Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Nursivah Sukmawibawa NIM: 107025001165
Dibawah Bimbingan:
Ida Farida, MLIS
NIP:19700407 200003 2 003
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Skripsi berjudul “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1
Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Penunjang Kegiatan Belajar” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 20 Desember 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan.
Jakarta, 20 Desember 2011
Sidang Munaqasyah
Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,
Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005
Penguji I Penguji II
Alfida, MLIS Pungki Purnomo, MLIS
NIP. 19710215 199903 2 001 NIP. 19641215 199903 1 005
Pembimbing
Ida Farida, MLIS
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Desember 2011
i
Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar
ii
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul ”Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1
Kebayoran Baru Jakarta Selatan Terhadap Perpustakaan Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.
Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita
nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan kepada seluruh
umatnya sampai hari kiamat.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk.
Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag.
2. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bpk. Drs.
Rizal Saiful Haq, MA., serta Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Bpk. Pungki Purnomo, MLIS.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku pembimbing akademik yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis selama menempuh perkuliahan
selama ini.
4. Dosen pembimbing, Ibu Ida Farida, MLIS, yang telah bersedia meluangkan
waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama proses penulisan dan penyusunan skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya dosen Jurusan Ilmu
iii
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Perpustkaan PDII-LIPI, dan Perpustakaan UI.
7. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru serta staf perpustakaan
SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, atas izin,
bantuan dan kesediaannya menerima penulis untuk melakukan penelitian.
Murid-murid SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru Jakarta
Selatan, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis
dalam penelitian skripsi ini.
8. Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi serta Kepala Perpustakaan Badan
Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan RI Ibu Suparmiyati, serta para staf
nya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bergabung.
9. Orang tua tercinta, Bapak Dadan Haerurohaman dan Ibu Tati Ahyati yang
selalu sabar mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, terima kasih atas
dukungan moril dan materilnya. Kakak dan adik-adikku yang selalu
memotivasi, menghibur dan memberikan dorongan yang tiada henti selama
proses penulisan skripsi.
10. Teman-teman Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, terutama Jurusan
Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2007 A dan B,
iv
membantu dan menjadi teman yang baik selama ini.
12. Seluruh pihak dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu per
satu, terima kasih banyak atas dukungan dan telah menjadi bagian dari
perjalanan hidup penuis, saat ini, dan yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga amal dan niat baik kalian dibalas
dengan pahala yang berlimpah. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagaimana mestinya. Amiiin.
Ciputat, 20 Desember 2011
v
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
D. Metodologi Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah... 16
1. Definisi Perpustakaan Sekolah... 16
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 17
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 19
4. Peran Perpustakaan Sekolah ... 20
B. Sikap... 22
1. Definisi Sikap Sikap... 22
2. Pembentukan dan Perubahan Sikap………24
vi
C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar ... 29
D. Peran Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar………...31
E. Penelitian Terdahulu ... 32
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMP/SMA AL-AZHAR KEBAYORAN BARU-JAKARTA SELATAN A. Sejarah Singkat Al-Azhar ... 34
B. Sejarah Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 35
C. Visi, Misi Perpustakaan Sekolah Al-Azhar ... 36
D. Letak Geografis ... 36
E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan... 37
F. Staf Perpustakaan ... 37
G. Gedung dan Perlengkapan... 38
H. Koleksi Perpustakaan ... 38
I. Layanan Perpustakaan... 39
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Penyebaran Kuesioner... 41
B. Keadaan Umum Responden... 42
C. Analisis Sikap Siswa Terhadap Perpustakaan... 45
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 106
viii
Tabel 1 Penyebaran Kuesioner... 42
Tabel 2 Jenis Kelamin Respnden ... 43
Tabel 3 Tingkatan Kelas Responden... 44
Tabel 4 Koleksi Perpustakaan Menunjang Kegiatan Belajar di Sekolah. 45 Tabel 5 Satu Judul Buku Terdiri Beberapa Eksemplar ... 46
Tabel 6 Koleksi Perpustakaan Up to Date ... 47
Tabel 7 Siswa Memanfaatkan Koleksi di Perpustakaan dengan Maksimal... 48
Tabel 8 Siswa Mengetahui Macam-macam Koleksi di Perpustakaan ... 49
Tabel 9 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 50
Tabel 10 Siswa Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Referensi ... 52
Tabel 11 Siswa Senang Membaca Koleksi Refensi di Perpustakaan ... 54
Tabel 12 Siswa Sering Membaca Koleksi Referensi di Perpustakaan... 55
Tabel 13 Siswa Sering Meminjam Koleksi Fiksi dan Non Fiksi ... 56
Tabel 14 Siswa Senang Meminjam dan Membaca Koleksi Fiksi dan Non Fiksi... 58
Tabel 15 Siswa Senang dengan Lama Waktu Peminjaman Buku ... 60
Tabel 16 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Koleksi Perpustakaan ... 61
Tabel 17 Pustakawan Bersikap Ramah dalam Melayani ... 63
ix
Tabel 20 Siswa Sering Meminta Bantuan Kepada Pustakawan dalam
Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 67
Tabel 21 Siswa Puas dan Senang Atas Bantuan Pustakawan dalam
Mencari Buku dan Informasi yang Dibutuhkan... 70
Tabel 22 Siswa Senang dengan Pustakawan yang Cepat Tanggap Setiap
dimintai Bantuan ... 72
Tabel 23 Petugas Mampu Melayani Kebutuhan Informasi Pemustaka ... 73
Tabel 24 Pemustaka Puas dan Senang dengan Pelayanan yang Diberikan
oleh Pustakawan... 75
Tabel 25 Rekapitulasi Sikap Respon Terhadap SDM/Pustakawan... 76
Tabel 26 Layanan Yang Disediakan Menunjang kegiatan Belajar di
Sekolah... 78
Tabel 27 Waktu Layanan (Jam Buka-Tutup) Perpustakaan
Mempengaruhi Kunjungan... 79
Tabel 28 Siswa Mengetahui Macam dan Fungsi Layanan Yang Dimiliki
Perpustakaan ... 81
Tabel 29 Siswa Sering Menggunakan Layanan Multimedia/AVA... 82
Tabel 30 Siswa Senang Menggunakan Layanan Multimedia/AVA di
Perpustakaan ... 83
Tabel 31 Siswa Sering Menggunakan Layanan Internet di Perpustakaan
x
Tabel 33 Siswa Senang Menggunakan Layanan Internet Yang
Disediakan di Perpustakaan ... 88
Tabel 34 Siswa Mengetahui Layanan OPAC/Katalog Online ... 89
Tabel 35 Siswa Senang Menggunakan OPAC/Katalog Online Untuk Mencari Buku yang Dibutuhkan ... 90
Tabel 36 Siswa Telah Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 92
Tabel 37 Siswa Senang Mengikuti Layanan Bimbingan Pemustaka... 93
Tabel 38 Layanan Multimedia/AVA Yang Dimiliki Perpustakaan Dapat Digunakan dengan Baik ... 94
Tabel 39 Siswa Mengetahui Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 95
Tabel 40 Setiap Siswa Telah Menaati Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 96
Tabel 41 Siswa Senang Dengan Peraturan/Tata Tertib Perpustakaan ... 98
Tabel 42 Setiap Siswa Senang dan Nyaman Berada di Perpustakaan ... 99
Tabel 43 Tata Interior Perpustakaan Sangat Menarik dan Indah ... 100
Tabel 44 Rekapitulasi Sikap Siswa Terhadap Layanan Perpustakaan... 102
xi
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian……….114
Lampiran 2 Surat Tugas Menjadi Pembimbing………...115
Lampiran 3 Surat Pemberian Izin Penelitian…………..……….116
Lampiran 4 Surat Tugas Penguji ………117
1 A. Latar Belakang
Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
menerus berkembang dengan cepatnya telah banyak membuat masyarakat
sadar akan pentingnya informasi untuk menghadapi era globalisasi yang penuh
dengan tantangan dan persaingan. Selain perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin berkembang, maka perkembangan perpustakaan dan
informasi pun secara berangsur-angsur telah menghendaki adanya perubahan
dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai
lembaga yang mengumpulkan, pengelola, penyimpan dan melestarikan bahan
pustaka, tetapi lebih mengutamakan pada penyebaran informasi
(dissemination of information).
Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan
sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar dan
mengajar antara siswa dan guru untuk memacu tercapainya tujuan pendidikan
di sekolah.1 Selain sebagai tempat menunjang sarana pendidikan perpustakaan
pun merupakan sarana untuk pencarian informasi yang efektif untuk
menambah pengetahuan para siswa melalui bermacam-macam bacaan.
Berbeda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di sekolah,
perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat dipilih
langsung dan dipelajari oleh peminatnya masing-masing. Akan tetapi,
perpustakaan saat ini masih dianggap hanya sebagai tempat menyimpan buku
atau tempat membaca yang membosankan, sehingga memunculkan rasa
keenganan dari siswa untuk mengunjunginya. Selain itu, dengan adanya
perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan cepat saat ini
pun banyak siswa yang lebih tertarik mencari informasi melalui internet
melainkan pergi ke perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Sikap siswa terhadap perpustakaan sekarang kurang baik ini karena
adanya teknologi yang berkembangan sangat pesat yang dapat memberikan
informasi secara cepat dan efisien yaitu teknologi internet. Ini dapat dilihat
dari ada beberapa perpustakaan masih saja kekurangan pengunjung, padahal
perpustakaan merupakan tempat belajar disamping sekolah. Faktor-faktor
yang menyebabkan kurangnya siswa ke perpustakaan, antara lain: motivasi
yang kurang dari para pendidik terutama motivasi baca yang berkualitas dan
lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas koleksi.2
Perpustakaan sekolah juga perlu diperhatikan, karena perpustakaan
sekolah merupakan sarana yang terdekat dengan anak sebagai pusat minat
baca. Perpustakaan seharusnya dapat dijadikan tempat atau sarana untuk
membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan
mendorong membiasakan anak belajar secara mandiri, karena perpustakaan
berfuingsi sebagai sarana edukatif, informative, riset, dan rekreasi.3
2 Soekirno, “Memberdayakan Perpustakaan dan Budaya Baca di Indonesia”. Baca XXI
No.3-4, (September, 1996), h. 26
3 Jeni Adria Jahja, “Perpustakaan Sebagai Pusat Minat Baca Anak”. Aksentuasi
Perpustakaan sekolah SMP/SMA Al-Azhar kebayoran baru Jakarta
Selatan adalah perpustakaan yang telah memiliki koleksi yang beragam untuk
menunjang kegiatan belajar dan mengajar di sekolah SMP/SMA Islam
Al-Azhar dan dikelola dengan baik oleh tenaga pustakawan professional,
dilengkapi dengan fasilitas serta layanan yang baik. Selain itu perpustakaan
SMP/SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru pun telah melakukan kegiatan
promosi perpustakaan. Tujuan dari promosi perpustakaan adalah
memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat
diperoleh oleh pengguna perpustakaan. Berdasarkan fakta penelitian langsung
dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayan yang
diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka tertarik untuk
mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.4 Selain
promosi perpustakaan, perpustakaan sekolah SMP/SMA Islam Al-Azhar pun
melakukan kegiatan bimbingan pemakai perpustakaan sekolah secara rutin.
Bimbingan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari langkah- langkah
apa saja yang dapat ditempuh untuk mengajak para siswa menjadi cinta
perpustakaan.
Kesan peneliti setelah melakukan beberapa kali observasi ke
perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar bahwa masih kurangnya kesadaran dari
setiap siswa terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat mencari informasi
yang dibutuhkan dan tempat penunjang kegiatan belajar, sesuai fakta dan
informasi yang diberikan oleh pustakawan perpustakaan Islam Al-Azhar
tersebut. Jumlah pengunjung perpustakaan berdasarkan penelitian observasi
4 Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, [s.l]), h.
berkaki-kali sangat menghawatirkan, yaitu setiap hari kurang lebih 5-6 siswa
(0,6%) dari jumlah populasi siswa yang mengunjungi perpustakaan begitu pun
ditegaskan oleh pihak pengelola perpustakaan tersebut dan pustakawan.
Secara langsung bahwa sikap siswa kurang peduli dengan perpustakaan
bahkan siswa tersebut lebih banyak menggunakan waktu luangnya untuk
mencari informasi melalui internet dan pergi untuk bermain.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut mengenai sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar
kebayoran baru, Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah menjadi judul
skripsi “Sikap Siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas, dan agar penelitian
ini memberikan hasil yang maksimal, maka penulis merasa perlu untuk
membatasi penelitian ini tentang sikap siswa SMP dan SMA terhadap
perpustakaan sekolah Islam Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
yang meliputi: sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap
koleksi, SDM, dan layanan yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah Islam
2. Perumusan Masalah
Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya
dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah
karena perpustakaan sekolah adalah tempat memperoleh informasi dari
berbagai masalah, tempat rekreasi, dan tempat belajar seumur hidup serta
yang terpenting adalah sebagai sarana penunjang kegiatan belajar
mengajar antara siswa dan guru dan perpustakaan sekolah pun merupakan
jantung informasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas
pendidikan. Siswa SMP dan SMA adalah aset bangsa untuk masa depan
maka dari itu haruslah diperhatikan, pola perilaku dan sikap remaja yang
sulit untuk dipahami menjadikan mereka sebagai objek yang menarik
untuk diteliti. Untuk mencapai kemajuan bangsa maka generasi
penerusnya pun haruslah sarat dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Perumusan masalah yang ingin penulis teliti adalah sebagai
berikut:
Bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran
Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah yang meliputi koleksi,
SDM, dan layanan di perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1
Kebayoran Baru-Jakarta Selatan terhadap perpustakaan sekolah.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memberikan
masukkan bagi pihak sekolah Al-Azhar untuk mengembangkan dan
memajukan perpustakaan sekolah agar terealisaikan peran serta fungsi
perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan serta
penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat dan membantu
memberikan masukkan kepada pihak pengelola perpustakaan sekolah
tentang sikap pemustakanya, yaitu siswa SMP dan SMA untuk
memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana penunjang kegiatan belajar.
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif
dirancang untuk memberikan gambaran secermat mungkin mengenai
situasi-situasi atau kejadian-kejadian tertentu.5Jenis penelitian deskriptif
ini menggambarkan bagaimana sikap siswa SMP dan SMA Al-Azhar 1
terhadap perpustakaan. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistimatis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki.6
Penelitian deskriptif terdiri dari beberapa jenis penelitian. Ada
berbagai jenis penelitian deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini
dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode
survei adalah metode (penelitian) yang menggunakan kuesioner sebagai
instrument utama untuk mengumpulkan data.7 Metode kuantitatif yang
digunakan untuk mengukur sikap menggunakan skala likert yang
dikembangkan oleh Rensis Likert (1932), adapun standar untuk skala
likert ini adalah 1 sampai 5, yaitu :
5 = Sangat setuju
Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh
peneliti melalui penelitiannya.9
6
Moh Nasir, Metode Penelitian, ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003), Cet. ke–5, h. 54
7 Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2001), h. 68
8
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 69
9 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999,. h.
Penentuan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Seluruh siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan dengan jumlah populasi 1018 siswa.
b. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling , teknik ini
digunakan dengan cara memilih anggota sampel secara khusus
berdasarkan tujuan suatu penelitian10.
SMP kelas I ( A-F) : 228 siswa
Kelas II (A-F) : 216 siswa
Kelas III (A-F) : 204 siswa
SMA kelas I ( A-D) : 132 siswa
Kelas II (A-D) : 112 siswa
Kelas III (A-D) : 126 siswa
Jumlah : 1018 siswa
Setelah mengetahui jumlah siswa populasi yang ada, maka
penelitian ini mengambil wakil dari setiap unit di atas secara berimbang.
Masing – masing kelas diwakili oleh 10% jumlah seluruh siswa. Maka di
setiap kelas mulai dari kelas I – III SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1
diwakili oleh 14-15 siswa, total seluruhnya adalah 102 orang yang akan
menjadi sampel penelitian.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sumber tempat memperoleh
keterangan atau orang yang ingin kita ketahui perilaku atau sifatnya.
Sedangkan objek penelitian adalah informasi apa saja yang ingin kita
ketahui dari orang tersebut. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP
dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sedangkan
objek penelitiannya adalah sikap siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1
terhadap perpustakaan sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui cara dan
tahapan sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan, adalah kajian atas literatur - literatur yang relevan
degan topik yang dibahas dalam skripsi ini dan sebagai sumber-sumber
tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna memperkuat analisis
data dalam penelitian ini. Adapun data-data yang digunakan dalam
studi kepustakaan ini berupa data primer maupun sekunder.
b. Observasi, adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian11.
Observasi dilakukan secara berulang dengan melihat kondisi SMP dan
SMA, siswa/i-nya serta perpustakaan sekolah yang akan diteliti
sehingga memudahkan dalam pengumpulan data serta penyebaran
11 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA – LAN Press, 1999), h.
kuesioner. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan
keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang tengah
berlangsung. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi
suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati
secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.
c. Kuisioner, adalah metode pengumpulan data dengan cara mengirim
suatu daftar pertanyaan tertulis langsung kepada responden untuk diisi.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang utama dalam
penelitian survei.
Pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini terdiri dari dua
macam, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Responden
merupakan siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1, yang pada
umumnya lebih menyukai hal–hal yang singkat, jelas dan sederhana.
Maka pertanyaan yang dibuat disusun sesingkat dan sesederhanan
mungkin hal ini dilakukan agar para siswa tidak merasa terbebani dan
bosan ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner,
sehingga jawaban dapat lebih objektif.
Kuisioner disebarkan secara langsung kepada siswa SMP dan
5. Teknik Pengolahan Data
Setelah data semua terkumpul,tahap selanjutnya adalah mengolah
data tersebut sehingga data siap untuk dianalisa dan memberikan informasi
yang dibutuhkan. Data diolah melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Penyuntingan
Data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan observasi,
dipilih atau disortir, sehingga hanya data-data yang relevan dan
diperlukan saja yang dipakai. Untuk data yang diperoleh dari kuisioner
diperiksa kembali kelengkapan jawaban atas setiap pertanyaan. Hal ini
dilakukan untuk melihat kelayakan data sehingga diketahui data
tersebut dapat diolah dan dianalisa lebih lanjut.
b. Tabulasi
Tabulasi adalah menyusun data ke dalam tabel. Dengan cara
mengorganisir data mentah dengan menyitir berapa banyak jawaban
untuk setiap masing-masing pertanyaan. Kemudian hasil jawaban dari
yang terbesar sampai terkecil dituangkan ke dalam table-tabel.
Pentabulasian digunakan untuk mempermudah melakukan
perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban
responden. Melalui pentabulasian ini maka akan didapat informasi
mengenai prosentase frekuensi. Perhitungan prosentase dilakukan
Keterangan :
P = Prosentase
F = Frekuensi Jawaban responden
N = Number of Case (Banyaknya individu)
Parameter yang digunakan untuk menafsirkan nilai prosentase,
adalah sebagai berikut:12
0% = tidak satpun
1-25% = sebagian kecil
26-49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51-75% = sebagian besar
76-99% = hampir seluruhnya
100% = seluruhnya
Untuk menentukan skala interval skor sikap adalah dengan
membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan
banyak skala. Berikut ini rumusan dari skala interval:
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk/ditetapkan
12 Hermawan Wasito, Pengatar Metodologi penelitian: Buku Panduan Mahasiswa,
(Jakarta: Gramedia, 1992), h. 10.
Jika skala penilaian yang ditetapkan berjumlah 5, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah lima, maka skala
interval skor sikap dapat dihitung seperti berikut: {1 (5-1) : 5}, jadi
jarak antara setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:
a. Sangat setuju 4,24 – 5,04
b. Setuju 3,43 – 4,23
c. Ragu-ragu 2,62 – 3,42
d. Tidak setuju 1,81 – 2,61
e. Sangat tidak setuju 1,00 – 1,80
Penggunaan skala interval pada skor sikap di atas dalam
penerapannya pada analisa data adalah sebagai berikut: misalnya untuk
hasil perhitungan skor rata-rata sikap siswa SMP dan SMA Islam
Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Al-Azhar
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang ditetapkan adalah 3,26. Maka
dapat disimpulkan 3,26 diartikan sikap siswa siswa SMP dan SMA
Islam Al-Azhar 1 terhadap koleksi perpustakaan SMP/SMA Al-Azhar
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah ragu-ragu karena berada pada
titik 2,62 – 3,42.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pedoman penulisan
skripsi, tesis, dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang berisi tentang uraian permasalahan yang
didalamnya tercakup latar belakang masalah, rumusan dan
pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada bab ini membahas tentang pengertian perpustakaan sekolah,
fungsi perpustakaan sekolah, tujuan perpustakaan sekolah, fungsi
perpustakaan sekolah, peran perpustakaan sekolah, pengertian
sikap, pembentukan dan perubahan sikap, interaksi komponen –
komponen sikap, karakteristik sikap, fungsi sikap, perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar, dan peran perpustakaan sekolah
sebagai penunjang kegiatan belajar.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AL-AZHAR KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN
Dalam bab ini membahas tentang sejarah, visi, misi dan tujuan
Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, Sumber Daya Manusia (SDM)
Perpustakaan Sekolah Al-Azhar, layanan Perpustakaan Sekolah
SMP/SMA Islam Al-Azhar.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian tentang sikap
siswa SMP dan SMA Islam Al-Azhar 1 Kebayoran Baru, Jakarta
BAB V PENUTUP
16 A. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan
penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting
dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan.
Pada hakikatnya perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan
sumber informasi belajar bagi warga sekolah. Perpustakaan dapat pula
diartikan sebagai tempat kumpulan buku atau tempat buku dihimpun dan
terorganisasikan sebagai media belajar siswa.1 Menurut Sulistyo Basuki
dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai
tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.2
Dalam Harrolds Librarians Glossary dijelaskan bahwa
perpustakaan sekolah adalah “Setumpuk koleksi yang tertata rapi yang
ditempatkan di sekolah untuk dipergunakan oleh guru dan murid”.
Koleksi ini terdiri dari buku – buku referens atau buku – buku
untuk dipinjamkan ke rumah dibawah pengawasan seorang pustakawan
1 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,
(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 2
2 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
professional, guru atau guru pustakawan.3 Adapun batasan perpustakaan
sekolah yang dikemukaan oleh Yunus yang ditulis pada media Pustakawan
yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah, mulai dari tingkat
taman kanak–kanak sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)
yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan serta sebagai
tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diolah, dan disusun secara
sistematis untuk didayagunakan bagi kepentingan pemakai, yaitu siswa,
guru dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah4.
Dari beberapa definisi perpustakaan sekolah di atas, maka penulis
menyimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
didirikan oleh sekolah dan yang berada di lingkungan sekolah serta
dikelola oleh pihak sekolah yang bersangkutan sepenuhnya dan sebagai
sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, dengan tujuan
utama didirikannya perpustakaan sekolah adalah untuk membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah tersebut.
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan umum perpustakaan sekolah menurut Mudhoffir adalah
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar
mengajar melalui pengembangan sistem intruksional5. Sedangkan tujuan
khusus perpustakaan sekolah yang ditulis oleh Sulistyo Basuki ialah:
3
Ray Prytherch, Harrolds Librarians Glossary, (England Gower: Publishing Company Limited, 1995), h. 568
4 Yunus, “Peran Perpustakaan Sekolah Dasar Sebagai Sumber Belajar”, Media
Pustakawan, No. 1 dan 2, Vol. 13 (2006), h. 27
5 Mudhoffir, Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, (Bandung: Remaja
“Membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung”6.
Adapun tujuan lain dari perpustakaan sekolah yaitu:
a. Memupuk minat dan semangat para siswa sebagai generasi muda dan
generasi penerus untuk gemar membaca.
b. Menumbuhkan keyakinan para siswa bahwa perpustakaan adalah
sumber ilmu pengetahuan yang autentik.
c. Meyakinkan para siswa bahwa perpustakaan dapat menolong dan
menunjang materi pelajaran yang mereka dapatkan dari guru-guru.
d. Menyediakan tempat dan wadah para siswa sebagai teman akrab yang
selalu memberi informasi apa saja yang mereka perlukan, dan terampil
mencarinya.
e. Melatih para siswa untuk berdisiplin melakukan kegiatan teratur dan
bermanfaat.
f. Mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang menggairahkan para
siswa untuk berbuat hal-hal positif.
g. Memupuk pemakaian bahasa yang baik.
h. Membina kegemaran membaca sampai mereka dewasa dan usia tua.7
6 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991), h. 51
7 Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Pada dasarnya fungsi utama perpustakaan sekolah adalah
membantu tercapainya tujuan sekolah serta dikelola oleh sekolah yang
bersangkutan.8
Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah
disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung
jawab atas penyediaan informasi dan gagasan-gasan atau ide-ide yang
penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang
berbasis pengetahuan dan informasi. Di samping itu, perpustakaan sekolah
juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai
kemampuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi
pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara
yang bertanggung jawab.
Adapun fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981,
mempunyai fungsi sebagai :
a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.
b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu
luang (buku-buku hiburan).
8 Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia”, (Jakrta: Remaja Rosda Karya,
Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi pepustakaan
bersangkutan.9
Menurut Mastini Hardjoprakoso menjelaskan bahwa fungsi
perpustakaan sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. “Sebagai pusat sumber belajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.
b. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.
c. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.
d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemudian anak mencari inforamsi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.
f. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi.
g. Perpustakan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.”10
4. Peran Perpustakaan Sekolah
Secara umum perpustakaan madrasah/sekolah harus berperan
dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Sarana yang menyediakan sumber-sumber dan media pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru dan murid dalam proses belajar
mengajar (Learning teaching support).
9Rohanda, Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah.
http://duniaperpustakaan.com/2010/04/01/fungsi-dan-peranan-perpustakaan-sekolah-2/ ditelusur pada tanggal 12 April 2011 Pukul 20.15 WIB.
10 Mastini Hardjoprakoso, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta:
b. Sarana yang dapat membimbing para siswa dalam memilih, dan
menggunakan sumber-sumber informasi yang sesuai untuk keperluan
proses pembelajaran secara mandiri (Information skill).
c. Sarana pengembangan dan peningkatan kebiasaan membaca di
kalangan siswa (Reading Promotion).
d. Sarana pembinaan kemampuan dan sikap, baik yang bersifat fisik,
intelektual, sosial, dan moral keagamaan dalam rangka mempersiapkan
para siswa untuk hidup di masyarakat.11
Sedangkan menurut Murgono perpustakaan sebagai sarana
penunjang pelaksanaan kurikulum, peranan perpustakaan akan sangat
tergantung dari kemampuan dan kualitas pelayanan perpustakaan serta
keakraban peserta didik terhadap perpustakaan. Kemampuan pelayanan
perpustakaan ditunjukkan antara lain oleh ketersediaan dan kesesuaian
koleksi, tempat belajar (membaca), dan waktu pelayanan. Kualitas
pelayanan perpustakaan dapat ditandai dengan kemudahan memperoleh
sumber informasi yang dibutuhkan. Sedangkan keakraban peserta didik
terhadap perpustakaan dapat ditandai adanya kecintaan mereka untuk
berkunjung atau memanfaatkan perpustakaan.12
11 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta
perpustakaan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 13
12 Murgono, “Perpustakaan Sebagai Media Pembelajaran”, Media Pustakawan. 10.2
B. Sikap
1. Definisi sikap
Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang
bereaksi sesuai dengan rangsangan (stimulus) yang diterimanya. Bila sikap
mengarah pada objek tertentu, berarti penyesuaian diri terhadap objek
tersebut dipengaruhi oleh ligkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi
dari orang tersebut terhadap objek. Dengan sendirinya tindakan diawali
melalui proses yang cukup kompleks dan sebagai titik awal untuk
menerima rangsangan adalah melalui alat indera, seperti penglihatan,
pendengaran, alat raba, rasa dan bau. Definisi lain yang dinyatakan oleh
Judd yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne, “sikap (attitude) adalah
evaluasi yang abadi dari berbagai aspek di dunia sosial-evaluasi yang
disimpan dalam ingatan”.13
Bila diamati, definisi yang diberikan oleh para ahli memiliki
perbedaan satu sama lain, namun esensinya sama saja. Menurut Scifman
dan Kanuk menyatakan bahwa “Sikap adalah ekspresi perasaan (inner
feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang,
suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek”.14
Dalam diri individu sendiri terjadi dinamika berbagai psikofik
seperti kebutuhan, motif, perasaan, perhatian, dan pengambilan keputusan.
Semua proses ini sifatnya tertutup sebagai dasar pembentukan suatu sikap
13 Robert A. Baron and Donn Byrne, Social Psychology, (Massachusetts: Allyn and Bacon,
1997), Ed.8, h. 112
14 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka
yang akhirnya melalui ambang batas terjadi tindakan yang bersifat terluka
dan inilah yang disebut tingkah laku.15 Namun sampai saat ini di antara
pakar psikologi sosial, selama lima puluh tahun terakhir studi mengenai
sikap belum ada kesepakatan tentang pengertian sikap secara tepat. Akan
tetapi sikap memiliki ciri khas yaitu16:
a. Sikap mempunyai objek tertentu seperti orang, perilaku, konsep,
situasi, benda, dan sebagainya.
b. Sikap mengandung penilaian seperti setuju dan tidak setuju, suka dan
tidak suka.
Sikap bisa dikatakan sebagai respon. Respon hanya timbul apabila
individu dhadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki timbulnya
reaksi individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk respon yang
dinyatakan sebagai sikap itu didasari oleh proses evaluasi dalam diri
individu, yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus dalam bentuk
baik atau buruk, positif atau negative, menyenangkan atau tidak
menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal sebagai
potensi reaksi terhadap objek sikap.17
Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak
pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan18.
15
Mar’at, Sikap manusia:Perubahan Serta Pengukurannya, (Bandung: Ghalia, 1981), h.12
16 Sarlito Wirawan, Psikologi Sosial: Individu dan Teori –Teori Psikologi Sosial, (Jakarta:
Balai pustaka, 1999), h. 232
17
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002). Ed.2, h. 15
2. Pembentukan dan Perubahan Sikap
Sikap terbentuk dari faktor-faktor atau komponen-komponen
tertentu. Terdapat tiga buah komponen-komponen dasar dalam struktur
pembentukan dan perubahan sikap, yaitu: komponen kognitif (cognitive),
afektif (affective), dan konatif (conative).19
a. Komponen Kognitif (cognitive), komponen ini berisi kepercayaan
seseorang mengenai apa yang benar bagi objek sikap. Fungsi utama
dari sistem kognitif seseorang adalah untuk menginterpretasikan,
member makna, dan memahami aspek utama pengalaman pribadi
mereka.
b. Komponen Afektif (affective), komponen ini menyangkut masalah
emosional subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Seorang
dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif, yaitu: emosi, perasaan
tertentu, suasana hati, dan evaluasi.
c. Komponen Konatif (conative), komponen ini merupakan kesiapan
seseorang untuk bertindak dalam menghadapi objek sikap.
Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan
kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.
Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola
sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya.
Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah
pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media
19 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka
massa, institusi atau lembaga pendidikan, dan lembaga agama, serta faktor
emosi dalam diri individu.20
Sikap yang telah terbentuk dalam diri seseorang dapat
berubah-ubah. Pada dasarnya perubahan sikap tejadi melalui perubahan
komponen-komponen sikap. Proses perubahan sikap hampir selalu di pusatkan pada
cara-cara pengendalian situasi, dan lingkungan untuk menghasilkan
perubahan sikap kearah yang dikehendaki. Perubahan sikap seseorang juga
dapat terjadi setelah dia menerima informasi baru, mendapatkan
pengalaman yang menyenangkan atau positif, adanya kekuatan yang
memaksa, mengikuti implikasi dari suatu peristiwa (peristiwa traumatik
dan psikoterapi).21
3. Interaksi Komponen – Komponen Sikap
Para ahli psikologi sosial banyak yang beranggapan bahwa
interaksi antara ketiga komponen sikap yang telah disebutkan di atas
adalah selaras dan konsisten. Prinsip inilah yang banyak dimanfaatkan
dalam memanipulasi sikap guna mengalihkan bentuk objek sikap yang
dapat menimbulkan ketidakkonsistenan komponen-komponen sikap
seseorang yang sangat setuju (sangat positif) dan sikap yang sangat tidak
setuju (sangat negatif).22
Semakin ekstrim arah sikap seseorang, maka akan semakin terasa
apabila ada semacam serangan terhadap salah satu komponen sikapnya,
20
Ibid, h. 50
sikap yang ekstrim biasanya tidak mudah untuk dirubah. Hal ini
menyebabkan timbulnya bentuk perilaku yang kompensiasif, yaitu reaksi
yang berlebihan yang searah dengan sikap semula dan secara tidak sadar
diperlihatkan untuk mempertahankan ego.23
4. Karakteristik Sikap
Sikap memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu objek, arah,
tingkat dan intensitas, resistensi, persistensi, keyakinan, serta kepemilikan
struktur dan sifat.24
a. Objek
Sikap memang harus memiliki objek. Mengungkapkan
perasaan juga perlu objek. Objek sikap bisa abstrak bisa pula nyata,
yang abstrak misalnya adalah ide, dan objek sikap bisa juga individual
serta objek sifat juga bisa bersifat spesifik atau umum.
b. Arah, Ekstremitas, Resistensi, Persistensi, dan Keyakinan
Menurut Engel et al, ada lima dimensi sikap. Yang pertama
adalah valence atau arah. Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan
sikap, apakah positif, netral atau negatif.
Dimensi kedua adalah ekstremitas (extremity), yaitu intensitas
kea rah positif atau negatif. Dimensi ini didasari oleh asumsi bahwa
perasaan suka atau tidak suka memiliki tingkatan-tingkatan.
23
Ibid, h. 29
24 Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Dimensi ketiga adalah resistensi (resistence), yaitu tingkat
kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap memiliki perbedaan
konsistensi ada yang mudah berubah (tidak konsisten) ada yang sulit
berubah (konsisten).
Dimensi keempat adalah persistensi (persistence). Dimensi ini
berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang disebabkan oleh
waktu. Sikap tidak abadi seiring perubahan waktu, sikap juga berubah.
Dimensi kelima dan terakhir adalah keyakinan (confidence).
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan
kebenaran sikapnya. Dimensi ini dekat hubungannya dengan perilaku.
Suatu sikap yang diikuti oleh keyakinan tinggi, selain lebih sulit
berubah, juga besar kemungkinannya diwujudkannya dalam perilaku.
5. Fungsi Sikap
Sikap memiliki empat fungsi untuk seseorang, yaitu fungsi
penyesuaian (adjustment function), fungsi pertahanan ego (ego-defensive
function), fungsi ekspresi nilai (value-expressive function) dan fungsi
pengetahuan (knowledge function). Fungsi-fungsi itulah yang mendorong
orang-orang untuk mempertahankan dan meningkatkan citra (image) yang
mereka bentuk sendiri. Dalam konteks yang lebih luas, fungsi-fungsi
tersebut merupakan dasar yang memotivasi pembentukan dan penguatan
terhadap objek yang mendatangkan kerugian, hukuman ataupun
ancaman.25
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengarahkan kepada onjek yang
menyenangkan atau mendatangkan manfaat serta menjauhkan
orang-orang dari objek yang tidak menarik atau yang tidak diinginkan. Dalam
konteks ini berlaku konsep memaksimalkan peruntungan
meminimalkan kerugian. Oleh karena itu, sikap konsumen tergantung
pada persepsi mengenai apa saja yang memenuhi kebutuhan atau yang
malah mendatangkan kerugian.
b. Fungsi Pertahanan Ego
Sikap yang terbentuk untuk melindungi ego merupakan wujud
dari fungsi pertahanan ego. Pada kenyataannya, banyak ekspresi sikap
yang mencerminkan kebalikan dari apa yang dipersepsikan
orang-orang semata-mata untuk mempertahankan ego.
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Dengan sikap, seseorang dimungkinkan untuk
mengekspresikan nilai-nilai yang diyakininya. Artinya, setiap orang
akan berusaha untuk menerjemahkan nilai-nilai yang diyakininya ke
dalam konteks sikap yang lebih nyata.
d. Fungsi Pengetahuan
Manusia memiliki kecenderungan untuk memandang dunianya
dari sudut pandang keteraturan. Kecenderungan ini memaksa manusia
untuk berpegang pada konsistensi, definisi, stabilitas, dan pengertian
tentang dunianya. Kecenderungan itu pula yang menentukan apa yang
perlu dipelajari dan apa yang ingin diketahui.
C. Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Pendayaan sumber belajar sebagai salah satu sistem pengajaran
merupakan suatu keharusan. Keharusan menerapkan sumber belajar ini
berkenaan dengan berbagai fungsi atau manfaat yang terkandung didalamnya
yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Sumber belajar yang sengaja di desain secara spesifik dan
dikembangkan sebagai unsur sistem pengajaran guna tercapainya tujuan
pendidikan yang telah disusun dan direncanakan dalam sebuah institusi
pendidikan formal. Sumber belajar semacam ini dirancang dan dibuat untuk
memenuhi kebutuhan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di suatu
lembaga pendidikan guna mengefektifkan proses belajar mengajar yang telah
berlangsung. Untuk itu sumber belajar tersebut diharapkan dapat memberikan
fasilitas yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Sumber belajar yang dapat menampung segala keperluan dengan
kegiatan belajar dan mengajar adalah perpustakaan sekolah tanpa
sekolah merupakan unit kerja dari suatu sekolah yang menyelenggarakannya.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang sengaja
didesain untuk kepentingan pendidikan, maka dari itu perpustakaan sekolah
haris dikelola, diorganisir serta dimanfaatkan dengan maksimal untuk
meningkatkan kegiatan belajar mengajar.
Perpustakaan sekolah diharapkan dapat menyediakan berbagai koleksi
baik itu berupa buku pelajaran, buku penunjang, buku fiksi, slide, film,
terbitan berkala, pamflet, gambar dan lain-lain yang dapat dijadikan sebagai
sumber belajar dan sumber pengetahuan bagi siswa maupun guru. Hal ini
dapat dirasakan ketika siswa yang sedang belajar membutuhkan bahan pustaka
lain untuk menunjang kegiatan belajarnya, dan begitu pula dengan guru-guru
yang mengajar membutuhkan literatur penunjang untuk menunjang pengajaran
di kelas. Dengan demikian para pengguna perpustakaan sekolah tersebut dapat
memanfaatkan semua koleksi yang disediakan di perpustakaan sekolah dengan
maksimal secara tepat dan berkesinambungan. Selain itu, perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar diharapkan juga dapat memotifasi belajar para
siswa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan aktif denagn cara
menelusur sendiri berbagai informasi yang dibutuhkan dan berusaha mencari
jawaban terhadap segala permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas
belajar. Dengan demikian para siswa dapat merasakan manfaat dari
perpustakaan sekolah secara langsung.
Selain fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,
menyediakan koleksi fiksi yang sesuai dan baik bagi para pemakainya.
Buku-buku fiksi tersebut dapat memberikan hiburan, ketentraman fikiran, serta
ketenangan bagi setiap pembacanya.
D. Peran Perpustakaan Sekolah Menunjang Kegiatan Belajar
Perpustakaan sekolah sebagai satu unit yang terdapat di sekolah menjadi
unsur pendamping dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan sekolah
memiliki peranan yang sangat penting sebagai salah satu pusat sumber belajar.
Menurut James Thompson perpustakaan memiliki peran yang sangat besar
dalam membantu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perpustakaan
menjadi suatu hal yang mutlak keberadaannya di suatu sekolah karena
peranannya yang sangat vital sebagai pusat informasi dan sumber belajar.
Perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga
dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat
berinteraksi dan terlibat secara langsung baik fisik maupun mental dalam
proses pembelajaran.
Joseph Mbulu menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat penting
dan diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:
1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar di sekolah.
2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran.
3. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar untuk menunjang kualitas
4. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta
didik dapat mempertajam dan memperluas pemikiran peserta didik untuk
membaca, menulis, berfikir dan komunikasi.26
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menarik kesimpulan bahwa
perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah harus
dikembangkan dengan sebaik-baiknya demi tercapainya pendidikan yang
berkualitas dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas pula.
E. Penelitian Terdahulu
Rizky Adi Swestry Pertiwi telah melakukan penelitian mengenai
persepsi dan sikap siswa SMA terhadap perpustakaan sekolah. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta
Selatan pada tahun 2004. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk hasil
kepercayaan responden terhadap atribut perpustakaan sekolah adalah positif.
Karena responden memiliki kepercayaan (beliefe) bahwa kelengkapan koleksi
buku, kenyamanan, kebersihan, kecepatan layanan dan keramahan petugas
perpustakaan merupakan atribut-atribut yang penting bagi sebuah
perpustakaan sekolah. Sedangkan untuk hasil penelitian terhadap evaluasi
responden terhadap perpustakaan sekolah menunjukkan bahwa atribut
mengenai keramahan petugas perpustakaan merupakan atribut yang dirasa
paling bagus kinerjanya dan mendapatkan penilaian paling positif oleh
26 Joseph Mbulu, “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dalam Kegiatan Belajar” Majalah
responden. Hasil akhir untuk sikap responden terhadap perpustakaan sekolah
adalah 158,95 berada pada skala interval positif yaitu 143,0 – 209,0 yang
berarti posotif.27
Ending Suryaningsih telah melakukan penelitian mengenai sikap murid
sekolah dasar terhadap layanan perpustakaan keliling pemerintah Kota Depok:
Studi kasus di Kecamatan Cimanggis pada tahun 2009. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa adanya sikap murid cenderung positif terhadap
layanan perpustakaan. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap yang cenderung
positif terhadap waktu dan tempat layanan, koleksi dan jenis layanan,
sedangkan sikap murid terhadap petugas adalah positif28.
27
Rizky Adi Swestry Pertiwi, Persepsi dan Sikap Siswa SMA Terhadap Perpustakaan Sekolah Sebagai Sarana Pencarian Infornasi (studi kasus pada SMA di Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan), Skripsi Sarjana Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2005)
28
34
KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN
A. Sejarah Singkat Al-Azhar
Al-Azhar adalah sebuah nama yang sagat dikenal oleh kalangan
pendidik dan orang tua murid sebagai lembaga pendidikan islami yang favorit
dan prestisius. Sejarah Al-Azhar berawal pada tanggal 7 April 1952 dengan
dibentukny suatu yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam (YPI).
Sepak terjang YPI dimlai dari pembangunan Masjid Agung pada tahun
1953 hingga 1958. Masjid yang diberi nama Azhar oleh Imam Masjid
Al-Azhar dari Mesir kala berkunjung ke Indonesia itu berdiri diatas lahan seluas
43.755 m² yang berlokasi di Blok K-I, Persil No.2 Kelurahan Selong Jl.
Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta1.
Setelah berhasil membangun Masjid Agung, YPI AL-Azhar bergerak
pada ranah pendidikan dengan didirikannya TK Islam Al-Azhar dan SD Islam
Al-Azhar pada 1 Agustus 1964 serta SLTP dan SMU Islam Al-Azhar pada 3
Januari 1976.
1 Badruzzaman Busyairi, Setengah Abad Azhar 1952 – 7 April 2002, (Jakarta : YPI
B. Sejarah Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar
Pada tahun 1982 Perpustakaan Al-Azhar masih berupa ruangan
sederhana yang bernama Perpustakaan SMP dengan seorang guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang ditunjuk sebagai koordinatornya. Kemudian
pada tahun 1988 Perpustakaan SMP dengan SMA digabung dengan bentuk
fisik sebuah gedung dua lantai (gedung tersebut kini menjadi gedung TK).
Sebagai penanggung jawab perpustakaan diserahkan kepada Kepala Sub
Urusan Pusat Sumber Belajar Ibu Muslicah, BA. Mulai tahun 2001 hingga
sekarang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar Kebayoran menempati
ruangan di gedung baru tepatnya dilantai 7, dan mulai tahun 2009 hingga
sekarang pengawasannya berada di bawah Kepala Seksi Kurikulum dan
Sumber Belajar SMP dan SMA Drs.M. Abdul Rozaq2.
Kini ruang Perpustakaan SMP dan SMA Al-Azhar semakin bagus dari
segi fisik dan non fisiknya, ruang bercat hijau tersebut terdiri dari ruangan
AVA (ruang belajar yang dilengkapi sarana multimedia), ruang baca; baik
yang menggunakan meja dan kursi maupun tanpa kursi dan meja atau lesehan.
Selain itu Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar dilengkapi dengan beberapa unit
komputer yang bisa digunakan untuk mengakses internet serta Air Conditioner
(AC) sebagai penambah kenyamanan para pemakai perpustakaan.
2 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP SMA Al-Azhar, Wawancara,
C. Visi dan Misi
Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki visi dan misi yang sama
dengan visi dan misi Perguruan Al-Azhar, yaitu3:
Visi :
Mewujudkan cendekiawan yang bertaqwa, akhlak mulia, cerdas, terampil,
sehat jasmani dan rohani, percaya diri, berkepribadian kuat, berwatak
pejuang, mampu mengembangkan diri dan keluarga, bertanggung jawab atas
pembangunan umat dan bangsa.
Misi :
Terutama adalah pengembangan sistem intruksional yang merupakan sarana
utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar
mengajar.
D. Letak Geografis
Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar yang bernaung pada YPI Al-Azhar
terletak di Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta. Dengan batas
wilayah sebagai berikut: batas wilayah utara Jl.Raden Patah 3 dan SMU 82.
Sementara batas wilayah timur adalah Jl. Pattimura, dan batas wilayah selatan
dengan Departemen Pekerjaan Umum, Jl.Raden Patah.
E. Administrasi dan Struktur Organisasi Perpustakaan
Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar memiliki alur kerja atau model
struktur sebagai berikut4:
Majelis Pendidikan
Kabid. Pendidikan SMP, SMA dan Kursus
Kasie. Kurikulum dan Sumber Balajar
Koordinator
Staf Perpustakaan Staf AVA dan Produksi Media Laboratorium
Gambar : Struktur Organisasi Perpustakaan Al-Azhar
F. Staf Perpustakaan
Saat ini pengelola atau petugas Perpustakaan SMP-SMA Islam
Al-Azhar terdiri dari dua orang dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut5:
Tabel 1 : Tingkat Pendidikan Staf Perpustakaan Al-Azhar
Jumlah Tingkat Pendidikan
1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan
Informasi Pertanian IPB
1 Orang S1 Teknologi Pendidikan IKIP dan Pendidikan D3 Pengelolaan
Informasi Pertanian Bogor IPB
4
Nazmunnisa, Profil Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar (Jakarta: YPI Al-Azhar)
5 Yayu Rahayu, Bagian Pengolahan Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar, Wawancara, 26
G. Gedung dan Perlengkapan
Gedung atau ruang Perpustakaan SMP-SMA Al-Azhar telah
mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1982 perpustakaan menempati
sebuah ruangan dengan kondisi sederhana dengan luas yang tidak terlalu
besar. Kemudian di tahun 1988 ruang perpustakaan pindah ke sebuah gedung
baru berlantai dua. Terakhir, pada tahun 2001 ruang Perpustakaan SMP-SMA
Al-Azhar pindah ke gedung sekolah baru berlantai tujuh, dilantai tujuh itulah
ruang perpustakaan berada dan hingga kini ruangan tersebut permanen
digunakan untuk perpustakaan.
Ruang dengan luas 18 x 38 meter itu telah dilengkapi dengan sarana
yang dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan para pemakainya. Sarana
yang dimiliki oleh perpustakaan antara lain:
a. 19 unit komputer
b. 2 unit laptop
c. 1 unit LCD
d. Home theatre (biasa digunakan untuk memutar film)
e. Ruang Audio Visual
f. Kamera digital
g. Kamera video
H. Koleksi Perpustakaan
Berdasarkan data jumlah koleksi Perpustakaan Al-Azhar diketahui
eksemplar dengan 10.264 judul. Sedangkan koleksi referensi sebanyak 776
judul dengan jumlah 1.907 eksemplar6.
Selain koleksi di atas perpustakaan Al-Azhar juga menghimpun
koleksi berupa terbitan berseri seperti:
1. Koran : Jakarta Pos, Kompas, Media Indonesia, dan Republika yang
dilanggan setiap hari
2. Majalah Gatra, dilanggan satu kali seminggu
3. Majalah Tarbawi, Ummi dilaggan dua minggu sekali
4. Majalah Ilmiah popular national Geographic
5. Majalah Ilmu Komputer, Muslimah, Noor dilanggan satu bulan sekali
6. Terbitan YPI Al-Azhar yakni Warta Al-Azhar setiap satu bulan satu kali.
I. Pelayanan Perpustakaan
Kegiatan dan tujuan bagian pelayanan perpustakaan pada dasarnya
adalah memenuhi kebutuhan pengguna dan memepermudah pengguna dalam
menemukan informasi yang dibutuhkannya, dan juga memberi kemudahan
dalam menggunakan koleksi atau informasi yang dimiliki perpustakaan.
Adapun masyarakat pengguna yang dilayani oleh Perpustakaan di YPI
Al-Azhar adalah murid, guru dan karyawan. Bagian pelayanan Perpustakaan
YPI Al-Azhar terdiri atas empat bagian besar, yaitu pelayanan sirkulasi,
referensi, bimbingan pembaca, dan pelayanan klasikal.
Pelayanan sirkulasi yaitu layanan yang terdiri atas layanan
peminjaman dan layanan pengembalian buku. Sedangkan pelayanan referensi
yaitu pustakawan menjawab pertanyaan-pertanyaan referensi yang dilontarkan
pengguna perpustakaan, mampu membenatu pengguna dalam koleksi
referensi. Untuk pelayanan referensi ini dibuat pencatatan khusus, agar
penggunaan koleksi referensi dapat terpantau.
Kemudian Bimbingan Pembaca, di sini pustakawan memberi
bimbingan cara mencari buku atau informasi yang mereka cari agar para
pengguna atau anggota perpustakaan tidak selalu bergantung kepada
pustakawan dalam mencari sebuah buku.
Dan Pelayanan Klasikal, yaitu pelayanan yang diberikan pada satu
kelas. Caranya adalah dengan memberikan informasi kepada guru, tentang
koleksi perpustakaan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya,
serta jumlah masing-masing judul buku tersebut.
Selain keempat pelayanan tadi, Perpustakaan Al-Azhar juga
memberikn pelayanan lain guna memenuhi kebutuhan penggunanya seperti
layanan internet, dalam hal ini penyediaan komputer online yang dapat
digunakan untuk mencari maupun mengunjungi situs-situs tertentu guna
menemukan informasi yang diinginkan para anggota perpustakaan. Serta
layanan produksi media yaitu perpustakaan menyediakan alat-alat audio visual
yang dapat digunakan siswa untuk membuat karya-karya seperti pembuatan
film dokumenter, rekam suara, slide dan produk media ini yang bertujuan
41
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan
mengenai sikap siswa SMP/SMA Islam Al-Azhar 1 terhadap perpustakaan
sekolah sebagai tempat penunjang kegiatan belajar.
Dalam melakukan analisis pernyataan sikap dengan menggunakan skala
Likert, setiap butir pernyataan telah tersedia pilihan jawaban. Setiap jawaban
diberi skor seperti yang tertera pada metode penelitian.
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan
melakukan penyebaran kuesioner kepada 102 responden di perpustakaan
SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Untuk memudahkan pengolahan dan analisis
mengenai pernyataan sikap responden terhadap perpustakaan sekolah sebagai
tempat penunjang kegiatan belajar telah dibuat menjadi beberapa sub-bab, yaitu
pertama memuat informasi identitas responden, kedua sikap siswa terhadap
koleksi, ketiga SDM/Pustakawan, dan keempat layanan perpustakaan sekolah
SMP/SMA Islam Al-Azhar 1. Penyajian hasil penelitian dipaparkan ke dalam
bentuk tabulasi, yang dilengkapi dengan pembahasannya.
Dari hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung adalah sebagai