• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH DAN GAYA BELAJAR VISUALISATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI RUANG LINGKUP BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 SELESAI T.P. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH DAN GAYA BELAJAR VISUALISATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI RUANG LINGKUP BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 SELESAI T.P. 2016/2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI RUANG LINGKUP BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 SELESAI T.P. 2016/2017

Oleh :

Yanti NIM 4122141021

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

Yanti dilahirkan di Desa Terjun Kecamatan Medan Marelan 18 November

1993. Telah dibesarkan dan di didik dengan penuh kasih sayang oleh Ayahanda

yang bernama Amir Syarifuddin dan Ibunda yang bernama Salmah. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk

SD Negeri 065000 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah SMP Swasta PGRI 3 Medan, dan lulus pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 16 Medan, dan

lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi

Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

(5)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A

MATCH DAN GAYA BELAJAR VISUALISATION, AUDITORY,

KINESTETIC (VAK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI RUANG LINGKUP BIOLOGI KELAS X

SMA NEGERI 1 SELESAI T.P. 2016/2017

YANTI (NIM. 4122141021)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) terhadap hasil belajar siswa materi ruang lingkup biologi kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017 yang terdiri dari 4 kelas. Metode pengambilan sampel penelitian diambil secara random sampling yakni kelas X IPA2 yang berjumlah 44 siswa yang diberikan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK). Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan tingkat ketercapaian indikator siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) terhadap hasil belajar siswa materi ruang lingkup biologi kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017 telah tercapai dengan nilai rata-rata sebesar 80,45%. Tingkat penguasaan siswa pada saat pretes didapat nilai rata-rata sebesar 37,35 (kategori sangat rendah) dan pada saat postes didapat nilai rata-rata sebesar 79,24 (kategori sedang). Tingkat ketuntasan belajar siswa didapat nilai rata-rata sebesar 81,82% (36 siswa kategori tuntas dan 8 siswa kategori tidak tuntas).

(6)

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH AND LEARNING STYLES VISUALISATION, AUDITORY,

KINESTETIC (VAK) AGAINST THE STUDENT LEARNING OUTCOMES MATTER SCOPE BIOLOGY CLASS X

SMAN 1 SELESAI LEARNING YEARS 2016/2017

YANTI (NIM. 4122141021)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of cooperative learning model Make A Match and learning styles Visualisation, Auditory. Kinestetic (VAK) against the student learning outcomes matter scope biology class X SMAN 1 Selesai learning years 2016/2017. The population in this study were all students of class X IPA at SMAN 1 Selesai Learning Year 2016/2017 consisting of 4 classes. The sampling method were taken by random sampling that the class X IPA2 totaling 44 students should be taught using cooperative learning model Make A Match and learning styles Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK). This type of research is descriptive.The results based on indicators of the level of achievement of students with the application of cooperative learning model Make A Match and learning styles Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) against the student learning outcomes matter scope biology class X SMAN 1 Selesai learning years 2016/2017 has been reached with an average value of 80.45%. The level of student mastery during the pretest obtained an average value of 37.35 (very low category) and at postest values obtained an average of 79.24 (medium category). The level of mastery learning students obtained an average value of 81.82% (36 students complete category and 8 students incomplete category).

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan, kemudahan dan hikmat-Nya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Gaya Belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap

Hasil Belajar Siswa Materi Ruang Lingkup Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

(8)

kepala sekolah bidang kurikulum, Ibu Mira Wahyuni, M.Pd selaku guru biologi SMA Negeri 1 Selesai, kepada seluruh Bapak dan Ibu Guru, Staf Pegawai Tata Usaha dan siswa-siswi kelas X IPA2 SMA Negeri 1 Selesai yang turut membantu sewaktu penulis mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

Ucapan terima kasih teristimewa penulis sampaikan kepada orang tua penulis Ayahanda Amir Syarifuddin dan Ibunda Salmah yang memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan dan semangat dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terima kasih banyak kepada Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan yang telah memberikan penulis beasiswa selama 4 tahun.

Terkhususnya juga kepada Azhar, Arianto, Maya Sari, Sella Arista, Agung Wiranda, Muhammad Diego Arsel, Fadila Puspita, Muhammad Raihan, keluarga besar di Hamparan Perak, Marelan dan Tanjung Mulia serta teman seperjuangan Siti Lestari, Nurul Fahma Hasibuan, Fauziyah Khairi Nasution yang telah memberikan do’a dan dukungan dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada teman sekelas Biologi Reguler C 2012 yang selalu memberikan do’a, dukungan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini dalam meyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan khususnya biologi.

Medan, November 2016 Penulis,

Yanti

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Batasan Masalah 3

1.4Rumusan Masalah 4

1.5Tujuan Penelitian 4

1.6Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Gaya Belajar 6

2.1.2 Macam-macam Gaya Belajar dalam Visual, Audio, Kinestetik 7

2.1.3 Ciri-ciri Gaya Belajar 7

2.1.4 Gaya Belajar Visualisation, Audiotory, Kinestetic (VAK) 8 2.1.5 Tahap-Tahap Gaya Belajar VAK (Visual, Auditori, Kinestetik) 9 2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Gaya Belajar VAK 10 2.1.7 Make A Match (Mencari Pasangan) 11 2.1.8 Langkah-langkah Make A Match 11 2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Make A Match 12

2.1.10 Pengertian Belajar 12

2.1.11 Pengertian Hasil Belajar 14

2.1.12 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 16

2.2Kerangka Konseptual 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian 19

3.1.1 Lokasi Penelitian 19

3.1.2 Waktu Penelitian 19

3.2Populasi dan Sampel Penelitian 19

3.2.1 Populasi Penelitian 19

3.2.2 Sampel Penelitian 19

3.3Variabel Penelitian 19

3.4Prosedur Penelitian 19

3.5Jenis dan Desain Penelitian 20

(10)

3.7Uji Coba Instrumen 22

3.7.1 Validitas Tes 22

3.7.2 Uji Reliabilitas Tes 23

3.7.3 Uji Tingkat Kesukaran Tes 24

3.7.4 Uji Daya Beda Soal 25

3.8Teknik Analisis Data 26

3.8.1 Ketercapaian Indikator 26

3.8.2 Tingkat Penguasaan Siswa 26

3.8.3 Ketuntasan Belajar 27

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan 28

4.1.1 Ketercapaian Indikator 28

4.1.2 Tingkat Penguasaan Siswa 30

4.1.3 Ketuntasan Belajar Siswa 33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan 36

5.2Saran 36

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Visual, Auditori dan Kinestetik (VAK) 9 Gambar 2.2. Pembelajaran Make A Match 11

Gambar 2.3. Konsep Belajar 13

Gambar 2.4. Hasil Belajar 14

Gambar 2.5. Ranah Kognitif, Ranah Apektif dan Ranah Psikomotorik 15

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian 20

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes 21

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal 24

Tabel 3.4. Indeks Kesukaran 24

Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal 25

Tabel 3.6. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa 26

Tabel 4.1. Ketercapaian Indikator 28

Tabel 4.2. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Saat Pretes 30

Tabel 4.3. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Saat Postes 30

Tabel 4.4. Keaktifan Siswa 31

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Biologi 40

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 44

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 71

Lampiran 4. Lembar Jawaban 78

Lampiran 5. Kunci Jawaban 79

Lampiran 6. Tabel Validitas Instrumen Penelitian 80

Lampiran 7. Prosedur Perhitungan Validitas Soal 84

Lampiran 8. Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian 87

Lampiran 9. Perhitungan Uji Reliabilitas Soal 90

Lampiran 10. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Soal 91

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal 93

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pretes 95

Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Postes 97

Lampiran 14. Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA2 99

Lampiran 15. Perhitungan Ketercapaian Indikator 101

Lampiran 16. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa 103

Lampiran 17. Ketuntasan Belajar Siswa 105

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian 107

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah satu-satunya aset untuk membangun sumber daya

manusia yang berkualitas. Lewat pendidikan bermutu, bangsa dan negara akan terjunjung tinggi martabat di mata dunia. Diperlukan model pendidikan yang tidak

hanya mampu menjadikan peserta didik cerdas dalam teoritical science (teori

ilmu) tetapi juga cerdas dalam practical science (praktik ilmu). Oleh karenanya

diperlukan strategi bagaimana pendidikan bisa menjadi sarana untuk mebuka pola pikir peserta didik bahwa ilmu yang mereka pelajari memiliki kebermaknaan untuk hidup sehingga ilmu tersebut mampu mengubah sikap, pengetahuan dan keterampilan menjadi lebih baik (Shoimin, 2014).

Masalah pendidikan tidak lepas dari masalah pembelajaran karena pembelajaran merupakan inti pada proses pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran. Suatu sistem pendidikan disebut bermutu dari segi proses adalah jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan siswa mengalami proses pembelajaran yang bermakna dan ditunjang oleh sumber daya yang memadai. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar (Trianto, 2009). Keefektifan pembelajaran digambarkan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan kata lain, semakin efektif pembelajaran semakin baik hasil belajar siswa.

(15)

kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan hasil belajar serta kualitas pendidikan (Kasmirawati, 2012). Pada dasarnya setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang lebih menyukai cara belajar dengan melihat (visual), belajar dengan mendengar (auditori) atau belajar dengan gerak dan emosi (kinestetik). Siswa yang tidak menyukai cara belajar yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar akan cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa tersebut kurang menyukai atau bosan terhadap proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan konsep yang diberikan kurang dipahami dan materi yang diterima siswa cepat terlupakan, sehingga menyebabkan nilai biologi siswa rendah.

Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, maka untuk meningkatkan

hasil belajar siswa peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif Make a

Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK). Make a Match merupakan pembelajaran yang setiap siswanya memegang satu kartu soal dan jawabannya dan siswa dituntut untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan kartu jawaban maupun kartu soal yang dipegang pasangannya dengan

batas waktu tertentu (Devi, Kentjananingsih dan Rahayu, 2013). Make a Match ini

mendorong siswa untuk meningkatkan keaktifan, semangat belajar, penguasaan terhadap materi pelajaran serta kerja sama antar siswa yang secara langsung akan berpengaruh pada peningkatan motivasi maupun hasil belajarnya (Shofiya, 2013).

Menurut Herdian (dalam Shoimin, 2014) model pembelajaran Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) merupakan suatu model pembelajaran yang menganggap pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal

tersebut (Visual, Auditory, Kinestetic), dan dapat diartikan bahwa pembelajaran

dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi siswa yang telah dimilikinya dengan melatih dan mengembangkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dengan bebas menggunakan modalitas yang dimilikinya untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif.

Adapun penelitian yang berhubungan dengan model pembelajaran

(16)

Darmadi, 2013 bahwa hasil penelitian untuk hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar sebesar 72% sedangkan untuk daya serap hasil belajar sebesar 72%. Pada siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar sebesar 94% dan daya serap sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah melewati standar ketuntasan yang dipersyaratkan.

Adapun penelitian lain yang berhubungan dengan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) yang telah dilakukan oleh Andrianty, 2011 bahwa hasil penelitian pada tindakan pertama nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 26,26. Pada tindakan kedua nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 85,21. Dan pada tindakan ketiga nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 89,26. Dari penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa target penelitian tindakan kelas ini telah berhasil dan mencapai target dari indikator keberhasilan serta permasalahan sudah dapat teratasi. Berdasarkan uraian diatas penggunaan model pembelajaran yang memiliki kaitan erat dengan hasil belajar siswa. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian tentang penggunaan model

pembelajaran kooperatif Make a Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory,

Kinestetic (VAK) pada materi ruang lingkup biologi dalam hubungannya dengan

upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Gaya Belajar Visulisation, Auditory,

Kinestetic (VAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Ruang Lingkup Biologi

Kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Selesai yang masih sedikit siswa

mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu 75 untuk mata pelajaran Biologi.

2. Rendahnya pengetahuan siswa pada materi pelajaran biologi.

1.3Batasan Masalah

Hasil belajar siswa dibatasi pada aspek kognitif dengan penerapan model

(17)

Kinestetic (VAK) pada materi ruang lingkup biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana ketuntasan pencapaian indikator pada aspek kognitif siswa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar

Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) pada materi ruang lingkup biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017?

2. Bagaimana tingkat penguasaan siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic

(VAK) pada materi ruang lingkup biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai

T.P. 2016/2017?

3. Bagaimana ketuntasan belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic

(VAK) pada materi ruang lingkup biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai

T.P. 2016/2017?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tingkat pencapaian indikator pada aspek kognitif siswa

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya

belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) pada materi ruang lingkup

biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017.

2. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation,

Auditory, Kinestetic (VAK) pada materi ruang lingkup biologi di kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017.

3. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya belajar Visualisation,

(18)

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih dan menggunakan model

pembelajaran yang tepat untuk setiap materi pelajaran biologi.

2. Sebagai bahan masukan bagi calon guru untuk mempersiapkan diri menjadi

guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

(19)

36

5.1Kesimpulan

Dari analisis data hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tingkat ketercapaian indikator siswa yang diajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Gaya Belajar

Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Materi Ruang Lingkup Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P.

2016/2017 telah tercapai dengan nilai rata-rata ketercapaian indikator

kesuluruhan sebesar 80,45%.

2. Tingkat penguasaan siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Gaya Belajar Visualisation,

Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Ruang

Lingkup Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017 tergolong

kategori sedang dengan nilai rata-rata 79,24.

3. Tingkat ketuntasan belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Make A Match Dan Gaya Belajar Visualisation,

Auditory, Kinestetic (VAK) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Ruang

Lingkup Biologi Kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017 telah

mencapai ketuntasan, dimana sebesar 81,82% siswa telah tuntas.

5.2Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan oleh

penulis di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran antara lain:

1. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Make A Match dan gaya

belajar Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK) terhadap hasil belajar siswa

materi ruang lingkup biologi kelas X SMA Negeri 1 Selesai T.P. 2016/2017

sebaiknya guru harus memperhatikan dengan baik kegiatan diskusi di kelas,

sehingga tercipta proses belajar mengajar yang rileks dan menyenangkan.

2. Kepada guru bidang studi biologi hendaknya tidak hanya mneggunakan model

ceramah dalam pembelaajran tetapi diharapkan dapat menggunakan bantuan

(20)

tertarik dan termotivasi untuk belajar biologi dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

3. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru biologi diharapkan untuk dapat

menerapkan penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan

(21)

38

Style VAK (Visual, Auditorial, Kinesthetik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 SMA Negeri Olahraga Provinsi Riau, Volume 4, Nomor 1, April 2014, ISSN: 2303-1514, Jurusan Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Devi, T., Kentjananingsih, S dan Rahayu, S., (2013), Kelayakan Teoritis Lembar Kerja Siswa Make A Match Materi Transpor Melalui Membran Kelas XI SMA, Jurnal BioEdu, Volume 2, Nomor 3, Agustus 2013, ISSN: 2302-9528, Jurusan Biologi FMIPA UNESA.

Djamarah dan Aswan., (2013), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Hasrul., (2009), Pemahaman Tentang Gaya Belajar, Jurnal MEDTEK, Volume 1, Nomor 2, Fakultas Teknik UNM.

Huda, M., (2013), Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Malang.

Kasmirawati, S., (2012), Hubungan Antara Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batubara Kabupaten Gorontalo, Jurusan Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Liyusri dan Situmorang, J., (2011), Strategi Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Geografi, Volume 6, Nomor 1, April 2013, ISSN: 1979-6692, Jurusan Teknologi Pendidikan.

Marlan., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kuantum Tipe Visual Auditori Kinestetik (VAK) dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X3 MAN Sungai Gelam Tahun Pelajaran 2013/2014,

Pendidikan Fisika, FMIPA FKIP Universitas Jambi.

Mikran, Pasaribu dan Darmadi., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak, Volume 2, Nomor 2,

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Universitas Tadulako Sulawesi Tengah.

(22)

Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup, Volume 2, Nomor 3, Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Purba, E dan Yusnadi., (2014), Filsafat Pendidikan, UNIMED Press, Medan.

Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Surakarta.

Sardiman, AM., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta.

Shofiya, R., A., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Wonogiri, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Shoimin, A., (2014), Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Sipayung, M., (2014), Evaluasi Proses & Hasil Pembelajaran Biologi, FMIPA UNIMED, Medan.

Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kharisma Putra Utama: Jakarta.

Usman., (2009), Menjadi Guru Profesional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Gambar

Gambar 2.1. Visual, Auditori dan Kinestetik (VAK)
Tabel 3.1. Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

The concrete must be poured in the slabs formworks in vertical and not in horizontal layers since, in case concreting has to be stopped for a long period of time, when it is

Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang

[r]

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji

Merujuk semula kepada Jabatan Meteorologi Malaysia, faktor jurulatih sangat mempengaruhi keberkesanan latihan kerana modul meteorologi adalah satu modul yang sangat teknikal dan

Bagi Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara, sebagai bahan masukan dan informasi berkaitan dengan faktor risiko yang mempengaruhi kasus

Berdasarkan pembahasan pada bab I sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari

Hasil saringan tersebut, murid yang mempunyai ciri-ciri berkeperluan khas akan dirujuk kepada Pegawai Perubatan dan pasukan khas Program Outreach LINUS2.0