• Tidak ada hasil yang ditemukan

Takhrij hadits tentang mentaati pemimpin : studi analisis sanad dan matan hadits

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Takhrij hadits tentang mentaati pemimpin : studi analisis sanad dan matan hadits"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH ABDULLAH NIM: 1983414775

JURUSAN TAFSJR HADUS

FAKULTAS USHULUDDJN DAN FJLSAFAT

(2)

Skripsi yang bCljudul TAKHRIJ HADITS TENTANG MENTAATI PEMIMPIN (STUDI ANALISIS SANAD DAN MATAN HAD ITS) tclah diujikan dalam munaqasah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN SyarifHidayatuliah Jakarta pada tanggal 20 JanuUli 2004. Skripsi ini tdah ditcrima scbagai salah satu syarat untuk mcmpcrolch gclar Sarjana Thcologi Islam (S.Th.1) padajurusan Tafsir Hadits.

Jakarta, 20 Januari 2004 Sidang Munaqasyah

Kctua Mcrangkap Anggota,

Drs. usron Razak. MA 150216359

Edwin Svarif, MA ISO 283 228 Anggota:

.

--

. .

---

- )

GZjHセ

dLゥGセィGB、ゥBaセ

15 204341

セM

Drs. Bustamin MBA
(3)

y b i3 q

w

c.i k

-.:.., Is

J

( J セ 111

r h -.J n

'-.;. kh j w

'-セ d

,

h

..l dz <

.J r

-.?

y

.J z

iY s Untuk Madd dan Diftong

,.

sy

a

a panJang

iY

(.)"'" sh i

-

panJang

va

dl fi u panJang

1, th ..9\ aw

1.

zh ..9'1 = uw

t

-,fi ay

t

gh -,f] Iy
(4)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas 1i1l1pahan rahmat-Nya, sehingga skripsi ini dapat '.crse!esaikan. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.. para sahabat, kduarga serta ull1atnya yang sclalu taat dan mengikuti ajaran-avmm yang dibawanya.

Penulis menyadari bahwa selesainya shipsi ini bukan semata-mata atas upaya penulis pribadi, tetapi juga karena bantllan banyak pihak. Oleh karena itu. penulis ingin menyampaikan terima kasih yang scbesar-besarnya kepada :

I. Ayah dan ibunda yang tercinta dcngan segala jcrih payahnya memberikan bimbingan, didikan dan do'a demi keberhasilan penulis dengan kasih sayang, serta pengorbanannya baik bcrupa moril maupun materil.

2. Bapak Dr. Masykur Hakim MA., selaku pembimbing I, yang tdah mcmbcrikan izin kcpada penlliis lIntuk menyelcsaikan skripsi ini dan Bapak Drs. Zahruddin AR., MMSi., selaku pel11bimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk mCll1haca, l11engorcksi dan menganalisa skripsi penulis,

(5)

lpong dan yang lain, khususnya sahabatku : Abdul Bary dan Nur Ali, yang selalu memhantu dan memotivasi pcnlliis.

6. Semua pihak yang telah berjasa membantu penyelesaian skripsi ini.

Untuk mereka semlla, semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin.

Selanjlltnya penulis sangat rnenyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sernpurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan penulis guna memperbaiki dan menindaklanjuti labihjauh bagi penlilis khususnya dan para pembaca pada umllmnya.

Jakarta, Desember 2004

(6)

I(ATA PENGANTAR ... DAFTAR lSI ..

BAB I PENDAIUJUJAN.

A. Latar Belakang Masalah ... B. Batasan dan RUl1lusan Masalah .

c.

Tuiuan dan ManHtat Penelitian ..

D. Metodologi Penelitian , .

L Metode Pengul1lpulan Data ..

2. Metode Pembahasan .

3. Metode Penulisan .

E. Sistematika Pembahasan .

BAH II PEMIMPIN PERSPEKTIF HADITS .

A. Tinjauan Umum Tentang Pemimpin ..

I. Pengertian Pemimpin ..

2. Syarat-Syarat Pemimpin .

3. Karakteristik dan Kriteria Pemimpin .

B. Perintah Taat Terhadap Pemimpin ..

C. Hak dan Kewajiban Rakyat ..

111

5 5 6 6 7 7 8

9 9 9 13 13 21 '

(7)

A. JdentiJlkasi Hadlts tentang Mentaati Pemimpin . B. Analisis Sanad Hadits ..

C. Analisis Malan Hadits ...

D. Eksplan3si alall Syarh al Hadils ...

gAB IV I'ENVTIJI'. A. Kesimplilan . B. Saran-Saran ..

DAFTAIR rtlSTAKA ...

LAMPIIRAN ..

33

35

44 46

49 49 49

51

(8)

PENDMWUJAN A. Latar Bclaklwg MasliIah

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah SWT dan taatlah ksmada Rasul (Nya), dan 1111 al-Amridi antara kamu". (Q.S An-nisa : 59) I

Ayat di alas menjelaskan bahwa orang yang beriman diperintahkan pula taat kepada Rasul saw, sebab taat kepada Rasul saw adaIah perintah taat setelah taat kepada Tuhan. Banyak perintah Tuhan yang mesti ditaati tetapi tidak dapat dilakukan kalau tidak diberikan contoh yang hanya ada pada Rasul saw. Maka dapatIah disimpulkan perintah taat kepada Allah SWT dan RasuI saw itu dengan teguh kuat memegang al-Qur'an dan as-Sunah.

Diperintahkan menegakkan shalat lima waktu oleh Tuhan. Bagaimana cara

ュ・ョァ・セェ。ォ。ョ shalat ilu, tentu melihat contoh yang diperagakan Rasulullah saw. Diperintahkan mengerjakan haji dan ibadat yang lain. Bagaimana cara mengeIjakan haji dan ibadat itu kalau tidak mengikuti cara-cara Rasulullah saw, bahkan segala sikap hidup, tingkah laku, sopan santun Rasulullah saw menjadi contoh semuanya.

1 Mujamma' Khildim al-tiaramain al-Syatifain al Malik Fahd Ii Thibil'ataIMush-haf

(9)

Selanjutnya orang yang beriman diwajiban taat kepada pemimpin di sam ping taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Allah SWT telah mewajibkan kepada hambanya untuk memuliakan. mengagungkan dan menghonnati pemimpin, serta melaksanakan segala perintahnya. selama perintah itu bukan perintah maksiat. Bahkan dilarang mengingkari perintah-perintahnya. Sebagimana Hadits Nabi saw:

LセGS

y:,.1

セi

fYJI')c

to.\h\IJi

セ|

:

j|NsNキiセ}

セ|

l.JC

.>=

01

1

l.JC

".A.C.lb Y . .

.J C"'"' )lS セN.- y

!

iセ|s . Lセ ..- . YJ:l ('"'.' .1t:. Hadits 'Abdullah ibn 'Umar La dari Nabi saw bersabda "Mendengar dan mentaati merupakan kewajiban seorang muslim mengenai hal·hal yang disukai dan ia bend selama tidak diperintahkan berbuat maksiat, maka jika diperintahkan untuk berbuat maksiat maka jangan mendengarkan dan jangan menaati.

Pada Hadits di atas Nabi Muhammad saw, berpesan kepada setiap muslimin hendaknya mendengar dan mematuhi apa-apa yang menjadi keputusan, kebijaksanaan, perundangan-undangan yang telah dibuat oleh para pemimpin selama peraturan dan perundang-undangan tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Hadits lain mengatakan :

セl「ャ

セ オセlNNNji

u.Jy..YI

t?-i

jセ

..1l1 d>",.)C"'"'.wl

Nセケャ^

(S"!I l.JC

セ ....>:!--:"'11 V"'Y' . ' .U".J i.#".'

\1.1

.ill'..!:!f''11.

L:.

·":illl :;..ae..ill ·L...<:.···:illl·

lbl

c-:' U".J (.G セ U".J

t

SNセlNNNNN\ZN

2 Muslim ibn .!:!ajjaj aJ·NaysaburyShabJ!1 Muslim hi Syar!1 al-Nawawi, (Beirut: Dar al·Fikr,

1983).11.1167.

3 Abi 'Abdillah Muhammad bin Ismail, Sha!JJ!1 Bukhary,(Beirut: Dar al.Fikr, 1994), Juz 3

h. 9. Untuk terjemahannya lihat: H. Zainudin Hamidy, et, all, Shabj!1 BuhkdJy,(Jakarta: Penerbit

(10)

Artinya : "Dari Abu Hurairah La : la mendengar Rasulullah saw bersabda : Kita ummat yang terakhir (di dunia) paling di muka (di akhirat ).Barang siapa taat padaku, maka ia taat kepada Allah SWT; barang siapa yang bermaksiat kepadaku, maka ia telah bennaksiat kepada Allah SWT; barang siapa yang taat kepada pemimpin, maka ia telah taat kepadaku, dan barang siapa yang bennaksiat kepada pemimpin, ia telah bermaksiat kepadaku".

Terhadap seseorang yang beragama Islam henclaklah seorang muslim suka untllk mendengarkan kata-kata pemimpin dan taat kepadanya baik ia suka atau ia tidak sllka, kecuali diperintahkan untuk bermaksiat maka perintahnya tidak periu didengarkan dan tidak periu ditaati.

Hadits di atas dengan jelas memberikan batasan bahwa ketaatan kepada pelnImpm berada di bawah ketaatan pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Artinya, jika pel11lmprn itu memerintahkan untuk berbuat sesuatu yang melanggar ketentuan Allah SWT clan Rasul-Nya yakni berbuat maksiat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya maka guguriah bagi kita kewajiban untuk menaatinya..

Selanjutnya, bagaimana terhadap seorang pemimpin yang tidak memberikan hak rakyatnya, sebagaimana yang terdapat dalam Hadits riwayat Wiiil :

: •.."- <....l • セlキN :,,,- セ \:, .',. \AI' ..l.l' |NエLセNNN

''''1'''

|セN '-'1 |NエLセ

セ . ..r-:"- I..>! v - . Y."'- WJ.J I..>! _..!:l セ ".- I..>!

(11)

Artinya : "Telah mencelitakan kepadaku Hasan ibn 'Ali al-Khalill, menceritakan kepadaku Yazid ibn Harun, memberikan kabar kepadaku Syu'bah, dari Simiik ibn !:.!arb, dan 'Alqamah ibn Wiiil ibn Hujr, dari bapaknya. Dia berkata: Saya mendengar Rasulullah sawada seseorang bertanya kepadanya lalu dia berkata: Bagaimana pendapat Anda Jika ada di anlara kami para pemimpin yang tidak memberikan hak kami yang ada pada mereka dan mereka menuntut haknya kepada kami? Maka Rasulullah saw menjawab "Tunduk dan taatlah, scsungguhnya mereka akan menanggung perbuatannya sendiri, dan kamu pun akan menanggung perbuatanmu sendiri". Apakah kewajiban mentaatinya masih telap berlaku'!. Jika kcwajiban mcntaatinya masih tetap bcrlaku maka hal ini akan mcmberikan legalitas kcpada scorang pemlmpm untuk bcrlaku scwcnang-wenang terhadap rakyatnya walaupun ia mendapat hukuman dari Allah SWT kelak.

Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah mengingat kondisi politik ncgara yang sedang hangat-hangatnya di mana kepercayaan rakyat terhadap pemimpin tengah mengalami kemerosotan dan bahkan hilang sama sekali. Sedangkan urgensinya ialah untuk mengetahui sejauh mana batas ketaatan terhadap pemimpin.

Skripsi ini akan menlakhr[jHadits tenlang penntah untuk mentaati pemimpin yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Humaidah atau Wail ibn !:.!ujr al-Hadlrami.

4

Muhammad ibn Isa ibn Saurah al-Tirmidzi,al-Jami' ai-Shall';!! wa hilwa Sill/ali al- Tirmidzi,

(12)

B. Pembataslin dan PerumuslIlI Mllsalah

Banyak kitab Hadits yang membahas tentang rnentaati pemimpin. Narnun pada skripsi ini penulis membatasi pembahasan hanya pada kajian KitabSunan al-Tirmid::i, bab Md .fa'a salaklfllu Filall ka Qilha' al-Lai! al-Ma::hlam.

Untuk lebih memfokuskan pembahasan dalam skripsi ini, penulis perlu memberikan pembatasan dalam penelitian, yaitu:

1. Hadits yang akan ditehti sanadnya adalah Hadits yang terdapat dalam babMa .fd'a Salak71nu ;:ilan ka Qilha' al-Lal! al-Mazhlam.

2. Acuan teks kitab yang digunakan dalam penlakhr(jan adalah kitabSunan 01-Tirmid::i.

Atas dasar uraian tersebut di atas, maim yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah :

Bagaimana kualitas Hadits tentang mentaati pemimpin, serta bagaimana kandungan dan interpertasi Hadits yang terdapat dalam kitabSunan al-Tirmid::i?

C. Tujuan dan Mallfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui otentitas dan kualitas Hadits tentang mentaati pemimpin.

(13)

3. Sebagai tugas akhiI', guna memperoleh gelar sarjana (Sl) dalam bidang Tafsir Hadils pada fakullaS Ushuluddin& Filsafat UIN Syarif Hidayalullah Jakarta.

Adapun penulisan skripsi ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :

I. Kegunaan teoritis : untllk mengembangkan i1mu pengetahuan di bidang kajian sanad dan matan Hadils, khususnya yang berkaitan d<,ngan mentaati pemimpin. 2. Kegunaan praktis : untllk menghadirkan pemahaman terhadap matan Hadits

tentang mentaati pemimpin.

o.

Metodoiogi Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengkajian dan penelitian Hadits babMd .Jd'a Salakfmu

Filan ka Qilha' a/-Lai! a/-Mazh/am yang terdapat dalam kitabSunan a/-Tirmidzi,

penulis sepenuhnya melakukan studi kepustakaan (Librw)I Research) dengan memposisikan kitab Sunan al Tinnidzi sebagai acuan primer, untuk mendapatkan data yang valid dan representatif sekitar Hadits yang akan dilakhrij.

Kitab yang menjadi rujukan pertama penulis daiam penelitian adalah kitab-kitab induk Hadits, diantaranya adalah:Shab.i!J. a/-Bukhdl)l, Sha!J.i!J. Muslim, Sunan Abil Diiud, Sunan a/-Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibn Miijah, dan MZLmad A!J.mad

Ibn Hanbal. Namun sebelumnya dilakukan penelusuran terlebih dahulu mengunakan

(14)

WensingkS Selain itu, akan dilengkapi pula dengan dari berbagai buku, seperli Pemimpin Ideal Dalam Islam, Model Kepemimpinan Dalam Arnal Insani, Kekuasaan Dan Negara; Pernikiran Politik Ibnu Khaldun, Teknik Dakwah dan Leadership dan bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan tema skripsi il1l sebagai sUl11ber skunder.

Dalam pene!usuran periwayat Hadits, penulis melakukan inventarisasi rnelalui kitab Tuhzib ul-7iJhzib, ul-lsluJbuh.fi Ttl/nyc al-SlwfztJbuh (untuk perawi sahabat) karya Ibn Hajar al-'Asqiilani dan },I!lZih al-KulIlalji ASlIlu' al-Htidl karya Jarnaluddin al-Mizi.

2. Metode Pernbahasan

Pembahasan skripsi uu bcrsifat Jeskriplij' al1u!Ilis krilis,<' yaitu rnelalui pengul11pulan data dari beberapa ularna dan pakar untuk kemudian diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan. Penulis menggunakan metode

ゥョ、オォエゥエセ yaitu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejurnlah data secara khusus kemudian di al11bil kesimpulan secara generalisasi.

3. Metode Penulisan

Adapun penulisan skripsi ini penulis mengunakan buku"Pedomall Pellulisall

Skripsi, Tesis, dall Disertosi", UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: DIN Press,

2002.

5 A. 1. Wensinck, AI-Mujam al-Ml!fahras Ii Aifddz al-fladitsal-Nabawi, Leiden; Ej. Brill,

1936). h.63.

6

Yuyun S. Suriasumantri, Penclitiall Jlmiah ke Fi/safalan dan Keagamaan mellcari

(15)

Eo Sistematika l'embahllSlW

LJntuk mcmudahkan penlliisan skripsi ini, penulis susun sebagai bcrikut; Kata Pcngantar, DanaI' isi. Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari enam dari lima sub bab pembahasan, masing-masing; Latar 13elakang Masalah, Batasan dan Rumllsan masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Pcnclitian yang mencakup Metode Penelitian Data, Metode Pemb<thasan, dan Mctode Penulisan. Sistematika Pembahasan.

B<tb II Pemahaman !'ukhrU Hadits. Bab ini terdiri dari Pengertian Takhrij Hadits, Tlljuan dan Manfaat l'ukhr/jHadits, dan Metode TakhriiHadits.

Bab III Pemimpin dan RakyaL Bab ini terdiri dari Tinjauan Umum Tentang Pemimpin yang melipllti Pengertian, Syarat-Syarat, Kriteria dan Karakteristik Pemimpin. Perintah Taat Terhadap Pemimpin, Hak dan Kewajiban Rakyat, Kewajiban Pemimpin Terhadap Rakyat dan Kebutuhan Manusia terhadap Pemimpin.

Bab IV Analisis Hadits "Mentaati Pemimpin". Bab ini terdiri dari Identifikasi Hadits Tentang Mentaati Pemimpin, Analisis Sanad Hadits, Analisis Matan Hadits serta Eksplanasi atallSyarlJ. a/ Hadils.

(16)

PEMIMPIN PI<:RSPEKTIF BADfTS

A. TilljllUIIII llmum Tenlllug Pemimpin

l. PCllgerli,HI I'emimpin

Pengertian pernirnpin banyak sekaJi, yaitu sebanyak pribadi yang peduli dan merninati masalah pemirnpin tersebut, sehingga tiap orang yang tertarik atau meminatai akan persoalan kepemimpinan tersebut dapat memberikan berbagai pengertian tentang pemimpin sesuai dengan pengetahllan dan pemahaman mereka masmg-masmg. Beberapa definisi pemlmpm tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khllsusnya kecakapan dan kclebihan di satu bidang sehingga 1a mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakllkan aktivitas. Seorang yang memiliki satu atau bcberapa kelebihan sebagai predisposissi (bakat yang dibawa sejak lahir), dan mempakan kebutuhan dari satu situasilzaman, sehingga ia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing

bawahannya, dan mampu mengerakkan bawahan ke arah tujuan tertentu. t

I Kartini Kartono. Pemimpin dan kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnonnal itu, (Jakarta:

(17)

b. Hcry Pratt Fairchild menyatakan, scbagaimana yang dikutip olch Kartini Kartono, bahwa pcmimpin dalam pengcrtian luas adalah omnag yang mcmimpin dalal1l Il1cl1lprakarsai tingkah laku sosial dcngan mcngatur, mengarahkan rnengorganisir a(au l1lengentrol usaha atBu upaya orang lain, atau l1lelalui prcstisc aWu kekl1asaan. Dalall1 pengenian yang terbatas, pemimpin ialah seorang yang membill1bing, ll1emimpin dengan banlLian kl1aIiws-kualitas persLiasinya, dan

akseptansi atal1 pencrimaan secara sukarcia oich para pengikutnya.2

c. John Gage AIle mcnyatakan, sebagaimana yang dikutip oleh Kar(ini Kartono

bahwa pemimpin itLi adalah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan. 3

d. Berdasarkan aspek politisnya, pemimpin adalah kcpala aktual dan organisasi panai di kOla, dusun, aWl! subdivisi-subdivisi atau bal,>ian-bal,>ian lainnya. Sekalipun ia secara nominal (pada namanya) saja dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh pemilih atau pemben suam partai, secaara aktl!al dia itl! sering dipilih oleh satu klik kecil atau supervisor Iangsung dan partai4

Adapun pengcltian pcmimpin menurut hadits adalah scbagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw:

エャセ セ

:

jセ

..ill J3-"'->

: Jl§

Lセ

.ilil

セM^

l^QNNゥャiセ

l.JC-•

jセNjaLェ

",k\

e:

1-> J.;:.5JI

J

LセM^

l.JC-

セェ

t

l

5

セエセケH

LセM^

0C

jセ

セS

t}->

「セ

jセ セ セwQS

BゥGゥjセM^

0C

jセ[セiセ

セェェ

GセGjj セ セHセゥj

LセM^

0c

2Ibid

'Ibid

(18)

セS

:.u;;

エjセ[

L[|Nセャ

JL, .}

Cilj

AjセIS

elLS

;) 6,"-"''.3

jij

GセMj

;;.

jセェ

\.UG..,.!I !>I.v)

セェ

0c'

jセ[NNB[

e;.1-J

Artinya : Dari Ibnu Umar ra. aku mendengar Rasulullah saw., bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kal11u pi111pIl1, scorang Imam adalah penlllnpin dan

bertanggungjawab atas rakyatnya, laki-Iaki adalah pel11impin keluarga dan akan dimintai pertanggungjawabannya, perempuan aclalah pemil11pin dalam memelihara harta suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya, seorang pelayan adalah pembantu adalah pemimpin dalam menjaga harta majikannya dan akan dimintai pelianggungjawabannya", ia berkata: dan aku kira ia berkata: "Dan laki-Iaki adalah pemimpin dalam memelihara harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya, dan setiap kamu adalah pemimpin yang akan dirnintai pertanggungjawabannya."

Sedangkan di dalam al-Qur'an banyak sekali istilah-istilah yang mcnunjukkan pcngertian pelTIlmplll, diantaranya adalah kl1£1ltfilh, Imam, walt, Ulil al-Amr dan sebagainya.

Kata al-khalt(ah berasal dari kata 。ャMォィ。ャ。ヲセ yang berarti di belakang, karena

orang yang rncngantikan selalu berada atau datang sesudah yang digantikan, selain,

khali(ah bisa berarti pula seseorang yang diberi wewenang untuk bertindak dan

berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan orang yang memberi wewenang6 Imam

berarti setiap orang yang dijadikan teladan oleh suatu kaum, baik ia berada padajalan

yang lurus maupun berada pada jalan yang sesat7 Walt artinya sesuatu yang dekat,

baik hal itu kedekatan dalam hal pertalian darah, kedudukan, pendirian, dan lain

5 Abu Abdullah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mugirah Ibn Barddizbah,

al-Jami' Shahih BlIhkari,(Beirut: Dar al-Fikr, lIh), Jilid I,H. 196.

6 Taufik Rahman, Moralitas Pemimpin Dalam Perspektif al-Qur'an (Bandung: CV Pustaka

selia, 1999), Cet ke-I, h. 21.

(19)

sebagainya, yang oleh karena kedekatan illl , maka wali dapat dijadikan pelindung

dan mitra dalam mencapai suatu tujuan

s

Adapun istialah senada lainnnya yang

l11enunjukkan pengertian pemimpin ialah Uli ai-AmI' Wi ai-AmI'berasal dan kata uff

(pcl11cgang, yang I11cmpllnyai hak; dan ai-AmI'pcrintah, Ufusan, dan kcpel11il11pinan9

Ulama lafsir dan Jiqihsiyasi(polilik) mel11buat el11pat dcfinisi Uli al-Amri: 10

a. Raja dan kepala pel11erintahan yang patuh dan taat kepada Allah SWT dan Rasulullah saw.

b. Para raja dan ulama.

c. Al11ir di zaman Rasulullah saw; setelah Rasulullah saw wafat, jabatan ilu berpindah kepada qadi (hakim), komandan militer, dan mereka yang meminta anggola masyarakat unlllk taat atas dasar kebenaran.

d. Para mujtahid atau yang dikenal dengan sebutan AlII ai-Hail wa al-'Aqd(yang memiliki otoritas dalammenetapkan hukum).

13adr al Din Muhammad al-'Aini I11cngatakan bahwa yang dimaksud dengan

iIii ai-AmI'adalah : Umara, Abu 13akar dan 'Umar, para Sahabat, Khulafahurrasyidin,

cendikiawan muslim, sahabat dan tabi'in, ulama dan fuqaha, pemimpin pcrang , ahli

ilmu dan al-Qur'an.11

Tidak adanya kesepakatan tentang pengertian Uli ai-AmI'illl disebabkan kata

ai-AmI' itu sendiri mempunyai banyak artil2 Muhammad Rasyid Ridha, mencoba

merumuskan Wi ai-Aim' dengan merangkum seluruh cakupan makna ai-AmI' itu

8Ibid, h. 12

9 Muhammad ibn MakTam, Lisanul al-'Arab, (Beirut: Dar al Shadr, 1990). Juz 4, h.31

'0 Ibid,

'1

Badr ai-Din Abi Muhammad al-'Aini,'Umdalll al-Qdri Syar!J. Sha!J./!J.。ャMbャiォィ、イセZゥLZZセセゥNZ[AャLG "

ldarntu al-Tiba'ah al-Munlriyyah ttp). h. 176.

(20)

sendiri. Menurutnya, uti aI-AmI' adalah "para pemegang otoritas di sebuah negara yang terdiri atas penguasa, para hakim, ulama, komandan militer, dan pemuka masyarakat yang menjadi rujukan uma! dalam hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan umum. Muhammad Rasyid Ridhii juga memasukan mereka yang memegang otoritas di bidang kesehatan, perburuhan, pemiagaan, pemimpin media massa, dan pengarang sebagai Uli al_Amr.13

Jadi menurut penulis makna Uli aI-AmI'itu sangat luas tidak hanya terbatas pada pengertian pemimpin formal kenegaraan dan keagamaan, tetapi makna Uli al-AmI' itu mencakup berbagai aspek kehidupan rnasyarakat dalam konteks kernaslahatan umUl1l.

2. Syarat-Syarat pemimpill

Sulaiman Rasyid memberikan syarat-syarat pemimpin sabagi berikut: 14

J. Kejujuran dan keikhlasan serta bertanggungjawab dalam menyampaikan amanat kepada rakyat dengan tidak membeda-bedakan bangsa dan wama.

2. Keadilan yang mutlak terhadap segala manusia dalam segala sesuatunya.

3. Tauhid (mengesakan Allah SWT) sebagaimana dalam ayat AI-Qur'an supaya mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya.

3. Karakteristik dan Kriteria Pemimpin

J, Karaktet'istik l>emimpin

Karaheristik atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemlmpm diantaranya adalah :

13Ibid.

(21)

a. Kesabaran dan Ketabahan15

Kesabaran dan ketabahan merupakan upaya Illenahan diri dari perasaan bingung dan gelisah. Seorang pemimpin yang sabar, maka wawasan dan pandangannya akan jauh ke dapan dikarenakan ia memiliki kelllampuan menganalisa serta memperhitungkan segala tindakan yang akan diarnbilnya. Seorang pemimpin yang sabar senantiasa akan tetap tenang dan tidak menuruti emosi dalam menghadapi berbagai problema.16

Jiwa pembangun haruslah dimiliki oleh seorang pemlmpm, ia juga harus memiliki ketahanan mental yang baik serta selllangat membangun dirinya dan bangsanya. Untuk itu perlu adanya upaya dengan senantiasa mempertajam insting atau intuisi, karena dengannya akan tumbuh akal pikiran yang cerdas, berwawasan luas, dan jiwa yang penuh kesabaran sehingga akan terasa ringan dalam menghadapi berbagai macam persoalan hidup dari yang paling kecil sarnpai persoalan yang besar sekalipun.17

Dalam sifat sabar ini tentunya haruslah didukung pula dengan sifat,Iyajd'ah

(berani) yakni berani menempuh kesulitan apapun bentuknya, bertanggungjawab dan cepat bertindak. Dengan kata lain ia tidak akan mundur sebelum mencoba, tapi akan maju dengan segala hal yang telah diperhitungkannya dengan cara akal pikiran yang

15 Pernyataan tentang sifat sabar ini, disebutkan di daiam Q.s al-Sajdah 32:24. Juga

dinyatakan jelas dalam ayat-ayat lain tentang pentingnya hal ini, seperti terdapat daiam Q.S al-Baqarah 2:45, al-IOldn 3:200, dan lain sebagainya.

16Hamzah Ya'qub, Publistik Islam: Teknik Dakwah dall Leadership, (Bandung: CV

Diponegoro, 1992), Cet. Ke-4, h. 97.

(22)

sahat dan jemih. Adapun mundur sejengkaI mengatur langkah atau strategi untuk melangkah lebih jauh ke depan boleh saja.

Kesimpulannya dalam hal ini. Bahwa jiwa seorang pemimpin yang sabar akan berdal11pak POsilifbagi dirinya sendiri dan bangsanya, yaitu:

I.

4.

Ia akan l11el11iliki perhitungan yang matang dengan akal seha!. Ia akan dapat mengendalikan diri dengan sifat sabarnya. Ia akanmemiliki wawasan yang selalujauh ke depan.

la akan senanliasa mendidik diri dan menal1lbah ilmu serta l1lenghidupkan akaI dengan iIl1lu pengetahuan.

b. Mel1lbil1lbing ul1latnya kepada kebaikan dengan bewmar lIIa'rut dan bernahl

munkarlX

SeIain harus sabar, seorang pemimpin hendaknya juga l1lemiliki sikap yang dapat menyeru umatnya ke arah kebaikan, yakni dengan menerapkan sifat-sifat baik dalam dirinya, kemudian mengajak umatnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan tersebut.

Berkenaan dengan masalah membimbing umat, seorang pemimpin dituntut dapat menunjukkan jalan yang menjadi perintah atau Iarangan Allah SWT, dalam hal iniIah jelasnya menuntut seorang untuk dapat berperan dalam menegakkanamar

ma'rulnahi TIlunkar.

18 Pemyataan tentang sifat ini terdapat dalam Q.S al-Anbiyii 21:73 dan Q.S al-Sajdah 32:24.

(23)

Amar ma'rul nahi munkar ini dapat dijadikan sebagai kontrol sosial bagi seorang pemimpin, karena ia menjadi sebuah kekuatan yang dapat mengekangnya dari perbuatan jahaL

Dalam hal 1111, amar ma'rulnllln munkarmemiliki beberapa tingkatan, pada tingkatan pertama bagi seorang pemimpin yang terpenting adalah aspek positif dan perintah itu, yaitu seorang pemimpin hams selalu menasehati bawahannya yang berbuat kejahatan. Nasehat tersebut diberikannya dengan perkataan yang lembut dan tidak emosi, dengan harapan orang yang dinasehatinya tersebut menjadi sadar dan merasa takut akan dampak kejahatan yang bakal menimpanya. Sedangkan pada tingkatan kedua bagi seorang pemimpin dalam beramar ma'rufnahi munkaradalah aspek negatif dan penntah ini, yaitu seorang pemimpin berhak bersikap tegas dan mengadili secara wajar kepada bawahannya yang tidak mau mendengar nasehatnya atas kesalahan yang diperbuatnya.

Kedua tingkatan tersebut hams diwujudkan keselurnhannya karena dengan begitu seorang pernimpin akan konsekwen dan disiplin.

Dalam beramar ma'rulnahi munkaryang diperlukan adalah keimanan karena hal inilah yang rnengekang dan mengikat seorang pemimpin agar tetap berlaku normal, tetapi jika keimanan itu tidak ia miliki makaamar ma'rufnahi munkaritu tidak berguna disebabkan nalunnya akan bergelora tidak dikendalikan.

Adapun metode dan tahapan-tahapan seorang pemimpin dalam beramar

ma'ruf nahi munkar adalah pertama-tama ia harns mengubah kemungkaran itu

(24)

dilakukannya maka tindakan selanjutnya adaJah mengubah kemungkaran itu melalui nasehat-nasehat atau pctuah-petuah yang mengandung hikmah. Jika cara ini tidak dilakukannya juga maka tahapan terakhir ia harus mengambalikan semuanya itu kepada Allah SWT yaitu dengan cam tetap berdo'a di dalall1 hati.19

c. Sitar Kebaikan hams terlanall1 di dalam dirinya20

Kebaikan yang dirnaksud adalah kebaikan yang benar-benar melekat dalam diri pell1impin atau teJah mendarah daging dan menjadi satu daJam dirillya, sehingga dalam berperiJaku ia setaJu mencenninkan akhlak mulia. Pemimpill seperri iniJah yang tidak saJa memimpin tapi dapat memberikan contoh yang baik yang ada daJam dirinya.

Oalam sifat kebaikan ini pemimpin dituntut rnemiliki ketaqwaan, karena tanpa ketaqwaan tidak mustahiJ seorang pcmimpin dapat berbuat sewenang-wenallg. Nilai taqwa bagi seorang pemimpill sangat berarti karella hal inilah yang nantinya bakal mampu meredam segala tindakan yang mellyalahgullakan kekuasaan, untuk kemudian seenaknya berprilaku.

Adapun kebaikan daJam diri pemnnpm yang sebenamya, barn akall benar-benar ternii dan terbuktikan ketika ia mampu mengambil tindakan, atas apa yang tCljadi atau menimpa negerinya. Selain itll seorang pemimpin yang baik yaitu, yang

19 Drs. H. Ba,ri Iba Asghary,Bulelin Dakwah, (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia 27 luni

2003), h. I

20 Pemyntaan tentang sifat ini disebutkan dalam Q.S al-Anbiya 21 :73. Diny.takan pula

(25)

dapat menJaga dan mempertanggungjawabkan amanat kekuasaan yang telah diel11bannya.

d. Percaya diri atau keyakinan diri21

Seorang pemimpin dalam hal ini haruslah senantiasa hidup dengan kepercayan. Pertarna percaya kepada diri sendiri, kedua percaya kepada orang lain, dan ketiga dipercayai orang lain.

Kepercayaan yang diberikan rakyat terhadap seorang pel111mpll1 untuk mempimpin sebuah negen adalah suatu keistil11ewaan yang harus dihorl11ati, karena kehormatan ilu lahir oleh karena kepercayaan. Menjaga kepercayaan yang sudah ada di tangan pel11impin, sarna ibaratnya dengan rnenjaga seorang bayi yang ada dalam gendongan dengan penuh kehati-hatian, takut kalau 5al11pai terjatuh.

Seorang pernirnpin yang dipercaya harus benar-benar dapat meyakini bahwa segal a tindakan yang dial11bilnya benar, karena tanpa itu, sel11uanya sima. Oleh karena itu, sifat percaya diri ini bisa saja rnerupakan sifat pertal11a yang harus dimiliki pemimpin, sebab segala tindakan baik yang dilakukannya hams disadari oleh keyakinan untuk rnenerapkannya, sehingga sifat ini selalu menyertai segala perbuatan baik yang ada dalal11 diri pel11impin tersebut.

Dari kempat karakteristik tersebut sebenamya telah tekandung berbagai macal11 sifat baik lainnya bagi seorang pemirnpin, suatu contoh seperti sifat sabaT. Dalam sifat sabar seorang pemimpin dituntut dapat rnengendalikan dirinya sehingga

21 Pernyataan tentang sifat ini disebutkan datam Q.S aI-Sajdah 32:24. Disebutkan pula

(26)

Dar Auf ibn Malik dari Rasulullah saw., "Pcmimpin yang tcrbaik ialah mcrcka yang mcncintaimu dan kamu mcncintai rncrcka, mcrcka mendo'akan kamu dan kamu mendo'akan mereka".

d. Pcmimpin harus mengupayakan terwujudnya kemaslahatan umat!masyarakat (aspiratit) lni sebagaimana ditegaskan Nabi Muhammad sa\v. :

Dari 'Aisyah ra. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw mcndo'a di rumahku, katanya "Wahai Allah "siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan umatku, lulu ia rnempersulit urusan mereka, rnaka persulit pulahlah dia, dan siapa yang rnenjabat suatu jabatan dalarn pernerintahan umatku, lalu ia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia".

e. Selain kualitas mental dan inteld:tual tersebut, agar ia sanggup menjalankan kepemimpinannya, ia juga harus sehat dan kuat sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits:

"Seorang l11ukrnin yang sehat dan kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada seorang mukmin yang lemah, namun begitu keduanya mempunyai kelebihan".

26 Muslim ibn al-Hajjilj al-Naysaburi,ShabJ!lMlIslimbiSyar!l Na",a",i, (Beirut: Dilr al-Fikr,

1983) h. 245.

27Ibid h.212.

(27)

ia bersifat berani pula menghadapi berbagai tantangan yang akan menguji tingkat kesabarannya tersebut. Begitu pulalah hanya pada sifat-sifat yang lain yang telah mencakup sifat-sifat baik lainnya bagi seorang pemimpin seperti demlawan, berilmu,

00

adil, optimis, iklas, tawakkal, dan lain sebagainya.

--2. Kriteria Pemimpin

Islam menempatkan masalah kepemimpinan sebagai masalah yang sangat penting, dan sebagai umat Islam hukumnya wajib 'ain mengikuti petunjuk Islam dalam memilih seorang pemimpin. Ada beberapa kriteria pemimpin menurut Islam

.23

a. Pemimpin harus beriman, sebagaimana Firman Allah SWT :

( \

i i

...

WI) ,', "l.J:!*'>..l""'"'•• セ U..9

<) '.

U!' セqBャ セNNY -, •U'J

'&II

In,"",'i I' ,-セ .J'Aセ セ',.'.',1\ lセエL'V:'_ Artinya : "Hai orang yang beriman janganlah kamu mengambiJ orang kafir menjadi pemimpinmu dengan meninggalkan orang-orang mukmin". (Q.S An-nisa: 144)24

b. Pemimpin harus ahli dalam bidanf,'J1ya (capable), sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw:

25Lセエji ..,Y-'=.1:''11

-..kl

- - .J:!C

"

(,F'-11'Y'

''11::'''''' 1:"\

. J .

"Apabila urusan (pekerjaan) diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya".

c. Pemimpin harus orang yang dapat diterima oleh masyarakat(acceptable). Sebagaimana dijelaskan RasuluJlah saw dalam haditsnya :

22Buletin dakwah, Op Cit. h.3

23D. Rahanady, PemimpillIdea/ Da/amIs/am,(Jakarta: pustaka Zaman, 2002). h. 41-42.

24 Mujamma' Khiidim .!:Iaramain Syarifain al Malik Fahd Ii Thibii'at al Mush-baf

al-Syarif,Op. Cit, h. 146.

(28)

Ternyata menjadi seorang pemlmpll1 tidaklah semudah yang dibayangkan orang, karena diperlukan berbagai syarat dan kriteria yang rnenjadi faktor pendukung untuk rnernbentuk kepribadian seorang pernirnpin yang baik, sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

It l'eriillalJ Tall! keplldll l'emimpin

Untuk menjaga kelangsungan dan stabiIitas suatu kepernimpinan, diperIukan hubungan tirnbal balik yang baik antara pemimpin dan pihak-pihak yang dipimpin oleh pemimpin. Pada uraian ini penulis akan menekankan kewajiban untuk taat kepada pemimpin. Ketaatan merupakan suatu kewajiban yang juga merupakan Iegitimasi dan dukungan moral kepada pemimpin. Hal ini-bagi pihak-pihak yang dipimpin merupakan kewajiban sebagaimana juga mereka diperintahkan untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah SWT :

Artinya "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah SWT dan taatlah kepada Rasul (Nya), dan Uli af-Am,.di antara kamu". (Q.S An-nisa : 59).29

(29)

Di zaman Rasulullah sawada suatu kisah yang mengenal hal 1111, yang diceritakan dalam suatu hadits yang berbunyi:

Artinya : Telah menceritakan kepadaku Muhammad ibn al-Mutsanna dan ibn Basysyar, keduanya berkata : teJah mencentakan kepadaku Muhammad ibn ja'far, telah menceritakan kepadaku Syubah dan Zabid dan sad ibn Ubaidah dari 'Abdul Rahman dari 'Ali : Sesungguhnya Rasululllah saw mengirim pasukan tentara dan menunjuk seorang lelaki sebagai pemimpin atau komandan mereka setelah menyalakan api, sang komandan itu menyuruh anak buahnya : "Masukiah kalian ke dalam api ini". Beberapa orang sudah bemlaksud akan memasuki api itu, akan tetapi temannya yang lain mengatakan : "Kalau kami j ustru akan Ian atau menghindari dan padanya". Ketika peristiwa itu dilaporkan kepada Rasulullah saw beliau bersabda kepada orang yang memasukinya: "Kalau saja kalian jadi memasukinya, maka sampai hari kiamat kelak kalian akan tetap berada disitu. Dan kepada temannya yang lain, Rasulullah saw bersabda dengan ucapan yang baik : tidak ada alasan sama sekali untuk taat dalanl berbuat maksiat kepada Allah SWT. Sesunguhnya taat itu hanya terbatas pada hal-hal yang ma'ruf.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh 'Ali, bahwa pada suatu ketika Rasulullah saw menginm sepasukan tentara ke medan perang (perang Badar) dan mengangkat seorang Anshar yaitu 'Abdullah bin Huzafah menjadi komandan. Rasulullah saw memenntahkan kepada Jasykar supaya mentaati segala perintah komandan. Pada

29 Mujamma' Khildim Haramain SyarifaiIJ al Malik Fahd Ii Thibil'at al Mush-haf

al-Syarif,OJ!. Cil, h. 128.

30 Muslim ibn Hajjilj al-Naysaburi, Op. Cit, h.227. Untuk tctjcmahannya lihat 'Abd Bisri

(30)

Rllsulullah saw teJah menyuruh kaJian untuk selalu pawh dan taafl '. Para lasykar mcnjawab: 'bcnar'. Kalau dcmikian, kumpulkanlah kayu api dannyalakan. Sesudah itu, diapun mcmcrintahkan supaya lasykarnya itu meJompat kc dalam api. Maka di antara pasukannya ada yang scgera hendak meJaksanakan pcrintahnya itu, tetapi yang sebagian lain berkata: Kami akan rncnghindari api ini. Kami akan mencmui RasululJah saw!. Kemudian mereka belieriak-teriak satu sarna lain hingga padamlah api dan hilanglah kemarahan komandan itu. Waktu peristiwa itu sampai beritanya kepada Nabi Muhammad saw, baliaupun berkata:

.:C.Gi.l1 .' 11

c.,

1'11"- ',1 \.io

<.'.'r,::,

<1

, - f.JJ ,s'oy y \ セ y

'Andaikata mereka masuk ke dalam api, maka mereka akan tetap di dalamnya hingga hari kiamat.

Artinya : "Taat itu hanyalah pada pekerjaan yang rna'ruf saja".

AI-Hiitjdh ibn Hajar al Asqiilany herkata : 'makna had its ini, iaIah: taatilah Allah SWT pada segala yang telah dinashkan dalam al-Qur'iin dan taatilah Rasul saw pada segal a yang teJah heliau jelaskan, haik al-Qur'iin maupun as Sunnah. Mentaati Rasul saw adalah suatu taat yang tinggi, tidak demikian mengenai taat kepada Uff

(31)

Pada dasamya pemimpin itu adalah wakil Allah SWT dan pengemban amanat untuk mengelola perikehidupan manusia di bumi. Pcmimpin dibcrikan amanat dan tugas sebagaimana tertuang dalam linnan Allah SWT :

Artinya : Scsunggguuhnya Allah SWT mcnyuruh kalian mcnyampaikan amanat kepada yang bcrhak mcncrimanya, dan apabila kalian menetapkan hukum diantara manusia tctapkanlah hukum dcngan adil. (O.S An-nisa : 58)31

Dalam kontcks amana1 kepemimpinan inilah, pcnulis menekankan bahwa selama pemimpin itu masih dalam koridor amar ma'rul na/zi munkar,pcmimpin seperti itu wajib untuk ditaati, dcngan kala lain orang··orang yang dipimpin wajib mcnlaati pemimpin, scbab pemimpin memiliki kcdudukan dan kckuasaan yang berdampingan dcngan kedudukan dan kekuasaan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Untuk memperkuat kedudukan dan kekuasaan pemimpin penulis mengajak para pembaea untuk mengingat sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah La. :

:.ill

セ」NNN。[LN[y[SZNゥャQ

tl1.1

'.ii.9

セャQNQZGZG[GB

J\.9

..#JI

uc.

';;..

i):.

<pI

uc.

32 'c...a;,..ii.9' 0

'1\

< , " , " "\.1.1.ii.9" 'lI1 •

to', ',"

.. <.9 Y.f' 0""-'Y i.Y'..9 セ Y.f' C""" i.Y'3

Artinya : "Sarang siapa taat padaku, maka ia taat kepada Allah SWT; barang siapa yang bem1aksiat kepadaku, maka ia telah bermaksiat kepada Allah SWT; barang siapa yang taat kepada pemimpin, maka ia telah taat kepadaku,

31 Mujamma' Khadim al Haramain al-Syarifain ai-Malik Fahd, Op Cil, h. 127

(32)

dan barang siapa yang bcrmaksiat kcpada pClmmpm, ia tclah bermaksiat kepadaku". (H.R Muslim).

Hadits tersebut sccm'a jelas mcnunjukkan korclasi, hubungan keterkaitan yang mcnjadi kOllsekwellsi bagi manusia scbagai orang-orang yang dipimpin untuk taat kcpada pcmimpin, scbab dcngan tidak taat kcpada pcmimpin-scbagaimana sabda Rasullulah saw tcrscbut di atils-berarti orang itu tdah bcrmaksiat kepada bcliau Rasulullah saw.

Tailt kcpada Allah SWT mengandllng ani mengikuti isi kitab suci al-Qur'iin dan taat kcpada Rasul saw berani mengikllti sllnnahnya. Taat kepada Wi ai-AmI'

berarti selama tidak bCl1cntangan dcngan taat kepada Allah SWT serta tidak menjadi maksiat dan pelanggaran kepada syari'at-Nya, Sebagaimana hadits Nabi saw:

Artinya : Tidak wajib taat dalam perbuatan maksiat kepada Allah SWT. Dari keterangan tersebut di atas jelas bahwa ketaatan kepada pemimpin berada di bawah ketaatan pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Artinya, jika pemimpin itu memerintahkan untuk berbuat sasuatu yang melanggar ketentuaan Allah SWT dan Rasul-Nya, gugurlah kewajiban untuk mentaatinya.

C. Hak dan Kewajiblln RakYllt I. Hak-hak Rakyllt

(33)

hak kemerdekaan, hak mengeluarkan pendapat, hak mendapatjaminan hukum, hak memperoleh pendidikan dan sebagainya.

Pemimpin atau Kepala Negara bersama seluruh aparatur pemerintahan harus melaksanakan dan melindungi hak-hak asasi itu. Di bawah ini adalah beberapa hak rakyat yang bersifat mendasar atau asasi :33

I. Hak hidup dan jaminan keamanan

Hak hidup adalah suatu hak yang l11ulia sebagai karunia Allah SWT yang harus kita pertahankan, sebelum kita dipanggil ke hadirat-Nya. Firman Allah SWT :

(

i

1 : ').'.:Cl .'.11

IlJr:.:.u...:;·

, ...'! .-..'!

<r

< '.U"'-''tll

Artinya Sesungguhnya Kami menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada Kami-Iah tempat kembali (semua makhluk). (Q.S Qif: 43)34

2. Hak mengemukakan pendapat

Allah SWT menciptakan manusia dilengkapi dengan akal pikiran yang harus digunakan untuk berpikir dan berpendapat. Maka dan itu kebebasan berpendapat merupakan hak azasi bagi setiap manusia yang dilindungi. Firman Allah SWT :

('I'"l '\ : ;; -..AJI) ,,-,Q'il 1<1'" ..'!"..'!

I

\'1- '.t',·.

1.:.'

..'! Artinya : .. ' Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal. (Q.S AI-Baqarah : 269)35

3. Hak mendapat keadilan

Hakikat manusia adalah sama dalam pandangan Allah

swr

untuk mendapat keadilan tidak membedakan Agama, keturunan atau ras maka setiap manusia berhak untuk mendapat keadilan di hadapan hukum dan pemerintahan. Firman Allah

swr :

( 011.

"WI)

,I'e'It"U..m.J. iBエ⦅セセ

'.\

U J..>"

illl .... '_u::..

U:!-!

r--

iセイ -..'! Artinya : ... Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ... CQ.S An-nisa :58)36

33 Drs.H.Moh. Rifai, Fiqih,(Semarang: CV. Wijaksana, 1994), h. 57-58.

34 Mujamma' Khadim al-Haramain al-Syarifain al Malik FahdIiThibii'at al Mush-haf

al-Syarif,Op. Cil h. 855.

(34)

4, Hak kebebasan beragama

Kebebasan beragama adalah merupakan hak yang sangat mendasar, yakni setiap manusia berhak untuk menentukan pendiriannya tentang keyakinan agama yang disukainya, Karena itu tidak dibenarkan l11emaksa seseorang untuk memeluk suatu agama, Firman Allah SWT :

Artinva Tidak ada paksaan untuk (mel11asuki) agama (Islam), (Q,S

AI-o 17

Baqarah :256),' II. Kewajiblm Rlikyat

Menurut Moh, Rifa'i kewajiban rakyat adalah sebagai berikut .38

I, Mematuhi pcmimpin yang sah

Kewajiban mematuhi pcmimpin yang sah ini diperintahkan oleh Allah SWT. sepanjang pemimpin itu tetap berpegang kepada ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya,

Firman Allah SWT :

( 0'\ セw|I :,t;.r'""" .Y''':1\ <S.J1

r

J

J"

.JA"'.II ('..Y Y'-:!P1.\',_I :&1 IY'-:!P"--Lj I"'.L<. ',.".Y. U:t-'".,1\ LJ.t,"Ifr.i.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah SWT dan taatlah kepada Rasul-Nya, dan UII al-Arll!'diantara kamu, (Q,S An-nisa : 59) 2. Berkewajiban menyintai tanah air dan sangup mempenahankan dari

gangguan musuh, Firman Allah SWT :

Artinya Dan peranglah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah Iagi dan (sehingga) agama itu untuk Allah SWT belaka, (Q.S AI-Baqarah 193)39

3, Berkewajiban memelihara persatuan dan kesatuan, Firman Allah SWT :

36 Ibid, h, 128

37 b

J id,h, 63.

38 Drs,H.Moh, Rifai.Op. Cit, h. 59,

39 Mujamma' Khildim !:Iaramain Syarifain al Malik Fahd Ii Thibii'at al Mush-haf

(35)

Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bereerai berai. (Q.S Ali-Imnln : 103)40

O. Kewajiban Pemimllin Terhlldall RakYlIt

Kewajiban pemimpin terhadap rakyatnya adalah melindungi dan memberikan jaminan keamanan serta kesejahteraan hidup berbangsa dan bernegara. Pengayoman itll tidak hanya bersifiJt politik, akan tetapi yang sangat penting adalah keadilan dalam semua sektor kehidllpan yang banyak, kaitannya dengan perekonomian rakyat. rnemberi perlindungan untuk mendapat kesempatan yang sama bagi rakyat untuk bekerja, berkarya di dalam pernerintahan atau pun di bidang wirausaha, pada sektor-sektor yang memberi keuntungan dan kemanfimtan bagi rakyat dan negara. Dernikian juga kebebasan yang teratllr dan terlindung oleh hukum dan peraturan untuk berserikat, bersuara, hak melindungi masyarakat dan negara. Hak-hak kebebasan mencipta dan berkreasi dengan ketetapan hukum yang tidak membedakan antara yang kaya dan miskin dan pejabat dan rakyat, serta bangsawan dan orang awarn.

Garis besar kewajiban pemimpin menurut Sulaiman Rasyid adalah sebagai berikut At

I. Menjaga kearnanan urnum agar penghidupan segenap umat manusia terjamin dengan aman dan tentram.

2. Bermasyarakat dengan wakil-wakil rakyat dalam tiap-tiap urusan, terutama hal-hal yang mengenai kenegaraan seperti peperangan, mengenai politik luar dan dalam negeri.

3. Mengatur kemakmuran, seperti rnenyusun baitul mal, mengatur perniagaan, perdagangan, pertanian dan lain-lain.

40

Ibid,h. 93.

(36)

4. Mcnycsuaikan pcnycrahan pckcrja.c'ln dan kckuasaan mcnurut kceakapan dan kcihklasan sescorang yang diserahi, serta diberi keluasan mengatur dan bcrtindak asal tidak bcrtcntangan dengan dasar-dasar agama.

5. Hcndaklah ia bekcrja scndiri untuk mcngamat-amati dan mempcrhatikan soal-soal yang discrahkannya kcpada wakil-wakilnya. Ia hcndaklah bcrgaul dcngan scluruh lapisan masyarakat, tidak boleh mcngasingkan diri dan bcrscnang diri.

Eo Kelmtuhal1l Manusia Terhadap I)cmimllill

Manusia rncrupakan makhluk sosial yang kcbcraclaanya sclalu mcmbutuhkan orang lain, dalam bcrintcraksi antar sesamanya suclah pasti kctcraturan dan tata tcrtib dalam kchidupannya sangat dipcrlukan. Olall karcna itu dipcrlukan scorang pClmmplll.

Bcrkaitan dcngan itu, dalam kchidupan masyarakat scring tcrjadi konplik baik clalam sckala bcsar maupun keeil, sepcrti pcllTIusuhan antarscsamanya dan lain scbagainya. Untuk mcnecgah dan mcnyclcsaikan pCllnusuhan scrta urusan-urusan masyarakat lainnya tcrsebut tcntunya mercka mcmerlukan scorang pcmimpin yang

. k '10

akan mengcpalat mcrc a.

-Bcrsamaan dengan itu pula, maka pemlmplll yang dipcrlukan adalall pcmnnplll mcmpunyal kemampuan mcngatur dan mcmbimbing masyarakat atau kelompoknya.

42A. Hasjmy, Dimana Letaknya Negara Islam, (Surabaya Bina lImn, 1984),CelKe-4, h.

(37)

Mengenai perlunya manusla tcrhadap pemllnpm, maka menjadikan suatu kcharusan pula adanya pcngangkatan atas pcmimpin tcrscbut. Dalam hal ini, para ulamajuga banyak yang mcmbcrikan kontribusi pcmikiran, yaitu scbagai bcrikut:43

I. Imam al-Mawardi mcnyatakan, scbagaimana yang dikutip oIeh Abu 'Abdul Fat1ah bahwa mengangkat scorang pcmimpin yang akan mcnjadi pcnguasa urusan dunia dan pcmimpin umat adalah scbuah kcwajiban.

2. Ibn Taimiyah mcnyatakan, scbagaimana yang dikutif olch Abu 'Abul Fattah bahwa sctiap anak Adam tidak akan scmpurna kemaslahatannya di dunia dan akhirat schingga mcrcka harus mcnaati seorang (pcmimpin) yang mengeluarkan pcrintah untuk mcndapatkan kcmaslahatan tcrscbut dan dan mclarang mcrcka

dari kcmafsadatan.44

Mcnurut Ibn Khaldun, scbagaimana yang dikutip olch Osman RaJibi dalam bukunya Ibnu Khaldun tentang Masyarakat Dan Negara., bahwa jabatan pemimpin merupakan suatu kemcstian, karena merupakan kepcrluan umat manusia dan tidaklah

mungkin masyarakat tersebut hidup dan bcreksistcnsi sccara scndiri-scndiri45

43Abu 'abdul Faltah 'Ali Belhaj, Mellegakkall Kembali Negara Kha/ifah; Kewajiball

Terbesar Da/am Is/am, ャ・セL M. Shiddik AI-Jawi (Bogor: Puslaka Thariqul IZ7llh 2001), Cel Ke-l

h.23-24.

44 Ibid.

45 Osman Ralibi, Ibllll Kha/dllll Telllallg Mmyaral Dall Negara,(Jakarta: Bulan Binlang,

(38)

Menurut Hamzah Ya'qub perlunya pemimpin dalam suatu umat merupakan keharusan sunatullah yang ber/aku di muka bumi ini, bahkan Rasulullah saw telah menegaskan di dalam haditsnya yang berbunyi A6

エセ

\::,)"

:JU

rlw3

4.,!b'&1 セNFi J YA.) jl 0-J;lY> (5-11C"c;. :LJ.u u;-!I

ue

t'i

w

ue

47(..lJ1..l.J!1 .13

.»)

".,;,A.hl

ャSケセjs

<..J

Artinya : Dari NiHI', dnri Abi Sal amah, dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Apabila ada tiga orang dalam peIjalanannya, maka ada seorang yang memimpin diantara mereka.

Dari hadits tersebut di alas, dapat diambil sutu pemikiran bahwa setiap kelompok betapapun kecilnya, mlltlak diperlllkan seorang pemimpin yang bertugas mcngatur dan membimbing mereka.

Setiap masyarakat sudah pasti memer/ubn pemimpin, sebab tanpanya kehidupan masyarakat akan kacau dan pcnuh dcngan situasi anarki yang pada akhirnya akan mengancam cksistensi masyarakat itu scndiri48 Karena scorang pcmimpin hidup untuk umatnya, mcngangkat panji perjuangan di barisan tcrdepan dan umat pun menyaksikan mereka scnantiasa berada di depan, dan oleh sebab itu

46 Hamzah Ya'qub, PlIb/islik Islam: Teknik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV

Diponegoro, 1992), CeL Ke-4, h. 117.

47 Sulaiman ibn al-Asy'as ibn Ishiik bin Basyir ibn Syidad ibn Amar al-Azdi as-sijitsani,

SunanAMDoud(Beirut: Dar al-Fikr, llh), Jilid I, Bab Jihad, h 600.

48A. Rahman Zainuddin,Kekllasaan Dan Negara; Pemikirafl PoJilik Ibm KhaldllJl(Jakarta:

(39)

mereka menjadi manusia-manusia yang sangat dibutuhkan oleh umat, tanpa mereka umat tidak dapat maju49

Mengenai butuhnya ll1anusia pada pell1impin dalall1 hal ini, dapat diambil suatu contoh sederhana dalam lingkup yang kecil sepeti keluarga, di mana ayah sangal dibuluhkan peran-sel1anya dalam mcndidik anak di samping ibu, yang oleh karena ilu pula ayah ditunlut untuk dapat Il1cngarahkan anaknya. Jika scorang ayah tidak mampu bC11indak scbagai ayah atau pcmill1pin dalam kcluarga, maka tidak mustahil keluarga itu akan bcrantakan. Kcmudian jika ditinjau dalam kontcks bcr-negara saal ini yang scdang mcngalarni bcrbagai kendala, baik di dalam rnaupun di luar negeri, maka peran dan tanggungjawab pemimpin mutlak diperlulan untuk bisa meneari jalan keluamya.

49 Mustafa Muhammad Tahhan, Model Kepemimpinan Dalmll Amallnsani,terj., Mustalah

(40)

ANAUSNS HADNTS MENTAATl I>EMIMPNN

A. !<JclltifikrusilNadits Tcnt:mg Mentaati Pemimllin

I-ladils Nabi saw mcrupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah aI-Qur'iin. Nabi Muhammad saw sebagai Rasul adalah personifikasi yang uluh dari agama, perintah, dan kilabnya, karena ilu kita wajib mengikuli jejaknya dan haram mengingkari sUllI1alll1Yu.I Dr. Subhi as-S.llih mengungkapkan bahwa hadits dapat

dilerima karena ia Sha/]llldan adakalanya ia ditolak karena iadha'i( Unluk ilu pada bab ini penulis akan meneliti hadits Nabi saw. tentang mentaati pemimpin dari segi sanad dan matannya_ Dengan penelitian lersebut akan diketahui apakah hadits tersebul dapat dipertanggungjawabkan periwayatannya dari Nabi sawatau tidak.

Sebelum melakukan penelitian sanad dan matan, takhrfihadits merupakan langkah awal, karena takhrij hadits ini merupakan penelusuran hadits pada kitab sebagai sumber asli dari hadits yang bersangkutan, di mana hadits tersebut telah diriwayatkan Iengkap dengan sanadnya, kemudian menjelaskan derajat hadits tersebut jika diperlukan2 Hadits riwayat Wilil ibn Hujr, sepanjang pengetahuan penulis bila ditelusuri dengan melalui kata-kata yang terdapat dalam matan hadits (

I Yunahar lIyas dan M. Mas'udi,Pengal1lar pemi/dran TerhadapHadis,(Yogyakarta: LPPI,

1996, Cel. Ke-2, h. 27.

2

Mahrnud al-Thahan, Us/nil a/- Takhrij wa Dirdsah a/-Asdl1id,(Riyadl :Maktabah

(41)

J'akhriJ al-Had!Is 1)/ Aff{id::). Dalam hal ini penuIis merujuk kcpada kitabaf-Afu'jam

af-Mujahras r, Affiid:: af-Had!Is af-Nahawikarya A.J Wcnsinck (w. 1939 ).

Hadits yang mcnjadi obyek penelitian penulis pada skripsi ini, bila ditcmpuh dengan menggunakan metode inl, maka penggalan lafal yang dapat ditelusuri ialah :

/\dapun data-data yang disajikan oleh kitabaf-Mu'JwlI af-Ml1jilhrasadalah sebagai berikut :

'

"

.

Ui'-

w

l3erdasarkan dari kitab af-MI1.'Jam af-Ml1jahras tersebut, tcrnyata jumlah riwavat untuk had its yangdilakhriJ hanya tcrdapat pada dua kitab yaitu :

1. Sha!]ifl Ml1sfim karya Imam Muslim Ibn Hajjilj dalam kitl1b 0.)1..1 bilbセl「 '-"

') .ltimi' al-nrnud::1 karya Imam Muhammad Ibn Isa al-Tirmidzi daIam kitilb

Ui'

b,lb rJUl J!lll セ

Ui'

セ セTM 1... hal. 227 satu; riwayat

J A. J. Wensinck, Concordance el Illdices de Ia Tradilioll Musulmalle,diterjemahkan ke

dalam B.Arab oleh; Muhmmad Fuad 'Abd al-Bilqi, AI-Mujam al-Mufahras II A(fddz al-fiadils

al-Nabawi, Leiden; Ej. Brill, 1936, Juz 1, h.104

4 Ibid,Juz,II, h.381

5Ibid,Juz,11, h.540

"

Ibid,Juz, II,h. 381

7 .

(42)

Metode takhrij bcrdasarkan nama sahabat yang mcriwayatkan hadits adaIah sebagai berikut :

セ lNセI iセ lNセ laェセ ャセゥNY iセLi "VA"I

)) YL-.; JB.l1 ..; .siojill) HHェセQ iセ UI) セQyGGZャQ 1..c.i.b)) yセ .,pil

cJ>

セ OI),A B(((..lli..JI J.;lll セs

tJi9

UJs:,..."

Dan bila ditelusuri dengan metode meIalui awallapadz matan adaIah sebagai bcrikut :

It AlIlliisis Sllllad lI11dits

I. mwayllt al-Tirmidzi a. Redaksi Hadits

セ Y.J----"'- 0! c!.lb

ue

セ ャゥセゥ UJ.)lA, 0!

..l;!.iJ

UJ..1:> J)l;JI セ 0! u.=JI I1i.h.

Jill'

セl

セNNNjj

J

.'ill

.'ill

JJ'-"')

JI,li

"-:!;i

ue

..P.-"- 0! JJIJ 0! 4.."ik

ャセゥj

I:;::

セBiNGゥャQ

;.]y;,j

Jili

エjェャH[セGsi[ォ

gZ[セゥセN[

;Iji

11jlc

0

tS

0L2.YU

QoZLセゥNᄋMNセG

L:; ;:5;(';.. SセセLセ I

LL[セセ

LA

'_.'.C

lNゥセ

R Ibn Katsir.Ja'mi al Masanid, (Beirut: Dar ai-Filer, 1994), Juz 12, h. 365.

9 Mausuatul athrafHadis Nabi al-yarif(BEirut: Dar ai-Filer, 1989). Juz 4, h. 530.

toMuhammad ibn Isa Ibn Saurah al-Tirmidzi,al-Jami' al-Sha!!ilLwa huwa Sunall al-Timidzi,

(43)

Artinya :" Tclah l11enceritakan kepadaku Hasan ibn 'Ali ai-Khalil!, l11enceritakan kepadaku Yazid ibn Hariln, l11emberikan kabar kepadaku Syu'bah, dari Simak ibn !Jarb, dari 'Alqamah ibn Wail ibn Hujr, dari bapaknya. Dia berkata : Saya l11endengar Rasulullah s.a. w ada seseorang bertanya kepadanya lalu dia berkata: Bagaimana pcndapat Anda Jika ada di antara karni para pcrnirnpin yang engan rncrnbcrikan hak karni yang ada pada l11ereka dan l11ereka l11enuntut haknya kepada karni? Maka Rasulullah s.a.w rnenjawab "Tundllk dan taatlah, sesungguhnya mereka akan menanggung perbuatannya sendiri, dan kamu pun akan menanggLlng perbLlatanmll sendiri". Hadits tersebul terdapat juga dalal11 kitAb,\'!1a!Jlfl. Muslimdengan lema yang sama kendati berbeda redaksi :

;j; ..:!l<..u,

ue

セ Lii.A セ ;j; セ W'i.b. : ':11.9 Njセ U! .:>.=...o.J セQ U! セ W'i.b.

";'1 J.J-'".J lS ;'?11

.l:Ji!

U! セ JL : J19 セゥ

ue

(5"'y.:=JI JJIJ ;j; セ U! y p

\' u'

..Y'

'b

u

Lセ

u ",'

J"-'A:1.J

,.'.

セ G"I\..;,.,y _

セiGi

..Y'

\iJC.

_

セQYG

UI

d

_.J

i

! ";'1 .. cs!-'.-

'G:

JW

, " " . r . ' ; " ..; , ,- ,' .., • / , / / > .. / .... , / ) ' , " .." ... セ U! セ ':II BBセ :i.:i.ltll セ 31 セエャャ セ ".JL:..

(.'i

,<Uc. v'>y19 BNjlZNLGセ ,4..ic LMLセケQY

JI

LヲセゥNセNNLG

Lo

t')::

" J I·J :_' ",,' :.'',I'-'

J\£

, I'U'Iセj I'"J"-'4".,I : J19J Artinya tl Telah 111enceritakan kcpadaku Muharmnad ibn 'Ali al-Mutsanna

dan Muharnmad ibn Basysyiir berkata keduanya : meneeritakan kepadaku Muhammad ibn Ja'far, mencentakan kepadaku Syu'bah, dari Simiik ibn Harb, Bersumber dan 'Alqal11ah ibn Wiiil AI-Hadral11i dari ayahnya, dia mengatakan, "Salamah ibn Yajid AI-Ju'fi bertanya kepada Rasulullah saw "Wahai Nabi Allah, bagaimana pcndapat Andajika ada di tengah-tengah kami para pemimpin yang suka menuntut haknya kepada kami akan tetapi engan memberikan hak kami yang ada pada mereka, apa yang Anda penntahkan kepada kami? "Ternyata Nabi saw berpaling darinya. Bahkan ketika pertanyaan tersebut sampai ketiga kalinya, beliau masih tetap diam saja. Setelah didcsak oleh al-Asy Ats ibn Qiiis akhirnya beliau mau menjawab juga; Tunduk dan taatlah, sesungguhnya mereka akan menanggung perbuatannya sendiri, dan kamu pun akan menanggung perbuatanmu sendiri".

11 Muslim ibn Hajjaj, al-Jami'al-ShaIJ)!J., dalarn al-Nawawi, Sha!J.i!J. Muslim hi Syar!J.

al-Nm.'awi, (Beirut: Dar al-Rayyan), vol. Xl, h. 235. Untuk terjemahannya Iihat Adib Bisri, (Semarang:

(44)

b. Urutllll Tnmsmiter Riwayat al-Timlidzi :

No

Nama Perawi Uf!ltan Pemwi Urutall Saillid

1. Wail ibn Hujr Perawi I Sanad VI

2. 'Alqamah ibn Wiiil Perawi II Sanad V

3. Simak ibn Harb Perawi III Sanad IV

4. Svu'bah Perawi IV Sanad fl]

5. Yazld ibn liarun Perawi V Sanad II

6. ai-Hasan ibn 'Ali al-Khalal Perawi VI Sanad I

7. al-Tinnidzi Perawi Vll Mukharii Hadits

Riwayat Muslim:

No

Nama Pel'awi Urutan Perawi Umtali Sanatl

J. Wail ibn Huir Perawi I Sanad VI

2. 'Alqamah ibn Wail Perawi II SanadV

" Simak ibn Harb Perawi 1I1 Sanad IV

セN

4. Svu'bah Perawi IV Sanad III

5. Muhammad ibn la'far Perawi V Sanad II

6. Muhammad ibn Basysyar dan Perawi VI Sanad I Muhammad ibn al Mutsanna

7. Muslim Perawi VII Mukhalij Hadits

c. Skema Sanatl

Lihat Lampiran I, II, Ill. (Halaman 51-53) d. Sekilas Biogrllfi Perawi

J. Hadits riwayat al-Tirmidzi

1. AI-Hasan ibn Ali ai-Khalil I a. Nama lengkap

b. Kunyah c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya e. Komentar kritikus

: aI-Hasan ibn 'Ali Ibn Muhammad al-Hudzali al-Khaliil

(w. 242 H). : Abfr 'Ali

(45)

2. Yazid ibn Hariln

1. Ya''lub ibn Syaibah 2. al-Nasa'i

3. al-Khalb Abfl Bakr

: ISlqal Isa!Jal : Isiqal

. 1"1'1 10 : ISlqal J.i! I(

-a. Nama lengkap b. Kunyah

c. Guru-gurunya

d. Murid-muridnya e. komentar kritukus

: Yazid ibn Harlin ibn Zadi (w. 206 Il) : Abu Khalid al-Washiti

: Sulaim,ln al-Taymi, Syu'bah, Tsauri, dan lain-lain : Ahmad ibn Hanbal, Ishak ibn Rahawaih, al-liasan Ibn

'Ali dan lain-lain

3. Syll'bah

1. Ahmad

Hadlts

セ Ibn al-Madini

3. AI-Ijli

: If(jlld:::Ital-Hadlls,

S!JaIJrlLa!-: Isiqal

. ! n

: ISlqal Isa )LII .

a. Nama Iengkap b. Kunyah

c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya e. Komenlar kritikus

SYll'bah ibn al-liajjiij ibn ai-Ward al-At'li al-Azdi (w. 160 H)

: Abfl Bisthilm al-Wasithi

: Sllfy,ln al-Tsallri, Simiik ibnl.iarb, dan lain-lain

: al-A'masy, Yazid ibn Hiirun, Muhammad ibn la'tar dan lain-lain

1. Ahmad

2. AI-Tsauri 3. Ibn Sa'ad

: lebih bagus tentang hadits dari al-Tsauri : Amir al-Mu'minin fi al-Hadits

: Isiqat, Ma'mun Isabat, !Juijah, Shfi!Jib a!-HadilsI4

4. Simal, ibn Harb a. Nama lengkap b. Kunyah

: Simiik ibn Harb ibn Anas ibn Khiilid ibn Nizilr ibn Muawiyah ibn Hiiritsah al-Dzuhli (w.123 H)

: Abu al-Mughlrah al-kflfi

12

Ahmad ibn Hajar al-Asqillani, Tahdzih al-Tahdzih, (Beirut: Dilr al-Kutub al-'l1miyah),

vol. fl, h.275-276, Jamaluddin al-Mizi, Tahdzih al-Kamdlfi A.\wa al-RUdl,(Beirut: Dilr al-Fikr, 1994),

Juz20, h. 398-400

13Ibid, vol XI, h. 319-321. Juz 20, h. 387-392. 14

Ibid, vol. IV, h. 308-314. Juz 8, h. 344-356.

(46)

c. Guru-gurunya : 'Ikrilllah, 'Alqamah ibn Wiiil dan lain-lain d. Komentar kritikus

5. 'Alqamah ibn Wail

I. Ibn Miiin 2. Abu Hiitim 3. Ibn Amr 4. Ahmad 5. Ya'qOb

:Isiqal

:shadiiq Isiqal

: ia pikun

:Mudhlarib al-badits

: khllSllS riwayat 'ikrilllah Ja

lIIudhlarib, selain 'ikrilllah iashabFb.

orang yang Illendengar haditsnya sebelulll piklln seperti SYll'bah maka hadi tsnya bagus.15

a. Nama lengkap b. Kunyah c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya e. Komentar kritikus

: 'Alqalllah ibn Wail ibn Hujr Hadhrallli Kindi al-kCifi

: Bapaknya, al-Mughlrah ibn Syu'bah

: Salldaranya CAbdul Jabbar), Simiik, ibn Harb dan lain-lain

6. Wailibn Hujl'

I. Ibn Sa'ad 2. Ibn I:.!ibban 3. Ibn Ma'in

:Is/qal, sedikit meriwayatkan hadits :jial-Isiqal

riwavat dari bapaknya adalah

ュオイNセ。ャN 16

a. Nama lengkap b. Kunyah

c. Murid-muridnya d. Lain-lain

-: Wiiil ibn Hlljr ibn Rabl'ah ibn Wiiil ibn Ya'mar al-hadhrallli

: Abu Humaidah

: Anaknya CAlqamah dan 'Abdul Jabbar, dan lain-lain). : - sahabat nabi

- seorang kepala suku di Yaman

- wafat pada masa pemerintahan MU'awiyah.17

15 Ibid, vol. tV,h.210-211. Juz8,h. 128-131.

16Ibid,vol. VlI,h.239-240. Juz 13,h. 193-194.

17Ahmad ibn !:lajar a!-Asqalani, AI-IsMbahfi Tamyiz al-ShaMbah,vol, VI, h. 596-597.

(47)

H. Hadits Riwayat Muslim

1. Muhammad ibn al-Mutsanna a. Nama lengkap

b. Kunyah c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya c. Komentar kritikus

: Muhammad ibn aI-Mulsanna ibn 'Ubaid ibn Qays ibn Dinar al Anazi (w.252 H)

: Abu Mllsa al-l3ashri al-Hiifidz al-Ma'rUfbi al-Zamin : Ibn Numair, Ghundiir (Muhammad ibn .Ia'far). dan

lain-lain

: jama'ah, Abn Zur'ah, dan lain-lain I. Ibn Ma'in

2. Abn Hiitim 3. An-Nasa1j 4. Masiamah

:IS/'fal

:,"hab/b ai-Had/Is, shadzl'f

:ra ャj。セ|G。 Bih

I - . II r"d IH

:{s/qal masyWI'mm a -lUja

=.

2. Muhammad ibn Ilasysyar a. Nama lengkap

b. Kunyah c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya e. Komentar kritikus

: Muhammad ibn l3asysyiir ibn 'Utsman ibn Diiwud ibn Kaisan al-Abdi (w.252)

: Abu Bakr al-Hiifidz al-l3ashri, Bundiir

: Ghundiir, Muhammad ibn .Ia'fflr, dan lain-lain : jama'ah, dan lain-lain

3. Muhammad ibu ja'filr

I. al-Ijli 2. abu Hiitim 3. AI-Nasa'i

:lSJ(!al

:shadDq

:sha!J.if! Id 「。セウG。 bihJ9

a. Nama Iengkap b. Kunyah c. Guru-gurunya d. Murid-muridnya

e. Komentar kritikus

: Muhammad ibn .Ia'filr al-Hudzali maula hum (w.153 H) : Abn 'Abdullah al-Bashri, dikenal dengan Ghundiir : Syu'bah, 'Abdullah ibn Sa'id, dan lain-lain

: Abu Musa (Muhammad ibn al-Mutsanna), Bundar (Muhammad ibn Basysyiir), dan lain-lain

18

Tahdzib al-Tahdziib, vol. IX, h. 368-369. Tahdzib al-Kamdlfl Asma' al-Rijdl,Juz9, h.

189-192.

(48)

I. AbCI Hiltim

2. Ibn Hajr 3. al-Izli

4.

Syu'hah : jelas

5. Simil/< ibn Barb : jelas 6. 'Alqamah ibn Wili! : jelas 7. Wilil ibn lIujr : jelas

: shaduq, dari hadits Syu'bah

beliauIsiqal : tsiqat insya Allah

: /siqa/20

Dari biografi para periwayat yang telah dipaparkan di alas, penjeJasan alas sanad hadits riwayalal-l'irt/lld::iadalah sebagai berikul :

I. al-Tirmidzi dengan al-!:!asan ibn 'Ali al-Khalill dapal dikatakan bersambung karena al-Tinnidzi merupakan salah seorang l11urid dari Hasan. Selain itu, diJihat dari tahun warat ai-Hasan (w.242 H) dengan al-Tirmidzi (w.279 H) memungkinkan keduanya pernah bertemu di sam ping juga kode periwayatan yang dipakai al-Tinnidzi (Radda/sana) menjadi bukti kebersambungan sanad.

') AI-Hasan ibn 'Ali al-Khalill dengan Yazld ibn Hilmn dapat dikatakan bersambung mengingat tahun wafat Yazld (w.206 H) dengan ai-Hasan (w.242 H) memungkinkan terjadinya periwayatan ditambah dengan pengunaan !ladda/sana menunjukkan bahwa ai-Hasan benar-benar mendengar dari Yazid ibn Hilrlin. 3. Yazid ibn Hilmn dengan Syu'bah juga dapat dikatakan bersambtUlg Jantaran

talmn wafat Yazid (w.206 H) dengall Syu'bah (w.l60 H) plus pellgullaall

(49)

4. Syu'bah dcngan Simak ibn Barb juga demikian. Mengingat adanya kemungkinan keduanya bertemu dilihat dari tahun wafat kcduanya (Syu'bah w. 160 H, dan Simak w. 123 H) dan juga dari biografi keduanya yang menyatakan Syu'bah meriwayatkan hadits dmi Simak ibn Barb.

5. Simak ibn Harb dengan 'Alqamah ibn wail ibn Hujr al-I-1adhrami. Walaupun tahun walilt 'Alqamah tidak diketahui, namun dari biografi keduanya Simak ibn Barb meriwayatkan hadits dari 'Alqamah ibn Wail.

Sedikit catatan tentang Simak. Walaupun beberapa kritikus menilainyalIIudllarib

dan pikun di akhir hidupnya, namun perlu dikemukakan bahwa penilaian demikian dikecualikan atas beberapa hadits. Keadaan bahwa haditsnyalIIudllarib

adalah hadits yang berasal dari Ikrimah saja, selainnya dapat digolongkan hadits

yang shalJif!. Kemudian kenyataan bahwa hadits beliau diragukan karena

menb'lllami kepikunan tidak berlaku bagi Syu'bah yang meriwayatkan sebelum ia pikun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa riwayat Simak dari Syu'bah dapat dipertangungjawabkan.

6. 'Alqamah ibn Wail dengan bapaknya, Wail ibn I-1ujr adalah hubungan bapak dengan anak, di samping itu 'Alqamah pun meriwayatkan hadits dari bapakanya. 7. Wail ibn Hujr al-Hadhrami dengan Nabi saw telah jelas sebab Wail merupakan

salah seorang sahabat Nabi saw yang mendengar langsung hadits ini ketika ada yang bertanya pada Nabi saw seperti tcrsurat dalam hadits di atas.

(50)

Scbclum mcmutuskan kualitas sanad hadits ini, tcrlebih dahulu akan pcnulis jclaskan keadaan sanad pada riwayat Muslim yang mempunyai matan hampir sama dengan hadits riwayat al-Tirmidzi.

I. ivlusJim dcngan Muhammad ibn al-Mutsanna dan Muhammad ibn Basysyar dapat dikatakan bcrsambung mcngingat tahun walilt ketiganya (Muslim w 261 II. Muhammad ibn al-Mutsanna w. 252 H, dan Muhammad ibn Basysyar w 252 II). mcmungkinkan kctiganya bcrtemu. Pcmakaian kataakhbaranaoleh Muslim juga mcnunjukkan beliau bertemu langsung dengan keduanya.

.) Muhammad ibn al-Mutsanna dan Muhammad ibn Basysyar dan Muhamad ibn .Ia'H\r juga dapat dikatakan bersambung karena peluang ketiganya bertemu sangat besar dilihat dari seJisih tahun walilt ketiganya (Muhammad ibn Mutsanna w. 252

It

Muhammad ibn Basysyar w. 252 H dan Muhammad ibn Ja'far w. 193 H)

demikian juga jika melihat kodc pcriwayatan yang mengunakan !J.addatsana

menunjukan dua orang itu mendengar langsung dari Muhammad ibn Ja'far.

3. Muhammad ibn Ja'far dengan Syu'bah merupakan dua orang yang berstatus guru dan lIlurid sebagaimana terJihat dalalll biografi keduanya tahuh wafat antara Muhammad ibn Ja'far (w. 193 H) dengan Syu'bah (w. 160 H) dan pengunaan

!J.addatsanajuga lIlengindikasikan keduanya saling bertemu. 4. Syubah dengan Simiik ibn Barb: jelas

5. Simak ibn Harb dengan 'Alqamah ibn Wail: jelas 6. 'Alqamah ibn Wiiil dengan bapaknya : jelas

(51)

Scpintas, kcdua hadits di atas bersambung karena kemungkinan bcsar tiap-tiap periwayat menerima dari periwayat sebelumya mulai dari mukharijsampai kepada Nabi saw. Akan tctapi, jika diteliti, Icbih scksama akan terlihat, adanya rantai yang terputus karena 'Alqamah ibn Wiiil tidak pemah berlcmu dengan bapaknya. Jbn Main mengatakan riwayat 'Alqamah dari bapaknya adalahmursal. Bahkan, dalam kitab

al-h/(fC/1 disebutkan ketika bapaknya wafat, 'Alqamah masih berada dalam perut

. 01

Ibunya.-Dengan demikian, hadils riwayal al-Tirmidzi dan Muslim di atas dapat digolongkan ke dalam hadits mursal. Adanya mu/6hi ' dari jalur lain tidak dapat "menyelamatkan" karena semuanya jalur yang ada berlemu pada Syu'bah hingga 'Alqamah dari bapaknya.

C. Analisis Matan Hadits

Penelitian matan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan penelitian hadits, sebab kualitas sanad tentu sama dengan kualitas matan. Hanya saja penelitian matan barulah mempunyai arti apabila sanad hadits yang bersangkutan telah memenuhi syarat.22

Untuk meneliti kualitas matan tersebul dilakukan dengan dua langkah metodologi. Langkah pertama, dengan meneliti susunan matan dari periwayat lain. Apabila dilihat matan hadits yang sudah dituliskan sebelumnya, maka akan tampak

21 Jihal calalan kaki dalam al-Dzahabi,a/-MlIglliji al-dlll'qfa,vol. 11,h.73

(52)

hadits tersebut diriwayatkan secara makna (mviiyo/ 1>1 al-mokno), karena terdapat perbedaan redaksional di antara kedua mukharifyang meriwayatkan hadits tersebut. Langkah kcdua, adalah membandingkan matan hadits dengan al-Qur'an, ilmu pengetahuan, haditsmll/uwd'llrdan haditsa!]adyang labih kuat.23

Sehubungan dengan hal tersebut, al-khatlb al-Bagdadi (w. 463 II) mcmberi kan kriteria untuk sebuah matan 1110'11>111 atau sllO!]il] sebagai berikut : I) Tidak bertentangan dengan akal sehat; 2) Tidak bertentangan dengan hukum al-Qur'an yang II1I1!]kam: 3) Tidak beI1entangan dengan hadits mu/awaltr; 4) Tidak bertentangan dengan arnalan ulama salaf; 5) Tidak bertentangan dengan dalil qat'i; 6) Tidak bertentangan dengan haditsol]odyang kesahihannya lebih l(\Jat.24

Ibn al-Jawzi (w. 459 H) hanya rnenetapkan dua macam kriteria keshahihan hadits, yaitu jika suatu matan hadits tidak bertentangan dengan akal sehat, dan tidak bertentangan dengan pokok-pokok kaidah agama, maka sudah dapat dinilai shahih.25

Selain dari kriteria yang telah disebutkan di atas, Salah ai-Din al-Adabi menambahkan kriteria lain yang perlu diperhatikan juga yaitu sebuah matan hadits tidak boleh kandungan pernyataannya bertentangan dengan filkta sejarah.26

23

Ibid,h. 121.

2·' Abu Bakar Ahmad ibn 'Ali S"biI ai-Khatib al-Bagdadi, kilab Kifayah.1i 'l/l1Ii

a/-Riwdyah,(Mesir: MatM'ah al-Sa'adah, 1972), h. 206-207.

25 Liha! 'Abd aI-Rahman ibn al-Jawzi,Kilab a/-Mall'dli'dl,(Beirut: Dar al-Fikr, 1983), Juz I,

h.106

26 Salahudin ibn Ahmad al-Adabiy,Mallhdj Naqd a/-Malan,(Beirut: Dar al-Afiiq al-jadidah,

(53)

D. Eksplullusi utau Syarf!. al-Hadfls

Pada dasarnya, kandungan hadits yang berbicara tentang kewajiban untuk rnentaati pemimpin sesuai yang dianjurkan oleh Qur'an. dalam beberapa ayat, al-Qur'an menegaskan bahwa merupakan suatu kewajiban untuk mentaati pemimpin. Tentunya, ment<lliti pemimipin teulp dalam batasan yang digariskan dan tidak berseberangan dengan ketaatan pada Allah SWT dan Rasul-Nya. Ini beral1i, selama sang pemimpin tetap berada dalam ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya, selama itu pula tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat padanya. Dalam salah satu hadits riwayat Abu Hurairah Nabi saw pernah bersabda:

LJ..3

;,t\セ .lli セlLcN

LJ..3

;,tI

t

\bl

.lli セ

\bl

c;" :...lJI

J:.

エセZG[B CS"i

J:.

RWNセlL

Referensi

Dokumen terkait

Dari fenomena tersebut maka dilakukan penelitian mengenai analisis tingkat perubahan morfologi sungai pada Sungai Rokan dengan menggunakan sistem informasi geografis

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan tulisan yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan di ruang Anggrek telah berjalan sesuai dengan prosedur asuhan keperawatan. Dan dapat dikatan sudah

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara

Setelah dilakukan analisa data mengenai hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada anak SD di Desa Banjar Negeri Kecamatan

6 Di lahirkannya Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 dan telah di perbaharui dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan sesuai dengan kebutuhan untuk

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sektor pertanian dan sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Pringsewu tahun

Mengingat tujuan penelitian ini adalah mengaji efektivitas tutorial karya ilmiah dan mata kuliah metode penelitian sosial dalam menunjang penulisan karya ilmiah mahasiwa