• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya" Kajian Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan ""Perubahan Nilai-nilai Sosial Budaya" Kajian Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu"

Copied!
258
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)

PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA

Kajian Kasus Perubahan Fungsi

Lahan

Pertanian

ke

Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu

Oleh:

KURNADI SAHAB

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(136)

KURNADI

SAHAB,

PERWBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA 'Xajian Kasus Perubahan Fungsi L a h a Pertaniau ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkuld'. Dibimbing oleh EKAWATI SRI WAHYUNI dan BASJTA G3NTING SUGIHEN.

Kehadiran program pembangunau dan intervensi kekuatan ekonomi uang

ke daerah ini, telah merubah fungsi-fimgsi lahan pertanian masld pedesaan menjadi sentra perekonomirm. Dampaknya terjadi peninglcatan mobilitas penduduk, penyempitan lahan pertanian, keterbatesan hak-hak kepemilikaq ketimpangan penguasaan, meningkatnya bunah 6, petani gurem dan hitangnya surnber-mber ekonomi keluarga

Pada hakekatnya petani telah menelltukan laugkah-langkah pemecahau masalah untuk menghatbpi perubahan a h a l hpertaniaa den- pola adaptaai usaha ke bidang k e j a non agraris clan berorientasi pasar. Benhik d q t a s i weha yang dimaksud adalah. mendirikan industti b* buruh bangunan, pedagang kaki lima

(KS),

memberdaJrakan pola M angahon menjadi bidang usaha pokok gerta sopir. Namun kenyataamya ha1 teraebut menjadi disolusi e t u r sosial, dim- sosialisasi, iniersksi daa komunikasi antar anggota keluarga, individu dan kelompok mengalami hambatan

Implikasi sosial dari faomena yang dapat diidentitikasi penelitian ini adalah: bahwa pergeseran hornogenitas kerja menjadi heterogenitas k e j a non

agrsris tidak mampu direspons keluarga

tani

secara optimal, sehingga nilai-nilai kebersamaan dan k e j a c a d e m n g individualis, prinsip-prinsip pertmian kekeluargaan, seperti: h g s i sosid lshan "cugung", "nyeraye" atau "ngambik

4

tidak dapat diper&hankaa Bekeaja bukan lagi sebagai sarana m-g bagi h u m laki-laki remaja afau upaya nteningkatkan status sosial keluarga tetapi untuk sekedar bertahau hidup. Di sarnping itu ikatao kekellmrgaan

dan

kekerabatan menjadi memudar, eksistensi nilai-nilai &atan dalam ketuarga besar terus
(137)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul:

"PERUBAHAN

NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajiau Kasus Perubahan Fungsi Lahan Peatanian ke Non Pertaniau Pada Masyarakat Bengkuiu

addah benar merupalcsn hasil -1 s a p sendiri clan belum pernah d i p u b l i k a s k Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah

(138)

PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA

Kajian

Kasus

Perubafian

Fungsi Lahan Pertanian

ke

Non

Pertanian Pada

Masyarakat

Bengkulu

Oleh:

KURNADI SAHAB

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Sosiologi Pedesaan

PROGRAM

PASCASARJANA

INSTITUT

PERTANLAN

BOGOR

(139)

Judul Tesis : "PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajian

Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada

Masyarakat Bengkulu.

Nama Mahasiswa : Kurnadi Sahab

Nomor Pokok : 99139

Program Studi : Sosiologi Pedesaan

Menyetujui :

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. dkawati Sri Wahvuni. MS J ~ e t u a

Dr. I;. ~ a s i t a ~ i n t i n b Suaihen. MA Anggota

Mengetahui :

2. Ketua Program Studi rektur Program Pascasarjana

Sosiologi Pedesaan ut Pertanian Bogor

Dr. Ir. MT. Felix Sitorus. MS

---

(140)

Penulis dil-

di

Kotadonok pada tanggal 8 Agwtus 1959 dari ibu Nursyiah dan ayah Sahabri, sebagai aorrk pmbma dari dua berseudara Pendidikan Sekolab Dasar

dsn

Sekolah Lanjlaao P e r t a d Madrasah Tsamwiyah Negeri di Kotadonok tahun 1976 dan Sekotah Lamjutan Atas diseleseikan di Ctlrup Ksbupaten Rejang Lebong pada tahun 197911980.

Tahun 1980 penufis diterima aebagai mahasiswa Fakultae Syari'ab

IAIN

M e n Intan Lampung, pada tahun 1981 pindab ke FakulCas Syari'ab

IAlN

Raden Fatah Palembang di Bengkulu

dan

menyelesdcan peadidikan tin* sarjana pada tahun 1985.

Penulis bertugas sebagai gtafpengajar pada Fakultas Tarbiyah IAIN

dan

Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang di Bengkulu pada tahun 1990, sekaang

meqadi

staf

pengqjar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu Sejak bulan September 1999, penulis diterima seb+ mahasiswa Strata 2

W s t e r Sains) Program Sosiologi Pedesasn pada Program Pascasajana Institut Perkmiaa Bogor (TPB) biaya dari

BPPS,

Direktorat J e n W Pendidikan Tinggi, Departemen Pzndidilcen Nasional.

Penulis menikah den- Yusniar pada tahun 1984, dan telah d i i a i

(141)

PRAJKATA

Albamdulillah, penulis berg.ulnrr kepada Allah Swt karena dengan

rabmt-Nya jualah penulisan tesis ini dapat diselemdum Tesis yang berjudnl "PERUSA1HAN NILAI-NUAI SOSIAL BUDAYA: Kajian Kssus Perubahan

Fungsi

Lahen

Pertrmian ice Non Pertanian

Pada

Mas# di Desa Paaorama, Kecamaiau Gading Cempaka, Kota Bengkuld', bertujuan untuk menelaah strategi petani dalam melakdcan kegiatan ekonomi kelusrga den- sisa lahaa yang

ctimihldnya dan mengidenti-i proses-proees perubahsn yang berdampak lcepada pergeseran nilai-nilai sosial budaya m:- pedesaan yang seldu arif

mengedepankan ikahn-ikatan kekerabatm. Artinya, perubshan nilai-nilai said

yang terwujud itu merupakan implilcasi dari perubahan firngsi lehan pertanian merelca, baik dalam b g s i ekonomi maupun pada fungsi-hgsi sosial ke dalam bentuk penggunaan di luar fUngsi tersebut

Seperti dietahui, bahwa sejak

kehadiran

pembangunan dan intervensi kekuatan skonomi uang yaag mengubah daerah ini menjadi kawasen eentra

perekonomian blah berpotensi memacu pensaingan pem- lahan untuk segala &ifitas di

luar

pettaniaa, seperfi: pasar, terminal, pemukimaa

dan

behagpi fasilitaa umum lainnya, sebingga kehiduprm masysrakat yang senantiasa

bergsmtung den- potensi lahan sering kali "dikalahkan" oleh kebijalcan yang

mendukung sektor-sektor lain yang berpotensi memberikan nilai tambah

seem

ekonomis untuk rneningkatkan k e s e j a b m m rnasyarakat tetapi mengabaikan nilai-nilai kearifim sosial yang selalu melekat dengannya

(142)

lebih spesifik Iagi sehingga informasi dari penelitian ini dhmpkan dapat

memberikan masukan berarti bagi masyat-akat maupun perancang kebijakan

pembangunan dalam memahami strategi kehichrpau ~mahtangga dan keluarga

pedesaan menghadapi pembangunan sebsgai "platmed of change", karma hrrl

tersebut m e n p d u n g resiko yang relatifthggi dan menjadi sncaman pengkaburen

eksistensi kekuahm-kekuatan fungsional

struktural

yang selama ini melembaga

ddam realitas masyarakat

Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis akan m e n y a m p h rasa

hormat

dan

terima kasih yang sangat dalam kepada yang terhormat: Ibu Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni,

MS

clan Bapak Dr.

Ir

Basita Ginting Sugihen, MA sebagai ketua clan anggota komisi pembimbing tesis ini yang sepenuh hati serta W a s

memberikan petunjuk, bimbingan, saran dan dorongan kepada pendis selama

penulisan tesis studi strata 2 padaProgram Pascasarjana hmtitut Pertanisn Bogor. Ucapan terima kasib yang mendalam, disampaikan pula lcepada yang

t d o r m a t Buya Drs.

H.

B a d d Munu Hamidy beserta segenap civitas alcademilca STAlN Bengkulu y a ~ g memberikan kesempaian, dorongan d m bekal mental sehinggapenulis dapat mengikuti strudi strata 2 dengan baik di PPs-IPB.

Selanjutnya salam ta'zim ini juga saya sampaikan khusus kepada

ayahanda Sahabri dan Bunda Nursyiah serta Ibu Hj. Alfir yang tiada henti- hentinya memberilcan do'a restu

dan

semangat juang selama menyelesaikem studi ini, oleh karena itu harapan ananda terimalah ucapan terima kasih, syukur

dan

rasa hormat tersebut semoga Allah Swt dapat memberikan curahan ganjaran pahala
(143)

Khusus bagi isb-i tercinta Yusniar dan anak-anakku tersayangr Wahyudi

Hendro Hadi Sap- Achmad Filrri Sallaby clan Subhan Ilham Thareiq yang

telah relamenunda sebuah kebahagiaan dengan kesabamn dan dorongan semangat selama mengikuti pendidikan dan menyelesaikau tesis ini, maka dengan segala

(144)
[image:144.487.59.426.60.594.2]

KATA PENGANTAR

...

DAFTAR IS1

...

... DAFTAR TABEL

...

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

...

... PENDAWULUAN

Latar Belakang

...

Permasatah

...

...

Tujuan Penelitian

M a d a t Penelitian

...

Tinjauan Pustaka

...

...

Keranglcan Pemikiran

...

METODE PENELITIAN

Pemilihao Lokasi Penelitian

...

Pengumpulan Data

...

Analisa Data ...

GAMBARAN M U M DESA PANORAMA

...

...

Satuan Lingkungan PerQoian

Kehidupan Sosial Budaya:

...

Panorama Format sebuah Desa

...

Kependudukan

...

...

Keluraga dam Sistem Kekerabatan

...

Kehidupan Sosial Ekonomi

R i n e a n

...

PE&CBANGUNAN DAN DINAMMA

MASYARAKAT

ASLI BULANG

...

...

Proses Pembangunan Masyarakat Desa ke Masyarakat Kota

...

Mobilitas Magyaralcat dan Strategi Menyiaaati Fernbangunan

J8ringa1.1 Sosial dan Dinamika Stmktur RumaMangga

...

Pewseran Status dan Peran

...

...

Sosialisasi Anak

Kestabilan Rumahtangga

...

Dinamika Struktur Ekonomi:

...

Perubahao StruMur Ekonomi

...

Nitai K e j a dan Sumber Pekerjaan

...

DAMPAK SOSIAL PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PADA MASYARAKAT

...

Proses Perubahan Sosial Pada M a g r a n h i Bulang

...

1

iv vi vii ...

(145)

KESIMPULAN

DAN

SARAN

... 97
(146)

Kriteria Pemilihan Keluarga clan Rumahtangga

sebagai Responden

...

Kondisi Luas Lahan DesaPanorama ...

Perbandingan Perubahan Pernadmhn Fungsi

Lahan Seebelum dan Sesudsb Pembangunan 1980 -- 2001

...

Perbandingan Pemilikao Lahan Sebelum dan

Sesudab Pembangunan 1980 . 2001

...

Kondisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

...

...

Perubahan Sumber Pencaharian Sambilan

Perubahan Ahfitas Funpi Lahan Tedcait

(147)

DAFT- GAMBAR

1

.

Bapak K A. Hurnardani dan cucunya di tempat usaha ... 107 2

.

Ibu Kastnaiia sedang bekerja di lokasi industri bata

...

107

3 . B q a k

M

Aldiyanto sedans bekerja di lokasi industri bata

...

108 4

.

Pembmgmaa Perumahan "SurabayaPermai

dan akibatnya pada sebagaian lahan sawah

...

108

5

.

Kondisi Desa Panorama tahun 1980-811

...

109 [image:147.485.63.434.31.587.2]
(148)
(149)

1.1. Latar Belakamg Maralah

Mt- Bulang merupalcao salah satu komunitaa masyarabt asli

yang mendiami bagian Timur dan SeleEan Wilayah Kota BengIcdu "Bulaog" merujuk kepada eatu etnis yang beraed

dari

etnis Lembalc yang eenantiaea b d i a m dau tin@ di datsren rendah. Pola kehidupan mereka adalah bercocok

tanam terutama padi ladang dan smvPh. Di sawing itu, merelca juga bergantung

kepada h a i l tanamsn k e r a ~ , seperti: kelapq Icaret, clan cengkeh. Hal ini

menendakan bahwa merelca banyak menguasai

taash

p d a n maupun perkebunau. Gambaran kehidupan mas# yeng k d a i t den- penggunaan lahan ini sangat kental dengan nilai-nilai tradisional

dalem

kehidupannya

Tjondronegoro dan

W i

(1984) meqq&ba bahwa fUogsi sosial

dai

tanah

tidak Mya sebagai tempat

tingsal

untuk memenuhi kebutuhan pepan clan sumber pendspatan sebagai sand- hidup p e b , Wapi juga terdapat fimgsi-

fimgsi sosial yang memunglrinkan mereka melakukan imtmabi

dan

berkembang. Namun sejak awal tahun 1980-an, akibat pembangunan

dan

ekonomi m q g yang memasuki pedeaaan, maka timtrul berbagai persodan penting berkaitan den- lahan itu Oleh lcarena sebagian

Canah

pertanian merelca mulai terusik dan

mengalami perubahan, baik kepemilikan, luae maupun fimgsinya, m a h kehidupan aosial-pun terpengaruh. Miaalnya, masalah perubahan nilai-nilai

(150)

nilai-nilai hrbungaa palron

-

klien dimana meningkatnya

bun&

tani yang ti- berpatron

Menurut Vago (19891, penomena sosial tersebut lahir dari sebuah &bat

'*embaagunan yang teremaoa!'. Sedanglcan basil tern- Geertz (1977)

di

Mojdruto, Jawa

Tmw

dan Tabanen B d i menyebutbmya setmgai perubahan perilalru masyaralcat yang cukup s i g n i f h n berbtitan dengan fiuqpi ekonominya,

laimnnli atruktm soaid yang ada merupakan bagien yang ti-

terpisablcan dari

lues

laham Jadi kemampuam produksi

di

eektor perknian bagi masyaralcat sengat

berpesgaruh pada pola

dan

nilai-nilai kehidupannya

Ddam Icehidupan b e s c m s s ~ p d a umumnya

disadari

tidak d a gejala sosid y m g sauna sekali terisok dati gwjala lairmya

~~

1983).

Artinyrt

pedangurtan d m penbeban menrpakan dua variabel yang mempunyai hubungnn berakibat &am lrehidupan manusia

dimnna

antara kebuhdmn

elcen

peabangunan dengan Muhihan l h

pertanian

selalu terdapat banyak bentwao kepentingan den- aspek lainnya Di lin&mngen masyarelcet desa Panorama ha1

ini

sebagai skibat dari wtrhr pmses transformasi strulcha ekouomi

(dari

pertsnian

ke indwtri) dan anobilitas penduduk (dari pedesaan

ke

perlrotaan) yang pada

g i l h m y a menuntut edanya t m m s f m i alolcasi pengguaasn

sumbedaya

lahan pertanian ke non pertanian sehingga mernpeqpuhi pola kehidupan keluarga hai.
(151)

oleh Jellinek (1995) di Desa Kalicacing, Jakartrr dan Buetami Rahman (1999)

yang a& spesiwt ke dalam masalah perubahan komunitas sub-kultur longgar di Desa Lumbung k q , Klaten

Berdaealcsn hal di alas malca penelitiao ini dilatarbelakeogi oleh euatu

minat untuk melihat kelanjlrtan penelitiau terdahulu dalam b u s serupa den-

masalah yang lebih terfbkus pada aspek 'I)ampak sosial perubahan fungsi lahan pertanian

terhadap

nilai-nilai keja dan nilai-nilm kluaqp, di Desa Panorama,

Kecamntan Oading Cempaka, Kota Bengkulu", sehingga hasil penelitian

ini

dibarapkan juga dapat memberikan pel- peaelitian y a w Iebih mendalam dan spesitlk mengenai proses margidisasi asli Bulang aambaran

penelitian

ini

sebagsimana di atas, cukup relevan untuk disebut den- paradigma fakta sosial,

sehingga

pendeksEsn ftmgsional

strutmPal,

seperti yang

dikembanglcan oleh Mertonian maupun Parson (1986) l g g k mewamai kemngka

pemikiran dan pembahasamya.

PcrmrrrPIPhnn

Dalam banyak hal pembangunan memang sulit menghindari resiko, baik

lbghmgan fisik maupun pada lingkungam komunitas sosial, ksrena dampaknya memi!iki dimenei yang lebih luaa clan kompleks. Di samping sebagai akibat intervensi t e r b d q h g s i lahan, memang pembangunan dipandang sebagai aspek

yang dapat memberilcan peluang kerja

dan

berbagai kemudahan akses &sa ke

kota telah mengundang banyak pendatsng ke daerah ini. Hal demikian blah terjadi di l ~ g ake-hidupan a komunitas masysralcat Bulang yang sarat dengan

(152)

agraris ke pola kerja non agraris, temyata banyak rnengaudung pergoalan lain dan

kompleks dari sebuah solusi itu

Berdasarkan ha1 tersebuf rnaka rincian persoalannya ciapat dinunuslcan,

sebagai brikut:

I ) Bagaimma atrategi yang dilakulcaa masyaralcet Bulang untuk dapstt bertahan hidup dengan tejadioya perubahan h g s i l a b yang semula sebagai petani

b d i h sktifibw kehidupan yang berorieutasi non pertaaian 7

2) Bagairnana dampak proees perubahan itu terhadap nilai-nil& sosial masyrwkat, Wususnya nilai-nilai-kerja clan nilai-nilai keluarga ?

Tmjnan penemian

Men- kepada ruang lingkup permasalaben yang d i f o d a s i l c a n di

atas,

dan dengan mengasumsikan bahwa telah terjadi p&ahan nil&-nilai soaial

budaya sebagai akibat perubahan fungsi lahaq maka tujuan penelitian ini, dapat dimmuskan sebagai bwikut:

1. Menelaab atrategi keluarga petani dalam rnelakukan kegiatan ekonomi dengan

sisa lahan pertanian yang semakin sempit

2. Mempelajari perilah rum- petmi terhdap kerja seblab terjadi

penyempitan dan peruballao itu

3. Mengideniitikasikan proses-proses perubahan iiu berakibat terhadap nilai-nilai

ke j a

dan

nilai-nilai keluarga Manfaat penelitian

Temuan yang d i h a s i h penelitian ini dhrapkau mempunyai manfaat

(153)

sebuah perubahn yang terencana t e d d a p nilai-nilai s a i d budaya masyarakat

Selanjutnya, secara praktis dapat memberikan informasi pentiag kep&

masyardcat bahwaproses pembangunan itu, langsung atau

tidak

langsung maupun bertahp menjadi ancaman perub* terhadap kekuatan-kelcuatan f u n g s i o d

yang lama b& dalam tradisi masyarakat dan melahirkan gejala-gejala msrginalisasi

di

kalangas~ masyarakat asli.

TLnJanan Pwtrlu

Pernbahan sosial

P e r u b b sosial sebagai pewmena sosid, merupalcan suatu gambaran dinamika masyardcat yang mengalami alih nilai-nilai tradisional (Soedjito, 1972),

dimana dalam

aspek

kehidupan masyaralcat pedesaan yang dilandasi semangat kekeluargaam, gotong royong, agamis

dan

belum berwieatasi lcepital menuju kehidupan yang bergerak ke arah nilai-nilai kapitalis dau Mviduatis. Pergeseran

masyardcat Wisional menjdi masyarakat kapitdis digambadmu oleh Lauer (2001) wbagai feoomena penting dari struktra soeial, behubungao dengan pola-

pola perilaku dan interaksi sosial. Konsekuensin-j perubahan itu berwujud norma-norma, nilai-nilai dan adaptasi budaya yang dilihat oleh Evers (1980)

sebagai akibat dari pengamh luar terhdap s e n d i - a d kehidupan internal.

Pudjiwati Sayogyo (1995) menunjukkan perubahan sosid itu merupakan

implikasi dari hubungan interaksi antara orsng, oqpmisasi aLau komunitag yang

menyangkut struMur sosial, pola nilai, norma

dan

peranan. Sedangkan Vago

(1989) mengahkan dalam prosesnya direncanakan

atau

tidak, peuomena

perubahaa dalam elemennya kmuaun ding berhubungan, sehingga j i b kmlapterdepet

(154)

temuan Jellinek (1995) dalram k u s pen&* Deaa Kaiicaciag, Jalcarta dan

temuan Rahman (1999) pada kasus perubahan komunitas d - k u l u t u r longgar di Lumbung Kerep, Ktaten keduanya mengahkan bahwa pe& implikasi proses

pembsngunan kola pada hakekatnya tidak tertetak pada perubahan fungsi lahsn

sema@, melainlcan ada perubahan pada nilai-nilai kehidupan h-adisid merelca

amtam lain a t m k t n r k o m u n i h primordial semakin merenggang, kehilangan identitas, i h h n hubungan sosial maupun hubungan dalarn keluarga terua brrgeaer

ke individualisasi.

Pungsi lahan

Ban

Struktnr Sosi.L

Latar belakmg maid budaya masyaralcat yang melembaga clan berakar dalam bhiELrpannya sebagai pet-, menjadi faktor determini& menentukan

hubunganoya terhadap fiulgei lahan ('Tjondronegoro dan Wirsdi, 1984),

menyebutkan bahwa bagi petani lahao tidak terbatas sebagai aumber ekonomi daa tempat tinggal, tetapi juga

terdapad fungsi--i

sosial yang memungkinkan mereka melakukau i n t e r h i

dan

berkembang Selanjutnyq bahwa penyempitan lahan dan mamknya ekonomi uang ke pedesaan membawa pen@ kepada pergeseran struktur sosial yang dapat disejajarkm den- proses individualisasi.

Dalam perspektif h g s i o n a l strulrhrel, fUngsi itu dapat dihtagorikan sebagai

mmber inspirasi dart kehidupan unhk mengembangkan nilai-nilai, sehingga

merubah h g s i lahen berarti merubah sumber-sumber kehidupan &am

mengembangkm nilai-nilai tersebut (Parson, 1986).

(155)

bergerak ke arah modern, setperti pada masyeralceC lradisioaal d h a a a pola

kqjanya sering digambadan homogen malca proses p e r g e s m kerjanya telah

menimbullcan pembagian kerja yang sangat nyata d m spesialisasi k e j a terus

meningkat yang pada g i l h m y a melahirlcao pemhahao sbulctrP pekerjaai hrena

Ciagkat mobilitas sosid culcq~

t

i

n

u

juga

Dalam konteks pmubdwm sosial, sebagaimana yang disinyalir oleh

Jellinek (1995) baik kaum Merxis maupun Neo-Marxis mengatakan bahwa

perubatran fungsi guahr sindchm dalam kehidupan pendudulc kampung perlu

dipahami dengan menghubunglcan kontalc enCsra masyarakat hadisioaal pedesaan

dengan dunia luar, yaitu kota itu sendiri. Dengan cara ini peavbhtnnya mat

dilihat dari aspek perbedaan yaag beragam mengenai pedapng clan pskeja k l a s

bawah (petmi) maupun k e k u a t a a - k e b yang menstmndormagikauuya

NiiPf-nilai Kerjr

Konsep perubahsn nilai-nilai s o i d buda,ya ini merujuk kepada

Parson

(1986) yaag dikutip oleh NsrriLun (1992), menyebutkan bahwa dari arsh soeial.

perubahan itu bemtolak

dari

kehidupan m:-t aebagai ke~satuan sosial dimana individu termasuk di daI9mnys~ Se-

dari

arah individu dimana orang perorang memiliki sistem keperibadian, persepsi

dan

sikap. Warn suatu realitas sosial, situasi sosial tersebut sebagai bentuk sosialisasi individu yaag bermotivasi dengan menempatkan situasi sosial si pdalcu m e n ~ g a n t i h n konsep eksistensi

indiviclu, dan g i l i selanjutnya terdapat hdungan yang fungsional aatara perilalcu dengan perubahau yaag terjadi dalam l i ipelaku Demikian juga

(156)

Dalam konteks kerjq ha1 demikiim menjekma sebagai s u m tin*

sosial atau tindakan perorrmgan m e n d sosiologi peril& alcan terjadi lagi pengulangan karena adanya -jaran ''rewar@. Atas b a r ini, malca pet& bukan termasuk dalam stndchu masyarald -is dan mempersepsikan silcap masyarakat

pedesaao demikian krPaog pada tempatnya Jadi sebenamya m:-t pedesaan

itu temmdc pekerja keras dan dinamis, jika tidak maka merelca sulit memenuhi tuntuten agar tetap hidup (Chambers, 1985).

Oteh sebab itu nilai kerja memppkaa peril& rnanusia yang dapat

wadi

s e b w bagian dari sistem norma masyarakat serta dapat terjd karena individu bebas memilih atternatif tertentu aecara m i d untulr mencapai tujuau lcarena itu

adekalanya s i e m norma sosid

bersifiit

dominan mendorong pembeohrkan nilai- nilai sosial atau bshkan bisa wadi ketika individu memegang p e m

pembentukan nilai-nil-a

KeIuarga dam Nihi-Nibi Kekerabatan

Analisa h g s i o n a l &n&mal memdkirkan keluarjp berdasarkan

hak-hak

alamiah clan pertimbangan-pertimbangan individualistis teatang manfjlat

perkembangannya Konsep ini dikembangkan Durkheim tahun 1888 &am sebuah

teari "hukum kontraksi kelurgd', dimana kebudayaan tinggi dapat diiihat sebagai bentuk garis perkembangan keluarga besar ke arah keluarga kecil (Polak, 1991).

Artinya pemahaman tenbag fimgsi keluarga tidak hanya diiahirlcan lcarena pertimbangan r a s i o d atas m-ya semata, melainkan

bahwa

fungsi- fungsinya lahir dalam mgka m e m p e r - struktur yaog memerlukannya,
(157)

perubahan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi te jadinya pergeseran pada fungsi k e l u a r p tersebut

Mengacu kgada konsep Mmdock (1949). bahwa ada dua hal dalam

meniahami funpi-fuugsi apa vang disera6kan kepada tipe kelmga, yakni:

pertama bahwa keluarqa ~ n t t merupakan suatu konsep yang universal. Konsep ini menekankan bahwa bulran hanya pada kebutuhan biologis dasar individual

sebagai kebutuhan dasar masyarakat secara keseluruhan. Murdock (1949)

mengataha ada empat funpi dasar dalam keluarga, yaitu: funpi biologis, ekonomis, reproduktif clan pendidikau Fungsi dasar ini dapat d h t a k a n sebagai pergrrPafan tertentu yang harus terpenuhi supaya mas# tetap hidup sebagai

suatu kolektiiitas dengan nilai-nilai yang berkembang

di

dalamnya Kedua, keluarga inti bukanlah suatu unit yang signifikan dalam strukhm kekerabatan,

sehingga secara h g s i o n a l keluarga rnerupakan prasyarat bagi keberlangsungan

masyarakat karena di dalam keluarga terdapat nilai-nilai, norma-norma yaag

sesuai den- masyarakat untuk diwariskan kepada generasin- dengan lceta lain keluarga sebagai mediator dari nilai-nilai sosial (Mwdock, 1949 dan Coser, 1964).

Terkait den- dinamika perubahan sosial, Blood, Jr (1972) mengatakan

bahwa dalam sistem keluarga, pecubahan ihr sangat sulit dideteksi, sepanjang

hubungan antara keluarga dengan lingkungannya tetap stabil dan pola kehidupan keluarga terus berlanjut m e n d firngsi-fimgainya Walaupun demikian,

perubahan pada bidang norma-norma dan nilai-nilai sering juga terjadi, hanya saja tidak kelihatan bagi para ahli. Agak berbeda dengan Blood, Jr (1972), Worsley

(158)

unit produktif terutama bagi keluarga tradisional. Hubungan-hubungan intern

dalam keluarga trlah menjadi lsbih sederajat atau egalitarian baik antar suami dan

istri maupun antar orang tua dan anak-an& Dan menurut Sumarti (2000)

perubahan sosial yang berlangsung di pedesaan Jawa dari yang bercirikan agrsris

ke masyarakat indusbi, maka yang nampak adalah prestasi individu semakin lebih diiargai dibandingkan status berdasarkan keturunan

Saparinah Sadli seperti yang dikutip oieh Megawangi (1993) mensinyalir

bahwa dalam perubahan nilai-nilai sosial membuat wanita memiliki kenungkinaa

lebih besar untuk t e j u n ke ruang publik sehingga mempengamhi pembagian

peran an- suami dan islri dalam suatu keluarga Tugas-tugas yang secara tradisional dilakukan oleh istri, seperti: mengurus kebutuhan anak baik fisik

maupun psikologis, pendidikan anak dan penyediaan makanan bagi anggota

rumahtaugga sudah bergeser pada sebagian keluarga, dimana suami yang secara tradisional bertugas memberikan status sosial pada keluarga, memberdam nafkah

dan mewakili kelusrga dengan pihak l a b dalam masyarakat, telah dapat menerima

limpahan tugas dari sang istri. Walaupun ha1 demikian diakuinya tidak mudah dan

tidak semua keiuarga cepat mengadopsi nilai-niiai barn itu. Sebab ternyata banyak

juga k e l w g a yang masih mencoba bettaban dengaa niiai-nilai tradisiond mereka Pada keluarga yang tetap ingin bertahan itu,

maka

implikasinya akan muncul konflik antara keluarga tersebut

Jadi

dapst dipahami bahwa perubahan itu memang tidak mudah dimana banyak -or lain yang mempengaruhhya. Tetapi

dapat dipastikan tidak ada yang mampu bertahan atau menghhdarinya secara

totalitas. Oleh h n a itu yang paling urgen bagi keluarga ini, adalab melakukan

(159)

Berdasarkan uraian konseptual

di

atas, maka kajian perubahan nilai-nilai keluarga dipusatksn dalam kaitannya dengan fimgsi-funpi kesatuan kel-

P e r t i m b a n g a ~ m dimana secara sosiologis hubungan anak d m keluarga

m e r u p a h sosialisasi. Oleh karena seoraog anak pertama lcali alcan menemukan

dirinya dalam lingkungan keluarga Goode (1983), menyebutkau sosialisasi tarsebaxt adalah sebuah proses kebudayaan, yakni kebudayaan sebagai sistem nilai-

nilai, sikap dan t i o w laku masyardcat. Pada umumnya orang tua meneruskan

nilai-nilai sosial budaya kepada snak-auaknya dan mereka menyerapnya, sebab tidak ada orang tua yang memiliki c i a yang beltentangan dengan paudangan

hidup mereka terhadap anak-anaknya (Bukhori, 1979).

Secara fimgsional (Parson, 1986) rnengaEakan hakekat keluat-ga tidak hanya memenuhi fhgsi-fingsi mensosialisasikan anak-anak, tetapi juga

memenuhi fungsi sosialisasi bagi orang &was4 seperti dalam keluarga modern

hubungan impersonal dalam tempat keja, maka rumah merupakan saiu Latar utama dimana orang &-a mungkin menikmati hubungan-hubungau sosial

primer, clan suatu masyarakaf bisa berlangsung berlapis-lapis tenmmk pendewasaan anak sebagai bagian yrmg integral dssri sebuah proses pembenNcan

keluarga dan kelas.

ICerangka Pemilriran

Dalam perspektif hngsional dmkhmal, mssyarakat adalah satu sistem

yang terdiri atas elemen-elemen yang d i n g berhubungan. Perubahan yang terjadi pada satu elemen membawa pengaruh pada bagian yang lainnya (Ritzer, 1985).

Sedsngkan Scott (1993) melihat akibat

dari

aebuah perubahan maka posisi tawar
(160)

strukhP soaial, seperti ke1,angkaan lahan maupun perubahan Ice petani komersial. Pada hal, kelangmqqm hidupnya sangat bergar~tung &ngan arti penting fungsi

lahatt, b n a di sitdah mereka selalu bejuang unNr dapat mempertahankan kebidupan bersama keluaga Jadi jika tejadi perubahao pada fungsi lahamya

akan melibatkan perubahan nilai-nilai keluarga juga Menurut (Meaton, 1957),

memaag perubahan sosial itu merupakan implilcasi logis dari ioduslrialisasi ataupun modernisaei, terutama menyangkut proses penyempitan laLan

dan

masuknya ekonomi uang ice pedesaan mempengamhi pergeseran struMur sosial

yang dapat disejajarkan d e w proses individualisasi clan komersialisd Rahman

(1999) dm 3elliaek (1995), keduanya melihat bahwa pwubahan sosial di lingkungan mas# *at mentpakan konsekuensi logis bagi satu komunitas

yang mampu menerima dan berempeti dengan unsw Luar.

Berpijak pada p e m i k h konseptual di atas, maka impl-i perubrrhan

nilai-nilai m r t dam dikatakan sebagai konsekuemi dari kebijakan pembangunan yaag diiancang uatuk meningkatkan t a d kesejahteraan sosial,

budaya clan ekonomi masyarakat pedesaan (Sugihen, 1997). Masyarakat pada

hakekahlya merespon perubahan tersebut, walaupun temyata respwsi itu menjadi

disolusi struktur menghadapi kehadiran pihalr luar sehingga pada akhhya

hak-

hak mereka atas l hmenjadi twbatas, kehilangan sumber-mmber ekonomi

dan

pergeseran nilai-nilai sosial atau

bahkan

perkembangan komunitss sosialnya cendenurg memudar, sebagaimana Cmuaa Jellinek (1995)

dan

Rahman (1999).

Bedasdan tditu, penelitian tentang dampak sosial perubahan terencana pada

(161)

Penelitian ini berusaha untuk memperoleh dedeslcripsi mengenai perubahan

sosial n m p d m t pedesaam. Perubahan mana

wadi

dalam konteke stmktur dan fungsi keluarga maupun perubahan s t r u b ekonomi pada &&at miko.

Mt- dengan keteharmonisan sistem sosialnya berhadapan dengan telcanan- tekanan

dsri

luar, kini terpaksa meldcdcaa penyesuaian-penyesuaiam untuk mengakomodasi perubahaa yang terjadi

di

lingkungamya aEau

bahkan

blah menggoyahkau h a m p i semua sendi-sendi kehic&pan sosial masynralrnt pedesaan

Oleh lcarena itu sepatutnya penelitian ini difokwlcan k e p d a finomenst

sosial &lam sehrsn masyaralcet desa atau dalam beberapa hal kebanyakm disebut

petani, yaitu masyarakat yang masih kenEal dengan karakteristik pedesaan yang

selalu menjalinlam hubungan dan saling ketergantungan rlengan masyardcat perlrotaan (Foster, 1987; Redfield, 1963). Cwelc masyaralcat dernikian tidak hanya ditandai dengan satu struktw otonom, seperti halnya m:asymakat lokal primitif

yang tertutup, tetapi lebih ditandai oieh bebempa dn&w yang dihasilkan oleh ketejalinan hubungan yang semakin dalam dengan masyarakat kota

Pemilihan metode untuk m e n wagar operasionalisasi penelitian ini

berjafan sesuai dengan skenario yang diinginkan pada daaamya tidak terlepas

dari

sebuah pertinbangan kamkkr masyaraicrtt itu sendiri sebagai objek masalab, seperti pola

kehidupan

berkelompok dan gotong royong yang senantiasa mengedepankan hubungan saliog membantu di antara anggota kel- maupun

tetangga Atas dasar tersebut malca dengan pendelcatan deskripti€ kualitatif;

(162)

Pernilillan Lolvlsi Penelitian

Pengertian lokasi iui. adalah satuan - 1 masyaralcaf baik yang

mengalami perubahan aosial, budaya dan ekonomi maupun satuan lingkwgan

perbutian yang kenyataamya telsh mengalami penyempitan dan perubahan ihngsi

p e m m f a s t a ~ y a Hal ini dimaksudkan

uohtk

membatasi dan mempmudab proses pemilihan lokaei penelitiau tersebut

Daiam proses pemilihan satuan lingkmgan sebagai lokasi penelitiau

laogkah pertamanya, &ah dengan sengaja melakukan pendekatan kepada

Pemerintah Kota Bengkuly yakni Kepala Biro P- Pada b b p ini peneliti b e r u s k memberikan penjetasan dan meyakidcan mereka

bahwa

penelitian ini b e m a h a untuk mengidentifikasi proses perubahan sosial pada masyardat Bul- sebagai dampak dari sentuhan pembangunan dan ekonomi

uang ke daerah pedesaan Pihak pemerintah Kota Bengkulu meresponnya secara poaiti£ Dengan memberikan sebuah rekomendasi peneliti disamukm langsung menemui Kepala Kantor Pembanguaan Desa (Bang&s) Pemerintah Kota

Bengkdy dimana data mengenai kebijakan m u m dan peta pembangunan b a h

pedesaan dalam wilayab kota dapat diperoleh. Dat-i iaformasi peta penbangunan

maupun informasi lm@ung dari Kepala Krmtor tersebut, peneliti mendapat regpon

balik agar m e n e n t u b Iangsung bagian daeah yaw pesat pembangunannya sebagai lolcasi penelitian, tanpa ada unsur pen+ dari

pihak

pemerintah.

Selanjutnya setelab mendapat kejelasen gambaran d a d pedesaao yang sesuai dengan tujuan penelitisn, serta dengan bekal informasi pernetintab

dan

peta
(163)

mungkin ciat% sekunder, yaitu ti& hanya mengenai amh, saaaran

dan

peta kebijskaa pembengunan, akaa tetapi juga menyentuh data tentang latar belakang

sosial maqwakat yang menjadi objek pen-- Pada

Cahap iniiah KepaIa

Seksi Pernerdahan Desa Kador KecamRtan Gadiag Cempalca memberilcan i n f i a s i dan dah desa-desa yang dimasuki pembaagunan dan ekonomi uang

ysng sesuai dengan tujusn penelitian sebagai altenmtif lokasi penelitian, anEera lain: Desa Panorama, Desa Jembetan Kecil dan Iiesa Dusm Beaar.

A k b h y a k g a n sengaja dipilih Desa Panorama (lampiran peta 2),

sebagai ldcesi penelitian P e r t i m b m p n n ~ bahwa des4 termbat dipandan8 dapat mewakili makna satwn Lingkungan yang menyimpau berbagai Gnomena dampak

sosial sebuah perubahaa Selain itu secara geografia

daerab

ini pada awalnya

terletak di bagipn piaggiran Kotaa Bengkulu, dan termasuk dalam bagian wilayah- wilayab perencaaaaa pembangunan. Di s a w i n g itu, menurut Kepda Deaa

Panorama bahwa dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an d a d temebut

menjadi desa yang banyak mengalami penyempitau lahan p 4 a n sudah

mencapai 70,25 persen atau 127,85 hektar dari I82 hektar 1- kesel& lahan kering yang dialih fungsikan p e m a d b h m y a ke dalam berbagai kepeatingan

pembangunan fasilitas umum, seperti:

terminal,

paaar, jalan rap, rumah toko,

perumnas, taman rekreasi clan perluasan pemukiman pendud*

Meskipun demikian pihek keeamatan memdyardcan agar data itu dapat

dilengkspi dengan data pe- tanah dati -tor Agraria Kota Bengkulu

maupun data

drtri

Kantor PerEenian Bengkulu Setelah menentukaa lokasi yang
(164)

tokoh-tokohnya Keaelumhzm proses ini mulai dari p e n d e b dengan para

pemimpin

f

d

secara hierarkhis aempai selesai pelaksamaannya beilangsung

selama 2 bulan, yaitu dari M a n J d i sampai den- Aguatus 2001.

Tahapan proses di atas dilakukan d e n g ~ ~ ~ shategi pendekaCan snow-

bolling ArCinya aktifibs yang bedcaitan dengan usaha untuk mendapat d s b yang

benar-benar tejamin dimulai dengan upaya mencari infwman kunci

dan

selenjutnya menemulcan bebemapa orang petani atsu keluarga petani

dan

mantan petani yaag

dapat

memberikan infimnasi lengkap mengenai kondisi awal desa maupun kondisi pada saat desa mulai mengalami proses pexubahea Upaya-upaya

dimakaud

adalab melakulcan pendelcatan kepada pemimpin &sa, yaitu den- pendelcatan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa

dan

setelah itu dibruslcan dengan melakulcen pertemuan peladelcatan kepada 11 orang Ketua

RT.

Dari

pendekatan tersebut, peneliti disarankan untuk melakukan pendebatan

para pemimpin i d d desa, yaitu: 1 orang kehra adat, 2 orang tokoh pemuda,

dan sesorsng yang ditokohkan karena keberhasilan atan prestasinya dalam salah sabu bidang, yakni 3 orang menurut aspek

pendidikan,

2 orang berdasarkan kebeahsilannys dalam bidsng wiraswasEa dan 1 orang pads aspek olah raga

Befsnjsk dari informasi yang diperoleh pada tabap ini, selenjutnya peneliti melakukan pendekahn dan berusaha membina hubungan

d d a m

suasaua kekelwrgaan lrepada 11 wang mantan petani yang mengalami persodan yang

berkaih erat dengan perubahan fbgsi p e m h

laha

pertaniannya Di antara
(165)

Pendekatan dengan para pemimpin formal desa m q u n dengan

pemimpia i d o d desa sebagaimana tet-sebut orientasinya &tap diarebkaa untuL

menyerap data aekunder, seperti: data tentang latar belakang sosial b u d q a

masyerakaf sistem kekerabatan, registraei penduduk men& struMur ekonomi,

jumlah p e e

dimana

lahannya pernah dimanfastlran untuk pembeagunan kepentingan umum, pencatatan luas lahao pertanian yang masih ah, proses

maupun pemetaan lioghrn&an perfanian yang mengalami penyempitan lahan bagi

pembangunan fasilitas umum dan pengembangan pemukiman penduduk serta

keterlibatan pemerintah dalam memberilcan penerangau bagaimana Btartegi

masyarakat menghadapi perubahan ini.

Di samping ha1 itu pada dasamya pada tahap braebut sudah muiai mengarab kepada kebutuhan data primer juga Hal

ini

berpijak dari kebutuhao

tehadap peta lokasi mmahtangga petani clan masyarakat Desa Panorama yang dipilih menjdi responden, obs- h@cungau pertaniamya, latar belalceng sosial budgra mengenai sistem kekerabatan dan &bat sosid dari sebuah perubahaa lingkungan pertanian. OIeh ksrena itu langkah-langkah yang dilakukan, adalah de- mengunjungi masing-masing individu dan menjalin hubungsn yang baik, melalcukan wawancara dan me&ukan beberapa p h y a a n

kepada masing-masing individu dalrrm suasana yang sangat akrab. Hubungan dan

pendelcatan itu terus berlangsung Eanpa terikat dengan suatu tempat, sehingga

keharmonisan hubungan itu juga berlangsung di tempat-tempat rumah ibadah, khususnya sebelum dan seeudah selesai shalat Jum'at maupun di tempat

(166)

serta Sekretaris Desa lebih bauyak berlaugsung pada jam ke j a di Kantor Deaa Panorama

Aktifitas pendekatao di atas dipergunalcam juga untuk memperoleh data infomumi tentang stmkhu ekonomi petani sebe~lum maupun sesudab daemh

ini

menerima perl- kebijalcen pembangunan, den infMrnaSi teotang b e d

strdegi adaptasi pe&aui dengan sisa lahan yang masih dimiliiyat untuk sekedar bertahan hidup- Selanjutnya untuk mendapati gambnran kondisi Nmahtangga mantyan petani yang demikisn, penetitiao ini berusaha menjalin hubungan yang

akrab kepada Leluarga -tan petani. Untuk kepentingan ity maka peneliti selalu

mengikuti aktifitaa mmeka yaag ti&

h n p

terbatas

di

lhghmgau ternplat tinggal tetapi juga di tempat keja atau tempat-tempain geperti pada saat upacara

perlcawinan, selnmatnn dan bahlcan

di

nunah-rutnah ibadah.

Dalan suasana sebagaimana dimaksud, peneliti tidak hanya ditmima sebagai bagian dari warga mereka, tetapi dapat juga mengetahui clan merapakau sebagian

dari

dinamika kehidupamya Mereka merasa senang

dao

memberilcen respon den- seldu bersilcap terbulca dan membantu proses penelitiaa ini katika peneliti ada kesulitan memahsmi makaa fiiosofia bahasa ibu Menurut Wahyuni

(2000) penciptaan euasana demikiau adaIah d d f i C a a p e n t i ~ g daldalam us& pencapaian sasaran penelitian dapat berhasil dimana infinmasi y q diperoleh selain wswancara deqpm respondem bisa juga den- melskulcan observasi

terhadap aktifitas Icehidupan mereka sebari-hari. Dalam ke- inilah dilakuk~n obsenmsi tentang s-gi mmahtaugjgs petani menghadapi realitas

perubahan yang memaksa mereka melakulcan penyesuaiau usaha dengan bidang-

(167)

Urut-uruh kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar penelitian ini

terarah ke dalam permasalahan yang dimmuskan, bahwa telah wadi suatu proses adaptasi dsn akomodasi dari m a s y a d & (petani) terbadap sisa lahao yang

d i l i k i n y a Dari proses i b muncul juga suatu dampak sosial budaya bagi

kehidupan rumahtangganya sendiri. Dengan berbagai keterbatasan, seperti:

a,

tenaga dan waktu yaag ada tidak mungkin unhrk menjangkau kesel& populasi di seluruh Desa Panorama, maka dengan merujuk kepada S i t o m (1998)

yang menyebutkan bahwa tujuan lltsma dari sebuah penelitian kualitatif, adalah mendeskripsilcm kenyataan yang sebenamya

dan

sebagaimaua d m y a , sehingga penelitian sampelnya dapat berupa segalahal, peristiwa, manusia d a u situasi yang menjadi objek pengan~atan sebagaimana Icatakteristiknya-pun mengitendaki data m i h .

B a d a s h rujukan itu, rnalca penclitian ini menggrmaho suatu sampel

menraut keterwakilan aspek rnasalah

dan

tidak mengutsmakan agpek keterwakilan populasi. Dengan kata lain, bahwa sampelnya tidak bergmtung kepada jumlah repponden, melainkao potensi kasus yang msnggambarb kedalaman responden mengalami w j a l a sosial itu. Oleh lcarepa itu keiuarga atau rumabtangga mantan

peiani dan keluarga p e e yang sesuai dengan kasum menjadi objek pen~pmahni

telah dipilih secsra sengajamenggunakan kriteria yang d i t u a n g b d a m Tabel 1. Setelah ditemulcan rumahbmggapelaai alau keluarga mantan petani yang seauai dengan acuan di atas, pada kenyataannya terdapat dua ha1 yang menjadi

hambatan yang cukup urgen dan substansial, yskui: pe&ama, belum temedianya

data lenghp tentang keadaan lahan pertaaian atau &aran jumlah lalzan yang

(168)

Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.

Dahulu p& pemilik

dan s e h g bekerja di luer pertenian

Dahulu petani pemilik penggerap eeka-g

buruh induslxi bat+

bang-

-

--

Sebelumada

P ~ V

merniliki lahan pertanian di atas 1 hektar- Setelah ada pembangunan 1- pemilikan menjadi di

pembangunan m e m i l i

w a n di atas 1

aha di Luar

kerja keluarga atau sistem tani k e l m g a

Lahan

sumber

ekonomi keluargza

Proses p e r u b h kerja dan perubahao nilai keluarga P e r u b h nilai-nilai hubungan

b k a a b a t a s ketetanggaan dan nilai hubugsm kemasywekaean Proses peayempitan

I*

Proses dan

s(ratesi

Saaptasi, akomodasi perub*

N i l a i 4 l a i kerja

dsa

proses adzsptasi dengan pola kenja baru di luar kerja

ag-6

Nilai-nilai kerja dalam keluarga dan

-#

Proses peqgambilau kepllhrsan keluarga menBhaaapi

P

-

-

-

pertimbangan mike yang diambil Proses adaptasi *&an pen-8

kepemilikan di instansi terkait, seperti: Kantor Agraria Sub.Dit Taba GunaTaaah,

[image:168.485.52.438.60.575.2]
(169)

kebiasasn dan laia h a masycnalcat di desa ini tidak boleh berbicara s e c a a

laagsung meagenai suatu pokok persodan, misalnya dalam masalah bentuk

perkawinan, sistem kekerabafan yang berkembang, hak-hak wauita aiau

membandiigkan nilai-nilai keja agraria dengan nilai-nilai di law kmja agraris.

Oleh karena itu, peneliti perlu melakulcan pendekntan kembaii deagan para

idorman kunci untuk mendapat petunjulc afau cara apa yang paling tepat dipergunakan agar proses wewancera kepada responden dapat berlangsung akrab

dan

data

dapat diperoleh langsung dari responden itu. Dari informasi

ini,

malca

harus dilak&an perubahan pedoman wawanc- teru&una pertanyaao tentang

sistem Icekenhatan yang bedcembang di lingkungan mas- Bulang,. Misaloya pertanyaan mengenai besarau jumlah pembaycprao Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau b q a i m a a a peresaan mereka mengenai jumlah kewajiban

pajak itu, pada h a k e b y a d iuntuk meneluslpi ~ ~luae lahan yang dimililri.

Demikian jugs teutaug pembicaresn yang menyaugkut kehidupan d t a n g g a

dimana suami yang masuk ke dalam lingkungan keluarga istri, eebenarnya untuk memperoleh data yang berkaitan dengan upaya m e m p e r h h n k m sistem perkawinan, dan setenaa dalam menelusuri data luas lahan y m g masih ada dialih

ftmgsikan dalam bemak kegiatan usaha apa di luar pertanian atau dasan-dasan

mengalih kepemilikan lahan i t y semuanya tidak menggunakan perhoyasn secara laogsung tehadap pokok masaiah Implikasinya, waktu yam dibuhrhkan untuk

wa-ara itu lebib banyak dari yang direzlcmmkam dan hams dilalrukan dengan lebih hati-hati agar wawancax-a

tidak

keluar dari konteksnya
(170)

untuk keperluan akademis dan jilca mengandung manfiiat m s , maka haail

peaelitian tersebut dapat menjadi b h pertimbangen, sehingga dalam bentuk

apapun pembangunan yang dilakukan agar dapat mempertimbangkan efeknya h h d a p sumber-sumber kehidupan ekonomi petani dan berusaha menekan

sekecil mungkin dampak sosid yang tidak menguntungkan kehidupan petani pedesaan itu

Hal

ini penting dilakukan karena ada kecendenutgan mereka beranggapan bahwa penelitian ini menjadi &at m e y pembangunan berikutnya

dengan pola yang sama, tetap m e m a d k h n lahaa pertanian mereka

Untuk kepentingan mengatasi persodan demildan, maka Iangkah yang ditempuh addah mendataagi para tokoh desa daa Kepala Rukun Tetangga (RT)

untuk menentukan data penyempitan lahan pertanian Dengan Langlnrh temebut hambatan di atas dapat tendasi dengan temediaoya catatan yang rel& cukup

mengenai kpexluan rnasyarslcat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) di lbgkuqpmya semdiri. Berdasarlcan catstrrn iniiah dapat diketahui

bshwa telah terjadi penyempitan dan penghambatan kepemilikan lahan pertanian

di Desa Panorama (lampinn Tabel 2), yang ternyata lahaa sawah lebih sedikit mengalami proses penyempitan dib813dicgkan dengan lahan kebun Wormasi data

ini

term dikembangkan lagi ke dalam suatu pemahaman bahwa telah terdspat kasw atau proses penyempitan lahan pertauian dalam satuau linghngan pertanian

mas- yang berdampak kepada nilai-nilai sosial budgya magyaralcst Bulang di Desa Panorania

Benksarkan tipe lingkungan sosial di atas, maka pemilihan para keluarga

(171)

pengumpulan data primer yang ditetapkan dengan sengaja menurut keterwakilan aspek masalah, yakni:

Pertama, keluarga Bapak H. A Humadsmi. Beliau audab sangat sulit

mengingatkart pereis tanggal, bulan dan tahun kelahiraonya Suatu hal yang masih

dapat terngiang dalam ingabmnya adalah dia sebagai anak petaai clan bekerja sebagai petaoi

di

Desa Panorama ini secara turun temuruo, walaupun ada sebagian lahan usaha perbniennya diperoleh dari h a i l sendiri

dan

haail bersama istrinya

Ssat ini (saat penelitian ini berlangsung) men& pengakuannya, bahws dia blah berumur tidak kuran dari 82 tahun

dan

ada kemungkinan l e b l tua

dari

wnw

P

erkiraan ini. Indikasiiya. bahwa dari lima orang &ya, yang semuaaya telah bmaMangga clan masing-masing mempunyai

aoak

ketummn, dalam shvkhP kel-ga hal

ini

merupakaa cucu dan sew ketmumm kedua

dari

kakek, pada saat ini juga telah memililci cucu ddam struMur keluarga pada tingkat ini disebut cicit dari silsilah p m a (Icakekidatddnenek). Sebagai orang Bulsng yaug

tergolong sudah c h a p tua di Desa Panorama ini, Bspak HA Hurnardani adalah

salah seorang generasi ke-empat dari keturunan "Hulu ~alang"' pendiri kampung ini. sejak kecil sebagai anak petmi mxd& rnengenal dnnia p d a n bercocok

tanam sebagai sumber kehidupan k e l u a r e Karena itu padausiarema, beliau telah terbiasa bekerja keras, mandiri

dan

ulet, di samping

unNr

membantu ekonomi

wang tuanya me- sawah maupun kebun, bagi beliau bekerja merupalcaa dorongan 11ntuk selalu menjaga c i H kel-ga dari berbagai macam fitmh

masyaralcst terhadap pemuda yang tidak mampu bekerja mandiri. Kegiatan ini

(172)

dilakukannya hingga berusia h - k i r a 17 tahun atau sampai memasuki usia

perkawinan

Berdasarkan pengakuannya sebagai kaum remaja desa yang seusia

tersebut, bekeja &&an di samping sebagai bentuk penghargasn terhadap etilca

sosial bagi sea- remaja tetapi juga merupalcan ajang latihaa atau magang unNr

mempersiapkan diri menjadi kepala keluarga ketika saatnya nanti telah berishi

atau mampu mendirikan rumahtangga sendiri* Jadi ketika usianya dipandang dewasa dan siap membentuk mmahtaagga beliau telah mengenal cam-caa strategi

berpro-i unt

Gambar

TABEL ................................................................ ...........................................................
DAFT- GAMBAR 1 . Bapak K A. Hurnardani dan cucunya di tempat usaha ...................
Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.
GAMBARAN UMUM DESA PANORAMA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Administrasi Keuangan dan Umum merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar untuk mengolah data dan mengkoordinasi di

Adapun Hornsby (Oktafiani et al., 2018) mentakrifkan disleksia sebagai bentuk kesulitan belajar membaca dan menulis terutama belajar mengeja (mengujar) secara betul

Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap.Daya

Pada jaman sekarang ini masyarakat Indonesia mulai memperhatikan kesehatan.Oleh sebab itu, masyrakat Indonesia mulai tertarik pada hal-hal yang lebih natural

Pengambilan sampel dilakukan secara berjenjang ( multistages ), yakni setiap UPBJJ-UT dibagi berdasarkan kota dan kelompok belajar. Sampel secara acak ditentukan satu

Cinta adalah sesuatu yang amat indah Tiada yagn lebih indah daripada cinta Tanpa cinta tidak ada kasih sayang Tanpa cinta tiada ketulusan hati. Oi saat kita

Hasil pengujian kadar vitamin C sari buah songi ( Dillenia serrata Thunb.) menggunakan persamaan regresi linear y = 0,053x-0,177 sebesar 1,09% dengan

DEPARTMENT OF SUNNI THEOLOGY ALIGARH MUSLIM UNIVERSITY. ALIGARH (INDIA)