• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT HIPERTENSI DENGAN DERAJAT RETINOPATI HIPERTENSI DI RS MATA UNDAAN SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DERAJAT HIPERTENSI DENGAN DERAJAT RETINOPATI HIPERTENSI DI RS MATA UNDAAN SURABAYA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT HIPERTENSI DENGAN DERAJAT

RETINOPATI HIPERTENSI DI RS MATA UNDAAN SURABAYA

Oleh:

HARMAS NOVRYAN FAREZA 201210330311095

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT HIPERTENSI DENGAN DERAJAT

RETINOPATI HIPERTENSI DI RS MATA UNDAAN SURABAYA

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

HARMAS NOVRYAN FAREZA 201210330311095

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

2016

(3)

iii

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 15 Januari 2016

Pembimbing I

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M

Pembimbing II

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan

dr. Irma Suswati, M.Kes

(4)

iv

Karya Tulis Akhir oleh Harmas Novryan Fareza ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Hari Jumat, Tanggal 15 Januari 2016

Tim Penguji

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M , Ketua

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG , Anggota

dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK , Anggota

(5)

v

Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur

penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya,

penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam

selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut

beliau hingga akhir zaman.

Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Derajat Retinopati Hipertensi di RS Mata Undaan Surabaya”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.

2. dr. Moch Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sys, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M, selaku Pembimbing Pertama, atas

bimbingan, kesabaran dan semangatnya dalam penyusunan tugas akhir ini

(6)

vi

6. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Pembimbing Kedua, atas kesabaran,

motivasi dan atas bimbingannya dalam penyusunan tugas akhir ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

7. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, selaku Penguji, terima kasih atas kesabaran

dan masukan - masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

8. Untuk orang tua saya, Ibu Luluk tercinta, terima kasih banyak atas doa,

motivasi, kesabaran dan kasih sayang selama ini, Bapak Suharto terima kasih

atas doa dan dukungannya selama ini.

9. Kakak tersayang Harmas Yulia Fara Hylda kasih atas semangat dan

motivasinya selama penyelesaian tugas akhir ini.

10.Keluarga besarku, saudara-saudara ku terima kasih atas doa dan dukungannya.

11.Sahabatku paling istimewa M. Taufan Iskandar terima kasih atas motivasi,

semangat dan segalanya sehingga pengerjaan tugas akhir dapat terselesaikan.

12.Sahabat-sahabat ku yang tergabung dalam bimbingan belajar Prof Fadli : M.

Fahmi Chibullah, Sulistyo Hadi, Nurul Fadli, Riko Sampurna, Bayu

Hendrawan, Fadhil, Rayyan, Bagus Gita Kusuma, Galih, Prakosa Yudha K.

terima kasih atas dukungan, doa, semangat dan persahabatan yang insyaallah

terjalin selamanya dan saling menuntun untuk mencapai cita-cita dokter

bersama

13.Seluruh Keluarga besar TBMM Nurul Qolbi FK UMM yang banyak

(7)

vii

14.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah

Malang "ABDOMEN" angkatan 2012 yang menjadi teman seperjuangan

selama menempuh pendidikan ini.

15.Teman-teman KKN 92 yang sangat membantu dalam mengerjakan tugas akhir

ini.

16.Staff TU, Bu Endah, Mbak Nuke, Mbak Citra, Pak Yono, Mas Joko, Mas

Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan TA.

17.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga

mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di

dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Malang, Januari 2016

(8)

viii ABSTRAK

Fareza, Harmas Novryan. 2015. Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Derajat Retinopati Hipertensi di RS Mata Undaan Surabaya, Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M, (II) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG.

Latar Belakang: Hipertensi mengakibatkan komplikasi baik mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler seperti di mata berupa retinopati hipertensi. Retinopati hipertensi menyebabkan kebutaan dan mempengaruhi aktifitas dari penderitanya.

Tujuan: Membuktikan adanya hubungan antara derajat hipertensi dengan derajat retinopati hipertensi.

Metodologi: Deskriptif analitik dengan menggunakan data rekam medis (data sekunder). Pengambilan data secara total sampling, besar sampel 51 pasien diambil dari data rekam medis pasien di RS Mata Undaan Surabaya. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa data kategori χ² test (Chi-Square-Test) dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil Penelitian: Penderita hipertensi terbanyak pada hipertensi derajat 2(52,9%). Penderita retinopati hipertensi paling banyak adalah derajat 4(35,3%). Hasil analisa data kategori χ² test (Chi-Square-Test) menunjukkan bahwa antara derajat hipertensi dengan derajat retinopati hipertensi (p = 0,000; <0,05). Diketahui dari hasil bahwa pasien dengan riwayat hipertensi stadium 2 memiliki hubungan yang nyata dan signifikan dengan kondisi retinopati hipertensi stadium 4. Hal yang sama juga berlaku pada pasien dengan riwayat stadium pre-hipertensi dengan kondisi retinopati hipertensi stadium I.

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara derajat hipertensi dengan derajat retinopati hipertensi.

(9)

ix ABSTRACT

Fareza, Harmas Novryan. 2015. The Correlation between Stage of Hypertension and Stage of Hypertensive Retinopathy at Undaan Eye Hospital Surabaya, Thesis, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M, (II) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG.

Background of Study: Hypertension made a good complication both in micro vascular or macrovascular. Microvascular on the eye is like retinopathy hypertension. Retinopathy hypertension caused blind and affect the activity of sufferer.

Objective of Study: To show the correlation between stage of hypertension and stage of hypertensive retinopathy.

Methodology: Descriptive analysis by using medical records (secondary data). It used total sampling for the data collection. The samples are 51 patients, taken from patients’ medical records at Undaan Eye Hospital Surabaya. The data analysis was conducted by means of categorical data analysis χ² test ( Chi-Square-Test) with a 95% confidence level.

Results of Study: The most patiens of hypertensive were hypertension grade 2 (52,9%). The most patiens of retinophaty hypertensive were retinophaty grade 4 (35,3%). The results of categorical data analysis χ² test (Chi-Square-Test) shows that between stage of hypertension and stage of hypertensive retinopathy is (p = 0,000; <0,05). It was noted from the results that a patient with history of hypertension grade 2 has a visible and significant correlation to hypertensive retinopathy stage 4, similarly to the patient with history of pre-hypertension within hypertensive retinopathy stage I condition.

Conclusion: There was a significant correlation between stage of hypertension and stage of hypertensive retinopathy.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Klinis ... 3

1.4.2 Manfaat untuk Masyarakat... 4

1.4.3 Manfaat untuk Peneliti ... 4

(11)

xi

2.1 Hipertensi ... 5

2.1.1 Definisi ... 5

2.1.2 Klasifikasi ... 5

2.1.3 Epidemiologi ... 5

2.1.4 Etiologi dan Faktor Resiko ... 6

2.1.4.1 Faktor Genetik ... 6

2.1.4.2 Usia ... 6

2.1.4.3 Jenis Kelamin ... 7

2.1.4.4 Ras ... 7

2.1.4.5 Obesitas ... 7

2.1.4.6 Nutrisi ... 8

2.1.4.7 Kebiasaan Merokok ... 8

2.1.5 Patogenesis Hipertensi ... 8

2.1.6 Diagnosis Hipertensi ... 10

2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi ... 10

2.1.8 Komplikasi Hipertensi ... 12

2.2 Retinopati Hipertensi ... 13

2.2.1 Definisi ... 13

2.2.2 Epidemiologi ... 13

2.2.3 Patofisiologi ... 13

2.2.4 Diagnosis ... 15

2.2.5 Klasifikasi ... 16

2.2.6 Hubungan Kontrol Tekanan Darah dengan Tanda Mikrovaskuler Retinoparti Hipertensi ... 20

2.2.7 Penatalaksanaan ... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 22

3.1 Kerangka Konsep ... 22

3.2 Hipotesis ... 23

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 24

(12)

xii

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

4.3 Populasi dan Sampel ... 24

4.3.1 Populasi ... 24

4.3.2 Sampel ... 24

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 24

4.3.4 Karakteristik Sampel Peneltian ... 24

4.3.4.1 Kreteria Inklusi ... 24

4.3.4.2 Kreteria Eksklusi ... 25

4.4 Variabel Penelitian ... 25

4.4.1 Variabel Bebas ... 25

4.4.2 Variabel Tergantung ... 25

4.5 Definisi Operasional ... 25

4.6 Instrumen Penelitian ... 26

4.7 Prosedur Penelitian... 26

4.8 Analisa Data ... 27

4.9 Alur Penelitian ... 28

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 29

5.1 Deskripsi Karakteristik Pasien Sampel Penelitian ... 29

5.1.1 Jenis Kelamain Sampel penelitian ... 29

5.1.2 Usia Pasien Sampel Penelitian ... 30

5.1.3 Derajat Hipertensi Pasein Sampel Penelitian ... 31

5.1.4 Derajat Retinopati Sampel Penelitian ... 32

5.2 Analisa Data Penelitian ... 33

5.2.1 Tabulasi Silang antara Derajat Hipertensi dengan Ratinopati Hipertensi ... 33

BAB 6 PEMBAHASAN ... 36

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

7.1 Kesimpulan ... 43

(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ... 5

Tabel 2.2 Komplikasi Hipertensi... 12

Tabel 2.3 Klasifikasi Retinopati Hipertensi Berdasarkan Scheie ... 16

Tabel 2.4 Modifikasi klasifikasi Scheie oleh American Academy of Ophtalmology ... 16

Tabel 2.5 Klasifikasi Retinopati Hipertensi dan Arterosklerotik menurut Keith, Wagener and Barker ... 17

Tabel 2.6 Penangan Retinopati Hipertensi berdasarkan Derajat Retinopati Hipertensi ... 21

Tabel 4.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII ... 25

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Diagram... 27

Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien ... 29

Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi Usia Pasien... 30

Tabel 5.1.3Distribusi Frekuensi Derajat Hipertensi Pasien ... 31

Tabel 5.1.4Distribusi Frekuensi Derajat Retinopati Hipertensi Pasien... 32

Tabel 5.2.1 Tabulasi Silang antara Derajat Hipertensi dengan Ratinopati Hipertensi ... 34

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patofisiologi Terjadinya Hipertensi ... 10

Gambar 2.2 Gambar Fundus Okuli Normal ... 17

Gambar 2.3 Penyempitan awal pembuluh darah dengan penurunan reflek cahaya . ... 18

Gambar 2.4 Penyempitan awal pembuluh darah, peningkatan arterosklerosis dan adanya penekanan vena oleh arteri ... 18

Gambar 2.5 Penyempitan pembuluh darah, peningkatan arterosklerosis, penkenanan vena oleh arteri serta cooper wire ... 18

Gambar 2.6 Penyempitan pembuluh darah, peningkatan arterosklerosis, penkenanan vena oleh arteri serta cooper wire silver wire ... 19

Gambar 2.7: Penyempitan pembuluh darah perdarahan, hard exudates, papiledema ... 19

Gambar 2.8 Penyempiatan serta persilangan arteri dan vena ... 19

Gambar 2.9 Penyempitan serta persilangan arteri dan vena dengan scanning electron micrograph (x226) ... 20

Gambar 5.1.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pasien ... .. 30

Gambar 5.1.2 Distribusi Frekuensi Usia Pasien ... . 31

Gambar 5.1.3 Distribusi Frekuensi Derajat Hipertensi Pasien ... .. 32

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

JNC : Joint National Committe

Riskesdas :Riset Kesehatan Dasar

ACE : Angiotensin I Converting Enzyme

JG Sel : Jukstaglomerular Sel

ADH : Antidiuretic Hormone

ATP : Adenosin Trifosfat

ARB : Angiotensin-Reseptor Blocker

HT : Hipertensi

RH : Retinopati Hipertensi

NCHS : National Center for Health Statistics

NHANES : Third National Health Nutrition Examination Survey

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ... 48

Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data ... 49

Lampiran 3 Data Rekam Medis Pasien Penelitian ... 50

(18)

45

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ade Dian dkk, 2009, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kejadiaan Hipertensi pada pasien yang Berobat di poliklinik dewasa Puskesmas bangkinang Periode januari sampai juni 2008, Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Chatterjee S, Chattopadhya S, Hoe-Ross M. 2010, Hypertension and the eye: changing perspectives. Journal of Human Hypertension, diakses 16 Desember 2015

Chobanian AV, Bukhris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. 2010, Seventh reporth of the Joint National Committee (JNC 7) on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension.; 42: 1206-1252.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas).

Gumanti, Tagor, 2010, Hipertensi Esensial, Buku Ajar Kardiologi, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Guyton dan Hall, 2006, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Terjemahan oleh Irawati Setiawan, EGC, Jakarta.

Henderson AD, Bruce BB, Newman NJ, et al. 2011, Hypertension-related eye abnormalities and the risk of stroke. Rev Neurol Dis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3555579/ , diakses 26 Januari 2016

Hughes BM, Moinfar N, Pakainis VA, Law SK, Charles S, Brown LL et al, editor, Hypertension, http://www.emedicine.com/oph/topic488.htm , diakses 15 Desember 2015

Ilyas S, Yulianti SR, 2010, Ilmu Penyakit Mata. 4th ed. Jakarta: Badan Penerbit FK UI.

Kaplan NM, Flynn JT, 2010, Kaplan's Clinical Hypertension. 9th ed. USA: Lippincott Williams & Wilkins;. p.29-31, 96-103, 241-248.

(19)

46

Klein R, Klein BEK, Moss SE, 2012, The relation of systemic hypertension to changes in the retinal vasculature. The Beaver Dam Eye Study. Trans Am Ophthalmol Soc, 95, 329–50

Lestari, N. K. 2012. Pengaruh Massage dalam Minyak Kelapa Terhadap Pencegahan Dekubitus pada Pasien Stroke di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta Pusat. Universitas Pembangunan Nasional Veteran: Jakarta.

Louise O’Toole, MMedSci, FRCSI(Ophth), MRCOphth, FEBO, 2011, Hypertensive Retinophaty, Academy For Eyecare Excellence, Part 9, pp. 46, diakses 26 Januari 2016, <www.optometry.co.uk/net>.

Mattei P, Virdis A, Ghiadoni L, et al. 2010, Endotelial function in hypertension Journal of Nephology; 10:192-7

Mitchell P, Current concept hypertensive retinopathy, The New England Journal of Medicine 2004, (2004 November 25) 351:2310-7, diakses 4 Desember 2015, <http://www.nejm.org/cgi/reprint/351/22/2310.pdf>,

Mohler, Townsend. Advanced Theraphy in Hypertension and Vascular Disease. Colombia:BC dacker;2006.

Nafrialdi, 2007, Farmakologi dan Terapi Edisi V, Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, Jakarta, Hal :.341-360.

Puspita, M dan Putro, G. 2010. "Hubungan Gaya Hidup terhadap Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum daerah di Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kediri", Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Volume 11 (3), hal 263-269.

Riordan-Eva P, Whitcher JP, editors, 2007, Vaughan and Asbury's General Ophthalmology. 17th ed. USA: The Mc Graww-Hill Comphanies.

Sastroasmoro S, Ismael S. 2006, Dasar-dasr Metodologi Penelitian Klinis, 4th ed. Jakarta: Sagung Seto.

Setyowati, 2005, Faktor-Faktor yang Berperan Terhadap Kejadian Retinopati Hipertensi Pada pasien Retinopati Hipertensi Non Esensial Non Diabetik, In: Naskah lengkap Thesis Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RS Karyadi Semarang.

Soesanto, A. M. dkk, 2010, Reaktivitas Kardiovaskuler Individu Normotensi Dari Orang Tua Hipertensi Primer, Jurnal Kardiologi Indonesia, XXV (4) hal: 166 – 167.

(20)

47

Sautter H, Straub W, Turss R, et al. 2010, Atlas fundus okuli. Alih bahasa: Weliban. Edisi II. Jakarta : EGC.

Tetiana Nwankwo, M.S.; Sung Sug (Sarah) Yoon, Ph.D., et al, 2013, Hypertension Among Adults in the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011–2012, NCHS Data Brief, No. 133,

Diakses 26 Januari 2016, <

http://www.cdc.gov/nchs/data/databriefs/db133.pdf>.

Vaughan & Asbury, 2010, oftamologi umum/ Paul Riordan-Eva, John P Whitcher ; alih bahasa, Brahm U. Pendit ; editor edisi bahasa Indonesia, Diana Susanto. Ed. 17. Jakarta : EGC.

Wade, A Hwheir, D N Cameron, A, 2010, Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Antihypertensive therapy, Journal of Human Hypertension, Jun Vol 17 Issue 6, p397.

Wong TY, Mitchell P, editors. Current concept hypertensive retinopathy. The New England Journal of Medicine 2004 351:2310-7 . viewed 21 may 2015 <http://www.nejm.org/cgi/reprint/351/22/2310.pdf>.

(21)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Retinopati hipertensi adalah salah satu penyebab penurunan

penglihatan di banyak negara, terutama individu usia produktif.

Hipertensi, hiperkolesterolemia, merokok merupakan salah satu faktor

risiko dan berkembangnya retinopati hipertensi. Pasien retinopati

hipertensi memiliki gejala peningkatan tekanan darah saat diperiksa saat

itu. (Vaughan, 2010)

Menurut Joint National Committe on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VIII (JNC-VIII),

hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di dunia. (JNC VIII, 2014).

Di Indonesia angka kejadian hipertensi dengan prevalensi tertinggi

adalah di Provinsi Bangka Belitung (30,9%), sementara Provinsi Jawa

Timur prevalensinya (26,5%). Pada tahun 2010 jumlah penderita

hipertensi di Provinsi Jawa Timur sejumlah 275.000 jiwa. Jumlah

penderita hipertensi terbanyak di Kota Pasuruan. (Riskesdas, 2013)

Hipertensi berkaitan dengan beberapa komplikasi klinis seperti

stroke, gagal jantung, infark miokard, gagal ginjal dan retinopati

hipertensi. Retinopati hipertensi merupakan tanda mikrovaskular yang

berkembang sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah. Tanda

dari retinopati hipertensi ini umumnya terjadi pada usia 40 tahun.

(22)

2

hipertensi ditemukan 87,5% pada pasien hipertensi esensial non diabetik

di RSUP Dr. Karyadi Semarang. (Setyowati, 2005)

Retinopati hipertensi merupakan proses peningkatan tekanan darah

di retina yang menyebabakan perubahan struktur vaskularisasi retina dari

mata. Ada beberapa tahap perubahan struktur pada retina yang

disebabkan hipertensi yang pertama adalah vasokonstriktif pembuluh

darah retina mata, kedua adalah penebalan tunika intima, ketiga

terjadinya eksudasi serta mikroaneurisma dari arteri yang terakhir adalah

pembengkakan dari diktus optikus mata. ( Wong et al, 2004)

Berdasarkan data di atas, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara derajat hipertensi dengan dengan derajat

retinopati hipertensi di RS Mata Undaan Surabaya karena hanya satu

rumah sakit di Surabaya yang menangani kasus penyakit mata dan untuk

mengetahui seberapa besar hubungan hipertensi dengan retinopati

hipertensi di wilayah Jawa Timur khususnya di Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah terdapat hubungan antara derajat hipertensi dengan derajat

(23)

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya

hubungan antara derajat hipertensi dengan derajat retinopati hipertensi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengetahui angka kejadian retinopati hipertensi di RS Mata

Undaan Surabaya periode 1 Januari - 31Desember 2014.

2. Mengetahui derajat retinopati hipertensi di RS Mata Undaan

Surabaya.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Klinis

Manfaat klinis yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai

sumber informasi mengenai hubungan lama dan derajat hipertensi

dengan angka kejadian retinopati hipertensi sehingga selanjutnya dapat

dijadikan referensi dalam pencegahan progresivitas derajat retinopati

(24)

4

1.4.2 Manfaat untuk masyarakat

Manfaat untuk masyarakat dengan adanya penelitian ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang komplikasi

hipertensi.

2. Memberikan pengetahuan pada masyarakat tentang hubungan

antara derajat hipertensi dengan derajat retinopati hipertensi.

1.4.3 Manfaat untuk peneliti

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh peneliti yaitu menambah

pengetahuan tentang hubungan antara derajat hipertensi dengan derajat

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan dengan gambar morfologi membran sebelum dipakai, maka akan terlihat gumpalan yang terdapat pada permukaan membran setelah digunakan filtrasi akan

Pengelolaan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Sejarah (Studi Situs di SMA Batik 1 Surakarta). Program Pasca Sarjana

dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah sebagai tanda bahwa peserta didik yang bersangkutan telah lulus uji kompetensi. Pemerintah menargetkan pembentukan

Dengan adanya portal ini diharapkan dapat menyediakan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada penggemar eSports dan dapat memenuhi kebutuhan informasi event

Diberikannya jaminan keamanan dan keselamatan bagi saksi dan/atau korban, dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi mereka sehingga mereka dapat bersaksi dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NutriSil dapat meningkatkan kadar kadar gula pada buah semangka, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi buah, jumlah

Pemerintah telah memperlihatkan kesungguhannya dalam memberantas praktek pungutan liar melalui kinerja Satgas Saber Pungli, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

1 Pada bagian yang kehilangan pigmen epitel retina (PER) lebih sering penglihatan seperti bulan sabit atau halo di tepi diskus optikus pada pasien GTN