• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PEMBANGUNAN MASJID AL-OSMANI MEDAN LABUHAN DAN GAYA ARSITEKTURNYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJARAH PEMBANGUNAN MASJID AL-OSMANI MEDAN LABUHAN DAN GAYA ARSITEKTURNYA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH PEMBANGUNAN MASJID AL-OSMANI

MEDAN LABUHAN DAN GAYA ARSITEKTURNYA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

RAHMAD AFANDI NIM : 308321057

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Sujud syukur dan alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tidak lupa penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya keluar dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna baik isi, teknik penulisan, maupun ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahauan kemampuan dan pengalaman. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapakan saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak berupa moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

 Kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom MPd selaku Rektor Unimed, beserta jajaran stafnya.

 Kepada Bapak Dr. Restu. M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya .

 Terima kasih ucapan kepada Dosen Pembimbing Skripsi Drs. Ponirin M.Si yang telah memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

 Buat Pak Phil Ichwan Azhari M.S yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama peneliti mengikuti perkuliahan.

 Ucapan terima kasih sebesar-besarnyaa kepada seluruh dosen Jurusan pendidikan Sejarah yang telah membagi ilmu dan pengalamannya kepada Penulis.

(6)

 Salam Jas Merah untuk rekan-rekan seperjuangan Ekstensi 2008 yang juga sama-sama dengan penulis dalam mengikuti perkuliahan Jurusan pendidikan Sejarah.

 Dan ucapan terima kasih banyak buat Pak Ahmad Fahruni beserta seluruh anggota BKM Masjid Al-Osmani Medan Labuhan yang telah memberikan waktunya dan informasi kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besar yang telah membimbing Penulis, dan juga untuk semua orang yang pernah membantu Penulis dalam mencapai cita-cita.

Medan, 15 Juni 2015

(7)

i ABSTRAK

RAHMAD AFANDI. NIM. 308321057. Sejarah Pembangunan Masjid Al-Osmani Medan Labuhan dan Gaya Arsitekturnya. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdiri dan berkembangnya Masjid Al-Osmani Medan Labuhan. Mengetahui simbol dan makna yang ada pada arsitektur Masjid Al-Osmani Medan Labuhan di Kota Medan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan sumber-sumber sejarah ( heuristik ), baik itu sumber primer maupun sekunder. Sedang untuk menghimpun data yang dibutuhkan dalam penelitian Masjid ini, maka teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara dan penelaahan buku-buku ( literatur ) yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Dari hasil penelitian dapatlah diketahui bahwa pendirian Masjid Al-Osmani Medan Labuhan ini berada di Depan Istana Sultan ke 7, biaya awal pembangunan dibantu oleh masyarakat sekitar dan juga dana yang didapat dari bantuan rakyat sultan. Pada tahun 1870-1872 Masjid mengalamai peromabakan besar-besaran dengan mengganti bahan menjadi permanen dan diserahkan pembangunan Masjid ini kepada Arsitek asal Jerman yang juga sebagai pemilik perusahaan kontraktor pembangunan yang berkantor di Medan dan Bukit Tinggi.

(8)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ... 5

1. Perpaduan Arsitektur ... 5

2. Makna Simbol ... 8

3. Melayu, China, India, Timur – Tengah dan Spanyol ... 12

4. Masjid Al – Osmani ... 16

5. Gambar Umum medan Labuhan ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 21

Peta Medan Labuhan ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Heuristik ... 25

B. Sumber Data ... 25

(9)

v

D. Tehnik Analisis Data ... 26

BAB VI. PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

1. Latar Belakang berdiri Dan Berkembangnya Masjid Al – Osmani di Medan Labuhan ... 28

1.a. Sejarah singkat berdirinya Masjid Al – Osmani ... 28

1.b. Perkembangan Masjid Lama Gang Bengkok ... 30

2. Simbol dan Makna yang ada pada arsitektur Masjid Al – Osmani ... 34

3. Perpaduan Budaya Arsitektur Melayu, China, India, Timur – Tengah dan Spanyol pada Masjid Al – Osmani Medan labuhan ………... 64

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA... 70

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masjid Raya Al Osmani ini terletak di kawasan Jalan Yos Sudarso KM

17.5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, didirikan

oleh Sultan Deli VII Osman Perkasa Alam, bukan hanya merupakan bangunan

yang berfungsi sebagai tempat ibadah saja. Tetapi pada dasarnya Masjid Raya

Al- Osmani merupakan perpaduan kebudayaan antara etnis Cina, Timur Tengah,

India, Spanyol dan etnis lokal yang ada di kota Medan yaitu etnis Melayu.

Masjid ini dinamakan Al Osmani karena didirikan oleh Sultan Deli VII

Osman Perkasa Alam di tahun 1854 dengan menggunakan bahan kayu pilihan.

Kemudian pada 1870 hingga1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu

dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osmani, yakni Sultan Mahmud

Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.

Hingga kini, selain digunakan sebagai tempat beribadah, masjid itu juga

dipakai sebagai tempat peringatan dan perayaan hari besar keagamaan dan tempat

pemberangkatan menuju pemondokan jamaah haji yang berasal dari Medan utara.

Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku

Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V),

Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam,

(11)

2

Ketika pertama kali dibangun pada tahun, ukuran Masjid Al-Osmani

hanya 16 x 16 meter dengan material utama dari kayu. Pada tahun 1870, Sultan

Deli VIII Mahmud Al Rasyid melakukan pemugaran besar-besaran terhadap

bangunan masjid yang diarsiteki arsitek asal Jerman, GD Langereis. Selain

dibangun secara permanen, ukurannya juga diperluas menjadi 26 x 26 meter.

Renovasi itu selesai tahun 1872.

Mesjid yang telah di renovasi ini ternyata didasarkan pada kombinasi

arsitektur empat Negara itu misalnya pada pintu masjid berornamen China, ukiran

bangunan bernuansa India, dan arsitektur bernuansa Eropa, dan

ornamen-ornamennya bernuansa Timur - Tengah. Rancangannya unik, bergaya India

dengan kubah tembaga bersegi delapan. Kubah yang terbuat dari tembaga

tersebut beratnya mencapai 2,5 ton.

Masjid Al-Osmani didominasi warna kuning, dengan warna kuning

keemasan yang merupakan warna kebanggaan Suku Melayu, warna tersebut

diartikan atau menunjukkan kemegahan dan kemuliaan. Kemudian dipadu dengan

warna hijau yang filosofnya menunjukkan keislaman.

Dari uraian diatas dapat dilihat Perpaduan Budaya Arsitektur , China,

Timur Tengah, India dan Spanyol pada Masjid Al Osmani di kecamatan Medan

Labuhan. Dimana bangunan Masjd ini mampu memberikan warna lain tentang

kebudayaan di Medan yang multi etnis. Bukan hanya itu saja Masjid Al Osmani

juga menunjukan simbol keberagaman antar umat di kota Medan.

Adapun alasan peneliti memilih judul “Sejarah Pembangunan Masjid Al

– Osmani dan Gaya Arsitekturnya” karena peneliti merasa bahwa perlu kiranya

(12)

Al-3

Osmani yang merupakan salah satu aset peninggalan sejarah dan cagar budaya

yang dilindungi pemerintah Kota Medan. Selain itu peneliti menganggap

perkembangan Masjid Al – Osmani juga turut mempengaruhi perkembangan

budaya di Kota medan pada saat ini sehingga patut untuk dikaji.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Latar belakang berdirinya Masjid Al Osmani

2. Peranan masjid Al Osmani dalam perkembangan budaya di Medan

Labuhan.

3. Sejarah perkembangan Masjid Al Osmani di Medan Labuhan

4. Perpaduan budaya arsitektur Melayu, China, India, Timur-Tengah dan

Spanyol di Medan labuhan.

5. Simbol dan makna arsitektur Melayu, China, India, Timur-Tengah dan

Spanyol di Medan Labuhan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitin ini, peneliti membatasi permasalahan pada perpaduan

Budaya Arsitektur Melayu, China, Timur-Tengah, India dan Spanyol pada Masjid

Al Osmani di medan Labuhan.

D. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Bagaimana latar belakang berdiri dan berkembangnya Masjjd Al Osmani

(13)

4

2. Bagaimana bentuk-bentuk arsitektur yang ada di masjid Al-Osmani di

Medan Labuhan.

3. Bagaimana latar belakang terbentuknya berbagai arsitektur di mesjid.

4. Bagaimana arti makna dari berbagai arsitektur Masjid Al Osmani di

Medan Labuhan.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui latar belakang berdiri dan berkembangnya Masjid Al

Osmani.

2. Untuk mengetahui sejarah dan makna yang ada pada arsitektur pada

Masjid Al Osmani.

3. Untuk mengetahui perpaduan budaya arsitektur Melayu, China, Timur

Tengah, India dan Spanyol pada Masjid Al Osmani di Medan Labuhan.

F. Manfaat penelitian

Dengan tercapainya hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan mampu

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan kepada peneliti dan pembaca tentang Perpaduan

budaya asritektur Melayu, China, Timur-Tengah, India dan Spanyol pada

Masjid Al Osmani di Medan Labuhan.

2. Memberi wawasan kepada peneliti tentang penulisan sebuah karya ilmiah.

3. Sebagai penambah perbendaharaan perpustakaan Universitas Negeri

(14)

67

Bab V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Masjid Al-Osman yang juga dikenal oleh sebagian besar masyarakat Kota

Medan dengan sebutan Masjid Labuhan merupakan bukti kejayaan Islam di tanah

Deli. Masjid yang terletak sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Medan ini

merupakan salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Melayu Deli pada abad ke -19

Masehi. Terletak di Jalan Kelurahan Yos Sudarso, Kelurahan Pekan Labuhan,

Kecamatan Medan Labuhan.

Masjid tertua di Kota Medan ini dibangun pada tahun 1854 oleh Raja Deli

ke tujuh, yakni Sultan Osman Perkasa Alam dengan menggunakan bahan kayu

pilihan. Kemudian pada tahun 1870-1872 Masjid yang terbuat dari bahan kayu

itu dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud

Perkasa Alam yang menjadi Raja Deli kedelapan. Di tahun 1870-1872, Sultan

Dei VIII Sultan Mahmud Perkasa Alam merenovasi bangunan Masjid. Dengan

mempercayakan arsitek asal Jerman, GD Langeirs, seluruh bangunan Masjid pun

dirombak ukuran diperluas menjadi 26X26 meter, bahan-bahan material yang

didatang kan dari Eropa ( Belanda ) .

Simbol dan makna pada Arsitektur Masjid Al-Osmani terdapat pada wujud

arsitektur Masjid, berupa atap atau kubah gaya India, seperti bunga teratai yang

menunjukan simbol kemegahan atas kekuasaan sang penguasa. Pola

‘vertikal-horizontal’ pada Masjid Al-Osmani ditampilkan secara tegas melalui perwujudan

(15)

68

kegiatan keagamaan maupun kegiatan umat secara umum, yang tercermin dari

pengorganisasian ruangnya.

Ornamen Melayu pada Masjid Al-Osmani terdiri dari luar masjid tampak

pada dibawah kubah yang berukiran kupu-kupu, plafon umbai-umbai, yaitu ukiran

kayu berwarna putih berjenis lebah bergantung, awan petang terletak di samping

bawah kubah utama yang menjuntai, di dinding Masjid bulu merak dan juga

pucuk rebung. Sementara itu ornamen pada dinding dalam Masjid, berbentuk

bunga cengkeh bersusun, ornamen pada kubah dalam Masjid berbentuk daun

pakis serta hijau dedaunan dan ornamen pada kaca Masjid berbentuk itik pulang

petang, bunga ketola dan bunga kundur. Pemilihan ornamen-ornamen ini bukan

tanpa makna. Lebah Begantung, pelambang kesetiaan, punya faedah yang

banyak, rajin, tawar penyakit, begagan, beturai, bersyahadat, namun apa bila

musuh menjual pantang tak dibeli dan selalu mendatangkan kebaikan.

Perpaduan budaya Arsitektur China, India, Timur-Tengah dan Spanyol

pada Masjid Al-Osmani Medan Labuhan merupakan percampuran dari budaya

lokal dan berbagai pengaruh interior yang datang ke Indonesia. Hal ini

disebabkan oleh sifat Masyarakat Melayu yang terbuka juga lebih cenderung

untuk menerima budaya yang datang dari luar seperti budaya dari Cina, India,

Timur-Tengah dan Eropa. Hal ini berimbas pada perwujudan interior. Selain

terjadinya akulturasi, konsep perancangan interior Masjid Al-Osmani Medan

Labuhan berdasarkan atas pertimbangan aktivitas ritual yang sesuai dengan ajaran

Islam. Demikian juga orientasi ruang interior yang bersumbu ( garis ) dari Timur

(16)

69

B. SARAN

Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Bangunan bersejarah merupakan simbol unik dari warisan sejarah suatu

masyarakat maupun kota, yang mencerminkan karakter masyarakat dan kota

pada masa lalu. Dalam membangkitkan kesadaran akan pentingnya sebuah

bangunan bersejarah yang merupakan warisan dari masa lalu, untuk itulah

melalui penulisan skripsi ini peneliti menyarankan sebagai masyarakat

Indonesia khususnya Medan, sebaiknya kita melestarikan warisan sejarah

yang merupakan aset sejarah yang tak ternilai harganya. Pelestarian warisan

sejarah akan membuka sebuah bagian dalam sejarah dahulu yang tercermin

dari warisan sejarah tersebut dan akan membangkitkan sebuah kesadaran baru

(17)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rochym. 1983 .

Masjid Dalam karya Arsitektur Nasional Indonesia

, Angkasa

Bandung.

Abdul Rochym .1983 .

Sejarah Arsitektur Islam

. Angkasa Bandung.

A. Bagoes P. Wiryomartono. 1995.

Seni Bangunan dan Bina Kota di Indonesia

Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka utama.

Koenjaraningrat . 1990

. Pengantar Ilmu Antroplogi

Jakarta, Prenada.

Kuntowijoyo. 1995.

Pengantar Ilmu Sejarah.

Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

__________ 1988.

Ensiklopedia Nasional Indonesia.

Jakarta: PT.Cipta Adi Pustaka.

Mahyudin Al Mudra. 2003.

Ornamen-ornamen Melayu

, Adi Citra

Mahjudin Al-Mudara,SH. 2003

. Rumah Adat Melayu

, Adi Citra Karya Nusa

Maulana M, Ali.1977.

Islamolog

i. Jakarta : Darul Kutubil Islamiyah

Mulyono . 1983 .

Simbolisme dan Mistikisme Dalam Wayang

. Jakarta Agung

Ratih Baiduri. 2012.

Masjid Raya AL Ma’shun Medan (Tinjauan Arsitektural dan

Ornamental)

. Casa Mesra Publisher.

Soekmono.1973.

Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3.

Yogyakarta : Kanisius.

Tariq Suwaidan. 2015.

Dari Puncak Andalusia

. Jakarta: Zaman

(18)

71

Tugiyono Ks Dkk, 2001.

Peninggalan Situs dan Bangunan Bercorak Islam di Indonesia

Jakarta : PT. Mutiara Sumber Martono.

YB. Mangunwijaya. 1995.

Wastu Citra

PT Gramedia Pustaka Utama.

Yulianto Sumalyo . 1997 .

Dalam Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX

Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.

www.file.upi.edu.com diakses pada sabtu, 5 Juli 2014

Referensi

Dokumen terkait

Sumber adalah pihak yang menciptakan pesan; pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam kode simbolik, seperti bahasa dan isyarat; saluran adalah medium pembawa pesan; dan

Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh di wilayah BP3K Metro Barat yaitu tingkat pendidikan petani, dan tingkat interaksi

Tujuan : Diketahui pengaruh jus strawberry ( Fragaria vesca ) terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun Depok Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta..

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan peralatan crushing plant dan waktu kerja efektif untuk memperkirakan kondisi alat, kondisi manajemen produksi dan

Ruang lingkup kajian tentang pembangunan Kudus Extension Mall ini menyangkut Analisis Kondisi sosial ekonomi masyarakat dan Keberadaan Pasar Tradisional serta UMKM yang berada

Berdasarkan hasil pengamatan pada Gambar 12(a) dibawah mendeteksi 14 buah titik access point dan Gambar 12(b) diatas, diperoleh bahwa USB wifi mendeteksi sinyal sebesar antara

Dari hasil pengukuran yang dilakukan, dapat dilihat bahwa saat tidak menerima cahaya dari Laser , photodioda nya telah mendapatkan tegangan sebesar 0,249 mV, tegangan ini

Aceh, baik langsung ataupun melalui perantaraan Wakil Sultan Aceh di Deli. Gelar ini diberikan kepada seseorang yang mempunyai kekuasaan daerah pemerintahan otonomi yang dibatasi