Bahwa yang bertandatangan dibawah
ini,
penulis dan pihak bersedia :"Bahwa hasil penelitian dapat di-online-kan sesuai dengan kepentingan riset dan pendidikan".
perusahaan tempat penelitian, l
peraturan yang berlaku, untuk
Bandung, 25 Juli20l3
Ricky Hidayattulloh
NIM 10509275
.:o
o,
a.n. Direktur Logistik ITB it Sisfo & Keuangan
OPEG. 107 000 004
-Mengetahui,
Saya yms berrdda lan8e dibawan ini :
NIM
: RICKY
HIDAYATIULLOH
: PERANCANCAN SISTEM APLIKASI PENERIMAAN
BARANG
BERBASIS
ANDROID
PADA DIREKTORAT LOCISTIK ITB BANDUNC.Mayatdkd
ddgd
sebenadya banwapenulis
UsulanPqelilie
ini bddaarkanhail
poelilim,
pemiknm dmp€mapd
sli
dei
pmulis sendiri,baik Dntuk naskan
kpor
naupunkesi.td
Prcslari,g
tdg terdlun
sebagaib€id
ddi
Usuld ?enelitid
ini- tika
iddapat kalya ormg lain, p€nulisal
mddhtr(d
smbersem jeld.
Dnikie
pmyatoe
ini
sald
buaiddgd
sssggllhnya
dan apablladikmudim bdi
le.dapatp€nyiopdgo
dmtetidatbdde
dalm
p€myalae ini,naka saya bmedia menqina sanlsi akad€nikbdpa
pocabutd
gelarydg
telaldipeoleh
kdaa
karyE tulisi.i dd
sd*si
lainsui
denern nomay
gbslala
B
dung,25luli2013
Yse
h4nbMi
r€ovate,
RICK'Y
HIDAYATTULLOH
BERBASIS AN'DROID PADA
DIRf,KTORAT
LOCISTIK ITB
BANDI]NG
RIC(Y
f,IDAYATTTJLITOtrNIM. 1.03(D.275
Iellh
dictujui
drr {tiuhhtr
di Brrdungcb.gri
SkriFlir.d.
&nqqrt :Data Pribadi
Nama : Ricky Hidayattulloh
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 10 September 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Cijambe Kosar No.164, Bandung
No Telp/Hp : 08987963553
Pendidikan Formal
1996 – 2003 : SD Cijambe I
2003 – 2006 : SMP Negeri 17 Bandung
2006 – 2009 : SMA Negeri 10 Bandung
BARANG BERBASIS ANDROID PADA DIREKTORAT
LOGISTIK ITB BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
RICKY HIDAYATTULLOH
1.05.09.275
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
iii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah memberikan kehidupan dan akal
pikiran yang tak ternilai bandinganya, sholawat serta salam bagi Nabi Muhammad
SAW beserta sahabat-sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI
PENERIMAAN BARANG BERBASIS ANDROID PADA DIREKTORAT
LOGISTIK ITB BANDUNG” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam
memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung.
Selama penyusunan laporan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa
material maupun spiritual.
1. Allah SWT, yang selalu memberikan kesehatan lahir bathin, ridho dan
kasih sayang-Nya serta ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof.Dr.Ir. H.Denny Kurniadie,M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan
iv
5. Herwan Suwandi, SPd.,M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga
kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan
tepat waktu dan hasil yang optimal.
6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal
kebaikan.
7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang serta
doa kepada penulis.
8. seluruh staff Direktorat Logistik ITB, Ibu Rani dan Bapak Adit
terimakasih atas bantuan dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis.
9. Irsan Faudy, terima kasih untuk semua doa, dukungan, dan bantuan yang
telah diberikan.
10. Untuk semua sahabat Eltri, Adit, Kunadi, Marchel dan seluruh warga SI-7.
Terima kasih banyak atas segala doa yang kalian berikan.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang sangat
berharga bagi penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
v
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, 23 Juni 2013
vi
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ………. xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah... 4
1.2.2 Rumusan Masalah... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ... 5
1.3.1 Maksud... 5
1.3.2 Tujuan... 5
vii
1.5 Batasan Masalah... 7
1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ...…………... 10
2.1.1 Pengertian Dasar Sistem... 10
2.1.2 Elemen Sistem... 10
2.1.3 Karakteristik Sistem... 11
2.1.4 Klasifikasi Sistem... 14
2.2 Pengertian Aplikasi ... 15
2.2.1 Klasifikasi Aplikasi... 16
2.3 Pengertian Sistem Aplikasi... 16
2.4 Pengertian Penerimaan Barang... 17
2.5 Teknologi Smartphone ... 17
2.6 Sejarah Android ... 18
2.6.1 Fitur Android... 19
viii
2.6.5 Komponen Aplikasi... 26
2.7 Internet ... 30
2.7.1 World Wide Web (WWW) ... 31
2.8 Perangkat Lunak Pendukung ... 31
2.8.1 Eclipse ... 31
2.8.2 NetBeans IDE ... 32
2.8.3 AMPPS ... 33
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 34
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 34
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 36
3.1.2.1 Visi... 36
3.1.2.2 Misi... 36
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………... 37
3.1.4 Job Deskription ……… 38
ix
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 42
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 43
3.3 Metode Pendekatan Sistem ... 43
3.4 Metode Pengembangan Sistem... 44
3.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 46
3.6 Pengujian Software………. 50
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 51
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan... 51
4.1.1.1 Use Case Diagram Yang Berjalan... 51
4.1.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Berjalan... 52
4.1.1.3 Definisi Use Case Yang Berjalan... 53
4.1.1.4 Skenario Use Case Diagram Yang Berjalan... 54
4.1.1.5 Activity Diagram Yang Berjalan... 59
4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... 64
x
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan... 66
4.2.3.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 67
4.2.3.2 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan... 67
4.2.3.3 Definisi Use Case Yang Diusulkan ... 68
4.2.3.4 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 69
4.2.3.5 Activity Diagram Yang Diusulkan ... 78
4.2.3.6 Sequence Diagram... 83
4.2.3.7 Class Diagram... 85
4.2.3.8 Component Diagram ………... 86
4.2.3.9 Deployment Diagram... 88
4.2.4 Perancangan Antar Muka... 89
4.2.4.1 Struktur Menu... 89
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 90
5.1.1 Batasan Implementasi (Optional) ... 90
xi
5.1.5 Penggunaan Program ... 102
5.2 Pengujian ... 103
5.2.1 Rencana Pengujian ...……….. 103
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ...……….. 104
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 106
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 107
6.2 Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
109
Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Dhanta, Rizky. 2009. Kamus Istilah Komputer Grafis dan Internet. Indah,
Surabaya.
Erlina, 2008. Metodologi Peneltian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi kedua, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.
Fathansyah. 2002. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.
HM, Jogianto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta.
Indrajit, Richardus Eko. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kristanto, Harianto.Ir.1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakata :
Andi Offset.
M. Wargo, John. 2010. BlackBerry Development Fundamentals. Boston Wesley.
Meier, Reto. 2009. Professional Android Application Development. Indianapolis :
Wiley Publishing, Inc.
Mulyadi.2010. Membuat Aplikasi untuk ANDROID. Yogyakarta : Multimedia
Center Publishing.
Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak:pendekatan praktisi (buku satu),
Andi, Yogyakarta. 2002.
1
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi begitu pesat
menjadikan komputer kebutuhan masyarakat pada umumnya. sehingga menuntut
hadirnya suatu sistem yang user friendly (mudah pengoperasiannya) dan mampu
menangani berbagai jenis rancangan aplikasi seperti software dan hardware serta
mendukung multitasking dan multiuser.
Sementara kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah
mengubah cara hidup masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Peranan dan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di segala sektor
kehidupan tanpa sadar telah membawa dunia kegerbang globalisasi tanpa batas dan
tidak mengenal jarak. Siapapun dapat berkomunikasi dan mengakases segala
informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan dimanapun keberadaannya. Hal ini yang
mendorong dunia bisnis dan usaha maupun aktivitas suatu perusahaan pun mulai
dengan akses tanpa batas.
Dikarenakan kemajuan teknologi tersebut, menuntut suatu perusahaan untuk
menggunakan sistem informasi yang handal, serta dapat memberikan informasi yang
di perlukan untuk pengambilan keputusan yang dapat menentukan maju dan
dalam suatu perusahaan, diharapkan akan semakin membantu proses kinerja
karyawan menjadi lebih kreatif dan kompetitif. Dalam konteks suatu perusahaan,
akhir-akhir ini telah banyak diperkenalkan sistem informasi berbasis teknologi untuk
mendukung kelangsungan pekerjaan menjadi lebih praktis, salah satu contohnya
adalah sistem informasi berbasis android. Android adalah sistem operasi yang
berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar (smartphone) dan
komputer tablet.
Demikian pula dengan Institut Teknologi Bandung yang merupakan salah satu
perguruan tinggi negeri terbesar di Bandung yang tak lepas dari perkembangan
teknologi yang semakin berkembang pesat ini. ITB memiliki banyak satuan kerja
diantaranya satuan akademik, satuan kekayaan dan dana, dan satuan usaha komersil
yang dikelola oleh Direktorat Logistik ITB. Direktorat Logistik ITB merupakan salah
satu bagian yang bertugas menangani pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh satuan kerja tersebut. Adapun barang yang disebutkan diatas seperti bahan baku,
barang jadi/peralatan dan barang setengah jadi. Namun ada suatu permasalahan yang
terjadi didalam proses pengadaan barang dan jasa yang ada di Direktorat Logistik
ITB yaitu dimana proses penerimaan dan pendistribusian barang yang datang ke
logistik baik dari internal atau external masih dikelola dan ditangani secara manual,
sehingga proses penerimaan dan pendistribusian barang terbilang lambat yang
berdampak sering terjadinya penumpukan barang di gudang. Serta dengan tidak
tidak bisa menyimpan banyak barang di dalam gudang tersebut. Maka mau tidak mau
setelah melakukan proses penerimaan barang, bagian penerimaan Direktorat Logistik
ITB harus segera mendistribusikan barang tersebut ke Bagian Distribusi/Gudang
Direktorat Sarana dan Prasarana untuk meminimalisir terjadinya penumpukan barang
di gudang. Akan tetapi proses tersebut tidak dapat dilakukan dengan segera
dikarenakan proses yang panjang dan belum adanya sistem yang memfasilitasi proses
tersebut dengan baik dan cepat.
Dan dikarenakan gudang terpisah dengan kantor Direktorat Logistik ITB
maka staff bagian penerimaan barang tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 5
sampai 10 menit untuk sampai ke gudang tersebut, jadi ketika staff bagian
penerimaan barang akan melakukan penerimaan barang maka staff bagian
penerimaan tersebut harus datang ke gudang terlebih dahulu untuk melakukan
pengecekan dan pendataan barang yang akan diterima. Sehingga proses tersebut
cukup memakan waktu yang lama dan bisa dikatakan tidak efektif dan efisien.
Berikut adalah contoh jenis barang pada Direktorat Logistik ITB.
Table 1.1 Contoh Jenis Barang Direktorat Logistik ITB
Jenis Barang Contoh Barang
Bahan Baku Kayu, Besi, Kertas, Tinta dan lain-lain
Barang setengah jadi Mesin, Hardware komputer, dan lain-lain
Dari permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul
“PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PENERIMAAN BARANG BERBASIS
ANDROID PADA DIREKTORAT LOGISTIK ITB BANDUNG” agar aplikasi
ini dapat menjadi salah satu penyelesaian dalam mengatasi proses penerimaan barang
di Direktorat Logistik ITB.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Adapun Identifikasi dan Rumusan Masalah diantaranya sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas terdapat berbagai permasalahan yang sedang
dihadapi oleh direktorat logistik ITB, yang berkaitan dengan pengelolaan data
penerimaan barang yang masih dikelola dengan sistem manual.
Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Proses pengelolaan data penerimaan dan pendistribusian barang masih bersifat
manual.
2. Sering terjadi penumpukan barang di karnakan proses pendistribusian yang
lambat serta tidak mendukungnya gudang untuk menyimpan banyak barang
dikarenakan gudangnya yang kecil.
3. Dikarenakan letak gudang tepisah cukup jauh dengan kantor direktorat logistik
ITB sehingga proses penyesuaian data barang dan pengecekan barang memakan
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis dapat merumuskan
masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Penerimaan Barang yang berjalan saat ini di
Direktorat Logistik ITB.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang untuk Direktorat
Logistik ITB.
3. Bagaimana implementasi dan evaluasi dari Sistem Informasi Penerimaan Barang
yang diusulkan pada Direktorat Logistik ITB.
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk membangun sistem informasi
yang user friendly (mudah digunakan) sehingga dapat menunjang dan mempermudah
proses kinerja pada direktorat logistik ITB khususnya di bagian penerimaan barang
direktorat logistik ITB.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui bagaimana Sistem Informasi penerimaan barang yang berjalan saat
2. Melakukan perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang untuk Direktorat
Logistik ITB.
3. Menghasilkan implementasi dan evaluasi perancangan perangkat lunak Sistem
Informasi untuk Direktorat Logistik ITB.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, yaitu :
1.4.1 Kegunaan Praktis
Bagi kepentingan universitas khususnya staff Bagian Penerimaan Direktorat
Logistik ITB Bandung, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang sistem informasi penerimaan dan pendistribusian barang dan serta dapat di
jadikan sarana untuk mempermudah pekerjaan dan menjadi masukan yang berguna
dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja pada Direktorat Logistik ITB.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan
khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi tentang aplikasi sistem informasi
penerimaan dan pendistribusian barang. Diharapkan temuan – temuan yang diperoleh
dapat menjadi bahan – bahan pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa
b. Bagi Peneliti
Kegunaan yang penulis dapatkan adalah memperoleh pengalaman baru
menambah wawasan dan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar mengatasi
dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di
Direktorat Logistik ITB. Selain itu pengimplementasian ilmu yang penulis dapatkan
pada perkuliahan. Ilmu yang penulis dapat pada perkuliahan ternyata berbanding
sama dengan kenyataan permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan.
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian tentang perancangan
dan pembuatan aplikasi sistem informasi pengadaan barang sekaligus sebagai
referensi dalam penulisan.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah maka akan diberikan batasan
terhadap sistem yang akan dibahas, antara lain :
1. Sistem yang dibangun ini hanya menangani masalah penerimaan dan
pendistribusian barang.
2. Aplikasi ini hanya dapat digunakan di handphone berbasis android versi 2.2
keatas.
3. Software yang digunakan antara lain, Eclipse dan MySql.
Logistik ITB khususnya dibagian penerimaan barang.
1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian skripsi ini dilaksanakan di Direktorat Logistik ITB Bandung yang
beralamat Jalan Ganesha No.10 Bandung. Adapun jadwal penelitian disusun
menggunakan bar chart pada bulan Maret - Juli 2013 sebagai berikut.
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
N o
Nama Kegiatan
Tahun 2013
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Analisis Kebutuhan
a.Oberservasi
b.Wawancara
c. Pengumpulan data
d. Identifikasi kebutuhan sistem
2 Design
N o
Nama Kegiatan
Tahun 2013
Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
4 Pengujian Program
a. Melakukan uji atau input dan output sistem yang telah dibangun serta melakukan verifikasi dan validasi terhadap sistem yang telah di bangun
b. Developing System Integrate Test
c. User Integrate Test
d. Production
5 Penerapan Program
Melakukan
10
2.1 Konsep Dasar Sistem
Pada dasarnya sistem adalah sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2.1.1 Pengertian Dasar Sistem
Definisi sistem dari pendapat beberapa pakar antara lain :
Menurut Tata Sutabri (2007: 2) sistem merupakan suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur-unsur komponen atau variabel yang terorganisir, saling
berintegrasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Menurut Indrajit (2001: 2) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti
kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan
antara satu dengan lainnya.
Dari definisi sistem menurut beberapa para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2 Elemen Sistem
Suatu sistem, dapat terbentuk dari berbagai macam elemen,
a. Masukan (input)
Masukan atau input adalah Sekumpulan data yang akan kita olah menjadi
sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.
b. Keluaran (Output)
Keluaran atau output adalah informasi-informasi yang dapat dengan
mudah di peroleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
c. Proses
Proses adalah suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada
untuk menghasilkan suatu informasi .
d. Mekanisme Pengendalian
Mekanisme Pengendalian adalah pengawasan jalannya seluruh kegiatan
operasional sistem mulai dari input, proses sampai keluarannya untuk
menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
e. Umpan Balik
Umpan balik adalah Masukan atau Pendapat yang diberikan oleh
masyarakat mengenai sistem informasi yang kita buat sehingga kita dapat
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang kita
buat tersebut.
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen - komponen (components), batas (boundary), lingkungan
luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
Berikut adalah penjelasan dari karakteristik sistem :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen- lemen sistem
dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan
supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu
sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu
sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.
b. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan
melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah
transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang
dibutuhkan oleh menejemen.
g. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Jika sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.1.4 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandangan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat oleh manusia sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem
yang melibatkan manusia dengan mesin.
3. Sistem deterministik (deterministic system) dan sistem probabilistik
(probabilistic system).
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi sedangkan sistem yang bersifat probalistik adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung probalistik.
4. Sistem terbuka (open system) dan sistem tertutup (closed system).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya sedangkan sistem tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar lainnya.
2.2 Pengertian Aplikasi
Ada banyak pengertian mengenai aplikasi menurut beberapa ahli yaitu:
1) Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk
melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).
2) Menurut Dhanta (2009:32), aplikasi (application) adalah software
yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan
tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang
disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya
pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi
dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki
kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan
tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi
satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja
dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada
aplikasi lembar kerja yang terpisah.
2.2.1 Klasifikasi Aplikasi
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
a) Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
b) Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
c) Perangkat lunak informasi kerja
d) Perangkat lunak media dan hiburan
e) Perangkat lunak pendidikan
f) Perangkat lunak pengembangan media
g) Perangkat lunak rekayasa produk
Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan
secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.
2.3 Pengertian Sistem Aplikasi
Sistem Aplikasi adalah seperangkat bagian – bagian yang saling
berhubungan yang penerapannya berasal dari rancangan sistem untuk mengolah
data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu
2.4 Pengertian Penerimaan Barang
Pengertian penerimaan barang menurut Ir. Kristanto Harianto dalam
bukunya yang berjudul Konsep dan Perancangan Database, yaitu:
Penerimaan merupakan suatu kegiatan usaha dalam penyelenggaraan,
pengurusan, dan pengaturan kiriman dalam tempat penyimpanan atau di gudang
sampai tiba waktunya untuk disalurkan.
Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang yang bergerak di
gudang. Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang kelihatan mudah,
namun bila hal ini tidak memiliki sistem yang mengatur, maka bisa dipastikan
akan mengganggu produktifitas.
Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :
1. Bukti pesanan barang dari gudang (untuk memastikan pesanan barang
dalam spesifikasi tepat).
2. Bukti tanda barang diterima (untuk penagihan).
3. Cek bukti pemesanan dengan fisik barang.
4. Cek expired date dan kondisi barang.
5. Memasukkan barang ke penyimpanan
2.5 Teknologi Smartphone
Smartphone (ponsel pintar) merupakan sebuah high-endmobile phone di
mana memiliki beberapa fungsi seperti personal digital assistant, alat telepon,
multimedia, dan aplikasi komputer mobile yang telah dikombinasikan menjadi
satu. Smartphone bisa menjalakan aplikasi yang memiliki kompleksitas yang lebih
memudahkan para user ketika ingin melakukan update software dan data plan
yang sudah disediakan untuk beberapa pengguna tertentu. Secara lebih luas ini
disebut sebagai ekosistem dari sistem development sebuah smartphone (M.
Wargo, John, 2010).
2.6 Sejarah Android
Android adalah sebuah platform pertama yang betul-betul terbuka dalam
pengembangannya dan komprehensif untuk perangkat mobile, semua perangkat
lunak yang ada difungsikan menjalankan sebuah device mobile tanpa memikirkan
kendala kepemilikan yang menghambat inovasi pada teknologi mobile (Meier,
2009). Dalam definisi lain, android merupakan subset perangkat lunak untuk
perangkat mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti yang
dirilis oleh Google.
Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools
dan API yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android
dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Android dikembangkan
bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Quallcomm, T-Mobile, NVIDIA
yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan tujuan membuat
sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (Mobile Device) (Mulyadi,
2010).
Pada tahun 2005 Google mengakuisisi Android.Inc yang pada saat itu
dimotori oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Yang
kemudian pada tahun itu juga memulai membangun platform Android secara
Handset Alliance yaitu sebuah konsorsium perangkat mobile terbuka, merilis
Google Android SDK, setelah mengumumkannya seminggu sebelumnya. Dan
sambutannya sangat luar biasa, hampir semua media berita tentang IT dan
Programming memberitakan tentang dirilisnya Android SDK (Software
Development Kit) ini.
Ini dikarenakan Ide dari platform Android ini sangat menarik untuk
developer dan programmerdiseluruh penjuru dunia. Disisi lain, produsen pembuat
handset ponsel juga segera berlomba-lomba membuat handset dengan platform
Android ini.
Google bersama dengan OHA merilis paket software SDK yang lengkap
untuk mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile. Yaitu :
Sistem Operasi, Middleware dan Aplikasi Utama untuk perangkat mobile. Sebagai
programmer atau developer bisa melakukan segalanya, mulai dari membuat
aplikasi pengiriman SMS hanya dengan dua baris kode, hingga mengganti event
pada Home Screen pearangkat Android. Selain itu, bahkan dengan mudah kita bisa
membuat dan merubah Sistem Operasiya atau mengganti semua aplikasi default
dari Google (Mulyadi, 2010).
2.6.1 Fitur Android
Fitur-fitur yang tersedia pada platform Android saat ini diantara
lain :
1. Framework Aplikasi
2. Dalvik Virtual Machine
Android berjalan diatas Linux Kernel dan dioptimalkan untuk perangkat
mobile
3. Integrated Browser
Dikembangakan berdasarkan open source engine WebKit
4. Grafis
Dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang terkostumisasi,
grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0 (Opsional akselerasi
hardware)
5. SQLite
Media untuk penyimpanan data berupa database
6. Media Support
Mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR,
JPG, PNG, GIF)
7. GSM Telephony
8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi
9. Dukungan Perangkat Tambahan
Android dapat memanfaatkan kamera, layar sentuh, accelerometers,
magnetometers, GPS, akselerasi 2D (dengan perangkat orientasi, scaling,
konversi format pixel) dan akselerasi grafis 3D
10.Multi Touch
Kemampuan layaknya handset modern yang dapat menggunakan dua jari
11.Lingkungan Development
Android lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk
debugging, dan kinerja memori dan plugin untuk IDE
12.Market
Seperti kebanyakan handphone yang memiliki tempat penjualan aplikasi,
market pada android merupakan katalog aplikasi yang dapat diunduh dan
diinstal pada handphone melalui internet. (Mulyadi, 2010)
2.6.2 Arsitektur Android
1. Linux Kernel
Android bukan linux akan tetapi android dibangun diatas Linux
Kernel yatitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti
sistem service linux yang digunakan sperti keamanan, manajemen memori,
proses manajemen, network dan driver model. Seperti yang terlihat
digambar, linux kernel menyediakan Driver untuk Layar, Kamera,
Keypad, Wifi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess
Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga
bertindak sebagai lapisan abstrak antara hardware dan software stacknya.
2. Libraries
Android menyertakan library C/C++ yang digunakan oleh
berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan
kepada developer aplikasi melalui framework aplikasi android. Beberapa
a. System C Library
Variasi dari implementasi BSD. Berasal pelaksanaan sistem standar C
library (libc), sesuai untuk perangkatan embedded berbasis linux.
b. Media Libraries
Paket video berdasarkan Open CORE. Library ini mendukung
pemutaran rekaman dan populer ke banyak format audio dan video,
serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC,AMR, JPG dan
PNG.
c. Surface Manager
Mengelola akses ke subsistem layar, lapisan komposit 2D dan grafis
3D dari beberapa aplikasi.
d. Library Web Core
Mesin web modern yang powerfull yang baik untuk browser Android
dengan embedded web.
e. SGL
Untuk mesin grafis 2D
f. 3D Libraries
Library 3D berdasarkan openGL ES 1.0 API, Library baik untuk
digunakan pada perangkat keras dengan akselerasi 3D atau yang
disertakan, sangat optimal pada 3D software rasterizer.
g. Free Type
h. SQLite
Mesin database yang kuat dan ringan dan penghubung tersedia untuk
semua aplikasi.
2.6.3 Android Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian
besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core library bahasa
pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam
Android, dengan masing-masing instan dari mesing Dalvik Virtual Machine.
Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple Virtual Machine
secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik Executable
(.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM
berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh kompiler bahasa Java yang telah
ditransformasi ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah disertakan olehn
Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi, seperti threading dan
manajemen memori tingkat rendahanya.
1. Framework Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang
sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi
dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan
mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan inti (sesuai
dengan batasan kemampuan yang didefinisikan oleh framework).
pengguna. Semua aplikasi merupakan rangakaian set layanan dan sistem
termasuk :
a. Views
Komponen user interface yang dapat digunakan untuk membangun
aplikasi termasuk list, grids, kotak teks, tombol dan bahkan sebuah
embedded web.
b. Content Provider
Memungkinkan aplikasi untuk mengakses data (seperti dari daftar
kontak) atau membagi data tersebut.
c. Resources Manager
Menyediakan akses ke kode non sumber lokal seperti string, gambar,
dan tata letak file.
d. Notification Manager
Memungkinkan semua aplikasi menampilkan alert yang bisa
dikostumisasi di dalam status bar.
e. Activity Manager
Mengelola siklus hidup aplikasi dan menyediakan navigasi umum
backstack.
f. Aplikasi
Android telah menyertakan aplikasi inti seperti email client, SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi tersebut
ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer
istimewa adalah pada android semua aplikasi baik aplikasi inti (native)
maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan
menggunakan library API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang
dibuat untuk android akan memiliki akses yang setara dalam
mengakses seluruh kemampuan handset, tanpa membedakan apakah
itu merupakan aplikasi inti atau pihak ketiga. Dalam kata lain dengan
platform android ini, programmer atau developer secara penuh akan
bias mengkostumisasi perangkat androidnya. (Mulyadi, 2010)
2.6.4 Aplikasi Android
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode
Java yang terkompilasi bersama-sama dengan data dan file-file sumber yang
dibutuhkan oleh aplikasi yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket aplikasi
android, sebuah file yang ditandai dengan akhiran .apk file inilah yang
didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstal pada handset android. File ini
diunduh oleh pengguna ke perangkat mobile mereka. Semua kode dijadikan satu
file .apk, dan kemudian kita sebut sebagai sebuah aplikasi.
Dalam banyak cara, masing-masing aplikasi android aktif dalam
lingkungannya sendiri :
1. Secara default semua aplikasi berjalan sendiri dalam proses Linux, android
memulai proses ketika salah satu dari kode aplikasi harus dijalankan, dan
menutup proses saat tidak lagi diperlukan dan sumber daya sistem tersedia
2. Setiap proses memiliki virtual machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi
yang dijalankan di isolasi dari semua kode aplikasi lain.
3. Secara default, setiap aplikasi diberikan sebuah user ID Linux yang unik.
Perizinan (Permissions) diatur agar aplikasi dari file tersebut terlihat hanya
untuk user yang memiliki izin untuk aplikasi itu sendiri.
Sangat memungkinkan mengatur dua aplikasi yang sama untuk berbagi
user ID dalam hal ini masing-masing mereka akan dapat melihat file mereka satu
sama lain. Untuk menjaga sumber daya sistem, aplikasi dengan ID yang sama
juga dapat diatur untuk menjalankan proses Linux yang sama dan berbagi Virtual
Machine yang sama.
2.6.5 Komponen Aplikasi
Salah satu fitur utama dari android adalah satu aplikasi dapat
menggunakan elemen dari aplikasi lain (yang disediakan berdasarkan izin aplikasi
itu). Sistem aplikasi bekerja ketika salah satu bagian aplikasi harus dijalankan
dengan menginisiasi objek Java pada bagian tersebut. Oleh karna itu, tidak seperti
kebanyakan aplikasi lainnya, pada sistem aplikasi android tidak ada satu entry
point bagi semua yang ada dalam aplikasi (Misalnya : tidak ada fungsi main() ).
Sebaliknya, mereka mempunya komponen penting dalam sistem yang dapat
diinisiasi dan dijalankan sesuai dengan kebutuhan. Ada empat jenis komponen,
yaitu :
1. Activity
Sebuah Activity normalnya akan menyajikan User Interface bagi
padanya. Misalnya, sebuah activity dapat memberikan daftar menu kepada
pengguna dan kemudian pengguna dapat memilih atau menampilkan foto.
Sebuah aplikasi pesan teks mungkin memiliki satu activity kedua untuk
menulis pesan pada kontak yang dipilih, dan activity lainnya untuk
memeriksa pesan-pesan lama atau mengubah pengaturan. Walaupun
mereka terlihat sebagai sebuah aplikasi, tetapi masing-masing activity
tersebut adalah mandiri. Masing-masing diimplementasikan sebagai
subkelas (subclass) dari kelas induk (base class) yang bernama Activity.
Aplikasi mungkin terdiri hanya dari satu activity, tetapi ada banyak
aplikasi yang terdiri hanya dari satu activity, tetapi ada banyak aplikasi
yang terdiri dari beberapa activity seperti aplikasi pengiriman pesan yang
sudah disebutkan diatas. Activity apa saja dan berapa banyak mereka, tentu
saja tergantung pada aplikasi dan desain. Biasanya, satu aplikasi akan di
pakai sebagai satu UI yang pertama diperlihatkan kepada pengguna saat
aplikasi diaktifkan. Untuk pindah dari activity ke activity yang lainnya kita
dapatmelakukan satu event misalnya mengklik tombol, memilih opsi
tertentu atau melalui trigger tertentu.
Setiap activity diberikan default window untuk sebagai sebuah UI.
Biasanya, window akan mengisi seluruh layar, tetapi mungkin lebih kecil
daripada layar dan berada di atas window lain. Sebuah activity juga dapat
menggunakan jendela tambahan. Misalnya, pop-up dialog yang meminta
tanggapan pengguna di tengah-tengah pengguna informasi penting ketika
Isi (content) visual dari window disediakan oleh hirarki view –
objek yang berasal dari kelas induk view. Setiap view mengkontrol setiap
ruang didalam window (area persegi empat). Parent view berisi dan
mengatur child layout, daun view (yang berada dibagian bawah hirarki) di
tampilkan di area persegi empat, yang mengkontrol dan merespon
terhadap aksi pengguna pada area tersebut. Misalnya, view menampilkan
sebuah gambaran kecil dan menginisiasi sebuah aksi (action) ketika
pengguna menyentuh gambar tersebut. Android memiliki sejumlah viewm
siap pake (ready-made) yang dapat kita pakai tombol, text field, scrolls
bar, menu item, check boxes dan yang lainya. Hirarki view ditempaykan
dalam sebuah window activity oleh method activity.setContentView().
Content View adalah objek yang berada pada root hirarki.
2. Services
Services tidak memiliki visual interface (UI), namun berjalan di
latar belakang (secara background) untuk jangka waktu tak terbatas.
Misalnya, service mungkin mengambil data melalui jaringan atau
menghitung sesuatu dan memberikan hasilkan untuk activity yang
membutuhkannya. Setiap service meng-extends kelas induk service.
3. Broadcast Receiver
Broadcast receiver merupakan komponen yang tidak melakukan
apapun selain menerima dan bereaksi untuk menyiarkan notifikasi
(announcements). Banyak broadcast berasal dalam sistem kode –
gambar telah diambil oleh kamera, atau pengguna mengubah tampilan
bahasa. Aplikasi juga dapat menginisiasi broadcast. Misalnya,
memberikan informasi pada aplikasi lain bahwa ada data yang telah
didownload ke perangkat dan tersedia bagi mereka untuk digunakan.
4. Content Provider
Content Provider membuat set aplikasi data spesifikasi, tersedia
untuk aplikasi lain. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam sebuah
databases SQLite, atau cara lain yang bisa diterima. Content Provider
meng-extends kelas dasar Content Provider untuk menerapkan metode
standar yang memungkinkan aplikasi lain untuk mengambil dan
menyimpan data dari jenis yang dikontrolnya. Namun, aplikasi ini tidak
memanggil metode lansung. Sebaliknya mereka menggunakan Objek
Content Resolver dan memanggil metode tersebut. Content Resolver dapat
berkomunikasi dengan setiap content provider, yang bekerja sama dengan
provider untuk mengelola setiap komunikasi interprocess yang terlibat.
Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang
dibutuhkan oleh suatu Activity (Aplikasi), misalnya ketika kita
menggunakan suatu aplikasi berbasis peta (Map), dan navigasi, maka
disinilah content provider akan berperan. Setiap kali ada permintaan yang
harus di tangani oleh komponen tertentu, android akan memastikan bahwa
proses aplikasi dari komponen berjalan, memulainya jika diperlukan, dan
mengumumkan ketersediaan objek instant dari komponen, juga
5. Versi Sistem Operasi Android
1. Versi 1.0 dirilis 23 September 2008
2. Versi 1.1 dirilis 9 February 2009
3. Versi 1.5 (Cupcake)
4. Versi 1.6 (Donut)
5. Versi 2.0 / 2.1 (Eclair)
6. Versi 2.2 (Froyo)
7. Versi 2.3 (Gingerbread) yaitu versi yang digunakan saat membangun
aplikasi ini.
8. Versi 3.0 / 3.1 / 3.2 (Honeycomb)
9. Versi 4.0 (IceCreamSandwich)
10.Versi 4.1 / 4.2 (Jelly Bean)
2.7 Internet
Internet adalah sebuah solusi jaringan yang dapat menghubungkan
beberapa jaringan local yang ada pada suatu daerah, kota, bahkan pada sebuah
negara. Dengan adanya internet kita dapat menghubungkan beberapa jaringan
local yang ada pada setiap tempat. Tidak hanya itu, juga dengan adanya internet
setiap orang dapat melakukan kegiatan apa saja, mulai dari sekedar mengirim
informasi secara internal, atau bahkan melakukan pembelanjaan pada took on-line
antar negara.
Internet memasuki daerah era baru dengan digunakan WWW atau yang
sering disebut World Wide Web (Jaringan Dunia Luas) yaitu sebuah bagian dari
orang atau organisasi yang mempunyai alamat di internet dapat berhubungan
dengan komputer lain dengan tidak memandang lokasi, jenis komputer, serta
system operasi yang digunakan, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat
menampilkan halaman virtual yang disebut dengan website. (Fathansyah, 2002)
2.7.1 World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW) atau bisa disebut dengan Web merupakan salah
satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web di
distribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks,
gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halama-halaman
webyang lain.
Berkaitan dengan web, terdapat beberapa istilah penting seperti situs web
(web site), homepage, halaman web (web page), dan URL.
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
2.8.1 Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform-independent).
Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:
a. Multi-platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,
Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
b. Mulit-language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman
bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP,
dan lain sebagainya.
c. Multi-role : Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun
bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan
lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis
dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman
perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer
adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan
komponen yang dinamakan plug-in.
2.8.2 NetBeans IDE
NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan
Java dari Sun Microsistems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi
Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai
macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X dan Solaris.
Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam
suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User
Interface (GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan
suatu debugger. Netbeans merupakan software development yang Open Source,
dengan kata lain software ini di bawah pengembangan bersama, bebas biaya.
NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna
Sun Microsistems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni
2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans
IDE dan NetBeans Platform.
a. NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas
untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan
menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java namun dapat
mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk
memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas
dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.
b. NetBeans Platform sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang
dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat aplikasi
desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang
dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam platform dan dapat juga
digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.
Kedua produk adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk
penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang
dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL).
2.8.3 AMPPS
AMPPS adalah setumpuk Apache Web Server, MySQL, PHP, Perl, Python
dan Softaculous. Dengan AMPPS dapat membuat beberapa database MySQL dan
34
3.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di Direktorat Logistik ITB Bandung yang beralamat di
jalan Ganesha No 10 Bandung
3.1.1 Sejarah Singkat Direktorat Logistik ITB Bandung
Sejarah Direktorat Logistik dimulai dengan pendirian Unit Urusan Logistik
(U2L) ITB pada bulan Mei 2003 yang ditugaskan sebagai unit implementasi dalam
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh unit akademik maupun unit
pendukung di ITB yang dengan menggunakan Dana Masyarakat (DM). U2L
beroperasi dengan berdasarkan pada suatu peraturan modifikasi pengadaan barang
pemerintah (Keppres). Pada saat yang bersamaan terdapat unit lain, Proyek
Pengembangan (PP) ITB, atau lebih dikenal dengan P2T, yang juga telah beroperasi
dalam pengadaan barang dan jasa khusus untuk dana APBN (DIP).
U2L ITB dan Proyek Pengembangan ITB, pada tanggal 3 September 2004,
bergabung menjadi Pusat Logistik (Puslog) ITB yang memiliki fungsi sebagai suatu
unit pengadaan terpusat di ITB (SK Rektor ITB No. 173/SK/K01/OT/2004). Namun
demikian, Puslog baru dapat memulai operasinya, sebagai sebuah unit, pada Januari
2005 untuk melakukan pengadan semua barang dan jasa dengan menggunakan dana
baik DM maupun APBN, dan beroperasi berdasarkan pada Keputusan Presiden
beroperasi selama satu tahun, Puslog pada bulan Januari 2006 berubah nama kembali
menjadi UPT Logistik (SK Rektor ITB No. 290/SK/K01/KP/2005).
UPT Logistik melayani lebih dari 65 unit kerja berdasarkan pada Rencana
Implementasi Triwulanan dari Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA). Karena
kapasitas yang dimiliki dalam mengelola proses pengadaan barang dan jasa, serta
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitasnya, maka UPT Logistik memberikan
wewenang kepada unit kerja untuk melakukan pengadaan sendiri barang dan jasa yang
termasuk dalam kategori tertentu berdasarkan jenis dan nilai pengadaan. UPT Logistik
ITB mendukung unit kerja dalam beberapa kegiatan pengadaan seperti bantuan teknis
dalam pendefinisian kebutuhan, proses pemilihan supplier, implementasi pekerjaan,
monitoring dan pengawasan pekerjaan, penerimaan, dan distribusi barang dan jasa.
Fungsi UPT Logistik dalam pengadaan barang dan jasa memegang peran strategis
untuk memastikan semua kegiatan akademik dan operasional dapat berjalan dengan
lancar secara efektif dan efesien. Untuk itu, posisi UPT Logistik sangat penting dalam
mendukung tercapainya visi ITB, terutama sebagai institusi pendidikan yang baik
dalam operasionalnya.
Dengan keluarnya SK Rektor 147/SK/K01/OT/2010, maka UPT Logistik
berubah nama menjadi DIrektorat Logsitik yang memiliki fungsi yang tidak berubah,
namun memiliki peran tambahan strategis untuk melakukan perencanaan pengadaan
barang/jasa, monitoring dan evaluasi proses pengadaan (SK Rektor No.
Dilaksanakan Melalui Direktorat Logistik), dan pengelolaan persediaan di lingkungan
ITB yang lebih terintegrasi serta komprehensif.
3.1.2 Visi dan Misi Direktorat Logistik ITB Bandung
Visi dan misi Direktorat Logistik ITB Bandung adalah sebagai berikut:
3.1.2.1Visi
Direktorat Logistik ITB sebagai lembaga pelayanan proses logistik institusi
pendidikan tinggi yang profesional dan terpandang untuk mendukung visi ITB
sebagai universitas riset terpandang di Asia dan berperan aktif dalam mengembangkan
sistem logistik pendidikan tinggi secara nasional.
3.1.2.2Misi
1. Melaksanakan proses bisnis dalam sistem logistik ITB secara akuntabel,
professional, dengan tingkat pelayanan yang tinggi kepada seluruh unit kerja di
ITB.
2. Mendukung terciptanya atmosfir ITB yang bersih, tertib, harmonis, kondusif
3.1.3 Struktur Organisasi Direktorat Logistik UITB Bandung
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung
Sumber : Direktorat Logistik ITB Bandung
3.1.4 Job Deskription
1. Direktur
Bertanggung jawab atas proses verifikasi dokumen perencanaan yang
di ajukan oleh unit kerja, penyusunan dokumen perencanaan
pemeriksaan hasil kerja penyedia barang dan jasa, penyimpanan dan
distribusi barang, pengawasan dan penerimaan jasa serta pengajuan
permohonan pembayaran yang timbul atas kegiatan pengadaan barang
dan jasa, dimana seluruh proses tersebut harus dilakukan mengacu pada
ketentuan barang dan jasa yang berlaku.
2. Wakil Direktur
Membatu kinerja direktur logistik ITB khususnya dalam pengendalian
operasional Direktorat Logistik ITB guna tercapainya tujuan pengadaan
barang dan jasa di ITB.
3. Sekretariat
Mendukung terlaksanakan proses bisnis Direktorat Logistik ITB
dengan melaksanakan operasional kantor Direktorat Logistik ITB.
4. Koordinator Manajer Proyek
Membantu pejabat pembuat komitmen dalam proses pelaksanaan dan
pengendalian kontrak pengadaan barang dan jasa.
5. Unit Layanan Pengadaan
Menjalankan fungsi manajerial atas penugasan pejabat pengadaan serta
kelompok kerja unit layanan pengadaan serta bertanggung jawab atas
program kerja dan oprasional unit layanan pengadaan.
6. Sub Direktorat Kontrak dan Penerimaan
Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan kontrak pengadaan barang
dan jasa serta melakukan pemeriksaan serta penerimaan hasil
pengadaan barang dan jasa.
7. Sub Direktorat Perencanaan dan Monitoring Pengadaan
Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pengadaan barang dan jasa,
melakukan proses monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa
serta menangani jalinan hubungan eksternal yang dapat mendukung
tercapainya peningkatan kinerja.
8. Sub Direktorat Sistem Informasi, Pengembangan dan Keuangan
Bertanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Logistik
(SILOG) ITB, Layanan Pengadaan Elektronik (LPE) ITB, melakukan
fungsi pengembangan proses bisnis Direktorat Logistik ITB serta
melaksanakaan verifikasi dokumen permohonan pembayaran dan
mengajukannya melalui mekanisme yang berlaku.
9. Seksi Perencanaan Barang
Melakukan verifikasi atas pengajuan kebutuhan barang dari unit kerja
atau user serta menyusun dokumen perencanaan pengadaan barang.
10.Seksi Perencanaan Jasa
Melakukan verifikasi atas pengajuan kebutuhan jasa dari unit kerja
11.Seksi Monitoring, Evaluasi dan Hubungan Eksternal
Melakukan proses monitoring dan evaluasi atas oprasional yang
dijalankan oleh Direktorat Logistik serta menangani hubungan
eksternal antara Direktorat Logistik dengan pihak lain.
12.Seksi Kontrak dan Penerimaan Barang
Menyusun kontrak pengadaan barang, mengendalikan pelaksanaan
kontrak pengadaan barang serta melakukan pemerikasaan dan
penerimaan barang yang disediakan oleh penyedia barang.
13.Seksi Kontrak dan Penerimaan Jasa
Menyusun kontrak pengadaan jasa, mengendalikan pelaksanaan
kontrak pengadaan jasa serta melakukan pemerikasaan dan penerimaan
jasa yang disediakan oleh penyedia jasa.
14.Seksi LPE Pengembangan
Mengelola bidding room, menyediakan layanan pengadaan elektronik
bagi kalangan internal ITB maupun institusi lain dan dunia usaha dan
melaksanakan fungsi pengembangan Direktorat Logistik guna
mendukunng proses bisnis Direktorat Logistik ITB.
15.Seksi Sistem Informasi
Mengelola Sistem Informasi Logistik (SILOG) ITB, Direktorat
16.Seksi Keuangan
Melakukan verifikasi atas dokumen permohonan pembayaran yang
diajukan penyedian barang dan jasa serta menyampaikannya kepada
Direktorat Keuangan ITB untuk dilakukan proses pembayaranan.
17.Seksi Pengadaan / Kelompok Kerja
Melaksanakan proses pemilihan peyedia barang dan jasa.
18.Pejabat Pengadaan
Melaksanakan proses pemilihan penyedia barang dan jasa dengan
metode pengadaan dan penunjukan langsung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
fakta-fakta dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa
data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan.
3.2.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian
deskriptif dan Action. Menurut Erlina (2008:20), penelitian deskriptif adalah
penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari
subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Penelitian
deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, dimana,
Metode Action atau tindakan merupakan penelitian dimana penulis berupaya
untuk memecahkan masalah dalam dunia nyata dengan mengkaji
pengalaman-pengalaman dalam memecahkan masalah tersebut.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang
bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.
3.2.2.1Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan,
kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer penulis
melakukan wawancara dan observasi di tempat penelitian.
1. Pengamatan Langsung (Observasi)
Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan
diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di Direktorat Logistik ITB
Bandung. Yang meliputi bagaimana proses penerimaan barang dan
pendistribusian barang yang berjalan di Direktorat Logistik ITB Bandung.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog
langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh penulis yaitu kepada salah satu staff Direktorat Logistik ITB
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data
primer. Jenis data primer merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh
pihak pertama. Pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk
melengkapi dan menunjang data-data yang telah dipelajari dalam laporan. Data
sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas
dan fungsi dari sruktur organisasi (job deskription).
3.3 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yang
berorientasi objek dengan menggunakan metode pemodelan UML, yang mencakup
analisis dan desain yang disebut OOAD (Object Oriented Analysis and Design).
Object oriented analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat
atau keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan
objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object
oriented analysis adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Gambar 3.2 Metode Waterfall
Sumber: Roger S. Pressman (2002:37)
Pada perkembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode
waterfall sebagai alternatif pengembangan sistem informasi dengan tujuan
mendapatkan kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik.
Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa
sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem
dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan
maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara