• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS

EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

FACHRIYANTY ALIZMAR 102103047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas akhir yang berjudul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak luput atas bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

(3)

5. Ibu Fepty Aniar, M.Si, selaku Kepala Sub Bagian Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

7. Terkhusus buat orang tua tercinta ayahanda Achmad Fachruddin dan ibunda Nurhaida yang banyak memberikan perhatian, dorongan, semangat dan doa yang tulus serta materi sehingga penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.

8. Untuk semua kakak dan adik kesayangan, Fachriana Alizda dan Muhammad Fachrozi yang banyak membantu dan memberikan dorongan dan semangat kepada penulis

9. Kepada sahabat-sahabat terbaik Juni, Gheby, Mentari, Debora, Iga dan Rina yang memberikan semangat dan mendukung sehingga lebih termotivasi

10.Teman-teman magang Grup 07 Ridho, Artati, Mira. Terima kasih atas kerja sama nya, bantuan dan semangat dari kalian semua

11.Kepada teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 2010 yang dimana lebih kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih untuk semangat dan dukungan kalian kepada penulis.

(4)

Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang memerlukannya.

Medan, Mei 2013 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penelitian ... 6

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

2. Jenis Data ... 7

3. Metode Pengumpulan Data ... 8

4. Analisis Data ... 8

5. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II PROFIL INSTANSI ... 10

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 10

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Job Description ... 19

D. Jaringan Kegiatan ... 24

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 25

F .Rencana Kegiatan ... 26

BAB III PEMBAHASAN ... 28

A. Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan ... 28

1. Pengertian Kepemimpinan ... 28

2. Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 32

3. Jenis Gaya kepemimpinan ... 33

B. Pengertian Komunikasi ... 36

1. Proses Komunikasi ... 39

2. Unsur- unsur Komunikasi ... 40

3. Komunikasi Organisasi ... 42

C. Pengertian Kinerja Karyawan ... 43

D. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai 45 E. Pengaruh komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai ... 49

(6)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan suatu lembaga ke arah yang lebih baik merupakan tujuan dan keinginan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut, dimana dengan adanya perkembangan tersebut diharapkan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut mampu bersaing dan mengikuti kemajuan zaman. Dalam mencapai tujuannya setiap lembaga sangat memerlukan manajemen yang baik dan berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan lembaga tersebut, diantaranya adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan pada masing-masing organisasi dan lingkungan kerja. Pada satu sisi lembaga tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya pemimpin dan pada sisi yang lain segala aktivitas suatu lembaga harus didukung oleh komunikasi yang baik, karena kedua faktor tersebut memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan suatu lembaga yaitu pencapaian kinerja lembaga yang baik.

(10)

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Masing-masing gaya tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya

Gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat berperan dalam menjalin hubungan dengan karyawan, yakni bagaimana para pemimpin suatu organisasi dapat memberikan instruksi yang mudah dimengerti oleh semua pihak di dalam organisasi yang dipimpinnya, bagaimana para pemimpin suatu organisasi dapat mengembangkan, memberdayakan dan mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yang menjadi bawahannya. Berbagai gaya kepemimpinan akan mewarnai perilaku seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama, yaitu kepentingan anggota/pekerja dan lembaga itu sendiri.

(11)

pimpinan tersebut berkomunikasi, karyawan dapat menilai akan gaya kepemimpinan dari pimpinan tersebut. Menurut Himstreet dan Baty dalam Joko Purwanto (2006:3), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Komunikasi mempunyai peranan yang penting di dalam suatu lembaga.. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu kegiatan dapat berjalan lancar dan begitu pula sebaliknya, kurang atau tidak adanya komunikasi akan berakibat buruk bagi suatu lembaga.

Kinerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam-macam ciri pribadi dari masing-masing individu. Dalam perkembangan yang kompetitif dan global, lembaga membutuhkan karyawan yang berprestasi dan berdedikasi tinggi. Pada saat yang sama karyawan memerlukan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman untuk tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang. Pimpinan suatu lembaga selain memperhatikan kinerja karyawannya, juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal ini dapat diwujudkan melalui adanya komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan.

(12)

lembaga, penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu hal yang penting di dalam suatu lembaga. Diakui bahwa banyak kesulitan penilaian kinerja yang dialami dalam menangani secara memadai. Karena tidak mudah untuk menilai kinerja seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun cara penilaian kinerja terhadap karyawan banyak tergantung pada bagaimana SDM dipandang dan diberlakukan di dalam lembaga tersebut.

Pada umumnya sistem penilaian kinerja karyawan masih digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan perilaku karyawan, membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai serta mengetahui kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan yang bersangkutan. Seharusnya penilaian kinerja tidak saja mengevaluasi kinerja karyawan, tetapi juga mengembangkan dan memotivasi karyawan. Sebaiknya karyawan yang dinilai harus mengetahui bidang prestasi yang dinilai, diberi kesempatan untuk menilai dirinya sendiri. Setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar pada pengetahuan dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya, motivasi kerja dan kepuasan kerja, namun pekerja juga mempunyai kepribadian, sikap, dan perilaku yang dapat mempengaruhi kinerjanya.

(13)

Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan pada lembaga pendidikan Universitas Sumatera Utara pada bagian Tata Usaha terjalin dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan saling mengenalnya antara pegawai satu dengan yang lainnya di bagian Tata Usaha.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis terdorong untuk melakukan observasi dengan judul “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Gaya Kepemimpinan dan

Komunikasi berpengaruh positif terhadap Kinerja pegawai pada bagian Tata Usaha

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi berpengaruh secara positif terhadap Kinerja pegawai pada bagian Tata Usaha

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

(14)

2. Bagi penulis, menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan perbandingan dalam penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang gaya kepemimpinan dan komunikasi.

E. Sistematika Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggnakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

(15)
[image:15.595.107.521.185.377.2]

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

BULAN

FEBRUARI MARET APRIL

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan Sumber : Penulis (2013)

2. Sumber Data

Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian :

a. Data Primer

Data primer merupakan jenis data yang diperoleh langsung dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dapat diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pegawai di bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

b. Data Sekunder

(16)

a) Sejarah Perusahaan atau Lembaga b) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Arikunto (2006:156), observasi disebut dengan pengamatan. Dalam hal ini penulis langsung melakukan pengamatan ke objek penelitian untuk melihat pelaksanaan peranan komunikasi dan informasi yang diterapkan perusahaan.

b. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh berbagai teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian (Arikunto, 2006:158).

4. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini : a. Metode Deskriptif

Yaitu metode analisis yang dilakukan secara sistematis dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengolah dan menafsirkan data tersebut sehingga diperoleh gambar yang jelas sehingga menapatkan kesimpulan.

b. Metode Deduktif

(17)

5. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta memaparkan Rencana Penulisan yang terdiri dari Jadwal kegiatan/penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

Memaparkan secara ringkas mengenai Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Job Description, Jenis Usaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Kegiatan Perusahaan.

BAB III. PEMBAHASAN

Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada kantor, dilakukan penulis pada kantor mengenai gaya kepemimpinan, komunikasi dan kinerja pegawai pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir tidak di kota medan atau dengan kata lain di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syah Kuala ) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja ( Banda Aceh ) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

(19)

23/DIKTI/Kep/ 1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi mengasuh dua jenjang Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Stara-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma - III terdiri dari : a. Program Studi D-III Kesekretariatan b. Program Studi D-III Keuangan c. Program Studi D-III Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompensasi dalam bidang

(20)

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan Institusi swasta dan pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian dan

pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap perkembangan/perubahan.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

(21)

batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Setiap perusahaan pada umumnya baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi yang dipakai tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan perusahaan, biasanya semakin besar suatu perusahaan, maka struktur organisasinya semakin meluas dan kompleks sejalan dengan berkembangnya dan luas bidang usaha perusahaan sebagaimana halnya pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

(22)

Struktur organisasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari pimpinan tertinggi yang mengalir ke bawah secara keseluruhan.

(23)
[image:23.595.54.574.115.463.2]

Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2013) Gambar 2.1. : Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara Ketua Program

Studi Inter Departemen

Unit Penunjang Kepala Bagian

Tata Usaha Ketua dan Sekretaris

Departemen

Dewan Pertimbangan Fakultas

Ketua

Lab/Studio/Bengkel Ketua Program

Studi Intra Departemen

Dekan dan Pembantu Dekan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Fakultas Kepala Sub Bagian

(24)

PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si

DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ketua

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota :Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak : Prof. Dr. Ramli, MS

: Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak : Ami Dilham, SE, M.Si

: Prof. Dr. Ritha F.Dalimunthe ,SE, M.Si : Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS : Prof. Dr. Rismayani, MS

: Prof. Dr. lic. rer.reg.Sirojuzilam, SE : Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D

(25)

: Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak : Dr.Murni Daulay, M.Si

: Prof. Dr. Syaad Afifuddin S,M. Ec

DEPARTEMEN AKUNTANSI

Ketua : Dr. Syafrudin Ginting S, SE, MAFIS, Ak Sekretaris : Drs. Hotmal Dja’far, MM, Ak

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI

Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak

Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, M.Si, Ak

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

(26)

PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN

Ketua : Irsyad Lubis, SE, M.SOc, Sc, Ph.D Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.Si

PROGRAM STUDI D-III KEUANGAN

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM

BAGIAN TATA USAHA

Kepala Bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN Kasub. Keuangan : Eka Yuliani,SE

Kasub. Umum dan Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE

(27)

LEMBAGA- LEMBAGA PENUNJANG

Puslitbank

Pengarah : Drs.H.Arifin Lubis, MM, AK

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec Kepala Unit Layanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak

Bagian Perpustakaan

Ketua : Mylita, SE

C. Job Description

Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Tata Usaha dan Administrasi Fakultas.Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri dari :

1. Bagian Tata Usaha Tugasnya adalah :

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT fakultas.

(28)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prisip, definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia. Seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin informal menjalankan atau melaksanakan “kepemimpinan” yang dengan sendirinya berbeda :

a. Derajatnya, yaitu jabatan yang di miliki pimpinan dalam suatu instansi. b. Bobotnya, yaitu kualitas kerja yang di miliki oleh seorang pimpinan. c. Daerah jangkauannya, yaitu bagian-bagian tertentu pada sebuah instansi

yang di pimpin oleh seorang pimpinan.

(29)

rencana-mencapai tujuan bersama-sama (wordpress). Pemimpin seseorang yang karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu (Kartono, 2006:3). Menurut Terry dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas – tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau kelompok (wordpress)

Berdasarkan pengertian tersebut dapat di defenisikan kepemimpinan dari sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara lain, menurut Kartono (Kartono, 2006:6) Kepemimpinan merupakan kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi nyaman dengan keinginan pemimpin. Menurut Massie dalam (Winardi 2000:45) Kepemimpinan terjadi ketika seseorang menginduksi orang lain untuk bekerja ke arah tujuan yang telah ditentukan.

Berdasarkan defenisi yang sudah di jelaskan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa kepemimpinan itu merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam- macam faktor, baik faktor-faktor intern maupun faktor-faktor ekstern. (Winardi 2000:47).

(30)

pemimpin-pemimpin dan non pemimpin memberikan petunjuk bahwa para pemimpin :

a. Cenderung lebih mencapai kesesuaian secara psikologis b. Cenderung memberikan penilaian lebih baik

c. Cenderung menunjukan interaksi lebih banyak dengan para non pemimpin

d. Cenderung memberikan keterangan-keterangan

e. Cenderung memimpin dalam hal menafsirkan situasi. (Winardi 2000:50).

Beberapa teori mengenai kepemimpinan menurut Winardi (2000:55) adalah sebagai berikut:

1. Teori otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbiter dalam hubungan pimpinan dengan pihak bawahan.

2. Teori psikologis

Pendekatan ini kepada kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. 3. Teori sosiologis

(31)

4. Teori suportif

Pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaikbaiknya dan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya melalui tindakan membantu mereka.

5. Teori Laissez Faire.

Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dalam hal menentukan aktivitas mereka.

6. Teori perilaku pribadi

Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun pola-pola kelakuan para pemimpin. Pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan tindakan identik dalam situasi yang dihadapinya.

7. Teori sifat

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain: a. Intelegensi

b. Inistif

c. Energi atau rangsangan d. Kedewasaan emosional e. Persuasif

f. Skill comunicative

g. Kepercayaan kepada diri sendiri h. Perspektif

(32)

8. Teori situasi

Pada teori ini dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga macam elemen yakni: pemimpin, pengikut, situasi. Situasi dianggap elemen yang paling penting karena memiliki banyak variabel.

2. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Meskipun demikian masih tetap sulit untuk menerapkan seluruhnya, sehingga dalam prakteknya hanya beberapa pemimpin saja yang dapat melaksanakan kepemimpinannya dengan baik dan dapat membawa para pengikutnya kepada keadaan yang diinginkan. Kepemimpinan dapat dikategorikan sebagai ilmu sosial terapan (applied social sciences). Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa kepemimpinan dengan prinsip-prinsipnya mempunyai manfaat langsung dan tidak langsung terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan umat manusia

(33)

semua aktivitasnya. Justru sebaliknya, ia harus bersifat sefleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayanya dengan situasi spesifik dan individu-individu yang bersangkutan. Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.

Hersey dan Blanchard (2004:29) Gaya Kepemimpinan adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait satu dengan lainnya, dan akan menentukan tingkat keberhasilan kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).

3. Jenis Gaya Kepemimpinan

Jenis Gaya kepemimpinan sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan otoriter

(34)

penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.

3. Gaya kepemimpinan bebas

Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.

Adapun Perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan Direktif, dicirikan oleh:

a. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan perintah kepada bawahannya untuk melaksanakannya.

b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan tugas.

(35)

d. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas-tugas yang tealah ditentukan.

2. Gaya kepemimpinan Konsultatif, dicirikan oleh:

a. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan keluhan dan bawahan.

b. Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan.

c. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.

d. Hubungan dengan bawahan baik.

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif, dicirikan oleh:

a. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan.

b. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan.

c. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai.

(36)

a. Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah kepada bawahan.

b. Bawahan memiliki hak untuk menentukan langkah-langkah bagaimana keputusan dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah.

Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja dan tergantung pada motivasinya, dalam penerapannya lebih lanjut sering tidak ditemukan pemimpin yang murni memiliki salah satu gaya kepemimpinan yang telah disebutkan di atas.

B. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti bersama. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Komunikasi merupakan sumber kehidupan organisasi. Tiada kehidupan manusia tanpa komunikasi. Komunikasi adalah dasar bergeraknya organisasi. Para pimpinan harus aktif berkomunikasi, kalau pimpinan pasif dalam melakukan komunikasi administrasi kegiatan organisasi dapat terhenti. Komunikasi yang dilakukan pimpinan merupakan

kewajiban dan bukan hak istimewa. Harapan berkomunikasi adalah untuk

(37)

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama

communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata

komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip (Mulyana, 2005:41).

Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara – cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal – sinyal nonverbal (Purwanto, 2006:25).

(38)

Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.

Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang – orang yang ada alam gedung itu.

Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya melakukan kegiatan yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.

Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi.

Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

(39)

administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya yang mengandung unsur perintah. 2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung

antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui surat-surat atau warkat ( salinan, tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.

1. Proses Komunikasi

Secara umum proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu primer dan sekunder

a. Proses Komunikasi secara Primer

Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media, bahasa, kial

(gesture), isyarat, gambar, warna, dan sebagainya. Aspek yang paling banyak

digunakan adalah bahasa, karena mampu menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain berupa ide, informasi atau opini. Bahasa memegang peranan paling penting dalam proses komunikasi primer. Aspek yang paling penting dalam bahasa adalah pemilihan kata. Kata-kata mengandung dua jenis pengertian :

(40)

2. Konotatif, arti emosional atau mengandung penilaian tertentu atau kiasan (emotional or evaluate meaning)

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikasi sekunder dapat berupa, surat, telepon, fax, koran, majalah, radio, TV, film, e-mail, internet, dan sebagainya. Perkembangan budaya masyarakat yang sangat cepat telah membawa perubahan pada metode komunikasi. Saat ini media sekunder banyak digunakan sebagai media utama dalam melakukan komunikasi yang efektif bagi massa secara luas.

2. Unsur-unsur komunikasi

Komunikasi memiliki 6 (enam) tahapan yaitu:

a. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

(41)

b. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Pada suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan berbagai hal-hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), penerima pesan, gaya personal dan latar belakang budaya.

c. Pengirim menyampaikan pesan

Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. Biasanya rantai saluran yang komunikasi yang digunakan relatif pendek, namun ada juga yang cukup panjang hal ini akan berpengaruh pada efektivitas penyampaian pesan. Ketika menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi baik media tulisan maupun lisan.

d. Penerima menerima pesan

(42)

e. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, satu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.

f. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim

Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara tertentu dan member sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan oleh penerima pesan beraneka ragam, hal ini tergantung dari pesan yang diterimanya. Umpan balik memegang peranan penting dalam proses komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektivitas suatu perusahaan. Disamping itu, adanya umpan balik dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata dan perbedaan reaksi secara emosional.

3. Komunikasi Organisasi

(43)

Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Fokus komunikasi organisasi adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi.

Teori informasi organisasi menjelaskan bagaimana organisasi memhami informasi yang membingungkan dan multi-tafsir. Teori ini memfokuskan perhatiannya pada proses mengorganisasi anggota suatu organisasi untuk mengelola informasi daripada struktur organisasi. Terdapat beberapa asumsi yang mendasari teori ini, yaitu bahwa organisasi berada dalam hal tingkat kepastiannya, dan organisasi beusaha untuk mengurani ketidakpastian informasi. (Morissan, 2009:35)

C. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan

(effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan

karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha, atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya (Gomes, 2003 : 160).

(44)

dengan benar, para karyawan, departemen SDM, dan organisasi akan di untungkan dengan melalui upaya-upaya karyawan memberikan kontribusi kepada organisasi (Sofyandi, 2008 : 122)

Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-standar kinerja serta kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya. Penilaian kinerja karyawan memberikan dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan, yaitu:

a. Karakteristik situasi

b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja

d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.

2. Tujuan dan Manfaat penilaian Kinerja Karyawan.

(45)

Kendatipun semua organisasi sama memiliki tujuan utama, terdapat variasi yang sangat besar dalam penggunaan khusus yang dibuat organisasi atas informasi yang dihasilkan dari sistem penilaian mereka. Tujuan khusus tersebut dapat digolongkan ke dalam dua bagian besar, yaitu :

a. Evaluasi (evaluation)

b. Pengembangan (development)

3. Manfaat dari Penilaian kinerja karyawan :

Hasil penilaian kinerja bermanfaat sebagai dasar bagi evaluasi regular terhadap kinerja anggota organisasi. Apakah seorang karyawan dinilai kompeten atau tidak kompeten, efektif atau tidak efektif, dapat dipromosikan atau tidak, dan seterusnya adalah didasarkan pada informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja. Selain itu, organisasi sering mencoba mempengaruhi motivasi dan kinerja mendatang dengan mengaitkan berbagai pemberian imbalan, seperti : kenaikan gaji dan promosi (Sofyandi, 2008: 128).

D. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan.

(46)

terhadap gaya kepemimpinan para pimpinan dalam mengarahkan dan membina para bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan.

Keberhasilan suatu lembaga atau tata usaha baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan tertentu, sangat tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya. Pimpinan yang terdapat pada organisasi harus memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian pimpinan diarahkan kepada bawahannya, maka kinerja pegawainya akan tinggi.

(47)

1. Kegiatan yang Berkaitan dengan Kesejahteraan Pegawai

Pada pengambilan keputusan/pemecahan masalah yang dilakukan oleh peimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan kegiatan kesejahteraan pegawai, pimpinan terlihat menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif. Hal ini dapat terlihat karena didukung oleh sikap pimpinan pada bagian tata usaha dimana pengambilan keputusan/pemecahan masalah dilakukan oleh pimpinan setelah mendengarkan masukan/saran dari pegawai, artinya pimpinan dalam kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai mampu memperhatikan kesejahteraan hidup para pegawainya.

Penerapan gaya kepemimpinan pimpinan di bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pada kegiatan berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai tata usaha tersebut. Para pegawai menjadi terbantu dalam penyelesaian masalah yang dihadapi pegawai. Dalam kaitannya dengan kinerja yang dihasilkan pegawai, berdampak pada kenaikan kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Karena dengan terselesaikannya masalah yang dihadapi pegawai, membuat pegawai menjadi lebih serius dalam kerja.

2. Kegiatan yang Berkaitan dengan Pendelegasian Tugas dari Pemimpin Tata Usaha Kepada Pegawai

(48)

memahami penerapan gaya kepemimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam pengambilan keputusan/pemecahan masalah. Pada kegiatan ini, pimpinan terlihat menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif.

Gaya kepemimpinan yang konsultatif didukung oleh sikap pimpinan dimana pada pendelegasian tugas kepada pegawainya, pimpinan tata usaha tidak menyerahkan seluruh pekerjaan tersebut diputuskan oleh pegawai sendiri. Akan tetapi, ia terlebih dahulu memberikan contoh, bimbingan ataupun arahan terhadap pekerjaan yang akan dibebankan kepada pegawai sebagaimana tugas pokok dan fungsi dari tiap bagian. Ini mengingat dari kemampuan dan beban tanggung jawab dari setiap pegawai berbeda-beda. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya pekerjaan yang tidak terselesaikan oleh pegawai baik dari segi kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan.

(49)

3. Kegiatan yang Berkaitan dengan Pemberian Pelayanan kepada mahasiswa.

Kegiatan pemberian pelayanan bagian tata usaha terhadap mahasiswa merupakan salah satu kegiatan penting dan perlu dikaji untuk mengetahui penerapan gaya kepemimpinan pimpinan tata usaha dalam pengambilan keputusan/pemecahan masalah. menyatakan bahwa pimpinan menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif dalam kegiatan berkaitan dengan pelayanan Tata Usaha terhadap mahasiswa. Penerapan gaya kepemimpinan yang konsultatif didukung oleh sikap pimpinan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berkaitan dengan pelayanan tata usaha dilakukan oleh pimpinan setelah mendengarkan masukan/saran dari pegawai.

Hal ini berarti adanya kebebasan berpendapat dengan sikap penuh tanggung jawab yang diberikan pimpinan kepada pegawai dalam memberikan saran/masukan terhadap kegiatan yang menyangkut pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa. Penerapan gaya kepemimpinan konsultatif berpengaruh pada kinerja pegawai di karenakan pegawai pada bagian Tata Usaha mampu memberikan kemudahan pelayanan, cepat dan tepat kepada mahasiswa.

E. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai

(50)

internal maupun eksternal. Dari faktor eksternal, komunikasi sangat berperan karena melalui komunikasi yang efektif pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara karena dapat mengkoordinir sekaligus memberikan motivasi kepada pegawai. Dengan demikian tujuan yang telah ditargetkan dapat tercapai karena adanya kinerja dari pegawai yaitu berupa kualitas dan kuantitas pekerjaan, pemanfaatan waktu, serta kerjasama yang baik. Sehingga diyakini bahwa ada pengaruh antara komunikasi dengan kinerja.

Komunikasi mempunyai peranan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kinerja karyawan. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan, karena komunikasi mempunyai nilai terbesar yang mempengaruhi kinerja, sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan faktor utama yang patut diperhatikan oleh pimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan komunikasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam memperbesar kinerja pada bagian Tata Usaha. Komunikasi yang diterapkan oleh pimpinan pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah yang tidak terpecahkan, maka pegawai dapat bertanya langsung kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung.

(51)

komunikasi secara efektif. Kemahiran berkomunikasi pimpinan tata usaha dapat memperkecil, bahkan menghilangkan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi.

F. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Gaya kepemimpinan dan komunikasi adalah merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang positif terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya dan seandainya tidak ada komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maka akan dapat menimbulkan masalah dalam proses peningkatan kinerja perusahaan, karena para karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun.

(52)

Komunikasi juga sangat berpengaruh kepada kinerja pegawai pada kantor tata usaha karena jika pimpinan tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada pegawainya maka akan terjadi kesalahpahaman.

(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Gaya Kepemimpinan yang digunakan pimpinan pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan kegiatan di Tata Usaha adalah gaya kepemimpian konsultatif.

2. Pemimpin pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam hal ini Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara memperhatikan pendidikan, pengalaman bekerja yang dimiliki oleh pegawai di dalam penempatan pekerjaaannya.

3. Gaya kepemimpinan dan komunikasi konsultatif di nilai memberikan pengaruh positif terhadap kinerja para pegawai pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

B. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

(54)

2. Sebagai pemimpin pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di harapkan menetapkan sanksi yang tegas terhadap pegawai yang melanggar peraturan kerja serta memperhatikan kemungkinan pemberian penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai agar pegawai tetap memiliki semangat kerja yang tinggi.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Nawawi, H. Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Winardi.2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. Rineka Cipta, Jakarta. Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama Purwanto, Djoko. 2006. “Komunikasi Bisnis” . Edisi Ketiga. Surakarta :

Erlangga

Mulyana, Deddy. 2005. “Ilmu Komunikasi” . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Morisan. 2009. “Teori Komunikasi Organisasi” . Jakarta : Ghalia Indonesia

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1.   :   Bagan Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas

Referensi

Dokumen terkait

For parties interested in implementing and/or deploying web feature servers, this document offers a survey of available web feature servers and client, implementation

PEMETAAN ZONA RISIKO DEMAM BERDARAH DENGUE. DI

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014, hasil atas Survei Kepuasan Masyarakat disajikan dalam

Andromega Prabu dengan merancang program aplikasi dalam transaksi penjualan obat untuk dapat digunakan dalam pendataan penjualan obat

PENGARUH PEREBUSAN KERANG DARAH (Anadara granosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM KADMIUM (Cd) MENGGUNAKAN AKUADES DAN LARUTAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia Swingle)

Kantor Bagian Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dapat. diketahui bagaimana sistem kearsipan dan peralatan yang dipergunakan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan judul tugas akhir yaitu : Etiket Kerja Seketaris Dekan Dalam Memberikan

[r]