50 Data Pribadi
Nama : Endang Sri Rahayu Agustini
Tempat, Tanggal /Lahir : Bekasi, 25 Agustus 1992 Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah : B
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kebangsaan : Indonesia
Alamat Tinggal : Jl. Tubagus Ismail Bawah no.26 Bandung
Nomor Tlp : 085691451925
1. Data Pendidikan :
No. Keterangan Nama Sekolah Tahun Lulus
1. SD SDN 01 Sukadanau 2004
2. SMP SMPN 1 Cikarang Barat 2007
3. SMA SMAN 1 Cikarang Utara 2010
4. Perguruan Tinggi Universitas Komputer Indonesia Bandung Masih Kuliah
2. Data Pendidikan Non Formal :
No. Keterangan Tempat Tahun
1. Brevet Tax Center Unikom 2013
3. Data Organisasi : Jenjang
Pendidikan Nama Organisasi Jabatan
SMP Pramuka Anggota
SMA Osis dan Basket Anggota
48
Azhar Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
Dunia Firdaus A.2010. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Giri Efraim Ferdinan. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jogjakarta: UPP STIM YKPN
Indrajani. 2011. Basis Data Dalam All In One. Jakarta : Elex Media Komputindo
Nafarin M. 2009. Penganggaran perusahaan. Jakarta: Salemba Empat
Sugiri Slamet. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah 1. UPP STIM YKPN
Sugiri Slamet. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Edisi Kelima. Yogjakarta:
UPP STIM YKPN
Sutarman. 2009. Pengantar teknologi informasi. Jakarta : Bumi Aksara
v DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR SIMBOL FLOWCHART ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek ... 3
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5
1.5 Lokasi dan Waktu Praktek ... 6
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 8
2.1 Sejarah Singkat PT LG Electronics Indonesia ... 8
2.1.1 Slogan dan Logo Perusahaan ... 9
2.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 10
2.1.2.1 Visi LG Electronics Indonesia ... 10
2.1.2.2 Misi LG Electronics Indonesia ... 11
2.1.3 Lokasi LG Electronics Indonesia ... 12
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 13
vi
2.2.2.Struktur Organisasi Accounting Team ... 14
2.3 Uraian Tugas PT LG Electronics Indonesia ... 16
2.4 Kegiatan PT LG Electronics Indonesia ... 19
2.4.1.Corporate Social Responsibility LG Electronics Indonesia .... 20
2.4.2.Produk LG Electronics Indonesia ... 24
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK……… 25
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 25
3.1.1 Pengertian Prosedur... ... 25
3.1.2 Pengertian Sistem... ... 26
3.1.3 Aktiva (Asset)... ... 27
3.1.3.1 Pengertian Aktiva Tetap (Fixed Asset) ... 27
3.1.3.2 Jenis Aktiva Tetap ... 28
3.1.3.3 Metode Penyusutan... 30
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 35
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 36
3.3.1 Prosedur Transfer Asset PT. LG Electronics Indonesia... 36
3.3.1.1 Fixed Asset PT. LG Electronics Indonesia ... 36
3.3.1.2 Transfer Asset PT. LG Electronics Indonesia ... 41
3.3.2 Kelemahan Module FA pada Sistem GERP... ... 45
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 46
4.1 Kesimpulan ... 46
vii
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Program Strata 1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nama : Endang Sri Rahayu Agustini Nim : 21110199
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS PROSEDUR SISTEM TRANSFER ASSET PT LG ELECTRONICS INDONESIA”.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan masalah serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun.
Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE,. Spec. Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
iii
banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek
6. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
7. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
8. Bapak Yofi Deri Hero Sandi, selaku Manajer PT. LG Electronics Indonesia yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek.
9. Mba Iashika Gelaura M, selaku pembimbing Kerja Praktek di perusahaan yang telah memberikan waktu luangnya untuk memberikan petunjuk kepada peneliti dalam melakukan Kerja Praktek serta para karyawan bagian Accounting di PT. LG Electronics Indonesia
10.Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan limpahan kasih sayang kepada penulis serta telah memberikan dorongan baik secara moril maupun materil dan doanya yang tak pernah mereka hentikan untuk penulis
iv
kepada penulis baik secara moril dan materil serta doanya dalam penulisan laporan kerja praktek ini.
12.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan semangantnya.
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya bagi semua pihak tersebut di atas dan semoga amal baik yang telah diberikan kepda penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Bandung, Desember 2013 Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan dan tuntutan akan manajemen yang cepat tanggap dan mampu
merespon terhadap perubahan menjadi prasyarat mutlak supaya perusahaan
mampu menjaga eksistensinya dan mampu bersaing secara benar. Hal ini dipicu
dengan terjadinya globalisasi dunia karena dorongan arus informasi yang sangat
cepat, mudah, dan comprehensive. Pada era globalisasi seperti ini kemajuan ilmu
pengetahuan ekonomi sangat kompleks, hal tersebut seiring dengan
berkembangnya teknologi informasi sehingga akan membuka wawasan mengenai
paradigma kehidupan dimasa yang akan datang terutama di bidang ekonomi
akuntansi. Begitu banyak ilmu pengetahuan yang berkembang melebihi yang
dibayangkan. Sumbangan besarpun diberikan ilmu pengetahuan bagi
perkembangan ekonomi dewasa ini tak tekecuali Indonesia. Akuntansi merupakan
salah satu cabang ilmu ekonomi yang memberikan sebuah sistem dan informasi
pelaporan yang baik, benar, dan memadai bagi perusahaan atau pun instansi.
Sistem informasi merupakan salah satu penunjang perusahaan dalam
menciptakan perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Salah satu
informasi yang vital bagi perusahaan adalah informasi akuntansi, karena sangat
berpengaruh terhadap efesiensi dan distribusi penggunaan sumber-sumber ekonomi
2
PT. LG Electronics Indonesia merupakan perusahaan besar yang terletak
di kawasan Industri MM2100 bekasi. Perusahaan ini bergerak di bidang
elektronik, dan menjadi salah satu perusahaan terkemuka pada bidangnya, dilihat
dari kemampuan produksi dan kegiatan operasionalnya. Untuk menunjang seluruh
kegiatan operasional dan manajemen, PT LG melaksanakan sistem standar
operasional prosedur yang berlaku dalam kualitas pengawasan yang sangat
terjaga. Salah satu bidang/departemen yang sangat signifikan dan crucial dalam
mendukung seluruh kegiatan operasional dan manajemen adalah bagian akutansi
yang berperan dalam mengatur semua kegiatan pengawasan keuangan PT LG
Electronics Indonesia. Semua kegiatan akuntansi yang dikerjakan menggunakan
sistem yang terintegrasi dengan keseluruhan system lainnya di LG Electronics,
yang diberi nama GERP (Global Enterprise Program). Dimana sistem-sistem
tersebut mencangkup berbagai macam aspek kegiatan yang ada dalam lingkungan
perusahaan.
Salah satu sub sistem yang terintergrasi dalam GERP adalah module FA.
Module FA ini merupakan module yang digunakan untuk mengatur segala hal
yang terkait dengan asset perusahaan. Dalam module ini, semua pengakuan asset
baru, transfer asset, sampai dengan discharge/disposal asset dicatat dalam module
ini. Termasuk penilaian penyusutan dan book value asset tersebut. Aset tetap
merupakan komponen yang terpenting dalam mendukung aktivitas perusahaan,
karena sifatnya yang selalu siap digunakan dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan
Salah satu proses asset yang akan dibahas dalam laporan ini adalah
transfer asset. Proses transfer asset adalah sebuah proses pemindahan pembebanan
asset dari satu departemen ke departemen lain dimana asset tersebut digunakan.
Seluruh hal yang ada didalam kegiatan akuntansi PT LG Electronics
Indonesia adalah merupakan bidang keilmuan yang dipelajari penulis di bangku
perkuliahan. Seluruh teori yang dipelajari oleh penulis diterapkan dalam suatu
bentuk kegiatan praktek, sehingga penulis menemukan benang merah antara teori
yang didapat dengan kegiatan praktek di lapangan. Hal tersebut menjadikan input
yang sangat berguna dalam menemukan dan mengenali segala permasalahan yang
ada dilapangan dengan kemampuan dan teori yang diperoleh dibangku
perkuliahan. Atas dasar hal tersebut maka penulis mengambil tema laporan
praktek kerja yang berkaitan dengan sistem transfer asset PT LG Electronics
Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul “ TINJAUAN ATAS PROSEDUR SISTEM TRANSFER ASSET PT LG ELECTRONICS INDONESIA”.
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Pelaksanaan Kerja Praktek
Maksud penulis dalam melaksanakan Kerja Praktek ini adalah untuk
mengetahui tentang Prosedur Transfer Asset dengan menggunakan Sistem GERP
4
1.2.2 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui Prosedur Transfer Asset dengan menggunakan Sistem
GERP pada PT. LG Electronics Indonesia.
2. Untuk mengetahui kelemahan module FA pada Sistem GERP dalam
menjalankan Transfer Asset pada PT. LG Electronics Indonesia.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Sesuai dengan tujuan dari praktek kerja ini, maka diharapkan akan dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam melaksanakan praktek
kerja dan penyusunan laporan ini. Adapun kegunaan yang dimaksud adalah :
a. Bagi Penulis
Dapat memberikan gambaran bagi penulis dan pembaca mengenai Prosedur
Transfer Asset dengan menggunakan Sistem GERP yang diterapkan
diperusahaan, sehingga dapat membandingkannya dengan teori yang
diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi Universitas
Dari laporan kerja praktek ini adalah dapat digunakan sebagai kajian ilmian
bagi mahasiswa lainnya khususnya bagi prodi akuntansi yang berhubungan
dengan matakuliah keuangan. Sedangkan untuk fakultas ekonomi sebagai
suatu cara untuk mengembangkan ilmu akuntansi dengan cara yang lebih
mendalam mengenai Prosedur Transfer Asset dengan menggunakan Sistem
c. Bagi pihak PT. LG Electronics Indonesia dengan adanya laporan kerja
praktek ini dapat dijadikan masukan dan sumbangan pemikiran dalam
Tinjauan Atas Prosedur Transfer Asset dengan menggunakan Sistem GERP
pada PT. LG Electronics Indonesia.
1.4 Metode Pelaksanaan Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang akan diterapkan oleh penulis adalah meode
block release, yaitu suatu metode dimana peneliti melaksanakan kerja praktek
selama satu minggu (5 hari masa kerja) berada di perusahaan dan itu berlangsung
selama 1 bulan.
Metode yang digunakan penulis untuk membantu penyusunan laporan
kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Studi lapangan (Field Studi)
Yaitu terjun langsung ke lapangan guna pengumpulan data dalam
penyusunan laporan kerja praktek. Bentuk-bentuk studi lapangan bisa
dilakukan dengan cara:
1. Observasi (Observation)
Melakukan pencatatan, penyusunan, dan penyimpanan dokumen,
khususnya pada bagian Accounting Closing Part selama kurang lebih satu
6
2. Wawancara (Interview)
Menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan
misalnya pada pembimbing atau karyawan yang dapat membantu
memberi keterangan-keterangan yang diperlukan.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kerja pratek dilaksanakan di PT. LG Electronics Indonesia, yang berlokasi di Block – G, MM2100 Industrial Town Cikarang Barat, Bekasi 17520, di mana
penulis ditempatkan pada Accounting Team bagian Accounting Closing Part.
Pelaksanaan kerja praktek tersebut dilaksanakan dari tanggal 15 Juli 2013
sampai dengan 23 Agustus 2013, Dengan rincian sebagai berikut:
1. Kerja praktek dimulai hari senin-jumat
Tabel 1.1
8 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT LG Electronics Indonesia
PT LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. Saat
ini, perusahaan LG Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan besar
multinasional yang bergerak dalam bidang produk elektronik, informasi, dan
komunikasi dengan jumlah karyawan lebih dari 2000 orang yang tersebar di
seluruh Indonesia. Dengan berbekal visinya, yaitu menjadi perusahaan elektronik
nomor satu di Indonesia. LG Electronics Indonesia selalu berusaha untuk
menciptakan produk unggulan yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
pasar Indonesia, dan juga memimpin dalam marketing melalui strategi atau taktik
diferensiasi. Oleh karena itu, pihak management sangat berkomitmen dalam
mengelola orang-orang yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan dan
meningkatkan kompetitif global perusahaan.
LG Electronics, Inc. didirikan pada tahun 1958 sebagai pelopor di pasar
elektronik di Korea. Perusahaan ini menghasilkan produk-produk elektronik serta
produk informasi dan komunikasi dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk
tahun 2004 sebesar 38 milliar dollar. Dengan lebih dari 66.000 karyawan (31.614
di Korea / 35.000 diluar Korea) yang ada di 76 cabang di 39 negara di dunia.
Pada awalnya PT. LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar
untuk pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan
mengalami perubahan nama menjadi PT. LG Astra Electronics, dan merek yang
digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.
Setelah berjalan selama 2 tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan
saham PT. LG Astra Electronics mengalami perubahan dengan dimilikinya
seluruh sahan Astra Indonesia oleh pihak LG Korea dan menyebabkan perubahan
nama menjadi PT. LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang merupakan 100%
perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA).
LG Group tidak hanya memiliki PT. LG Electronics Indonesia saja di
Indonesia. LG Group sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa
perusahaan yag masing-masing berdiri sendri, yaitu:
1. PT. LG Electronics Display Device Indonesia
2. PT. LG Innotek
Selain mengembangkan usaha di bidang home appliance, LG Group di
Indonesia juga mengembangkan usaha di bidang lain dan memiliki beberapa
perusahaan sebagai berikut:
1. LG Insurance Indonesia
2. Sinar LG
3. LG E&C
4. LG International Corp.
2.1.1 Slogan dan Logo Perusahaan
Slogan “Life’s Good” merupakan sebuah ekspresi yang mencerminkan
produk-10
produk yang dirancang dengan bakat dan dibangun dengan keahlian. “Life’s
Good” menyatakan inti atau “sikap” LG yang mendunia, dan juga menyatakan
tekad LG untuk menyediakan solusi bagi kehidupan yang baik dengan
mengembangkan produk terus-menerus secara inovatif. “Life’s Good” merupakan
sebuah brand yang berjanji untuk menyampaikan pendirian perusahaan dalam
membuat hidup konsumennya menjadi baik.
Tanda “Life’s Good” LG Electronics terdiri dari Logo LG dan huruf LG
dan juga slogan Life’s Good. Tujuan penggunaan tanda ini membantu
menjelaskan identitas dan menghubungkan setiap divisi dan produk LG
Electronics di seluruh dunia.
Gambar 2.1 Slogan dan Logo LG Electronics
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.1.2.1 Visi LG Electronics Indonesia 1. No. 1 Electronics Company in Indonesia
2. Global No.1 Production Base
Visi LG Elektronik tersebut di atas merupakan visi strategik karena di
dalam visi tersebut terkandung strategik perusahaan LG Elektronik untuk menjadi
dalam visi tersebut terdapat stategi untuk menjadi leader inovasi elektronik dan
telekomunikasi.
2.1.2.2 Misi LG Electronics Indonesia 1. Pertumbuhan cepat
Pertumbuhan cepat adalah hasil dari strategi yang dirancang untuk
memperluas dan menghasilan dengan cepat, meningkatkan pertumbuhan dari segi
nilai moneter, bukan kuantitas.
2. Inovasi cepat
Kemajuan yang pesat melibatkan inovasi sangat tinggi tujuan dan
mengamankan keunggulan kompetitif, membidik target 30% lebih dari apa yang
dapat dicapai pesaing kita. Fast inovasi juga berarti 30% lebih banyak penjualan
dan peningkatan pangsa pasar kami, pengembangan produk baru dan pembukaan
produk tersebut 30% lebih cepat, mengembangkan teknologi dan membangun
nilai perusahaan tiga tahun ke depan dari pesaing kita.
3. Produk Kepemimpinan
Kepemimpinan produk mengacu pada kemampuan untuk mengembangkan
kreativitas, produk-produk berkualitas dengan menggunakan teknologi baru
khusus.
4. Pasar Kepemimpinan
Kepemimpinan pasar mengacu pada kemampuan untuk mencapai "LG
12
5. Orang Kepemimpinan
Orang kepemimpinan mengacu kepada orang-orang berbakat, yang tampil
sangat baik dan melaksanakan inovasi.
6. 'Kami' bukan 'aku'
Kami mengejar budaya perusahaan yang mendorong semua karyawan
untuk bekerjasama dan membentuk tim yang kuat.
7. Fun Kerja
Kami menciptakan suatu tempat kerja di mana kreativitas individu dan
kebebasan bekerja dihormati dan dibuat menyenangkan.
Misi ini jelas mendukung langkah-langkah untuk mewujudkan visi LG
dengan mengembangkan ide-ide kreatif SDM yang dimiliki oleh LG sehingga
dengan memiliki SDM yang berkualitas dan kreatif akan membuahkan ide-ide
kreatif untuk inovasi produk dan memajukan perusahaan dengan inovasinya
sehingga bisa mewujudkan cita-citanya untuk menjadi salah satu dari tiga
perusahaan terbesar di Indonesia dalam bidang elektronik dan telekomunikasi.
2.1.3 Lokasi LG Electronics Indonesia
PT. LG Electronics Indonesia mempunyai 2 Factory dan 1 Marketing
Office. Factory 1 terletak di Block G, MM2001 Industrial Town Cikarang Barat,
Bekasi. Factory 1 ini memproduksi produk media dan display. Factory 2 terletak
di Jalan Tabri No.1 Cirarab, Legok, Tanggerang. Factory ini memproduksi
kulkas. Marketing Office berlokasi di Gandaria 8 Office Tower Lt. 29BC & 31
saat ini LGEIN memiliki 33 branch office, 34 sales office, 29 direct service center
dan 46 service station, suc point, dan LG Mobile Service Center yang tersebar di
seluruh Indonesia.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
2.2.1 Struktur Organisasi PT LG Electronics Indonesia
Berdasarkan keputusan pemegang saham yang tertuang dalam akta notaris
Diah Guntari Listiningsih Soemarwoto, SH yang telah di amandemen dalam akta
no.6 tertanggal 6 Agustus 2008 komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direktur
sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Mr. Hee Won Kwon
Komisaris : Mr. Moon Jin Goo
Dewan Direktur:
Presiden Direktur : Mr. Kim Weon Dae
14
Gambar 2.2 Struktur organisasi LG Electronics
Sumber: LG Electronics Indonesia
2.2.2 Struktur Organisasi Accounting Team PT LG Electronics Indonesia
Accounting Team terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1. Accounting Closing Part
2. Accounting Marketing
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Accounting Team PT. LG Electronics Indonesia
Accounting Closing Part mempunyai tugas dan fungsi secara menyeluruh
terhadap seluruh transaksi yang terjadi dalam perusahaan seperti pembelian,
penjualan, piutang / hutang dagang, persediaan dan lain-lain, dalam hal kaitannya
seluruh transaksi tersebut di monitoring hingga menjadi suatu prodak laporan
keuangan berupa laporan laba rugi dan neraca.
Accounting Marketing mempunyai tugas untuk menjaga budget controller
untuk advertising yang promotion activity, menjaga ketepatan pemakaian biaya
promosi, menjaga seberapa efektifnya biaya pemasaran dan payment approval for
vendor/supplier.
Accounting Team
Accounting
Closing Part Accounting Marketing Cost Accounting
16
Cost Accounting bertugas untuk menganalisa, memperhitungkan dan
melaporkan status biaya-biaya yang ditimbulkan dari mulai bahan baku sampai
berbentuk barang jadi ke CFO (Direktur Keuangan) setiap bulannya.
2.3 Uraian Tugas PT LG Electronics Indonesia
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing departemen dalam
struktur organisasi adalah:
1. Dewan Komisaris
a. Merupakan pihak yang bertanggung jawab memberikan pengarahan.
kepada Presiden Direktur dan mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan
perusahaan.
b. Menilai dan memberikan keputusan atas usulan program-program
ekspansi dan investasi dalam jumlah tertentu yang diajukan oleh Presiden
Direktur.
c. Menilai dan memberikan persetujuan atas kebijaksanaan pokok yang
diusulkan oleh Presiden Direktur.
d. Menilai dan memberikan persetujuan atas kebijaksanaan pokok dalam
meminjam dan memberikan pinjaman kepada pihak ketiga.
e. Memberikan persetujuan atas penjualan atau pelepasan hak atas aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan.
2. Presiden Direktur
a. Menjalankan tugas kegiatan usaha sehari-hari berdasarkan atas
kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
b. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai perusahaan baik untuk
jangka pendek maupun untuk jangka panjang dan strategi perusahaan
dalam mencapai tujuan perusahaan.
c. Berdasarkan tujuan dan strategi perusahaan yang telah disetujui oleh
Dewan Komisaris, Presiden Direktur merumuskan kebijaksanaan
pokok dan ketentuan lainnya yang dibutuhkan dalam memberikan
pengarahan kepada setiap fungsi dalam perusahaan untuk dapat
melaksanakan kegiatan usaha PT. LG Electronics Indonesia.
d. Menetukan sasaran dan memberikan pengarahan atas bagian operasi
dan bagian administrasi keuangan berdasarkan kebijaksanaan pokok
dan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui Dewan Komisaris.
e. Melakukan pengawasan atas semua kegiatan departemen operasi dan
departemen administrasi keuangan melalui laporan berkala.
f. Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran belanja perusahaan
untuk setiap tahun bukunya.
3. Keuangan dan Akuntansi
a. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengaturan dan pengawasan
terhadap seluruh kegiatan yang menyangkut bidang keuangan dan
18
efisien, laporan keuangan dan manajemen serta mengawasi keuangan,
ketertiban pembukuan dan pancatatan transaksi-transaksi perusahaan.
b. Menyusun dan mengusulkan kepada Presiden Direktur mengenai
kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur dan program kerja di bidang
keuangan dan akuntansi serta mengatur dan mengawasi
pelaksanaannya.
c. Mengembangkan dan memelihara system pengelolaan keuangan,
system akuntansi umum dan akuntansi biaya yang up to date untuk
kelancaran operasi perusahaan.
d. Mengatur dan menyediakan dari penggunaan dana sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
e. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran keuangan
f. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan pencatatan seluruh harta,
hutang dan transaksi-transaksi perusahaan.
g. Memeriksa anggaran perusahaan dan mengadakan pengawasan
terhadap realisasi anggaran yang sedang berjalan.
h. Menghitung, membayar dan melapor pajak atas transaksi yang terjadi
di perusahaan.
i. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan dan undang-undang
perpajakan
j. Memotong/memungut pajak atas transaksi-transaksi yang terjadi.
k. Membuat bukti pemotongan kepada pemasok
4. Informasi dan Teknologi
a. Menyiapkan program dan menyajikan data yang diminta oleh setiap
departemen, untuk memudahkan pekerjaan setiap bagian dan penyajian
data yang terbaru.
b. Membuat program untuk memudahkan pekerjaan tiap departemen
dalam menghasilkan laporan.
c. Menyiapkan data yang dibutuhkan oleh departemen-departemen lain.
d. Melakukan pemeliharaan terhadap computer-komputer yang
digunakan dalam operasional sehari-hari
e. Melakukan pemeliharaan terhadap data-data perusahaan.
f. Menjaga kerahasiaan system dan prosedur perusahaan serta kebijakan
yang ditetapkan perusahaan.
g. Memberikan pengarahan kepada karyawan tentang penggunaan
program-program computer.
h. Mengevaluasi system yang digunakan agar dapat mengikuti
perkembangan kemajuan teknologi
2.4 Kegiatan PT LG Electronics Indonesia
LG Electronic Indonesia terus fokus untuk membidik pasar di segmen
high-end dengan menggelontorkan produk-produk mewah atau pada khususnya
20
Tujuan LG adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses
efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus
menjadikan LG sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
2.4.1 Corporate Social Responsibility LG Electronics Indonesia
Selama ini komitmen LG dalam memberikan produk dan layanan terbaik
untuk konsumennya telah diakui. LG menjadi perusahaan elektronik terkemuka
yang mendominasi pasar tanah air. Capaian apresiasi seperti GFK Award 2010,
Indonesia Customer Satisfaction Award 2010, Top Brand 2010 dan Indonesia Best
Brand Award 2010 menjadi bukti atas kepercayaan dan kepuasaan masyarakat
Indonesia dalam menggunakan produk dari LG.
Seiring berbagai capaian gemilang pada bisnis utama, LG tidak
meminggirkan kepedulian pada lingkungan dan ranah sosial secara umum. LG
juga berinovasi dalam kontribusinya memberikan solusi atas berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan
lingkungan Indonesia.
Mengusung tema LG Loves Indonesia, beberapa program Corporate
Social Responsibility telah digelar, yakni : LG Loves Children, LG Loves and
Cares, LG Loves School, dan LG Loves Green.
Dalam perkembangannya masing-masing program memiliki sub program
pelaksanaannya, masyarakat luas bisa turut berpartisipasi dalam aksi kepedulian
dan berbagi ini dengan cara yang mudah bahkan menyenangkan.
1. LG Loves And Cares
Program ini merupakan perwujudan semangat kemanusiaan
individu-individu LG sekaligus pengejawantahan misi sosial yang menjadi salah satu
budaya perusahaan. Bermula dari kegiatan kemanusiaan yang dilakukan di sekitar
lingkungan pabrik, LG Loves and Cares telah memperluas jangkauan aksinya
untuk para korban bencana alam di Indonesia, seperti bencana Situ Gintung,
gempa Tasikmalaya dan letusan Gunung Merapi.
Tak hanya mendonasikan bahan makanan dan pakaian, LG Loves and
Cares juga menyediakan fasilitas cuci baju dan servis gratis di posko terdekat.
Bagi para korban yang mengalami luka-luka ringan, LG melibatkan tenaga medis
yang berkompeten untuk layanan pengobatan cuma cuma.
Selain membantu korban bencana alam, LG Loves and Cares juga kerap
menggelar kegiatan santunan guna membantu masyarakat kurang beruntung.
Seluruh pendanannya digalang dari karyawan LG. LG Love and Cares akan terus
berupaya hadir pada setiap kejadian atau bencana yang memerlukan uluran
kemanusiaan.
2. LG Loves Children
Anak-anak adalah generasi masa depan. Mendukung potensi anak adalah
22
semua anak beruntung. Sebagian anak tidak cukup memiliki kesempatan dan
peluang untuk mengembangkan potensinya, bahkan sebagian tidak memperoleh
hak-haknya yang mendasar seperti kesehatan dan pendidikan dini.
Melalui LG Love Children ini, LG membantu anak-anak yang tidak
beruntung agar mendapatkan peluang yang sama untuk berkembang. Dalam hal
pemenuhan hak mendasar, program ini untuk membantu sebagian anak itu agar
mendapatkan layanan kesehatan seperti imunisasi dan periksa kesehatan secara
cuma-cuma. Upaya ini juga dilakukan dengan melibatkan mitra, seperti dengan
Yayasan Sayap Ibu melalu penandatangan kerjasama pada perayaan ulang tahun
LG ke-20 pada November 2010
3. LG Loves Green
Perhatian dan kepedulian pada lingkungan menjadi keniscayaan di era
pemanasan global dewasa ini. Jika tak ada kepedulian itu, kerusakan lingkungan
pun tinggal menunggu waktu. Padahal, seperti sering dipesankan, lingkungan
bukan warisan untuk anak cucu, melainkan titipan dari mereka. Kepedulian
lingkungan pun menjadi tanggung jawab semua pihak.
Tidak sekedar mengikuti tren saja jika LG pun turut bergerak dalam
aksi-aksi kepedulian lingkungan. Untuk itu, LG meluncurkan program LG Loves
Indonesia. Salah satu kegiatannya, secara konsisten dan berkelanjutan, LG
melakukan kegiatan tanam pohon terutama di daerah-daerah sekitar kawasan
4. LG Loves School
LG berkomitmen turut mendukung pendidikan anak-anak Indonesia guna
mencetak masyarakat yang lebih berkualitas ke depannya. Melalui LG Loves
School, komitmen itu diwujudkan dengan pemberian bantuan fasilitas pendidikan
ke sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
Memulai kegiatan pertamanya pada 2007, sejauh ini LG Loves School
tercatat sudah memberikan dukungan fasilitas pendidikan ke 20 sekolah. Angka
ini tentu akan bertambah seiring tekad peningkatan dukungan guna membantu
generasi muda mendapatkan pendidikan lebih baik.
Pada program LG Loves School ke-19 di Palembang, Sumatera Selatan,
misalnya, dukungan yang diberikan berupa penyediaan laboratorium komputer, 10
unit LCD Network Monitor, 2 unit AC, 1 unit LCD TV 42†, meja, kursi dan
pengecatan ruang komputer bagi siswa sekolah.
Penyerahan bantuan itu langsung dilakukan President Director Mr.Kim
Weon Dae kepada Kepala SMKN 2 Palembang Hermawati yang turut disaksikan
Kepala Dinas Pendidikan & Olahraga Reza Fahlevi, HR General Manager Chairul
Hamdani, serta perwakilan dari SPSI Edy Junaedi dan Ketua SEKAR Boma
24
2.4.2 Produk LG Electronics Indonesia
LG Electronics Indonesia terdiri atas tiga divisi, yaitu Divisi Media, Divisi
Display, dan Divisi Refrigerator. Produk-produk Media mencakup produk Home
Theatre, DVD Recorder, dan Audio. Produk Display mencakup LCD / LED TV,
PDP, LCD Monitor dan TV (CTV). Sedangkan Divisi Refrigerator memproduksi
kulkas.
25 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa penulis melaksanakan
kerja praktek di PT. LG Electronics Indonesia, penulis ditempatkan di Accounting
Team pada bagian Accounting Closing Part. Pelaksanaan kerja praktek
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana prosedur Transfer Asset dengan
menggunakan sistem. Selama melaksanakan kerja praktek penulis mendapatkan
pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib yang telah diterapkan dan
penjelasan mengenai tugas-tugas yang akan dilaksanakan. Dalam membuat
laporan ini, penulis lebih menekankan kepada Pelaksanaan kerja praktek
dimaksudkan untuk mengetahui tinjauan terhadap kegiatan Transfer Asset di PT.
LG Electronics Indonesia.
3.1.1 Pengertian Prosedur
Suatu kegiatan membutuhkan cara atau prosedur untuk mencapai tujuan
kegiatan tersebut dan sesuai dengan apa yang direncanakan. Prosedur arti
umumnya dikenal suatu sistem atau tata cara dalam suatu kegiatan. Berikut
26
Menurut M.Nafarin (2009: 9) menjelaskan bahwa Prosedur (Procedure)
adalah:
“urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin
pelaksanaan kerja yang seragam.”
Menurut Azhar Susanto (2008:264) menjelaskan bahwa Prosedur adalah:
“rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi
agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam”.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai prosedur, maka penulis
mengambil kesimpulan bahwa prosedur adalah suatu urutan langkah-langkah
pemrosesan data atau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
3.1.2 Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah:
“Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan menurut Sutarman, (2009:5) sistem adalah:
“kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam suatu
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari rangkaian komponen-komponen yang saling berhubungan dan
saling berkerja sebagai satu kesatuan organik untuk mencapai suatu tujuan yang
dapat mempengaruhi sebagian yang akan mempengaruhi keseluruhan.
3.1.3 Aktiva (Asset)
3.1.3.1 Pengertian Aktiva Tetap (Fixed Asset)
Menurut Slamet Sugiri (2009:137) Asset tetap adalah:
“asset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penydiaan barang atau jasa, untuk direntalkan pada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif dan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.
Menurut Firdaus dalam buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi
(2010:177) “aktiva tetap adalah:
“asset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material”.
Menurut Giri dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 1 (2012:217)
aktiva tetap adalah asset yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki wujud fisik
2. Diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan tidak
dimaksudkan untuk dijual
3. Memberikan manfaat ekonomi untuk periode jangka panjang, dan merupakan
28
Menurut Sugiri dalam buku Akuntansi Pengantar 2 (2009:137) aktiva tetap
adalah:
“asset berwujud yang tujuan pemilikannya adalah untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap
adalah Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam perusahaan
yang sifatnya permanen atau relatif tetap.
3.1.3.2 Jenis Aktiva Tetap
Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan bisa berupa
tanah, bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, meubel dan alat-alat kantor,
kendaraan dan alat-alat kantor dan sebagainya.
Ditinjau dari umurnya aktiva tetap dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu:
1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Termasuk
dalam kelompok aktiva ini ialah; tanah yang dipakai sebagai tempat
kedudukan bangunan pabrik dan bangunan kantor, tanah untuk pertanian
dan lain-lain yang semacamnya. Terhadap aktiva tetap yang mempunyai
masa kegunaan yang tidak terbatas tidak dilakukan penyusutan atas harga
perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam
2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat
digantidengan aktiva sejenis apabila masa kegunaanya telah berakhir.
Termasuk dalam kelompok aktiva ini antara lain : bangunan, mesin dan
alat-alat pabrik, meubel dan alat-alat kantor, kendaraan dan alat-alat
transport dan lain sebagainya. Karena manfaat yang diberikan di dalam
menjalankan fungsinya semakin berkurang atau terbatas jangka waktunya,
maka harga perolehan aktiva ini harus disusut selama masa kegunaannya.
3. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat
diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaanya telah habis.
Termasuk dalam kelompok ini: misalnya sumber-sumber alam seperti
tambang, hutan dan lain sebagainya atau biasa disebut aktiva sumber alam.
Sumber alam akan semakin habis melalui kegiatan eksploitasi sumber
tersebut, oleh sebab itu harga perolehan aktiva sumber alam harus
dialokasikan kepada periode-periode di mana sumber-sumber itu
memberikan hasilnya.
Ditinjau dari mobilitasnya, aktiva tetap dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu:
1. Aktiva tetap berwujud bergerak, yaitu aktiva tetap berwujud yang dapat dengan
mudah berpindah atau dipindahkan. Misalnya kendaraan, perlengkapan dan
sebagainya,
30
Ditinjau dari undang-undang perpajakan, aktiva tetap dibedakan menjadi
empat golongan, yaitu:
1. Golongan I, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis sampai 4 tahun, misalnya: peralatan, mebel, kendaraan, dan truk
ringan
2. Golongan II, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis diatas 4 tahun, misalnya: mebel dan peralatan yang terbuat dari
logam, truk berat, mobil tangki, dan lain-lain.
3. Golongan III, yaitu aktiva tetap selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis antara 8 sampai 20 tahun, misalnya: mesin-mesin yang menghasilkan
peralatan, mesin produksi, dan lain-lain.
4. Golongan IV, yaitu aktiva tetap berwujud yang berupa tanah dan bangunan.
3.1.3.3 Metode Penyusutan
Menurut Sugiri (2009 : 158) penyusutan adalah:
“alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu asset selama
umur manfaatnya”.
Menurut SAK dalam buku Akuntansi Keuangan Ely Suhayati dan Sri
Dewi Anggadini 2009 penyusutan adalah:
“alokasi sistematik jumlah yang disusutkan setiap periode dari suatu aktiva
tetap sepanjang masa manfaat”.
Penyusutan adalah proses pengalokasian harga perolehan, bukan proses
dilakukan perbandingan yang tepat antara pendapatan dengan biaya. Perubahan
harga aktiva tetap yang terjadi di pasar, tidak perlu dicatat dalam pembukuan
perusahaan karena aktiva tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, bukan untuk
di jual kembali. Oleh karena itu nilai buku aktiva (harga perolehan dikurangi
akumulasi depresiasi), biasanya sangat berbeda dengan harga pasar aktiva yang
bersangkutan.
Selama masa pemakaian, kemampuan suatu aktiva untuk menghasilkan
pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun baik secara fisik maupun
fungsinya. Penurunan karena faktor fisik terjadi karena pemakaian dan keausan,
sehingga secara fisik aktiva tetap terlihat menurun. Penurunan dari segi fungsi
adalah karena aktiva menjadi tidak memadai dan ketinggalan jaman. Suatu aktiva
dikatakan tidak lagi memadai, jika aktiva tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan saat ini dan di masa datang.
Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan
kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening
akumulasi depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang dibebankan sebagai
biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.
Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besarnya
biaya depresiasi setiap periode antara lain:
1. Harga Perolehan (Cost)
yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya yang
terjadi dalam pemerolehan suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat
32
2. Nilai Sisa (Residu)
Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila
aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya
yang terjadi pada saat menjual atau menukarnya.
3. Taksiran Umur
Taksiran umur kegunaan aktif dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini
biasanya dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau
satuan jam kerjanya.
Ada beberapa cara untuk menghitung penyusutan, yaitu:
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Saldo Menurun
3. Metode Jumlah Angka Tahun
4. Metode Unit Produksi
Setiap metode tersebut digunakan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum, dan manajemen dapat memilih salah satu dari metode yang
dianggap paling sesuai. Apabila suatu metode tertentu telah dipilih, maka metode
tersebut harus diterapkan secara konsisten sepanjang masa aktiva yang
bersangkutan, sehingga laporan keuangan dari periode ke periode dapat
diperbandingkan. Apabila dalam satu periode dimana metode penyusutan
berubah, pengaruh perubahan harus dikuantifikasikan dan alasan perubahan harus
diungkapkan. Namun perusahaan tidak harus hanya menggunakan satu metode
menggunakan metode garis lurus untuk salah satu kelompok aktiva tetap dan
metode saldo menurun untuk kelompok aktiva yang lain.
1. Metode Garis Lurus
Metode ini merupakan metode perhitungan yang paling sederhana dan
banyak digunakan oleh organisasi perusahaan. Cara ini memberikan beban
depresiasi yang konstan pada setiap periode akuntansi selama masa manfaat dari
aktiva tetap yang bersangkutan.
2. Metode Saldo Menurun Ganda
Pada metode ini, biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun.
Hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai
buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi) aktiva yang
semakin menurun dari tahun ke tahun. Metode ini merupakan metode depresiasi
yang dihitung dengan mengalihkan nilai buku aktiva pada awal periode dengan
dua kali tarif garis lurus. Nilai buku pada awal tahun pertama adalah sama dengan
harga perolehan aktiva, sedangkan pada tahun-tahun berikutnya, nilai buku adalah
selisih antara harga perolehan dengan akumulasi depresiasi pada awal tahun.
Berbeda dengan metode lainnya, pada metode ini nilai residu tidak
diperhitungkan. Akan tetapi, nilai residu akan menjadi batas jumlah depresiasi
yang akan dilakukan. Depresiasi akan berakhir apabila nilai buku telah mencapai
jumlah yang sama dengan atau mendekati taksiran nilai residu.
3. Metode Jumlah Angka Tahun
Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan biaya depresiasi yang
34
karena itu, metode ini juga termasuk dalam metode depresiasi yang dipercepat.
Metode ini disebut jumlah angka-angka tahun karena tarif depresiasinya
didasarkan pada suatu pecahan yang:
· Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih tersisa
sejak awal tahun ini
· Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun
pemakaian akhir
4. Metode Satuan Kegiatan/Hasil/Jam kerja
Dalam metode suatu hasil, masa pemakaian aktiva yang dinyatakan
dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat
dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode ini cocok digunakan untuk
depresiasi mesin pabrik, karena hasil suatu mesin dapat diukur satuannya. Metode
ini dapat juga didasarkan pada jam kerja mesin atau jam kerja operator yang
menangani mesin. Metode ini dapat digunakan juga untuk peralatan angkutan
(diukur dengan jarak yang ditempuh) atau peralatan kantor tertentu (diukur
dengan jam pemakaian). Namun demikian metode ini tidak tepat digunakan pada
gedung atau mebel, karena untuk aktiva semacam ini depresiasi lebih merupakan
fungsi waktu (bukan kegiatan), dan satuan hasilnya sukar untuk diukur. Oleh
karena itu dalam metode ini yang perlu ditaksir adalah jumlah satuan hasil yang
diperkirakan dapat dihasilkan oleh aktiva. Taksiran satuan hasil ini dipakai untuk
membagi harga perolehan depresiasi, sehingga dapat ditentukan depresiasi per
satuan hasil sesungguhnya pada satru tahun, sehingga dapat diterapkan depresiasi
untuk tahun yang bersangkutan.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Kegiatan–kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kerja Praktek di
PT. LG Electronics Indonesia adalah membantu kegiatan dari karyawan. Adapun
kegiatan rutin yang dilakukan selama mengikuti Kerja Praktek adalah sebagai
berikut:
Minggu Pertama
1. Perkenalan lingkungan dan Pembimbing pada PT. LG Electronics
Indonesia.
2. Pengarahan untuk kegiatan atau pekerjaan yang akan dilakukan selama
kerja praktek pada PT. LG Electronics Indonesia.
3. Menyesuaikan evidence
Evidence adalah bukti-bukti pendukung transaksi seperti kwitansi, invoice,
faktur pajak, purchase order, delivery order, dan agreement.
Kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Menyesuaikan tanggal, no invoice, dan amount yang ada pada bukti
36
Minggu Kedua
1. Menyesuaikan evidence
2. Melihat proses kegiatan Transfer Asset dengan menggunakan sistem
GERP yang dilakukan oleh Bapak Saihuri Yanto bagian Accounting
Closing Part
Minggu Ketiga
1. Menyesuaikan evidence
2. Melihat proses kegiatan Transfer Asset dengan menggunakan sistem
GERP yang dilakukan oleh Bapak Saihuri Yanto bagian Accounting
Closing Part
Minggu Keempat
1. Menyesuaikan evidence
2. Mulai mengambil data – data dan mewawancarai pembimbing dan
pegawai lainnya untuk menyusun laporan
3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek
3.3.1 Prosedur Transfer Asset PT. LG Electronics Indonesia
3.3.1.1 Fixed Asset PT. LG Electronics Indonesia
Yang dapat dimasukkan ke dalam Fixed Asset (Asset Tetap) menurut PT. LG
Electronics Indonesia adalah :
1. Asset yang tidak dapat diperjual belikan dan Asset tersebut hanya untuk
operasional perusahaan.
3. Asset yang mempunyai masa waktu pakai diatas 1 tahun
4. Asset yang mempunyai bentuk dan wujud
5. Asset yang mempunyai nilai pasar setelah masa waktunya berakhir
PT. LG Electronics Indonesia menggunakan metode garis lurus untuk menghitung
beban penyusutannya.
Dalam Fixed Asset Finance PT. LG Electronics Indonesia dibedakan atas 3
penanggung jawab, yaitu:
1. Corporate user : bertanggung jawab terhadap Asset LGEIN
2. AU (Accounting Unit) : bertanggung jawab terhadap Asset Division
3. Departement User : bertanggung jawab terhadap Asset Departement
Module yang ada disetiap penanggung jawab adalah Inspection, Adjustment, dan
Inquiry.
Tabel 3.1
Kategori Asset PT. LG Electronics Indonesia
Major Category Minor Category Useful Life
BUILDINGS BUILDING-UTIL STL_CAL_010Y
INTGB RND_COST(SYS)
Catatan :
a. Major Category : Kategori Induk
b. Minor Category : Sub Kategori
c. Useful Life : Masa Kegunaan
Contoh : 005Y = masa kegunaan 5 tahun
Tabel 3.2
Macam-macam Asset PT. LG Electronics Indonesia
Major Minor Asset Name
BUILDINGS BUILDING-UTIL BUILD FUTSAL &
BASKET BALL
WASTE DISPOSAL
BUILDING
INTGB SW(BIZ_APPL_TOOLS) MES
LSHLD_IMPRV OFC_EQUIP MOVING GANDARIA
CITY
MACHINERY ELEC_MFG
MACHIN_PARTS
OTHER_MFG
CONVEYOR TA LINE 4
COOLING TOWER
MACHINE
VACUM FARMING
40
VHCL-DELIV DELIVERY TROLLEY
TROLLEY D/COIL
VEHICLES
TROLLY D/COIL
RACK
LCD MODULE CART
MOTOR
MOBIL
SEPEDA
3.3.1.2 Transfer Asset PT. LG Electronics Indonesia
Transfer Asset adalah suatu proses yang dilakukan untuk memindahkan
asset dari departemen ke departemen yang lain atau dari satu divisi ke divisi yang
lain.
Tujuan dilakukannya transfer asset adalah untuk memperbaiki pencatatan
asset, baik secara aktual maupun yang ada di dalam system.
Transfer Asset dilakukan karena :
1. Pada saat pembelian menggunakan budget Head Office (HO)
2. Adanya proses pemindahan asset actual, tetapi di dalam system belum di
proses
3. Asset already distributed to user
4. Asset already return to IT GAP
Untuk menjalankan proses transfer asset di gunakan module FA (financial asset)
yang merupakan bagian dari sistem GERP.
42
1. Module EPS
digunakan untuk menginput data apabila terjadi pembelian Asset baru.
2. Module FA
module ini terbagi atas beberapa sub, yaitu:
a. Transfer Asset
b. Discard Asset
Untuk penghapusan Asset di dalam sistem
c. Change Status Asset
Untuk merubah status Asset di dalam sistem. Status asset terbagi
menjadi 3, yaitu:
1. Normal : asset masih dalam keadaan bagus, baik dan masih
bisa dugunakan
2. Idle : asset masih ada tetapi sudah tidak digunakan lagi
3. Disuse : asset sudah tidak bisa digunakan lagi
d. Disposal Asset
Untuk penghapusan asset dengan cara melakukan penjualan
e. Asset Work Bench
Merupakan Menu yang digunakan untuk memperbaiki data asset
f. Asset Search
P
No
Yes
Gambar 3.1
Prosedur Sistem Transfer Asset
Approval Matrix PIC Input di
Module FA Transfer Asset COLLECT
DOCUMENT: EDMS
Report Stock Taking START
Accounting Proses Check
44
Pengirim Penerima accounting
no
Flowchart Prosedur Sistem Transfer Asset
Deskripsi:
Bagian pengirim (bagian yang akan melakukan transfer asset) mengumpulkan
dokumen seperti EDMS, Email dan Report Stock Taking lalu di input pada
module FA yang ada dalam system GERP dan meminta persetujuan (approve)
dari pimpinan bagian pengirim. Setelah itu meminta persetujuan (approve) dari
pimpinan bagian penerima. Setelah di approve oleh pimpinan bagian pengirim
dan penerima, bagian accounting akan memprosesnya. Jika semua data telah
3.3.2 Kelemahan Module FA pada Sistem GERP
Menurut Bapak Saihuri Yanto bagian Accounting Closing Part kelemahan
module FA pada sistem GERP yaitu di dalam module FA tidak adanya fitur atau
pilihan untuk mengupdate lokasi Transfer Asset ketika kegiatan Transfer Asset
dilakukan sehingga setelah asset di transfer hanya dapat ditelusuri berdasarkan
Accounting Unit dan Departement Code sedangkan lokasi asset tidak diketahui.
Kegiatan transfer asset dalam prakteknya sederhana karena seluruh
sistemnya sudah dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan proses dan hasilnya.
Kegiatan transfer asset tidak rutin ada setiap hari tergantung kebutuhan dan
46
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil laporan yang telah penulis susun pada bab sebelumnya, maka
penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
4.1Kesimpulan
1. Kategori Asset PT. LG Electronics Indonesia dibedakan menjadi 2 yaitu major
category dan minor category. Yang dapat dimasukkan ke dalam Fixed Asset (Asset
Tetap) menurut PT. LG Electronics Indonesia adalah :
a. Asset yang tidak dapat diperjual belikan dan Asset tersebut hanya
untuk operasional perusahaan.
b. Asset yang mempunyai nilai material
c. Asset yang mempunyai masa waktu pakai diatas 1 tahun
d. Asset yang mempunyai bentuk dan wujud
e. Asset yang mempunyai nilai pasar setelah masa waktunya berakhir
Untuk menjalankan proses transfer asset di gunakan module FA yang merupakan
bagian dari sistem GERP. Tujuan dilakukannya transfer asset adalah untuk
memperbaiki pencatatan asset, baik secara aktual maupun yang ada di dalam
sistem.
2. Menurut Bapak Saihuri Yanto bagian Accounting Closing Part kelemahan module
di update ketika Transfer Asset dilakukan sehingga setelah asset di transfer hanya
dapat ditelusuri berdasarkan Accounting Unit dan Departement Code sedangkan
lokasi asset tidak diketahui. Kegiatan transfer asset tidak rutin ada setiap hari
tergantung kebutuhan dan permintaan departemen terkait.
4.2Saran
1. Module FA untuk melakukan kegiatan transfer asset pada PT. LG Electronics
Indonesia yang telah berjalan dengan baik diharapkan untuk bisa dipertahankan
atau bahkan disempurnakan lagi dan ada baiknya peneliti diberi kesempatan untuk
langsung melakukan pengecekan tehadap proses transfer asset dengan didampingi
PIC accounting. Agar peneliti tidak hanya sekedar mempelajari teori tetapi juga
memahami secara jelas proses riilnya, mengetahui kendala-kendala dan solusi dari
masalah yang ada dalam proses transfer asset itu. Sehingga jika dikemudian hari
peneliti mendapat responsibility tentang transfer asset dalam pekerjaannya, maka
peneliti dapat dengan mudah memahami proses kerja dan mengatasi masalah yang
ada.
2. Sebaiknya pada module FA untuk kegiatan Transfer Asset PT. LG Electronics
Indonesia ditambahkan pilihan untuk mengupdate lokasi Transfer Asset, agar