DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Durianto,Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Engel, J. F., Roger, D. B., & Miniard, P. W, 1994. Perilaku Konsumen, Bainarupa
Aksara, Jakarta.
Ferrinadewi, Emma, 2008. Merek dan Psikologi Konsumen, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kasmir, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Kismono, Gugup. 2001. Bisnis Pengantar, BPFFE, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta.
____________Gary Armstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid I, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.
____________Kevin Lane Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12 (terjemahan), PT. Macanan Jaya Cemerlang.
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Erlangga, Jakarta.
Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, dan McDaniel, Carl 2001. Pemasaran, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Mursid M, 2003. Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Klinis, PT. Rineka Cipta.
Purnama, Lingga. 2001. Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta.
Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel,Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang dan Lufti, 2011. Analisis Data Penelitian, USU Press, Medan.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Suwarman, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen, Ghalia Indonesia.
Tjiptono, Fandy dan Anastasya Diana. 2001. Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit ANDI,Yogyakarta.
Tjiptono,Fandy .2008. Service Management, PT. Prenada Media, Jakarta Timur. Woordruff, R B, The Next Source For Competitive Advantages. Journal Of The
Academy Of Marketing science,25, (2) : 135-138. SKRIPSI:
Dinawan, 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian (Study Kasus Pada Konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang). Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.
Manurung, Gustyna. 2012. Pengaruh Harga, Kualitas, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Acer Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.
INTERNET:
www.acer.com. Diakses 30 September 2013 pukul 22.00 wib. www.JPGN.com. Diakses 30 September 2013 pukul 22.00 wib.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang dalam
penelitian ini adalah pengaruh harga (X1) dan promosi (X2) terhadap keputusan
pembelian notebook Acer (Y) pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan diadakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara yang berada di Jl.Prof.Dr.T.Hanafiah,SH, Padang Bulan, Medan. Penelitian
dilakukan mulai bulan bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2014.
3.3 Batasan Operasional Variabel
Variabel penelitian dibatasi oleh faktor-faktor yang dianggap
mempengaruhi Keputusan Pembelian notebook Acer pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah:
a. Variabel bebas (Independent Variable) yaitu harga (X1) dan promosi (X2) b. Variabel terikat (Dependent Variable) (Y) yaitu keputusan pembelian
notebook Acer. 3.4 Defenisi Operasional
1. Variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel yang nilainya tidak
tergantung terhadap variabel lain. Dalam peneltian ini variabel bebasnya adalah
harga (X1) dan promosi (X2)
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi
oleh variabel yang lain. Variabel terikat penelitian ini adalah keputusan
pembelian.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel
Pengukuran Definisi Indikator
Skala Pengukuran
Harga (X1)
Sejumlah nilai yang di pertukarkan untuk
memperoleh produk Acer.
1. Harga bersaing. 2. Kualitas produk
sesuai dengan harga yang ditawarkan. 3. Keterjangkauan
harga sesuai dengan isi kantong mahasiswa dan kalangan menengah ke bawah. Likert Promosi (X2)
Promosi yang dilakukan pihak Acer cukup bagus diterima dipasaran dan meluasa keseluruh daerah Indonesia,sehingga rating penjualan Acer semakin meningkat.
1. Jangkauan promosi. 2. Kuantitas
penayangan iklan di media promosi. 3. Kualitas
penyampaian pesan dalam penayangan media promosi. Likert Keputusan pembelian (Y)
Proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
1. Adanya kebutuhan. 2. Pencarian
informasi sebelum pembelian.
diantaranya. Hasil dari proses
pengintregasian ini adalah suatu pilihan, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.
3. Minat konsumen (kualitas dan keyakinan) 4. Evaluasi
alternatif. Sumber: Data Primer (diolah oleh penulis)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono,
2008:105). Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiono (2008:132) 3.6 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli notebook Acer yang
jumlahnya tidak teridentifikasi (unidentified).
2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi
(Kuncoro,2009:118). Ukuran sampel tidak diketahui sehingga untuk menentukan
n = (Zα)² (p) (q)
d²
n = Jumlah sampel
Za = Nilai standard normal yang jumlahnya tergantung α
Bila α = 0,05 maka Z = 1,67
Bila α = 0,01 maka Z = 1.96
P = Estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang ditolerir = 10 %
Hasil prasurvei yang dilakukan oleh penulis, dimana dari 30 orang
mahasiswa Ekonomi yang dipilih secara acak, terdapat 17 orang yang
menggunakan notebook Acer. Penetapan jumlah sampel yang dipilih secara acak dengan nilai α 0,01 dan penyimpangan yang ditolerir (d) sebesar 10%. Dengan
demikian jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
n = (1,96)2(0,56)(0,44)
0,12
n = 94,657 = 95 orang
Sampel diambil dengan accidental sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang dilakukan dengan responden yang kebetulan ada atau tersedia
(Notoadmojo, 2005:89). Pada penelitian ini, kriteria sampel yang ditentukan
adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah
3.7 Jenis Data dan Sumber Data 1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung yang diperoleh dari responden yang
terpilih pada lokasi penelitian, dengan cara membagikan kuesioner kepada para
responden tersebut.
2. Data Sekunder
Data atau informasi yang diperoleh melalui studi pustaka dengan
mempelajari berbagai tulisan, buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki
kaitannya dengan penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah:
1. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data-data yang dilakukan dengan cara
membuat daftar pertanyaan yang akan ditujukan kepada para mahasiswa
Fakultas Ekonomi USU.
2. Studi Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki
kaitan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah
kuesioner layak digunakan sebagai intrumen penelitian. Instrumen penelitian
menjamin bahwa data yang kita kumpulkan itu sahih (valid) dan dapat dipercaya
(reliabel).
Validitas menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Reliabilitas digunakan
untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukurannya yaitu intrumen yang
bila dugunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama menghasilkan
data yang sama (Situmorang, dkk 2008:30). Untuk menguji kuesioner dalam
penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Kuesioner akan diberikan kepada 30 responden diluar dari sampel tetapi memiliki
karakteristik yang sama dengan sampel.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi
17.00, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.3
Validitas Butir Pernyataan Item-Total Statistics Corrected
Item-Total Correlation
R-Tabel Keterangan
Pernyataan1 .670 0.361 Valid
Pernyataan2 .831 0.361 Valid
Pernyataan3 .686 0.361 Valid
Pernyataan4 .704 0.361 Valid
Pernyataan6 .762 0.361 Valid
Pernyataan7 .526 0.361 Valid
Pernyataan8 .803 0.361 Valid
Pernyataan9 .568 0.361 Valid
Pernyataan10 .689 0.361 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (Maret 2014)
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Ketentuan nilai rtabel untuk sampel 30 adalah
sebesar 0,361. Diketahui bahwa rhitung untuk seluruh butir pernyataan adalah positif dan nilainya diatas 0,361 (rtabel). Karena rhitung > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan hasilnya adalah valid sehingga dapat
digunakan untuk memperoleh data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
2) Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 3.4 Reliabilitas Kuesioner
Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keterangan
.915 10 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Januari 2014)
Hasil pengolahan data pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai dari
data tersebut telah reliabel. Hal ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan
pada kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data
Metode analisis data pada penelitian ini adalah:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga
dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar
didapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti dan mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5%
artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2011:107).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji homoskedatisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup
mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama
varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas (Situmorang dan Lufti,
2011:107).
c. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas ini berarti
adanya hubungan yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua
variabel yang menjelaskan dari model regresi (Situmorang dan Lufti, 2011:107).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi
linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1-2 = Koefisien regresi berganda
X1 = Harga
X2 = Promosi
e = Standar error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri
dari harga dan promosi yang dimasukkan dalam model yang mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni keputusan
pembelian notebook Acer.
Kriteria pengujiannya adalah:
Ho : b1,b2, = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari: Harga dan Promosi secara
serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
Keputusan Pembelian notebook Acer.
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%
2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)
Uji t hitung dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai thitung selanjutnya akan
dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat kesalahan 5 % dan derajat kebebasan (df) = (n-k).
Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Pengujian Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinan berkisar antara
0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0≤R2≤1). Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1dan X2) adalah
besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin
kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel
terikat. Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat
(Y) semakin kecil.Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan Acer 4.1.1 Sejarah Acer
Acer adalah sebuah perusahaan Taiwan yang didirikan pada tahun 1976
dengan nama Multitech, didirikan oleh Stan Shih, isterinya Carolyn Yeh, dan lima
orang lainnya, dengan 11 orang pekerja dan modal sebanyak US $25,000.
Kemudian pada tahun 1987 namanya diubah menjadi Acer. Perusahaan ini
memiliki kantor pusat di kota Hsichih, Taipei, Taiwan. Tahun 2005, Acer
menempati peringkat urutan nomor 4 untuk branded PC vendor. Acer
menawarkan berbagai macam produk seperti desktop dan mobile PC, server dan storage, monitor LCD dan high-definition TV, proyektor, dan perangkat navigasi/handheld.
Tahun 2000, Acer mengarahkan bisnisnya untuk fokus pada
pengembangan teknologi dan komputasi yang user-friendly. Dan memutuskan
untuk mendukung penjualan produk melalui kegiatan pemasaran khusus yang
memanfaatkan jalur distribusi. Acer berkembang diseluruh dunia sementara
tenaga buruhnya menurun. Pendapatan meningkat dari US $4,9 triliun pada tahun
2003 menjadi US $7 triliun pada tahun 2004, dengan menggaji pekerja 39.000
orang yang mendukung penjualan dan distribusi melebihi 100 negara.
Tahun 2005, Acer hanya mempekerjakan 7.800 orang di seluruh dunia
penjualan dan mereknya terus dikenal oleh seluruh dunia. Hasilnya adalah pada
tahun 2006, pendapatannya mencapai US $11.32 triliun.
Tahun 2001 di Eropa, Acer menjalin sebuah hubungan yang amat
menonjol dengan pasukan Formula Satu Ferrari serta dengan Prost Grand Prix,
bekas pasukan F1. Selain mengeluarkan komputer jenis laptop premium dengan
nama Ferrari, Acer baru-baru ini juga memperluas ruang lingkup hubungannya
dengan Ferrari melalui pensponsoran dari Tim Formula Satu Ferrari hingga tahun
2008. Selain itu, Acer baru-baru ini juga memperkenalkan produk Ferrarinya ke
Amerika Utara, dan mengeluarkan produk pembantu digital pribadi (PDA) yang
diberinama Ferrari.
Tahap-tahap pembentukan perusahaan:
Tahap: 1 – 1976-1986: Mengkomersilkan teknologi mikroprosesor.
Pada tahap pertama sepuluh tahun pembangunan, Acer membentuk budaya
perusahaan yang didasarkan pada keyakinan perusahaan pendiri ‘dalam “kebaikan
alam manusia.” Anggapan ini dicontohkan oleh penawaran saham kepada seluruh
karyawan. Selama tahap dalam sejarah Acer, perusahaan secara signifikan
memberikan kontribusi terhadap popularisasi komputer di Taiwan.
Tahap: 2 – 1987-1995: Membangun merek terkemuka dan menuju ke dunia global
Pada tahun 1987, Multitech secara resmi dikenal sebagai Acer, menandai
awal usaha dari Acer dan Acer merupakan nama yang kuat. Selama tahap sepuluh
tahun kedua perkembangan, Acer tumbuh secara luas dan dikembangkan baik
secara strategis maupun geografis. Perusahaan ini tumbuh menjadi peringkat
Tahap: 3 – 1996-2000: Tawarkan Teknologi segar untuk semua orang
Selama perayaan ulang tahun ke-20 perusahaan, tahap ketiga
perkembangan diluncurkan, termasuk tujuan-tujuan dasar untuk inovasi teknologi
dan penyederhanaan operasi. Prioritas utama ditempatkan pada memberikan
teknologi, terjangkau untuk kepentingan konsumen di seluruh dunia.
Tahap: 4 – 2001-sekarang: Transform dari manufaktur ke layanan
Sejak mendirikan perusahaan pada tahun 1976, Acer telah berkembang
dari sebuah kelompok besar manufaktur untuk sebuah merek komputer yang
diakui secara global, pemasaran produk dan jasa didunia IT.Acer di kawasan
EMEA memimpin di sektor notebook, memegang pasar 18% di Q1 2005.
Mengkonfirmasikan kepemimpinannya di pasar notebook EMEA, Acer
menempati urutan pertama di 13 negara: Italia, Spanyol, Austria, Belanda, Swiss,
Republik Ceko, Rusia, Portugal, Belgia, Denmark, Polandia, Hungaria dan
Republik Slowakia.Produk-produk notebook Acer meliputi PC dan Desktops,
server dan sistem penyimpanan, monitor, perangkat periferal, perangkat digital, TV LCD dan solusi e-bisnis untuk bisnis, pemerintah, Pendidikan dan pengguna
rumahan. Acer menciptakan penjualan konsolidasi dan jaringan layanan di lebih
dari 100 negara. Pendapatan mencapai US $7 miliar pada tahun 2004.
4.1.2 Visi dan Misi 1. Visi
”Acer berupaya untuk menjadi pemenang dalam ekonomi yang berbasis
2. Misi
Misi jangka panjang Acer adalah untuk memecahkan hambatan-hambatan
antara manusia dan teknologi. kami berkomitmen untuk mengembangkan easy to
use, produk yang diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami, telah mengarah pada penciptaan Pemberdayaan Teknologi yang unik, yang dirancang
untuk memastikan bahwa pelanggan kami menerima manfaat penuh dari
masing-masing dan setiap terobosan teknologi. Pemberdayaan melalui perangkat keras,
perangkat lunak dan layanan.
4.1.3 Jenis-Jenis Notebook Acer 1. Acer Aspire
Laptop Acer Aspire adalah notebook dengan harga terjangkau yang
mempunyai nilai tambah berupa kekuatan, mobilitas dan kinerja yang baik.
Notebook Acer Aspire menyediakan kinerja yang tinggi dan semua yang dapat Anda harapkan dari mobile office yang lengkap dan solusi hiburan layar lebar
yang dapat digunakan baik untuk tujuan bisnis dan pribadi. Beberapa macam jenis
laptop Acer Aspire yaitu:
a. Laptop Aspire One
Spesifikasi laptop Aspire One seperti berikut ini:
1) 802.11b/g WiFi (3G sedang dikembangkan)
2) Prosessor Intel Atom
3) Kapasitas Penyimpanan harddisk 80GB atau Flash 8GB
4) Display 8.9-inch 1024x600 LED-Backlit CystalBrite
6) Webcam Acer CystalEye
7) Memory Card Reader 5-in-1
8) Baterai tahan 3 jam dengan 3-cell baterai
b. Laptop Aspire Timeline
Spesifikasi laptop Aspire Timeline 4810T-352G32Mn seperti berikut ini:
1) Processor: Intel Core 2 Solo SU3500 ( 1.4 Ghz, FSB 800, Cache 3 MB)
Chipset Intel 45GS
2) Memory 2GB DDR3 SDRAM PC-8500 Max. Memory 4 GB (2DIMMs)
Video Intel® Graphics Media Accelerator 4500MHD 271 MB (shared)
Display 14” WXGA TFT Max. Resulotion 1366x768Technology CineCrystal
TFT
3) Audio Integrated
4) Speakers Integrated
5) Floppy Drive Optional
6) Hard Drive 320 GB Serial ATA 5400 RPM
7) Optical Drive DVD-RW
8) 8X DVD-Super Multi double –layer drive
9) Modem Optimal
10) Networking Integrated
11) Network Speed 10/100 Mbps
12) Wireless Network Intel Woreless 5100 ABGN
13) Wireless Network Protocol IEEE 802.11a, IEEE802.11b, IEEE 802.11g,
14) Bluetooth Integrated
15) Keyboard QWERTY 87 keys
16) Input Device Touch pad
17) Slot Provided Optional
18) Card Reader Provided SD, MMC, Memory Stick/Stick PRO, xD-Picture Card
19) Interface Provided 3x USB 2.0, VGA, LAN, Audio Crystal Eye Webcamera
20) O/S Microsoft Windows Vista Home Premium
21) Battery Rechargeable Lithium-ion Battery
22) Power Supply External AC Adapter
23) Dimension (WHD) 338.4x28, 9x240mm
24) Weight 1.9kg
25) Warranty 1 year by Authorized Distributor
26) Bundled Peripherals Carrying Case
c. Laptop Aspire 4736-651 Mn/4736-652G32 Mn
Spesifikasi laptop Aspire 473-651Mn/4736-652G32Mn:
1) Inter®Core 2 duo T4200 (1 MB 12 Cache, 2.0 Ghz, 800 Mhz FSB)
2) Intel Gm 45 Express chipsel
3) 14.1 WXGA Acer Crystalbrite TFT Display
4) Intel Graphic media acceleration 4500MHD
5) 320GB sata-DVD Super Multi Drive
6) 1 GB/2 GBDDR2 Ram
7) 5 in 1 media Reader-Wireless LAN 802.11b/g/Draft N-Webcam
9) Linux/Windows Vistal Home Basic
d. Laptop Aspire 5935G-864G50Mn
Spesifikasi laptop Aspire 5935G-864G50Mn sebagai berikut:
1) Processor: Intel Core 2 Duo P8600 (3 MB L2 Cache, 2.53 Ghz, 1066 Mhz
FSB)
2) Chipset: ADM M690T
3) Display: 15.6 HD Acer CineChristal LED-Blacklight TFT LCD Frameless
Design
4) VGA: GM Dedicated VRAM NVIDIA GeFore GT 130M
5) HDD-Opt Drive: 500 GB HDD-DVD Super Multi Drive
6) Memory: 4 GB DDR3 RAM
7) Comm.Port: WiFi Modem Link 802.11a/b/g/Draft-N-Finger Print -6 in 1
Media Reader
8) Features: Acer Eye Webcam-Two Build-in-Streo Speaker
9) O/s: Windows Vistal Home Premium
2. Acer Aspira Travelmate
Laptop Acer Travelmate adalah notebook ultra portabel yang mempunyai
kinerja tinggi. Fitur standarnya adalah ringan dan konektivitas yang sangat baik.
Ini adalah produk yang ideal bagi mobile profesional dari perusahaan kecil,
hingga perusahaan-perusahaan besar dan para profesional yang bekerja sendiri.
Notebook Acer Travelmate adalah pilihan terbaik buat mereka yang membutuhkan kekuatan, mobilitas dan kinerja yang baik dari sebuah laptop.
a. Processor: Intel Core 2 Duo P8600 (3 MB L2 Cache, 2.53 Ghz, 1066 Mhz
FSB)
b. Chipset: Intel Pm45 Express, supporting Intel Active Managemen
Technology (AMT) 4.0
c. Display: 14.1 WXGA LCD TFT With LED Blacklight
d. VGA: Intel Graphic Media Accelerator 4500MHD
e. HDD-Opt Drive: 320 GB SATA-DVD Super Multi Drive
f. Memory: 2 GB DDR3 RAM-Travelmate SmartCard Solution
g. Comm.Port: 56K Fax/modem
h. Features: Crystal Eye Webcam-Two BuildBay Hot Swappable
i. O/s: Windows Vistal Business SP1
3. Acer Ferrari
Laptop Acer Ferrari adalah kombinasi dari teknologi mobile 64-bit terkini,
desain ramping dan inovasi terdepan, sebuah notebook yang berkarakter “tidak
ada kompromi”. Notebook Acer Ferrari merupakan laptop yang ideal untuk para
profesional, yang ingin menyampaikan ide-ide dan gambar dengan kemampuan
yang menarik. Laptop ini memiliki layar 15,4 inci beresolusi tinggi dengan
performa yang luar biasa, slot kartu flash serbaguna, trayless double layer optical
drive dan 1GB RAM. Laptop Acer Ferrari memiliki fitur-fitur terbaik yang bisa diharapkan dari sebuah notebook portabel.
Spesifikasi laptop Ferrari 1100-552G16Mn seperti berikut ini:
a. Processor: ADM Turion 64 x 2 Dual Core TL-62 (2 x 512 KB L2 Cacha, 2.1
b. Chipset: ADM M690T
c. Display: 12.1 WXGA Acer CristaBrite TFT LCD With White LED
Blacklight
d. VGA: ATI RadeonTM X 1270 with up to 960 MB
e. HDD-Opt Drive: 160 GB SATA-DVD Super Multi Drive
f. Memory: 2 GB DDR2 RAM
g. Comm.Port: 56K Fax/moden-10/100/Draft N-3X USB 2.0-5 in Media
Reader-IEE 3945
h. Features: ExpressCardTM / 54 slop-Acer Crystal Eye Webcam-Finger Print
i. O/s: Windows Vista Premium
4.1.4 Penghargaan (Awards)
1. Acer AL2032 W monitor LCD adalah pemenang dari desain 2005 iF
(International Forum Design) penghargaan; sebagai salah satu kontes desain
paling terkenal di dunia, penghargaan desain iF telah menjadi merek dagang
bergengsi untuk desain yang luar biasa, dan simbol komitmen perusahaan
terhadap inovasi Acer TravelMate 8200 dan 5-Series LCD monitor
memenangkan penghargaan 2006 iF Design.TravelMate 8200 dan 5-Series
(AL1751/AL1951/AL2051W) LCD monitor telah memenangkan iF 2006
(International Forum) penghargaan untuk desain produk. Desain unggulan iF
telah menjadi simbol bagi kualitas unggul dan dikembangkan menjadi sebuah
kompetisi desain trend-setting selama lima dekade terakhir.
2. Dalam survei 2005 Superbrand Reader’s Digest, Acer memenangkan
konsumen diminta untuk nama merek yang mereka sukai dalam berbagai
kategori mulai dari barang mewah ke kebutuhan sehari-hari. Merek ini dinilai
secara kuantitatif dan kualitatif dan merek paling atas performance diberikan
Superbrand Gold. Acer juga menerima peringkat atas di Hong Kong, Malaysia, Thailand dan Taiwan.
3. Acer TravelMate 3000 notebook PC telah memenangkan salah satu
penghargaan desain yang paling dicari setelah –Red Dot– untuk kualitas
unggulan. Penghargaan ini disampaikan oleh Design Zentrum Nordrhein Westfalen di Jerman dan merupakan bukti dari pengakuan global berkualitas tinggi dan produk Acer customer-centric.
4. Monitor LCD Acer AL1731 telah memenangkan penghargaan bergengsi Red Dot
yang merupakan salah satu tanda kualitas yang paling didambakan untuk keunggulan dalam desain di seluruh dunia. Tercatat untuk desain streamline dan antarmuka pengguna-sentris, LCD AL1731 adalah pemenang tahun 2004 Produk Desain Media dan Home kategori elektronik. Acer menerima kehormatan atas kemampuan desainnya; TI inovasi yang memanusiakan teknologi dan meningkatkan kualitas hidup, dan dengan demikian memecahkan hambatan antara manusia dan teknologi, adalah misi Acer jangka panjang.
5. Acer membawa pulang satu emas dan empat penghargaan perak di tahun 2001
Penghargaan bergengsi pada upacara National Awards of Excellence , dikelola
oleh China External Trade Development Council (CETRA), terutama
salah satu dari sembilan penghargaan emas , membawa hadiah utama Taiwan dengan total 18 (12 perak, emas) selama sembilan tahun terakhir berturut-turut. Penghargaan emas yang disajikan oleh Republik Cina yaitu Presiden Chen Shui-, yang menganugerahkan piala didambakan pada panel PC Acer desktop unik datar, Veriton FP2.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Deskriptif Responden
Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner).
Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 10 butir pernyataan, terdiri dari tiga
pernyataan untuk variabel harga (X1), tiga pernyataan untuk variabel promosi (X2), dan empat pertanyaan untuk variabel keputusan pembelian (Y).
Kuesioner disebarkan kepada 95 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi USU
Medan angkatan 2011-2013. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah
berdasarkan jenis kelamin dan stambuk.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jurusan Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki - Laki 53 55,79%
Perempuan 42 44,21%
Jumlah 95 100%
Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Maret 2014)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak orang dengan
persentase sebesar 44,21%. Hal ini menunjukkan bahwa responden paling
dominan berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
Stambuk Jumlah (orang) Persentase (%)
2011 15 15,79%
2012 50 52,63%
2013 30 31,58%
Jumlah 95 100%
Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Maret 2014)
Berdasarkan Tabel 4.2 mayoritas responden berada pada angkatan 2012
sebanyak 50 orang atau sebesar 52,63% diikuti angkatan 2013 sebanyak 30 orang
atau sebesar 31,58% dan persentase paling kecil adalah angkatan 2011 sebanyak
15 orang atau sebesar 15,79%.
4.2.1.2 Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan responden mengenai
pengaruh harga (X1) dan promosi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X1)
Item No Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Kurang Setuju (KS)
Setuju (S) Sangat Setuju (SS) F % F % F % F % F %
1 4 4.2 1 1.1 17 17.9 60 63.2 13 13.7
2 4 4.2 1 1.1 13 13.7 71 74.7 6 6.3
3 4 4.2 1 1.1 12 12.6 57 60.0 21 22.1
1. Pernyataan 1 kuesioner
4 responden (4.4%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1.1%)
menjawab tidak setuju, 17 responden (17.9%) menjawab kurang setuju 60
responden (63.2%) menjawab setuju dan 13 responden (13.7%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 63.2%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa harga notebook Acer termasuk dalam
kategori murah.
2. Pernyataan 2 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 1 reponden (1.1%)
menjawab tidak setuju, 13 responden (13.7%) menjawab kurang setuju, 71
responden (74.7%) menjawab setuju dan 6 responden (6.3%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 74.7%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab kualitas notebook Acer sesuai dengan harga
yang ditawarkan.
3. Pernyataan 3 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1.1%)
menjawab tidak setuju, 12 responden (12.6%) menjawab kurang setuju, 57
responden (60.0%) menjawab setuju, dan 21 responden (22.1%) menjawab
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 60.0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa harga notebook Acer sesuai dengan
kemampuan.
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi (X2)
Item No
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang
Setuju (KS) Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
F % F % F % F % F %
1 4 4.2 15 15.8 28 29.5 33 34.7 15 15.8
2 4 4.2 4 4.2 13 13.7 56 58.9 18 18.9
3 4 4.2 4 4.2 33 34.7 39 41.1 15 15.8
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014) Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa:
1. Pernyataan 1 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 15 responden (15.8%)
menjawab tidak setuju, 28 responden (29.5%) menjawab kurang setuju, 33
responden (34.7%) menjawab setuju, dan 15 responden (15.8%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 34.7%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa sering melihat iklan mengenai notebook
2. Pernyataan 2 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 4 responden (4.2%)
menjawab tidak setuju, 13 reponden (13.7%) menjawab kurang setuju, 56
responden (58,9%) menjawab setuju, dan 18 responden (18.9%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 58,9%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa Notebook merek Acer mengikuti
pameran-pameran komputer.
3. Pernyataan 3 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 4 responden (4.2%)
menjawab tidak setuju, 33 responden (34.7%) menjawab kurang setuju, 39
responden (41.1%) menjawab setuju, dan 15 responden (15.8%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 41.1%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa Isi pesan dalam iklan notebook acer
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Item No
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
Kurang
Setuju (KS) Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
F % F % F % F % F %
1 6 6.3 1 1.1 3 3.2 43 45.3 42 44.2
2 4 4.2 2 2.1 16 16.8 58 61.1 15 15.8
3 4 4.2 8 8.4 33 34.7 45 47.4 5 5.3
4 4 4.2 9 9.5 15 15.8 56 58.9 11 11.6
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (Maret 2014) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Pernyataan 1 kuesioner
6 responden (6.3%) menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1.1%)
menjawab tidak setuju, 3 responden (3.2%) menjawab kurang setuju, 43
responden (45..3%) menjawab setuju, dan 42 responden (44.2%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 45.3%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab membutuhkan notebook yang memiliki
spesifikasi yang berkualitas dengan harga terjangkau.
2. Pernyataan 2 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2.1%)
menjawab tidak setuju, 16 reponden (16.8%) menjawab kurang setuju, 58
responden (61.1%) menjawab setuju, dan 15 responden (15.8%) menjawab
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 61.1%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa informasi tentang notebook Acer mudah
didapat.
3. Pernyataan 3 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 8 responden (8.4%)
menjawab tidak setuju, 33 responden (34.7%) menjawab kurang setuju, 45
responden (47.4%) menjawab setuju, dan 5 responden (5.3%) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 47.4%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa setelah mendapat informasi tentang
notebook Acer, notebook Acer memiliki kelebihan dibanding notebook lain. 4. Pernyataan 4 kuesioner
4 responden (4.2%) menjawab sangat tidak setuju, 9 responden (9.5%)
menjawab tidak setuju, 15 responden (15.8%) menjawab kurang setuju, 56
responden (58.9%) menjawab setuju dan 11 responden (11.6) menjawab
sangat setuju. Dari semua hasil jawaban responden dapat dilihat bahwa
jawaban tertinggi terdapat pada kriteria jawaban setuju dengan hasil
persentase sebesar 58.9%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa
Fakultas Ekonomi menjawab bahwa saya memiliki keyakinan bahwa Saya
membeli notebook Acer karena kemauan sendiri terutama karena sesuai
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
Hasil dari output SPSS seperti Gambar 4.1 dibawah ini:
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014) Gambar 4.1 Histogram
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014)
Gambar 4.2 Normal P-P of Regression Standarized Residual
Tabel 4.6
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.95378598 Most Extreme
Differences
Absolute .102
Positive .080
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .992
Asymp. Sig. (2-tailed) .279
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (Maret 2014)
Pada tabel terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.279 diatas
nilai signifikan (0.05) dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Nilai Kolmogorov-SmirnovZ (0.992) lebih kecil dari 1.96 berarti tidak ada
perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain
4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014)
Gambar 4.3 Regression Standarized Predicted Value
Dari grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik- titik menyebar secara
acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi keputusan pembelian, berdasarkan masukan masukan variabel
independennya.
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas Tabel 4.7 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.745 1.114 2.464 .016
Harga .575 .132 .405 4.366 .000 .509 1.966
Promosi .524 .112 .433 4.662 .000 .509 1.966
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014)
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel harga (X1) dan promosi (X2) memiliki nilai VIF (sebesar 1.966) < 5, hal ini menunjukkan bahwa variabel
tersebut tidak mempunyai persoalan multikolienaritas. Sedangkan nilai tolerance
(0.509) > 0.1, berarti tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode Analisis Regresi linear Berganda adalah analisis yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari harga dan
promosi terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Dengan memakai
[image:35.595.196.457.601.726.2]program enter pada SPSS 17.00 dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.8 Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables
Removed Method
1 Promosi, Hargaa
. Enter
a. All requested variables entered.
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen
dimasukkan dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel
independen yang tidak dimasukkan.
4.2.3.1 Uji F (Uji Serempak)
Tabel 4.9
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 531.660 2 265.830 68.157 .000a
Residual 358.824 92 3.900
Total 890.484 94
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014)
Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 68.157 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada alpha 5% adalah 3.09. Oleh
karena F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 menunjukkan
bahwa pengaruh variabel independen (harga dan promosi) secara serentak adalah
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
[image:36.595.114.519.576.712.2]1.2.3.1 Uji T (Uji Secara Parsial)
Tabel 4.10 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.745 1.114 2.464 .016
Harga .575 .132 .405 4.366 .000
Promosi .524 .112 .433 4.662 .000
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
memilih, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Nilai T hitung
(4.366) > T tabel (1.661) artinya jika ditingkatkan variabel harga sebesar satu
satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,575.
b. Variabel promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 < 0.05. Nilai
T hitung (4.662) > T tabel (1.661) artinya jika ditingkatkan variabel promosi
sebesar satu satuan maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,524.
c. Konstanta sebesar 2.745, artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka
minat pembelian ulang tetap sebesar 2.745.
d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah:
[image:37.595.173.455.528.659.2]Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y= 2.745 + 0.575 X1 + 0,524 X2 + e 1.2.3.2 Uji Determinan (R²)
Tabel 4.11 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .773a .597 .588 1.97491
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga b. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, diolah (Maret 2014)
Berdasarkan Tabel 4.11 nilai R= 0,773 berarti hubungan antara harga dan
promosi terhadap keputusan membeli sebesar 77.3%. Artinya hubungannya erat.
dijelaskan oleh harga dan promosi sedangkan sisanya 40.3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standart Error of
Etimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standart Error of Etimated juga bisa disebut standar deviasi. Dalam hal ini nilai Standart Error of Etimated adalah 1.97491. semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Pengaruh Variabel Harga (X1) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan uji signifikansi parsial dan uji secara serentak, variabel harga
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan membeli, artinya
jika ditingkatkan variabel harga sebesar satu satuan maka keputusan membeli
akan meningkat pula.
Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa
pernyataan harga notebook Acer termasuk dalam kategori murah, kualitas
notebook Acer sesuai dengan harga yang ditawarkan dan harga notebook Acer sesuai dengan kemampuan anda, mendapatkan jawaban setuju dari mayoritas
responden. Dari hasil jawaban responden ini notebook Acer menghasilkan
penilaian konsumen terhadap notebook Acer. Harga yang murah dengan kualitas
yang baik dan sesuai dengan kemampuan konsumen menjadi faktor pendorong
bagi konsumen untuk membeli notebook Acer. Apabila produk tersebut dapat
memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian
positif terhadap produk tersebut. Jika harga notebook merek Acer lebih mahal dari
membeli notebook Acer. Konsumen telah menikmati kualitas yang sangat baik yang dimiliki notebook Acer sehingga konsumen tidak mempersoalkan lagi
berapa harga yang harus mereka bayar karena mereka tahu bagaimana kualitas
yang dimiliki notebook Acer. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan
tetap berkeinginan untuk membeli produk tersebut.
4.3.2 Pengaruh Variabel Promosi (X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan uji signifikansi parsial dan uji secara serentak, variabel
promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan membeli,
artinya jika variabel promosi ditingkatkan maka keputusan membeli juga akan
meningkat.
Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa
pernyataan anda sering melihat iklan mengenai notebook Acer di berbagai media,
notebook merek Acer mengikuti pameran-pameran computer dan isi pesan dalam iklan notebook acer sangat menarik mendapatkan jawaban setuju dari mayoritas responden. Walaupun demikian, terdapat jawaban kurang setuju yang cukup besar
dari responden mengenai promosi yang dilakukan notebook Acer. Promosi yang
dilakukan notebook Acer belum memberikan pengaruh secara psikologis kepada konsumen untuk memotivasi mereka dalam membeli notebook Acer. Konsep
iklan yang mudah dimengerti belum membuat konsumen tertarik untuk selalu
melihat aktivitas promosi yang dilakukan oleh notebook Acer. Konsumen
cenderung melakukan pembelian jika mereka mendapatkan informasi baru
mengenai suatu produk, baik itu dari iklan, publisitas, promo penjualan, maupun
yang berkualitas maka akan semakin memberikan dampak positif terhadap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian secara parsial maka diperoleh kesimpulan yaitu
variabel harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian dan variabel promosi berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
2. Berdasarkan uji F bahwa pengaruh variabel independen (harga dan promosi)
secara serentak adalah positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R²) diperoleh nilai R Square
sebesar 0,597 berarti 59.7% faktor-faktor keputusan memilih dapat dijelaskan
oleh harga dan promosi sedangkan sisanya 40.3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian, variabel harga berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Pengelolaan terhadap
kualitas dan manfaat sesuai dengan harga harus tetap dilakukan secara
berkelanjutan dan lebih optimal, karena hal ini sangat mempengaruhi
keputusan konsumen dalam pembelian notebook Acer, khususnya pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Variabel promosi notebook Acer sebaiknya lebih ditingkatkan, sehingga
meningkatkan penjualan perusahaan, sehingga fungsi promosi bagi
perusahaan, yaitu untuk memasarkan barang, dapat dilakukan secara
maksimal. Produsen notebook Acer disarankan agar menampilkan iklan-iklan
yang simpel dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Hal ini bertujuan agar
masyarakat dapat menerima maksud dan tujuan dari aktivitas promosi itu
sendiri.
3. Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, diharapkan untuk peneliti
selanjutnya dapat lebih menyempurnakan penelitian ini misalnya dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah panduan strategi produk, promosi, tempat,
dan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan
pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju (Lamb, Hair, &
McDaniel, 2001:55).
Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah variabel–variabel pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan di kombinasikan oleh perusahaan untuk
memperoleh hasil yang maksimal (Kotler, 2007:23). Bauran pemasaran digunakan
sebagai variabel-variabel pemasaran untuk mengimplementasikan dan merakit
program demi menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai bagi
konsumen.
Bauran Pemasaran
[image:44.595.138.539.147.373.2]Sumber: Kotler, 2007
Gambar 2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Adapun program pemasaran dari kebijakan produk meliputi besarnya
kelompok produk relatif terhadap persaing, kecanggihan teknologi produk
terhadap pesaing, kualitas produk relatif terhadap pesaing dan kualitas jasa relatif
pesaing. Program pemasaran dari kebijakan harga meliputi tingkat harga relatif
terhadap pesaing. Program pemasaran kebijakan distribusi meliputi tingkat
integrasi vertikal kedepan relatif terhadap pesaing, persentase pengeluaran
promosi dagang terhadap penjualan relatif terhadap pesaing. Program pemasaran
kebijakan promosi meliputi persentase pengeluaran iklan terhadap penjualan
relatif terhadap pesaing, persentase pengeluaran promosi penjualan terhadap
penjualan relatif terhadap pesaing, pengeluaran tenaga penjualan terhadap
penjualan relatif terhadap pesaing.
Harga merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting dalam pemasaran produk. Keberhasilan perusahaan salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dari perusahaan itu dalam menetapkan
harga.
1. Pengertian Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memperoleh suatu
produk (Simamora, 2001:30) dan harga adalah atribut produk atau jasa yang
paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi
produk (Suwarman,2004:303).
Banyak faktor yang di pertimbangkan dan banyak pihak yang terlibat
dalam menetapkan harga yang tepat. Bagi perusahaan harga jelas mempengaruhi
keuntungan. Harga tidak boleh lebih rendah dari biaya rata–rata per produk kalau
perusahaan ingin memperoleh keuntungan. Bagi pembeli, harga memberikan
dampak ekonomis.
Dampak ekonomisnya adalah pada daya beli, sebab harga merupakan
biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang bisa mereka beli sebaliknya, semakin rendah harga semakin banyak produk yang bisa
mereka beli (Simamora, 2001:196).
Jika ini berlaku untuk suatu produk maka penurunan harga dapat
menciptakan peningkatan permintaan. Itulah sebabnya penetapan harga yang tepat
membutuhkan pemikiran dan sangat tergantung pada sensitivitas konsumen.
Lebih lanjut, Tjiptono (2001:34) mengatakan bahwa harga memiliki dua
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli
untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang
diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian adanya harga dapat
membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya
pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari
beberapa alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang
dikehendaki.
b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat
dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor
produk atau manfaatnya secara obyektif.
2. Langkah-Langkah Penetapan Harga
Menurut Boove et al., (dalam Simamora, 2001:195) penetapan harga meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
A. Analisis Keadaan Pasar
Keadaan pasar yang paling perlu diketahui adalah bentuk pasar, yang
menyangkut elastisitas harga, sensivitas harga, memahami kurva permintaan
dan menganalisis perilaku harga pesaing.
1. Bentuk Pasar
Bentuk pasar mempengaruhi keleluasaan perusahaan dalam menentukan pasar
.bentuk pasar perlu di analisis sebab perilaku penetapan harga yang
dilakonkan perusahaan berbeda sesuai bentuk pasar yang dihadapinya. Dalam
taker (tidak bisa menentukan harga sendiri) dan price maker (bisa menentukan harga sendiri yang berbeda dengan perusahaan lainnya). Berikut bentuk pasar
dimana perusahaan sebagai price taker dan price maker. a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli
dengan produk yang seragam (uniform). Tidak ada penjual maupun pembeli yang dapat mempengaruhi harga. Penjual tidak dapat membuat
harga di atas harga yang berlaku, sebab pembeli dapat membeli produk
seharga yang berlaku sebanyak yang dia mau. Jadi, produk penjual tidak
akan laku apabila diatas harga yang berlaku.
b. Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdiri dari banyak
penjual dan banyak pembeli dengan harga yang beragam mulai dari yang
paling rendah sampai yang paling tinggi. Keragaman harga ini disebabkan
oleh adanya kesempatan untuk mendiffrensiasi produknya. Dalam keadaan
yang seperti ini sebuah perusahaan mempunyai kesempatan untuk
menetapkan harga berbeda dengan harga produk lain asal menawarkan
benefit yang berbeda pula. c. Pasar Oligopolistik
Pasar terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif
terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain. Produk bisa
seragam (seperti: semen, minyak sawit, dan baja) bisa pula beraneka
sulitnya hambatan masuk pasar. Dalam pasar ini, penjual bebas
menetapkan harga produknya tetapi karena pengaruhnya sensitif terhadap
perusahaan lain jadi harus ditetapkan dengan hati-hati.
d. Monopoli Pasar
Monopoli pasar hanya terdiri dari satu penjual ada kemungkinan
pemerintah melalui BUMN (state-owned company), swasta yang diatur undang-undang (regulated-private company) dan swasta yang tidak diatur undang-undang (nonregulated-private company).
2. Elastisitas Permintaan Terhadap Harga
Faktor yang dianggap mempengaruhi permintaan adalah harga. Faktor–faktor
lain dianggap tidak berubah (ceteris paribus). Secara umum harga dan permintaan memiliki korelasi yang negatif. Jika harga semakin tinggi maka
permintaan semakin rendah walaupun ada pengecualian untuk produk-produk
tertentu dimana peningkatan harga justru meningkatkan permintaan. Pemasar
harus mengetahui elastisitas harga (price elasticity), yaitu bagaimana permintaan merespon perubahan harga.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sensitivitas Harga
Selain mengetahui elastisitas harga, pemasar juga dapat berpatokan pada
faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas harga. Adapun factor-faktor
yang mempengaruhi sensitivitas harga adalah harapan pembeli, nilai yang
unik pada produk, kesadaran tentang barang pengganti, apabila atribut suatu
produk sulitdibandingkan, pengeluaran yang dikeluarkan konsumen yang
menetapkan harga yang tinggi, kualitas produk, dan efek biaya penyimpanan
(Simamora, 2001:209).
4. Analisis Interval Dan Preferensi Harga Konsumen
Informasi interval dan preferensi harga pasar sasaran sangat penting. Soalnya
harga yang di tetapkan perusahaan harus sama dengan preferensi harga atau
setidaknya berada pada interval tersebut jika tidak produk tidak akan laku.
5. Analisis Persaingan
Menentukan siapa pesaing adalah penting. Pesaing relevan bagi perusahaan
adalah perusahaan yang memperebutkan pasar yang sama dengan produk yang
bisa saling menggantikan (substitute).
B. Mengidentifikasi Pembatas – Pembatas Harga
Faktor pembatas adalah faktor yang mengurangi keleluasaan perusahaan
dalam menetapkan harga. Pembatas-pembatas tersebut adalah biaya yang
merupakan faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga
rendah, peraturan pemerintah, kepentingan saluran pemasaran, daur hidup
produk, jenis persaingan dan etika yang merupakan standar moral dalam diri
penjual yang membatasinya membuat harga yang tidak etis.
C. Menetapkan Sasaran
Dalam menetapkan harga, perusahaan harus menetapkan sasaran yang akan
dicapai. Sasaran-sasaran itu seperti maksimalisasi keuntungan, sekedar
D. Analisis Potensi Keuntungan
Untuk menganalisis keuntungan, pemasar perlu pertimbangan
mengkombinasikan sensitivitas harga dengan data biaya. Untuk itu
pemahaman akan biaya tetap, biaya veriabel, biaya marjinal, biaya variabel
rata-rata, biaya tetap rata-rata perlu di pahami.
E. Menetapkan Harga Awal
Ada tiga pendekatan teknik dalam penetapan harga awal, yang pertama adalah
penetapan harga berdasarkan pasar (market-based pricing) yaitu penetapan harga yang didasarkan pada analisis persepsi dan kebutuhan konsumen.
Kedua, penetapan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing), yaitu menjadikan biaya sebagai acuan dalam menetapkan harga. Ketiga, penetapan
harga berdasarkan harga yang ditetapkan pesaing (competitor based pricing) (Simamora, 2001:223)
2.1.3 Promosi
1. Pengertian Promosi
Menurut Mursid (2003:5), promosi merupakan salah satu bagian dari
rangkaian kegiatan pemasaran suatu produk. Promosi adalah suatu bidang
kegiatan pemasaran dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan
kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan (information), membujuk (persuation), dan mempengaruhi (influence) segala kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Betapapun berkualitasnya suatu produk,
bila pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu
Sedangkan menurut Purnama (2001:69), promosi adalah komunikasi dari
para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon
pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau
memperoleh suatu respon. Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang
digunakan untuk mengomunikasikan produk atau jasa oleh produsen kepada
konsumen, dimana promosi ini terdiri dari periklanan, promosi penjualan dan
personal selling.
Kemudian Kasmir (2004:49), menyatakan bahwa promosi adalah
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:62), promosi merupakan fungsi
pemberitahuan, pembujukan, dan pengimbasan keputusan konsumen. Promosi
merupakan elemen penting dari bauran pemasaran yang pelaksanaannya
merupakan tanggung jawab dan tugas manajemen dalam pemasaran. Peranan
promosi ini sangat penting artinya sebagai salah satu unsur marketing mix yang
dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan di suatu perusahaan. Promosi
dapat dilakukan melalui promosi langsung maupun tidak langsung.
2. Jenis-Jenis Promosi
Menurut Mursid (2003:59), keempat jenis promosi, periklanan, promosi
penjualan (sales promotion), penjualan personal, dan publisitas, bersama-sama menjadi bagian dari sebuah bauran promosi yang ingin dikelola secara strategis
a. Iklan
Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang suatu produk, merk, perusahaan atau took yang dilakukan dengan bayaran tertentu.
Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang menjadi sponsornya. Iklan
ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen-evaluasi,
perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan
dengan produk dan merek.
Dalam prakteknya, iklan dianggap sebagai manajemen citra (image management). Menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Walaupun pertama-tama iklan akan mempengaruhi afeksi dan
kognisi, tujuan paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku
pembeli dan konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam televisi,
radio, majalah, surat kabar, papan reklame, dan sebagainya.
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Banyaknya jenis
promosi penjualan - termasuk di dalamnya penurunan yang temporer melalui
kupon, penjualan multi kardus, kontes dan undian, perangko dagang, pameran
dagang, tayangan titik jual, contoh gratis, serta hadiah membuat promosi
penjualan sulit didefenisikan.
c. Penjualan Personal
menjadi metode promosi paling hebat untuk paling tidak untuk dua alasan
berikut; Pertama, komunikasi personal dengan salesman dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat lebih termotivasi untuk masuk
dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang suatu produk.
Kedua, situasi komunikasi saling silang atau interaktif memungkinkan
salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan
informasi setiap pembeli potensial.
d. Publisitas
Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merk si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.
Misalnya, sebuah artikel di majalah PC World yang membandingkan berbagai macam merek perangkat lunak. Pengelola data merupakan informasi produk
yang sangat berguna bagi konsumen namun tidak dibebankan biaya sama
sekali pada para pemasar perangkat lunak tersebut. Demikian pula halnya
dengan merek baru, perbandingan merek di jurnal dagang, surat kabar atau
majalah berita, atau diskusi di radio dan talkshow di televisi, semua menyajikan berbagai informasi produk bagi para konsumen.
3. Tujuan Promosi
Tujuan promosi secara umum adalah membangkitkan keinginan konsumen
untuk membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan
melalui promosi diharapkan dapat mempengaruhi cara berpikir konsumen untuk
Menurut Kismono (2001:374), perusahaan perlu menetapkan tujuan
promosi yang akan membantu tercapainya tujuan secara lebih luas.
Program-program promosi dapat di dasarkan atas satu atau lebih tujuan berikut ini:
a. Memberikan informasi.
Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi
kepada konsumen potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana
konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen
memerlukan informasi-informasi tersebut dalam pengambilan keputusan
pembelinya.
b. Meningkatkan penjualan
Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan.
Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon
belanja, sampel produk dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen mencoba
produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau dengan
tambahan keuntungan lain.
c. Menstabilkan penjualan
Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar
tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
d. Memposisikan produk
Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan
produknya dibanding produk pesaing. Strategi promosi yang tepat seperti
e. Membentuk citra produk
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk
image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya di mata
konsumen.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:97), adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi promosi adalah:
a. Dana yang tersedia
Segala jenis usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mencapai
tujuan usahanya selalu membutuhkan dana. Jumlah dana yang tersedia
merupakan faktor penting dalam pelaksanaan promosi. Perusahaan yang
mempunyai dana yang cukup maka kegiatan promosinya akan lebih lancar
dibanding dengan perusahaan yang mempunyai dana yang terbatas. Jika dana
untuk promosi sudah tersedia maka promosi dapat terus diperhatikan.
b. Sifat pasar
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga tergantung
pada pasar yang dituju. Jika pasar yang dituju adalah pasar kecil, maka cukup
dengan menggunakan personal selling, tetapi apabila wilayah pasarnya luas perlu diperhatikan bentuk apa yang paling sesuai.
c. Jenis produk
Jenis produk suatu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya. Apakah
konsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi jika barang industri maka
dapat dilakukan personal selling.
d. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang
Siklus kehidupan barang terdiri dari empat tahapan yang berbeda-beda dan
setiap tahap berada pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahap-tahap tersebut
adalah tahap perkenalan, tahap pendewasaan, tahap puncak, dan tahap
kemunduran.
2.1.4 Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
menempatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3).
Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran
yang tepat kita harus memahami apa yang pembeli pikirkan (kognisi), dan mereka
rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana
(kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi apa yang dipikirkan,
dirasa dan dilakukan konsumen.
2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam
dirinya dan faktor-faktor yang ada diluar dirinya. Menurut Setiadi (2003:11)
a. Faktor budaya
Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.
Seseorang akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan
perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkkan keluarga dan
lembaga-lembaga sosial lainnya. Itulah sebabnya jika makhluk-makhluk lain
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia dipelajari.
b. Faktor sosial
Faktor-faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga dan peran dan
status. Kelompok referensi sesorang terdiri dari kelompok yang memiliki
pengaruh maupun tidak l