PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
Kajian Kasus Perubahan Fungsi
Lahan
Pertanian
ke
Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
KURNADI
SAHAB,
PERWBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA 'Xajian Kasus Perubahan Fungsi L a h a Pertaniau ke Non Pertanian Pada Masyarakat Bengkuld'. Dibimbing oleh EKAWATI SRI WAHYUNI dan BASJTA G3NTING SUGIHEN.Kehadiran program pembangunau dan intervensi kekuatan ekonomi uang
ke daerah ini, telah merubah fungsi-fimgsi lahan pertanian masld pedesaan menjadi sentra perekonomirm. Dampaknya terjadi peninglcatan mobilitas penduduk, penyempitan lahan pertanian, keterbatesan hak-hak kepemilikaq ketimpangan penguasaan, meningkatnya bunah 6, petani gurem dan hitangnya surnber-mber ekonomi keluarga
Pada hakekatnya petani telah menelltukan laugkah-langkah pemecahau masalah untuk menghatbpi perubahan a h a l hpertaniaa den- pola adaptaai usaha ke bidang k e j a non agraris clan berorientasi pasar. Benhik d q t a s i weha yang dimaksud adalah. mendirikan industti b* buruh bangunan, pedagang kaki lima
(KS),
memberdaJrakan pola M angahon menjadi bidang usaha pokok gerta sopir. Namun kenyataamya ha1 teraebut menjadi disolusi e t u r sosial, dim- sosialisasi, iniersksi daa komunikasi antar anggota keluarga, individu dan kelompok mengalami hambatanImplikasi sosial dari faomena yang dapat diidentitikasi penelitian ini adalah: bahwa pergeseran hornogenitas kerja menjadi heterogenitas k e j a non
agrsris tidak mampu direspons keluarga
tani
secara optimal, sehingga nilai-nilai kebersamaan dan k e j a c a d e m n g individualis, prinsip-prinsip pertmian kekeluargaan, seperti: h g s i sosid lshan "cugung", "nyeraye" atau "ngambik4
tidak dapat diper&hankaa Bekeaja bukan lagi sebagai sarana m-g bagi h u m laki-laki remaja afau upaya nteningkatkan status sosial keluarga tetapi untuk sekedar bertahau hidup. Di sarnping itu ikatao kekellmrgaandan
kekerabatan menjadi memudar, eksistensi nilai-nilai &atan dalam ketuarga besar terusSURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul:
"PERUBAHAN
NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajiau Kasus Perubahan Fungsi Lahan Peatanian ke Non Pertaniau Pada Masyarakat Bengkuiuaddah benar merupalcsn hasil -1 s a p sendiri clan belum pernah d i p u b l i k a s k Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah
PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA
Kajian
KasusPerubafian
Fungsi Lahan Pertanianke
Non
Pertanian Pada
Masyarakat
Bengkulu
Oleh:
KURNADI SAHAB
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Sosiologi Pedesaan
PROGRAM
PASCASARJANA
INSTITUT
PERTANLAN
BOGOR
Judul Tesis : "PERUBAHAN NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA" Kajian
Kasus Perubahan Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Pada
Masyarakat Bengkulu.
Nama Mahasiswa : Kurnadi Sahab
Nomor Pokok : 99139
Program Studi : Sosiologi Pedesaan
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. dkawati Sri Wahvuni. MS J ~ e t u a
Dr. I;. ~ a s i t a ~ i n t i n b Suaihen. MA Anggota
Mengetahui :
2. Ketua Program Studi rektur Program Pascasarjana
Sosiologi Pedesaan ut Pertanian Bogor
Dr. Ir. MT. Felix Sitorus. MS
---
Penulis dil-
di
Kotadonok pada tanggal 8 Agwtus 1959 dari ibu Nursyiah dan ayah Sahabri, sebagai aorrk pmbma dari dua berseudara Pendidikan Sekolab Dasardsn
Sekolah Lanjlaao P e r t a d Madrasah Tsamwiyah Negeri di Kotadonok tahun 1976 dan Sekotah Lamjutan Atas diseleseikan di Ctlrup Ksbupaten Rejang Lebong pada tahun 197911980.Tahun 1980 penufis diterima aebagai mahasiswa Fakultae Syari'ab
IAIN
M e n Intan Lampung, pada tahun 1981 pindab ke FakulCas Syari'abIAlN
Raden Fatah Palembang di Bengkuludan
menyelesdcan peadidikan tin* sarjana pada tahun 1985.Penulis bertugas sebagai gtafpengajar pada Fakultas Tarbiyah IAIN
dan
Syari'ah IAIN Raden Fatah Palembang di Bengkulu pada tahun 1990, sekaang
meqadi
staf
pengqjar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu Sejak bulan September 1999, penulis diterima seb+ mahasiswa Strata 2W s t e r Sains) Program Sosiologi Pedesasn pada Program Pascasajana Institut Perkmiaa Bogor (TPB) biaya dari
BPPS,
Direktorat J e n W Pendidikan Tinggi, Departemen Pzndidilcen Nasional.Penulis menikah den- Yusniar pada tahun 1984, dan telah d i i a i
PRAJKATA
Albamdulillah, penulis berg.ulnrr kepada Allah Swt karena dengan
rabmt-Nya jualah penulisan tesis ini dapat diselemdum Tesis yang berjudnl "PERUSA1HAN NILAI-NUAI SOSIAL BUDAYA: Kajian Kssus Perubahan
Fungsi
Lahen
Pertrmian ice Non PertanianPada
Mas# di Desa Paaorama, Kecamaiau Gading Cempaka, Kota Bengkuld', bertujuan untuk menelaah strategi petani dalam melakdcan kegiatan ekonomi kelusrga den- sisa lahaa yangctimihldnya dan mengidenti-i proses-proees perubahsn yang berdampak lcepada pergeseran nilai-nilai sosial budaya m:- pedesaan yang seldu arif
mengedepankan ikahn-ikatan kekerabatm. Artinya, perubshan nilai-nilai said
yang terwujud itu merupakan implilcasi dari perubahan firngsi lehan pertanian merelca, baik dalam b g s i ekonomi maupun pada fungsi-hgsi sosial ke dalam bentuk penggunaan di luar fUngsi tersebut
Seperti dietahui, bahwa sejak
kehadiran
pembangunan dan intervensi kekuatan skonomi uang yaag mengubah daerah ini menjadi kawasen eentraperekonomian blah berpotensi memacu pensaingan pem- lahan untuk segala &ifitas di
luar
pettaniaa, seperfi: pasar, terminal, pemukimaadan
behagpi fasilitaa umum lainnya, sebingga kehiduprm masysrakat yang senantiasabergsmtung den- potensi lahan sering kali "dikalahkan" oleh kebijalcan yang
mendukung sektor-sektor lain yang berpotensi memberikan nilai tambah
seem
ekonomis untuk rneningkatkan k e s e j a b m m rnasyarakat tetapi mengabaikan nilai-nilai kearifim sosial yang selalu melekat dengannya
lebih spesifik Iagi sehingga informasi dari penelitian ini dhmpkan dapat
memberikan masukan berarti bagi masyat-akat maupun perancang kebijakan
pembangunan dalam memahami strategi kehichrpau ~mahtangga dan keluarga
pedesaan menghadapi pembangunan sebsgai "platmed of change", karma hrrl
tersebut m e n p d u n g resiko yang relatifthggi dan menjadi sncaman pengkaburen
eksistensi kekuahm-kekuatan fungsional
struktural
yang selama ini melembagaddam realitas masyarakat
Dengan selesainya penulisan tesis ini, penulis akan m e n y a m p h rasa
hormat
dan
terima kasih yang sangat dalam kepada yang terhormat: Ibu Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni,MS
clan Bapak Dr.Ir
Basita Ginting Sugihen, MA sebagai ketua clan anggota komisi pembimbing tesis ini yang sepenuh hati serta W a smemberikan petunjuk, bimbingan, saran dan dorongan kepada pendis selama
penulisan tesis studi strata 2 padaProgram Pascasarjana hmtitut Pertanisn Bogor. Ucapan terima kasib yang mendalam, disampaikan pula lcepada yang
t d o r m a t Buya Drs.
H.
B a d d Munu Hamidy beserta segenap civitas alcademilca STAlN Bengkulu y a ~ g memberikan kesempaian, dorongan d m bekal mental sehinggapenulis dapat mengikuti strudi strata 2 dengan baik di PPs-IPB.Selanjutnya salam ta'zim ini juga saya sampaikan khusus kepada
ayahanda Sahabri dan Bunda Nursyiah serta Ibu Hj. Alfir yang tiada henti- hentinya memberilcan do'a restu
dan
semangat juang selama menyelesaikem studi ini, oleh karena itu harapan ananda terimalah ucapan terima kasih, syukurdan
rasa hormat tersebut semoga Allah Swt dapat memberikan curahan ganjaran pahalaKhusus bagi isb-i tercinta Yusniar dan anak-anakku tersayangr Wahyudi
Hendro Hadi Sap- Achmad Filrri Sallaby clan Subhan Ilham Thareiq yang
telah relamenunda sebuah kebahagiaan dengan kesabamn dan dorongan semangat selama mengikuti pendidikan dan menyelesaikau tesis ini, maka dengan segala
KATA PENGANTAR
...
DAFTAR IS1...
... DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
...
... PENDAWULUAN
Latar Belakang
...
Permasatah
...
...
Tujuan Penelitian
M a d a t Penelitian
...
Tinjauan Pustaka...
...
Keranglcan Pemikiran
...
METODE PENELITIANPemilihao Lokasi Penelitian
...
Pengumpulan Data...
Analisa Data ...
GAMBARAN M U M DESA PANORAMA
...
...
Satuan Lingkungan PerQoian
Kehidupan Sosial Budaya:
...
Panorama Format sebuah Desa
...
Kependudukan
...
...
Keluraga dam Sistem Kekerabatan...
Kehidupan Sosial EkonomiR i n e a n
...
PE&CBANGUNAN DAN DINAMMA
MASYARAKAT
ASLI BULANG...
...
Proses Pembangunan Masyarakat Desa ke Masyarakat Kota
...
Mobilitas Magyaralcat dan Strategi Menyiaaati Fernbangunan
J8ringa1.1 Sosial dan Dinamika Stmktur RumaMangga
...
Pewseran Status dan Peran...
...
Sosialisasi Anak
Kestabilan Rumahtangga
...
Dinamika Struktur Ekonomi:...
Perubahao StruMur Ekonomi
...
Nitai K e j a dan Sumber Pekerjaan...
DAMPAK SOSIAL PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PADA MASYARAKAT
...
Proses Perubahan Sosial Pada M a g r a n h i Bulang...
1
iv vi vii ...
KESIMPULAN
DAN
SARAN
... 97Kriteria Pemilihan Keluarga clan Rumahtangga
sebagai Responden
...
Kondisi Luas Lahan DesaPanorama ...
Perbandingan Perubahan Pernadmhn Fungsi
Lahan Seebelum dan Sesudsb Pembangunan 1980 -- 2001
...
Perbandingan Pemilikao Lahan Sebelum dan
Sesudab Pembangunan 1980 . 2001
...
Kondisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan
...
...
Perubahan Sumber Pencaharian Sambilan
Perubahan Ahfitas Funpi Lahan Tedcait
DAFT- GAMBAR
1
.
Bapak K A. Hurnardani dan cucunya di tempat usaha ... 107 2.
Ibu Kastnaiia sedang bekerja di lokasi industri bata...
1073 . B q a k
M
Aldiyanto sedans bekerja di lokasi industri bata...
108 4.
Pembmgmaa Perumahan "SurabayaPermaidan akibatnya pada sebagaian lahan sawah
...
1085
.
Kondisi Desa Panorama tahun 1980-811...
109 [image:147.485.63.434.31.587.2]1.1. Latar Belakamg Maralah
Mt- Bulang merupalcao salah satu komunitaa masyarabt asli
yang mendiami bagian Timur dan SeleEan Wilayah Kota BengIcdu "Bulaog" merujuk kepada eatu etnis yang beraed
dari
etnis Lembalc yang eenantiaea b d i a m dau tin@ di datsren rendah. Pola kehidupan mereka adalah bercocoktanam terutama padi ladang dan smvPh. Di sawing itu, merelca juga bergantung
kepada h a i l tanamsn k e r a ~ , seperti: kelapq Icaret, clan cengkeh. Hal ini
menendakan bahwa merelca banyak menguasai
taash
p d a n maupun perkebunau. Gambaran kehidupan mas# yeng k d a i t den- penggunaan lahan ini sangat kental dengan nilai-nilai tradisionaldalem
kehidupannyaTjondronegoro dan
W i
(1984) meqq&ba bahwa fUogsi sosialdai
tanah
tidak Mya sebagai tempattingsal
untuk memenuhi kebutuhan pepan clan sumber pendspatan sebagai sand- hidup p e b , Wapi juga terdapat fimgsi-fimgsi sosial yang memunglrinkan mereka melakukan imtmabi
dan
berkembang. Namun sejak awal tahun 1980-an, akibat pembangunandan
ekonomi m q g yang memasuki pedeaaan, maka timtrul berbagai persodan penting berkaitan den- lahan itu Oleh lcarena sebagianCanah
pertanian merelca mulai terusik danmengalami perubahan, baik kepemilikan, luae maupun fimgsinya, m a h kehidupan aosial-pun terpengaruh. Miaalnya, masalah perubahan nilai-nilai
nilai-nilai hrbungaa palron
-
klien dimana meningkatnyabun&
tani yang ti- berpatronMenurut Vago (19891, penomena sosial tersebut lahir dari sebuah &bat
'*embaagunan yang teremaoa!'. Sedanglcan basil tern- Geertz (1977)
di
Mojdruto, Jawa
Tmw
dan Tabanen B d i menyebutbmya setmgai perubahan perilalru masyaralcat yang cukup s i g n i f h n berbtitan dengan fiuqpi ekonominya,laimnnli atruktm soaid yang ada merupakan bagien yang ti-
terpisablcan dari
lues
laham Jadi kemampuam produksidi
eektor perknian bagi masyaralcat sengatberpesgaruh pada pola
dan
nilai-nilai kehidupannyaDdam Icehidupan b e s c m s s ~ p d a umumnya
disadari
tidak d a gejala sosid y m g sauna sekali terisok dati gwjala lairmya~~
1983).Artinyrt
pedangurtan d m penbeban menrpakan dua variabel yang mempunyai hubungnn berakibat &am lrehidupan manusiadimnna
antara kebuhdmnelcen
peabangunan dengan Muhihan l hpertanian
selalu terdapat banyak bentwao kepentingan den- aspek lainnya Di lin&mngen masyarelcet desa Panorama ha1ini
sebagai skibat dari wtrhr pmses transformasi strulcha ekouomi(dari
pertsnianke indwtri) dan anobilitas penduduk (dari pedesaan
ke
perlrotaan) yang padag i l h m y a menuntut edanya t m m s f m i alolcasi pengguaasn
sumbedaya
lahan pertanian ke non pertanian sehingga mernpeqpuhi pola kehidupan keluarga hai.oleh Jellinek (1995) di Desa Kalicacing, Jakartrr dan Buetami Rahman (1999)
yang a& spesiwt ke dalam masalah perubahan komunitas sub-kultur longgar di Desa Lumbung k q , Klaten
Berdaealcsn hal di alas malca penelitiao ini dilatarbelakeogi oleh euatu
minat untuk melihat kelanjlrtan penelitiau terdahulu dalam b u s serupa den-
masalah yang lebih terfbkus pada aspek 'I)ampak sosial perubahan fungsi lahan pertanian
terhadap
nilai-nilai keja dan nilai-nilm kluaqp, di Desa Panorama,Kecamntan Oading Cempaka, Kota Bengkulu", sehingga hasil penelitian
ini
dibarapkan juga dapat memberikan pel- peaelitian y a w Iebih mendalam dan spesitlk mengenai proses margidisasi asli Bulang aambaranpenelitian
ini
sebagsimana di atas, cukup relevan untuk disebut den- paradigma fakta sosial,sehingga
pendeksEsn ftmgsionalstrutmPal,
seperti yangdikembanglcan oleh Mertonian maupun Parson (1986) l g g k mewamai kemngka
pemikiran dan pembahasamya.
PcrmrrrPIPhnn
Dalam banyak hal pembangunan memang sulit menghindari resiko, baik
lbghmgan fisik maupun pada lingkungam komunitas sosial, ksrena dampaknya memi!iki dimenei yang lebih luaa clan kompleks. Di samping sebagai akibat intervensi t e r b d q h g s i lahan, memang pembangunan dipandang sebagai aspek
yang dapat memberilcan peluang kerja
dan
berbagai kemudahan akses &sa kekota telah mengundang banyak pendatsng ke daerah ini. Hal demikian blah terjadi di l ~ g ake-hidupan a komunitas masysralcat Bulang yang sarat dengan
agraris ke pola kerja non agraris, temyata banyak rnengaudung pergoalan lain dan
kompleks dari sebuah solusi itu
Berdasarkan ha1 tersebuf rnaka rincian persoalannya ciapat dinunuslcan,
sebagai brikut:
I ) Bagaimma atrategi yang dilakulcaa masyaralcet Bulang untuk dapstt bertahan hidup dengan tejadioya perubahan h g s i l a b yang semula sebagai petani
b d i h sktifibw kehidupan yang berorieutasi non pertaaian 7
2) Bagairnana dampak proees perubahan itu terhadap nilai-nil& sosial masyrwkat, Wususnya nilai-nilai-kerja clan nilai-nilai keluarga ?
Tmjnan penemian
Men- kepada ruang lingkup permasalaben yang d i f o d a s i l c a n di
atas,
dan dengan mengasumsikan bahwa telah terjadi p&ahan nil&-nilai soaialbudaya sebagai akibat perubahan fungsi lahaq maka tujuan penelitian ini, dapat dimmuskan sebagai bwikut:
1. Menelaab atrategi keluarga petani dalam rnelakukan kegiatan ekonomi dengan
sisa lahan pertanian yang semakin sempit
2. Mempelajari perilah rum- petmi terhdap kerja seblab terjadi
penyempitan dan peruballao itu
3. Mengideniitikasikan proses-proses perubahan iiu berakibat terhadap nilai-nilai
ke j a
dan
nilai-nilai keluarga Manfaat penelitianTemuan yang d i h a s i h penelitian ini dhrapkau mempunyai manfaat
sebuah perubahn yang terencana t e d d a p nilai-nilai s a i d budaya masyarakat
Selanjutnya, secara praktis dapat memberikan informasi pentiag kep&
masyardcat bahwaproses pembangunan itu, langsung atau
tidak
langsung maupun bertahp menjadi ancaman perub* terhadap kekuatan-kelcuatan f u n g s i o dyang lama b& dalam tradisi masyarakat dan melahirkan gejala-gejala msrginalisasi
di
kalangas~ masyarakat asli.TLnJanan Pwtrlu
Pernbahan sosial
P e r u b b sosial sebagai pewmena sosid, merupalcan suatu gambaran dinamika masyardcat yang mengalami alih nilai-nilai tradisional (Soedjito, 1972),
dimana dalam
aspek
kehidupan masyaralcat pedesaan yang dilandasi semangat kekeluargaam, gotong royong, agamisdan
belum berwieatasi lcepital menuju kehidupan yang bergerak ke arah nilai-nilai kapitalis dau Mviduatis. Pergeseranmasyardcat Wisional menjdi masyarakat kapitdis digambadmu oleh Lauer (2001) wbagai feoomena penting dari struktra soeial, behubungao dengan pola-
pola perilaku dan interaksi sosial. Konsekuensin-j perubahan itu berwujud norma-norma, nilai-nilai dan adaptasi budaya yang dilihat oleh Evers (1980)
sebagai akibat dari pengamh luar terhdap s e n d i - a d kehidupan internal.
Pudjiwati Sayogyo (1995) menunjukkan perubahan sosid itu merupakan
implikasi dari hubungan interaksi antara orsng, oqpmisasi aLau komunitag yang
menyangkut struMur sosial, pola nilai, norma
dan
peranan. Sedangkan Vago(1989) mengahkan dalam prosesnya direncanakan
atau
tidak, peuomenaperubahaa dalam elemennya kmuaun ding berhubungan, sehingga j i b kmlapterdepet
temuan Jellinek (1995) dalram k u s pen&* Deaa Kaiicaciag, Jalcarta dan
temuan Rahman (1999) pada kasus perubahan komunitas d - k u l u t u r longgar di Lumbung Kerep, Ktaten keduanya mengahkan bahwa pe& implikasi proses
pembsngunan kola pada hakekatnya tidak tertetak pada perubahan fungsi lahsn
sema@, melainlcan ada perubahan pada nilai-nilai kehidupan h-adisid merelca
amtam lain a t m k t n r k o m u n i h primordial semakin merenggang, kehilangan identitas, i h h n hubungan sosial maupun hubungan dalarn keluarga terua brrgeaer
ke individualisasi.
Pungsi lahan
Ban
Struktnr Sosi.LLatar belakmg maid budaya masyaralcat yang melembaga clan berakar dalam bhiELrpannya sebagai pet-, menjadi faktor determini& menentukan
hubunganoya terhadap fiulgei lahan ('Tjondronegoro dan Wirsdi, 1984),
menyebutkan bahwa bagi petani lahao tidak terbatas sebagai aumber ekonomi daa tempat tinggal, tetapi juga
terdapad fungsi--i
sosial yang memungkinkan mereka melakukau i n t e r h idan
berkembang Selanjutnyq bahwa penyempitan lahan dan mamknya ekonomi uang ke pedesaan membawa pen@ kepada pergeseran struktur sosial yang dapat disejajarkm den- proses individualisasi.Dalam perspektif h g s i o n a l strulrhrel, fUngsi itu dapat dihtagorikan sebagai
mmber inspirasi dart kehidupan unhk mengembangkan nilai-nilai, sehingga
merubah h g s i lahen berarti merubah sumber-sumber kehidupan &am
mengembangkm nilai-nilai tersebut (Parson, 1986).
bergerak ke arah modern, setperti pada masyeralceC lradisioaal d h a a a pola
kqjanya sering digambadan homogen malca proses p e r g e s m kerjanya telah
menimbullcan pembagian kerja yang sangat nyata d m spesialisasi k e j a terus
meningkat yang pada g i l h m y a melahirlcao pemhahao sbulctrP pekerjaai hrena
Ciagkat mobilitas sosid culcq~
t
i
n
u
jugaDalam konteks pmubdwm sosial, sebagaimana yang disinyalir oleh
Jellinek (1995) baik kaum Merxis maupun Neo-Marxis mengatakan bahwa
perubatran fungsi guahr sindchm dalam kehidupan pendudulc kampung perlu
dipahami dengan menghubunglcan kontalc enCsra masyarakat hadisioaal pedesaan
dengan dunia luar, yaitu kota itu sendiri. Dengan cara ini peavbhtnnya mat
dilihat dari aspek perbedaan yaag beragam mengenai pedapng clan pskeja k l a s
bawah (petmi) maupun k e k u a t a a - k e b yang menstmndormagikauuya
NiiPf-nilai Kerjr
Konsep perubahsn nilai-nilai s o i d buda,ya ini merujuk kepada
Parson
(1986) yaag dikutip oleh NsrriLun (1992), menyebutkan bahwa dari arsh soeial.perubahan itu bemtolak
dari
kehidupan m:-t aebagai ke~satuan sosial dimana individu termasuk di daI9mnys~ Se-dari
arah individu dimana orang perorang memiliki sistem keperibadian, persepsidan
sikap. Warn suatu realitas sosial, situasi sosial tersebut sebagai bentuk sosialisasi individu yaag bermotivasi dengan menempatkan situasi sosial si pdalcu m e n ~ g a n t i h n konsep eksistensiindiviclu, dan g i l i selanjutnya terdapat hdungan yang fungsional aatara perilalcu dengan perubahau yaag terjadi dalam l i ipelaku Demikian juga
Dalam konteks kerjq ha1 demikiim menjekma sebagai s u m tin*
sosial atau tindakan perorrmgan m e n d sosiologi peril& alcan terjadi lagi pengulangan karena adanya -jaran ''rewar@. Atas b a r ini, malca pet& bukan termasuk dalam stndchu masyarald -is dan mempersepsikan silcap masyarakat
pedesaao demikian krPaog pada tempatnya Jadi sebenamya m:-t pedesaan
itu temmdc pekerja keras dan dinamis, jika tidak maka merelca sulit memenuhi tuntuten agar tetap hidup (Chambers, 1985).
Oteh sebab itu nilai kerja memppkaa peril& rnanusia yang dapat
wadi
s e b w bagian dari sistem norma masyarakat serta dapat terjd karena individu bebas memilih atternatif tertentu aecara m i d untulr mencapai tujuau lcarena itu
adekalanya s i e m norma sosid
bersifiit
dominan mendorong pembeohrkan nilai- nilai sosial atau bshkan bisa wadi ketika individu memegang p e mpembentukan nilai-nil-a
KeIuarga dam Nihi-Nibi Kekerabatan
Analisa h g s i o n a l &n&mal memdkirkan keluarjp berdasarkan
hak-hak
alamiah clan pertimbangan-pertimbangan individualistis teatang manfjlatperkembangannya Konsep ini dikembangkan Durkheim tahun 1888 &am sebuah
teari "hukum kontraksi kelurgd', dimana kebudayaan tinggi dapat diiihat sebagai bentuk garis perkembangan keluarga besar ke arah keluarga kecil (Polak, 1991).
Artinya pemahaman tenbag fimgsi keluarga tidak hanya diiahirlcan lcarena pertimbangan r a s i o d atas m-ya semata, melainkan
bahwa
fungsi- fungsinya lahir dalam mgka m e m p e r - struktur yaog memerlukannya,perubahan dalam struktur sosial dapat mempengaruhi te jadinya pergeseran pada fungsi k e l u a r p tersebut
Mengacu kgada konsep Mmdock (1949). bahwa ada dua hal dalam
meniahami funpi-fuugsi apa vang disera6kan kepada tipe kelmga, yakni:
pertama bahwa keluarqa ~ n t t merupakan suatu konsep yang universal. Konsep ini menekankan bahwa bulran hanya pada kebutuhan biologis dasar individual
sebagai kebutuhan dasar masyarakat secara keseluruhan. Murdock (1949)
mengataha ada empat funpi dasar dalam keluarga, yaitu: funpi biologis, ekonomis, reproduktif clan pendidikau Fungsi dasar ini dapat d h t a k a n sebagai pergrrPafan tertentu yang harus terpenuhi supaya mas# tetap hidup sebagai
suatu kolektiiitas dengan nilai-nilai yang berkembang
di
dalamnya Kedua, keluarga inti bukanlah suatu unit yang signifikan dalam strukhm kekerabatan,sehingga secara h g s i o n a l keluarga rnerupakan prasyarat bagi keberlangsungan
masyarakat karena di dalam keluarga terdapat nilai-nilai, norma-norma yaag
sesuai den- masyarakat untuk diwariskan kepada generasin- dengan lceta lain keluarga sebagai mediator dari nilai-nilai sosial (Mwdock, 1949 dan Coser, 1964).
Terkait den- dinamika perubahan sosial, Blood, Jr (1972) mengatakan
bahwa dalam sistem keluarga, pecubahan ihr sangat sulit dideteksi, sepanjang
hubungan antara keluarga dengan lingkungannya tetap stabil dan pola kehidupan keluarga terus berlanjut m e n d firngsi-fimgainya Walaupun demikian,
perubahan pada bidang norma-norma dan nilai-nilai sering juga terjadi, hanya saja tidak kelihatan bagi para ahli. Agak berbeda dengan Blood, Jr (1972), Worsley
unit produktif terutama bagi keluarga tradisional. Hubungan-hubungan intern
dalam keluarga trlah menjadi lsbih sederajat atau egalitarian baik antar suami dan
istri maupun antar orang tua dan anak-an& Dan menurut Sumarti (2000)
perubahan sosial yang berlangsung di pedesaan Jawa dari yang bercirikan agrsris
ke masyarakat indusbi, maka yang nampak adalah prestasi individu semakin lebih diiargai dibandingkan status berdasarkan keturunan
Saparinah Sadli seperti yang dikutip oieh Megawangi (1993) mensinyalir
bahwa dalam perubahan nilai-nilai sosial membuat wanita memiliki kenungkinaa
lebih besar untuk t e j u n ke ruang publik sehingga mempengamhi pembagian
peran an- suami dan islri dalam suatu keluarga Tugas-tugas yang secara tradisional dilakukan oleh istri, seperti: mengurus kebutuhan anak baik fisik
maupun psikologis, pendidikan anak dan penyediaan makanan bagi anggota
rumahtaugga sudah bergeser pada sebagian keluarga, dimana suami yang secara tradisional bertugas memberikan status sosial pada keluarga, memberdam nafkah
dan mewakili kelusrga dengan pihak l a b dalam masyarakat, telah dapat menerima
limpahan tugas dari sang istri. Walaupun ha1 demikian diakuinya tidak mudah dan
tidak semua keiuarga cepat mengadopsi nilai-niiai barn itu. Sebab ternyata banyak
juga k e l w g a yang masih mencoba bettaban dengaa niiai-nilai tradisiond mereka Pada keluarga yang tetap ingin bertahan itu,
maka
implikasinya akan muncul konflik antara keluarga tersebutJadi
dapst dipahami bahwa perubahan itu memang tidak mudah dimana banyak -or lain yang mempengaruhhya. Tetapidapat dipastikan tidak ada yang mampu bertahan atau menghhdarinya secara
totalitas. Oleh h n a itu yang paling urgen bagi keluarga ini, adalab melakukan
Berdasarkan uraian konseptual
di
atas, maka kajian perubahan nilai-nilai keluarga dipusatksn dalam kaitannya dengan fimgsi-funpi kesatuan kel-P e r t i m b a n g a ~ m dimana secara sosiologis hubungan anak d m keluarga
m e r u p a h sosialisasi. Oleh karena seoraog anak pertama lcali alcan menemukan
dirinya dalam lingkungan keluarga Goode (1983), menyebutkau sosialisasi tarsebaxt adalah sebuah proses kebudayaan, yakni kebudayaan sebagai sistem nilai-
nilai, sikap dan t i o w laku masyardcat. Pada umumnya orang tua meneruskan
nilai-nilai sosial budaya kepada snak-auaknya dan mereka menyerapnya, sebab tidak ada orang tua yang memiliki c i a yang beltentangan dengan paudangan
hidup mereka terhadap anak-anaknya (Bukhori, 1979).
Secara fimgsional (Parson, 1986) rnengaEakan hakekat keluat-ga tidak hanya memenuhi fhgsi-fingsi mensosialisasikan anak-anak, tetapi juga
memenuhi fungsi sosialisasi bagi orang &was4 seperti dalam keluarga modern
hubungan impersonal dalam tempat keja, maka rumah merupakan saiu Latar utama dimana orang &-a mungkin menikmati hubungan-hubungau sosial
primer, clan suatu masyarakaf bisa berlangsung berlapis-lapis tenmmk pendewasaan anak sebagai bagian yrmg integral dssri sebuah proses pembenNcan
keluarga dan kelas.
ICerangka Pemilriran
Dalam perspektif hngsional dmkhmal, mssyarakat adalah satu sistem
yang terdiri atas elemen-elemen yang d i n g berhubungan. Perubahan yang terjadi pada satu elemen membawa pengaruh pada bagian yang lainnya (Ritzer, 1985).
Sedsngkan Scott (1993) melihat akibat
dari
aebuah perubahan maka posisi tawarstrukhP soaial, seperti ke1,angkaan lahan maupun perubahan Ice petani komersial. Pada hal, kelangmqqm hidupnya sangat bergar~tung &ngan arti penting fungsi
lahatt, b n a di sitdah mereka selalu bejuang unNr dapat mempertahankan kebidupan bersama keluaga Jadi jika tejadi perubahao pada fungsi lahamya
akan melibatkan perubahan nilai-nilai keluarga juga Menurut (Meaton, 1957),
memaag perubahan sosial itu merupakan implilcasi logis dari ioduslrialisasi ataupun modernisaei, terutama menyangkut proses penyempitan laLan
dan
masuknya ekonomi uang ice pedesaan mempengamhi pergeseran struMur sosialyang dapat disejajarkan d e w proses individualisasi clan komersialisd Rahman
(1999) dm 3elliaek (1995), keduanya melihat bahwa pwubahan sosial di lingkungan mas# *at mentpakan konsekuensi logis bagi satu komunitas
yang mampu menerima dan berempeti dengan unsw Luar.
Berpijak pada p e m i k h konseptual di atas, maka impl-i perubrrhan
nilai-nilai m r t dam dikatakan sebagai konsekuemi dari kebijakan pembangunan yaag diiancang uatuk meningkatkan t a d kesejahteraan sosial,
budaya clan ekonomi masyarakat pedesaan (Sugihen, 1997). Masyarakat pada
hakekahlya merespon perubahan tersebut, walaupun temyata respwsi itu menjadi
disolusi struktur menghadapi kehadiran pihalr luar sehingga pada akhhya
hak-
hak mereka atas l hmenjadi twbatas, kehilangan sumber-mmber ekonomi
dan
pergeseran nilai-nilai sosial ataubahkan
perkembangan komunitss sosialnya cendenurg memudar, sebagaimana Cmuaa Jellinek (1995)dan
Rahman (1999).Bedasdan tditu, penelitian tentang dampak sosial perubahan terencana pada
Penelitian ini berusaha untuk memperoleh dedeslcripsi mengenai perubahan
sosial n m p d m t pedesaam. Perubahan mana
wadi
dalam konteke stmktur dan fungsi keluarga maupun perubahan s t r u b ekonomi pada &&at miko.Mt- dengan keteharmonisan sistem sosialnya berhadapan dengan telcanan- tekanan
dsri
luar, kini terpaksa meldcdcaa penyesuaian-penyesuaiam untuk mengakomodasi perubahaa yang terjadidi
lingkungamya aEaubahkan
blah menggoyahkau h a m p i semua sendi-sendi kehic&pan sosial masynralrnt pedesaanOleh lcarena itu sepatutnya penelitian ini difokwlcan k e p d a finomenst
sosial &lam sehrsn masyaralcet desa atau dalam beberapa hal kebanyakm disebut
petani, yaitu masyarakat yang masih kenEal dengan karakteristik pedesaan yang
selalu menjalinlam hubungan dan saling ketergantungan rlengan masyardcat perlrotaan (Foster, 1987; Redfield, 1963). Cwelc masyaralcat dernikian tidak hanya ditandai dengan satu struktw otonom, seperti halnya m:asymakat lokal primitif
yang tertutup, tetapi lebih ditandai oieh bebempa dn&w yang dihasilkan oleh ketejalinan hubungan yang semakin dalam dengan masyarakat kota
Pemilihan metode untuk m e n wagar operasionalisasi penelitian ini
berjafan sesuai dengan skenario yang diinginkan pada daaamya tidak terlepas
dari
sebuah pertinbangan kamkkr masyaraicrtt itu sendiri sebagai objek masalab, seperti polakehidupan
berkelompok dan gotong royong yang senantiasa mengedepankan hubungan saliog membantu di antara anggota kel- maupuntetangga Atas dasar tersebut malca dengan pendelcatan deskripti€ kualitatif;
Pernilillan Lolvlsi Penelitian
Pengertian lokasi iui. adalah satuan - 1 masyaralcaf baik yang
mengalami perubahan aosial, budaya dan ekonomi maupun satuan lingkwgan
perbutian yang kenyataamya telsh mengalami penyempitan dan perubahan ihngsi
p e m m f a s t a ~ y a Hal ini dimaksudkan
uohtk
membatasi dan mempmudab proses pemilihan lokaei penelitiau tersebutDaiam proses pemilihan satuan lingkmgan sebagai lokasi penelitiau
laogkah pertamanya, &ah dengan sengaja melakukan pendekatan kepada
Pemerintah Kota Bengkuly yakni Kepala Biro P- Pada b b p ini peneliti b e r u s k memberikan penjetasan dan meyakidcan mereka
bahwa
penelitian ini b e m a h a untuk mengidentifikasi proses perubahan sosial pada masyardat Bul- sebagai dampak dari sentuhan pembangunan dan ekonomiuang ke daerah pedesaan Pihak pemerintah Kota Bengkulu meresponnya secara poaiti£ Dengan memberikan sebuah rekomendasi peneliti disamukm langsung menemui Kepala Kantor Pembanguaan Desa (Bang&s) Pemerintah Kota
Bengkdy dimana data mengenai kebijakan m u m dan peta pembangunan b a h
pedesaan dalam wilayab kota dapat diperoleh. Dat-i iaformasi peta penbangunan
maupun informasi lm@ung dari Kepala Krmtor tersebut, peneliti mendapat regpon
balik agar m e n e n t u b Iangsung bagian daeah yaw pesat pembangunannya sebagai lolcasi penelitian, tanpa ada unsur pen+ dari
pihak
pemerintah.Selanjutnya setelab mendapat kejelasen gambaran d a d pedesaao yang sesuai dengan tujuan penelitisn, serta dengan bekal informasi pernetintab
dan
petamungkin ciat% sekunder, yaitu ti& hanya mengenai amh, saaaran
dan
peta kebijskaa pembengunan, akaa tetapi juga menyentuh data tentang latar belakangsosial maqwakat yang menjadi objek pen-- Pada
Cahap iniiah KepaIa
Seksi Pernerdahan Desa Kador KecamRtan Gadiag Cempalca memberilcan i n f i a s i dan dah desa-desa yang dimasuki pembaagunan dan ekonomi uang
ysng sesuai dengan tujusn penelitian sebagai altenmtif lokasi penelitian, anEera lain: Desa Panorama, Desa Jembetan Kecil dan Iiesa Dusm Beaar.
A k b h y a k g a n sengaja dipilih Desa Panorama (lampiran peta 2),
sebagai ldcesi penelitian P e r t i m b m p n n ~ bahwa des4 termbat dipandan8 dapat mewakili makna satwn Lingkungan yang menyimpau berbagai Gnomena dampak
sosial sebuah perubahaa Selain itu secara geografia
daerab
ini pada awalnyaterletak di bagipn piaggiran Kotaa Bengkulu, dan termasuk dalam bagian wilayah- wilayab perencaaaaa pembangunan. Di s a w i n g itu, menurut Kepda Deaa
Panorama bahwa dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an d a d temebut
menjadi desa yang banyak mengalami penyempitau lahan p 4 a n sudah
mencapai 70,25 persen atau 127,85 hektar dari I82 hektar 1- kesel& lahan kering yang dialih fungsikan p e m a d b h m y a ke dalam berbagai kepeatingan
pembangunan fasilitas umum, seperti:
terminal,
paaar, jalan rap, rumah toko,perumnas, taman rekreasi clan perluasan pemukiman pendud*
Meskipun demikian pihek keeamatan memdyardcan agar data itu dapat
dilengkspi dengan data pe- tanah dati -tor Agraria Kota Bengkulu
maupun data
drtri
Kantor PerEenian Bengkulu Setelah menentukaa lokasi yangtokoh-tokohnya Keaelumhzm proses ini mulai dari p e n d e b dengan para
pemimpin
f
d
secara hierarkhis aempai selesai pelaksamaannya beilangsungselama 2 bulan, yaitu dari M a n J d i sampai den- Aguatus 2001.
Tahapan proses di atas dilakukan d e n g ~ ~ ~ shategi pendekaCan snow-
bolling ArCinya aktifibs yang bedcaitan dengan usaha untuk mendapat d s b yang
benar-benar tejamin dimulai dengan upaya mencari infwman kunci
dan
selenjutnya menemulcan bebemapa orang petani atsu keluarga petanidan
mantan petani yaagdapat
memberikan infimnasi lengkap mengenai kondisi awal desa maupun kondisi pada saat desa mulai mengalami proses pexubahea Upaya-upayadimakaud
adalab melakulcan pendelcatan kepada pemimpin &sa, yaitu den- pendelcatan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desadan
setelah itu dibruslcan dengan melakulcen pertemuan peladelcatan kepada 11 orang KetuaRT.
Daripendekatan tersebut, peneliti disarankan untuk melakukan pendebatan
para pemimpin i d d desa, yaitu: 1 orang kehra adat, 2 orang tokoh pemuda,
dan sesorsng yang ditokohkan karena keberhasilan atan prestasinya dalam salah sabu bidang, yakni 3 orang menurut aspek
pendidikan,
2 orang berdasarkan kebeahsilannys dalam bidsng wiraswasEa dan 1 orang pads aspek olah ragaBefsnjsk dari informasi yang diperoleh pada tabap ini, selenjutnya peneliti melakukan pendekahn dan berusaha membina hubungan
d d a m
suasaua kekelwrgaan lrepada 11 wang mantan petani yang mengalami persodan yangberkaih erat dengan perubahan fbgsi p e m h
laha
pertaniannya Di antaraPendekatan dengan para pemimpin formal desa m q u n dengan
pemimpia i d o d desa sebagaimana tet-sebut orientasinya &tap diarebkaa untuL
menyerap data aekunder, seperti: data tentang latar belakang sosial b u d q a
masyerakaf sistem kekerabatan, registraei penduduk men& struMur ekonomi,
jumlah p e e
dimana
lahannya pernah dimanfastlran untuk pembeagunan kepentingan umum, pencatatan luas lahao pertanian yang masih ah, prosesmaupun pemetaan lioghrn&an perfanian yang mengalami penyempitan lahan bagi
pembangunan fasilitas umum dan pengembangan pemukiman penduduk serta
keterlibatan pemerintah dalam memberilcan penerangau bagaimana Btartegi
masyarakat menghadapi perubahan ini.
Di samping ha1 itu pada dasamya pada tahap braebut sudah muiai mengarab kepada kebutuhan data primer juga Hal
ini
berpijak dari kebutuhaotehadap peta lokasi mmahtangga petani clan masyarakat Desa Panorama yang dipilih menjdi responden, obs- h@cungau pertaniamya, latar belalceng sosial budgra mengenai sistem kekerabatan dan &bat sosid dari sebuah perubahaa lingkungan pertanian. OIeh ksrena itu langkah-langkah yang dilakukan, adalah de- mengunjungi masing-masing individu dan menjalin hubungsn yang baik, melalcukan wawancara dan me&ukan beberapa p h y a a n
kepada masing-masing individu dalrrm suasana yang sangat akrab. Hubungan dan
pendelcatan itu terus berlangsung Eanpa terikat dengan suatu tempat, sehingga
keharmonisan hubungan itu juga berlangsung di tempat-tempat rumah ibadah, khususnya sebelum dan seeudah selesai shalat Jum'at maupun di tempat
serta Sekretaris Desa lebih bauyak berlaugsung pada jam ke j a di Kantor Deaa Panorama
Aktifitas pendekatao di atas dipergunalcam juga untuk memperoleh data infomumi tentang stmkhu ekonomi petani sebe~lum maupun sesudab daemh
ini
menerima perl- kebijalcen pembangunan, den infMrnaSi teotang b e dstrdegi adaptasi pe&aui dengan sisa lahan yang masih dimiliiyat untuk sekedar bertahan hidup- Selanjutnya untuk mendapati gambnran kondisi Nmahtangga mantyan petani yang demikisn, penetitiao ini berusaha menjalin hubungan yang
akrab kepada Leluarga -tan petani. Untuk kepentingan ity maka peneliti selalu
mengikuti aktifitaa mmeka yaag ti&
h n p
terbatasdi
lhghmgau ternplat tinggal tetapi juga di tempat keja atau tempat-tempain geperti pada saat upacaraperlcawinan, selnmatnn dan bahlcan
di
nunah-rutnah ibadah.Dalan suasana sebagaimana dimaksud, peneliti tidak hanya ditmima sebagai bagian dari warga mereka, tetapi dapat juga mengetahui clan merapakau sebagian
dari
dinamika kehidupamya Mereka merasa senangdao
memberilcen respon den- seldu bersilcap terbulca dan membantu proses penelitiaa ini katika peneliti ada kesulitan memahsmi makaa fiiosofia bahasa ibu Menurut Wahyuni(2000) penciptaan euasana demikiau adaIah d d f i C a a p e n t i ~ g daldalam us& pencapaian sasaran penelitian dapat berhasil dimana infinmasi y q diperoleh selain wswancara deqpm respondem bisa juga den- melskulcan observasi
terhadap aktifitas Icehidupan mereka sebari-hari. Dalam ke- inilah dilakuk~n obsenmsi tentang s-gi mmahtaugjgs petani menghadapi realitas
perubahan yang memaksa mereka melakulcan penyesuaiau usaha dengan bidang-
Urut-uruh kegiatan tersebut sangat penting dilakukan agar penelitian ini
terarah ke dalam permasalahan yang dimmuskan, bahwa telah wadi suatu proses adaptasi dsn akomodasi dari m a s y a d & (petani) terbadap sisa lahao yang
d i l i k i n y a Dari proses i b muncul juga suatu dampak sosial budaya bagi
kehidupan rumahtangganya sendiri. Dengan berbagai keterbatasan, seperti:
a,
tenaga dan waktu yaag ada tidak mungkin unhrk menjangkau kesel& populasi di seluruh Desa Panorama, maka dengan merujuk kepada S i t o m (1998)
yang menyebutkan bahwa tujuan lltsma dari sebuah penelitian kualitatif, adalah mendeskripsilcm kenyataan yang sebenamya
dan
sebagaimaua d m y a , sehingga penelitian sampelnya dapat berupa segalahal, peristiwa, manusia d a u situasi yang menjadi objek pengan~atan sebagaimana Icatakteristiknya-pun mengitendaki data m i h .B a d a s h rujukan itu, rnalca penclitian ini menggrmaho suatu sampel
menraut keterwakilan aspek rnasalah
dan
tidak mengutsmakan agpek keterwakilan populasi. Dengan kata lain, bahwa sampelnya tidak bergmtung kepada jumlah repponden, melainkao potensi kasus yang msnggambarb kedalaman responden mengalami w j a l a sosial itu. Oleh lcarepa itu keiuarga atau rumabtangga mantanpeiani dan keluarga p e e yang sesuai dengan kasum menjadi objek pen~pmahni
telah dipilih secsra sengajamenggunakan kriteria yang d i t u a n g b d a m Tabel 1. Setelah ditemulcan rumahbmggapelaai alau keluarga mantan petani yang seauai dengan acuan di atas, pada kenyataannya terdapat dua ha1 yang menjadi
hambatan yang cukup urgen dan substansial, yskui: pe&ama, belum temedianya
data lenghp tentang keadaan lahan pertaaian atau &aran jumlah lalzan yang
Tabel 1. KriteriaPemilihan Rumahtangga dan Kelwga sebagai Responden.
Dahulu p& pemilik
dan s e h g bekerja di luer pertenian
Dahulu petani pemilik penggerap eeka-g
buruh induslxi bat+
bang-
-
--
Sebelumada
P ~ V
merniliki lahan pertanian di atas 1 hektar- Setelah ada pembangunan 1- pemilikan menjadi di
pembangunan m e m i l i
w a n di atas 1
aha di Luar
kerja keluarga atau sistem tani k e l m g a
Lahan
sumberekonomi keluargza
Proses p e r u b h kerja dan perubahao nilai keluarga P e r u b h nilai-nilai hubungan
b k a a b a t a s ketetanggaan dan nilai hubugsm kemasywekaean Proses peayempitan
I*
Proses dan
s(ratesi
Saaptasi, akomodasi perub*N i l a i 4 l a i kerja
dsa
proses adzsptasi dengan pola kenja baru di luar kerjaag-6
Nilai-nilai kerja dalam keluarga dan
-#
Proses peqgambilau kepllhrsan keluarga menBhaaapiP
-
-
-
pertimbangan mike yang diambil Proses adaptasi *&an pen-8
kepemilikan di instansi terkait, seperti: Kantor Agraria Sub.Dit Taba GunaTaaah,
[image:168.485.52.438.60.575.2]kebiasasn dan laia h a masycnalcat di desa ini tidak boleh berbicara s e c a a
laagsung meagenai suatu pokok persodan, misalnya dalam masalah bentuk
perkawinan, sistem kekerabafan yang berkembang, hak-hak wauita aiau
membandiigkan nilai-nilai keja agraria dengan nilai-nilai di law kmja agraris.
Oleh karena itu, peneliti perlu melakulcan pendekntan kembaii deagan para
idorman kunci untuk mendapat petunjulc afau cara apa yang paling tepat dipergunakan agar proses wewancera kepada responden dapat berlangsung akrab
dan
data
dapat diperoleh langsung dari responden itu. Dari informasiini,
malcaharus dilak&an perubahan pedoman wawanc- teru&una pertanyaao tentang
sistem Icekenhatan yang bedcembang di lingkungan mas- Bulang,. Misaloya pertanyaan mengenai besarau jumlah pembaycprao Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau b q a i m a a a peresaan mereka mengenai jumlah kewajiban
pajak itu, pada h a k e b y a d iuntuk meneluslpi ~ ~luae lahan yang dimililri.
Demikian jugs teutaug pembicaresn yang menyaugkut kehidupan d t a n g g a
dimana suami yang masuk ke dalam lingkungan keluarga istri, eebenarnya untuk memperoleh data yang berkaitan dengan upaya m e m p e r h h n k m sistem perkawinan, dan setenaa dalam menelusuri data luas lahan y m g masih ada dialih
ftmgsikan dalam bemak kegiatan usaha apa di luar pertanian atau dasan-dasan
mengalih kepemilikan lahan i t y semuanya tidak menggunakan perhoyasn secara laogsung tehadap pokok masaiah Implikasinya, waktu yam dibuhrhkan untuk
wa-ara itu lebib banyak dari yang direzlcmmkam dan hams dilalrukan dengan lebih hati-hati agar wawancax-a
tidak
keluar dari konteksnyauntuk keperluan akademis dan jilca mengandung manfiiat m s , maka haail
peaelitian tersebut dapat menjadi b h pertimbangen, sehingga dalam bentuk
apapun pembangunan yang dilakukan agar dapat mempertimbangkan efeknya h h d a p sumber-sumber kehidupan ekonomi petani dan berusaha menekan
sekecil mungkin dampak sosid yang tidak menguntungkan kehidupan petani pedesaan itu
Hal
ini penting dilakukan karena ada kecendenutgan mereka beranggapan bahwa penelitian ini menjadi &at m e y pembangunan berikutnyadengan pola yang sama, tetap m e m a d k h n lahaa pertanian mereka
Untuk kepentingan mengatasi persodan demildan, maka Iangkah yang ditempuh addah mendataagi para tokoh desa daa Kepala Rukun Tetangga (RT)
untuk menentukan data penyempitan lahan pertanian Dengan Langlnrh temebut hambatan di atas dapat tendasi dengan temediaoya catatan yang rel& cukup
mengenai kpexluan rnasyarslcat untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) di lbgkuqpmya semdiri. Berdasarlcan catstrrn iniiah dapat diketahui
bshwa telah terjadi penyempitan dan penghambatan kepemilikan lahan pertanian
di Desa Panorama (lampinn Tabel 2), yang ternyata lahaa sawah lebih sedikit mengalami proses penyempitan dib813dicgkan dengan lahan kebun Wormasi data
ini
term dikembangkan lagi ke dalam suatu pemahaman bahwa telah terdspat kasw atau proses penyempitan lahan pertauian dalam satuau linghngan pertanianmas- yang berdampak kepada nilai-nilai sosial budgya magyaralcst Bulang di Desa Panorania
Benksarkan tipe lingkungan sosial di atas, maka pemilihan para keluarga
pengumpulan data primer yang ditetapkan dengan sengaja menurut keterwakilan aspek masalah, yakni:
Pertama, keluarga Bapak H. A Humadsmi. Beliau audab sangat sulit
mengingatkart pereis tanggal, bulan dan tahun kelahiraonya Suatu hal yang masih
dapat terngiang dalam ingabmnya adalah dia sebagai anak petaai clan bekerja sebagai petaoi
di
Desa Panorama ini secara turun temuruo, walaupun ada sebagian lahan usaha perbniennya diperoleh dari h a i l sendiridan
haail bersama istrinyaSsat ini (saat penelitian ini berlangsung) men& pengakuannya, bahws dia blah berumur tidak kuran dari 82 tahun
dan
ada kemungkinan l e b l tuadari
wnwP
erkiraan ini. Indikasiiya. bahwa dari lima orang &ya, yang semuaaya telah bmaMangga clan masing-masing mempunyaiaoak
ketummn, dalam shvkhP kel-ga halini
merupakaa cucu dan sew ketmumm keduadari
kakek, pada saat ini juga telah memililci cucu ddam struMur keluarga pada tingkat ini disebut cicit dari silsilah p m a (Icakekidatddnenek). Sebagai orang Bulsng yaugtergolong sudah c h a p tua di Desa Panorama ini, Bspak HA Hurnardani adalah
salah seorang generasi ke-empat dari keturunan "Hulu ~alang"' pendiri kampung ini. sejak kecil sebagai anak petmi mxd& rnengenal dnnia p d a n bercocok
tanam sebagai sumber kehidupan k e l u a r e Karena itu padausiarema, beliau telah terbiasa bekerja keras, mandiri
dan
ulet, di sampingunNr
membantu ekonomiwang tuanya me- sawah maupun kebun, bagi beliau bekerja merupalcaa dorongan 11ntuk selalu menjaga c i H kel-ga dari berbagai macam fitmh
masyaralcst terhadap pemuda yang tidak mampu bekerja mandiri. Kegiatan ini
dilakukannya hingga berusia h - k i r a 17 tahun atau sampai memasuki usia
perkawinan
Berdasarkan pengakuannya sebagai kaum remaja desa yang seusia
tersebut, bekeja &&an di samping sebagai bentuk penghargasn terhadap etilca
sosial bagi sea- remaja tetapi juga merupalcan ajang latihaa atau magang unNr
mempersiapkan diri menjadi kepala keluarga ketika saatnya nanti telah berishi
atau mampu mendirikan rumahtangga sendiri* Jadi ketika usianya dipandang dewasa dan siap membentuk mmahtaagga beliau telah mengenal cam-caa strategi
berpro-i unt