• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH DESKRIPSI KERJA DAN PENGAWASAN

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PT PUSAKA TRADISI IBU

CABANG MEDAN

SKRIPSI

OLEH :

JULI RIZKIA 070521149

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Juli Rizkia (2010), Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. Dibawah bimbingan Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc sebagai dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Priska Sipayung, M.Si sebagai Dosen Penguji I dan Dra. Yulinda, M.Si sebagai Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. Jenis data yang digunakan yaitu data primer data sekunder.

Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan statistik. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, pengukurannya dengan skala likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk menghitung analisis regresi linear berganda, uji validitas dan realibilitas, uji T dan koefisien determinan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara variabel deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 61,2%, dan menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.

Kata Kunci: Deskripsi Kerja, Pengawasan dan Prestasi Kerja.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan”. Tujuan penulisan skripsi ini dilakukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis memperoleh banyak masukan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen.

4. Ibu Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing, terima kasih atas kesediaan ibu membimbing penulis, meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, SE, M.Si., selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas saran dan kritiknya yang sangat berguna demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Yulinda M.Si., selaku Dosen Penguji II, terima kasih atas kritikan dan saran yang diberikan kepada penulis yang sangat bermanfaat demi kesempurnaan skripsi ini.

(4)

7. Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan jasa kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Pimpinan dan para karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan riset.

9. Terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga atas doa dan dukungannya terutama kepada orang tua penulis tercinta (Drs. Ardianta dan Nurhasni Muluk) serta adeik-adik penulis (Ridha dan Fajriani).

10.Teman-teman penulis selama menjalani masa kuliah yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Terimakasih atas motivasi, perhatian dan persahabatan yang diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.

Medan, Juli 2010 Penulis ,

Juli Rizkia

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... ... ...i

KATA PENGANTAR .. ...ii

DAFTAR ISI... ...iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ...7

C. Kerangka Konseptual ...7

D. Hipotesis...9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...10

1. Tujuan Penelitian ...10

2. Manfaat Penelitian ...10

F. Metode Penelitian ...10

1. Batasan Operasional ...10

2. Definisi Operasional ...11

3. Skala Pengukuran Variabel ...12

4. Tempat dan Waktu Penelitian ...13

5. Populasi dan Sampel ...13

6. Jenis dan Sumber Data ...14

7. Teknik Pengumpulan Data ...14

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ...15

9. Metode Analisis Data ...16

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ...19

B. Deskripsi Kerja ...20

1. Pengertian Deskripsi Kerja ...20

2. Faktor-Faktor Deskripsi Kerja ...21

3. Kegunaan Deskripsi Kerja ...22

4. Susunan Deskripsi Kerja ...23

C. Pengawasan ...23

1. Pengertian Pengawasan ...23

2. Fungsi Pengawasan ...24

3. Tujuan Pengawasan ...25

4. Langkah-Langkah dalam Pengawasan ...26

D. Prestasi Kerja ...26

1. Pengertian Prestasi Kerja ...26

(6)

3. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja ...28

4. Faktor-Faktor Penilaian Prestasi Kerja ...29

5. Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan ...30

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan ...32

B. Struktur Organisasi Perusahaan ...34

C. Kegiatan Usaha yang Dilakukan ...38

D. Visi dan Misi Perusahaan ...40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ...41

B. Uji Validitas dan Realibilitas ...51

C. Uji Asumsi Klasik ...54

D. Analisis Regresi Linear Berganda...56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...61

B. Saran ...62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Deskripsi Kerja ...5

Tabel 1.2 Sistem Pengawasan ...6

Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel ...12

Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert...13

Tabel 3.1 Jumlah Pegawai PT Pusaka Tradisi Ibu ...37

Tabel 3.2 Komposisi Pegawai PT Pusaka Tradisi Ibu ...37

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...42

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...42

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...43

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ...43

Tabel 4.5 Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X1 ...44

Tabel 4.6 Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X2 ...46

Tabel 4.7 Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Y ...48

Tabel 4.8 Validitas Untuk Variabel X1 ...51

Tabel 4.9 Validitas Untuk Variabel X2 ...52

Tabel 4.10 Validitas Untuk Variabel Y ...52

Tabel 4.11 Nilai r alpha Untuk Variabel X1,X2 dan Y ...53

Tabel 4.12 Uji Heteroskedastisitas ...54

Tabel 4.13 Keputusan Autokorelasi ...56

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Regresi Linear Regresi Beganda ...57

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan R Square ...60

Tabel 4.16 Hubungan Antar Variabel ...60

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ...9

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ...35

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Normal ...54

Gambar 4.2 Gambar Uji Heteroskedastisitas ...55

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Data Hasil Uji Coba Kuesioner Kepada 30 Responden Variabel Deskripsi Kerja (X1)

Lampiran 3 Data Hasil Uji Coba Kuesioner Kepada 30 Responden Variabel Pengawasan (X2)

Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Kuesioner Kepada 30 Responden Variabel Prestasi Kerja (Y)

Lampiran 5 Realibility Deskripsi Kerja dan Pengawasan Lampiran 6 Realibility Prestasi Kerja

Lampiran 7 Tabulasi Jawaban 30 Responden Variabel Deskripsi Kerja Lampiran 8 Tabulasi Jawaban 30 Responden Variabel Pengawasan Lampiran 9 Tabulasi Jawaban 30 Responden Variabel Prestasi Kerja Lampiran 10 Regresi

(10)

ABSTRAK

Juli Rizkia (2010), Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. Dibawah bimbingan Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc sebagai dosen pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Dra. Priska Sipayung, M.Si sebagai Dosen Penguji I dan Dra. Yulinda, M.Si sebagai Dosen Penguji II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. Jenis data yang digunakan yaitu data primer data sekunder.

Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, penyebaran kuesioner dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan statistik. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, pengukurannya dengan skala likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 untuk menghitung analisis regresi linear berganda, uji validitas dan realibilitas, uji T dan koefisien determinan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara variabel deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 61,2%, dan menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.

Kata Kunci: Deskripsi Kerja, Pengawasan dan Prestasi Kerja.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat dicapai individu secara sendiri-sendiri. Dalam menghadapi persaingan bisnis perusahaan memerlukan tenaga yang terampil dan berkompeten untuk mendukung usaha perusahaan dalam melaksanakan berbagai tugas sehingga tercapai prestasi kerja yang tinggi dan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan.

Struktur organisasi yang baik di dalam suatu organisasi berguna untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi terlihat adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang berasal dari dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi.

Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Pegawai merupakan salah satu faktor yang menentukan keberadaan organisasi maka perhatian dan pembinaan terhadap pegawai sebagai pekerja adalah penting, sebab kurangnya perhatian dan pembinaan akan menimbulkan akibat yang pada akhirnya dapat mematikan organisasi.

(12)

optimal yang dapat dicapai dengan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.

Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2007:94). Prestasi kerja yang tinggi akan mendorong tingkat kinerja perusahaan secara umum.

Pencapaian prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemampuan, minat melaksanakan pekerjaan, peluang bertumbuh dan maju, tujuan yang terdefinisikan dengan jelas, kepastian dengan apa yang diharapkan, umpan balik mengenai seberapa baik para karyawan mengerjakan tugasnya, dan kekuasaan mendapatkan sumberdaya guna menjalankan pekerjaan serta pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Prestasi kerja yang tinggi pada seorang karyawan akan bermuara pada kepuasan pelanggan. Selain itu, prestasi kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik karena ditentukan oleh deskripsi kerja. Deskripsi kerja akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap karyawan, apabila deskripsi kerja kurang jelas akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik.

(13)

kesalahan dengan adanya kejelasan-kejelasan pekerjaan yang harus dilakukan karyawan.

Selain deskripsi kerja hal yang perlu diperhatikan bagi sebuah perusahaan adalah pengawasan. Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan seperti yang dikemukakan oleh Usman (2001:400) yang mengatakan bahwa pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapain tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan tugas lebih lanjut.

Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung dalam suatu perusahaan.

Pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen terlaksana dengan teratur terutama saat karyawan bekerja, memberikan perhatian, pengarahan, dan petunjuk serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan bersikap positif terhadap pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen (Handoko dalam Idris 2007:2).

Uraian diatas memperlihatkan dengan jelas bahwa prestasi kerja akan tercapai apabila perusahaan membuat deskripsi kerja yang jelas bagi setiap karyawan dan adanya suatu pengawasan terhadap suatu pekrjaan. Prestasi kerja yang baik tidak terlepas dari kejelasan deskripsi kerja yang diberikan kepada masing-masing karyawan dan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap karyawannya. Dengan demikian deskripsi kerja dan pengawasan dapat dijadikan bahan pemikiran dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

(14)

industri dan distribusi produk kosmetika dan merupakan pelopor perusahaan kosmetik yang membawa label halal pada produk yang dihasilkannya. Dengan motto menjadi distributor kosmetik yang terbaik bagi pelanggan. PT Pusaka Tradisi Ibu senantiasa menemani dan membantu dalam setiap hal mulai merencanakan desain produk, proses pengolahan sampai dengan menjual produk.

Beberapa prestasi yang telah diperoleh PT Pusaka Tradisi Ibu adalah sebagai produk kosmetik dan kesehatan yang telah mendapat sertifikat label halal dari MUI dari majalah medisina edisi 7, Penghargaan Buss Alliense ISMBEA tahun 2008 dan The Best Most Outstanding Make Up Artist, sponsor make up film Ketika Cinta Bertasbih dan acara televisi lainnya tahun 2009.

Jabatan yang terdapat pada PT Pusaka Tradisi Ibu diantaranya Direktur, Manajer Operasional, Manajer Pemasaran, Manajer Promosi, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dan Akuntansi, Auditor, Programmer, Administrasi, Gudang, Kolektor, Sales, Koordinator Beauty Advisor dan Supir.

(15)

Tabel 1.1 Deskripsi Kerja

Jabatan Tugas dan tanggung jawab

1.Kepala Marketing atau kepala cabang

Melakukan pengamatan terhadap semua aktivitas karyawan dan menerima laporan dan mengawasi setiap aktivitas divisi yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran perusahaan.

2. Sales Mengadakan pendekatan dan membina kerja sama dengan pihak luar yakni dengan membuka counter baru dan mengendalikan target penjualan wardah

3. Administrasi Melakukan kegiatan operasional dan keuangan baik bersifat manual maupun komputer dan bertanggung jawab dalam hal penggunaan kas perusahaan

4. Gudang Bertanggung jawab dan mencatat barang-barang yang masuk maupun barang-barang yang keluar dan menghitung stok gudang

5. Kolektor Menagih ke toko-toko dan customer lainnya

6. Beauty Advisor Mempromosikan dan menjual produk dengan melakukan demo atau bazar di berbagai instansi dan counter-counter

7. Supir Mengantar barang pesanan dan mengirim pesanan beauty advisor (BA) baik dalam kota maupun luar kota

Setelah pekerjaan dilakukan kemudian dilakukan pengawasan apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan telah sesuai dengan standar operasional perusahaan agar tidak ada terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung dalam suatu perusahaan. Pengawasan dapat dilakukan langsung oleh pimpinan perusahan, kepala cabang masing-masing daerah atau bagian audit ke masing-masing cabang perusahaan.

(16)

karyawan, pengawasan juga diperlukan bagi pihak perusahaan dimana menyangkut masalah asset perusahaan baik yang berada di dalam kantor dan di luar kantor.

Tabel 1.2

Sistem Pengawasan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan Jabatan Sistem Pengawasan yang dilakukan

1. Sales Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah tugas sales tersebut sudah sesuai dengan prosedur bisa saja sales tersebut tidak membuka toko wardah

2. Administrasi Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah jumlah pembukuan dengan komputerisasi sudah sama apabila terdapat perbedaan maka kepala cabang menyamakan antara semua catatan yang berkenaan dengan pembukuan kemudian menyamakan dengan bagian gudang dengan beauty advisor. Memantau jumlah pengeluaran-pengeluaran perusahaan

3. Gudang Memantau jumlah stok gudang antara perhitungan catatan komputer dengan jumlah barang riel, apabila terjadi selisih dalam perhitungan maka karyawan menyamakan antara jumlah barang masuk, barang keluar, barang retur dan stok beauty advisor di counternya

4. Kolektor Memantau jumlah tagihan dimana tagihan tersebut akan di kirim ke cabang pusat dan apakah tagihan tersebut lebih banyak kredit macetnya atau tagihannya lancar. Jumlah tagihan tersebut di tentukan oleh divisi marketing pusat atau berdasarkan target omset cabang daerah tersebut

5. Beauty Advisor Memantau jumlah stok barang dengan nominal penjualan atas barang dan membuat laporan penjualan

(17)

PT Pusaka Tradisi Ibu menilai prestasi kerja karyawan dari faktor kemampuan, tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas sesuai jabatannya, sanggupnya setiap cabang dalam memenuhi target yang di buat oleh cabang pusat dan memenuhi kepuasan pelanggan di pasar. Kerja sama yang baik antar karyawan dapat mendorong cabang untuk maju dan apapun yang diperintahkan oleh cabang pusat dapat dilaksanakan dengan baik sehingga cabang tersebut bisa mendapatkan penghargaan dari cabang pusat sebagai cabang yang paling terbaik.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul ”Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah Deskripsi Kerja dan Pengawasan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.”

C. Kerangka Konseptual

(18)

Deskripsi pekerjaan adalah gambaran tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi (Hasibuan 2007:33).

Hasibuan (2007:33) menyatakan adanya pengaruh deskripsi kerja dengan pekerjaan, yakni apabila deskripsi kerja kurang jelas akan mengakibatkan seorang karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya pada pekerjaan itu, mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Dengan adanya perancangan pekerjaan dan deskripsi tugas yang jelas, maka karyawan akan semakin produktif dan berprestasi sehingga keuntungan ekonomis dari deskripsi kerja akan diperoleh.

Siagian dalam Yogi (2001:3) menyatakan bahwa pengawasan mutlak diselenggarakan oleh semua yang menduduki jabatan manajerial mulai dari manajer tingkat puncak hingga manajer tingkat rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua tugas operasional.

Pengawasan yang baik sangat diperlukan dalam membentuk disiplin kerja karyawan, melalui disiplin yang tinggi karyawan dapat bekerja maksimal dan pencapaian hasil kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Schermerhorn dalam Saefullah (2005:317) mendefenisikan pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.

(19)

disengaja yang dapat menggangu kelancaran kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Dari pengertian mengenai prestasi kerja, dapat diperoleh gambaran bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang bisa ditunjukkan oleh seorang karyawan baik itu dalam bentuk kuantitas ataupun kualitas dari pekerjaannya pada perusahaan. Prestasi kerja sangat penting bagi perusahaan karena dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang dialami oleh karyawannya, juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perkembangan perusahaan dimasa mendatang.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah:

Gambar 1.1: Ker angka Konseptual

Sumber : Hasibuan (2007) dan Siagian diolah

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sedang diselidiki kebenarannya dan masih memerlukan pembuktian. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis dari penelitian ini adalah : ”Deskripsi kerja dan pengawasan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu ”

Pr estasi Ker ja (Y) Deskr ipsi Ker ja (X1)

(20)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. 2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan dalam mengatasi masalah deskripsi kerja, pengawasan dan prestasi kerja karyawan dalam pencapaian tujuan.

b. Bagi Peneliti

Peneliti ini bermanfaat untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam masalah deskripsi kerja, pengawasan dan prestasi kerja karyawan.

c. Bagi Pihak Lain

Peneliti ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya akan dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

(21)

a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas (X) terdiri dari : Deskripsi kerja (X1) dan Pengawasan (X2).

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini variabel terikat (Y) adalah prestasi kerja karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.

2. Definisi Operasional

Defenisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Deskripsi Kerja (X1)

Deskripsi Kerja proses menyebutkan tugas, tanggung jawab dari suatu pekerjaan. b. Pengawasan (X2)

Pengawasan merupakan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.

c. Prestasi Kerja (Y)

Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 1.3

Definisi Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Deskripsi Kerja (X1)

Proses menyebutkan tugas, tanggung jawab dari suatu pekerjaan

(22)

Pengawa

1. Penetapan standar(P) 2. Penilaian kinerja (K) 3. Tindakan koreksi (T)

Skala Likert

Prestasi Kerja (Y)

Suatu hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

1. Kualitas Kerja (K) 2. Kuantitas Kerja(KK) 3. Tanggung Jawab (T) 4. Inisiatif (I)

5. Kerja Sama (KS) 6. Ketaatan (KT)

Skala Likert

Sumber : Hasibuan (2007), Schermerhorn dalam Saefullah (2005)

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2005:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut :

Tabel 1.4

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

(23)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pusaka Tradisi Ibu Jl. STM Gg. Aman No.26 Medan. Waktu penelitian yaitu Bulan Mei 2010 sampai dengan Juli 2010.

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72 ).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu kantor perwakilan sumatera utara, yaitu sebanyak 30 orang yang terdiri dari 8 orang bagian operasional dan 22 orang bagian marketing.

Penelitian ini menggunakan jenis teknik pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005:78).

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti. b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan internet.

7. Teknik Pengumpulan Data

(24)

a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada kepada karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan bidang operasional dan markerting.

b. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan bidang administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan data yang digunakan dalam penelitian ini.

c. Studi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dan informasi data dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Salah satu masalah dalam penelitian adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik mutlak harus didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan baik juga. Untuk itu dalam penelitian ini perlu diketahui seberapa tinggi validitas dan realibilitas alat ukur yang digunakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar data-data yang diperoleh valid dan reliable.

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur (Syafrizal, 2008:30). Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai berikut :

(25)

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kusioner (Syafrizal, 2008:30).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel. 2. Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Uji Reliabilitas ini dilakukan pada karyawan PT Asia Paramita Indonesia (Pixy Cosmetik) dengan jumlah responden sebanyak 30. Waktu penelitian yaitu Bulan Mei 2010 sampai dengan Juli 2010.

9. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan dan menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

1. Analisis regresi linear berganda

(26)

Y = a + b1X1+ b2X2 + e Keterangan :

Y = Prestasi Kerja Karyawan a = Konstanta

b1b2 = Koefisien regresi X1 = Deskripsi kerja X2 = Pengawasan e = Standart error

Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data dianalisis adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen dan independenya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Apabila probabilitas hasil uji lebih besar dri 5% maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

(27)

c. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi mempunyai korelasi antar satu dengan lainnya. 2. Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tesebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut :

a. Uji Signifikan Individual (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : bi = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Ho : bi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika thitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak jika thitung > t tabel pada α = 5%

b. Koefisien Determinan (R²)

(28)
(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Anggia (2005), dengan judul “ Pengaruh Deskripsi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Astra International Tbk-AstraWorld Kantor Perwakilan Sumatera”, menyatakan bahwa Deskripsi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,560. Hal ini berarti bahwa dengan adanya kejelasan Deskripsi Kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan.

Eli Sasmita (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8” menyatakan bahwa Hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Disiplin Krja karyawan pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8 Medan. Dan sumbangan variabel Pengawasan terhadap variabel Disiplin Kerja Karyawan adalah sebesar 54,8% dan sisanya sebesar 45,2% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.

B. Deskripsi Kerja

1. Pengertian Deskripsi Kerja

(30)

melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini adalah sebuah upaya untuk menciptakan kualitas dari pekerjaan dan kualitas dari kinerja total suatu perusahaan. Perusahaan akan baik jika sumberdaya manusia didalamnya telah mampu melaksanakan pekerjaan masing-masing dengan jelas, spesifik, serta tidak memiliki peran ganda yang dapat menghambat proses pencapaian kinerja.

Pekerjaan atau tugas dilakukan maka sebelumnya, terlebih dahulu harus dilakukan suatu analisis pekerjaan (job analysis). Perlu diingat bahwa analisis pekerjaan tidak sama dengan deskripsi kerja (job description), namun pada akhirnya analisis pekerjaan akan berakhir pada suatu bentuk uraian tugas. Analisis pekerjaan merupakan suatu prosedur pengumpulan dan analisis data yang terdefinisi mengenai tugas dan persyaratan pekerjaan.

Menurut Mathis dan Jackson (2006:214) deskripsi kerja merupakan proses menyebutkan tugas, tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Tugas-tugas perlu diketahui dengan jelas apa jenisnya, selanjutnya tanggung jawab apa yang harus dipegang oleh karyawan yang melakukan tugas tersebut, sehingga karyawan tidak melakukan kesalahan dengan adanya kejelasan–kejelasan pekerjaan yang harus para karyawan lakukan.

(31)

2. Faktor – faktor Deskripsi Kerja

Deskripsi kerja sudah sesuai dengan harapan karyawan dapat dilihat dengan menggunakan model analisis pekerjaan fungsional yang terdiri atas sasaran organisasi, apa yang dapat dilakukan karyawan untuk mencapai sasaran itu dalam pekerjaan karyawan, tingkat dan orientasi apa yang dilakukan para karyawan, standar kinerja dan isi pelatihan (Mathis dan Jackson 2001). Penjelasan dari hal diatas sebagai berikut :

a. Sasaran organisasi, merupakan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi, baik sasaran jangka pendek, menengah, maupun sasaran jangka panjang.

b. Apa yang dapat dilakukan karyawan untuk mencapai sasaran itu dalam pekerjaan para karyawan. Sasaran yang menjadi tujuan organisasi dicapai melalui aktivitas karyawan dalam bentuk pelaksanaan kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut.

c. Tingkat dan orientasi apa yang dilakukan para karyawan. Karyawan-karyawan dalam organisasi perlu memiliki orientasi dalam bekerja, dalam bentuk pemahaman-pemahaman maksud dari pekerjaan yang dilakukan masing-masing karyawan.

d. Standar kerja, organisasi umumnya memiliki standar kinerja yang menjadi titik tolak karyawan dalam melakukan pekerjaanya sehingga menghasilkan sesuatu yang termuat dalam standar yang ada.

3. Kegunaan Deskripsi Kerja

(32)

karyawan-karyawan kepada jabatan-jabatan, dalam jabatan-jabatan mana uraian jabatan itu membantu meyakinkan orang-orang perseorangan mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan dapat dipergunakan sebagai checklist dalam menunjukkan karyawan-karyawan tentang bagaimana mengerjakan pekerjaan yang telah diserahkan.

Menurut Dale Yoder dalam Moekijat (1998:114) deskripsi kerja dapat dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan sebagai berikut:

a. Deskripsi kerja memberikan suatu aturan yang terinci untuk pencarian calon karyawan dan penyaringan.

b. Deskripsi kerja memberikan garis besar mengenai kesempatan kerja dengan demikian adalah berguna dalam pemberian pedoman dan nasihat jabatan.

c. Deskripsi kerja dapat memberikan saran-saran untuk penguraian jabatan dan penyederhaan pekerjaan.

d. Deskripsi kerja adalah penting untuk semua sistem penilaian jabatan dalam administrasi upah dan gaji.

e. Deskripsi kerja dapat membantu memperbaiki semangat kerja dengan mempengaruhi tiap karyawan mengenai pentingnya jabatan karyawan dan membantu menetapkan keadilan dalam kompensasi.

f. Deskripsi kerja adalah penting untuk merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan untuk reorganisasi.

g. Deskripsi kerja membantu memperbaiki administrasi dan pengawasan melalui penguraian yang obyektif daripada tanggung jawab-tanggung jawab untuk pengawasan dan hubungan antar jabatan.

4. Susunan Deskripsi Kerja

(33)

pada pokoknya adalah bersifat menguraikan (deskriptif) dan merupakan suatu catatan mengenai fakta-fakta jabatan yang ada dengan tepat. Fakta-fakta atau kenyataan-kenyataan ini harus disusun sedemikian rupa agar dapat mudah dipergunakan. Yuli (2005: 44) menyarankan untuk menggunakan urutan atau susunan sebagai berikut: a. Identifikasi Jabatan, bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi

tentang nama jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa.

b. Ringkasan jabatan, ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya.

c. Hubungan, tanggung jawab, dan kewajiban.

C. Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan

Berbagai fungsi manajemen dilaksanakan oleh para pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi-fungsi yang ada didalam manajemen diantaranya adalah fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi pengawasan.

Keempat fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan oleh seorang manajer secara berkesinambungan, sehingga akan mampu meujudkan berbagai tujuan organisasi atau perusahaan. Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang khususnya berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya.

(34)

ukuran yang telah ditetapkan tersebut. Sedangkan menurut Masry (2004:61) pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan yang telah ditentukan. Defenisi ini tidak hanya terpaku pada apa yang direncanakan, tetapi mencakup dan melingkupi tujuan organisasi, hal tersebut akan mempengaruhi sikap, cara, sistem, dan ruang lingkup pengawasan yang akan dilakukan oleh seorang manajer.

2. Fungsi Pengawasan

Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan memerlukan pengawasan, agar perencanaan yang telah disusun dapat dilasksanakan dengan baik. Masry (2004:62) mengemukakan beberapa fungsi pengawasan sebagai berikut:

a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

3. Tujuan Pengawasan

Adapun tujuan pengawasan seperti yang dikemukakan oleh Usman (2001:400) menyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

a. Menghenti atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan.

b. Mencegah terulang kembalinya kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan dan hambatan.

(35)

d. Melakukan tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalan yang dilakukan dalam pencapain kinerja yang baik.

Sementara itu, menurut Masry (2004:61) menyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut:

a. Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan.

b. Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pencapaian tujuan perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan maka fungsi pengawasan harus dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan-penyimpangan sehingga lebih bersifat mencegah dibandingkan dengan tindakan-tindakan pengawasan yang sesudah terjadinya penyimpangan. Oleh karena itu, tujuan pengawasan adalah menjaga hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana, ketentuan-ketentuan dan instruksi yang telah ditetapkan benar-benar diimplementasikan, sebab pengawasan yang baik akan tercipta tujuan perusahaan. 4. Langkah-Langkah dalam Pengawasan

Langkah-langkah yang dilakukan selama proses pengawasan menurut Schermerhorn dalam Ernie dan Saefullah (2005: 317-318) antara lain:

a. Penetapan standar: Tujuan yang ingin dicapai organisasi bisnis atau perusahaan harus ditetapkan dengan jelas dan lengkap pada saat perencanaan dibuat.

b. Penilaian kinerja: Upaya untuk membandingkan kinerja yang dicapai dengan tujuan dalam standar yang telah ditetapkan semula.

(36)

D. Prestasi Kerja

1. Pengertian Prestasi Kerja

Kelangsungan hidup suatu perusahaan tergantung salah satu diantaranya pada prestasi kerja karyawannya dalam melaksanakan pekerjaan. Karena karyawan merupakan unsur perusahaan terpenting yang harus mendapat perhatian. Pencapaian tujuan perusahaan menjadi kurang efektif apabila banyak karyawan yang tidak berprestasi dan hal ini akan menimbulkan pemborosan bagi perusahaan. Menurut Hasibuan (2007:94) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang karyawan. Semakin tinggi ketiga faktor diatas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya Hasibuan menyatakan bahwa, “ Hasil kerja perlu dinilai, penilaian prestasi kerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya”.

Sedangkan Marihot Tua (2002:195) mendefinisikan prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan peranannya dalam organisasi.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67), ada dua faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi kerja yaitu faktor kemampuan (Ability) dan faktor motivasi (motivation), hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis, (1964:484) yang merumuskan bahwa:

(37)

b. Motivation = Attitude + Situation

c. Ability = Knowledge + Skill

a. Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill). Artinya, karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right job).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang karyawan yang menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang karyawan harus sikap mental yang siap secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi). Artinya, seorang karyawan harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja.

3. Pengertian Penilaian Prestasi Kerja

(38)

Menurut Wahyudi (2002:101) secara umum penilaian prestasi kerja dapat diartikan sebagai suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan (job performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. Dari hasil penilaian prestasi kerja dapatlah diketahui kelebihan dan kekurangan dari pekerjaan yang dinilai dan hasilnya oleh manajemen akan dijadikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan selanjutnya, seperti :

a. Mengukur prestasi kerja, yakni sampai sejauh mana seorang tenaga kerja berhasil dalam pekerjaannya.

b. Mengukur keberhasilan tenaga kerja dalam mengikuti program pelatihan dan pengembangan.

c. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam rangka memperbaiki atau mengembangkan kecakapan tenaga kerja, disamping untuk melakukan pengecekan secara periodik.

4. Faktor – faktor Penilaian Prestasi Kerja

Pekerjaan dengan hasil yang tinggi mutlak harus dicapai oleh karyawan. Karyawan-karyawan sebagai sumberdaya penting perusahaan perlu diarahkan untuk memperoleh prestasi kerja yang tinggi atas kerja yang para karyawan lakukan. Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam penilaian prestasi kerja antara lain :

a. Kualitas Kerja yaitu kerapian, ketelitian dan keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Dengan adanya kualitas kerja yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan dalam penyelesaian suatu pekerjaan serta produktivitas kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan. b. Kuantitas Kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.

(39)

satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

c. Tanggung Jawab menunjukkan seberapa besar karyawan dapat mempertanggung jawabkan hasil kerja karyawan, sarana dan prasarana yang dipergunakan karyawan serta perilaku kerja karyawan.

d. Inisiatif menunjukkan seberapa besar kemampuan karyawan untuk menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya.

e. Kerja Sama merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

f. Ketaatan merupakan kesediaan karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepada para karyawan.

Seluruh ukuran penilaian prestasi kerja diatas adalah segala hal yang dapat menjadi ukuran tinggi rendahnya prestasi seorang karyawan. Seorang karyawan dikatakan berprestasi jika ia mampu mencapai segala hal yang terdapat didalam faktor-faktor prestasi kerja yang ada.

(40)

5. Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Deskripsi kerja, pengawasan dan prestasi merupakan tiga hal yang berbeda, meski memiliki tautan dalam konteks kerja. Tanpa deskripsi kerja perusahaan hanya merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur dan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Deskripsi kerja yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya pada pekerjaan itu, yang akhirnya megakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik.

Deskripsi kerja akan membantu karyawan untuk memahami batas-batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu dengan jabatan lainnya. Hal inilah yang akan mendukung tercapainya peningkatan prestasi karyawan. Karena karyawan telah memahami apa yang seharusnya karyawan kerjakan dengan didukung adanya kejelasan deskripsi pekerjaan yang diberikan perusahaan.

Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor diatas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan.

Salah satu dari ketiga faktor tersebut diatas adalah kemampuan penerimaan dan penjelasan delegasi tugas. Hal ini memiliki kaitan dengan adanya kejelasan pemberian deskripsi kerja yang jelas. Jadi dengan demikian adanya deskripsi kerja yang jelas yang diberikan bagi karyawan akan mempengaruhi peningkatan prestasi kerja bagi karyawan.

(41)
(42)

BAB III

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. PUSAKA TRADISI IBU didirikan pada tanggal 28 Februari 1985. Oleh pasangan suami istri yaitu Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc merupakan sarjana kimia lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), lulus pada tahun 1972 dan mendapat gelar master pada bidang kimia murni pada tahun 1977, sedangkan sang istri Dra. Hj.Nurhayati Subakat, Apt adalah Sarjana Farmasi alumni dari Institut yang sama pula, lulusan tahun 1975, dan memperoleh gelar apoteker pada tahun 1976 dengan pengalaman kerja di Wella Kosmetika pada bagian pengendalian kualitas.

Pada awal berdirinya tahun 1985 PT. PUSAKA TRADISI IBU hanya memproduksi produk perawatan rambut. Kemudian pada tahun 1987 disusul dengan perawatan rambut Merk dagang Ega, yang dipasarkan ke salon-salon. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1989 PT. PUSAKA TRADISI IBU mendirikan pabrik produksi di Kawasan Industri cibodas, Tanggerang. Pendirian pabrik yang baru ini bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.

Pada awal bulan Juli 2004 PT. PUSAKA TRADISI IBU mendirikan pabrik produksi yang kedua di Kawasan Industri Jatake Tangerang. Pada saat ini sedang dibangun pabrik yang ketiga berlokasi di Bekasi. Untuk kantor pemasaran dan kantor pusat berada di Jakarta tepatnya di Jalan kampung Baru V No. 44B Rt. 004 Rw. 02 Kelurahan Ulujami Telp. (021) 5849070, 5858088 Jakarta Selatan 12250.

(43)

penggunaanya ditujukan untuk pemakaian sehari-hari. Merk ini mempunyai kesamaan nama dengan merk salah satu produk kosmetika yang diproduksi oleh PT. PUSAKA TRADISI IBU.

Masalah kesamaan nama merk ini telah dibawa ke ruang pengadilan yang akhirnya antara PT. PUSAKA TRADISI IBU dan PT. MUSTIKA RATU diperoleh kesepakatan bahwa PT. PUSAKA TRADISI IBU dapat tetap menggunakan nama Puteri sementara PT. MUSTIKA RATU menggunakan nama puteri.

Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, pada tahun 1995 PT. PUSAKA TRADISI IBU meluncurkan produk kosmetika halal yaitu Wardah, kemudian disusul dengan peluncuran merk dagan Zahra. Untuk merk dagang Zahra dipasarkan khusus melalui jaringan pemasaran berjenjang Syariah (Multi Level Marketing) Ahad Net Internasional.

Usaha ini telah membukakan omzet sekitar Rp. 30 Milyar pada tahun 2000. Dengan membaiknya kondisi politik dan keamanan di negeri ini PT. PUSAKA TRADISI IBU memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berkembang. Diantara ketiga merk dagang utama yang saat ini dipegang oleh PT. PUSAKA TRADISI IBU yaitu Puteri, Wardah dan Zahra.Alasan yang mendasari tindakan ini adalah trend yang sedang melanda di masyarakat yang menginginkan kosmetika yang halal bagi kesehatan.

(44)

juga sebagai contract manufacturer yang memberikan jasa pembuatan kosmetika bagi perusahaan-perusahaan lain.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antar komponen-komponen, bagian-bagian, posisi-posisi dalam perusahaan. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi memerlukan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga mencapai kerja sama yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan maka di gunakanlah struktur organisasi untuk mempermudah di dalam menentukan, mengarahkan dan mengawasi serta mengevaluasi pelaksanaan perusahaan.

Struktur organisasi merinci pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana berbagai tingkatan aktivitas berkaitan satu sama lain sampai tingkat tertentu. Struktur organisasi yang tepat dapat membantu mengembangkan kerjasama dalam mempersiapkan suatu rangka dasar pekerjaan, sehingga setiap orang dapat bekerjasama dengan lebih efektif dan efisien.

(45)

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI PT. PUSAKA TRADISI IBU

Adapun tugas pokok, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing bagian adalah :

1. Komisaris

Tugas dan wewenang komisaris adalah :

a. Bertanggung jawab kepada pemegang saham.

b. Mengawasi segala pelaksanaan kebijakan perusahaan, mengambil segala keputusan berkenaan dengan persoalan dan masalah penting yang dihadapi perusahaan.

2. Presiden Direktur

Tugas dan wewenang direktur adalah :

a. Direktur bertanggung jawab kepada komisaris.

b. Membawahi bidang produksi, pengembangan produk (Research and Development dept), pengendalian kualitas, pemasaran, perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta administrasi.

Komisaris

Presiden Direktur

Produksi Product Developmen

Perencanaan & Pengendalian

Persediaan

Pemasaran Administrasi

(46)

c. Mengontrol seluruh kegiatan dari masing-masing bagian dalam perusahaan. 3. Divisi Operasional

Tugas dan wewenang divisi operasional adalah :

a. Mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional baik di kantor pusat maupun cabang.

b. Bertanggung jawab atas setiap biaya yang dikeluarkan untuk keperluan kantor pusat dan cabang.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dan hasil usaha kantor pusat dan cabang.

4. Divisi Pemasaran

Tugas dan wewenang divisi pemasaran adalah :

a. Membuat strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

b. Melakukan pengamatan dan penelitian atas kegiatan pasar persaingan.

c. Menerima laporan dari marketing promosi dan mengawasi kegiatan pemasaran perusahaan.

5. Divisi Promosi

Tugas dan wewenang divisi promosi adalah :

a. Merencanakan program marketing produk wardah.

b. Mengadakan pendekatan dan membina kerja sama dengan instalasi baik pemerintah maupun swasta.

c. Membuat dan mengendalikan target penjualan wardah di seluruh cabang. 6. Divisi Sales Development

Tugas dan wewenang divisi sales development adalah :

(47)

b. Mengadakan pendekatan dan membina kerja sama dengan instalasi baik pemerintah maupun swasta.

c. Membuat dan mengendalikan target penjualan wardah di seluruh cabang. d. Menagih ke toko-toko dan customer lainnya.

7. Divisi Produksi

Tugas dan wewenang divisi produksi adalah : a. Menerima target produksi dari bagian penjualan. b. Mengkoordinir kegiatan pabrikase.

c. Membuat estimasi biaya yang akan dikeluarkan oleh bagian produksi 8. Divisi Keuangan dan Akuntansi

Tugas dan wewenang divisi keuangan dan akuntansi adalah :

a. Melakukan semua pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi. b. Membuat laporan keuangan dan penggunaan kas perusahaan.

c. Membuat anggaran biaya dari rekapitulasi estimasi biaya yang dibuat oleh setiap bagian.

9. Gudang

Tugas dan wewenang gudang adalah :

a. Bertanggung jawab dan mencatat barang yang masuk maupun barang-barang yang keluar.

b. Membuat file, persiapan dan menghitung stok gudang. c. Memeriksa barang retur baik di toko maupun customer. 10.Administrasi

Tugas dan wewenang administrasi adalah :

(48)

b. Melakukan kegiatan operasional dan keuangan seperti membuat faktur, menjurnal dan lain-lain.

c. Untuk administrasi cabang melakukan seluruh kegiatan seperti administrasi kantor pusat yakni melakukan koordinasi dan mangawasi kegiatan cabang secara keseluruhan.

11.KBA (Koordinator Beauty Advisor) Tugas dan wewenang KBA adalah :

a. Membuka counter serta melobi costumer.

b. Mempromosikan dan menjual produk dengan melakukan demo atau bazar di berbagai instansi dan counter-counter.

c. Mengkoordinir BA dan bertanggung jawab kepada manajer promosi. 12.Auditor

Tugas dan wewenang auditor adalah mengawasi setiap aktifitas yang dilakukan oleh karyawan baik operasional maupun marketing.

13. Programmer

Tugas dan wewenang programmer adalah membuat inovasi baru mengenai produk-produk yang akan ditawarkan.

14.Supir

Mengantar barang pesanan dan mengirim pesanan beauty advisor (BA) baik dalam kota maupun luar kota

C. Kegiatan Usaha yang Dilakukan Perusahaan

(49)

sendiri PT Pusaka Tradisi Ibu juga menyediakan jasa produksi kosmetika dengan merk dagang lain. PT Pusaka Tradisi Ibu merupakan perusahaan yang telah menerima predikat perusahaan CPKB yaitu Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik sehingga dipercaya beberapa perusahaan untuk memproduksi produk mereka.

Beberapa jenis merk yang diproduksi oleh PT Pusaka Tradisi Ibu yaitu : 1. PUTRI dan PUTERI

Produksi pertama merk Puteri adalah shampoo, kemudian berkembang dengan produksi Obat Keriting, Creambath, Hair Spray, dan produk perawatan rambut lainya, kemudian di lengkapi dengan produk tata rias dan perawatan kulit dengan merk Puteri.

2. WARDAH

Kebihan dari kosmetik Wardah ini di bandingkan dengan kosmetika yang lain ialah:

a. Semua produknya aman karena telah terdaftar di Departemen Kesehatan dan mendapatkan nomor registrasi.

b. Semua produknya halal karena telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI (Dalam kemasan terbaru nomor registrasi halal telah di cantumkan dikemasan).

c. Pada kualitas yang sama produk wardah lebih murah dan pada harga yang sama kualitas produk lebih unggul.

3. ZAHRA

(50)

perawatan yang mengandung bahan-bahan alami, seperti alpokat, urang-aring, seledri, rumput laut, dan wortel.

4. MUNTAZ terdiri dari:

a. Perawatan Kulit, Yaitu: Hand & Body Lotion Fresh, Cleaning Milk dan Facetonic Fresh.

b. Perawatan Rambut, yaitu: Shampoo Freshs

D. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi perusahaan : Menjadi perusahaan manufaktur terdepan di pasar domestik 2. Misi perusahaan :

a. Memproduksi produk dengan kualitas teratas dan harga kompetitif.

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner tersebut memberikan gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja di PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.

1. Usia Responden

Tabel 4.1 Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

21-30 23 77%

31-40 7 23%

Jumlah 30 100%

Sumber: Administrasi PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas usia responden adalah 21-30 tahun adalah sebesar 77% atau sebanyak 23 orang, usia 31-40 tahun adalah sebesar 23% atau sebanyak 7 orang. Hal ini dikarenakan perusahaan baru di Medan oleh sebab itu yang bekerja lebih banyak yang berusia 21 sampai 30 tahun. Jadi perekrutan lebih banyak diikuti karyawan yang berusia 21-30 tahun.

2. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 9 30%

Wanita 21 70%

Jumlah 30 100%

(52)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin responden adalah pria sebesar 30% atau 9 orang dan wanita sebesar 70% atau 21 orang. Hal ini dikarenakan perusahaan bergerak dalam bidang produksi kosmetik oleh sebab itu karyawan yang bekerja lebih banyak perempuan karena menawarkan produk dan beberapa bidang yang diperlukan karyawan perempuan dalam menduduki posisi pada bidang tersebut. Seperti pada bidang keuangan, administrasi dan penjualan. Sedangkan bagian marketing lebih banyak diduduki oleh pria.

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.3

Tingkat Pendidikan Responden Pendidikan Frekuensi Persentase

SMU 22 73%

Diploma 3 10%

S1 5 17%

Jumlah 30 100%

Sumber : Administrasi PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden adalah SMU sebesar 73% atau 22 orang, Diploma sebesar 10% atau 3 orang dan S1 sebesar 17% atau 5 orang. Hal ini menunjukkan bahwa untuk posisi Sales Promotion Girl dan supir perusahaan lebih banyak merekrut karyawan yang tamatan SMU. Sedangkan tamatan D3 atau S1 ditempatkan pada posisi gudang, kolektor, keuangan dan kepala marketing dikarenakan tanggung jawabnya lebih berat.

4. Masa Kerja Responden

Tabel 4.4

Masa Kerja Responden

Masa Kerja Frekuensi Persentase

9 bulan-2,5 tahun 21 70%

2,5 tahun ke atas 9 30%

(53)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa masa kerja responden 9 bulan-2,5 tahun sebesar 70% atau 21 orang dan 2,5 tahun ke atas sebesar 30% atau 9 orang. Hal ini dikarenakan perusahaan ini masih 5 (lima) tahun di Medan jadi karyawan ingin mencoba cari pekerjaan lain biasanya pada posisi Sales Promotion Girl, sedangkan posisi yang lain tetap bertahan karena mereka ingin mengembangkan karir di perusahaan tersebut.

Setelah penulis mengetahui karakteristik dari responden, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan pengaruh deskripsi kerja (X1) dan pengawasan (X2) terhadap prestasi kerja (Y). Berikut merupakan tanggapan responden untuk pernyataan dari setiap variabel.

1. Variabel Deskripsi Kerja (X1)

Tabel 4.5

Pendapat Responden Terhadap Variabel Deskripsi Kerja (X1)

Butir

(54)

a. Pada pernyataan T1 ”Saya mermiliki perencanaan kerja” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 23,3% menyatakan kurang setuju; 56,7% menyatakan setuju dan 13,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa pekerjaan harus memiliki perencanaan.

b. Pada pernyataan T2 ”Saya melakukan perbaikan atas pekerjaan yang salah” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 33,3% menyatakan kurang setuju; 46,7% menyatakan setuju dan 16,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa apabila terdapat kesalahan dalam bekerja maka karyawan tersebut harus melakukan perbaikan atas pekerjaan tersebut.

c. Pada pernyataan T3 ”Saya mampu melaksanakan kerja dengan tepat waktu” terdapat 13,3% menyatakan tidak setuju; 30% menyatakan kurang setuju; 53,3% menyatakan setuju dan 3,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa setiap karyawan harus mampu melaksanakan kerja dengan tepat waktu sesuai dengan peraturan yang ada.

d. Pada pernyataan P1 ”Saya mampu mengambil keputusan dalam bekerja” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 16,7% menyatakan kurang setuju; 66,7% menyatakan setuju dan 10% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa setiap karyawan harus mampu mengambil keputusan saat bekerja.

e. Pada pernyataan P2 ”Kesediaan saya dalam menerima tugas yang didelegasikan atasan” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 36,7% menyatakan kurang setuju; 43,3% menyatakan setuju dan 13,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa setiap karyawan wajib menerima tugas yang diberikan oleh atasan.

(55)

menyatakan setuju dan 13,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan agar hasilnya maksimal.

g. Pada pernyataan K1 ”Kemampuan komunikasi saya dalam bekerja” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 26,7% menyatakan kurang setuju; 46,7% menyatakan setuju dan 20% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa dalam bekerja harus dapat berkomunikasi dengan karyawan lain.

h. Pada pernyataan K2 ”Saya bekerja sesuai dengan instruksi atasan” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 33,3% menyatakan kurang setuju; 46,7% menyatakan setuju dan 16,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa dalam pekerjaan harus ada instruksi dari atasan supaya karyawan tidak sesuka hati dalam bekerja.

i. Pada pernyataan K3 ”Kesediaan saya bekerja sama dengan karyawan lain” terdapat 3,3% menyatakan sangat tidak setuju; 13,3% menyatakan tidak setuju; 26,7% menyatakan kurang setuju; 43,3% menyatakan setuju dan 13,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa pada pekerjaan harus saling bekerja sama antar sesama karyawan.

(56)

kesediaan bekerja sama dengan karyawan lain kurang. Hal ini berarti sibuknya karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sehingga kurang dalam bekerja sama dengan karyawan lain.

2. Variabel Pengawasan (X2)

Tabel 4.6

Pendapat Responden Terhadap Variabel Pengawasan (X2)

Butir

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 30 (tiga puluh) responden untuk variabel pengawasan pada Tabel 4.6 yaitu :

a. Pada pernyataan P1 ”Kinerja saya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan” terdapat 20% menyatakan kurang setuju; 56,7% menyatakan setuju dan 23,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa kinerja sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan karena karyawan telah mengikuti prosedur kerja.

b. Pada pernyataan P2 ”Saya dibimbing oleh atasan dalam menyelesaikan pekerjaan” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 30% menyatakan kurang setuju; 50% menyatakan setuju dan 16,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan dibimbing oleh atasan.

(57)

menyatakan setuju dan 23,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa karyawan dalam melaksanakan tugas diawasi pimpinan.

d. Pada pernyataan K2 ”Atasan rutin melakukan pengecekan terhadap hasil kerja karyawannya” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 16,7% menyatakan kurang setuju; 63,3% menyatakan setuju; dan 16,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa dalam bekerja atasan rutin melakukan pengecekan. e. Pada pernyataan T1 ”Atasan selalu menanyakan masalah yang dihadapi oleh

karyawan ketika melakukan pekerjaan” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 36,7% menyatakan kurang setuju; 53,3% menyatakan setuju; dan 6,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa jika karyawan sedang menghadapi masalah pimpinan selalu menanyakan apakah ada masalah dalam pekerjaan.

f. Pada pernyataan T2 ”Atasan sering membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi ketika sedang menyelesaikan pekerjaan” terdapat 30% menyatakan kurang setuju; 60% menyatakan setuju; dan 10% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa atasan sering membantu dalam memecahkan masalah.

(58)

aktivitas atasan sehingga kurang memperhatikan dan menanyakan masalah yang dihadapi oleh karyawannya saat bekerja.

3. Variabel Prestasi Kerja (Y)

Tabel 4.7

Pendapat Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja (Y) Butir

Hasil jawaban kuesioner yang di peroleh dari 30 (tiga puluh) responden untuk variabel prestasi kerja pada Tabel 4.7 yaitu :

a. Pada pernyataan K1 ”Saya melakukan pekerjaan dengan akurat dan jarang membuat kesalahan” terdapat 26,7% menyatakan tidak setuju; 30% menyatakan kurang setuju; 33,3% menyatakan setuju dan 10% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan mereka secara detail dan jarang sekali karyawan melakukan kesalahan dalam bekerja. b. Pada pernyataan K2 ”Saya melakukan pekerja dengan mengutamakan hasil yang

(59)

c. Pada pernyataan KK1 ”Saya melaksanakan beban kerja tanpa harus dibantu karyawan lain” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 20% menyatakan kurang setuju; 66,7% menyatakan setuju dan 6,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan mampu menyelesaikan sendiri karena masing-masing punya tanggung jawab terhadap kerjanya

d. Pada pernyataan KK2 ”Saya menangani beban kerja sebagaimana yang ditugaskan oleh perusahaan kepada karyawan” terdapat 6,7% menyatakan tidak setuju; 16,7% menyatakan kurang setuju; 53,3% menyatakan setuju dan 23,3% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa setiap karyawan mempunyai beban kerja yang berbeda sebagaimana yang ditugaskan oleh perusahaan.

e. Pada pernyataan T1 ”Saya mengerjakan pekerjaan tepat pada sasaran” terdapat 3,73% menyatakan tidak setuju; 26,7% menyatakan kurang setuju; 53,73% menyatakan setuju dan 16,7% meyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa karyawan selama ini dalam bekerja selalu tepat pada sasaran.

f. Pada pernyataan T2 ”Saya tidak menunda-nunda pekerjaan” terdapat 3,3% menyatakan tidak setuju; 40% menyatakan kurang setuju; 50% menyatakan setuju dan 6,7% menyatakan sangat setuju. Karyawan menyatakan bahwa karyawan tidak ingin menunda pekerjaannya karna pekerjaan dituntut harus selesai dengan target yang telah ditetapkan.

Gambar

Tabel 1.1 Deskripsi Kerja
Gambar 1.1: Kerangka Konseptual     Sumber: Hasibuan (2007) dan Siagian diolah
Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.4          Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Udang Putih (Litopenaeusvannamei) Ditinjau dari Segi Hubungan Panjang dan Berat Relevansi Kurikulum dan Proses Pembelajaran Program Studi S1 Pendidikan Fisika 4. Universitas

[r]

Analisis Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan

Hasil uji normalitas pada keseluruhan data variabel tekanan darah diastolik pre-test dan post-test buah semangka dengan menggunakan uji Saphiro Wilk diperoleh niali

Jum’at 10 Januari 2014 Bribtu Nurul Avandi anggota seseksep criminal sector kelapa nunggang, tewas setelah ditembak seseorang yang akan merampok motor miliknya yang terparkir di

penyusunan makalah ini, antara lain membantu agar teman-teman mahasiswa agar dapat.. memahami lebih dalam mengenai hukum-hukum

A novel object based semantic point cloud labelling method util- ising the geometrical information from LiDAR point cloud data and spectral information from optical images has

3.1 Kegiatan Pagi Hari 3.2 Kegiatan Siang Hari 3.3 Kegiatan Sore Hari 3.4 Kegiatan Malam