• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah (studi kasus: Pt. bank pembiayaan rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah (studi kasus: Pt. bank pembiayaan rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh :

DIAN RAMADHANI

206093004104

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ii

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PEMBIAYAAN MUDHARABAH

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh

DIAN RAMADHANI

206093004104

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

iii

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

DIAN RAMADHANI

206093004104

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008 NIP.19750412 200710 2 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(4)

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Mudharabah

dengan studi kasus PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat”

yang ditulis oleh Dian Ramadhani, NIM 206093004104 telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Nopember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Nopember 2011 Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI NIP. 407035764 NIP. 19810929 200912 2 00 2

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008 NIP.19750412 200710 2 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi

(5)

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Nopember 2011

Dian Ramadhani

(6)

vi ABSTRAK

DIAN RAMADHANI (206093004104). Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Mudharabah dengan Studi Kasus PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat di bawah bimbingan Ibu NUR AENI HIDAYAH dan Ibu NIA KUMALADEWI.

Pembiayaan mudharabah merupakan produk yang diminati oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya tapi tidak mempunyai modal. Pembiayaan mudharabah adalah bank menyediakan pembiayaan modal investasi secara penuh dan nasabah menyediakan usaha lengkap dengan manajemennya. Kegiatan pengolahan data pada produk pembiayaan ini masih dilakukan dengan menggunakan media tangan atau tertulis, Pelayanan menjadi terhambat sehingga membuat nasabah harus menunggu lama. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dibuatlah SIAPAMUD (Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Mudharabah). SIA sangat membantu kegiatan pengolahan data pada produk pembiayaan yang mencakup pencatatan data nasabah, pembiayaan, perhitungan daftar angsuran, pemrosesan transaksi, dan pencatatan akuntansi yang menghasilkan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pengolahan data tersebut dilakukan secara terkomputerisasi. Dalam pembuatan SIAPAMUD peneliti menggunakan metode

Rapid Application Development(RAD) dengan tools Unified Modelling Language

(UML). Dengan menggunakan Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemograman dan

SQL Server 2000 sebagai databasenya. SIAPAMUD ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat mempermudah pengolahan data yang mencakup pencatatan data nasabah, data pembiayaan, perhitungan daftar angsuran, pemrosesan transaksi dan pencatatan akuntansi, SIAPAMUD menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Pembiayaan Mudharabah, Rapid

Aplication Development (RAD), Unified Modelling Language (UML).

v Bab + xxiv Halaman + 208 Halaman + 25 Daftar Pustaka + 59 Gambar + 36 Tabel + 5 Simbol + 3 Lampiran

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,

Alhamdulillah, tiada sanjungan dan pujian yang berhak diucapkan, selain hanya kepada Allah SWT. Dzat yang Maha Kaya dan Maha Kuasa, yang telah memberikan nikmat yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Pembiayaan Mudharabah dengan

Studi Kasus PT. Bank Syariah Wakalumi, Ciputat”. Shalawat dan salam

semoga senantiasa tercurah kepada teladan kebaikan, pembawa dan penabur cahaya iman dan Islam, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya yang setia mengikuti sunahnya dengan hati yang selamat sampai hari kiamat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan sebagai Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing dan membantu membimbing dalam menyelesaikan penulisan ini.

(8)

viii

4. Bapak Ir. Bakri La Katjong, MT, M.Kom selaku Dosen Penguji I dan Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI selaku Dosen Penguji II.

5. Seluruh staff dan karyawan PT. BPRS Wakalumi.

6. Seluruh Dosen dan staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Orang Tua Tercinta dan keluarga, yang telah memberikan semangat, kasih sayang, perhatian dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Mirza Hasan Siraji yang selalu setia menemani dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih banyak.

9. Sahabatku Yan Nurul Alhadi (Alm) , semoga diterima disisi ALLAH SWT, dan ditempatkan ditempat yang paling baik. Amin.

10. Teman-teman Sistem Informasi dan Teknik Informatika angkatan 2006 yang sudah membantu dalam mendiskusikan penulisan ini, terutama Aditya Nursyahbani, Fadly Adhtya, Dian Hardianti, Setianingrum, Eka Safitri, Syajaratudur, Dewi Kartini Puji Lestari, Luthfianti Nurhafifah, Windia Lestari.

Penulis menyampaikan terima kasih banyak dan juga permohonan maaf kepada semua pihak, apabila selama ini terdapat hal yang kurang berkenan. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan Ujian... iv

Halaman Pernyataan... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi... ix

Daftar Gambar ... xv

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Simbol ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Metodologi Penelitian ... 6

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 6

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7

(10)

x BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1 Pengertian Sistem ... 9

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 12

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Pengertian Informasi ... 13

2.2.2 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Kualitas Informasi ... 14

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 15

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.4.2 Tujuan dan Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.4.3 Siklus Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.5 Pembiayaan Mudharabah ... 21

2.5.1 Akad Mudharabah ... 23

2.5.2 Skema Mudharabah ... 24

2.6 BPRS ... 25

2.6.1 Pengertian BPRS ... 25

2.6.2 Sejarah Berdirinya BPR Syariah ... 25

2.6.3 Tujuan BPR Syariah ... 26

(11)

xi

2.7 Metode Pengembangan Sistem ... 27

2.7.1 Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning) ... 28

2.7.2 Fase Perancangan (Workshop Design) ... 28

2.7.3 Fase Konstruksi dan Pelaksanaan (Implementation) ... 28

2.8 Pengembangan Berorientasi Objek ... 30

2.8.1 Karakteristik Pengembangan Berorientasi Objek ... 31

2.9 Unified Modelling Language (UML) ... 32

2.9.1 Diagram UML ... 34

2.10 Sistem Basis Data ... 39

2.11 Microsoft SQL Server 2000 ... 40

2.11.1 Objek Dalam SQL Server 2000 ... 41

2.12 Microsoft Visual Basic 6.0 ... 42

2.12.1 Lingkungan Visual Basic 6.0 ... 43

2.13 Koneksi Database dengan ODBC Server ... 48

2.14 Metode Pengumpulan Data ... 49

2.14.1 Observasi ... 49

2.14.2 Wawancara ... 49

2.14.3 Studi Pustaka ... 49

2.14.4 Studi Literatur Sejenis ... 49

(12)

xii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 54

3.1.1 Observasi ... 54

3.1.2 Wawancara ... 55

3.1.3 Studi Pustaka ... 56

3.1.4 Studi Literatur Sejenis ... 56

3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 57

3.2.1 Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning) ... 57

3.2.2 Fase Perancangan (Workshop Design) ... 59

3.2.3 Fase Konstruksi dan Pelaksanaan (Implementation) ... 59

3.3 Kerangka Berfikir Penelitian... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning) ... 62

4.1.1 Gambaran Umum PT. BPRS Wakalumi ... 62

4.1.1.1 Sejarah ... 62

4.1.1.2 Visi, Misi dan Motto ... 63

4.1.1.3 Struktur Organisasi ... 64

4.1.1.4 Produk-Produk Pembiayaan ... 64

4.1.2 Analisis Sistem Berjalan PT. BPRS Wakalumi ... 67

4.1.3 Analisis Sistem Usulan ... 72

4.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional ... 73

(13)

xiii

4.2 Fase Perancangan (Workshop Design) ... 79

4.2.1 Desain Sistem ... 79

4.2.1.1 Permodelan Use Case Diagram ... 79

4.2.1.1.1 Identifikasi Pelaku (Actor) ... 79

4.2.1.1.2 Identifikasi Use Case ... 80

4.2.1.1.3 PermodelanUse Case Diagram ... 81

4.2.1.2 Use Case Narrative Analysis Digaram ... 83

4.2.1.3 Permodelan Activity Diagram ... 91

4.2.2 Desain Database ... 109

4.2.2.1 Menentukan Objek Potensial ... 109

4.2.2.2 Permodelan Class Diagram ... 113

4.2.3 Desain Antar Muka... 119

4.2.3.1 Permodelan Sequence Diagram ... 119

4.2.3.2 Permodelan State Diagram ... 133

4.2.3.3 Desain Antar Muka Interface(GUI) ... 149

4.2.3.3.1 Halaman Admin ... 150

4.2.3.3.2 Halaman Customer Service ... 151

4.2.3.3.3 Halaman Teller Pembiayaan ... 154

4.2.3.3.4 Halaman Pimpinan ... 157

4.3 Konstruksi dan Pelaksanaan (Implementation) ... 159

4.3.1 Konstruksi Perangkat Lunak ... 159

4.3.2 Instalasi Microsoft Visual Basic 6.0 ... 161

(14)

xiv

4.3.3.1 Spesifikasi Hardware dan Software ... 166

4.3.3.2 Rancangan Jaringan ... 169

4.3.4 Pengujian Perangkat Lunak... 170

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 175

5.2 Saran ... 176

DAFTAR PUSTAKA ... 177

Lampiran I Wawancara ... 180

Lampiran II Display Program ... 182

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Data yang diolah menjadi informasi ... 14

2.2 Model Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.3 Skema Al-Mudharabah ... 24

2.4 Fase-Fase Metode RAD ... 27

2.5 Tampilan IDE Visual Basic 6.0 ... 43

2.6 Menu Utama Visual Basic 6.0 ... 44

2.7 Toolbar ... 44

2.8 Toolbox ... 45

2.9 Project Explorer ... 45

2.10 Properties Windows ... 46

2.11 Form Layout Window ... 46

2.12 Form ... 47

2.13 Kode Editor ... 47

3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 61

4.1 Struktur Organisasi PT.BPRS Wakalumi ... 64

4.2 Workflow Sistem Yang Berjalan Pada PT. BPRS Wakalumi ... 71

4.3 Workflow Sistem Yang Diusulkan Pada PT. BPRS Wakalumi ... 73

4.4 Permodelan Use Case Diagram ... 82

4.5 Permodelan Activity Diagram untuk Use Case Login ... 91

4.6 Permodelan Activity Diagram untuk Use Case Master User... 93

4.7 Permodelan Activity Diagram untuk Use Case Master Nasabah ... 95

4.8 Permodelan Activity Diagram untuk Use Case Master Pembiayaan ... 97

(16)

xvi

4.10 Permodelan Activity Diagram Untuk Use Case Cicilan Pemby Angs…....101

4.11 Permodelan Activity Diagram Untuk Use Case Master Jurnal ... 103

4.12 Permodelan Activity Diagram Untuk Use Case SIT ... 105

4.13 Permodelan Activity Diagram Untuk Use Case Lap. Daftar Angsuran ... 107

4.14 Permodelan Activity Diagram Untuk Use Case Laporan SIT ... 108

4.15 Permodelan Class Diagram ... 113

4.16 Permodelan Sequence Diagram Master User ... 119

4.17 Permodelan Sequence Diagram Master Nasabah... 121

4.18 Permodelan Sequence Diagram Master Pembiayaan ... 123

4.19 Permodelan Sequence Diagram Daftar Angsuran ... 125

4.20 Permodelan Sequence Diagram Cicilan... 127

4.21 Permodelan Sequence Diagram Master Jurnal ... 129

4.22 Permodelan Sequence Diagram SIT ... 131

4.23 Permodelan StateDiagram Login ... 133

4.24 Permodelan StateDiagram Master User ... 134

4.25 Permodelan StateDiagram Master Nasabah ... 136

4.26 Permodelan StateDiagram Master Pembiayaan ... 138

4.27 Permodelan StateDiagram Daftar Angsuran ... 140

4.28 Permodelan StateDiagram Proses Transaksi Cicilan ... 142

4.29 Permodelan StateDiagram Master Jurnal ... 144

4.30 Permodelan StateDiagram SIT ... 146

4.31 Permodelan StateDiagram Laporan ... 148

4.32 Perancangan Halaman Login (Admin)... 150

4.33 Perancangan Halaman Menu Utama (Admin) ... 150

(17)

xvii

4.35 Perancangan Halaman Login (Customer service) ... 151

4.36 Perancangan Halaman Menu Utama (Customer service) ... 152

4.37 Perancangan Halaman Input Data Master Nasabah (Customer service) .... 152

4.38 Perancangan Halaman Input Data Master Pembiayaan (CS) ... 153

4.39 Perancangan Halaman Proses Hitung Angsuran (Customer service) ... 153

4.40 Perancangan Halaman Login (Teller Pembiayaan)... 154

4.41 Perancangan Halaman Menu Utama (Teller Pembiayaan) ... 154

4.42 Perancangan Halaman Proses Transaksi Cicilan (Teller Pembiayaan)... 155

4.43 Perancangan Halaman Output Bukti Pembayaran Transaksi Cicilan Angs 155 4.44 Perancangan Halaman Input Data Master Jurnal (Teller Pembiayaan) ... 156

4.45 Perancangan Halaman Input Data Master SIT (Teller Pembiayaan) ... 156

4.46 Perancangan Halaman Login (Pimpinan) ... 157

4.47 Perancangan Halaman Menu Utama (Pimpinan) ... 157

4.48 Perancangan Halaman View Menu Laporan (Pimpinan)... 158

4.49 Perancangan Halaman Output Laporan Daftar Angsuran (Pimpinan) ... 158

4.50 Perancangan Halaman Output Laporan SIT ... 159

4.51 Kotak Dialog Visual Basic 6.0 Enterprise Edition... 161

4.52 Kotak Dialog End User Lisence Agreement ... 162

4.53 Kotak Dialog Product Number and User ID ... 162

4.54 Memilih Custom-Server Setup Options ... 163

4.55 Klik Tombol Continue ... 163

4.56 Pilih OK Pada Product ID ... 164

4.57 Memilih Tipe Instalasi ... 164

4.58 Instalasi Selesai dan Pilih Restart Windows ... 165

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

2.1 Studi Literatur Sejenis ... 50

4.1 Spesifikasi MarkUp ... 69

4.2 Daftar Pelaku (Actor) ... 79

4.3 Daftar Use Case ... 80

4.4 Daftar Permodelan Use Case Diagram ... 81

4.5 Use Case Narrative Analysis Diagram Login ... 83

4.6 Use Case Narrative Analysis Diagram Master User ... 83

4.7 Use Case Narrative Analysis Diagram Master Nasabah ... 84

4.8 Use Case Narrative Analysis Diagram Master Pembiayaan ... 85

4.9 Use Case Narrative Analysis Diagram Hitung Daftar Angsuran ... 86

4.10 Use Case Narrative Analysis Diagram Cicilan Pembayaran ... 87

4.11 Use Case Narrative Analysis Diagram Master Jurnal ... 88

4.12 Use Case Narrative Analysis Diagram SIT ... 89

4.13 Use Case Narrative Analysis Diagram Laporan Daftar Angsuran ... 90

4.14 Use Case Narrative Analysis Diagram Laporan SIT ... 90

4.15 Daftar Objek Potensial ... 110

4.16 Analisis Daftar Objek Potensial ... 111

4.17 Daftar Class Yang Diusulkan... 112

4.18 Struktur Data User ... 116

4.19 Struktur Data Nasabah ... 116

4.20 Struktur Data Pembiayaan... 116

(19)

xix

4.22 Struktur Data Angsuran Detail ... 117

4.23 Struktur Data Cicilan Pembayaran ... 117

4.24 Struktur Data Jurnal ... 118

4.25 Struktur Data SIT ... 118

4.26 Keterangan State Diagram Login... 133

4.27 Keterangan State Diagram Master User ... 135

4.28 Keterangan State Diagram Master Nasabah ... 137

4.29 Keterangan State Diagram Master Pembiayaan... 139

4.30 Keterangan State Diagram Master Angsuran ... 141

4.31 Keterangan State Diagram Proses Transaksi Cicilan ... 143

4.32 Keterangan State Diagram Master Jurnal ... 145

4.33 Keterangan State Diagram SIT ... 147

4.34 Keterangan State Diagram Laporan... 149

4.35 Daftar Tools Pengembang Perangkat Lunak Sistem ... 160

(20)

xx

DAFTAR SIMBOL

USE CASE DIAGRAM

No. Simbol Nama Keterangan

1 Aktor

Menggambarkan orang atau sistem yang menyediakan atau menerima informasi

dari sistem.

2 Use Case

Menggambarkan proses sistem (kebutuhan sistem dari

sudut pandang user)

3. << include >> Include

Menggambarkan pemanggilan use case

oleh use case lain

4.

«extends»

Extends

Menggambarkan perluasan dari use case

diagram arah panah tidak boleh kearah

extending use case

5.

System

(21)

xxi

ACTIVITY DIAGRAM

No. Simbol Nama Keterangan

1 Titik Awal

Menggambarkan permulaan dari sebuah sistem yang

akan dikerjakan.

2 Activity Menggambarkan sebuah

proses bisnis

3. Control Flow

Asoociation

Menggambarkan hubungan antara inisial node activities

fork, decision point dan

activity final node dalam sebuah sistem.

4. Decision

Menggambarkan hubungan sebuah transisi sebuah garis

dari atau decision point.

5. Fork

Menggambarkan sebuah activity yang berjalan secara bersamaan, biasanya

mempunyai 1 transisi masuk dan dua atau lebih

transisi keluar atau bisa lebih transisi masuk dan hanya satu transisi keluar.

6.

Partition1

Swimlane

Menggambarkan sebuah cara untuk

mengelompokkan activity.

7 Titik Akhir

Menggambarkan sebuah cara untuk

(22)

xxii

CLASS DIAGRAM

No. Simbol Nama Keterangan

1

Class1

Class

Penggambaran dari

class name, atribut atau data dan method

atau fungsi atau

behaviour.

2. Generalization

Menggambarkan hubungan subclass

dan superclass.

3.

-End5

1

-End6

1..*

Binary Association One To Many

Menggambarkan hubungan struktural

antar-instance.

4

-End1

1

-End2

*

Composite One To Many

Menggambarkan hubungan

aggregation dengan

ikatan antar class

(23)

xxiii

SEQUENCE DIAGRAM

No. Simbol Nama Keterangan

1

Object1

Objek Lifeline Objek entity, antarmuka

yang saling berinteraksi

2 Activation

Menggambarkan tempat mulai dan berakhirnya

sebuah pesan.

3. Massage

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas

yang terjadi

4. Massage Return

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas

yang terjadi

5. Massage Call

Menggambarkan pemanggilan data pada

(24)

xxiv

STATE DIAGRAM

No. Simbol Nama Keterangan

1 Initial State Bagaimana objek dibentuk

atau diawali

2 State

Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu

objek.

3. Transition

Sebuah kejadian yang memicu sebuah state objek

dengan cara memperbaharui satu atau

lebih nilai atributnya

4. Fork

Satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi

beberapa aliran

5. Decision

Menggambarkan hubungan sebuah transisi sebuah garis

dari atau decision point

6. Final State

Bagaimana objek dibentuk

Diagram UML (Unified Modelling Language)

(25)

9 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Peran sistem informasi terhadap kemajuan organisasi sudah tidak diragukan lagi. Dengan dukungan sistem informasi yang baik maka sebuah perusahaan akan memiliki berbagai keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Pemanfaatan komputer sebagai alat kerja bantu, khususunya sebagai media pengolah data, baik yang berskala besar maupun skala kecil terus berkembang dengan pesat. Itu semua berkat kemajuan teknologi yang didorong oleh keinginan manusia untuk dapat melakukan pekerjaan dengan cepat, tepat, dan aman (Kusrini et al.2007).

(26)

10

Eka (2011) melakukan penelitian dengan menggunakan metode RAD. Peneliti tersebut bertujuan membuat aplikasi dari proses pengajuan permohonan pembiayaan sampai pada realisasi pembiayaan.

Lembaga pembiayaan syariah adalah badan usaha yang melakukan kegiatan dalam bentuk penyediaan dana secara langsung atau barang modal dengan tidak menarik atau menghimpun dana secara langsung dari pihak masyarakat (Solahuddin, 2008). Seiring dengan perkembangan bank syariah, akuntansi juga terkena imbasnya. Hal tersebut dikarenakan bentuk akuntansi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Akuntansi syariah akan mempengaruhi penggunaannya dalam proses pembentukan realitas (Triyuwono, 2006). Akuntansi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Akuntansi merupakan proses pencatatan atas transaksi bisnis yang berlangsung di dalam perusahaan itu yang kemudian akan diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan yang berguna baik bagi pihak

internal maupun eksternal perusahaan (Kusrini et al. 2007). Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini apakah secara manual atau terkomputerisasi (Jusuf et al. 2000).

(27)

11

Berkembangnya lembaga perbankan syariah membuat pihak bank merasa perlu mengubah pelayanan menjadi lebih baik. Peran teknologi sangat membantu untuk mengubah pelayanan dari manual menjadi komputerisasi, tidak hanya itu peran teknologi juga menghasilkan data dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Pembiayaan mudharabah merupakan produk yang diminati oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya tapi tidak mempunyai modal. Adapun permasalahan yang dihadapi pihak bank yaitu kegiatan pengolahan data pada produk pembiayaan ini masih dilakukan dengan menggunakan media tangan atau tertulis,. Pelayanan menjadi terhambat sehingga membuat nasabah harus menunggu lama. Bagaimana membuat dan merancang sebuah sistem informasi akuntansi mudharabah secara terkomputerisasi yang dapat mencatat data master, menghitung angsuran, memproses transaksi, dan mencatat data akuntansi untuk menghasilkan laporan.

(28)

12 1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. Pengolahan data masih dikerjakan dengan menggunakan media tangan atau tertulis. Pengolahan data tersebut mencakup pencatatan data nasabah, pembiayaan, perhitungan daftar angsuran, pemrosesan transaksi dan pencatatan akuntansi

b. Pelayanan yang lambat sehingga nasabah harus menunggu lama.

c. Bagaimana membuat dan merancang sebuah sistem informasi akuntansi mudharabah yang dapat mempermudah pengolahan data secara terkomputerisasi yang mencakup pencatatan data nasabah, pembiayaan, perhitungan daftar angsuran, pemrosesan transaksi dan pencatatan akuntansi hingga menghasikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

1.3 Batasan Masalah.

Adapun batasan-batasan masalah dalam pembuatan sistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah, sebagai berikut :

1. Peneliti tidak membahas bagaimana proses pengajuan pembiayaan. 2. Peneliti tidak membahas bagaimana proses penyitaan jaminan, jika

terdapat nasabah yang tidak mampu membayar angsuran.

(29)

13

perhitungan daftar angsuran, pemrosesan transaksi dan pencatatan akuntansi.

4. Metodologi pengembangan sistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah menggunakan model RAD (Rapid Application Development)

dengan alat bantu UML (Unified Modelling Language). Diagram UML

yang digunakan dalam perancangan hanya Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan State Diagram.

5. Perancangan sistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah hanya sampai pada tahap pengujian perangkat lunak dengan menggunakan

black box testing.

6. Peneliti tidak mengimplementasikan rancangan jaringan dan tidak membahas tentang kemanan jaringan secara rinci.

7. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2006, Microsoft SQL Server 2000 sebagai databasenya dan Crsytal Report 8.5 sebagai desain laporan.

1.4 Tujuan Penelitian.

(30)

14 1.5 Manfaat Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengolahan data pada produk pembiayaan mudharabah dilakukan secara terkomputerisasi.

2. Pelayanan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan sistem yang lama sehingga nasabah tidak perlu menunggu lama.

3. Memiliki sebuah Sistem Informasi Pembiyaan Mudharabah secara terkomputerisasi.

1.6 Metodologi Penelitian.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data.

Peneliti menggunakan metode pengumpulan data, yaitu sebagai berikut :

1. Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

2. Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.

3. Studi Pustaka adalah pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku terkait yang dapat dijadikan bahan acuan penelitia.

(31)

15 1.6.2 Metode Pengembangan Sistem.

Pengembangan RAD (Rapid Application Development) adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup tiga (3) fase sebagai berikut : (Kendall & Kendall, 2003).

a. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning).

Pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem, serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

b. Fase Perancangan (WorkshopDesain).

Merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai

workshop. Pada saat workshop desain pengembangan RAD,

pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respons

pengguna.

c. Fase Konstruksi dan Pelaksanaan (Implementation).

Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama

workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari

(32)

16 1.7 Sistematika Penulisan.

Adapun sistematika penulisan skripsi terbagi dalam 5 (lima) BAB sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan diantaranya pengertian sistem, informasi, sistem informasi, akuntansi, sistem informasi akuntansi, pembiayaan mudharabah, pengembangan berorientasi objek, dan teori-teori lain yang melengkapi penulisan ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metode penulisan yang digunakan yaitu metode pengumpulan data (observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur sejenis) serta metode pengembangan sistem yaitu, RAD (Rapid

Application Development).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil dari perancangansistem informasi akuntansi pembiayaan mudharabah. Seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan State Diagram.

BAB V PENUTUP

(33)

17 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005).

Untuk lebih mendalami suatu konsep dasar dari sistem terdapat beberapa ahli yang berpendapat tentang apa itu sistem, karakteristik sistem dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem.

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Whitten, et all, 2006). Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mecapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.

(34)

18 2.1.2 Karakteristik Sistem.

Suatu sistem mempunyai karakteristik untuk menjalankan suatu fungsi tertentu, adapun karakteristik sistem menurut Jogiyanto, 2005, sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (Boundary).

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem (Environments).

Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface).

(35)

19 e. Masukan Sistem (Input).

Masukan adalah energi yang dmasukkan ke dalam sistem, dimana dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input

adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. f. Keluaran (Output).

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem (Process).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

h. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal).

(36)

20 2.1.3 Klasifikasi Sistem.

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain, oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, yaitu (Ladjamudin, 2005).

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia.

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia (human

made system) adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu.

Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

(37)

21 2.2 Konsep Dasar Informasi.

Untuk mengetahui data dan informasi itu apa. Kita harus mengetahui pengertian data itu sendiri, data adalah deskripsi dari sesuatu kejadian yang kita hadapi. Definisi lain dari data yaitu data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan faktor-faktor tersebut harus diolah menjadi informasi (Ladjamudin, 2005).

2.2.1 Pengertian Informasi.

Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber informasi adalah data (Jogiyanto, 2005).

(38)

22 2.2.2 Siklus Informasi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, gambar-gambar dan sebagainya. Berikut contoh data mentah yang diolah dan dihasilkan informasi (Jogiyanto, 2005).

Gambar 2.1. Data yang diolah menjadi informasi (Jogiyanto, 2005)

2.2.3 Kualitas Informasi.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi akurat, tepat pada waktunya dan relevan. (Jogiyanto, 2005)

a. Akurat (Accuracy).

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat Pada Waktunya (Timelines).

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

c. Relevan (Relevance).

(39)

23 2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi.

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut bisa di dapatkan melalui sistem informasi (Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan

(Mulyanto, 2009).

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, jalur komunikasi, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

2.3.1 Komponen Sistem Informasi.

(40)

24 a. Blok Masukan.

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model.

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang memanipulasi data input dan data yang tersimpan.

c. Blok Keluaran.

Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi.

Teknologi merupakan kotak alat dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari keseluruhan sistem.

e. Blok Basis Data.

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali.

(41)

25

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi.

Dalam mengambil suatu keputusan biasanya orang tersebut memerlukan informasi yang dapat menyakinkan bahwa harapan-harapannya mendapat cukup kepastian untuk terealisasi. Salah satu informasi penting dalam berbagai usaha adalah informasi keuangan. Informasi keuangan diperoleh dari proses akuntansi.

Akuntansi adalah suatu sistem yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut ke dalam bentuk laporan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan atas transaksi keuangan perusahaan serta implementasinya (Kusrini et al. 2007).

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi.

Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Adapun istilah sistem informasi akuntansi secara luas yaitu mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi (Jusuf et al. 2000).

(42)

26 2.4.2 Tujuan dan Komponen SIA.

Data akuntansi menjadi penting karena menyediakan catatan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat, dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian informasi manajemen (McLeod, 2001).

Adapun tujuan dari sistem informasi akuntansi yaitu : pertama, mendukung operasi sehari-hari. Kedua, mendukung pengambilan keputusan manajemen. Ketiga, memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban. Sedangkan manfaat dalam organisasi, sistem informasi akuntansi berfungsi mengumpulkan dan menyimpan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas dan pelaku, mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi manajemen, menyediakan pengendalian yang memadai. Komponen-komponen yang terdapat dalam SIA adalah sebagai berikut : (Kusrini et al. 2007).

a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut.

b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data aktivitas-aktivitas organisasi.

c. Data tentang proses-proses bisnis.

(43)

27

2.4.3 Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi.

Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa sistem bagian yang berupa siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi, mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan akuntansinya

(Kusrini et al. 2007).

Kejadian-Kejadian Ekonomik

Siklus Pendapatan

Siklus Pengeluaran

Siklus Produksi

Siklus Keuangan

Siklus Pelaporan Keuangan

Laporan Keuangan

Gambar 2.2 Model Sistem Informasi Akuntansi (Jusuf, et al. 2000)

Adapun penjelasan mengenai siklus-siklus akuntansi yang telah digambarkan diatas, sebagai berikut : (Kusrini et al. 2007).

a. Siklus Pendapatan.

(44)

28 b. Siklus Pengeluaran.

Siklus pengeluaran mencakup fungsi-fungsi yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa yang dipergunakan dalam kegiatan perusahaan.

c. Siklus Produksi.

Siklus produksi meliputi fungsi-fungsi pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntani properti. Bagi perusahaan non-manufaktur, aktivitas daur produksi pada umumnya d. Siklus Keuangan.

Siklus ini meliputi kegiatan menarik dan mengeluarkan dana. Dana yang dipergunakan untuk permodalan meliputi dana untuk modal kerja yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.

e. Siklus Pelaporan Keuangan.

Siklus ini berupa prosedur pencatatn dan perekaman ke jurnal dan buk besar dan pencetakan laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.

(45)

29 2.5 Pembiayaan Mudharabah.

Pembiayaan syariah merupakan pembiayaan yang menggunakan prinsip syariah, transparasi yang penuh tanggung jawab serta jujur dalam bertransaksi. Pembiayaan syariah menggunakan kerangka hukum positif yang berlaku namun tetap dalam bingkai syariah.

Adapun prinsip-prinsip syariah sebagai berikut : (Sholahuddin, et al. 2008). a. Universal.

Tidak membeda-bedakan kepada berbagai pihak karena adanya suatu latar belakang suku, agama, ras, dan golongan dalam memberikan pelayanan.

b. Jelas.

Prinsip ini tercermin dari cara penyampaian informasi dalam kontrak mengenai tanggungjawab dari kondisi pembiayaan yang disepakati secara bersama.

c. Bersih.

Hanya dengan menggunakan tata cara pembiayaan syariah untuk menjamin semua transaksi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariah Islam.

d. Terbuka.

(46)

30 e. Adil.

Melalui pembiayaan syariah, lembaga pembiayaan “X” menempatkan

nasabah pengguna dana dan dalam hak, kewajiban, keuntungan dan resiko yang berimbang dengan cara adil dan merata.

f. Jujur.

Jujur dalam menyampaikan informasi yang ada sesuai dengan kondisi dan apa adanya.

Didalam suatu pengajuan pembiayaan, tentunya lembaga pembiayaan memiliki proses dalam melakukan pembiayaan tersebut. Urutan proses pembiayaan menurut Bank Indonesia (2006) di antaranya sebagai berikut :

a. Customer datang ke dealer.

b. PIC Dealer atau Cs atau Surveyor (order ke lembaga pembiayaan “x”

(koordinator survey).

(47)

31 2.5.1 Akad Mudharabah.

Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola modal dimana pembagian hasil atau keuntungan tersebut untuk masing-masing pihak sesuai dengan nisbah yang telah disepakati

(Sholahuddin et al. 2008).

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian financial

hanya ditanggung oleh pengelola dana.

(48)

32 2.5.2 Skema Mudharabah.

Adapun skema mudharabah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Bank (Shahibul Maal)

Nasabah (Mudharib)

Proyek / Usaha

Keuntungan

Bagi Hasil

Modal Perjanjian Bagi Hasil

Modal 100% Tenaga / Keahlian

Nisbah X% Nisbah Y%

Pengambilan Modal Pokok

(49)

33

2.6 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

2.6.1 Pengertian BPRS.

Bank perkreditan rakyat (BPR) menurut undang-undang (UU) perbankan no.7 tahun 1992, adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka tabungan dan bentuk lainnya. Sedangkan pada UU Perbankan no.10 tahun 1998, BPR adalah lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensial (Heri, 2008).

2.6.2 Sejarah Berdirinya BPR Syariah.

Berdirinya BPR Syariah tidak bisa dilepaskan dari pengaruh berdirinya lembaga-lembaga keuangan. Bank Muamalat Indonesia (BMI) berdiri pada tahun 1992. Namun jangkauan BMI terbatas pada wilayah-wilayah tertentu, misalnya kabupaten, kecamatan dan desa. Ditetapkan tiga lokasi berdirinya BPR Syariah, yaitu :

1) PT. BPR Dana Mardhatillah, kec. Margahayu, Bandung. 2) PT. BPR Berkah Amal Sejahtera, kec. Padalarang, Bandung. 3) PT. BPR Amanah Rabbaniyah, kec. Banjaran, Bandung.

(50)

34 2.6.3 Tujuan BPR Syariah.

Adapun tujuan yang dikehendaki berdirinya BPR Syariah adalah : 1. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama

masyarakat golongan ekonomi lemah. 2. Menambah lapangan pekerjaan.

3. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.

2.6.4 Ketentuan Pendirian BPR Syariah.

Status hukum BPR diakui pertama kali dalam Pakto tanggal 27 Oktober 1988, sebagai bagian dari paket kebijakan keuangan, moneter, dan perbankan.

Dalam mendirikan BPR Syariah harus mengacu pada bentuk hukum BPR Syariah yang telah ditentukan dalam UU Perbankan. Sebagaimana dalam UU Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 2, bentuk hukum suatu BPR Syariah dapat berupa : (1) Perseroan Terbatas, (2) Koperasi (3) Perusahaan Daerah. Syarat mendirikan BPR Syariah adalah sebagai berikut :

1. BPR Syariah didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan ijin Direksi Bank Indonesia.

(51)

35

Implementation Requirement Planning

Workshop Design

Identify and Objectives Information Requirement

Working with User to

Design System Build the System

Introduction New System User Feed Back

Using Inputs from User 2.7 Metode Pengembangan Sistem.

Metode pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedur-prosedur, dan aturan-aturan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. (Jogiyanto, 2005).

Pengembangan Aplikasi Cepat (PAC) (Rapid Application Development)

adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. PAC bertujuan untuk mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam perancangan dan penerapan sistem informasi. (Kendall dan Kendall, 2003)

RAD (Rapid Application Diagram) mempunyai fase-fase yang digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.4 Fase-Fase metode RAD

(52)

36

2.7.1 Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning).

Dalam fase ini pengguna dan analis bertemu untuk mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif dari kedua kelompok tersebut. Selain juga melibatkan pengguna dari beberapa level yang berbeda dalam organisasi.

2.7.2 Fase Perancangan (WorkshopDesign).

Dalam fase ini pengguna dan analisa untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Selama

workshop desain RAD, pengguna merespon working prototype yang

ada dan analisis memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan respon pengguna. Dalam fase ini terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu desain sistem meliputi

usecase diagram dan activity diagram,desain database meliputi

class diagram, dan desain antar muka sistem meliputi sequence diagram dan state diagram.

2.7.3 Fase Konstruksi dan Pelaksanaan (Implementation).

Penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama

(53)

37

Adapun kelebihan dari metode RAD (Rapid Application Diagram) yaitu sebagai berikut : (Whitten, 2004)

a. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.

b. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototype daripada dalam model sistem.

c. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar.

Selain kelebihan, RAD juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut : (Whitten, 2004)

a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas

“mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang

meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem.

b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.

(54)

38 2.8 Pengembangan Berorientasi Objek.

Berorientasi obyek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi. Yang dimaksud berorientasi obyek-obyek adalah bahwa mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behaviour)

yang mengaturnya (Sholiq, 2006). Pengembangan sistem informasi berarti menyusun sistem informasi yang benar-benar baru atau menyempurnakan sistem yang telah ada.

Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi. Adapun yang merupakan objek dari objek kendaraan, yaitu mobil, bis, truk.

Kelas didefinisikan sebagai kumpulan atau himpunan objek dengan atribut atau properti yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan sengan objek yang lain dengan cara yang mirip.

(55)

39

2.8.1 Karakteristik Pengembangan Berorientasi Objek.

Dalam metodologi pengembangan sistem berorientasi objek terdapat tiga (3) karakteristik utama, yaitu : (Sholiq, 2006).

a. Pembungkusan (Encapsulation).

Adalah penyembunyian informasi (information hidding). Konsep ini sebenarnya lebih didasari pada fakta yang ada di dunia nyata bahwa tidak semua hal perlu diperlihatkan. Encapsulation penting dikarenakan di dunia nyata encapsulation membantu kita untuk melokalisir masalah.

b. Pewarisan sifat (Inheritance).

Objek adalah anggota atau instan suatu kelas, dan sebaliknya kelas adalah sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai attribut dan operasi yang sama, maka objek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas. Attribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke masing-masing objek dalam kelas tersebut.

c. Banyak Bentuk (Polymorphism).

(56)

40

2.9 Unified Modelling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) pertama kali diperkenalkan pada tahun

1990-an ketika Grady Booch dan Ivar Jacobson dan James Rambaugh mulai mengadopsi ide-ide serta kemampuan-kemampuan tambahan dari masing-masing metodanya dan berusaha membuat metodologi terpadu yang kemudian dinamakan

UML (Unified Modeling Language). UML merupakan metoda pengembangan

perangkat lunak (sistem informasi) dengan metoda grafis yang relatif mudah dipahami.

Usaha pengembangan UML dimulai pada Oktober 1994, ketika Rambaugh bergabung dengan Booch di Rational Software Corporation. Proyek pertama mereka adalah menggabungkan metoda Booch dan OMT(Object Modeling Technique). Versi 8.0 UML dirilis pada bulan Oktober 1995. Saat peluncuran

UML versi 8.0, Jacobson juga bergabung dengan Rational sehingga UML

diperluas untuk mengadopsi. Hasilnya adalah versi 9.0 dari UML yang dirilis pada Juni 1996.

Sepanjang 1996, Rambaugh, Booch, dan Jacobson juga banyak mendapat masukan dari komunitas rekayasa perangkat lunak. Saat ini banyak organisasi perangkat lunak melihat bahwa UML strategis bagi bisnis mereka. Kemudian Booch, Rambaugh serta Jacobson memapakan konsorsium UML yang dinamakan

OMG (Object Management Group) dengan anggota-anggotanya adalah beberapa

(57)

41

dan sistem informasi. Demikian perkembangan berlanjut terus dengan masuknya organisasi-organisasi besar kedalam OMG (Object Management Group) yang merupakan konsorsium yang berusaha membuat standarisasi metoda pengembangan perangkat lunak berorientasi objek (Nugroho, 2005). UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar, 2005). UML adalah sebuah bahasa pemrograman yang telah menjadi standar untuk merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak (Kristanto, 2004).

(58)

42 2.9.1 DiagramUML.

Diagram-diagram Unified Modelling Language, sebagai berikut : (Munawar, 2005)

1. Use Case Diagram.

Use case diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Usecase bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.

Adapun empat (4) aspek dalam membuat diagram use case, yaitu sebagai berikut :

a. Aktor

(59)

43

b. Use Case.

Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi

pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya.

c. Relasi atau Asosiasi Use Case.

Asosiasi menggambarkan aliran data atau informasi. Asosiasi atau relasi juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor terlibat dalam use case. Relasi (relationship)

digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam use case diagram.Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukkan stereotype digunakan simbol ”<<” diawalnya dan ditutup “>>”

diakhirnya. <<extends>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <<include>> atau <<uses>> digunakan untuk menghindari pengcopyan suatu use case karena sering dipakai. Tiga aliran tersebut, yaitu : (a) Includeatau uses, (b) extends, dan (c) generalization.

d. Boundary.

(60)

44

2. Activity Diagram.

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

Diagramini dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari

actor. Selain itu, diagram ini juga bisa dilakukan untuk mewakili secara grafis aliran kejadian (flow event) dari suatu use case.

Activity diagram sangat bermanfaat dalam menggambarkan

perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana perilaku dari use case saling berinteraksi.

3. Class Diagram.

Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun

sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Kelas diagram

mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka.

Class memiliki tiga domain yaitu: nama (dan stereotype), atribut dan metoda. Adapun hubungan struktur yang dapat terjadi antara objek dalam suatu kelas diagram meliputi:

a. Aggregation.

Sebuah aggregation sering dideskripsikan sebagai kelas

(61)

45

menunjukkan bahwa suatu objek dapat di susun dari bagian objek lain.

b. Composition.

Sebuah composition dapat diartikan sebagai sebuah hubungan antar objek maupun hubungan antar objek dengan kelas, dimana objek atau kelas yang satu memiliki tanggung jawab terhadap kelas atau objek lainnya.

c. Generalization.

Generalization dapat diartikan sebagai sebuah

hubungan yang menggambarkan antar jenis umum dari suatu benda atau objek kepada jenis yang lebih spesifik lagi dari benda atau objek tersebut.

Attribut adalah sepenggal informasi yang berhubungan dengan kelas. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : (a) Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan, (b) Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya, dan (c) Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

(62)

46

menjadi obyek atau kelas, beberapa akan menjadi aktor, dan lainnya menajdi attribut. Yang kedua dengan mendokumentasikan kebutuhan, dan yang ketiga untuk mendapatkan attribut yaitu dengan memeriksa basis struktur basis data. Apabila struktur basis data sudah didefinisikan, maka field atau attribut dalam tabel akan menjadi ide yang baik untuk mendapatkan attribut-attribut apa saja yang akan dipakai.

Multiplicity memberikan gambaran sejumlan instan yang

akan ditampung dalam kelas.

4. Sequence Diagram.

Sequence diagramdigunakan untuk menggambarkan perilaku

pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan pesan yang diletakkan diantara obyek-obyek. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan

progress vertical.

5. State Diagram.

Interaction diagram dan state chart menampilkan dua pandangan

(63)

47

diantara obyek-obyek di dalam sistem selama periode waktu yang pendek. Sedangkan state chart diagram menelusuri individu-individu obyek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan diterima obyek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut.

State diagram menyediakan variasi simbol dan sejumlah ide

untuk pemodelan state diagram menampilkan state-state yang mungkin dari sebuah obyek, event yang bisa dideteksi dan respon atas event-event tersebut. Pendeteksian sebuah event dapat menyebabkan sebuah obyek bergerak dari satu state ke state yang lain atau transition.

2.10 Sistem Basis Data.

Sistem basis data merupakan salah satu elemen penyusun sistem. Untuk mengetahui perbedaan antara basis data dengan sistem basis data,sebagai berikut:Sistem basis data adalah kumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya (Kusrini et al. 2007).

(64)

48

Intinya adalah DBMS yang membolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan basis data. (Kendall dan Kendall, 2003). Adapun elemen-elemen basis data adalah sebagai berikut : database, file, record, field, data value, entity, query dan view (Kusrini et al. 2007). DBMS adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data (Hariyanto, 2004). RDBMS (Relational Database Management System)

merupakan sekumpulan data yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna, dan data tersebut saling berhubungan.

RDBMS merupakan suatu paket perangkat lunak yang kompleks yang

digunakan untuk memanipulasi database. Tiga prinsip RDBMS yaitu data

definition, manipulation dan data control (Kusrini et al. 2007).

2.11 Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database

management system (RDBMS) yang didesain melakukan proses manipulasi

database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.

Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk

database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam

pengoperasiannya membuat RDBMS menjadi pilihan para database administrator

(65)

49 2.11.1 Objek dalam SQL Server 2000

Objek-objek dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut : (Kusrini et al. 2007).

a. Database.

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data.

b. Tabel.

Tabel berisi baris-baris data yang saling berhubungan satu sama lain.

c. Data Diagram.

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah transact-SQL.

d. Indeks.

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan keakses baris tabel tersebut.

e. View.

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda denganmelibatkan satu atau lebih tabel.

f. Stored Procedure.

Stored procedure merupakan program-program transact-SQL

(66)

50

g. Fungsi.

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

h. Trigger.

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.12 Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic adalah bahasa yang sebenarnya cukup mudah untuk

dipelajari. Bagi programmer pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan

Microsoft Visual Basic dapat membantu membuat program berbasis windows

dengan sekejap mata. sedang bagi programmer tingkat lanjut, kemampuannya yang besar dapat di gunakan untuk membuat program-program yang kompleks. Kesimpulannya, microsoft visual basic adalah sebuah sarana pembuat program yang lengkap namun mudah. Siapapun yang bisa menggunakan windows, ia pasti bisa membuat program dengan microsoft visual basic (Kurniadi, 2006).

(67)

51

Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented

Programming, OOP) (Kusrini et al. 2007).

2.12.1 Lingkungan Visual Basic 6.0 .

IDE (Integrated Development Envionment) atau lingkungan kerja

dari visual basic 6.0. IDE Visual Basic dibagi menjadi delapan besar, yaitu

menu, toolbar, toolbox, project explorer, properties window, form layout

window, form dan kode editor (Kusrini et al. 2007).

Gambar

Gambar 2.1. Data yang diolah menjadi informasi (Jogiyanto, 2005)
Gambar 2.2  Model Sistem Informasi Akuntansi (Jusuf, et al. 2000)
Gambar 2.3 Skema Al-Mudharabah (Sholahuddin et al. 2008).
Gambar 2.4  Fase-Fase metode RAD  (Kendall dan Kendall, 2003).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ini berarti menjelaskan Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah secara terpisah dapat mempengaruhi ROE.Hasil uji t yang dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistics

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2016) ” adalah

Dari Seluruh kegiatan evaluasi pengendalian internal atas pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Kebon Jeruk yang sudah dilakukan oleh penulis, dapat

Dari hasil tabel perbandingan diatas telah tampak bahwa Bank BTN Syariah KCS Malang telah mampu menerapkan PSAK No.105 pada produk pembiayaan mudharabah dengan benar mulai

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Alwashliyah Medan adalah untuk menghindari terjadinya resiko tersebut adalah dengan adanya sistem informasi akuntansi penggajian

Pembayaran pembiayaan mudharabah dari pihak pengelola dana dari pihak Bank Syariah Mandiri diberikan kebijaksanaan yaitu pembayaran dapat dilakukan secara tunai disaat jatuh tempo

Oleh karena nya perlu adanya strategi pemasaran guna menambah wawasan nasabah agar lebih tertarik untuk menggunakan produk Mudharabah.5 Hal lain terkait pembiayaan mudharabah peneliti

Berdasarkan data yang diperoleh pada BPRS Al-Washliyah Medan menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi Pembiayaan Mudharabah pada BPRS Al-Washliyah Medan mengenai Pengakuan Pembiayaan