• Tidak ada hasil yang ditemukan

IRAK PASCA INVASI AMERIKA SERIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IRAK PASCA INVASI AMERIKA SERIKAT"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

IRAK PASCA INVASI AMERIKA SERIKAT

Oleh: Diana Puspita

0913033080

Pasca invasi AS negara Irak mengalami berbagai macam perubahan, baik perubahan sosial, ekonomi, dan politik sebagai akibat dari perang antara AS dengan Irak. Perubahan sosial yang muncul setelah tumbangnya rezim Saddam Hussein adalah terjadinya perubahan sosial yang drastis sehingga memperuncing ke arah perang saudara diantara rakyat Irak itu sendiri, yaitu antara para pendukung Saddam dan yang kontra terhadapnya, dan juga antara kelompok Sunni dan kelompok Syiah, maupun suku Kurdi yang merasa berhak terhadap tampuk pemerintahan Irak. Untuk kondisi ekonomi Irak pasca Invasi Amerika, minyak menjadi masalah utama. Oleh karena itu, Amerika pasca invasi, akan mengandalkan cadangan minyak negerinya dari Irak, dengan cara berusaha memasukkan perusahaan-perusahaan swasta miliknya di Irak dalam program rekonstruksi infrastuktur minyak di Irak. Dan di bidang politik secara umum, serangan AS yang bertujuan untuk menegakkan demokrasi di Irak telah berhasil menggulingkan rezim Saddam Hussein yang dianggap otoriter oleh AS.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Analisis Masalah ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Konsep Negara Irak ... 10

2. Konsep Invasi ... 11

3. Konsep Perubahan Sosial ... 12

4. Konsep Konflik ... 13

5. Konsep Moral... ... 14

6. Konsep Perkembangan Teroris ... .. 15

B. Kerangka Pikir ... 16

C. Paradigma ... 18

III. METODE PENELITIAN ... 21

A. Metode Yang Digunakan ... 21

B. Variabel Penelitian ... 24

C. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Teknik Kepustakaan ... 25

2. Teknik Dokumentasi ... 26

(8)

1. Gambaran Umum Negara Irak ... 31

2. Invasi Amerika Serikat Tahun 2003 ke Negara Irak ... 33

3. Irak Pasca Invasi Amerika Serikat ... 35

4. Perubahan Sosial Masyarakat Irak Pasca Invasi AS. ... 36

4.1Konflik Irak Pasca Invasi Amerika Serikat ... 39

4.1.1. Konflik Estern ... 39

4.1.2. Konflik Intern ... 42

4.1.2.1 Konflik Sunni dan Syiah... ... 43

4.2 Merosotnya Moral Bangsa Irak Pasca Invasi... 47

4.3 Berkembangnya Terorisme Di Irak ... 49

B. PEMBAHASAN ... 59

1. Perubahan Sosial Masyarakat Irak Pasca Invasi Amerika Serikat59 V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. KESIMPULAN ... 65

B. SARAN ... 66 DAFTAR PUSTAKA

(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Irak merupakan sebuah kawasan yang subur yang terletak didaerah lembah sungai Eufrat dan Tigris. Irak berpotensi menjadi sebuah Negara terkaya di dunia, karena cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang melimpah. Sebelum menginvasi Iran pada tahun 1980, tidak kurang dari 95% nilai export Irak bersandar pada minyak.

Irak adalah sebuah negara yang memiliki sejarah peradaban yang sangat panjang. Bahkan, peradaban yang ada di Irak merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Saat ini, sejarah peradaban, warisan arkeologi serta kekayaan budaya yang terdapat dinegeri itu merupakan hal yang tidak bernilai bagi dunia. Wilayah Irak adalah tempat hidup dan singgahnya peradaban-peradaban besar didunia. Di wilayah itulah, tiga peradaban besar pernah saling berebut pengaruh. Ketiga peradaban itu

adalah Islam, Persia, dan Romawi. (Wirawan Sukarwo, 2009; 68-69) Saddam Husein adalah Salah seorang presiden Irak yang banyak memberi

pengaruh terhadap Irak, pada 1972 Saddam menasionalisasi banyak perusahaan minyak yang dipegang oleh pihak asing. Tindakan itu bertujuan menghapus monopoli Barat atas Irak sekaligus mengembalikan kekayaan Irak kepada Rezim yang berkuasa.

(10)

pemerintahan Saddam terkenal dengan sebutan “Repubulic of Fear”. (Wirawan Sukarwo, 2009; 48)

Perang AS itu dilancarkan pada Maret 2003 dengan misi utama menjatuhkan Saddam Hussein. Perang dilegalisasikan dengan tuduhan Saddam Hussein memiliki bom nuklir dan senjata penghancur massal serta berkolaborasi dengan kelompok teror Al Qaeda. Tapi hingga penarikan terakhir pasukan AS, bom nuklir itu tak pernah ditemukan. Bukti Saddam pernah berhubungan dengan Al Qaeda pun tak pernah ada, membuat perang ini sebagai perang yang benar-benar perang ilegal di mata hukum internasional.

Pada tanggal 21 Maret 2003 negara Irak di invasi oleh pasukan koalisi pimpinan AS (Inggris, Spanyol, dan Australia) tanpa memperoleh mandat dari PBB. Namun, invasi jalan terus karena AS dan Inggris telah menafsirkan resolusi PBB No. 1441 dengan adanya kalimat “ menghadapi konsekuensi yang serius” sebagai pembenaran tindakan invasi ke Irak yang dianggap tidak mau bekerjasama dengan tim inspeksi senjata PBB untuk melucuti senjata pemusnah massal kimia maupun biologi yang dimiliki Irak. (Budianto, 2003; 274)

Saddam Hussein memang telah jatuh. Tapi Irak tanpa Saddam Hussein ternyata bukanlah Irak yang damai, baik untuk Irak sendiri maupun bagi kawasan Timur Tengah. Irak kini telah menjelma menjadi negara dengan kekerasan sektarian yang amat mengerikan. Hingga pasukan AS meninggalkan Irak, kekerasan sektarian antara kelompok Sunni, Syiah dan Kurdi belum berhasil dipadamkan.

(11)

Akibat agresi militer AS terhadap Irak, hampir seluruh fasilitas dan infrastruktur Irak hancur. Puluhan ribu warga Irak yang tidak berdosa tewas sia-sia, jutaan orang kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Pusat-pusat peradaban Islam di Irak pun hancur akibat bombarder yang dilancarkan AS dan sekutunya atas wilayah Irak, serangan AS pada tahun 2003 ini berhasil menumbangkan rezim Saddam Hussein dan partai Baath-nya yang telah berkuasa selama 30 tahun.

Tumbangnya patung Saddam Hussein setinggi 15 meter yang terbuat dari perunggu secara simbolis melambangkan runtuhnya rezim Saddam Hussein. Perang telah dinyatakan selesai oleh Bush dan selanjutnya irak jatuh ke tangan pasukan pendudukan pimpinan AS. Setelah tumbangnya Saddam, Irak memasuki babak baru yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dari perang yang berlangsung selam 43 hari ini dapat dikatakan bahwa irak mengalami kekalahan. AS telah berhasil menjatuhkan rezim Saddam dan membentuk pemerintahan baru di Irak yang dijanjikan demokratis. ( http://hapsaridn. wordpress.com /2011 /12/21/page/2).

(12)

Kelompok yang kontra terhadap Saddam sebetulnya bukan datang dari para pengikut Syiah saja, akan tetapi juga dari para penduduk Kurdi, karena memang dari segi pemerataan pembangunan di Kurdi sangat tidak seimbang dengan pembangunan di wilayah-wilayah lain yang ada di Irak. Hal itu tampak jelas dari keterlibatan langsung para pejuang Kurdi dalam membela Amerika untuk menggulingkan Saddam Husein, karena adanya harapan dari para pejuang Kurdi untuk menduduki tahta pemerintahan Irak pasca jatuhnya Saddam Husein.

Yang lebih mengerikan adalah Irak kini menjadi tempat pemijahan (breeding ground) teroris global. Invasi AS ke Irak telah memberi siraman minyak ke api gelora terorisme. Invasi AS ke Irak yang tujuannya untuk memberantas terorisme sebaliknya kini berubah menjadi misi yang menumbuhkan terorisme. AS meninggalkan Irak di saat semangat terorisme masih dan semakin subur. (http://Invasi.com)

(13)

rumah sakit, pemukiman penduduk, jalan-jalan, pusat perdagangan serta tempat umum lainnya. Keuntungan yang di dapat hanyalah dari dicabutnya sanksi embargo ekonomi yang telah lama dialami Irak sejak Perang Teluk II.

Rakyat Irak makin sulit memperoleh listrik dan air. Perang saudara berkecamuk anatara milisi Suni kontra Syiah. Irak menjadi perkembangbiakan teroris dalam berbagai kelas. Akibat perang Irak harga minyak naik dan berpengaruh negatif terhadap perekonomian dunia. Hingga saat ini Amerika sudah mengeluarkan 3 triliun dolar AS untuk membiayai Perang Irak yang salah ini. (Richard M.Daulay. 2009; 116)

Sulitnya Irak bangkit pasca serangan disebabkan juga oleh faktor pembagian kekayaan alam Irak yang kacau, kepada pewaris kekuasaan Saddam Hussein. Jangankan untuk dibagi, kekayaan alam itu sudah terlebih dahulu dimiliki oleh perusahaan-perusahaan minyak AS yang dijaga oleh tentara-tentara bayaran. (Wirawan Sukarwo, 2009; 145) Pasca invasi AS, negara Irak mengalami berbagai macam perubahan. Baik perubahan sosial, ekonomi, dan politik sebagai akibat dari perang antara AS dengan Irak. Perubahan sosial yang muncul setelah tumbangnya rezim Saddam Hussein adalah terjadinya perubahan sosial yang drastis sehingga memperuncing ke arah perang saudara diantara rakyat Irak itu sendiri antara para pendukung Saddam dan yang kontra terhadapnya, “yakni kelompok Sunni dan kelompok Syiah, maupun suku Kurdi yang merasa berhak terhadap tampuk pemerintahan

Irak.“ (http://www.poskotanews.com/2013/02/17/irak-10-tahun-pasca-invasi/)

(14)

untuk menegakkan demokrasi di Irak telah berhasil menggulingkan rezim Saddam Hussein yang dianggap otoriter oleh AS. Namun ketika pemilu berhasil dilaksanakan, legitimasi pemerintah hasil pemilu sangat rendah karena rakyat Irak menganggap pemerintahan hasil pemilu adalah pemerintahan boneka Amerika dan rakyat juga ragu terhadap kapabilitasnya. Legitimasi politik yang rendah tersebut dapat menyebabkan ketidak stabilan politik yang ditandai dengan tingginya intensitas kekerasan dan konflik yang terus terjadi karena penguasa gagal untuk menjalankan kekuasaan yang disebabkan oleh rakyat yang tidak mau menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan penguasa. Oleh karena rakyat tidak taat, maka penguasa juga akan gagal mengendalikan konflik yang terjadi.

Sekarang, kondisi Irak sudah tidak jelas. Sudah hampir enam tahun, sejak negeri ini di gempur oleh militer AS, tetapi keadaan belum juga pulih seperti sedia kala. Masa transisi yang di lewati terlalu pelik dan kacau. Salah satu pengacau adalah masa transisi yang pelik ini adalah kehadiran tentara bayaran yang disewa pemerintah AS melalui perusahaan-perusahaan penyedia mereka. Mereka itulah yang ambil bagian secara aktif dalam kekacauan yang terjadi di Irak pasca invasi. Mereka juga menjadi pihak yang mendapatkan keuntungan besar dari proyek pembangunan kembali Irak. (Wirawan Sukarwo, 2009; 145)

Saddam Hussein memang telah jatuh. Tapi Irak tanpa Saddam Hussein ternyata bukanlah Irak yang damai, baik untuk Irak sendiri maupun bagi kawasan Timur Tengah. Irak kini telah menjelma menjadi negara dengan kekerasan sektarian yang amat mengerikan. Hingga pasukan AS meninggalkan Irak, kekerasan sektarian antara kelompok Sunni, Syiah dan Kurdi belum berhasil dipadamkan.

(15)

B. Analisis Masalah

1. Identifikasi Masalah

1. Proses invasi yang dilancarkan AS ke Irak tahun 2003

2. Adanya perubahan Sosial di Irak pasca invasi AS ke Irak tahun

3. Adanya perubahan Ekonomi di Irak pasca invasi AS tahun

4. Adanya Perubahan politik di Irak pasca invasi AS tahun

2. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi permasalahan ini pada perubahan sosial di Irak pasca invasi AS.

3. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perubahan sosial di Irak pasca invasi AS ?

C. Tujuan, Kegunaan dan Ruang lingkup Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

(16)

2. Kegunaan Penelitian

1. Di harapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai perubahan sosial di Irak pasca invasi AS.

2. Menambah wawasan penulis khususnya dalam kesejarahan yakni mengenai perubahan sosial di Irak pasca invasi AS.

3. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi suatu kerancuan dalam sebuah penelitian, perlu sekali penulis berikan batasan ruang lingkup yang akan mempermudah pembaca memahami isi karya tulis ini. Adapun ruang lingkup tersebut adalah :

3.1 Objek Penelitian : Irak pasca invasi AS

3.2 Subjek Penelitian : Invasi Amerika Serikat

3.3 Tempat penelitian : Perpustakaan Universitas Lampung

Perpustakaan Daerah Lampung

3.4 Waktu Penelitian : 2013

(17)

REFERENSI

Wirawan Sukarwo. 2009. Tentara Bayaran AS di Irak. Gagas Media Jakarta Selatan. Halaman 68-69

Wirawan Sukarwo. 2009. Tentara Bayaran AS di Irak. Gagas Media Jakarta Selatan. Halaman 48

Budianto. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tatanegara untuk SMU. Erlangga. Jakarta. Halaman 274

Alauddin Al-Mudarris. 2004. Huru-Hara Irak. Cahaya Hikmah. Yogyakarta. Halaman 121

http://hapsaridn.wordpress.com/2011/12/21/page/2 (http://invasi.com)

(http://wikipedia Indinesia.bebas berbahasa Indonesia/invasi)

Richard M. Daulay. 2009. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Libri. Jakarta. Halaman 116

Wirawan Sukarwo. 2009. Tentara Bayaran AS di Irak. Gagas Media Jakarta Selatan. Halaman 145

http://www.poskotanews.com/2013/02/17/irak-10-tahun-pasca-invasi/

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, Paradigma 1. Tinjauan Pustaka

1.1Konsep negara Irak

Irak merupakan sebuah kawasan yang subur yang terletak didaerah lembah sungai Eufrat dan Tigris. Irak berpotensi menjadi sebuah Negara terkaya di dunia, karena cadangan minyak bumi nomer dua terbesar di dunia dan gas alamnya yang melimpah.

Irak menasionalisasi semua perusahaan minyak asing yang yang berpotensi di negara tersebut. Sejak 1973, merupakan masa yang makmur bagi Irak, karena naiknya harga minyak. Keuntungan minyak Irak mencapai 896 juta dolar dan melonjak 7,6 miliar dolar pada 1974. Masa keemasan ini berakhir, ketika Irak menyerang Iran. (Alauddin Al Muddaris, 2004; 23)

(19)

Negara Irak merupakan salah satu negara Islam, Irak juga merupakan negara yang banyak meninggalkan sejarah peradaban yang panjang karna wilayah irak

adalah tempat tinggal dan hidupnya peradaban-peradaban besar dinunia. Irak juga adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga membuat Irak sendiri menjadi sorotan bagi negara-negara lain.

1.1 Konsep Invasi

Istilah invasi ini biasanya dipakai untuk suatu aksi strategis militer yang besar, karena tujuan akhir invasi biasanya pada skala yang besar dan dengan jangka panjang, suatu pasukan yang sangat besar dibutuhkan untuk mempertahankan daerah yang diinvasi.

Invasi adalah aksi militer dimana angkatan bersenjata suatu negara memasuki daerah yang dikuasai oleh suatu negara lain, dengan tujuan menguasai daerah tersebut atau mengubah pemerintahan yang berkuasa. Invasi ini bisa jadi penyebab perang, nisa digunakan untuk strategi untuk menyelesaikan perang, atau bisa menjadi inti dari perang itu sendiri. (http://wikipedia Indinesia.bebas berbahasa Indonesia/invasi)

Suatu hal atau perbuatan memasuki wilayah negara lain dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan maksud menye-rang atau menguasai negara tersebut. Penyerbuan ke wilayah negara lain, hal berbondong-bondong mema-suki suatu daerah, tempat, atau negeri. (http://www.kamusbesar.com/15444/invasi)

(20)

1.2Konsep Perubahan Sosial

Secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.

Perubahan sosial menurut Kingsley Davis merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Mac Iver Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (aquilibrium) hubungan sosial. Dan menurut Jonh Luwis Gillin dan Jonh Philip Gillin perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. (http://www.perubahan_sosial/wiki)

Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat serta unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, di mana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri dan menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru. (http://prestasidisekolah.blogspot.com/2012/12/Aspek-Aspek-Penyebab-Terjadinya-Perubahan-Sosial.htm)

Dari pernyataan beberapa alhi diatas dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan-perubahan dalam struktur dan keadaan pada masyarakat, ataupun perubahan karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, maupun karena berubahnya system hubungan sosial, atau peeubahan yang disebabkan adanya peperangan.

(21)

atau berubahnya struktur dan keadaan didalam masyarakat pada budaya dan istitusi yang terjadi dalam jangka waktu yang berterusan serta menghasilkan kesan positif dan negatif.

1.3Konsep Konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik).

Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik#Definisi_konflik)

Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.

(http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html)

konflik kon·flik percekcokan; perselisihan; pertentangan ketegangan atau pertentangan (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dsb)

(22)

tingkah laku, kebudayaan persaingan antara dua masyarakat sosial yg mempunyai kebudayaan hampir sama, sosial pertentangan antar anggota masyarakat yg bersifat menyeluruh dl kehidupan. (http://kbbi.web.id/ Kamus Besar Bahasa Indonesia Online)

konflik merupakan proses yang terjadi pada Individu atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi tugas dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan. Konflik adalah perbedaan pendapat, pandangan, kebutuhan, atau keinginan antara dua atau lebih individu atau kelompok yang berakibat mereka saling melemahkan, menghancurkan, atau menyerang pihak lainnya.

1.4Konsep Moral

Moral berkaitan dengan prinsip-prinsip yang benar dan salah atau sesuai standar perilaku dan karakter didasarkan pada prinsip-prinsip berkaitan dengan praktek, tata krama, atau perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam kaitannya untuk satu sama lain, seperti hal benar dan salah, sejauh ini seperti mereka benar tunduk pada aturan.

Kata moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Kata mos jika akan dijadikan kata keterangan atau kata sifat lalu mendapat perubahan dan belakangannya, sehingga menjadi “morris” kepada kebiasaan moral dan lain-lain dan moral adalah kata nama sifat dari kebiasaan moral dan lain-lain, dan moral adalah kata nama sifat kebiasaan itu, yang semula berbunyi moralis. Kata sifat tidak akan berdiri sendiri dalam kehidupan sehari-hari selalu dihubungkan dengan barang lain. Begiu pula kata moralis dalam dunia ilmu lalu dihubungkan dengan scientia dan bebrunyi scientis moralis, atau philosophia moralis.

(http://fitrika1127.blogspot.com/2012/04/perkembangan-moral-kohlberg.html).

(23)

hati, serta nasihat,dll. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.

1.5Konsep Perkembangan Teroris

Teror dan terorisme adalah dua kata yang hampir sejenis yang dalam hampir satu dekade ini menjadi sangat populer, atau tepatnya sejak peristiwa 9/11 pada tahun 2001. Kata teror pertama kali dikenal pada zaman Revolusi Prancis. Diakhir abad ke-19, awal abad ke-20 dan menjelang PD-II, terorisme menjadi teknik perjuangan revolusi. Misalnya, dalam rejim Stalin pada tahun 1930-an yang juga disebut ”pemerintahan teror”. Di era perang dingin, teror dikaitkan dengan

ancaman senjata nuklir. Teror terorisme pastinya memberi ancaman dan juga dapat berdampak buruk terhadap suatu negara seperti yang terjadi di Irak.

Lagi, teroris pesta darah warga Irak setelah sebuah ledakan bom masif meledak di sebuah kedai kopi di kota Baghdad, Irak, menewaskan 27 orang dan melukai puluhan lainnya."Setidaknya 27 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakan

(24)

Terorisme berkembang sejak berabad lampau. Asalnya, terorisme hanya berupa kejahatan murni seperti pembunuhan dan ancaman yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Perkembangannya bermula dalam bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara perorangan maupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap sebagai tiran. Pembunuhan terhadap individu ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk murni dari terorisme. (http://www.dw.de/irak-melawan-terorisme/a-16230611).

2.Kerangka Pikir dan Paradigma

1.6Kerangka Pikir

Irak merupakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji lebih mendalam, karena merupakan salah satu negara Timur Tengah yang sering menghadapi peperangan. Sejak pertama muncul peradaban kuno di Asia Barat daya, Irak selalu dikuasi oleh kekuasaan asing. Irak sebagai negara yang menjadi pusat peradaban dunia Islam pada dinasti Abbasiyah setidaknya pernah diinvasi oleh pasukan Persia, Yunani, Romawi dan Mongol. Pada awal perjalanan Irak pada abad ke-21 ini, Irak kembali diserbu oleh Amerika Serikat (AS).

(25)

20 Maret 2003 dan beberapa jam sebelum perang dimulai. Perang antara AS dan Irak dimulai pada tanggal 20 Maret 2003 dan berakhir pada 9 April 2003 dengan didudukinya Baghdad, ibu kota Irak, oleh pasukan AS dan sekutunya.

Serangan AS ke Irak pada tahun 2003 menimbulkan dampak yang cukup besar, Serangan Amerika Serikat terhadap Irak telah mengakibatkan kehancuran terhadap Irak. Pada tanggal 9 April 2003, Baghdad jatuh. Pasukan AS menguasai kota patung Saddam Hussein dirobohkan. Penjarahan terjadi dimana-mana pada tanggal 11 April 2003 kota, kota penghasil minyak diwilayah utara jatuh ketangan suku Kurdi di Irak. konflik saudara antara Islam Sunni dengan Islam Syiah. Pemerintahan yang dulu pada rezim Saddam mayoritas di pegang oleh Islam

Sunni walaupun kelompok minoritas tetapi dengan dukungan Saddam dan partai Ba’atnya tetapi kini kelompok Syiah selaku kelompok mayoritas mencoba untuk

(26)

minyak adalah kebutuhan utama bagi setiap negeri. Oleh karena itu, AS pasca invasi, akan mengandalkan cadangan minyak negerinya dari Irak.

Akibat agresi militer AS terhadap Irak, hampir seluruh fasilitas dan infrastruktur Irak hancur. Puluhan ribu warga Irak yang tidak berdosa tewas sia-sia, jutaan orang kehilangan keluarga dan tempat tinggal. Pusat-pusat peradaban Islam di negeri 1001 malam itu pun hancur akibat bombarder yang dilancarkan AS dan sekutunya atas wilayah Irak, serangan AS pada tahun 2003 ini berhasil menumbangkan rezim Saddam Hussein dan partai Baath-nya yang telah berkuasa selama 30 tahu

(27)

Dampak invasi AS ke negara Irak tahun 2008-2012

: Garis Proses

Keadaan Sosial Konflik Irak ( Suni dan

Syiah)

Berkembangnya terorisme di Irak

Merosotnya moril bangsa Irak

(28)

REFERENSI

Alauddin Al-Mudarris .2004. Huru-Hara Irak. Cahaya Hikmah. Yogyakarta. Halaman 23

http://rezkinuarta.blogspot.com/2012/04/sejarah-negara-irak.html

http://wikipedia Indinesia.bebas berbahasa Indonesia/invasi)

(http://www.kamusbesar.com/15444/invasi

(http://www.perubahan_sosial/wiki

http://prestasidisekolah.blogspot.com/2012/12/Aspek-Aspek-Penyebab-Terjadinya-Perubahan-Sosial.htm

(http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik#Definisi_konflik

http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html

(http://kbbi.web.id/ Kamus Besar Bahasa Indonesia Online

(http://fitrika1127.blogspot.com/2012/04/perkembangan-moral-kohlberg.html

(httt://www.islamtimes.org/vdciqwarrt1awq2.k8chtml). (Friday 19 April 2013 02:03).

(29)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 1. Metode yang digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, karena penelitian yang mengambil obyek masa lampau pada umumnya menggunakan metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah sekumpulan prinsip-prinsip aturan yang sistematis yang dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa dari pada hasil-hasilnya (biasanya dalam bentuk tertulis). (Nugroho Notosusanto, 1984;11)

Metode histories adalah suatu proses yang telah dilaksanakan akan oleh sejarawan dalam usaha mencari, mengumpulkan ,menguji, memilih, memisah, dan menyajikan fakta sejarah serta tafsirannya dalam susunannya yang teratur .(Abdurrahman Suryomiharjo, 1979 : 133)

(30)

 Heuristik : Kegiatan menghimpun jejak masa lampau

 Kritik : Penyelidikan tentang kesejatian jejak, baik bentuk maupun isinya

 Interpretasi : Menetapkan makna yang saling berhubungan dan fakta- fakta yang diperoleh itu.

 Historiografi : Menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah (Notosusanto, 1984; 36)

1. Heuristik

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang berhububgan dengan obyek penelitian. Dalam rangka mengadakan penelitian tentang suatu masalah, hendaklah mencari atau mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah tersebut. Dari sumber-sumber yang telah ada maka terdapat perbedaan pada masing-masing sumber. Langkah selanjutnya dibantu dengan teknik pengumpulan data yaitu teknik perpustakaan dan dokumentasi. Seperti yang dilakukan pada peneliti, peneliti mengumpulkan sumber-sumber dari beberapa buku juga dari beberapa berita yang ada di koran dan televisi.

2. Kritik

(31)

Seperti yang dikemukan oleh Sidi Gizalda, yaitu:

Kritik luar berusaha memastikan kesejatian hubungan antara bahan-bahan itu, dari siapa, dan untuk apa dibuat. Apakah bahan tersebut mengeni dokumen, diteliti pula apakah itu asli atau turunan. Kritik dalam berusaha memastikan peristiwa yang dinyatakan dalam bahan. Apakah hubungannya, misalnya antara dokumen dan fakta atau peristiwa yang diterangkan dapat memberi keterangan dokumen yang ada. (Gazalda, 1981; 115)

Dalam tahap ini dilakukan suatu pengujian terhadap literatur, kemudian diteliti dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, apakah data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta dapat digunakan dalam penulisan ini. Oleh karena itu sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan adalah literatur yang berkaitan dengan Invasi dan dampak invasi AS ke negara Irak tahun 2008-2012

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mencari tahu danmembuktikan keaslian dari sumber-sumber yang peneliti dapat setelah itu peneliti membandingkan dan memilih dari beberapa buku dan sumber yang peneliti yakini bahwa berita dan sumbernya dapat di jadikan pedoman.

3. Interpretasi

Setelah melaksanakan heuristik dan kritik maka tahap selanjutnya adalah interprestasi fakta dan penyusunan cerita sejarah, rangkaian fakta-fakta tersebut harus menunjukan suatu rangkaian yang bermakna dari kehidupan masa lampau.

(32)

4. Historiografi

Tahap terakhir dalam metode historis adalah historiografi. Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya karena pada akhirnya ia harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh dan sistematis sebagai sebuah hasil laporan penelitian.

Dalam langkah Historiografi ini penulis mencoba untuk mengerahkan seluruh daya pikirnya untuk membuat dan menyusunya menjadi suatu karya ilmiyah berdasarkan dengan sumber-sumber yang ada.

2. Variabel Penelitian

Menurut Mohammad Nasir, variabel adalah konsep yang memiliki berbagai macam nilai.(Mohammad Nasir, 1983:149). Menurut Sumardi Suryabrata yang dimaksud dengan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. (Sumardi Suryabrata, 2000; 72).

(33)

Tunggal, dengan fokus penelitian pada perubahan sosial di Irak dampak dari invasi AS tahun 2008-2012.

Dalam penelitian ini penulis mencoba melihat dan mengamati beberapa gejala-gejala dan faktor-faktor yang mambuat penulis tertarik untuk menelitinya dan menjadikannya sebuah karya ilmiah.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian memerlukan data karena itu dilakukanlah kegiatan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai penelitian yang akan diteliti. Adapun dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti menggunakan dua teknik, yaitu :

3.1 Teknik Kepustakaan

Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruang kepustakaan misalnya koran, majalah-majalah, naskah, catatan-catatan, kisah sejarah, dokumen dan

sebagainya yang relevan dengan penelitian.(Koentjaraningrat, 1983 : 81)

(34)

beberapa tempat dan beberapa sumber seperti meminjam buku di perpustakaan Universitas Lampung dan perpustakaan Daerah Lampung

3.2 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal ataqu variabel yang berupa catatan=catatan, transkrip, buku-buku, majallah, surat kabar, media, notulen, legger, agenda dan sebagainya. ( Suhartini Arikunto, 1989 : 188).

Teknik Dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk melengkapi suatu data dalam rangka analisis yang diteliti, maka memerlukan informasi dari dokumen-dokumen yang ada. ( Nanasudjana, 1991 : 109 )

Teknik dokumentasi merupakan teknik penelitian yang penting dalam penelitian ilmiah. Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu perubahan sosial Irak dampak dari invasi AS tahun 2008-2012, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku, koran, majalah dan lain-lain.

Peneliti juga berusaha mencari dan membeli beberapa buku untuk peneliti gunakan dalam menyusun karya ilmiah ini agar dapat membantu peneliti dalam menambah informasi.

(35)

4. Teknik Analisis Data

Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis, tujuan dari analisis adalah untuk membuat suatu kesimpulan dari masalah yang akan di teliti. Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif. Dengan demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Menurut Hadari Nawawi, analisis data kualitatif merupakan bentuk penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya. (Hadari Nawawi, 1993 : 174).

Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data kualitatif adalah teknik analisis data yang berupa peristiwa yang tersedia melalui laporan dan juga karangan atau opini sejarawan yang kemudian diteliti untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Dalam sebuah penelitian, analisis data merupakan hal yang sangat penting karena data yang sudah diperoleh akan lebih memiliki arti bila telah dianalisis. Pada prinsipnya analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalam proses analisis data kualitatif menurut (Mohammad Ali, 1985; 152) meliputi :

(36)

1.Penyusunan Data

Penyusunan data ini digunakan untuk mempermudah dalam penelitian apakah data yang telah dikumpulkan memadai atau belum. Data yang diperoleh baik dari hasil wawancara maupun kajian pustaka, kemudian dilakukan seleksi terlebih dahulu sehingga dapat diketahui data-data yang mana yang berkaitan dengan dampak invasi AS ke Irak. Penulis mencoba utuk menyusun beberapa data yang peneliti dapat dan menyeleksinya bagaimanakah kaitannya dengan dampak invasi AS ke Irak.

2.Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan usaha penggolongan data berdasarkan kategori tertentu yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti seperti yang dilakukan penulis dengan tujuan agar lebih mudah mengumpulkan data yang berhubungan dengan dampak invasi AS ke Irak tahun 2008-2012 sehingga mempermudah penulis dalam menyusun karya ilmiah.

3.Pengolahan Data

Data-data yang telah diseleksi kemudian diolah dengan menggunakan analisi data kualitatif, dengan tujuan adalah untuk menyederhanakan data tentang perubahan sosial di Irak dampak dari invasi AS tahun 2008-2012 kedalam bentuk uraian yang lebih mudah dibaca.

4. Penyimpulan Data

(37)
(38)

REFERENSI

Nugroho Notosusanto . 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta : Yayasan Penerbit UI. Halaman 11

Nugroho Notosusanto . 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta : Yayasan Penerbit UI. Halaman 36

Sumardi Suryabrata . 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Halaman72

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Sosial. Jakarta : Gramedia. Halaman 81

Mohammad Nasir. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nugroho Notosusanto. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta :

Yayasan Penerbit UI. Halaman 36

Hadari Nawawi .1993. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Jakarta : Indayu Press. Halaman 174

Nana Sudjana. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Bina Aksara

Mohammad Ali . 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur, dan Srategi. Angkas. Halaman 152

(39)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

(40)

permusuhan mereka, yang datangnya dari pihak pemerintahan yang menjadi alat untuk mendamaikan kedua kelompok yang bermusuhan tersebut. Dan setelah invasi AS Irak pun menjadi negara yang kurang akan keamanan sehingga semakin berkembangnya terorisme di Irak Konflik-konflik sering terjadi dan pemboman juga sering terdengar oleh kita di berita seperti serangan teror pemboman yang terjadi di kawasan barat baghdad yang menewaskan 10 orang pada tanggal 03 september 2013. Pasca invasi AS keadaan masyarakat Irak menjadi kacau mereka kehilangan sanak saudara, orang tua dan juga pekerjaan mereka sehingga membuat masyarakat Irak pada posisi yang tidak stabil seperti dahulu pada saat belum terjadi invasi. Moral bangsa Irak pun menurun keadaan yang kacau memaksa masyarakat Irak melakukan hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, seperti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mereka terpaksa harus mejarah dan saling bentrok untuk bertahan hidup demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

A.Saran

(41)
(42)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mudarris, Alauddin.2004. Huru-Hara Irak. Cahaya Hikmah. Yogyakarta. Ali, Mohammad. 1985. Penelitian Pendidikan Prosedur, dan Srategi. Angkas. Budianto. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tatanegara untuk SMU. Erlangga. Jakarta. Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Sosial. Jakarta : Gramedia. M. Daulay, Richard. 2009. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Libri.

Jakarta.

Notosusanto, Nugroho. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta : Yayasan Penerbit UI.

Notosusanto, Nugroho. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta : Yayasan Penerbit UI.

Nawawi, Hadari. 1993. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Jakarta : Indayu Press.

Nana Sudjana. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Bina Aksara Nasir, Mohammad. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Petras, James. 2008. The Power Of Israel In USA. Zahra Publishing House.

Jakarta.

(43)

Shambazy, Budiarto.2004. Obrak Abrik Irak. PT Kompas Media Nusantara. Jakarta.

http://hapsaridn.wordpress.com/2011/12/21/page/2 http://invasi.com

http://wikipedia Indinesia.bebas berbahasa Indonesia/invasi

http://www.poskotanews.com/2013/02/17/irak-10-tahun-pasca-invasi/ http://rezkinuarta.blogspot.com/2012/04/sejarah-negara-irak.html

http://wikipedia Indinesia.bebas berbahasa Indonesia/invasi

http://www.kamusbesar.com/15444/invasi

http://www.perubahan_sosial/wiki

http://prestasidisekolah.blogspot.com/2012/12/Aspek-Aspek-Penyebab-Terjadinya-Perubahan-Sosial.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik

http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik#Definisi_konflik

http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html

(44)

httt://www.islamtimes.org/vdciqwarrt1awq2.k8chtml). (Friday 19 April 2013 02:03.

http://www.dw.de/irak-melawan-terorisme/a-16230611

http://muzainiyeh-fisipn 09.web.unair.ac.id/artikel

http://www.islam.com /2012/05/31/19314 syiah-mengafirkan-sunni-konflik-sunni syiah.

http://abisyakir.wordpress.com/tag/konflik-sunni-syiah-di-irak/

http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qaeda.

http://www.islamtimes.org/vdciqwarrt1awq2.k8ct.html

http://www.indonesiarayanews.com/news/internasional/05-01-2013-19-50/pasca-invasi-anak-anak-irak-dipaksa-jadi-pelaku-bom-bunuh-diri

http://www.islamtimes.org/vdcfmxd0ew6dtva.,8iw.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Jazera

http://yandywoody.blogspot.com/2012/01/10-kelompok-teroris-paling-terkenal-di.html.

(45)

http://indonesian.irib.ir/timur-tengah/-/asset_publisher/d4Na/content/al-qaeda-gencar-lancarkan-serangan-bom-di-irak.

http://www.google.com/imgres?imgurl=http://us.images.detik.com/customthumb/ 2013/03/14/157/bom1.http://news.detik.com/readfoto/2013/03/14.

http://internasional.kompas.com/read/2011/11/10/1504366/Perempuan.Irak.Jadi.K orban.Perdagangan.Seks.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil evaluasi penilaian yang dilakukan terhadap website Bina Darma mendapatkan skor 85 yang berarti website Bina Darma dinyatakan acceptable termasuk dalam grade

Skripsi Saudara : SUKARDI dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11408030 yang berjudul: PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SIKAP

Kelemahan itu berupa kecenderungan untuk menerima (taken for granted) relasi kekuasaan yang sudah ada, terutama bagi pihak-pihak yang mengadakan kontrak politik dengan

Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 3, apakah rumah tangga responden memanfaatkan cahaya sinar matahari untuk penerangan ruangan pada siang hari di rumah, lalu isikan ke

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam resital 34 bahwa penyelidikan perpanjangan Safeguard berfokus pada keadaan apakah pengenaan BMTP masih diperlukan

[r]

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi sekaligus tugas

perlakuan terbaik untuk analisis proksimat untuk viskositas dan kadar gula sukrosa dengan penambahan konsentrasi 300 ml untuk kadar protein konsentrasi 100 ml,