• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA PERAWAT JADWAL DINAS MALAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA PERAWAT JADWAL DINAS MALAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

KINERJA PERAWAT JADWAL DINAS MALAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DISUSUN OLEH MA’RIFATUL FADILAT

20120320120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

KINERJA PERAWAT JADWAL DINAS MALAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DISUSUN OLEH MA’RIFATUL FADILAT

20120320120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

(3)

ii

(4)

iii MOTTO

Hidup untuk berusaha mencari dan menemukan, bukan untuk menyerah. (Ma’rifatul Fadilat)

31:12 ‘’Dan sesunggunya telah kami berikan hikmah kepada lukman, yaitu

bersyukurlah kepada Allah dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur maha

sesunggunya Allah maha kaya lagi terpuji”

Orang –orang yang gelisah, seumur hidupnya mencari apa sebenarnya “rahasia hidup”.

Ketidaktahuan kita terhadap sebab-akibat di dunia menjadikan begitu banyak rahassia hidup di sekitar kita. Tidak jarang kita mendengar seseorang berkata “serahkan saja semua pada tuhan” namun hatinyapun tidak sedikit menyerahkan

semuanya kepada Tuhan.apa artinya ketika dia menjadi pengeluh? Begitu jauh dan sulitnya perjalananhanya untuk mendapatkan kunci pembuka rahasia hidup. Kesulitan-kesulitan itu mengikis begitu banyak kesombongan dunia yang melekat

kuat dalam diri. Ketika sebagian kesombongan terkikis,barulah terlihat petunjuk-petunjuk tentang kunci hidup.ketika kesulitan dibayar dengan kesuksesan duniawi

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis sederhana ini untuk pahlawan hidupku Ibu Seraya dan Bapak Asmaun

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Kinerja Perawat Jadwal Dinas Malam Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Ardi Pramono, Sp.An., M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta;

2. Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., sp. Mat selaku Kaprodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Novita Kurnia Sari, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan dari awal sampai selesainya karya tulis ilmiah ini.

(7)

vi

yang tiada habisnya dalam proses penyusunan sampai terselesaikannya karya tulis ilmiah ini

5. Kakak saya tercinta Lizawati dan adik kembar saya Syahid dan Jihad yang selalu mendukung baik secara moril maupun materil.

6. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah menjadi tempat penelitian karya tulis ilmiah ini.

7. Teman-teman sejawat Prodi PSIK 2012, IMM FKIK, BEM UMY, IKPI JOGLOSEMAR yang telah membantu dan memberikan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Teman-teman seperjuangan KTI yang juga tak hentinya membantu penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan.

Akhirnya dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulis mengharapkan karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta,September 2016

(8)

vii DAFTAR ISI

KARYA TULIS ILMIAH ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

MOTTO... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK... xi

INTISARI ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 5

E. Penelitian terkait ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

B. Kerangka Konsep ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Desain Penelitian ... 22

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 22

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian ... 23

E. Defenisi Operasional ... 24

F. Instrumen Penelitian ... 24

G. Uji Validitas Dan Realiabilitas... 25

H. Cara Mengumpulkan Data ... 25

I. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 26

J. Etika penelitian ... 28

(9)

A. Hasil Penelitian ... 31

1. Gambaran Lokasi Penelitian... 31

2. Karakteristik Responden ... 32

3. Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Jadwal dinas Malam ... 32

4. Evaluasi Kinerja Perawat Jadwal Dinas Malam ... 33

B. Pembahasan ... 34

1. Karakteristik Responden ... 34

2. Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Jadwa dinas Malam ... 37

3. Evaluasi kinerja perawat jadwal dinas malam ... 37

C. Keterbatasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

x

DAFTAR TABEL

(12)

DAFTAR GRAFIK

(13)

ii

(14)

xii

Fadilat, M. 2016. Kinerja Perawat Jadwal Dinas Malam Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Pembimbing: Novita Kurnia Sari, S.Kep., M.Kep INTISARI

Latar Belakang: Perawat dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, perawat harus profesional agar kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat. Meningkatnya tuntutan tugas yang dimiliki seorang perawat maka dapat menyebabkan meningkatnya beban kerja. Penelitian Megawaty mengenai Hubungan Efek Fisiologis jadwal dinas Malam Dan Kinerja Perawat Di Ruang Icu RSUD Kabupaten Malinau, nilai rata-rata dari efekfisiologis jadwal dinas malam RSUD kabupaten Malinau adalah ( 8,879) dan nilai rata rata dari kinerja perawat adalah (3,497) ini berarti ada hubungan yang bermakna antara efek fisiologis jadwal dinas malam dengan kinerja perawat.

Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perawat jadwal dinas malam di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Metode:Design penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability Sampling, yaitu total sampling. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yaitu ceklist.

Hasil: kinerja perawat saat dinas malam 64,3 % (9 responden) baik dan 35,7 (5 responden) kurang baik.

(15)

xiii

Fadilat, M. 2016. Night Shift Nurse’s Performance In The Hospital Ward PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Advisor : Novita Kurnia Sari, S.Kep., M.Kep

ABSTRACT

Background: Nurses are required to improve the quality of health services to the community. Therefore, nurses must be professional so that the quality of health services provided has increased. The increasing demands of the task that is owned by a nurse, it can cause increased workload). Regarding Relations Physiological Effects schedule office hours And Performance Nurses Lounge Icu Hospital Malinau District, the average value of physiological effects scheduled night shift district hospitals Malinau is (8.879) and the average of the performance of nurses is (3.497) this means there is a significant relationship between physiological

effects schedule with a night shift nurse performance.

Objective: This study purpose the performance schedule for night shift nurse in the inpatient unit PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta

Methods: Design of this research will use quantitative descriptive approach. The sampling technique used is the technique nonprobability Sampling, is total sampling. research using research instruments is ceklist.

Results: Nurses performance night shift 64,3 % (nine respondents) good performance and 35.7% ( five respondents) less good.

Conclusion: most of the nurse performance is good. Suggestion, as inputs in order to increase the professionalis of nursing care in hospitalized patients

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan langsung dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan keseluruhan klien atau sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat klien, edukator, koordinator, kolaborator, peneliti/pembaharu (Almasyitoh, 2011). Perawat juga melakukan tugas tambahan lainnya seperti administrasi pasien, melaksanakan tugas sebagai tim ambulance 118 dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perawat mempunyai beban kerja yang berat yang dapat menurunkan kinerja perawat jika dilihat dari segi jam kerja yang panjang khususnya pada jadwal dinas malam yaitu 10 jam kerja dan juga jenis-jenis tugas keperawatan yang harus dilakukan (Hariyono, 2009)

Perawat dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Oleh karena itu, perawat harus profesional agar kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin meningkat. Meningkatnya tuntutan tugas yang dimiliki seorang perawat maka dapat menyebabkan meningkatnya beban kerja (Revalicha, 2012).

(17)

2

bersifat mental dapat berupa bekerja dengan jadwal dinas atau bergiliran yaitu dinaspagi, sore dan malam (Nurhayana, 2014).

Berdasarkan hasil survey dari PPNI tahun 2006, sekitar 50,9 % perawat yang bekerja di 4 propinsi diIndonesia mengalami stress kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai, perawat yang bekerja di Rumah Sakit swasta dengan gaji yang lebihbaik mengalami stres kerja yang lebih besar dibandingkan perawat yang bekerja di rumah Sakit Pemerintah dengan penghasilan yang lebih rendah (PPNI, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerjasecara menyeluruh lebih berpengaruh daripada faktor imbalan uang yang berdiri sendiri (Muriyanti, 2011).

Hasil penelitian Baskoro (2008), di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya menunjukan bahwa sebagian besar perawat mengalami stres kerja ringan, pada kerja jadwal dinas pagi menunjukan sebanyak 47 perawat (82,45%), kerja jadwal dinas sore sebanyak 50 perawat (87,71%) dan kerja jadwal dinas malam sebanyak 41 perawat (71,92%), fakta ini menunjukan perbedaan stres kerja yangberarti (significant) antara kerja jadwal dinas malam dengan kerja jadwal dinas pagi dan juga antara kerja jadwal dinas malam dengan kerja jadwal dinas sore.

(18)

adalah (3,497) ini berarti ada hubungan yang bermakna antara efek fisiologis jadwa dinas malam dengan kinerja perawat dimana p sebesar 0,017 lebih kecil dari alpha (p<0,05) berarti Ho ditolak yang berarti semakin banyak gangguan efek fisiologis yang ditimbulkan maka tingkat kinerja perawat di ruang ICU akan menjadi rendah.

Dewan Internasional Keperawatan (International Council of Nursing/ICN) menyatakan bahwa pelayanan kesehatan diberikan 24 jam perhari sehingga perlu jadwal dinas kerja. Banyak keluhan akibat jadwal dinas kerja seperti gangguan tidur, selera makan menurun, gangguan pencernaan dan kelelahan. Kelelahan adalah proses yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan, kapasitas atau kinerja. Sebagai akibat dari aktivitas kerja. Kelelahan kerja dapat disebabkan karena adanya jadwa dinas kerja. Perawat yang mengalami kelelahan kerja maka kinerjanya tidak akan maksimal dan akan menurunkan produktivitas perawat dalam memberikan pelayanan (Villa, 2014). Distribusi responden berdasarkan kelelahan kerja frekuensi (orang) Persentase (%)Kurang lelah 24 perawat 15,7% Lelah 116 perawat 75,8% Sangat lelah 13 perawat 8,5%(Villa, 2014).

(19)

4

17 orang (70,8%). Penghitungan statistik diperoleh hasil nilai p sebesar 0,0001, oleh karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya ada perbedaan antara tingkat kelelahan antara perawat wanita jadwal dinas pagi dan jadwal dinas malam di bagian rawat inap RSUD Sunan Kalijaga Demak. Tingkat kelelahan perawat wanita setelah bekerja padajadwa dinas malam relatif lebih tinggi dari pada jadwal dinas pagi.

Perawat yang bekerja pada jadwal dinas malam dapat mengakibatkan gangguan tidur, gangguan saluran pencernaan dan kelelahan karena kurangnya kepuasan psikologis pekerja pada jadwal dinas malam. Jumlah pekerja jadwal dinas malam biasanya lebih sedikit dan perawat sulit mendapatkan akses transportasi yang aman dan kenyamanan dasar seperti makanan hangat menyebabkan peningkatan stress dan penurunan kualitas pelayanan terhadap pasien. Disebutkan pula bahwa perawat yang bekerjapada sistem kerja jadwa dinas lebih sering sakit (International Council of Nurses, 2007). Balai Pengobatan Santa Familia Kutai Barat(BPSF) di dalam penelitian Lusita (2013), berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas perawat. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kinerja. Apabila kepuasan kerja perawat terpenuhi maka kinerja perawat akan meningkat.

(20)

pendokumentasian ketidakpatuhan perawat pelaksana terhadap SOP kinerja jadwal dinasmalam. Penelitian tentang observasi kinerja perawat pelaksana jadwal dinas malam di ruang rawat inap berdasarkan SOP rumah sakit belum pernah dilakukan sebelumnya,sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Kinerja perawat jadwal dinas malam di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang tersebut di atas maka peneliti tertarik

untuk mengangkat permasalahan “bagaimana kinerja perawat pelaksana jadwal dinas malam di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perawat pelaksana jadwal dinas malam di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Tujuan khusus

a. Karakteristik perawat di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

b. Kinerja perawat jadwal dinas malam di Bangsal Marwah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

(21)

6

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di RS PKU Bantul.

2. Profesi keperawatan

Sebagai masukan terhadap perawat rumah sakit khususnya pada jadwal dinas malam dalam mengevaluasi pelaksaanaan pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap.

3. Pasien rawat inap

Pasien rawat inap tetap harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal terutama pada jadwal dinas malam yang diberikan perawat tetap sama dengan pemberian layanan keparawatan pada pasien rawat inap di jadwal dinas pagi maupun jadwal dinas sore.

4. Bagi peneliti

Penelitian ini akan bermanfaat memberikan pengetahuan bagi peneliti. Pengalaman yang nyata dalam melaksanankan penelitian yang sederhana secara ilmiah dalam rangka mengembangkan diri juga manfaat yang akan diperoleh peneliti.

5. Peneliti selanjutnya

Peneliti bisa mengembangkan penelitian ini untuk jauh lebih baik jika ada kekurangan.

E. Penelitian terkait

(22)

Islam Sultan Agung Semarang’’. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perawat Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 72 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi, untuk menguji pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja perawat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perawat, sedangkan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat. Perbedaan penelitian luthfan dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak pada tujuan penelitian. Peneliti hanya ingin melihat kinerjajadwal dinas malam perawat sedangkan penelitian luthfan melihat pengaruh stress terhadap kinerja perawat.

2. Hasil penelitian Nurhayana 2014 dengan judul “ Pengaruh Beban Kerja dan Pelatihan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Mediasi Terhadap Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Puri Husada Di

Tembilahan’’.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dimana penelitian mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya disajikan secara deskriptif, Populasi penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap yang berjumlah 100 orang.Sampel diambil berdasarkan

(23)

8

Tembilahan. Hasil pengumpulan data akan dihimpun setiap variabel sebagai suatu nilai dari setiap responden dan dapat dihitung melalui program PathAnalysis dengan menggunakan SPSS 17.0 Metode penganalisaan data menggunakan perhitungan statistik dan Path Analysis untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan apakah dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan model mediasi melalui variabel perantara variabel-variabel beban kerja, pelatihan, motivasi dan kinerja,hasil dari penelitian Nurhayana adalah hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel beban kerja dan pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja, tetapi variabel motivasi tidak signifikan. Melalui mediasi motivasi variabel beban kerja dan pelatihan tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat pada ruang rawat inap RSUD Puri Husada Kota Tembilahan. Penelitian Nurhayana dengan peneliti memiliki persamaan dalam teknik sampel yang digunakan serta tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh variabel beban kerja terhadap kinerja perawat ruang rawat inap RSUD Puri Husada di Tembilahan perbedaannya terletak pada tujuan penelitian yang mana Nurhayana Untuk mengetahui pengaruh variabel pelatihan terhadap kinerja perawat ruang rawat inap RSUD Puri Husada di Tembilahan.

(24)

Darurat Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain penelitian menggunakan metode (survey) analitik dengan pendekatan cross sectional.

Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di Ruangan Gawat Darurat Medik. Jumlah sampel yakni 30 perawat dengan menggunakan teknik Total Sampling, instrument yang digunakan ialah kuesioner. Hasil penelitian tidak ada perbedaan stress kerja antara jadwal dinas pagi dengan jadwal dinas sore nilai r = 0,645 α ≥ 0,05, tidak ada perbedaan stres kerja antara Jadwal dinas pagi dengan jadwa dinas malam nilai r = 0,486 α ≥ 0,05, dan tidak ada perbedaan jadwal dinas sore dengan jadwal dinas

(25)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka

1. Kinerja perawat

Kinerja adalah keberhasilan dalam menyelsaikan tugas atau memenuhi target yang ditetapkan,hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang perawat dalam melaksanaka tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Nursalam, 2013). Menurunnya kinerja perawat karena Stres kerja dapat disebabkan oleh banyak faktor baik faktor intrinsik pekerjaan, konflik peran, hubungan dalam pekerjaan, pengembangan karier,serta faktor lainnya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Faktor intrinsik pekerjaan dapat berupa beban kerja yang dirasa berlebihan bagi seorang perawat. Banyaknya jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan tidak sesuai dengan waktu normal sementara di sisi lain kualitas kerja menjadi tuntutan yang harus dipenuhi (Widyastuti, 2013).

(26)

tinggi yang pada akhirnya menyebabkan biaya yang bertambah besar (Luthfan, 2011).

Pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan yang optimal menjadi sebuah keharusan sehingga tidak hanya pasien merasa puas dengan pelayanan yang diterima tetapi perawat memiliki kepuasan dalam kinerja, perawat menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan sehingga pelayanan kesehatan tetap lancar dan berkualitas (Lusiati, 2013). Kinerja perawat merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor, yaitu:

a. Faktor Internal Perawat

Yaitu faktor-faktor dari dalam diri perawat yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika perawat tersebut berkembang. Faktor-faktor bawaan, misalnya:1) Bakat, 2) Sifat pribadi, 3) Keadaan fisik dan kejiwaan.Sedangkan faktor-faktor yang diperoleh, misalnya:1) Pengetahuan, 2) Ketrampilan, 3) Etos kerja, 4)Pengalaman kerja, 5)Motivasi. Menurut penelitian suryani (2014), menyatakan bahwa masa kerja,tingkat pendidikan dan rotasi kerja sangat mempengaruhi kinerja perawat di RS

b. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Perawat

(27)

12

organisasi yang mendukung pelaksanaan tugas. Oleh karena itu,manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga dapat mendukung dan meningkatkan produktivitas perawat.

c. Faktor lingkungan eksternal perawat

Faktor lingkungan eksternal perawat adalah keadaan dan kejadian atau situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja perawat misalnya krisis ekonomi serta budaya masyarakat. Kelelahan adalah proses yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan,kapasitas atau kinerja sebagai akibat dari aktivitas kerja (Villa, 2013).

(28)

Dalam teori WISN (Workload Indicators of Staffing Need) merupakan metoda yang lebih baik karena menghitung berapa banyak staf (dari berbagai jenis) dibutuhkan di suatu Unit Kerja berdasarkan beban kerja saat ini. WISN juga memungkinkan untuk meneliti berapa banyak petugas (dari berbagai jenis) yang akan dibutuhkan apabila beban kerja bertambah atau berkurang dimasa mendatang. Lagipula, diperlihatkan besarnya perbedaan tekanan beban kerja diantara para staf yang dialami di berbagai Unit Kerja.WISN juga termasuk dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 81 tahun 2004 tentang perencanaan tenaga kesehatan (DEPKES RI, 2008)

Mutu pelayanan RS akan baik bila ditunjang dengan sumber daya manusia yang berkualitas, kualitas disini meliputi pengetahuan, tingkat pendidikan, ketrampilan, serta kesesuaian antara jumlah tenaga yang ada dengan jumlah beban kerja. Jika jumlah tenaga kerja sedikit, sedangkan beban kerja semakin meningkat akan terjadi kelelahan kerja, produktifitas kerja menurun dan akan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit, demikian juga sebaliknya jika jumlah petugas lebih banyak dari beban kerja, maka banyak pula waktu yang tersisa sehingga pekerjaan menjadi kurang efektif (Khodriani, 2013)

2. Tugas dan Tanggung jawab Perawat.

(29)

14

kemampuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri. kegiatan keperawatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, penyembuhan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan. Sesuai wewenang tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan hidup sehat (Robot, 2009).

Peran perawat kesehatan : a. Pelaksana pelayanan keperawatan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bersifat kompleks kepada pasien,dan keluarga, b. Pengelola dalam bidang pelayanan keperawatan tenaga keperawatan secara fungsional temasuk perlengkapan dan peralatan serta lingkungan. Disamping itu mendidik petugas kesehatan yang berpendidikan rendah, bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan di institusi.Tugas perawat yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan (Hidayat, 2009).

(30)

perawat yaitu memperhatikan kebutuhan pasien, merawat pasien dengan penuh tanggungjawab dan memberikan pelayanan asuhan kepada individu atau kelompok orang yang mengalami tekanan karena menderita sakit. Perawat yang bertugas di ruang rawat inap sangat sering bertemu dengan pasien dengan berbagai macam karakter dan penyakit yang diderita. Pasien sering mengeluhkan penyakitnya, hal ini yang membuat perawat mengalami kelelahan. 3. Aturan jadwal dinas jaga

Kerja Jadwal dinas pada dasarnya merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan suatu tugas atau kewajiban oleh rumah sakit dan biasanya dibagi atas kerja pagi,sore dan malam. Seorang perawat yang bekerja di Unit rawat inap bisa mengalami stres kerja jika aspek-aspek yang ada dalam pelaksanaan jadwa dinas kerja seperti aspek fisiologis,psikologi,kinerja,domestik dan sosial tidak bisa diatur dengan baik (Prismayanti, 2010).Jadwal dinas kerja merupakan salah satu sumber dari stress bagi tenaga kerja, beberapa keluhan akibat jadwal dinas kerja seperti gangguan tidur, selera makan menurun, gangguan pencernaan dan kelelahan. Stres kerja adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi tuntutan-tuntutan pekerjaannya sehingga ia merasa tidak nyaman dan tidak tenang (Valarencia, 2015 ).

(31)

16

aktivitas bbaik yang merupakan beban kerja fisik maupun mental yang bermacam-macam dan muncul akibat meningkanya kebutuhan akan pengukuran subjektif yang dapat digunakan dalam lingkungan yang sebenarnya, SWAT akan menggambarkn sistem kerja multi dimensional yang terdiri dari beban waktu, beban mental dan beban fisik (Revalicha, 2012)

Perawat merupakan petugas kesehatan rumah sakit yang bekerja secara jadwal dinas. Jadwal dinas di rumah sakit yang ada di Indonesia secara umum dibagikan kepada 3 jadwal dinas yaitu jadwal dinas pagi jam 07.00-14.00 jadwal dinas sore jam 14.00-21.00 dan jadwal dinas malam jam 21.00-07.00. Hasil penelitian menunjukan gangguan Pola Tidur pada Perawat yang Bekerja Jadwal dinas (Hasanah, 2013).Secara umum yang dimaksud dengan jadwal dinas kerja adalah semua pengaturan jam kerja,sebagai pengganti atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa dilakukan,biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam (Faiqoh, 2010).

(32)

Pekerjaan seorang perawat tidak terlepas dari sistem jadwal dinas kerja.Meskipun memberikan keuntungan terhadap pasien, jadwal dinas kerja dapat memberikan dampak negatif yang salah satunya adalah kelelahan. Kelelahan kerja yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan berbagai permasalahan kerja yang fatal dan mengakibatkan kecelakaan kerja sehingga Rumah Sakit wajib mengetahui tingkat kinerja dan hal yang dapat menimbulkan permasalahan dalam bekerja, salah satunya kelelahan kerja pada perawat (Villa, 2013).Berbagai kegiatan yang terkait dengan pelayanan rawat inap di rumah sakit yaitu, penerimaan pasien, pelayanan medik, pelayanan perawatan oleh perawat, pelayanan penunjang medik, pelayanan obat, pelayanan makan, serta administrasi keuangan (Suryawati dkk, 2006).

Asuhan keperawatan pada jadwal dinas malam dan kerja malam hari adalah kondisi yang dapat menghambat kemampuan adaptasi perawat. Bahkan dampak dari jadwa dinaskerja terutama jadwal dinas kerja malam, selain soal biologis dan faal, kerja malam seringkali disertai reaksi psikologis sebagai suatu mekanisme defensif terhadap gangguan tubuh. Akibat dari itu keluhan-keluhan akan ditemukan relatif sangat banyak pada kerja malam (Faiqoh, 2010).

Perawat yang bertugas di ruang rawat inap dan rawat jalan berpotensi mengalami stres karena tuntutan pekerjaan yang overload

(33)

18

perawat mengalami kelelahan fisik, emosi, dan mental (Mariyanti, 2011).

Salah satu sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit dalam perawatan pasien adalah perawat yang dalam segi jumlah menempati urutan teratas, khususnya bangsal rawat inap. Secara umum pelayanan rumah sakit terdiri dari pelayanan rawat inap dan rawat jalan.Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien rumahsakit yang menempati tempat tidur perawatan karena keperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan pelayanan medik lainnya (al-assaf, 2009).

(34)

Aturan atau standar operasional prosedur jadwal dinas khususnya dinas malam perawat pelaksana di ruang rawat inap yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Jam pelaksanaan 21.00-23.00, kegiatan : Melakukan operan jaga,pre conferen dan membagi asuhan keperawatan/bidan kepada masing-masing penanggung jawab,memberikan injeksi atau obat sesuai program,mendampingi dokter visite malam,observasi keadaan umum pasien dan terapi infuse pasien,documentasi tindakan asuhan keperawatan/kebidanan. Jam pelaksanaan 23.00-02.00, kegiatan: Melakukan observasi keadaan umum dan istirahat pasien,memberikan injeksi dan obat malam,dokumentasi tindakan asuhan keperawatan/kebidanan dan mendampingi dokter visite malam.

(35)

20

pemberian waktu istirahat pada hakekatnya bertujuan untuk mengurangi kelelahan pada pekerja. Tetapi dampak pengaturan waktu kerja tersebut tetap memberikan efek terhadap tenaga kerja (Bayu, 2010).

B. Kerangka Konsep

Gambar 2.1

Waktu Kerja Kinerja perawat

Shift kerja

konferen dan membagi asuhan keperawatan kepada masing-masing

penanggungjawab.

b. Memberikan injeksi atau obat sesuai program

c. Mendampingi dokter visite malam

d. Observasi keadaan umum pasien dan terapi infus pasien.

e. Dokumentasi tindakan asuhan keperawatan

f. Memonitor pemenuhan kebutuhan istirahat pasien g. Menjaga keamanan dan

kenyamanan lingkungan

keperawatan dan

mendampingi pasien yang memerlukan bantuan untuk sholat subuh.

h. Kegiatan Membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene pasien (memandikan pasien), mengukur vital sign dan balance cairan pasien, mengelola kebutuhan nutrisi Faktor yang mempengaruhi kinerja

a. Dukungan sumber daya untuk melaksanakan pekerjaan

b. Sistem kompensasi c. Strategi organisasi

d. Shift kerja perawat Faktor yang berpengaruh

1) Pengetahuan dan keterampilan 2) Etos kerja

3) Keadaan fisik dan kejiwaan 4) Motivasi

Dampak 1) Kelelahan 2) Stress

3) Pola tidur terganggu 4) Bersikap negatif

(36)

Keterangan:

(37)

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Design penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, karena dalam penelitian ini variabel yang ada dianalisa secara statistik dan hasilnyaditunjukkan dengan angka – angka.Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan observasi karena metode ini dianggap tepat untukmendapatkan deskripsi kinerja pada perawat yang bertugas di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (Nursalam, 2013).

B. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti dan memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini, populasi adalah 143 perawat pelaksana jadwal dinas malam yang berada di ruang rawat inap yang beradadi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Sampel

(38)

jumlah perawat pelaksana di bangsal Marwah rumah sakit PKU MuhammadiyahYogyakarta.

Adapun kriteria Inklusinya sebagai berikut:

a. Perawat pelaksana RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

b. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed consent.

c. Perawat pelaksana yang bertugas pada jadwal dinas malam. C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Bangsal Marwah

2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016. D. Variabel Penelitian

(39)

24

E. Defenisi Operasional

Tabel 1 defenisi operasional kinerja perawat

Variabel Defenisi

(40)

SOP dengan jawaban adalah ‘’Ya’’ maka mendapat skor 1 dan jika

jawaban “Tidak” maka mendapat skor 0. Hasil merupakan presentase

untuk menilai prosedur pemberian tindakan asuhan keperawatan untuk menilai kinerja perawat.

G. Uji Validitas Dan Realiabilitas

Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuisioner dapat mendefinisikan suatu variabel.Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel. ceklis merupakan Standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit, sehingga penelitian ini tidak melakukan uji validitas dan realiabilitas. H. Cara Mengumpulkan Data

(41)

26

Perawat yang bersedia menjadi responden harus menandatangani informed consent sebelum mengisi lembar data demografi responden. Peneliti akan melakukan apersepsi dan menjelaskan beberapa hal terkait poin kinerja yang akan diobservasi.

Ceklist yang akan diisikan berdasar hasil obeservasi terdiri dari 3 lembar yang terdiri dari lembar persetujuan sampai tugas-tugas praktek keperawatan jadwal dinas malam.Ceklist mulai diisikan oleh peneliti dari pukul 09.00 yaitu jadwal operan jaga jadwal dinas malam sampai pukul 07.00 operan jaga untuk jadwal dinas pagi.

I. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul,lalu dilakukan pengelolahan data sebagai berikut :

a. Editing

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuisioner. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan data tersebut terisi semua, jelas, relevan, dan konsisten.

b. Coding

Merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi angka (memberikan kode), sehingga akan mempermudah dalam pengololaan data.

(42)

Pada tahap skoring ini peneliti memberi nilai pada data sesuai dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan hasil observasi yang telah diisi oleh peneliti.

d. Processing atau entry data

Yaitu memperoleh data dengan memasukan data dari kuisioner ke paket program komputer.

e. Cleaning

Pembersihan dan merupakan kegiatan pencgahan kembali apakah data yang dimasukan ada kesalahan atau tidak.

2. Analisa Data

Teknik yang digunakan pada penelitian iniadalah statistik deskriptif.Statistik deskriptif (Nursalam, 2013) adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Perhitungan data identitas subyek dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 15.0. Bentuk analisi data deskriptif yang dipilih peneliti adalah jenis rata hitung (mean) dengan rumus sebagai berikut :

Dimana : P = persentase (%)

(43)

28

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dengan metode mean atau nilai rata-rata(X=∑ ) yang dilakukan pada variabel tunggal dari hasil penelitian dan dianalisis untuk mengetahui distribusi dan presentasi variabel penelitian. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan tentang karakteristik dari variabel yang diteliti sehingga data dapat menjadi suatu informasi yang beragam.

J. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan izin atau rekomendasi dari institusinya degan mengajukan permohonan izin kepada institusi tempat peneliti. Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan prinsip etika dalam penelitian 1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilakukan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek.

b. Bebas dari eksploitasi

(44)

terlebih dahulu tentang unsur kerahasiaan dan keamanan data penelitian ini, dengan tidak menuliskan nama responden kedalam karya ilmiah yang akan dibukukan.

c. Risiko (Benefit ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang akan berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

2. Prinsip Menghargai HAM

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (Right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi, subjek mempunyai hak memutuskan apakah mereka bersedia mnjadi responden atau tidak, tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat pemutusan kerja atau sejenisnya.

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (Right to full disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggungjawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek. Penjelasan secara rinci tentang penelitian ini akan dijelaskan kepada responden sebelum mengisi lembar persetujuan dan kuisioner.

c. Informed consent

(45)

30

dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya untuk pengembangan ilmu. Penjelasan akan dijelaskan oleh peneliti.

3. Prinsip keadilan

Hak untuk dijaga kerahasiaannya.

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan. Untuk itu perlu adanya tanpa nama atau (anonymity) dan rahasia (confidentiality). Sebelum responden mengisi lembar persetujuan dan dilakukan observasi,peneliti akan menjelaskan unsur kerahasiaan dan keamanan dari data penelitian.

(46)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

(47)

32

2. Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Karakteristik Perawat Pelaksana Jadwal Dinas Malam Di Ruang Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki usia < 40 tahun yaitu sebanyak 9 responden (64,3%), berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 responden (85,7), memiliki lama kerja selama ≥10 tahun, dan berpendidikan D3 yaitu sebanyak 10 responden (71,4%).

3. Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Jadwal dinas Malam

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Jadwal dinas Malam

Kinerja Perawat F %

Baik 9 64,3

Kurang Baik 5 35,7

(48)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki efektifitas kinerja pada katergori baik yaitu sebanyak 9 responden (64,3%) dan sebagian kecil responden memiliki efektifitas kinerja perawat pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 5 responden (35,7%) 4. Evaluasi Kinerja Perawat Jadwal Dinas Malam

Grafik 4.1 Grafik tindakan keperawatan

Keterangan grafik 4.1

Item observasi Jadwal dinas 21.00-23.00, kegiatan : 1) Melakukan operan jaga, pre conferen dan membagi asuhan keperawatan/bidan kepada masing-masing penanggung jawab, 2) memberikan injeksi atau obat sesuai program,3)mendampingi dokter visite malam,4) Observasi keadaan umum pasien dan terapi infuse pasien,5)dokumentasi tindakan asuhan keperawatan/kebidanan. Jam pelaksanaan 23.00-02.00, kegiatan: 6) Melakukan observasi keadaan umum dan istirahat pasien,7) memberikan injeksi dan obat malam,8) dokumentasi tindakan asuhan, keperawatan/kebidanan dan 9) mendampingi dokter visite malam.Jam pelaksanaan 02.00-05.00, kegiatan: 10) Memonitor pemenuhan kebutuhan istirahat pasien,11) monitor tetesan infus dan observasi tindakan umum pasien, 12) menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan keperawatan dan 13) mendampingi pasien yang memerlukan bantuan untuk sholat subuh. Jam pelaksanaan 05.00-07.00, kegiatan 14) Membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene pasien (memandikan pasien),15) mengukur vital sign dan balance cairan pasien, 16) memberikan injeksi dan obat per-oral pasien, 17) mengelola kebutuhan nutrisi pasien,18) melakukan dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan,19) post conferen/evaluasi asuhan keperawatan /kebidanan untuk jadwal dinas malam,dan 20) membuat laporan akhir.

(49)

34

Grafik 4.1 menunjukkan bahwa kinerja perawat yang lebih banyak dilakukan oleh perawat yaitu 1) melakukan operan jaga, pre conferen dan membagi asuhan keperawatan kepada masing-masing penanggungjawab. 2) Memberikan injeksi atau obat sesuai program. 3) Melakukan dokumentasi tindakan asuhan keperawatan. 4) Membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene pasien. 5) Mengukur vital sign dan balance cairan pasien. 6) Memberikan injeksi dan obat per-oral pasien. 7) Mengelola kebutuhan nutrisi pasien. 8) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan. 9) Melakukan post conferen/evaluasi asuhan keperawatan untukjadwa dinas malam dan 10) Melakukan membuat laporan akhir jadwal dinas masing-masing kinerja memiliki skor 14 (100%) sedangkan kinerja yang paling sedikit dilakukan oleh perawat adalah mendampingi pasien yang memerlukan bantuan untuk sholat subuh dengan skor 1 (7,1 %).

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

(50)

kedewasaan semakin bertambah pula pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sehingga akan mempengaruhi sikap dan perilaku yang dimilikinya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martina (2013) dengan judul hubungan kinerja perawat dengan kesiapan perawat dalam menghadapi pasien stroke di RS Panembahan Senopati Bantul. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagain besar responden memiliki usia< 40 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 responden (85,7) praktik keperawatan memiliki hubungan yang sangat erat dengan gender dan didalam dunia keperawatan persepsi mengenai gender memang didominasi oleh perempuan (Prananingrum, 2011).

Hasil penelitian ini sejalan degan penelitian yang dilakukan oleh Galuh (2015) dengan judul penelitian fakror-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di RSUD Wates. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar perawat adalah berjenis kelamin perempuan.

(51)

36

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bernandetha (2015) dengan judul faktor yang mempengaruhi kinerja perawat di RS Kabupaten Sika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki kepuasan kerja pada kategori puas adalah responden yang memiliki lama kerja selama 11-15 tahun yaitu sebanyak 18 responden (29%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan D3 yaitu sebanyak 10 responden (71,4%). Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian itu perlu dipertimbangkan umur dan proses belajar, tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi yang baru, semakin meningkat batas seseorang, maka akan bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan pengetahuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan (pengertian, pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2010).

(52)

2. Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Jadwal dinas Malam

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki efektifitas kinerja pada katergori dilakukan yaitu sebanyak 9 responden (64,3%) dan sebagian kecil responden memiliki efektifitas kinerja perawat pada kategori baik yaitu sebanyak 5 responden (35,7%). Hal ini disebabkan karena sebagian bersar responden yang melakukan jadwal dinas malam adalah responden yang sudah bekerja selama >10 tahun, sehingga menyebabkan efektifitas kinerja perawat semakin membaik. 3. Evaluasi kinerja perawat jadwal dinas malam

(53)

38

baik disebabkan karena adanya stress kerja yang dihadapi oleh perawat pada saat melakukan jadwal dinas jaga.

Kinerja adalah keberhasilan dalam menyelsaikan tugas atau memenuhi target yang ditetapkan,hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang perawat dalam melaksanaka tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Nursalam, 2013). Menurunnya kinerja perawat karena Stres kerja dapat disebabkan oleh banyak faktor baik faktor intrinsik pekerjaan, konflik peran, hubungan dalam pekerjaan, pengembangan karier,serta faktor lainnya yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan. Faktor intrinsik pekerjaan dapat berupa beban kerja yang dirasa berlebihan bagi seorang perawat. Banyaknya jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan tidak sesuai dengan waktu normal sementara di sisi lain kualitas kerja menjadi tuntutan yang harus dipenuhi (Widyastuti, 2013).

Stres kerja yang dialami oleh perawat tentunya akan merugikan rumah sakit yang bersangkutan karena kinerja yang dihasilkan menurun, Stres kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami oleh seorang perawat dalam menghadapi pekerjaan yang disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah faktor lingkungan, organisasi dan individu itu sendiri. Tingkat absensi tinggi serta turn over yang tinggi yang pada akhirnya menyebabkan biaya yang bertambah besar (Luthfan, 2011).

(54)

kerja dapat memberikan dampak negatif yang salah satunya adalah kelelahan. Kelelahan kerja yang tidak dapat diatasi akan menimbulkan berbagai permasalahan kerja yang fatal dan mengakibatkan kecelakaan kerja sehingga Rumah Sakit wajib mengetahui tingkat kinerja dan hal yang dapat menimbulkan permasalahan dalam bekerja, salah satunya kelelahan kerja pada perawat (Villa, 2013). Berbagai kegiatan yang terkait dengan pelayanan rawat inap di rumah sakityaitu, penerimaan pasien, pelayanan medik, pelayanan perawatan oleh perawat, pelayanan penunjang medik, pelayanan obat, pelayanan makan, serta administrasi keuangan(Suryawati dkk, 2006).

Jadwal dinas kerja merupakan salah satu sumber dari stress bagi tenaga kerja, beberapa keluhan akibat jadwa dinas kerjaseperti gangguan tidur, selera makan menurun, gangguan pencernaan dan kelelahan. Stres kerja adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi tuntutan-tuntutan pekerjaannya sehingga ia merasa tidak nyaman dan tidak tenang (Valarencia, 2015 ).

(55)

40

Perawat yang bertugas di ruang rawat inap dan rawat jalan berpotensi mengalami stres karena tuntutan pekerjaan yang overload yang berhubungan dengan pelayanan kepadaorang lain. Keadaan seperti itu apabila berlangsung terus menerus dapat menyebabkan perawat mengalami kelelahan fisik, emosi, dan mental (Mariyanti, 2011).

Salah satu sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit dalam perawatan pasien adalah perawat yang dalam segi jumlah menempati urutan teratas, khususnya bangsal rawat inap. Secara umum pelayanan rumah sakit terdiridari pelayanan rawat inap dan rawat jalan.Pelayananrawat inap merupakan pelayanan terhadap pasien rumahsakit yang menempati tempat tidur perawatan karenakeperluan observasi, diagnosis, terapi, rehabilitasimedik dan pelayanan medik lainnya (al-assaf, 2009).

(56)

medik, pelayanan obat, pelayanan makan, serta administrasi keuangan (Suryawati dkk, 2006).

Aturan atau standar operasional prosedurjadwa dinas jaga khususnya jadwal dinas malam perawat pelaksana di ruang rawat inap yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut: Jam pelaksanaan 21.00-23.00, kegiatan : Melakukan operan jaga, pre conferen

dan membagi asuhan keperawatan/bidan kepada masing-masing penanggung jawab,memberikan injeksi atau obat sesuai program,mendampingi dokter visite malam,observasi keadaan umum pasien dan terapi infuse pasien,documentasi tindakan asuhan keperawatan/kebidanan. Jam pelaksanaan 23.00-02.00, kegiatan: Melakukan observasi keadaan umum dan istirahat pasien, memberikan injeksi dan obat malam, dokumentasi tindakan asuhan keperawatan/kebidanan dan mendampingi dokter visite malam.

(57)

42

keperawatan /kebidanan untuk jadwal dinas malam,dan membuat laporan. Pengaturan jadwal dinas kerja dan pemberian waktu istirahat pada hakekatnya bertujuan untuk mengurangi kelelahan pada pekerja. Tetapi dampak pengaturan waktu kerja tersebut tetap memberikan efek terhadap tenaga kerja (Bayu, 2010).

Pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan yang optimal menjadi sebuah keharusan sehingga tidak hanya pasien merasa puas dengan pelayanan yang diterima tetapi perawat memiliki kepuasan dalam kinerja, perawat menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan sehingga pelayanan kesehatan tetap lancar dan berkualitas (Lusiati, 2013).

C. Keterbatasan Penelitian

(58)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Karakteristik respondens sebagian besar responden memiliki usia < 40 tahun yaitu sebanyak 9 responden (64,3%), berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 responden (85,7), memiliki lama kerja selama ≥10 tahun, dan berpendidikan D3 yaitu sebanyak 10 responden (71,4%). 2. Distribusi kinerja perawat jadwal dinas malam sebagian besar responden

memiliki kinerja pada katergori baik yaitu sebanyak 9 responden (64,3%) dan sebagian kecil responden memiliki kinerja perawat pada kategori kurang baik yaitu sebanyak 5 responden (35,7%).

3. Evaluasi kinerja perawat jadwal dinas malam menunjukkan bahwa kinerja perawat yang lebih banyak dilakukan oleh perawat yaitu 1) melakukan operan jaga, pre conferen dan membagi asuhan keperawatan kepada masing-masing penanggungjawab. 2) Memberikan injeksi atau obat sesuai program. 3) Melakukan dokumentasi tindakan asuhan keperawatan. 4) Membantu memenuhi kebutuhan personal hygiene

(59)

44

memiliki skor 14 (100%) sedangkan kinerja yang paling sedikit dilakukan oleh perawat adalah mendampingi pasien yang memerlukan bantuan untuk sholat subuh dengan skor 1 (7,1%).

B. Saran

1. Instansi rumah sakit

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

2. Profesi keperawatan

Sebagai masukan terhadap perawat rumah sakit khususnya pada jadwal dinas malam dalam mengevaluasi pelaksaanaan pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap.

3. Pasien rawat inap

Pasien rawat inap tetap harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal terutama pada jadwal dinas malam yang diberikan perawat tetap sama dengan pemberian layanan keparawatan pada pasien rawat inap di jadwal dinas pagi maupun jadwal dinas sore.

4. Bagi peneliti

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf, A.F. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional.

Jakarta: EGC.

Almasyitoh, (2011). Stress kerja ditinjau dari konflik peran ganda dan dukungan sosial pada perawat. Jurnal psikoislamika vol.8. No 1: 2011.

Arikunto, S.,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Atmaji, L. ( 2011). Pengaruh Stres Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat Studi Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.Skripsi,

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang.http://eprints.undip.ac.id/14508/1/2004MIKM3594.pdf

Bayu, I. Y. (2010). “Perbedaan Kelelahan Pada Perawat Jadwal dinas Malam Ruang Rawat Inap Iccu Dan Kana Di Rumah Sakit X Kudus”. Skripsi.

Depkes RI. Permenkes No.269/MENKES/PER/III. 2008.

Faiqoh, I. P. & Alifin, S. (2010). ’’Hubungan Jadwal dinas Kerja Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri Lamongan’’. Jurnal. Vol.03, No.VII, Des 2010.

Widodo,W. Dyah,S,.& Wulandari, Y. (2009). Hubungan antar beban kerja, stress kerja dan tingkat konflik dengan kelelahan kerja perawat di Rumah sakit islam Yogyakarta PDHI kota Yogyakarta. Journal of public health,vol 3, No 3.

Hasanah L, Saftarina F, Wintoko R. (2013). ‘’ Overview Jadwal dinas Work And Of Sleep Patterns Disturbance Installation Patterns In Ward Nurse In Abdul

Moeloek Hospital Bandar Lampung ISSN 2337-3776.

Michelle,I.M. (2011). “Peran Penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Dr.Soeharto Heerdjan,Program Pascasarjana (S2) universitas Esa Unggul Jakarta.

http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-2505-JUDUL%20TESIS-pdf.pdf

Khodriani, R. (2013). Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Teori Wisn Di Bagian Filing Rsud Kota Semarang, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

Lapau, B. 2012. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Lusiati, A., & Supriyanto, S. (2013). Dampak Faktor Individu, Faktor

(61)

47

Turnover Perawat’’ Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 1

Nomor 2 April-Juni 2013.

Mayasar, A. (2011). Perbedaan Tingkat Kelelahan Perawat Wanita. ISSN : 1858-1196. Vol,28-34 diakses tanggal 09 desember 2015. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/1790/1981 Montalvo, I., (September 30, 2007) "The National Database of Nursing Quality

IndicatorsTM (NDNQI®)" OJIN: The Online Journal of Issues in Nursing. Vol. 12 No. 3, Manuscript 2.

Neny, L.W. ( 2011). ‘’Analisa pelaksanaan pemberian pelayanan keperawatan di ruang murai I dan II RSUD Arifin Achmad provinsi Riau’’, Jurnal Ners Indonesia, vol.1, No 2, Maret 2011.

Nugroho,M. K. (2004). “Analisis Faktor – Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kinerja Perawat Pegawai Daerah Di Puskesmas Kabupaten

Kudus”Tesis. Program ilmu Kesmas”

Undip.http://eprints.undip.ac.id/4403/1/29_m.kris_nugroho.pdf

Nurhayana & Jumiati, S. (2014). ‘’Pengaruh Beban Kerja Dan Pelatihan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Mediasi Terhadap Kinerja Perawat Ruang Rawat Inap Rsud Puri Husada Di Tembilahan’’, Tesis. Mahasiswa

Program Pascasarjana Manajemen Universitas Riau. Vol. VI No. 3 September.

Nursalam. (2013).Metode penelitian ilmu keperawatan.Jakarta:salembah.1jil,452 hlm, 19x26cm

Revalicha, N. S. & Sami’an. (2012). “Perbedaan Stres Kerja Ditinjau dari Jadwa dinas Kerja pada Perawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya” Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi 163 Vol. 1 No. 3.

Rosyidah, E. C. (2010).“Analisis Kepatuhan Perawat Pada Standar Asuhan

Russeng, Syamsir dkk. (2007). “stres kerja pada perawat di instansi rawat inap Dr Tandjudin chalid Makasar” FKM UNAS Vol 3 no 1 hal 1-56.

http://blog.unhas.ac.id/index.php/jadkkm/article/view/536/449

(62)

Sulistyowati ( 2012).‘’analisa faktor-faktor yang mempengaruhi Pencapaian target kinerja individu perawat pelaksana berdasarkan indeks kerja individu di gedung rumah sakit umum nasional RSCM,tesis prodi managemen keperawatan UI Depok.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20305749-T30938%20-%20Analisis%20faktor.pdf

Valarencia, V. P., Herman, W.,Rivelino, H. (2015). ‘’PerbedaanStres Kerja Antar Jadwa dinas Perawat Di Ruangan Gawat Darurat Medik Rsup Prof Dr. R. D. Kandou Manado’’ e-journal

(63)

49

(64)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Lampiran I

PENJELASAN PENELITIAN KEPADA PERAWAT PELAKSANA BANGSAL MARWAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

Saya Ma’rifatul fadilat mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul :

" KINERJA PERAWAT SHIFT MALAM DI RUANG RAWATA INAP

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perawat pelaksana shift malam di bangsal rawat inap dimana peneliti melakukan observasi menggunakan ceklist SOP rumah sakit terkait tugas perawat shift malam.

Pada penelitian ini, peneliti meminta dan mengajak responden yaitu perawat pelaksana yang bertugas pada shift malam di bangsal marwah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Responden yang telah memenuhi kriteria inklusi akan diminta ketersediaan untuk dilakukan observasi terhadap tugas yang dilaksanakan dan peneliti mengisi lembar ceklist SOP yang telah disediakan berdasarkan hasil observasi.

A. Kesukarelaan Dalam Penelitian

(65)

51

B.Prosedur Penelitian

pada penelitian ini peneliti bersama asisten peneliti dan kepala ruang memberikan penjelasan terkait penelitian, menjelaskan setiap poin dari ceklist SOP, tujuan dan manfaat penelitian. Jika perawat pelaksana bersedia maka dipersilahkan untuk menandatangani informed consent, kemudian peneliti memulai observasi terhadap tugas yang dilaksanakan perawat pelaksana selama shift malam.

C. Kewajiban Partisipan Penelitian

Sebagai partisipan dalam penelitian ini responden berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian sesuai dengan yang telah disepakati.

D. Risiko Efek Samping dan Ketidaknyamanan

Penelitian ini tidak memiliki risiko yang berbahaya. Peneliti akan berusaha meminimalisir segala bentuk ketidaknyamanan atau efek samping yang merugikan dari penelitian. Apabila selama penelitian ini atau setelah penelitian ini berlangsung terdapat kecurangan atau ketimpangan yang dirasakan oleh responden , maka peneliti siap bertanggung jawab akan hal tersebut.

E. Manfaat dan Keuntungan

Manfaat atau keuntungan yang perawat pelaksana dapatkan adalah diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi atas kinerja perawat pelaksana selain itu diharapkan hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai bahan masukan dukungan atau referensi rumah sakit dalam memberikan layanan keperawatan yang optimal.

F. Kerahasiaan

Semua Informasi yang berkaitan dengan identitas perawat pelaksana atau responden akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas subjek penelitian dan hanya menggunakan inisial.

G. Kompensasi

Perawat pelaksana yang menjadi responden dalam penelitian ini akan mendapatkan souvenir atau kenang-kenangan dari peneliti.

(66)

Responden dapat menanyakan atau mengkonfirmasi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini dengan menghubungi peneliti sendiri atas nama

(67)

53

Lampiran II

Ceklist Kinerja Perawat Shift Malam

Di Ruang Rawat Inap RumahSakit PKU Muhammadiyah

Yogyakarta

USIA :

JENIS KELAMIN :

LAMA KERJA :

PENDIDIKAN TERAKHIR :

No Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Jawaban

Ya Tidak

1 Melakukan operan jaga,pre conferen dan membagi asuhan keperawatan kepada masing-masing

penanggungjawab. 21.00- 23.00 2 Memberikan injeksi atau obat

sesuai program.

3 Mendampingi dokter visite malam.

4 Observasi keadaan umum pasien dan terapi infuse pasien.

5 Dokumentasi tindakan asuhan keperawatan.

NO Kegiatan Waktu

Pelaksanaan 1 Melakukan observasi

keadaan umum dan istirahat pasien.

23.00- 02.00 2 Memberikan injeksi dan obat

malam.

3 Dokumentasi tindakan asuhan keperawatan.

4 Mendampingi dokter visite malam.

(68)

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Jawaban

Ya Tidak

Pelaksanaan 1 Memonitor pemenuhan

kebutuhan istirahat pasien.

02.00-05.00 2 Monitor tetesan infuse dan

observasi tindakan umum pasien.

3 Menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan keperawatan.

4 Mendampingi pasien yang memerlukan bantuan untuk sholat subuh.

NO Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

1 Membantu memenuhi

kebutuhan personal hygiene

pasien.

05.00-07.00 2 Mengukur vital sign dan

balance cairan pasien.

3 Memberikan injeksi dan obat per-oral pasien.

4 Mengelola kebutuhan nutrisi pasien.

(69)

55

Lampiran 3 Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 24,00 1 7,1 7,1 7,1

25,00 1 7,1 7,1 14,3

26,00 1 7,1 7,1 21,4

30,00 1 7,1 7,1 28,6

32,00 1 7,1 7,1 35,7

33,00 1 7,1 7,1 42,9

38,00 2 14,3 14,3 57,1

39,00 1 7,1 7,1 64,3

40,00 1 7,1 7,1 71,4

41,00 1 7,1 7,1 78,6

42,00 1 7,1 7,1 85,7

45,00 1 7,1 7,1 92,9

48,00 1 7,1 7,1 100,0

Total 14 100,0 100,0

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 2 14,3 14,3 14,3

P 12 85,7 85,7 100,0

(70)

Lama.Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,00 1 7,1 7,1 7,1

2,00 1 7,1 7,1 14,3

3,00 1 7,1 7,1 21,4

7,00 2 14,3 14,3 35,7

9,00 1 7,1 7,1 42,9

15,00 1 7,1 7,1 50,0

16,00 4 28,6 28,6 78,6

20,00 1 7,1 7,1 85,7

21,00 1 7,1 7,1 92,9

22,00 1 7,1 7,1 100,0

Total 14 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 10 71,4 71,4 71,4

S1 2 14,3 14,3 85,7

SPK 2 14,3 14,3 100,0

(71)

57

Kinerja.Perawat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Dilakukan 9 64,3 64,3 64,3

Tidak Dilakukan 5 35,7 35,7 100,0

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

NASKAH PUBLIKASI

KINERJA PERAWAT JADWAL DINAS MALAM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DISUSUN OLEH MA’RIFATUL FADILAT

20120320120

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

(79)
(80)

Advisor : Novita Kurnia Sari, S.Kep., M.Kep

ABSTRACT

Background: Nurses are required to improve the quality of health services to the community. Therefore, nurses must be professional so that the quality of health services provided has increased. The increasing demands of the task that is owned by a nurse, it can cause increased workload. Regarding Relations Physiological Effects schedule office hours And Performance Nurses Lounge Icu Hospital Malinau District, the average value of physiological effects scheduled night shift district hospitals Malinau is (8.879) and the average of the performance of nurses is (3.497) this means there is a significant relationship between physiological effects schedule with a night shift nurse performance.

Objective: This purpose describe the performance schedule for night shift nurse in the inpatient unit PKU Muhammadiyah Hospital in Yogyakarta.

Methods: Design of this research used quantitative descriptive approach. The sampling technique used is the technique nonprobability Sampling, is total sampling. research used research instruments namely ceklist. Data analysis used univariate analysis.

Results: nurses performance night shift 64,3 % (nine respondents)good performance and 35.7%( five respondents) less good.

Conclusion: most of the nurse performance is good. Suggestion, as inputs in order to increase the professionalis of nursing care in hospitalized patients

Gambar

Gambar 2.1
Tabel 1 defenisi operasional kinerja perawat
Tabel 4.1 Karakteristik Perawat Pelaksana Jadwal Dinas Malam Di
Grafik 4.1 Grafik tindakan keperawatan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jika keluarga Tomi sampai di rumah nenek pukul 12.15, dan berangkat pada pukul 10.45.. Berapa lama perjalanan

Jalan Raya, Jalan Lingkungan, termasuk perawatannya (22001) Kecil.. 2.a Bidang Pekerjaan Sub

Sedangkan hipotesis minor yang kedua adalah, ada hubungan positif antara kepercayaan nasabah terhadap organisasi dengan loyalitas nasabah.Subyek penelitian berjumlah 70 orang

Dengan adanya pengolahan dapat mengurangi kadar asam sianida pada koro. sehingga bila dikonsumsi tidak membahayakan tubuh

Berdasarkan wawancara dengan Adi selaku Kepala Bidang AMDAL Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap pada tanggal 20 Mei 2016 dijelaskan bahwa pembangunan PLTU

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, kekuatan, petunjuk dan ijin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”

Hasil yang sudah kami dapat dari survey yang kami lakukan adalah data yang digunakan dalam proses analisis masih berupa data yang terlalu detail dan masih tersebar, serta

When you construct an object of type Trace , the constructor invokes the string constructor to initialize the string data member.. Since at each level in the