I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi dan menginformasikan ikan terhadap lingkungan sekitarnya.Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar. Kata ini berasal dari bahasa latin “intergum” yang berarti penutup.Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khususnya ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya; kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu.
Otot sangat penting bagi kehidupan ikan terutama dalam pergerakan tubuh peredaran darah dan aktivitas tubuh.Kegiatan utama tubuh ikan, disebabkan karena keaktifan otot yang dimilikinya.Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis avertebrata lainya.Walaupun susunanya lebih sederhana ikan juga didapatkan jenis otot polos (licin), otot bergaris dan otot jantung. Otot nampak merupakan suatu kesatuan, tetapi sebenarnya tersusun dari blok urat daging
Pada tubuh ikan termasuk sistem rangka adalah tulang, jaringan pengikat, sisik, gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel. Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, pospor, dan magnesium.Ikan termasuk hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang.Tulang belakang, selain sebagai penyokong utama tubuh juga berfungsi sebagai penyokong utama tubuh juga berfungsi dalam sistem saraf sehingga mempunyai peran yang sangat penting.
1.2. Tujuan dan Manfaat
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.Kulit merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan dermis pada lapisan dalam. Derivat integumen merupakan suatu struktur yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya (Dwi, 2011).
Sistem integument / sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi, termoregulasi dan osmoregulasi / homeostatis (Dwi, 2011).
Menurut Radit (2011), sistem Integumen merupakan bagian terluar dari ikan sebagai sistem pembalut tubuh. Salah satu yang biasa kita kenal adalah sisik.Sisik merupakan derivat dari lapisan dermis.Lapisan epidermis adalah lapisan terluar dari ikan.Sementara lapisan paling dalam adalah dermis.Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuh ikan. Lendir berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ikan dapat berenang lebih cepat,sebagai penutup luka,dan pencegah infeksi. Ada yang memanfaatkan lendir untuk menghindari diri dari kekeringan contohnya pada ikan African lungfish.
urat daging ikan yang membentuk daging ikan terdiri dari tiga jenis urat daging yaitu, urat daging licin, urat daging bergaris, dan urat daging jantung (pulungan et al, 2014)
Otot pada ikan dibagi oleh suatu sekat horizontal menjadi otot epaksial yaitu otot yang terletak di atas sekat horizontal, dan otot hipaksialis yang terletak di bawah sekat horizontal (Fujaya, 2004).
Menurut Agriefishery( 2010), Sistem Rangka pada Ikan terdiri dari: Tulang rawan, Jaringan pengikat, Sisik (squama), Komponen – komponen gigi, Jari – jari sirip, Penyokong sel pada sistem saraf
III. BAHAN DAN METODE
I.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai “sistem integumen, sistem otot, dan sistem rangka pada ikan ” dilaksanakan pada senin, 23 Mei 2014 pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 11.45 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
I.2. Bahan dan Metode
Adapun bahan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu ikan patin (Pangasius pangasius), kemudian peralatan yang digunakan ialah alat tulis, buku penuntun, penggaris, pisau, dan nampan sebagai tempat ikan.
I.3. Metode Praktikum
Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan, selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum iktiologi dan buku-buku literatur yang berhubungan dengan hasil pengamatan selama praktikum berlangsung serta arahan dari para assisten.
I.4. Prosedur praktikum
Prosedur praktikum dimulai dengan menggambarkan ikan sampel yang yang menjadi objek praktikum, kemudian membuat klasifikasi ikan dari kelas sampai spesies pada sudut kanan atas gambar ikan, menentukan warna pada tubuh ikan tersebut, kemudian mengukur panjang total, dan berat ikan itu.Selanjutnya mengambil sisik ikan yang menjadi objek praktikum dan digambar serta keterangan sisik tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
[image:6.595.126.464.175.624.2]1. gambar ikan patin (Pangasius pangasius),
Gambar 1. Ikan patin Klasifikasi
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesies : 2. sistem integumen
sisik :
warna : melanophore pada bagian dorsal, leucophore pada bagian ventral
sirip :
7
[image:7.595.142.486.381.677.2]Gambar 2. Penampang melintang tubuh ikan bagian badan : kiri dan bagian ekor ikan patin 3. sistem rangka
4.2. Pembahasan 1. Sistem integumen
[image:8.595.230.418.240.345.2]Sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.Kulit merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan dermis pada lapisan dalam. Derivat integumen merupakan suatu struktur yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya (Dwi, 2011).
Gambar 4. Lapisan kulit ikan
Ikan patin mempunyai sisik (squama) cycloid, adanya.Ikan patin mempunyai sirip lengkap dan terdapat jari, lemah mengeras, dan jari sirip lemah.Warna kulit pada bagian dorsal ialah hitam (melanophore), dan warna kulit bagian ventral adalah putih (leucophore).
2. Sistem otot
Urat daging yang membentuk daging ikan terdiri dari tiga jenis urat daging yaitu urat daging licin, urat daging bergaris, dan urat daging jantung
Otot rangka lateral Ikan Patin tergolong piscine yang tersusun dari cranial hingga caudal yang berbentuk conismusculi (kerucut).
3. Sistem rangka
9
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan
Sistem Integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Organ integumen yang terdapat pada ikan (pisces) seperti kulit, lendir, pigmen warna, organ cahaya, kelenjar beracun. Kulit merupakan pembalut tubuh yang berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap penyakit, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan.Struktur kulit dibagi menjadi dua, yang pertama epidermis yaitu kulit bagian luar, dan dermis kulit bagian dalam.
Sistem otot pada ikan dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya yaitu otot ikan mempunyai susunan otot yang lebih sederhana, sistem otot pada ikan tersebarhampir diseluruh tubuh, sehingga setiap sistem otot tersebut mempunyai peranan dan fungsi tersendiri sesuai tempat dimana dia terdapat
Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah.Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina.Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam.
5.2. saran
untuk pengurus pratikum iktiologi sudah seharusnya menyediakan bahan maupun peralatan – peralatan untuk pratikum, untuk menghindari kesimpang-siuran dan penyalahgunaan mengenai uang kuliah tunggal yang telah dibebankan kepada masing – masing mahasiswa.
11
Lampiran 1.
1. Alat yang digunakan pada praktikum
(buku penuntun) (alat tulis dan gambar)