• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK, HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI PASTA GIGI PEPSODENT DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK, HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI PASTA GIGI PEPSODENT DENGAN LOYALITAS KONSUMEN"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK, HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI PASTA GIGI PEPSODENT

DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

BERNADETA ENDAH TITISARI NIM: 032214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK, HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI PASTA GIGI PEPSODENT

DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

BERNADETA ENDAH TITISARI NIM: 032214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MATA ADALAH PELITA TUBUH, JIKA MATAMU BAIK, TERANGLAH SELURUH TUBUHMU;JIKA MATAMU JAHAT, GELAPLAH SELURUH TUBUHMU, JADI JIKA TERANG YANG ADA PADAMU GELAP, BETAPA GELAPNYA KEGELAPAN ITU (MATIUS 6:22).

Setia itu baik, mencinta itu baik, mengalah itu baik, berkorban itu baik; tetapi baik akan menjadi tidak baik ketika didepan setia, mencinta, mengalah dan berkorban ada selalu dan terlalu (Endah).

Sebuah mimpi akan tetap menjadi mimpi ketika sang pemimpi tidak terbangun dan sesegera mungkin berusaha untuk mewujudkannya

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Ibu Mst Ratiyah & Bapak P Suparno Adik ku Wisnu Kekasih-kekasih yang pernah singgah di hati

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Agustus 2010

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Bernadeta Endah Titisari

Nomor Mahasiswa : 032214030

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Antara Atribut Produk, Harga dan Saluran Distribusi Pasta Gigi Pepsodent dengan Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 5 Oktober 2010

Yang menyatakan

(8)

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT PRODUK, HARGA DAN SALURAN DISTRIBUSI PASTA GIGI PEPSODENT

DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Bernadeta Endah Titisari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

(9)

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE PRODUCT ATTRIBUTE, PRICE, DISTRIBUTION CHANNEL OF PEPSODENT TOOTH PASTE

AND THE LOYALTY OF THE CONSUMER

A Case Study on the Students of Sanata Dharma University

Bernadeta Endah Titisari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik skripsi yang berjudul “Hubungan antara Atribut Produk, Harga dan Saluran Distribusi Pasta Gigi Pepsodent dengan Loyalitas Konsumen Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari peranan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas membantu, membimbing, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada penulis. Oleh karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Allah Bapa Putra dan Roh Kudus.

2. Bapak Drs.YP.Supardiyono, M.Si,Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak V.Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Dr.Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, pengetahuan, motivasi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

(11)

x

6. Bapak Drs.Marianus Moktar Modesir, M.M selaku Dosen Tamu yang telah banyak memberikan koreksi dan pertanyaan pada ujian sarjana.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan pengetahuan selama perkuliahan.

8. Segenap Staf dan Karyawan Sekretariat Fakultas Ekonomi atas pelayanan yang baik selama ini.

9. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta atas pelayanan selama ini.

10. Ibu dan Bapak, maturnuwun sanget.

11. Titus Fanny (RIP), Indra Mada atas kisah cinta dan pembelajaran hidup. 12. Pria-pria yang pernah singgah di hati, thank you.

13. Teman-teman Manajemen USD senasib dan seperjuangan terimakasih atas prosesnya, setelah sekian lama akhirnya kita bebas merdeka.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi ini lebih baik dan bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Agustus 2010 Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 2

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

(13)

xii

B. Konsep Pemasaran ... 6

C. Produk ... 7

D. Atribut Produk ... 8

E. Merek ... 9

F. Manajemen Merek (Brand Management) ... 10

G. Harga ... 11

H. Saluran Distribusi ... 12

I. Persepsi Konsumen ... 12

J. Loyalitas Konsumen ... 15

K. Penelitian Sebelumnya ... 17

L. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 18

M. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 20

D. Variabel Penelitian ... 21

E. Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Definisi Operasional ... 22

G. Populasi dan Sampel ... 23

H. Teknik Sampling ... 24

I. Teknik Pengukuran Data ... 25

(14)

xiii

K. Teknik Analisis Data ... 27

L. Pengujian Hipotesis ... 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

A. Sejarah Perusahaan... 31

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 32

C. Produk Perusahaan ... 33

D. Kebijakan Mengenai Mutu ... 33

E. Lokasi Persahaan ... 35

F. Gambaran Umum Produk Pepsodent ... 35

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Analisa Pengujian Instrumen ... 39

B. Gambaran Identitas Resonden... 41

C. Pengujian Hipotesis ... 44

D. Pembahasan ... 49

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 50

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

C. Keterbatasan Penelitian ... 51

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ... 39

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 41

Tabel V.3 Identitas Responden berdasar Usia ... 41

Tabel V.4 Identitas Responden berdasar Uang Saku perbulan ... 42

Tabel V.5 Identitas Responden berdasar Lama Menggunakan Produk ... 43

Tabel V.6 Identitas Responden berdasar Jenis Pasta Gigi Pepsodent ... 43

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Perceptual Process Model ... 13

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 18

Gambar V.1 Daerah Penerimaan atau Penolakan Ho Atribut Produk ... 46

Gambar V.2 Daerah Penerimaan atau Penolakan Ho Harga ... 48

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan pelanggan

tidak lagi terbatas pada atribut produk atau kegunaan suatu produk. Melainkan

sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi

pemakainya. Para pemasar pada umumnya menginginkan bahwa pelanggan

yang diciptakan dapat dipertahankan selamanya. Hal ini tidak mudah

mengingat banyaknya pesaing dalam produk yang sama, perbedaan selera

konsumen, dan penjagaaan kualitas dari produk itui sendiri.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi

loyal pada merek-merek berkualitas tinggi jika produk-produk ditawarkan

dengan harga yang wajar, karena disamping kualitas harga menjadi pertimbangan lain dalam membeli suatu produk.

Kemudahan dalam memperoleh produk juga mempunyai peran

penting, karena tidak jarang konsumen memilih produk lain yang sejenis

dengan alasan lebih mudah didapat. Di sini saluran distribusi diperlukan untuk

memudahkan penyampaian produk dari produsen ke konsumen.

Konsumen atau pelanggan bisa menjadi pelanggan loyal atau

pelanggan yang setia dikarenakan pelanggan puas akan suatu merek produk

tertentu. Meski pemasar sudah memiliki segmen pelanggan yang dianggap

loyal tetapi tetap perlu memberi perhatian pada loyalitas pelanggan agar tidak

(18)

pesaing untuk merubah pandangan pelanggan yang sudah loyal pada suatu

merek tertentu.

Dari paparan di atas, ada ketertarikan dalam diri penulis untuk

melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Atribut Produk,

Harga dan Saluran Distribusi Pasta Gigi Pepsodent dengan Loyalitas

Konsumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan secara simultan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengn loyalitas konsumen?

2. Apakah ada hubungan secara parsial antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas konsumen?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini akan dibahas tiga factor yang diduga memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen, yaitu atribut produk, harga dan saluran distribusi. Faktor lain yang berhubungan dengan loyalitas konsumen tidak dibahas.

D. Tujuan Penelitian

(19)

3

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara simultan antara atribut

produk, harga dan saluran distribusi pasta gigi Pepsodent dengan loyalitas

konsumen.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara parsial antara atribut

produk, harga dan saluran distribusi pasta gigi Pepsodent dengan loyalitas

konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Perusahaan

Untuk memberi masukan parusahaan perihal strategi pemasaran yag dapat

dilakukan guna kemajuan perusahaan.

2. Universitas

Penelitian ini dapat memberi tambahan wacana ilmiah bagi lingkungan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai bahan acuan dan

pertimbangan penulisan karya ilmiah di kemudian hari.

3. Penulis

Sebagai penerapan teori dan pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam

(20)

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai

dasar pembahasan masalah dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel

penelitian, teknik pengumpilan data, populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel, definisi operasional, teknik pengujian

instrumen, serta teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi gambaran perusahaan secara umum dan gambaran

umum produk.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasannya.

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran penulis yang

mungkin akan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait serta

(21)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan

mendapatkan laba. Di dalam kehidupan sehari-hari pengertian pemasaran banyak

disamakan dengan penjualan, perdagangan, distribusi.

Sebenarnya ke tiga istilah di atas merupakan beberapa bagian saja dari

sekian banyak kegiatan pemasaran. Sedangkan pemasaran sendiri sudah dimulai

jauh sebelum produk dibuat dan tetap dilaksanakan dalam waktu yang lama

setelah produk itu dijual, dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi di

pasar dan selalu berusaha mencari jalan keluar untuk meningkatkan kepuasan

konsumen.

Menurut Kotler (dalam Swastha 2002:5) pemasarn adalah kegiatan

manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

melalui proses pertukaran.

The American Marketing Association (dalam Swastha 2002:7) memberi

definisi pemasaran sebagai suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran

barang dan jasa dari produsen ke konsumen atau pemakai.

Sedangkan definisi pemasaran yang dianggap paling luas dikemukakan

oleh Stanton (dalam Swastha 2002:10) sebagai system keseluruhan dari kegiatan

(22)

dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada

pembeli yang ada maupunpembeli yang potensial.

Jadi, pengertian pemasaran adalah usaha perusahaan yang dimulai

dengan menganalisis kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan

produk yang hendak diproduksi, menentukan harga yang sesuai, menentukan

cara-cara promosi, pengeluaran dan penjualan produk tersebut.

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran merupakan filosofi yang tepat untuk menjalankan

bisnis. Secara sederhana konsep pemasaran (maketing concept) menyatakan

bahwa suatu organisasi harus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

agar dapat menguntungkan (Peter dan Olson 1999:3).

Menurut Swastha (2002:17) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah

bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor

dasar, yaitu:

1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada

konsumen/pasar.

2. Penyusunan kegiatan secara integral (integrated marketing)

Penyusunan kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap

(23)

7

untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat

terealisir.

3. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction)

Banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi merupakan

faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan

mendapatkan laba.

C. Produk

Produk adalah apa saja yang adapat ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi

keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Susanto, 2001:560). Produk-produk yang

dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.

Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen

yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya yang meliputi barang,

kemasan, merek, label, pelayanan dan jaminan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dimengerti bahwa produk tidaklah

semata-mata merupakan produk dalam bentuk fisik saja seperti yang banyak

dibayangkan orang selama ini. Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan

kepada pasar untuk dipakai, dikonsumsi, dimiliki dan untuk menarik perhatian

sehingga produk dapat merupakan sesuatu yang berwujud maupun yang tidak

(24)

D. Atribut Produk

Dalam usaha untuk mengembangkan sebuah produk perlu diperhatikan

manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat ini dapat dikomunikasikan dan

diberikan kepada konsumen melalui atribut-atribut produk seperti kualitas,

keistimewaan (features), juga style dan design. Atribut produk merupakan unsure

yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan

keputusan pembelian.

Menurut Kotler (dalam Istiharini, 2006:101) suatu produk terdiri dari

atribut-atribut yang antara lain:

1. Product quality, merupakan kemampuan suatu produk untuk menjalankan

fungsinya seperti yang seharusnya dan secara akurat. Product quality terbagi

menjadi performance quality dan conformance quality. Performance quality

adalah tingkat dimana suatu karakteristik produk berada, sedangkan

conformance quality adalah tingkat sejauh mana produk sejenis yang

dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

2. Product features, merupakan alat yang efektif untuk membedakan produk

pemasar dari pesaing.

3. Product design and style, design bukan hanya sekedar penampilan tetapi

juga mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaian produk,

sedangkan style adalah penampilan dari suatu produk.

4. Product form, sesuatu yang kasat mata yang membedakan produk dilihat

(25)

9

5. Reliability, ukuran kemungkinan suatu produk akan dapat memenuhi

kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.

6. Durability, ukuran ketahanan produk dalam segala kondisi.

7. Repairability, tingkat kemudahan suatu produk diperbaiki jika terjadi

kerusakan atau kegagalan.

Atribut yang dapat ditambahkan pada produk meliputi juga merek,

kemasan dan label.

E. Merek

Keahlian paling unik dari pemasar adalah kemampuan untuk mencipta,

memelihara, melindungi dan meningkatkan merek. Merek adalah nama, istilah,

tanda, simbol, atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau

sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan

Susanto, 2001:575).

Sebenarnya merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten

memberikan tampilan, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli. Sebaliknya

merek memberikan beberapa manfaat kepada penjual, antara lain:

1. Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri masalah

yang ada.

2. Merek dan tanda dagang penjual memberikan perlindungan hokum atas

(26)

3. Merek memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelanggan yang setia

dan menguntungkan. Kesetiaan merek memberi penjual perlindungan dari

persaingan serta pengendalian yang lebih besar dalam perencanaan program

pemasaran.

4. Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

5. Merek yang baik membantu membangun citra perusahaan. Dengan

membawa nama perusahaan merek membantu mengiklankan mutu dan

ukuran perusahaan.

Sedangkan Nicolino (2004:4) mendefinisikan merek sebagai entitas yang

mudah dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu. Entitas adalah sesuatu yang

memiliki eksistensi yang khas dan berbeda. Dapat dikenali berarti dapat dengan

mudah memisahkan satu barang yang serupa dengan yang lainnya melalui

beberapa cara, biasanya berupa kata, warna, simbol atau loga yang terlihat.

Menjanjikan nilai-nilai tertentu berarti sebuah produk membuat klaim apa yang

dapat diberikan.

F. Manajemen Merek (Brand Management)

Istilah ini mempunyai dua bagian kata, pertama merek dan kemudian

proses manajemen merek. Merek adalah entitas yang mudah dikenali dan

menjanjikan nilai-nilai tertentu dan manajemen merek adalah proses untuk

memastikan bahwa janji-janji dan nilai merek tetap dijaga dan dikomunikasikan

(27)

11

Istilah manajemen merek diciptakan sekitar tahun 1927 oleh Procter &

Gamble yang kemudian disadur dan disesuaikan oleh banyak perusahaan

produk-produk konsumen lainnya termasuk Nestle, Pepsi, Nabisco, dan masih

banyak lagi.

Agar suatu merek dapat mencerminkan makna-makna yang ingin

disampaikan, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan:

1. Merek harus khas atau unik.

2. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan

pemakaiannya.

3. Merek harus menggambarkan kualitas produk.

4. Merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat.

5. Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam bahasa

lain.

6. Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-produk

baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

G. Harga

Biasanya seorang penjual menetapkan harga berdasarkan suatu

kombinasi barang secara fisik ditambah beberapa jasa lain serta keuntungan yang

memuaskan, tetapi dalam keadaan yang lain harga dapat didefinisikan sebagai

jumlah yang dibayarkan oleh pembeli. Jadi, secara singkat dapat dikatakan

(28)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta

pelayanannya (Swastha, 2002:148).

Harga merupakan nilai suatu produk yang dinilai dengan sejumlah uang

yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan

atau pelayanan yang menyertainya.

H. Saluran Distribusi

Saluran distribusi disebut juga saluran perdagangan, secara sederhana

didefinisikan sebagai saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan

barang dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Adapun

lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyaluran barang adalah produsen

perantara (pedagang dan agen), konsumen akhir atau pemakai industri (Swastha,

2002:190)

Sebagian besar produsen menggunakan perantara untuk menuyalurkan

produk ke pasar mencoba membangun sebuah saluran distribusi (distribution

channel), yaitu seperangkat organisasi yang saling bergantung satu sama lain

yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan

atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler dan Armstrong,

2001:7).

I. Persepsi Konsumen

Dalam perkembangan pemasarn produk yang saat ini berorientasi pada

(29)

13

mampu bersaing dengan pesaing. Perilaku konsumen erat kaitannya dengan

konsep pemasaran dimana dalam konsep ini dinyatakan bahwa kunci untuk

mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran serta pemberian kepuasan yang diharapkan lebih efektif dan efisien

dibandingkan dengan pesaing.

Persepsi pelanggan merupakan hasil interaksi dari dua input,

stimulus-stimulus fisik dari lingkungan dengan aspek-aspek dari individu itu sendiri

(ekspetasi, motif dan pembelajaran) yang berasal dari pengalaman sebelumnya

dan bagaimana ia melihat dunianya dengan melakukan penilaian subyektif yang

diperoleh dari pengalamannya. Kombinasi dari kedua input tersebut akan

menghasilkan persepsi yang berbeda antar individu

Gambar II.1 Perceptual Process Model

Stimulus (gambar, suara, bau, rasa dan tekstur) ditangkap oleh panca

indera konsumen sehingga menimbulkan sensasi yang membuat konsumen

Sensation Meaning

(30)

tertarik akan sesuatu, kemudian konsumen mulai mengintepretasikan apa yang

ditangkap melalui panca indera sehingga menimbulkan arti. Arti yang timbul

akan menyebabkan pelanggan membangun persepsinya sendiri dan bereaksi

terhadap stimulus tersebut.

Persepsi terdiri dari tiga aspek:

1. Perceptual selection

Konsumen secara sadar atau tidak melakukan banyak seleksi

terhadap stimuli-stimuli yang berasal dari lingkungan luar. Secara umum

seseorang hanya menerima sebagian kecil dari stimuli tersebut, stimuli mana

yang terpilih tergantung pada faktor personal dan faktor stimuli itu sendiri.

Faktor personal mencakup pengalaman, kebutuhan, pertahanan diri dan

adaptasi konsumen. Sedangkan pada faktor stimulus berlaku hokum kontras,

stimulus yang kontras berbeda dari sekelilingnya lebih mungkin untuk

mendapatkan perhatian. Kontras dapat diciptakan melalui ukuran, warna,

posisi, keunikan.

2. Perceptual organization

Individu cenderung mengelompokkan stimuli-stimuli sehingga

membentuk suatu kesatuan gambaran atau impresi. Hal ini memudahkan

ingatan dan proses pengingatan kembali.

3. Perceptual interpretation

Interpretasi terhadap stimuli sangatlah individual karena didasrkan

(31)

15

Seberapa dekat interpretasi seseorang terhadap kenyataan tergantung pada

kejelasan dari stimuli itu sendiri, pengalaman masa lalu dan motif penerima.

Elemen-elemen atribut produk yang ditangkap oleh panca indera

konsumen menjadi input sensorik yang dikirim ke otak, kemudian dimaknai

oleh otak untuk memutuskan respon yang akan diberikan pada stimulus

tersebut. Pemberian makna inilah yang membangun persepsi konsumen

sehingga mereka dapat memberikan pendapatnya mengenai atribut produk

berdasarkan ingatan serta pengalaman mereka.

Pemahaman produsen akan persepsi konsumen tentang atribut

produk mereka amat penting karena obyek dan rangsangan yang sama dapat

dipersepsikan berbeda oleh konsumen. Produsen harus mengupayakan agar

persepsi konsumen terhadap atribut produk mereka positif. Jika persepsi

konsumen positif, konsumen akan termotivasi untuk melakukan pembelian

pada produk yang bersangkutan.

J. Loyalitas Konsumen

Berbeda dengan kepuasan yang merupakan sikap, loyalitas dapat

didefinisikan berdasar perilaku membeli. Pelanggan yang loyal adalah orang

yang melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antar lini produk

dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing (Griffin, 2003:31).

Customer satisfaction is worthless_ tidak ada artinya, customer loyalty is

(32)

pelanggan yang terus meningkat. Dalam pasar yang hypercompetitive kesulitan

perusahaan untuk menarik pelanggan baru membuat pemasar dituntut untuk

proaktif dalam memahami dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen

dengan baik agar pelanggan yang puas menjadi pelanggan yang setia.

Dahulu orang beranggapan bahwa tujuan utama pemasar adalah

mencapai kepuasan maksimal pelanggan, namun tujuan seperti itu sudah

bergeser Karena yang lebih penting adalah loyalitas. Saat ini kepuasan saja

tidaklah cukup sebab hasil dari kepuasan bersifat sementara, sedangkan hasil dari

loyalitas dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Pemasar harus dapat mempertahankan loyalitas pelanggan karena

pelanggan yang loyal jauh lebih berarti daripada pelanggan yang sekedar puas.

Pelanggan yang loyal memiliki kontribusi besar yang dapat diandalkan terhadap

pendapatan serta keberlanjutan perusahaan, mereka juga tidak mudah

terpengaruh oleh penawaran pesaing yang lebih menarik sebab ada hubungan

jangka panjang antara perusahaan dengan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen yang

kuat dari pelanggan untuk melakukan pembelian ulang, membeli sejumlah lini

produk perusahaan, kesediaan mereka untuk merekomendasikan produk dan

perusahaan kepada orang lain serta menunjukkan kekebalan terhadap penawaran

(33)

17

K. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi dan

Harga Indomie dan Mie Sedaap terhadap Loyalitas Konsumen Indomie oleh

Istiharini. Penelitian ini dilakukan pada 200 responden di Bandung. Analisis data

secara kuantitatif menggunakan bantuan metode Regresi Berganda (Multiple

Regression) SPSS 11,0.

Adapun hasil dari penelitian tersebut, dalam dimensi atribut produk ada 6

hal yang diukur yaitu rasa, aroma, kualitas mie, variasi, kemasan dan kesan

merek. Responden menganggap bahwa rasa Indomie baik untuk mie goreng dan

mie kuah lebih sesuai dengan selera dibandingkan rasa Mie Sedaap. Walaupun

banyak responden yang mengatakan Mie Sedaap lebih kenyal, namun ternyata

kekenyalan Indomie dipersepsikan lebih sesuai dengan selera konsumen yang

menjadi responden dalam penelitian ini.

Variasi rasa Indomie lebih banyak daripada Mie Sedaap, Indomie

mempunyai program dari Sabang sampai Merauke untuk variasi rasanya. Warna

kemasan Indomie dipersepsikan lebih baik daripada Mie Sedaap, 42,5%

responden dalam penelitian ini mengatakan demikian walaupun sekitar 36%

responden mengatakan sama saja. Hal ini dimungkinkan karena warna kemasan

Mie Sedaap mengikuti warna kemasan Indomie. Mie Sedaap tidak mempunyai

keunikan untuk warna kemasan juga bentuk kemasan.

Dalam hal merek, responden merasa lebih mengenal merek Indomie

(76,5%), merek Indomie lebih diingat konsumen (73,5%) daripada Mie Sedaap.

(34)

daripada Mie Sedaap dan selama ini Indomie menempati urutan pertanma (top of

mind) untuk mie instant dalam jangka waktu yang lama.

Keseluruhan atribut produk Indomie dianggap konsumen lebih baik

daripada Mie Sedaap, Indomie lebih enak rasanya, variasi rasa Indomie lebih

banyak, warna kemasan Indomie lebih menarik, merek Indomie lebih dikenal.

Semua hal ini dapat menjadi kekuatan bagi Indomie untuk menarik konsumen

agar terus membeli sehingga dapat mempertahankan loyalitas konsumennya.

Indomie juga harus selalu inovatif, terus memperbaiki atribut-atribut produk

yang dirasa kurang oleh konsumen.

L. Kerangka Pemikiran Teoritis

Untuk memudahkan pemahaman, kerangka pemikiran teoritis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis Atribut Produk

(X1)

Harga (X2)

Saluran Distribusi (X3)

(35)

19

Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa

variabel Atribut Produk (X1), Harga (X2) dan Saluran Distribusi (X3) diduga

berhubungan secar simultan dan parsial dengan Loyalitas Konsumen (Y).

M. Hipotesis

Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat dari pelanggan untuk

melakukan pembelian ulang, membeli sejumlah lini produk perusahaan,

kesediaan mereka untuk merekomendasikan produk dan perusahaan kepada

orang lain serta menunjukkan kekebalan terhadap penawaran pesaing yang lebih

menarik.

Seorang konsumen sebelum melakukan pembelian akan menilai suatu

produk dari atributnya, mempertimbangkan segi harga dan juga kemudahan

dalam memperoleh produk tersebut untuk kemudian memutuskan membeli

secara berulang-ulang yang akhirnya menjadi loyal suatu produk tertentu.

Dalam penelitian ini variabel atribut produk, harga dan saluran distribusi

diduga memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen baik secara simultan

maupun parsial.

Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian, maka

penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai

pedoman mempermudah jalannya penelitian.

H1 = Ada hubungan secara simultan antara atribut produk, harga dan saluran

distribusi dengan loyalitas konsumen.

H2 = Ada hubungan secara parsial antara atribut produk, harga dan saluran

(36)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian studi kasus, yaitu

merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu yang populasinya terbatas,

dengan demikian hasil penelitian hanya berlaku pada daerah penelitian dan

produk yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Kampus Universitas Sanata Dharma Mrican

Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2008 - Januari 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah sumber darimana data mengenai variabel

penelitian dipeoleh. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah

mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta tanpa

memandang tahun angkatan dan jenis kelamin, yang merupakan konsumen

(37)

21

2. Obyek penelitian

Karakteristik subyek yang menjadi perhatian pada suatu penelitian

dinamakan obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah atribut

produk, harga, saluran distribusi dan loyalitas konsumen.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu hal berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah Atribut produk (X1),

Harga (X2), Saluran distribusi (X3) dan Loyalitas konsumen (Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan

atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden

dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar,

2005:49).

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang

(38)

F. Definisi Operasional

1. Atribut produk merupakan unsur yang dipandang penting oleh konsumen

dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk yang

dimaksud meliputi:

a. Product quality, merupakan kemampuan suatu produk untuk

menjalankan fungsinya seperti yang seharusnya dan secara akurat.

b. Product features, merupakan alat yang efektif untuk membedakan

produk pemasar dari pesaing.

c. Product design and style, design bukan hanya sekedar penampilan tetapi

juga mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaian

produk, sedangkan style adalah penampilan dari suatu produk.

d. Product form, sesuatu yang kasat mata yang membedakan produk dilihat

dari ukuran, bentuk/struktur fisik sebuah produk.

e. Reliability, ukuran kemungkinan suatu produk akan dapat memenuhi

kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.

f. Durability, ukuran ketahanan produk dalam segala kondisi.

g. Repairability, tingkat kemudahan suatu produk diperbaiki jika terjadi

kerusakan atau kegagalan.

2. Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk

Pasta Gigi Pepsodent per unit.

3. Saluran distribusi secara sederhana didefinisikan sebagai saluran yang

(39)

23

ke konsumen atau pemakai industri. Dalam hal ini adalah kemudahan

konsumen memperoleh Pasta Gigi Pepsodent.

4. Loyalitas dapat didefinisikan berdasar perilaku membeli, pelanggan yang

loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara teratur,

membeli antar lini produk, mereferensikan kepada orang lain, dan

menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

G. Polulasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, hewan, benda, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai

sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta tanpa memandang tahun

angkatan dan jenis kelamin, yang merupakan konsumen Pasta Gigi

Pepsodent.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data

dalam penelitian. Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi

digunakan rumus sebagai berikut:

n =

( )

Ζ2α

⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡Ρ

2 d

(40)

Keterangan:

Dengan perhitungan rumus seperti di atas, misal proporsi populasi

yang diharapkan 50%, tingkat kesalahan 10% dan kepercayaan 95% (1,96),

maka dapat diproleh:

n =

( )

1,96 2

(

)

Untuk memudahkan penelitian, n dibulatkan menjadi 100.

H. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini digunakan teknik tak acak convenience sampling,

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kemudahan unsur populasi untuk

dijangkau. Jadi, unsur populasi mana yang lebih mudah untuk diperoleh data nya

maka unsur itulah yang dijadikan sampel (Umar, 2005:91).

Metode convenience sampling yang digunakan peneliti ditentukan

dengan kriteria sebagai berikut:

(41)

25

2. Responden yang dituju adalah konsumen yang mudah dijangkau oleh

peneliti.

3. Responden merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mrican

Yogyakarta.

I. Teknik Pengukuran Data

Pengukuran data dalam peenelitian ini menggunakan metode skala

Likert. Responden memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut:

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

J. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur kesahihan

(validitas) dan keandalan (reliabilitas) instrumen penelitian.

1. Pengujian Validitas

Uji kesahihan (validitas) digunakan untuk mengukur sejauh mana

suatu alat ukur dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji

validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari

(42)

Untuk mengukur validitas digunakan rumus Product Moment sebagai

rxy = koefisien korelasi product moment

xy

Dengan taraf signifikansi (α ) 0,05 apabila r hitung > r tabel maka

kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu pengujian mengenai dapat tidaknya alat

pengukur stabil, mantap dan konsisten atau dengan kata lain dapatkah alat

pengukur tersebut diandalkan dengan memberikan hasil yang tidak jauh

berbeda bila dilakukan kembali pada obyek yang sama.

Untuk memperoleh koefisien keterandalan digunakan rumus

koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut:

(43)

27

Dalam taraf signifikansi 5% apabila α > r tabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dapat dinyatakan memenuhi syarata reliabilitas.

K. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan variabel Atribut produk (X1), Harga (X2)

dan Saluran distribusi (X3) dengan Loyalitas konsumen (Y) digunakan alat

analisis korelasi Berganda dan korelasi Pearson Product Moment.

1. Analisis Korelasi Berganda

Korelasi Berganda merupakan alat untuk mengukur hubungan antara

variabel Atribut produk (X1), Harga (X2) dan Saluran distribusi (X3) dengan

Loyalitas konsumen (Y) secara simultan.

(44)

3

2. Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Teknik korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel Atribut produk (X1), Harga (X2) dan

Saluran distribusi (X3) dengan Loyalitas konsumen (Y) secara parsial.

Rumus:

( )( )

xi = variabel atribut produk, harga dan saluran distribusi

y = variabel loyalitas konsumen

Selanjutnya, untuk menguji hipotesis pertama menentukan Ho dan

Ha:

Ho: r = 0, tidak ada hubungan antara atribut produk, harga dan saluran

distribusi dengan loyalitas konsumen.

Ho: r ≠ 0, ada hubungan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi

dengan loyalitas konsumen.

L. Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

(45)

29

konsumen (y). Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai

F:

Dimana: F =Fhitung yang dibandingkan dengan Ftabel

n = jumlah sampel

R= koefisien korelasi

K = jumlah variabel

Bila FhitungFtabel , maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada

hubungan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen.

Bila Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan

antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen.

2. Uji t

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang

signifikan antara variabel Atribut produk (X1), Harga (X2) dan Saluran

distribusi (X3) dengan Loyalitas konsumen (Y) secara parsial.

Pengujian menggunakan uji t adalah membandingkan thitung dengan

tabel

t pada taraf 95% (α = 0,05) dilakukan penghitungan nilai thitung dengan

(46)

(

)

(

2

)

1 2

r n r t

− − =

t = nilaithitung yang dicari

r = koefisien korelasi

2

r = koefisien determinan

n = jumlah sampel

Bila thitungttabel , maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak ada

hubungan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen.

Bila thitung > ttabel , maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan

antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas

(47)

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Unilever merupakan perusahaan penyedia consumer product yang

memiliki peran penting di Indonesia. PT. Unilever beroperasi di Indonesia sejak

tahun 1933, hingga saat ini PT. Unilever telah tumbuh menjadi produsen

merek-merek terkenal di seluruh dunia antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove,

Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Citra, Blueband, Royco,

Sariwangi, Bango, Taro, dan masih banyak lagi merek produknya yang juga

terkenal di tingkat lokal maupun regional. Sebagai perusahaan yang telah go

public, di awal tahun 1982 sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Burs Efek

Indonesia (Jakarta dan Surabaya).

Unilever memiliki komitmen kuat untuk terus maju bersama Indonesia.

Pada tahun 2005, Unilever Indonesia berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 1,4

trilyun, dengan peningkatan penjualan 11,2% secara keseluruhan menjadi Rp

9,99 trilyun. Posisi Unilever Indonesia yang kuat sebagai pemimpin pasar telah

diakui melalui baerbagai penghargaan nasional dan regional yang diterima

perusahaan. Pada tahun 2004, Unilever Indonesia menerima 47 penghargaan

lokal dan regional baik dari berbagai media massa papan atas maupun instansi

pemerintah. Sementara pada tahun 2005, total 54 penghargaan telah diterima, di

antaranya: The Indonesian Customer Loyalty Award 2005 (SWA dan MARS, 3

penghargaan), peringkat teratas untuk Corporate Governance in Indonesia (The

(48)

Brand Awards (SWA dan MARS, 17 penghargaan), Most Admired Knowledge

Entreprise (Dunamis Organization Services), Indonesia’s Most Admired

Company 2005 (Business Week dan Frontier), International Energy Globe

Award untuk program lingkungan hidup kategori air, Padma Award dari

Departemen Sosial, dan masih banyak lagi.

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi PT. Unilever:

a. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnyadalam memenuhi

kebutuhan dan aspirasi pelanggan.

b. Menjadi yang terdekat di pasr bagi pelanggan dan pemasok.

c. Menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai tambah dari segala proses.

d. Meningkatkan kepuasan segala pihak.

e. Bertujuan meningkatkan target bagi pertumbuhan yang menguntungkan

dan sukses dalam memberi imbalan diatas rata-rata bagi karyawan dan

pemegang saham.

f. Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli pada

masyarakat dan lingkungan hidup.

2. Misi PT. Unilever

Untuk menjadi pilihan pertama dari pelanggan, konsumen dan masyarakat.

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan PT. Unilever adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota

(49)

33

dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan

produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas

kehidupan.

C. Produk Perusahaan

PT. Unilever Indonesia merupakan perusahaan penyedia consumer

products yang terdiri dari barbagai macam produk. PT. Unilever

mengelompokkan produk mereka ke dalam tiga kategori, yaitu:

1. Home Care & Hygiene

Produk-produk PT. Unilever yang masuk kategori Home Care & Hygiene

yaitu Rinso, Molto, Pepsodent dan Sunlight.

2. Personal Care

Produk-produk PT. Unilever yang masuk kategori Personal Care merupakan

produk-produk untuk perawatan rambut dan kulit, yaitu Ponds, Dove, Clear,

Sunsilk, Lifebuoy, Lux, Axe, Citra dan Rexona.

3. Foods & Ice Cream

4. Untuk produk PT. Unilever yang dikategorikan ke dalam Foods & Ice

Cream yaitu Blueband, Ice Cream Walls, Royco, Bango, Sariwangi, Taro,

Lipton Ice Tea.

D. Kebijakan Mengenai Mutu

Kebijakan perusahaan adalah untuk memproduksi dan memasarkan

(50)

yang berlaku, mengusahakan agar dampaknya terhadap lingkungan sekecil

mungkin serta selaras dengan harapan dan keinginan konsumen.

Sasaran perusahaan adalah untuk menjamin agar standar mutu ditetapkan

sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta memenuhi ketentuan hukum yang

berlaku termasuk peraturan mengenai lingkungan hidup. Serta menjamin agar

sistem dan prosedur pengendalian mutu dirancang dan diterapkan secara efektif

sehingga semua produk yang dihasilkan secara konsisten dapat memenuhi

standar yang ditetapkan.

Cara mencapai tujuan adalah dengan melatih dan mengembangkan

karyawan dengan berbagai ketrampilan yang diperlukan agar dapat menjalankan

tugas yang diberikan secara efektif, memenuhi standar mutu yang ditentukan

perusahaan, menerapkan sistem pengendalian mutu sesuai dengan standar

Unilever dan ISO 9000 yang telah teruji efektif untuk menjamin perlindungan

konsumen dan kelangsungan bisnis, memantau tanggapan konsumen, peka

terhadap kebutuhan mereka untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang dapat

diterapkan, secara terus menerus mencoba menemukan perbaikan-perbaikan

yang dapat diterapkan di seluruh bagian perusahaan, dan senantiasa membuat

rencana kerja tahunan dengan sasaran yang jelas sebagai tolak ukur kemajuan

(51)

35

E. Lokasi Perusahaan

1. Kantor Pusat PT. Unilever

Berlokasi di Kota Jakarta, Graha Unilever Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.15

Jakarta Selatan 12930.

2. Kantor Cabang PT.Unilever

Pabrik ini terletak di Kawasan SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut),

Jl. Rungkut Industri IV/5-11.

F. Gambaran Umum Produk Pepsodent

Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di Indonesia,

sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar kemanjuran

dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang kembali

meluncurkan pasta gigi berflouride pada tahun 1980 an, dan satu-satunya pasta

gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan mempromosikan kebiasaan

menyikat gigi secara benar melalui program sekolah dan layanan pemeriksaan

gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah melengkapi jajaran produknya mulai dari

pembersihan dasar hingga pasta gigi dengan manfaat lengkap.

1. Program Sekolah Pepsodent dan Pemeriksaan Gigi Gratis

Pepsodent adalah satu-satunya merek pasta gigi di Indonesia yang

benar-benar menjalankan misinya. Bekerjasama dengan Departemen

Pendidikan dan Kesehatan Pemerintah Indonesia dan diakui oleh Persatuan

Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Sejak tahun 1990 an Pepsodent telah

(52)

lebih dari 3,2 juta anak-anak berusia di bawah 12 tahun di seluruh Indonesia,

dan jumlah ini terus meningkat. Program ini meningkatkan kebiasaan

menyikat gigi secara benar dan semenjak dini untuk mencegah masalah gigi

khususnya gigi berlubang.

Pepsodent memahami bahwa banyak bagian di Indonesia yang

mengalami masalah gigi, dan juga dihadapkan pada masalah rendahnya

jumlah dokter gigi dan jumlah penduduk itu sendiri. Itulah sebabnya

mengapa program Pemeriksaan Gigi Gratis Pepsodent khusus dirancang

untuk menjangkau orang-orang ini dengan memberikan perawatan dan

pendidikan gigi gratis dengan cara yang menyenangkan dan memungkinkan

untuk dilaksanakan dalam program ini. Seluruh keluarga dapat memiliki

kebiasaan kesehatan mulut dan gigi yang lebih baik. Ini juga merupakan

usaha untuk mendorong masyarakat Indonesia mengunjungi dokter gigi

secara rutin sebagai bagian dari kebiasaan pencegahan gigi berlubang.

2. Kampanye Pepsodent Untuk Menyikat Gigi pada Malam Hari

Survei tentang kebiasaan dan sikap menunjukkan hanya sekitar 34%

dari masyarakat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur. Bahkan

dari penelitian klinis ditemukan bahwa pada penghitungan bakteri di pagi

hari jumlahnya berlipat ganda dua kali lebih cepat pada malam hari

disbanding pada waktu lain di siang hari. Ini menunjukkan bahwa

pertumbuhan bakteri meningkat paling pesat selama malam hari, dan dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya lubang. Bukti yang ada dewasa ini

(53)

37

pada malam hari karena perlindungan tambahan yang diberikannya untuk

waktu yang lebih lama pada malam hari.

Oleh karena itu mengapa Pepsodent merasa perlu untuk

menggunakan tema Menyikat Gigi pada Malam Hari sebagai kampanye

kesehatannya untuk membuat orang Indonesia menyikat gigi mereka

sebelum tidur pada malam hari sebagai bagian dari kebiasaan mencegah gigi

berlubang.

3. Inovasi

Pada tahun 2006, Pepsodent telah meluncurkan dan meluncurkan

kembali varian lengkap Pepsodent baru nya:

a. Pepsodent Complete 12, yang menawarkan manfaat lengkap dengan

harga terjangkau. Menawarkan manfaat yang lebih banyak kepada

konsumennya sebagai bagian dari upaya untuk mencapai misi nya.

b. Pepsodent Sensitive, yang menawarkan bahan aktif menembus gigi

untuk membebaskan rasa sakit akibat syaraf yang sensitive di dalam gigi

dan gusi.

c. Pepsodent Fighter Toothbrush

d. Dengan semua inovasi baru ini, Pepsodet mencakup seluruh jangkauan

perawatan kesehatan mulut para konsumennya.

4. Fakta Utama

a. Pepsodent adalah merek terkemuka di sebagian besar negara di Asia,

(54)

b. Pada tahun 2005, Pepsodent merupakan satu-satunya merek pasta gigi

yang diakui oleh FDI Federasi Gigi Dunia disamping asosiasi dokter gigi

(55)

39

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Pengujian Instrumen (kuesioner)

Pengujian instrumen (kuesioner) dimaksudkan untuk menguji sejauh

mana suatu alat ukur dapat mengukur data yang dibutuhkan dalam penelitian (uji

validitas), dan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau

memiliki kemantapan dalam penggunaannya baik ditinjau dari waktu ke waktu

maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain (uji reliabilitas). Analisis

hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Hasil Pengujian Validitas

Item pertanyaan dikatakan valid jika nilai rxy > rtabel. Dengan α 5%

dan derajat bebas 28, diperoleh nilai rtabel 0,239. Adapun hasil pengujiannya

dapat dilihat pada Tabel V.1

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Item

no. xy

r rtabel Kesimpulan

(56)

Variabel Item

no. xy

r rtabel Kesimpulan

9

Saluran distribusi 12

13

Loyalitas konsumen 16

17

Berdasarkan Tabel V.1 dapat dilihat bahwa seluruh data item

pertanyaan baik pada variabel atribut produk, harga, saluran distribusi dan

loyalitas konsumen memiliki nilai rxy > 0,239. Hal ini berarti seluruh item

pertanyaan pada kuesioner tersebut adalah valid atau dapat mengukur

variabel-variabel dalam penelitian ini.

2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Sementara variabel dikatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar

dari nilai batas 0,60. Hasil pengujian reliabilitas terhadap variabel atribut

produk, harga, saluran distribusi dan loyalitas konsumen dapat dilihat pada

(57)

41

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Nilai batas Kesimpulan

Atribut produk

Harga

Saluran distribusi

Loyalitas konsumen

0,710

Berdasarkan Tabel V.2 dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk variabel

atribut produk sebesar 0,710, variabel harga 0,737, saluran distribusi 0,745

dan loyalitas konsumen 0,771. Keempat variabel tersebut memiliki nilai

alpha > 0,60, hal ini berarti keempat variabel tersebut handal atau reliabel.

B. Gambaran Umum Responden

1. Identitas Responden Berdasar Usia

Distribusi frekuensi responden berdasar usia disajikan dalam Tabel

V.3

Tabel V.3

Identitas Responden Berdasar Usia

(58)

Berdasarkan Tabel V.3 di atas, dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok usia 20 – 22 tahun sebanyak 90 (90%) responden,

kemudian kelompok usia 17 – 19 tahun dan 23 – 25 tahun masing-masing 5

(5%), serta tidak ada responden yang berusia lebih dari 25 tahun.

2. Identitas Responden Berdasar Uang Saku per Bulan

Berdasarkan uang saku per bulan responden, hasil analisis data

ditunjukkan pada Tabel V.4

Tabel V.4

Identitas Responden Berdasar Uang Saku per Bulan

Uang Saku (Rp) Jumlah Persentase

< 500.000 3 3%

500.000 – 1.000.000 80 80%

1.000.000 – 1.500.000 15 15%

> 1.500.000 2 2%

Total 100 100%

Berdasarkan Tabel V.4 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang

memiliki uang saku Rp 500.000 – Rp 1.000.000 merupakan jumlah

responden yang terbanyak, yaitu 80 (80%) responden. Selanjutnya responden

yang memiliki uang saku Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 15 (15%)

responden, diikuti responden dengan uang saku kurang dari Rp 500.000

dengan 3(3%) responden, dan responden yang memiliki uang saku lebih dari

Rp 1.500.000 sebanyak 2 (2%) responden.

3. Identitas Responden Berdasar Lama Menggunakan Produk

Berdasarkan lama menggunakan produk, hasil analisis data

(59)

43

Tabel V.5

Identitas Responden Berdasar Lama Menggunakan Produk

Lama Menggunakan Jumlah Persentase

< 6 bulan 0 0%

6 bulan – 1 tahun 2 2%

1 tahun – 2 tahun 20 20%

> 2 tahun 78 78%

Total 100 100%

Berdasarkan Tabel V.5 dapat dilihat bahwa responden yang telah

memakai Pasta Gigi Pepsodent selama lebih dari 2 tahun memiliki jumlah

responden terbanyak, yaitu 78 (78%) responden. Selanjutnya responden yang

memakai Pasta Gigi Pepsodent selama 1 tahun – 2 tahun sebanyak 20 (20%),

kemudian responden yang memakai Pasta Gigi Pepsodent selam 6 bulan – 1

tahun 2 (2%) responden, dan tidak ada responden yang memakai Pasta Gigi

Pepsodent selama kurang dari 6 bulan.

4. Identitas Responden Berdasar Jenis Pasta Gigi Pepsodent yang Digunakan

Berdasar jenis Pasta Gigi Pepsodent yang digunakan, hasil analisis

data ditunjukkan pada Tabel V.6

Tabel V.6

Identitas Responden Berdasar Jenis Pasta Gigi Pepsodent yang Digunakan

Jenis Pasta Gigi Jumlah Persentase

Pepsodent Whitening 30 30%

Pepsodent Complete Care 35 35%

Pepsodent Herbal 10 10%

Pepsodent Sensitive 5 5%

Pepsodent Complete 12 10 10%

Pepsodent White 10 10%

(60)

Berdasrkan Tabel V.6 di atas, dapat dilihat bahwa jenis Pasta Gigi

Pepsodent yang terbanyak digunakan oleh responden adalah Pepsodent

Complete Care sebanyak 35 (35%) responden, kemudian Pepsodent

Whitening sebanyak 30 (30%) responden. Pepsodent Herbal, Pepsodent

Complete 12, Pepsodent White masing-masing sebanyak 10 (10) responden,

dan Pepsodent Sensitive dengan 5 (5%) responden.

C. Pengujian Hipotesis

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara atribut produk, harga, dan saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen baik secara simultan (hipotesis pertama) maupun secara parsial

(hipotesis kedua).

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama penelitian ini digunakan Analisis

Korelasi Berganda. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti

bahwa atribut produk, harga, dan saluran distribusi mempunyai hubungan

secara simultan dengan loyalitas konsumen. Dengan α 5%, d1 = 3, d2 = 96

diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,699.

Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa nilaiFhitung

sebesar 16,525. Oleh karena Fhitung (16,525) > Ftabel (2,699) maka Ho

ditolak, yang berarti bahwa atribut produk, harga, dan saluran distribusi

(61)

45

Untuk mengetahui keeratan hubungan atribut produk, harga, dan

saluran distribusi dengan loyalitas konsumen dapat dilihat dari nilai R. Nilai

R yang diperoleh sebesar 0,584, hal ini berarti hubungan antara atribut

produk, harga, dan saluran distribusi dengan loyalitas konsumen bersifat

positif. Artinya semakin baik tanggapan konsumen pada atribut produk,

harga dan saluran distribusi maka loyalitasnya akan semakin tinggi, atau

sebaliknya.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis kedua penelitian ini digunakan teknik

Korelasi Product Moment. Jika nilai thitung > ttabel atau thitung < -ttabel maka

Ho ditolak, yang berarti bahwa atribut produk, harga, dan saluran distribusi

mempunyai hubungan secara parsial dengan loyalitas konsumen. Dengan

α 5%, d = 98 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Hasil pengujiannya dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel V.7

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Variabel r

Atribut produk

Harga

Saluran distribusi

0,351

0,458

(62)

Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis kedua ini sebagai

berikut:

a. Hubungan Atribut Produk dengan Loyalitas Konsumen

Ho = tidak ada hubungan antara atribut produk dengan loyalitas

konsumen pasta gigi Pepsodent.

Ha = ada hubungan antara atribut produk dengan loyalitas konsumen

pasta gigi Pepsodent.

Dicari nilaithitung, yaitu

2

berarti bahwa variabel atribut produk mempunyai hubungan secara

parsial dengan loyalitas konsumen.

Daerah penerimaan atau penolakan Ho dapat dilihat pada gambar

berikut:

3,713

-1,984 1,984

Gambar V.1.

(63)

47

Besarnya hubungan atribut produk dengan loyalitas konsumen

0,351 > 0. Ini menunjukkan terjadi hubungan linier positif antara atribut

produk dengan loyalitas konsumen. Semakin baik tanggapan konsumen

terhadap atribut produk pasta gigi Pepsodent, maka loyalitasnya akan

semakin tinggi atau sebaliknya.

b. Hubungan Harga dengan Loyalitas Konsumen

Ho = tidak ada hubungan antara harga dengan loyalitas konsumen pasta

gigi Pepsodent.

Ha = ada hubungan antara harga dengan loyalitas konsumen pasta gigi

Pepsodent.

Dicari nilaithitung, yaitu

2

berarti bahwa variabel harga mempunyai hubungan secara parsial

dengan loyalitas konsumen.

Daerah penerimaan atau penolakan Ho dapat dilihat pada gambar

(64)

5,100

-1,984 1,984

Gambar V.2.

Daerah Penerimaan Atau Penolakan Ho Variabel Harga

Besarnya hubungan atribut produk dengan loyalitas konsumen

0,458 > 0. Ini menunjukkan terjadi hubungan linier positif antara harga

dengan loyalitas konsumen. Semakin baik tanggapan konsumen terhadap

harga pasta gigi Pepsodent, maka loyalitasnya akan semakin tinggi atau

sebaliknya.

c. Hubungan Saluran Distribusi dengan Loyalitas Konsumen

Ho = tidak ada hubungan antara saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen pasta gigi Pepsodent.

Ha = ada hubungan antara saluran distribusi dengan loyalitas

konsumen pasta gigi Pepsodent.

Dicari nilaithitung, yaitu

(65)

49

Karena thitung (3,580) > ttabel (1,984) maka Ho ditolak, hal ini

berarti bahwa variabel saluran distribusi mempunyai hubungan secara

parsial dengan loyalitas konsumen.

Daerah penerimaan atau penolakan Ho dapat dilihat pada gambar

berikut:

3,580

-1,984 1,984 Gambar V.3.

Daerah Penerimaan Atau Penolakan Ho Variabel Saluran Distribusi

Besarnya hubungan atribut produk dengan loyalitas konsumen

0,340 > 0. Ini menunjukkan terjadi hubungan linier positif antara saluran

distribusi dengan loyalitas konsumen. Semakin baik tanggapan

konsumen terhadap saluran distribusi pasta gigi Pepsodent, maka

loyalitasnya akan semakin tinggi atau sebaliknya.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama maupun hipotesis kedua

dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara atribut produk,

harga dan saluran distribusi dengan loyalitas konsumen pada produk pasta gigi

Pepsodent baik secara simultan maupun parsial. Artinya semakin baik tanggapan

konsumen terhadap atribut produk, harga dan saluran distribusi maka

(66)

50

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara simultan terdapat hubungan antara Atribut Produk, Harga dan Saluran

Distribusi dengan Loyalitas Konsumen pada produk Pasta Gigi Pepsodent.

2. Secara parsial terdapat hubungan antara Atribut Produk, Harga dan Saluran

Distribusi dengan Loyalitas Konsumen pada produk Pasta Gigi Pepsodent.

B. Saran

1. Bagi perusahaan:

Hasil penelitian menunjukkan tanggapan sebagian besar responden terhadap

atribut produk, harga dan saluran distribusi adalah positif. Oleh karena

terdapat hubungan positif antara atribut produk, harga dan saluran distribusi

baik secara simultan maupun secara parsial dengan loyalitas konsumen pasta

gigi Pepsodent, maka:

a. Atribut produk sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga menarik dan

mudah diingat, misal dari segi warna kemasan dipilih warna yang khas

sehingga produk mudah dikenali oleh konsumen dan membedakan dari

(67)

51

b. Harga yang ditawarkan sebaiknya tidak lebih mahal daripada harga

produk pesaing, hal ini bisa disiasati dengan adanya variasi ukuran

kemasan.

c. Saluran distribusi diperluas lagi supaya mempermudah konsumen

mendapatkan produk.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas daerah penelitian

dan memilih produk sejenis untuk diteliti agar hasilnya dapat menambah

referensi bagi enelitian bidang yang sejenis.

C. Keterbatasan

Penulis menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna dan memiliki

beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, seperti dasar teori yang

digunakan sebagai landasan teori dianggap masih belum cukup untuk

menjelaskan topik penelitian ini. Maka untuk penelitian mendatang diharapkan

(68)

Griffin, Jill. 2003.Customer Loyalty (alih bahasa:Damos Sihombing)Jakarta : Erlangga.

Istiharini.2006.”Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi dan Harga terhadap

Loyalitas Konsumen”.Jurnal Bina Ekonomi Vol.10, No 2, (Agustus):101-106.

Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2001.Manajemen Pemasaran di Indonesia.Jilid 2 Edisi

pertama (alih bahasa:Ancella Anitawati) Jakarta : Salemba Empat.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001.Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 2 Edisi

kedelapan (alih bahasa : Damos Sihombing) Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. 2005.Manajemen Pemasaran.Edisi Bahasa Indonesia Jakarta : Gramedia.

Nicolino, Patricia F. 2004.Brand Management (alih bahasa: Sugiri) Jakarta : Prenada.

Peter, Paul dan Olson, Jerry C.1999.Consumer Behavior “Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran” Jilid kedua Edisi keempat (alih bahasa:Damos Sihombing)

Jakarta: Erlangga.

Rangkuti, Freddy. 2002.Riset Pemasaran.Jakarta : Gramedia.

Sugiyono, 2008 Statistika untuk Penelitian Bandung : Alfabeta

Swastha, Basu. 2002.Azas-azas Marketing.Edisi 3 Yogyakarta : Liberty

Tjiptono, Fandy. 1997.Strategi Pemasaran.Yogyakarta : Andi.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.

(69)

Gambar

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas  ..........................................................................
Gambar II.1
Gambar II.1 Perceptual Process Model
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Bonus demografi di suatu daerah ditandai dengan terus meningkatnya jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan pada saat bersamaan jumlah penduduk usia belum produktif (0-

Membuat aturan/tata-tertib/kesepakatan/perjanjian, yang didasari akan kesadaran bahwa seluruh organisasi mempunyai unsur manusiawi (karena anggota/individu-individu di dalamnya

Namun dalam tulisan ini, tidak semua jenis penelitian tersebut dibahas; tulisan ini hanya membahas beberapa jenis desain penelitian yang potensial digunakan oleh

Meski di satu sisi penggunaan staf yang berlatar belakang pengguna narkoba suntik menjadi hal penting dalam proses intervensi, namun di sisi lain lembaga mengemban tanggung jawab

Pembentukan eksiton pada sel surya organik (PSC) terjadi dimana ketika sinar yang dipancarkan (foton) ke bahan organik sehingga energi foton diserap oleh bahan

Penelitian ini fokus pada sistem remunerasi finansial langsung yaitu gaji atau upah, karena Manajemen ingin mengetahui perubahan sikap pegawai terhadap perubahan remunerasi

Farmasi Siloam Hospitals Surabaya dan Pembimbing I yang telah menyediakan banyak waktu, tenaga, dan pikiran serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat

Diharapkan kepada saudara supaya membawa Dokumen isian kualifikasi masing masing 1 (satu) asli dan 1 (satu) rekaman, dan diharapkan saudara datang tepat pada waktunya dan