• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap siswa SMP dan SMA Islam al-Azhar ! Kebayoran Baru Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan sekolah sebagai penunjangan kegiatan belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sikap siswa SMP dan SMA Islam al-Azhar ! Kebayoran Baru Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan sekolah sebagai penunjangan kegiatan belajar"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165

Dibawah Bimbingan:

Ida Farida, MLIS

NIP:19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Skripsi berjudul “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1

Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Penunjang Kegiatan Belajar” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 20 Desember 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji I Penguji II

Alfida, MLIS Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19710215 199903 2 001 NIP. 19641215 199903 1 005

Pembimbing

Ida Farida, MLIS

(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2011

(5)

i

Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar

(6)

ii

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1

Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.

Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita

nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh

umatnya sampai hari kiamat.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk.

Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag.

2. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk. Drs.

Rizal Saiful Haq, MA., serta Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Bpk. Pungki Purnomo, MLIS.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku pembimbing akademik yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis selama menempuh perkuliahan

selama ini.

4. Dosen pembimbing, Ibu Ida Farida, MLIS, yang telah bersedia meluangkan

waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis selama proses penulisan dan penyusunan skripsi.

5. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya dosen Jurusan Ilmu

(7)

iii

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustkaan PDII-LIPI, dan Perpustakaan UI.

7. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru serta staf perpustakaan

SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, atas izin,

bantuan dan kesediaannya menerima penulis untuk melakukan penelitian.

Murid-murid SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta

Selatan, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis

dalam penelitian skripsi ini.

8. Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi serta Kepala Perpustakaan Badan

Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan RI Ibu Suparmiyati, serta para staf

nya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bergabung.

9. Orang tua tercinta, Bapak Dadan Haerurohaman dan Ibu Tati Ahyati yang

selalu sabar mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, terima kasih atas

dukungan moril dan materilnya. Kakak dan adik-adikku yang selalu

memotivasi, menghibur dan memberikan dorongan yang tiada henti selama

proses penulisan skripsi.

10. Teman-teman Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, terutama Jurusan

Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 A dan B,

(8)

iv

membantu dan menjadi teman yang baik selama ini.

12. Seluruh pihak dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu per

satu, terima kasih banyak atas dukungan dan telah menjadi bagian dari

perjalanan hidup penuis, saat ini, dan yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga amal dan niat baik kalian dibalas

dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

digunakan sebagaimana mestinya. Amiiin.

Ciputat, 20 Desember 2011

(9)

v

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah... 16

1. Definisi Perpustakaan Sekolah... 16

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 17

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 19

4. Peran Perpustakaan Sekolah ... 20

B. Sikap... 22

1. Definisi Sikap Sikap... 22

2. Pembentukan dan Perubahan Sikap………24

(10)

vi

C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... 29

D. Peran Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar………...31

E. Penelitian Terdahulu ... 32

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMP/SMA AL-AZHAR KEBAYORAN BARU-JAKARTA SELATAN A. Sejarah Singkat Al-Azhar ... 34

B. Sejarah Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 35

C. Visi, Misi Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 36

D. Letak Geografis ... 36

E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan... 37

F. Staf Perpustakaan ... 37

G. Gedung dan Perlengkapan... 38

H. Koleksi Perpustakaan ... 38

I. Layanan Perpustakaan... 39

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penyebaran Kuesioner... 41

B. Keadaan Umum Responden... 42

C. Analisis Sikap Siswa Terhadap Perpustakaan... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106

(11)
(12)

viii

Tabel 1 Penyebaran Kuesioner... 42

Tabel 2 Jenis Kelamin Respnden ... 43

Tabel 3 Tingkatan Kelas Responden... 44

Tabel 4 Koleksi Perpustakaan Menunjang Kegiatan Belajar di Sekolah. 45 Tabel 5 Satu Judul Buku Terdiri Beberapa Eksemplar ... 46

Tabel 6 Koleksi Perpustakaan Up to Date ... 47

Tabel 7 Siswa Memanfaatkan Koleksi di Perpustakaan dengan Maksimal... 48

Tabel 8 Siswa Mengetahui Macam-macam Koleksi di Perpustakaan ... 49

Tabel 9 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 50

Tabel 10 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Referensi ... 52

Tabel 11 Siswa Senang Membaca Koleksi Refensi di Perpustakaan ... 54

Tabel 12 Siswa Sering Membaca Koleksi Referensi di Perpustakaan... 55

Tabel 13 Siswa Sering Meminjam Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 56

Tabel 14 Siswa Senang Meminjam dan Membaca Koleksi Fiksi dan Non Fiksi... 58

Tabel 15 Siswa Senang dengan Lama Waktu Peminjaman Buku ... 60

Tabel 16 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan ... 61

Tabel 17 Pustakawan Bersikap Ramah dalam Melayani ... 63

(13)

ix

Tabel 20 Siswa Sering Meminta Bantuan Kepada Pustakawan dalam

Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 67

Tabel 21 Siswa Puas dan Senang Atas Bantuan Pustakawan dalam

Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 70

Tabel 22 Siswa Senang dengan Pustakawan yang Cepat Tanggap Setiap

dimintai Bantuan ... 72

Tabel 23 Petugas Mampu Melayani Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 73

Tabel 24 Pemustaka Puas dan Senang dengan Pelayanan yang Diberikan

oleh Pustakawan... 75

Tabel 25 Rekapitulasi Sikap Respon Terhadap SDM/Pustakawan... 76

Tabel 26 Layanan Yang Disediakan Menunjang kegiatan Belajar di

Sekolah... 78

Tabel 27 Waktu Layanan (Jam Buka-Tutup) Perpustakaan

Mempengaruhi Kunjungan... 79

Tabel 28 Siswa Mengetahui Macam dan Fungsi Layanan Yang Dimiliki

Perpustakaan ... 81

Tabel 29 Siswa Sering Menggunakan Layanan Multimedia/AVA... 82

Tabel 30 Siswa Senang Menggunakan Layanan Multimedia/AVA di

Perpustakaan ... 83

Tabel 31 Siswa Sering Menggunakan Layanan Internet di Perpustakaan

(14)

x

Tabel 33 Siswa Senang Menggunakan Layanan Internet Yang

Disediakan di Perpustakaan ... 88

Tabel 34 Siswa Mengetahui Layanan OPAC/Katalog Online ... 89

Tabel 35 Siswa Senang Menggunakan OPAC/Katalog Online Untuk Mencari Buku yang Dibutuhkan ... 90

Tabel 36 Siswa Telah Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 92

Tabel 37 Siswa Senang Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 93

Tabel 38 Layanan Multimedia/AVA Yang Dimiliki Perpustakaan Dapat Digunakan dengan Baik ... 94

Tabel 39 Siswa Mengetahui Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 95

Tabel 40 Setiap Siswa Telah Menaati Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 96

Tabel 41 Siswa Senang Dengan Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 98

Tabel 42 Setiap Siswa Senang dan Nyaman Berada di Perpustakaan ... 99

Tabel 43 Tata Interior Perpustakaan Sangat Menarik dan Indah ... 100

Tabel 44 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan... 102

(15)

xi

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian……….114

Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Pembimbing………...115

Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian…………..……….116

Lampiran 4 Surat Tugas Penguji ………117

(16)

1 A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

menerus berkembang dengan cepatnya telah banyak membuat masyarakat

sadar akan pentingnya informasi untuk menghadapi era globalisasi yang penuh

dengan tantangan dan persaingan. Selain perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin berkembang, maka perkembangan perpustakaan dan

informasi pun secara berangsur-angsur telah menghendaki adanya perubahan

dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai

lembaga yang mengumpulkan, pengelola, penyimpan dan melestarikan bahan

pustaka, tetapi lebih mengutamakan pada penyebaran informasi

(dissemination of information).

Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan

sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar dan

mengajar antara siswa dan guru untuk memacu tercapainya tujuan pendidikan

di sekolah.1 Selain sebagai tempat menunjang sarana pendidikan perpustakaan

pun merupakan sarana untuk pencarian informasi yang efektif untuk

menambah pengetahuan para siswa melalui bermacam-macam bacaan.

Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di sekolah,

perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat dipilih

(17)

langsung dan dipelajari oleh peminatnya masing-masing. Akan tetapi,

perpustakaan saat ini masih dianggap hanya sebagai tempat menyimpan buku

atau tempat membaca yang membosankan, sehingga memunculkan rasa

keenganan dari siswa untuk mengunjunginya. Selain itu, dengan adanya

perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan cepat saat ini

pun banyak siswa yang lebih tertarik mencari informasi melalui internet

melainkan pergi ke perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Sikap siswa terhadap perpustakaan sekarang kurang baik ini karena

adanya teknologi yang berkembangan sangat pesat yang dapat memberikan

informasi secara cepat dan efisien yaitu teknologi internet. Ini dapat dilihat

dari ada beberapa perpustakaan masih saja kekurangan pengunjung, padahal

perpustakaan merupakan tempat belajar disamping sekolah. Faktor-faktor

yang menyebabkan kurangnya siswa ke perpustakaan, antara lain: motivasi

yang kurang dari para pendidik terutama motivasi baca yang berkualitas dan

lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas koleksi.2

Perpustakaan sekolah juga perlu diperhatikan, karena perpustakaan

sekolah merupakan sarana yang terdekat dengan anak sebagai pusat minat

baca. Perpustakaan seharusnya dapat dijadikan tempat atau sarana untuk

membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan

mendorong membiasakan anak belajar secara mandiri, karena perpustakaan

berfuingsi sebagai sarana edukatif, informative, riset, dan rekreasi.3

2 Soekirno, “Memberdayakan Perpustakaan dan Budaya Baca di Indonesia”. Baca XXI

No.3-4, (September, 1996), h. 26

3 Jeni Adria Jahja, “Perpustakaan Sebagai Pusat Minat Baca Anak”. Aksentuasi

(18)

Perpustakaan sekolah SMP/SMA Al-Azhar kebayoran baru Jakarta

Selatan adalah perpustakaan yang telah memiliki koleksi yang beragam untuk

menunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah SMP/SMA Islam

Al-Azhar dan dikelola dengan baik oleh tenaga pustakawan professional,

dilengkapi dengan fasilitas serta layanan yang baik. Selain itu perpustakaan

SMP/SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru pun telah melakukan kegiatan

promosi perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan adalah

memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat

diperoleh oleh pengguna perpustakaan. Berdasarkan fakta penelitian langsung

dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayan yang

diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk

mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.4 Selain

promosi perpustakaan, perpustakaan sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar pun

melakukan kegiatan bimbingan pemakai perpustakaan sekolah secara rutin.

Bimbingan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari langkah- langkah

apa saja yang dapat ditempuh untuk mengajak para siswa menjadi cinta

perpustakaan.

Kesan peneliti setelah melakukan beberapa kali observasi ke

perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar bahwa masih kurangnya kesadaran dari

setiap siswa terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat mencari informasi

yang dibutuhkan dan tempat penunjang kegiatan belajar, sesuai fakta dan

informasi yang diberikan oleh pustakawan perpustakaan Islam Al-Azhar

tersebut. Jumlah pengunjung perpustakaan berdasarkan penelitian observasi

4 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, [s.l]), h.

(19)

berkaki-kali sangat menghawatirkan, yaitu setiap hari kurang lebih 5-6 siswa

(0,6%) dari jumlah populasi siswa yang mengunjungi perpustakaan begitu pun

ditegaskan oleh pihak pengelola perpustakaan tersebut dan pustakawan.

Secara langsung bahwa sikap siswa kurang peduli dengan perpustakaan

bahkan siswa tersebut lebih banyak menggunakan waktu luangnya untuk

mencari informasi melalui internet dan pergi untuk bermain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut mengenai sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar

kebayoran baru, Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah menjadi judul

skripsi “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas, dan agar penelitian

ini memberikan hasil yang maksimal, maka penulis merasa perlu untuk

membatasi penelitian ini tentang sikap siswa SMP dan SMA terhadap

perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

yang meliputi: sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap

koleksi, SDM, dan layanan yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah Islam

(20)

2. Perumusan Masalah

Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya

dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah

karena perpustakaan sekolah adalah tempat memperoleh informasi dari

berbagai masalah, tempat rekreasi, dan tempat belajar seumur hidup serta

yang terpenting adalah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar

mengajar antara siswa dan guru dan perpustakaan sekolah pun merupakan

jantung informasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas

pendidikan. Siswa SMP dan SMA adalah aset bangsa untuk masa depan

maka dari itu haruslah diperhatikan, pola perilaku dan sikap remaja yang

sulit untuk dipahami menjadikan mereka sebagai objek yang menarik

untuk diteliti. Untuk mencapai kemajuan bangsa maka generasi

penerusnya pun haruslah sarat dengan berbagai ilmu pengetahuan.

Perumusan masalah yang ingin penulis teliti adalah sebagai

berikut:

Bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran

Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah yang meliputi koleksi,

SDM, dan layanan di perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang

(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1

Kebayoran Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan

masukkan bagi pihak sekolah Al-Azhar untuk mengembangkan dan

memajukan perpustakaan sekolah agar terealisaikan peran serta fungsi

perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta

penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat dan membantu

memberikan masukkan kepada pihak pengelola perpustakaan sekolah

tentang sikap pemustakanya, yaitu siswa SMP dan SMA untuk

memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif

dirancang untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai

situasi-situasi atau kejadian-kejadian tertentu.5Jenis penelitian deskriptif

ini menggambarkan bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar 1

terhadap perpustakaan. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat

(22)

deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki.6

Penelitian deskriptif terdiri dari beberapa jenis penelitian. Ada

berbagai jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode

survei adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai

instrument utama untuk mengumpulkan data.7 Metode kuantitatif yang

digunakan untuk mengukur sikap menggunakan skala likert yang

dikembangkan oleh Rensis Likert (1932), adapun standar untuk skala

likert ini adalah 1 sampai 5, yaitu :

5 = Sangat setuju

Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh

peneliti melalui penelitiannya.9

6

Moh Nasir, Metode Penelitian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003), Cet. ke–5, h. 54

7 Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2001), h. 68

8

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 69

9 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999,. h.

(23)

Penentuan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Seluruh siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan dengan jumlah populasi 1018 siswa.

b. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling , teknik ini

digunakan dengan cara memilih anggota sampel secara khusus

berdasarkan tujuan suatu penelitian10.

SMP kelas I ( A-F) : 228 siswa

Kelas II (A-F) : 216 siswa

Kelas III (A-F) : 204 siswa

SMA kelas I ( A-D) : 132 siswa

Kelas II (A-D) : 112 siswa

Kelas III (A-D) : 126 siswa

Jumlah : 1018 siswa

Setelah mengetahui jumlah siswa populasi yang ada, maka

penelitian ini mengambil wakil dari setiap unit di atas secara berimbang.

Masing – masing kelas diwakili oleh 10% jumlah seluruh siswa. Maka di

setiap kelas mulai dari kelas I – III SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1

diwakili oleh 14-15 siswa, total seluruhnya adalah 102 orang yang akan

menjadi sampel penelitian.

(24)

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sumber tempat memperoleh

keterangan atau orang yang ingin kita ketahui perilaku atau sifatnya.

Sedangkan objek penelitian adalah informasi apa saja yang ingin kita

ketahui dari orang tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP

dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sedangkan

objek penelitiannya adalah sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1

terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui cara dan

tahapan sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan, adalah kajian atas literatur - literatur yang relevan

degan topik yang dibahas dalam skripsi ini dan sebagai sumber-sumber

tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna memperkuat analisis

data dalam penelitian ini. Adapun data-data yang digunakan dalam

studi kepustakaan ini berupa data primer maupun sekunder.

b. Observasi, adalah metode penelitian yang pengambilan datanya

bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian11.

Observasi dilakukan secara berulang dengan melihat kondisi SMP dan

SMA, siswa/i-nya serta perpustakaan sekolah yang akan diteliti

sehingga memudahkan dalam pengumpulan data serta penyebaran

11 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999), h.

(25)

kuesioner. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan

keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang tengah

berlangsung. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi

suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati

secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.

c. Kuisioner, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengirim

suatu daftar pertanyaan tertulis langsung kepada responden untuk diisi.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang utama dalam

penelitian survei.

Pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini terdiri dari dua

macam, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Responden

merupakan siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1, yang pada

umumnya lebih menyukai hal–hal yang singkat, jelas dan sederhana.

Maka pertanyaan yang dibuat disusun sesingkat dan sesederhanan

mungkin hal ini dilakukan agar para siswa tidak merasa terbebani dan

bosan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner,

sehingga jawaban dapat lebih objektif.

Kuisioner disebarkan secara langsung kepada siswa SMP dan

(26)

5. Teknik Pengolahan Data

Setelah data semua terkumpul,tahap selanjutnya adalah mengolah

data tersebut sehingga data siap untuk dianalisa dan memberikan informasi

yang dibutuhkan. Data diolah melalui beberapa tahapan, yaitu:

a. Penyuntingan

Data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan observasi,

dipilih atau disortir, sehingga hanya data-data yang relevan dan

diperlukan saja yang dipakai. Untuk data yang diperoleh dari kuisioner

diperiksa kembali kelengkapan jawaban atas setiap pertanyaan. Hal ini

dilakukan untuk melihat kelayakan data sehingga diketahui data

tersebut dapat diolah dan dianalisa lebih lanjut.

b. Tabulasi

Tabulasi adalah menyusun data ke dalam tabel. Dengan cara

mengorganisir data mentah dengan menyitir berapa banyak jawaban

untuk setiap masing-masing pertanyaan. Kemudian hasil jawaban dari

yang terbesar sampai terkecil dituangkan ke dalam table-tabel.

Pentabulasian digunakan untuk mempermudah melakukan

perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban

responden. Melalui pentabulasian ini maka akan didapat informasi

mengenai prosentase frekuensi. Perhitungan prosentase dilakukan

(27)

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi Jawaban responden

N = Number of Case (Banyaknya individu)

Parameter yang digunakan untuk menafsirkan nilai prosentase,

adalah sebagai berikut:12

0% = tidak satpun

1-25% = sebagian kecil

26-49% = hampir setengahnya

50% = setengahnya

51-75% = sebagian besar

76-99% = hampir seluruhnya

100% = seluruhnya

Untuk menentukan skala interval skor sikap adalah dengan

membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan

banyak skala. Berikut ini rumusan dari skala interval:

Keterangan:

a = Jumlah atribut

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/ditetapkan

12 Hermawan Wasito, Pengatar Metodologi penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,

(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10.

(28)

Jika skala penilaian yang ditetapkan berjumlah 5, dimana skor

terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala

interval skor sikap dapat dihitung seperti berikut: {1 (5-1) : 5}, jadi

jarak antara setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian

sebagai berikut:

a. Sangat setuju 4,24 – 5,04

b. Setuju 3,43 – 4,23

c. Ragu-ragu 2,62 – 3,42

d. Tidak setuju 1,81 – 2,61

e. Sangat tidak setuju 1,00 – 1,80

Penggunaan skala interval pada skor sikap di atas dalam

penerapannya pada analisa data adalah sebagai berikut: misalnya untuk

hasil perhitungan skor rata-rata sikap siswa SMP dan SMA Islam

Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Al-Azhar

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang ditetapkan adalah 3,26. Maka

dapat disimpulkan 3,26 diartikan sikap siswa siswa SMP dan SMA

Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Azhar

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah ragu-ragu karena berada pada

titik 2,62 – 3,42.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan

skripsi, tesis, dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sistematika

(29)

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang berisi tentang uraian permasalahan yang

didalamnya tercakup latar belakang masalah, rumusan dan

pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini membahas tentang pengertian perpustakaan sekolah,

fungsi perpustakaan sekolah, tujuan perpustakaan sekolah, fungsi

perpustakaan sekolah, peran perpustakaan sekolah, pengertian

sikap, pembentukan dan perubahan sikap, interaksi komponen –

komponen sikap, karakteristik sikap, fungsi sikap, perpustakaan

sekolah sebagai sumber belajar, dan peran perpustakaan sekolah

sebagai penunjang kegiatan belajar.

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-AZHAR KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

Dalam bab ini membahas tentang sejarah, visi, misi dan tujuan

Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, Sumber Daya Manusia (SDM)

Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, layanan Perpustakaan Sekolah

SMP/SMA Islam Al-Azhar.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian tentang sikap

siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta

(30)

BAB V PENUTUP

(31)

16 A. Perpustakaan Sekolah

1. Definisi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan

penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting

dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan.

Pada hakikatnya perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan

sumber informasi belajar bagi warga sekolah. Perpustakaan dapat pula

diartikan sebagai tempat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan

terorganisasikan sebagai media belajar siswa.1 Menurut Sulistyo Basuki

dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang

bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai

tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.2

Dalam Harrolds Librarians Glossary dijelaskan bahwa

perpustakaan sekolah adalah “Setumpuk koleksi yang tertata rapi yang

ditempatkan di sekolah untuk dipergunakan oleh guru dan murid”.

Koleksi ini terdiri dari buku – buku referens atau buku – buku

untuk dipinjamkan ke rumah dibawah pengawasan seorang pustakawan

1 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 2

2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

(32)

professional, guru atau guru pustakawan.3 Adapun batasan perpustakaan

sekolah yang dikemukaan oleh Yunus yang ditulis pada media Pustakawan

yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah, mulai dari tingkat

taman kanak–kanak sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)

yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan serta sebagai

tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diolah, dan disusun secara

sistematis untuk didayagunakan bagi kepentingan pemakai, yaitu siswa,

guru dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah4.

Dari beberapa definisi perpustakaan sekolah di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang

didirikan oleh sekolah dan yang berada di lingkungan sekolah serta

dikelola oleh pihak sekolah yang bersangkutan sepenuhnya dan sebagai

sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan tujuan

utama didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk membantu

tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut.

2. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan umum perpustakaan sekolah menurut Mudhoffir adalah

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar

mengajar melalui pengembangan sistem intruksional5. Sedangkan tujuan

khusus perpustakaan sekolah yang ditulis oleh Sulistyo Basuki ialah:

3

Ray Prytherch, Harrolds Librarians Glossary, (England Gower: Publishing Company Limited, 1995), h. 568

4 Yunus, “Peran Perpustakaan Sekolah Dasar Sebagai Sumber Belajar”, Media

Pustakawan, No. 1 dan 2, Vol. 13 (2006), h. 27

5 Mudhoffir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung: Remaja

(33)

“Membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung”6.

Adapun tujuan lain dari perpustakaan sekolah yaitu:

a. Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan

generasi penerus untuk gemar membaca.

b. Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah

sumber ilmu pengetahuan yang autentik.

c. Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan

menunjang materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru.

d. Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang

selalu memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil

mencarinya.

e. Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan

bermanfaat.

f. Mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para

siswa untuk berbuat hal-hal positif.

g. Memupuk pemakaian bahasa yang baik.

h. Membina kegemaran membaca sampai mereka dewasa dan usia tua.7

6 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1991), h. 51

7 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan

(34)

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Pada dasarnya fungsi utama perpustakaan sekolah adalah

membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang

bersangkutan.8

Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah

disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung

jawab atas penyediaan informasi dan gagasan-gasan atau ide-ide yang

penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang

berbasis pengetahuan dan informasi. Di samping itu, perpustakaan sekolah

juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai

kemampuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi

pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara

yang bertanggung jawab.

Adapun fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981,

mempunyai fungsi sebagai :

a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan

seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.

b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa

mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.

c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu

luang (buku-buku hiburan).

8 Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia”, (Jakrta: Remaja Rosda Karya,

(35)

Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi pepustakaan

bersangkutan.9

Menurut Mastini Hardjoprakoso menjelaskan bahwa fungsi

perpustakaan sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. “Sebagai pusat sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.

b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.

c. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.

d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.

e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemudian anak mencari inforamsi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.

f. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi.

g. Perpustakan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.”10

4. Peran Perpustakaan Sekolah

Secara umum perpustakaan madrasah/sekolah harus berperan

dalam hal-hal sebagai berikut:

a. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran

yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar

mengajar (Learning teaching support).

9Rohanda, Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah.

http://duniaperpustakaan.com/2010/04/01/fungsi-dan-peranan-perpustakaan-sekolah-2/ ditelusur pada tanggal 12 April 2011 Pukul 20.15 WIB.

10 Mastini Hardjoprakoso, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:

(36)

b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan

menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan

proses pembelajaran secara mandiri (Information skill).

c. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di

kalangan siswa (Reading Promotion).

d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,

intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan

para siswa untuk hidup di masyarakat.11

Sedangkan menurut Murgono perpustakaan sebagai sarana

penunjang pelaksanaan kurikulum, peranan perpustakaan akan sangat

tergantung dari kemampuan dan kualitas pelayanan perpustakaan serta

keakraban peserta didik terhadap perpustakaan. Kemampuan pelayanan

perpustakaan ditunjukkan antara lain oleh ketersediaan dan kesesuaian

koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu pelayanan. Kualitas

pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh

sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik

terhadap perpustakaan dapat ditandai adanya kecintaan mereka untuk

berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan.12

11 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta

perpustakaan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 13

12 Murgono, “Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran”, Media Pustakawan. 10.2

(37)

B. Sikap

1. Definisi sikap

Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang

bereaksi sesuai dengan rangsangan (stimulus) yang diterimanya. Bila sikap

mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek

tersebut dipengaruhi oleh ligkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi

dari orang tersebut terhadap objek. Dengan sendirinya tindakan diawali

melalui proses yang cukup kompleks dan sebagai titik awal untuk

menerima rangsangan adalah melalui alat indera, seperti penglihatan,

pendengaran, alat raba, rasa dan bau. Definisi lain yang dinyatakan oleh

Judd yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne, “sikap (attitude) adalah

evaluasi yang abadi dari berbagai aspek di dunia sosial-evaluasi yang

disimpan dalam ingatan”.13

Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki

perbedaan satu sama lain, namun esensinya sama saja. Menurut Scifman

dan Kanuk menyatakan bahwa “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner

feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang,

suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek”.14

Dalam diri individu sendiri terjadi dinamika berbagai psikofik

seperti kebutuhan, motif, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan.

Semua proses ini sifatnya tertutup sebagai dasar pembentukan suatu sikap

13 Robert A. Baron and Donn Byrne, Social Psychology, (Massachusetts: Allyn and Bacon,

1997), Ed.8, h. 112

14 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka

(38)

yang akhirnya melalui ambang batas terjadi tindakan yang bersifat terluka

dan inilah yang disebut tingkah laku.15 Namun sampai saat ini di antara

pakar psikologi sosial, selama lima puluh tahun terakhir studi mengenai

sikap belum ada kesepakatan tentang pengertian sikap secara tepat. Akan

tetapi sikap memiliki ciri khas yaitu16:

a. Sikap mempunyai objek tertentu seperti orang, perilaku, konsep,

situasi, benda, dan sebagainya.

b. Sikap mengandung penilaian seperti setuju dan tidak setuju, suka dan

tidak suka.

Sikap bisa dikatakan sebagai respon. Respon hanya timbul apabila

individu dhadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya

reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang

dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri

individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk

baik atau buruk, positif atau negative, menyenangkan atau tidak

menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai

potensi reaksi terhadap objek sikap.17

Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak

pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan18.

15

Mar’at, Sikap manusia:Perubahan Serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia, 1981), h.12

16 Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial: Individu dan Teori –Teori Psikologi Sosial, (Jakarta:

Balai pustaka, 1999), h. 232

17

Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). Ed.2, h. 15

(39)

2. Pembentukan dan Perubahan Sikap

Sikap terbentuk dari faktor-faktor atau komponen-komponen

tertentu. Terdapat tiga buah komponen-komponen dasar dalam struktur

pembentukan dan perubahan sikap, yaitu: komponen kognitif (cognitive),

afektif (affective), dan konatif (conative).19

a. Komponen Kognitif (cognitive), komponen ini berisi kepercayaan

seseorang mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Fungsi utama

dari sistem kognitif seseorang adalah untuk menginterpretasikan,

member makna, dan memahami aspek utama pengalaman pribadi

mereka.

b. Komponen Afektif (affective), komponen ini menyangkut masalah

emosional subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Seorang

dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan

tertentu, suasana hati, dan evaluasi.

c. Komponen Konatif (conative), komponen ini merupakan kesiapan

seseorang untuk bertindak dalam menghadapi objek sikap.

Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan

kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.

Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh

individu. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola

sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya.

Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah

pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media

19 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka

(40)

massa, institusi atau lembaga pendidikan, dan lembaga agama, serta faktor

emosi dalam diri individu.20

Sikap yang telah terbentuk dalam diri seseorang dapat

berubah-ubah. Pada dasarnya perubahan sikap tejadi melalui perubahan

komponen-komponen sikap. Proses perubahan sikap hampir selalu di pusatkan pada

cara-cara pengendalian situasi, dan lingkungan untuk menghasilkan

perubahan sikap kearah yang dikehendaki. Perubahan sikap seseorang juga

dapat terjadi setelah dia menerima informasi baru, mendapatkan

pengalaman yang menyenangkan atau positif, adanya kekuatan yang

memaksa, mengikuti implikasi dari suatu peristiwa (peristiwa traumatik

dan psikoterapi).21

3. Interaksi Komponen – Komponen Sikap

Para ahli psikologi sosial banyak yang beranggapan bahwa

interaksi antara ketiga komponen sikap yang telah disebutkan di atas

adalah selaras dan konsisten. Prinsip inilah yang banyak dimanfaatkan

dalam memanipulasi sikap guna mengalihkan bentuk objek sikap yang

dapat menimbulkan ketidakkonsistenan komponen-komponen sikap

seseorang yang sangat setuju (sangat positif) dan sikap yang sangat tidak

setuju (sangat negatif).22

Semakin ekstrim arah sikap seseorang, maka akan semakin terasa

apabila ada semacam serangan terhadap salah satu komponen sikapnya,

20

Ibid, h. 50

(41)

sikap yang ekstrim biasanya tidak mudah untuk dirubah. Hal ini

menyebabkan timbulnya bentuk perilaku yang kompensiasif, yaitu reaksi

yang berlebihan yang searah dengan sikap semula dan secara tidak sadar

diperlihatkan untuk mempertahankan ego.23

4. Karakteristik Sikap

Sikap memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu objek, arah,

tingkat dan intensitas, resistensi, persistensi, keyakinan, serta kepemilikan

struktur dan sifat.24

a. Objek

Sikap memang harus memiliki objek. Mengungkapkan

perasaan juga perlu objek. Objek sikap bisa abstrak bisa pula nyata,

yang abstrak misalnya adalah ide, dan objek sikap bisa juga individual

serta objek sifat juga bisa bersifat spesifik atau umum.

b. Arah, Ekstremitas, Resistensi, Persistensi, dan Keyakinan

Menurut Engel et al, ada lima dimensi sikap. Yang pertama

adalah valence atau arah. Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan

sikap, apakah positif, netral atau negatif.

Dimensi kedua adalah ekstremitas (extremity), yaitu intensitas

kea rah positif atau negatif. Dimensi ini didasari oleh asumsi bahwa

perasaan suka atau tidak suka memiliki tingkatan-tingkatan.

23

Ibid, h. 29

24 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka

(42)

Dimensi ketiga adalah resistensi (resistence), yaitu tingkat

kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap memiliki perbedaan

konsistensi ada yang mudah berubah (tidak konsisten) ada yang sulit

berubah (konsisten).

Dimensi keempat adalah persistensi (persistence). Dimensi ini

berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang disebabkan oleh

waktu. Sikap tidak abadi seiring perubahan waktu, sikap juga berubah.

Dimensi kelima dan terakhir adalah keyakinan (confidence).

Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan

kebenaran sikapnya. Dimensi ini dekat hubungannya dengan perilaku.

Suatu sikap yang diikuti oleh keyakinan tinggi, selain lebih sulit

berubah, juga besar kemungkinannya diwujudkannya dalam perilaku.

5. Fungsi Sikap

Sikap memiliki empat fungsi untuk seseorang, yaitu fungsi

penyesuaian (adjustment function), fungsi pertahanan ego (ego-defensive

function), fungsi ekspresi nilai (value-expressive function) dan fungsi

pengetahuan (knowledge function). Fungsi-fungsi itulah yang mendorong

orang-orang untuk mempertahankan dan meningkatkan citra (image) yang

mereka bentuk sendiri. Dalam konteks yang lebih luas, fungsi-fungsi

tersebut merupakan dasar yang memotivasi pembentukan dan penguatan

(43)

terhadap objek yang mendatangkan kerugian, hukuman ataupun

ancaman.25

a. Fungsi Penyesuaian

Fungsi penyesuaian mengarahkan kepada onjek yang

menyenangkan atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan

orang-orang dari objek yang tidak menarik atau yang tidak diinginkan. Dalam

konteks ini berlaku konsep memaksimalkan peruntungan

meminimalkan kerugian. Oleh karena itu, sikap konsumen tergantung

pada persepsi mengenai apa saja yang memenuhi kebutuhan atau yang

malah mendatangkan kerugian.

b. Fungsi Pertahanan Ego

Sikap yang terbentuk untuk melindungi ego merupakan wujud

dari fungsi pertahanan ego. Pada kenyataannya, banyak ekspresi sikap

yang mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan

orang-orang semata-mata untuk mempertahankan ego.

c. Fungsi Ekspresi Nilai

Dengan sikap, seseorang dimungkinkan untuk

mengekspresikan nilai-nilai yang diyakininya. Artinya, setiap orang

akan berusaha untuk menerjemahkan nilai-nilai yang diyakininya ke

dalam konteks sikap yang lebih nyata.

(44)

d. Fungsi Pengetahuan

Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya

dari sudut pandang keteraturan. Kecenderungan ini memaksa manusia

untuk berpegang pada konsistensi, definisi, stabilitas, dan pengertian

tentang dunianya. Kecenderungan itu pula yang menentukan apa yang

perlu dipelajari dan apa yang ingin diketahui.

C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar

Pendayaan sumber belajar sebagai salah satu sistem pengajaran

merupakan suatu keharusan. Keharusan menerapkan sumber belajar ini

berkenaan dengan berbagai fungsi atau manfaat yang terkandung didalamnya

yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Sumber belajar yang sengaja di desain secara spesifik dan

dikembangkan sebagai unsur sistem pengajaran guna tercapainya tujuan

pendidikan yang telah disusun dan direncanakan dalam sebuah institusi

pendidikan formal. Sumber belajar semacam ini dirancang dan dibuat untuk

memenuhi kebutuhan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di suatu

lembaga pendidikan guna mengefektifkan proses belajar mengajar yang telah

berlangsung. Untuk itu sumber belajar tersebut diharapkan dapat memberikan

fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Sumber belajar yang dapat menampung segala keperluan dengan

kegiatan belajar dan mengajar adalah perpustakaan sekolah tanpa

(45)

sekolah merupakan unit kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya.

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang sengaja

didesain untuk kepentingan pendidikan, maka dari itu perpustakaan sekolah

haris dikelola, diorganisir serta dimanfaatkan dengan maksimal untuk

meningkatkan kegiatan belajar mengajar.

Perpustakaan sekolah diharapkan dapat menyediakan berbagai koleksi

baik itu berupa buku pelajaran, buku penunjang, buku fiksi, slide, film,

terbitan berkala, pamflet, gambar dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai

sumber belajar dan sumber pengetahuan bagi siswa maupun guru. Hal ini

dapat dirasakan ketika siswa yang sedang belajar membutuhkan bahan pustaka

lain untuk menunjang kegiatan belajarnya, dan begitu pula dengan guru-guru

yang mengajar membutuhkan literatur penunjang untuk menunjang pengajaran

di kelas. Dengan demikian para pengguna perpustakaan sekolah tersebut dapat

memanfaatkan semua koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah dengan

maksimal secara tepat dan berkesinambungan. Selain itu, perpustakaan

sekolah sebagai sumber belajar diharapkan juga dapat memotifasi belajar para

siswa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan aktif denagn cara

menelusur sendiri berbagai informasi yang dibutuhkan dan berusaha mencari

jawaban terhadap segala permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas

belajar. Dengan demikian para siswa dapat merasakan manfaat dari

perpustakaan sekolah secara langsung.

Selain fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,

(46)

menyediakan koleksi fiksi yang sesuai dan baik bagi para pemakainya.

Buku-buku fiksi tersebut dapat memberikan hiburan, ketentraman fikiran, serta

ketenangan bagi setiap pembacanya.

D. Peran Perpustakaan Sekolah Menunjang Kegiatan Belajar

Perpustakaan sekolah sebagai satu unit yang terdapat di sekolah menjadi

unsur pendamping dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah

memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu pusat sumber belajar.

Menurut James Thompson perpustakaan memiliki peran yang sangat besar

dalam membantu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan

menjadi suatu hal yang mutlak keberadaannya di suatu sekolah karena

peranannya yang sangat vital sebagai pusat informasi dan sumber belajar.

Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga

dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas

pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat

berinteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam

proses pembelajaran.

Joseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat penting

dan diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:

1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah.

2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran.

3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk menunjang kualitas

(47)

4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta

didik dapat mempertajam dan memperluas pemikiran peserta didik untuk

membaca, menulis, berfikir dan komunikasi.26

Berdasarkan uraian di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa

perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam

menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus

dikembangkan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya pendidikan yang

berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pula.

E. Penelitian Terdahulu

Rizky Adi Swestry Pertiwi telah melakukan penelitian mengenai

persepsi dan sikap siswa SMA terhadap perpustakaan sekolah. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta

Selatan pada tahun 2004. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk hasil

kepercayaan responden terhadap atribut perpustakaan sekolah adalah positif.

Karena responden memiliki kepercayaan (beliefe) bahwa kelengkapan koleksi

buku, kenyamanan, kebersihan, kecepatan layanan dan keramahan petugas

perpustakaan merupakan atribut-atribut yang penting bagi sebuah

perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap evaluasi

responden terhadap perpustakaan sekolah menunjukkan bahwa atribut

mengenai keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut yang dirasa

paling bagus kinerjanya dan mendapatkan penilaian paling positif oleh

26 Joseph Mbulu, “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar” Majalah

(48)

responden. Hasil akhir untuk sikap responden terhadap perpustakaan sekolah

adalah 158,95 berada pada skala interval positif yaitu 143,0 – 209,0 yang

berarti posotif.27

Ending Suryaningsih telah melakukan penelitian mengenai sikap murid

sekolah dasar terhadap layanan perpustakaan keliling pemerintah Kota Depok:

Studi kasus di Kecamatan Cimanggis pada tahun 2009. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa adanya sikap murid cenderung positif terhadap

layanan perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap yang cenderung

positif terhadap waktu dan tempat layanan, koleksi dan jenis layanan,

sedangkan sikap murid terhadap petugas adalah positif28.

27

Rizky Adi Swestry Pertiwi, Persepsi dan Sikap Siswa SMA Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Pencarian Infornasi (studi kasus pada SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan), Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005)

28

(49)

34

KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Singkat Al-Azhar

Al-Azhar adalah sebuah nama yang sagat dikenal oleh kalangan

pendidik dan orang tua murid sebagai lembaga pendidikan islami yang favorit

dan prestisius. Sejarah Al-Azhar berawal pada tanggal 7 April 1952 dengan

dibentukny suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam (YPI).

Sepak terjang YPI dimlai dari pembangunan Masjid Agung pada tahun

1953 hingga 1958. Masjid yang diberi nama Azhar oleh Imam Masjid

Al-Azhar dari Mesir kala berkunjung ke Indonesia itu berdiri diatas lahan seluas

43.755 m² yang berlokasi di Blok K-I, Persil No.2 Kelurahan Selong Jl.

Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta1.

Setelah berhasil membangun Masjid Agung, YPI AL-Azhar bergerak

pada ranah pendidikan dengan didirikannya TK Islam Al-Azhar dan SD Islam

Al-Azhar pada 1 Agustus 1964 serta SLTP dan SMU Islam Al-Azhar pada 3

Januari 1976.

1 Badruzzaman Busyairi, Setengah Abad Azhar 1952 – 7 April 2002, (Jakarta : YPI

(50)

B. Sejarah Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar

Pada tahun 1982 Perpustakaan Al-Azhar masih berupa ruangan

sederhana yang bernama Perpustakaan SMP dengan seorang guru Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia yang ditunjuk sebagai koordinatornya. Kemudian

pada tahun 1988 Perpustakaan SMP dengan SMA digabung dengan bentuk

fisik sebuah gedung dua lantai (gedung tersebut kini menjadi gedung TK).

Sebagai penanggung jawab perpustakaan diserahkan kepada Kepala Sub

Urusan Pusat Sumber Belajar Ibu Muslicah, BA. Mulai tahun 2001 hingga

sekarang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar Kebayoran menempati

ruangan di gedung baru tepatnya dilantai 7, dan mulai tahun 2009 hingga

sekarang pengawasannya berada di bawah Kepala Seksi Kurikulum dan

Sumber Belajar SMP dan SMA Drs.M. Abdul Rozaq2.

Kini ruang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar semakin bagus dari

segi fisik dan non fisiknya, ruang bercat hijau tersebut terdiri dari ruangan

AVA (ruang belajar yang dilengkapi sarana multimedia), ruang baca; baik

yang menggunakan meja dan kursi maupun tanpa kursi dan meja atau lesehan.

Selain itu Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar dilengkapi dengan beberapa unit

komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet serta Air Conditioner

(AC) sebagai penambah kenyamanan para pemakai perpustakaan.

2 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP SMA Al-Azhar, Wawancara,

(51)

C. Visi dan Misi

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki visi dan misi yang sama

dengan visi dan misi Perguruan Al-Azhar, yaitu3:

Visi :

Mewujudkan cendekiawan yang bertaqwa, akhlak mulia, cerdas, terampil,

sehat jasmani dan rohani, percaya diri, berkepribadian kuat, berwatak

pejuang, mampu mengembangkan diri dan keluarga, bertanggung jawab atas

pembangunan umat dan bangsa.

Misi :

Terutama adalah pengembangan sistem intruksional yang merupakan sarana

utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar

mengajar.

D. Letak Geografis

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar yang bernaung pada YPI Al-Azhar

terletak di Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta. Dengan batas

wilayah sebagai berikut: batas wilayah utara Jl.Raden Patah 3 dan SMU 82.

Sementara batas wilayah timur adalah Jl. Pattimura, dan batas wilayah selatan

dengan Departemen Pekerjaan Umum, Jl.Raden Patah.

(52)

E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan

Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki alur kerja atau model

struktur sebagai berikut4:

Majelis Pendidikan

Kabid. Pendidikan SMP, SMA dan Kursus

Kasie. Kurikulum dan Sumber Balajar

Koordinator

Staf Perpustakaan Staf AVA dan Produksi Media Laboratorium

Gambar : Struktur Organisasi Perpustakaan Al-Azhar

F. Staf Perpustakaan

Saat ini pengelola atau petugas Perpustakaan SMP-SMA Islam

Al-Azhar terdiri dari dua orang dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut5:

Tabel 1 : Tingkat Pendidikan Staf Perpustakaan Al-Azhar

Jumlah Tingkat Pendidikan

1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan

Informasi Pertanian IPB

1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan

Informasi Pertanian Bogor IPB

4

Nazmunnisa, Profil Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar (Jakarta: YPI Al-Azhar)

5 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar, Wawancara, 26

(53)

G. Gedung dan Perlengkapan

Gedung atau ruang Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar telah

mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1982 perpustakaan menempati

sebuah ruangan dengan kondisi sederhana dengan luas yang tidak terlalu

besar. Kemudian di tahun 1988 ruang perpustakaan pindah ke sebuah gedung

baru berlantai dua. Terakhir, pada tahun 2001 ruang Perpustakaan SMP-SMA

Al-Azhar pindah ke gedung sekolah baru berlantai tujuh, dilantai tujuh itulah

ruang perpustakaan berada dan hingga kini ruangan tersebut permanen

digunakan untuk perpustakaan.

Ruang dengan luas 18 x 38 meter itu telah dilengkapi dengan sarana

yang dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan para pemakainya. Sarana

yang dimiliki oleh perpustakaan antara lain:

a. 19 unit komputer

b. 2 unit laptop

c. 1 unit LCD

d. Home theatre (biasa digunakan untuk memutar film)

e. Ruang Audio Visual

f. Kamera digital

g. Kamera video

H. Koleksi Perpustakaan

Berdasarkan data jumlah koleksi Perpustakaan Al-Azhar diketahui

(54)

eksemplar dengan 10.264 judul. Sedangkan koleksi referensi sebanyak 776

judul dengan jumlah 1.907 eksemplar6.

Selain koleksi di atas perpustakaan Al-Azhar juga menghimpun

koleksi berupa terbitan berseri seperti:

1. Koran : Jakarta Pos, Kompas, Media Indonesia, dan Republika yang

dilanggan setiap hari

2. Majalah Gatra, dilanggan satu kali seminggu

3. Majalah Tarbawi, Ummi dilaggan dua minggu sekali

4. Majalah Ilmiah popular national Geographic

5. Majalah Ilmu Komputer, Muslimah, Noor dilanggan satu bulan sekali

6. Terbitan YPI Al-Azhar yakni Warta Al-Azhar setiap satu bulan satu kali.

I. Pelayanan Perpustakaan

Kegiatan dan tujuan bagian pelayanan perpustakaan pada dasarnya

adalah memenuhi kebutuhan pengguna dan memepermudah pengguna dalam

menemukan informasi yang dibutuhkannya, dan juga memberi kemudahan

dalam menggunakan koleksi atau informasi yang dimiliki perpustakaan.

Adapun masyarakat pengguna yang dilayani oleh Perpustakaan di YPI

Al-Azhar adalah murid, guru dan karyawan. Bagian pelayanan Perpustakaan

YPI Al-Azhar terdiri atas empat bagian besar, yaitu pelayanan sirkulasi,

referensi, bimbingan pembaca, dan pelayanan klasikal.

(55)

Pelayanan sirkulasi yaitu layanan yang terdiri atas layanan

peminjaman dan layanan pengembalian buku. Sedangkan pelayanan referensi

yaitu pustakawan menjawab pertanyaan-pertanyaan referensi yang dilontarkan

pengguna perpustakaan, mampu membenatu pengguna dalam koleksi

referensi. Untuk pelayanan referensi ini dibuat pencatatan khusus, agar

penggunaan koleksi referensi dapat terpantau.

Kemudian Bimbingan Pembaca, di sini pustakawan memberi

bimbingan cara mencari buku atau informasi yang mereka cari agar para

pengguna atau anggota perpustakaan tidak selalu bergantung kepada

pustakawan dalam mencari sebuah buku.

Dan Pelayanan Klasikal, yaitu pelayanan yang diberikan pada satu

kelas. Caranya adalah dengan memberikan informasi kepada guru, tentang

koleksi perpustakaan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya,

serta jumlah masing-masing judul buku tersebut.

Selain keempat pelayanan tadi, Perpustakaan Al-Azhar juga

memberikn pelayanan lain guna memenuhi kebutuhan penggunanya seperti

layanan internet, dalam hal ini penyediaan komputer online yang dapat

digunakan untuk mencari maupun mengunjungi situs-situs tertentu guna

menemukan informasi yang diinginkan para anggota perpustakaan. Serta

layanan produksi media yaitu perpustakaan menyediakan alat-alat audio visual

yang dapat digunakan siswa untuk membuat karya-karya seperti pembuatan

film dokumenter, rekam suara, slide dan produk media ini yang bertujuan

(56)

41

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan

mengenai sikap siswa SMP/SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan

sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.

Dalam melakukan analisis pernyataan sikap dengan menggunakan skala

Likert, setiap butir pernyataan telah tersedia pilihan jawaban. Setiap jawaban

diberi skor seperti yang tertera pada metode penelitian.

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan

melakukan penyebaran kuesioner kepada 102 responden di perpustakaan

SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Untuk memudahkan pengolahan dan analisis

mengenai pernyataan sikap responden terhadap perpustakaan sekolah sebagai

tempat penunjang kegiatan belajar telah dibuat menjadi beberapa sub-bab, yaitu

pertama memuat informasi identitas responden, kedua sikap siswa terhadap

koleksi, ketiga SDM/Pustakawan, dan keempat layanan perpustakaan sekolah

SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Penyajian hasil penelitian dipaparkan ke dalam

bentuk tabulasi, yang dilengkapi dengan pembahasannya.

Dari hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung adalah sebagai

Gambar

Tabel 20  Siswa  Sering  Meminta  Bantuan  Kepada  Pustakawan  dalam  Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan.........................
Gambar : Struktur Organisasi Perpustakaan Al-Azhar
Tabel di bawah ini menunjukkan jenis kelamin responden.  Tabel 2
Tabel  di  bawah  ini  menunjukkan  tingkatan  kelas  siswa  yang  mengisi kuesioner, yaitu kelas satu, dua, dan tiga
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria ini meliputi penataan tapak hotel yang menghasilkan akses yang sangat baik terhadap zona atraksi yang utama, misalnya pantai atau kolam. Akses ke

Untuk mencegah kemungkinan terjadinya kontak/penularan bibit penyakit hewan pada ternak, dilakukan tindakan sebagai berikut : (1) lokasi pembibitan harus memiliki pagar

1 Tahun 2008 tidak efektif karena mediasi yang seharusnya berada di luar pengadilan dilakukan di dalam pengadilan meski tujuan mediasi untuk menyelesaikan perkara

PERSIAPAN, PElAKSANAAN & EVALUASI PRAKTIKUM, PRAKTIK, Berlaku Hektif 01 November 2020 STUDIO DAN

karena pada peraturan tenis meja tunanetra, bola pertama dan bola kedua itu tidak boleh smash harus pelan, ketika bola Pelatih suka memberi arahan- arahan soal

RUMPAKA KAWIH KILININGANGAMELAN KLASIK CICIH CANGKURILEUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Instrumén Analisis. Instrumén anu dipaké

Sebelum ada suatu sistem otomatis untuk penentuan penurunan UKT, Advokesma BEM FILKOM beserta Dekanat memiliki beberapa aturan/syarat yang sangat flexible dan kadang-kadang

commune , dengan kandungan dari minyak kayu sindur yang mana daya hambatnya cukup besar dengan konsentrasi yang tinggi, dan juga dilihat dari hasil penelitian yang