• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

WILLINGNESS TO PAY

TERHADAP SERTIFIKASI

HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA

LOKASI PENJUALAN DI BOGOR

WINDA DIAN NURIANA

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua okasi Penjualan di Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

WINDA DIAN NURIANA. Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA

Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi, dan menghitung besarnya willingness to pay (WTP) responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method. Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP responden adalah tingkat pendidikan dan intensitas mengamati terhadap label. Sedangkan nilai WTP yang diperoleh untuk facial wash adalah sebesar Rp 3.652,00, krim wajah sebesar Rp 4.926,00, two way cake sebesar Rp 5.008,00, lipstic sebesar Rp 3.785,00, foundation sebesar Rp 4.809,00 dan bedak tabur sebesar Rp 4.232,00.

Kata kunci: sertifikasi halal, regresi logistik, willingness to pay.

ABSTRACT

WINDA DIAN NURIANA. Analysis of Willingness to Pay for Halal Certification of Wardah Cosmetic Products at Two Locations Sales in Bogor. Supervised by MA’MUN SARMA

A halal certificate is formed to protect consumers, especially Indonesian muslims. The certificate is written by fatwa of The Indonesian Ulama Council (under the LP POM MUI) which is based on Islamic law. One of the products that can be certified by the LP POM MUI is cosmetic. The objectives of this study are to identify the characteristics of Wardah cosmetic products consumers, analyze the factors, and calculate respondents’ willingness to pay (WTP) for an additional payment to the halal certification on Wardah products. Analysis tools used in this study are descriptive analysis, logistic regression, and the Contingent Valuation Method. Based on the results obtained, the factors that influence respondents' WTP are education level and observing intensity of the label, while the WTP values obtained are Rp 3.652,00 for facial wash, Rp 4.926,00 for face cream, Rp 5.008,00 for two way cake, Rp 3.785,00 for lipstick, Rp 4.809,00 for foundation and Rp 4.232,00 for powder.

(5)

RINGKASAN

Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik. Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi Ibu yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra, Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah dikenal oleh masyarakat.

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method.

Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah. Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang terkait dengan penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988).

Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah Bogor.

Responden yang digunakan berjumlah 100 yang diambil dari 50 responden pada daerah pengambilan data 1 yaitu counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor dan 50 responden yang pada daerah pengambilan data 2 yaitu di Toko Anisha Babakan Tengah Dramaga Kabupaten Bogor.

(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Manajemen

ANALISIS

WILLINGNESS TO PAY

TERHADAP SERTIFIKASI

HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA

LOKASI PENJUALAN DI BOGOR

WINDA DIAN NURIANA

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)
(8)

Judul Skripsi : Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor Nama : Winda Dian Nuriana

NIM : H24090015

Disetujui oleh

Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.S, M.Ec Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M. Munandar, MSc Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah willingness to pay sertifikasi halal, dengan judul Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, M.S, M.Ec selaku pembimbing, serta Bapak Ir M. Syamsun, M.Sc, PhD dan Deddy C. Sutarman,STP,MM yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Retno Ummy selaku pemilik Toko Anisha dan Ibu Evi dari Wardah yang telah memberi ijin bagi penulis untuk megumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, teman-teman Manajemen 46, Bateng 23, dan Com@ atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

ABSTRAK ii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODOLOGI 2

Lokasi dan Waktu Penelitian 4

Jenis dan Sumber Data 4

Penentuan Jumlah Responden 4

Uji Validitas dan Reliabilitas. 5

Metode Pengolahan dan Analisis Data 5

Pengujian Parameter 7

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Karakteristik Responden 9

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay 14 Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik 15

Implikasi Manajerial 20

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 21

Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

(11)

DAFTAR TABEL

1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah 9 2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah 10

3. Classification Table Hasil Regresi Logistik 14

4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan

Labelisasi Halal. 14

5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah 16

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Penelitian 3

2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial Wash 17 3. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim Wajah 17 4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two Way

Cake 18

5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic 18 6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation 19 7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak Tabur 19

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 24

2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 29

3. Hasil Uji Multikolinearitas 33

4. Hasil Regresi Logistik 34

5. Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan

(12)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, konsumen makin menyadari bahwa banyak produsen yang tidak bertanggungjawab dan tidak memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan dalam produk yang dipasarkan. Selain mengenai produk yang membahayakan kesehatan, isu yang menjadi tren saat ini adalah mengenai keagamaan. Berdasarkan sensus BPS 2010, sebanyak 87,18% penduduk Indonesia beragama Islam yang diwajibkan mengkonsumsi segala sesuatu yang halal. Produk-produk yang beredar saat ini masih banyak yang diragukan kehalalannya. Guna menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah sebenarnya telah menerapkan standar mutu yang membantu konsumen dalam memberi jaminan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi

Standar mutu tentang jaminan halal di Indonesia adalah sertifikasi dan labelisasi halal yang ditetapkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan dan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) yang dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia yang berlandaskan syariat Islam. Penanda sertifikasi adalah berupa label halal pada kemasan produk dengan masa berlaku dua tahun.

Salah satu produk yang ditangani oleh LP POM MUI adalah kosmetika. Hampir sama dengan bahan pangan dan obat-obatan, kosmetika juga rentan mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal seperti lemak babi. Bahan lain yang perlu diperhatikan adalah plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion, glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi.

Kesadaran pentingnya sertifikasi halal pada kosmetik belum banyak disadari oleh masyarakat Indonesia. Belum terdapat pengukuran yang pasti besarnya nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay) konsumen terhadap keberadaan sertifikasi halal. Hal tersebut mengakibatkan nilai ekonomi keberadaan sertifikasi halal berdasarkan sudut pandang konsumen belum dianggap penting oleh perusahaan kosmetik.

Produk kosmetik di Indonesia belum seluruhnya bersertifikasi halal oleh LP POM MUI. Berdasarkan data yang tercatat di BP POM tahun 2012 dari 53.669 produk kosmetik yang beredar di Indonesia, hanya 106 produk yang telah bersertifikasi halal LP POM MUI. Walaupun demikian, produk kosmetik yang bersertifikasi halal semakin meningkat setiap tahunnya. Seperti contohnya PT Mustika Ratu produsen dari Slimming Tea dan PT Martina Berto yang merupakan produsen dari Sariayu dan Caring Colours yang baru saja mendapatkan sertifikasi halal1. Sementara itu, Oriflame masih dalam tahap pengupayaan pemberian sertifikasi halal dari LP POM MUI2. Sedangkan beberapa merk kosmetik yang belum bersertifikasi halal seperti Pixi, Olay, Pond’s dan Garnier.

1

Mustika Ratu Terima Sertifikat Halal MUI. http://www.mustika-ratu.co.id/news/mustika-ratu-terima-sertifikat-halal-mui.html [1 Februari 2013]

2

(13)

2

Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi Ibu yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra, Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah dikenal oleh masyarakat.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Willingness to Pay responden

terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah? 3. Berapakah besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran

tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah?

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah keilmuan manajemen dan dapat menjadi bahan pertimbangan akan pemberian labelisasi halal pada produk bagi produsen kosmetik. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang sertifikasi dan labelisasi halal serta keilmuan manajemen.

METODOLOGI

(14)

3 Pemerintah dibantu Majelis Ulama Indonesia melakukan tindakan untuk menanggulangi masalah jaminan halal dengan mengeluaran sertifikasi dan labelisasi halal melalui LP POM MUI. Adanya LP POM MUI, masyarakat dapat membedakan produk yang halal dan haram karena produk yang memiliki sertifikasi dan labelisasi halal dijamin kehalalannya baik dalam bahan baku maupun proses produksinya. Salah satu produk kosmetik yang telah bersertifikasi halal adalah Wardah yang juga pelopor kosmetik Indonesia yang bersertifikasi dan labelisasi halal LP POM MUI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen pembeli dan pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis besarnya Willingness to Pay serta faktor yang mempengaruhi Willingnes to Pay tersebut. Penelitian ini menggunakan tiga jenis alat analisis yaitu, analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Kerangka Penelitian Strategi pemasaran perusahaan untuk

meningkatkan Brand Image produk kosmetik yang halal dan aman dikonsumsi

Peningkatan pemberian sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik

Contingent Valuation Method

Analisis Regresi Logistik Analisis deskriptif

Produk Wardah : salah satu pelopor kosmetika bersertifikasi halal Sertifikasi dan labelisasi halal Merebaknya produk kosmetika yang tidak

halal

Tindakan Pemerintah Pusat dan Majelis Ulama Indonesia

LP POM MUI

Nilai Willingness to Pay Faktor yang mempengaruhi WTP terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada

produk Wardah Willingness to Pay

(15)

4

Berdasarkan pada gambar 1, maka setelah dilakukan penelitian ini diharapkan didapat besarnya nilai Willingness to Pay sertifikasi dan labelisasi halal pada produk Wardah yang cukup berpengaruh untuk meningkatkan nilai produk sehingga dapat menjadi tolak ukur produsen lain di Indonesia sehingga dapat meningkatkan jumlah produk yang memiliki sertifikasi dan labelisasi halal LP POM MUI.

Selain itu, adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik dapat menciptakan brand image produk kosmetik sebagai produk yang terjamin keamanan dan kehalalannya baik halal dalam bahan yang digunakan maupun halal dalam proses produksinya. Terciptanya brand image yang baik di mata konsumen diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan memingkatkan pendapatan bagi produsen yang bersangkutan serta meningkatkan perekonomian negara pada umumnya.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara purposif di Bogor dengan mempertimbangkan Bogor sebagai daerah yang dekat dengan ibukota negara yang gaya hidup penduduknya mendekati metropolis. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yaitu Toko Anisha Babakan Tengah 105 Dramaga Bogor dan Counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu Februari hingga April 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah. Kuesioner penelitian disajikan pada Lampiran 1. Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang terkait dengan penelitian ini.

Penentuan Jumlah Responden

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988).

Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah Bogor.

(16)

5

Uji Validitas dan Reliabilitas.

Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan software SPSS 19. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana derajat kecermatan pengukuran alat tes, apakah alat tes yang ada telah mengukur sasaran yang akan diukur.

... (2) Di mana :

r = koefisien korelasi Pearson X = skor pertanyaan

Y = skor total

n = jumlah responden

Hasil uji validitas yang diperolah dinyatakan valid jika nilai thit > ttabel. Hasil uji validitas menunjukkan rentang nilai thitung sebesar 0,367-0.829. Pada α = 5% dengan nilai ttabel 0.361 maka dapat dibuktikan bahwa thit (0,367-0.829) > ttabel (0,361) sehingga keseluruhan pernyataan terbukti valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha dari 0 sampai 1.

Hasil uji menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.926. Nilai tersebut lebih besar dari batas nilai Cronbach’s Alpha (0.926>0.60) yang menunjukkan bahwa keseluruhan pernyataan berada pada tingkat reliabel yang artinya seluruh pernyataan dapat diandalkan sebagai alat ukur apabila pengukuran diulang. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dan diolah baik secara manual maupun menggunakan program komputer yaitu Microsoft office excel, Minitab 14, dan SPSS v.19.

Identifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah.

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner. Data dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Setelah data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban dipersentasekan berdasarkan jumlah pengunjung. persentase tersebut merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti.

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap kesediaan pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah.

(17)

6

yang dihubungkan atau dijelaskan dengan lebih dari satu variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah

Log(Y) = β 0 + β 1PDD + β 2DPT + β 3SKP + β 4IMT ... (3) Di mana :

Y = kesediaan membayar (bernilai 0 jika tidak bersedia atau 1 jika bersedia membayar tambahan sertifikasi hala)

β 0 = konstanta

β 0..β 6 = koefisien regresi

PDD = lamanya menempuh pendidikan responden (0 = tidak berpendidikan tinggi, 1 = berpendidikan tinggi)

DPT = tingkat pendapatan responden (0 = pendapatan rendah, 1 = pendapatan tinggi)

SKP = sikap dan kepedulian responden (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju)

IMT = intensitas pengamatan label halal (0 = belum pernah mengamati, 1 = pernah mengamati)

Analisis regresi logistik menggunakan peubah penjelas yang berupa kategorik ataupun numerik untuk menduga besarnya peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon

Perhitungan besarnya nilai Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah.

Dalam memperoleh nilai Willingness to Pay konsumen produk kosmetik Wardah terhadap adanya sertifikasi halal digunakan metode Contingent Valuation Method (CVM). Menurut Fauzi (2004), dalam tahap operasional penerapan pendekatan CVM terdapat lima tahap yaitu :

1. Membuat hipotesis pasar.

Skenario yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

“Maraknya produk kosmetik dipasaran yang mengandung bahan -bahan tidak halal menimbulkan keresahan pada konsumen muslim di Indonesia. Pemerintah mengambil tindakan untuk memberikan perlindungan jaminan produk halal melalui sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh LP POM MUI. Adanya labelisasi dan sertifikasi halal LP POM MUI dipastikan perusahaan kosmetik telah menerapkan manajemen mutu jaminan produk halal dalam setiap proses produksinya. Adanya sertifikasi halal LP POM MUI diharapkan dapat memberi keamanan, kenyamanan, dan kepuasan bagi konsumen.”

Berdasarkan skenario di atas, dapat memberi gambaran pada responden mengenai penempatan sertifikasi halal pada produk sebagai upaya memberi jaminan kehalalan pada konsumen. Nilai WTP sertifikasi halal akan diketahui melalui pertanyaan yang diajukan kepada responden apakah perlu adanya sertifikasi halal pada sebuah produk dan nilai maksimal yang bersedia dibayarkan konsumen terhadap produk yang bersertifikasi halal.

2. Mendapat nilai lelang.

(18)

7 terbuka). Open ended question dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka pada responden tentang berapa nilai yang ingin dibayarkan untuk mendapatkan produk kosmetik bersertifikasi halal. Responden akan menjawab langsung berapa nilai maksimal yang bersedia dibayarkan untuk memperoleh produk bersertifikasi halal.

3. Menghitung rataan Willingness to Pay.

Dugaan nilai WTP diperoleh melalui rataan (mean) dari jumlah nilai lelang yang telah diperoleh dari tahap kedua dibagi jumlah responden. Rumus perhitungan rataan :

E TP=∑n iPfi

i= ... (4)

Di mana

EWTP = dugaan rataan WTP Wi = nilai WTP ke-i Pfi = nilai relatif

i = responden ke-i yang bersedia membayar labelisasi dan sertifikasi halal pada produk.

Apabila terdapat nilai yang jauh menyimpang dari nilai yang lain (outlier), maka nilai tersebut tidak dimasukkan pada perhitungan.

4. Memperkirakan kurva lelang (Bid curve)

Kurva lelang pada penelitian menghubungkan antara nilai willingness to pay yang bersedia dibayarkan oleh responden dengan frekwensi kumulatif dari jumlah responden yang bersedia membayar lebih pada sertifikasi dan labelisasi halal.

5. Mengagregatkan data.

Menjumlahkan data adalah proses di mana nilai dugaan rataan yang diperoleh dari langkah ke tiga dikonversikan dengan populasi yang dimaksud menggunakan rumus :

TWTP = EWTPi.P ... (5) Di mana

TWTP = total WTP (Rp)

EWTPi = rataan nilai WTP responden (Rp) P = populasi (orang)

Pengujian Parameter

Pengujian statistik dipergunakan untuk memeriksa kebaikan suatu model. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji likelihood, uji wald, uji odds ratio, uji multikolinearitas, dan uji keandalan yang dijelaskan sebagai berikut

Uji Likelihood

Uji likelihood digunakan untuk melihat nilai yang dapat memperkirakan distribusi chi-square (λ2) dan memungkinkan penentuan level signifikansi. Statistik uji yang digunakan adalah statistik G di mana uji rasio kemungkinan maksimum (likelihood ratio test) yang digunakan untuk menguji peranan variabel bebas secara serentak. Rumus umum untuk uji G adalah di mana :

(19)

8

Di mana :

l0 = nilai likehood tanpa variabel penjelas

li = nilai likehood model penuh

Pengujian terhadap hipotesis pada responden adalah sebagai berikut : H0: β1= β2=…= 0

H1: minimal ada satu βi tidak sama dengan nol, di mana i = ,2,…, n

Statistik G akan mengikuti sebaran λ2 dengan derajat bebas α. Kriteria keputusan yang diambil adalah jika G > λ2p (α), maka hipotesis nol (H

0) ditolak. Uji G juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah nilai yang diduga dengan peubah di dalam model lebih baik jika dibandingkan model tereduksi.

Berdasarkan hasil pengolahan, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang menghasilkan nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan 0,000. Maka dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %.

Uji Wald

Uji ald digunakan dalam menguji keberartian parameter (koefisien β) secara parsial, di mana :

... (7) H0:βi = 0 (variabel bebas ke i tidak mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel respon)

H1:βi ≠ 0 (variabel bebas ke i mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel respon)

Untuk i = 1,2,....,n Di mana :

βi = Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga (koefisien X) SE (βi) = Galat dari kesalahan dari βi

Ho akan ditolak jika p-value < α atau sig < α yang berarti variabel bebas Xi secara partial mempengaruhi variabel respon Y. Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan sig variabel pdd dan imt < α (α=0,01), maka hipotesis nol ditolak pada dua variabel tersebut sehingga terdapat variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel respon.

Uji Odds Ratio

Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami kejadian kemunculan dari peubah respon (Y = 1) sebesar exp(β) kali jika Xi=1 muncul, dibandingkan dengan Xi=0 muncul. Odds ratio dapat juga diartikan merupakan interpretasi dari sebuah peluang. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai odds ratio variabel pdd (pendidikan) adalah 26,893 dan variabel imt (intensitas pengamatan label) adalah 62,650.

Uji Multikolinearitas

(20)

9 dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 3 yang menunjukkan nilai VIF < 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas.

Uji Keandalan

Uji dilakukan untuk mengevaluasi CVM dengan mengukur sejauh mana responden memberi data yang sebenarnya. Pengujian ini dilakukan berdasarkan besarnya R Square dan chi square pada tabel Model Omnibus, di mana nilai sig < α sehingga model dikatakan baik. Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R Square pada regresi logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada tabel Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini karena karakteristik yang berbeda-beda dapat mempengaruhi penilaian responden. Dari hasil pengisian kuesioner diperoleh data mengenai karakteristik responden yang memberikan penjelasan mengenai siapa yang menjadi responden dalam penelitian. Selain itu karakteristik responden penting untuk dikemukakan karena diasumsikan bahwa perbedaan tanggapan setiap responden terhadap item – item pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan perbedaan latar belakang dari setiap responden.

Wawancara dilakukan pada 100 responden pengguna produk Wardah berjenis kelamin wanita. Pengambilan sampel tersebut dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu 50 responden di Toko Anisha dan 50 responden di Counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Responden diberikan pilihan jawaban yaitu bersedia atau tidak bersedia membayar tambahan untuk sertifikasi halal. Sebaran responden dalam kelompok kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi halal terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah.

Kelompok Pengguna Jumlah

Responden Persentase

Bersedia membayar tambahan 89 89%

Tidak bersedia membayar tambahan 11 11%

Total 100 100%

Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa 89 orang (89%) responden bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi halal, sedangkan 11 orang (11%) responden tidak bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi halal. Responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi halal lebih banyak daripada responden yang tidak bersedia membayar tambahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik dianggap penting dan perlu ada dalam produk kosmetik.

(21)

10

lama pemakaian produk, dan sumber pengetahuan responden terhadap kosmetik bersertifikasi halal. Seberan responden dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah.

Kelompok Usia (tahun) Jumlah Responden

(orang) Persentase

17-23 64 64%

24-30 25 25%

31-37 6 6%

38-44 2 2%

45-51 1 1%

52-58 2 2%

Total 100 100%

Kelompok Jenis Pendidikan Jumlah Responden

(orang) Persentase

Tidak Sekolah 0 0%

SD 0 0%

SMP 3 3%

SMA 18 18%

Perguruan Tinggi 79 79%

Total 100 100%

Kelompok Tingkat Pendapatan (Rp) Jumlah Responden

(orang) Persentase

<500.000 10 10%

500.001-1.000.000 36 36%

1.000.001-2.500.000 34 34% 2.500.001-5.000.000 15 15%

>5.000.000 5 5%

Total 100 100%

Kelompok Tingkat Pembelian Produk Jumlah Responden

(orang) Persentase

>3 kali sebulan 14 14%

1-3 kali sebulan 31 31%

1-3 bulan sekali 40 40%

3-6 bulan sekali 8 8%

>6 bulan sekali 7 7%

Total 100 100%

Kelompok Tingkat Pengamatan terhadap Label Halal

Jumlah Responden

(orang) Persentase

Sangat sering 9 9%

Sering 40 40%

Kadang-kadang 33 33%

Jarang 14 14%

Tidak pernah 4 4%

(22)

11 Lanjutan Tabel 3

Kelompok Tingkat Harga Jumlah Responden

(orang) Persentase

Sangat murah 1 1%

Murah 8 8%

Sedang 85 85%

Mahal 6 6%

Sangat mahal 0 0%

Total 100 100%

Kelompok Tingkat Status Pernikahan Jumlah Responden

(orang) Persentase

Menikah 23 23%

Belum Menikah 77 77%

Total 100 100%

Kelompok Status Pekerjaan Jumlah Responden

(orang) Persentase

Pelajar 0 0%

Mahasiswa 54 54%

PNS 5 5%

Peg. Swasta 28 28%

IRT 4 4%

Wirausaha 7 7%

Lainnya 2 2%

Total 100 100%

Kelompok Status Lama Pemakaian Produk Jumlah Responden

(orang) Persentase

<3 bulan 30 30%

>3 bulan 70 70%

Total 100%

Media Pengetahuan akan Produk Jumlah Persentase

TV 78 52%

Media Sosial 15 10%

Media Cetak 11 7%

Brosur/Pamflet 13 9%

Spanduk/Baliho 2 1%

Radio 0 0%

Teman/Keluarga 24 16%

Lainnya 7 5%

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui sebaran karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Usia

(23)

12

tersebut dapat diartikan bahwa pengguna produk Wardah sebagian besar merupakan pelanggan dalam rentang usia 17 tahun hingga 23 tahun. b. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 79% responden telah atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sedangkan 18% responden telah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas dan 3% responden telah menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama serta tidak ada responden yang hanya menempuh pendidikan Sekolah Dasar ataupun tidak sekolah. Sebaran responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna produk adalah masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal tersebut disebabkan karena pengambilan sampel adalah di Kota dan Kabupaten Bogor yang merupakan daerah berkembang dan memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.

c. Tingkat Pendapatan

Pendapatan mempengaruhi pola dan gaya hidup responden itu sendiri dalam kesehariannya. Hal ini disebabkan semakin tingginya pendapatan maka memunculkan peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan. Berdasarkan data diketahui bahwa 10% (10 orang) memiliki penghasilan dibawah Rp 500.000,00. Responden berpendapatan antara Rp 500.000,00 hingga Rp 1.000.000,00 sebanyak 36% (36 orang), responden berpendapatan Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.500.000,00 sebanyak 34% (34 orang), dan 15% (15 orang) responden berpendapatan Rp 2.500.000,00 hingga Rp 5.000.000,00, sedangkan 5% (5 orang) responden berpendapatan lebih dari Rp 5.000.000,00.

d. Intensitas Pembelian Produk

Intensitas pembelian produk menunjukkan seberapa sering responden membeli produk Wardah. Semakin sering responden membeli produk menunjukkan semakin tinggi kebutuhan responden akan produk tersebut. Responden yang paling sering membeli produk Wardah yaitu lebih dari tiga kali dalam satu bulan adalah 14% (14 orang). Responden dengan intensitas pembelian satu hingga tiga kali dalam sebulan sebasar 31% (31 orang). Jumlah responden yang paling banyak yaitu sebesar 40% (40 orang) memiliki intensitas pembelian satu kali dalam satu hingga tiga bulan. Sedangkan 8% (8 orang) responden memiliki intensitas pembelian satu kali dalam tiga hingga enam bulan. Sisanya sebanyak 7% (7 orang) responden membeli produk satu kali dalam lebih dari enam bulan.

e. Intensitas Pengamatan Label Halal.

(24)

13 f. Tingkat Harga Produk

Tingkat harga produk menurut responden pada penelitian ini dibedakan menjadi pandangan harga produk yang sangat murah, murah, sedang, mahal, dan sangat mahal. Sebanyak 85% responden menyatakan bahwa harga kosmetik Wardah sedang, 8% respoden menyatakan murah, 6% responden menyatakan mahal, dan 1% responden menyatakan sangat murah. Pada kelompok tingkat harga, tidak ada responden yang menyatakan bahwa harga produk sangat mahal. Data tersebut menunjukkan harga produk masih dapat dijangkau oleh masyarakat.

g. Status Pernikahan

Berdasarkan Kelompok status pernikahan, sebanyak 77 responden belum menikah dan 23 responden telah menikah. Persentase nilai kesediaan membayar pada responden yang belum menikah lebih besar dari persentase nilai kesediaan membayar pada responden yang menikah. Sebaliknya, persentase nilai ketidaksediaan membayar pada responden yang menikah lebih besar dari persentase nilai ketidaksediaan membayar pada responden yang belum menikah. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah tanggungan anggota keluarga pada responden yang telah menikah sehingga pengeluaran lebih besar dan mempengaruhi keputusan dalam kesediaan membayar tambahan untuk sertifikasi halal pada produk Wardah.

h. Jenis Pekerjaan

Penelitian ini mengelompokkan jenis pekerjaan sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan wirausaha. Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa paling banyak responden adalah mahasiswa (54%), pegawai swasta (28%), PNS (5%), wirausaha (7%), ibu rumah tangga (4%), dan 2 orang responden lainnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

i. Lama Pemakaian Produk

Berdasarkan data yang diperoleh dapat digambarkan bahwa tidak terlalu adanya perbedaan antara pengguna kurang dari 3 bulan maupun lebih dari 3 bulan dalam kesediaan membayar tambahan pada sertifikasi halal produk Wardah. Hal tersebut dapat dilihan dari persentase yang tidak terlalu jauh yaitu 30% dan 27% bagi pengguna produk kurang dari 3 bulan serta 70% dan 73% bagi pengguna produk lebih dari 3 bulan pada kesediaan maupun ketidaksediaan membayar lebih.

j. Sumber Pengetahuan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal Pengetahuan akan produk dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Maka diperlukan sumber pengetahuan yang dapat dipahami dan menarik konsumen dalam membeli produk tersebut. Hal yang sama juga dibutuhkan pada kosmetik bersertifikasi halal. Penjelasan tentang produk agar dapat dipahami dan menarik konsumen dapat dilakukan melalui berbagai media.

(25)

14

cetak (7%), brosur dan pamflet (9%), spanduk dan baliho (1%), dan media lain yaitu event yang diselenggarakan di berbagai daerah (5%).

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik metode enter menghasilkan percentage correct sebesar 93,0 yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil klasifikasi menunjukkan persentase ketepatan klasifikasi sebesar 93%. Hasil classification table regresi logistik terdapat pada Tabel 3

Tabel 3. Classification Table Hasil Regresi Logistik

Observed

Predicted

wtp

Percentage Correct tidak bersedia bersedia

Wtp tidak bersedia 6 5 54.5

bersedia 2 87 97.8

Overall Percentage 93.0

Berdasarkan data hasil clasification table pada Tabel 3 diketahui bahwa model regresi yang dihasilkan cukup layak. Kelompok tidak bersedia membayar lebih yang berjumlah 11 responden, hanya 6 responden yang dapat diklasifikasikan secara benar atau 54,4%. Sedangkan kelompok bersedia membayar lebih yang berjumlah 89 responden, sebanyak 87 responden yang dapat diklasifikasikan secara benar atau 97,8%

Hasil regresi logistik dengan metode enter pilihan bersedia atau tidak bersedia responden dalam membayar tambahan sertifikasi dan labelisasi halal menunjukkan bahwa, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang menghasilkan nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan 0,000. Maka dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar tambahan pada sertifikasi halal. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan

Labelisasi Halal.

Variables in the Equation

Koefisien Sig. Exp(B) Keterangan

Step 1a Constant -6.258 .020 .002 (-)

PDD 3.292 .000 26.893 Berpengaruh nyata*

DPT 3.261 .113 26.072 Tidak berpengaruh nyata

IMT 4.138 .005 62.650 Berpengaruh nyata*

(26)

15 Lanjutan Tabel 4

-2 log likehood = 39.406 Nagelkerke R Square = .517

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Model 29.898 4 .000

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 3.867 8 .869

Keterangan : * pada tingkat kepercayaan 99% PDD = tingkat pendidikan

DPT = tingkat pendapatan

IMT = intensitas mengamati label halal

SKP = sikap dan kepedulian

Uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 4 diperoleh nilai Chi-square sebesar 3,867 dengan signifikan 0,869 yang lebih besar dari taraf nyata α = 10%, sehingga model regresi logistik yang dihasilkan dinyatakan baik. Nilai Nagelkerke R Square menyatakan bahwa 51,7% keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya diluar model. Model regresi yang dihasilkan adalah

Log(Y) = -6,258+3,292PDD+4,138IMT ... (8) Model regresi logistik tersebut menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata yaitu tingkat pendidikan dan intensitas pengamatan label yang berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 99%.

Odd Ratio berdasarkan nilai exp(B) menunjukkan bahwa peluang kesediaan membayar lebih responden berpendidikan tinggi adalah 26,893 kali dibanding responden tidak berpendidikan tinggi jika pendapatan, intensitas mengamati label, dan sikap sama. Peluang kesediaan membayar lebih konsumen yang pernah mengamati label halal adalah 62,650 kali dibanding responden yang tidak pernah mengamati label halal, jika pendidikan, pendapatan, dan sikap sama. Hasil regresi logistik dapat dilihat pada Lampiran 4.

Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik

Pendekatan yang dilakukan dengan alat analisis CVM dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui nilai WTP responden terhadap pembayaran tambahan terhadap sertifikasi halal pada kosmetik. Hasil pelaksanaan CVM adalah sebagai berikut :

a. Membangun Pasar Hipotesis (Setting-up the Hypothetical Market)

(27)

16

mendapat gambaran mengenai pentingnya sertifikasi dan labelisasi halal pada kosmetik.

b. Memperoleh Nilai WTP (Obtaining Bids)

Teknik yang digunakan untuk memperoleh nilai WTP adalah open ended question (pertanyaan terbuka), di mana dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka pada responden mengenai nilai yang ingin dibayarkan. Responden akan menjawab langsung berapa nilai maksimal yang bersedia dibayarkan untuk memperoleh produk bersertifikasi halal. c. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTP (Estimating Mean WTP/EWTP)

Dugaan nilai rataan WTP (EWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden dengan menggunakan rumus EWTP. Kelas WTP responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu nilai terkecil sampai nilai terbesar WTP yang ditawarkan responden. Perhitungan EWTP produk facial wash, krim wajah, two way cake, lipstic, foundation, dan bedak tabur dapat dilihat pada Lampiran 5. Data distribusi WTP responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah

No Kelas Produk WTP (Rp) Total WTP (Rp)

1 Facial Wash 3652 77083

2 Krim Wajah 4926 75614

3 Two Way Cake 5008 78862

4 Lipstic 3785 71061

5 Foundation 4809 75247

6 Bedak Tabur 4232 89955

Mengacu pada Tabel 5 diketahui bahwa nilai rataan WTP (EWTP) Facial Wash sebesar Rp 3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two Way Cake sebesar Rp 5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation sebesar Rp 4.809,00 dan Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00.

d. Memperkirakan Kurva WTP (Estimating Bid Curve)

(28)

17

Gambar 2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial Wash

Kurva WTP Facial Wash menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 18.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik facial wash bersertifikasi halal.

Gambar 3. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim Wajah

Kurva WTP Krim Wajah menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 523,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik krim wajah bersertifikasi halal.

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000

5 27 29 30 33 63 73 74 75 82 85 86 87 88

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif

WTP Facial Wash

WTP Facial Wash

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

1 4 16 17 48 49 51 53 62 75 76 81 82 83 85 87 88

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif WTP Krim Wajah

(29)

18

Gambar 4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two Way Cake

Kurva WTP Two Way Cake menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 39.000,00 dengan 89 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik two way cake bersertifikasi halal.

Gambar 5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic Kurva WTP Lipstic menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 22.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik lipstic bersertifikasi halal.

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000

4 23 24 30 34 36 62 73 74 80 83 85 86 88 89

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif

WTP Two Way Cake

WTP Two Way Cake

0 5000 10000 15000 20000 25000

4 16 17 50 52 56 60 71 80 83 87 88

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif

WTP Lipstik

(30)

19

Gambar 6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation Kurva WTP Foundation menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 86 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik foundation bersertifikasi halal.

Gambar 7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak Tabur

Kurva WTP Bedak Tabur menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 28.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik bedak tabur bersertifikasi halal.

e. WTP Agregat atau Total WTP (TWTP)

Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden. Kelas WTP dikali frekuensi relatif (ni / N) kemudian dikali populasi dari tiap kelas WTP. Hasil perkalian tersebut

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

3 15 16 50 54 56 57 66 67 76 79 81 82 83 86

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif

WTP Foundation

WTP Foundation

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000

3 21 22 25 59 61 63 73 74 81 84 85 86 88

WT

P

(

Rp)

Frekuensi Kumulatif WTP Bedak Tabur

(31)

20

kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan total WTP (Rp) responden pada Tabel 7.

Didapatkan nilai total WTP facial wash sebesar Rp 77.083,00, produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two way cake sebesar Rp 78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00, pada produk foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar Rp 89.955,00

f. Evaluasi Pelaksanaan CVM

Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R Square pada regresi logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada tabel Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial pada penelitian ini berdasarkan bauran pemasaran di mana terdiri dari 4P (product, price, place, dan promotion) yang merupakan sekumpulan bauran pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran (Kothler,1999). Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, perusahaan kosmetik yang telah bersertifikasi halal masih kurang menunjukkan adanya sertifikasi halal pada kemasannya sehingga dibutuhkan desain kemasan yang lebih menunjukkan kehalalan produk. Selain itu perusahaan juga harus selalu menjaga kualitas bahan dan proses produksi yang halal sehingga tetap dipercaya oleh masyarakat.

Nilai WTP konsumen pada hasil penelitian, dapat menjadi acuan bagi perusahaan kosmetik untuk menunjukkan bahwa adanya sertifikasi dan labelisasi halal dianggap penting dan perlu ada pada produk.Selain itu, nilai WTP juga dapat digunakan sebagai acuan menetapkan biaya tambahan yang dibebankan pada produk. Pembebanan biaya tersebut juga juga harus diperhitungkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memperoleh sertifikasi dan labelisasi halal.

Penentuan strategi dalam menentukan lokasi juga sangat penting untuk mendongkrak penjualan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen adalah mahasiswa dan pegawai swasta. Untuk itu perlu ditempatkan lokasi penjualan di daerah sekitar kampus dan perkantoran serta daerah perbelanjaan. Penempatan outlet yang dapat mengidentifikasikan bahwa produk telah terjamin kehalalannya juga diperlukan, salah satunya dengan mendesain outlet agar terlihat menarik perhatian dan menyediakan pengetahuan tentang kehalalan produk ataupun pengetahuan lain tentang pentingnya kehalalan produk.

(32)

21

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

a. Karakteristik utama konsumen pengguna produk kosmetik bersertifikasi halal Wardah di dua tempat penelitian adalah berusia 17 hingga 23 tahun dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu hingga perguruan tinggi, tingkat pendapatan tersebar antara Rp 500.000,00 hingga Rp 2.500.000,00. Responden juga merasumsi bahwa harga produk sedang sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

b. Persentase responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi halal sebesar 89% yaitu sejumlah 89 responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi halal adalah tingkat pendidikan dan intensitas responden dalam mengamati label halal pada kemasan produk kosmetik.

c. Nilai rataan WTP (EWTP) produk kosmetik Facial Wash sebesar Rp 3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two Way Cake sebesar Rp 5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation sebesar Rp 4.809,00 dan Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00. Sedangkan nilai total WTP facial wash adalah Rp 77.083,00, produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two way cake sebesar Rp 78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00, pada produk foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar Rp 89.955,00

Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian pada dua lokasi yang berbeda maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

a. Masih diperlukan sosialisasi kepada konsumen Indonesia akan pentingnya sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik serta meningkatkan kepercayaan konsumen pada pemerintah dan MUI dalam memberi jaminan kehalalan produk.

b. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dan MUI untuk mendorong perusahaan produsen kosmetik di Indonesia dalam pemberian sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik yang beredar di Indonesia.

(33)

22

DAFTAR PUSTAKA

Alwi H. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta(ID): Balai Pustaka.

Badrudin A. 2009. Al ‘Alim Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi Ilmu Pengetahuan, penerjemah :Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur’an. Bandung (ID): Mizan Pustaka.

Barnes M, Chan-Halbrendt C, Zhang Q, Abejon M.2011.Consumer Preverence and Willingness to Pay for Non-Plastic Food Containers in Honolulu, USA. Journal of Environmental Protection. 2:1264-1273. doi:10.4236/jep.2011.29146.

[BPPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Daftar Produk. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/product _ list.php. 2012.

Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID): Gramedia.

Firdaus M, Harmini, A Farid M. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press.

Karimi FA. 2012. Think Different : Jejek Pikir Reflektif Seputar Intelektualitas, Humanitas, dan Religiusitas. Gresik (ID): MUHI Press.

Kothler P, Amstrong G. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran. Sabran B, penerjemah; Maulana A, Barnadi D, Hardani W, editor. Jakarta (ID). Penerbit : Erlangga. Terjemahan dari : Principles of Marketing. Ed ke-12.

[LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia.2013. Certification. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://e-lppommui.org/ certification /.2013.

[LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia.2013.Tentang Kami. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://www.halalmui.org/newMUI/ index.php/main/go_ to_section/2/31/page/1.2013.

Mitchell CR, Carson RT. 1989. Using Surveys to Value Public Goods: The Contingent Valuation Method (Resources for the Future).Washington DC (US): RFF Press.

Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

(34)

23 Priyatno D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta

(ID):Andi Offset.

Radam A, Yakob MR, Bee TS, Selamat J.2010.Consumers’Perceptions, Attitudes and illingness to Pay Towards Food Products with “No Added Msg” Labeling. International Journal of Marketing Studies. 2(1):65-77.

Soegoto ES. 2008. Marketing Research : The smart Way to Solve a Problem. Jakarta (ID): Alex Media Komputindo.

Sukmawati L.2006. Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching (Kasus Produk Kosmetik Wardah) [skripsi].Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor. Supangat A. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta (ID): Kencana.

Tranggono RI. 2007. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.

Trihendradi C. 2009.Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta (ID): Andi Offset.

(35)

24

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Jalan Kamper Wing 2 Level 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telp/Fax. (0251) 8626435

Email : manajemen@ipb.ac.id

KUESIONER PENELITIAN RESPONDEN KONSUMEN PRODUK

KOSMETIK WARDAH

A. Screening

(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)

1. Apakah Saudara mengetahui tentang sertifikasi halal LP POM MUI? a. Ya

b. Tidak

(Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini)

2. Apakah Saudara mengetahui bahwa produk Wardah sudah bersertifikasi halal?

a. Ya b. Tidak

(Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini)

B. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : L / P (Coret yang tidak perlu) 3. Usia :

4. Alamat : 5. No. Hp : 6. Agama :

C. Profil Sosial Ekonomi Responden

(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)

Wardah merupakan produk kosmetik yang paling menonjolkan Brand

Image produk halal pada konsumen dibandingkan produk kosmetik halal yang lain.

Produk Wardah merupakan salah satu pelopor kosmetik bersertifikasi halal LP POM MUI.

Kuesioner ini digunakan sebagai bahan skripsi mengenai “Analisis

Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor”. Kami mohon partisipasi Saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif.

Informasi yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk

dipublikasikan dan tidak untuk digunakan untuk kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya Kami ucapkan terima kasih.

(36)

25 Lanjutan Lampiran 1

1. Status pernikahan

a. Menikah b. Belum menikah

2. Jika sudah menikah, berapa jumlah (orang) anggota keluarga yang ditanggung?

_____ orang

3. Pendidikan terakhir yang ditempuh Saudara? a. SD

b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. Perguruan tinggi e. Tidak sekolah

4. Apa jenis pekerjaan utama Saudara sehari-hari?

a. Pelajar e. Ibu rumah tangga

b. Mahasiswa f. Wirausaha

c. Pegawai Negeri Sipil g. Lainnya , _______ d. Pegawai swasta

5. Berapa rata-rata penghasilan (dalam Rupiah) Saudara dalam sebulan? a. < 500.000

b. 500.001 – 1.000.000 c. 1.000.001 – 2.500.000 d. 2.500.001 – 5.000.000 e. >5.000.000

D. Willingness to Pay Sertifikasi Halal

(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)

1. Apakah dalam sehari-hari Saudara menggunakan produk Wardah? a. Ya

b. Tidak

c. Hanya dalam waktu tertentu, yaitu __________

2. Sudah berapa lama Saudara menggunakan produk Wardah? a. < 3 bulan

b. ≥ 3 bulan

3. Bagaimana menurut Saudara tentang harga produk Wardah?

Sertifikasi halal bertujuan untuk menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Saat ini, kosmetik yang beredar rentan mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal yang patut diwaspadai yang berasal dari lemak babi atau bahan lain yang tidak dihalalkan seperti plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion, glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi. Untuk menjamin kehalalan produk kosmetik, maka pemerintah dan MUI mengeluarkan

(37)

26

Lanjutan Lampiran 1 a. Sangat murah b. Murah

c. Sedang d. Mahal

e. Sangat Mahal

4. Jenis produk kosmetik Wardah apa yang sering Saudara beli? a. Make up

b. Spa, personal care, scentsation c. Lightening

d. Basic series e. Acne series f. Exclusive series

5. Apakah Saudara bersedia membayar pada harga premium / harga yang lebih mahal terhadap kosmetik bersertifikasi halal?

a. Ya b. Tidak

6. Apabila Saudara bersedia membayar, berapakah harga kosmetik bersertifikasi halal yang ingin Saudara bayar?

No Produk

Harga (Rp) Tanpa Label

Halal* Berlabel Halal

1 Sabun wajah 12.000

2 Krim siang atau malam 23.000

3 Two Way Cake 31.000

4 Lipstics 28.000

5 Foundation 33.000

6 Bedak tabur 32.000

*Dimisalkan pada harga tanpa label halal

7. Menurut Saudara, faktor apa yang mempengaruhi kesediaan Saudara untuk melakukan pembayaran tambahan pada produk bersertifikasi halal? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Harga produk d. Kenyamanan

b. Kualitas e. Kepercayaan jaminan pemerintah c. Keamanan

E.Kepedulian Responden terhadap Produk Kosmetik Bersertifikasi Halal

(Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)

1. Darimana Saudara mengetahui tentang kosmetik bersertifikasi halal?

a. Iklan TV e. Spanduk/balio

b. Iklan media sosial f. Radio

c. Iklan media cetak g. Teman/keluarga d. Brosur/pamflet h. Lainnya…

(38)

27 Lanjutan Lampiran 1

a. 1-3 kali/bulan b. >3 kali/bulan c. 1-3 bulan sekali d. 3-6 bulan sekali e. >6 bulan sekali

3. Seberapa sering Saudara mengamati label halal pada produk Wardah? a. Sangat sering d. Jarang

b. Sering e. Tidak pernah

c. Kadang-kadang

4. Isilah kolom di bawah in dengan tanda centang ( ) pada kolom yang sudah disediakan. (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju)

Skor 1 2 3 4

Sikap Kognitif

Menurut saya kosmetik bersertifikasi halal itu : 1. Lebih berkualitas

2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal

5. Dapat dipercaya

Sikap Afektif

Saya menyukai kosmetik bersertifikasi halal karena 1. Lebih berkualitas

2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal

5. Dapat dipercaya

Sikap Konatif

Saya cenderung untuk membeli kosmetik bersertifikasi halal karena : 1. Lebih berkualitas

2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal

5. Dapat dipercaya

F. Keyakinan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal

(39)

28

Lanjutan Lampiran 1

Uraian Skor

1 2 3 4

Saya yakin bahwa label halal pada kosmetik menunjukkan bahwa kosmetik itu benar-benar terjamin kehalalannya.

Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal lebih aman dan bebas dari ketidakhalalan.

Saya yakin bahwa pemerintah dan ulama telah memastikan dengan benar bahwa kosmetik berlabel halal benar-benar halal.

Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal diproduksi dengan bahan dan proses yang halal.

SARAN UNTUK PENELITIAN :

……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

(40)
(41)
(42)
(43)

32

Lanjutan Lampiran 2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

(44)

33

Lampiran 3. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -.092 .220 -.418 .677

PDD .329 .067 .428 4.915 .000 .903 1.107

DPT .061 .035 .151 1.755 .082 .924 1.083

IMT .577 .134 .361 4.307 .000 .974 1.027

(45)

34

Lampiran 4. Hasil Regresi Logistik

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant PDD DPT IMT SKP Step 1 1 54.603 -2.025 1.231 .478 2.226 .104

2 43.238 -3.444 2.172 1.218 2.985 .257

3 40.068 -4.889 2.857 2.148 3.592 .460

4 39.453 -5.882 3.195 2.892 3.984 .621

5 39.406 -6.221 3.284 3.219 4.121 .678

6 39.406 -6.257 3.292 3.260 4.137 .684

7 39.406 -6.258 3.292 3.261 4.138 .684

a. Method: enter

b. Constant is include in the model. c. Initial -2 Log Likehood: 69.303

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig. Step 1 Step 29.898 4 .000

Block 29.898 4 .000

Model 29.898 4 .000

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square 1 39.406 .258 .517

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

wtp = tidak bersedia wtp = bersedia

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 6 6.120 4 3.880 10

2 3 2.992 6 6.008 9

3 1 .590 9 9.410 10

4 0 .406 10 9.594 10

5 1 .241 7 7.759 8

6 0 .225 9 8.775 9

7 0 .205 11 10.795 11

8 0 .133 10 9.867 10

9 0 .075 10 9.925 10

(46)

35

Lanjutan Lampiran 4

Hosmer and Lemeshow Test

Step

Chi-square df Sig.

1 3.867 8 .869

Classification Tablea

Observed

Predicted

wtp

Percentage Correct

tidak

bersedia bersedia Step 1 wtp tidak

bersedia

6 5 54.5

bersedia 2 87 97.8

Overall

Percentage

93.0

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a PDD 3.292 .926 12.638 1 .000 26.893

DPT 3.261 2.055 2.517 1 .113 26.072

IMT 4.138 1.487 7.745 1 .005 62.650

SKP .684 .575 1.416 1 .234 1.982

Constant -6.258 2.689 5.417 1 .020 .002

a. Variable(s) entered on step 1: PDD,DPT,IMT, SKP.

Correlation Matrix

Constant PDD DPT IMT SKP

Step 1 Constant 1.000 -.418 -.442 -.647 -.813

PDD -.418 1.000 .277 .343 .146

DPT -.442 .277 1.000 .350 .267

IMT -.647 .343 .350 1.000 .130

(47)

36

Lampiran 5. Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan

Pengguna Kosmetik Wardah

Distribusi WTP Produk Facial Wash

No Kelas WTP

facial wash (Rp)

Frekuensi (orang)

Frekuensi Relatif (Pfi)

Jumlah

(Rp) Populasi

Total WTP (Rp)

1 500 5 0.057 28 7.955 226 2 1000 22 0.250 250 35.000 8750 3 1200 2 0.023 27 3.182 87 4 1500 1 0.011 17 1.591 27 5 2000 3 0.034 68 4.773 325 6 3000 30 0.341 1023 47.727 48812 7 5000 10 0.114 568 15.909 9039 8 6000 1 0.011 68 1.591 108 9 7000 1 0.011 80 1.591 127 10 8000 7 0.080 636 11.136 7087 11 10000 3 0.034 341 4.773 1627 12 13000 1 0.011 148 1.591 235 13 17000 1 0.011 193 1.591 307 14 18000 1 0.011 205 1.591 325

Total 88 3652 140 77083

Distribusi WTP Produk Krim Wajah

No Kelas WTP krim

wajah (Rp)

Frekuensi (orang)

Frekuensi Relatif (Pfi)

Jumlah

(Rp) Populasi

Total WTP (Rp)

1 230 1 0.011 3 1.591 4 2 500 3 0.034 17 4.773 81 3 1000 12 0.136 136 19.091 2603 4 1500 1 0.011 17 1.591 27 5 2000 31 0.352 705 49.318 34747 6 2300 1 0.011 26 1.591 42 7 3000 2 0.023 68 3.182 217 8 4000 2 0.023 91 3.182 289 9 5000 9 0.102 511 14.318 7322 10 7000 13 0.148 1034 20.682 21387 11 9000 1 0.011 102 1.591 163 12 10000 5 0.057 568 7.955 4520 13 12000 1 0.011 136 1.591 217 14 13000 1 0.011 148 1.591 235 15 17000 2 0.023 386 3.182 1229 16 27000 2 0.023 614 3.182 1952 17 32000 1 0.011 364 1.591 579

(48)

37 Lanjutan Lampiran 5

Distribusi WTP Produk Two Way Cake

No Kelas WTP two

Distribusi WTP Produk Lipstic

No Kelas WTP

Distribusi WTP Produk Foundation

No Kelas WTP

Foundation (Rp)

Gambar

Gambar 1. Kerangka Penelitian
Tabel 2.  Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah.
Gambar 2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial
Gambar 4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two
+2

Referensi

Dokumen terkait

1. Metode Brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan

Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi, seperti hacker hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para hacker

Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD). 2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang

Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada waktu anabolic dan pada waktu makanan sehari-hari pada saat hamil, maka memerlukan asupan nutrisi yang adekuat, nutrisi

atau men- download - nya di: http://www.youtube.com/majlisuzzikr. Video yang diunggah merupakan hasil dokumentasi dari kajian rutin kitab yang telah diadakan. Meskipun,

Penerapan VAT Refund ini berkaitan erat dengan pariwisata Indonesia, karena menurut Undang- Undang Nomor 42 Tahun 2009 pasal 16E ayat 1 dan Peraturan Direktorat Jenderal

Lower stool merupakan sebuah struktur yang memiliki bentuk seperti kotak dan berfungsi untuk menopang sekat bergelombang pada ujung bawah sekat. Konstruksi stool

Peneliti juga menemukan adanya kejanggalan pada saat kegiatan tulis-menulis, dimana pergelangan tangan anak masih kaku, sehingga peneliti berinisiatif untuk mengembangkan