawab tidak pernah. ladi dapat disimpulkan bahwa 40 % guru selalu memberikan teguran dan hukuman kepada siswa yang tidak mengeljakan tugas.

Tabel 5

Analisis Validitas Instrumen Disiplin Kinerja Guru

---tem Keterangan Valid MセM 1--Valid Valid ... -Tidak Valid Valid セM 1---. Valid Tidak valid BMGセMM Valid 0,32 0,35 0,44 0.58 2 セMセGセ N⦅N⦅セセMM⦅NセMMMMセ

No Koefesien I

Item

I

5

1---,---", .. ..

-6 0.43

3

1---:--.- --- ..--- ...

4 0,059

7 -0,58

..

(57)

...

_-Tidak valid

Mセ e----... .

Valid Valid --- . _ -Tidak valid ._._._.-Valid

.'

---_._--

f-Tidak valid

- _ .

--Valid ..⦅セ Mセ .. Tidak valid ----_.. _-Valid Valid .-

-Valid Valid Valid .

_._-Tidak valid Valid MMM⦅NセN _. N ⦅ M M M セ ⦅ N 0,46 0,58 0,26 0,58 0.44 0.46 . -0.43 II 18 23 16 17 19 20 13 0,44 14 -0,001 iMMZMZZMセ - - _ .. _ -15 0,58 12 0,050 f---f---·,··_---·__ · 21 0,66 _.- ---_._..- - - -. 22 0,25 LMMMMセN⦅N⦅NセセNM 9 -0,30 - - _ . - ...セセ ...LN⦅LMセN⦅NMMNM ...--...• --10 0,66

Untuk mengetahlli kevalidan instrumen tersebllt jika L hit> L tab セL 0,30 maka dikatakan valid dan jikaL hit<L tab = 0,30 maIm dikatakan tidak valid.

[image:57.595.67.502.67.638.2]

Tabel6

RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)

Statistics for Mean Variance Std Dev N of

--SCALE

MMMセMMM⦅NM

48.7333 72.5471 8,5175

(58)

N of Itemscc 16

Reliability Coefficients N of Cases= 30.0

Alpha= 0,864

Pada tabel di atas, didapat L hitung= 0,864 jib dikonsultasikan dengan kriteria koefisien reliabilitas 0.700 0.900. Maka dapat disil11pulkan bahwa clata instrumen peneEtian clikatakan reliabcl karena L hitung sebesar 0,864 berada pacla rentangan sebesar 0,700-0,900. ( terlampir)

1. Deskripsi Data Displin Kincr.ja Guru

Dari hasil perhitungan data penelitian tentang disiplin kinerja guru dipcroleh skor jumlahnya berada di antara 32 64, dengan skor tertinggi 64 dan skor terendah 32. Rentangan skor yang cliperoleh clari disiplin kinerja guru aclalah 49, skor keseluruhan yang cliperoleh clari variabel disiplin kinerja guru beljUl111ah 1464 clari jUl111ah tersebut diperoleh nilai rata-rata (Mean) sebesar (48,8), Median sebesar (69,50), Modus sebesar (65,78), dan Sil11pangan Baku (8,37).

(59)

Tabcl7

Distribusi Frckucnsi Disiplin Kincrja guru (X)

BB-BA F.'clmcnsi

._--31,5-37,5 10 % 37,5 - 43,5 20% 43,5- 49,5 20%

-49,5 - 55,5 33,33 0/0 55,5-61,5 3,33 % 61,5 _. 67,5 13,34 %

.

_

..

--3 9 30 26 15 25 Fk 4 6 6 3 F 10 - 61 - 67 - 37 - 43 - 49 - 55 clas erval No K Int I. 32

':2:-

38 c-;;-44 セN 4. 59 5. 56 6. 62

Pada label dialas l11enunjukkan I"dlwa skor yang beruda pacla inlerval 50·- 55 merupakan skor yang paling yang paling banyak diperoleh pada variabel X yailu sebesar 33,33 % pada balas nyala 49.5 - 55,5.

Histrogram Disiplin Kinerja Guru c1itunjukan dalam gam bar dibawah ini

10

8

6

4

2

o 1 I

31,5 ·37,5 37,5, 43,5 43,5, 49,5 49,5 - 55,5 55,5 - 61,5 61,5 ,67,S

Berdasarkan tabel histrogram di atas, terlihat sebanyak 13,34 % sampel menclapatkan skor anlara 62-67, dan 3,33 % mendapatkan skor antara 56-61, dan

(60)

% mendapatkan skor antara 38-43, dan 10%mendapatkan skor antara 32-37, dapat di tarik kesimpulan bahwa disiplin kinelja guru yang berorientasi pada tugas dan tanggungjawab dalam kategori cukup.

2. Deskripsi Data Basil Belajar Mcngajar ( Y)

Berdasarkan hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata raport, diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 73 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 64. Skor keseluruhan yang didapat dari variabel Y berjumlah 2198, dengan Mean sebesar 73,26, Median (Me) sebesar 73, Modus (Mo) sebesar 76 dan 72, dan simpangan baku sebesar 4,58. (ler/ampir)

C. Analisa Data I. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, maim dilakukan uji Liliefors pada taraf signifikan 0,05. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

L hitung<Ltabel : Data berdistribusi normal L hitung> L tabel : Data berclistribusi ticlak normal

(61)

signifikan 0,05 dengan N 30 sebesar 0.161 dengan demikian Ho eliterima karena Lo hitung lebih keeil elari L tabel yaitu (-0.8592 < 0,161). Dengan elemikian data dari variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

[image:61.595.69.501.180.515.2]

Tabel8

Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y dad 30 Responden L tabel Kesimpulan

1 0,05 data

7 0,161 Data

7 0,161 berdistribui normal

MセMセ NセM⦅NLN⦅MMM⦅ . .

_._--0,18 0,18

.-_.

0,0

ヲMMMLMMKMMMセMセNM - - - . - - . - .

30 X 0,0118

30 Y -0.8592

N Variabel Lo hitung

Tabel ini menunjukkan L hitung pada vanabel X sebesar 0,0118 dan Lhltung paela variabel Y sebesar -0,8592. L tabel pada kedua variabel itu pada taraf signifikan 0,01 sebesar 0,187 dan pada tarafO,05 sebesar 0,161, hal ini menunjukkan bahwa keelua variabel tersebut berdistribusi normal karena L hitung lebih kecil dari L tabel pada taraf 0,0 I mauplln pada taraf 0,05.

D. Pengujian Hipotesis

(62)
[image:62.595.57.500.172.518.2]

dengan demikian koefisien korelasi 0,376 lebih besar e1ari r tabel. Ini menunjukkan bahwa Ha e1iterima seelangkan Ho elitolak. Untuk lebih jelasnya dapat e1ilihat pada tabel di bawah ini.

Tabcl9

Korelasi Product Moment

{セッicPUQ[[[セGfセ

iMZセZセj

Paela tabel di atas menunjukkan r hitung sebesar 0,376 dan r tabel paela taraf signifikan 0,05 sebesar 0,361. Hal ini menunjukkan r tabel lebih kecil dari r hitung berarti elata tersebut memiliki korelasi akan tetapi korelasinya lemah atau renelah.

E. Interpretasi Data

Berdasarkan deskripsi data, variabel e1isiplin kinerja guru (X) eli peroleh skor tertinggi 64 elan skor terenelah 32. Skor ysng beraela pada interval 50 - 55 merupakan skor yang paling banyak e1iperoleh paela variabel (X) sebanyak 10 siswa pada batas nyata 49,5 - 55,5. Hal ini menunjukkan bahwa skor kedisiplian kinelja guru untuk sebagian responden beraela pada kategori cukup atau rata-rata. Seelangkan variabel hasil belajar (Y) diperoleh nilai tertinggi aelalah 82 elan nilai terendah adalah 64.

(63)

Bersarkan perumusan masalah dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang posistif antara disiplin kinelja guru dengan kualitas hasil belajar l11engajar.

Dari penelitian chatas terlihat bahwa hubungan disiplin kine,ja guru dengan kualitas hasil belajar l11engajar terdapa

Gambar

Tabel 6 : ReliabiEty analisis sC'ak ( Alpha)
TabellJum!.ah
tabel eli bawah:
Tabel4.1-Alternatif Jawab
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hubungan secara simultan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas konsumen. 2) Hubungan

Imas Kunarsih dalam Agus Wibowo (2016) mengemukakan bahwa buku saku merupakan sumber belajar berupa buku ajar (buku teks pelajaran). Pada prinsipnya membuat buku saku

Dalam implementasi kebijakan PATEN ini, terdapat juga kendala yang sering terjadi yaitu: Sumberdaya manusia, berdasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa kendala yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangible berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pasien RSUD Sungailiat Kabupaten Bangka.Dimensi tangible dapat dilihat pada

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PARKIR YANG TERUTANG. KEDUA

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah mendesain dan mengimplementasikan autentikasi jaringan hotspot di Fakultas Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah

Berdasarkan lembar observasi aktivitas peneliti sebagai guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, maka jumlah skor dan persentase aktivitas peneliti dalam

A) Kemiripan tersebut dimiliki karena keduanya berasal dari nenek moyang yang sama. B) Kekurangan yang ada pada kera disempurnakan melalui proses evolusi menjadi manusia