KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK KRONIS TERHADAP DERAJAT KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA PASIEN PRIA YANG PERIKSA
DI POLI MATA RSU dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 2012-2013
OLEH: MULYANI 201010330311058
FAKULTAS KEDOKTERAN
i
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK KRONIS TERHADAP DERAJAT KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA PASIEN PRIA YANG PERIKSA DI POLI MATA RSU dr.SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 2012-2013
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh: MULYANI 201010330311058
FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal: 17 Desember 2013
Pembimbing I
dr. Bragastio Sidharta, Msc, Sp.M SIP.446.DS/405.1/35.73.306/2010
Pembimbing II
dr. Aulia Savitri D
SIP. 446.DU/1067.1/35.73.306/2012
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Mulyani ini
Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Hari Selasa, Tanggal 17 Desember 2013
Tim Penguji
dr. Bragastio Sidharta, Msc, Sp.M , Ketua
dr. Aulia Savitri D , Anggota
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Hubungan paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan Dry Eye Syndrome pada pasien pria yang periksa di poli mata RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 2012-2013”.
Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.
2. dr. Bragastio Sidharta, Msc, Sp.M selaku pembimbing I, atas bimbingan dan kesabarannya serta semangatnya dari awal memasuki FK UMM hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
3. dr. Aulia syavitri D selaku pembimbing II, atas bimbingan dan kesabarannya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
4. dr. Alfa Sylvestris, Sp.M selaku penguji tugas akhir ini, terima kasih atas masukan - masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
v
6. Segenap anggota Tim Pengelola Tugas Akhir FK UMM yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Teman – teman angkatan 2010 FKUMM yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi semua pihak.
ABSTRAK
Mulyani. 2013. Hubungan paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan Dry Eye Syndrome pada pasien pria yang periksa di poli mata RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 2012-2013 Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Bragastio, Sp.M Pembimbing (2) dr. Aulia Savitri Latar Belakang: Asap rokok baik yang diekspirasikan ataupun hasil pembakaran tembakau dapat menyebabkan gangguan pada mata secara langsung. Keadaan ini terjadi karena kebanyakan dari zat aktif dalam rokok terdapat dalam udara daripada yang dihisap. diuraikan dampak dari setiap kandungan dalam asap rokok. Hampir semua uraian didalamnya dapat mengiritasi mata. Salah satu akibatnya adalah Dry eye syndrome yang mana suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva yang diakibatkan berkurangnya fungsi air mata. Gejala mata kering bervariasi pada tiap–tiap orang seperti perasaan tidak enak pada mata, rasa benda asing, mata merah, rasa terbakar dan air mata berlebihan.
Tujuan: penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan di Poli Mata RSU dr. Saiful Anwar Malang dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni tahun 2013. Teknik sampling menggunakan Consecutive Sampling.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari hasil nilai koefisien korelasi Rank Spearman adalah sebesar 0.467, dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.05, dan dapat disimpulkan bahwa antara paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome pada pasien pria yang periksa di Poli Mata RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 2012–2013 mempunyai hubungan yang signifikan.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome pada pasien pria yang periksa di Poli Mata RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 2012–2013
vii ABSTRACT
Mulyani. 2013. The Relationship Between Chronic Cigarette Smoke Exposure To The Complaint Level of Dry Eye Syndrome At The Male Patients In The Eye Polyclinic of dr. Saiful Anwar Public Hospital of Malang of 2012-2013 Periods. Report. Medical Faculty, Muhammadiyah University Malang. Supervisor: dr. Bragastio, Sp.M, Co-supervisor: dr. Aulia Savitri D.
Background: Cigarette smoke either from expiration or from the burning outcome of the tobacco able to disturb the eyes directly. The condition is occurred because of the most active matters in the cigarette present at the air than that can be smoked, it is disentangled the impact from the each content of the cigarette smoke. From the disentanglement able to irritate the eyes. One of the consequences is the Dry Eye Syndrome, that is the dry cornea surface and conjunctiva that caused by the lack of tear function. The symptoms of Dry Eye Syndrome is varied to person such as discomfort to the eyes, sense of foreign in the eyes, red eyes, burn feeling, excessive tear.
Goals: the research aimed at knowing the chronic cigarette smoke exposure to the Dry Eye Syndrome complaints.
Method: the research was analytic research with cross sectional approach that was done at the Eyes Polyclinic of dr. Saiful Anwar Public Hospital Malang, from March to June of 2013. The sampling technique was consecutive sampling.
DAFTAR ISI
Judul Hasil Penelitian ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pengujian ... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstrak ... v
Abstract ... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xi
Daftar Singkatan... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan ... 3
1.4. Manfaat ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata ... 5
2.2. Dry Eye Syndrome... 10
2.3. Rokok ... 20
2.4. Pengaruh Paparan Asap Rokok Terhadap Mata ... 21
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 24
ix
3.2. Hipotesis ... 25
BAB IVMETODE PENELITIAN... 26
4.1. Jenis penelitian ... 26
4.2. Lokasi dan waktu penelitian ... 26
4.3. Populasi dan sempel... 26
4.4. Karakteristik sampel penelitian ... 28
4.5. Variable penelitian ... 29
4.6. Definisi oprasional ... 29
4.7. Alat dan bahan penelitian ... 30
4.8. Prosedur penelitian ... 30
4.9. Protokol penelitian ... 31
4.10. Analisis data ... 32
BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA ... 33
5.1 Data umum demografi responden ... 33
5.2 Hasil pengujian ... 37
5.3 Hasil analisa dengan menggunakan uji korelasi spearman ... 43
BAB VI PEMBAHASAN ... 46
BABVII KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Anatomi Sistem Lakrimalis ... 5 Gambar II : Sistem Ekskresi Lakrimalis ... 6 Gambar III : Respon inflamasi lokal dan sistemik pengaruh asap rokok dan
partikel asing ... 22 Gambar IV : Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 34 Gambar V : Distribusi Frekuensi Sedang menjalani pengobatan penyakit
mata atau penyakit lainnya ... 35 Gambar VI : Distribusi Frekuensi Memakai lensa kontak ... 36 Gambar VII : Distribusi Frekuensi Paparan Asap Rokok ... 38 Gambar VIII : Distribusi Frekuensi Derajat Keluhan Dry Eye Syndrome ... 42
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : OSDI (Ocular Surface Disease Index)... 15
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Usia Responden ... 33
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Sedang menjalani pengobatan penyakit mata atau penyakit lainnya ... 35
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Memakai lensa kontak ... 36
Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Merokok ... 37
Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Lama merokok ... 38
Tabel 5.6 : Distribusi Frekuensi Jumlah batang rokok yang dihisap dalam satu hari ... 39
Tabel 5.7 : Distribusi Frekuensi Hasil Jawaban Responden ... 39
Tabel 5.8 : Distribusi Frekuensi Derajat Keluhan Dry Eye Syndrome ... 41
Tabel 5.9 : Tabulasi Silang Antara paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome pada pasien pria yang periksa di Poli Mata RSU dr. Saiful Anwar Malang ... 43
DAFTAR SINGKATAN
OSDI : Ocular Surface Disease Index
PRK : Photorefractive Keratectomy
LASIK : Laser in Situ Keratomileusis TNF α : Tumor Necrosis Factorα
GM-CSF : Granulocyte Macrophage Colony Stimulating Factor
LPS : Lipopolysaccharide
ROIs : Reactive Oxidative Intermediate’s ONOO (-) : Peroxynitrite
NF-kB : Nuclear Factor kappa Beta
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Penelitian ... 57
Lampiran 2 : Statistika Deskriptif ... 60
Lampiran 3 : Crosstabs dan Uji Korelasi spearman ... 65
Lampiran 4 : Etik Penelitian ... 66
Lampiran 5 : Kwesioner Penelitian ... 76
Lampiran 6 : Validasi Kwesioner ... 79
DAFTAR PUSTAKA
Aliansi Perokok Indonesia, 2008. 37 Persen Anak Indonesia Merokok. Indonesia: Aliansi Perokok Indonesia. Available from http : // aliansi-perokok indonesia. com / 2008 / 03 / 37-persen-anak-indonesia-merokok.html. Diakses 11 Desember 2012.
American Academy of Ophthalmology Basic and Clinical Science Course Subcommittee. Basic and Clinical Science Course. External Disease and Cornea: Section 8, 2011-2012. San Francisco, CA: American Academy of Ophthalmology, 2011, pp. 55-56.
Asyari, F. 2007. Dry Eye Syndrome. Jurnal Kedokteran dan Farmasi. 20: 162-166 Bart, Smet, 1994, Psikologi Kesehatan, Cetakan I, PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Bustan, MN. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta: Jakarta. Crystal D, 2002, Dry Eyes in Dry Eye treatment, Edinburg, pp. 1-3.
Dahlan MS, 2010, Besar sampel dan cara pengambilan sampel. Dalam: penelitian kedokteran dan kesehatan, Edisi ketiga, Salemba Medika, Jakarta, pp. 36-46.
xv
Efendi M, 2005, Penggunaan Cognitive Behavior Therapy untuk Mengendalikan Kebiasaan Merokok di Kalangan Siswa melalui Peningkatan Perceived Self Efficacy Berhenti Merokok, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 56, pp. 633-667.
Encyclopædia Britannica, 2007. Human Eye. Encyclopædia Britannica Online. Available from: http://www.britannica.com/EBchecked/topic/199272/eye. Diakses 15 Desember 2012.
Gondodiputro, S. 2007. Bahaya Tembakau Dan Bentuk-Bentuk Sediaan Tembakau. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Hal 1-19. http : // resources. unpad. ac. Id / unpad content / uploads / publikasi_dosen / Rokok. PDF. Diakses 17 Desember 2012.
Iho S, Tanaka Y, Takauji R, Kobayashi C, Muramatsu I, Iwasaki H, et al. Nicotine induces human neutrophils to produce IL-8 through the generation of peroxynitrite and subsequent activation of NF-kappaB. J Leukoc Biol. 2003; 74:942-51
Ilyas S, 2011, Ilmu penyakit mata, Edisi keempat, Balai penerbit FK UI, Jakarta. Kanski, J. 2003. Conjunctiva. In: Kanski Jack J., ed. Clinical Ophtalmology 5th
ed: A Systemic Approach. UK: Butterworth-Heinemann, 63.
Liesegang TJ, Dkuta GL, Cantor LB, 2008, External Disease and Cornea, 8th edn, American Academy of Ophthalmology, USA.
Mantelli, F. Pablo, A. 2008. Function of Ocular Surface Mucins in Health and Disease. Allergy Clin Immunol. 8(5): 477-483
Martini, F. Judi, N. 2009. Fundamentals of Anatomy and Physiology. New York: Benjamin Cummings
Moss S, Klein R, Klein B, 2000, Prevalence of and Risk Factors for Dry Eye Syndrome, Arch Ophthalmol, 118, pp. 1264-1268.
Notoatmodjo, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Oprea, L. 2004. Influence des Hormones Sur le Film Lacrymal. Journal Francais
d’Opthalmologie. 27: 933-941
Ozdemir, MT. 2009. Age and Gender Related Tear Functin Changes in Normal Population. The Royal College of Opthalmologist. 24: 79-83
Petterson CA, Adler KB. Airways inflammation and COPD. Chest. 2002; 121 : 1425-505.
Roestijawati, N. 2007. Sindrom Dry Eye pada Pengguna Visual Display Terminal. Cermin Dunia Kedokteran. 154: 30-33
Sardi, I. 2003. Uji Schirmer I sebelum dan sesudah 2 jam penggunaan computer. USU
xvii
Schiffman RM, Christianson MD, Jacobsen G, Hirsch JD, Reis BL, 2000, Reliability and Validity of the Ocular Surface Disease Index, Arch Ophthalmol, 118, pp. 615-621.
Sheffield, JVL. and Root, RK. 2000. Smoking and Pneumococcal Infection. N Eng J Med. 342 (10): 732-4
Sitepoe M, 2007, Kekhususan Rokok di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Stern, ME. Gao and Siemasko, KF. 2004. The Role of the Lacrimal Functional Unit in the Pathophysiology of Dry Eye. Ex Eye Res 78: 409-16.
Sullivan, JH. 1996. Palpebra dan Aparatus Lakrimalis. Dalam: Suyono, Y. Joko (ed). Oftalmologi Umum edisi 14. Jakarta: Widya Medika, 91.
Suwa T, Hogg JC, Englis D, Van Eeden SF. Interleukin-6 induced neutrophilia: contribution of bone marrow release and demargination of intravascular neutrophils. AM J Physiol. 2000;279:2954-60.
Taub DD, Anver M, Oppenheim JJ, Longo DL, Murphy, WJ. T lympocyte recruitment by interleukin-8 (IL-8). IL-8 induced degrenulation of neutrophils release potent chemoattractants for human T lymphocytes both in vitro an in vivo. J Clin Invest. 1996;97:1931-41.
Van Eeden SF, Yeung A, Quinlam K, Hogg JC. Systemic response to ambient particulate matter: relevance to chronic obstructive pulmonary disease. Proc Am Thorax Soc 2005; 2:61-7.
Wagner, JP. 2006. Anatomi Fisiologi Air Mata. Dalam: Suyono, Y. Joko (ed). Oftalmologi Umum edisi 14. Jakarta: Widya Medika, 94.
Wijaya, 2007, Kandungan rokok, available at : http : // www. Bahaya merokok. Net / kandungan-rokok. html, Diakses pada 19 Januari 2013.
Wilson, SE. 2003. Inflammation : A Unifying Theory For the Origin of Dry Eye Syndrome. P&T Digest: A Peer-Reviewed Compendium of Formulary Considerations 12 (12): 14-8.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut data United States of Departement of Agriculture (USDA) pada tahun 2002, Indonesia menduduki urutan kelima sebagai negara dengan konsumsi tembakau tertinggi dunia setelah Cina, Amerika, Rusia, dan Jepang. Keadaan ini terjadi akibat peningkatan tajam konsumsi tembakau dalam 30 tahun yaitu dari 30 milyar batang rokok pertahun di tahun 1970 ke 217 milyar batang rokok di tahun 2000. Sebagian besar perokok (68,8%) mulai merokok sebelum umur 19 tahun (Depkes RI, 2003). Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey 2006 yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia terbukti jika 24,5 persen anak laki-laki dan 2,3 persen anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok, dimana 3,2 persen dari jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau kecanduan. Keadaan ini menyebabkan Indonesia dijadikan sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia (Aliansi Perokok Indonesia, 2008).
2
menahun, kanker paru terutama jenis small cell carcinoma, peningkatan resiko penyakit jantung, infeksi penumokokus (Sheffield, 2000).
Asap rokok baik yang diekspirasikan ataupun hasil pembakaran tembakau dapat menyebabkan gangguan pada mata secara langsung. Keadaan ini terjadi karena kebanyakan dari zat aktif dalam rokok terdapat dalam udara daripada yang dihisap. Dalam Physician for a Smoke-Free Canada (2008), diuraikan dampak dari setiap kandungan dalam asap rokok. Hampir semua uraian didalamnya dapat mengiritasi mata. Hal ini juga didukung oleh State Building & Construction Trades Council of California, 2008 (Gondodiputro, 2007).
3
peningkatan tekanan intraokular dan neuropati optik (penurunan aliran darah arteri ke mata) (Gondodiputro, 2007).
Berdasarkan studi pendahuluan yang pernah dilakukan peneliti, tercatat sejumlah 246 pasien pria yang terdiagnosis dry eye syndrome di poli mata RSU dr. Saiful Anwar malang tahun 2012 (Data rekam medis RSU dr. Saiful Anwar Malang, 2012).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dievaluasi penulis adalah sebagai berikut. Apakah terdapat hubungan paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome pada pasien pria yang periksa di Poli Mata RSU dr. Saiful Anwar Malang periode 2012–2013?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui derajat keluhan dry eye syndrome terhadap subyek penelitian antara yang merokok dan yang tidak merokok berkaitan dengan pengaruh paparan asap rokok yang diteliti.
4
3. Untuk mengetahui hubungan antara paparan asap rokok kronis terhadap derajat keluhan dry eye syndrome.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan:
a. Meningkatkan pengetahuan baik mahasiswa kedokteran ataupun masyarakat mengenai dampak paparan asap rokok pada mata.
b. Masyarakat lebih peduli terhadap bahaya paparan asap rokok pada mata perokok sendiri maupun orang disekitar yang juga terpapar.
c. Kesadaran masyarakat terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang untuk tidak merokok atau mengurangi jumlah konsumsi rokok setiap harinya.
d. Pemerintah setempat ataupun instansi-instansi dapat membentuk kawasan bebas rokok dan membangun “smoking area” untuk perokok.