• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model dan model dan komunikasi.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model dan model dan komunikasi.docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi yang dibina oleh Bapak Fajriannoor Fanani, S.Sos, M.I.Kom

Oleh

Madya Puspa Faradina G.331.16.0079

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG

(2)

StimulusRespons

GAMBAR 1. Model S – R

Model-Model Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana, model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut.

Model komunikasi menurut Sereno dan Mortensen merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Berikut adalah model komunikasi menurut beberapa ahli:

1. MODEL S – R

Model stimulus – respon (S-R) dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khusunya yang beraliran behavioristik. Model ini menggambarkan hubungan stimulus – respon.

Model ini menunjukan komunikasi sebagai proses aksi reaksi, model ini bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya. Komunikasi model S-R dapat berupa kata-kata verbal (lisan– tulisan), isyarat nonverbal, gambar-gambar dan tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberi respon tertentu. Sebagai contoh, ketika Anda terseyum kepada seseorang ketika berpapasan dijalan, boleh jadi orang tersebut juga akan tersenyum kembali kepada Anda.

2. MODEL ARISTOTELES

Model Aristoteles disebut juga dengan model retoris (rhetorical model). Ia mengemukakan tiga unsur dasar proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker),pesan

(3)

Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles adalah komunikasi retoris atau komunikasi publik (public speaking) atau pidato. Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa komunikasi dianggap fenomena yang statis. Seseorang berbicara, pesannya berjalan pada khalayak, dan khlayak mendengarkan. Tahapan peristiwa tersebut terjadi secara berurutan ketimbang terjadi secara simultan. Model ini juga berfokus pada komunikasi yang bertujuan (disengaja) dan tidak dibahasnya aspek-aspek nonverbal dalam persuasi.

Terlepas dari kelemahannya, tidak bisa dipungkiri bahwa model Aristoteles ini telah mengilhami para pakar komunikasi untuk merancang model-model komunikasi yang baru. Kebanyakan model komunikasi baru yang dikembangkan para ahli sejak zama Aristoteles tetap mengandung tida unsur yang sama: sumber yang mengirimkan pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.

3. MODEL LASSWELL

Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Model komunikasi Lasswell berupa ungkapan verbal, yakni:

Model Lasswell mengisyaratkan lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Unsur sumber (who) mengungkapkan pengirim pesan, sedangkan unsur pesan (says what) merupakan isi pesan. Saluran komunikasi (in which channel) dikaji dalam analisis media. Unsur penerima (to whom) dikaitkan dengan analisis khalayak,

Setting

Setting

Gambar 2. Model Aristoteles

Gambar 3. Model Lasswell

(4)

sementara unsur pengaruh (with what effect) berhubungan dengan akibat yang ditimbulkan dari komunikasi.

Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan: memunculkan ‘efek’ bukan makna. Efek menunjukan adanya perubahan yang dapat diamati dan diukur dari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen dari proses komunikasi. Secara implisit, sebagian besar riset dari komunikasi massa mengikuti model ini. Kerja dari institusi dan proses-proses didalamnya, pelaku (produsen komunikasi), audiens dan bagaimana audiens dipengaruhi, jelas berasal dari sebuah model yang berdasar pada proses linier.

4. MODEL SHANNON DAN WEAVER

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical Theory of Communication. Mereka menawarkan model komunikasi berikut ini:

Gambar 4. Model Shannon dan Weaver

Model Shannon dan Weaver ini melukiskan suatu sumber yang menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran kepada penerima yang mencipta ulang pesan tersebut. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).

(5)

5. MODEL OSGOOD DAN SCHRAMM

Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, di mana pesan ditransmit melalui proses encoding dan decoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan decoding adalah translasi yang dilakukan penerima terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan atara

encoding dan decoding adalah hubungan antara sumber dan penerima secara simultan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Pada tahap awal, sumber berfungsi sebagai encoder dan penerima sebagai

decoder. Tetapi pada tahap berkutnya penerima berfungsi sebagai pengirim (encoder)

dan sumber sebagai penerima (decoder), dengan kata lain sumber pertama akan menjadi penerima kedua dan penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua.

Proses komunikasi ini akan terjadi terus-menerus (stimulan). Pelaku komunikasi baik sumber maupun penerima dalam model ini mempunyai kedudukan yang sama. Oelh karena itu, proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana dan kapan saja.

6. MODEL NEWCOMB

Model Newcomb adalah model pertama yang memperkenalkan peran komunikasi di dalam sebuah masyarakat atau sebuah hubungan sosial. Bagi Newcomb peran tersebut adalah sederhana – yaitu menjaga keseimbangan di dalam sistem sosial.

(6)

Konteks Pesan

---Kontak Kode

Penyampaian Penerima

Cara kerja model tersebut seperti ini, A dan B adalah komunikator dan penerima. X adalah bagian dari lingkungan sosial mereka. ABX adalah sebuah sistem, yang berarti hubungan internal yang terjadi adalah saling bergantung: jika A berubah, B dan X akan berubah juga; atau jika A mengubah hubungannya dengan X, B juga harus mengubah hubungannya dengan X atau dengan A.

Dalam model Newcomb, komunikasi adalah cara lazim dan efektif yang memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah suatu model komunikasi dua orang yang disengaja.

Model ini berasumsi bahwa masyarakat membutuhkan informasi. Tanpa informasi kita tidak bisa menjadi bagian dari masyarakat. Kita harus memiliki informasi yang memadai mengenai lingkungan sosial kita dalam rangka untuk mengetahui bagaimana bereaksi dan mengidentifikasi ketika kita bereaksi.

7. MODEL JAKOBSON

Model Jakobson memiliki dua bagian, yaitu model faktor-faktor konstitusif (esensial) di dalam sebuah tindakan komunikasi; dan fungsi-funsi yang dilakukan oleh masing-masing faktor di dalam tindak komunikasi.

Jakobson memulai dengan sebuah model linier yang sudah dikenal. Seorang penyampai mengirim pesan kepada penerima. Jakobson menyadari bahwa pesan tersebut harus mengacu pada sesuatu di luar pesan itu sendiri, yang disebut sebagai konteks: hal ini mengacu pada titik ketiga di dalam model segitiga, dimana dua titik yang lain adalah penyampai dan penerima. Dia kemudian menamba dua faktor yang

(7)

Referensial Puitik Phatic Meta-bahasa EmotifKonatif

lain: kontak dan kode. Kontak merupakan saluran yang bersifat fisik dan hubungan-hubungan psikologis antara penyampai dan penerima, sementara kode adaah sebuah sistem makna milik bersama yang digunakan untuk menstrukturkan pesan.

Jakonson berargumen bahwa masing-masing faktor memunculkan fungsi yang berbeda dari bahasa. Jakobson membuat sebuah model dengan struktur yang sama dengan model sebelumnya untuk menjelaskan fungsi komunikasi.

Fungsi emotif menggambarkan hubungan antar pesan dengan penyampai. Pesan yang dimiliki oleh fungsi emotif adalah untuk mengomunikasikan emosi, sikap, status dari penyampai. Pada sisi yang lain dari proses adalah fungsi konatif. Fungsi ini mengacu pada efek pesan pada penerima. Fungsi referensial, ‘orientasi realitas’ dari pesan, fungsi ini menjadi prioritas utama pada komunikasi yang faktual dan objektif.

Fungsi dari phatic adalah untuk menjaga agar saluran-saluran komunikasi tetap terbuka; sehingga bisa tetap menjaga berlangsungnya hubungan antara penyampai dan penerima. Phatic berorientasi kepada faktor kontak, hubungan fisik dan psikologis yang harus ada. Phatic dijalankan oleh elemen yang redudancy (berulang/dapat diprediksi).

Fungsi meta bahasa (metelingual) adalah mengidentifikasi kode yang digunakan. Semua pesan-pesan harus memiliki fungsi meta bahasa baik secara eksplisit maupun implisit. Pesan-pesan tersebut harus mengidentifikasikan kode yang mereka gunakan di dalam berbagai cara. Fungsi terakhir adalah puitik (poetic). Fungsi ini merupakan hubungan antara pesan dengan pesan itu sendiri.

8. MODEL BERLO

Model Berlo dikenal dengan model SMCR, kepanjangan dari Source (sumber),

(8)

Berlo juga menggambarkan kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik

(decoder) dalam proses komunikasi. Penyandi (encoder) bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk pesan. Sementara itu, penerima membutuhkan penyandi balik (decoder) untuk memerjemahkan pesan yang ia terima. Berlo juga melukiskan beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi proses komunikasi: ketrampilan berkomunikasi, pengetahuan, sistem sosial dan lingkungan budaya sumber dan penerima.

Menurut Berlo, sumber dan model penerima pesan dipengaruhi oleh faktor: keterampilan berkomunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya berhubungan dengan panca indra: melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi).

Kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau komunikasi massa, namun juga komunikasi antarpribadi dan berbentuk komunikasi tertulis. Model ini bersifat heuristik (merangsang penelitian), karena merinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi.

(9)

9. MODEL DEFLEUR

Melvin L. DeFleur menggambarkan model komunikasi massa ketimbang komunikasi antarpribadi. Model DeFleur merupakan perluasan dari model-model yang dikemukakan para ahli lain, khususnya Shannon dan Weaver, dengan memasukkan perangkat media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Ia menggambarkan sumber (source), pemancar (transmitter), penerima

(receiver), dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa.

Sumber (source) dan pemancar (transmiter) adalah dua fungsi berbeda yang dilakukan seseorang. Fungsi penerima (receiver) dalam model DeFleur adalah menerima informasi dan menyandi – baliknya – mengubah peristiwa fisik informasi menjadi pesan (sistem simbol yang signifikan).

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 4. Model Shannon dan Weaver
Gambar 5.  Model Osgood dan Schramm
Gambar 5. Model

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi  adalah  suatu  proses  penyampaian  informasi  (pesan,  ide,  gagasan)   dari  satu  pihak kepada   pihak

 Melalui saluran (channel) seperti radio, televisi, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang

Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini juga akan

Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan, saluran atau melalui media tertentu ke penerima pesan. Di dalam

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran makna yang membuat penerima pesan mengerti dan mengetahui tetapi juga menerima

 Model komunikasi Shannon Weaver berkaitan dengan berbagai konsep seperti Sumber informasi, pemancar, Kebisingan, saluran, pesan, penerima, saluran, tujuan informasi, penyandian

Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini juga akan

Urutan tidak lagi sederhana sebagai definisi Lasswell, yaitu pengirim, pesan, saluran, dan penerima namun menurut model transmisi, komunikasi masa memiliki sifat