• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking Dan Strategi Peningkatannya (Studi Kasus Pada Bank BCA KCU Diponegoro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking Dan Strategi Peningkatannya (Studi Kasus Pada Bank BCA KCU Diponegoro)"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERSETUJUAN GELADIKARYA

Judul Geladikarya : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BANK

DALAM MENGGUNAKAN INTERNET BANKING

DAN STRATEGI PENINGKATANNYA (STUDI

KASUS PADA PT.BANK CENTRAL ASIA KCU DIPONEGORO MEDAN)

Nama : Edward Hartawan

NIM : 087007081

Program Studi : Magister Manajemen

Menyetujui :

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc.

Pembimbing I

Dr. Ir. Nazaruddin, MT

Pembimbing II

Ketua Program Studi Direktur Sekolah

Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng Prof. Dr. Erman Munir,

M.Sc.

(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BANK DALAM MENGGUNAKAN INTERNET BANKING DAN STRATEGI

PENINGKATANNYA

(STUDI KASUS PADA BANK BCA KCU DIPONEGORO) ABSTRAK

Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Salah satu penerapannya adalah Internet. Perkembangan teknologi Internet ini diadopsi oleh industri perbankan untuk mengembangkan pelayanan. Perkembangan pelayanan yang dilakukan perbankan berbasis teknologi (electronic banking) dalam bentuk Internet Banking, mobile banking yang berbasis handphone (phone banking), penggunaan ATM (Automatic Teller Machine), Credit Card dan lain sebagainya telah menjadi keharusan bagi bank-bank di Indonesia untuk merebut pangsa pasar. Saat ini Internet Banking menjadi perhatian utama dan senjata yang revolusioner strategis operasional bank. Bank Central Asia (BCA) mengimplementasikan penggunaan Internet Banking pada layanan jasa perbankan di Indonesia pada tahun 2001 melalui situs https://www.klikbca.com/. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah bank dalam menggunakan Internet Banking dan apa strategi yang digunakan untuk meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking. Metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar pertanyaan (kuesioner) dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manfaat, kemudahan penggunaan, resiko, fitur layanan, kepercayaan, website customization secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam penggunaan Internet Banking. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square untuk kelompok nasabah yang telah menggunakan Internet Banking adalah 85,4% yang artinya variabel dependen Minat dalam menggunakan Internet Banking (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen Manfaat (X1), Kemudahan dalam menggunakan (X2), Resiko (X3), Fitur Layanan (X4), Kepercayaan (X5), dan Website Customization

(X6), sedangkan sisanya 14,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square untuk kelompok nasabah yang belum menggunakan Internet Banking adalah 83,2% yang artinya variabel dependen Minat dalam menggunakan Internet Banking (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen Manfaat (X1), Kemudahan dalam menggunakan (X2), Resiko (X3), Fitur Layanan (X4), Kepercayaan (X5), dan Website

Customization (X6), sedangkan sisanya 16,8% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Geladikarya yang berjudul:

”ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

NASABAH BANK DALAM MENGGUNAKAN INTERNET BANKING DAN

STRATEGI PENINGKATANNYA (STUDI KASUS PADA PT. BANK CENTRAL

ASIA KCU DIPONEGORO MEDAN)”

Adalah benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua sumber

data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.

Medan, Juli 2013

Yang Membuat Pernyataan

Edward Hartawan

(5)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Edward Hartawan

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 Januari 1987

Pekerjaan : Karyawan swasta

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen protestan

Alamat : Jl. Pasundan no 53 AA Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

1. Tahun 1993-1996 : SD – Yayasan Perguruan Methodist 3 Medan 2. Tahun 1997-1998 : SD – Kalam Kudus P. Siantar

3. Tahun 1999-2001 : SMP – Yayasan Perguruan Methodist P. Siantar 4. Tahun 2002-2004 : SMA – Yayasan Perguruan Methodist P. Siantar 5. Tahun 2004-2008 : STMIK IBBI – Sarjana Komputer

6. Tahun 2005-2009 : Universitas Sumatera Utara – Sarjana Ekonomi

7. Tahun 2009-2013 : Terdaftar sebagai Mahasiswa Pada Program Pascasarjana (S2) Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara.

RIWAYAT PEKERJAAN

1. Staf Sistim Informasi Wilayah PT. Bank Central Asia Medan 2009 - sekarang

KELUARGA

Ayah : Anthon Christian Hartawan

Ibu : Sukartini

Kakak : Ester Ang Kakak : Elly Ang

Medan, Juli 2013

(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuni-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan geladikarya ini. Geladikarya ini ditulis dalam

rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi Magister Manajemen pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dengan judul: “ Analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah bank dalam menggunakan Internet

Banking BCA dan strategi peningkatannya (studi kasus pada Bank BCA KCU

Diponegoro”

Dalam menyelesaikan geladikarya ini penulis banyak memperoleh bantuan baik

pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terlibat dalam penyelesaian geladikarya ini yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. selaku Ketua Komisi

Pembimbing.

4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Anggota Komisi Pembimbing.

5. Seluruh Guru Besar dan Dosen di Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Staf Administrasi di Program Studi Magister Manajemen Universitas

(7)

7. Orang tua dan Saudara-saudara kandung penulis atas motivasi dalam

menyelesaikan geladikarya ini.

8. Rekan-rekan sekerja di PT. Bank Central Asia Medan, rekan-rekan Angkatan 25

MM USU dan seluruh teman-teman yang telah banyak memberikan inspirasi,

masukan dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan geladikarya ini, serta

pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan geladikarya ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan

sehingga geladikarya ini dapat terselesaikan dengan baik. Saran dan kritik yang

diberikan dari semua pihak sangat berguna dalam penyusunan geladikarya ini dan

semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN GELADIKARYA ... i

ABSTRAK ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

RIWAYAT HIDUP... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Teknologi Informasi ... 8

2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi ... 8

2.1.2 Lingkup Teknologi Informasi ... 8

2.1.3 Peranan Teknologi Informasi ... 10

2.2 Internet Banking ... 11

2.3 Technology Acceptance Model ... 13

2.3.1 Manfaat Penggunaan ... 15

(9)

2.4 Resiko ... 17

2.5 Fitur Layanan ... 17

2.6 Kepercayaan ... 18

2.7 Website Customization ... 19

2.8 Strategi Teknologi Informasi Menuju Keunggulan Kompetitif 19 2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 28

3.1 Kerangka Konseptual ... 28

3.2 Hipotesis ... 30

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 33

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

4.2 Jenis Penelitian ... 34

4.3 Jenis dan Sumber Data ... 34

4.4 Populasi dan Sampel ... 34

4.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36

4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 36

4.6.1 Minat Untuk Menggunakan Internet Banking ... 36

4.6.2 Variabel Independen : Manfaat ... 36

4.6.3 Variabel Independen : Kemudahan Penggunaan ... 37

4.6.4 Variabel Independen : Resiko ... 37

4.6.5 Variabel Independen : Fitur Layanan ... 38

4.6.6 Variabel Independen : Kepercayaan ... 38

(10)

4.7 Analisis Data ... 41

4.7.1 Uji Reliabilitas dan Validitas ... 41

4.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 42

4.7.3 Analisis Regresi ... 43

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 46

5.1 Pendirian Perusahaan ... 46

5.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 46

5.3 Struktur Organisasi ... 48

5.4 Produk dan Layanan BCA ... 48

BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 53

6.1 Analisis Penggunaan Internet Banking ... 53

6.2 Analisis Hasil Kuesioner ... 54

6.3 Pengujian Data Nasabah yang telah menggunakan Internet Banking ... 57

6.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

6.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 59

6.3.3 Pengujian Hipotesis ... 61

6.4 Pengujian Data Nasabah yang belum menggunakan Internet Banking ... 64

6.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64

6.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 67

6.4.3 Pengujian Hipotesis ... 68

6.5 Pembahasan ... 72

(11)

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

7.1 Kesimpulan ... 84

7.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(12)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BANK DALAM MENGGUNAKAN INTERNET BANKING DAN STRATEGI

PENINGKATANNYA

(STUDI KASUS PADA BANK BCA KCU DIPONEGORO) ABSTRAK

Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Salah satu penerapannya adalah Internet. Perkembangan teknologi Internet ini diadopsi oleh industri perbankan untuk mengembangkan pelayanan. Perkembangan pelayanan yang dilakukan perbankan berbasis teknologi (electronic banking) dalam bentuk Internet Banking, mobile banking yang berbasis handphone (phone banking), penggunaan ATM (Automatic Teller Machine), Credit Card dan lain sebagainya telah menjadi keharusan bagi bank-bank di Indonesia untuk merebut pangsa pasar. Saat ini Internet Banking menjadi perhatian utama dan senjata yang revolusioner strategis operasional bank. Bank Central Asia (BCA) mengimplementasikan penggunaan Internet Banking pada layanan jasa perbankan di Indonesia pada tahun 2001 melalui situs https://www.klikbca.com/. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah bank dalam menggunakan Internet Banking dan apa strategi yang digunakan untuk meningkatkan minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking. Metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar pertanyaan (kuesioner) dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manfaat, kemudahan penggunaan, resiko, fitur layanan, kepercayaan, website customization secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan dalam penggunaan Internet Banking. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square untuk kelompok nasabah yang telah menggunakan Internet Banking adalah 85,4% yang artinya variabel dependen Minat dalam menggunakan Internet Banking (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen Manfaat (X1), Kemudahan dalam menggunakan (X2), Resiko (X3), Fitur Layanan (X4), Kepercayaan (X5), dan Website Customization

(X6), sedangkan sisanya 14,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square untuk kelompok nasabah yang belum menggunakan Internet Banking adalah 83,2% yang artinya variabel dependen Minat dalam menggunakan Internet Banking (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen Manfaat (X1), Kemudahan dalam menggunakan (X2), Resiko (X3), Fitur Layanan (X4), Kepercayaan (X5), dan Website

Customization (X6), sedangkan sisanya 16,8% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang signifikan dalam

kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Berbagai aktivitas dapat dikerjakan

dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

menjadi faktor yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat

kerja maupun di rumah sebagai contoh penggunaan mail, commerce dan

e-government.

Pentingnya penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis tidak

diragukan lagi. Banyak perusahaan di dunia berkeinginan dan berlomba-lomba

untuk mengubah dirinya menjadi pembangkit daya (power house) bisnis

global melalui berbagai investasi besar dalam e-business, e-commerce, dan

usaha Teknologi Informasi (TI) lainnya. Jadi terdapat kebutuhan yang nyata

bagi para manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk memahami bagaimana

mengelola teknologi yang sangat penting ini. Mengelola sistem dan teknologi

informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan saat ini adalah

tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI serta para praktisi bisnis.

Perkembangan teknologi Internet ini diadopsi oleh industri perbankan

untuk mengembangkan pelayanan. Peluang ini digunakan oleh bank-bank

yang ada di Indonesia baik bank pemerintah maupun swasta, karena media

Internet adalah suatu inovasi yang cukup memberi peluang dan menantang

(14)

berbasis teknologi (electronic banking) dalam bentuk Internet Banking,

mobile banking yang berbasis handphone (phone banking), penggunaan ATM

(Automatic Teller Machine), Credit Card dan lain sebagainya telah menjadi

keharusan bagi bank-bank di Indonesia untuk merebut pangsa pasar. Saat

ini Internet Banking menjadi perhatian utama dan senjata yang revolusioner

strategis operasional bank.

Online banking diperkenalkan sebagai saluran dimana nasabah bank

dapat melakukan aktivitas finansial perbankan non-tunai secara elektronik

melalui website bank. Nasabah dapat melakukan transaksi non cash setiap

saat dengan mudah dan nyaman dengan mengakses melalui komputer

(jaringan Internet). Inovasi pelayanan perbankan melalui teknologi Internet

diharapkan dapat menekan transactional cost dan antrian yang terjadi di

kantor-kantor bank.

Bank Central Asia (BCA) mengimplementasikan penggunaan Internet

Banking pada layanan jasa perbankan di Indonesia pada tahun 2001 melalui situs

https://www.klikbca.com/. Bagi pihak bank, Internet Banking memberikan

beberapa keuntungan, antara lain:

1. Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki beberapa kantor

cabang untuk beroperasi di berbagai tempat. Usaha ini memerlukan biaya yang

tidak kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya meletakkan mesin ATM

sehingga dengan adanya mesin ATM tersebut dapat hadir di berbagai tempat.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, muncul teknologi

(15)

menghilangkan batas fisik, batas ruang dan waktu. Layanan perbankan dapat

diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.

2. Customer loyality.

Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih

nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka akun di

bank yang berbeda-beda di berbagai tempat.

3. Revenue and cost improvement.

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat

lebih murah daripada membuka kantor cabang.

4. Competitive advantage.

Bank yang tidak memiliki mesin ATM akan sukar berkompetisi dengan

bank yang memiliki banyak mesin ATM. Demikian pula bank yang memiliki

Internet Banking akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan bank yang

tidak memiliki Internet Banking. Internet Banking memberikan keuntungan

yaitu dapat memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan

karena dengan menggunakan Internet Banking transaksi perbankan dapat

dilakukan kapan saja dan dimana saja (tidak terbatas ruang dan waktu), dan lebih

cepat bila dibandingkan mengantri di bank ataupun di mesin ATM.

Meskipun berbagai keuntungan ditawarkan melalui Internet Banking,

namun sistem ini kurang diminati dan sangat jarang digunakan oleh nasabah

yang memiliki fasilitas untuk mengakses Internet Banking. Sebagian besar

nasabah tersebut lebih memilih mengantri di bank atau menggunakan ATM

(Automated Teller Machine) untuk melakukan transaksi perbankan padahal

(16)

Perkembangan jumlah nasabah BCA KCU Diponegoro yang

menggunakan Internet Banking selama enam tahun terakhir dapat dilihat pada

Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Penggunaan Internet Banking Bank BCA KCU Diponengoro

Tahun Jumlah Nasabah Jumlah Pengguna Internet Banking

Persentase

2007 33,192 1388 4,18 %

2008 34,193 1439 4,21 %

2009 33,761 1390 4,12 %

2010 34,208 1403 4,1 %

2011 35,393 1476 4,17 %

2012 37,852 1715 4,53 %

Sumber : PT. BCA (data diolah)

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa jumlah pengguna Internet Banking BCA

KCU Diponegoro hanya berkisar 4% dari total jumlah nasabah Tahapan yang

sebenarnya bisa melakukan transaksi melalui Internet Banking. Hal ini

menunjukkan bahwa minat nasabah untuk menggunakan Internet Banking masih

kecil.

Nasabah bank BCA di KCU Diponegoro masih banyak yang

menggunakan Internet Banking hanya sekedar untuk melihat saldo dan

melihat mutasi rekening (non-finansial). Oleh sebab itu bank perlu

meningkatkan strategi agar semakin banyak nasabah yang memahami

penggunaan fitur Internet Banking secara maksimal dengan tujuan agar value

yang diterima oleh nasabah bank semakin tinggi. Transaksi finansial dapat

(17)

benar-benar merasakan manfaat Internet Banking ini dan bukan hanya digunakan

untuk sekedar melihat informasi rekening.

Di sisi lain pemanfaatan Internet Banking sebagai media untuk

melakukan transaksi finansial dan non finansial masih sedikit sebagaimana

terlihat pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Data Pengguna finansial dan non-finansial Internet Banking BCA

Tahun Jumlah

BCA melakukan adopsi Internet Banking dengan tujuan untuk

meningkatkan pelayanan kepada nasabah agar semakin mudah dalam melakukan

transaksi perbankan kapan saja dan dimana saja, namun pada kenyataannya

berbeda sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor yang

menyebabkan kenapa masih rendahnya minat nasabah menggunakan Internet

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang

permasalahan yang terjadi adalah masih rendahnya pemanfaatan Internet Banking

di BCA KCU Diponegoro Medan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui

a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat nasabah dalam

menggunakan Internet Banking.

b. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan penggunaan Internet Banking

di BCA KCU Diponegoro Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk menemu kenali faktor mana yang paling mempengaruhi minat

nasabah dalam menggunakan Internet Banking.

2. Untuk merumuskan strategi dalam upaya peningkatan penggunaan Internet

Banking di BCA KCU Diponegoro Medan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam

mengembangkan, menerapkan serta melatih berpikir secara ilmiah

sehingga dapat memperluas wawasan apabila kelak menghadapi

masalah, terutama yang erat hubungannya dengan pengaruh resiko,

manfaat, kemudahan penggunaan, kepercayaan, Website Customization

dan fitur layanan terhadap minat nasabah bank dalam menggunakan

(19)

2. Bagi Bank BCA, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah

bank dalam menggunakan Internet Banking dan strategi yang tepat untuk

meningkatkan minat nasabah dalam penggunaan Internet Banking sesuai

dengan hasil dari penelitian sehingga Bank BCA dapat menerapkan

strategi pemasaran mereka guna mempertahankan keunggulan kompetitif

Internet Banking BCA dan mengembangkan inovasi baru dari sistem

Internet Banking di masa yang akan datang. Internet Banking yang

nyaman, aman, dan memiliki fitur yang menarik, sehingga nasabah bank

BCA tertarik dan mau menggunakan fasilitas Internet Banking.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup

Adapun batasan penelitian dalam geladi karya ini antara lain:

1. Responden dalam penelitian ini yaitu nasabah bank BCA KCU

Diponegoro yang terbagi dalam dua kelompok yaitu nasabah yang telah

menggunakan Internet Banking dan nasabah yang belum menggunakan

Internet Banking.

2. Variabel bebas penelitian ini ada 6 yaitu resiko, manfaat, kemudahan

dalam penggunaan, kepercayaan, Website Customization dan fitur layanan.

Sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah minat dalam

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teknologi Informasi

2.1.1. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Turban dan Leidner (2008), teknologi informasi merupakan

kumpulan darisistem komputasi yang digunakan oleh organisasi. Termasuk

hardware, software, database, network dan perangkat elektronik lain.

Menurut O’Brien (2005), teknologi informasi merupakan berbagai macam

komponen-komponen hardware dan software yang penting bagi suatu sistem

untuk dapat beroperasi.

Menurut Laudon dan Laudon (2004) Teknologi Informasi adalah suatu

hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang digunakan oleh

sistem informasi, hardware atau perangkat keras merupakan peralatan fisik yang

terlibat dalam pemrosesan informasi seperti computer, workstation, peralatan

jaringan, tempat penyimpanan data serta peralatan transmisi. Software adalah

program komputer yang menginterpretasikan apa yang harus dilakukan.

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa teknologi

informasi merupakan kumpulan dari komponen-komponen hardware yang terdiri

dari hardware, software, database dan jaringan telekomunikasi yang penting bagi

suatu sistem untuk dapat beroperasi.

2.1.2. Lingkup Teknologi Informasi

Komponen-komponen dasar teknologi informasi adalah sebagai berikut

(21)

1. Hardware, yaitu perangkat keras, seperti processor, monitor, keyboard,

dan printer. Perangkat tersebut bersama-sama menerima data dan

informasi, mengolahnya dan menampilkannya.

2. Software, yaitu program atau sekumpulan program yang memungkinkan

hardware untuk mengolah data.

3. Database, yaitu kumpulan file ataupun data yang saling terhubung.

4. Network, yaitu koneksi sistem (wireline ataupun wireless) yang

memungkinkan komputer-komputer saling terhubung dan saling berbagi

resource.

5. Procedure adalah sekumpulan instruksi tentang bagaimana cara untuk

menggabungkan komponen-komponen di atas dalam mengolah informasi

dan menghasilkan output yang diharapkan.

6. People, adalah setiap individu yang yang menggunakan hardware,

software, ataupun menggunakan hasilnya.

Haag (2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok antara lain:

1. Teknologi masukan (input)

Segala perangkat yang digunakan untuk menangkat data/informasi

dari sumber asalnya.

2. Teknologi keluaran (output)

Supaya informasi dapat diterima oleh pemakai yang membutuhkan,

informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk baik kertas dengan

menggunakan printer maupun melalui media penyimpanan seperti hardisk,

dsb.

(22)

Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau

program. Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk

mengendalikan perangkat keras komputer.

4. Teknologi penyimpan (storage)

Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan

untuk menyimpan data.

5. Teknologi telekomunikasi (telecomunication)

Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang memungkinkan

hubungan jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh teknologi

yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi.

6. Teknologi pemroses (process)

Mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi

yang berfungsi untuk mengingat data/program berupa komponen

memori dan mengeksekusi program berupa komponen CPU.

2.1.3. Peranan Teknologi Informasi

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan

ulang dalam proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi

dan konektivitas komputer serta teknologi Internet dapat secara mendasar

meningkatkan efisiensi para pebisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi

dan kerjasama (O’Brien, 2005).

Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan

bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan mendasar pada struktur,

operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan

(23)

informasi meliputi :

1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia, mendukung proses dan

operasi bisnis. Dalam tugas ini, teknologi informasi melakukan otomasi

terhadap suatu tugas atau proses.

2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan

menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran

manusia.

4. Teknologi informasi mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis

5. Teknologi informasi mendukung berbagai strategi untuk keunggulan

kompetitif

Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan

terhadap sekumpulan tugas atau proses.

2.2. Internet Banking

Internet Banking yang juga dikenal dengan istilah online banking atau e-

banking adalah melakukan transaksi, pembayaran dan transaksi lainnya melalui

Internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan

http://id.wikipedia.org. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang

menyediakan layanan atau jasa Internet Banking. Penyelenggaraan Internet

Banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus

berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan

yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24

jam/hari, 7 hari/minggu).

(24)

efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan

melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional.

Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam Internet Banking, maka Internet

Banking tidak akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan. Secara

umum, dalam penyediaan layanan Internet Banking, bank memberikan informasi

mengenai produk dan jasanya via portal di Internet, memberikan akses kepada

para nasabah untuk bertransaksi dan meng-update data pribadinya. Adapun

persyaratan bisnis dari Internet Banking http://id.wikipedia.organtara lain:

a) aplikasi mudah digunakan;

b) layanan dapat dijangkau dari mana saja;

c) murah;

d) dapat dipercaya; dan

e) dapat diandalkan (reliable).

Di Indonesia, Internet BCA telah diperkenalkan pada konsumen

perbankan sejak tahun 2001. Beberapa bank besar baik BUMN atau swasta

Indonesia yang menyediakan layanan tersebut antara lain BCA, Bank Mandiri,

BNI, BII, CIMB Niaga, Permata Bank dan sebagainya. Internet Banking telah

memberikan keuntungan kepada pihak bank http://id.wikipedia.organtara lain:

a) Business expansion.

Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah kantor cabang untuk

beroperasi di tempat tertentu. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya

meletakkan mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian

ada phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana nasabah

(25)

ada Internet Banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas

ruang dan waktu.

b) Customer loyality.

Khususnya nasabah yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih

nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account

di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat.

c) Revenue and cost improvement.

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking

dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang atau membuat mesin ATM.

d) Competitive advantage.

Bank yang memiliki Internet Banking akan memiliki keuntungan

dibandingkan dengan bank yang tidak memiliki Internet Banking. Dalam waktu

dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas

Internet Banking.

e) New business model.

Internet Banking memungkinan adanya bisnis model yang baru.

Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

2.3. Technology Acceptance Model (TAM)

Model TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) merupakan salah satu

model yang paling banyak digunakan dalam penelitian suatu informasi sistem,

karena model ini lebih sederhana, dan mudah diterapkan. Model TAM sebenarnya

diadopsi dari model The Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan

yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975), dengan satu

(26)

menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Dengan demikian dapat di pahami

reaksi dan persepsi pengguna TI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan

penggunaan TI, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi

pengguna atas kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu

tindakan yang beralasan dalam konteks penggunaan TI, sehingga alasan seseorang

dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan

orang tersebut dapat menerima penggunaan TI. Model TAM yang dikembangkan

dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna komputer, yaitu berlandaskan

pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), intensitas (intention) dan hubungan

prilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini untuk

menjelaskan faktor-faktor utama dari prilaku pengguna TI tehadap penerimaan

penggunaan TI itu sendiri. Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap

perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan

kemudahan penggunaan (ease of use). Secara empiris model ini telah terbukti

memberikan gambaran pada aspek prilaku pengguna PC, dimana banyak

pengguna PC dapat dengan mudah menerima TI karena sesuai dengan apa yang

diinginkannya (Iqbaria, 1994). Kedua variabel model TAM yaitu pemanfaatan

(usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use) dapat menjelaskan aspek

keprilakuan pengguna (Davis et al.,1989). Dengan menggunakan perceived

usefullness dan perceived ease of use, maka TAM diharapkan dapat menjelaskan

penerimaan pemakai sistem informasi terhadap SI itu sendiri. Model TAM yang

(27)

Gambar 2.1. Technology Acceptance Model (Davis,1989)

2.3.1 Manfaat Penggunaan

Perceived usefulness didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan individu

bahwa penggunaan TI tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini

menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan

produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, pentingnya suatu tugas dan overall

usefullness (Davis,1989).

Manfaat Internet Banking BCA bagi nasabah (http://www.klikbca.com),

antara lain:

1. Praktis, nyaman. Transaksi dapat dilakukan dengan mudah tanpa antri

2. Transaksi dapat dilakukan kapan saja, dimana saja asalkan ada Internet

3. Transaksi Internet Banking terhubung secara real time online

4. Hampir semua jenis transaksi yang terdapat dalam ATM bisa dilakukan

melalui Internet Banking kecuali penarikan tunai.

external

variables

perceived

usefulness

perceived

ease of use

behavioural

intention

(28)

2.3.2 Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Davis (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use)

sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi (TI)

dapat dengan mudah dipahami. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan

bahwa TI tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah

digunakan oleh penggunanya.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan

penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam

mempelajari TI. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa

orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang

yang bekerja tanpa menggunakan TI (secara manual). Pengguna TI mempercayai

bahwa SI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya

(compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

Davis (1989) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI

antara lain meliputi: 1) Teknologi informasi (TI) sangat mudah dipelajari; 2) TI

mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna; 3) Keterampilan

pengguna akan bertambah dengan menggunakan TI; 4) TI sangat mudah untuk

dioperasikan. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa persepsi

kemudahaan (perceived ease of use) merupakan faktor utama yang berpengaruh

terhadap penggunaan Internet Banking.

Selain dari faktor manfaat dan kemudahan penggunaan dalam model TAM

yang mempengaruhi minat dalam penggunaan suatu teknologi, ada juga

faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi minat dalam penggunaan teknologi Internet

(29)

2.4. Resiko

Resiko didefinisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk

menderita kerugian dalam menerima hasil diinginkan (Pavlou, 2001). Menurut

Pavlou (2001), kalau resiko itu meningkat dari sekedar informasi sampai

pada keputusan pembelian produk (transaksi), resiko diasosiasikan dengan

kepercayaan (kepercayaan). Resiko dalam penggunaan Internet Banking adalah

suatu keadaan uncertainty yang dipertimbangkan orang untuk memutuskan atau

tidak melakukan transaksi secara online. Dalam penelitian ini indikator

resiko dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil

resiko dari penggunaan Internet, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh

bankuntuk memperkecil resiko akan berdampak positif pada minat nasabah untuk

menggunakan teknologi yang ditawarkan.

2.5. Kepercayaan (trust)

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lichtenstein dan Williamson

(2006), salah seorang responden mereka berpendapat tentang trust, ”Pada suatu

keadaan saya tidak begitu percaya kepada bank. Itu sebabnya saya memiliki

semua keamanan dan perlindungan untuk memastikan kalau saya baik-baik saja,

agar tidak ada kejutan-kejutan besar yang tiba-tiba muncul.”

Pernyataan ini menggambarkan bagaimana masalah trust diterima oleh

nasabah. Pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah: ”Jika kita

mendefinisikan trust sebagai kemampuan kita untuk mempercayai bank dan para

personilnya untuk ’melakukan hal yang benar menurut anda’, apakah anda

mempercayai bank saat mereka online?” Respon responden yang muncul adalah

(30)

Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya, bentuk

pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan berperilaku

dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau konatif (misalnya

masalah pilihan atau keinginan) ( Nazar dan Syahran 2008).

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh

positif terhadap sikap penggunaan teknologi. Al-Somali et al. (2008) meneliti

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi diadopsinya Internet Banking dengan

menggunakan TAM. Berdasarkan studi empiris dari Al-Somali et al. (2008) yang

mengambil subyek penelitian di Saudi Arabia, menunjukkan bahwa kepercayaan

mempengaruhi sikap pengguna dari Internet Banking. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah masyarakat Saudi Arabia yang terpilih secara acak.

2.6. Website Customization

Menurut Ravendran Website Customization sangat penting untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pengguna Internet Banking. Website

Customization dapat membantu untuk tetap menjaga hubungan jangka panjang

yang baik dengan nasabah, karena adanya kecenderungan nasabah di dalam

menggunakan suatu produk atau layanan, mereka membanding-bandingkan

produk atau layanan dengan bank lain. Jadi bank yang lebih mampu memberikan

produk atau layanan yang lebih baik itulah yang akan menjadi pemenang dalam

dunia perbankan. Untuk alasan inilah, sangat penting bahwa bank mampu

menyediakan Website Customization Internet Banking sebagai bagian dari

keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh bank lainnya.

Website Customization diharapkan dapat membuat pengguna dari Internet

(31)

mereka lakukan. Semakin sederhana dan baiknya interaksi antara pengguna

dengan website tersebut maka semakin tinggi value yang diterima oleh pengguna.

2.7. Fitur Layanan

Fitur layanan Internet Banking merupakan salah satu faktor penting

untuk menumbuhkan kepercayaan bagi konsumen dalam memutuskan akan

melakukan transaksi secara online atau tidak. Menurut Pavlou (2001)

konsumen menginginkan mereka dapat melakukan transaksi online secara

konsisten dan lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

Konsep disini adalah kelengkapan fitur layanan yang terdapat di dalam

Internet Banking.

Internet Banking itu sendiri dapat digunakan untuk bermacam-macam

transaksi online beberapa diantaranya yaitu:

1) untuk melihat informasi saldo rekening, mutasi rekening dan sejarah

transaksi bank;

2) membayar macam-macam tagihan;

3) transfer antar account baik itu sesama bank maupun ke bank lainnya

4) Pembelian saham, pulsa isi ulang

5) Pembayaran e-commerce seperti pembayaran tiket pesawat, pembelian buku

online,dll.

2.8. Strategi Teknologi Informasi Menuju Keunggulan Kompetitif

Sistem informasi tidak hanya sebagai serangkaian teknologi yang mendukung

operasi bisnis dan kerjasama perusahaan. Sistem informasi secara strategis

merupakan jaringan kompetitif yang penting dalam perusahaan merekayasa ulang

(32)

yang dinamis. Teknologi informasi dalam banyak kasus membantu bisnis yang

memberikan keunggulan kompetitif. Menurut O’Brien (2005) nilai kompetitif

teknologi informasi terletak pada kemampuan software serta nilai informasi yang

didapat dan digunakan oleh bisnis tersebut, bukan pada infrastruktur, hardware,

jaringan, fasilitas teknologi informasi lainnya.Keunggulan strategis teknologi

informasi hanya dapat berhasil melalui penggunaan dan manajemen yang tepat.

O’Brien (2005), mengatakan bahwa untuk bertahan hidup dan berhasil,

perusahaan harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi

untuk secara efektif mengatasi

(1) Persaingan dari para pesaing dalam industrinya;

(2) Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya;

(3) Ancaman yang dihadapi karena ada produk pengganti yang dapat mengambil

pangsa pasar;

(4) Daya tawar pelanggan;

(5) Daya tawar pemasok.

Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang dapat

mempengaruhinya, antara lain sistim internal organisasi, lingkungan fisik, kontak

personal, iklan, tagihan dan pembayaran, komentar dari mulut ke mulut. Oleh

karena itu, pada pemasaran jasa tidak hanya bagian eksternal yang perlu namun

juga pada bagian internal perusahaan.

Menurut Tjiptono (2004) menyatakan aspek-aspek dalam pemasaran jasa

(33)

1. Pemasaran eksternal

Menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mempersiapkan jasa, menetapkan harga, melakukan distribusi dan

mempromosikan jasa yang bernilai superior terhadap pelanggan. Bila hal ini

dapat dilakukan dengan baik, maka pelanggan akan terikat dengan

perusahaan, sehingga laba jangka panjang perusahaan akan terjamin.

2. Pemasaran internal

Menggambarkan tugas yang diemban perusahaan dalam rangka melatih dan

motivasi karyawan sebagai aset utama perusahaan dan ujung tombak

pelayanan, agar dapat melayani pelanggan dengan baik. Aspek ini dapat

membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas setiap orang

dalam organisasi. Secara teknik pemasaran internal berarti mengaplikasikan

setiap aspek pemasaran di dalam perusahaan.

3. Pemasaran interaktif

Pemasaran interaktif menggambarkan interaksi antara pelanggan dan

karyawan. Pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan

dengan personil dan perusahaan yang bersangkutan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan e-business adalah perlu

adanya konsep dan strategi yang jelas, hal ini sangat diperlukan suatu perusahaan

untuk bisa bertahan.

Menurut Tjiptono (2004) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam membuat strategi peningkatan kualitas dari jasa adalah:

(34)

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah riset untuk mengidentifikasi

determinan jasa yang paling penting bagi pasar sasaran. Langkah berikutnya

adalah memperkirakan penilaian yang diberikan pasar sasaran tersebut

terhadap perusahaan dan pesaing.

2. Mengelola harapan pelanggan

Perusahaan sebaiknya tidak melebih-lebihkan pesan komunikasinya kepada

pelanggan.

3. Mengelola bukti kualitas jasa

Tujuannya untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa

diberikan. Karena jasa tidak dapat dirasakan, maka pelanggan cenderung

memperhatikan fakta-fakta yang berkaitan dengan jasa sebagai bukti dari

kualitas.

4. Mendidik pelanggan tentang jasa

Dapat dilakukan dengan berbagai upaya, seperti:

a. Perusahaan mendidik pelanggannya untuk melakukan sendiri jasa

tertentu

b. Perusahaan membantu pelanggan mengetahui kapan menggunakan

suatu jasa

c. Perusahaan mendidik pelanggannya mengenai cara menggunakan jasa

d. Perusahaan dapat juga meningkatkan persepsi terhadap kualitas dengan

cara menjelaskan kepada pelanggan alasan-alasan yang mendasari suatu

kebijakan

(35)

Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang menghasilkan

lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan penyempurnaan kualitas

secara terus-menerus. Agar dapat tercipta budaya kualitas yang baik

dibutuhkan komitmen menyeluruh pada seluruh anggota organisasi.

6. Menciptakan Automatic Quality

Adanya otomatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang

disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki

7. Menindaklanjuti jasa

Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk menghubungi sebagian atau

semua pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka

terhadap jasa yang diberikan

8. Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa

Informasi yang diperlukan mencakup segala aspek yaitu data saat ini dan

masa lalu, kuantitatif dan kualitatif, internal dan eksternal, serta informasi

mengenai perusahaan dan pelanggan.

Pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal dapat digunakan untuk

membentuk strategi menuju keunggulan yang kompetitif (O’Brien, 2005) dengan

cara :

1. Strategi biaya: meminimalisir biaya/memberikan harga yang lebih murah

terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok, dan meningkatkan

biaya pesaing untuk tetap bertahan di industri.

2. Strategi diferensiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan

produk/jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing, sehingga pelanggan

(36)

3. Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau membuat

perubahan dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang

mendasar dalam pengelolaan bisnis.

4. Strategi pertumbuhan: mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan,

melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi

produk/jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.

5. Strategi aliansi : membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru

dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan lain-lain.

2.9. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nelson (2006) yang menganalisis customer’s perception and intention to

adopt Internet Banking: the moderation effect of computer self efficacy in

Malaysia. Variabel independen yang diteliti yaitu persepsi manfaat, persepsi

kegunaan dan variabel dependen yang diteliti yaitu minat untuk menggunakan

Internet Banking. Sampel dalam penelitian ini adalah 133 orang pengguna

Internet Banking bank Malaysia. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

dengan menggunakan analisis kuantitatif berupa analisis faktor yang ada akan

diolah dengan menggunakan program SPSS bahwa persepsi manfaat dan

kemudahan dalam penggunaaan sangat mempengaruhi minat dari nasabah untuk

menggunakan Internet Banking.

Yuen dan Yeow (2008) menganalisis user acceptance of Internet Banking

service in Malaysia. 280 kuesioner didistribusikan dan dikumpulkan dari dua kota

besar yaitu Kuala Lumpur dan Malaka. Statistik deskriptif digunakan untuk

menganalisis data. Variabel independen yang digunakan adalah manfaat

(37)

efficacy, anxiety, perceived credibility, tingkah laku dalam menggunakan Internet

Banking. Variabel independen adalah minat dalam penggunaan Internet Banking.

Hasil yang didapat adalah manfaat dari penggunaan Internet Banking berpengaruh

signifikan terhadap minat penggunaan Internet Banking, variabel-variabel lainnya

berpengaruh positif terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dalimunthe (2012) menganalisis analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan electronic banking di PT. Bank XYZ. Variabel

independen yang digunakan adalah karakteristik teknologi dan karakteristik

personal. Variabel dependen yang digunakan adalah penggunaan electronic

banking. Dari hasil yang didapat bahwa sebesar 54,5% variasi dari penggunaan

e-banking bisa dijelaskan oleh karakteristik teknologi dan karakteristik personal

dimana pengaruh dari variabel karakteristik teknologi dan variabel karakteristik

personal adalah 0,536 dan 0,572 terhadap penggunaan electronic banking.

Safitri (2013) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

konsumen terhadap Internet Banking di Bank Syariah Mandiri Cabang Kampung

Baru Medan. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar

pertanyaan dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah

analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut produk,

kepercayaan dan kepuasan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan penggunaan Internet Banking dan secara parsial

masing-masing atribut produk, kepercayaan dan kepuasan positif dan signifikan terhadap

penggunaan Internet Banking. Nilai Koefisien Determinasi Adjusted R Square

adalah 63%. Hal ini berarti bahwa kemampuan atribut produk, kepercayaan dan

(38)

Mandiri sebesar 63%, sedangkan sisanya sebesar 37% dijelaskan oleh variabel

lainnya.

Ravendran (2011) menganalisis pengaruh website customization untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan dari nasabah di dalam menggunakan Internet

banking di Australia dan didapat adanya pengaruh positif antara website

customization dengan penggunaan Internet banking. Dari hasil yang didapat

Ravendran memberi solusi untuk menyederhanakan aktivitas perbankan secara

online seperti transfer dana, pembayaran tagihan,dll sehingga pemakai Internet

banking dapat dengan cepat mengkases dan mengatur setiap transaksi perbankan

mereka.

Dari penelitian-penelitian diatas yang membedakan penelitian penulis

dengan penelitian diatas adalah dari segi variabel dependen yang digunakan, dari

penelitian Nelson menggunakan variabel dependen (persepsi manfaat dan persepsi

kegunaan) sedangkan dalam penelitian penulis ditambah dengan variabel

kepercayaan, variabel resiko, variabel Website Customization, variabel fitur

layanan. Adapun alasan penulis menambah ketiga variabel tersebut adalah

variabel tersebut menurut Lichtenstein, Williamson (2006) dan Pavlou (2001)

sangat mempengaruhi dari tindakan nasabah untuk menggunakan Internet

Banking. Perbedaan dengan penelitian Yuen, Yeow (2008) dan Dalimunthe

(2012) adalah dari segi responden dimana penelitian Yuen, Yeow (2008) dan

Dalimunthe (2012) menggunakan responden nasabah yang telah menggunakan

Internet Banking sedangkan dalam penelitian yang penulis lakukan responden

yang ada adalah nasabah yang telah menggunakan Internet Banking dan yang

(39)

berbeda tersebut adalah karena strategi yang nantinya akan diterapkan terhadap

nasabah yang telah menggunakan Internet Banking dengan nasabah yang belum

menggunakan Internet Banking tentunya berbeda, strategi yang digunakan

terhadap nasabah yang telah menggunakan Internet Banking tentunya untuk tetap

menggunakan Internet Banking bahkan dapat merekomendasi ke nasabah yang

belum menggunakan Internet Banking, sedangkan untuk nasabah yang belum

menggunakan Internet Banking strateginya adalah mereka yang sebelumnya

belum menggunakan menjadi pengguna dari Internet Banking. Perbedaan lainnya

adalah dari penelitian yang dilakukan oleh Dalimunthe (2012) itu didapat hasil

bahwa Adjusted R Square sebesar 54,5% yang artinya 54,5% variasi dari

penggunaan e-banking bisa dijelaskan oleh karakteristik teknologi baru dan

karakteristik personal, berarti masih ada 45,5% yang belum bisa dijelaskan oleh

variabel tersebut, yang nantinya penulis akan mencoba menelusuri dengan

menggunakan variabel lain yang akan menjelaskan dengan adjusted R Square

yang lebih tinggi sehingga dapat diketahui dengan jelas variabel yang akan

(40)

Bab III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Fenomena perbankan yang ada sekarang ini adalah maraknya penggunaan

Internet sebagai saluran jasa perbankan. Salah satu aplikasi penggunaan Internet

pada layanan perbankan adalah Internet Banking. Kerangka konseptual yang

disusun memberikan gambaran atas proses penelitian terhadap pengaruh resiko,

manfaat, kemudahan penggunaan, kepercayaan, website customization dan fitur

layanan terhadap minat nasabah bank dalam menggunakan Internet Banking bank

BCA. Peneliti berusaha untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi

minat nasabah bank dalam penggunaan Internet Banking.

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang

pengaruh manfaat, kemudahan penggunaan, resiko (risk), kepercayaan, website

customization, fitur layanan terhadap minat nasabah untuk menggunakan

(intention to use) Internet Banking. Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah

diuraikan pada Bab II, untuk menilai pengguna dan penerimaan teknologi

informasi maka dibangun kerangka konseptual penelitian sebagaimana dapat

(41)

H1

(42)

hipotesis pada penelitian ini. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah variabel dependen yaitu minat nasabah untuk menggunakan (intention

to use) Internet Banking. Sedangkan variabel independennya adalah resiko,

manfaat, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan fitur layanan.

3.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan,

berdasarkan kerangka konseptual yang dibuat.

Berdasarkan kerangka konseptual, hipotesisnya adalah resiko, manfaat,

kemudahan penggunaan, kepercayaan, website customization dan fitur layanan

mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking baik secara

simultan maupun secara parsial.

• Secara Simultan

H0 : b1 = b2 = b3 = b4= b5 = b6 = 0 Artinya secara simultan/bersama-sama variabel

bebas (X1, X2, X3, X4) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 b2 b3 b4 b5 b6 0

Artinya secara simultan/bersama-sama variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6)

berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

• Secara Parsial

a. Pengaruh variabel Resiko terhadap minat nasabah dalam menggunakan

Internet Banking

H1o : b1 = 0 artinya Resiko secara parsial tidak berpengaruh terhadap

(43)

H1a : b1 0 artinya Resiko secara parsial berpengaruh terhadap minat

nasabah dalam menggunakan Internet Banking.

b. Pengaruh variabel manfaat terhadap minat nasabah dalam menggunakan

Internet Banking

H2o : b2 = 0 artinya Manfaat secara parsial tidak berpengaruh terhadap

minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking

H2a : b2 0 artinya Manfaat secara parsial berpengaruh terhadap minat

nasabah dalam menggunakan Internet Banking

c. Pengaruh Kemudahan penggunaan terhadap minat nasabah dalam

menggunakan Internet Banking

H3o : b3 = 0 artinya Kemudahan penggunaan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap minat nasabah dalam menggunakan Internet

Banking

H3a : b3 0 artinya Kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh

terhadap minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking

d. Pengaruh Kepercayaan terhadap minat nasabah dalam menggunakan

Internet Banking

H4o : b4 = 0 artinya Kepercayaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap

minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking

H4a : b4 0 artinya Kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap

minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking

e. Pengaruh Website Customization terhadap minat nasabah dalam

(44)

H5o : b5 = 0 artinya Website Customization secara parsial tidak

berpengaruh terhadap minat nasabah dalam menggunakan Internet

Banking

H5a : b5 0 artinya Kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap minat

nasabah dalam menggunakan Internet Banking

f. Pengaruh Fitur Layanan terhadap minat nasabah dalam menggunakan

Internet Banking

H6o : b6 = 0 artinya Fitur layanan secara parsial tidak berpengaruh

terhadap minat nasabah dalam menggunakan Internet Banking

H6a : b6 0 artinya Fitur layanan secara parsial berpengaruh terhadap

(45)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. BCA KCU Diponegoro Medan. Waktu

penelitian dilakasanakan selama delapan bulan mulai bulan November 2012

hingga Juli 2013, seperti terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan

Bulan

Nov’12 Des’12 Jan’13-Mei’13 Jun’13 Jul’13

1 Pembuatan Usulan geladikarya

2 Seminar Usulan geladikarya

3 Pengumpulan Analisis Data

4 Seminar Perusahaan

5 Penyusunan Akhir Geladikarya

6 Sidang Geladikarya

(46)

4.2. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis korelasi yaitu mengkaji hubungan antar

variabel. Penelitian korelasi (correlational research) adalah suatu penelitian yang

melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan

dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003)

4.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini

merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan

(nasabah bank BCA KCU Diponegoro Medan) berupa data mentah dengan skala

Likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada mengenai pengaruh

manfaat, resiko, kemudahan penggunaan, kepercayaan, website customization dan

fitur layanan terhadap minat untuk menggunakan. Selain itu, penelitian ini juga

menggunakan data sekunder, yaitu buku, jurnal dan literatur-literatur lainnya.

4.4 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk

objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti (Sinulingga, 2011). Populasi pada

penelitian ini adalah nasabah Bank BCA KCU Diponegoro Medan yaitu sebanyak

37.852 orang (N = 37.852)

Sampel adalah sebuah subset dari populasi (Sinulingga, 2011). Metode

pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple random sampling.

(47)

sekelompok grup dari subyek dari suatu populasi. Tiap individu dipilih secara

acak dan tiap individu memiliki peluang yang sama. Adapun cara yang dilakukan

dalam menarik simple random sampling adalah dengan menggunakan tabel angka

random, dimana ditarik n bilangan secara random dari kumpulan bilangan dari 1

sampai dengan N.

Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :

• Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian

• Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan

sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat

• Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran

sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian

• Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen

yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel

kecil antara 10 sampai dengan 20.

Tabel 4.2 Kelompok Responden

NO Kelompok Responden Jumlah Responden

1 Pengguna Internet Banking 70 orang

(48)

Dalam geladikarya ini digunakan analisis multivariate dengan jumlah

variabel sebanyak 7 variabel maka digunakan ukuran sampel 10x lebih besar dari

jumlah variabel penelitian jadi digunakan 70 sampel.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Kuesioner. Merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh dari

jawaban yang diberikan oleh responden berdasarkan daftar pertanyaan

yang telah disusun sebelumnya (Mas’ud, 2004).

b. Studi Dokumentasi, mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku,

jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.6.1 Variabel Dependen: Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use)

Minat untuk menggunakan (intention to use) dapat didefinisikan sebagai

bentuk keinginan nasabah untuk menggunakan atau menggunakan kembali

Internet Banking di masa depan. Minat untuk menggunakan (intention to use)

dalam penelitian ini adalah keinginan nasabah bank BCA Medan (KCU

Diponegoro) untuk menggunakan Internet Banking.

Variabel minat untuk menggunakan (intention to use) menggunakan data

primer yang berasal dari kuesioner.Agar dapat diukur, variabel minat untuk

menggunakan (intention to use) Internet Banking menggnakan skala likert 5 poin

(5-point likert scale).

4.6.2 Variabel Independen: Resiko

Faktor resiko menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan Internet

(49)

terhadap keandalan pihak bank dapat menjamin keamanan (security) dan

kerahasiaan (privacy) akun nasabah. Keamanan berarti bahwa penggunaan TI itu

aman, resiko hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian

(hacking) rendah.Sedangkan kerahasiaan berarti bahwa segala hal yang berkaitan

dengan informasi pribadi pengguna terjamin kerahasiaannya, tidak ada

pihakketiga yang dapat mengetahuinya.Variabel resiko menggunakan data primer

yang berasal dari kuesioner.Agar dapat diukur, variabel resiko dinilai dengan

menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).

Adapun indikator-indikator dari variabel kepercayaan (trust) menurut

Shen (2001) adalah sebagai berikut:

1. Sistem keamanan bank;

2. Sistem kerahasiaan bank;

3. Jaminan keamanan dan kerahasiaan; dan

4. Kompensasi kerugian karena alasan keamanan dan kerahasiaan.

4.6.3 Variabel Independen: Manfaat

Faktor manfaat menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan

Internet Banking dalam transaksi perbankan. Konsep ini berarti bahwa nasabah

percaya terhadap manfaat yang akan diterima jika menggunakan Internet Banking.

Variabel manfaat menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.Agar

dapat diukur, variabel manfaat dinilai dengan menggunakan skala likert 5 poin

(5-point likert scale).

4.6.4 Variabel Independen: Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Kemudahan penggunaan (ease of use) adalah suatu tingkatan dimana

(50)

dipahami.kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan

tenaga) seseorang di dalam mempelajari TI. Variabel kemudahaan penggunaan

(ease of use) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.Agar dapat

diukur, variabel kemudahan penggunaan dinilai dengan menggunakan skala likert

5 poin (5-point likert scale).

Adapun indikator-indikator dari variabel kemudahaan penggunaan (ease of

use) menurut Davis (1989) adalah sebagai berikut:

1. TI sangat mudah dipelajari;

2. TI mengerjakan dengan mudah apayang diinginkan oleh pengguna;

3. Keterampilan pengguna akan bertambah dengan menggunakan TI;

4. TI sangat mudah untuk dioperasikan.

4.6.5 Variabel Independen : Kepercayaan (Trust)

Trust atau kepercayaan dalam kerja sama strategik dapat

didefinisikansebagai ekspektasi atau penilaian yang diberikan pada pihak lain

yang akan diajak untuk bekerja sama dalam usahanya (Wahyuni et.al., 2003).

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni et.al., 2003 menunjukkan bahwa

trust memiliki tiga dimensi, yaitu :

a) promissory-based trust : pernyataan kesanggupan sebagai dasar kepercayaan

yang dapat dipegang untuk menjaga perjanjian baik secara lisan maupun tulisan.

b) competence-based trust : kepercayaan berdasar atas kompetensi yang dimiliki

perusahaan tersebut.

c) goodwill-based trust : kemauan atau niatan baik sebagai dasar kepercayaan.

Gambar

Tabel 1.1 Data Penggunaan Internet Banking Bank BCA KCU Diponengoro
Tabel 1.2 Data Pengguna finansial dan non-finansial Internet Banking BCA
Gambar 2.1. Technology Acceptance Model (Davis,1989)
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Web series terdiri dari episode satu sampai final (delapan), Perilaku positif terlihat dan tergambarkan oleh adegan-adegan di episode satu, episode tiga dan

Musik dewa-dewa yang digunakan dalam upacara pelas benua mengandung hubungan magis simpatetik karena diyakini belian sebagai perantara dapat menghubungkan antara

Menurut Wyatt, 2005, 81, pada tahap pasca produksi, selama pengeditan gambar, seorang sound designer berkewajiban mengekpor datadata suara yang sudah direkam dengan alat perekam

Memberi masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif lain selain metode yang biasa

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara variabel upah/pendapatan, penghasilan suami, usia,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Program Pengelolaan

Instrumen memegang peranan penting dalam suatu penelitian. Kualitas penelitian sangat dipengaruhi oleh instrumen penelitian yang digunakan, karena kevalidan dan kesahihan

Selanjutnya kita berbicara mengenai korban penyalahguna narkotika menurut penjelasan Pasal 54 UU Narkotika ialah orang yang ” tidak sengaja menggunakan Narkotika karena