• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Kemampuan Representasi Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Materi Himpunan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Kemampuan Representasi Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Materi Himpunan pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Baki."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

mempunyai peranan penting dalam perkembangan berbagai ilmu pengetahuan

lain dan teknologi moderen. Menurut Soedjadi yang dikutip oleh W. Sri Anitah

(2008: 7.4), matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir.

Sedangkan menurut Ibrahim dan Suparni (2009: 9), matematika adalah ilmu

tentang struktur yang terorganisasikan. Dengan kata lain, matematika merupakan

ilmu yang berkembang mulai dari unsur yang tak terdefinisikan, ke unsur yang

terdefinisi, ke postulat atau aksioma, kemudian ke teorema. Berdasarkan

beberapa definisi tersebut, matematika dapat diartikan sebagai cabang ilmu

pengetahuan eksak yang terstruktur, terorganisasikan, serta berperan dalam

perkembangan pengetahuan dan teknologi.

Pada awal abad ke-21, matematika sudah banyak dimanfaatkan oleh

negara-negara maju untuk mengembangkan dan menguasai teknologi. Mereka

memanfaatkan matematika untuk merancang pembuatan berbagai kendaraan,

alat transportasi, pesawat radio dan televisi, mesin pabrik, komputer, dan

berbagai teknologi informasi yang canggih (Haryono, 2014: 159). Tidak hanya

di bidang teknologi, matematika juga dimanfaatkan untuk menggembangkan

berbagai ilmu pengetahuan. Sesuai dengan julukan matematika sebagai the

queen of science, matematika merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan,

sehingga banyak ilmu pengetahuan yang muncul karena matematika, seperti

astronomi matematika, geografi matematika, fisika matematika, ekonomi

matematika, kimia matematika, dan biologi matematika.

Melihat peranan matematika yang begitu besar dalam perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia selalu menjadikan matematika

sebagai mata pelajaran wajib di sekolah. Pembelajaran matematika ini diajarkan

sejak tingkat SD sampai dengan SMA sebagai upaya untuk meningkatkan mutu

(2)

matematika di Indonesia masih belum optimal. Berdasarkan hasil Trend of

Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011 terlihat bahwa

pembelajaran di Indonesia berada pada peringkat 38 dari 42 negara peserta dan

pada tahun 2015 Indonesia memperoleh peringkat 36 dari 48 negara peserta.

Sedangkan berdasarkan hasil Ujian Nasional, nilai rata-rata tahun 2016 lebih

rendah daripada tahun UN tahun lalu. Terjadi penurunan nilai sebesar 3 poin,

yaitu dari 62,18 menjadi 58,57. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran matematika di Indonesia masih belum optimal.

Kurang optimalnya pembelajaran matematika di Indonesia tentu akan

menjadi salah satu penghambat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan

kemajuan negara, sehingga adanya perbaikan mutu pembelajaran matematika

sangat diperlukan demi mewujudkan tujuan Indonesia. Selama ini pembelajaran

matematika khususnya di kelas masih belum melibatkan siswa secara optimal.

Masih banyak guru yang menganggap bahwa siswa hanya sebagai penerima

pengetahuan sehingga proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Untuk

meminimalisisasikan pembelajaran yang berpusat pada guru, pemerintah

Indonesia sudah berupaya dengan beberapa kali melakukan pembaharuan

kurikulum, mulai dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan sekarang kurikulum 2013. Semua

kurikulum tersebut menuntut pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga

guru hanya berperan sebagai fasilitator.

Namun demikian masih banyak guru yang melaksanakan pembelajaran

matematika dengan cara menerangkan, memberikan contoh soal, latihan, dan

cara penyelesaian kepada siswa. Dominasi guru dalam pembelajaran seperti ini

tentu belum memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan ide

matematis mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Mereka cenderung

menyelesaikan soal atau permasalahan sesuai dengan cara yang diberikan guru,

sehingga kemampuan matematis yang mereka miliki belum berkembang secara

optimal. Padahal dengan kemampuan matematis yang berkembang dengan baik,

tentu dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika yang berdampak pada

(3)

satu upaya perbaikan mutu Indonesia adalah memberikan pembelajaran

matematika yang dapat mengembangkan kemampuan matematis siswa.

Menurut NCTM (2005: 29), ada lima kemampuan matematis yang harus

dikuasai oleh siswa dalam pemebelajaran matematika. Kemampuan tersebut

meliputi: (1) kemampuan penyelesaian masalah (problem solving), (2)

kemampuan penalaran dan pembuktian (reasoning and proof), (3) kemampuan

komunikasi matematis (communication), (4) kemampuan koneksi matematis

(connections), dan (5) kemampuan representasi matematis (representation).

Namun representasi matematis merupakan kemampuan yang paling penting

untuk dikembangkan karena digunakan sebagai dasar dalam pembelajaran

matematika. Pernyataan tersebut sesuai dengan NCTM (2003: 263) bahwa

representasi merupakan kemampuan istimewa yang diperlukan dalam

pembelajaran matematika, sehingga peningkatan kemampuan representasi

matematis diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika di

Indonesia.

Menurut Sabirin (2014), representasi adalah suatu bentuk interpretasi

dari pemikiran siswa terhadap suatu masalah yang digunakan sebagai alat bantu

dalam menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Bentuk representasi yang

muncul dari setiap siswa tentu berbeda-beda. Representasi dapat berupa

kata-kata, tulisan, gambar, tabel, grafik, simbol matematika, dan sebagainya sesuai

kemampuan siswa tersebut.

Representasi matematis sangat penting karena dapat membantu siswa

dalam mengorganisasikan pemikiran mereka ketika menyelesaikan masalah atau

soal. Hal ini sesuai dengan National Council of Teachers of Mathematics

(NCTM, 2005: 280) yang menyatakan bahwa representasi adalah pusat untuk

belajar matematika. Siswa dapat mengembangkan dan memperdalam

pemahaman mereka tentang konsep matematika dan hubungan yang mereka

buat, membandingkan, dan menggunakan representasi yang bervariasi.

NCTM (2005: 67) telah menetapkan bahwa standar representasi dalam

program pembelajaran mulai dari TK sampai dengan kelas 12 harus membuat

(4)

1. Membuat dan menggunakan representasi untuk mengatur, merekam, dan

mengkomunikasikan ide-ide matematika,

2. Memilih, menerapkan, dan menerjemahkan antara representasi

matematika untuk memecahkan masalah,

3. Menggunakan representasi untuk melakukan pemodelan dan penafsiran

secara fisik, sosial, serta fenomena matematika.

Representasi matematis juga merupakan salah satu kemampuan kognitif

yang berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian Mandur, Kanisius., dkk (2013) yang menunjukkan

bahwa kemampuan representasi matematis berkontribusi secara signifikan

sebesar 9,42% terhadap prestasi belajar matematika baik secara langsung

maupun tidak langsung. Dengan kata lain, prestasi atau hasil belajar matematika

ditentukan oleh kemampuan representasi matematis.

Selain itu, kemampuan representasi matematis juga berkaitan erat dengan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Dengan kemampuan representasi

yang tinggi, siswa akan lebih mudah menemukan pemecahan masalah untuk

menyelesaikan soal ujian. Jones (dalam Santia, 2015) menyatakan bahwa

pemecahan masalah bergantung pada kemampuan seseorang untuk berpikir

dalam sistem representasi yang berbeda selama proses pemecahan masalah.

Dengan demikian, kemampuan representasi matematis dapat menjadi salah satu

faktor penyebab kurang optimalnya hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin melakukan analisis

kemampuan representasi matematis siswa di SMP Negeri 2 Baki. SMP Negeri 2

Baki merupakan salah satu sekolah yang selama tiga tahun terakhir ini

memperoleh nilai Ujian Nasional yang kurang memuaskan. Pada tahun 2015

yang lalu, SMP Negeri 2 Baki menduduki peringkat 54 dari semua sekolah

negeri se-kabupaten Sukoharjo dengan rata-rata nilai matematika 37,29. Hasil

pencapaian tersebut membuat peneliti tertarik untuk menjadikan sekolah ini

sebagai tempat penelitian. Subjek yang dipilih adalah siswa kelas VII karena

peneliti ingin menganalisis kemampuan representasi matematis dari input awal

(5)

merupakan salah satu materi yang diujikan dalam soal Ujian Nasional dan

menyesuaikan materi yang sedang dipelajari di sekolah tempat penelitian.

Sedangkan aspek representasi matematis yang diteliti hanya tiga, yaitu

representasi visual, persamaan atau ekspresi matematis, dan kata atau teks

tertulis.

B. Fokus Penelitian

Agar penelitian ini dapat terarah dan jangkauannya tidak terlalu luas,

maka peneliti membatasi dan memfokuskan penelitian pada analisis kemampuan

representasi matematis. Dalam penelitian ini, kemampuan representasi yang

dianalisis adalah representasi visual, representasi persamaan atau ekspresi

matematis, dan representasi kata atau teks tertulis dalam menyelesaikan soal

materi himpunan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baki.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan

masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah representasi visual siswa kelas VII SMP Negeri 2 Baki

dalam menyelesaikan soal himpunan?

2. Bagaimanakah representasi persamaan atau ekspresi matematis siswa

kelas VII SMP Negeri 2 Baki dalam menyelesaikan soal himpunan?

3. Bagaimanakah representasi kata atau teks tertulis siswa kelas VII SMP

Negeri 2 Baki dalam menyelesaikan soal himpunan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan

representasi matematis yang dimiliki oleh siswa kelas VII dalam

(6)

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan representasi visual siswa

kelas VII di SMP Negeri 2 Baki dalam menyelesaikan soal

himpunan.

b. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan representasi persamaan atau

ekspresi matematis siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Baki dalam

menyelesaikan soal himpunan.

c. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan representasi kata atau teks

tertulis siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Baki dalam menyelesaikan

soal himpunan.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran

tentang kemampuan representasi matematis yang dimiliki oleh siswa dalam

menyelesaikan soal materi himpunan, sehingga guru dapat memberikan

pembelajaran matematika yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Selain itu guru dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan

representasi yang dimiliki. Dengan demikian pencapaian hasil pencapaian

belajar matematika siswa juga dapat meningkat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Sebagai masukan agar sekolah dapat memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika. Sehingga sekolah dapat menghasilkan

lulusan yang cakap.

b. Bagi Siswa

Sebagai tambahan pengetahuan agar siswa selalu meningkatkan

kemampuan representasi yang dimiliki sehingga dapat membantu

(7)

c. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan agar guru mengetahui kemampuan

representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal. Sehingga guru

dapat memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan kemampuan representasi dan sekaligus hasil belajar siswa.

d. Peneliti

Memberikan pemahaman dan pengalaman yang berarti tentang

kemampuan representasi matematis siswa kelas VII dalam

menyelesaikan soal khususnya pada materi himpunan.

F. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, perlu

adanya definisi istilah sebagai berikut:

1. Analisis

Merupakan suatu kegiatan yang digunakan untuk meneliti, mengupas, dan

menguraikan sesuatu secara mendalam.

2. Kemampuan Representasi Matematis

Yaitu kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide-ide matematika

yang dapat berupa diagram, tabel, simbol matematika, model matematika,

kata-kata, dan sebagainya sebagai alat bantu menyelesaikan

permasalahan.

3. Kemampuan Representasi Visual

Merupakan kemampuan seseorang merepresentasikan sesuatu dengan

cara menyajikan jawaban dalam bentuk diagram, tabel, atau grafik.

4. Kemampuan Representasi Persamaan atau Ekspresi Matematis

Merupakan kemampuan seseorang dalam membuat model matematika

dan menyelesaikan soal dengan model yang telah dibuat.

5. Kemampuan Representasi Kata-kata atau Teks Tertulis

Merupakan kemampuan seseorang dalam membuat situasi permasalahan

(8)

menyelesaikan soal dengan cara menuliskan langkah-langkah dan

representasi berupa kata-kata.

6. Himpunan

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat berdasarkan variable Kegunaan Informasi bahwa responden menjawab tentang mudah dipahami dan

[r]

Dengan begitu, akan ada tiga pokok permasalahan yang akan dianalisis, yaitu analisis data tentang kepemilikan Al-Qur'an digital pada mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam

IKI30320 Kuliah 10 10 Okt 2007 Ruli Manurung Knowledge- based agent Contoh: Wumpus World Logic Propositional logic Metode pembuktian Ringkasan Outline 1 Knowledge-based agent. 2

Dari hasil perhitungan diperoleh balok dimensi 50/70 dengan kebutuhan tulangan tumpuan, lapangan dan geser yang dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8a. Penulangan Lentur

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengambil suatu barang adalah berpindahnya suatu barang dari kekuasaan pemilik ke dalam kekuasaan pelaku, sedangkan yang

Asas putusan termuat dalam Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman berisi putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar

Kontraposisi dari pernyataan : ′′ Jika semua siswa menyukai matematika maka guru senang mengajar ′′ adalah …a. Jika guru senang mengajar maka ada siswa yang tidak