• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DESAIN DUDUKAN JEMBATAN MODEL MENYILANG PADA JEMBATAN RANGKA BAJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESIMPULAN DESAIN DUDUKAN JEMBATAN MODEL MENYILANG PADA JEMBATAN RANGKA BAJA."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

90 BAB VII

KESIMPULAN 7.1.Kesimpulan

Dari kegiatan perencanaan, pemodelan, dan analisis yang telah dilakukan

terhadap dudukan jembatan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Perancangan dudukan model menyilang dapat dikatakan berhasil dikarenakan

dapat digunakan pada model jembatan sesuai dengan skala rencana.

2. Hasil analisis pada dudukan menunjukkan bahwa model penerusan beban dan

pergerakan dudukan sudah sesuai dengan rencana.

3. Pemodelan dudukan menyilang dapat dikatakan berhasil dikarenakan dudukan

model yang dibuat sudah sesuai rencana, dapat dibebani, dapat dianalisis, dan

dapat digunakan pada model jembatan.

4. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap reaksi vertikal,

horisontal, dan puntir. Hasil pemeriksaan yang dianalisis dan ditulis didalam

laporan adalah analisis reaksi vertikal dan horisontal.

7.2.Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini untuk dijadikan

masukan dan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang akan datang adalah

sebagai berikut.

1. Pengujian model ditingkatkan dengan pembebanan terhadap beban gempa dan

(2)

91

2. Penyempurnaan model dudukan dengan perbaikan pada pegas. Panjang pegas

yang tidak sama mempengaruhi kesetimbangan model jembatan dan model

dudukan

3. Ketelitian pada saat pengukuran, pemotongan, dan kegiatan pengeboran

ditingkatkan akurasinya.

4. Alternatif model sendi dan roll perlu dikembangkan agar supaya fungsi

jembatan dapat ditingkatkan untuk mengurangi resiko korban pada saat terjadi

keadaan yang tidak diinginkan.

5. Penyempurnaan pada skala ditingkatkan dengan melakukan skala pada

pembebanan.

6. Berdasarkan haasil analisis pada dudukan model, jika diberikan beban gempa

(dinamis) dudukan model menyilang tidak dapat mengikuti arah pergerakan

gaya gempa. Hal tersebut dikarenakan tidak tersedianya roda untuk arah tegak

lurus jembatan.

(3)

92

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1992, Bridge Management System,Bagian 2 (Beban Jembatan) Departemen Pekerjaan Umum RI, Jakarta

Anonim, 1992, Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan dan Penjelasan, Bridge Management System,Departemen Pekerjaan Umum RI, Jakarta.

Kandasany, J.K and Melville, B.W., 1998, Maximum Local Scour Depth at Bridge Piers and Abutments, Journal Hydraulic Research, IAHR, 36(2), 183-189.

Mustafa, 2007, Kaji Numerik dan Eksperimental Lendutan Balok Baja Karbon St.60 Dengan Tumpuan Engsel-Rol.

Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, 2005, Standar

Pembebanan Untuk Jembatan, (RSNI T-02-2005), Badan Standarisasi

Nasional.

Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, 2008, Spesifikasi Bantalan Elastomer Tipe Polos dan Tipe Berlapis untuk Jembatan, (SNI 3967-2008), Badan Standarisasi Nasional.

Pujianto, 2008, Mekanika Kekuatan Bahan , diakses 25 April 2015, http://asat.staff.umy.ac.id/files/2010/02/bab-6-Defleksi-Balok.pdf

Struyk, J.H., Van Der Veen, W.C.H.K., 1984, alih bahasa Soemargono, Jembatan, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta

(4)

93 INDEKS

A

Abutment, 1,2,3

Analogi, 16,17, 26

B

Bantalan elastomer (Laminasi) ,7,8

Bearing Site, 16

Beban lajur, 2, 9, 10

Bidang kontak, 2,9,14

D

Defleksi, 19, 22

Dinamis, 16,18,18

Distributor 3,

E

Elastis, 21

Elevasi 44, 45, 51, 58, 59, 64, 66

H

Hollow, 30,36

I

Intensitas 11,13

Intrepretasi, 23

K

Karet sintesis(Neoprene) , 8

P

Pegas

Per, 35

Pin, 17,21,23,24,25

(5)

94

Ring, 34

Roller, 31, 33

S

Strip

T

Truss, 30,31

U

Referensi

Dokumen terkait

Tergantung pada rancangan patent dari struktur jembatan rangka baja yang akan dipasang, Pemilik juga dapat menyediakan bahan untuk pemasangan seluruh lantai jembatan, termasuk

Kekuatan dan Kekakuan dari struktur jembatan baja dan komposit pada metode Desain Kekuatan dan Kekakuan dari struktur jembatan baja dan komposit pada metode

Pola keruntuhan pada semua model jembatan rangka bentang tunggal, elemen rangka yang lemah (terjadi sendi plastis) adalah elemen batang atas ditengah bentang. Tingkat kinerja

Berdasarkan hasil pada tabel 4.10, dapat dilihat ketika jembatan diberi perubahan kuat kencang baut dari pengencangan tinggi ke rendah, maka akan terjadi pertambahan

Alasan dibangunnya jembatan bayang ujung gading yang baru ini dikarenakan jembatan sebelumnya sudah tidak layak untuk dilalui kendaraan lagi sehingga tidak dapat

Metode perencanaan komponen struktur jembatan didasarkan pada cara Perencanaan Beban dan Kekuatan Terfaktor (PBKT), sedangkan untuk kombinasi beban rencana digunakan kombinasi

Pada skripsi ini akan dibahas evaluasi nilai frekuensi, ragam getar, dan gaya dalam struktur jembatan baja tumpuan sederhana (simply supported bridge) dan

Konstruksi jembatan ditinjau terhadap kombinasi pembebanan dan gaya yang mungkin bekerja, sesuai dengan sifat-sifat dan kemungkinan-kemungkinan pada setiap beban.. Tegangan yang