• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan sistem aplikasi penerimaan barang berbasis android pada Direktorat Logistik ITB Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan sistem aplikasi penerimaan barang berbasis android pada Direktorat Logistik ITB Bandung"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Bahwa yang bertandatangan dibawah

ini,

penulis dan pihak bersedia :

"Bahwa hasil penelitian dapat di-online-kan sesuai dengan kepentingan riset dan pendidikan".

perusahaan tempat penelitian, l

peraturan yang berlaku, untuk

Bandung, 25 Juli20l3

Ricky Hidayattulloh

NIM 10509275

.:o

o,

a.n. Direktur Logistik ITB it Sisfo & Keuangan

OPEG. 107 000 004

-Mengetahui,

(2)

Saya yms berrdda lan8e dibawan ini :

NIM

: RICKY

HIDAYATIULLOH

: PERANCANCAN SISTEM APLIKASI PENERIMAAN

BARANG

BERBASIS

ANDROID

PADA DIREKTORAT LOCISTIK ITB BANDUNC.

Mayatdkd

ddgd

sebenadya banwa

penulis

Usulan

Pqelilie

ini bddaarkan

hail

poelilim,

pemiknm dm

p€mapd

sli

dei

pmulis sendiri,

baik Dntuk naskan

kpor

naupun

kesi.td

Prcslari,g

tdg terdlun

sebagai

b€id

ddi

Usuld ?enelitid

ini- tika

iddapat kalya ormg lain, p€nulis

al

mddhtr(d

smber

sem jeld.

Dnikie

pmyatoe

ini

sald

buaiddgd

sssggllhnya

dan apablla

dikmudim bdi

le.dapat

p€nyiopdgo

dm

tetidatbdde

dalm

p€myalae ini,

naka saya bmedia menqina sanlsi akad€nikbdpa

pocabutd

gelar

ydg

telal

dipeoleh

kdaa

karyE tulis

i.i dd

sd*si

lain

sui

denern noma

y

g

bslala

B

dung,25luli2013

Yse

h4nbMi

r€ovate,

RICK'Y

HIDAYATTULLOH

(3)

BERBASIS AN'DROID PADA

DIRf,KTORAT

LOCISTIK ITB

BANDI]NG

RIC(Y

f,IDAYATTTJLITOtr

NIM. 1.03(D.275

Iellh

dictujui

drr {tiuhhtr

di Brrdung

cb.gri

SkriFli

r.d.

&nqqrt :
(4)

Data Pribadi

Nama : Ricky Hidayattulloh

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 September 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Cijambe Kosar No.164, Bandung

No Telp/Hp : 08987963553

Pendidikan Formal

1996 – 2003 : SD Cijambe I

2003 – 2006 : SMP Negeri 17 Bandung

2006 – 2009 : SMA Negeri 10 Bandung

(5)

BARANG BERBASIS ANDROID PADA DIREKTORAT

LOGISTIK ITB BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RICKY HIDAYATTULLOH

1.05.09.275

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan kehidupan dan akal

pikiran yang tak ternilai bandinganya, sholawat serta salam bagi Nabi Muhammad

SAW beserta sahabat-sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI

PENERIMAAN BARANG BERBASIS ANDROID PADA DIREKTORAT

LOGISTIK ITB BANDUNG” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam

memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung.

Selama penyusunan laporan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa

material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang selalu memberikan kesehatan lahir bathin, ridho dan

kasih sayang-Nya serta ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof.Dr.Ir. H.Denny Kurniadie,M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan

(7)

iv

5. Herwan Suwandi, SPd.,M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga

kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan

tepat waktu dan hasil yang optimal.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal

kebaikan.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang serta

doa kepada penulis.

8. seluruh staff Direktorat Logistik ITB, Ibu Rani dan Bapak Adit

terimakasih atas bantuan dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis.

9. Irsan Faudy, terima kasih untuk semua doa, dukungan, dan bantuan yang

telah diberikan.

10. Untuk semua sahabat Eltri, Adit, Kunadi, Marchel dan seluruh warga SI-7.

Terima kasih banyak atas segala doa yang kalian berikan.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat

berharga bagi penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

(8)

v

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 23 Juni 2013

(9)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ………. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1 Identifikasi Masalah... 4

1.2.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 5

1.3.1 Maksud... 5

1.3.2 Tujuan... 5

(10)

vii

1.5 Batasan Masalah... 7

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ...…………... 10

2.1.1 Pengertian Dasar Sistem... 10

2.1.2 Elemen Sistem... 10

2.1.3 Karakteristik Sistem... 11

2.1.4 Klasifikasi Sistem... 14

2.2 Pengertian Aplikasi ... 15

2.2.1 Klasifikasi Aplikasi... 16

2.3 Pengertian Sistem Aplikasi... 16

2.4 Pengertian Penerimaan Barang... 17

2.5 Teknologi Smartphone ... 17

2.6 Sejarah Android ... 18

2.6.1 Fitur Android... 19

(11)

viii

2.6.5 Komponen Aplikasi... 26

2.7 Internet ... 30

2.7.1 World Wide Web (WWW) ... 31

2.8 Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.8.1 Eclipse ... 31

2.8.2 NetBeans IDE ... 32

2.8.3 AMPPS ... 33

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 34

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 36

3.1.2.1 Visi... 36

3.1.2.2 Misi... 36

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………... 37

3.1.4 Job Deskription ……… 38

(12)

ix

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 42

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 43

3.3 Metode Pendekatan Sistem ... 43

3.4 Metode Pengembangan Sistem... 44

3.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 46

3.6 Pengujian Software………. 50

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 51

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan... 51

4.1.1.1 Use Case Diagram Yang Berjalan... 51

4.1.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Berjalan... 52

4.1.1.3 Definisi Use Case Yang Berjalan... 53

4.1.1.4 Skenario Use Case Diagram Yang Berjalan... 54

4.1.1.5 Activity Diagram Yang Berjalan... 59

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 64

(13)

x

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan... 66

4.2.3.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 67

4.2.3.2 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan... 67

4.2.3.3 Definisi Use Case Yang Diusulkan ... 68

4.2.3.4 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 69

4.2.3.5 Activity Diagram Yang Diusulkan ... 78

4.2.3.6 Sequence Diagram... 83

4.2.3.7 Class Diagram... 85

4.2.3.8 Component Diagram ………... 86

4.2.3.9 Deployment Diagram... 88

4.2.4 Perancangan Antar Muka... 89

4.2.4.1 Struktur Menu... 89

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 90

5.1.1 Batasan Implementasi (Optional) ... 90

(14)

xi

5.1.5 Penggunaan Program ... 102

5.2 Pengujian ... 103

5.2.1 Rencana Pengujian ...……….. 103

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ...……….. 104

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 106

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 107

6.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(15)

109

Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Elex Media Komputindo.

Jakarta.

Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis dan Internet. Indah,

Surabaya.

Erlina, 2008. Metodologi Peneltian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen,

Edisi kedua, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.

Fathansyah. 2002. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.

HM, Jogianto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.

Indrajit, Richardus Eko. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Kristanto, Harianto.Ir.1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakata :

Andi Offset.

M. Wargo, John. 2010. BlackBerry Development Fundamentals. Boston Wesley.

Meier, Reto. 2009. Professional Android Application Development. Indianapolis :

Wiley Publishing, Inc.

Mulyadi.2010. Membuat Aplikasi untuk ANDROID. Yogyakarta : Multimedia

Center Publishing.

Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak:pendekatan praktisi (buku satu),

Andi, Yogyakarta. 2002.

(16)

1

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi begitu pesat

menjadikan komputer kebutuhan masyarakat pada umumnya. sehingga menuntut

hadirnya suatu sistem yang user friendly (mudah pengoperasiannya) dan mampu

menangani berbagai jenis rancangan aplikasi seperti software dan hardware serta

mendukung multitasking dan multiuser.

Sementara kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah

mengubah cara hidup masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Peranan dan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di segala sektor

kehidupan tanpa sadar telah membawa dunia kegerbang globalisasi tanpa batas dan

tidak mengenal jarak. Siapapun dapat berkomunikasi dan mengakases segala

informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan dimanapun keberadaannya. Hal ini yang

mendorong dunia bisnis dan usaha maupun aktivitas suatu perusahaan pun mulai

dengan akses tanpa batas.

Dikarenakan kemajuan teknologi tersebut, menuntut suatu perusahaan untuk

menggunakan sistem informasi yang handal, serta dapat memberikan informasi yang

di perlukan untuk pengambilan keputusan yang dapat menentukan maju dan

(17)

dalam suatu perusahaan, diharapkan akan semakin membantu proses kinerja

karyawan menjadi lebih kreatif dan kompetitif. Dalam konteks suatu perusahaan,

akhir-akhir ini telah banyak diperkenalkan sistem informasi berbasis teknologi untuk

mendukung kelangsungan pekerjaan menjadi lebih praktis, salah satu contohnya

adalah sistem informasi berbasis android. Android adalah sistem operasi yang

berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar (smartphone) dan

komputer tablet.

Demikian pula dengan Institut Teknologi Bandung yang merupakan salah satu

perguruan tinggi negeri terbesar di Bandung yang tak lepas dari perkembangan

teknologi yang semakin berkembang pesat ini. ITB memiliki banyak satuan kerja

diantaranya satuan akademik, satuan kekayaan dan dana, dan satuan usaha komersil

yang dikelola oleh Direktorat Logistik ITB. Direktorat Logistik ITB merupakan salah

satu bagian yang bertugas menangani pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan

oleh satuan kerja tersebut. Adapun barang yang disebutkan diatas seperti bahan baku,

barang jadi/peralatan dan barang setengah jadi. Namun ada suatu permasalahan yang

terjadi didalam proses pengadaan barang dan jasa yang ada di Direktorat Logistik

ITB yaitu dimana proses penerimaan dan pendistribusian barang yang datang ke

logistik baik dari internal atau external masih dikelola dan ditangani secara manual,

sehingga proses penerimaan dan pendistribusian barang terbilang lambat yang

berdampak sering terjadinya penumpukan barang di gudang. Serta dengan tidak

(18)

tidak bisa menyimpan banyak barang di dalam gudang tersebut. Maka mau tidak mau

setelah melakukan proses penerimaan barang, bagian penerimaan Direktorat Logistik

ITB harus segera mendistribusikan barang tersebut ke Bagian Distribusi/Gudang

Direktorat Sarana dan Prasarana untuk meminimalisir terjadinya penumpukan barang

di gudang. Akan tetapi proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan segera

dikarenakan proses yang panjang dan belum adanya sistem yang memfasilitasi proses

tersebut dengan baik dan cepat.

Dan dikarenakan gudang terpisah dengan kantor Direktorat Logistik ITB

maka staff bagian penerimaan barang tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 5

sampai 10 menit untuk sampai ke gudang tersebut, jadi ketika staff bagian

penerimaan barang akan melakukan penerimaan barang maka staff bagian

penerimaan tersebut harus datang ke gudang terlebih dahulu untuk melakukan

pengecekan dan pendataan barang yang akan diterima. Sehingga proses tersebut

cukup memakan waktu yang lama dan bisa dikatakan tidak efektif dan efisien.

Berikut adalah contoh jenis barang pada Direktorat Logistik ITB.

Table 1.1 Contoh Jenis Barang Direktorat Logistik ITB

Jenis Barang Contoh Barang

Bahan Baku Kayu, Besi, Kertas, Tinta dan lain-lain

Barang setengah jadi Mesin, Hardware komputer, dan lain-lain

(19)

Dari permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul

“PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENERIMAAN BARANG BERBASIS

ANDROID PADA DIREKTORAT LOGISTIK ITB BANDUNG” agar aplikasi

ini dapat menjadi salah satu penyelesaian dalam mengatasi proses penerimaan barang

di Direktorat Logistik ITB.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun Identifikasi dan Rumusan Masalah diantaranya sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas terdapat berbagai permasalahan yang sedang

dihadapi oleh direktorat logistik ITB, yang berkaitan dengan pengelolaan data

penerimaan barang yang masih dikelola dengan sistem manual.

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Proses pengelolaan data penerimaan dan pendistribusian barang masih bersifat

manual.

2. Sering terjadi penumpukan barang di karnakan proses pendistribusian yang

lambat serta tidak mendukungnya gudang untuk menyimpan banyak barang

dikarenakan gudangnya yang kecil.

3. Dikarenakan letak gudang tepisah cukup jauh dengan kantor direktorat logistik

ITB sehingga proses penyesuaian data barang dan pengecekan barang memakan

(20)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis dapat merumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Penerimaan Barang yang berjalan saat ini di

Direktorat Logistik ITB.

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang untuk Direktorat

Logistik ITB.

3. Bagaimana implementasi dan evaluasi dari Sistem Informasi Penerimaan Barang

yang diusulkan pada Direktorat Logistik ITB.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Maksud

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membangun sistem informasi

yang user friendly (mudah digunakan) sehingga dapat menunjang dan mempermudah

proses kinerja pada direktorat logistik ITB khususnya di bagian penerimaan barang

direktorat logistik ITB.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui bagaimana Sistem Informasi penerimaan barang yang berjalan saat

(21)

2. Melakukan perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang untuk Direktorat

Logistik ITB.

3. Menghasilkan implementasi dan evaluasi perancangan perangkat lunak Sistem

Informasi untuk Direktorat Logistik ITB.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, yaitu :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi kepentingan universitas khususnya staff Bagian Penerimaan Direktorat

Logistik ITB Bandung, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang sistem informasi penerimaan dan pendistribusian barang dan serta dapat di

jadikan sarana untuk mempermudah pekerjaan dan menjadi masukan yang berguna

dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja pada Direktorat Logistik ITB.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan

khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi tentang aplikasi sistem informasi

penerimaan dan pendistribusian barang. Diharapkan temuan – temuan yang diperoleh

dapat menjadi bahan – bahan pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa

(22)

b. Bagi Peneliti

Kegunaan yang penulis dapatkan adalah memperoleh pengalaman baru

menambah wawasan dan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar mengatasi

dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di

Direktorat Logistik ITB. Selain itu pengimplementasian ilmu yang penulis dapatkan

pada perkuliahan. Ilmu yang penulis dapat pada perkuliahan ternyata berbanding

sama dengan kenyataan permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan.

c. Bagi Peneliti Lain

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang perancangan

dan pembuatan aplikasi sistem informasi pengadaan barang sekaligus sebagai

referensi dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah maka akan diberikan batasan

terhadap sistem yang akan dibahas, antara lain :

1. Sistem yang dibangun ini hanya menangani masalah penerimaan dan

pendistribusian barang.

2. Aplikasi ini hanya dapat digunakan di handphone berbasis android versi 2.2

keatas.

3. Software yang digunakan antara lain, Eclipse dan MySql.

(23)

Logistik ITB khususnya dibagian penerimaan barang.

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Direktorat Logistik ITB Bandung yang

beralamat Jalan Ganesha No.10 Bandung. Adapun jadwal penelitian disusun

menggunakan bar chart pada bulan Maret - Juli 2013 sebagai berikut.

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

N o

Nama Kegiatan

Tahun 2013

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Kebutuhan

a.Oberservasi

b.Wawancara

c. Pengumpulan data

d. Identifikasi kebutuhan sistem

2 Design

(24)

N o

Nama Kegiatan

Tahun 2013

Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4 Pengujian Program

a. Melakukan uji atau input dan output sistem yang telah dibangun serta melakukan verifikasi dan validasi terhadap sistem yang telah di bangun

b. Developing System Integrate Test

c. User Integrate Test

d. Production

5 Penerapan Program

Melakukan

(25)

10

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari

unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain, dan terpadu.

2.1.1 Pengertian Dasar Sistem

Definisi sistem dari pendapat beberapa pakar antara lain :

Menurut Tata Sutabri (2007: 2) sistem merupakan suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur-unsur komponen atau variabel yang terorganisir, saling

berintegrasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Menurut Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti

kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan

antara satu dengan lainnya.

Dari definisi sistem menurut beberapa para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling

berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2 Elemen Sistem

Suatu sistem, dapat terbentuk dari berbagai macam elemen,

(26)

a. Masukan (input)

Masukan atau input adalah Sekumpulan data yang akan kita olah menjadi

sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

b. Keluaran (Output)

Keluaran atau output adalah informasi-informasi yang dapat dengan

mudah di peroleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

c. Proses

Proses adalah suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada

untuk menghasilkan suatu informasi .

d. Mekanisme Pengendalian

Mekanisme Pengendalian adalah pengawasan jalannya seluruh kegiatan

operasional sistem mulai dari input, proses sampai keluarannya untuk

menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

e. Umpan Balik

Umpan balik adalah Masukan atau Pendapat yang diberikan oleh

masyarakat mengenai sistem informasi yang kita buat sehingga kita dapat

memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang kita

buat tersebut.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

mempunyai komponen - komponen (components), batas (boundary), lingkungan

luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(27)

Berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu

kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen- lemen sistem

dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu

sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan

supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu

sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat

disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu

sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

b. Batas sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai

suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)

(28)

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun

diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat

bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian

harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang

merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan

menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan

melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan

masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem

(29)

mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan

mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain

menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah

transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang

dibutuhkan oleh menejemen.

g. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).

Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan

ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan

yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandangan,

diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

(30)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem

yang melibatkan manusia dengan mesin.

3. Sistem deterministik (deterministic system) dan sistem probabilistik

(probabilistic system).

Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku

yang dapat diprediksi sedangkan sistem yang bersifat probalistik adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung probalistik.

4. Sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system).

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang

tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar lainnya.

2.2 Pengertian Aplikasi

Ada banyak pengertian mengenai aplikasi menurut beberapa ahli yaitu:

1) Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk

melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).

2) Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software

yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan

tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya

(31)

pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi

dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki

kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan

tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi

satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja

dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada

aplikasi lembar kerja yang terpisah.

2.2.1 Klasifikasi Aplikasi

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

a) Perangkat lunak perusahaan (enterprise)

b) Perangkat lunak infrastruktur perusahaan

c) Perangkat lunak informasi kerja

d) Perangkat lunak media dan hiburan

e) Perangkat lunak pendidikan

f) Perangkat lunak pengembangan media

g) Perangkat lunak rekayasa produk

Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan

secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.

2.3 Pengertian Sistem Aplikasi

Sistem Aplikasi adalah seperangkat bagian – bagian yang saling

berhubungan yang penerapannya berasal dari rancangan sistem untuk mengolah

data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu

(32)

2.4 Pengertian Penerimaan Barang

Pengertian penerimaan barang menurut Ir. Kristanto Harianto dalam

bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan Database, yaitu:

Penerimaan merupakan suatu kegiatan usaha dalam penyelenggaraan,

pengurusan, dan pengaturan kiriman dalam tempat penyimpanan atau di gudang

sampai tiba waktunya untuk disalurkan.

Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di

gudang. Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang kelihatan mudah,

namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan

akan mengganggu produktifitas.

Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :

1. Bukti pesanan barang dari gudang (untuk memastikan pesanan barang

dalam spesifikasi tepat).

2. Bukti tanda barang diterima (untuk penagihan).

3. Cek bukti pemesanan dengan fisik barang.

4. Cek expired date dan kondisi barang.

5. Memasukkan barang ke penyimpanan

2.5 Teknologi Smartphone

Smartphone (ponsel pintar) merupakan sebuah high-endmobile phone di

mana memiliki beberapa fungsi seperti personal digital assistant, alat telepon,

multimedia, dan aplikasi komputer mobile yang telah dikombinasikan menjadi

satu. Smartphone bisa menjalakan aplikasi yang memiliki kompleksitas yang lebih

(33)

memudahkan para user ketika ingin melakukan update software dan data plan

yang sudah disediakan untuk beberapa pengguna tertentu. Secara lebih luas ini

disebut sebagai ekosistem dari sistem development sebuah smartphone (M.

Wargo, John, 2010).

2.6 Sejarah Android

Android adalah sebuah platform pertama yang betul-betul terbuka dalam

pengembangannya dan komprehensif untuk perangkat mobile, semua perangkat

lunak yang ada difungsikan menjalankan sebuah device mobile tanpa memikirkan

kendala kepemilikan yang menghambat inovasi pada teknologi mobile (Meier,

2009). Dalam definisi lain, android merupakan subset perangkat lunak untuk

perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang

dirilis oleh Google.

Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools

dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android

dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Android dikembangkan

bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Quallcomm, T-Mobile, NVIDIA

yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat

sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (Mobile Device) (Mulyadi,

2010).

Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android.Inc yang pada saat itu

dimotori oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang

kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara

(34)

Handset Alliance yaitu sebuah konsorsium perangkat mobile terbuka, merilis

Google Android SDK, setelah mengumumkannya seminggu sebelumnya. Dan

sambutannya sangat luar biasa, hampir semua media berita tentang IT dan

Programming memberitakan tentang dirilisnya Android SDK (Software

Development Kit) ini.

Ini dikarenakan Ide dari platform Android ini sangat menarik untuk

developer dan programmerdiseluruh penjuru dunia. Disisi lain, produsen pembuat

handset ponsel juga segera berlomba-lomba membuat handset dengan platform

Android ini.

Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap

untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile. Yaitu :

Sistem Operasi, Middleware dan Aplikasi Utama untuk perangkat mobile. Sebagai

programmer atau developer bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat

aplikasi pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event

pada Home Screen pearangkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah kita bisa

membuat dan merubah Sistem Operasiya atau mengganti semua aplikasi default

dari Google (Mulyadi, 2010).

2.6.1 Fitur Android

Fitur-fitur yang tersedia pada platform Android saat ini diantara

lain :

1. Framework Aplikasi

(35)

2. Dalvik Virtual Machine

Android berjalan diatas Linux Kernel dan dioptimalkan untuk perangkat

mobile

3. Integrated Browser

Dikembangakan berdasarkan open source engine WebKit

4. Grafis

Dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang terkostumisasi,

grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0 (Opsional akselerasi

hardware)

5. SQLite

Media untuk penyimpanan data berupa database

6. Media Support

Mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR,

JPG, PNG, GIF)

7. GSM Telephony

8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi

9. Dukungan Perangkat Tambahan

Android dapat memanfaatkan kamera, layar sentuh, accelerometers,

magnetometers, GPS, akselerasi 2D (dengan perangkat orientasi, scaling,

konversi format pixel) dan akselerasi grafis 3D

10.Multi Touch

Kemampuan layaknya handset modern yang dapat menggunakan dua jari

(36)

11.Lingkungan Development

Android lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk

debugging, dan kinerja memori dan plugin untuk IDE

12.Market

Seperti kebanyakan handphone yang memiliki tempat penjualan aplikasi,

market pada android merupakan katalog aplikasi yang dapat diunduh dan

diinstal pada handphone melalui internet. (Mulyadi, 2010)

2.6.2 Arsitektur Android

1. Linux Kernel

Android bukan linux akan tetapi android dibangun diatas Linux

Kernel yatitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti

sistem service linux yang digunakan sperti keamanan, manajemen memori,

proses manajemen, network dan driver model. Seperti yang terlihat

digambar, linux kernel menyediakan Driver untuk Layar, Kamera,

Keypad, Wifi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess

Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga

bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware dan software stacknya.

2. Libraries

Android menyertakan library C/C++ yang digunakan oleh

berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan

kepada developer aplikasi melalui framework aplikasi android. Beberapa

(37)

a. System C Library

Variasi dari implementasi BSD. Berasal pelaksanaan sistem standar C

library (libc), sesuai untuk perangkatan embedded berbasis linux.

b. Media Libraries

Paket video berdasarkan Open CORE. Library ini mendukung

pemutaran rekaman dan populer ke banyak format audio dan video,

serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC,AMR, JPG dan

PNG.

c. Surface Manager

Mengelola akses ke subsistem layar, lapisan komposit 2D dan grafis

3D dari beberapa aplikasi.

d. Library Web Core

Mesin web modern yang powerfull yang baik untuk browser Android

dengan embedded web.

e. SGL

Untuk mesin grafis 2D

f. 3D Libraries

Library 3D berdasarkan openGL ES 1.0 API, Library baik untuk

digunakan pada perangkat keras dengan akselerasi 3D atau yang

disertakan, sangat optimal pada 3D software rasterizer.

g. Free Type

(38)

h. SQLite

Mesin database yang kuat dan ringan dan penghubung tersedia untuk

semua aplikasi.

2.6.3 Android Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian

besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core library bahasa

pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam

Android, dengan masing-masing instan dari mesing Dalvik Virtual Machine.

Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple Virtual Machine

secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik Executable

(.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM

berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh kompiler bahasa Java yang telah

ditransformasi ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah disertakan olehn

Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi, seperti threading dan

manajemen memori tingkat rendahanya.

1. Framework Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang

sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi

dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan

mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan inti (sesuai

dengan batasan kemampuan yang didefinisikan oleh framework).

(39)

pengguna. Semua aplikasi merupakan rangakaian set layanan dan sistem

termasuk :

a. Views

Komponen user interface yang dapat digunakan untuk membangun

aplikasi termasuk list, grids, kotak teks, tombol dan bahkan sebuah

embedded web.

b. Content Provider

Memungkinkan aplikasi untuk mengakses data (seperti dari daftar

kontak) atau membagi data tersebut.

c. Resources Manager

Menyediakan akses ke kode non sumber lokal seperti string, gambar,

dan tata letak file.

d. Notification Manager

Memungkinkan semua aplikasi menampilkan alert yang bisa

dikostumisasi di dalam status bar.

e. Activity Manager

Mengelola siklus hidup aplikasi dan menyediakan navigasi umum

backstack.

f. Aplikasi

Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi tersebut

ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer

(40)

istimewa adalah pada android semua aplikasi baik aplikasi inti (native)

maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan

menggunakan library API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang

dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam

mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah

itu merupakan aplikasi inti atau pihak ketiga. Dalam kata lain dengan

platform android ini, programmer atau developer secara penuh akan

bias mengkostumisasi perangkat androidnya. (Mulyadi, 2010)

2.6.4 Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode

Java yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file-file sumber yang

dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket aplikasi

android, sebuah file yang ditandai dengan akhiran .apk file inilah yang

didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstal pada handset android. File ini

diunduh oleh pengguna ke perangkat mobile mereka. Semua kode dijadikan satu

file .apk, dan kemudian kita sebut sebagai sebuah aplikasi.

Dalam banyak cara, masing-masing aplikasi android aktif dalam

lingkungannya sendiri :

1. Secara default semua aplikasi berjalan sendiri dalam proses Linux, android

memulai proses ketika salah satu dari kode aplikasi harus dijalankan, dan

menutup proses saat tidak lagi diperlukan dan sumber daya sistem tersedia

(41)

2. Setiap proses memiliki virtual machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi

yang dijalankan di isolasi dari semua kode aplikasi lain.

3. Secara default, setiap aplikasi diberikan sebuah user ID Linux yang unik.

Perizinan (Permissions) diatur agar aplikasi dari file tersebut terlihat hanya

untuk user yang memiliki izin untuk aplikasi itu sendiri.

Sangat memungkinkan mengatur dua aplikasi yang sama untuk berbagi

user ID dalam hal ini masing-masing mereka akan dapat melihat file mereka satu

sama lain. Untuk menjaga sumber daya sistem, aplikasi dengan ID yang sama

juga dapat diatur untuk menjalankan proses Linux yang sama dan berbagi Virtual

Machine yang sama.

2.6.5 Komponen Aplikasi

Salah satu fitur utama dari android adalah satu aplikasi dapat

menggunakan elemen dari aplikasi lain (yang disediakan berdasarkan izin aplikasi

itu). Sistem aplikasi bekerja ketika salah satu bagian aplikasi harus dijalankan

dengan menginisiasi objek Java pada bagian tersebut. Oleh karna itu, tidak seperti

kebanyakan aplikasi lainnya, pada sistem aplikasi android tidak ada satu entry

point bagi semua yang ada dalam aplikasi (Misalnya : tidak ada fungsi main() ).

Sebaliknya, mereka mempunya komponen penting dalam sistem yang dapat

diinisiasi dan dijalankan sesuai dengan kebutuhan. Ada empat jenis komponen,

yaitu :

1. Activity

Sebuah Activity normalnya akan menyajikan User Interface bagi

(42)

padanya. Misalnya, sebuah activity dapat memberikan daftar menu kepada

pengguna dan kemudian pengguna dapat memilih atau menampilkan foto.

Sebuah aplikasi pesan teks mungkin memiliki satu activity kedua untuk

menulis pesan pada kontak yang dipilih, dan activity lainnya untuk

memeriksa pesan-pesan lama atau mengubah pengaturan. Walaupun

mereka terlihat sebagai sebuah aplikasi, tetapi masing-masing activity

tersebut adalah mandiri. Masing-masing diimplementasikan sebagai

subkelas (subclass) dari kelas induk (base class) yang bernama Activity.

Aplikasi mungkin terdiri hanya dari satu activity, tetapi ada banyak

aplikasi yang terdiri hanya dari satu activity, tetapi ada banyak aplikasi

yang terdiri dari beberapa activity seperti aplikasi pengiriman pesan yang

sudah disebutkan diatas. Activity apa saja dan berapa banyak mereka, tentu

saja tergantung pada aplikasi dan desain. Biasanya, satu aplikasi akan di

pakai sebagai satu UI yang pertama diperlihatkan kepada pengguna saat

aplikasi diaktifkan. Untuk pindah dari activity ke activity yang lainnya kita

dapatmelakukan satu event misalnya mengklik tombol, memilih opsi

tertentu atau melalui trigger tertentu.

Setiap activity diberikan default window untuk sebagai sebuah UI.

Biasanya, window akan mengisi seluruh layar, tetapi mungkin lebih kecil

daripada layar dan berada di atas window lain. Sebuah activity juga dapat

menggunakan jendela tambahan. Misalnya, pop-up dialog yang meminta

tanggapan pengguna di tengah-tengah pengguna informasi penting ketika

(43)

Isi (content) visual dari window disediakan oleh hirarki view

objek yang berasal dari kelas induk view. Setiap view mengkontrol setiap

ruang didalam window (area persegi empat). Parent view berisi dan

mengatur child layout, daun view (yang berada dibagian bawah hirarki) di

tampilkan di area persegi empat, yang mengkontrol dan merespon

terhadap aksi pengguna pada area tersebut. Misalnya, view menampilkan

sebuah gambaran kecil dan menginisiasi sebuah aksi (action) ketika

pengguna menyentuh gambar tersebut. Android memiliki sejumlah viewm

siap pake (ready-made) yang dapat kita pakai tombol, text field, scrolls

bar, menu item, check boxes dan yang lainya. Hirarki view ditempaykan

dalam sebuah window activity oleh method activity.setContentView().

Content View adalah objek yang berada pada root hirarki.

2. Services

Services tidak memiliki visual interface (UI), namun berjalan di

latar belakang (secara background) untuk jangka waktu tak terbatas.

Misalnya, service mungkin mengambil data melalui jaringan atau

menghitung sesuatu dan memberikan hasilkan untuk activity yang

membutuhkannya. Setiap service meng-extends kelas induk service.

3. Broadcast Receiver

Broadcast receiver merupakan komponen yang tidak melakukan

apapun selain menerima dan bereaksi untuk menyiarkan notifikasi

(announcements). Banyak broadcast berasal dalam sistem kode –

(44)

gambar telah diambil oleh kamera, atau pengguna mengubah tampilan

bahasa. Aplikasi juga dapat menginisiasi broadcast. Misalnya,

memberikan informasi pada aplikasi lain bahwa ada data yang telah

didownload ke perangkat dan tersedia bagi mereka untuk digunakan.

4. Content Provider

Content Provider membuat set aplikasi data spesifikasi, tersedia

untuk aplikasi lain. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam sebuah

databases SQLite, atau cara lain yang bisa diterima. Content Provider

meng-extends kelas dasar Content Provider untuk menerapkan metode

standar yang memungkinkan aplikasi lain untuk mengambil dan

menyimpan data dari jenis yang dikontrolnya. Namun, aplikasi ini tidak

memanggil metode lansung. Sebaliknya mereka menggunakan Objek

Content Resolver dan memanggil metode tersebut. Content Resolver dapat

berkomunikasi dengan setiap content provider, yang bekerja sama dengan

provider untuk mengelola setiap komunikasi interprocess yang terlibat.

Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang

dibutuhkan oleh suatu Activity (Aplikasi), misalnya ketika kita

menggunakan suatu aplikasi berbasis peta (Map), dan navigasi, maka

disinilah content provider akan berperan. Setiap kali ada permintaan yang

harus di tangani oleh komponen tertentu, android akan memastikan bahwa

proses aplikasi dari komponen berjalan, memulainya jika diperlukan, dan

mengumumkan ketersediaan objek instant dari komponen, juga

(45)

5. Versi Sistem Operasi Android

1. Versi 1.0 dirilis 23 September 2008

2. Versi 1.1 dirilis 9 February 2009

3. Versi 1.5 (Cupcake)

4. Versi 1.6 (Donut)

5. Versi 2.0 / 2.1 (Eclair)

6. Versi 2.2 (Froyo)

7. Versi 2.3 (Gingerbread) yaitu versi yang digunakan saat membangun

aplikasi ini.

8. Versi 3.0 / 3.1 / 3.2 (Honeycomb)

9. Versi 4.0 (IceCreamSandwich)

10.Versi 4.1 / 4.2 (Jelly Bean)

2.7 Internet

Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan

beberapa jaringan local yang ada pada suatu daerah, kota, bahkan pada sebuah

negara. Dengan adanya internet kita dapat menghubungkan beberapa jaringan

local yang ada pada setiap tempat. Tidak hanya itu, juga dengan adanya internet

setiap orang dapat melakukan kegiatan apa saja, mulai dari sekedar mengirim

informasi secara internal, atau bahkan melakukan pembelanjaan pada took on-line

antar negara.

Internet memasuki daerah era baru dengan digunakan WWW atau yang

sering disebut World Wide Web (Jaringan Dunia Luas) yaitu sebuah bagian dari

(46)

orang atau organisasi yang mempunyai alamat di internet dapat berhubungan

dengan komputer lain dengan tidak memandang lokasi, jenis komputer, serta

system operasi yang digunakan, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat

menampilkan halaman virtual yang disebut dengan website. (Fathansyah, 2002)

2.7.1 World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) atau bisa disebut dengan Web merupakan salah

satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web di

distribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks,

gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halama-halaman

webyang lain.

Berkaitan dengan web, terdapat beberapa istilah penting seperti situs web

(web site), homepage, halaman web (web page), dan URL.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

2.8.1 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent).

Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

a. Multi-platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,

Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

b. Mulit-language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman

(47)

bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP,

dan lain sebagainya.

c. Multi-role : Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun

bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat

lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan

lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis

dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer

adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan

komponen yang dinamakan plug-in.

2.8.2 NetBeans IDE

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan

Java dari Sun Microsistems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi

Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai

macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X dan Solaris.

Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam

suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User

Interface (GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan

suatu debugger. Netbeans merupakan software development yang Open Source,

dengan kata lain software ini di bawah pengembangan bersama, bebas biaya.

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna

(48)

Sun Microsistems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni

2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans

IDE dan NetBeans Platform.

a. NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas

untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan

menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat

mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk

memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas

dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

b. NetBeans Platform sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang

dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi

desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang

dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam platform dan dapat juga

digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.

Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk

penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang

dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).

2.8.3 AMPPS

AMPPS adalah setumpuk Apache Web Server, MySQL, PHP, Perl, Python

dan Softaculous. Dengan AMPPS dapat membuat beberapa database MySQL dan

(49)

34

3.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di Direktorat Logistik ITB Bandung yang beralamat di

jalan Ganesha No 10 Bandung

3.1.1 Sejarah Singkat Direktorat Logistik ITB Bandung

Sejarah Direktorat Logistik dimulai dengan pendirian Unit Urusan Logistik

(U2L) ITB pada bulan Mei 2003 yang ditugaskan sebagai unit implementasi dalam

pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh unit akademik maupun unit

pendukung di ITB yang dengan menggunakan Dana Masyarakat (DM). U2L

beroperasi dengan berdasarkan pada suatu peraturan modifikasi pengadaan barang

pemerintah (Keppres). Pada saat yang bersamaan terdapat unit lain, Proyek

Pengembangan (PP) ITB, atau lebih dikenal dengan P2T, yang juga telah beroperasi

dalam pengadaan barang dan jasa khusus untuk dana APBN (DIP).

U2L ITB dan Proyek Pengembangan ITB, pada tanggal 3 September 2004,

bergabung menjadi Pusat Logistik (Puslog) ITB yang memiliki fungsi sebagai suatu

unit pengadaan terpusat di ITB (SK Rektor ITB No. 173/SK/K01/OT/2004). Namun

demikian, Puslog baru dapat memulai operasinya, sebagai sebuah unit, pada Januari

2005 untuk melakukan pengadan semua barang dan jasa dengan menggunakan dana

baik DM maupun APBN, dan beroperasi berdasarkan pada Keputusan Presiden

(50)

beroperasi selama satu tahun, Puslog pada bulan Januari 2006 berubah nama kembali

menjadi UPT Logistik (SK Rektor ITB No. 290/SK/K01/KP/2005).

UPT Logistik melayani lebih dari 65 unit kerja berdasarkan pada Rencana

Implementasi Triwulanan dari Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA). Karena

kapasitas yang dimiliki dalam mengelola proses pengadaan barang dan jasa, serta

mempertimbangkan efisiensi dan efektivitasnya, maka UPT Logistik memberikan

wewenang kepada unit kerja untuk melakukan pengadaan sendiri barang dan jasa yang

termasuk dalam kategori tertentu berdasarkan jenis dan nilai pengadaan. UPT Logistik

ITB mendukung unit kerja dalam beberapa kegiatan pengadaan seperti bantuan teknis

dalam pendefinisian kebutuhan, proses pemilihan supplier, implementasi pekerjaan,

monitoring dan pengawasan pekerjaan, penerimaan, dan distribusi barang dan jasa.

Fungsi UPT Logistik dalam pengadaan barang dan jasa memegang peran strategis

untuk memastikan semua kegiatan akademik dan operasional dapat berjalan dengan

lancar secara efektif dan efesien. Untuk itu, posisi UPT Logistik sangat penting dalam

mendukung tercapainya visi ITB, terutama sebagai institusi pendidikan yang baik

dalam operasionalnya.

Dengan keluarnya SK Rektor 147/SK/K01/OT/2010, maka UPT Logistik

berubah nama menjadi DIrektorat Logsitik yang memiliki fungsi yang tidak berubah,

namun memiliki peran tambahan strategis untuk melakukan perencanaan pengadaan

barang/jasa, monitoring dan evaluasi proses pengadaan (SK Rektor No.

(51)

Dilaksanakan Melalui Direktorat Logistik), dan pengelolaan persediaan di lingkungan

ITB yang lebih terintegrasi serta komprehensif.

3.1.2 Visi dan Misi Direktorat Logistik ITB Bandung

Visi dan misi Direktorat Logistik ITB Bandung adalah sebagai berikut:

3.1.2.1Visi

Direktorat Logistik ITB sebagai lembaga pelayanan proses logistik institusi

pendidikan tinggi yang profesional dan terpandang untuk mendukung visi ITB

sebagai universitas riset terpandang di Asia dan berperan aktif dalam mengembangkan

sistem logistik pendidikan tinggi secara nasional.

3.1.2.2Misi

1. Melaksanakan proses bisnis dalam sistem logistik ITB secara akuntabel,

professional, dengan tingkat pelayanan yang tinggi kepada seluruh unit kerja di

ITB.

2. Mendukung terciptanya atmosfir ITB yang bersih, tertib, harmonis, kondusif

(52)
[image:52.612.101.541.125.499.2]

3.1.3 Struktur Organisasi Direktorat Logistik UITB Bandung

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung

Sumber : Direktorat Logistik ITB Bandung

3.1.4 Job Deskription

1. Direktur

Bertanggung jawab atas proses verifikasi dokumen perencanaan yang

di ajukan oleh unit kerja, penyusunan dokumen perencanaan

(53)

pemeriksaan hasil kerja penyedia barang dan jasa, penyimpanan dan

distribusi barang, pengawasan dan penerimaan jasa serta pengajuan

permohonan pembayaran yang timbul atas kegiatan pengadaan barang

dan jasa, dimana seluruh proses tersebut harus dilakukan mengacu pada

ketentuan barang dan jasa yang berlaku.

2. Wakil Direktur

Membatu kinerja direktur logistik ITB khususnya dalam pengendalian

operasional Direktorat Logistik ITB guna tercapainya tujuan pengadaan

barang dan jasa di ITB.

3. Sekretariat

Mendukung terlaksanakan proses bisnis Direktorat Logistik ITB

dengan melaksanakan operasional kantor Direktorat Logistik ITB.

4. Koordinator Manajer Proyek

Membantu pejabat pembuat komitmen dalam proses pelaksanaan dan

pengendalian kontrak pengadaan barang dan jasa.

5. Unit Layanan Pengadaan

Menjalankan fungsi manajerial atas penugasan pejabat pengadaan serta

kelompok kerja unit layanan pengadaan serta bertanggung jawab atas

program kerja dan oprasional unit layanan pengadaan.

6. Sub Direktorat Kontrak dan Penerimaan

Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan kontrak pengadaan barang

(54)

dan jasa serta melakukan pemeriksaan serta penerimaan hasil

pengadaan barang dan jasa.

7. Sub Direktorat Perencanaan dan Monitoring Pengadaan

Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pengadaan barang dan jasa,

melakukan proses monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa

serta menangani jalinan hubungan eksternal yang dapat mendukung

tercapainya peningkatan kinerja.

8. Sub Direktorat Sistem Informasi, Pengembangan dan Keuangan

Bertanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Logistik

(SILOG) ITB, Layanan Pengadaan Elektronik (LPE) ITB, melakukan

fungsi pengembangan proses bisnis Direktorat Logistik ITB serta

melaksanakaan verifikasi dokumen permohonan pembayaran dan

mengajukannya melalui mekanisme yang berlaku.

9. Seksi Perencanaan Barang

Melakukan verifikasi atas pengajuan kebutuhan barang dari unit kerja

atau user serta menyusun dokumen perencanaan pengadaan barang.

10.Seksi Perencanaan Jasa

Melakukan verifikasi atas pengajuan kebutuhan jasa dari unit kerja

(55)

11.Seksi Monitoring, Evaluasi dan Hubungan Eksternal

Melakukan proses monitoring dan evaluasi atas oprasional yang

dijalankan oleh Direktorat Logistik serta menangani hubungan

eksternal antara Direktorat Logistik dengan pihak lain.

12.Seksi Kontrak dan Penerimaan Barang

Menyusun kontrak pengadaan barang, mengendalikan pelaksanaan

kontrak pengadaan barang serta melakukan pemerikasaan dan

penerimaan barang yang disediakan oleh penyedia barang.

13.Seksi Kontrak dan Penerimaan Jasa

Menyusun kontrak pengadaan jasa, mengendalikan pelaksanaan

kontrak pengadaan jasa serta melakukan pemerikasaan dan penerimaan

jasa yang disediakan oleh penyedia jasa.

14.Seksi LPE Pengembangan

Mengelola bidding room, menyediakan layanan pengadaan elektronik

bagi kalangan internal ITB maupun institusi lain dan dunia usaha dan

melaksanakan fungsi pengembangan Direktorat Logistik guna

mendukunng proses bisnis Direktorat Logistik ITB.

15.Seksi Sistem Informasi

Mengelola Sistem Informasi Logistik (SILOG) ITB, Direktorat

(56)

16.Seksi Keuangan

Melakukan verifikasi atas dokumen permohonan pembayaran yang

diajukan penyedian barang dan jasa serta menyampaikannya kepada

Direktorat Keuangan ITB untuk dilakukan proses pembayaranan.

17.Seksi Pengadaan / Kelompok Kerja

Melaksanakan proses pemilihan peyedia barang dan jasa.

18.Pejabat Pengadaan

Melaksanakan proses pemilihan penyedia barang dan jasa dengan

metode pengadaan dan penunjukan langsung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh

fakta-fakta dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa

data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian

deskriptif dan Action. Menurut Erlina (2008:20), penelitian deskriptif adalah

penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari

subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian

deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, dimana,

(57)

Metode Action atau tindakan merupakan penelitian dimana penulis berupaya

untuk memecahkan masalah dalam dunia nyata dengan mengkaji

pengalaman-pengalaman dalam memecahkan masalah tersebut.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang

bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan,

kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer penulis

melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian.

1. Pengamatan Langsung (Observasi)

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan

diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di Direktorat Logistik ITB

Bandung. Yang meliputi bagaimana proses penerimaan barang dan

pendistribusian barang yang berjalan di Direktorat Logistik ITB Bandung.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog

langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis yaitu kepada salah satu staff Direktorat Logistik ITB

(58)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data

primer. Jenis data primer merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh

pihak pertama. Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk

melengkapi dan menunjang data-data yang telah dipelajari dalam laporan. Data

sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas

dan fungsi dari sruktur organisasi (job deskription).

3.3 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yang

berorientasi objek dengan menggunakan metode pemodelan UML, yang mencakup

analisis dan desain yang disebut OOAD (Object Oriented Analysis and Design).

Object oriented analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat

atau keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan

objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object

oriented analysis adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang

(59)
[image:59.612.126.515.124.335.2]

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Gambar 3.2 Metode Waterfall

Sumber: Roger S. Pressman (2002:37)

Pada perkembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode

waterfall sebagai alternatif pengembangan sistem informasi dengan tujuan

mendapatkan kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik.

Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa

sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem

dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan

maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung
Gambar 3.2 Metode Waterfall
Tabel 4.1  Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Berjalan
Tabel 4.3 Skenario Use Case Data Pengumuman Yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan program Pemberdayaan Asisten Praktikum untuk Pelaksanaan Peer Assisted Learning (PAsPAL) telah dilakukan dan telah diteliti keefektifannya dalam praktikum Struktur dan

Validitas isi suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan (Suherman, 2001). Validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara

Lokasi penelitian difokuskan pada Provinsi Lampung terutama di sekitar wilayah Kabupaten Tanggamus sebab hujan lebat yang diprediksi menyebabkan banjir berada di wilayah

Pada gambar 11 terlihat model balok dengan jarak sengkang 100 mm yang telah dibebani sehingga terjadi tegangan sebesar 25,66 MPa terdapat retak yang parah pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas antara penyikatan gigi menggunakan sikat gigi berbulu halus (soft) dan sikat gigi berbulu sedang

satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fugsi operasi, fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi serta harus bertanggung jawab langsung kepada manajemen

Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/I sekeluarga pada malam pengajian dalam rangka Pernikahan Lukman Hakim Heni Suprapto. Yang akan kami selenggarakan Nanti Insya Allah

Bagi Penyedia Barang dan Jasa yang berkeberatan atas hasil pengumuman ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan melalui website LPSE www.lpse.KKP.go.id