• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN T.A. 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII SMP PRAYAT NA MEDAN T.A 2013/2014

Oleh:

Sri Sukandi Wiratama NIM 409311052

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Sri Sukandi Wiratama dilahirkan di Padangsidimpuan, pada tanggal 23

Maret 1991. Ayah bernama Sugeng dan Ibu bernama Yenni Suharti, merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, masuk sekolah SD Negeri

200402 di Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 melanjutkan

sekolah di SMP Negeri 9 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2006. Tahun

2006 melanjutkan sekolah di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan dan lulus pada

tahun 2009. Pada tahun 2009 diterima di Program Studi Pendidikan Matematika

(4)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PADA MATERI PO KO K AL JAB AR DI KEL AS VII SMP PRAYAT NA MEDAN T.A. 2013/ 2014

Sri Sukandi Wiratama (NIM. 409311052) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014. (2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014. (3) Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode talking stick pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-4 SMP Prayatna Medan yang berjumlah 40 orang. Objek penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, observasi dan wawancara.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum menerapkan tindakan, siswa diberikan tes awal. Dari hasil tes awal yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, terdapat 6 dari 27 siswa (22,22%) yang mencapai ketuntasan belajar klasikal dengan rata-rata 55,25 Setelah pemberian tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (27,5 %) atau ada 29 dari 40 siswa yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 74,5. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (87,5 %) atau ada 35 dari 40 siswa (87,5 %) yang tuntas belajar secara individu dengan nilai rata-rata 78,88.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Pokok Aljabar Di

Kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan

Matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi

penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd. selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta

memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak

Drs. J. Ambarita, M.Pd, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Bapak Drs. WL.

Sihombing, M.Pd, sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan

masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.

Banjarnahor, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor

Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs.

Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs.

Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si

selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,

M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen

(6)

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak A. Kadir Siregar selaku Kepala SMP

Prayatna Medan dan Ibu Sri Mariati, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di

SMP Prayatna Medan serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam

penelitian ini..

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kepada Ayahanda

tersayang Sugeng, S.Pd dan Ibunda tercinta Yenni Suharti, S.Pd, yang telah

banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian dan

pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan

di Unimed, terkhusus juga kepada Abang Yudhistira, dan Wejo Triharseno yang

senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.

Penulis juga ucapkan terima kasih untuk kekasih hati Muhammad Agus

yang telah memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan untuk mengerjakan

skripsi ini hingga selesai dan sahabat di kala suka dan duka “Keong Girl” (Raya,

Neni, Novia , Ria , Sri Mul, Marlina dan Putri), dan sahabat-sahabat selama

perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Ekstensi’09 yang telah banyak

membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis

dan kepada Penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman - teman 1 kontrakan

di Jln. Bhayangkara yaitu Fitria Selly, Intan Pertiwi Hrp, dan Indah Dewi Mentari

yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah

SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2014 Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Belajar dan Pembelajaran 9

2.1.2. Hasil Belajar Matematika 12

2.1.3. Pengertian Metode Pembelajaran 13

2.1.4. Metode Talking Stick 14

2.1.5. Langkah-Langkah Metode Talking Stick 15

2.1.6. Materi Pokok Aljabar 16

2.1.7. Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Pada

Materi Pokok Aljabar 19

2.2. Penelitian Yang Relevan 21

2.3. Kerangka Konseptual 21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23

3.2. Subjek dan Objek Penelitian 23

3.2.1. Subjek Penelitian 23

3.2.2. Objek Penelitian 23

3.3. Jenis Penelitian 23

3.4. Prosedur Penelitian 23

3.5. Alat Pengumpul Data 27

3.5.1. Tes Hasil Belajar 27

3.5.2. Wawancara 28

3.5.3. Observasi 28

(8)

3.6.1. Reduksi Data 28

3.6.2. Paparan Data 29

3.6.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa 29

3.6.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 30

3.7 Indikator keberhasilan 32

3.8. Penyimpulan Data 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 33

4.1.1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa 33

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I 37 4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II 51

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 60

4.3 Temuan Penelitian 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 63

(9)

ix

DAFTAR TABEL

[image:9.595.81.528.113.651.2]

Halaman

Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes Awal 33

(10)

DAFTAR GAMBAR

[image:10.595.91.519.119.586.2]

Halaman

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus I 66 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus I 70 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus II 74 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus II 78

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I 82

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II 84

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III 86

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa IV 88

Lampiran 9. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I 90 Lampiran 10. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II 91 Lampiran 11. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa III 92 Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa IV 93

Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Awal 94

Lampiran 14. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 95

Lampiran 15. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 96

Lampiran 16. Lembar Validator 97

Lampiran 17. Lembar Validasi Tes Awal 98

Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I 101 Lampiran 19. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II 104

Lampiran 20. Tes Awal 107

Lampiran 21. Tes Hasil Belajar I 108

Lampiran 22. Tes Hasil Belajar II 109

Lampiran 23. Kunci Jawaban Tes Awal 110

Lampiran 24. Kunci Jawaban tes Hasil Belajar I 111 Lampiran 25. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar II 112

Lampiran 26. Pedoman Penskoran 113

Lampiran 27. Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal 114

Lampiran 28. Analisis Hasil Tes Belajar I 116

Lampiran 29. Analisis Hasil Tes Belajar II 118

Lampiran 30. Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I 120 Lampiran 31. Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II 122 Lampiran 32. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 124 Lampiran 33. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II 126

Lampiran 34. Lembar Hasil Wawancara 128

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, karena

melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta

berkualitas. Menurut Nurhayati (dalam http/www.lpi_dd/artikel/8.rtf) :

“Dalam suatu negara, pendidikan merupakan salah satu aspek yang memegang peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa, dan menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas yang dapat membangun dan memajukan negara sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan teknologi. Pendidikan dapat juga dikatakan sebagai investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya”.

Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap

pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas

muda harapan bangsa sebagai penerus generasi dibentuk. Seperti yang tertulis

dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I

Pasal I :

“Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Matematika merupakan salah satu dari ilmu pendidikan yang secara

mendasar berkembang dalam kehidupan masyarakat dan sangat dibutuhkan dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang kemukakan oleh

Cockroft (dalam Abdurrahman : 2009 : 253) bahwa :

(13)

2

logis, ketelitian, dan kesadaran, keruangan; dan (6) memberikan kepuasanterhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”

Untuk itu matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat

penting diajarkan kepada siswa karena matematika akan menuntun seseorang

untuk berpikir logis, teliti dan penuh perhitungan yang bermanfaat dalam

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Cornelius (dalam

Abdurrahman, 2009: 253) juga mengemukakan alasan perlunya belajar

matematika karena matematika merupakan:

(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Matematika disadari sangat penting peranannya. Namun tingginya

tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar

matematika siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada

bidang studi matematika kurang menggembirakan. Pemerintah, khususnya

Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya untuk meningkatkan kualitas

pendidikan salah satunya pendidikan matematika, baik melalui peningkatan

kualitas guru matematika melalui penataran-penataran, maupun peningkatan

prestasi belajar siswa melalui peningkatan standar minimal nilai Ujian Nasional

untuk kelulusan pada mata pelajaran matematika. Namun ternyata prestasi belajar

matematika siswa masih jauh dari harapan. Hal ini sesuai dengan data yang

diperoleh dari (http://www.Balitbang-Depdiknas.co.id)

“Mata pelajaran matematika masih merupakan penyebab utama siswa tidak lulus UN. Dari semua peserta yang tidak lulus sebanyak 24,44% akibat jauh dalam mata pelajaran matematika, sebanyak 7,69% akibat mata pelajaran bahasa inggris, dan 0,46% akibat mata pelajaran bahasa Indonesia.”

Kemdikbud (2011) menyatakan dari hasil Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMMS) 2007 bahwa skor siswa-siswa SMP kelas VIII di bidang matematika berada di bawah rata-rata Internasional (urutan

(14)

urutan ke- 20 atau bahkan Singapura yang berjaya di urutan ke-3. Selain itu

menurut catatan UNDP (2011) menyatakan bahwa: HDI (Human Development

Index) Indonesia menempati peringkat 124, bandingkan dengan Singapura ke-26, Brunei ke-33, Malaysia ke-61, Srilangka ke-97, Thailand ke-103.

Rendahnya hasil belajar disebabkan masih banyaknya siswa yang

mengalami kesulitan dalam belajar matematika, kurang berminat, dan selalu

menganggap matematika sebagai pelajaran yang sukar, sehingga menimbulkan

rasa takut untuk belajar matematika. Abdurrahman (2009: 252) mengungkapkan:

“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan

bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak

berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.”

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMP Prayatna

Medan melalui wawancara dengan salah seorang guru matematika kelas VII di

SMP Prayatna Medan yaitu Sri Maryati pada tanggal 15 April 2013, peneliti

memperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII di di SMP

Prayatna Medan pada materi pokok Aljabar, khususnya pada saat siswa

menyelesaikan soal-soal tentang aljabar, informasi yang di peroleh dari guru

Matematika dari 40 siswa yang ada di kelas VII hanya ada 8 siswa yang paham

tentang aljabar. Berarti dari data tersebut sekurangnya hanya sekitar 20% dari

jumlah siswa yang ada yang berhasil memahami mengenai materi pokok aljabar.

Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara klasikal

yaitu sekitar 85% dari keseluruhan siswa.

Sebagaimana diungkapkan Sri Maryati bahwa:

“Pembelajaran yang kami lakukan adalah pembelajaran langsung dimana guru menjelaskan di depan kelas kemudian siswa menyimak lalu diberi tugas. Sri Maryati juga mengatakan bahwa siswa di SMP Prayatna Medan kurang berminat dalam belajar matematika khususnya siswa laki-laki. Dalam proses pembelajaran matematika sebagian besar siswa tidak aktif. Jarang di antara mereka yang mau bertanya, ataupun memberi tanggapan.”

Kemudian mengenai materi pelajaran matematika di kelas VII, siswa

sering mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran

(15)

4

yang sulit untuk dipahami adalah operasi aljabar. Siswa-siswa masih sulit

membedakan pengolahan variabel/huruf sebagai simbol dalam penjumlahan dan

perkalian.”

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa adalah

penggunaan model atau metode mengajar yang digunakan guru tidak sesuai atau

kurang tepat sehingga siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan menguasai

materi yang disampaikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2010:65)

bahwa ” Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang

persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut

menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa kurang senang terhadap

pelajaran”.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan penggunaan metode

pembelajaran yang tepat. Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran

menjadi menarik dan siswa dapat belajar secara efektif. Hal ini sesuai dengan

yang dikatakan Simanjuntak (1983:32) bahwa:

“Dalam kegiatan belajar-mengajar, penyusunan metode tidak harus sama untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi suatu metode yang cocok untuk pokok bahasan tertentu, tetapi tidak cocok untuk bahasan yang lain. Dengan demikian, metode yang baik adalah metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari anak peserta didik”.

Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah

dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick. Talking Stick termasuk

salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni (2010:12)

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Di mana dalam metode talking

stick merupakan metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa

mempelajari materi pokok yang di pelajar.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Paulo Freire

(16)

metode mendengarkan dan berbicara dalam pembelajaran yang demokratis dan

mendorong pemahaman antara siswa dari latar belakang budaya yang beragam.

Metode ini menggabungkan gaya terbuka mendengarkan, dalam ruangan hening”.

Kimberly Fujioka (http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html)

mengatakan :

“Metode ini telah saya diamati dibanyak kelas akan menghasilkan kesadaran baru dan wawasan yang baru. Setelah melewati The Talking Stick, murid-murid saya sering mengatakan bahwa mereka merasa benar-benar “mendengar” dan di dengarkan oleh yang lain, dan bahwa mereka merasa dapat memahaminya. Dan mereka mengalami suatu perubahan yang nyata tidak hanya untuk di dalam kelas, tetapi bisa di terapkan untuk kehidupan sehari-hari mereka, dan mereka merasa senang dengan apa yang sudah mereka pelajari”.

Dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. Metode ini

dalam pelaksanaannya penuh dengan nuansa permainan tetapi tidak meninggalkan

esensi proses pembelajaran. Melalui talking stick, siswa dituntut untuk memahami

dan menguasai materi pelajaran karena akan digunakan sebagai jawaban saat

diajukan pertanyaan oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran talking stick ini berupaya untuk

meningkatkan hasil belajar Matematika siswa khususnya pada materi Pokok

Aljabar. Dalam hal hal ini penerapan pembelajaran metode talking stick adalah

suatu pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam belajar dan terciptanya

pembelajaran yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan pembelajaran talking stick

sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Sehubungan dengan itu.

Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan

(17)

6

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa

2. Siswa beranggapan bahwa matematika adalah pembelajaran yang sulit

3. Pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru

4. Pemakaian metode pembelajaran yang kurang tepat

5. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika khususnya pada materi

pokok aljabar.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi

lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada “Penerapan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A2013/2014”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan pada latar belakang, maka

rumusan permasalahan peneliti ini adalah

1. Bagaimana strategi penerapan metode talking stick untuk meningkatkan hasil

belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP

Prayatna Medan T.A 2013/2014 ?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode talking stick

untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar

di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014 ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode talking

(18)

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian diatas,

maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi penerapan metode talking stick untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di

kelas VII SMP Prayatna Medan T.A2013/2014”.

2. Untuk mengetahui Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan

metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada

materi pokok alajabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”.

3. Untuk mengetahui Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah

diterapkan metode talking stick pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP

Prayatna Medan T.A2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh

adalah:

1. Siswa,yaitu menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan hasil

belajar matematika karena adanya unsur bermain dan suasananya

menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika.

2. Guru, yaitu tambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar yang lebih

bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran

matematika.

3. Kepala Sekolah,yaitu sumber informasi dan referensi kajian dalam

pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan

pencapaian kualitas pendidikan sekolah.

4. Peneliti,yaitu sebagai sarana pengimplementasian metode pembelajaran yang

(19)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi penerapan metode pembelajaran Talking Stick adalah:

a. Dengan belajar sambil bermain, siswa tidak merasa bosan dan jenuh

sehingga siswa dapat merasakan proses pembelajaran yang

menyenangkan.

b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan

yang lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.

c. Memberikan pujian atau penghargaan kepada kelompok yang bekerja

dengan baik dan Memberikan reward kepada siswa yang dapat

menjawab pertanyaan dari guru dan memberi hukuman kepada siswa

yang tidak menjawab berupa tugas tambahan serta memberi nilai

tambah bagi siswa yang maju mempresentasikan hasil diskusinya, bagi

siswa yang bertanya maupun bagi siswa yang memberi tanggapan

terhadap presentasi kelompok penyaji. Hal ini bertujuan agar

berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.

2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode pembelajaran Talking

Stick adalah:

a. Perhatian siswa ketika guru memberikan gambaran dan garis besar

mengenai materi yang akan dipelajari mengalami perubahan ke arah

yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang berbicara di belakang karena

guru tidak lagi fokus pada papan tulis.

b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang

lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru

memberikan nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.

c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal mengalami perubahan ke arah

yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan soal dengan baik

(20)

d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik.

Siswa berdiskusi aktif dengan pasangan karena pasangan yang nilainya

baik membantu temannya dalam mengerjakan soal.

e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil

diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa

memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan

menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.

f. Dalam menanggapi hasil diskusi kelompok penyaji mengalami

perubahan. Banyak kelompok yang ingin memberikan tanggapan

karena ingin mendapatkan nilai tambah.

g. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan oleh guru mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik. Karena guru memberikan hadiah

berupa permen bagi siswa yang berani menjawab pertanyaan.

3. Penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Nilai rata-rata Tes awal 55,25 pada Tes Hasil Belajar I 74,5 dan pada

Tes Hasil Belajar II 78,88

b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 17,5 % pada Tes Hasil Belajar

I 27,5% dan pada Tes Hasil Belajar II 87,5%.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :

1. Kepada guru agar dapat menggunakan metode pembelajaran Talking Stick

sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika sehingga

pembelajaran tersebut lebih bervariasi dan lebih menarik.

2. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani

dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam

berdiskusi.

3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dipertimbangkan untuk menerapkan metode pembelajaran talking stick

pada materi bentuk aljabar ataupun materi lain yang dapat dikembangkan

(21)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Simangunsong, Wilson, dan Sukino, (2006), Matematika Untuk SMP Kelas VII 1A Semester 1, Erlangga, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dahliana, (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan

Aljabar dengan Pendekatan Brain Based Teaching Di Kelas VII SMP Budi

Agung Medan T.A 2008/2009, Skripsi,FMIPA UNIMED, Medan.

Djamarah, Syaiful Bahri., (2010:158), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta

FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Freire,(1976), http://ites/j org/techniques/rujioka-talkingstick. Html (diakses Mei 2013)

Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta

Hamalik, Oemar., (2001), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Hudojo, H., (2003:123), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.

Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

(22)

Kimberly Fujioka, (1998), (http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html) (diakses Mei 2013)

Locust, (1998), (http://ites/jorg/techniques/fuzioka-talking-stick) (diakses Mei 2013)

Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Nurhayati, (2002), (http://.lpi_dd/artikel/8.rtf) (diakses Mei 2013)

Purwanto, (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta..

Simanjuntak, (1983: 32), Metode Pembelajaran, Tarsito, Bandung

Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suyitno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka:

Sidoarjo

Ramadhan. (2010). (http://tarmizi.wordpress.com/talking-stick) (diakses Mei 2013)

Tim MKPBM., (2011), Pengertian Pembelajaran Matematika, http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/

pengertian-pembelajaran-matematika.html, (diakses Mei 2013)

Gambar

Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes AwalTabel 4.2.   Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1
Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas

Referensi

Dokumen terkait

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengidentifikasi jenis tuturan berdasarkan modus kalimat yang digunakan, serta

[r]

- Hasil yang dicapai dari pkm kami adalah prototype knapsack sprayer semi otomatis bertenaga sepeda untuk tanaman hortikultura.. Meskipun belum dirangkai secara

Landasan teori mencakup pengertian kesulitan belajar, indikator kesulitan belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar, pengertian akuntansi, materi

cukup terkenal akan melimpahnya komoditas stroberi, khususnya di Desa Alamendah. Stroberi yang dihasilkan cukup banyak dan kualitasnya pun cukup baik. Selain itu

This study has three main objectives that include the following: (1) Examining effective are business, academics and government in sharing information and

Dalam penyelesaian relokasi PKL di kota Kediri peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi adalah fasilitator antara bidang Perdagangan dengan

c) Dokumentasi: Dokumentasi adalah metode penelitian kualitatif yang dapat diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh