SESI 3
Teori & Model Komunikasi Kesehatan
Elia Nur’Ayunin, SKM, MKM Dr. Sarah Handayani Deni Wahyudi Kurniawan MA
Dr. Tati Nuryati, SKM, M.Kes
“He who loves practice without theory is like the sailor who boards ship without
rudder or compass and never knows where he may cast.”
Leonardo Da Vinci
"Dia yang menyukai praktik tanpa teori adalah seperti pelaut yang naik kapal tanpa kemudi atau kompas dan tidak pernah tahu ke mana dia akan melempar."
“ Theory is an organized set of
concepts and explanations about a phenomenon”
(Littlejohn, 2001, p. 19)
“Teori adalah sekumpulan konsep dan penjelasan yang terorganisir tentang suatu fenomena”
Teori bisa menjelaskan dan memprediksi dari suatu intervensi
Komponen Teori
Konsep
Bahan penyusun atau elemen utama teori
Kosntruk
Konsep yang diadopsi untuk penggunaan tertentu dalam sebuah teori
Variabel
Bentuk konstruksi yang dioperasionalkan
Apa bedanya teori dan Model?
Penting untuk diperhatikan bahwa nama mungkin tidak selalu menunjukkan apakah sesuatu itu teori atau model (contoh: Health Belief Model adalah teori meskipun ada kata model di dalamnya)
Model mengacu pada lebih dari satu teori. Seringkali lebih untuk memahami bagaimana konstruksi teoritis bekerja sama.
Contohnya : PRECEDE-PROCEED, Social-ecological framework.
Keduanya adalah model yang dibangun dari serangkain konstruks
dari teori.
Mengapa Teori Penting?
Memberikan dasar untuk perencanaan komunikasi, pemantauan, dan evaluasi. Teori memperjelas suatu masalah kesehatan dan membantu merencanakan untuk mengatasinya melalui intervensi komunikasi
kesehatan.
Menginspirasi pendekatan komunikasi khusus. Teori adalah alat yang ampuh untuk memperjelas alur pikir dan merancang intervensi dengan mempertimbangkan hasil perilaku dan aspek sosial tertentu.
Membantu melaksanakan fase tertentu dari program komunikasi kesehatan.
Mendukung pemahaman yang benar tentang kelompok kunci serta lingkungan komunikasi kesehatan sebagai bagian dari proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Catatan penting!!! Bahwa teori itu
Teori adalah alat yang dipilih berdasarkan kasus per kasus,
Teori dipakai untuk menanggapi kebutuhan audiens,
Teori dapat mengatasi situasi kesehatan tertentu dan semua faktor yang berperan dalam menentukannya,
Teori menginformasikan dan memandu pengembangan pesan serta identifikasi saluran komunikasi yang sesuai, dan
Penggunaan salah satu teori dapat ditinjau kembali
dengan mempertimbangkan faktor dan kebutuhan yang
muncul.
Disiplin dan Pendekatan yang Berpengaruh terhadap Teori Komunikasi Kesehatan
1. Teori dalam Ilmu
Perilaku dan Ilmu-llmi Sosial
2. Teori Media Massa dan New Media
3. Teori Marketing dan Sosial Marketing
4. Model Medis
5. Sosiologi
6. Antropologi
Contoh Teori dalam Komunikasi Kesehatan
1. Teori dalam Ilmu Perilaku dan Ilmu-llmi Sosial
1. Diffusion of Innovation Theory
2. Health Belief Model
3. Social Cognitive Theory
4. Theory of Reasoned Action / Theory of Planned Behavior
5. Social Norms Theory
6. Ideation Theory
7. Convergence Theory
8. Stage of Behavior Change Model
9. Communication for Persuasion Theory
10. Intergroup Theories
2. Teori Media Massa dan New Media
1. Mass Media Theory
2. New Media Theory
3. Teori Marketing dan Social Marketing
1. Social Marketing
2. Integrated Marketing Communications 4. Models for Strategic Behaviour and Social
Change Communication
1. Communication for Development (C4D)
2. Communication for Behavioural Impact
3. Precede-Proceed Model
4. Communication for Social Change 5. Model Medis
6. Sosiologi
7. Antropologi
Bagaimana memlih teori yang pas?
Perlu dilihat pemakaiannya bahwa ada beberapa teori yang telah diuji lebih dari yang lain
Ada beberapa teori yang paling sesuai di tingkat individu,
interpersonal, atau komunitas, sesuaikan dengan audiens dan dimensi intervensi
Beberapa intervensi akan menggunakan kombinasi dari beberapa teori
Penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang menggunakan
berbagai tingkatan lebih mungkin untuk mengubah perilaku daripada model tingkat tunggal
Model Komunikasi
Teori Lasswell
Teori Shannon dan Weaver
Dua Model ini adalah dua teori dasar dalam
komunikasi yang sangat berpengaruh.
Teori-teori komunikasi (lasswell)
Dikembangkan oleh ahli teori komunikasi Harold Laswell pada tahun 1948 dalam tulisan The Structure and Function of Communication in Society.
Dekenal sebagai salah satu model dalam model aksi atau model komunikasi satu arah (one way model of communication)
Salah satu diantara model komunikasi yang berpengaruh.
Pengirim pesan atau sender adalah satu-satunya elemen komunikasi yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
Sinyal pesan di-encode dan dikirimkan melalui media. Umumnya,
diterapkan dalam konteks komunikasi massa seperti televisi, radio,
dan lain-lain.
Model Lasswell
Komunikator (WHo)
Menyampaik an Pesan (Says What)
Melalu Media (in
which channel)
Khalayak (To Whom)
Efek (With What Effect)
Delay
Menurut Lasswell, komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pesan yang dilakukan melalui media kepada komunikate yang menimbulkan efek tertentu. Model ini juga menunjukkan bahwa ada lima elemn dalam komunikasi yaitu: Komunikator/sumber/pengirim pesan
atau communicator/source/sender; Pesan atau message; Media atau channel;
Komunikan/komunikate/penerima pesan atau communicant/communicatee/receiver.; Efek atau effect.
Komponen Model Lasswell
No Komponen Artinya Analisis
1 Who Komunikator, penyampai pesan, sumber
pesan
Control Analysis
2 Says What Isi dari pesan Content Analysis
3 In Which Channel Media yang dipakai Media Analysis
4 To Whom Penerima pesan atau audiens Audience Analysis
5 With What Effect Tanggapan balik atau efek dari penerima kepada pesan
Effect Analysis
• control analysis mengkaji kepemilikan media massa, ideologi media, dan lain sebagainya.
• content analysis mengkaji isi pesan. Misalnya, bagaimana kaum minoritas digambarkan dalam televisi, dan lain sebagainya.
• Media Analysis mengkaji pemilihan dan penggunaan media dalam proses pengiriman pesan dan kesesuai an bagi khalayak. Pemilihan media mempengaruhi efek yang diharapkan.
• audience analysis mengkaji penerima pesan atau khalayak.
• Effect Analysis mengkaji efek dan bagaimana media massa mempengaruhi khalayak sasaran.
Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Lasswell
Kelebihan Kekurangan
1. Model komunikasi sangat sederhana, mudah dipahami
2. Mudah dipahami.
3. Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk komunikasi.
4. Adanya konsep efek.
5. Dipandang lebih maju dari teori-teori lain yang ada.
6. medium pesan dalam arti yang lebih luas yakni media massa.
1. Tidak adanya konsep tujuan komunikasi dan konteks dimana komunikasi berlangsung.
2. Komunikasi bersifat satu arah sehingga tidak adanya konsep umpan balik atau feedback.
3. Tidak dapat diterapkan dalam komunikasi secara langsung.
4. Tidak ada cara untuk mengetahui
apakah komunikasi yang efektif dapat dicapai atau tidak.
5. Tidak adanya konsep gangguan atau hambatan- hambatan komunikasi.
6. Dipandang terlalu umum
7. Jumlah pesan yang dapat dikirimkan pada satu waktu dapat lebih dari satu.
8. Tidak berlaku pada komunikasi elektronik/internet karena tidak jelasnya pengirim dan penerima
pesan.
Teori-teori komunikasi (Sannon Weaver)
Model komunikasi Shannon Weaver dikembangkan pada tahun 1948 ketika Claude Shannon Bersama dengan Warren Weaver menulis artikel “A
Mathematical Theory of Communication” di Bell System Technical Journal.
Teori adalah salah satu model penting di bidang komunikasi. Ini juga disebut 'Teori Matematika Komunikasi' atau 'ibu dari semua model’ (‘mother of all models’).Dalam engineering, model ini disebut juga teori informasi dan
digunakan secara akademis untuk menghitung transmisi melalui mesin. Teori ini juga memiliki rumus sendiri.
Model komunikasi Shannon Weaver berkaitan dengan berbagai konsep seperti Sumber informasi, pemancar, Kebisingan, saluran, pesan, penerima, saluran, tujuan informasi, penyandian dan dekode sehingga model ini lebih terkait teknologi daripada model linier lainnya.
Shannon Weaver Model of
Communication
Penejelasan Teori
Sender (Sumber Informasi) - memutuskan pesan informasi mana yang harus dikirim. Pesan dapat berupa bagian, ide, pendapat, pandangan, pemikiran, dll.
Encoder (Transmitter) - Pengirim menggunakan mesin untuk mengubah/ mengolah pesan informasi menjadi sinyal yang kemudian dikirimkan ke penerima.
Misalnya- dalam percakapan telepon, suara diubah menjadi sinyal gelombang dan dipancarkan melalui kabel.
Noise - suara yang tidak menyenangkan. Noise adalah gangguan fisik seperti
lingkungan, orang, dll. Yang benar-benar mengubah makna sebenarnya dari pesan yang ditransmisikan dan juga mendistorsi sumbernya.
Decoder (Receiver) - berlawanan dengan encoder, decoder menggunakan mesin untuk mengubah/ mengelola sinyal menjadi pesan yang dapat dimengerti oleh tujuan.
Tujuan- Tujuan pesan dari pengirim yang mengirimkan sinyal yang diterjemahkan oleh penerima.
Contoh I:
Otak bisa jadi Pengirim, mulut bisa jadi encoder yang menyandikan ke bahasa tertentu, udara bisa jadi saluran,
telinga orang lain bisa jadi reseptor dan
otaknya bisa jadi
decoder dan penerima.
Contoh 2:
Seorang editor menelepon salah satu reporter tentang pertemuan yang terjadi untuk liputan berita penting pada jam 5 sore tetapi selama panggilannya, suara muncul (kesalahan transmisi) dan reporter menerima 'kami ada pertemuan tentang liputan berita penting' ('' pada jam 5 sore ' 'hilang karena gangguan jaringan telepon atau kebisingan).
Pengirim: Editor
Encoder: Perusahaan jaringan telepon
Channel: Jaringan seluler
Noise : Waktu yang hilang karena gangguan
Decoder: Ponsel
Penerima: Reporter Di sini lagi reporter bertanya (tanggapan) - pada jam berapa?
Karena kesalahan transmisi atau kebisingan, pelapor tidak dapat memahami pesan Editor. Kebisingan mempengaruhi aliran komunikasi di antara mereka.