• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisi Jenis dan Pembentukan Ryakugo dalam komik “Naruhodo” dan “Onnoji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisi Jenis dan Pembentukan Ryakugo dalam komik “Naruhodo” dan “Onnoji"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JENIS DAN PROSES PEMBENTUKAN RYAKUGO DALAM KOMIK “NARUHODO” DAN “ONNOJI”

“NARUHODO” TO “ONNOJI” NO MANGA NI OKERU RYAKUGO NO SHURUI TO KEISEI KATEI NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam

Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh : Armyke Adelina B

100708040

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS JENIS DAN PROSES PEMBENTUKAN RYAKUGO DALAM KOMIK “NARUHODO” DAN “ONNOJI

“NARUHODO” TO “ONNOJI” NO MANGA NI OKERU RYAKUGO NO SHURUI TO KEISEI KATEI NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan Untuk melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang.

Oleh :

ARMYKE ADELINA B NIM : 100708040

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Siti Muharami Malayu, M.Hum Mhd. Pujiono, S.S.,M.Hum NIP. 19610628 2006042 001 NIP. 1969 1011 2002 12 1 001

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Disetujui Oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Medan, 20 April 2015 Departemen Sastra Jepang Ketua Departemen,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih karunia-Nya yang senantiasa menyertai, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul Analisi Jenis dan Pembentukan Ryakugo dalam komik “Naruhodo” dan “Onnoji” ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program Sarjana pada Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam susunan kalimat maupun proses analisinya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini sehingga skripsi ini lebih bermanfaat dan lebih sempurna.

Untuk itu dengan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih, penghargaan, dan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Eman Kusdiyana, M.Hum., selaku ketua Departmen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Bapak Mhd.Pujiono, S.S., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing dua yang telah meluangkan waktu untuk memberi petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

6. Teristimewa buat orang tua tercinta Ayahanda Drs. Kurnia Brahamana.Msi dan Ibunda Christin Novalia br.Ginting atas segala doa, cinta, nasihat, dukungan, dan segala pengorbanan yang tidak ternilai sampai selesainya studi ini. Pengorbanan kalian tidak ternilai harganya dan tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun juga.

7. Buat seluruh keluarga baik yang di Medan dan yang di Kaban Jahe dalam segala hal sampai berakhirnya studi ini.

8. Buat seluruh teman-teman Departemen Sastra Jepang, semoga kita dapat saling mengingat kenangan selama kuliah dan terima kasih atas kenangan indah selama masa kuliah yang sudah kalian berikan. Juga memohon maaf atas semua kesalahan yang saya lakukan, baik disengaja maupun tidak, baik dari perkataan maupun perbuatan.

(6)

kasih atas dukungan dan semangat dari kalian yang tidak pernah ada henti-hentinya.

10.Buat bg Heru Erlangga, Yoga Eka Muharam, yang meskipun pada awalnya kita hanya kenal melalui media sosial yaitu Facebook tapi saya sudah mendapat begitu banyak bantuan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga kita dapat bertemu lagi suatu saat nanti dan semoga budi baik kalian dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa.

11.Buat adik-adik kelas saya, semoga tetap semangat untuk mencapai garis finish perkuliahan. Jangan ragu yakinlah bahwa kalian juga bisa.

Akhir kata diharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

Medan, 8 April 2015

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan...5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori...6

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian...11

1.6 Metodelogi Penelitian...11

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RYAKUGO BAHASA JEPANG 2.1 Pengertian Ryakugo...13

2.2 Jenis jenis Ryakugo...17

2.3 Pembentukan Ryakugo...19

BAB III ANALISIS JENIS DAN PROSES

(8)

NARUHODODAN “ONNOJI

3.1. Temuan Data dan Pengkategorian Data Dalam

Komik Naruhodo dan Onnoji...25

3.2 Jenis dan Proses Pembentukan Ryakugo

dalam Komik “Naruhodo” dan “Onnoji”...31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ...44

4.2 Saran...45

DAFTAR PUSTAKA

(9)

ABSTRAK

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting bagi kehidupan manusia. Dengan berbahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan, dan pikiran kita kepada orang lain. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud, tidak lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut. Dengan kata lain, fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk menyampaikan suatu makna kepada orang lain, dengan secara lisan ataupun tulisan, serta sebagai media dalam perkembangan kehidupan manusia dalam berbagai aspek.

Dalam mempelajari bahasa selalu akan ditemukan peraturan-peraturan berbahasa yang disebut juga dengan tata bahasa dan salah satunya adalah morfologi. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata.

Salah satu proses morfologi adalah pemendekan kata atau dalam bahasa jepang disebut dengan ryakugo. Ryakugo merupakan kata yang dipendekkan dalam bahasa Jepang. Pemendekan kata ini banyak ditemukan dalam percakapan antar anak muda, karena dianganggap lebih praktis dan terkesan lebih modern. Bahasa anak muda ini disebut juga dengan „wakamono kotoba‟.

(10)

sebagai satu kata. ryakugo bisa saja terbentuk hanya dengan mengambil sebagian kata pada bagian awal saja, bagian tengah atau bahkan bagian akhirnya.

Ryakugo dalam bahasa Jepang terdiri atas dua jenis, yaitu karikomi dan toujigo. Karikomi merupakan akronim yang berupa hasil pembentukan dari penghilangan suku kata dari kata aslinya. Dan toujigo merupakan akronim yang berupa singkatan dari huruf pertama yang dituliskan dalam alfabet.

(11)
(12)
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting bagi kehidupan manusia. Dengan berbahasa kita dapat menyampaikan ide, gagasan, dan pikiran kita kepada orang lain. Menurut Plato, bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantara onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.

Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud, tidak lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut (Sutedi, 2008 : 2). Dengan kata lain, fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk menyampaikan suatu makna kepada orang lain, dengan secara lisan ataupun tulisan, serta sebagai media dalam perkembangan kehidupan manusia dalam berbagai aspek.

(14)

構 成 関 決 bunpou to wa gengohyougen no kousei

nikansuru kimari dearu. artinya; tata bahasa adalah aturan yang berhubungan dengan struktur pengaturan bahasa. Aturan-aturan tata bahasa tersebut adalah, 文章bunshou (paragraf), 文bun (kalimat), 文節bunsetsu (penggalan kalimat),

dan単語tango (kata). Menurut fungsinya, bahasa dapat dikaji sacara internal

(intra bahasa) dansecara eksternal (ekstra bahasa). Yang dimaksud kajian secara internal adalah pengkajian yang dilakukan terhadap struktur intern bahasa tersebut, yaitu fonologis „on-inron‟ (mengkaji tentang lambang bunyi bahasa berdasarkan fungsinya), morfologi „keitairon‟ (mengkaji tentang kata dan prosespem bentukannya), sintaksis „tougoron‟ (mengkaji tentang struktur dan unsur unsur pembentukan kalimat), dan semantik „imiron‟.

Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang pembentukan kata. Sutedi (2003:41) mengatakan bahwa morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya. Dalam bahasa Jepang morfologi disebut dengan keitairon (形態論) keitai 形態 = bentuk, ron (論) = ilmu. Maka objek yang

dipelajarinya yaitu tentang kata (go (語) atau tango (単語)) dan morfem yang

disebut dengan keitaiso (形態素). Koizumi (1993: 89) mengatakan “形態論

語形 析 中心 (ketairon wa gokei no bunseki ga chusin to

(15)

Salah satu proses morfologi adalah pemendekan kata atau dalam bahasa jepang disebut dengan ryakugo. Ryakugo merupakan kata yang dipendekkan dalam bahasa Jepang. Pemendekan kata ini banyak ditemukan dalam percakapan antar anak muda, karena dianganggap lebih praktis dan terkesan lebih modern.Bahasa anak muda ini disebut juga dengan „wakamono kotoba‟. Menurut Tanaka (1987:85-86) bahwa salah satu karakteristik bahasa

anak muda dewasa ini adalah menyingkat unsur-unsur kata/kalimat yang disebut dengan shouryaku. Sementara hasil dari proses penyingkatan tersebut disebut juga dengan ryakugo.Misalnya sperti :

 ン(ikemen) Adalah singkatan dari ン iketeru

man yang artinya‟ pria tampan‟.

 写 (shame) adalah singkatan dari 写真 (shashin me-ru), yang

artinya „foto mail‟ atau foto yang diambil dengan menggunakan

kamera pada HP.

 (anime)adalah pemendekan dari kata ョ ン

(animeshion) yang artinya „animasi‟.

Ketiga contoh ryakugo diatas merupakan ryakugo yang muncul dikalangan anak muda „wakamono kotoba‟.Ryakugo dapat ditemukan dalam

(16)

Ryakugo dapat berupa akronim, pemendekan, dan singkatan dalam

Bahasa Indonesia.Dikarenakan ryakugo adalah pemedekan suatu kata atau unsur-unsur kata ataupun kalimat yang panjang menjadi bentuk yang lebih pendek dan dilafalkan sebagai satu kata.

(17)

1.2 Rumusan Masalah

Saat ini, pemedenkan kata dalam bahasa Jepang sangat sering muncul dalam media seperti komik, majalah bahkan percakapan langsung dalam film drama Jepang. Penulis sebagai pembelajar bahasa Jepang sering sekali mengalami kesulitan terhadap dalam memahami makna kata dari kata yang telah di pendekkan tersebut. Berikut ini adalah permasalahan yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan :

1. Jenis Ryakugo apa saja yang terdapat dalam komik Naruhododan komikOnnoji?

2. Bagaimanakah proses pembentukan ryakugo yang terdapat dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

(18)

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Salah satu ciri dari bahasa adalah bahasa bersifat dinamis. Menurut Chaer (2007 :12), bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan perubahan itu dapat terjadi padasemua tataran linguistik

Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang mengkaji tentang bahasa sebagai subjek kajiannya (Chaer, 1994 : 1). Salah satu kajian linguistik adalah morfologi.

Morfologi adalah salah satu kajian ilmu linguistik yang mengkaji tentang bahasa dari bagian terkecilnya yaitu morfem. Morfologi adalah cabang ilmu linguistik Morfologi merupakan cabang dari linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses pembentukannya, bentuk bahasanya, pengaruh perubahan bentuk kata terhadap makna, serta mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.

Yang akan dibahas pada kajian ini berkaitan dengan jenis pemendekan bahasa jepang dan bagaimana proses pemendekan kata dalam bahasa Jepang (ryakugo).

(19)

tentang bentuk. Istilah morfologi dalam bahasa jepang dikenal dengan 形態論

(keitairon) dan morfem disebut dengan 形態素(keitaiso). Morfem (keitaso) merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki arti dan tidak dapat dibagi-bagi lagi kedalam satuan makna yang lebih kecil lagi.

Koizumi (1993:89) menyatakan 形態論 語形 文責 中心

(keitairon wa gokei no bunseki ga chuusin to naru)atau morfologi adalah satu bidang ilmu yang meneliti pembentukan kata.Koizumi (1993:91) mengatakan morfem adalah potongan yang terkecil dari kata yang mempunyai arti. Koizumi (1993:93) berdasarkan bentuknya membagi morfem menjadi 2 bagian, yaitu :

1.自由形(jiyuukei) yang artinya bentuk bebas, yaitu morfem yang dilafalkan/

diucapkansecara tunggal atau berdiri sendiri.

2. 結 合 形(ketsugoukei) yang artinya bentuk terikat, yaitu morfem yang biasanya digunakan dengan cara mengikatnya dengan morfem lain tanpa dapat dilafalkan secara tunggal atau berdiri sendiri.

(20)

1.4.2 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau mengamati masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan diamati.

Pada tulisan ini digunakan kerangka teori berdasarkan pendapat dari pada pakar.

Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang pembentukan kata. Menurut Verhaar (2001 : 97), kata adalah satuan atau bentuk bebas dalam tuturan yang dapat berdisi sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain untuk digabungkan dengannya, dan dapat dipisah dari bentuk-bentuk bebas lainnya didepannya dan dibelakangnya dalam tuturan. Keraf (1980 : 53) juga mengatakan mengatakan bahwa kesatuan-kesatuan yang terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagaiannya, dan yang mengandung suatu ide disebut kata.

(21)

1. Singkatan, yaitu salah satu proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf, seperti:

FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia) DKI (Daerah Khusus Ibukota)

KKN (Kuliah Kerja Nyata) dll (dan lain lain)

dgn (dengan) dst (dan seterusnya)

2. Penggalan, yaitu proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari leksem, seperti :

Prof (profesor) Bu (ibu) Pak (bapak)

3. Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata, seperti: FKIP dibaca /efkip/ dan bukan /ef/,/ka/,/i/,/pe/

ABRI /abri/ dan bukan /a/,/be/./er/,/i/

4. Kontraksi, yaitu proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem seperti:

Tak dari tidak

Takkan dari tidak akan

(22)

Rudal dari peluru kendali

5. Lambang huruf, yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti: g (gram)

cm (sentimeter) Au (aurum)

Menurut Sutedi (2003:45) yang menyebutkan bahwa pembentukan bahasa Jepang dibagi atas empat bagian dan hasil dari pembentukan kata dalam bahasa Jepang tersebut, salah satunya adalah karikomi / shoryakugo dan toujiigo.

1 . Haseigo, yaitu kata yang sudah mengalami perubahan bentuk, penambahan imbuhan dan proses perubahan ucap.

2.Fukugougo/goseigo, yang disebut juga dengan kata majemuk dalam bahasa Jepang. Kata majemuk (fukugo) yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru.

3.Karikomi/shouryaku, merupakan akronim yang berupa suku kata (silabis)

dari kosakata aslinya.

4.Toujigo, merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan kedalam

huruf alfabet (romaji)

(23)

shouryakugo adalah proses pemenggalan kata dengan memotong kemudia membuang sehingga menjadi kata yang baru dalam bahasa Jepang disebut dengan ryakugo.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah :

1. Mendeskripsikan jenis ryakugo yang terdapat dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji.

2. Mendeskripsikanproses pembentukan ryakugo bahasa Jepang yang terdapat di dalam komik Naruhodo dan komik Onnoji.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menambah refrensi bagi pembelajar bahasa Jepang.

2. Dapat menjadi masukan bagi pembelajar bahasa Jepang memahami jenis-jenis ryakugo.

(24)

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan atau upaya untuk menerangkan suatu fenomena yang terjadi (Reseffendi, 1994 : 4).

Dalam penilitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana menurut Nazir (1988 : 63) metode deskriptif adalah suatu metodedalam meneliti status sekelompok menusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatusistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mendeskripsikan jenis-jenis dan pola pembentukan ryakugo dalam bahasa Jepang. Sumber data yang digunakan dalam penilitian ini adalah komik jepang berjudul “Naruhodo”dan komik “Onnoji”.Objek dalam penelitian yaitu ryakugo atau pemendekan kata yang digunakan dalam percakapan dalam komik tersebut. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode kepustakaan atau library research dengan mengumpulkan dan mencatat kata-kata hasil pemendekan atau ryakugo dan mengurutkan berdasarkan masing-masing jenisnya, kemudian

melihat proses pembentukan ryakugo yang ditemukan dalam kedua komik tersebut.

(25)

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG RYAKUGO BAHASA JEPANG

2.1 Pengertian Ryakugo

Dalam kamus Kokugo Daijiten, pengertian ryakugo adalah gokei no ichi bubun o habuite kanshou ni shita tango, yaitu „kata yang telah disingkat dengan memotong satu bagian bentuk kata‟. Ryakugo menurut Mizutani (1985: 198), adalah

ryakugo wa nagai meishou o shouryakushita tango, yang berarti „ ryakugo merupakan kata yang disingkat dari kalimat yang panjang‟. Kemudian, Hayashi

(1993:1042) mengatakan ryakugo wa kotoba no ichigo o shouryakushite, mijikakushitaihou desu, yang berarti „ryakugo adalah kata yang disingkat dengan cara memendekkan dan menyingkatkan satu bagian kata‟. Maka dapat disimpulkan bahwa

ryakugo merupakan kata yang telah disingkat atau disederhanakan.

(26)

Dalam bahasa Jepang kata disebut go atau tango. Iwabuchi Tadasu dalam Dahidi dan Sudjianto (2009:136-137) menyebut tango dengan istilah go. Ia juga menyebutkan bahwa tsuki, hashira, omoshiroi, rippada, sono, mettani, shikashi, rareru, dan sebagainya disebut go 語 atau tango ( 単語). Misalnya pada kalimat „Hana ga saku‟ (bunga berkembang) dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang lebih

kecil akan menjadi hana-ga-saku, bagian-bagian kalimat ini tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Kalaupun dibagi-bagi lagi akan menjadi ha-na-ga-sa-ku yang hanya merupakan deretan silabel (onsetsu) yang tidak mempunyai arti apapun. Go memiliki arti tertentu, diucapkan sekaligus, dan memiliki arti tertentu. Di dalam sebuah kalimat go secara langsung dapat membentuk sebuah kalimat (bunsestsu). Kata dalam bahasa Jepang dapat dibagi menjadi tiga macam yakni wago, kango, dan gairaigo.

1. Wago

Wago adalah kata-kata atau bahasa Jepang asli yang sudah ada sebelum kango dan gaikokugo masuk ke Jepang. Semua joshi „partikel‟ dan jodoushi „adverbia‟ dan sebagian besar keiyoushi„ajektiva‟, konjungsi dan interjeksi adalah wago (Tanimitsu dalam Sudjianto dan Dahidi, 2009:99). Ishida dalam Dahidi dan Sudjianto ( 2009:100) mengemukakan bahwa wago memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Banyak kata yang terdiri dari satu atau dua mora.

(27)

a. Ame[ 雨 ]‟hujan‟dan kasa 傘 ‟payung‟→ amagasa[ 雨 傘 ]artinya „payung hujan‟ .

b. Sake 酒 „minuman keras‟dan mori 盛 artinya „sajian‟ → sakamori 酒盛 artinya „minuman keras yang disajikan‟ .

 Tidak ada kata yang memiliki silabel dakuon (teng-teng atau tanda titik dua di

atas huruf) dan ragyou„on‟ (seperti huruf gyo, kyo, myo) pada awal kata.  Banyak kata-kata yang secara simbolik mengambil tiruan bunyi terutama

gitaigo seperti ussura, honnori, daraari, dan sebagainya.

 Tersebar pada semua kelas kata, terutama kelas kata verba sebagian besar

wago.

 Banyak kata-kata yang menyatakan benda konkrit, sedangkan kata-kata

asbtrak sedikit.

 Banyak kata-kata yang menyatakan hujan, tumbuhan, binatang, serangga, dan

sebagainya.

 Merupakan kata-kata yang bisa dipakai sehari-hari.

 Tidak mempunyai kekuatan untuk menyatakan sesuatu secara tepat. Oleh

(28)

2. Kango

Di dalam ragam tulisan, kango ditulis dengan huruf kanji (yang dibaca dengan cara on-yomi) atau dengan huruf hiragana. Tanimitsu dalam Dahidi dan Sudjianto

(2009:101) menyebutkan bahwa pada mulanya kango disampaikan dari China, kemudian bangsa Jepang menggunakannya sebagai bahasanya sendiri, namun tidak jelas pada zaman apa ini terjadi.

Ishida dalam Dahidi dan Sudjianto (2009:103) dinyatakan karakteristik kango sebagai berikut :

Kango adalah kata-kata yang dibaca dengan cara on-yomi yang terdiri dari

satu atau lebih huruf kanji.

 Terdapat bermacam-macam cara baca on-yomi.

 Pada awal kata banyak yang memakai silabel dakuon(tanda teng-teng).  Banyak bunyi yoo`on (Suara gabungan dari suara ki,shi,chi,ni,hi,mi.ri,gi,ji,bi

dan pi dengan suara ya,yu,dan yo.(ya,yu,yo ditulis lebih kecil ) dan choo`on (suara panjang seperti kyō, gyō,-hyō,-hyō).

 Banyak do‟ongo (homonim yang bunyinya sama berarti beda) dan ruigigo

(memiliki arti yang sama dengan kata yang berbeda).

3. Gairaigo

Mengutip dari Iwabuchi dalam Dahidi dan Sudjianto (2009:104) gairaigo adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau gaikokugo (外国語) kemudian digunakan bangsa

(29)

adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing lalu dijepangkan dan dipakai dalam berbahasa Jepang. Oleh karena gairaigo sudah dijepangkan, maka kata-kata yang termasuk dalam gairaigo menjadi berbeda dengan gaikokugo. Untuk membedakannya dengan wago dan kango, ada juga yang menyebut gairaigo dengan sebutan yougo (洋語) <kata-kata yang berasal dari Negara barat>.

.Koizumi (1993:160) mengemukakan bahwa ada beberapa tipe pembentukan kata dalam bahasa Jepang. Hal ini tergantung pada bentuk katanya, ada juga yang dapat dilihat dengan memegang strukturnya, dan ada juga yang tidak terlalu rumit yaitu dapat dengan menebak susunannya saja. Penentuan struktur secara sintaksis lebih mudah bagi bahasa yang memiliki banyak perubahan bentuk kata, tetapi bagi bahasa yang miskin akan perubahan kata, maka harus dilihat dari awal sampai akhir urutan pembentukan kata. Jadi pembentukan kata tergantung juga sifat dari sebuah bahasa.

2.2.2 Jenis-Jenis Ryakugo

Ryakugo dapat terbentuk dari akronim, pemendekan, dan singkatan. Sesuai

dengan yang tertulis dalam kamus Kokugo Daijiten bahwa ryakugo adalah kata yang telah disingkat dengan memotong satu bagian bentuk kata. Dan sejalan dengan pendapat Hayashi (1993:1042) yang telah dituliskan di atas sebelumnya. Maka ryakugo bisa saja terbentuk hanya dengan mengambil sebagian kata pada bagian awal

saja, bagian tengah atau bahkan bagian akhirnya.

(30)

- Karikomi/shouryaku, merupakan akronim yang berupa suku kata (silabis) dari kosa kata aslinya.

Contoh : - テレヒ (terebi)

Merupakan pemendekan dari kata テレヒ シ ョ (terebishon) yang artinya „TV‟.

- パソコン (pasokon)

Merupakan pemendekan dari kata ソ . ン ュ タ

( paasonaru konpyuuta yang artinya „komputer pribadi‟. - 東大(toudai )

Yang merupakan pemendekan dari kata 東京大学

- Toujigo, merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan kedalam huruf alfabet (romaji)

Contoh :

- NHK (Nippon Housou Kyoukai)

adalah singkatan dari 日本放送協会 yang artinya „siaran televisi Jepang‟.

WC

(31)

2.2.3 Pembentukan Ryakugo

[image:31.612.106.531.308.612.2]

Dalam bahasa Jepang terutama dalam bahasa percakapan yang banyak menggunakan bahasa ragam akrab, sering terjadi pemendekan yang melibatkan perubahan bunyi. Pemendekan dapat terjadi penghilangan suku kata di awal, di tengah ataupun di akhir suatu kata. Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 :56-57) seperti contoh berikut :

Tabel 1.1 Pemendekan dengan pelesepan fonem

Bentuk Standar Bentuk yang Digunakan dalam Percakapan

Padanan dalam Bahasa Indonesia

tokoro toko tempat

keredomo kedo tetapi

sumimasen suimasen

maaf

watashi わ atashi saya

anata anta anda

kono aida い

(32)

Tabel 1.2 Pemendekan dengan penghilangan suku kata akhir dan proses asimilasi (sokuonbin)

Bentuk Standar Bentuk yang Digunakan dalam Pecakapan

Padanan dalam Bahasa Indonesia

dochira docchi arah mana

kochra kocchi arah ini/sini

sochira socchi arah sana

achira acchi arah itu/situ

dokoka dokka suatu tempat

totemo tottemo sangat

sugoku suggoku sangat

bakari bakkari melulu

yohodo ほ yoppodo tentunya sangat

~kute ~ isogashikute

~kute ~ isogashikutte

sibuk

Bentuk Standar Bentuk yang Digunakan dalam Percakapan

Padanan kata dalam Bahasa Indonesia

[image:32.612.107.533.147.577.2]
(33)

sore wa sorya itu

are wa arya itu

~reba ~ kangaereba

~rya ~ kangarya

[image:33.612.107.532.84.241.2]

kalau dipikir-pikir

Tabel 1.3 Penghilangan fonem atau penghilangan silabel di awal dan di akhir kata

Bentuk Standar Bentuk yang Digunakan dalam Percakapan

Padanan dalam Bahasa Indonesia

iyada い yada tidak mau

sorede de dengan demikian, lalu

mattaku ttaku betul-betul repot/payah

tokorode de ngomong-ngomong

konnichiwa

い わ

chiwa わ selamat siang

irasshai

い い

(34)

Bentuk Standar Bentuk yang Digunakan dalam Percakapan

Padanan dalam Bahasa Indonesia

arigatou う

arigato terima kasih

~darou ~ う ~daro mungkin-kan?

hontou ほ う honto ほ benar

~deshou ~ う ~desho ~ mungkin-kan?

kakkou う kakko dandanan, penampilan

Bentuk pemendekan tidak hanya terdapat pada bentuk-bentuk di atas saja, tetapi terdapat pula pada bentuk-bentuk seperti berikut.

- Unagi donburi う = unadon „nasi dengan ikan belut‟

- Gyuuniku donburi う = gyuudon „nasi dengan

daging sapi‟

- Tempura zaru soba = tenzaru

„mie yang dihidangkan dalam anyaman bambu dan diberi tempura‟

- Rimotto kontororu ン = rimokon „remot kontrol‟

- Personal komputer ソ ン ュ タ = pasokon „PC‟

(35)

Pemendekan berupa kanji majemuk dapat dilihat seperti contoh berikut ini :

- Tokubetsu kyuuko 特別急行 = tokkyu (特急) „kereta super ekspress‟ - Teiki kyuuka 定期休暇 = teikyuu (定休) „libur berkala‟

- Gakusei waribiki 学生割引 = gakuwari (学割) „diskon untuk mahasiswa‟

- Kokusai rengou 国際連合 = kokuren (国連) „Persatuan Bangsa-Bangsa‟ - Koutou gakkou 高等学校 = koukou (高校) „Sekolah Menegah Atas‟

Terkait silabel dalam bahasa Jepang berstruktur konsonan – vokal (KV) maka konsonan dan konsonan rangkap kluster) mengikuti struktur di atas sehingga kata serapan dilafalkan dalam bahasa jepang menjadi panjang. Oleh karena itu, menurut Sunarni,N dan Jonjon (2010 : 67-68) kosa kata serapan sering dilakukan pemendekan atau akronim seperti berikut :

Bahasa Asal Bahasa Jepang Akronim

chewing gum cuuin gamu ( ュ ン

)

gamu ( )

building birudingu ( ン ) biru ( )

Platform puratto hoomu (

ホ )

hoomu (ホ )

inplation infuresshon ( ン

ョン)

(36)

permanent wave pamanento weebu

( ン )

paama ( )

masscommunication masukomyunikeeshon

( ュ ョ

ン)

masukomi ( )

second-hand sekando hando (セ ン ン )

sekohan (セ ン)

public realtion Paburikku riarushon PR ( )

Parent-Teacher-Asociation - PTA ( )

ham and eggs hamu ando eggu

( ン )

hamueggu ( )

frying pan furayinggu pan

( ン ン)

furaipan ( ン)

corned beef korunetto beepu

( ベ )

korubee ベ

engagement ring engejimento ringu ( ン ン ン )

engeejiringu ( ン ン )

(37)

BAB III

ANALISIS JENIS DAN PROSES PEMBENTUKAN RYAKUGO DALAM

KOMIK “NARUHODO”DAN “ONNOJI”

3.1 Temuan Data dan Pengkategorian Data Dalam Komik Naruhodo dan Onnoji

Dalam skripsi ini penulis mengambil data melalui komik Jepang berjudul “Naruhodo” dan “Onnoji”. Dari kedua komik ini penulis menemukan 26 buah

ryakugo yang akan di analisis dalam bab ini. Berikut temuan data berdasarkan komik dan halaman di temukannya data.

Temuan dalam komik Naruhodo adalah sebagai berikut :

 Anta, anna koto shite doko de nani o shite sonna kakkou ?! (Naruhodo,

halaman 32)

何 恰好?

Kau, berlaku seperti itu, dimana dan kenapa penampilan mu seperti itu?  Anna koto mainichi nan deshou? (Naruhodo, halaman 78)

毎日 う?

Hal seperti itu kau lakukan setiap hari kan?  Sorya denai yo. (Naruhodo, 54)

出 い

itu tidak keluar loh.

(38)

大 い

Ah.. yang sebelah sini besar.

 Acchi ike! (Naruhodo, halaman 52) 行 !

Pergi kesana!

 Jyaa, mou kunoichi ni narya ii jyanaika. (Naruhodo, halaman 55)

う 一 いい い

Nah, gimana kalau jadi ninja perempuan saja.

 Apaato no tonari no ki taoreta no itta kke? (Naruhodo, halaman 59)

木倒 言 ?

Apa aku ada bilang pohon di samping apartemen tumbang?

 Eakon kara no kaze ga itsumo yori amakute saa. (Naruhodo, halaman 62)

ン 風 い 甘 ~

Angin dari AC lebih main dari biasanya.

 Kono gakkou dake de ikutsu mo iroiro no bukatsu ga arimasune. (Naruhodo,

halaman 64)

学校 い い い 部活

Disekolah ini ada beberapa kegiatan ekskull yang berbeda beda ya.

 De, docchi? Saigo teki ni docchi ga akirametano? (Naruhodo, halaman 68)

?最後的 諦 ?

(39)

 Famiresu ikou. (Naruhodo, halaman 88)

行 う

Ayo pergi ke restoran keluarga.

 Chotto konbini de. (Naruhodo, halaman 15) ン

Sebentar ke mini market 24 jam.

 Dou yarya ii kana? (Naruhodo, halaman 88)

う いい ?

Sebaiknya bagaimana ya..?

 Atashi baito suru to omou. (Naruhodo, halaman 88) 思う

Aku berfikir untuk bekerja sambilan.

 Koko shika nain daro ne! (Naruhodo, halaman 6)

い !

Tidak ada selain disini kan!

Temuan dalam komik Onnoji adalah sebagai berikut :

 Kyou, mita nomo onnoji da. Konna no. (Onnoji, halaman 24)

今日 見 ン

Hari ini, yang kulihat adalah Onnoji. Yang seperti ini.

(40)

Televisi.

 Waa, baiku da. (Onnoji, halaman 80) わ

Waa.. ada sepeda motor.

 Onnoji no kyaraben tsukutte mita kedo, nanka hazukashii. (Onnoji, halaman

155)

ン 弁作 恥 い

Aku mencoba membuat bekal karakter onnoji, tapi rasanya malu.  Aa! Masukottokyara da! (Onnoji, halaman 83)

! !

aa.. maskot karakter!

 Dare mo inai tokoro de utatteru no tte PV pokutte ii na. (Onnoji, halaman 99)

Asiknya menyanyi di tempat yang tidak ada orang dan membuat PV.

誰 い い 歌 PV いい

 Nandaka UFO mitaini mieru. UFO nara nosete moraitainaa. (Onnoji, halaman

67)

UFO い 見え UFO い い ~

Rasanya seperti UFO. Kalau UFO ingin diijinkan naik.  Daishizen VS fushizen da yo! (Onnoji, halaman 125)

(41)

Alami VS tidak alami.

 Shigo (sebagai judul sub cerita dalam komik Onnoji, halaman 144) 試号

Nomor ujian.

[image:41.612.113.534.317.692.2]

Dari data yang di temukan di atas, penulis dapat mengkategorikan temuan data dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Kategori temuan data dalam komik Naruhodo dan Onnoji

No. Jenis ryakugo Kata Jumlah

1. Ryakugo yang terbentuk dari huruf kanji

- 高校

- 試号

2 buah

2. Ryakugo yang terbentuk dari huruf hiragana

(42)

-3. Ryakugo yang terbentuk dari huruf

katakana

-- ン

-- ン

-8 buah

4. Ryakugo yang terbentuk dari huruf romaji

- PV - VS - UFO

3 buah

. Ryakugo yang terbentuk dari campuran huruf kanji dan katakana

(43)

Pada bagian ini akan dibahas jenis ryakugo dan pembentukan ryakugo yang terdapat dalam komik bahasa Jepang“Naruhodo” dan “Onnoji

3.2 Jenis dan proses pembentukan ryakugo dalam komik Naruhodo” dan

“Onnoji”

1. Sonna ( )

Sonna adalah akronim/pemendekan yang berbentuk karikomi dari kata sono youna

( う ). Yaitu dengan proses pelesepan yang terjadi pada fonem /o/ pada suku kata kedua dari kata pertama dan pelesapan /yo/,/u/ pada suku kata pertama dan kedua dari kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di tengah kata.

2. Anna ( )

Anna adalah akronim/pemendekan yang berbentuk karikomi dari kata ano youna (

う ). Yaitu dengan proses pelesepan yang terjadi pada fonem /o/ pada suku

(44)

3. Konna ( )

Konna adalah akronim/pemendekan yang berbentuk karikomi dari kata kono youna

( う ). Yaitu dengan proses pelesepan yang terjadi pada fonem /o/ pada suku kata kedua dari kata pertama dan pelesapan /yo/,/u/ pada suku kata pertama dan kedua dari kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di tengah kata.

4.Anta ( )

Anta adalah akronim/pemendekan yang berbentuk karikomi dari kata anata ( ). Yaitu dengan proses pelesapan fonem /a/ di tengah kata. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di tengah kata.

5. Sorya ( )

Sorya adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata sore wa ( ). Yaitu dengan proses pelesepan fonem /w/ pada suku kata kedua, menyisakan kata „sorea‟ yang kemudian mengalami asimilasi menjadi sorya. Hal ini sesuai dengan

(45)

6. Atashi ( )

Atashi adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata watashi (わ ).

Yaitu dengan proses pelesepan fonem /w/ pada awal kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di awal kata.

7.Narya ( )

Narya adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari nareba ( ). Yaitu dengan proses pelesepan fonem /b/ pada suku kata kedua, menyisakan kata „narea‟ yang kemudian mengalami asimilasi menjadi narya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di tengah kata.

8. Kocchi ( )

(46)

9. Acchi ( )

Acchi adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari Achira ( ). Yaitu dengan proses asimilasi terlebih dahulu kemudian mengalami penghilangan fonem atau silabel di akhir kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata di akhir kata dan asimilasi.

10. Docchi ( )

Docchi adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari dochira ( ). Yaitu dengan proses asimilasi terlebih dahulu kemudian mengalami penghilangan fonem atau silabel di akhir kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata di akhir kata dan asimilasi.

11.Koukou (高校)

Koukou adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata koutou gakkou

(47)

satu contoh yang dituliskan adalah : Tokubetsu kyuuko 特別急行 = tokkyu (特 急) „kereta super ekspress‟

12. masukotto kyara ( )

Masukotto kyara ( ) adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata masukotto kyarakutaa (katakana) yang berasal dari kata asalnya

yaitu mascot character. Akronim ini terbentuk yaitu dengan proses pelesepan/penghilangan tiga suku kata terakhir dari kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan proses pelesapan pada suku kata kedua, seperti salah satu contoh yang dituliskan adalah : biru ( ) dari kata birudingu (

ン )

13. Eakon ( ン)

Eakon adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata eaa kondishonaa

(48)

14. Daro ( )

Daro adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata darou ( う).

Yaitu dengan proses pelesepan/penghilangan fonem/silabel /u/ di akhir kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di akhir kata.

15. famiresu ( )

Famiresu adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata famirii

resutoran ( ン) yang berasal dari kata asli yaitu family restoran.

Akronim ini terbentuk yaitu dengan proses pelesepan/penghilangan dua suku kata pada kata pertama dan penghilangan tiga suku kata pada kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada masing masing suku kata, seperti contoh yang dituliskan adalah :

masukomyunikeeshon ( ュ ョン) menjadi masukomi ( ).

16. Baito ( )

Baito adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata arubaito (

(49)

proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada awal kata, seperti contoh yang dituliskan adalah : purattohoomu ( ホ ) menjadi hoomu (ホ )

17. Yarya ( )

Yarya adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari yareba ( ). Yaitu dengan proses pelesepan fonem /b/ pada suku kata kedua, menyisakan kata „yarea‟ yang kemudian mengalami asimilasi menjadi yarya. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan fonem di tengah kata.

18. Apaato ( )

apaato adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari apaatomento

ン . Yaitu dengan proses pelesapan/penghilangan tiga suku kata pada akhir

kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada akhir kata, seperti contoh yang dituliskan adalah biru ( ) dari kata

birudingu ( ン )

19. Shigou (試号)

Shigou adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata shiken bangou (試験番号). Yaitu dengan proses pelesapan kanji pada suku kata kedua dalam kata

(50)

dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan proses pelesapan kanji suku kata kedua dalam kata pertama dan pelesapan kanji pada suku kata kedua, seperti salah satu contoh yang dituliskan adalah : Tokubetsu kyuuko 特別急行 = tokkyu (特 急) „kereta super ekspress‟

20. Terebi ( )

Terebi adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata terebijyon (

ョン) yang berasal dari kata television. Akronim ini terbentuk yaitu dengan

proses pelesepan dua suku kata di akhir kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada akhir kata, seperti contoh yang dituliskan adalah biru ( ) dari kata birudingu ( ン )

21. Kombini ( ン )

(51)

22. Baiku ( )

Baiku adalah akronim/pemendekan yang berupa karikomi dari kata motoobaiku (

) yang berasal dari kata motor bike. Akronim ini terbentuk yaitu dengan proses pelesepan/penghilangan tiga suku kata di awal kata. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada awal kata, seperti contoh yang dituliskan adalah : cuuin gamu ( ュ ン ) menjadi gamu

( ).

23. PV

PV adalah akronim/pemendekan yang berupa toujigo dari kata pasonarubideo (

) yang berasal dari kata asli yaitu personal video. Terjadinya proses ryakugo ini adalah singkatan dari huruf pertama yang dituliskan dalam huruf alfabet dari suku kata pertama dan kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedi (2003:45) bahwa salah satu jenis ryakugo adalah Toujigo, dimana Toujigo merupakan singkatan huruf pertama yang dituliskan ke dalam huruf alfabet. Dan sesuai dengan contoh yang dituliskan oleh Tomisaka dalam Sunarni, N dan JonJon (2010 : 56-57) salah satu contohnya yaitu Paburikku riarushon menjadi PR (

(52)

24. VS

VS adalah akronim/pemendekan yang berupa toujigo dari kata paazassu (

) yang berasal dari kata asli yaitu Ver Sus. Terjadinya proses ryakugo ini adalah singkatan dari huruf pertama yang dituliskan dalam huruf alfabet dari suku kata pertama dan kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedi (2003:45) bahwa salah satu jenis ryakugo adalah Toujigo, dimana Toujigo merupakan singkatan huruf pertama yang dituliskan ke dalam huruf alfabet. Dan sesuai dengan contoh yang dituliskan oleh Tomisaka dalam Sunarni, N dan JonJon (2010 : 56-57) salah satu contohnya yaitu Paburikku riarushon menjadi PR ( ).

25. UFO

UFO adalah akronim/pemendekan yang berupa toujigo dari kata

anaidentifaido-furaingu-obujekuto ( ン ン ン

) yang berasal dari kata asli yaitu un-identified flying object. Terjadinya proses ryakugo ini adalah singkatan dari huruf pertama yang di tuliskan dalam huruf alfabet dari suku kata pertama, kata kedua dan kata ketiga. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedi (2003:45) bahwa salah satu jenis ryakugo adalah Toujigo, dimana Toujigo merupakan singkatan huruf pertama yang dituliskan ke dalam huruf alfabet. Dan sesuai dengan contoh yang dituliskan oleh Tomisaka dalam Sunarni, N dan JonJon (2010 : 56-57) salah satu contohnya yaitu Paburikku riarushon menjadi PR (

(53)

26. Kyaraben ( 弁)

Kyaraben adalah akronim/pemendekan yang berupa toujigo dari kata kyarakutaa

bentou ( タ 弁当) yang berasal dari kata asli yaitu character bentou. Akronim ini terbentuk yaitu dengan pelesepan/penghilangan tiga suku kata di akhir pada kata pertama dan pelesepan/penghilangan dua suku kata di awal pada kata kedua. Hal ini sesuai dengan pendapat Tomisaka dalam Sunarni, N dan Jonjon (2010 : 56-57) bahwa salah satu proses pembentukan ryakugo adalah dengan penghilangan suku kata pada masing masing suku kata, seperti contoh yang dituliskan adalah :

masukomyunikeeshon ( ュ ョン) menjadi masukomi ( ).

[image:53.612.107.523.464.649.2]

Dari analisis diatas, berdasarkan jenisnya maka penulis dapat mengkategorikan hasil analisis ke dalam tabel seperti berikut.

Tabel 3.1 kategori ryakugo menurut jenis-jenisnya

No. Ryakugo Karikomi Toujigo Arti

1 sonna( )  Seperti ini

(54)

3 konna ( )  Seperti itu

4 anta ( )  Anda

5 sorya ( )  Itu

6 atashi ( )  Saya

7 narya ( )  Kalau menjadi

8 kocchi ( )  Arah sini

9 acchi ( )  Arah sana

(55)

11 koukou (高校)  Sekolah menengah atas

12 masukottokyara(

)

 Maskot karakter

13 eakon ( ン)  AC

14 daro (hiragana)  Benar bukan?

15 famiresu ( )  Restoran keluarga

16 baito ( )  Pekerjaan sambilan

17 yarya ( )  Kalau dilakukan

(56)

19 shigou (試号)  Nomor ujian

20 terebi ( )  Televisi

21 konbini ( ン )  Mini market 24 jam

22 baiku ( )  Sepeda motor

23 PV ( )  video musik sendiri

24 VS ( )  Lawan/tanding

25 UFO ( )  Pesawat terbang luar

angkasa

(57)
[image:57.612.105.517.226.292.2]

Menurut prosesnya, berdasarkan analisis diatas maka dapat penulis kategorikan dalam berupa tabel seperti berikut.

Tabel 4.1 Pelesapan/penghilangan fonem di tengah kata

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

4 anata ( ) anta ( ) anda

Tabel 4.2 Pelesepan/penghilangan fonem/silabel di awal kata

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

6 watashi (わ ) atashi ( ) saya

Tabel 4.3 Pelesapan/penghilangan fonem/silabel di akhir kata

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

(58)
[image:58.612.108.517.122.253.2]

Tabel 4.4proses asimilasi kemudian penghilangan fonem/silabel di akhir kata

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

8 kochira ( ) kocchi ( ) arah sini

9 achira ( ) acchi ( ) arah situ

[image:58.612.108.518.327.517.2]

10 dochira ( ) acchi ( ) arah mana

Tabel 4.5 Proses pelesepan kemudian asimilasi

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

5 sore wa ( ) sorya itu

7 ~reba : nareba

~ :

~reba : Narya

~ :

kalau menjadi

17 yareba yarya kalau dilakukan

Tabel 4.6 Pelesapan dalam dua kata dan proses asimilasi

No Bentuk Standar Ryakugo Makna

1 sono youna う sonna seperti itu

[image:58.612.107.518.591.706.2]
(59)
[image:59.612.112.517.85.125.2]

3 kono youna う konna seperti ini

Tabel 4.7 Pelesapan kanji pada dua kata

No Kango Majemuk Ryakugo Makna

11 kouto gakkou (高等学校) koukou (高校) sekolah menengah atas

19 shiken bangou (試験番号) shigou (試号) nomor ujian

Tabel 4.8 pelesapan di dalam dua kata pada kata serapan

No Kata Asal Kata Serapan Ryakugo Makna

12 mascot character

masukotto kyarakutaa (

タ )

masukottokyara (

)

maskot karakter

13 air

conditionar

eaa kondishionaa

( ン ョ

)

eakon

( ン)

[image:59.612.107.513.200.352.2]
(60)

15 family restorant

famirii resutoran (

ン)

famiresu (

)

restoran keluarga

16 arbaiten arubaito

( )

baito ( ) pekerjaan sambilan

20 television terebijyon

( ョン)

terebi ( ) televisi

21 convinient store konbiniansutoaa ( ン ン ) konbini ( ン )

mini market 24 jam

22 motor baike motoo baiku

( )

baiku ( ) sepeda motor

26 character bentou

kyarakutaa bentou

( タ 弁当)

kyaraben ( 弁)

bekal karakter

18 apartement apaatomento ン

(61)
[image:61.612.108.517.118.544.2]

Tabel 4.9 Tabel pembentukan ryakugo toujigo berbentuk alfabet pada kata serapan

No Kata Asal Kata Serapan Toujigo Makna

23 personal video pasonarubideo ( ソ

)

PV ( ) Video musik pribadi

24 versus paazassu

)

VS ( )

Lawan/tanding

25 un-identified flying object

anaidentifaido- furayinggu-obujekuto ( ン

)

UFO (

)

(62)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari analisis dalam bab 3 di atas, maka dapat ditari kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari sumber data komik „Naruhodo‟ dan komik „Onnoji‟ ditemukan 26 ryakugo yang setelah dipilah berdasarkan jenisnya terdapat 23 jenis karikomi

dan 3 jenis toujigo. Dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam percakapan bahasa J epang khususnya kaula muda lebih banyak menggunakan ryakugo berbentuk karikomi daripada ryakugo berbentuk toujigo.

2. Ryakugo berdasarkan prosesnya adalah sebagai berikut :  Pelesapan/penghilangan fonem di tengah kata.  Pelesepan/penghilangan fonem/silabel di awal kata.  Pelesapan/penghilangan fonem/silabel di akhir kata.

 proses asimilasi kemudian penghilangan fonem/silabel di akhir kata.  Proses pelesepan kemudian asimilasi.

 Pelesapan dalam dua kata dan proses asimilasi.  Pelesapan kanji pada dua kata.

(63)

 pembentukan ryakugo toujigo berbentuk alfabet pada kata serapan.

Ryakugo yang ditemukan, terdapat dalam komik yang bertemakan kehidupan di sekolah dan anak muda saat ini. Sehingga bisa dikatakan bahwa ryakugo banyak dipakai oleh kaula remaja dan anak muda saat ini dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dengan demikian dapat dibutkikan bawasanya bahasa bersifat dinamis. Artinya, bahasa selalu berubah mengikuti perkembangan manusia sebagai mahluk yang berbahasa. Seperti yang dikemukakan Chaer: “Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan

dalam kehidupanya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa disebut dinamis (Chaer 2007:53).

5.2 SARAN

Penulis sebenarnya ingin membahas lebih dalam lagi mengenai ryakugo. Tapi sehubungan dengan belum ditemukannya teori pendukung, maka penelitian ini penulis urungkan dan hanya membedakan ryakugo berdasarkan jenis-jenisnya serta proses pembentukan katanya saja.

(64)
(65)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa (Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran). Jakarta : Rineka Cipta

_____________. 2008. Lingistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta

______________. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Ba‟dulu, A. Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta : Rineka Cipta

Dahidi dan Sudjianto (2009) Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint blanch

Haruhiko, Kanedaichi. 1978. Kamus Kokugo Daijiten. Tokyo: Gakken Hayashi, Shiro. 1993.Renkai Shinkokugo Jiten.Tokyo: Sanseido Co. Ltd Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Flores : Nusa Indah

Koizumi, Tamotsu. 1993. Nihonggo Kyoushi no Tame no Genggogaku Nyuumon. Tokyo : Taishukan Shoten

Kridalaksana, Harimurti. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum

Mizutani.Osamu.1985. Nihongo no jousiki Daihyakkais . Tokyo :Koudansya Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli. 2010. Pengantar Linguistik Bahasa

Jepang. Medan : USU Press

(66)

Sumedang : Sastra Unpad Press

Sutedi, Dedi. 2003. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang (Edisi Pertama). Bandung: Humaniora Utama Press

__________. 2008. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang (Edisi Ketiga). Bandung: Humaniora Utama Press

Tanaka. 1987.Gendai Gengogaku Jiten. Honoruru : Seibido

Verhaar, J.W.M. dkk. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta : GadjahMada University Press

Gambar

Tabel 1.1 Pemendekan dengan pelesepan fonem
Tabel 1.2 Pemendekan dengan penghilangan suku kata akhir dan proses asimilasi
Tabel 1.3 Penghilangan fonem atau penghilangan silabel di awal dan di akhir kata
Tabel 2.1 Kategori temuan data dalam komik Naruhodo dan Onnoji
+6

Referensi

Dokumen terkait

Atau dengan kata lain, elipsis adalah penghilangan salah satu unsur penting dalam konstruksi sintaksi yang lengkap (Tarigan 1986:144). Penghilangan yang dalam majas elipsis ini

Ekspansi merupakan pembentukan kata yang tidak mengalami perubahan kelas kata dan memiliki makna kata yang masih berhubungan dengan dasar kata. Proses pembentukan kata

Tolok ukur pembentukan akronim yang harus dijadikan pegangan bagi para pemakai bahasa yaitu (1) jumlah suku kata tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim dalam BI; (2)

Pendapat-pendapat pakar komunikasi di atas dapat disimpulkan komunikasi memiliki peran penting dalam pembentukan makna antara komunikator terhadap komunikan. Kata-kata

Fonem /n/ mempunyai satu alofon, yakni [n] yang terdapat pada awal atau akhir suku kata.. Fonem

Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk dasarnya atau juga proses pembentukan kata-kata yang dilakukan dengan cara membubuhkan atau

1) Ingat definisi suku kata sebagai pemenggalan kata berdasarkan ucapan. 2) Suku kata terbuka adalah suku kata yang berakhir dengan vokal. 3) Suku kata tertutup adalah suku

Perubahan suku akhir dengan penambahan-ay dalam pembentukan kata dalam bahasa gaul atau slang adalah salah satu bentuk modifikasi linguistik yang sering digunakan oleh penutur muda