IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK SIKAP POSITIF TERHADAP
KONSTITUSI NEGARA DI KELAS X-A
SMA NEGERI I PARANGINAN
SEMESTER GENAP
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Berlina Siburian NIM.309111007
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Berlina Siburian, NIM.309111007. Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara Di Kelas X-A SMA Negeri I Paranginan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara, maka dilakukan analisa tentang data yang telah diperoleh dengan menggunakan test pemahaman. Adapun yang menjadi populasi penelitian ini seluruh siswa kelas X yang terdiri dari lima kelas yang jumlahnya 195. Sampel penelitian ini yaitu dengan jumlah 39 orang.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriftif kualitatif disertai disertai dengan deksriftif Kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi yang dilakukan oleh observer. Tehnik analisis data dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil observasi menyimpulkan apakan dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan
proposal ini dengan baik. Adapun yang dibahas dalam proposal skripsi ini adalah
tentang ” Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi
Negara Di Kelas X SMA Negeri I Paranginan Semester Genap Tahun Ajaran
2012/2013.”
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih
kepada keluarga besar penulis, terkhusus dan teristimewa kedua orang tua penulis
(Ayah St. Dompak Siburian, S.Pd dan Ibu Rosdiana Simanjuntak,S.Pd) malaikat
penolong dalam hidup penulis, yang banyak memberikan semangat, doa serta
bantuan moril dan materiil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kuliah
serta skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Serta kepada Ibu Dra. Rosnah Siregar,
SH, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang sudah banyak memberi arahan
dan bimbingan serta kritik dan saran terhadap penyusunan skripsi ini dari awal
hingga akhir penyelesaian skripsi ini..Dalam kesempatan ini, dengan ketulusan
hati penulis, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
iii
3. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku pembantu Dekan III Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak
awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
5. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan,SH,M.Hum, selaku sekretaris jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai dosen penguji.
6. Bapak Drs.Buha Simamora,SH,MH dan bapak Drs.Suady Husin,SH,M.S
selaku dosen penguji saya.
7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
8. Kepada pak Jhoni sebagai tata usaha di jurusan pendidikan kewarganegaraan.
9. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri I Paranginan, Drs.Manaek Siburian yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
10. Kepada Bapak/Ibu guru di Sekolah SMA Negeri I Paranginan yang telah
membantu penulis dalam mengadakan dan menyelesaikan penelitian.
11. Buat kakakku Asrina M Siburian,S.Pd , Abang Iparku Humbang Ompu
Sunggu,S.E dan Keponakanku Ceacilia D.A Ompu Sunggu, kepada abangku
Adiwijono Siburian,S.Pd dan Edakku Ellys K Silaban,S.tw dan adekku
tersayang Bikardo Siburian. Penulis ucapkan terima kasih atas dorongan dan
iv
12. Kepada kawan satu kostku di rumah Op.Samuel di Jln.Durung yaitu Lahot
Silalahi, Doklas Silalahi, Ponto Silalahi, Tua pasaribu, Dianse Hutabarat,
Santi Purba, serta cucu op.samuel semuanya dan juga oppung Op.Samuel dan
teristimewa buat Rahel Silalahi kawan satu kamarku yang setia mengawani
dalam duka maupun suka, penulis ucapkan terimakasih.
13. Buat rekan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2008 sampai stambuk 2012, dan
terkhusus buat rekan-rekan kelas regular B’09 dan regular A’09 tanpa
terkecuali.
14. Kepada kawan-kawan satu tempat PPL di SMK N 2 Pematang Siantar : Tuty
simamora, Betty Siallagan, Jaihot Sigalingging, Jendro Sipahutar, Chandra
Pasaribu, Arinda Sianturi, Anju Nababan, Rizaldi Simanjuntak, Vasco
Simamora, Edy Sinaga, Renova Siregar, Yeni Sihombing, Virgo Silalahi,
Viargo Tambunan, Vina Sikumbang, Harybadi Sinaga, Kiki Pratama, Rini
Wahyuni, Charly Silaban, Omri Simanjuntak.
15. Kepada sahabat-sahabat saya Salome Purba, Iyuslina Purba, Naomas
Nainggolan, Sovia Lauren Silalahi, Lilis Suriani Napitupulu , Azura
Sembiring, Erva Sitepu, Maysita Damayanti, Candra Panjaitan, Eva Silitonga,
Asty Siregar, Nurcahaya Simaremare, Rachel Silalahi.
16. Teristimewa untuk Juparman Simbolon, yang telah memberikan doa,
dukungan dan semangat setiap saat kepada penulis.
17. Buat kawan-kawan penulis Susi Simbolon, Lomudur Simbolon, Feronika
Manihuruk, B’Syamsul Manalu, Polmen Sinaga, Ganda Pasaribu, K’Unida
v
Akhirnya semua jasa dan budi baik penulis terima di atas, penulis
kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan dan doa semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda.
Semoga menjadi berkesan sepanjang masa dan dijadikan intan kehidupan untuk
selama-lamanya. Amin.
Medan, Mei 2013
Hormat Saya,
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Belajar Siswa siklus I ……… ... 43
Tabel 2 Jumlah Siswa Yang Berhasil Pada Siklus I……… 44
Tabel 3 Lembar Observasi Guru Pada Siklus I ... 45
Tabel 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 48
Tabel 5 Deskripsi Hasil Belajar Pada siklus II... 52
Tabel 6 Jumlah Siswa Yang Berhasil Pada Siklus I ... 55
Tabel 7 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 56
Tabel 8 Lembar Observasi Guru Pada Siklus II... 58
Tabel 9 Lembar Observasi Siswa Pada siklus II ... 61
Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 62
Tabel 11 Peningkatan Hasil belajar Siswa Secara Klasikal ... 63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Soal Pilihan Berganda 20 butir
3. Jawaban Pilihan Berganda
4. Angket
5. Nota Tugas
6. Surat Izin Penelitian dari Jurusan
7. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial
8. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari SMA N 1 Paranginan
9. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Skripsi
10.Surat Keterangan Bebas dari Perpustakaan Jurusan
11.Surat Keterangan Bebas dari PerpustakaanUNIMED
12.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PKn
13.Kartu Bimbingan Skripsi
14.Pernyataan Keaslian Tulisan
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya
meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia agar tidak sampai tertinggal dengan
bangsa lain. Menurut UU No.20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional adalah
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, sehat jasmani dan
rohani.
Sehingga sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan
tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global sehingga diperlukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk
mewujudkan sistem pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari
semua pihak diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
2
Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting.
Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal
memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan
dihadapi. Namun sekarang ini kebanyakan siswa merasa jenuh belajar Pendidikan
Kewarganegaraan karena merasakan situasi belajar yang monoton. Salah satu
penyebabnya adalah cara mengajar guru yang masih konvensional. Pembelajaran
Konvensional adalah pembelajaran yang dimana hampir seluruh kegiatan
pembelajaran dikendalikan oleh guru. Oleh karena itu dipandang perlunya inovasi
penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk menghilangkan situasi belajar
yang menjenuhkan dan menimbulkan situasi belajar yang menyenangkan.
Selama ini proses pembelajaran PKn di kelas X kebanyakan masih
mengunakan paradigma yang lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada
siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode
ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal Sehingga
Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik
perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami mata pelajaran PKn. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa
tidak seperti yang diharapkan.
Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan
pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran,
dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
3
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam
proses tersebut terkandung multiperan dari guru.
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai
tujuan. Guru hendaknya mampu membantu setiap anak secara efektif, dapat
mempergunakan berbagai kesempatan belajar. Sebagai perencana pengajaran,
seorang guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar
secara aktif. Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam
merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memiliki
bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi, dan sebagainya.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu dituntut guru adalah,
bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik
secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang diharapkan oleh guru.
Kesulitan ini dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anakk didik yang
satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis.
Berdasarkan pengamatan peneliti ketika praktek PPL di SMK Negeri 2
Pematang Siantar, sebagian besar siswa seperti merasa enggan bertanya atau takut
sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. Salah satu faktor yang membuat siswa
merasa jenuh belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah cara mengajar yang
4
dan siswa kurang aktif dalam belajar. Selain itu kesulitan yang dihadapi siswa
dalam belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah banyaknya materi yang harus
dihafal seperti contohnya Undang-Undang. Kesulitan belajar dapat bersumber dari
dalam diri siswa, misalnya cara penyajian materi pelajaran/suasana pembelajaran
yang dilaksanakan. Oleh karena itu, model pembelajaran Talking Stick dapat
diangkat sebagai model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Siswa yang menyadari bahwa dirinya sukar menerima bahan pelajaran
yang disampaikan oleh guru, biasanya tidak atau kurang memperhatikan pelajaran
itu. Siswa cenderung menunjukkan sikap acuh tak acuh atas apa yang
disampaikan guru. Sementara itu guru memberikan pelajaran, siswa juga
melakukan kegiatan lain yang terlepas dari pelajaran. Guru mengajar sendiri,
siswa juga belajar sendiri dengan topik bahasan masing-masing. Guru yang hanya
mengajar dan tanpa memperhatikan mengerti tidaknya siswa terhadap bahan
pelajaran yang disampaikan, akan mendapat reaksi yang negatif dari siswa. Siswa
kurang senang, umpan balik dari siswa pun tidak terjadi.
Untuk itu perlu diadakan pembaharuan dalam hal model pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran talking
stick merupakan model pembelajaran bermain tongkat, yaitu model pembelajaran
yang dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh siswa
dengan menggunakan bantuan tongkat yang bertujuan mendorong siswa untuk
5
siswa satu ke siswa lainnya dengan diiringi musik atau lagu, siswa yang
memegang tongkat harus menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Tongkat akan berpindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau
menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang
ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila
semua mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke
ketua/pimpinan rapat.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa talking stick dipakai
sebagai tanda seseorang mempunyai hak suara (berbicara) yang diberikan secara
bergiliran/bergantian. Sehingga dapat mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan
serta membuat siswa menjadi lebih aktif. Maka dari itu penulis mengangkat
sebuah judul “Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif
Terhadap Konstitusi Negara Di Kelas X SMA Negeri I Paranginan
Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengingat dalam suatu penelitian banyak dijumpai
petmasalahan-permasalahan maka sebelum merumuskan masalah penelitian tersebut, terlebih
dahulu penulis akan mengidentifikasi masalah yang berkenaan dengan penelitian
6
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kemampuan guru menggunakan model pembelajaran talking stick pada
materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.
2. Mamfaat model pembelajaran talking stick pada materi pokok sikap positif
terhadap konstitusi negara.
3. Efektifitas penerapan model pembelajaran talking stick pada materi pokok
sikap positif terhadap konstitusi negara.
4. Pemahaman siswa-siswi terhadap penggunaan model pembelajaran talking
stick pada materi pokok sikap positif terhadap konstitusi negara.
C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam sebuah penelitian hendaknya memiliki batasan masalah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan kejelasan terhadap batasan-batasan masalah yang
hendak dibahas agar ruang lingkup masalah tidak terlalu luas sehingga tidak
menyimpang dari latar belakang dan identifikasi masalah.
Maka sehubungan dengan itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah
Implementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut: Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model Talking Stick pada mata pelajaran PKn. Bagaimana pemahaman siswa
7
E. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan
penelitian. Sesuai rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan : untuk
mengImplementasi Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sikap Positif Terhadap Konstitusi
Negara.
F. MAMFAAT PENELITIAN
Adapun yang menjadi mamfaat dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan berfikir penulis
tentang mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.
2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi pembaca tentang
mamfaat menggunakan model pembelajaran talking stick.
3. Diharapkan bermamfaat bagi setiap guru sebagai bahan dalam rangka
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisi dan temuan penelitian yang disajikan pada bab
IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menggunakan
model pembelajran Talking Stick pada pokok Teori Sikap Positif Terhadap
Konstitusi Negara SMA N 1 Paranginan dapat mengalami peningkatan
dari hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata nilai 6,30 dan pada siklus II
rata-rata nilai 7,71. Dapat di lihat siswa belum berhasil mencapai nilai
rata-rata dengan ketuntasan klasikal 70 pada siklus I, maka penelitian ini
dilanjutkan pada siklus II. Siswa dapat mencapai rata-rata 7,71 , maka
dapat disimpulkan siswa mampu belajar PKn pada pokok teori Sikap
Positif Terhadap Konstitusi Negara.
2. Maka dapat dilihat bahwasanya hasil belajar siswa dapat meningkat
dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada pokon
bahasan Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara.
3. Pemahaman siswa belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
sangat aktif dan serius sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar
siswa.
4. Dalam proses belajar teori Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
siswa sulit memahami pelajaran Talking Stick karna model ini masih
60
sudah mengerti tahap-tahap pada model pembelajaran Talking Stick
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang disajikan di atas . Maka
saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menggunakan
model pembelajran yang memudahkan proses belajar-mengajar.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan
menggunakan model Talking Stick dapat dijadikan sebagai alternatif
untuk memudahkan siswa memahami pelajaran.
3. Guru sebaiknya memperhatikan kesulitan atau kelemahan siswa dalam
belajar teori kedaulatan rakyat dan sistem kedaulatan rakyat dapat
berjalan dengan baik.
4. Guru dapat memberikan bimbingan dan motivasi kepada siswa untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam model pembelajaran selam
61
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Ahamad, Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ali, Muhammad. 2003. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Pustaka Aman.
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Bumi Aksara.
Aziz, Abdul. 2007. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Alfabeta.
Budiyanto. 2004. Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia.
Hamzah, B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Joyce, Bruce,. Marsha Weil dan Emily Calhoun. 2009. Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yog yakarta:Pustaka Pelajar.
Rooijakkers, Ad. 1991. Mengajar Dengan Sukses Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta:Grasindo. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Surya, Sutan. 2006. Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Yogyakarta : Pustaka Pena.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, S. dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
62
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:Kencana Predana Media Group.
Yudhi, Munadi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Cipayung:Gaung Persada Press.
SUMBER INTERNET :