• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Fisik Sistem Integumen

N/A
N/A
Nia Suniati

Academic year: 2024

Membagikan "Pengkajian Fisik Sistem Integumen"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ODED SUMARNA.,MKEP

PENGKAJIAN FISIK

SISTEM INTEGUMEN

(2)

Kulit adalah salah satu jendela mendeteksi kondisi pasien 

peribahan pada oksigenasi, sirkulasi, krusakan jaringan dan hidrasi.

Px rawat inap lansia  Implikasi

peningkatan trauma pada kulit saat

perawatan.

(3)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Menjelaskan ciri-ciri normal kulit, rambut, dan kuku.

Mengidentifikasi aspek yg dikaji dalam pengkajian kulit, rambut, dan kuku.

Mengidentifikasi persiapan pengkajian.

Mendemonstrasikan persiapan pengkajian kulit, rambut, dan kuku.

Menganalisis hasil pengkajian

(4)

REVIEW ANFIS INTEGUMEN

Kulit merupakan sistem tubuh yang paling besar.

Kulit terdiri dari 3 bagian:

1. Bagian luar (epidermis) 2. Bagian dalam (dermis) 3. Bagian dalam (subkutan)

(5)
(6)

REVIEW ANFIS INTEGUMEN CONT’

Organ tambahan yg terdapat pd kulit yaitu :

1. Rambut

2. Kuku

3. Kelanjar sebasea

4. Dua macam kelenjar keringat (ekrin dan apokrin)

5. Kelenjar seruminosa

6. Kelenjar mammae

(7)

FUNGSI KULIT

Melindungi jaringan di bawahnya

Sebagai persepsi sensori

Pengatur suhu tubuh dan tekanan darah

Sintesis vitamin

Sebagai tempat pengeluaran atau sekresi keringat

(8)

PENGKAJIAN SISTEM INTEGUMEN

PENGKAJIAN KULIT DIMULAI DENGAN :

1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan yg meliputi informasi kulit, rambut, dan

kuku.

2. Inspeksi

3. Palpasi

(9)

Pemeriksaan

Anamnesa

Riwayat Kesehatan

Pemeriksaan fisik peralatan:

1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka

2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka

3. kaca pembesar untuk membantu dalam pemeriksaan luka

4. sarung tangan disposibel untuk melindungi pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan luka

(10)

RIWAYAT KESEHATAN

Pertanyaan dimulai dengan masalah atau keluhan yg dirasakan.

Misal :

gatal-gatal ?

benjolan di kulit ?

Pengkajian pola sehat sakit

Pola pemeliharaan kesehatan

Pola peran kekerabatan

(11)

PENGKAJIAN POLA SEHAT-SAKIT

Untuk Mengkaji POLA SEHAT-SAKIT Pertanyaan Yang Diajukan Meliputi:

Riwayat kesehatan sekarang

Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat kesehatan keluarga

Status perkembangan

(12)

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Untuk menanyakan riwayat kesehatan sekarang dan keluhan pasien ?

Tanyakan akan adanya , demam, lesi,

kemerahan, memar dll.

(13)

Riwayat Penyakit Dahulu

Untuk informasi masalah kesehatan dahulu, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan tentang :

Masalah kesehatan yang pernah dialami, Riwayat penyakit spt DM, MH, Hepatitis dll,, pernapasan ?

Riwayat alergi pasien? Alergi terhadap Makanan, Obat, Kosmetik, dll?

(14)

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Status Kesehatan Keluarga Ditanyakan Tentang :

Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit kulit ? Kapan mulainya ?

Apakah ada anggota keluarga yg menderita alergi ?

(15)

Kebiasaan pasien dan aktivitas sehari-hari pasien, Misalnya :

Kebersihan diri ?

Gaya hidup klien ?

Pekerjaan ?

Apakah gangguan kulit dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari?

Apakah gangguan kulit mempengaruhi peran dalam kehidupannya ?

(16)

Karakteristik Kulit Normal

Warna : Warna Kulit bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain tergantung ras (Merah muda - Hitam)

Tekstur Kulit  Lembut Kering, normal juga Elastis.

Suhu : Suhu Normal Hangat  pada konsisi tertentu bisa berubah

Kelembaban  Akan teraba kering  dpt meningkat jika aktivitas meningkat

Bau : Normal Tidak Berbau

(17)

KULIT

Inspeksi

1. Warna Kulit

2. Vaskularisasi

3. Keringat

4. Edema

5. Injuri

6. Perlukaan/Lesi Pada Kulit

(18)

PALPASI

Catat :

1. Perubahan dalam Suhu / Temperatur

2. Kelembaban. Kering pada dehidrasi

3. Periksa Adanya Nyeri Tekan

4. Tekstur. Mengacu pada Halus atau kasar.

Kasar dan kering pada hipotyroid. Lembut dan halus pada hiperthyroid

5. Turgor  Mengacu pada elastisitas kulit.

6. Adanya Lesi  Distribusi, tipe, warna

(19)

Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan tubuh . secara sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit . dapat diketahui derajat

kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ).

cara pemeriksaan

1. Pastikan bagian ( lengan / perut ) yang akan diperiksa terbuka

2. Pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit,

3. Lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk kembali seperti semula ( dalam detik )

(20)

Cyanosis, Warna kebiruan-biruan, mungkin terlihat di bawah kuku, bibir, dan mukosa mulut. Terjadi karena penurunanan ikatan oksihemoglobin, atau penurunan oksigenasi darah. Dapat disebabkan oleh penyakit paru, penyakit jantung, abnormalitas hemoglobin, atau karena udara dingin.

Jaundice / Ikterik, Warna kuning atau

kehijauan. Terjadi ketika biliribin jaringan

meningkat dan dapat pertama kali terlihat di sklera kemudian membran mukosa, dan kulit

PERUBAHAN WARNA

(21)

Pallor (Pucat),

Penurunan warna kulit. Terjadi karena penurunan aliran darah ke pembuluh darah superfisial atau penurunan jumlah

hemoglobin dalam darah. Pucat mungkin terjadi di muka, palpebra konjunctiva, mulut dan di

bawah kuku

Erytema,

Warna kemerahan di kulit. Mungkin terjadi secara general maupun lokal. Eritema

general disebabkan karena demam, sedangkan eritema lokal disebabkan karena infeksi lokal

atau terbakar matahari

(22)

Warna ungu pada kulit : mungkin adanya beberapa pembuluh darah yang pecah

dan dapat terjadi karena masalah sirkulasi atau kekurangan vitamin C

Bintik merah menyerupai kupu-kupu pada wajah timbul di tulang (jembatan) hidung dan pipi, sering kali menjadi tanda pertama dari penyakit autoimun Lupus, yang

merupakan suatu gangguan yang

mengancam jiwa dan membutuhkan pengobatan yang tepat

(23)

Garis-garis gelap di Telapak Tangan : Garis hitam pada telapak tangan atau pendalaman pigmen dalam lipatan

telapak tangan dapat mengindikasikan adanya insufisiensi adrenal, sebuah

gangguan endokrin, yang dikenal juga sebagai penyakit Addison

(24)

VARIASI PERUBAHAN WARNA

KULIT

(25)

PALPASI

KULIT RAMBUT KUKU

Adanya benjolan

Tekstur kulit

Adanya nyeri tekan

Palpasi secara akurat dengan menggunakan metode EPUAP

Mobilitas atau turgor

Tekstur

Kerontokan

Nyeri tekan

(26)

Aku anak siapa ya??????

(27)

Panu, Oleskan

saja………..

(28)

Lesi adalah istilah medis untuk merujuk

pada keadaan jaringan yang abnormal

pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena

proses beberapa penyakit seperti trauma

fisik, kimiawi, dan elektris; infeksi dll.

(29)

TIPE-TIPE LESI

LESI KETERANGAN

Makula Perubahan warna kulit, tidak teraba dengan batas jelas, kurangh dari 1 cm

Papula Menonjol, batas jelas. Elevasi kulit yang padat. Kurang dari 0,5 cm.

Nodula Tonjolan padat berbatas tegas, lebih besar daripada papula 0,5-2 cm.

Tumor Tonjolan padat seperti nodula, lebih besar ukurannya.

Vesikula Papula dengan cairan serosa di dalamnya.

Pustula Papula dengan cairan pus di dalamnya

1. LESI PRIMER

(30)

(Bintik-bintik)

(kutil)

(Lepuh)

rasa gatal dgn bintik-bintik merah dan bengkak

/ bisul

(31)

MAKULA………..

BIKIN GAK PEDE NICH

(32)

VESIKULA PUSTULA

(33)

CONDILOMA (JENGGER AYAM) JENIS LESI: VESIKULA

(34)

JARANG CUCI MUKA SICH……

JERAWATANKAN….

PAPULA……

SIAPA YANG BISA MENGHITUNG?????

?

(35)

TIPE-TIPE LESI CONT’

2. LESI SEKUNDER

LESI KETERANGAN

EROSI Kehilangan epidermis superfisial, menyisakan area yang lembab yang tidak mengeluarkan darah. Misalnya:

permukaan kulit setelah pecahnya vesikel

ULKUS Kehilangan permukaan yang lebih dalam yang dapat berdarah atau meninggalkan jaringan parut. Misalnya kankre sifilitis, ulkus karena insufisiensi venosa

FISURA Pecahnya kulit membentuk garis lurus.

(36)

EROSI FISURA

ULKUS

(37)

BENDA-BENDA PADA PERMUKAAN KULIT

JENIS KETERANGAN

Keropeng Residu serum, nanah, atau darah yang mengering. Misalnya scabies

Skale Kulit tipis dari epidermis yang mengalami eksfoliasi. Misalnya kulit kering, ketombe.

(38)

SCABIES

Bula yang pecah, mengering akan

menimbulkan keropeng

(39)

Klasifikasi luka akibat tirah baring (Pressure Ulcers) menurut EPUAP

Tingkat Gambaran

Tingkat 1 Eritema yang warnanya tidak berubah menjadi pucat bila ditekan dengan jari pada kulit yang masih utuh

Tingkat 2 Lapisan kulit sebagian hilang yang meliputi epidermis, dermis, atau keduanya

Tingkat 3 Seluruh lapisan kulit hilang yang melibatkan rusaknya atau nekrosis jaringan subkutan yang mungkin meluas ke jaringan di bawahnya, tetapi tidak merusak seluruh fasia

Tingkat 4 Seluruh kulit hilang dengan kerusakan yang berat, nekrosis jaringan atau rusaknya otot, tulang, atau struktur penyokong.

(40)

RAMBUT

Inspeksi dan palpasi : catat distribusi, kualitas, kuantitas

Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian bawah, hidung, leher, aksila, dada anterior, punggung, bahu, lengan, kaki, gluteal, area pubis.

Kuantitas:

Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut.

Alopesia : rambut rontok, botak

(41)

Kuantitas

texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat kusut, kuat, berkilauan, mudah rontok.

Warna. Bervariasi mulai dari putih

bercahaya sampai hitam. Perubahan warna dipengaruhi oleh usia, nutrisi, penyakit, dll

(42)

KUKU

INSPEKSI dan PALPASI

Bentuk. Anonyhia : tidak mempunyai kuku sama sekali

Kelengkungan. Normal : datar atau sedikit lengkung. Clubbing ?

Adhesi. Normal : kuat tidak mudah dicabut.

Permukaan kuku. Normal : lembut dan datar

Warna. Normal : pink

Pemeriksaan CRT (Capilarry Refill Time)

Ketebalan

(43)

BERBAGAI KONDISI KUKU KONDISI

KUKU

KETERANGAN

Kuku normal Sudut normal 1600

Clubbing finger Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari lempeng kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 1800. misal pda penyakit jantung, paru

Paronikia Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan lateral, dapat akut atau kronis. Lipatan berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri tekan

Onikolisis Pelepasan lempeng kuku yang tidak terasa sakit dari bantalan kuku, dimulai dari distal. Banyak penyebabnya.

Kuku terry’s Keputihan dengan pita distal kemerahan atau coklat. Terlihat pada penuaan dan beberapa penyakit kronis

Pitting Cekungan kecil pada lempeng-lempeng kuku

leukonisia Bercak putih yang disebabkan oleh trauma. Tumbuh ke luar bersamaan dengan pertumbuhan kuku

(44)

paronkia

Inflamasi dari lipatan kuku proksimal dan lateral, dapat akut atau kronis. Lipatan berwarna merah, bengkak, mungkin nyeri

tekan

(45)

Onikolisis

(46)

Terry’s nail

Keputihan dengan pita distal kemerahan atau coklat. Terlihat

pada penuaan dan beberapa penyakit kronis

(47)

Clubbing fingers

Falang dorsal membulat & menggembung, kecembungan dari lempeng kuku meningkat. Sudut kuku meningkat 180. misal pd penyakit jantung, paru

(48)

Pitting

Biasa terjadi pada kondisi psoriasis

(49)

alopesia

Jangan malas cuci rambut!!!!!!!!!!!

(50)

Diagnosa Keperawatan

Ganguan integritas kulit b.d Vesikel/bula yang pecah

Resiko infeksi,b.d vesikel/bula yang pecah (garukan terus menerus)

Gangguan konsep diri,b.d perubahan body image

(51)

Medikasi Topikal

Pemberian obat secara topikal adalah memberikan obat secara lokal pada kulit atau pada membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan

rectum. (Christine Juliana, 2007 : 1)

(52)

Tujuan

Memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut

2)Mempertahankan hidrasi lapisan kulit

3)Melindungi permukaan kulit

4)Mengurangi iritasi kulit local

5)Menciptakan anastesi local

6)Atau mengatasi infeksi atau iritasi (Jean Smith dan

Joyce Young, 2010 : 291)

(53)

Klasifikasi :

Lotion

Lotion biasanya terdiri dari minyak dicampur dengan air, dan tidak memiliki kandungan alkohol. Bisanya lotion akan cepat mengering jika mengandung alkohol yang tinggi.

2. Shake lotion

Shake lotion merupakan campuran yang memisah menjadi dua atau tiga bagian apabila didiamkan dalam jangka waktu tertentu.

(54)

CONT

3.Cream/krim

Cream adalah campuran yang lebih tebal dari lotion dan akan mempertahankan bentuknya apabila dikeluarkan wadahnya.

4.Salep

Salep adalah sebuah homogen kental, semi- padat, tebal,

berminyak dengan viskositas tinggi, untuk aplikasi eksternal pada kulit atau selaput lendir.

(55)

Medikasi Oral

Medikasi integument dengan cara oral atau pemberian obat oral merupakan

pemberian obat yang aman dan mudah.

Pada umumnya obat yang diberikan merupakan obat dengan golongan kortikosteroid.

(56)

Contoh obat oral :

(57)

terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

Setelah diadakan pemeriksaan kulit dan kuku evaluasi hasil yang di dapat dengan membandikan dengan keadaan normal, dan dokumentasikan hasil pemeriksaan yang didapat

Aspek psikologis, pengkajian yang bisa dikembangkan dalam aspek ini meliputi : persepsi, kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, dan kondisi psikologis lansia. Aspek

Pengkajian sistem sensori persepsi mata bertujuan untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata apakah dalam keadaan normal atau tidaki. Inspeksi kelopak mata, bentuk

Luka bakar derajat III : Kerusakan meliputi seluruh ketebalan dermis dan lapisan yang lebih dalam, apendises kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,

Folikel rambut merupakan selubung yang terdiri dari sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian

Personal hygiene pada lansia merupakan upaya individu dalam memelihara kebersihan diri meliputi; kebersihan kulit, mandi, mulut, rambut, kaki dan kuku, dan

Dokumen ini berisi pengkajian individu lansia bernama Nenek F di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya 1, mencakup identitas, alasan berada di panti, riwayat kesehatan, kebiasaan sehari-hari, dan aspek psikologis, sosial, serta