• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Data Warehouse Dan Olap Tools Pada Shafira Tour And Travel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Data Warehouse Dan Olap Tools Pada Shafira Tour And Travel"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

DETI ANGGRUMSARI

10107486

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

i

ABSTRAK

PEMBUATAN DATA WAREHOUSE DAN OLAP TOOLS PADA SHAFIRA TOUR & TRAVEL

Oleh :

Deti Anggrumsari 10107486

Shafira Tour & Travel belum terdapat sistem yang mampu menangani pengolahan data dan pembuatan laporan sehingga pengolahan data dan pembuatan laporan masih manual yaitu dengan Microsoft Office Excel. Penggunaan microsoft office excel ditemukan beberapa kendala antara lain mudah terkena virus serta terbatasnya pada jumlah penyimpanan dan mengalami kesuliatan untuk mendapatkan data yang diinginkan dan membuat laporan.

Berdasarkan masalah yang dihadapi Shafira Tour & Travel, maka pengembangan aplikasi data warehouse dan OLAP tools menjadi sangat penting bagi manajemen perusahaan untuk mendukung analisis data dan pembuatan laporan. Proses pengembangan aplikasi data warehouse ini dimulai dari upload

data dari file excel ke database OLTP Shafira, dilanjutkan dengan proses ETL (Extract, Transform, Load) data dari database OLTP Shafira ke dalam database constellation schema, analasis data dalam bentuk tabel, grafik dan laporan. pembuatan aplikasi ini menggunakan MySQL 5.5 sebagai tempat penyimpanan

database dan Borland Delphi 7 sebagai tool pembangun aplikasi.

Informasi yang dihasilkan dari aplikasi tersebut adalah perhitungan data pendaftaran dari dimensi jamaah, paket, dan waktu serta perhitungan data pembayaran dari dimensi rekap bayar, paket, dan waktu. Data tersebut dapat ditampilkan dari berbagai sudut pandang yang berbeda sehingga memudahkan proses analisis dan pembuatan laporan.

(3)

ABSTRACT

CREATING A DATA WAREHOUSE AND OLAP TOOLS ON SHAFIRA TOUR AND TRAVEL

By

Deti Anggrumsari 10107486

Shafira Tour & Travel has not been there a system that is able to handle data processing and report generation so that the data processing and report generation is still manual with Microsoft Office Excel. Using of Microsoft Office Excel found several problems, among others, are susceptible to the virus and limited the amount of storage and the difficulty to obtain the desired data and create reports.

Based on the problems faced Shafira Tour & Travel, the development of data warehouse applications and OLAP tools become very important for corporate management to support data analysis and report generation. Data warehouse application development process begins with the upload data from excel file to the database OLTP Shafira, followed by the ETL process (Extract, Transform, Load) data from the OLTP database into a database Shafira Constellation schema, analasis data in the form of tables, graphs and reports. making this application using MySQL 5.5 as a database storage and Borland Delphi 7 as an application builder tool.

The information generated from these applications is the calculation of enrollment data from the dimensions of pilgrims, package, and the time and the calculation of payments data from recap pay-dimensional, package, and time. The data can be viewed from various different angles so as to facilitate the process of analysis and report generation.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah ke haribaan

Rasullullah SAW, keluarga serta para sahabatnya. Atas semua ijin, rahmat serta

karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang wajib ditempuh mahasiswa yang

telah mengambil semua matakuliah dan akan menyelesaikan strata satu di jurusan

Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Dokumen skripsi ini disusun

sebagai laporan penelitian yang telah dilaksanakan di PT Shafira Lintas Semesta

(Shafira Tour & Travel).

Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah

memberikan masukan-masukan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Yth. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia dan Dosen pembimbing yang

telah banyak membantu, memberikan petunjuk serta pengarahan yang

(5)

iv

2. Yth. Ibu Nelly Indriani W, S.Si, M.T., selaku Dosen penguji I yang telah

banyak membantu memberikan masukkan-masukkan demi pengembangan

skripsi ini.

3. Yth. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., selaku Dosen penguji III yang telah

memberikan pengarahan dalam penyempurnaan penyusunan dokumen ini.

4. Yth. Bapak Ir. Taryana Suryana, M.Kom., selaku Dosen wali, tempat

berkonsultasi selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

5. Yth. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Yth. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan program strata satu Jurusan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

8. PT Shafira Lintas Semesta (Shafira Tour & Travel) yang telah memberi

penulis kesempatan untuk melakukan penelitian dengan kemurahan hati

dan dengan segala bantuan yang telah mereka berikan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi sesuai waktu yang telah ditentukan oleh

Universitas.

9. Ucapan terima kasih yang sangat tinggi penulis ucapkan kepada Ibunda

dan Ayahanda (alm.) tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku

dengan kesabaran dan keteguhan hati serta memberikan ketauladanan

(6)

v

10. Terima kasih untuk tetehku yang cantik dan Mas-mas-ku yang ganteng,

maaf ademu ini selalu merepotkan, juga untuk seluruh anggota keluarga

besar Wiramihadja.

11. Penghuni kostan Ibu Halimah. Sobat IF-11 2007, empat tahun bersama

sungguh indah. Teman-teman seperjuangan TA, tak disangka keakraban

terjalin ketika menunggu.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang

telah banyak membantu dalam penulisan laporan ini.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada

khususnya. Selanjutnya penulis mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini

terdapat kesalahan dan kekeliruan. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari semua pihak agar dapat meningkatkan kualitas

laporan ini di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juli 2011

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Shafira Tour & Travel, berkantor pusat di Graha Pena Jawa Pos Lt. 2, Jalan

Ahmad Yani No. 88 Surabaya dan memiliki kantor cabang di Sidoarjo, adalah

sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa wisata dan perjalanan, yang salah

satunya adalah mengadakan wisata Umroh dan Haji. Shafira Tour & Travel

mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.

Contoh pelayanan yang diberikan kepada pelanggan diantaranya adalah berkaitan

dengan administrasi pendaftaran, administrasi pembayaran, administrasi

keberangkatan wisata umroh dan haji.

Shafira tour & travel telah berdiri selama sepuluh tahun tetapi sistem yang

berjalan masih manual dimana pengolahan data selama ini menggunakan aplikasi

Microsoft Office Excel dan yang terpisah pada masing-masing bagian baik di

kantor pusat maupun di kantor cabang.

Pada sistem yang berjalan ditemukan berapa kendala antara lain aplikasi microsoft

office excel mudah terkena virus serta terbatasnya pada jumlah penyimpanan

record dan tidak semua versi microsoft office excel dapat membaca versi

terdahulunya atau versi baru sehingga diperlukan converter untuk bisa membaca

semua versi tersebut. Jumlah data yang besar dan kurang terstruktur serta tidak

(8)

menyebabkan banyak terjadi kesalahan dalam pertukaran data dan informasi

antara satu bagian dengan bagian lain dan kantor pusat dengan kantor cabang.

Hal ini berpengaruh pada pelayanan kepada pelanggan menjadi tidak optimal

karena dapat memperlambat proses administrasi. Pembuatan laporan juga

menjadi kurang efektif dan efisien karena harus dilakukan secara manual. Selain

itu, kontrol pemilik dan manajer terhadap aktivitas perusahaan menjadi sulit

karena terbatas pada apa yang dilaporkan oleh karyawan.

Berdasarkan permasalahan di atas, pembuatan data warehouse dan OLAP (

On-Line Analytical Processing) diperlukan untuk memudahkan proses analisis

terhadap data administrasi. Data warehouse adalah suatu konsep dan kombinasi

teknologi yang memfasilitasi organisasi untuk mengelola dan memelihara data

historis yang diperoleh dari sistem atau aplikasi operasional. Dalam pembuatan

suatu data warehouse diperlukan suatu proses yang disebut ETL (Extract

Transform Load). Proses ETL dirancang untuk menyediakan data yang bersih

dan terintegrasi dari sumber data. Data yang dihasilkan dari proses ETL ini yang

nantinya dipakai OLAP tools untuk analisis data oleh perusahaan.

Penelitian ini dibuat suatu aplikasi berbasis desktop. Pada aplikasi tersebut

terdapat proses convert dari data excel ke database sederhana, proses data

warehouse yang bisa memproses transformasi dari database asal ke database

constellation schema, analisis data melalui tabel dan grafik, serta pembuatan

laporan, sehingga pimpinan dan manajemen perusahaan mendapatkan laporan

(9)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan, sebagai berikut :

Bagaimana memberikan informasi yang mudah dimengerti oleh semua pihak

dalam bentuk data yang representatif.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat database sederhana untuk menyimpan data hasil convert excel.

b. Membuat laporan yang cepat dan tepat berdasarkan informasi yang telah

disediakan.

c. Membuat aplikasi data warehouse dan OLAP tools untuk membantu

pimpinan dan manajemen dalam melakukan analisis data administrasi.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Memudahkan dalam pelaporan kepada pimpinan

(10)

1.4. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :

a. Penelitian ini hanya membahas data Umroh dan Haji pada Shafira Tour &

Travel.

b. Data yang dianalisis adalah data pendaftaran dan data pembayaran yang

meliputi no jamaah, nama jamaah, jenis kelamin jamaah, kode paket,

jenis paket, no invoice, tanggal pembayaran, kewajiban pembayaran, serta

pembuatan laporan.

c. Sumber data berasal dari data excel yang di-convert ke dalam sebuah

database sederhana.

d. Data di akses berdasarkan dimensi waktu, dimensi paket, dimensi rekap

bayar dan dimensi jamaah.

e. Proses ETL(Extract, Transform, Loading) pada aplikasi ini dilakukan secara

bersamaan dalam satu proses dan secara periodik, yaitu satu bulan sekali.

f. Adanya menu filter data dalam aplikasi ini.

g. Pembuatan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrogramman Borland

(11)

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Observasi (Pengamatan)

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung ke Shafira terhadap permasalahan yang diambil.

b. Interview (Wawancara)

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

c. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara :

1) Mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada

kaitannya dengan judul penelitian.

2) Mempelajari dasar-dasar Borland Delphi 7.

(12)

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses

diantaranya :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek,

dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang

diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat

lunak.

b. Analisys

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

(13)

e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan

permintaan user.

Gambar 1.1 Metode Waterfall

Requirements Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance System Engineering

(14)

1.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan

tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang dasar-dasar teori dari sumber pustaka

dan referensi yang menjadi landasan dasar dalam perancangan,

analisis kebutuhan sampai dengan implementasi dan pengujian

sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MASALAH

Pada bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam membangun

aplikasi ini yang sesuai dengan metode pembangunan perangkat

lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan

antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil

(15)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini berisi tahap implementasi dari perancangan

sebelumnya kemudian melakukan pengujian aplikasi yang telah

dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang

(16)

11

2.1. Profil Perusahaan

2.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Shafira Lintas Semesta (Shafira Tour & Travel) adalah satu dari beberapa

perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan usaha Perjalanan Wisata di Jawa

Timur, yang didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak Drs. H. Mohammad Ansor

Alamsyah, MM. dengan akte pendirian notaris Untung Darnoesoewirjo, S.H. Akta

No. 45. Shafira juga memperoleh ijin pariwisata No. 503/44.1/436.5.12/2007.

Usaha jasa yang dikembangkan Shafira Tour & Travel antara lain :

1. Umroh dan Haji.

2. Domestic dan International ticket.

3. Domestic inbound tour.

4. International outbound tour.

5. Hotel reservation.

6. Travel document.

7. Rent car.

(17)

Shafira Tour & Travel makin berkembang pesat dengan layanan Umrah & Haji

Plus. Shafira Tour & Travel memperoleh ijin Umroh : D/563 tahun 2005.

Kantor utama Shafira berada di Gedung Graha Pena Jawa Pos lantai 2, Jalan

Ahmad Yani 88 Surabaya, telepon : +6231-8273300, sedangkan kantor

operasional berada di Graha Shafira Juanda Business Center (JBC) B-4, Jalan

Juanda No. 1 Aloha Surabaya, telepon : +6231-8555558. Shafira Tour & Travel

memiliki sebuah anak perusahaan yang dinamakan PT Kopindo yang berada di

Jakarta. PT kopindo telah mendapat ijin haji dari Kementrian Agama Republik

Indonesia, sehingga para jamaah haji yang menggunakan jasa Shafira Tour &

Travel berada di bawah bendera PT Kopindo. Shafira Tour & Travel ini juga

tercatat sebagai Asosiasi Muslim Penyelenggara Umrah & Haji (AMPUH).

Sudah banyak jamaah umrah & haji plus yang sudah dibantu oleh Shafira Tour &

Travel ini pergi ke tanah suci.

2.1.2. Logo Perusahaan

Sebuah logo akan menjadi suatu brand images dimana dari suatu perusahaan.

Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan.

(18)

Adapun arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu :

1. Modern : Shafira selalu mengikuti perkembangan jaman dan terdepan

dalam inovasi.

2. Simple : Mudah berurusan dengan Shafira, tanggap dan tidak birokratis.

3. Luwes : Berjiwa melayani.

4. Hitam : Berwibawa.

5. Merah : Semangat berkobar, berjiwa muda dan ceria.

6. Melesat ke atas mendahului yang lain.

2.1.3. Struktur Organisasi dan Job Description

2.1.3.1. Struktur Organisasi

Organisasi Shafira Lintas Semesta terdiri atas :

1. Pimpinan Shafira, yaitu :

a. Komisaris Shafira.

b. President Shafira.

c. Vice President Shafira.

2. Pengelola fungsi-fungsi pengembangan Shafira, yaitu unit marketing.

3. Pengelola fungsi dukungan manajemen, yaitu :

a. Unit finance.

b. Unit HR & general affair.

4. Pengelola operasi & layanan, yaitu :

(19)

b. Unit umrah haji operation.

c. Unit umrah haji customer service (CS).

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Shafira

2.1.3.1. Job Description

2.1.3.2.1. Frontliners

1. Customer Service

Customer Service adalah bagian terdepan dalam suatu perusahaan yang

berperan menghubungkan antara perusahaan secara langsung dengan

customer. Bidang pekerjaan yang dilakukan oleh Customer Service di

Shafira Tour & Travel adalah :

a. Memberikan informasi seputar produk-produk Shafira Tour & Travel.

b. Menerima pendaftaran jamaah.

(20)

d. Operator telepon.

e. Penghubung antara divisi keuangan dan operasional.

2. Marketing

Marketing atau pemasaran tidak pernah lepas dari sebuah usaha produk atau

jasa. Demikian pun dengan Shafira yang selalu mengembangkan produk

jasanya dengan melakukan berbagai strategi marketing untuk menarik minat

konsumen.

3. Ticketing

Divisi ticketing berhubungan dengan reservasi tiket penerbangan baik

domestik maupun internasional, selain penerbangan umroh dan haji.

4. Tour

Divisi tour dalam deskripsi pekerjaannya adalah membuat promo tour,

ketika promo tersebut sudah matang kemudian booked hotel dan transfortasi.

Setelah promo, akomodasi, transfortasi fix, baru dilakukan pemasaran

produk, bisa juga melalui presentasi jika dalam suatu grup. Ketika ada

customer yang tertarik untuk menggunakan jasa tour tersebut, kemudian

dilakukan reservasi dan terakhir adalah melakukan pembayaran.

5. Finance

Bagian finance atau keuangan di Shafira terbagi menjadi beberapa subbagian,

(21)

a. Kasir Ticketing

Pekerjaan yang dilakukan kasir ticketing adalah menerima pembayaran

tiket dari customer dan menerima invoice dari bagian ticketing yang

kemudian mengarsipkannya, setelah itu membuat laporan keuangan.

b. Administrasi Ticketing

Pekerjaan yang dilakukan oleh administrasi ticketing adalah cross check

laporan keuangan kasir, mengerjakan report selisih atau keuntungan.

c. Money Changer

Money changer dilakukan oleh kasir. Shafira menerima berbagai

penukaran mata uang.

d. Kasir Umroh

Pekerjaan yang dilakukan oleh kasir umroh adalah menerima pembayaran

tiket dari konsumen dan menerima invoice dari customer service yang

kemudian mengarsipkannya, setelah itu membuat laporan keuangan.

e. Checker Keuangan Umroh

Tugas Checker Keuangan Umroh adalah mengevaluasi pembukuan yang

telah dikerjakan oleh kasir dan mencocokannya dengan invoice, membuat

jurnal keuangan dan pembukuan umroh.

f. Manager Finance

Manager finance merupakan fungsi control dari seluruh laporan keuangan

(22)

2.1.3.2.2. Operasional

Bagian operasional terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Pengurusan Dokumen

Operasional pengurusan dokumen menerima kelengkapan dokumen jamaah

dari CS, kemudian memasukkan (input) data ke dalam sistem.

2. Handle Jamaah

Handle jamaah ini dilakukan menjelang keberangkatan jamaah. Team

Shafira menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jamaah.

3. Ticketing

Bagian ini menangani jadwal keberangkatan beserta penerbangan yang akan

digunakan.

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Data warehouse

Data warehouse adalah sebuah database yang mewakili sejarah bisnis suatu

perusahaan atau organisasi. Data historis dari data warehouse digunakan dalam

aktivitas analisis yang mendukung keputusan bisnis dalam beberapa tingkat. Data

di dalam data warehouse diorganisir untuk mendukung analisis, bukan transaksi

pemrosesan dalam waktu nyata, seperti pada OLTP. Sedangkan OLAP adalah

teknologi yang memproses data warehouse dalam struktur multidimensi,

menyediakan jawaban yang cepat untuk query analisis yang kompleks. Tujuan

(23)

dan dievaluasi dengan cepat (Chuck Ballard, Dirk Herreman, Don Schau,

Rhonda Bell, Eunsaeng Kim, Ann Valencic; IBM Corp, 1998.)

Data warehouse merupakan kumpulan informasi logikal, yang dikumpulkan dari

berbagai operasional database yang mendukung aktivitas para bisnis analis dalam

pekerjaan mengambil keputusan. Kedengaran cukup sederhana pada awalnya,

tetapi data warehouse menggambarkan hal yang mendasar perbedaan cara

pandang tentang mengorganisasi dan me-manajemen informasi dalam suatu

organisasi.

Data warehouse merupakan kombinasi dari database yang berbeda-beda, data

warehouse mengkombinasikan informasi dengan meringkas (summarizing) dan

mengelompokkan (aggregation). Pada saat mengekstrak informasi dari berbagai

operasional database untuk membuat suatu data warehouse, pengumpulan

informasi yang diperlukan untuk pembuat keputusan. Informasi yang diperlukan

ini didefinisikan oleh persetujuan para pengguna sesuai dengan informasi yang

mereka butuhkan dalam pengambilan keputusan. Jadi suatu data warehouse

hanya berisi informasi yang relevan dengan kebutuhan user untuk mendukung

pengambilan keputusan.

Data warehouse adalah multidimensional dalam relasional model database,

informasi ditentukan dalam suatu rangkaian dari tabel yang berdimensi dua.

Tidak begitu halnya dengan data warehouse, banyak data warehouse adalah

multidimensional, artinya bahwa data warehouse terdiri dari layer-layer, kolom

(24)

disampaikan pada dimensi yang berbeda. Multidimensional ini menggambarkan

informasi dengan ditunjukkan sebagai suatu kubus atau hypercubes.

Data warehouse adalah bentuk khusus dari database. Mengingat hal bahwa suatu

database adalah koleksi dari informasi yang dikumpulkan dan diakses melalui

suatu logikal dari informasi, begitu juga hal yang sama untuk suatu data

warehouse. Para pengguna dari data warehouse menyatakan informasi yang

mereka butuhkan secara logikal dan tidak memperhatikan atau merisaukan tentang

baris, kolom, atau layer. Data warehouse juga mempunyai suatu kamus data.

Kamus data dalam data warehouse mengolah struktur logika dari informasi dan

memiliki dua karakteristik tambahan yang sangat penting, origin dan metode.

Jadi suatu kamus data data warehouse selalu mengikuti informasi yang bersumber

dari operasional database dan dengan suatu metode (total, jumlah, rata-rata,

standar deviasi dan lain-lain).

Data warehouse mendukung proses pembuatan keputusan, bukan proses

transaksi. Dalam suatu organisasi, banyak database yang ada merupakan

database yang berorientasikan pada transaksi. Banyak database yang mendukung

Online Transaction Processing (OLTP) oleh karena itu merupakan operasional

database. Data warehouse tidak berorientasikan pada transaksi, data warehouse

ada untuk mendukung berbagai macam pekerjaan pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi. Oleh karena itu data warehouse mendukung Online Analytical

(25)

Definisi lain dari konsep data warehouse adalah database yang secara khusus

dibuat strukturnya untuk proses query dan analisa. Dalam dunia bisnis sebuah

data warehouse biasanya berisi keadaan atau gambaran data tentang sejarah bisnis

(misalnya, penjualan produk satu tahun) dari sebuah organisasi bisnis. Definisi

klasik oleh Bill Inmon tentang data warehouse dapat disimpulkan menjadi empat

kriteria.

Pertama, sebuah data warehouse adalah subject-oriented (berorientasi pada

subjek). Data suatu organisasi berubah dari yang berorientasi pada aplikasi

(application-orriented) ke berorientasi pada subjek (subject-oriented). Menurut

hal ini, daripada mengorganisasikan data dengan penyesuaian pada aplikasi atau

fungsi-fungsi yang ada, data lebih baik dikumpulkan berdasarkan subjek area

asalnya. Misalkan data tentang konsumen yang diintegrasikan pada sebuah

entitas database akan lebih baik daripada mengklasifikasikannya menjadi

beberapa entitas untuk proses peminjaman, begitu juga yang lainnya.

Kedua, data warehouse adalah terintegrasi. Data warehouse menggabungkan

berbagai format data dan menyandikannya kedalam suatu bentuk yang konsisten

sehingga dalam membandingkan dan mengumpulkan data dengan melalui

berbagai dimensi yang sesuai.

Ketiga, data warehouse adalah time-variant. Dalam kata lain, setiap rows dari

data dibedakan berdasarkan waktu. Dalam hal ini setiap baris biasanya memiliki

(26)

Keempat, data warehouse tidak mudah berubah. Data yang ada dalam suatu

data warehouse tidak mengalami proses penghapusan atau peng-update-an,

terkecuali untuk perawatan dan koreksi terhadap kesalahan yang terjadi. Data

hanya disimpan ke dalam data warehouse atau ditampilkan dari data warehouse.

Keempat karakteristik di atas saling terkait dan harus diimplementasikan agar

terbentuk suatu data warehouse yang dapat mendukung pengambilan keputusan

secara efektif. Implementasi dari keempat karakteristik di atas membutuhkan

struktur data dari data warehousing, data dari berbagai sumber operasional akan

diekstrak dan diintegrasikan ke dalam data warehouse sehingga data yang

dihasilkan tidak lagi bersifat operasional melainkan informatif.

Dalam membangun sebuah data warehouse, informasi yang diambil dari

berbagai processing system harus relevan, dalam periode waktu yang konsisten

dan tidak mengalami perubahan secara cepat. Keuntungan yang diberikan

sehubungan dengan adanya data warehouse antara lain (Han, 2001) :

a. Memberikan competitive advantages dengan menampilkan informasi yang

relevan dalam mengukur perfomance dan membuat keputusan kritis untuk

menghadapi persaingan dengan competitor.

b. Meningkatkan produktivitas bisnis dikarenakan data warehouse secara

cepat dan mudah mengumpulkan informasi secara tepat.

c. Memberikan fasilitas Customer Relationship Management (CRM) karena

data warehouse mampu memberikan pandangan yang konsisten tentang

(27)

Pembuatan sebuah data warehouse selalu diawali dengan membuat bisnis

dimensional model yang menggambarkan dimensi dan ukuran dari subjek yang

dipilih didasarkan pada kebutuhan pengguna. Tidak seperti dalam sistem Online

Transaction Processing (OLTP) yang mengorganisasi data dalam bentuk

normalisasi secara ketat, data yang terdapat dalam data warehouse diatur dalam

bentuk yang tidak ternomalisasi (denormalisasi). Dengan demikian waktu yang

dibutuhkan untuk menjalankan prosesnya menjadi lebih cepat. Berikut akan

dijelaskan tentang pengertian denormalisasi :

a. Denormalisasi

Denormalisasi merupakan kebalikan dari proses normalisasi. Relasi pada

suatu database yang mengalami denormalisasi memungkinkan terjadinya

data redundant di dalamnya. Artinya adalah memungkinkan adanya data

yang sama atau berulang dalam sebuah tabel. Hal inilah yang dapat

mengakibatkan kesalahan dalam proses pengolahan data. Namun di sisi

lain, denormalisasi memberikan keuntungan dalam segi perfomance.

Karena itu aplikasi yang membutuhkan waktu cepat terhadap proses query

cenderung memilih denormalisasi untuk mengatur relasi antar tabel dalam

suatu database.

Denormalisasi menyebabkan data redundant namun meningkatkan

perfomance. Melihat keuntungan tersebut, OLAP tools dan data

warehouse menggunakan denormalisasi dalam database. Dengan

(28)

2.2.1.1 Tugas Data warehouse

Ada empat tugas yang bisa dilakukan dengan adanya data warehouse, keempat

tugas tersebut yaitu :

a. Pembuatan laporan

Pembuatan laporan merupakan salah satu kegunaan data warehouse yang

paling umum dilakukan. Dengan menggunakan query sederhana

didapatkan laporan per hari, per bulan, per tahun atau jangka waktu

kapanpun yang diinginkan.

b. On-Line Analytical Processing (OLAP)

Dengan adanya data warehouse, semua informasi baik detail maupun

hasil summary yang dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat.

OLAP mendayagunakan konsep data multidimensi dan memungkinkan

para pemakai menganalisa data sampai mendetail, tanpa mengetikkan

satupun perintah SQL. Hal ini dimungkinkan karena pada konsep

multidimensi, maka data yang berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan

menggunakan fungsi yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada software

OLAP adalah fasilitas rool-up dan drill-down. Drill-down adalah

kemampuan untuk melihat detail dari suatu inforamsi dan roll-up adalah

kebalikannya.

c. Data Mining

Data mining merupakan proses untuk menggali (mining) pengetahuan dan

informasi baru dari data yang berjumlah banyak pada data warehouse,

(29)

dan matematika. Data mining merupakan teknologi yang diharapkan

dapat menjembatani komunikasi antara data dan pelakunya.

d. Proses informasi executive

Data warehouse dapat membuat ringkasan informasi yang penting dengan

tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa harus menjelajahi keseluruhan

data. Dengan menggunakan data warehouse segala laporan telah

diringkas dan dapat pula mengetahui segala rinciannya secara lengkap,

sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan. Informasi dan

data pada laporan data warehouse menjadi target informatif bagi

pengguna.

2.2.1.2 Proses dan Arsitektur Data warehouse

Data warehouse dibangun dengan mengintegrasikan data-data yang berasal dari

berbagai sumber data, yaitu database operasional. Dalam suatu perusahaan, data

operasional biasanya berada pada daerah kekuasaan departemen masing-masing

dalam bentuk database OLTP. Untuk melakukan proses integrasi ini data

warehouse menggunakan suatu aplikasi yang disebut ETL (Extract, Transform,

Load).

Sesuai dengan namanya, aplikasi ETL melakukan fungsi-fungsi Extract,

Transform, dan Load. Proses extract adalah proses pengambilan data dari sumber

(30)

matang saja. Proses extract ini harus mengakomodir berbagai macam teknologi

yang digunakan oleh sumber data dan diintegrasikan ke dalam database tunggal.

Kemudian data hasil extract ini menjalani proses transformasi yang pada

prinsipnya adalah mengubah kode-kode yang ada menjadi kode-kode standar,

misalnya kode propinsi. Hal ini perlu dilakukan mengingat data-data yang

diambil berasal dari sumber yang berbeda yang kemungkinan memiliki

standardisasi yang berbeda pula. Standardisasi diperlukan untuk nantinya

memudahkan pembuatan laporan.

Arsitektur data warehouse yang umum biasanya menempatkan satu server

database terpisah yang disebut Staging yang berfungsi untuk menangani proses

extract dan transform ini sebelum dilakukan proses load ke tujuan akhir data

warehouse.

Proses load dalam ETL adalah suatu proses mengirimkan data yang telah

menjalani proses transformasi ke gudang data akhir, yaitu data warehouse itu

sendiri dimana aplikasi reporting dan business intelligence siap mengakses. Di

bawah ini adalah penjelasan dari tiap-tiap proses Extract, Transform, dan Load

itu sendiri :

1. Extract

Bagian pertama dari suatu proses ETL adalah men-ekstrak data dari sumber

data. Disebut ekstrak, karena proses pengambilan data ini tidak mengambil

keseluruhan data yang ada di database operasional, melainkan hanya

(31)

digunakan dalam pembuatan data warehouse. Dapat langsung dimasukkan

langsung dalam data warehouse atau dimasukkan dalam tempat

penampungan sementara terlebih dahulu.

Pada hakikatnya bagian dari ekstraksi melibatkan penguraian dari data yang

telah diekstrak, menghasilkan suatu pengecekan jika data bertemu dengan

suatu struktur atau pola yang diharapkan. Jika bukan, data tersebut mungkin

ditolak secara keseluruhan.

2. Transform

Proses yang ke dua adalah transformasi data yang telah diekstrak ke dalam

format yang diperlukan. Hal ini perlu dilakukan mengingat data yang diambil

berasal dari sumber yang berbeda yang kemungkinan memiliki standardisasi

yang berbeda pula. Data dari beberapa sistem perlu ditransformasi ke dalam

format umum yang disepakati dan digunakan dalam data warehouse.

Diperlukan pengetahuan tentang arti penyimpanan data dalam sistem

operasional, seperti :

a. Bisa jadi untuk suatu item yang sama memiliki dua nama yang berbeda,

misalnya nama produk dengan kode “1234” disebut “roti” sedangkan

kode yang sama “1234” di tempat lain disebut “kue”.

b. Setiap sistem mungkin menggunakan skema pengkodean yang berbeda.

Misal kode produk di suatu tempat direpresentasikan dengan karakter

yang dipisahkan dengan tanda ‘-‘(xxx-xx-xxx) sedangkan di tempat lain

(32)

dipisahkan dengan tanda spasi (xxx xx xxx). Jika dimasukkan ke dalam

warehouse, format yang digunakan harus sama.

c. Atribut tabel memiliki nama berbeda. Misalnya untuk atribut gender

pada tabel customer suatu sistem menggunakan nilai “0” atau “1”.

Sedangkan di sistem lain, digunakan “M” atau “F”.

d. Setiap sistem menggunakan unit pengukuran (measure) yang tidak sama.

Misal dollar digunakan di US, dan euro digunakan di Erofa. Data ini

harus dikonversi ke dalam unit pengukuran yang sama jika dimasukkan

ke dalam warehouse.

Dalam proses transformasi, nama harus diseragamkan, dan skema

pengkodean yang dipakai harus seragam pula. Jika data sekali

ditransformasi, maka siap untuk di-load ke dalam warehouse. Seringkali

area transformasi merupakan tempat yang terpisah.

3. Load

Tahap load adalah men-load data ke dalam target akhir (end target), yang

pada umumnya adalah data warehouse (DW). Bergantung pada kebutuhan

organisasi, proses ini bervariasi secara luas. Beberapa data warehouse

memperbolehkan melakukan penulisan informasi yang ada secara kumulatif,

dengan data yang diperbaharui tiap minggu, ketika DW lain (atau bahkan

bagian lain dari DW yang sama) boleh menambahkan data baru dalam suatu

format historis, sebagai contoh, tiap jam. Pemilihan waktu dan lingkup

(33)

bergantung pada waktu yang tersedia dan kebutuhan bisnis tersebut.

Kebanyakan sistem yang komplek dapat memelihara suatu histori dan jejak

audit dari semua perubahan yang ada ke data yang di-load ke dalam data

warehouse.

Arsitektur adalah sekumpulan atau struktur yang memberikan kerangka untuk

keseluruhan rancangan suatu sistem atau produk, ada arsitektur client-server,

arsitektur networking dan masih banyak arsitektur lainnya. Arsitektur data

menyediakan kerangka dengan mengindentifikasikan dan memahami

bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan.

Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu

read-only database. Karakteristik arsitektur data warehouse :

1. Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database dan

file.

2. Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan ke

dalam Database Management System (DBMS) seperti Oracle, MS SQL

Server, Sybase dan lain-lain.

3. Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat hanya dapat

dibaca yang dibuat khusus untuk mendukung pengambilan keputusan.

(34)

Arsitektur dan komponen utama dari data warehouse dapat dilihat pada gambar

berikut ini :

Gambar 2.3 Arsitektur data warehouse

Gambar 2.3 Menunjukan proses data warehouse, dimana data source diolah

(extract, transform, load) menjadi data warehouse untuk selanjutnya di query

untuk menghasilkan report yang diinginkan. Data mart berisikan kumpulan data

yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Data mart hampir sama dengan

data warehouse, tetapi perbedaannya adalah data mart lebih spesifik dan

ditujukan untuk bagian-bagian tertentu.

2.2.1.3 Multi-Dimensional Modeling

Multi dimensional modeling adalah teknik untuk memvisualisasi model data

sebagai suatu kumpulan dari ukuran yang dideskripsikan dengan aspek-aspek

(35)

Ann Valencic; IBM Corp., 1998). Hal ini khususnya sangat berguna untuk

meringkas dan menyusun data dan memperlihatkan data untuk mendukung para

analis data. Dimensional modeling memfokuskan pada data numerik, seperti

harga, jumlah, berat, keseimbangan dan kejadian-kejadian.

Dimensional modeling mempunyai beberapa konsep :

1. Fact

Fact adalah suatu koleksi dari relasi data-data items, terdiri dari ukuran-ukuran

dan konteks data. Setiap fact biasanya merepresentasikan sebuah bisnis item,

suatu transaksi bisnis, atau sebuah kejadian yang dapat digunakan dalam

analisis bisnis atau proses bisnis. Dalam data warehouse, fact di

implementasikan dalam tabel dasar dimana semudah data numeric dan

disimpan.

2. Dimensions

Dimensions adalah suatu koleksi dari anggota atau unit-unit data dengan tipe

yang sama. Dalam sebuah diagram, suatu dimensi biasanya direpresentasikan

dengan suatu axis. Dalam dimensional model, semua data menunjukan fact

table yang diasosiasikan dengan satu dan hanya satu member sari setiap

multiple dimensions. Jadi dimensi menunjukan latar belakang kontekstual dari

fact. Banyak proses analisis yang digunakan untuk menghitung (quatify)

(36)

Dimensi adalah parameter dari apa yang ingin lakukan dalam On-Line

Analytical Processing (OLAP). Sebagai contoh, dalam suatu database untuk

menganalisa semua penjualan dari produk, dimensi berikut ini harus ada :

Waktu

Lokasi

Pembeli

Penjual

Skenario seperti kejadian, pembiayaan atau angka estimasi

Dimensi biasanya juga dapat dipetakan bukan angka numerik, entity yang

bersifat informatif seperti merek atau karyawan.

Dimension member : suatu dimensi berisi banyak anggota-anggota. Suatu

anggota dimensi adalah nama pembeda atau indetifier yang digunakan untuk

membedakan posisi suatu data item. Sebagai contoh, semua bulan, empat

bulanan dan tahunan membuat dimensi waktu. Dan semua kota, wilayah dan

negara merupakan dimensi goegrafi.

Dimension Hierarchies : dapat mengatur anggota dari suatu dimensi kedalam

satu atau banyak hirarki. Setiap hirarki dapat juga mempunyai banyak level

hirarki. Setiap member dari dimensi tidak boleh dilokasikan kedalam satu

(37)

3. Measures

Suatu measures (ukuran) adalah suatu besaran (angka numerik) atribut dari

sebuah fact, yang menunjukan performance atau behavior (tingkah laku) dari

bisnis secara relatif pada suatu dimensi. Angka atau nomor yang ditunjukan

disebut dengan variable. Sebagai contoh ukuran dari penjualan dalam bentuk

uang, besarnya penjualan, jumlah pengadaan, biaya pengadaan, banyaknya

transaksi dan lainnya. Suatu ukuran dijelaskan dengan kombinasi dari member

dari suatu dimensi dan diletakkan dalam fact.

2.2.1.3.1 Visualisasi Dari Suatu Dimensional Model

Cara yang paling populer dalam memvisualisasikan suatu model dimensional

adalah dengan menggambarkan sebuah cube (Gambar 2.4) dapat menggambarkan

tiga model dimensional menggunakan sebuah kubus. Biasanya suatu dimensional

model terdiri dari lebih tiga dimensi dan digambarkan sebagai suatu hypercube,

akan tetapi hypercube sulit untuk divisualisasikan, jadi sebuah kubus lebih biasa

digunakan. Gambar berikut merupakan measurement adalah volume dari

produksi, yang mana dijelaskan dengan kombinasi dari tiga dimensi yaitu lokasi

produk dan waktu. Dimensi dari lokasi dan dimensi produk mempunyai dua level

(38)

Gambar 2.4 Kubus suatu visualisasi dari dimensional model.

Terdapat tiga konsep yang dapat memodelkan lebih jelas dalam penentuan fact

table dimensi dan measure, yaitu :

1. Model star

Model star adalah model dasar dari pemodelan multidimensi yang

memiliki satu tabel induk yang dinamakan table fact dan kumpulan dari

tabel-tabel kecil yang disebut tabel dimensi disusun dalam pola-pola

melingkar mengelilingi table fact. Untuk lebih jelasnya terlihat pada

(39)

Gambar 2.5 Model Star

2. Model SnowFlake

Selain model star dalam menampilkan desain sebuah data warehouse juga

dapat menggunakan model snowflake. Dalam sebuah model snowflake

terdapat sebuah fact table yang dikelilingi oleh beberapa dimension table.

Namun dimension table itu sendiri dapat seolah-olah berupa sebuah fact

table lain yang juga memiliki dimensinya sendiri. Untuk lebih jelasnya

terlihat pada gambar 2.6

(40)

Pada model snowflake diatas dapat dilihat bahwa tiap-tiap tabel dimensi

berhubungan dengan dimensi yang lain seolah-olah tabel dimensi tersebut

merupakan tabel fakta. Hal ini dapat terjadi karena pada model snowflake

ini telah dilakukan normalisasi. Normalisasi ini tidak terdapat pada model

star.

3. Model Constellation.

Beberapa fact tables berbagi tabel dimensi. Ditampilkan sebagai koleksi

dari kumpulan skema bintang yang sering disebut sebagai skema galaxy.

Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar 2.7

(41)

2.2.1.4 Online Analytical Processing (OLAP)

Online Analytical Processing (OLAP) merupakan salah satu tools yang

digunakan untuk mengakses informasi dalam data warehouse. Teknologi OLAP

memungkinkan data warehouse digunakan secara efektif untuk proses online

analisis, memberikan respon yang cepat terhadap analytical queries yang

kompleks.

Data model multidimensional dan teknik agregasi data yang dimilki oleh OLAP

dapat mengatur dan membuat kesimpulan dari data dalam jumlah besar sehingga

dapat di evaluasi secara cepat dengan menggunakan online analysis dan grafical

tool. Sistem OLAP menyediakan kecepatan dan fleksibilitas untuk men-support

proses analisis secara real time.

(42)

2.2.1.4.1 OLAP Sevices

OLAP services ialah suatu istilah yang menggambarkan beberapa perangkat yang

bekerja bersama-sama untuk membantu dalam menganalisasis data yang ada.

Informasi dari data warehouse di ekstrak secara periodik dan digunakan untuk

meng-update obyek yang ada dalam OLAP service. OLAP server mengambil data

dari data warehouse dan Relational OLAP serta meng-update informasi yang

disimpan dalam multidimensional OLAP (MOLAP). Setelah informasi

dikumpulkan maka pivot table service yang bekerja sama dengan Excel pivot

table atau perangkat lain yang mendukung OLE DB dengan ekstensi OLAP dapat

melakukan akses dan memanipulasi data yang ada.

2.2.1.4.2 Teknik Penyimpanan Data Dalam OLAP

OLAP digunakan untuk memproses informasi dan menampilkanya dalam bentuk

multidimensi. Walaupun data yang ditampilkan dalam satu bentuk namun tidak

berarti data-data yang ada disimpan dalam satu bentuk pula. Ada tiga teknik dasar

untuk menyimpan data OLAP :

1. MULTIDIMENSIONAL OLAP (MOLAP)

Salah satu cara umum yang digunakan untuk menyimpan data ialah dalam

vasis data multidimensional. Tidak seperti basis data relasional yang

menyimpan informasi dalam sejumlah baris dalam tabel, sebuah basis

(43)

multidimensional. Karena dimensi dapat diakses secara mudah, maka

user dapat melakukan query pada basis data MOLAP dengan sangat cepat.

Selain mengandung data mentah, basis data MOLAP juga mengandung

agregasi data sehingga dapat memberikan respon yang cepat terhadap

query.

2. RELATIONAL OLAP (ROLAP)

Partisi menggunakan tabel relational dalam data warehouse untuk

menyimpan agregasi, sedangkan detail dari fact table tetap tersimpan

dalam data warehouse fact table. Banyak orang berpendapat bahwa basis

data yang dirancang secara khusus untuk sebuah keperluan analisis tidak

dibutuhan karena sebuah basis data relasional sudah cukup mampu untuk

menampilkan informasi OLAP. Hal ini hanya berlaku pada tingkat

tertentu saja, pada sebuah basis data yang terdiri dari ribuan atau ratusan

ribu records maka menampilkan informasi OLAP akan menjadi sebuah

masalah karena banyak data yang harus dihapus di query. Dan hal inilah

yang menjadi keterbatasan partisi ROLAP.

3. HYBRYD OLAP (HOLAP)

Partisi menggunakan struktur MOLAP untuk menyimpan agregasi dan

meninggalkan detail dari fact table dalam partisi ROLAP. OLAP service

dapat menggunakan data MOLAP dan ROLAP secara simultan untuk

(44)

2.2.1.4.3 OLAP Cube (Kubus OLAP)

Objek utama yang disimpan dalam sebuah basis data OLAP ialah cube (kubus).

Sebuah kubus merupakan representasi multidimensi dari sekumpulan data, yang

mengandung data secara detail maupun rangkumannya. Sebuah basis data OLAP

dapat memiliki beberapa buah kubus sesuai dengan yang dibutuhkan, yang

menggambarkan data yang ada dalam data warehouse.

Sebuah kubus dibangun menggunakan dua komponen utama yaitu ukuran

(measure) dan dimensi. Ukuran merupakan nilai numerik dari fact table dalam

data warehouse seperti harga dari unit maupun kualitas dari item. Sedangkan

dimensi menggambarkan kategori dari ukuran yang ada, seperti bagaimana

ukuran berubah setiap waktu. Beberapa operasi yang dapat dilakukan pada kubus

atau report multidimensi ini adalah :

1. Processing

Operasi Processing pada kubus antara lain melakukan loading dan

refreshing data pada kubus yang dilakukan oleh OLAP service engine.

Tabel dimensi dibaca pertama kali untuk mengumpulkan level dengan

anggota dari data aktual, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan fact

table dan ikuti dengan menghitung spesifik agregasi, dan hasil yang dapat

disimpan dalam kubus untuk diproses oleh user. Processing akan

dilakukan terhadap kubus hanya jika terjadi perubahan terhadap struktur

kubus tersebut atau terjadi perubahan terhadap data yang ada dalam data

(45)

dua pilihan. Pertama dengan melakukan refresh terhadap kubus secara

total, yang berarti menghapus seluruh data yang ada sebelumnya dan

mengambil data yang baru dari data warehouse, atau dengan melakukan

incremental update yang berarti mengambil data terbaru yang ada dalam

data warehouse dan menambahkannya pada data dalam kubus. Pilihan

kedua akan memakan waktu yang jauh lebih singkat, namun incremental

update tidak dapat dilakukan jika struktur kubus telah mengalami

perubahan.

2. Slice And Dice

Slice and dice memungkinkan untuk melihat kubus dari sudut pandang

yang berbeda. Dengan slice and dice dapat ditentukan dimensi apa yang

hendak ditampilkan dan bagaimana mereka ditampilkan. Hal inilah yang

menjadi keunggulan OLAP. Dengan melihat kubus dari sudut pandang

yang bebeda maka akan dapat dipelajari banyak hal dari data yang

dimiliki.

3. Drill Down

Sebagian besar informasi yang ditampilkan dalam OLAP

merepresentasikan kesimpulan yang lebih detail. Drilling down

merupakan teknik untuk memecahkan sebuah informasi menjadi beberapa

informasi yang lebih detail. Sebagai contoh, jika dilakukan drill down

terhadap data tahunan maka akan dapat diperoleh data dalam catur wulan

(46)

4. Consolidation (Roll Up)

Consolidation atau yang lebih dikenal roll up merupakan kebalikan dari

Drill Down. Data-data sebelumnya dilihat dalam format triwulan akan

dapat dilihat dalam format tahunan. Dengan roll up data dapat dilihat

secara lebih global.

5. Pivotting

Pivotting merupakan suatu teknik untuk saling menukarkan dimensi data.

Dengan melakukan pivotting maka dapat diamati suatu informasi atau data

dari sudat pandang yang berbeda, sehingga diharapkan akan dapat

memperjelas analisis yang dilakukan.

6. Filtering

Filltering merupakan suatu teknik untuk menyaring informasi yang

dibutuhkan, sehingga para analisis tidak dibingungkan oleh banyaknya

informasi yang tersedia.

2.2.2 Software Pendukung Aplikasi

Dalam menyelesaikan proyek ini, digunakan bahasa pemrograman Borland

Delphi 7 sebagai program coding dan desain interface dan MySql sebagai

pembuat data wearehouse.

2.2.2.1 Borland Delphi

Borland Delphi atau biasa yang disebut Delphi saja, merupakan sarana

(47)

bahasa pemrograman Pascal atau kemudian juga yang disebut bahasa

pemrograman Delphi. Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal.

Turbo Pascal yang diluncurkan pada tahun 1983 dirancang untuk dijalankan pada

sistem operasi DOS (yang merupakan sistem operasi yang paling banyak

digunakan pada saat itu). Sedangkan Delphi yang diluncurkan pertama kali tahun

1995 dirancang untuk beroperasi dibawah sistem operasi windows.

Delphi adalah compiler (penterjemah) bahasa Delphi (awalnya dari pascal) yang

merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan basic, C. Bahasa pemrograman

di Delphi disebut bahasa procedural yaitu bahasa atau sintaknya mengikuti urutan

tertentu. Delphi disebut juga Visual Programming artinya komponen–komponen

yang ada tidak hanya berupa teks tetapi muncul berupa gambar–gambar.

Delphi memiliki sarana untuk pembuatan aplikasi, mulai dari sarana untuk

pembuatan form, menu, toolbar, hingga kemampuan untuk menangani

pengelolaan basis data yang besar. Kelebihan–kelebihan yang dimiliki Delphi

antara lain karena pada Delphi, form dan komponen-komponennya dapat dipakai

ulang dan dikembangkan, tersedia template aplikasi dan template form, memiliki

lingkungan pengembangan visual yang dapat diatur sesuai kebutuhan,

menghasilkan file terkompilasi yang berjalan lebih cepat, serta kemampuan

mengakses data dari bermacam–macam format.

Delphi menggunakan bahasa objek pascal didalam lingkungan pemrograman

visual. Kombinasi ini menghasilkan sebuah lingkungan pengembangan aplikasi

(48)

ini, maka pembuatan aplikasi menggunakan Delphi dapat dilakukan dengan cepat

dan menghasilkan aplikasi yang tangguh. Form dan komponen yang ada

didalamnya, misalnya, dapat disimpan dalam suatu paket komponen yang dapat

digunakan kembali, atau dimodifikasi seperlunya saja.

Khususnya untuk pemrograman database, Delphi menyediakan object yang

sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemrograman dalam

merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan.

Selain itu, Delphi juga dapat menangani data dalam berbagai format database,

misalnya format MS.Access, Oracle, Foxro, Informix dan lain–lain. Format

database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.

Keunggulan yang dimiliki oleh Borland Delphi yaitu :

a. Memiliki banyak fitur dan komponen.

b. Mudah dalam penulisan coding.

c. Compatible dengan berbagai macam jenis database.

2.2.2.2 Pengenalan MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu Database Server

yang cukup terkenal. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang

(49)

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah

satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat

mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan

transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL

merupakan suatu software yang bersifat Open Source.

2.2.2.3 Pengenalan Zeos 6.6.6 Stable

ZeosLib adalah sebuah paket yang terdiri dari beberapa komponen yang dapat

menghubungkan secara langsung sebuah aplikasi dengan berbagai mesin basis

data. Komponen-komponen Zeos tidak memiliki internal driver sehingga

memerlukan pustaka eksternal (DLL) yang sesuai dengan mesin basis data yang

dituju. Sebagai contoh, untuk dapat mengakses mesin basis data MySQL

komponen ini memerlukan pustaka eksternal LibmySQL.dll atau variannya sesuai

dengan versiMySQL yang dituju.

2.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang biasa dipakai untuk

mendokumentasikan proses dalam sistem. DFD adalah suatu gambaran grafis

dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk

menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling

(50)

DFD menggunakan empat macam simbol dasar, yaitu entity, data flow, proses,

dan data store (Kendall & Kendall, 2002). Untuk lebih jelasnya gambar simbol

dan keterangannya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2.1 Simbol DFD, arti dan keterangannya

Simbol Arti Keterangan

Entity Merupakan sumber atau tujuan data.

Data flow Menunjukan aliran data diantara proses, data storage, dan data source. Memiliki panah yang menunjukkan kemana arah data mengalir.

atau

Proses Menunjukkan transformasi dari data. Pada proses minimal ada satu data yang masuk ke proses dan data yang keluar dari proses, dimana data yang masuk tidak boleh sama dengan data yang keluar.

Data storage Tempat untuk menyimpan data.

Sumber : Kenneth E. Kendall & Julie E. Kendall, System Analysis And Design, Person Education Internasional, 2002, p. 192

2.2.4 Flowchart

Flowchart merupakan representasi grafik dari algritma dengan menggunakan

simbol-simbol tertentu yang masing-masing mempunyai fungsi yang khusus.

Flowchart menggambarkan atau langkah dari sistem (proses, operasi, fungsi atau

aktifitas). Flowchart mempunyai beberapa simbol yang digunakan. Beberapa

(51)

Tabel 2.2 simbol flowchart, arti dan keterangannya

Simbol Arti Keterangan

Terminator Untuk mulai atau

mengakhiri program

Garis Alir Arah aliran suatu proses dalam program

Preparation Proses inisialisasi atau pemberian harga awal

Proses Proses perhitungan atau

pengolahan data

Input/Output data Merepresentasikan Input data atau Output data yang diproses atau Informasi.

Predefined proses (Sub Program) On Page Connector Penghubung bagian

flowchart yang terpisah tetapi masih dalam satu halaman

(52)

2.2.5 Metodologi Waterfall

Disebut juga siklus klasik (1970-an) dan sekarang ini lebih dikenal dengan

sekuensial linier. Metode ini membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial

dalam pengembangan software, dimulai dari system engineering, analisys,

design (perancangan), coding, testing, dan maintenance.

Gambar 2.9 Metode waterfall

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek,

dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang

diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat

lunak.

Requirements Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance System Engineering

(53)

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami

(54)

49

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail tentang sistem perusahaan ini,

gambaran yang lebih jelas mengenai sistem perusahaan saat ini,

permasalahan-permasalahan yang sering muncul serta kebutuhan-kebutuhan perusahaan.

3.1.1 Analisis Sistem Perusahaan

Pada saat ini Shafira Tour&Travel telah mengunakan Microsoft Office Excel

untuk membantu pencatatan transaksi harian ( OLTP). Secara garis besar proses

(55)

Gambar 3.1 Proses bisnis Shafira tour & travel

1. Proses Pendaftaran

Konsumen datang pada bagian pelayanan (CS) untuk melakukan

pendaftaran umroh atau haji dengan membawa berkas persyaratan yang

telah ditentukan. Kemudian bagian pelayanan memasukan (input) data ke

komputer, sedangkan berkas-berkas tersebut diserahkan pada bagian

operasional untuk diolah ke dalam sistem yang kemudian akan diproses

(56)

2. Proses Pembayaran

Setelah proses pendaftaran, konsumen melakukan pembayaran baik

melalui transfer atau secara langsung di kantor Shafira. Apabila

pembayaran dilakukan melalui transfer bank, bukti pembayaran dapat

difaks ke Shafira atau diantar langsung ke kantor Shafira untuk

mendapatkan invoice. Konsumen dapat membayar secara langsung

dikantor dengan menemui bagian pelayanan, kemudian pembayaran

dilakukan di kasir dan konsumen mendapatkan invoice. Invoice dibuat

rangkap empat, yaitu : putih untuk jamaah, hijau untuk arsip bagian

pelayanan, merah untuk arsip kasir, kuning untuk arsip accounting.

3. Proses Pembuatan Laporan

Proses pembuatan laporan saat ini dilakukan secara manual oleh manajer

setiap bagian dengan menyerahkan data atau dokumen kepada pimpinan

sebagai bahan analisis. Pimpinan akan menganalisis secara manual

informasi-informasi yang ada dalam tiap-tiap laporan dan melakukan

pengambilan keputusan. Banyaknya data atau dokumen yang diserahkan

kepada pimpinan maka proses pengambilan keputusan membutuhkan

waktu yang cukup lama karena semua analisis masih dilakukan secara

(57)

3.1.2 Analisis Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi oleh Shafira Tour & Travel saat ini banyak

disebabkan karena proses-proses yang dikerjakan saat ini masih secara manual.

Berikut ini adalah permasalahan yang sering muncul :

1. Kesulitan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan

perusahaan karena laporan yang dihasilkan hanya menampilkan data

tentang kegiatan bisnis sehari-hari.

2. Laporan-laporan yang ada saat ini dinilai tidak dapat memberikan

gambaran keseluruhan transaksi secara periodik.

3. Untuk dapat membantu proses pengambilan keputusan maka semua

laporan masih harus dianalisis secara manual oleh pimpinan perusahaan

untuk menghasilkan informasi yang diinginkan. Hal ini dinilai

memperlambat proses pengambilan keputusan yang dilakukan.

3.1.3 Analisis Kebutuhan

Dari permasalahan yang muncul, maka beberapa hal berikut ini dibutuhkan

Shafira Tour & Travel dalam pembuatan sistem pembantu pembuatan laporan dan

analisis data antara lain sebagai berikut :

1. Sistem yang dibuat harus dapat menerangkan fakta-fakta bisnis

Gambar

Gambar 2.7 Model Constellation
Gambar 2.8 Data warehouse : perpaduan beberapa teknologi
Tabel 2.1 Simbol DFD, arti dan keterangannya
Gambar 2.9 Metode waterfall
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembangunan Data Warehouse dan Aplikasi OLAP Berbasis Web (Studi Kasus Data Skripsi Mahasiswa Ilmu Komputer IPB) adalah

Jenis dan skema data Warehouse digunakan untuk membangun wata warehouse ini adalah jenis data warehouse fungsional dan skema snowflake , Sedangkan dalam perancangan untuk

Hasil yang dicapai dari analisis dan perancangan skripsi ini adalah sebuah aplikasi data warehouse yang dapat menampilkan ringkasan histori data yang berhubungan dengan penjualan

Aplikasi OLAP data warehouse mahasiswa dapat memberikan kemudahan kepada pimpinan untuk melakukan proses analisis terhadap data mahasiswa pada subjek-subjek

Berdasarkan hasil penelitian dari rancangan desain data warehouse kunjungan wisatawan ke bali pada BAW Tour & Travel, maka dapat membuat kesimpulan sebagai

 Berbagai data yang berasal dari sumber digabungkan dan diproses lebih lanjut oleh manajer data warehouse dan disimpan dalam basis data tersendiri..  Selanjutnya, perangkat

Data Mining and Data Warehouse 3 CREDITS Familiarity with the DataBase As a result of discipline studying students should know: • purpose, structure and operations for data warehouse

Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan Proses pengumpulan data pada perancangan data warehouse untuk prediksi penjualan produk menggunakan data sampel dari database northwind, yang dimana