ii
ABSTRACT
Along with growth of information technology as well as the increasing of activity work and also emulation work in the world of business, computer existence as data processor in the reality have drawn various company, industrial and institute the effort to use and exploit the technological growth of computer, one of them is that is Koperasi Mitra Guru Lakbok Lakbok representing an Institute or Legal body standing based desire to increase society prosperity [of] generally and improve the member prosperity especially.
Problems Koperasi Mitra Guru Lakbok atUnit of Effort Commercial not yet the existence of an information system which can support the activity of sale and goods purchasing well and not yet its integrated data from one shares to other shares. needed by a system which can support the activity of sale and goods purchasing in Unit of Effort Commercial of Partner Koperasi Mitra Guru Lakbok to be acceleration and ambulatory information speed better.
To finish the system to be develop;builded, in this research use the Descriptive method Analysis. Descriptive Analyse that is an research method by depicting precisely data of exist in field later;then compare [it] with the theory- theory going into effect. As for to develop its software use the method of system development Life cycle. Language Pemograman used in scheme of information system of sale and this goods purchasing is Visual application Ianguage of Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000 for the database.
Buildedly of information system of sale and this goods purchasing is expected can water down Koperasi party specially at Unit of Effort Commercial in conducting process of sale and purchasing barangs to be quicker and efficient the than previous system
i
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan juga meningkatnya aktivitas kerja serta persaingan kerja dalam dunia bisnis, keberadaan komputer sebagai pengolah data ternyata telah menarik berbagai perusahaan, industri dan lembaga usaha untuk menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi komputer, salah satunya yaitu Koperasi Mitra Guru Lakbok yang merupakan suatu Lembaga atau Badan hukum yang berdiri berdarkan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya.
Permasalahan di Koperasi Mitra Guru Lakbok yaitu pada Unit Usaha Niaga belum adanya suatu sistem informasi yang bisa menunjang kegiatan penjualan dan pembelian barang secara baik dan belum terintegrasinya data dari satu bagian ke bagian yang lain. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang bisa menunjang kegiatan penjualan dan pembelian barang di Unit Usaha Niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok agar percepatan dan kecepatan informasi dapat berjalan dengan baik.
Untuk menyelesaikan sistem yang akan dibangun, dalam penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analisis. Deskriptif Analisis yaitu suatu metode penelitian dengan cara menggambarkan secara tepat data yang ada di lapangan kemudian membandingkannya dengan teori- teori yang berlaku. Adapun untuk mengembangkan perangkat lunaknya menggunakan metode system development Life cycle. Bahasa pemograman yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang ini adalah bahasa aplikasi Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 untuk database-nya,
Dengan dibangunnya sistem informasi penjualan dan pembelian barang ini diharapkan dapat mempermudah pihak Koperasi khususnya pada Unit Usaha Niaga dalam melakukan proses penjualan dan pembelian barangs agar lebih cepat dan efisien dari sistem sebelumnya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi dan teknologi komputer beserta inovasi – inovasinya
berkembang begitu pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi.
Untuk dapat mengikuti perkembangan komputer dan ledakan informasi tersebut,
maka di dalamnya diperlukan suatu pemahaman, penganalisaan dan perencanaan
Sistem Informasi yang berkualitas.
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini tidak lepas dari pesatnya
perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang
sangat berperan untuk mencari suatu informasi yang dibutuhkan, Setiap instansi
perusahaan, pemerintahan, institusi ataupun lembaga usaha pasti membutuhkan
suatu sistem informasi di dalam menjalankan aktivitas kerjanya agar teratur dan
terarah, oleh karena itu dengan adanya analisis dan perencanaan sistem informasi
akan membantu setiap institusi tersebut untuk mendapatkan suatu hasil yang
diinginkan dan sesuai dengan tujuan serta cita – cita yang direncanakan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan juga meningkatnya
aktivitas kerja serta persaingan kerja dalam dunia bisnis, keberadaan komputer
sebagai pengolah data ternyata telah menarik berbagai perusahaan, industri dan
lembaga usaha untuk menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi
komputer, salah satunya yaitu Koperasi Mitra Guru Lakbok yang merupakan
2
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya,usaha yang di jalankan oleh Koperasi
Mitra Guru Lakbok terdiri dari tiga kegiatan usaha, yaitu Unit Usaha Simpan
Pinjam (USP), Unit Usaha Niaga (Toko), dan Unit Usaha Foto Copy.
Pendirian Koperasi Mitra Guru Lakbok pada awalnya hanya difungsikan
untuk melayani simpan pinjam kepada anggotanya, namun dengan adanya
perkembangan dan permintaan kebutuhan di wilayah tersebut maka dibuatlah
unit-unit usaha yang lain, yaitu Unit usaha Niaga(Toko) dan Unit usaha Foto
Copy. Kegiatan Unit Usaha Niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok yaitu
menyediakan berbagai jenis barang dagangan mulai dari kelompok toiletres
(kebutuhan kamar mandi), consumer care (perawatan kesehatan), alat tulis kantor
(ATK), serta berbagai jenis barang kebutuhan masyrakat sehari-sehari mulai dari
makanan kemasan, jajanan sedangkan Untuk memenuhi kebutuhan konsumen di
wilayah Koperasi Mitra Guru Lakbok serta setelah dilakukan riset pasar maka
koperasi membentuk unit Foto Copy, dimana unit ini memberikan pelayanan jasa
berupa foto copy kepada para konsumen baik anggota Koperasi Mitra Guru
Lakbok maupun konsumen umum.
Walaupun kegiatan usahanya telah berkembang namun ada salah satu
kegiatan usaha yang mengalami beberapa masalah yaitu pada Unit usaha Niaga.
Pada unit usaha ini Koperasi Mitra Guru Lakbok sangat membutuhkan suatu
sistem informasi dalam mengelola dan menjalankan kegiatannya, satu diantaranya
adalah mengenai sistem penjualan dan pembelian barang. Sistem penjualan dan
3
terkomputerisasi dan saat ini masih menggunakan sistem manual, sistem
pengarsipan data, laporan-laporan penjualan dan pembelian barang hanya
disimpan dalam bentuk dokumen tertulis, yang memungkinkan terjadinya
kerusakan atau kehilangan arsip. Dokumen tersebut juga digunakan sebagai media
penyimpanan datanya sehingga para karyawan atau pegawai akan mengalami
kesulitan didalam melakukan pencarian data kembali jika sewaktu-waktu
dibutuhkan, serta lambatnya proses pengolahan data penjualan dan pembelian
barang, yang disebabkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan penjualan dan
pembelian barang.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka Koperasi Mitra Guru
Lakbok memerlukan sistem baru yang lebih cepat dan akurat dalam mengolah
data penjualan dan pembelian, serta lebih terjamin dari segi pengamanan dalam
pengarsipan file-file,sehingga kegiatan usahanya dapat dijalankan secara
maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik untuk mengambil judul :
“SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA
UNIT USAHA NIAGA KOPERASI MITRA GURU LAKBOK”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Adapun identifikasi dan rumusan masalah pada Koperasi Mitra Guru
4
1.2.1 Identifikasi Masalah
Penulis mengemukakan beberapa masalah yang terjadi pada Koperasi
Mitra Guru Lakbok, diantaranya:
1. Belum efektifnya sistem pengarsipan data, laporan-laporan penjualan dan
pembelian barang yang disimpan hanya dalam bentuk dokumen tertulis,
yang memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip.
2. Pegawai sering mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian data
penjualan dan pembelian, yang di butuhkan pada saat pegawai akan
membuat laporan penjualan dan pembelian yang akan di serahkan ke
sekertaris.
3. Lambatnya proses pengolahan data penjualan dan pembelian barang, yang
disebabkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan penjualan dan
pembelian barang.
1.2.2 Rumusan Masalah
Untuk perumusan masalahnya penulis mengemukakan empat hal, yaitu:
1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan
pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang
yang diusulkan pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok
3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi penjualan dan pembelian barang
pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok
4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjualan dan pembelian
5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi penjualan
dan pembelian barang pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem penjualan dan pembelian barang yang berjalan
pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok.
2. Untuk merancang sistem penjualan dan pembelian barang yang diusulkan
pada unit usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok.
3. Dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian barang ini maka
diharapkan dapat membantu memudahkan pekerjaan menjadi lebih cepat
dan mudah
4. Untuk membantu pihak koperasi khususnya pada unit usaha niaga dalam
pembuatan laporan penjualan dan pembelian barang yang lebih akurat dan
cepat.
1.4 Kegunaan Penelitian
6
1.4.1 Kegunaan Praktis
Semoga dapat memberikan keuntungan pada unit usaha niaga Koperasi Mitra
Guru Lakbok tentunya dalam mensejahterakan anggota pada khusunya dan
masyrakat pada umumnya,
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Penulis
Semoga dengan adanya perancangan sistem informasi ini dapat menambah
kinerja dan wawasan penulis kedepannya.
2. Peneliti lain
Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
dibidang yang sama.
3. Lingkungan pendidikan
Penulis harapkan sistem ini dapat menambah dan melengkapi
perbendaharaan ilmu-ilmu yang sudah ada.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mempermudah penyelesaian masalah, maka penulis membatasi
masalah ke dalam Tujuh hal, yaitu:
1. Penelitian hanya dilakukan pada bidang penjualan dan pembelian barang
pada Unit Usaha niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok.
2. Sistem yang dikembangkan hanya meliputi transaksi penjualan dan
pembelian.
3. Sistem tidak membahas masalah retur pembelian dan retur penjualan.
7
5. Dalam melayani pembelian barang pada konsumen diterapkan
diskriminasi cara pembayaran, yaitu bagi para anggota Koperasi Mitra
Guru Lakbok boleh membayar dengan cara tunai atau kredit, sedangkan
untuk non anggota diharuskan membayar secara tunai.
6. Anggota Koperasi Mitra Guru Lakbok yaitu Seluruh Guru Sekolah dasar
di Kecamatan Lakbok.
7. Pada Transaksi penjualan barang secara kredit anggota hanya dibolehkan
mengambil barang dengan batas minimal kredit Rp 50,000,- dan maksimal
kredit sebesar Rp 300,000,-
1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penulis mengambil objek penelitian di sebuah Lembaga yang berlokasi di
Jalan raya Lakbok no 538, Ciamis. Penelitian ini sendiri memberikan keleluasaan
kepada penulis untuk bisa membagi waktu antara jadwal kuliah dan pada saat
melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dimulai dari bulan Februari – Juni
2010. Untuk mengetahui jadwal penelitian ini bisa dilihat pada table 1
Tabel 1
Estimasi Jadwal Penelitian
No Aktivitas Tahun 2010
Februari Maret April Mei Juni
1. Perencanaan
Sistem
2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Seleksi Sistem
5. Pengujian
8
Tahapan-tahapan pada Tabel 1 dalam kegiatan di atas dapat di jabarkan
sebagai berikut:
1. Perencanaan Sistem (System Planning)
Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu
dimulai dengan adanya kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan
sistem tersebut. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik,
pengembangan sistem tidak akan berjalan dengan yang diharapkan.
Perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan
sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari
kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah
diterapkan.
2. Analisis Sistem (System Analys)
Tahap analisis sistem dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum
desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat
penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan di
tahap selanjutnya. Dalam tahap ini analis memiliki tugas menganalisis
sistem untuk menemukan kelamahan-kelamahan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
3. Desain Sistem (System Design)
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah
9
Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana
membentuk sistem tersebut, tahapan ini disebut dengan Desain Sistem
(Sistem Design).
4. Seleksi Sistem (System Selection)
Hasil dari desain sistem adalah sistem di atas sistem. Hasil desain sistem
ini belum dapat diimplementasikan, maka untuk dapat diimplementasikan
komponen-komponen secara fisik perlu dimiliki.
Komponen fisik sistem ini adalah komponen toknologi yang dapat berupa
perangkat keras dan perangkat lunak. Karena banyaknya alternatif
teknologi yang tersedia, maka perlu dilakukan penyeleksian.
5. Pengujian Sistem (System Implementation)
Proses pengujian input/output adalah mencoba program dengan memasukan data ke dalam form-form masukan yang telah disediakan. dan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 :1) yang dimaksud dengan sistem adalah:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan di dalam (http://www.google.com/Sistem dan Analisis
Sistem/27 Maret 2010) disebutkan bahwa sistem adalah:
“Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya”.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada
dasarnya adalah suatu sekelompok unsur yang erat hubungannya antara satu
dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi ini juga dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum,
yaitu sebagai berikut:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang
terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
9
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu sama lain dan sifat serta kerja
sama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
4. Sustu sistem merupakan bagaian dari sistem lain yang lebih besar.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang terdiri
dari:
1. Komponen-komponen (Components)
Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun dalam skala kecil
sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen.
Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga
tercapai suatu kesatuan fungsi dari sistem, sehingga sistem dapat mencapai
tujuannya.
2. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang
satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka
subsistem dapat saling memberi dan menerima sehingga terjalin kerjasama
dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dan sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar
batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana
10
Walaupun keberadaannya di luar sistem, tapi lingkungan luar dapat
mempengaruhi sistem. Adanya ketidakserasian antara lingkungan luar
dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh
karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dan
lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan
ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup
yang jelas dari suatu sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan dan
membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dari
lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah bahan atau energi yang dimasukan ke dalam
sistem. Energi ini dimasukan ke dalam sistem untuk diproses oleh sistem
sesuai dengan fungsi dari sistem sehingga dapat menghasilkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran
ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem.
Selain sebagai hasil akhir, keluaran sistem bisa juga dijadikan masukan
11
7. Pengolahan Sistem (Processing)
Pengolahan sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk
mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem(Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem,
sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus
untuk meraih tujuan. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil atau
menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari
sistem tersebut.
2.1.2 Klasisfikasi Sistem
Sistem dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan menjadi beberapa sudut
pandang, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (phsycal system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada
secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
12
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak
tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah
sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 7) yang dimaksud dengan informasi adalah:
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sedangkan menurut kamus komputer dan teknologi informasi yang
dimaksud dengan informasi adalah:
“Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. (http://www.google.com/Informasi/27 Maret 2010).
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data
13
Untuk lebih jelasnya bagaimana suatu data berubah menjadi informasi
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber : Al – Bahra Bin Ladzamudin (2005:11))
2.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari empat hal, yaitu:
1. Akurat (Accurate)
Artinya informasi harus terbebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat
merugikan dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksud dan tujuannya.
2. Tepat Waktu (Timelines)
Informasi sebagai dasar untuk menentukan keputusan haruslah memiliki
ketepatan dalam waktu. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi.
3. Relevan (Relevance)
Infomasi harus bersifat relevan atau mempunyai fakta untuk pengguna.
4. Sumber (Source)
Informasi yang baik adalah informasi yang mempunyai sumber yang jelas. Proses
(Model)
Input (Data)
14
2.2.2 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannnya.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam
suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
Sebagian besar informasi dinikmati tidak dapat persis ditaksir
keuntungannya dengan satuan uang, tetapi ditaksir nilai efektivitasnya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Di dalam http://www.nicdesain.net/Information system/27 Maret 2010 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:
“Suatu kumpulan atau seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung
dengan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi”.
Sedangkan dalam bahasan lain disebutkan bahwa sistem informasi adalah: “System informations are work systems in their own right since they consist of human participants and/or machines performing a business process using information, technology, and other resources to produce products and/or services for internal or external customers”.(Alter, Steven.2001.Communications of the Association for the Information Systems.Which Life Cycle…Work System, Information System, Or Software.October.p.8).
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
komponen-15
komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama satu sama lain dalam
melaksanakan suatu fungsi tertentu dalam mengelola data untuk menjadi suatu
informasi yang menunjang tercapainya tujuan organisasi/perusahaan.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Untuk membentuk suatu sistem Informasi ada beberapa komponen yang
harus dimiliki, antara lain sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat Keras (Hardware) adalah komponen fisik berupa peralatan input, peralatan proses dan peralatan output.
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak (Software) adalah instruksi-instruksi yang memuat komputer sebagai perangkat keras, melakukan pekerjaan tertentu.
3. Sumber Daya Manusia (Brainware)
Sumber Daya Manusia (Brainware) adalah user atau pengoperasi sistem. 4. Data
Data adalah fakta-fakta, perkiraan-perkiraan, pendapat-pendapat yang
belum memiliki arti kegunaan.
5. Prosedur
Prosedur adalah instruksi-instruksi yang digunakan dalam mengoperasikan
16
6. Jaringan Komunikasi (Communication Network)
Jaringan Komunikasi (Communication Network) merupakan penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari
suatu lokasi kesatu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.
2.4 Pengertian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang pada
Unit Usaha Niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok
Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang pada Unit Usaha Niaga
Koperasi Mitra Guru Lakbok. adalah suatu sistem informasi yang memberikan
informasi mengenai Penjualan dan Pembelian barang, yang mana nantinya
diharapkan dapat membantu pihak koperasi dalam menjalankan usahanya dan
meningkatkan kinerja pegawai agar lebih efektif dan efisien serta memberikan
pelayanan yang baik terhadap konsumen pada umumnya. Selain itu, dengan
adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian barang pada unit usaha niaga
Koperasi Mitra Guru Lakbok ini, diharapkan dapat meningkatkan citra bisnis
dalam pandangan anggota dan masyarakat.
2.5 Pengertian Basis Data (Database)
Menurut Radiant dan Bernard (2006 : 2) yang dimaksud dengan basis data
(database) adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan di tempat penyimpanan dan dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur, dan
17
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem
informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para
pengguna. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam
media penyimpanan data, dan diatur dengan menggunakan perangkat basis data
(Database Management System–DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report dari data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data
bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data
disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien.
Pertimbangan efisiensi yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur
data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih
awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data.
Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak
menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar
data tidak jelas, organisasi data dan update datamenjadi rumit.
Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh
organisasi/perusahaan saat sekarang dan masa yang akan datang.
2. Cara pemasukkan data sehingga memudahkan tugas operator dan
menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan
18
3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi disetiap sistem.
4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi,
pencurian dan gangguan-gangguan lain.
2.6 Pengertian Jaringan Komputer
Pengertian jaringan komputer menurut handout pengenalan dasar jaringan
komputer adalah sebagai berikut:
”Jaringan komputer (computer network) merupakan sekumpulan peralatan
komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan
membagi sumber daya (seperti file dan printer)”.
Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan
sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling
mengakses satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer juga mendukung adanya
resource sharing, information sharing dan network access.
Resource sharing, berarti penggunaan sumber data dan daya secara bersama-sama oleh sejumlah stasiun komputer yang terhubung. Sumber data dan
sumber daya tersebut antara lain adalah harddisk, memory, printer, plotter, scanner, CD ROM, dan lain sebagainya.
Information sharing, berarti dalam suatu jaringan berlaku pemakaian program-program aplikasi secara bersama-sama. Misalnya jika pada komputer A
19
program Autocad tersebut pada komputer lain yang terhubung dan telah diisi
dengan program tersebut.
Network Access, merupakan kondisi dimana para pengguna dalam suatu jaringan dapat pula mengakses jaringan komputer lain yang terhubung. Seperti
misalnya kita mengakses Internet melalui komputer server, dan lain sebagainya.
2.6.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer terdiri dari:
1. Work Group
Yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam jumlah
sedikit dalam sebuah ruangan.
2. Local Area Network (LAN)
Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu
area lokal tertentu.
Keuntungan LAN :
a. Memungkinkan pemakaian sumber daya secara bersama-sama.
b. Meningkatkan produktifitas serta melindungi investasi yang ada.
c. Memungkinkan pengiriman data yang lebih banyak dan kompleks
serta pertukaran informasi yang lebih baik.
Kerugian LAN :
a. Pembuatan instalasi jaringan tidak sederhana.
b. Perlunya software khusus yang dirncang untuk multi user.
20
d. Virus dapat menyebar ke seluruh jaringan.
3. Metropolitan Area Network (MAN)
Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi area
dalam satu kota.
4. Wide Area Network (WAN)
Yaitu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar
kota atau antar negara.
2.6.2 Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Bus
Topologi bus merupakan jenis arsitektur yang paling sederhana. Dalam
penerapannya, topologi ini sering digunakan untuk membangun jaringan
yang hanya terdiri dari beberapa unit komputer, misalnya 2 sampai 4 unit
komputer.
Topologi ini disebut topologi bus karena jenis arsitekturnya menyerupai
bus (kendaraan umum). Hal tersebut didasarkan pada setiap node (workstation) yang diibaratkan seperti kursi yang ada pada bus kota.
Beberapa kelebihan dari topologi bus :
a. Topologi bus merupakan arsitektur jaringan yang paling sederhana
dibanding jenis arsitektur lainnya.
b. Dikatakan sangat sederhana karena hanya memiliki anggota
workstation yang sedikit.
c. Biaya yang dikeluarkan sangat murah karena media transmisi yang
21
d. Karena menggunakan satu kabel yang menjadi pusat, pengiriman data
pun lebih cepat.
Sedangkan kekurangan pada topologi bus, yaitu :
a. Karena menggunakan satu kabel yang dijadikan pusat, akibatnya
sering terjadi tabrakan data.
b. Apabila ada salah satu workstation error, maka akan mengakibatkan kerusakan pengiriman data dari komputer lain.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Terminator (Penutup)
Workstation Workstation
Workstation Workstation Workstation
Terminator (Penutup)
Gambar 2.2 Topologi Bus (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26))
2. Topologi Cincin (Ring)
Topologi cincin merupakan desain jaringan yang dapat dikatakan cukup
sederhana dibandingkan dengan bintang.
Dalam pemasangan jaringan, arsitektur ini akan menggunakan kabel yang
dipasang melingkar dengan sistem tertutup. Kabel yang sering digunakan
pada jenis topologi ini adalah kabel coaxial.
22
a. Implementasinya sangat sederhana karena arsitektur ini merupakan
bentuk pengembangan dari topologi bus.
b. Peralatan yang digunakan sama seperti topologi bus, yaitu
menggunakan media transmisi kabel coaxial.
c. Pada jenis ini anda tidak lagi memerlukan terminator karena kedua
ujung kabel akan disambungkan dengan ujung kabel yang lain.
d. Transfer data dilakukan dalam satu arah, sehingga kemungkinan
terjadi tabrakan sangat jarang.
Kerugian yang mungkin akan didapat adalah kegagalan pengiriman
data karena topologi jenis ini sangat dipengaruhi oleh node (workstation) yang lain. Pengiriman data dilakukan dalam satu arah.
Apabila ada salah satu workstation yang rusak, proses pengiriman data
akan terputus atau gagal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Token-Ring
Workstation Workstation
Workstation Workstation
Workstation
Workstation Workstation
Workstation
23
3 Topologi Star (Bintang)
Topologi ini dinamakan topologi bintang karena bentuk arsitekturnya
dapat dianalogikan seperti bentuk bintang. Tentu saja bentuk bintang yang
dimaksud tidak seperti bentuk bintang yang anda ketahui selama ini.
Bentuknya seperti bintang karena pada perancangannya arsitekturnya
memiliki node (titik) terpusat, yang kemudian dihubungkan dengan node-node atau workstation yang lain.
Dalam implementasinya, pengembangan arsitektur jaringan ini akan selalu
memerlukan sebuah peralatan yang dijadikan sebagai terminal yang
menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lain.
Terminal yang dipakai dapat berupa hub atau switch.
Banyak keuntungan yang akan didapat dari topologi star, diantaranya :
a. Sanggup memuat banyak workstation dalam satu jaringan LAN.
b. Sangat jarang terjadi tabrakan data.
c. Karena jarang terjadi tabrakan data, transfer data akan lebih cepat.
d. Apabila salah satu workstation terputus atau rusak, workstation lain
tidak akan mengalami gangguan.
e. Kerusakan kabel, misalnya putusnya transmisi kabel pada salah satu
workstation, tidak akan mengakibatkan kerusakan jaringan secara
menyeluruh.
f. Memiliki teknik kerja yang terpusat, maksudnya semua workstation
24
transmisi menuju terminal. Selanjutnya data tersebut akan diforward
oleh terminal ke alamat tujuan pengiriman.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Workstation Workstation
Workstation Workstation
Gambar 2.4 Topologi Star (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27))
`
2.6.3 Manfaat Jaringan komputer
Manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi jaringan komputer
adalah :
1. Resource sharing
Yaitu dapat berbagi sumber daya.
2. File sharing
Antar komputer dapat melakukan pertukaran data atau file.
3. Reliabilitas tinggi
Dengan menggunakan jaringan komputer maka akan memiliki
25
4. Menghemat biaya
Penghematan biaya terjadi karena komputer berukuran kecil.
5. Kemudahan komunikasi
Komunikasi antar komputer dalam suatu lingkungan kerja dapat dilakukan
dengan mudah.
6. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem
atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga
dapat mengakses internet dengan metode sharing connection. 7. Fasilitas mapping
Mapping berfungsi untuk memetakan suatu direktori pada
server/workstation yang terhubung dalam jaringan sedemikian sehingga
direktori tersebut seolah-olah menjadi drive lokal.
2.7 Konsep Sistem Client-Server
Sistem Client Server atau disebut juga sistem tersentralisasi diterapkan pada sebuah sistem jaringan. Sistem Client Server ini ditujukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem sebelumnya. Sistem Client Server terdiri dari dua komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses “sebisa mungkin” ditangani sendiri.
Bila ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data
26
Pada sistem Client Server untuk memenuhi kebutuhan, client akan mengirimkan message (perintah) query pengambilan data. Selanjutnya, server yang menerima message tersebut akan menjalankan query tersebut dan hasilnya akan dikirimkan kembali ke client. Dengan begitu transfer datanya jauh lebih efisien. Adapun bentuk dari Sistem Client Server yang sederhan adalah sebagai berikut :
Client & Work Station Database
DBMS Server
Client & Work Station Client & Work Station
(Sumber : http:www.google.com/sistem basis data/ 22 April 2010)
Gambar 2.5 Sistem Client Server Sederhana
Disamping bentuk client server sederhana terdapat pula bentuk client server yang lebih komplek yang digamarkan sebagai berikut :
Work Station
Database
DBMS Server
Work Station Work Station Work Station Work Station Work Station Client
Client Client
27
Gambar 2.6 Sistem Client Server Kompleks
Dari kedua gambar diatas, dapat dilihat adanya dua macam implementasi
sistem client server. Bentuk yang sederhana dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer lokal (LAN) dimana fungsi client (untuk menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandingan, dan
lain-lain.) dan fungsi work station (untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menayangkan hasil pengolahan) disatukan.
Adanya pemisahan fungsi client dan fungsi server, disamping meningkatkan kompleksitas tersendiri dalam pembangunan aplikasi secara
keseluruhan, juga menimbulkan kelemahan lain, yaitu aktivitas pemasangan
aplikasi yang tidak praktis. Bila terdapat perubahan/perbaikan aplikasi basis data
maka harus mengulangi pekerjaan instalasi disemua mesin client yang digunakan. Karena itu pekerjaan ini sangat cocok diterapkan pada sistem jaringan yang lebar
(WAN). Sedangkan pada varian sistem client server yang lebih kompleks, aplikasi basis data tidak ditempatkan disetiap work station, tetapi dipasang pada setiap client yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Jadi setiap client dan sejumlah work station membentuk sebuah LAN tersendiri. Karena client-client ini merupakan basis tempat aplikasi basis data disimpan dan turut menangani proses-proses
28
(WAN). Dengan begitu tahap instalasi aplikasi dapat dilakukan secara jarak jauh
(remote) dari lokasi lain, sehingga kelemahan dari sisi instalasi dapat diatasi.
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai untuk mengelola database.
2.8.1 Sekilas Tentang Visual Basic
Visual Basic (VB) merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa
pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat
lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan
pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Visual Basic ini adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan
seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows. Khusus untuk pemrograman database, Visual Basic menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Bentuk database yang dimiliki Visual Basic adalah bentuk database Paradox, dBase, MS.Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain.
Lingkungan pengembangan terpadu atau Integrated Development
Environment (IDE) dalam program Visual Basic terbagi menjadi sembilan bagian yaitu :
a. Control Menu
29
memindahkan atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows lainnya.
b. Menu
Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama
dengan program-program Windows pada umumnya. c. Toolbar
Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Biasanya tombol-tombol ini merupakan perintah-perintah
yang sering digunakan dan terdapat pula pada menu Visual Basic. d. Form Windows
Form Windows atau jendela form adalah daerah kerja utama, dimana kita akan memuat program-program aplikasi Visual Basic. Pada form ini, kita akan meletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar,
tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya. Jendela form ini pada awalnya kelihatannya kecil, tetapi ukurannya bisa diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan aplikasi kita.
e. Toolbox
Toolbox adalah “kotak peranti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Control adalah
30
f. Project Explorer
Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file di dalam aplikasi Visula Basc. Setiap aplikasi dalam Visula Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu file. Pada Project Explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi kita, misalnya form, modul, clas, dan sebagainya.
g. Jendela Properties
Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Property adalah sifat dari sebuah objek, misalnya seperti namanya, warna, ukuran, posisi, dan
sebagainya. Setiap objek sebagian besar memiliki jenis property yang sama,
tetapi ada pula yang berbeda.
h. Form Layout Windows
Form Layout Windows adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layer monitor. Posisi form pada form layout windows inilah yang merupakan petunjuk dimana aplikasi kita akan ditampilkan pada
layer monitor saat menjalankan program aplikasi nanti.
i. Jendela Code
Jendela Code adalah suatu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk
aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambah dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya
31
2.8.2 Sekilas Tentang SQL Server 2000
SQL server adalah sebuah database relational yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server, dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut server, dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang
disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama.
Arsitektur SQL Server dibagi ke dalam beberapa komponen logical, seperti misalnya tabel, view, dan elemen-elemen lain yang terlihat oleh user.
Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file dalam disk. Format
file atau lokasi dimana elemen-elemen logika ini di tulis, tidak diketahui oleh user
sistem. SQL Server bisa mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa user.
2.8.3Keunggulan Client Server
Client server memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2. Sistem administrasi dan keamanan jaringan lebih baik karena terdapat
seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan yang
32
3. Sistem back-up data lebih baik karena pada jaringan client server, back-up dilakukan terpusat di server yang akan memback-up seluruh data yang digunakan didalam jaringan.
2.8.4 Kelemahan Client Server
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagai server.
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Adapun prmbahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada
penjelasan di bawah ini.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Didorong oleh suatu keinginan bersama di kalangan para guru yang
bekerja di lingkungan kantor Departemen P&K kecamatan Banjarsari untuk
meningkatkan kesejahteraannya, maka pada tahun 1950 lahirlah sebuah koperasi
dengan nama Koperasi Guru Banjarsari (KGB). Namun setelah ada pemekaran
kecamatan, maka pada tanggal 21 oktober 1961 guru-guru yang bekerja di daerah
kecamatan Lakbok mendirikan Koperasi Mitra Guru Lakbok dan telah
memperoleh hak badan hukum.
Koperasi Mitra Guru Lakbok (KMGL) adalah suatu Lembaga yang berdiri
berdarkan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya, usaha yang di jalankan
oleh Koperasi Mitra Guru Lakbok terdiri dari tiga kegiatan usaha, yaitu Unit
Usaha Simpan Pinjam (USP), Unit Usaha Niaga (Toko), dan Unit Usaha Foto
Copy.
Pendirian Koperasi Mitra Guru Lakbok pada awalnya hanya melayani
simpan pinjam kepada anggotanya, namun selanjutnya dengan adanya
unit-unit usaha yang lain, yaitu Unit usaha Niaga (Toko) dan Unit usaha Foto
Copy.
Pengemabangan setiap usaha koperasi akan selalu berorientsai pada
pelayanan terbaik kepada anggota, dan terus menerus memperbaiki citra bisnis
dalam pandangan anggota dan masyarakat. Usaha yang dijalankan oleh Koperasi
Mitra Guru Lakbok trediri dari tiga kegiatan usaha, yaitu Unit Usaha Simpan
Pinjam, Unit Usaha Niaga (Toko), Unit Usaha fotoCopy.
1. Unit Usaha Simpan Pinjam (USP)
USP merupakan Unit Usaha yang kegiatannya menerima simpanan dan
memenuhi pinjaman anggota. Unit simpan pinjam ini menghimpun dana dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela sebagai modal usaha.
Simpanan pokok dibayarkan oleh anggota ketika masuk menjadi anggota
Koperasi Mitra Guru Lakbok. Untuk simpanan wajib dipungut setiap bulan
dengan cara memeotong gaji pokok pegawai. Disamping bertujuan menghimpun
dana yang diperhgunakan sebagai modal usaha, Usp juga bertujuan memberikan
bantuan modal fasilitas kredit kepada para anggota yang membutuhkannya
dengan syarat pembayaran yang ringan dan bunga rendah (sebesar 1,1 % per
bulan).
2.Unit Usaha Niaga (Toko)
Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para anggota akan barang
konsumsi, unit toko atau Unit Usaha Niaga Koperasi Mitra Guru Lakbok telah
berupaya menyediakan berbagai jenis barang dagangan mulai dari kelompok
tulis kantotr (ATK) serta berbagai jenis makanan kemasan dan kebutuhan
masyarakat sehari-hari. Di dalam toko para anggota secara bebas dapat memilih
barang kebutuhan yang ia inginkan. Sedangkan barang-barang yang tidak di
sediakan di dalam toko (disediakan oleh rekanan usaha yang ditunjuk oleh
Koperasi Mitra Guru Lakbok meliputi kelompok barang meubelair (perabotan
rumah tangga), busana dan aksesoris, serta spare parts (suku cadang kendaraan).
Selain melayani penjualan barang bagi para anggota, Unit Usaha Niaga juga
terbuka untuk melayani konsumen lain (non anggota). Dalam melayani pembelian
barang oleh konsumen diterapkan diskriminasi cara pembayaran, yaitu bagi para
anggota KMGL boleh membayar dengan cara tunai atau kredit, sedangkan untuk
non anggota diharuskan membayar secara tunai.
3.Unit Foto Copy
Untuk memenuhi kebuthan konsumen di wilayah Koperasi Mitra Guru
Lakbok serta setelah dilakukan riset pasar maka koperasi membentuk unit foto
copy ini, dimana unit ini memberikan pelayanan jasa berupa foto copy kepada
para konsumen baik anggota Koperasi Mitra Guru Lakbok maupun konsumen
umum.
Cara kerja serta pemodalan berada dibawah koperasi induk, dimulai dari
pembeleian mesin serta alat-alat penunjang, jadi unit usaha ini bisa dikatakan
sebagai mitra dari Koperasi Mitra Guru Lakbok dan diwajibkan memberikan
laporan keuangan kepada koperasi induk untuk disatukan dengan laporan
keuangan dari unit-unit koperasi yang lainnya untuk pembentukan SHU yang
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adupun visi dan misi Koperasi Mitra Guru Lakbok adalah menjadikan
koperasi mitra guru lakbok sebagai mitra usaha terpercaya menuju koperasi yang
mandiri
3.1.2.1 Visi Perusahaan
Visi adalah harapan tentang masa depan perusahaan yang realistis. Bisa
dicapai dan menarik, atau penjabaran tujuan kemana perusahaan harus menuju
masa depan yang lebih baik.
Visi Koperasi Mitra Guru Lakbok : ”Menjadi Perusahaan atau lembaga swadaya masyarakat Yang Mampu Berkembang Dan Unggul Dengan Bertumpu Pada Potensi Insan”.
3.1.2.2 Misi Perusahaan
Misi Koperasi Mitra Guru Lakbok sebagai dasar kebijakan yaitu:
1. meningkatkan keberdayaan gerakan kopersi melalui pendidikan dan
pelatihan
2. meningkatkan pelayanan dan mewujudkan kesejahteraan anggota melalui
pengelolaan yang professional
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi Koperasi Mitra Guru Lakbok dapat dilihat
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Koperasi Mitra Guru Lakbok Sumber : Koperasi Mitra Guru Lakbok
3.1.4 Deskripsi Tugas
1. Ketua
Jabatan Ketua pada Koperasi Mitra Guru Lakbok merangkap sebagai
kepala unit bagian Urusan umum yang mempunyai tugas:
a) Koordinasi dengan KPPRI
b) Koordinasi dengan DEKOPINDA
c) Koordinasi dengan instansi lain dengan Kantor UPTD pendidikan
d) Koordinasi dengan instansi lain di kecamatan
e) Koordinasi Dengan anggota yang sudah pensiun dari kedinasan
f) Koor dinasi dengan anggota yang Mutasi ke luar kecamatan
g) Koordinasi dengan anggota yang masih aktif dan bermasalah
h) Penyusunan AD/ART
KETUA
BENDAHARA
KASIR BAGIAN GUDANG
Sekertaris
i)Perancangan program kerja koperasi
2. Wakil Ketua
a) Pembuatan tata tertib rapat
b) Koordinasi KPRI-KPRI yang ada di kabupaten ciamis
c) Koordinasai Koperasi dengan UKM
d) Koordinasi dengan para Komisariat
3. Sekertaris
Jabatan Sekertaris pada Koperasi Mitra guru Lakbok merangkap sebagai
kepala Unit Usaha Niaga yang mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mengembangkan Usaha Niaga atau Toko
b) Melengkapi barang-barang yang dibutuhkan oleh anggota dan
masyarakat sekitar.
c) Menangani Urusan Keanggotaan di BPUK (Badan Pengembangan
Usaha Koperasi
d) Mencari barang yang harganya bisa bersaing
e) Meningkatkan pelayanan pada anggota dan non anggota
f) Memberikan pelayanan pada anggota dan non anggota
g) Memberikan surprise/bonus
h) Pencairan dana belanja unit usaha Niaga koperasi dan Unit usaha Foto
Copy
4. Bendahara
Jabatan bendahara pada Koperasi Mitra Guru Lakbok merangkap sebagai
a) Meningkatkan pelayanan dalam pemberian kredit
b) Meningkatkan jaminan resiko piutang
c) Menekan Suku bunga pinjaman
d) Melaksanakan pemeriksaan yang meliputi seluruh aspek kegiatan
manajemen keuangan dan operasional.
5. Bagian Penjualan atau Kasir
a) Mencatat Transaksi Penjualan
b) Mengelola data penjualan barang
c) Membuat Laporan penjualan barang
6. Bagian Pembelian
a) Mengatur dan memeriksa barang apa saja yang masih ada atau tidak
ada, supaya tidak terjadi kekosongan stock barang
b) Melakukan pemesanan dan pembelian barang ke supplier lalu kemudian mengupdate stock barang.
c) Membuat semua laporan yang berhubungan dengan kegiatan
pemesanan dan pembelian barang.
6. Karyawan
Jumlah karyawan pada tahun 2010 berjumlah 7 orang dengan pembagian
tugasnya sebagai berikut:
1. Nurriman :Pertokoan bagian gudang
2. Ela nurlaela :Pertokoan bagian kasir
3. Siti ikhwanatun :Foto Copy
5. Carmana Iyus :Urusan Simpanan Pokok, Piutang KMS
6, Sodirin :Urusan Tagihan & Simpanan Wajib
7. Maman :Urusan Piutang KML
3.2 Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis, diantaranya:
3.2.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan penulis selama melakukan penelitian di
Koperasi Mitra Guru Lakbok adalah menggunakan metode Analisis Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang sebenarnya
dan selengkap-lengkapnya.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi
ini, penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama
perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.2.1 Sumber Data Primer
1. Observasi
Langkah ini dilakukan penulis dengan mengadakan pengamatan langsung
pada saat penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau fakta yang penting dan
banyak dilakukan dalam perkembangan sistem informasi. Wawancara
memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data
Dari hasil wawancara peneliti dengan Ketua BPUK (Badan Pengembangan
Usaha Koperasi ) khusunya pada Unit usaha Niaga Koperasi Mitra guru Lakbok
dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Belum efektifnya sistem pengarsipan data, laporan-laporan penjualan
dan pembelian barang yang disimpan hanya dalam bentuk dokumen
tertulis, yang memungkinkan terjadinya kerusakan atau kehilangan arsip.
2. Lambatnya proses pengolahan data penjualan dan pembelian barang,
yang disebabkan ketidakakuratan dalam pembuatan laporan penjualan
dan pembelian barang.
3. Ketua menginginkan suatu program aplikasi yang didalamnya mencakup
seluruh hal yang berkaitan dengan proses transaksi penjualan dan
pembelian barang yang dilakukan pada Unit usaha Niaga berikut
laporan-laporan transaksi tersebut,
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Untuk menambah data yang akan ditulis diperlukan dokumentasi sebagai
pelengkap dalam penyusunan penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara membaca
buku panduan yang berhubungan dengan penulisan laporan penelitian.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan
oleh penulis, yaitu:
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis adalah Analisis
dan Perancangan Terstruktur.
Tahapan-tahapannya terdiri dari:
1. Flowmap
Yaitu bagan alir sistem yang digunakan untuk menggambarkan arus dari
dokumen-dokumen yang ada di perusahaan/organisasi.
2. Diagram Kontek (Contex Diagram)
Diagram Kontek adalah diagram tingkat tinggi yang menggambarkan
hubungan antar entitas eksternal dengan sistem, dimana data yang
diinputkan oleh bagian komponen eksternal yang akan diproses di dalam
sistem dan akan menghasilkan laporan yang akan diinginkan oleh
komponen eksternal tersebut.Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah diagram yang sering digunakan untuk menggambarkan secara logika bagaimana data itu mengalir, dimana
data tersebut akan disimpan dan kemana saja laporan yang akan dibuat itu
diberikan. Data Flow Diagram (DFD) ini juga menggambarkan arus data secara terstruktur dari mulai proses input sampai dengan pembuatan
laporan yang dihasilkan oleh sistem.
3. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus Data adalah daftar organisasi dari semua elemen data yang ada
dalam sistem secara lengkap, dengan definisi yang baku. Sehingga user
dan analisis sistem akan memiliki pengertian sama untuk input, output,
4. Normalisasi
Normalisasi adalah himpunan data dalam bentuk normal (normal form). 5. Relasi Tabel
Relasi tabel merupakan gambaran tentang hubungan antara tabel satu
dengan tabel yang lainnya yang ada di dalam suatu sistem.
6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan model relasi antar rancangan data tersimpan (file) atau bentuk logika yang dipakai analisis dan desain suatu sistem informasi.
Model relasi ini diperlukan untuk menggambarkan struktur data dan relasi
antar data.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode Pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah SDLC
(System Development Life Cycle) yaitu merupakan alur hidup (tahapan-tahapan) yang harus dilakukan dalam pengembangan sebuah sistem.
Adapun tahapan-tahapannya terdiri dari:
1. Perencanaan Sistem (System Planning)
Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu
dimulai dengan adanya kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan
sistem tersebut. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik,
pengembangan sistem tidak akan berjalan dengan yang diharapkan.
Perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan
kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah
diterapkan.
2. Analisis Sistem (System Analys)
Tahap analisis sistem dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum
desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat
penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan di
tahap selanjutnya. Dalam tahap ini analis memiliki tugas menganalisis
sistem untuk menemukan kelamahan-kelamahan sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.
3. Desain Sistem (System Design)
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah
mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dilakukan.
Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana
membentuk sistem tersebut, tahapan ini disebut dengan Desain Sistem
(Sistem Design).
4. Seleksi Sistem (System Selection)
Hasil dari desain sistem adalah sistem di atas sistem. Hasil desain sistem
ini belum dapat diimplementasikan, maka untuk dapat diimplementasikan
komponen-komponen secara fisik perlu dimiliki.
Komponen fisik sistem ini adalah komponen toknologi yang dapat berupa
perangkat keras dan perangkat lunak. Karena banyaknya alternatif
5. Implementasi Sistem (System Implementation)
Sistem telah dianalis dan didesain secara rinci dan teknologi telah diseleksi
dan dipilih. Tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah
mengimplementasikan sistem. Tahap implementasi sistem merupakan
tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Pada tahap ini sistem yang telah diimplementasikan memerlukan
perawatan agar terkontrol penggunaannnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berik
Gambar 3.2System Development Life Cycle (SDLC) , Sumber : Jogiyanto (2005 : 15)
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Flow Map
Perencanaan Sistem Analisis Sistem
Desain Sistem Secara Umum Desain Sistem Secara Terperinci
Seleksi Sistem
Perawatan Implementasi Sistem
Awal Proyek Sistem
Yaitu bagan alir sistem yang digunakan untuk menggambarkan arus dari
dokumen-dokumen yang ada di perusahaan/organisasi
2. Diagram Kontek (Contex Diagram)
Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi yang menggambarkan
hubungan antar entitas eksternal dengan sistem, dimana data yang
diinputkan oleh bagian komponen eksternal yang akan diproses di dalam
sistem dan akan menghasilkan laporan yang akan diinginkan oleh
komponen eksternal tersebut.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah diagram yang sering digunakan untuk menggambarkan secara logika bagaimana data itu mengalir, dimana
data tersebut akan disimpan dan kemana saja laporan yang akan dibuat itu
diberikan. Data Flow Diagram (DFD) ini juga menggambarkan arus data secara terstruktur dari mulai proses input sampai dengan pembuatan
laporan yang dihasilkan oleh sistem.
4. Kamus Data
Kamus Data adalah daftar organisasi dari semua elemen data yang ada
dalam sistem secara lengkap, dengan definisi yang baku. Sehingga user
dan analisis sistem akan memiliki pengertian sama untuk input, output,
komponen penyimpanan serta perhitungannya.
5. Perancangan Basis Data
Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan data
dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan
pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud
adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisensi
pengolahan.
b. Tabel Relasi
Relasi tabel merupakan gambaran tentang hubungan antara tabel satu
dengan tabel yang lainnya yang ada di dalam suatu sistem.
3.2.4. Pengujian Software
Konsep Kotak Hitam (Black Box) digunakan merepresentasikan sistem cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam Kotak Hitam
(Black Box), item-item yang diuji dianggap ”gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak
hitam.
Pada pengujian Kotak Hitam (Black Box), kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Rencana pengujian dapat dimulai sendiri
mungkin di proses pengembangan perangkat lunak.
Teknik pengujian konvensional yang termasuk pengujian Kotak Hitam
(Black Box) adalah sebagai berikut :
1. Graph based testing (pengujian yang didasarkan pada grafik)
3. Comparison testing (pengujian perbandingan) 4. Orthogonal testing (pengujian orthogonal)
Pada pengujian Kotak Hitam (Black Box), kita mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang
dilakukan kotak, tapi tidak mengetahui sama sekali mengenai cara konversi
dilakukan.
Teknik pengujian Kotak Hitam (Black Box) juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia
untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use-case
dan informasi analisi yang lain.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori
sebagai berikut :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
Pengujian black-box didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas fungsional diuji ?
2. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik ?
3. Apakah sistem sangat sensitive terhadap harga input tertentu ?
5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem ?