• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PKN KELAS XI MIA 4.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS PKN KELAS XI MIA 4.docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SEJUTA MANGROVE UNTUK MASA DEPAN

Disusun oleh :

Ainun Huda Ali (01)

Akbar Riski Ramadhani (2)

Alifia Rohani (03)

Devita Lailatun Nikmah (10)

Jazilatul Amalia ()

M.Renaldi Bagus Wijayanto ()

Website : http://www.mandagi.sch.id, Email : [email protected]

(2)

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan

ridhonya juga pada akhirnya penulisan makalah tentang “Sejuta Mangrove Untuk Masa

Depan” ini dapat di selesaikan.

Penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami menyampaikan rasa terima kasih

yang tak terhingga terutama kepada guru pembimbing ibu Laila selaku guru Pendidikan

Kewarganegaraan dan seterusnya kepada rekan-rekan yang telah memberikan banyak

bantuan dalam rangka penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini banyak kekurangan dan

kelemahan-kelemahan atau jauh dari kesempurnaan. Ini sesuai dangan keterbatasan ilmu

pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu semua saran dan kritik yang dapat

menyadarkan akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan penyempurnaan isi

makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………

i

Daftar Isi………

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………

1

1.2 Rumusan Masalah……….………...

2

1.3 Tujuan …………..………...………...

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran Mangrove Untuk Daerah Pesisir ... 3 2.2 Manfaat Mangrove di Daerah Pesisir ... 4 2.3 Dampak Kerusakan Mangrove………

……….

6

2.4 Kontribusi Mangrove dalam Menciptakan Integrasi Nasional

….

7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………

8

3.2 Saran………..

8

Daftar Pustaka………..

9

BAB I

PENDAHULUAN

(4)

Secara umum, integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik suku, budaya, dan berbagai latar belakang ekonomi. Tanpa adanya persatuan, negara Indonesia akan lebih mudah terpecah belah. Banyak ancaman yang dapat menyebabkan negara kita terpisah, mulai dari ancaman militer maupun non-militer. Dengan pembudidayaan mangrove dapat menyatukan dua belah pihak yakni, badan kemasyarakatan maupun badan kepemerintahan yang pasti memiliki satu tujuan yang sama yaitu sabagai konservasi mangrove dan menambah jalinan komunikasi antara kedua belah pihak.

Sesuai pasal 30 ayat (1) yang berisi tentang “ Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”, bahwa jalinan komunikasi yang baik berpengaruh besar dalam mempertahankan keamanan negara. Sumber daya alam Indonesia yang melimpah harus bisa kita olah sebaik dan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lepas dari campur tangan antara masyarakat serta peranan pemerintah agar senantiasa siap dalam mewujudkan Integrasi Nasional.

Salah satu hutan yang amat penting keberadaannya baik bagi manusia maupun lingkungan adalah hutan bakau (mangrove). Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan No. 60/kpts/DJ/I/1978 tentang Pedoman Silvikultur Hutan Mangrove, yang dimaksud dengan hutan mangrove adalah tipe hutan yang terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang

dipengaruhi pasang surut air laut.

Banyak akibat atau dampak negatif dari kerusakan hutan, khususnya hutan mangrove. Secara fisik, hutan mangrove mempunyai peranan sebagai benteng atau pelindung bagi pantai dari serangan angin, arus dan ombak dari laut. Hutan mangrove dapat diandalkan sebagai benteng pertahanan terhadap ombak yang dapat merusak pantai dan daratan pada keseluruhannya. Sehingga jika tidak adanya benteng pertahanan tersebut, maka dapat mengakibatkan pengikisan tanah oleh air laut. Selain itu, ekosistem di daerah tersebut juga terganggu dan akan

mengakibatkan merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, serta menurunnya keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, kerusakan hutan harus segera ditangani secara serius.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pengaruh mangrove untuk kehidupan di sekitar pesisir? 1.2.2 Apa saja manfaat mangrove bagi kehidupan di sekitar pesisir? 1.2.3 Apa dampak kerusakan mangrove?

1.2.4 Apa kontribusi mangrove dalam menciptakan integrasi nasional?

1.3 Tujuan Penulis

(5)

1.3.2 Manfaat mangrove bagi kehidupan manusia dan alam. 1.3.3 Dampak akibat kerusakan mangrove.

1.3.4 Kontribusi mangrove dalam menciptakan integrasi nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Mangrove Untuk Daerah Pesisir.

Secara ekologis, hutan mangrove mempunyai berbagai macam peranan yang cukup besar antara lain adalah sebagai berikut:

1. Hutan mangrove berperan sebagai sumber nutrisi.

(6)

2. Hutan mangrove berperan sebagai pelindung pantai

Hutan mangrove dapat berfungsi untuk sebagai stabilator garis pantai, dapat mencegah erosi sebagai akibat pukulan ombak dan juga berperan dalam penambahan lahan pantai. Tipe perakaran dari jenis Rhizophora sp., Avicennia sp. dan Sonneratia sp. dapat meredam hantaman gelombang dan sekaligus berperan sebagai penghimpun atau pengikat lumpur yang dibawa oleh aliran sungai, sehinga akan terbentuk pulau-pulau delta kecil yang ditumbuhi mangrove, dan selanjutnya masing- masing pulau akan bergabung dan akhirnya akan terbentuk hutan mangrove yang arealnya cukup luas. Hutan mangrove juga

dapatberperan sebagai filter dari pengaruh laut maupun dari darat serta dapat mencegah terjadinya intrusi air laut ke darat. Kemampuan hutan mangrove juga diduga dapat berperan sebagai penghambat intrusi air laut ke daratan.

3. Hutan mangrove berperan sebagai penyedia kebutuhan manusia.

Hutan mangrove sudah lama dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar hutan mangrove, baik itu untuk keperluan lokal maupun sebagai bahan industri. Secara lokal, manusia menggunakan mangrove sebagai bahan bangunan, kontruksi, atap, kayu bakar, sebagai sumber makanan, obat dan bahan untuk keperluan rumah tangga lainnya.

4. Sebagai salah satu penambah pendapatan daerah pesisir selaku daerah pengelola. 5. Sebagai salah satu asset bagi daerah tersebut.

6. Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir.

Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi

tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Sebagai contoh, Buah vivipar yang terbawa air akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.

2.2 Manfaat Mangrove di Daerah Pesisir

(7)

1) Proteksi garis pantai dari hempasan gelombang. Semua tipe hutan mangrove dengan pengecualian hutan-hutan yang mengalami perubahan, menunjukkan kemampuan untuk meredam energi dankekuatan tsunami, mengurangi kecepatan dandalamnya aliran, dan membatasi wilayah penggenangan.

2) Proteksi dari tiupan angina kencang Fractional Drag diatas kanopi mangrove adalah jauh lebih tinggi dibandingkan dia atas permukaan air, sehingga semakin kea rah mangrove kecepatan angina semakin berkurang.

3) Mengatur sedimentasi sistem perakaran mangrove dapat mengurangi kecepatan arus air yang mengalir di lantai hutan, sehingga memberi kesempatan kepada partikel partikel koloid tanah untuk mengendap di lantai hutan.

4) Memperbaiki kualitas air mangrove, menyediakan sumber detritus yang penting bagi ekosistem pantai dan estuaria yang mendukung berbagai organisme akuatik. 5) Pengaturan air bawah tanah (groundwater) mangrove yang letaknya berada di

peralihan antara lautan dengan daratan dan di mangrove banyak terdeposisi partikel liat, maka di batas pedalaman mangrove dengan daratan aliran air tawar dari daratan sering terakkumulasi.

6) Penyaring air laut.

Hutan mangrove atau hutan bakau merupakan kawasan penyangga atau penyaring rembesan air laut ke darat, sehingga air laut yang asin menjadi tawar ketika merembes ke danau atau kolam di darat.

7) Daun tanaman berfungsi sebagai penyerap karbondioksida

Populasi tanaman pada hutan mangrove kaya akan stomata yang siap menyerap gas karbondioksida dari lingkungan dan melepaskan oksigen ke lingkungan, sehingga udara di lingkungan pesisir pantai tetap bersih, segar dan bebas dari polusi.

8) Sebagai perangkap dan pengolah zat-zat pencemar dan limbah industri

(8)

9) Sebagai penghasil kayu bakar, arang, serta kayu untuk bahan bangunan dan perabot rumah tangga.

10) Penghasil bahan baku industry, misalnya ulpen, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, alkohol, peyamak kulit, kosmetika, dan zat pewarna.

11) Penghasil bibit ikan, udang, kerang, telur burung, dan madu.

12) Sebagai kawasan wisata alam pantai dengan keindahan vegetasi dan satwa, serta berperahu di sekitar mangrove

13) Sebagai tempat pendidikan, konservasi, dan penelitian. .

2.3 Dampak Kerusakan Mangrove

Seluas 195 hektare atau 57 persen dari 344 hektare hutan bakau di pesisir selatan Kabupaten Malang rusak. Kerusakan terbesar akibat penebangan untuk dialih fungsikan sebagai kawasan permukiman dan tambak.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Endang Retnowati mengatakan hutan bakau itu tersebar di enam kecamatan, yaitu Ampelgading, Tirtoyudo, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, dan Donomulyo. Dia merinci, 165 hektare atau 47,96 persen bakau rusak berat dan 29,4 hektare atau 8,54 persen rusak ringan. Saat ini hanya tersisa 150,1 hektare bakau berkondisi baik.

Hutan bakau yang rusak parah antara lain ada wilayah Pantai Sendangbiru, Dusun

Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Wilayah desa ini mencakup cagar alam Pulau Sempu dan bakal dijadikan pelabuhan nusantara. Seluas 30 hektare atau 40 persen dari 76 hektare hutan bakau rusak parah.

(9)

rehabilitas. “Di Pantai Tamban (tetangga Pantai Sendangbiru) kami tanami 800 batang bakau dan pohonnya sekarang sudah besar-besar,” kata Endang.

Total, dalam kurun 2008-2012, hutan bakau seluas 20,8 hektare sudah direhabilitasi. Mayoritas rehabilitasi hasil swadaya kelompok masyarakat pada hutan bakau yang tumbuh di daerah pasang surut atau di tepi laut. Tahun ini Dinas Kelautan berencana menanam 5 ribu batang bakau di wilayah pesisir yang rusak. Rencana ini sudah disampaikan ke Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil.

Dia mencontohkan, pada 2008 telah direhabilitasi 15,5 hektare hutan bakau, yang terdiri atas 11,5 hektare tanaman bakau dan empat hektare tanaman pantai lainnya. Hutan bakau yang direhabilitasi mencakup empat hektare di Desa Lebakharjo, Ampelgading; tiga hektare di Desa Pujiharjo, Tirtoyudo; serta 8,5 hektare di Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan.

Menurut Endang, selain menyelamatkan pesisir selatan dari abrasi, penanaman ribuan bakau dan tanaman pantai lainnya juga ditujukan untuk mendukung pengembangan wisata pantai, terutama di pusat perikanan Pantai Sendangbiru serta mendukung kelestarian tepian cagar alam Pulau Sempu.

Berikut ini beberapa dampak yang diakibatkan rusaknya hutan mangrove bagi daerah sekitar pantai, khususnya pantai-pantai yang ada dikawasan Malang Selatan :

1. Instrusi air laut

Intrusi air laut adalah masuknya atau merembesnya air laut kearah daratan sampai mengakibatkan air tawar sumur/sungai menurun mutunya, bahkan menjadi pajau atau asin. Dampak intrusi air laut ini sangat penting, karena air tawar yang tercemar intrusi air laut akan menyebabkan keracunan bila diminum dan dapat merusak akar tanaman. Intrusi air laut telah terjadi di hampir sebagaian besar pantai Tamban.

2. Erosi Pantai

Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius degradasi garis pantai. Selain proses-proses alami, seperti angina, arus, hujan dan gelombang, aktivitas manusia juga menjadi penyebab penting erosi pantai. Kebanyakan erosi pantai akibat aktivitas manusia adalah pembkaan hutan pesisir untuk kepentingan pemukiman, dan pembangunan infrastruktur, sehingga sangat mengurangi fungsi perlindungan pantai.

(10)

4. Penurunan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir 5. Peningkatan abrasi pantai.

6. Turunnya sumber makanan, tempat pemijah, dan bertelur biota laut. Akibatnya, produksi tangkapan ikan menurun.

7. Turunnya kemampuan ekosistem dalam menahan tiupan angina, gelombang air laut, dan lain-lain.

8. Peningkatan pencemaran pantai.

2.4 Kontribusi Mangrove dalam Menciptakan Integrasi Nasional

Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa dengan menanam mangrove dapat menambah pendampatan daerah pesisir, dengan demikian akan sangat memungkinkan dari pihak pemerintah dengan pihak masyarakat akan terjadi kerjasama dalam pelestarian mangrove. Dengan kerjasama tersebut dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik yang mampu menciptakan keharmonisasian antar kedua belah pihak. Dengan penanaman

mangrove dapat menambah pendapatan daerah pesisir dengan menjadikan salah satu destinasi wisata dan dapat menjadi salah satu asset penting yang dimiliki oleh Negara untuk tetap di lestarikan.

BAB III

3.1 Kesimpulan

Setelah membaca pembahasan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa, mangrove sangat penting untuk kehidupan flora dan fauna, khususnya kehidupan manusia. Apabila hutan mangrove di Indonesia semakin berkurang karena ulah manusia maupun alam, maka yang merasakan adalah kita semua.

3.2 Saran

Segala sesuatu berawal dari dalam diri kita masing-masing. Jika kita ingin menjaga keutuhan dan kebersamaan bangsa kita sendiri, maka kita harus siap dengan peraturan pemerintah yang

(11)

Daftar Pustaka

http://infomanfaat.com/858/manfaat-hutan-mangrove-hutan-bakau-bagi-lingkungan/alam http://earthhour.wwf.or.id/5-manfaat-hutan-mangrove-untuk-manusia/

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi muka airtanah bebas daerah penelitian, kualitas airtanah daerah penelitian dan potensi

Kedua adalah hitungan mundur yang Digunakan untuk mengetahui waktu paling akhir memulai dan mengakhiri masing-masing kegiatan tanpa mempengaruhi penyelesaian proyek

Perlengkapan yang digunakan dalam ritual pamakkang boe, dipercayai oleh sebagian masyarakat bahwa peralatan tersebut bisa mendatangkan rezki yang lebih banyak, hasil panen padi

[r]

Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB). Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa kalsitrol yang merupakan

Mengapa hal itu masih terjadi dalam era perkembangan teknologi komunikasi yang berbasis audio visual dengan adanya HP, computer dan internet juga situs dan

Proklamasi, Jakarta Pusat; menerima gelar Doktor Honoris Causa dari American Christian College; menyelesaikan studi Doktoral dan meraih gelar Doktor Teologi dari STT Baptis

Langkah kerja menutup outdoor unit seperti posisi semula memiliki hasil yang lebih baik dengan peserta didik 3, 4, 5 dan 6 memiliki rata-rata waktu yang